aceh_02101
TRANSCRIPT
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 1/91
TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK
902
Struktur Bahasa Aceh
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 2/91
BIBLIOTHEEK KITLV
0050 8638
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 3/91
*
T IDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK UMUM
Struktur Bahasa Aceh
— —
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 4/91
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 5/91
.
< ¥ -
-ri
Struktur Bahasa Aceh
v^ujx ins»,
v' "*>
VOOR
u,
Si
Oleh:
M. Adnan Hanafiah
Ibrahim Makam
H A D I A H
PUSAT PEMBINAAN
OAN
PENGEMBANGAN RAHARA
j
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Jakarta
1984
UI
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 6/91
Hak cipta pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Naskah buku ini semula merupakan hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra
Indonesia dan Daerah Daerah Istimewa Aceh 1977/1978, disunting dan diterbitkan
dengan dana Proyek Penelitian Pusat.
Staf inti Proyek Pusat: Dra. Sri Sukesi Adiwimarta (Pemimpin), Drs. Hasjmi Dini
(Bendaharawan), Drs. Lukman Hakim (Sekretaris),
Prof.
Dr. Haryati Soebadio,
Dr. Amran Halim dan Dr. Astrid Susanto (konsultan).
Sebagian atau seluruh isi buku ini dilarang digunakan atau diperbanyak dalam
bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit kecuali dalam hal kutipan untuk
keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah.
Alamat penerbit: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun
Jakarta Timur.
iv
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 7/91
PRAKATA
Dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (1979/1980-1983/1984)
telah digariskan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan kebudayaan
nasional dalam berbagai seginya. Dalam kebijaksanaan ini, masalah kebahasa
an dan kesastraan merupakan salah satu masalah kebudayaan nasional yang
perlu digarap dengan sungguh-sungguh dan berencana sehingga tujuan akhir
pembinaan dan Pengembangan bahasa Indonesia dan bahasa daerah, ter
masuk sastranya, tercapai. Tujuan akhir itu adalah berkembangnya bahasa
Indonesia sebagai sarana komunikasi nasional dengan baik di kalangan
masyarakat luas.
Untuk mencapai tujuan akhir itu, perlu dilakukan kegiatan kebahasaan
dan kesastraan, seperti (1) pembakuan ejaan, tata bahasa, dan peristilahan
melalui penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan daerah, penyusunan
berbagai kamus Indonesia dan kamus daerah, penyusunan berbagai kamus
istilah, serta penyusunan buku pedoman ejaan, pedoman tata bahasa,
dan pedoman pembentukan istilah, (2) penyuluhan bahasa Indonesia melalui
berbagai media massa, (3) penerjemahan karya sastra daerah yang uta ma,
sastra dunia, dan karya kebahasaan yang penting ke dalam bahasa Indonesia,
(4) Pengembangan pusat informasi kebahasaan dan kesastraan melalui
penelitian, inventarisasi, perekaman, pendokumentasian, dan pembinaan
jaringan informasi, dan (5) pengembangan tenaga, bakat, dan prestasi
dalam bidang bahasa dan sastra melalui penataran, sayembara mengarang,
serta pemberian bea siswa dan hadiah atau tanda penghargaan.
Sebagai salah satu tin dak lanjut kebijaksanaan itu, dibentuk lah oleh
Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah pada Pusat Pembinaan
dan Pengembangan bahasa
v
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 8/91
dan Pengembangan Bahasa (Proyek Penelitian Pusat) pada tahun 1974.
Proyek itu bertugas mengadakan penelitian bahasa dan sastra Indonesia
dan daerah dalam aspeknya, termasuk peristilahan untuk berbagai bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Karena luasnya masalah kebahasaan dan kesastraan yang perlu di
jangkau, se jak ba hu n 1976 Proyek Penelitian Pusat ditunjang oleh 10
proyek penelitian tingkat daerah yang berkedudukan di 10 propinsi, yaitu:
(1 ) Daerah Istimew a A ceh, (2) Sumatra Barat, (3) Sum atra Selatan,
(4) Jawa Barat, (5) Daerah Istimewa Yogyakarta, (6) Jawa Timur, (7) Kali
mantan Selatan, (8) Sulawesi Selatan, (9) Sulawesi Utara, dan (10) Bali.
Selanjutnya, sejak tahun 1981 telah diadakan pula proyek penelitian
bahasa di 5 propinsi lain, yaitu: (1) Sumatra Utara, (2) Kalimantan Barat,
(3) Riau, (4) Sulawesi Tengah, dan ,(5) Maluku. Pada tahun 1983 ini
telah diadakan pula proy ek penelitian bahasa di 5 propinsi lain, yai tu:
,(1) Jawa Tengah, (2) Lampung, (3) Kalimantan Tengah, (4) Irian Jaya,
dan (5) Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian, pada saat ini terdapat
20 proyek penelitian tingkat daerah di samping Proyek Penelitian Pusat,
yang berkedudukan di Jakarta.
Program kegiatan proyek penelitian bahasa di daerah dan proyek
Penelitian Pusat sebagian disusun berdasarkan Rencana Induk Pusat Pembina
an dan Pengembangan Bahasa dengan m emp erhatikan isi buku Pelita
dan usul-usul yang diajukan oleh daerah yang bersangkutan.
Proyek Penelitian Pusat bertugas, antara lain, sebagai koordinator,
pengarah administratif dan teknis proyek penelitian daerah serta menerbitkan
hasil penelitian bahasa dan sastra. Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembang
an Bahasa berkedudukan sebagai pembina proyek, baik proyek penelitian
tingkat daerah maupun Proyek Penelitian Pusat.
Kegiatan penelitian bahasa dilakukan atas dasar kerja sama dengan
perguruan tinggi baik di daerah maupun di Jakarta.
Hingga tah un 1983 ini Proy ek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia
dan Daerah telah menghasilkan lebih kurang 652 naskah laporan penelitian
bahasa dan sastra serta pengajaran bahasa dan sastra, dan 43 naskah
kamus dan daftar istilah berbagai bidang ilmu dan teknologi. Atas dasar
pertimbangan efisiensi kerja sejak tahun 1980 penelitian dan penyusunan
kamus dan daftar istilah serta penyusunan Kamus bahasa Indonesia dan
bahasa daerah ditangani oleh Proyek Pengembangan Bahasa dan sastra
Indonesia dan Daerah. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
vi
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 9/91
Dalam rangka penyediaan sarana kerja sama buku-buku acuan bagi
mahasiswa, dosen, guru, tenaga peneliti, serta masyarakat umum, naskah-
naskah laporan hasil penelitian itu diterbitkan setelah dinilai dan disunting.
Buku Struktur Bahasa Aceh ini semula merupakan naskah laporan
penelitian yang berjudul "Struktur Bahasa Aceh", yang disusun oleh tim
peneliti Fakultas Keguruan Universitas Syah Kuala dalam rangka kerja
sama dengan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
-Daerah Istimewa Aceh tahun 1977/1978. Setelah melalui proses penilaian
dan disunting oleh Drs. Farid Hadi dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa, naskah ini diterbitkan dengan dana yang disediakan oleh Proyek
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah-Jakarta.
Akhirnya, kepada Dra. Sri Sukesi Adiwimarta, Pemimpin Proyek
Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah-Jakarta (Proyek Penelitian
Pusat) beserta staf, tim peneliti, serta semua pihak yang memungkinkan
terbitnya buku ini, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga.
Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi pembinaan dan pengembang
an bahasa dan sastra di Indonesia.
Jakarta , Januari 1984 Amran Halim
Kepala Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa
vu
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 10/91
VUl
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 11/91
DAFTAR ISI
PRAKATA Halaman
DAFTAR ISI 1
Bab I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Masalah 2
1.3 Tujuan Pene litian 2
1.4 Wilayah dan Jum lah Pemakai 3
1.5 PeTan dan Kedu duk an 4
1.5.1 Tem pat dan Situasi Pemakai 4
1.5.2 Tradisi Sastra Lisan 5
1.5.3 Tradisi Sastra Tu lis 6
1.6 Stud i Pustaka 1
1.7 Metoda 7
Bab II Fonologi o
2.1 Fonem . . 9
2.2 Ejaan 35
Bab III Morfologi 39
3.1 Afiksasi 39
3.1.1 Distribusi Imbuh an 39
3.1.2 Proses Morfofonemik 43
3. 1 3 Fungsi dan Arti Tiap Imbuhan 44
3.2 Reduplikasi 54
ix
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 12/91
3.2.1 Tipe-tipe Perulangan 54
3-2-2 Kombinasi Perulangan dengan Afiks 55
3.3 Pemajemukan (Kompositum) 55
Bab IV Sintaksis 57
4.1 Klausa 57
4.1.1 Klausa Verbal 57
4.1 2 Klausa Verbal Transitif. 57
4.23iKlausa Verbal Intransitif 58
4.1.4 Klausa Transitif 58
4.1.5 Klausa Aktif 58
4.1.6 Klausa Pasif 59
4.1.7 Klausa Nominal 59
4.1.8 Klausa dengan Kata Sifat 59
4.2 Struktur Frase 60
4.2.1 Frase Nominal
(Noun Phrase)
60
4.2.2 Frase Verbal 62
4.2.3 Frase Ajektif 63
4.2.4 Frase Numeral 64
4.3 Sistem Bilangan 64
4.4 Pola Kalimat Dasar 65
4.4.1 Kalimat Verbal 67
4.4.2 Kalimat Nominal 68
DAFTAR BACAAN 71
LAMPIRAN 72
1 DAFTAR KOSA KATA DASAR 72
2 REKAMAN CERITA RAKYAT DAN TERJEMAHANNYA
76
x
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 13/91
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa
yang masing-masing memiliki bahasa daerahnya. Bahasa merupakan
bagian kebudayaan sehingga bahasa daerah merupakan bagian yang
penting dari kebudayaan Indonesia.
Dengan demikian,masalah pembinaan dan pengembangan bahasa
di Indonesia, baik bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
bahasa resmi negara maupun bahasa-bahasa daerah, sudah merupakan
masalah yang memerlukan perencanaan secara nasional.
Pembinaan dan pengembangan bahasa daerah merupakan ke
harusan, di samping pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia.
Keharusan ini tertuang dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945
Bab XV, Pasal 36, yang berbunyi sebagai berikut.
"Di daerah-daerah yang mempunyai bahasa sendiri, yang dipelihara,
oleh rakyatnya dengan baik-baik, maka bahasa-bahasa itu akan di
hormati dan dipelihara juga oleh Negara."
Sehubungan dengan penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 itu ,
bahasa Aceh sebagai salah satu bahasa daerah yang masih hidup
dan masih dipakai oleh lebih kurang 1.777.701 jiwa masyarakat
Aceh perlu dipelihara dan dibina sehingga akan berfungsi sesuai
dengan kedudukannya selaku bahasa daerah.
Fungsi umum bahasa Aceh ialah sebagai alat komunikasi dalam
keluarga dan masyarakat. Aceh, sebagai .pengungkap pikiran, dan
kehendaknya. Selain itu, tentu juga berfungsi sebagai lambang identitas
dan kebanggaan daerahnya. Dalam hubungan dengan pembinaan bahasa
Indonesia, bahasa Aceh mempunyai peranan juga.
1
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 14/91
2
Mengingat pentingnya pembinaan dan pengembangan bahasa
Aceh seperti tersebut di atas, penelitian untuk memperoleh data
dan deskriptif terhadap bahasa Aceh perlu segera dilakukan.
Masalah
Berdasarkan survei pustaka dan keterangan lain-lain, ternyata
penelitian tentang bahasa Aceh, terutama mengenai struktur dan
latar belakang sosialnya belum pernah dilakukan. Padahal struktur
bahasa merupakan salah satu aspek kebahasaan yang sangat penting
untuk pembinaan dan pengembangan bahasa itu, di samping aspek-
aspek yang lain.
Dua buah kamus dan sebuah buku tentang bahasa Aceh yang
pernah diterbitkan adalah sebagai ber iku t. ..
1.
Atjehsch Handwoordenboek (Atjehsh-Nederland)
oleh J.Kraemer,
1931
2.
Atjehsch-NederlandschWoordenbook
0
leh Dr. A. R. Hosein
Djajadiningrat, 1934.
3.
Atjehsch Taal
oleh K.F.H . Van Langen, 1889 .
Buku itu didasarkan pada bahan atau data beberapa tahun yang lalu
sehingga uraiannya tidak sesuai menurut sistem bahasa Aceh yang
hidup dewasa ini. Dengan demikian, jelaslah bahwa data dan informasi
yang lengkap 'mengenai bahasa Aceh belum tersedia sehingga usaha
pembinaan dan pengembangannya belum dapat dilaksanakan menurut
semestinya.
Oleh sebab itu, masalah-masalah itu merupakan masalah pokok
yang perlu segera digarap.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data
dan informasi tentang struktur bahasa Aceh dan latar belakang
sehingga dapat memberikan bahan yang berguna bagi pembinaan
dan pengemb anganny a.
Selain itu, diharapkan juga hasil penelitian ini dapat menjadi
sumbangan untuk kelengkapan kepustakaan kebahasaan di Indonesia,
terutama kepustakaan bahasa daerah.
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 15/91
3
Secara terperinci tujuan penelitian ini ialah memperoleh d ata
dan informasi tentang:
1) latar be lakang, yang m encakup lokasi, luas daerah pemakaian,
jumlah pemakai, lingkungan pemakai, tradisi sastra lisan dan tulisan,
serta variasi dialektis;
2) struktur bahasa, yang mencakup fonologi, morfologi, dan sitaksis.
Wilayah dan Jumlah Pemakai
Berdasarkan administrasi pemerintah, Daerah Istimewa Aceh
terdiri dari 10 buah daerah tingkat II, yaitu Kabupaten Aceh Besar,
Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur,
Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh
Tengah, Kabupaten Aceh Tenggara, Kotamadya Banda Aceh, dan
Kotamadya Sabang.
Dari jumlah daerah tingkat II itu, yang termasuk dalam wilayah
bahasa Aceh ialah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Barat,
Kotamadya Banda Aceh, Kotamadya Sabang, sebagian besar Aceh
Timur, dan sebagian Aceh Selatan, sedangkan Aceh Tengah dan
Tenggara, masing-masing termasuk wilayah bahasa Gayo dan bahasa
Alas.
Sebagian kecil Aceh Timur adalah wilayah bahasa Tamiang
dan sebagian Aceh Selatan termasuk wilayah bahasa Jamee, bahasa
Singkil, d an bahasa K luet. 'Demikian juga , Pulau Simeulu yang ter
masuk ke dalam wilayah Aceh Barat adalah wilayah bahasa Simeulu.
Dengan demikian, sebagian besar Daerah Istimewa Aceh adalah
daerah/wilayah bahasa Aceh.
Jumlah penduduk Daerah Istimewa Aceh berdasarkan sensus
terakhir 2.002.782 jiwa.'Dari jumlah itu yang mempergunakan bahasa
Aceh sebagai bahasa pertamany a (bahasa ibu) adalah sebanyak
1.775.701
jiwa. Berdasarkan jumlah itu dapat dikatakan 80% penduduk Daerah
Istimewa Aceh adalah penduduk yang berbahasa ibu bahasa Aceh.
Variasi Dialektis
Hampir setiap bahasa memiliki variasi dialektis, hanya besar
atau kecilnya variasi dialektis itu yang berbeda-beda.
Demikian juga dalam bahasa Aceh terdapat juga variasi dialektis,
tetapi variasi itu sangat kecil sehingga tidak mengganggu kelancaran
dalam berkomunikasi antarpenutur bahasa itu.
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 16/91
4
Berdasarkan letak geografis dialek bahasa Aceh terdiri atas:
1) dialek Aceh Besar,
2) dialek Pidie,
3) dialek Peusangan (Aceh Utara),
4) dialek Pasai,
5) dialek Aceh Timur,
6) dialek Aceh Barat, dan
7) dialek Daya.
Dialek Aceh Besar ditandai oleh Pengucapan £" a J7 pada
akhir kata V^g diucapkan
[t]
dalam dialek itu. ltupun terbatas
pada beberapa buah kata seperti pada contoh di bawah ini.
saka ßakej
'gula'
tika ßikej
'tikar'
teuka /teukej
'datang'
Dialek Pidie ditandai dengan pengucapan bunyi /oi/ untuk
bunyi /o/, sebagai berikut.
bröh (hroihj
'sampah'
cröh [croih]
'menggoreng'
tiköh [tikoihj
'tikus'
Haloh [haloihj
'halus'
khoh [khoihj'b annpok'
utoh ßitoihj
'tukang'
1.5 Peran dan Kedudukan
1.5.1 Tempat dan Situasi Pemakaian
Dalam penggunaan sehari-hari bahasa Aceh dipakai dalam lingku
ngan keluarga dan masyarakat pada suasana tidak resmi. Dalam
percakapan pada pertemuan airsan yang bersifat keluarga, upacara-
upacara adat, dan rapat umum pada umumnya dipergunakan bahasa
Aceh, kecuali di kota-kota. Di kota-kota dalam situasi itu ke
banyakan mempergunakan bahasa Indonesia. Dalam khotbah-khotbah
penggunaan bahasa Aceh sudah mulai terdesak oleh penggunaan
bahasa Indonesia, baik di desa-desa maupun di kota-kota. Penggunaan
bahasa Aceh yang agak menonjol ialah di pasar-pasar, baik di kota-kota
besar maupun di pekan^ekan demikian juga di kantor pemerintah,
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 17/91
5
baik pegawai maupun orang-orang yang berurusan ke kantor. Akan
tetapi, penggunaan bahasa tergantung kepada lawan berbicara. Se
andainya lawan berbicara adalah orang yang berbahasa Aceh, bahasa
pengantar yang dipergunakan adalah bahasa Aceh. Sebaliknya, jika
lawan berbicara adalah yang bukan berbahasa ibu bahasa Aceh, baha
sa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Pidato peng
arahan dalam pertemuan antara camat dan kepala-kepala kampung
atau kepala mukim pada umumnya menggunakan juga bahasa Aceh.
Dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang baru dikenal,
penggunaan bahasa Aceh tergantung kepada situasi dan lawan ber
bicara. Kalau lawan berbicara memulai dengan bahasa Indonesia
walaupun ia sebenarnya orang yang berbahasa ibu bahasa Aceh,
bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia.
Di sekolah-sekolah, kecuali di kota-kota bahasa Aceh, masih
dipergunakan sebagai bahasa pengantar di kelas I - III SD walaupun
persentasenya sangat kecil, yaitu sekitar 5%, sedangkan bahasa Aceh
sebagai alat pembantu terutama untuk pelajaran yang sukar masih
juga dipergunakan sampai kelas VI SD yang berada di desa.
Penggunaan bahasa Aceh di luar situasi belajar antara guru
dan murid mencapai 50%.
Secara singkat dapat disimpulkan mengenai tempat dan situasi
pemakaian bahwa bahasa Aceh dipakai dalam lingkungan keluarga
dan lingkungan kekerabatan, baik pada situasi formal dalam lingkungan
sosial maupun dalam lingkungan pemerintahan.
1.5.2 Tradisi Sastra Lisan
Bahasa Aceh bukan hanya sebagai bahasa percakapan, tetapi
juga memiliki tradisi sastra lisan yang meluas dalam masyarakat
Aceh.
Jenis sastra lisan yang dikembangkan melalui media bahasa
Aceh antara lain sebagai berikut:
a. Sindiran dan Montera
Contoh:
He kilat taloe meureuntang
Anak u rang teugila-gila
Ma ken ku tidak maken that datang
Maken kupandang maken that gila
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 18/91
6
b. Hadih Maja (Peribahasa Aceh)
Contoh:
Meuseuruek bak aleue jai
'Terperosok pada lantai yang
rapat'
Lagee laumo rot situek
'Seperti lembu memakan api
pinang'
c. Puisi Rakyat
Contoh:
Bungong meulu puteh meupoe-proe
Bungong teubee meucula-cula
Ada jeuet gata bungong mangkat bee
Lon Ihat bak ulee beurang ho Ion ba
d. Ceritera.
Prosa Rakyat
Contoh:
Haba Peulandok cerita peland uk'
Haba Pa ncuri Tujoh
'ceritera tujuh pencurf
Haba Keubeue 'ceritera kerbau'
Haba Nenggroe Jen
'ceritera negeri ji n'
Haba Teungku Syiah Khudam
'Bayan Budiman'
Haba Boh Mancang
'ceritera buah embacang'
e. Nyanyian Rakyat
Contoh:
Taek egle
'naik ke gunu ng
Bungong J'eumpa
'bunga cempaka'
1.5.3 Tradisi Sastra Tulis
Dalam bahasa Aceh terdapat juga tradisi sastra tulis. Tradisi
tulis-menulis itu mempergunakan huruf Latin.
Selain huruf Latin, huruf Arab terdapat juga dalam tradisi
sastra tulis atau kegiatan tulis-menulis pada umumnya. Orang tua
Aceh yang buta huruf Latin selalu menggunakan huruf Arab untuk
kegiatan tulis-menulis sehingga tidak ada orang Aceh yang termasuk
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 19/91
7
golongan bu ta h uru f Arab. Penggunaan hu ruf Arab sebagai media sas
tra tulis pada umumnya terdapat pada hasil karya sastra lama,
seperti pada
Hikayat Putroe Geumbak Meuh, Hikayat Raja-raja Aceh,
Hikayat Malem Diwa,
dan
Hikayat Malen Dagang.
Sebaliknya, hasil
sastra tulis angkatan baru semua ditulis dalam bahasa Aceh dengan
menggunakan huruf Latin.
Contoh:
1) Bungong si Tungkoi oleh Tgk. Nurdin
2} Bungong Mawoe Deyah Boro oleh Anzieb
3) Bungong Rampoe oleh H.M. Zainuddin
4) Seumangat Aceh
oleh Abdullah Arief
5) Seuramoe Mekkah oleh Ismuha
6) Pantoun Aceh oleh Abdullah Arief
Studi Pustaka
Sebagaimana yang telah dikemukakan, bahan kepustakaan me
ngenai bahasa Aceh sangat terbatas sehingga studi pustaka dalam
rangka penelitian struktur bahasa Aceh ini terbatas pada bahan
bahan sebagai berikut.
1) Atjehsch Taal oleh R.F.H. van Langen
2) Lee Saboh Nang oleh Vriss ngon Haji Abubakar
3) Atjehsch Nederlandsch woordenboek oleh Dr. R.A. Husein
Djajadiningrat.
4) Atjehsch Handwoo rdenboek (Atjehsch Nederlandsch) oleh
J. Kraemer
5) Atjehers oleh Snouck Hurgronje
6) Fonologi dan Morfologi Bahasa Aceh oleh Zaini Ali
Metoda
Penelitian struktur bahasa Aceh ini dilakukan dengan pendekata
deskriptif. Data yang dipergunakan adalah korpus data yang terd
ri daii kata dan kalimat yang direkam dari informan, yang berbahas
ibu bahasa Aceh. Selain itu, direkam juga ceritera rakyat.
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 20/91
8
Informan terdiri dari, baik laki-laki dan perempuan, baik yang
berpendidikan dan yang tidak, dipilih dari umur yang berlainan,
baik tua maupun yang muda, dengan memperhatikan faktor ke
lancaran ucapan. Selain rekaman, diadakan juga wawancara dengan
orang-orang yang dianggap cakap mengenai materi penelitian.
Wawancara ini dipergunakan juga untuk memperoleh data ten
tang peran dan kedudukan.
Sebelum peneliti terjun ke lapangan, kerangka struktur bahasa
Aceh sudah dipersiapkan sebelumnya sehingga teknik pengecekan
kembali kepada informan dapat dilakukan. Teknik ini dapat di
lakukan karena tim peneliti adalah penutur bahasa Aceh.
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 21/91
BAB II FONOLOGI
2.1 Fonem
Fonem-fonem dalam bahasa Aceh dapat dibagi dalam dua ke -
lompok besar, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental.
2.1.2 Fonem Segmental
Fonem segmental terdiri dari dua jenis, yaitu fonem vokal
dan fonem konsonan.
a. Fonem Vokal
Dalam bahasa Aceh, di samping vokal, terdapat juga vokal
sengau (nasalized vowel). Jumlah fonem vokal dalam bahasa Aceh
ada lima belas buah, yaitu sembilan vokal tunggal biasa (nonnasalized
vowel) dan enam vokal sengau (nasalized vowel).
Dalam bahasa Aceh terdapat vokal ganda (diphthong), baik
yang tidak sengau maupun yang sengau.
1) Transkipsi fonemis dan pasangan minimal vokal
Vokal
[i]
terdapat pada contoh berikut.
ija ßjaj 'kain' gla Qla] licin '
aja
a/a /âja/ ajar' sirong [siiorfl 'miring'
gli /glj7 'geli' sarong /saro»)J 'sarung'
[e]
seperti pada ka ta pade /pad§7 'padi"
Bukti [e]:
9
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 22/91
10
peh
/pêhj 'menggiling'
pih /pih7 'juga'
tapeh
/tapeh7 'sabut kelapa'
tapih
/tapih7 'mengelak dengan tangan'
/ E
seperti pada
bek
bak
hek
/pêkj
/aak7
[h e
kata:
jangan
'pohon'
k j
lelah
hak
ek
'ek
/hakj 'l
£ e ' k j
f e'k J
tak'
'naik'
' tahi'
/ a / Seperti pada kata:
bak [bak J
'pohon'
bek £"bêk J 'jangan'
bah f ball J "biar'
boh [ bóh J 'buah, kemaluan lelaki'
/ i I Seperti pada kata:
lop /îopj 'balik'
lap /lap/ 'menglap'
koh /k5rj7 'potong'
ka h
/kahj Tcau'
/ o / Seperti pada kata:
ok [o kj
'rambut'
ok [kj 'bohong'
boh / boh J. tua ng, taruh ke piring'
boh £bah j 'buah '
pöt £pot.7 'mengipas'
pot Z"potJ7 'mem etik'
/ u / Seperti pada kata :
ulèe /TuleaJ'kepala'
alee £aled_/'alu'
s" [svü 'suara'
sa /"saj 'satu'
buku
fbukuj Tiuku'
buka fbukaj 'buka '
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 23/91
11
/ q / Seperti pada kata:
eungkót /fankot J 'mengangkut'
angkat
/ankotj 'mengangkut'
teuka
/7tuka_7 'datang'
tuka £tu ka j 'tukar'
/ a /
S
eperti pada kata:
le I »/ *benyak'
le /"lej 'oleh'
let [lét] 'kejar'
let [€stj
'mencabut'
BAGAN FONEM VOKAL
Depan atas \ n \ Tengah u/ u~7 Belakang atas
Depan tengah atas \ e \ / o/ Belakang tengah atas
Depan tengah \
£
\ / / Belakang tengah
Depan bawah \à U/ Belakang bawah
2)
Trnaskripsi fonemis fonem vokal sengau dan pasangan minimalnya
I i / Seperti pada kata:
c
' £ G J J 'mendesis'
ci l ci I 'coba'
Cr»
/ £ I Seperti pada kata:
syeh CS&lD 'sedikit'
syeh Istt)~J
'
s
y
e n
'
bre 0> f^CZl 'bunyi
air
jatuh'
brè ßr>£ 'J 'lamban,malas'
t**
I cl I Seperti pada kata:
sah [sâhj 'bisik'
sah /"sahJ 'sah'
crahlXta-b&j 'tumis'
crah £CruhJ 'retak'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 24/91
12
/ } / Sepe rti pada kata:
groh [töfi 'melenguh'
gorh [ßrSfJ 'muda (untuk buah an)'
<<»
/ U / Seperti pada kata :
u f u J 'menderu'
u [u] Tcelapa'
<^>
lU l Seperti pada kata:
seilt £"sutj 'tampi'
seut [sutj 'siram /dengan mencam pakkan air/'
ue [ u j 'ya'
eu [U] 'lihat'
BAGAN FONEM VOKAL SENGAU
Tinggi
Rendah
U
Di samping vokal tunggal dalam bahasa Aceh, terdapat juga vokal
ganda (diftong). Jumlah vokal ganda sebanyak lima belas, yaitu
sepuluh vokal ganda biasa dan lima 'vokal ganda yang sengau.
3) Vokal
/ e a /
/Cd
I»?
1 6
I
oy
/ o v
lue-
/ w
lx/ér
/ a y
ganda biasa (non-nasalized vowel clusters)
seperti pada kata mie [ m ia J 'kucing'
seperti pada kata
kayee
/ f k a y e a j Tcayu'
seperti pada kata asai /isay J 'asal'
seperti pada kata taloe /talo^ 'tali'
seperti pada kata boinah [ boynah J 'harta pusaka'
seperti pada kata beatoi /botoy7 'betul'
seperti pada kata takuc [ takua J 'leher'
sepetti pada kata bui C buy J 'b ab i'
seperti pada kata keubeue f kubu
3
J 'kerba u'
seperti pada kata hei [ b»y J 'panggil'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 25/91
13
Di sini dapat kita lihat bahwa hanya dua bunyi yang dapat menempati
unsur kedua dari vokal ganda itu, yaitu bunyi /i/ dan
[h].
Juga jelas
terlihat lima vokal ganda mengambil /i/ sebagai unsur kedua dan
lima lagi mengambil /a/ sebagai unsur kedua.
4) Fonem vokal ganda sengau
(nasalized vowel clusters)
I
/ 3 / seperti pada kata
ciep C^tipJ
"peot '
l£l' I
seperti pada kata /
ca - ce £c&-£% J
'laba-laba'
/ » t / seperti pada kata
meuhai
/ muhai / 'mahal'
/ ° i /
seperti pada kata
uet /
udt / ' telan'
I 0-9 I
seperti pada kata
eue
/ u » / 'merangkak'
b.
Fonem Konsonan
Jumlah fonem konsonan dalam bahasa Aceh ialah 21 buah, yajtu:
/b / ,
seperti pada kata
bu
/ b u / ' n a s i '
bak j
bak / 'batang X';
pakCp^J
'pukul
bawang
£bawai7 'bawang X '
pawang
/paw aj7 'dukun'
peng [pa.3]
'uang';
bong lbo i J
'warung'
poh [
puh
J
'pukul'
boh [
boh 7 ^u ah '
dapu C
dapu
J
'dapur'';
gapu
/gapu7 'kapur'
bada
£bada7 'p isang goreng '
\bata
/ " b a t a
J
'batu bata'
dang [da$]
'sementara';
pang
/pa 3 / 'kepa
la ketua'
toe [
tee
J
'dekat ' ;
doe [dm J
'tertimbun'
tak
Z"tak_7 'bacok';
dak
/"dak.7 'dalam ke
adaan kekurangan'
baro j
baro / 'baru';
garo
/Tgaro7 'garut'
/p/ ,
seperti pada kata
/d/,
seperti pada kata
/t/, seperti pada kata
/g/ ,
seperti pada kata
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 26/91
14
agam
/"agam J 'lelaki'; ap a« i£"a pam j 'sera
bi'
gula
f
gula_7
'gula aren';
pula [
pula j 'tana
mi'
A/, seperti pada kata
kong
/ > o j J Tcuat';
dong [dos ]
"berdiri'
Arewe /H k ua J 'de pa n'; dewe /" do a J 'dangkal'
/m/, seperti pada kata
mat
£"mat J 'pegan g'
ma/ee £"malgaj 'malu ' ; èa/ee £bal£37 ' jan
da'
Meunan
/inuna7 'menang';
seunang
£ s u n a ^
'senang'
/n/, seperti pada kata
nek
/Tnek J 'nene k'
bunoe
£"bunuo
'J
' tadi ' ;
bumoe
/bumui7 'bu
mi'
/w /~na J 'ad a'; mo/~m a j["'ibu / m amak'
/ 3 / ,
seperti pada kata «go« /j$ n 7 'kawan'
«£#«£ Z j *J 7 'enggang' ; «a«# ƒ" naj
J
'induk'
parang
/" p a ra n j 'parang ';
paran
/Tparanj/
' desa'
///, seperti pada kata
Ion
£"lon J 'say a'
/om Z "l um 7 'lagi'; &o«? /Icorn7 'tidak m ene
tas'
Ion
£lon_7 'saya'; mo« £mon.7 'embun'
/n/, seperti pada kata
nyan
£ n a n 7 ' itu ';
'nan C nan J
'nama'
«_ye« £ " n e n j 'k et am '; «e« /n e K/ 'pemilih
makanan'
/m/, seperti pada kata
mhang
/ m a J Tcampungan'
mhah[mahj
'nenek';
mah
/mari/ 'ukuran'
/n/, seperti pada kata
benda
,/pana7 'sem bun yi';
nab [nabj
'ujung
perut di atas kemaluan'
/r/, seperti pada kata
rab C rab J
'dekat ' ;
urat£ urat J
'urat'
ulat l
ulat J 'ul at' ;
rangoe £ ragoaj
'ragi'
Mgoe /Tsagua.7 'segi';
meng £rm^
'pung -
gung'
lueng£\ui^l
'selokan'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 27/91
15
/ s / , seperti pada kata seupot /jupotJ7 'sore'
gasa T g as aJ 'kasar'; gata £%aia.J 'anda'
soh £sohJ
'tinju';
toh l
toh
J
T>ertelur\
turun hujan '
/h/, seperti pada kata
hana
{"hanä7 'tidak ada'
hah IhahJ 'buku mu lut ' ; kah £kahj Tcau'
sah /"sah 7 'sah'; sak £ sak J 'padatkan'
soh l soh J 'tinju ' sok£sdk2 'pakai'
/J/, seperti pada kata /'i« T j i h J 'dia'
/ofr T jok J 'beri kan '; yok£yokJ Tcuk'
/a roe £ jarua7 ' tangan ' ;
baroe
/"barua7 Tte-
maren'
/s / , seperti pada ka ta syiit /"sik J 'besar'
syef l set J 'putus sekali teta k'; cef /"c et 7
'kecil'
J^OÂ:
/TsukJ 'waswas'; tempat menumbuk si
rih dari besi; cofc /" cok 7 'am bil '
/c/, seperti pada kata cah IcahJ 'rintis'
coh £cohJ
'patuk' ;
koh£kohj
'potong'
cet C cut J 'jolok'; tet[ tot 7 "bakar'
ce« T & h 7 'menetas'; syeh [ sêh 7 'pemim
pin/ syeh'
/ j /
seperti pada kata yub /Tjub J 'hem bus'
raya /"r aja 7'b esa r* ; rajiz /" ra ja J 'raja'
raya /"raja 7 'besar '; rog<£ raga J keranjang'
/w /, seperti pada kata woe /Two» 7 'pu lang'; weue [woaj 'kan
dang'
fteue jCbuaJ ' tembolok';
aweuek
/awuah_7
'sendok besar'
abeuek /ab uJk 7 'paya-paya';
MO
T
w a
J 'pe
luk ' oa T ba 7 "bawa'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 28/91
16
BAGAN FONEM KONSONAN
Plosives
Fric tives
Lateral
Nasals
Ine Nasals
Medians
Triu
Bilabial
b
P
n
m
w
Alveolar
s
P
n
n
r
d
t
Alv. Palatal
s
c
n
y
i
Velar
g
k
3
Glot
h
c. Distribusi Fonem
1 ) Distribusi Vokal Tunggal
Semua vokal tunggal biasa, kecuali /a/ dapat menempati posisi
awal.
/i/, seperti pada kata itek /"itekJ7 'itik'; iku £\kuj 'ekor'
inong
/~inon/ 'perempuan'
/e/ ,
seperti pada kata eh /TehJ ' t idur ' ; ek [ekj 'naik'
cleimiee [ elome'a7 'ilmu'
l£l, seperti pada kata c« [eh] 'es'- ehram /"ehram7 ' ihram'
ek £ek] 'iah f
/a/seperti pada kata asai /"asai J 'as al '; aduen /Taduanj'abang'
apui TapuyJ 'api'
ftsca
/Tasu a7 'daging' isi'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 29/91
17
lol, seperti pada kata ok f ok J Tjonong' ; ong [o3j ' tumpul '
/o / ,
seperti pada kata
ok [okj
' rambut' ;
on£onJ
'daun'
/u/, seperti pada kata uroe /ûr ug j 'harf ; uteuen /"utoanj "hutan'
ureueng [uray J 'orang
lU/, seperti pada kata keubeue £kobuaj 'kerbau'; eungkot /u3kot7
'ikan'
Semua vokal tunggal dapat menempati posisi' tengah
/ i / , seperti pada kata pike £pike7 'pikir ' ; ubit £ubit] 'kecil'
lipeh
/_"lipëh7 'tipis'
/e / , seperti pada kata keudeh /kudèh7 'ke sana'; oi'«re«/Jbintêh7
'dinding' gateh /TgatehJ 'betis'
ģ/,
seperti pada kata
bek £bekj
'jangan';
prehfpréij
' tunggu'
keh /fcehj 'korek api'
/a/, seperti pada kata bak £bakj 'batang'; bah CbahJ Tjiar'
lampoh / lampoh / Tcebun' ; saboh / c a b o h j
'satu, sebuah'
/o / ,
seperti pada kata
koh
/)c oh 7 'potong'; so/i£soh J 'kosong'
gadoh /"gadohJ Tulang' ;
carong [£zarovTJ
'pin -
tar'
/o / ,
seperti pada kata sok /sok/ 'pakai'; brokj$rokj 'buruk'
trok
/trok/ 'datang'; Ion /Ion/ 'saya'
/u/, seperti pada kata bulee /buleaj Tjulu'; gudaßudäj 'kuda'
pula
(pula]
' tanam i'; puleh' ßiulehj 'sembuh'
/J/, seperti pada kata keunong /kunas[7'kena'; teubiet /Tubiaf/ Tceluar'
reupah
/n ipah / ' r ebu t ';
seupot
/Jupqf7 'sore'
/cty, seperti pada ka ta ?re« /Jrarf/ 'turun';/e« /lari/ 'padam'
eer /c at} 'jolok ';rer /taf? T>akar'
Semua vokal tunggal biasa dapat menem pati posisi' akhir
I'll, seperti pada kata gaki /gakj7 "kaki'; rïri' £titi7 'jembatan'
meuhilmeuhil 'menyerupai'; turi /tur i/ kenal'
/pakrj/
'bagaimana'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 30/91
18
/e / ,
seperti pada kata
ate
/âte7 'hati'; /iase/hase7 'hasil'
gle [gl$[
*bukit';sare /sare7 'rata'
ade ßidej
'adü'; /e/ lej 'oleh'
l£j,
seperti pada kata
keude
/Jcude/ 'ke da i'; wise /mis J 'kum is'
me [mç]
bawa';
gade ßadef
'gadai', meminta -
minta'
/a/, seperti pada kata
ba /hal
Tsawa';
da
/da7 'kakak perempuan'
sira /sira7 'garam'; rima /Jima7 'timba'
lo i
seperti pada kata
meulho
/mulho/ 'berkelahi'; ku fo/jcutaj 'kot or '
pho ß
o7 'terban g';
gofèoj
'tangkai gagang
atau hulu' *
/ o / ,
seperti pada kata
baro jbaroj
'baru'
;
ato [âtoj
'atur'
tab
/talo7 Tcalah';
thoßho/
'kering'
/w/, seperti pada kata s« /su7 'suara'; />«s« /Çusy7 Tcetapel'
bu
/bu7 'nasi';
mu [mu]
'tandan'
hu
/üu7 'menyala'
/C//,
seperti pada kata
tabeu
/fabu/ ' tawar ' ;
miseußxüsüj
'misal'
keubeufeubtf
'kerbau'
/£ /, seperti pada kata
tahe
/tahg7 'tercengang'
; beuhe^ubfj
*berani'
/d/,
seperti pada kata
le
/TnJ 'ba ny ak ';
taheftahöj
'tercengang'
beuhe
/bu he/ 'berani'
2)
Distribusi Vokal Tunggal Sengau
I'll hanya men emp ati posisi akhir
/ i /
meuti
/ïnuüj 'mendesing' ;
meuci
/mucj7 'suara mendesing'
/£ /
dapat men emp ati ketiga posisi
Awal: er /e t J 'pend ek'
;
ebßb]
'(seperti buny i aya m)'
Tengah:
kheb [khebj
busuk ' ;
ce t
/ce t/ 'kecil
cakrer
/Sakref/
'sebangsa burung yang sering terbang di sawah'
Akhir: pe/pg/'perduU'; s.ye/éé?'tindik'
pa-e
/pa-|7 'tokek'
/a/ dapat menempati ketiga posisi
Awal:
ab
/ab j 'suap/makan'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 31/91
14
Tengah: sah /sa*h/ 'bisik'; naphah /nafah7 'nafas'
crah jerah] 'tumis'
Akhir:
döa
/doa/ 'doa';
meucacaßnucacäj
'menyemb ur (darah, air dan
sebagainya)'
meu-a-a /meu a-aj 'bunyi tangis'
/O / dapat men empati ketiga posisi
Awal: oh noe /5hnoä7 'sampai di sini'; ob Job] 'hantu mom ok'
on /on/ 'on (ukuran berat'
Tengah: meuhop fmohopJ 'marah ' ; khop /khopj 'busuk'
syob
/sob/ 'tusuk'
Akhir: syo ($$ 'bidung'; meu-o-'o /mo-o-oj 'bunyi'
/u/ hanya dapat menempati posisi akhir
ön-ïï [pn-u/ 'daun kelapa'; meii-u-u /mu-u-iy 'mendengung'
/u/ hanya dapat menempati posisi awal dan "tengah.
Awal: eu /u/ 'ya'; cun /ûn7 'nafsu'
Tengah: méheut /ïnuhutj 'ingin'; seut /sutj 'menampi'; ceu? /cutj
'ikat/buhul'
3) Distribusi Vokal Ganda Biasa
/ia/ dapat menempati ketiga posisi
Awal: ie t JJjtt} 'sejenis ikan sungai'
k l'vij 'air'
Tengah: teubiet /tabiatj 'keluar; niet /niatj 'niat'
Arier /kriatj 'kikir'; trieng [tmnj 'bambu'
Akhir:
mie
/miaj 'kucing';
sie
/sia/ 'daging'
leupie /Iupia7 'dingin'; &We /khia7 'tengik'
/eD/ hanya dapat menempati posisi
akhir
bee [beàj 'bau'; abee /äbea7 'debu'
fcayee i£aje;j7 'k ay u' ; aèj ee /5aje$7 'baju '
Mee /rakeiaj 'minta'
/ay/hanya dapat menempati posisi akhir
asai Jzs&y]
'asal';
bangai
übanay/ 'bo do h'
feuftai' ftubayj 'tebal'; langai /Îanay7 'bajak'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 32/91
20
fûil hanya dapat menempati posisi akhir
bloe /Bl.i.a7 'beli'; bajoe /baju»J 'pasak'
bunoe /bunoa? 'tadi'; taloe /taloa7 'tali'
/oy/ hanya dapat menempati posisi tengah
boinah /Boynah/ 'harta pusaka'; lagoina /TagoynaJ 'sangat'
/oy/ hanya dapat menempati posisi akhir
beutoi /butoyj 'betul ' ; leumoi / lumoyj 'nomor ' ; soi fsoy]
'sisip'; goi /goyj 'perduli'
/ua/ dapat menempati ketiga posisi:
Awal: uem ßihm[ 'peluk'; uet /liat/ 'gosok'
ueh /uaK/ 'aus'; uek /uak7 'sebangsa ulat yang terdapat da
lam kayu busuk'
Tengah: bruek /bruakj ' tempurung'; duek fduak7 'duduk'
pluek /pluak7 'kupas' plueng
/pluaif/
'lari'
Akhir: bue jbuij 'kera'; takue /FakuaJ 'leher'
sue /JuaJ 'ampas'; keunue /konua/ ' tumit '
/uy/ dapat menempati hanya posisi
awal
dan aAA/r
Awal: ui [\iy] 'tiri'
hanya dalam ungkapan: ayah ui 'ayah tiri'
ma ui
'ibu tiri'
tf/jez/fc ui 'anak tiri'
Akhir: fc«/ /BuyJ 'babi'; apw/ /apuy/ 'api'
p t o /
/phuy7 'ringan'; guifguyj 'menjambak'
/ua/ dapat menempati ketiga posisi
Awal: eue ßidj 'langkah', ancang-ancang'
Tengah: beuet /buat7 'belajar/mengaji'; peuet /pu»j7 'empat'
kleuet /jduat? 'liar'; kreueh /kruahj 'keras'
pheuet
/phuat7 'pahat'
Akhir: keubeue /kubua7 'kerbau'; labeue /tabua/ 'tawar'
fceue /kua / 'depa n'; a/eue /ilua7 'lan tai'
Wewe /blua/ 'landai'
/ay/ hanya dapat menempati posisi akhir
hei /hayj 'panggil'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 33/91
21
4) Distribusi Vokal Rangkap Sengau
/ia/ dapat menempati ketiga posisi
Awal: ie /ia/ 'bunyi'; iek /ökj 'kencing'
Tengah: ciep /ciapj 'peot'; piep /pia^ ' i sap '
priek /prîakj 'mengoyak'; prieh /priabj 'melengus'
Akhir: cie /cia7 'kerdil'; pacie /paciaj 'melempar dengan sepotong
kayu'
/ee/ hanya dapat menempati posisi awal dan akhir
Awal: ee /êa7 'buny i' orang bersorak'
Akhir: ca-ee /ca-eaj 'sebangsa laba-laba'
/ay/ hanya dapat menempati posisi akhir
meuhai /muhayi 'mahal'
/ Ua/ hanya dapat menempati posisi awal dan akhir
Awal: «er [\xît] 'telan/'
Tengah: aiefc [cuah j 'me madam kan dengan air'
a/er /cuât7 'ikat/buhul dengan benang'
hueng
/huaV '(sebangsa kumbang hitam pemakan kayu)'
syueng /suat£7 'bau amis (kencing)'
Akhir: mu-ue /mu-uaj 'membajak'
/Ua/ hanya dapat menempati posisi
awal
eue /uàj 'merangkak'
S) Distribusi Konsonan
Semua fonem konsonan dapat menempati posisi awal dan tengah.
Hanya delapan fonem konsonan yang dapat menempati ketiga posi
si (awal, tengah, dan akhir).
Fonem itu ialah: /b/; /p/; /t/; /k/; /h/; /m/; /n/; dan /r»/.
/b/ awal: fcafc /bakj 'batan g'; binteh /bintehj 'dinding'
ô/'rte/i /bineh7 'pinggir'; beukah /bukahj 'koyak'
tengah: ra£a /saba7 'sabar'; r«ôa /tubaj 'racun'
aftee /abejj? 'debu'; haba /haba/ 'cerita'
akhir: raft /ra bj 'de ka t'; Araft /k rabj 'rapa t'
seubab /subabj 'sebab'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 34/91
22
/p /
awal: puleh /puleh/ 'sembuh'; pula /pula/ ' tanam'
pinah /pinah/ 'pindahkan'; peng /pen/ 'uang'
tengah:
lipeh
/lipeh/ 'tipis';
seupot
/supot/ 'sore'
sapai /sapay/ 'lengan'; reupah /nipah/ 'rebut'
akhir: asap /asap/ 'asap'; pagap /pagap7 'kejar'
co p /copj 'jahit'; Aap /kap/ 'gigit'
/d/ awal: d<eA /du ak / 'du du k'; dudoe[dud<yÂj 'belakangan'
dit /dit/ 'sedikit'; dah /dah/ 'sumbu'
tengah: padum /pad urn/ 'be rap a'; gacfcm /gado ri/ 'hilang'
guda /guda/ 'kuda'; bandum /bandurn/ 'semua'
/t/ awal: ft//w /jtuha/ 'tu a'; tar/ /Ju ri/ 'kena l'
tameh /tameh/ 'tiang'; tunong /tunoyj 'selatan'
tengah: pwto/z /putoh/ 'putus'; putie /putia/ 'putar'
uroft /Jitoh/ 'tukang'; patch /pateh/ 'jatuh'
akhir: batat /bata t/ 'degil'; paror /pat ot/ 'pa tut'
brat /brat/ 'berat'; mar /mal/ 'pegang'
/g /
awal: £a<2o/2 /gadohj 'hilang '; gw&m /gu lan i/ 'piku l'
gule /gula/ 'gulai'; guAee /gukea/ 'kuku'
tengah:
peugah
/pugah/ 'beri tahukan';
lagot
/ïagot/ 'laku'
jtTU^oe /pugoo/ 'bangunkan'; swgor /sugofj 'sisir'
rewga /tuga/ 'kuat'
/k/ awal: ko n /_kon7 'buk an '; Aw e/z /ku ah / 'gal i'
kilang /jcilan/ 'mesin jahit'; kalang _/kalao7 'dahi'
tengah: ZaAoe /TakoaJ 'suami'; likot /Jikot/ 'belakang'
bokong /Bako_n7 'tembakau'; fi'Aa /tika/ 'tikar'
akhir : Z>aA /b ak / 'ba tang '; tak Jtak] 'bacok'
jak /jakj 'pergi'; buhak /Buhak/ 'boros'
c?ueA /duak/ 'duduk'
/m/ a wal: manee /manua/ 'mandi' ; mantong /piantunj 'masih'
meu/i /muh/ 'emas'; mu /mu/ 'tandan'
m/e /mia/ 'kuncing'
tengah: tima /tima7 'timba'; tamong /tamun/ 'masuk'
famefc /tamebj 'tiang'; ramah /ramah/ 'kemas'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 35/91
23
akhir: tem /terri/ 'mau'; gulam /gulam7 'pikul'
torn /torn/ 'pernah'; uram /üram/ 'pangkal'
reugam
'genggam';
khem
/khenj7 'ketawa'
/n/ awal: ne/j /h eh / 'mem ilih'; «// /nit/ 'sedikit'
m'er /niat/ 'niat'; na /naj 'ada'
naleueng /haluan/ ' rumput'
tengah: keunong /kunon/ 'kena'; tunong
/ t u n o j /
'selatan'
r««w /tunu/ 'kesal'; dara« /Sarah/ 'nanah'
rurta/i /tunah7 'tunas'; uneun /unon/ 'kanan'
/n/ awal: «gu/ /j u y/ 'pakai'; geut /nuf/ 'bodoh'
«£oft /riobj 'karam';
ngieng
/nian/ 'lihat'
tengah: bungong /bupoij/ 'bunga'; bungkoh /butikoh/ 'bungkus'
beungeh /buneh/ 'marah'; pingan /pinan/ 'piring'
pu«£o /punu/ 'gila'
akhir: tunong /tunuyj 'selatan' ; ateueng /ätuan7 'pematang'
pewg /pen/ 'uang'; giart£ /glan/ 'cacing'
/1 / awal: lom /lom/ 'lagi'; /ZAor /jikot/ 'belakang'
leumah /iumahj ' tampak'; lampoh /lampoh/ 'kebun'
iaAoe /lakuaj 'suami'
tengah: pa/ee /palea7 'palu'; ftu/ee /BuleJ7 'bulu'
sa/op /salop7 'bungkus'; pu/a /pula7 'tanam'
pu/e/i /puleh/ 'sembuh'; paleh /palehj 'jaha*'
/n/ awal: «yoe /n o aj 'ini'; nyan /hari/ 'itu'
«/um /num/ 'rasa' ; nyeh [pehj 'ketam'
nyap /habj 'alat penangkap ikan dari bambu'
tengah: panyot /panufj 'lampu'; panyang /panan/ 'panjang'
minyeuk
/minok/ 'minyak';
manyang
/manan/ 'tinggi
tanyong /tanojt/ ' tanya'; punyueng /punuaji/ 'telinga'
/r/ awal: m^o e /rugoaj 'rugi'; rumo« /rum oh/ 'rumah '
rimueng /rimuanj 'harimau'; reubah /rubah/ 'jatuh'
rzyo/i /riyoh/ 'ribut'
tengah: ftare« /bareh/ 'baris'; s/ra /sira7 'garam'
guree /gureâ/ 'guru'; uram /üram/ 'pangkal'
ftaroe /baroa/ 'kemarin'
/s/ awal: sep /sepj 'cuk up'; su /su / 'suara'
sue /sua/ 'ampas'; so/i /soh/ 'tinju'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 36/91
24
som
/som/ 'sembunyi';
sabe
/sabè/ 'selalu, sama sama be
sar'.
sulet
/sulefj 'bohong'
tengah:
asap
/asap7 'asap';
asoe
/asus? 'daging, isi'
gasien
/gasian7 'miskin';
masen
/masen/ 'asin'
baso /basçj/
'semban'
;paseueng
/pasuain/ 'pasang'
/h / awal: «afta /Raba / 'kab ar'; «a« /Fiah/ 'buka mulut'
/10 /hq/ 'ke mana';
hue
/hua/ 'hela, seret'
hek
/Hls? 'lelah'; m'em /hiam/ 'teka teki'
tengah:meuto'/muhaj/ 'mahal ' ;
peuhahfpuhah }
'buka'
tulw
/fuhaj 'tua';
leuhop
/luhop7 'lumpur'
ftu/iaA /buhakj 'boros'
akhir:
peuhah
/puhah/ 'buka'; Aan /kahj 'kau'
/dah j 'sum bu'; /poh / 'pukul'
/ba h/ 'b iar ' ; /koh/ 'potong'
/ j /
awal: /aro e /jaroa/ 'tanga n'; /'e« /Jeh/ 'itu '
jak
/Jak/ 'perg i'; /euer /juat/ 'boleh'
/eft /jeb/ 'minum';
jamee
/Jamea/ 'tamu'
tengah: u/o«£ /ujon/ 'ujung'; pa/on /fpajoh/ /pajoh/ 'makan '
pajan
/pajan/ 'kapan';
pijet
/pijet/ 'kutu busuk'
bajoe
/bajo;»7 'pasak';
bajee /bajejj/
'baju'
/s / awal: s y ^ /sot/ 'coro t'; ' terakhir';
syueng
/suan/ 'bau amis'
bau kencing.
syen
/sen/ 'melompat'; syoA /sok/ 'waswas'
tengah:
desya£des£]
'dosa'
kasyuk
/kasuk/ 'mengacau air de
ngan tangan
/c/
awal:
c o
j ,
Jcoh]
'patuk';
co m
/co m / 'cium'
cah
fcah/ 'tebas';
c e r
/cet/ 'jolok'
ceng
/cen7 'timbanga n'; ^ ^ /cua/ 'curi'
caror# /paron/ 'pintar'
tengah: cicak
/cicalç/ 'cecak '; pwcoA /pu co k/ 'pucuk'
Aaca /kaca/ 'botol';
ticem
/ticem/ 'burung'
meucuca
/rhucucaj 'main air'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 37/91
25
/y / awal: yub /yub/ 'hembus, bawah'; y oh [y oh] 'waktu, 'ke
tika'
yue
/yua/ 'suruh';
y eh
/yeh/ 'goyah'
yuek /yuak/ 'berkurang'; yum /yum/ 'harga'
tengah: piyoh /piyohj 'mampir ' ; payah /payah/ 'sukar'
miyub /miyub/ 'rendah'; bayeuen /bayu^7 'bayar'
raya /raya/ 'besar'; tayeuen /tayuarj/ 'tempayan'
/w/ awal: wie /wie/ 'kir i ' ; w/er/wiet/ 'patahkan'
weueA /wuak/ 'bagi'; weu/j /wulj/ 'sedih'
wah /wah/ 'retak, pecah'; wat /wat/ 'daya, tenaga'
tengah:
aweueh
/awuah/ 'ketumbar';
silawet
/jilawet/ 'selama'
siluweue /siluwua/ 'celana' awi'n /aw ih/ 'duku ng'
/awoA /îawok/ 'aduk, campur'
d. Variasi-variasi
Variasi-variasi yang ada dalam bahasa Aceh adalah sebagai berikut.
1) Variasi Alternatif
Dalam contoh berikut /a/ dan fe] dengan lingkungan fonem-fonem
yang sama mempunyai arti berbeda
pang
/pan/ 'kepala', 'regu';
peng fpeifj
'uang'. Pada contoh lain /a/ dan /e/ dengan lingkungan sama mempunyai
arti yang sama pula.
phang /phap / pheng /pheg/ 'ngangkang'
nek /nek/ 'nenek' ; nok /hok/ 'balok besar'
get /get/ «^> got /got/ 'bagus'
pet [pet] <--? pot /pot/ 'petik'
ret /ret/
<
^~
>
ro t /rot/ ' jalan'
6a /ba/ 'bawa'; ftue /bua/ 'monyet'
Tetapi: gla /gla/so £/ue /gluâ/ ' licin'
Hal ini juga terjadi pada variasi a lternasi konsonan duek /duak/ 'duduk'
muek /muak/ 'makan gula/tepung tanpa kawannya'
j -nu- ibsi iteduisd
Tetapi: d/r /Hit/ mit /mit/ 'sedikit'
m
^
n i J i 8 B f a
^
ß r n £ j i y o
deungo /du no/ ; /eun^o /juj o/ 'dengar'
I .:' ;3 ff \x:ixjfj M H O ' )
(-rnu-)
. - : i iUJuq' vr ioJuqi s\oUfc\
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 38/91
26
2) Variasi Alofonis
Dalam hal ini dua bunyi yang berbeda ucapan dalam lingkungan
yang sama tidak membedakan arti, kedua bunyi itu merupakan alofon
dari satu fonem. Pada variasi alofonis biasanya bunyi tunggal pada satu
dialek diucapkan dengan bunyi ganda pada dialek lain dalam bahasa Aceh.
/<i/ misalnya, me mpunya i alofon /oa/ sebab /oa/ tidak pernah, men empati
dua posisi awal dan tengah di antara tiga posisi yang dapat ditempati oleh /o/
dengan kata lain /09/ hanya menempati posisi
akhir
3)
Variasi
Alofonis Vokal Variasi
öfo
c? B _. _
blo £Wo7 c - o bloe /b loa/ 'bel i '
tab / ta lo / <-^> taloe / ta loa/ ' ta l i '
uro /u ro / *""* ' uroe /ûroa/ 'har i '
rafteu /tabu/
Cy
~
>
tabeue [ tabua/ 'tawar'
/aAw /taku / ^ " > fflfcue /" ta k ua j 'leh er'
phing / ph m / c - o plueng [ pluajj/ 'lari'
(d) Variasi Alofonis Konso nan
te f / ta t/ 0 0
that
/thai/ 'sangat
teun /t un / c_-->
tneun
/theun/ ' tahan'
to« fo n/ <-->
f A o r t
/ thon/ ' tahun/
db/ /dot7 <-̂ > rf
Ao
, fdh ot/ 'bentak'
cfeue« /ä u a n / «-̂ -»
dheuen
f dhuan/ 'dahan '
Aem /kern/ c - o AAem /khem / 'ketawa'
Aa« /kan/ < L ^ Aten / /*hap7 separoh
po rpoj 0 0 pno /phQ/ terbang
pa
M ° " P
t e
/pha/'paha'
* i /
« — p t e / * «
t m g a n
4) Harmonisasi Vokal
Dalam bahasa Aceh tidak terda pat infiks I -un- I dan I -un- I.
Yang ada ialah infiks (-eun) dan £ u m / . Kedua infiks itu masing-masing
berubah jadi -un- f-un-J dan -um- f-umj dalam proses afiksasi bila suku
pertama kata dasarnya mengandung bunyi u.
Contoh: pula /pula/ menjadi punula /punula/
(-eum-) menjadi (-um-)
putoh
/putofj/ 'putus' menjadi
punutoh
/punutoli/ 'putusan'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 39/91
27
puwoc
/puwua/ 'bawa pulang' menjadi
punuwoe
/punuwoa/
'bawaan'
( -eum-) menjadi ( -um-)
tuleh
/tuleh/ '.tulis' menjadi
tumuleh
/tumulehj 'menulis '
culek /culek/ 'ukir' menjadi cumulek /éumulek7 'mengukir'
tumpok
/tumpok/ ' tumpuk' menjadi
tumumpok
/ tumumpok/
'menumpuk'
kubang
/Jcuban/ 'kubang' menjadi
kumubang
/ïcumuban/ 'ber
kubang'
(-eul-) menjadi (-ui-)
sumpai /sumpay/ 'menyumbat' menjadi sulumpai /sulumpay/
'sumbat'
luah
/IuaK/ 'luas' menjadi
puluah
/puluah/ 'memperluas'
5) Pola Suku Kata
(a )
Susunan vokal dan konsonan yang terdiri dari satu suku kata
(1) Terdiri dari vokal (v) tanpa didahului atau diikuti oleh konso
nan:
a. 'kakak'
u. 'kelapa'
ie
'air'
eue 'ancang-ancang'
Vokal diikuti konsonan (VK):
eh
'tidu r' eA 'naik'
on
'daun'
ueJ
'gosok'
Konsonan diikuti vokal (KV):
ka
'sudah';
le
'banyak'
me 'bawa' ; «a'ada'
(4) Konsonan diikuti vokal tambah konson an (KV K):
loh
'saya'; pa r'di mana '
jak
'pergi';
poh
'pukul'
(2)
(3)
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 40/91
2S
(5) Konsonan tambah konsonan tambah vokal (KKV):
gla 'licin'; klo 'tuli'
gle'
'bukit ';
thô
'kering'
jra 'jera'
(6) Konsonan tambah konsonan tambah vokal tambah konsonan
(KKVK):
kreuch
'keras';
preh
'tunggu'
pluek
'kupas';
plah
'belah'
(b ) Susunan yang terdiri dari dua suku kata
(1) Vokal tambah konsonan tambah vokal (VKV):
ate
'hati ' ;
abee
'debu'
adee
'jemur';
ato
'atur'
(2) KVV:
su-sue
'soal';
pi-e
'perangai
sew-/ 'tidak enak badan'; mu-we 'membajak'
(3) KVV K: „
meu-ah 'maaf; meu-'en
'main'
seu-iet
'jinak'
(4) VKKV:
akhe 'akhir'; atra 'milik'
unta unta
'unta'
(5) VKVK:
wrort 'tukang';
alat'
'bumbu'
irôt
'peot'
(6) KVKV :
haba
'khabar';
sira
'garam'
pula
'tanam'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 41/91
29
(7) KVKVK:
piyoh
'mampir';
pijuet
'kurus'
gulam
'pikul';
gadoh
'sibuk'
'ikan'
(8) VKKVK:
intat
'antara';
angkot
'angkut'
eungkót
'ikan'
(9) KVKKV:
bangké
'bangkai';
lungké
'tanduk'
(10) KVKKVK:
binteh
'dinding';
bungkóh
'bungkusan'
(11) VKKVK:
euntreuk
'nanti'
(12) KKVKKV:
glanteo
'pengganti'
13) KVKKKVK: (13)
ringkhék
'hampir ambruk';
rungkhom
'terkam'
(c )
Susunan yang terdiri dari tiga suku kata
(1) VKVKVK:
areuta
'harta';
êleumëe
'ilmu'
(2) VKVKVK:
alamat
'pertanda';
e'tikeuet
'itikat'
(3) KVKVKV:
keurija
'kerja';
seurapa
'resapah'
(4) VKKVKV:
antara
'kayangan'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 42/91
30
(5 ) VKWK:
ajaeb
'ajaib'
(6) VKKVKVK:
akhirat 'akhirat'
(7) KVKVKVK:
teurimong
'terima'
(8) KVKVKKV:
seulangke 'telangkai'; calitra 'cerita'
(9) KVKVKKVK:
seulangkot 'sangkutan'
(10) KKVKKVKV:
khanduri 'kenduri'
(11) KWKV:
kuala 'muara'
(12) KVKKVKV:
bentara 'bintara'
(13) KVKVVK:
jeumeu-at
'jum'at'
(14) KVKKVKVK:
lambay^ng 'lembayung'
0 5) KVKVKKKV:
si/ahtera 'sejahtera'
(16) KKVVKVK:
khianat 'khianat'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 43/91
31
(17) KVKVKKKVK:
geurimpheng lagu yang dimainkan dengan rebana
(18) KWKVK:
paidah 'faedah'
(19) KKVKVKVK:
khedeumat Tchidmat'
(d) Susunan yang terdiri dari empa t suku kata
(1) VKVKVKV:
arakata
semacam surat atau dokumen
(2) VKVKVKV:
ekeutiyeue 'ikhtiar'
(3) VKVKVKVK:
ulee balang 'hulubalang'
(4) KVKVKVKV:
darohaka 'durhaka'
(5 ) KVKW K:
meutuah 'bertuah'
(6 ) KVKWKV:
meu tiara 'mutiara'
(7) KVKVKKVKV:
mirahpati 'merpati '
(8) KVKKVKVKV:
sinjakala 'senjakah'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 44/91
32
(9) KVKKKVKVKV:
cintramani
'(sebangsa ula r)'
(10) KVKKVKVKVK:
sutramaneh 'sutra manis'
(11) KVKVKVKVK:
meuseulihat 'muslihat'
(12) KVKVKKWK:
meunafaat 'bermanfaat'
(e ) Susunan yang terdiri dari lima suku kata
(1) KVKVKVKVKV:
peureumadani 'permadani'
(2) KVKVKKVKKVKV:
meureundamdiwi
'putri kayangan'
Kelompok Konsonan
Dalam bahasa Aceh, di samping konsonan tunggal, terdapat konsonan
ganda sebanyak 13 buah yaitu:
/bl/, seperti pada kata bloe /bluo/ 'beli'
Klaster ini hanya menempati posisi awal
biang /blan/ 'sawah'; blet /bW ' cabu t ' ; bloh /bloh/ 'masuk
ke air';
blet
/blet/ 'kaleng';
blie
/belia/ 'membelalak'
/gl/, seperti pada kata gle' /glej 'bukti'
Klaster ini hanya menempati posisi awal
geh /glehj 'bersih'; glah /glahj 'gelas', 'kelas';
glang
/glarj/
'cacing'; gleueng /gluan7 'gelang'
$ak /glak7 'muak'; glueng /gluany 'tendang'
/kl/ , seperti pada kata kiat /kiat/ 'kelat'
Klaster ini menempati posisi awal dan tengah
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 45/91
33
awal: kleuet /kluat/ 'liar'; kleueng /kluan/ 'elang'
tengah:
sukla
/sukla/ 'hitam pekat'
siklep
/siklfcp/ 'sekejap mata'
singklet /sinklat/ 'melilit'
/pl/,
seperti pada kata
plang
/plan/ 'belang'
Klaster ini hanya menempati posisi awal
plah /plah/ 'belah'; plueng /pluajj/ 'lari'
ploh /ploh/ 'lepaskan ikatan'; /ploh/ 'puluhan'
/cl/, seperti pada kata clam /clam/ 'bunyi air'
Hanya menempati posisi
awal
cium
/cium/ 'bun yi air'
clap /clap/ 'buny i air'
clup
/clup/ 'buny i air'
Klaster dengan r sebagai elemen kedua dan distribusinya.
/br /, seperti pada kata /brat/ 'berat'
Klaster ini menempati posisi
awal
dan
tengah.
awal: bruek /bruak/ ' tempurung'; breueh /bruah7 'beras'
bre /jbrej 'tidak sungguh-sungguh'; brbk /brokj 'buruk'
bri /Brij 'be ri'
tengah:
bubrang
/bu bra nj 'sebangsa cerapai pemakan ikan'
bubruek /bubruik7 'burung air'; subra ßubraj 'ribut'
'bising'
/dr/ , seperti pada kata
droe
/droa/ 'diri'
Klaster ini menempati posisi awal dan tengah
awal: drop /Brop7 'tangkap' dra /çlraj 'siksa'
c/ra/î /drahj 'diskusi'; drö/i [ùxo\ÏJ 'gonggong'
tengah: cidra /cidra/ 'cacat'; tadnz ./kadra) 'ikan belanak'
geundrang
^gundrag7 'genderang'
/gr/, seperti pada kata
grop
/gropT. 'melompat'
Klaster ini menempati awal dan tengah
awal: graA: igrak7 'gerak '; g-n'ef /g ria t/ 'desak'
grek igrek7 'kereta sorong'; grah /grarU 'haus'
grefc /greh7 'sepotong'
tengah: nanggroe /nangroa7 'negeri'
panggrop /pangrop/ 'membal'
meugriet
/jhugriai7 'terburu-buru'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 46/91
34
/kr /, seperti pada kata kreueh /kruabj 'keras'
Klaster ini menempati posisi awal dan tengah
awal: kra /kra/ 'gurau'; krueng /kruaj7 'sungai'
kreh /kreh/ 'keris', 'kerok'; krang /kran/ 'gersang'
kru /kruj 'ketombe' ; krak /krak/ 'kerak'
kr iet /kr iatj 'kikir '
tengah: sukrêiïet /sukr ua t/ 'saka rat'; OMto-zA: /buk rik) 'kurus ,
buncit'; cakret /cakret? (sebangsa burung pemakan
belalang)
/pr/ , seperti pada kata
prang
/praj/" 'perang'
Klaster ini menempati posisi awal dan tengah
awal: pre/? /preh7 'tungg u'; pre'/pre7 'libur'
jwa/7 /paraît/ 'per as'; /m//i /p ruh / 'sem bur'
pro/j /prohj 'belah'; pw/i /prian/ 'kerdil'
tengah: caprok /caprok/ 'mangkok dari tanah'; seupreuek
/Jupruak/ 'sebar'; tabur'
/tr/ , seperti pada kata im c [IxoâJ 'kenyang'
Klaster ini menempati posisi awal dan tengah
awal: Iran /tra n/ 'tarik': /row /trorn7 'tend ang'
/TV>A: /trok/ 'tiba', datang'; tren /tran/ ' turun'
fneflg /triany 'bambu': /w/; /tron/ 'simpan'
tengah: c/«/ra /eintra) 'sangkar'; a/ra /atra) 'punya'
eunlreuk /untrok/ 'nanti'
/jr/, seperti pada kata /ra /jraj 'jera'
Klaster ini menempati posisi awa/ dan
tengah
awal:
///»//
/Jroli7 'bagus';
/ruck fimakj
'asin. teruk'
tengah: keujruen /kujruan) 'mandor irigasi'
/cr/, seperti pada kata rm/i /croh j 'goreng'
Klaster ini hanya menempati posisi awal
crah /crahj ' tumis'; crah /crah / 'retak';
crak /crak/ 'bual'; fn7/i# /crotj7 'menimba'
rrue-6 /cruab7 'telungkup'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 47/91
35
Kita dapat memperhatikan tidak ada satu pun di antara klaster-klas-
ter yang telah dibicarakan di atas dapat menem pati posisi akhir . Selain
konsonan ganda (konsonan klaster) yang telah dibicarakan di atas, dalam
bahasa Aceh terdapat gugus/konsonan yang men emp ati posisi tengah
saja, seperti yang tertera di bawah ini,
/nj/, seperti pada kata sinjakala 'senjakala'
/hp/,
seperti pada kata mirahpati 'merpati '
/n tr/, seperti pada kata cintramani 'sejenis ular'
/mph/ seperti pada kata geurimpheng 'lagu rebana'
/htr/ seperti pada kata sijahtra 'sejahtera'
/mb/
seperti pada kata lembayong 'lembayung'
/nt/ seperti pada kata bentara 'bintara'
/nd/ seperti pada kata khanduri 'kenduri'
/ngk/ seperti pada kata
rungkhom
'terkam'
2.2 Ejaan
Bahasa Aceh tidak memiliki huruf sendiri. Sejak dahulu masyarakat
Aceh telah mempergunakan huruf Arab dan Latin untuk pencatatan
bahasa Aceh dan un tuk kebutuhan itu orang Aceh lebih dahulu mengenal
dan mempergunakan huruf Arab daripada aksara Latin. Ini terbukti,
misalnya, jika diperhatikan pencatatan-pencatatan pada peninggalan sejarah
di Aceh, kita temukan peninggalan itu memakai catatan dalam huruf
Arab.
Mata uang Kerajaan Aceh semasa Sultan Assama Trani (abad ke-16),
misalnya, juga memakai catatan dalam bahasa Arab. Huruf Latin mungkin
baru dikenal dan dipergunakan oleh orang Aceh pada abad ke-19.
Ejaan yang dipergunakan di kalangan masyarakat Aceh sampai sekarang
masih ada perbedaan di sana sini dari satu penulis ke penulis lain. Perbedaan
itu pada hakikatnya terletak pada pemberian tanda simbol untu k bunyi
vokal, sedangkan untuk pemberian tanda bunyi konsonan tidak terdapat
perbedaan lagi.
Berikut ini adalah contoh pemberian tanda yang berbeda untuk
bunyi-bunyi vokal yang sama.
"o — o — o — o seperti dalam kata "on-on-on-on 'daun'
thön -thon-thon-thon 'tahun'
ee - ee
—
ee - ee - seperti pada kata abee - abee - abee - abec 'debu'
bee - bee - bee - bee 'bau'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 48/91
36
Dengan menyadari perbedaan-perbedaan yang walaupun kecil, tetapi masih
terdapat dalam pemakaian ejaan bahasa Aceh, dalam Seminar Bahasa Aceh
yang diadakan oleh IKIP Bandung Cabang Banda Aceh pada tahun 1965,
diusulkan agar ada keseragaman dalam pemakaian ejaan.
Ejaan yang kami pergunakan dalam penulisan penelitian ini juga kami
dasarkan pada ejaan yang diputuskan dalam seminar bahasa Aceh itu
dan sekaligus merupakan ejaan yang kami usulkan di sini dan tentu
saja harus disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
sejauh dapat dilaksanakan.
EJAAN BAHASA ACEH
Ejaan yang
Fonem Diusulkan Fonemis Ejaan Arti
/i/
/e/
/e/
/a/
/u/
/o/
/o/
M/
/u/
Vokal sengau
/i/
171
m
i~i
m
®
/ia/
/ea/
/ai/
/ui/
i
t
e
a
u
0
5
0
eu
i
£
u
a
0
eu
ie
èe
ai
ui
/ija/
/pade/
/kude/
/hana/
/umu/
/ c j k /
/ok/
/taha/
/ m j h /
/fik/
let
L
/on u/
/sah/
/mohob/
/sut/
/sia/
/abea/
/asai/
/apui/
aja
pade
keude
nana
umu
cok
ok
tahe
meuh
iek
>
on u
sah/
meuhob
seul
sic
abee
asai
apui
kain
padi
kedai
tidak ada
umur
ambil
rambut
tercengang
mas
kencing
pendek
daun ke
lapa kering
berbisik
marah/ke
sal
menampi
daging
debu
asal
api
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 49/91
37
/oi/
/ua/
/oa/
/ai/
/oa/
Diftong sengau
/S/
/ft/
/2/
/53/
/5»/
/b/
/P/
lal
/t/
/g/
/k/
lil
id
fil
/m/
/n/
/n/
/3/
/s/
/1/
/r/
/ j /
/h/
/w/
oi
ue
oe
ei
eue
Cm
ie
w
'Si
ue
eue
b
P
d
t
g
k
j
c
sy
m
n
sy
ng
s
1
r
j
h
w
/botoi/
/takua/
/soa/
/hei/
/puât/
/pîab/
/catà/
/bangai/
/uat/
/fi"»/
/ to /
/pade/
/d o
3
/
/tima/
/guda/
/kamoa/
/jok/
/cók/
/syok/
/mia/
/nan/
/noa/
/j>on/
/simak/
/laba/
/rugoa/
/yum/
/haba/
/wia/
beutoi
takue
soe
hei
peuet
pîe£
ca*ee
bangai
uet
CM
eue
ta
pade
dong
tima
guda
kamoe
jok
cok
syok
mie
nan
nyoe
ngon
simak
laba
rugoe
yum
haba
wie
betul
leher
siapa
panggil
empat
isap
lawa-lawa
bodoh
telan
merangkak
bawa
padi
berdiri
timba
kuda
kami
berikan
ambil
duga
kucing
nama
ini
kawan
perhatikan
untung/
laba
rugi
harga
kabar
kiri
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 50/91
38
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 51/91
BAB III MORFOLOGI
3.1 Afiksasi
Yang dimaksud dengan afiksasi ialah pem berian imbuhan pada suatu
bentuk (m orf). baik pada bentuk tunggal maupun pada ben tuk kompleks
dalam rangka pem betuk an kata baru.
3.1.1 Distribusi Imbuhan (afiks)
Berdasarkan hasil penelitian maka dalam bahasa Aceh terdapat tiga
kelompok imbuhan y aitu 1) awalan (prefiks), ÇL) sisipan (infiks)» dan
(3) akhiran (sufiks). Di antara ketiga kelompok imbuhan itu yang ter
banyak ialah awalan dan akhiran, sedangkan sisipan hanya empat buah
saja. Secara keseluruhan dalam bahasa Aceh terdapat 33 imbuhan, yaitu
17 awalan, 12 akhiran, dan 4 sisipan. Setiap imbuhan itu akan diuraikan
dalam pemakaian kata-kata.
a. Awalan
Awalan dalam bahasa Aceh berjumlah 17 buah ; terdiri dari 8 buah
awalan biasa dan 9 buah awalan kata ganti orang (personal prefiks).
1) Awalan biasa
a) awalan {meu-}
Contoh: meugrak 'bergerak'; meukeue 'berhadapan';
meujampu 'bercampur'; meugaki 'berkaki '
b) awalan {peu-}
Contoh: peulikot 'membelakangi'; peukhem 'menertawakan'
peunduek 'meletakkan'; peurayak 'membesarkan'
39
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 52/91
40
c) awalan {beu-}
Contoh: beuteuhah 'sampai terbuka'; beumiyup 'sampai rendah'
beumate
'sampai mati';
beumangat
'sampai enak'
d) awalan {keu-}
Contoh: keudua 'kedua'; keusoe 'untuk siapa'
keupadum 'yang keberapa'; keulon 'untuk saya'
e) awalan {teu-}
Contoh: teukap 'tergigit'; teuduek 'terduduk'
teumat 'terpegang'; teuntok 'terantuk'
0 awalan {si-}
Contoh:
siuroe
'sehari';
sikilo
'sekilo'
sigohlom 'sebelum'; sipat 'satu tempat'
g) awalan {neu-}
Contoh: neungui 'dandanan'; neulhat 'sangkutan'
neurok 'pintu pagar';
neurajah
'mantera'
h) awalan {seu-}
Contoh: seulawet 'selama'; seubaro 'membaharui'
seumalèe 'memalukan'; seumanoe 'memandikan'
2) Awalan kata ganti orang (personal prefiks)
Awalan kata ganti orang dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a) Awalan kata ganti orang pertama:
(1) awalan {ku-}
Contoh: kubloe 'kubeli'; kupoh 'kupukul'
kukab 'kugigit'; kuplueng 'kulari'
(2) awalan {meu-}
Contoh:
meuwoe
'kami pulang';
meujak
'kami pergi'
meudeungo 'kami dengar'; meungisa 'kami kembali'
meukalon 'kami lihat'
(3) Awalan {ta-}
Contoh: tagrak 'kita angkat'; tame 'kita bawa'
tatarak 'kita tarik'; tamat 'kita pegang'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 53/91
41
b) Awalan kata ganti orang kedua:
(1) awalan {ka-}
Contoh:
kapoh
'kaupukul' ;
kacok
'kauambil'
kawoe 'pulanglah kamu'; katiek 'kamu letakkan'
(2) awalan {ta-}
Contoh:
taduek
'duduklah';
tapiyóh
'singgahlah'
taweh
'pergikah';
taintat
'antarlah'
(3) awalan
{
neu-}
Contoh:
neuwoe
'pulanglah';
neubloe
'belilah'
neupeugah
'katakanlah'
c) Awalan ka ta ganti o rang ketiga:
(1 ) awalan {ji-}
Contoh:
jimeureunoe
'dipelajarinya';
jimeupake
'dia berkelahi'
jitarek
'ditarik';
jikheun
'dikatakan'
(2) awalan {geu-}
Contoh:
geumeukat
'beliau berjualan';
geubri
'beliau berikan '
geupasoe
'beliau
isi' ; geusak
'beliau masukkan'
(3) awalan {neu-}
Contoh:
neuyue
'beliau suruh';
neusipak
'beliau menyepaki'
neudhet 'beliau memarahi'; neupiku 'beliau memikiri'
b) Akhiran
Akhiran dalam bahasa Aceh berjumlah 12 bua h, terdiri dari 5 akhiran
biasa dan 7 akhiran kata ganti orang (personal-sufiks).
1) Akhiran biasa:
a) akhiran
{
<m}
Contoh:
tulesan
'tulisan';
bungkosan
'bungkusan'
lapesan
'lapisan';
urosan
'urusan'
b) akhiran
{-l.on}
Contoh:
jameunkon
'zaman dahulu';
bunoekon
'sejak tadi'
baroekon
'dahulu'
c) akhiran { cit)
Contoh:
nacit
'ada juga'
meunancit
'demikian juga'
adakcit
'sungguhpun';
hancit
'tidak juga'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 54/91
42
d) akhiran {-pih }
Contoh:
lonpih
'saya juga';
pengpih
'uangpun'
e) akhiran
{-keuh}
Contoh:
pajankeuh
'kapankah';
jakkeuh
'pergilah'
nakeuh
'adalah';
makeuh
'bawalah'
2) Akhiran kata ganti orang (personal sufiks)
a) Akhiran kata ganti orang pertama:
1 ) akhiran
{-kuh}
Contoh:
atrakuh
'milikku';
aneukkuh
'anakku'
hartakuh
'hartaku';
rumohkuh
'rumahku'
(2) akhiran {-meuh}
Contoh:
gampongmeuh
'kampung kami';
blangmeuh
'sawah ka
mi'
mutomeuh
'mobil kami';
rumoh sikulameuh
'rumah
se
kolah kami'
(3) akhiran
{-teuh}
Contoh:
nanggroeteuh
'negeri kita';
muriteuh
'murid kita'
gureeteuh
'guru kita';
meunasahteuh
'surau kita'
b) Akhiran kata ganti orang kedua:
(1) akhiran
{-keuh}
Contoh:
makeuh
'ibumu';
buetkeuh
'pekerjaanmu'
atrakeuh
'hartamu';
aduenkeuh
'abangmu'
(2) akhiran {-neuh}
Contoh:
rumohneuh
'rumah anda';
pengneuh
'uang anda'
aneukneuh
'anak anda';
peurumohneuh
'istri anda'
c) Akhiran kata ganti orang ketiga:
1 ) akhiran {-jih}
Contoh:
bajeejih
'bajunya';
umujih
'umurnya'
babahjih
'mulutnya';
buleejih
'bulunya'
(2) akhiran
{.-geuh}
Contoh:
hareutgeuh
'hartanya';
tubohgeuh
'badannya'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 55/91
43
c) Sisipan
Sisipan dalam bahasa Aceh hanya berjumlah empat buah, yaitu:
1) sisipan
{-eum-}
Contoh: keumayoh 'mengayuh'; seumipat 'mengukur'
seumipak 'menendang'; keumawe 'memancing'
2) sisipan {-eun-}
Contoh: seunipat 'pengukur panjang'
3) sisipan {-eul-}
Contoh: seulumpai 'alat penyumbat'
4) sisipan {-eur-}
Contoh:
ceureulop
'menculupi';
geureudhuk
'terantuk-antuk'
3.1.2 Proses Morfofonemik
Pembentukan kata baru (kata berimbuhan) dalam bahasa Aceh dengan
cara penambahan imbuhan kepada kata dasar. Sebagai akibat dari proses
itu kadang-kadang terjadilah perubahan fonologis, yaitu perubahan atau
penggantian pada salah satu fonem dari suatu morfem. Proses perubahan
morfofonemik.
Dalam bahasa-bahasa Aceh gejala morfofonemik itu terdapat pada
awalan
{meu-}, {peu-},
{beu-}
dan
akhiran {-an}.
a) Morfofonemik awalan meu-
Fonem /eu/ pada awalan {meu-}berubah menjadi fonem /u/ sehingga
awalan {meu-} berubah menjadi /mu-/ apabila awalan {meu-} itu diimbuh-
kan pada kata-kata yang mulai dengan fonem /b/ , /p /, /m/, dan /w/, seperti:
meu}
+ { bajee}'
— » /mubajeej
meu} +
{bloe} —> /mubloej
meu} +
{peng}
—
+
/mupeng/
meu}+
{prang} —».
/muprang/
meu
^ +
{mata
}
—»> /jrmm ata/
meuji-{manokj—»> /mumanok7
meu}+{weuek}—*
/muweuek7
{meu} + { wet-wet}—> jjmuwet-wet/
berbaju'
membeli'
beruang'
berperang'
bermata'
beternak ayam'
membagi'
berputar-putar'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 56/91
44
b) Morfofonemik awalan {peu-}
Fonem /U / pada aw alan {peu -} berubah m enjadi fonem /u /, sehingga
awalan {peu-} berubah menjadi {pu-} apabila awalan {peu-} itu diimbuhkan
pada kata-kata yang didahului oleh fonem /b/, /p/, /m/ dan /w/, seperti:
{
peu}
+ {beuhe} ». ./pubeuhej 'mem beranikan'
{.peu} +{ ba tat } ^Ypub atat/ 'membandelkan diri'
{peu} + {payong} ^/pu pay ong / 'memayungi'
{peu,}+{paloe} ^/pupaloej 'mencelakakan'
/peu,} + {manoe,} W pum anoeJ 'memandikan'
(peu,}+ {malee} »/p um alee j 'memalukan'
/p eu } + {weuek} /puweuek? 'm embagikan'
c) Morfofonemik awalan { beu-}
Fonem /U/ pada awalan {beu-} berubah m enjadi fonem /u/ sehingga
awalan
peu-
berubah menjadi /pu-/ apabila awalan
peu-
itu diimbuhkan
pada kata-kata yang mulai dengan fonem /b/, /p/, /m/ dan /w/, seperti:
{beu} + {bagah} *. /bubagähj 'lekaslah'
{ beu} + {bra t} > /bubraj7 'sehingga berat'
(beu}+ { patah} * /bu pat ah/ 'sehingga patah '
{ beu } + { paneuk }
> [
bupaneuk/ 'sehingga pend ek'
beu,}+{m angat} » /bumangafj 'menjadi enak'
beu } + { mate} * /bu m atej 'sehingga m ati'
{beu,}
+
{wah}
>
/buwah7 'sehingga be lah '
d) Morfofonemik akhiran /-an/
Apabila akh iran{-an} diimbuhkan pdaa kata-kata yang berakhir dengan
fonem /h/, fonem /h/ itu berubah menjadi fonem /s/.
{tu leh } + {an}—
*Jtu\esa.nJ
'tulisan'
{bungkoh} + {an}—>/bungkosan7 'bungkusan'
{lap eh} + {an} -^>/Jap esan7 'lapisan'
3.1.3 Fungsi dan Arti Tiap Imbuhan
Setiap imbuhan mempunyai fungsi, yaitu berfungsi membentuk kata
baru dan dapat juga mengubah kelas kata, misalnya, boh 'buah' termasuk
kelas kata benda dalam bahasa Aceh. Apabila kata itu diberi awalan
{meu},
kata benda itu menjadi kata sifat, yaitu meuboh (berubah),
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 57/91
45
Imbuhan tidak hanya berfungsi seperti tersebu t tetapi juga mengandung
arti tertentu, yaitu arti gramatikal yang timbul sebagai akibat dari peristiwa
morfologis. Misalnya, awalan /meu-/ pada kata
meuboh,
mengandung arti
mempunyai. Berdasarkan contoh itu, arti imbuhan tidak dapat dilepaskan
dari fungsinya sehingga kedua hal ini akan dibicarakan bersama-sama.
Fungsi dan arti setiap imbuhan dalam bahasa Aceh adalah sebagai
berikut.
a. Fungsi dan arti awalan meu-
1) Membentuk kata kerja dari kata kerja, yang berarti melakukan
dan
kena,
seperti:
{meu} + {Drang}—
*muprang
'berperang'
{meu} + {saih} ^meusaih 'berbisik'
{meu} +
{sipak}—
meusipak 'tersepak'
2) Mem bentuk kata kerja dari kata benda, yang berart i:
a) mempunyai
Contoh: {meu} +
{ b o h } —>
muboh 'berbuah'
{meu} + {gaki}—> meugaki 'berkaki'
b)
memakai/memperminakan
Contoh: {m eu } + {dayung }->meudayong 'berdayung'
{meu} + {pukat}—>mupukat 'berpukat'
c) mengumpulkan/mencari
Contoh: {meu} +{u noe} —+ meuunoe 'mencari m adu '
{meu} +
{bieng}—* mubieng
'mencari kepiting'
d)
mengusahakan
Contoh: {m eu} + {\ampoh} ,+meulampoh 'berkebun'
{meu} +
{b iang}—
*
mublang
'bersawah'
e) bekerja sebagai
Co ntoh : {meu} + {kuli} —* meuku li 'bekerja sebagai ku li'
{meu} + {dukon}—*.meudukon 'bekerja sebagai dukun'
f) menyerupai/seperti
Contoh:
{meu}
+ {aneuk miet}—»
meuaneuk miet
'seperti anak-
anak'
{meu} + {binatang} mubinatang 'menyerupai bina
tang'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 58/91
46
g) menuju
Contoh: {meu} + {darat}— ^mendarat 'menuju darat'
{meu) + {ili} —
y m e u i l i
'menuju hilir'
3) Mem bentuk kata kerja dari kata ganti orang , dengan arti
menyebut/memanggil
Co ntoh: {meu} + {kah} — y meukah/meukahkah 'menyebut sebutan
kamu'
4) Mem bentuk kata kerja dari kata sifat, dengan arti.
Con toh: (me u} + {kureng} —
<rmeukureng
'menyerupai loreng'
(m eu / + {keulabee}—*-meukeulabee 'menyerupai kelabu'
5) Mem bentuk kata bilangan dari kata bilangan, awalan meu di si
ni berarti tiap.
Con toh: {meu} + {ribee} — ymeuribee 'tiap-tiap seribu'
6) Mem bentuk kata kerja dari kata tam bah an, awalan meu- di si
ni berarti membuat lebih.
Contoh : {meu} + {diet} » meudiet 'membuat lebih sedikit'
b. Awalan peu-
1) Mem bentuk kata kerja dari kata kerja, awalan peu- di sini berarti
melakukan atau mengerjakan.
Contoh: {peu} + {w oe }— ^ .puwoe 'memulangkan'
{peu} + {due k}— ^peuduek 'mendudukkan'
2) Mem bentuk kata kerja dari kata benda, awalan
peu-
di sini berarti
bersikap seperti
dan
menggunakan sebagai alat.
Contoh: J pe ul + {namiet}—rpeunamiet 'bersikap seperti budak'
{peu} + {cincong} —*peurincong 'menggunakan rincong seba
gai alat'
3) Mem bentuk kata kerja dari kata ganti orang , awalan peu di sini
berarti menyebut atau memanggil.
Contoh: {peu}
+
{kah}
*-peukah
'menyebu t sebutan kam u'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 59/91
47
4) Mem bentuk kata kerja dari kata sifat; awalan peu- di sini berarti
orang yang mempunyai sifat seperti yang tersebut pada kata dasarnya.
Co ntoh: {peu } + {beuo}
*pubeuo
'membuat diri jadi malas'
5) Mem bentuk kata kerja dari kata tam bahan , yang b erarti membuat
jadi.
Contoh: {peu} + {meulek}-^pumeulek 'melambatkan'
6) Mem bentuk kata kerja dari kata bilangan, yang berarti membuat
jadi.
Contoh: {peu} + {dua}
*-peudua
membuat jadi dua'
c. Awalan {beu-}
Awalan {beu-} membentuk kata tambahan yang menyatakan harapan.
Contoh: (beu} + {na} — * beuna Tiarus ada'
{beu) +
{mate}—*
bumate "harus mati'
d. Awalan {keu-}
Awalan keu membentuk kata bilangan, yang berarti menyatakan
tingkat dan jumlah.
Contoh: {keu} + {du a} — *keudua 'kedua'
{k eu } + {limong}—>keulimong 'kelima-limanya'
e. Awalan {teu-}
Awalan {teu-} ini hanya membentuk kata kerja dari kata kerja.
Artinya ialah:
1) menyatakan perbu atan tidak sengaja.
Contoh: {teu} + {antok}— *teuantok 'terantuk'
2) menyatakan
pasif.
Contoh: {teu } + {ikat} » teuikat 'terikat'
{teu} + { kurong }~*.teukurong 'dikurung'
f. Awalan {si-}
Awalan {si-} ini baik fungsi maupun arti sama dengan awalan si-
dalam bahasa Indonesia
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 60/91
48
Contoh: {si} + {ba k} —*sibak 'sebatang'
(s i} + {droe } —*sidroe 'seorang'
{si} + {malam}-»
simalam
'semalam'
g. Awalan {neu-}
Awalan neu- membentuk kata benda dari kata kerja, yang berarti
hasil perbuatan yang tersebut pada kata dasarnya.
Contoh: {neu}+ {me} -*neume 'bawaan'
{neu} + [ngui}-*neungui 'dandanan'
h. Awalan {seu-}
Awalan seu- membentuk kata kerja dari kata sifat, yang berarti
menjadikan seperti yang tersebut pada kata dasarnya.
Co ntoh: (seu) + ('baro} —*seubaro 'membaharui'
{seu / + {malee} —+seumalee 'memalukan'
i. Awalan Kata Ganti Orang
Awalan kata ganti orang dalam bahasa Aceh yang berjumlah sembilan
buah, semuanya diimbuhkan pada kata kerja. Fungsinya maupun artinya
menunjukkan pelaku terhadap kata kerja yang mengikutinya.
1) Awalan kata ganti orang pertam a.
a) Awalan {ku-}
Fungsi dan arti awalan {ku-} men unjukk an bahwa pelaku pada kata
kerja yang mengikutinya adalah orang pertama tunggal, yaitu Ion
(saya).
Contoh: Lon kumeujak u biang 'saya maupergi ke sawah'
b) Awalan {meu-}
Fungsi dan arti awalan /meu-/ menunjukkan bahwa pelaku pada kata
kerja yang mengikutinya adalah orang pertama jamak, yaitu
kamoe
'kami'.
Contoh: kamoe meuwoe bak sikula 'kami pulang dari sekolah'.
c) Awalan /ta-/
Fungsi dan arti awalan ta- menunjukkan bahwa pelaku pada kata
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 61/91
49
kerja yang mengikutinya adalah orang pertama jamak dan termasuk
lawan berbicara, yaitu geutanyoe 'kita'.
Contoh: Geutanyoe taplueng beubagah 'Kita lari kencang-kencang'
2) Awalan kata ganti orang kedua
a) Awalan [ka-j
Fungsi dan arti awalan {ka-} menunjukkan bahwa pelaku pada kata
kerja yang mengikutinya adalah orang kedua yang umurnya lebih
muda daripada si pembicara, yaitu kah 'kamu'; 'engkau'.
Contoh: Kah kapeungeut Ion baroe 'Engkau mendustai aku kemarin'
b) Awalan {neu-}
Fungsi dan arti awalan {neu-} menunjukkan bahwa pelaku pada kata
kerja yang mengikutinya adalah orang kedua yang umurnya lebih
tua daripada si pembicara, yaitu droeneuh 'anda'.
Contoh: Pajan neuwoe u gampong 'Kapan Anda pulang ke kam
pung'
c) Awalan {ta-}
Fungsi dan arti awalan {ta-} menun jukkan bahwa pelaku pada kata
kerja yang mengiktuinya adalah orang kedua yang umurnyanya le
muda tetapi dihormati oleh si pembicara, yaitu gata 'kamu'.
Contoh: Gata ho tam eujak uroenyoe 'Engkau mau pergi ke mana hari
ini?'
3) Awalan kata ganti orang ketiga
a) Awalan {ji-}
Awalan {ji-} ini selain sebagai awalan kata ganti orang ketiga, ju
ga sebagai awalan kata ganti untuk binatang dan benda lain, baik
tunggal maupun jamak.
Fungsi dan arti awalan ji- menunjukkan bahwa pelaku pada ka
ta kerja yang mengikutinya adalah orang ketiga yang umurnya lebih
muda daripada si pembicara, yaitu jih 'ia, dia'.
Contoh: Jih jituleh surat 'Dia menulis surat'
Contoh kata ganti untuk binatang
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 62/91
50
Leumo nyan teungoh jimeurot
di
lampoh 'Lembu
itu
sedang makan
rumput di
kebun' .
b) Awalan {geu-}
Fungsi dan arti awalan {geu-} menunjukkan bahwa pelaku pada kata
kerja yang mengikutinya adalah orang ketiga tunggal dan jamak
yang umurnya lebih
tua
daripada
si
pembicara.
Contoh:
Mak ka
geujak
u
peukan
'Ibu
sudah pergi
ke
pasar'.
j .
Fungsi
dan
arti sisipan
{-eum-}
1) Membentuk kata kerja dari kata kerja, dengan arti melakukan per
buatan seperti yang tersebut pada kata dasar seperti:
sampoh — » skumampoh 'menyapu'
sipat — * seumipat
'mengukur'
2) Membentuk kata kerja dari kata benda; artinya melakukan perbuatan
dengan mempergunakan alat yang tersebut pada kata dasarnya, seperti:
kawe keumawe 'mengail'
k. Sisipan {-eun-}
1) Mem bentuk kata benda dari kata kerja; artinya adalah menyatakan
yang dapat di.
Contoh: pajoh —+peunajoh 'makanan'
peugot —*peuneugot 'buatan'
2)Membentuk kata benda dari kata sifat; artinya adalah menyatakan:
hasil/menyerupai.
Contoh: payah —*peunayah 'hasil jerih payah'
kuneng
—
*keununeng
'menyerupai kuning'
1.
Sisipan {-eul-}
Sisipan {-eul-} tidak produktif lagi dan hampir hilang dalam pemakaian.
1) Fungsinya me mb entuk kata benda dari kata kerja; artinya adalah
menunjukkan untu k melakukan perbuatan yang disebut pada kata
dasar.
Contoh:
sumpai
—
*seulumpai
'alat pen utup lubang'
gantoe
—»
geulanto
'pengganti'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 63/91
51
2) Membentuk kata benda dari kata benda; artinya adalah menunjukkan
benda.
Contoh:
lapak
— ^
teulapak
' te lapak ^ k i '
m. Sisipan
{-eur-}
Sisipan {eur-} pun tidak produktif lagi.
1) Fungsinya m embentuk kata kerja dari kata kerja, yang berarti me
nyatakan perbuatan yang berulang-ulang.
Contoh: gudhuk —>gearuduk 'terantuk-antuk'
2) Membentuk kata benda dari kata kerja.
Contoh: ceulop —*-ceureulop 'alat pewarna kain'
o. Fungsi dan arti akhiran {-an}
Fungsi dan arti akhiran /-an/ dalam bahasa Aceh sama dengan fungsi
dan arti akhiran {-an} dalam bahasa Indonesia. Kemungkinan akhiran
{-an} ini pengaruh dari bahasa Indonesia.
Fungsi akhiran {-an} ini ialah:
1) Membentuk kata benda dari kata kerja, akhiran ini berarti:
a) menyatakan tempat
Co ntoh : {kurong} + {an}—+Jcurongan 'kurungan'
{sangkot} + {an}— n 'sangkutan'
b) yang di
Con toh: {harap} + harapan 'yang diharap'
{uroh} + {an}—
**uronan
'yang diurus'
c) menyatakan hasil
Con toh: {pike {r} } + {an}— ^pikeran 'pikiran'
{bagi} + /an }— >
bagian
'bagian
2) Memben tuk kata benda dari kata sifat; artinya m em pun yai sifat
seperti yang tersebut pada kata dasar.
Contoh: (k ot o (r) } + (an} — >kotoran 'kotoran'
{kuneng} + {an,}—*kuneng- 'kuningan'
an
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 64/91
52
p. Akhiran {-kon}
Akhiran
{-kon}
pada um umnya merupak an akhiran pada kata-kata
penunjuk waktu
dan
mempunyai arti
sejak
atau
dari.
Contoh: bunoe&on 'sejak tadi '; jameun/con 'sejak dulu '
Dalam beberapa hai akhiran ini dapat disamakan dengan akhiran {-kan}
dalam bahasa Indonesia, baik mengenai fungsi maupun mengenai arti-
n
^
a
'
À
i
Contoh: nakon 'adakan'; jehkon, 'itukan'; nyoekon 'yakin'
'AilÏ 1F.-yi:
q. Akhiran {-cit}
Akhiran
{-cit}
berfungsi mengeras arti sehingga akhiran
-cit
berarti
iuga: juga -fctau ,/H*/?, ,
ß L
Contoh: kahcit 'kamu juga'; ureueng nyancit 'orang itu juga';
adakcit 'walaupun
iagnui afigu3b ßmr,2 riai)/. Êeailsci
r
fiße$W^i.:{-i#i}in8:>I .ßhsnobni t
Fungsi dan arti akhiran -pih'isama dengan fungsi dan arti akhiran
{-rit}.
Contoh;
lonpih
'saya
juga'^nyoepih
'ini
juga'; geucikpih
'kepala
kampungpun
s. Akhiran {-keuh} , i ,
gotmrä ' nö^nryivrX«—{as)
Fungsi daB^arti akhjrsn
:
4-K$.uW-«W3» dengan akhiran {-kah} dan {-lah}
dalam bahasa Indonesia.
Contoh;
r
nakeuh 'adalah'; pajankeuff 'kapankah'; soekeuh 'siapa/arti'
t. Akhiran kata ganti orang +
Akhiran kata ganti orang
ini
berjumlah
7
buah
dan
semuanya diimbuhkan
pada akhir kata benda.
Fungsi dan arti kata ganti orang-menyatakan kepunyaan:
IMtf
,'
1) Akhiran kata ganti orang pertama.
)a\a i)'Akhiran kuh} ns ;JBÜS aiEÀ neb sbnad
akhiran {-kuh} termasuk akhiran kata ganti orang pertama, yaitu
kee 'aku. Akhiran {-kuh} ini menjurus pada pemakaian bahasa
yang kasar. ** — (ru s) {gnaj
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 65/91
53
Fungsi dan artinya menyatakan milik (kepunyaan) orang pertama
tunggal.
Contoh:
aneukkuh 'anakku'; hartakuh
' h a r t a l ' .
b)
Akhiran {-meuh}
Fungsi dan arti akhiran {-meuh} menunjukkan bahwa benda yang
disebutkan pada kata dasarnya adalah kepunyaan orang pertama
jamak, yaitu
kamoe
'kami'.
Contoh:
rumohmeuh
'rumah
kami'; atrameuh
'milik
kami';
gampongmeuh
'kampung
kami'.
c)
Akhiran
{-teuhj
Fungsi dan arti akhiran {-teuh} menunjukkan bahwa benda yang
disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang pertama jamak,
yaitu
guetanyoe
'kita'
Contoh:
nanggroeteuh
'negeri kita';
bueteuh
'pekerjaan
kita'
2)
Akhiran kata ganti orang kedua
a) Akhiran
{-keuh}
Fungsi dan arti akhiran {-keuh} menunjukkan bahwa benda yang
disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang kedua tunggal,
yaitu
kah
'kamu'.
Contoh:
adekkeuh 'adikmu'; atekeuh 'hatimu'
Selain akhiran
{-teuh}
untuk kata ganti orang kedua tunggal ini
dipergunakan juga akhiran {-teuh}. Akhiran {-teuh} ini digunakan
apabila lawan berbicara adalah orang kedua yang disegani atau
dihormati oleh si pembicara.
Contoh:
aneukteuh
'anakmu';
atrateuh
'milikmu'
kamengteuh
"kambingmu '
b)
Akhiran
{-neuh}
Fungsi dan arti akhiran ,-neuh) menunjukkan bahwa benda yang
disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang kedua tunggal
yang umurnya lebih tua daripada si pembicara, yaitu
droeneuh
'anda'.
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 66/91
54
Contoh: keudeneuh 'kedai anda'; blangneuh 'sawah anda';
peurohoneuh 'perahu anda'.
3) Akhiran kata ganti orang ketiga
a) Akhiran
{-jih}
Fungsi dan arti akhiran {-jih} menunjukkan bahwa benda yang
disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang ketiga tunggal,
yaitu, jih 'dia'.
Contoh bajeejih 'ha]unya'; adejih 'adiknya'; rumohjih ' rumah/ya '
Selain itu akhiran
{-jih}
ini juga menyatakan kepunyaan binatang,
atau tumbuh-tumbuhan.
Contoh: buleejih 'bulu/ya ' ; dheunjih 'dahannya'
b) Akhiran {-geuh}
Fungsi dan arti akhiran
{-geuh}
menun jukkan bahwa benda yang
disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang ketiga yang
umurnya lebih tua daripada si pembicara, yaitu gobnyan 'beliau'.
Contoh: cucogeuh 'cucu beliau'; motogeuh 'mobil beliau'; murid -
geuh
'murid
beliau'
3.2 Reduplikasi (Perulangan)
Pembentukan kata dalam bahasa Aceh dapat pula dilakukan dengan
perulangan m orfem bebas atau kata kompleks, baik sebagian mau pun
keseluruhan dengan perubahan atau tanpa perubahan fonem. Kata yang
dibentuk oleh proses perulangan seperti itu dinamakan kata ulang Redupli
cated words)
3.2.1 Tipe-tipe Perulangan
Dalam bahasa Aceh mengenal beberapa tipe perulangan, yaitu:
a. Perulangan utuh (murni), yakni perulangan yang kata dasarnya diulang
secara utu h. Perulangan utuh terdiri dari:
1) Perulangan kata kerja, seperti:
plueng-plueng 'berlari-lari'
jak-jak 'berjalan-jalan'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 67/91
55
2) Perulangan kata benda, seperti:
rumoh-rumoh 'rumah-rumah'
buku-buku
'buku-buku'
3) Perulangan kata sifat, seperti:
beuhe-bcuhe 'berani-berani'
itam-itam 'hitam-hitam'
4) Perulangan kata bilangan, seperti:
dua-dua 'dua-dua'
peuet-peuet 'empat-empat'
b.
Perulangan utuh dengan variasi vokal, seperti:
tam-tum 'tiruan bunyi tembakan'
gram-grum (tiruan buny i orang berjalan di lantai)
krieb-krieb (tiruan bunyi ayam)
c. Perulangan partial, yaitu perulangan yang hanya sebagian saja mengulang
suku kata dasarnya; jadi, pengulangannya tidak utuh , seperti: siat-at
'sebentar-sebentar'
peuleuheuen-leuheuen 'perlahan-lahan'
3.2.2 Kombinasi Perulangan dengan Afiks
Kombinasi perulangan dengan afiks ini meliputi kombinasi perulangan
dengan awalan, sisipan, dan akhiran.
a. Kombinasi perulangan dengan awalan, baik dengan awalan biasa maup un
dengan awalan kata ganti orang.
1) Kombinasi perulangan dengan awalan biasa.
Contoh: meulet-let 'berkejar-kejaran'
meuthon-thon
'bertahun-tahun'
meuseunoh-seunoh 'berebut-rebut'
2) Kombinasi perulangan dengan awalan kata ganti orang.
Contoh: jigrop-grop 'ia berlompat-lompat'
kangieng-ngieng 'kamu lihat-lihat'
b. Kombinasi perulangan dengan sisipan. Contohnya:
koh-koh —^keuh-keuh —>k + eum + euh + koh
keumeukoh + keumeukoh
'memotong padi'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 68/91
56
c. Kombinasi perulangan dengan akhiran.
Contoh: soe-soekeuh 'siapa-siapakah'
peu-peukeuh
'apa-apakah'
3.3 Pemajemukan (Kom positum)
Pembentukan kata dalam bahasa Aceh dapat pula dilakukan dengan
jalan persenyawaan (kompositum), yaitu dengan cara penggabungan dua
kata atau lebih, baik kata dasar maupun kata berimbuhan yang dapat
melahirkan satu pengertian. Kata yang dihasilkan dengan proses tersebut
dinamakan kata majemuk.
(compound word).
Bahasa Aceh hany a mengenal satu jenis pemajemukan, yaitu pema-
mukan utuh . Pemajemukan utuh adalah pemajemukan tanpa ada per
ubahan fonologis antara komponen-komponennya. Pemajemukan utuh ini
1
,
terdiri atas sebagai berikut.
1
) Pemajemukan yang mem punyai hubungan setara, yaitu kata-kata
yang tersusun dalam persenyawaan adalah unsur-unsur yang sama derajat
nya.
Contoh: bloe-publoe 'jual beli'
paneuk-panyang
'panjang pendek'
uroe malam 'siang malam '
la koe binoc 'suami istri'
2) Pemajemukan yang tidak mempunyai hubungan setara, yaitu kata-
kata yang tersusun dalam persenyawaan mempunyai hubungan diterangkan
menerangkan. Unsur kedua menerangkan unsur pertama.
Contoh: inong pade 'induk padi'
aneuk bajeueng 'anak jazah '
3) Pemajemukan yang menimbulkan arti kiasan/ungkapan.
Contoh: tuloe rueng 'bandel'
tajam bab ah 'mu lut lancang'
lalat mirah (orang yang mem fitnah orang lain)
= burujuek balee 'orang yang selalu merepet'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 69/91
BAB IV SINTAKSIS
4.1 Klausa
Klausa ialah konstruksi yang memiliki subjek dan predikat sendiri
dan membentuk bagian dari kalimat. Ada klausa yang dapat berkembang
jadi kalimat, biasanya kalimat sederhana (klausa demikian disebut klausa
bebas), dan ada pula klausa yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan
bagian dari kalimat (klausa demikian disebut klausa terikat).
4.1.1 Klausa Verbal
Klausa verbal ialah klausa yang predikatnya terdiri dari verbal (kata
kerja), seperti terdapat pada contoh di bawah ini.
( 1 ) ( Aneukj nyang teungoh manoe jeh . . .
'(Anak) yang tengah mand i itu' . . .
(2) (Bak kayee) nyang reubah baroe . . .
Y Pohon) yang tumbang kemarin' . . .
(3) ( Dara baro) nyang duek jeh . . .
'( Penganten baru) yang duduk itu' . . .
4.1.2 Klausa Verbal Transitif
Klausa verbal transitif ialah klausa yang verbalnya diikuti oleh
objek. Contoh:
(1 )
Ureung nyang teungoh jeb kupi d ilua . . .
'Orang yang sedang
minum
kopi di luar.. .
(2 )
Si dara nyang banlheuh tampoe breuh . . .
'Gadis yang baru saja
menampi
beras'
57
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 70/91
58
(3 ) Aneuk nyangpubloc eungkot bunoe.. .
'Anak yang jual ikan tadi. . .
4.1.3 Klausa Verbal Intransitif
Klausa verbal intransitif ialah klausa yang tidak diikuti oleh objek.
Contoh:
(1 )
Aneuk again nyang manoe di krueng. . .
'Anak lelaki yang mandi di sungai . . .
(2) Guda nyang plueng jeh . . .
'Kuda yang lari itu . .
(3 )
Dara nyang teungoh seumeurhah di mon. . .
'Gadis yang sedang mencuci di sumur. . .
(4) . . . nyang teungoh mubungong ka mate.
' . . yang sedang berbunga sudah mati.
(5) . . . nyang woe u gampang bcuklam
' . . yang pulang ke kampung tadi malam'
(6) . . . nyang teuka ngon kupai teureubang
. . yang datang dengan kapal terbang'
4.1.4 Klausa Transitif
klausa transitif ialah kalusa verbal dengan hanya satu objek. Contoh:
( 1 ) . . . nyang koh pade jeh bang D olah
yang memotong padi itu bang Dolah'
( 2 ) . . . nyang peubah pinta bunoe nek Ion
. . yang buka pintu tadi nenek saya'
( 3 ) . . . nyang meuhei geutanyoe bak keurija.
. .
yang
mengundang
kita ke pesta'
( 4 ) . . . nyang croh eungkot di dapu.
'. . yang menggoreng di dapur
4.1.5 Klausa Aktif
Klausa aktif ialah klausa yang subjeknya menjadi
pelaku.
Contoh
:
(1) . . . nyang meunari jeh ceudah that.
. . yang menari itu cantik sekali'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 71/91
59
(2)
(3)
(4)
nyang ikot kuliah bunoe beungoh cit peuet pion droe.
yang ikut kuliah tadi pagi hanya empat puluh orang'
nyang teulat teuka haroh preh siat.
yang terlambat datang harus tunggu sebentar'
nyang meusulet meuri bak ie muka.
yang berdusta kentara pada wajah'
4.1.6 Klausa Pasif
Klausa pasif ialah klausa yang subjeknya bukan pelaku.
Contoh:
O)
(2)
(3)
(4)
nyang geudhot le guru cit jeuheut.
yang dimarahi oleh guru memang nakal.
nyang geubloe le ma kureueng got.
yang dibeli oleh mama kurang baik'
nyang jipujoe hana thee keudroe.
yang dipuji/sanjung lupa daratan'
nyang jiuji bunoe hana Moh.
yang diuji tadi tidak lulus'
4.1.7 Klausa Nominal
Klausa nominal ialah klausa yang predikatnya terdiri dari nomina
(kata benda).
Contoh:
(1) . . . nyang nyoe meuh Aceh, kon meuh London.
' . . yang ini mas Aceh, bukan mas London'
(2) . . . nyang jeh bang Ali, kon ban g Lullah.
' . . yang itu bang Ali, bukan bang Dullah'
4,1.8. Klausa dengan Kata Sifat
Klausa dengan kata sifat ialah klausa yang predikatnya terdiri dari
kata sifat (ajektif)-
Contoh:
(1) . . . jeh nyang nadak baroe.
' . . Itu (orang) yang sakit parah k em arin'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 72/91
60
nyang teungeut nyan soe?
yang ngantuk itu siapa?
nyang raya bläh wie, rumoh Pak Amir.
yang besar di sebelah kiri, rumah Pak Amir'
nyang kaya teukabo.
yang kaya takabur'
4.2. Struk tur Frase
Yang dimaksud dengan frase ialah rangkaian atau rentetan dari dua
kata atau lebih yang disusun secara gramatikal, tetapi rangkaian kata-kata
tersebut tidak memiliki subjek atau predikat, seperti:
rumah besar, rumah makan,
rumah kayu, rumah di ujung jalan
Bahasa Aceh memiliki struktur frase yang tidak berbeda dengan struk
tur frase bahasa Indonesia, yaitu yang diterangkan mendahului yang
menerangkan.
Contoh:
Rumo h rayek 'rumah besar'
D (yang diterangkan) M (menerangkan) D M
rumoh kayee 'rumah kayu '
D M D M
Bahasa Aceh memiliki empat jenis frase, yaitu frase (1) nominal, (2) Verbal,
(3) ajektif dan (4) nu me ral.
4.2.1 Frase Nominal (Noun Phrase)
a. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata benda (KB + KB)
yang menunjukkan hubungan
atributif.
Contoh:
rumoh kayee 'rumah kayu' keurusiawe 'kursi rotan'
keude ija
' toko kain'
euncien meuh
'cincin emas'
(3)
(4)
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 73/91
6 1
b.
Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata sifat (KB + KS)
Contoh:
buku baro 'buku baru' sikin tumpoi 'pisau tumpul'
aneuk jeumot
'anak rajin'
ujeun tunyai
Tiujan lebat'
c. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata kerja (KB +
KJ).
Contoh:
keubeue meukubang
'kerbau berkubang'
ureueng khem
'orang ketawa'
guda sipak 'kuda terjang'
ureueng manoe
'orang mandi'
d. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata tambahan
(KB + KT)
Contoh:
keude di keue
'kedai di depan'
moto di likot
'mobil di belakang'
surat haba baroé
'surat kabar kemarin'
aneuk dara di M/A:'anak gadis di kamar'
e. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata penanya
(KB + KP)
Contoh:
peng sipo
'uang siapa' ;
jalan toh
'jalan mana'
ureueng pane
'orang dari mana';
bajee biek toh
'baju yang bagaima
na'
f. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata penunjuk
(KB + KP).
Contoh:
bajee nyoe
'baju ini';
parang nyan
'parang itu'
aneuk jeh
'anak itu';
pingan nyoe
'piring ini'
g. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata penunjuk milik
(KB + KM).
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 74/91
62
Contoh:
sipatu jih 'sepatu dia' (sepatunya)
cuda Ion
'kakak saya'
lakjoe malot 'Suam i makcik'
sikula kamoe 'sekolah kami'
h. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata bilangan
(KB + KBIL)
Contoh:
bareh keudua 'baris kedua'
ureueng rame
'orang bany ak'
uroe keupeuet' 'hari ke em pat'
aneuk phon 'anak pertam a'
i. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata penunjuk jenis
(KB + KPJ).
Contoh:
rumoh Aceh 'rumah Aceh' basa Cina 'bahasa Cina'
adat Meulayu 'adat Melayu' tari Jawa 'tarian Jawa'
4.2.2 Frase Verbal
a. Frase verbal yang terdiri dari kata kerja + kata kerja (KK + KK),
seperti:
duek preh 'duduk menanti'
trok-trok 'ceuma rot 'datang-datang mem aki'
teuka meugade 'datang mengemis'
jak meunueb-nueb
'jalan mem bungku k'
b. Frase verbal yang terdiri dari kata kerja + kata tam bahan
(KK + KT), seperti:
plueng bagah 'lari cep at'
baca beurayek 'baca yang kuat'
mat keukong 'pegang yang kua t'
jak bacut-bacut
'jalan perlahan-lahan'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 75/91
63
c. Frase verbal yang terdiri dari kata kerja + frase kata depan,
seperti:
tinggal di lua 'tinggal di luar'
preh di yub
'tunggu di bawah '
d. Frase verbal terdiri dari kata kerja + kata sifat (KK + KS), seper
ti:
bi bacut
'berikan sedikit';
eet beuijó
'cat sampai hijau'
adee beutho
'jemur sampai kering'
e. Frase verbal yang terdiri dari kata kerja + kata benda (KK + KB),
seperti:
pajoh bu
'makan nasi';
koh kayee
'potong kayu';
sampoh broh
'me
nyapu sampah';
pinah keu deh
'pindah ke sana';
teuka di Medan
'da
tang dari Medan'
keurusi bak ujong
'kursi di ujung';
minah u lua
'pindah ke luar'
f. Frase verbal yang terdiri dari kata Kerja + keterangan waktu
(KK + KW), seperti:
preh siat 'tunggu sebentar'; jak trep 'pergi lama'
teuka sabe
'datang selalu';
piyoh dua jeuem
'istirahat dua jam'
4.2.3 Frase Ajektifa
a. Frase ajkktif yang terdiri dari kata sifat + kata tambahan derjah
idverb of
degree), seperti:
saket that 'sakit sekali'; beungeh silagoina 'marah sekali'; brok that
'buruk sekali'
leupah kong/kong
lepah 'kuat sekali/amat kuat'
b.
Frase ajektif yang terdiri dari kata sifat + kata sifat (KS + KS),
seperti:
mirah tuha
'merah tua' puteh kuneng 'putih kuning'
pijuetpanyang'\aims
tinggi';
poneuk tuoe
'pendek gemuk'
c. Frase ajektif yang terd iri dari kata sifat + ka ta b enda (KS + KI{),
seperti:
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 76/91
64
kuneng bungong trueng 'kuning seperti bunga terung'
ijo ie laot 'biru laut'; itam hueng ïiitam seperti kumbang pemakan
kayu'
d. Frase ajektif yang terdiri dari kata sifat + kata tambahan (KS + KT ),
seperti:
mameh that
'manis sekali';
jeuheut meuleupo h
'jahat sekali'
ubit lagoina 'kecil sekali'; ceudah that 'indah sekali'
4.2.4 Frase Numeral
a. Frase numeral yang terdiri dari kata numeral + kata bend a
(KN + KB), seperti:
dua boh 'dua buah'; saboh rumoh baro 'sebuah rumah baru'
siploh droe ureueng Jawa 'sepuluh orang-orang Jawa'
limong thon u keue 'lima tahun ke depan'
b. Frase numeral yang terdiri dari kata benda + kata sifat penentu
atau determinative ajektife (KB + KSP)
Contoh:
saboh khong 'hanya satu'; dua sagai 'hanya dua'
peuet mantong 'hanya empat'; limong treuj 'lima lagi'
c. Frace numeral yang terdiri dari kata numeral + kata numeral
(KN + KN).
Contoh:
Ihee reutoh droe aneuk 'tiga ratus orang anak'
nam ploh ( rupia ) 'enam puluh (rupiah).
4.3 Sistem Bilangan
Sistem bilangan dalam bahasa Aceh pada umumnya sama dengan
sistem bilangan dalam bahasa Indonesia, yaitu dari satu sampai dengan
sebelas dinyatakan dengan satu kata. Contoh:
sa 'satu' dua 'dua' Ihee 'tiga' . . . siblaih 'sebelas'.
Akan tetapi dalam bahasa Batak, misalnya mulai bilangan sebelas sudah
lain sistemnya tidak lagi dinyatakan dengan satu kata.
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 77/91
65
Contoh: -,
sada
'satu';
roa
'dua';
tolu
'tiga';
sapuluh
'sepuluh'
Tetapi:
sepuluh sada
'sepuluh (dan) satu sebelas'
sapuluh, opat 'sepuluh (dan) empat belas dan sebagainya.
Sistem bilangan dalam struktur frase dalam bahasa Aceh baru dimulai
dengan bilangan dan belas.
Contoh:
dua blaih 'dua belas'; thee blaih 'tiga belas'
tujoh blaih 'tujuh belas' ; dua ploh 'dua puluh' dan seterusnya.
Dalam bahasa Aceh selain sistem bilangan tersebut di atas terdapat
juga sistem bilangan seperti berikut.
a. Dengan menyebutkan pengurangan setengah dari satuan (kurang
setengah).
Contoh:
teungoh dua 'satu setengah' (dua kurang setengah)
teungoh limong 'empat setengah' (lima kurang setengah).
b.
Dengan menyebutkan pengurangan setengah dari bilangan puluh
an.
Contoh:
teungoh peut ploh 'tiga puluh lima' (empat puluh kurang setengah
dari sepuluh).
teungoh lapan ploh 'tujuh puluh lima'
c. Dengan meny ebutk an pengurangan setengah dari seratus atau
bilangan ratusan.
Contoh:
teungoh tujoh reutoh
'enam ratus lima puluh' (tujuh ratus kurang
setengah dari seratus).
4.4 Pola Kalimat Dasar
Kalimat dasar dalam bahasa Aceh, seperti juga halnya dengan bahasa
Indonesia, terdiri dari subjek yang diikuti oleh predikat (subjek diikat
oleh predikat).
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 78/91
66
Jenis kalimat dasar dalam bahasa Aceh adalah sebagai berikut.
1) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti p redikat k ata kerja
intransitif.
Ayah ceumangkoe
'Ayah menyangkul'
Abang meurukok
'Abang me rokok '
Aneuk miet teungoh manoe
'(Anak-anak sedang m and i)'
Cuda ceumeucop
'Kakak menjahit'
2) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti predikat kata benda .
Contoh:
Abang loh guree 'Abang saya guru'
Macut jih bidan
'Makciknya bidan '
Si usuh tukang sado
'(Si) Yusuf kusir sado '
Pak Salim Camat baro
'Pak Salim Camat baru'
3) Kalimat dengan subjek kata ben da diikuti predikat kata sifat.
Contoh:
Rumoh jih baro
'Rumahnya baru'
Adek beungoh 'Adik marah '
Ma mantong saket
'Ibu masih sakit'
Ayah weueh that 'Ayah sedih sekali'
4) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti kata bilangan.
Contoh:
Yum buku nyoe seureutoh
'Harga buk u ini seratus'
Aneuk gobnyan baro baro dua
'Anak beliau baru dua'
Panyang jih dua deupa 'Panjangnya dua depa'
5) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti predikat kata tambah
an.
Contoh:
Aneuk miet jeh pat
'Anak-anak di sana'
Jamee di lua 'Tamu di luar'
6) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti predikat kata kerja
transitif.
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 79/91
67
Contoh:
Ayah geubloe sileuweue wol
'Ayah membeli celana wol'
Si Uma teungoh ji pot boh mamplam
'Umar sedang memetik
mangga'
4.4.1 Kalimat Verbal
Kalimat verbal ialah kalimat yang subjeknya terdiri dari kata kerja.
Contoh:
Meurokok hana got
'Merokok tidak baik'
Nyang seumipak lagee guda
'Yang menyep ak kaya kud a'
Tren u biang sithon sigo
'Turun ke sawah sekali setahun'
1) Kalimat Verbal Transitif.
Contoh:
Jeb te seupot adat Inggreh
'Minum teh sore hari kebiasaan orang
Inggris'
Cok anoe lam krueng kon buet mangat
'Mengambil pasir di dalam
sungai bukan pekerjaan enteng'
Meurunoe baha gob haroh saba
'Mempelajari bahasa orang lain/asing
harus sabar'
2) Kalimat Verbal Intransitif
Meuawe kon buet seunang
'Merotan bukan pekerjaan yang mu -
dah'
Meuseudeukah jiyue le agama
'Bersedekah diperintah oleh agama'
3) Kalimat Transitif
Si Gam ka Iheuh ji koh naleung
'Anak itu sudah memotong
rumput'
Si Amin teungoh ji peugot layang
'Si Amin sedang membuat
layang-layang'
Si Minah ji tampoe breueh
'Si Minah menampi beras'
4) Kalimat aktif ialah kalimat yang subjeknya melakukan sesua tu:
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 80/91
68
Si Rusli teungoh manoe 'Rusli sedang m andi'
Cuda Midah geubaca hikayat 'Kak Midah membaca hika yat'
Lem Musa geutulah surat keu adoegeuh 'Bang Musa menulis su
rat untuk adiknya'
Cuda Rukiah teungoh meukeumah 'Kak Rukiah sedang berdan
dan'
5) Kalimat pasif ialah kalimat yang subjeknya bukan pelaku:
Dijee geubloe le ayah 'Baju dibeli oleh ay ah '
Keurusi ka jipinah le si Amat 'Kursi sudah dipindahkan oleh si Amat.'
Sie ka jipayoh le mie 'Daging sudah dimakan oleh kucing'
Aneuk nyan geupoh le yah jih'
'Anak itu dipukul ayahnya'
4.4.2 Kalimat Nominal
Kalimat nominal ialah kalimat yang subjeknya terdiri dari kata
benda.
Contoh:
lampoh lawang nyoe luah that 'Kebun cengkih ini luas sekali'
Dotor Masan geubloe moto lom 'Dokter Hasan beli mobil lagi'
Musem ujeuen ka toe 'Musim hujan sudah dek at'
1) Kalimat nom inal dengan p redika t kata sifat:
Bang Ion nyang tuha beo-o that 'Abang saya yang tua malas
sekali'
Si Munah aneuk wa Midah saket sabe 'Si Munah anak Wak Midah
sakit selalu'
Ureueng Jeupang jinoe panyang-panyang 'Orang Jepang sekarang
tinggi-tinggi'
Ureueng Cina jeumot ngon himat 'Orang Cina rajin dan hemat'
2) Kalimat nominal dengan predikat kata benda*.
Mata Subang gata intan 'Mata kerabu anda intan'
Nyang joh hikayat putroe Bungsu 'Yang itu hikayat putri bungsu'.
Nyang di lua guru SMA 'Yang di luar guru SMA'
Nyang trok bunoe kapai teureubang Pertamina 'Yang tiba tadi kapal
terbang Pertamina'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 81/91
69
3) Kalimat nominal dengan predikat kata bilangan:
Contoh:
A neuk gobnyan peuet droe 'Anaknya empat orang'
Areuta toke Leman la that 'Harta toke Leman banyak sekali'
Yum buku nyoe sireutoh rupiya 'Harga buku ini seratus rupiah'
Catatan:
Pada beberapa dialek (Pidie, Aceh Utara, dan Aceh Timur) /U/ pada
akhir kata diucapkan /u a/; tabeu diucapkan /tabua/
Tentang status konsonan-konsonan ganda apakah dapat digolongkan se
bagai fonem tersendiri atau sebagai bunyi padu dari dua fonem konsonan
yang berbeda masih diperlukan penelitian lebih lanjut sebab beberapa
di antara konsonan ganda tersebut didapatkan pasangan minimalnya.
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 82/91
70
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 83/91
DAFTAR BACAAN
Djajadiningrat, R.A., Dusein. 1934. Atjehsch Nederlandsch Woordenbook.
Batavia: Landsdrukkrij.
Glasson, H .A. 1966. ,4«
Introduction to' Descriptive Linguistics.
New York:
Tanpa Penerbit.
Harris, Zelling S. Structural Linguistics. The University of Chicago Press.
Hockett, Charles. F. 1967. A Course in Modern Linguistics. New York:
The Macmillan.
Hurgroje Snouck, C. 1894. Atjehers. Jilid I. Batavia: Landsdrukkrij.
Kraemer. J. 1931.
Atjehsch H andwoordenboek, (Atjehsch-Nedcrlandsch).
Leiden: Voorheen E.J. Brill.
Langen, K.H. Van. 1889. Atjehsch Taal 'Gravenhage, Martinus,
Nijholff.
Nida, Eugene A. 1942. Morphology: the Descriptive Analysis of Words.
The University of Michigan Press.
Vriss, L.D. ngon Haji Abubakar. 1932. Lhee Saboh Nang. Den Haag,
Batavia: Groningen.
71
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 84/91
72
L A M P I R A N 1
A.
E
C.
D.
D A F T A R K O S A K A T A D A S A R
Kata Ganti Orang
1. kee
'aku'
2.
Ion 'saya'
3. kamoe 'kami'
4 . geutanyoe 'kita'
5.
kah 'kamu' (kasar
6.
gata
'kamu (halus)'
7.
awakkah 'kalian'
8. droeneuh 'anda'
9. jih 'ia' (dia)
10. awaknyan
'mereka'
11. gobnyan 'beliau'
12. droenuhnyan 'beliau'
Penunjuk Tempat/Arah
13.
nyoe 'ini'
14y"e /eh 'itu'
Kata Tanya
15.
peue 'apa'
16 . soe 'siapa'
17. pai 'di mana'
Kata Penunjuk Jumlah
18. le 'banyak'
19. bandum 'semua'
20. diet 'sedikit'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 85/91
73
Kata
21.
22.
23
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
Bilangan
sa 'satu'
dua
'dua'
Ihee 'tiga'
peuet 'empat'
limong 'lima'
nam 'enam'
tujoh 'tujuh'
lapan 'delapan'
sikureueng 'sembilan'
siploh 'sepuluh'
siblaih
'sebelas'
duablaih 'dua belas'
Ukuran
46.
47.
48.
49.
rayek 'besar'
paneuk 'pendek'
ubi t 'kecil'
rava 'besar'
33.
34
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
Iheeblaih 'tiga belas'
peuetblaih
'empat belas'
limongblaih 'lima belas '
namblaih 'enam belas'
tujohblaih 'tujuh belas'
lapanblaih 'lapan belas'
sikureuengblaih 'sembilan belas'
dua ploh 'dua pulu h'
dua plohsa 'dua puluh satu'
dua ploh dua 'dua puluh dua'
dua ploh Ihee
'dua puluh tiga'
dua ploh peuet 'dua puluh empat
dua ploh limong 'dua puluh lima'
Orang
50. ureueng agam 'laki-laki'
51. ureueng inong 'perempuan'
52. ureueng 'orang'
Tanaman dan Bagiannya
53. bak 'pohon'
54. bijeh
'benih'
55.
on 'daun'
56. ukheu 'akar'
57.
kulet kayee 'kulit poho n'
Binatang
58. euengkot 'ikan'
59. cicem 'burung'
60. keubeue 'kerbau'
61 . leumo lembu'
62.
gutee 'kutu'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 86/91
74
Bagian badan
63.
kulet 'kulit'
64. asoe
'daging'
65.
«'e'daging yang sudah
66.
darah 'darah'
67. tuleueng "'tulang'
68. gapah 'lemak'
69.
lungke ' tanduk'
70 .
iku 'ekor'
71. bulee 'bulu'
72.
ok 'rambut'
73.
ulee
'kepala '
74 .
geulinyueng 'telinga'
75.
mata 'mata'
76.
hidong 'hidung'
77.
babah
'mulut'
dipotong'
78. gigoe 'gigi'
79. lidah 'lidah'
80. susoh 'cakar'
81. gaki 'kaki'
82.
tuot ' lutut'
83. jaroe 'tangan'
84. pruet 'perut'
85.
takue
'leher'
86. mom 'susu'
87. jantong 'jantung'
88. hate 'hati'
Penginderaan dan Perbuatan
89. jeb ie 'minum'
90. pajoh bu 'makan'
9 1 . ka p 'gigit'
92 .
kalon
lihat '
93 .
deungo
'dengar'
94. teupeue 'tahu'
95.
eh 'tidur'
96. mate 'mati'
97. raba
'raba'
98. co m 'cium'
99.
rasa
(me-) 'rasa'
100. manoe 'mandi'
Posisi dan Gerakan
101. meulangue 'berenang'
102. jak 'berjalan'
103. trok 'datang'
104. balek-balek
'berbaring'
105.
duek 'duduk'
106. dong
'berdiri'
107. jok 'beri'
M. Kegiatan Lisan
108. peugah haba 'berkata'
109. meusah 'berbisik'
110.
yub babah 'bersiul'
111.
beuet
'mengaji'
Keadaan Alam
112. mata uroe 'mata hari'
113. buleuen 'bulan'
114. bintang 'bintang'
115. ie 'air'
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 87/91
75
116. ujeuen
'hujan'
117.
batee 'batu'
118.
anoe
'pasir'
119.
tanoh
'tanah'
120. awan
'awan'
121. asap
'asap'
122.
apui
'api'
123.
abee
'abu'
O. Warna
124. mirah
'merah'
125. ijo
'hijau'
126. kuneng
'kuning'
127.
puteh
'putih'
128. hitam
'hitam'
129.
keulabee 'kelabu'
130. kureng
'loreng'
P. Periode Waktu
131.
malam 'malam'
132.
cot uwe
'siang'
133.
beungoh
'pagi'
134. supot 'sore'
Q. Keadaan
135.
seu uem
'panas'
136. sijuek
'sejuk'
137.
peunoh
'penuh'
138.
baro 'baru'
139.
got
'baik'
140. bulat
'bulat'
141. tho
'kering'
R. Arah
142.
tunong
'selatan'
143. baroh 'utara'
144.
barat
'barat'
145. timu
' timui'
S. Kekerabatan
146. abi/abu/ayah 'ayah'
147.
ma/mi
'ibu'
148.
cupo/cuda
'kakak perempuan
149.
polem/abang
'kakak laki-laki'
150. apa/yah cut
'paman'
151. cua/uak
'wak'
152.
cupo/ma cut
'bibi'
153.
abi chik
'kaicek'
154. ma chik
'nenek'
155.
cuco 'cucu'
156. pami
'ipar'
T. Perangai
157.
weueh
'sedih'
158.
bungeh
'marah'
159.
seu u/seunang 'gembira'
160.
malee
'malu'
161. beuhe
'berani'
U. Bagian Rum ah
162.
rumoh
'rumah'
163.
pinto
'pintu'
164. tingkap
'jendela'
165. bubong
'atap'
166.
aleue
'lantai'
V. Lain-lain
167.
hana 'tidak'
168. Kumeupoh
'membunuh'
169.
teutong 'terbakar'
170.
/alan/rot
'jalan'
171. gunong
'gunung'
n:
nan
nama
173.
bah itck
'telur itik '
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 88/91
76
LA MPI R A N 2
REKAMAN CERITA RAKYAT DAN TERJEMAHANNYA
HABA PEULANDOOK
Bak siuroe, bak geujak-jak po peulendook meurumpok teuk ngon
sipoot. Jadi kheun po sipoot: ho tajak da peulandook? Pèue peureulu
tatanyong? Ooh. . meunoe, ma peue salah teuma?
Kon, loon tanyong sabab pakon loon teupeue droe neuh ureueng carong
that, dalam sigala hai droe neuh carong. Teuma peue meu keusud? Hai
peue-peue na meukeusud bak droe neuh. Oo. . meungnyo meunan meunoe:
booh tameuteuga-teuga plueng inoe. Teumakon ka jipuwayang, sebab
jiteuepeu bahasa sipoot bunoe hanjeuet jiplueng. Tumeuteuga-teuga plueng?
Oo.
. . jeuet. Meunan loon lakee tempo Ihee uroe, kheun sipoot. Jeuet.
Pajan ne uteuka? Uroe nyoe uroe Jum eu'at , Sabtu, Minggu, uroe Seuna-
nyan m euteuka keunoe poh dumn oe. Ka jeuet eunte uk bak watee uroe
Seuna nyan, ka trook janji nyan ka keuh geuteuka treuk po peulandook
Meungnyo meun an booh jinoe tamulai. Mulai teruk. Bek ilee, jinoe tanyoe
han jeuet han tapeuget tarooh. Peue tarooh meungnyo taloo loon, dan
peue tarooh meungnyo meunang gata.
Meungnyo taloo loon kheun peulandook, gajah loon bi keu gata
saboh, meungnyo taloo loon kheun po sipoot kakeuh droeneuh kuasa.
Nyoe mulai bineh krueng nyoe trooh usare nyan atra droe neuh bandum.
Supaya kamoe peuenyang kamoe neuk peuget payah meulakee bak droe
neuh raja. Kamoe angkat droe neuh jeuet keu raja sinoe Ooh ka cocok.
Meungnyo meunan booh mulai treuk Ka, sa, dua, Ihee, ka mulai. Ohbhan
geuplueng po peulando ok, sigo hek b unoe, geudong geupiyooh. ho teuh
'ka? Nyoe pat uloon. Kira-kira sijeungkai dikeue. Hai aneuk sibudook,
dumnan kuplueng asai jih cit ukeue. Geuplueng lomn sigo hek teuk geuplueng,
geutanyong pat teuh. Nyoe pat loon. Mantong sit dikeue jih. Meunan keuh
hasil jih, terus menerus, gobnyan ka hek siteungoh mate, gobnyan teutap
di keue, meungnyo meunan sipoot keuh nyang meunang, kheun peulandook.
Meungnyo meunan ka keuh taloo loon, maka pat tateurimong gajah?
Oo. . . meunoe: Na saboh lubook dan bak lubook nyan na saboh buket.
Buket nyan curam that u lubook nyan. Nyan keuh keunan kamoe teurimong,
sebab meungnyo neubri gajah keukamoe keunan tapeuduek, lam labook
nyan. Hinan keuh kamoe rame-rame kamoe peuget kanduri. Kakeuh beudueh
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 89/91
77
peulandook ngon pikeran, walaupun gobnyan hana dumnan buah pikeran
gobnyan le siribee macam bangsa-bangsa laen. Tapi 'on trookngon sipoot
taloo gobnyan. Teuma sungguhpun meunan janji han geumungkir nyan
gajah nyan geubri. Geujak teruk jak pakat gajah. 'Oh trooh keudeh, hai
get that saboh peuni Yooh. Pat, jeh di ateueh buket pulan, diyub na
krueng ngon dumpeue di ateueh nyan na saboh batee, sinan mangat that
ta eh-eh. Peumandangan pih got, dumpeue got, angen seupoi-seupoi basah.
Ooh kagotkheun gajah. Beudueh jak teuh keudeh jak eh. Phoon-phoon
geueh peulandook bak bineh gajah, gajah rot blah deh. 'oh ka trooh
teungoh malam, meugeuminah teuk da peulandook, meugeugisatreuk. Alah,
ka rab root kuh, seuK keudeh lom. Ka keuh geuseuk bacut di gajah.
Bacut treuk karab root kuh, teseuk keudeh lom, geuseuk bacut treuk,
kira-kira na padum go seuk, bhum root, nyan geukheun treuk: nyan da
sipoot, peue nyang loon janji ngon gata, ka loon bri, nyan hukoom gata.
Nyan keuh kira-kira jih, hasil dari pembicaraan bunoe nyang ditujukan ke-
upada aneuk miet ialah geutanyoe bek terlampau raya that peugah, bek
le that peue tepeugah. Ibarat gajah übe nan raya dan peulandook ube
noe ubit dapat jipeungeut uleh peulandook.
Terjemahan:
Pada suatu hari, ketika pelanduk sedang berjalan-jalan bertemulah
dia dengan siput. Jadi, kata siput, ke mana Anda pergi Kanda pelanduk?
Apa perlunya kamu tanyak an. O. . . begini apa salahnya? Bukan ,
saya tanyakan karena Anda terkenal kepintarannya. Dalam segala persoalan
Anda pintar. Kalau begitu, apa maksudnya? Hai, apa maksud yang ada
pada Anda. Oh kalau begitu begini. Biarlah kita coba kekuatan dalam lari.
Bukankah dia sudah diketahui bahwa siput tadi tidak kuat lari? Kita adu
lari. Ya boleh.
Kalau begitu saya minta tempo tiga hari, kata siput. Boleh kapan
kamu datang. Hari ini, hari Jum'at, Sabtu, Minggu, hari Senin kamu datang
kemari jam sekian. Nanti ketika hari Senin tetap seperti janji, datanglah
pelanduk. Kalau demikian, mari kita mulai. Mulailah. Jangan dulu, sebelum
nya kita lebih dahulu membuat taruhan. Apa taruhannya, kalau kamu kalah,
apa-apa taruhannya seandainya saya kalah.
Kalau saya kalah, kata pelanduk, gajah saya kasih untukmu seekor.
Kalau saya kalah, kata siput, sudahlah Anda berkuasa mulai dari pinggir
sungai ini sampai seterusnya kepunyaan Anda semua. Apa saja yang
ingin kami lakukan harus mendapat persetujuan Anda dulu karena Anda,
raja di sini, kami angkat Anda menjadi raja di sini.
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 90/91
78
Oh . . . cocok. Kalau begitu mari kita mulai. Sudah . . . satu . . .
dua . . . tiga . . . sudah mulai. Sesudah lari pelanduk sekali lelah berhenti
beristirahat. Sudah sampai ^e mana? Di sini saja. Kira-kira satu jengkal
di depan. Hai anak celaka. Begitu cepat saya lari, masih juga dia di depan.
Dia lari lagi, sekali capek lagi, dia tanya di mana kamu. Di sini saya.
Masih juga dia di depan. Demikianlah hasilnya terus-menerus, dia sudah
lelah setengah mati, siput tetap di depan.
Kalau demiiJan, siputlah yang menang. Kata pelanduk, kalau demikian
sudahlah saya kalah. Maka di mana kamu terima gajah? Oh. . . begini.
Ada sebuah lubuk dan dekat lubuk itu ada sebuah bukit. Bukit. Bukit itu
sangat curam ke dalam lubUiC itu.
Apakah saya terima, sebab kalau dihadiahkan gajah kepada kami,
di situlah diletakkan dalam lubuk itu. di situlah.
Di sanalah saya terima, sebab kalau dihadiahkan gajah kepada kami,
di situlah diletakkan dalam lubuk itu. Di situ lah kami ramai-ramai
selenggarakan kenduri. Sudahlah bangun pelanduk, dengan berbagai pikiran
karena sebelum itu tidak pernah mengalami kekalahan dari bangsa lain sebab
dikenal beribu buah pikirannya. Tetapi sesampainya dengan siput, dia
bisa kalah.
Tetapi sungguhpun demikian, janjinya tidak akan mungkir yang gajah
itu tetap dia berian. Pergilah dia mengajak gajah. Sesampai di sana, hai
baik sekali di sana sebuah tamasya . . . Di mana? Di atas bukit pulan ,
di bawah ada sungai, dinginnya bukan kepalang dan di atasnya ada sebuah
batu. Di situ enak sekali tidur. Pemandangan juga baik, segalanya bagus,
angin sepoi-sepoi basah. Oh . . . baiklah, kata gajah. Bangun dan naiklah.
Mula-mula tidur pelanduk di pinggir dan gajah sebelahnya. Setelah
sampai tengah malam, pindahlah pelanduk bergeser tempat tidur. Alah
hampir jatuh, tolong geser sedikit, geser sedikit lagi. Kira-kira ada beberapa
kali geser lagi, jatuhlah gajah itu ke bawah. Dikatakanlah, nah siput, apa
yang sudah saya jani dengan kamu kelak saya penu hi, itu hukum kam u.
Inilah kira-kira ceritanya.
Hasil pembicaraan tadi ditujukan kepada anak-anak ialah bahwa kita
jangan terlalu banyak bicara, jangan terlalu banyak yang dibicarakan,
tetapi ikbarnya ialah ibarat gajah sebesar itu dan pelanduk begitu kecil
dapat ditipu oleh pelanduk.
7/23/2019 ACEH_02101
http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 91/91