aceh_02101

91
7/23/2019 ACEH_02101 http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 1/91 TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK 902 Struktur Bahasa Aceh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Upload: liel-khalielullah

Post on 18-Feb-2018

316 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 1/91

TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK

902

Struktur Bahasa Aceh

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Page 2: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 2/91

BIBLIOTHEEK KITLV

0050 8638

Page 3: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 3/91

*

T IDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK UMUM

Struktur Bahasa Aceh

— —

Page 4: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 4/91

Page 5: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 5/91

.

  < ¥ -

-ri

Struktur Bahasa Aceh

v^ujx ins»,

v' "*>

VOOR

  u,

Si

Oleh:

M. Adnan Hanafiah

Ibrahim Makam

H A D I A H

PUSAT PEMBINAAN

  OAN

  PENGEMBANGAN RAHARA

  j

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Jakarta

1984

UI

Page 6: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 6/91

Hak cipta pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Naskah buku ini semula merupakan hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra

Indonesia dan Daerah Daerah Istimewa Aceh 1977/1978, disunting dan diterbitkan

dengan dana Proyek Penelitian Pusat.

Staf inti Proyek Pusat: Dra. Sri Sukesi Adiwimarta (Pemimpin), Drs. Hasjmi Dini

(Bendaharawan), Drs. Lukman Hakim (Sekretaris),

  Prof.

  Dr. Haryati Soebadio,

Dr. Amran Halim dan Dr. Astrid Susanto (konsultan).

Sebagian atau seluruh isi buku ini dilarang digunakan atau diperbanyak dalam

bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit kecuali dalam hal kutipan untuk

keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah.

Alamat penerbit: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa

Jalan Daksinapati Barat IV, Rawamangun

Jakarta Timur.

iv

Page 7: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 7/91

PRAKATA

Dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (1979/1980-1983/1984)

telah digariskan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan kebudayaan

nasional dalam berbagai seginya. Dalam kebijaksanaan ini, masalah kebahasa

an dan kesastraan merupakan salah satu masalah kebudayaan nasional yang

perlu digarap dengan sungguh-sungguh dan berencana sehingga tujuan akhir

pembinaan dan Pengembangan bahasa Indonesia dan bahasa daerah, ter

masuk sastranya, tercapai. Tujuan akhir itu adalah berkembangnya bahasa

Indonesia sebagai sarana komunikasi nasional dengan baik di kalangan

masyarakat luas.

Untuk mencapai tujuan akhir itu, perlu dilakukan kegiatan kebahasaan

dan kesastraan, seperti (1) pembakuan ejaan, tata bahasa, dan peristilahan

melalui penelitian bahasa dan sastra Indonesia dan daerah, penyusunan

berbagai kamus Indonesia dan kamus daerah, penyusunan berbagai kamus

istilah, serta penyusunan buku pedoman ejaan, pedoman tata bahasa,

dan pedoman pembentukan istilah, (2) penyuluhan bahasa Indonesia melalui

berbagai media massa, (3) penerjemahan karya sastra daerah yang uta ma,

sastra dunia, dan karya kebahasaan yang penting ke dalam bahasa Indonesia,

(4) Pengembangan pusat informasi kebahasaan dan kesastraan melalui

penelitian, inventarisasi, perekaman, pendokumentasian, dan pembinaan

jaringan informasi, dan (5) pengembangan tenaga, bakat, dan prestasi

dalam bidang bahasa dan sastra melalui penataran, sayembara mengarang,

serta pemberian bea siswa dan hadiah atau tanda penghargaan.

Sebagai salah satu tin dak lanjut kebijaksanaan itu, dibentuk lah oleh

Pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek

Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah pada Pusat Pembinaan

dan Pengembangan bahasa

v

Page 8: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 8/91

dan Pengembangan Bahasa (Proyek Penelitian Pusat) pada tahun 1974.

Proyek itu bertugas mengadakan penelitian bahasa dan sastra Indonesia

dan daerah dalam aspeknya, termasuk peristilahan untuk berbagai bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi.

Karena luasnya masalah kebahasaan dan kesastraan yang perlu di

jangkau, se jak ba hu n 1976 Proyek Penelitian Pusat ditunjang oleh 10

proyek penelitian tingkat daerah yang berkedudukan di 10 propinsi, yaitu:

(1 ) Daerah Istimew a A ceh, (2) Sumatra Barat, (3) Sum atra Selatan,

(4) Jawa Barat, (5) Daerah Istimewa Yogyakarta, (6) Jawa Timur, (7) Kali

mantan Selatan, (8) Sulawesi Selatan, (9) Sulawesi Utara, dan (10) Bali.

Selanjutnya, sejak tahun 1981 telah diadakan pula proyek penelitian

bahasa di 5 propinsi lain, yaitu: (1) Sumatra Utara, (2) Kalimantan Barat,

(3) Riau, (4) Sulawesi Tengah, dan ,(5) Maluku. Pada tahun 1983 ini

telah diadakan pula proy ek penelitian bahasa di 5 propinsi lain, yai tu:

,(1) Jawa Tengah, (2) Lampung, (3) Kalimantan Tengah, (4) Irian Jaya,

dan (5) Nusa Tenggara Timur. Dengan demikian, pada saat ini terdapat

20 proyek penelitian tingkat daerah di samping Proyek Penelitian Pusat,

yang berkedudukan di Jakarta.

Program kegiatan proyek penelitian bahasa di daerah dan proyek

Penelitian Pusat sebagian disusun berdasarkan Rencana Induk Pusat Pembina

an dan Pengembangan Bahasa dengan m emp erhatikan isi buku Pelita

dan usul-usul yang diajukan oleh daerah yang bersangkutan.

Proyek Penelitian Pusat bertugas, antara lain, sebagai koordinator,

pengarah administratif dan teknis proyek penelitian daerah serta menerbitkan

hasil penelitian bahasa dan sastra. Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembang

an Bahasa berkedudukan sebagai pembina proyek, baik proyek penelitian

tingkat daerah maupun Proyek Penelitian Pusat.

Kegiatan penelitian bahasa dilakukan atas dasar kerja sama dengan

perguruan tinggi baik di daerah maupun di Jakarta.

Hingga tah un 1983 ini Proy ek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia

dan Daerah telah menghasilkan lebih kurang 652 naskah laporan penelitian

bahasa dan sastra serta pengajaran bahasa dan sastra, dan 43 naskah

kamus dan daftar istilah berbagai bidang ilmu dan teknologi. Atas dasar

pertimbangan efisiensi kerja sejak tahun 1980 penelitian dan penyusunan

kamus dan daftar istilah serta penyusunan Kamus bahasa Indonesia dan

bahasa daerah ditangani oleh Proyek Pengembangan Bahasa dan sastra

Indonesia dan Daerah. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

vi

Page 9: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 9/91

Dalam rangka penyediaan sarana kerja sama buku-buku acuan bagi

mahasiswa, dosen, guru, tenaga peneliti, serta masyarakat umum, naskah-

naskah laporan hasil penelitian itu diterbitkan setelah dinilai dan disunting.

Buku  Struktur Bahasa Aceh  ini semula merupakan naskah laporan

penelitian yang berjudul "Struktur Bahasa Aceh", yang disusun oleh tim

peneliti Fakultas Keguruan Universitas Syah Kuala dalam rangka kerja

sama dengan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

-Daerah Istimewa Aceh tahun 1977/1978. Setelah melalui proses penilaian

dan disunting oleh Drs. Farid Hadi dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa, naskah ini diterbitkan dengan dana yang disediakan oleh Proyek

Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah-Jakarta.

Akhirnya, kepada Dra. Sri Sukesi Adiwimarta, Pemimpin Proyek

Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah-Jakarta (Proyek Penelitian

Pusat) beserta  staf,  tim peneliti, serta semua pihak yang memungkinkan

terbitnya buku ini, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga.

Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi pembinaan dan pengembang

an bahasa dan sastra di Indonesia.

Jakarta , Januari 1984 Amran Halim

Kepala Pusat Pembinaan

dan Pengembangan Bahasa

vu

Page 10: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 10/91

VUl

Page 11: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 11/91

DAFTAR ISI

PRAKATA Halaman

DAFTAR ISI 1

Bab I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Masalah 2

1.3 Tujuan Pene litian 2

1.4 Wilayah dan Jum lah Pemakai 3

1.5 PeTan dan Kedu duk an 4

1.5.1 Tem pat dan Situasi Pemakai 4

1.5.2 Tradisi Sastra Lisan 5

1.5.3 Tradisi Sastra Tu lis 6

1.6 Stud i Pustaka 1

1.7 Metoda 7

Bab II Fonologi o

2.1 Fonem . . 9

2.2 Ejaan 35

Bab III Morfologi 39

3.1 Afiksasi 39

3.1.1 Distribusi Imbuh an 39

3.1.2 Proses Morfofonemik 43

3. 1 3 Fungsi dan Arti Tiap Imbuhan 44

3.2 Reduplikasi 54

ix

Page 12: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 12/91

3.2.1 Tipe-tipe Perulangan 54

3-2-2 Kombinasi Perulangan dengan Afiks 55

3.3 Pemajemukan (Kompositum) 55

Bab IV Sintaksis 57

4.1 Klausa 57

4.1.1 Klausa Verbal 57

4.1 2 Klausa Verbal Transitif. 57

4.23iKlausa Verbal Intransitif 58

4.1.4 Klausa Transitif 58

4.1.5 Klausa Aktif 58

4.1.6 Klausa Pasif 59

4.1.7 Klausa Nominal 59

4.1.8 Klausa dengan Kata Sifat 59

4.2 Struktur Frase 60

4.2.1 Frase Nominal

  (Noun Phrase)

  60

4.2.2 Frase Verbal 62

4.2.3 Frase Ajektif 63

4.2.4 Frase Numeral 64

4.3 Sistem Bilangan 64

4.4 Pola Kalimat Dasar 65

4.4.1 Kalimat Verbal 67

4.4.2 Kalimat Nominal 68

DAFTAR BACAAN 71

LAMPIRAN 72

1 DAFTAR KOSA KATA DASAR 72

2 REKAMAN CERITA RAKYAT DAN TERJEMAHANNYA

 

76

x

Page 13: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 13/91

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku bangsa

yang masing-masing memiliki bahasa daerahnya. Bahasa merupakan

bagian kebudayaan sehingga bahasa daerah merupakan bagian yang

penting dari kebudayaan Indonesia.

Dengan demikian,masalah pembinaan dan pengembangan bahasa

di Indonesia, baik bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan

bahasa resmi negara maupun bahasa-bahasa daerah, sudah merupakan

masalah yang memerlukan perencanaan secara nasional.

Pembinaan dan pengembangan bahasa daerah merupakan ke

harusan, di samping pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia.

Keharusan ini tertuang dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945

Bab XV, Pasal 36, yang berbunyi sebagai berikut.

"Di daerah-daerah yang mempunyai bahasa sendiri, yang dipelihara,

oleh rakyatnya dengan baik-baik, maka bahasa-bahasa itu akan di

hormati dan dipelihara juga oleh Negara."

Sehubungan dengan penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 itu ,

bahasa Aceh sebagai salah satu bahasa daerah yang masih hidup

dan masih dipakai oleh lebih kurang  1.777.701  jiwa masyarakat

Aceh perlu dipelihara dan dibina sehingga akan berfungsi sesuai

dengan kedudukannya selaku bahasa daerah.

Fungsi umum bahasa Aceh ialah sebagai alat komunikasi dalam

keluarga dan masyarakat. Aceh, sebagai .pengungkap pikiran, dan

kehendaknya. Selain itu, tentu juga berfungsi sebagai lambang identitas

dan kebanggaan daerahnya. Dalam hubungan dengan pembinaan bahasa

Indonesia, bahasa Aceh mempunyai peranan juga.

1

Page 14: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 14/91

2

Mengingat pentingnya pembinaan dan pengembangan bahasa

Aceh seperti tersebut di atas, penelitian untuk memperoleh data

dan deskriptif terhadap bahasa Aceh perlu segera dilakukan.

Masalah

Berdasarkan survei pustaka dan keterangan lain-lain, ternyata

penelitian tentang bahasa Aceh, terutama mengenai struktur dan

latar belakang sosialnya belum pernah dilakukan. Padahal struktur

bahasa merupakan salah satu aspek kebahasaan yang sangat penting

untuk pembinaan dan pengembangan bahasa itu, di samping aspek-

aspek yang lain.

Dua buah kamus dan sebuah buku tentang bahasa Aceh yang

pernah diterbitkan adalah sebagai ber iku t. ..

1.

  Atjehsch Handwoordenboek (Atjehsh-Nederland)

  oleh J.Kraemer,

1931

2.

  Atjehsch-NederlandschWoordenbook

  0

leh Dr. A. R. Hosein

Djajadiningrat, 1934.

3.

  Atjehsch Taal

  oleh K.F.H . Van Langen, 1889 .

Buku itu didasarkan pada bahan atau data beberapa tahun yang lalu

sehingga uraiannya tidak sesuai menurut sistem bahasa Aceh yang

hidup dewasa ini. Dengan demikian, jelaslah bahwa data dan informasi

yang lengkap 'mengenai bahasa Aceh belum tersedia sehingga usaha

pembinaan dan pengembangannya belum dapat dilaksanakan menurut

semestinya.

Oleh sebab itu, masalah-masalah itu merupakan masalah pokok

yang perlu segera digarap.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data

dan informasi tentang struktur bahasa Aceh dan latar belakang

sehingga dapat memberikan bahan yang berguna bagi pembinaan

dan pengemb anganny a.

Selain itu, diharapkan juga hasil penelitian ini dapat menjadi

sumbangan untuk kelengkapan kepustakaan kebahasaan di Indonesia,

terutama kepustakaan bahasa daerah.

Page 15: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 15/91

3

Secara terperinci tujuan penelitian ini ialah memperoleh d ata

dan informasi tentang:

1) latar be lakang, yang m encakup lokasi, luas daerah pemakaian,

jumlah pemakai, lingkungan pemakai, tradisi sastra lisan dan tulisan,

serta variasi dialektis;

2) struktur bahasa, yang mencakup fonologi, morfologi, dan sitaksis.

Wilayah dan Jumlah Pemakai

Berdasarkan administrasi pemerintah, Daerah Istimewa Aceh

terdiri dari 10 buah daerah tingkat II, yaitu Kabupaten Aceh Besar,

Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Timur,

Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Selatan, Kabupaten Aceh

Tengah, Kabupaten Aceh Tenggara, Kotamadya Banda Aceh, dan

Kotamadya Sabang.

Dari jumlah daerah tingkat II itu, yang termasuk dalam wilayah

bahasa Aceh ialah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara, Aceh Barat,

Kotamadya Banda Aceh, Kotamadya Sabang, sebagian besar Aceh

Timur, dan sebagian Aceh Selatan, sedangkan Aceh Tengah dan

Tenggara, masing-masing termasuk wilayah bahasa Gayo dan bahasa

Alas.

  Sebagian kecil Aceh Timur adalah wilayah bahasa Tamiang

dan sebagian Aceh Selatan termasuk wilayah bahasa Jamee, bahasa

Singkil, d an bahasa K luet. 'Demikian juga , Pulau Simeulu yang ter

masuk ke dalam wilayah Aceh Barat adalah wilayah bahasa Simeulu.

Dengan demikian, sebagian besar Daerah Istimewa Aceh adalah

daerah/wilayah bahasa Aceh.

Jumlah penduduk Daerah Istimewa Aceh berdasarkan sensus

terakhir 2.002.782 jiwa.'Dari jumlah itu yang mempergunakan bahasa

Aceh sebagai bahasa pertamany a (bahasa ibu) adalah sebanyak

 1.775.701

jiwa. Berdasarkan jumlah itu dapat dikatakan 80% penduduk Daerah

Istimewa Aceh adalah penduduk yang berbahasa ibu bahasa Aceh.

Variasi Dialektis

Hampir setiap bahasa memiliki variasi dialektis, hanya besar

atau kecilnya variasi dialektis itu yang berbeda-beda.

Demikian juga dalam bahasa Aceh terdapat juga variasi dialektis,

tetapi variasi itu sangat kecil sehingga tidak mengganggu kelancaran

dalam berkomunikasi antarpenutur bahasa itu.

Page 16: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 16/91

4

Berdasarkan letak geografis dialek bahasa Aceh terdiri atas:

1) dialek Aceh Besar,

2) dialek Pidie,

3) dialek Peusangan (Aceh Utara),

4) dialek Pasai,

5) dialek Aceh Timur,

6) dialek Aceh Barat, dan

7) dialek Daya.

Dialek Aceh Besar ditandai oleh Pengucapan £" a J7 pada

akhir kata V^g diucapkan

  [t]

  dalam dialek itu. ltupun terbatas

pada beberapa buah kata seperti pada contoh di bawah ini.

saka ßakej

  'gula'

tika ßikej

  'tikar'

teuka /teukej

 'datang'

Dialek Pidie ditandai dengan pengucapan bunyi /oi/ untuk

bunyi /o/, sebagai berikut.

bröh (hroihj

  'sampah'

cröh [croih]

  'menggoreng'

tiköh [tikoihj

'tikus'

Haloh [haloihj

  'halus'

khoh [khoihj'b annpok'

utoh ßitoihj

  'tukang'

1.5 Peran dan Kedudukan

1.5.1 Tempat dan Situasi Pemakaian

Dalam penggunaan sehari-hari bahasa Aceh dipakai dalam lingku

ngan keluarga dan masyarakat pada suasana tidak resmi. Dalam

percakapan pada pertemuan airsan yang bersifat keluarga, upacara-

upacara adat, dan rapat umum pada umumnya dipergunakan bahasa

Aceh, kecuali di kota-kota. Di kota-kota dalam situasi itu ke

banyakan mempergunakan bahasa Indonesia. Dalam khotbah-khotbah

penggunaan bahasa Aceh sudah mulai terdesak oleh penggunaan

bahasa Indonesia, baik di desa-desa maupun di kota-kota. Penggunaan

bahasa Aceh yang agak menonjol ialah di pasar-pasar, baik di kota-kota

besar maupun di pekan^ekan demikian juga di kantor pemerintah,

Page 17: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 17/91

5

baik pegawai maupun orang-orang yang berurusan ke kantor. Akan

tetapi, penggunaan bahasa tergantung kepada lawan berbicara. Se

andainya lawan berbicara adalah orang yang berbahasa Aceh, bahasa

pengantar yang dipergunakan adalah bahasa Aceh. Sebaliknya, jika

lawan berbicara adalah yang bukan berbahasa ibu bahasa Aceh, baha

sa pengantar yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Pidato peng

arahan dalam pertemuan antara camat dan kepala-kepala kampung

atau kepala mukim pada umumnya menggunakan juga bahasa Aceh.

Dalam berkomunikasi dengan orang-orang yang baru dikenal,

penggunaan bahasa Aceh tergantung kepada situasi dan lawan ber

bicara. Kalau lawan berbicara memulai dengan bahasa Indonesia

walaupun ia sebenarnya orang yang berbahasa ibu bahasa Aceh,

bahasa yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia.

Di sekolah-sekolah, kecuali di kota-kota bahasa Aceh, masih

dipergunakan sebagai bahasa pengantar di kelas I - III SD walaupun

persentasenya sangat kecil, yaitu sekitar 5%, sedangkan bahasa Aceh

sebagai alat pembantu terutama untuk pelajaran yang sukar masih

juga dipergunakan sampai kelas VI SD yang berada di desa.

Penggunaan bahasa Aceh di luar situasi belajar antara guru

dan murid mencapai 50%.

Secara singkat dapat disimpulkan mengenai tempat dan situasi

pemakaian bahwa bahasa Aceh dipakai dalam lingkungan keluarga

dan lingkungan kekerabatan, baik pada situasi formal dalam lingkungan

sosial maupun dalam lingkungan pemerintahan.

1.5.2 Tradisi Sastra Lisan

Bahasa Aceh bukan hanya sebagai bahasa percakapan, tetapi

juga memiliki tradisi sastra lisan yang meluas dalam masyarakat

Aceh.

Jenis sastra lisan yang dikembangkan melalui media bahasa

Aceh antara lain sebagai berikut:

a.  Sindiran dan Montera

Contoh:

He kilat taloe meureuntang

Anak u rang teugila-gila

Ma ken ku tidak maken that datang

Maken kupandang maken that gila

Page 18: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 18/91

6

b.  Hadih Maja (Peribahasa Aceh)

Contoh:

Meuseuruek bak aleue jai

  'Terperosok pada lantai yang

rapat'

Lagee laumo rot situek

  'Seperti lembu memakan api

pinang'

c.  Puisi  Rakyat

Contoh:

Bungong meulu puteh meupoe-proe

Bungong teubee meucula-cula

Ada jeuet gata bungong mangkat bee

Lon Ihat bak ulee beurang ho Ion ba

d.  Ceritera.

 Prosa Rakyat

Contoh:

Haba Peulandok  cerita peland uk'

Haba Pa ncuri Tujoh

  'ceritera tujuh pencurf

Haba Keubeue  'ceritera kerbau'

Haba Nenggroe Jen

  'ceritera negeri ji n'

Haba Teungku Syiah Khudam

  'Bayan Budiman'

Haba Boh Mancang

  'ceritera buah embacang'

e.  Nyanyian Rakyat

Contoh:

Taek egle

  'naik ke gunu ng

Bungong J'eumpa

  'bunga cempaka'

1.5.3 Tradisi Sastra Tulis

Dalam bahasa Aceh terdapat juga tradisi sastra tulis. Tradisi

tulis-menulis itu mempergunakan huruf Latin.

Selain huruf Latin, huruf Arab terdapat juga dalam tradisi

sastra tulis atau kegiatan tulis-menulis pada umumnya. Orang tua

Aceh yang buta huruf Latin selalu menggunakan huruf Arab untuk

kegiatan tulis-menulis sehingga tidak ada orang Aceh yang termasuk

Page 19: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 19/91

7

golongan bu ta h uru f Arab. Penggunaan hu ruf Arab sebagai media sas

tra tulis pada umumnya terdapat pada hasil karya sastra lama,

seperti pada

  Hikayat Putroe Geumbak Meuh, Hikayat  Raja-raja Aceh,

Hikayat Malem Diwa,

  dan

  Hikayat Malen Dagang.

  Sebaliknya, hasil

sastra tulis angkatan baru semua ditulis dalam bahasa Aceh dengan

menggunakan huruf Latin.

Contoh:

1) Bungong si Tungkoi  oleh Tgk. Nurdin

2} Bungong Mawoe Deyah Boro  oleh Anzieb

3) Bungong Rampoe  oleh H.M. Zainuddin

4) Seumangat Aceh

  oleh Abdullah Arief

5) Seuramoe Mekkah  oleh Ismuha

6) Pantoun Aceh  oleh Abdullah Arief

Studi Pustaka

Sebagaimana yang telah dikemukakan, bahan kepustakaan me

ngenai bahasa Aceh sangat terbatas sehingga studi pustaka dalam

rangka penelitian struktur bahasa Aceh ini terbatas pada bahan

bahan sebagai berikut.

1) Atjehsch Taal  oleh R.F.H. van Langen

2)  Lee Saboh Nang  oleh Vriss ngon Haji Abubakar

3)  Atjehsch Nederlandsch woordenboek  oleh Dr. R.A. Husein

Djajadiningrat.

4) Atjehsch Handwoo rdenboek (Atjehsch Nederlandsch)  oleh

J. Kraemer

5)  Atjehers  oleh Snouck Hurgronje

6)  Fonologi dan Morfologi Bahasa Aceh  oleh Zaini Ali

Metoda

Penelitian struktur bahasa Aceh ini dilakukan dengan pendekata

deskriptif. Data yang dipergunakan adalah korpus data yang terd

ri daii kata dan kalimat yang direkam dari informan, yang berbahas

ibu bahasa Aceh. Selain itu, direkam juga ceritera rakyat.

Page 20: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 20/91

8

Informan terdiri dari, baik laki-laki dan perempuan, baik yang

berpendidikan dan yang tidak, dipilih dari umur yang berlainan,

baik tua maupun yang muda, dengan memperhatikan faktor ke

lancaran ucapan. Selain rekaman, diadakan juga wawancara dengan

orang-orang yang dianggap cakap mengenai materi penelitian.

Wawancara ini dipergunakan juga untuk memperoleh data ten

tang peran dan kedudukan.

Sebelum peneliti terjun ke lapangan, kerangka struktur bahasa

Aceh sudah dipersiapkan sebelumnya sehingga teknik pengecekan

kembali kepada informan dapat dilakukan. Teknik ini dapat di

lakukan karena tim peneliti adalah penutur bahasa Aceh.

Page 21: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 21/91

BAB II FONOLOGI

2.1 Fonem

Fonem-fonem dalam bahasa Aceh dapat dibagi dalam dua ke -

lompok besar, yaitu fonem segmental dan fonem suprasegmental.

2.1.2 Fonem Segmental

Fonem segmental terdiri dari dua jenis, yaitu fonem vokal

dan fonem konsonan.

a. Fonem Vokal

Dalam bahasa Aceh, di samping vokal, terdapat juga vokal

sengau  (nasalized vowel).  Jumlah fonem vokal dalam bahasa Aceh

ada lima belas buah, yaitu sembilan vokal tunggal biasa  (nonnasalized

vowel)  dan enam vokal sengau  (nasalized vowel).

Dalam bahasa Aceh terdapat  vokal ganda (diphthong),  baik

yang tidak sengau maupun yang sengau.

1)  Transkipsi fonemis dan pasangan minimal vokal

Vokal

  [i]

  terdapat pada contoh berikut.

ija ßjaj  'kain'  gla Qla]  licin '

aja

a/a  /âja/ ajar'  sirong [siiorfl  'miring'

gli  /glj7 'geli'  sarong  /saro»)J 'sarung'

[e]

  seperti pada ka ta pade /pad§7 'padi"

Bukti  [e]:

9

Page 22: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 22/91

10

peh

  /pêhj 'menggiling'

pih   /pih7 'juga'

tapeh

  /tapeh7 'sabut kelapa'

tapih

  /tapih7 'mengelak dengan tangan'

/ E

seperti pada

bek

bak

hek

/pêkj

/aak7

[h   e

kata:

jangan

'pohon'

k j

lelah

hak

ek

'ek

/hakj 'l

£ e ' k j

f e'k J

tak'

'naik'

' tahi'

/ a / Seperti pada kata:

bak [bak J

  'pohon'

bek   £"bêk  J  'jangan'

bah  f ball J "biar'

boh [ bóh J  'buah, kemaluan lelaki'

/ i I  Seperti pada kata:

lop  /îopj 'balik'

lap  /lap/ 'menglap'

koh   /k5rj7 'potong'

ka h

  /kahj Tcau'

/ o / Seperti pada kata:

ok [o kj

  'rambut'

ok [kj  'bohong'

boh  / boh J. tua ng, taruh ke piring'

boh  £bah j 'buah '

pöt  £pot.7 'mengipas'

pot  Z"potJ7 'mem etik'

/ u / Seperti pada kata :

ulèe  /TuleaJ'kepala'

alee  £aled_/'alu'

s"  [svü  'suara'

sa   /"saj 'satu'

buku

  fbukuj Tiuku'

buka  fbukaj 'buka '

Page 23: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 23/91

11

/ q / Seperti pada kata:

eungkót  /fankot  J  'mengangkut'

angkat

  /ankotj 'mengangkut'

teuka

  /7tuka_7 'datang'

tuka  £tu ka j 'tukar'

/ a /

  S

 eperti pada kata:

le I  »/ *benyak'

le  /"lej 'oleh'

let [lét]  'kejar'

let [€stj

  'mencabut'

BAGAN FONEM VOKAL

Depan atas \ n \ Tengah  u/ u~7  Belakang atas

Depan tengah atas \ e \ /  o/  Belakang tengah atas

Depan tengah \

  £

 \  / /  Belakang tengah

Depan bawah  \à U/  Belakang bawah

2)

 Trnaskripsi fonemis fonem vokal sengau dan pasangan minimalnya

I i / Seperti pada kata:

c

'  £ G J J  'mendesis'

ci l ci I  'coba'

Cr»

/ £ I  Seperti pada kata:

syeh CS&lD  'sedikit'

syeh Istt)~J

  '

s

y

e n

'

bre  0> f^CZl  'bunyi

 air

 jatuh'

brè ßr>£ 'J  'lamban,malas'

t**

I cl I  Seperti pada kata:

sah [sâhj  'bisik'

sah  /"sahJ 'sah'

crahlXta-b&j 'tumis'

crah  £CruhJ 'retak'

Page 24: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 24/91

12

/ } / Sepe rti pada kata:

groh [töfi  'melenguh'

gorh [ßrSfJ  'muda (untuk buah an)'

<<»

/ U / Seperti pada kata :

u  f u J 'menderu'

u [u]  Tcelapa'

<^>

lU l  Seperti pada kata:

seilt  £"sutj 'tampi'

seut [sutj  'siram /dengan mencam pakkan air/'

ue [  u j 'ya'

eu [U]  'lihat'

BAGAN FONEM VOKAL SENGAU

Tinggi

Rendah

U

Di samping vokal tunggal dalam bahasa Aceh, terdapat juga vokal

ganda (diftong). Jumlah vokal ganda sebanyak lima belas, yaitu

sepuluh vokal ganda biasa dan lima 'vokal ganda yang sengau.

3) Vokal

/ e a /

/Cd

I»?

1 6

I

 oy

/ o v

lue-

/ w

lx/ér

/ a y

ganda biasa  (non-nasalized vowel clusters)

seperti pada kata  mie [  m ia  J  'kucing'

seperti pada kata

  kayee

  / f k a y e a j Tcayu'

seperti pada kata  asai  /isay  J  'asal'

seperti pada kata  taloe  /talo^ 'tali'

seperti pada kata  boinah [ boynah J  'harta pusaka'

seperti pada kata  beatoi  /botoy7 'betul'

seperti pada kata  takuc [  takua  J  'leher'

sepetti pada kata  bui C  buy  J  'b ab i'

seperti pada kata  keubeue  f kubu

 3

  J 'kerba u'

seperti pada kata  hei [ b»y J  'panggil'

Page 25: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 25/91

13

Di sini dapat kita lihat bahwa hanya dua bunyi yang dapat menempati

unsur kedua dari vokal ganda itu, yaitu bunyi /i/ dan

  [h].

  Juga jelas

terlihat lima vokal ganda mengambil /i/ sebagai unsur kedua dan

lima lagi mengambil /a/ sebagai unsur kedua.

4) Fonem vokal ganda sengau

  (nasalized vowel clusters)

I

 / 3 / seperti pada kata

  ciep  C^tipJ

  "peot '

l£l' I

  seperti pada kata /

  ca - ce £c&-£% J

  'laba-laba'

/ » t / seperti pada kata

  meuhai

  / muhai / 'mahal'

/ ° i /

  seperti pada kata

  uet /

  udt / ' telan'

I 0-9 I

  seperti pada kata

  eue

  / u » / 'merangkak'

b.

  Fonem Konsonan

Jumlah fonem konsonan dalam bahasa Aceh ialah 21 buah, yajtu:

/b / ,

  seperti pada kata

  bu

  / b u / ' n a s i '

bak j

  bak / 'batang X';

  pakCp^J

  'pukul

bawang

 £bawai7 'bawang X '

pawang

 /paw aj7 'dukun'

peng [pa.3]

  'uang';

  bong lbo i J

  'warung'

poh [

  puh

  J

  'pukul'

  boh [

  boh 7 ^u ah '

dapu C

 dapu

 J

  'dapur'';

 gapu

  /gapu7 'kapur'

bada

  £bada7 'p isang goreng '

\bata

  / " b a t a

J

'batu bata'

dang [da$]

  'sementara';

  pang

  /pa 3 / 'kepa

la ketua'

toe [

  tee

  J

  'dekat ' ;

  doe [dm J

  'tertimbun'

tak

  Z"tak_7 'bacok';

  dak

  /"dak.7 'dalam ke

adaan kekurangan'

baro j

  baro / 'baru';

  garo

  /Tgaro7 'garut'

/p/ ,

 seperti pada kata

/d/,

  seperti pada kata

/t/, seperti pada kata

/g/ ,

  seperti pada kata

Page 26: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 26/91

14

agam

  /"agam J 'lelaki'; ap a« i£"a pam j 'sera

bi'

gula

  f

  gula_7

  'gula aren';

  pula [

  pula j 'tana

mi'

A/, seperti pada kata

  kong

  / > o j J Tcuat';

  dong [dos ]

  "berdiri'

Arewe /H k ua J 'de pa n'; dewe /" do a J 'dangkal'

/m/, seperti pada kata

  mat

  £"mat J 'pegan g'

ma/ee £"malgaj 'malu ' ; èa/ee £bal£37 ' jan

da'

Meunan

  /inuna7 'menang';

  seunang

  £ s u n a ^

'senang'

/n/, seperti pada kata

  nek

  /Tnek J 'nene k'

bunoe

  £"bunuo

  'J

  ' tadi ' ;

  bumoe

  /bumui7 'bu

mi'

/w /~na J 'ad a'; mo/~m a j["'ibu / m amak'

/ 3 / ,

  seperti pada kata «go« /j$ n 7 'kawan'

«£#«£ Z j *J 7 'enggang' ;  «a«#  ƒ" naj

  J

  'induk'

parang

  /" p a ra n j 'parang ';

paran

  /Tparanj/

' desa'

///, seperti pada kata

  Ion

  £"lon J 'say a'

/om Z "l um 7 'lagi'; &o«? /Icorn7 'tidak m ene

tas'

Ion

  £lon_7 'saya'; mo« £mon.7 'embun'

/n/, seperti pada kata

  nyan

  £ n a n 7 ' itu ';

  'nan C nan J

  'nama'

«_ye« £ " n e n j 'k et am '; «e« /n e K/ 'pemilih

makanan'

/m/, seperti pada kata

  mhang

 / m a J Tcampungan'

mhah[mahj

'nenek';

  mah

/mari/ 'ukuran'

/n/, seperti pada kata

  benda

  ,/pana7 'sem bun yi';

  nab [nabj

  'ujung

perut di atas kemaluan'

/r/, seperti pada kata

  rab C rab J

  'dekat ' ;

  urat£ urat J

  'urat'

ulat l

  ulat J 'ul at' ;

  rangoe £ ragoaj

  'ragi'

Mgoe /Tsagua.7 'segi';

  meng £rm^

  'pung -

gung'

lueng£\ui^l

  'selokan'

Page 27: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 27/91

15

/ s / ,  seperti pada kata  seupot  /jupotJ7 'sore'

gasa  T g as aJ 'kasar';  gata £%aia.J  'anda'

soh £sohJ

  'tinju';

  toh l

  toh

 J

  T>ertelur\

turun hujan '

/h/, seperti pada kata

  hana

  {"hanä7  'tidak ada'

hah IhahJ  'buku mu lut ' ;  kah £kahj  Tcau'

sah  /"sah 7 'sah';  sak £  sak J  'padatkan'

soh l  soh J 'tinju '  sok£sdk2  'pakai'

/J/, seperti pada kata /'i« T j i h J 'dia'

/ofr T jok J 'beri kan ';  yok£yokJ  Tcuk'

/a roe £ jarua7 ' tangan ' ;

  baroe

  /"barua7 Tte-

maren'

/s / ,  seperti pada ka ta syiit /"sik J 'besar'

syef  l set J  'putus sekali teta k'; cef /"c et 7

'kecil'

J^OÂ:

  /TsukJ 'waswas'; tempat menumbuk si

rih dari besi; cofc /" cok 7 'am bil '

/c/,  seperti pada kata  cah IcahJ  'rintis'

coh £cohJ

  'patuk' ;

  koh£kohj

  'potong'

cet C cut J  'jolok';  tet[  tot 7 "bakar'

ce« T & h 7 'menetas';  syeh [  sêh 7 'pemim

pin/ syeh'

/ j /

seperti pada kata  yub  /Tjub J 'hem bus'

raya  /"r aja 7'b esa r* ; rajiz /" ra ja J 'raja'

raya /"raja 7 'besar '; rog<£ raga J keranjang'

/w /, seperti pada kata woe /Two» 7 'pu lang';  weue [woaj  'kan

dang'

fteue jCbuaJ ' tembolok';

  aweuek

  /awuah_7

'sendok besar'

abeuek  /ab uJk 7 'paya-paya';

  MO

  T

w a

J  'pe

luk ' oa T ba 7 "bawa'

Page 28: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 28/91

16

BAGAN FONEM KONSONAN

Plosives

Fric tives

Lateral

Nasals

Ine Nasals

Medians

Triu

Bilabial

b

P

n

m

w

Alveolar

s

P

n

n

r

d

t

Alv. Palatal

s

c

n

y

i

Velar

g

k

3

Glot

h

c. Distribusi Fonem

1 )  Distribusi Vokal Tunggal

Semua vokal tunggal biasa, kecuali /a/ dapat menempati posisi

awal.

/i/,  seperti pada kata  itek  /"itekJ7 'itik';  iku £\kuj  'ekor'

inong

  /~inon/ 'perempuan'

/e/ ,

  seperti pada kata  eh  /TehJ ' t idur ' ;  ek [ekj  'naik'

cleimiee [  elome'a7 'ilmu'

l£l,  seperti pada kata c«  [eh]  'es'-  ehram  /"ehram7 ' ihram'

ek £ek]  'iah f

/a/seperti  pada kata  asai /"asai J 'as al '; aduen  /Taduanj'abang'

apui TapuyJ 'api'

 ftsca

  /Tasu a7 'daging' isi'

Page 29: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 29/91

17

lol, seperti pada kata  ok f ok J  Tjonong' ; ong [o3j  ' tumpul '

/o / ,

  seperti pada kata

  ok [okj

  ' rambut' ;

  on£onJ

  'daun'

/u/, seperti pada kata  uroe /ûr ug j 'harf  ; uteuen  /"utoanj "hutan'

ureueng [uray J  'orang

lU/, seperti pada kata  keubeue £kobuaj 'kerbau'; eungkot  /u3kot7

'ikan'

Semua vokal tunggal dapat menempati posisi' tengah

/ i / ,  seperti pada kata  pike  £pike7 'pikir ' ;  ubit £ubit]  'kecil'

lipeh

  /_"lipëh7 'tipis'

/e / ,  seperti pada kata  keudeh  /kudèh7 'ke sana'; oi'«re«/Jbintêh7

'dinding'  gateh  /TgatehJ 'betis'

ģ/,

  seperti pada kata

  bek £bekj

  'jangan';

  prehfpréij

  ' tunggu'

keh  /fcehj 'korek api'

/a/, seperti pada kata  bak £bakj  'batang';  bah CbahJ  Tjiar'

lampoh /  lampoh / Tcebun' ;  saboh  / c a b o h j

'satu, sebuah'

/o / ,

  seperti pada kata

  koh

  /)c oh 7 'potong'; so/i£soh J 'kosong'

gadoh  /"gadohJ  Tulang' ;

 carong [£zarovTJ

 'pin -

tar'

/o / ,

  seperti pada kata  sok  /sok/ 'pakai';  brokj$rokj  'buruk'

trok

  /trok/ 'datang'; Ion  /Ion/ 'saya'

/u/, seperti pada kata  bulee  /buleaj Tjulu';  gudaßudäj  'kuda'

pula

 (pula]

 ' tanam i'; puleh' ßiulehj  'sembuh'

/J/, seperti pada kata  keunong  /kunas[7'kena';  teubiet  /Tubiaf/  Tceluar'

reupah

  /n ipah / ' r ebu t ';

  seupot

/Jupqf7 'sore'

/cty, seperti pada ka ta ?re«  /Jrarf/  'turun';/e« /lari/ 'padam'

eer /c at} 'jolok ';rer /taf? T>akar'

Semua vokal tunggal biasa dapat menem pati posisi'  akhir

I'll,  seperti pada kata  gaki  /gakj7 "kaki'; rïri' £titi7 'jembatan'

meuhilmeuhil  'menyerupai';  turi /tur i/ kenal'

/pakrj/

  'bagaimana'

Page 30: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 30/91

18

/e / ,

  seperti pada kata

  ate

  /âte7 'hati'; /iase/hase7 'hasil'

gle  [gl$[

  *bukit';sare /sare7 'rata'

ade ßidej

  'adü'; /e/ lej 'oleh'

l£j,

  seperti pada kata

  keude

  /Jcude/ 'ke da i'; wise /mis J 'kum is'

me [mç]

  bawa';

 gade ßadef

  'gadai', meminta -

minta'

/a/, seperti pada kata

  ba /hal

  Tsawa';

  da

  /da7 'kakak perempuan'

sira /sira7 'garam'; rima /Jima7 'timba'

lo i

  seperti pada kata

  meulho

  /mulho/ 'berkelahi';  ku fo/jcutaj 'kot or '

pho ß

  o7 'terban g';

  gofèoj

  'tangkai gagang

atau hulu' *

/ o / ,

  seperti pada kata

  baro jbaroj

  'baru'

 ;

 ato [âtoj

  'atur'

tab

  /talo7 Tcalah';

  thoßho/

  'kering'

/w/, seperti pada kata s« /su7 'suara'; />«s« /Çusy7 Tcetapel'

bu

  /bu7 'nasi';

  mu [mu]

  'tandan'

hu

  /üu7 'menyala'

/C//,

  seperti pada kata

  tabeu

  /fabu/ ' tawar ' ;

  miseußxüsüj

  'misal'

keubeufeubtf

'kerbau'

/£ /, seperti pada kata

  tahe

 /tahg7 'tercengang'

 ; beuhe^ubfj

  *berani'

/d/,

  seperti pada kata

  le

 /TnJ 'ba ny ak ';

  taheftahöj

  'tercengang'

beuhe

  /bu he/ 'berani'

2)

  Distribusi Vokal Tunggal Sengau

I'll  hanya men emp ati posisi akhir

/ i /

  meuti

  /ïnuüj 'mendesing' ;

 meuci

  /mucj7 'suara mendesing'

/£ /

  dapat men emp ati ketiga posisi

Awal: er /e t J 'pend ek'

 ;

  ebßb]

  '(seperti buny i aya m)'

Tengah:

  kheb [khebj

  busuk ' ;

  ce t

 /ce t/ 'kecil

cakrer

 /Sakref/

  'sebangsa burung yang sering terbang di sawah'

Akhir: pe/pg/'perduU'; s.ye/éé?'tindik'

pa-e

  /pa-|7 'tokek'

/a/ dapat menempati ketiga posisi

Awal:

  ab

 /ab j 'suap/makan'

Page 31: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 31/91

14

Tengah:  sah /sa*h/  'bisik'; naphah  /nafah7 'nafas'

crah jerah] 'tumis'

Akhir:

  döa

  /doa/ 'doa';

  meucacaßnucacäj

  'menyemb ur (darah, air dan

sebagainya)'

meu-a-a  /meu a-aj 'bunyi tangis'

/O / dapat men empati ketiga posisi

Awal:  oh noe /5hnoä7 'sampai di sini'; ob Job] 'hantu mom ok'

on  /on/ 'on (ukuran berat'

Tengah:  meuhop  fmohopJ 'marah ' ; khop  /khopj 'busuk'

syob

  /sob/ 'tusuk'

Akhir:  syo ($$  'bidung'; meu-o-'o  /mo-o-oj 'bunyi'

/u/ hanya dapat menempati posisi  akhir

ön-ïï [pn-u/  'daun kelapa';  meii-u-u  /mu-u-iy 'mendengung'

/u/ hanya dapat menempati posisi awal dan "tengah.

Awal:  eu  /u/ 'ya';  cun  /ûn7 'nafsu'

Tengah:  méheut  /ïnuhutj 'ingin';  seut  /sutj 'menampi'; ceu? /cutj

'ikat/buhul'

3)   Distribusi Vokal Ganda Biasa

/ia/ dapat menempati ketiga posisi

Awal:  ie t  JJjtt}  'sejenis ikan sungai'

k  l'vij  'air'

Tengah:  teubiet  /tabiatj 'keluar;  niet  /niatj 'niat'

Arier /kriatj 'kikir';  trieng [tmnj  'bambu'

Akhir:

  mie

  /miaj 'kucing';

  sie

  /sia/ 'daging'

leupie  /Iupia7 'dingin'; &We /khia7 'tengik'

/eD/  hanya dapat menempati posisi

  akhir

bee [beàj  'bau';  abee  /äbea7 'debu'

fcayee i£aje;j7 'k ay u' ; aèj ee /5aje$7 'baju '

Mee /rakeiaj 'minta'

/ay/hanya dapat menempati posisi  akhir

asai Jzs&y]

 'asal';

  bangai

 übanay/ 'bo do h'

feuftai' ftubayj 'tebal'; langai  /Îanay7 'bajak'

Page 32: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 32/91

20

fûil  hanya dapat menempati posisi  akhir

bloe  /Bl.i.a7 'beli';  bajoe  /baju»J 'pasak'

bunoe  /bunoa? 'tadi';  taloe  /taloa7 'tali'

/oy/ hanya dapat menempati posisi  tengah

boinah  /Boynah/ 'harta pusaka';  lagoina  /TagoynaJ 'sangat'

/oy/ hanya dapat menempati posisi  akhir

beutoi  /butoyj 'betul ' ;  leumoi  / lumoyj 'nomor ' ;  soi fsoy]

'sisip';  goi  /goyj 'perduli'

/ua/ dapat menempati ketiga posisi:

Awal:  uem ßihm[  'peluk';  uet  /liat/ 'gosok'

ueh   /uaK/ 'aus';  uek  /uak7 'sebangsa ulat yang terdapat da

lam kayu busuk'

Tengah:  bruek  /bruakj ' tempurung';  duek  fduak7 'duduk'

pluek  /pluak7 'kupas'  plueng

  /pluaif/

  'lari'

Akhir:  bue jbuij  'kera';  takue  /FakuaJ 'leher'

sue  /JuaJ 'ampas';  keunue  /konua/ ' tumit '

/uy/ dapat menempati hanya posisi

  awal

  dan aAA/r

Awal:  ui [\iy]  'tiri'

hanya dalam ungkapan:  ayah ui  'ayah tiri'

ma ui

  'ibu tiri'

tf/jez/fc  ui  'anak tiri'

Akhir: fc«/ /BuyJ 'babi'; apw/ /apuy/ 'api'

p t o /

  /phuy7 'ringan';  guifguyj  'menjambak'

/ua/ dapat menempati ketiga posisi

Awal:  eue ßidj  'langkah', ancang-ancang'

Tengah:  beuet  /buat7 'belajar/mengaji';  peuet  /pu»j7 'empat'

kleuet  /jduat? 'liar';  kreueh  /kruahj 'keras'

pheuet

  /phuat7 'pahat'

Akhir:  keubeue  /kubua7 'kerbau';  labeue  /tabua/ 'tawar'

fceue /kua / 'depa n'; a/eue /ilua7 'lan tai'

Wewe /blua/ 'landai'

/ay/ hanya dapat menempati posisi  akhir

hei  /hayj 'panggil'

Page 33: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 33/91

21

4)  Distribusi Vokal Rangkap Sengau

/ia/ dapat menempati ketiga posisi

Awal:  ie  /ia/ 'bunyi';  iek  /ökj 'kencing'

Tengah:  ciep  /ciapj 'peot';  piep  /pia^ ' i sap '

priek  /prîakj 'mengoyak';  prieh  /priabj 'melengus'

Akhir:  cie  /cia7 'kerdil';  pacie  /paciaj 'melempar dengan sepotong

kayu'

/ee/  hanya dapat menempati posisi  awal  dan  akhir

Awal: ee /êa7 'buny i' orang bersorak'

Akhir:  ca-ee  /ca-eaj 'sebangsa laba-laba'

/ay/ hanya dapat menempati posisi  akhir

meuhai  /muhayi 'mahal'

/ Ua/ hanya dapat menempati posisi  awal  dan  akhir

Awal: «er  [\xît]  'telan/'

Tengah: aiefc [cuah j 'me madam kan dengan air'

a/er /cuât7 'ikat/buhul dengan benang'

hueng

  /huaV '(sebangsa kumbang hitam pemakan kayu)'

syueng  /suat£7 'bau amis (kencing)'

Akhir:  mu-ue  /mu-uaj 'membajak'

/Ua/ hanya dapat menempati posisi

  awal

eue  /uàj 'merangkak'

S) Distribusi Konsonan

Semua fonem konsonan dapat menempati posisi awal dan tengah.

Hanya delapan fonem konsonan yang dapat menempati ketiga posi

si (awal, tengah, dan akhir).

Fonem itu ialah: /b/; /p/; /t/; /k/; /h/; /m/; /n/; dan /r»/.

/b/  awal: fcafc /bakj 'batan g';  binteh  /bintehj 'dinding'

ô/'rte/i /bineh7 'pinggir';  beukah  /bukahj 'koyak'

tengah: ra£a /saba7 'sabar'; r«ôa /tubaj 'racun'

aftee /abejj? 'debu';  haba  /haba/ 'cerita'

akhir: raft /ra bj 'de ka t'; Araft /k rabj 'rapa t'

seubab  /subabj 'sebab'

Page 34: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 34/91

22

/p /

  awal:  puleh  /puleh/ 'sembuh';  pula  /pula/ ' tanam'

pinah  /pinah/ 'pindahkan';  peng  /pen/ 'uang'

tengah:

  lipeh

  /lipeh/ 'tipis';

  seupot

  /supot/ 'sore'

sapai  /sapay/ 'lengan';  reupah  /nipah/ 'rebut'

akhir:  asap  /asap/ 'asap'; pagap  /pagap7 'kejar'

co p  /copj 'jahit'; Aap /kap/ 'gigit'

/d/ awal: d<eA /du ak / 'du du k';  dudoe[dud<yÂj  'belakangan'

dit  /dit/ 'sedikit';  dah  /dah/ 'sumbu'

tengah:  padum  /pad urn/ 'be rap a'; gacfcm /gado ri/ 'hilang'

guda  /guda/ 'kuda';  bandum  /bandurn/ 'semua'

/t/ awal: ft//w /jtuha/ 'tu a'; tar/ /Ju ri/ 'kena l'

tameh  /tameh/ 'tiang';  tunong  /tunoyj 'selatan'

tengah: pwto/z /putoh/ 'putus'; putie  /putia/ 'putar'

uroft /Jitoh/ 'tukang';  patch  /pateh/ 'jatuh'

akhir:  batat  /bata t/ 'degil'; paror /pat ot/ 'pa tut'

brat  /brat/ 'berat'; mar /mal/ 'pegang'

/g /

  awal: £a<2o/2 /gadohj 'hilang '; gw&m /gu lan i/ 'piku l'

gule  /gula/ 'gulai'; guAee /gukea/ 'kuku'

tengah:

  peugah

  /pugah/ 'beri tahukan';

  lagot

  /ïagot/ 'laku'

jtTU^oe /pugoo/ 'bangunkan'; swgor /sugofj 'sisir'

rewga /tuga/ 'kuat'

/k/ awal:  ko n  /_kon7 'buk an '; Aw e/z /ku ah / 'gal i'

kilang  /jcilan/ 'mesin jahit';  kalang _/kalao7 'dahi'

tengah: ZaAoe /TakoaJ 'suami';  likot  /Jikot/ 'belakang'

bokong  /Bako_n7 'tembakau'; fi'Aa /tika/ 'tikar'

akhir : Z>aA /b ak / 'ba tang ';  tak Jtak]  'bacok'

jak  /jakj 'pergi';  buhak  /Buhak/ 'boros'

c?ueA /duak/ 'duduk'

/m/ a wal:  manee  /manua/ 'mandi' ;  mantong  /piantunj 'masih'

meu/i /muh/ 'emas'; mu /mu/ 'tandan'

m/e /mia/ 'kuncing'

tengah:  tima  /tima7 'timba';  tamong  /tamun/ 'masuk'

famefc /tamebj 'tiang';  ramah /ramah/ 'kemas'

Page 35: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 35/91

23

akhir:  tem  /terri/ 'mau'; gulam  /gulam7 'pikul'

torn  /torn/ 'pernah';  uram  /üram/ 'pangkal'

reugam

  'genggam';

  khem

  /khenj7 'ketawa'

/n/ awal: ne/j /h eh / 'mem ilih'; «// /nit/ 'sedikit'

m'er /niat/ 'niat';  na  /naj 'ada'

naleueng /haluan/ ' rumput'

tengah:  keunong  /kunon/ 'kena';  tunong

  / t u n o j /

  'selatan'

r««w /tunu/ 'kesal'; dara« /Sarah/ 'nanah'

rurta/i /tunah7 'tunas'; uneun  /unon/ 'kanan'

/n/ awal: «gu/ /j u y/ 'pakai'; geut  /nuf/ 'bodoh'

«£oft /riobj 'karam';

  ngieng

  /nian/ 'lihat'

tengah:  bungong  /bupoij/ 'bunga';  bungkoh  /butikoh/ 'bungkus'

beungeh  /buneh/ 'marah'; pingan  /pinan/ 'piring'

pu«£o /punu/ 'gila'

akhir:  tunong  /tunuyj 'selatan' ; ateueng  /ätuan7 'pematang'

pewg /pen/ 'uang'; giart£ /glan/ 'cacing'

/1 /  awal:  lom  /lom/ 'lagi'; /ZAor /jikot/ 'belakang'

leumah  /iumahj ' tampak';  lampoh  /lampoh/ 'kebun'

iaAoe /lakuaj 'suami'

tengah: pa/ee /palea7 'palu'; ftu/ee /BuleJ7 'bulu'

sa/op /salop7 'bungkus'; pu/a /pula7 'tanam'

pu/e/i /puleh/ 'sembuh';  paleh  /palehj 'jaha*'

/n/ awal: «yoe /n o aj 'ini'; nyan  /hari/ 'itu'

«/um /num/ 'rasa' ;  nyeh [pehj  'ketam'

nyap  /habj 'alat penangkap ikan dari bambu'

tengah:  panyot  /panufj 'lampu'; panyang  /panan/ 'panjang'

minyeuk

  /minok/ 'minyak';

  manyang

  /manan/ 'tinggi

tanyong  /tanojt/ ' tanya'; punyueng  /punuaji/ 'telinga'

/r/ awal: m^o e /rugoaj 'rugi'; rumo« /rum oh/ 'rumah '

rimueng  /rimuanj 'harimau'; reubah  /rubah/ 'jatuh'

rzyo/i /riyoh/ 'ribut'

tengah: ftare« /bareh/ 'baris'; s/ra /sira7 'garam'

guree /gureâ/ 'guru'; uram /üram/ 'pangkal'

ftaroe /baroa/ 'kemarin'

/s/  awal: sep /sepj 'cuk up'; su /su / 'suara'

sue  /sua/ 'ampas'; so/i /soh/ 'tinju'

Page 36: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 36/91

24

som

  /som/ 'sembunyi';

 sabe

  /sabè/ 'selalu, sama sama be

sar'.

sulet

  /sulefj 'bohong'

tengah:

  asap

  /asap7 'asap';

 asoe

  /asus? 'daging, isi'

gasien

  /gasian7 'miskin';

 masen

  /masen/ 'asin'

baso /basçj/

  'semban'

;paseueng

  /pasuain/ 'pasang'

/h / awal: «afta /Raba / 'kab ar'; «a« /Fiah/ 'buka mulut'

/10 /hq/ 'ke mana';

  hue

  /hua/ 'hela, seret'

hek

  /Hls? 'lelah'; m'em /hiam/ 'teka teki'

tengah:meuto'/muhaj/ 'mahal ' ;

  peuhahfpuhah }

  'buka'

tulw

  /fuhaj 'tua';

  leuhop

/luhop7 'lumpur'

ftu/iaA /buhakj 'boros'

akhir:

  peuhah

  /puhah/ 'buka'; Aan /kahj 'kau'

/dah j 'sum bu'; /poh / 'pukul'

/ba h/ 'b iar ' ; /koh/ 'potong'

/ j /

  awal: /aro e /jaroa/ 'tanga n'; /'e« /Jeh/ 'itu '

jak

  /Jak/ 'perg i'; /euer /juat/ 'boleh'

/eft /jeb/ 'minum';

  jamee

  /Jamea/ 'tamu'

tengah: u/o«£ /ujon/ 'ujung'; pa/on /fpajoh/ /pajoh/ 'makan '

pajan

  /pajan/ 'kapan';

  pijet

  /pijet/ 'kutu busuk'

bajoe

  /bajo;»7 'pasak';

  bajee  /bajejj/

  'baju'

/s /  awal: s y ^ /sot/ 'coro t'; ' terakhir';

 syueng

  /suan/ 'bau amis'

bau kencing.

syen

  /sen/ 'melompat'; syoA /sok/ 'waswas'

tengah:

  desya£des£]

  'dosa'

  kasyuk

  /kasuk/ 'mengacau air de

ngan tangan

/c/

  awal:

  c o

j ,

  Jcoh]

  'patuk';

  co m

  /co m / 'cium'

cah

  fcah/ 'tebas';

  c e r

  /cet/ 'jolok'

ceng

  /cen7 'timbanga n'; ^ ^ /cua/ 'curi'

caror# /paron/ 'pintar'

tengah: cicak

  /cicalç/ 'cecak '; pwcoA /pu co k/ 'pucuk'

Aaca /kaca/ 'botol';

  ticem

  /ticem/ 'burung'

meucuca

  /rhucucaj 'main air'

Page 37: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 37/91

25

/y /  awal:  yub  /yub/ 'hembus, bawah';  y oh [y oh]  'waktu, 'ke

tika'

yue

  /yua/ 'suruh';

  y eh

  /yeh/ 'goyah'

yuek  /yuak/ 'berkurang';  yum  /yum/ 'harga'

tengah:  piyoh  /piyohj 'mampir ' ;  payah  /payah/ 'sukar'

miyub  /miyub/ 'rendah';  bayeuen  /bayu^7 'bayar'

raya  /raya/ 'besar';  tayeuen  /tayuarj/ 'tempayan'

/w/ awal:  wie  /wie/ 'kir i ' ; w/er/wiet/ 'patahkan'

weueA /wuak/ 'bagi'; weu/j  /wulj/  'sedih'

wah  /wah/ 'retak, pecah';  wat  /wat/ 'daya, tenaga'

tengah:

  aweueh

  /awuah/ 'ketumbar';

  silawet

  /jilawet/ 'selama'

siluweue  /siluwua/ 'celana' awi'n /aw ih/ 'duku ng'

/awoA /îawok/ 'aduk, campur'

d. Variasi-variasi

Variasi-variasi yang ada dalam bahasa Aceh adalah sebagai berikut.

1)  Variasi Alternatif

Dalam contoh berikut /a/ dan  fe]  dengan lingkungan fonem-fonem

yang sama mempunyai arti berbeda

  pang

  /pan/ 'kepala', 'regu';

  peng fpeifj

'uang'. Pada contoh lain /a/ dan /e/ dengan lingkungan sama mempunyai

arti yang sama pula.

phang  /phap /  pheng  /pheg/ 'ngangkang'

nek   /nek/ 'nenek' ; nok  /hok/ 'balok besar'

get  /get/ «^>  got  /got/ 'bagus'

pet [pet] <--?  pot  /pot/ 'petik'

ret  /ret/

  <

^~

>

  ro t  /rot/ ' jalan'

6a /ba/ 'bawa'; ftue /bua/ 'monyet'

Tetapi:  gla  /gla/so £/ue /gluâ/ ' licin'

Hal ini juga terjadi pada variasi a lternasi konsonan  duek  /duak/ 'duduk'

muek  /muak/ 'makan gula/tepung tanpa kawannya'

j -nu- ibsi iteduisd

Tetapi: d/r /Hit/  mit  /mit/ 'sedikit'

  m

  ^

n i J i 8 B f a

  ^

  ß r n £ j i y o

deungo  /du no/ ; /eun^o /juj o/ 'dengar'

I .:' ;3 ff \x:ixjfj   M H O ' )

(-rnu-)

. - : i  iUJuq' vr ioJuqi s\oUfc\

Page 38: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 38/91

26

2)  Variasi Alofonis

Dalam hal ini dua bunyi yang berbeda ucapan dalam lingkungan

yang sama tidak membedakan arti, kedua bunyi itu merupakan alofon

dari satu fonem. Pada variasi alofonis biasanya  bunyi tunggal  pada satu

dialek diucapkan dengan  bunyi ganda  pada dialek lain dalam bahasa Aceh.

/<i/  misalnya, me mpunya i alofon /oa/ sebab /oa/ tidak pernah, men empati

dua posisi awal  dan  tengah di antara tiga posisi yang dapat ditempati oleh /o/

dengan kata lain /09/ hanya menempati posisi

 akhir

3)

  Variasi

 Alofonis Vokal Variasi

öfo

  c? B _. _

blo   £Wo7 c - o  bloe  /b loa/ 'bel i '

tab  / ta lo /  <-^> taloe  / ta loa/ ' ta l i '

uro   /u ro / *""* '  uroe  /ûroa/ 'har i '

rafteu /tabu/

  Cy

~

>

  tabeue [  tabua/ 'tawar'

/aAw /taku / ^ " > fflfcue /" ta k ua j 'leh er'

phing  / ph m / c - o  plueng [  pluajj/  'lari'

(d) Variasi Alofonis Konso nan

te f / ta t/ 0 0

  that

  /thai/ 'sangat

teun  /t un / c_-->

  tneun

  /theun/ ' tahan'

to« fo n/ <-->

  f A o r t

  / thon/ ' tahun/

db/  /dot7 <-̂ >  rf

Ao

,  fdh ot/ 'bentak'

cfeue« /ä u a n / «-̂ -»

  dheuen

  f dhuan/ 'dahan '

Aem /kern/ c - o AAem /khem / 'ketawa'

Aa« /kan/ < L ^ Aten / /*hap7 separoh

po rpoj  0 0 pno /phQ/  terbang

pa

  M ° " P

t e

  /pha/'paha'

* i /

  « — p t e / * «

  t m g a n

4) Harmonisasi Vokal

Dalam bahasa Aceh tidak terda pat infiks I -un- I dan I -un- I.

Yang ada ialah infiks (-eun) dan £ u m / . Kedua infiks itu masing-masing

berubah jadi -un-  f-un-J  dan -um-  f-umj  dalam proses afiksasi bila suku

pertama kata dasarnya mengandung bunyi  u.

Contoh:  pula  /pula/ menjadi  punula  /punula/

(-eum-) menjadi (-um-)

putoh

  /putofj/ 'putus' menjadi

  punutoh

  /punutoli/ 'putusan'

Page 39: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 39/91

27

puwoc

  /puwua/ 'bawa pulang' menjadi

  punuwoe

  /punuwoa/

'bawaan'

( -eum-) menjadi ( -um-)

tuleh

  /tuleh/ '.tulis' menjadi

  tumuleh

  /tumulehj 'menulis '

culek  /culek/ 'ukir' menjadi  cumulek  /éumulek7 'mengukir'

tumpok

  /tumpok/ ' tumpuk' menjadi

  tumumpok

  / tumumpok/

'menumpuk'

kubang

  /Jcuban/ 'kubang' menjadi

  kumubang

  /ïcumuban/ 'ber

kubang'

(-eul-) menjadi  (-ui-)

sumpai  /sumpay/ 'menyumbat' menjadi  sulumpai  /sulumpay/

'sumbat'

luah

  /IuaK/ 'luas' menjadi

  puluah

  /puluah/ 'memperluas'

5) Pola Suku Kata

(a )

  Susunan vokal dan konsonan yang terdiri dari satu suku kata

(1) Terdiri dari vokal (v) tanpa didahului atau diikuti oleh konso

nan:

a. 'kakak'

u. 'kelapa'

ie

  'air'

eue 'ancang-ancang'

Vokal diikuti konsonan (VK):

eh

  'tidu r' eA 'naik'

on

  'daun'

  ueJ

  'gosok'

Konsonan diikuti vokal (KV):

ka

  'sudah';

  le

  'banyak'

me 'bawa' ; «a'ada'

(4) Konsonan diikuti vokal tambah konson an (KV K):

loh

  'saya'; pa r'di mana '

jak

  'pergi';

  poh

  'pukul'

(2)

(3)

Page 40: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 40/91

2S

(5) Konsonan tambah konsonan tambah vokal (KKV):

gla   'licin';  klo  'tuli'

gle'

  'bukit ';

  thô

  'kering'

jra  'jera'

(6) Konsonan tambah konsonan tambah vokal tambah konsonan

(KKVK):

kreuch

  'keras';

  preh

  'tunggu'

pluek

  'kupas';

  plah

  'belah'

(b )  Susunan yang terdiri dari dua suku kata

(1) Vokal tambah konsonan tambah vokal (VKV):

ate

  'hati ' ;

  abee

  'debu'

adee

  'jemur';

  ato

  'atur'

(2) KVV:

su-sue

  'soal';

  pi-e

  'perangai

sew-/ 'tidak enak badan'; mu-we 'membajak'

(3) KVV K: „

meu-ah  'maaf;  meu-'en

  'main'

seu-iet

  'jinak'

(4) VKKV:

akhe  'akhir';  atra  'milik'

unta unta

  'unta'

(5) VKVK:

wrort 'tukang';

  alat'

 'bumbu'

irôt

  'peot'

(6) KVKV :

haba

  'khabar';

  sira

  'garam'

pula

  'tanam'

Page 41: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 41/91

29

(7) KVKVK:

piyoh

  'mampir';

  pijuet

  'kurus'

gulam

  'pikul';

  gadoh

  'sibuk'

'ikan'

(8) VKKVK:

intat

  'antara';

  angkot

  'angkut'

eungkót

  'ikan'

(9) KVKKV:

bangké

  'bangkai';

  lungké

  'tanduk'

(10) KVKKVK:

binteh

  'dinding';

  bungkóh

  'bungkusan'

(11) VKKVK:

euntreuk

  'nanti'

(12) KKVKKV:

glanteo

  'pengganti'

13) KVKKKVK: (13)

ringkhék

  'hampir ambruk';

  rungkhom

  'terkam'

(c )

  Susunan yang terdiri dari tiga suku kata

(1) VKVKVK:

areuta

  'harta';

  êleumëe

  'ilmu'

(2) VKVKVK:

alamat

  'pertanda';

  e'tikeuet

  'itikat'

(3) KVKVKV:

keurija

  'kerja';

  seurapa

  'resapah'

(4) VKKVKV:

antara

  'kayangan'

Page 42: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 42/91

30

(5 ) VKWK:

ajaeb

  'ajaib'

(6) VKKVKVK:

akhirat  'akhirat'

(7) KVKVKVK:

teurimong

  'terima'

(8) KVKVKKV:

seulangke  'telangkai';  calitra  'cerita'

(9) KVKVKKVK:

seulangkot  'sangkutan'

(10) KKVKKVKV:

khanduri  'kenduri'

(11) KWKV:

kuala  'muara'

(12) KVKKVKV:

bentara  'bintara'

(13) KVKVVK:

jeumeu-at

  'jum'at'

(14) KVKKVKVK:

lambay^ng  'lembayung'

0 5) KVKVKKKV:

si/ahtera  'sejahtera'

(16) KKVVKVK:

khianat  'khianat'

Page 43: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 43/91

31

(17) KVKVKKKVK:

geurimpheng  lagu yang dimainkan dengan rebana

(18) KWKVK:

paidah  'faedah'

(19) KKVKVKVK:

khedeumat  Tchidmat'

(d)  Susunan yang terdiri dari empa t suku kata

(1) VKVKVKV:

arakata

  semacam surat atau dokumen

(2) VKVKVKV:

ekeutiyeue  'ikhtiar'

(3) VKVKVKVK:

ulee balang  'hulubalang'

(4) KVKVKVKV:

darohaka  'durhaka'

(5 ) KVKW K:

meutuah  'bertuah'

(6 ) KVKWKV:

meu tiara  'mutiara'

(7) KVKVKKVKV:

mirahpati  'merpati '

(8) KVKKVKVKV:

sinjakala  'senjakah'

Page 44: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 44/91

32

(9) KVKKKVKVKV:

cintramani

  '(sebangsa ula r)'

(10) KVKKVKVKVK:

sutramaneh  'sutra manis'

(11) KVKVKVKVK:

meuseulihat  'muslihat'

(12) KVKVKKWK:

meunafaat  'bermanfaat'

(e )  Susunan yang terdiri dari lima suku kata

(1) KVKVKVKVKV:

peureumadani  'permadani'

(2) KVKVKKVKKVKV:

meureundamdiwi

  'putri kayangan'

Kelompok Konsonan

Dalam bahasa Aceh, di samping konsonan tunggal, terdapat konsonan

ganda sebanyak 13 buah yaitu:

/bl/,  seperti pada kata  bloe  /bluo/ 'beli'

Klaster ini hanya menempati posisi awal

biang  /blan/ 'sawah';  blet  /bW ' cabu t ' ;  bloh  /bloh/ 'masuk

ke air';

  blet

  /blet/ 'kaleng';

  blie

  /belia/ 'membelalak'

/gl/,  seperti pada kata  gle'  /glej 'bukti'

Klaster ini hanya menempati posisi awal

geh  /glehj 'bersih';  glah  /glahj 'gelas', 'kelas';

glang

  /glarj/

  'cacing';  gleueng  /gluan7 'gelang'

$ak  /glak7 'muak';  glueng  /gluany 'tendang'

/kl/ ,  seperti pada kata  kiat  /kiat/ 'kelat'

Klaster ini menempati posisi  awal  dan  tengah

Page 45: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 45/91

33

awal:  kleuet  /kluat/ 'liar';  kleueng  /kluan/ 'elang'

tengah:

  sukla

  /sukla/ 'hitam pekat'

siklep

  /siklfcp/ 'sekejap mata'

singklet  /sinklat/ 'melilit'

/pl/,

  seperti pada kata

  plang

  /plan/ 'belang'

Klaster ini hanya menempati posisi awal

plah  /plah/ 'belah';  plueng  /pluajj/  'lari'

ploh  /ploh/ 'lepaskan ikatan';  /ploh/  'puluhan'

/cl/,  seperti pada kata  clam  /clam/ 'bunyi air'

Hanya menempati posisi

  awal

cium

  /cium/ 'bun yi air'

clap  /clap/ 'buny i air'

clup

  /clup/ 'buny i air'

Klaster dengan  r  sebagai elemen kedua dan distribusinya.

/br /, seperti pada kata  /brat/ 'berat'

Klaster ini menempati posisi

  awal

  dan

  tengah.

awal:  bruek  /bruak/ ' tempurung';  breueh  /bruah7 'beras'

bre  /jbrej 'tidak sungguh-sungguh';  brbk  /brokj 'buruk'

bri  /Brij 'be ri'

tengah:

  bubrang

  /bu bra nj 'sebangsa cerapai pemakan ikan'

bubruek  /bubruik7 'burung air';  subra ßubraj  'ribut'

'bising'

/dr/ , seperti pada kata

  droe

  /droa/ 'diri'

Klaster ini menempati posisi  awal  dan  tengah

awal:  drop  /Brop7 'tangkap'  dra  /çlraj 'siksa'

c/ra/î /drahj 'diskusi'; drö/i  [ùxo\ÏJ  'gonggong'

tengah:  cidra  /cidra/ 'cacat'; tadnz ./kadra) 'ikan belanak'

geundrang

  ^gundrag7 'genderang'

/gr/, seperti pada kata

  grop

  /gropT. 'melompat'

Klaster ini menempati  awal  dan  tengah

awal: graA: igrak7 'gerak '; g-n'ef /g ria t/ 'desak'

grek  igrek7 'kereta sorong';  grah  /grarU 'haus'

grefc /greh7 'sepotong'

tengah:  nanggroe /nangroa7 'negeri'

panggrop  /pangrop/ 'membal'

meugriet

  /jhugriai7 'terburu-buru'

Page 46: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 46/91

34

/kr /, seperti pada kata  kreueh  /kruabj 'keras'

Klaster ini menempati posisi  awal  dan  tengah

awal:  kra  /kra/ 'gurau';  krueng  /kruaj7 'sungai'

kreh  /kreh/ 'keris', 'kerok';  krang  /kran/ 'gersang'

kru  /kruj 'ketombe' ;  krak  /krak/ 'kerak'

kr iet  /kr iatj 'kikir '

tengah:  sukrêiïet  /sukr ua t/ 'saka rat'; OMto-zA: /buk rik) 'kurus ,

buncit';  cakret  /cakret? (sebangsa burung pemakan

belalang)

/pr/ , seperti pada kata

  prang

  /praj/"  'perang'

Klaster ini menempati posisi  awal  dan  tengah

awal: pre/? /preh7 'tungg u';  pre'/pre7 'libur'

jwa/7 /paraît/ 'per as'; /m//i /p ruh / 'sem bur'

pro/j /prohj 'belah'; pw/i /prian/ 'kerdil'

tengah:  caprok  /caprok/ 'mangkok dari tanah';  seupreuek

/Jupruak/ 'sebar'; tabur'

/tr/ , seperti pada kata im c  [IxoâJ  'kenyang'

Klaster ini menempati posisi  awal  dan  tengah

awal:  Iran  /tra n/ 'tarik': /row /trorn7 'tend ang'

/TV>A:  /trok/ 'tiba', datang';  tren  /tran/ ' turun'

fneflg /triany 'bambu': /w/; /tron/ 'simpan'

tengah: c/«/ra /eintra) 'sangkar'; a/ra /atra) 'punya'

eunlreuk  /untrok/ 'nanti'

/jr/, seperti pada kata /ra /jraj 'jera'

Klaster ini menempati posisi awa/ dan

  tengah

awal:

  ///»//

  /Jroli7 'bagus';

  /ruck fimakj

  'asin. teruk'

tengah:  keujruen  /kujruan) 'mandor irigasi'

/cr/, seperti pada kata rm/i /croh j 'goreng'

Klaster ini hanya menempati posisi  awal

crah  /crahj ' tumis';  crah  /crah / 'retak';

crak  /crak/ 'bual'; fn7/i# /crotj7 'menimba'

rrue-6 /cruab7 'telungkup'

Page 47: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 47/91

35

Kita dapat memperhatikan tidak ada satu pun di antara klaster-klas-

ter yang telah dibicarakan di atas dapat menem pati posisi akhir . Selain

konsonan ganda (konsonan klaster) yang telah dibicarakan di atas, dalam

bahasa Aceh terdapat gugus/konsonan yang men emp ati posisi tengah

saja, seperti yang tertera di bawah ini,

/nj/,  seperti pada kata  sinjakala  'senjakala'

/hp/,

  seperti pada kata  mirahpati  'merpati '

/n tr/, seperti pada kata  cintramani  'sejenis ular'

/mph/ seperti pada kata  geurimpheng  'lagu rebana'

/htr/ seperti pada kata  sijahtra  'sejahtera'

/mb/

  seperti pada kata  lembayong  'lembayung'

/nt/ seperti pada kata  bentara  'bintara'

/nd/ seperti pada kata  khanduri  'kenduri'

/ngk/ seperti pada kata

  rungkhom

  'terkam'

2.2 Ejaan

Bahasa Aceh tidak memiliki huruf sendiri. Sejak dahulu masyarakat

Aceh telah mempergunakan huruf Arab dan Latin untuk pencatatan

bahasa Aceh dan un tuk kebutuhan itu orang Aceh lebih dahulu mengenal

dan mempergunakan huruf Arab daripada aksara Latin. Ini terbukti,

misalnya, jika diperhatikan pencatatan-pencatatan pada peninggalan sejarah

di Aceh, kita temukan peninggalan itu memakai catatan dalam huruf

Arab.

  Mata uang Kerajaan Aceh semasa Sultan Assama Trani (abad ke-16),

misalnya, juga memakai catatan dalam bahasa Arab. Huruf Latin mungkin

baru dikenal dan dipergunakan oleh orang Aceh pada abad ke-19.

Ejaan yang dipergunakan di kalangan masyarakat Aceh sampai sekarang

masih ada perbedaan di sana sini dari satu penulis ke penulis lain. Perbedaan

itu pada hakikatnya terletak pada pemberian tanda simbol untu k bunyi

vokal, sedangkan untuk pemberian tanda bunyi konsonan tidak terdapat

perbedaan lagi.

Berikut ini adalah contoh pemberian tanda yang berbeda untuk

bunyi-bunyi vokal yang sama.

"o — o — o — o seperti dalam kata  "on-on-on-on  'daun'

thön -thon-thon-thon  'tahun'

ee - ee

 —

  ee - ee - seperti pada kata abee - abee - abee -  abec  'debu'

bee - bee - bee - bee  'bau'

Page 48: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 48/91

36

Dengan menyadari perbedaan-perbedaan yang walaupun kecil, tetapi masih

terdapat dalam pemakaian ejaan bahasa Aceh, dalam Seminar Bahasa Aceh

yang diadakan oleh IKIP Bandung Cabang Banda Aceh pada tahun 1965,

diusulkan agar ada keseragaman dalam pemakaian ejaan.

Ejaan yang kami pergunakan dalam penulisan penelitian ini juga kami

dasarkan pada ejaan yang diputuskan dalam seminar bahasa Aceh itu

dan sekaligus merupakan ejaan yang kami usulkan di sini dan tentu

saja harus disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

sejauh dapat dilaksanakan.

EJAAN BAHASA ACEH

Ejaan yang

Fonem Diusulkan Fonemis Ejaan Arti

/i/

/e/

/e/

/a/

/u/

/o/

/o/

M/

/u/

Vokal sengau

/i/

171

m

i~i

m

®

/ia/

/ea/

/ai/

/ui/

i

t

e

a

u

0

5

0

eu

i

£

u

a

0

eu

ie

èe

ai

ui

/ija/

/pade/

/kude/

/hana/

/umu/

/ c j k /

/ok/

/taha/

/ m j h /

/fik/

let

L

/on u/

/sah/

/mohob/

/sut/

/sia/

/abea/

/asai/

/apui/

aja

pade

keude

nana

umu

cok

ok

tahe

meuh

iek

>

on u

sah/

meuhob

seul

sic

abee

asai

apui

kain

padi

kedai

tidak ada

umur

ambil

rambut

tercengang

mas

kencing

pendek

daun ke

lapa kering

berbisik

marah/ke

sal

menampi

daging

debu

asal

api

Page 49: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 49/91

37

/oi/

/ua/

/oa/

/ai/

/oa/

Diftong sengau

/S/

/ft/

/2/

/53/

/5»/

/b/

/P/

lal

/t/

/g/

/k/

lil

id

fil

/m/

/n/

/n/

/3/

/s/

/1/

/r/

/ j /

/h/

/w/

oi

ue

oe

ei

eue

Cm

ie

w

'Si

ue

eue

b

P

d

t

g

k

j

c

sy

m

n

sy

ng

s

1

r

j

h

w

/botoi/

/takua/

/soa/

/hei/

/puât/

/pîab/

/catà/

/bangai/

/uat/

/fi"»/

/ to /

/pade/

/d o

3

/

/tima/

/guda/

/kamoa/

/jok/

/cók/

/syok/

/mia/

/nan/

/noa/

/j>on/

/simak/

/laba/

/rugoa/

/yum/

/haba/

/wia/

beutoi

takue

soe

hei

peuet

pîe£

ca*ee

bangai

uet

CM

eue

ta

pade

dong

tima

guda

kamoe

jok

cok

syok

mie

nan

nyoe

ngon

simak

laba

rugoe

yum

haba

wie

betul

leher

siapa

panggil

empat

isap

lawa-lawa

bodoh

telan

merangkak

bawa

padi

berdiri

timba

kuda

kami

berikan

ambil

duga

kucing

nama

ini

kawan

perhatikan

untung/

laba

rugi

harga

kabar

kiri

Page 50: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 50/91

38

Page 51: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 51/91

BAB III MORFOLOGI

3.1 Afiksasi

Yang dimaksud dengan afiksasi ialah pem berian imbuhan pada suatu

bentuk (m orf). baik pada bentuk tunggal maupun pada ben tuk kompleks

dalam rangka pem betuk an kata baru.

3.1.1 Distribusi Imbuhan (afiks)

Berdasarkan hasil penelitian maka dalam bahasa Aceh terdapat tiga

kelompok imbuhan y aitu 1) awalan (prefiks),  ÇL)  sisipan (infiks)» dan

(3) akhiran (sufiks). Di antara ketiga kelompok imbuhan itu yang ter

banyak ialah awalan dan akhiran, sedangkan sisipan hanya empat buah

saja. Secara keseluruhan dalam bahasa Aceh terdapat 33 imbuhan, yaitu

17 awalan, 12 akhiran, dan 4 sisipan. Setiap imbuhan itu akan diuraikan

dalam pemakaian kata-kata.

a. Awalan

Awalan dalam bahasa Aceh berjumlah 17 buah ; terdiri dari 8 buah

awalan biasa dan 9 buah awalan kata ganti orang   (personal prefiks).

1) Awalan biasa

a) awalan {meu-}

Contoh:  meugrak  'bergerak';  meukeue  'berhadapan';

meujampu  'bercampur';  meugaki  'berkaki '

b) awalan {peu-}

Contoh:  peulikot  'membelakangi';  peukhem  'menertawakan'

peunduek  'meletakkan';  peurayak  'membesarkan'

39

Page 52: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 52/91

40

c) awalan {beu-}

Contoh:  beuteuhah  'sampai terbuka';  beumiyup  'sampai rendah'

beumate

  'sampai mati';

  beumangat

 'sampai enak'

d) awalan {keu-}

Contoh:  keudua  'kedua';  keusoe  'untuk siapa'

keupadum  'yang keberapa';  keulon  'untuk saya'

e) awalan {teu-}

Contoh:  teukap  'tergigit';  teuduek  'terduduk'

teumat  'terpegang';  teuntok  'terantuk'

0 awalan {si-}

Contoh:

  siuroe

  'sehari';

  sikilo

  'sekilo'

sigohlom   'sebelum';  sipat  'satu tempat'

g) awalan {neu-}

Contoh:  neungui  'dandanan';  neulhat  'sangkutan'

neurok  'pintu pagar';

  neurajah

 'mantera'

h) awalan {seu-}

Contoh:  seulawet  'selama';  seubaro 'membaharui'

seumalèe  'memalukan';  seumanoe 'memandikan'

2) Awalan kata ganti orang (personal prefiks)

Awalan kata ganti orang dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a) Awalan kata ganti orang pertama:

(1) awalan {ku-}

Contoh:  kubloe 'kubeli';  kupoh  'kupukul'

kukab  'kugigit'; kuplueng  'kulari'

(2) awalan {meu-}

Contoh:

  meuwoe

  'kami pulang';

 meujak

 'kami pergi'

meudeungo  'kami dengar';  meungisa  'kami kembali'

meukalon  'kami lihat'

(3) Awalan {ta-}

Contoh:  tagrak  'kita angkat';  tame  'kita bawa'

tatarak  'kita tarik';  tamat  'kita pegang'

Page 53: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 53/91

41

b) Awalan kata ganti orang kedua:

(1) awalan {ka-}

Contoh:

  kapoh

  'kaupukul' ;

  kacok

  'kauambil'

kawoe  'pulanglah kamu';  katiek  'kamu letakkan'

(2) awalan {ta-}

Contoh:

  taduek

  'duduklah';

  tapiyóh

  'singgahlah'

taweh

  'pergikah';

  taintat

  'antarlah'

(3) awalan

 {

 neu-}

Contoh:

  neuwoe

  'pulanglah';

  neubloe

  'belilah'

neupeugah

  'katakanlah'

c) Awalan ka ta ganti o rang ketiga:

(1 ) awalan {ji-}

Contoh:

  jimeureunoe

  'dipelajarinya';

  jimeupake

  'dia berkelahi'

jitarek

  'ditarik';

 jikheun

  'dikatakan'

(2) awalan {geu-}

Contoh:

  geumeukat

  'beliau berjualan';

  geubri

  'beliau berikan '

geupasoe

  'beliau

  isi' ; geusak

  'beliau masukkan'

(3) awalan {neu-}

Contoh:

  neuyue

  'beliau suruh';

  neusipak

  'beliau menyepaki'

neudhet  'beliau memarahi';  neupiku  'beliau memikiri'

b) Akhiran

Akhiran dalam bahasa Aceh berjumlah 12 bua h, terdiri dari 5 akhiran

biasa dan 7 akhiran kata ganti orang (personal-sufiks).

1) Akhiran biasa:

a) akhiran

 {

  <m}

Contoh:

  tulesan

 'tulisan';

 bungkosan

  'bungkusan'

lapesan

  'lapisan';

  urosan

  'urusan'

b) akhiran

 {-l.on}

Contoh:

  jameunkon

  'zaman dahulu';

  bunoekon

  'sejak tadi'

baroekon

  'dahulu'

c) akhiran { cit)

Contoh:

  nacit

  'ada juga'

  meunancit

  'demikian juga'

adakcit

  'sungguhpun';

  hancit

  'tidak juga'

Page 54: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 54/91

42

d) akhiran {-pih }

Contoh:

  lonpih

  'saya juga';

  pengpih

  'uangpun'

e) akhiran

 {-keuh}

Contoh:

  pajankeuh

  'kapankah';

  jakkeuh

  'pergilah'

nakeuh

  'adalah';

  makeuh

  'bawalah'

2) Akhiran kata ganti orang (personal sufiks)

a) Akhiran kata ganti orang pertama:

1 ) akhiran

 {-kuh}

Contoh:

 atrakuh

  'milikku';

  aneukkuh

  'anakku'

hartakuh

  'hartaku';

  rumohkuh

  'rumahku'

(2) akhiran {-meuh}

Contoh:

 gampongmeuh

  'kampung kami';

  blangmeuh

  'sawah  ka

mi'

mutomeuh

  'mobil kami';

  rumoh sikulameuh

  'rumah

  se

kolah kami'

(3) akhiran

 {-teuh}

Contoh:

 nanggroeteuh

  'negeri kita';

  muriteuh

  'murid kita'

gureeteuh

  'guru kita';

  meunasahteuh

  'surau kita'

b) Akhiran kata ganti orang kedua:

(1) akhiran

 {-keuh}

Contoh:

  makeuh

  'ibumu';

  buetkeuh

  'pekerjaanmu'

atrakeuh

  'hartamu';

  aduenkeuh

  'abangmu'

(2) akhiran  {-neuh}

Contoh:

  rumohneuh

  'rumah anda';

  pengneuh

  'uang anda'

aneukneuh

  'anak anda';

  peurumohneuh

  'istri anda'

c) Akhiran kata ganti orang ketiga:

1 )  akhiran {-jih}

Contoh:

  bajeejih

 'bajunya';

  umujih

  'umurnya'

babahjih

  'mulutnya';

  buleejih

  'bulunya'

(2) akhiran

 {.-geuh}

Contoh:

 hareutgeuh

  'hartanya';

  tubohgeuh

  'badannya'

Page 55: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 55/91

43

c) Sisipan

Sisipan dalam bahasa Aceh hanya berjumlah empat buah, yaitu:

1) sisipan

  {-eum-}

Contoh:  keumayoh  'mengayuh';  seumipat  'mengukur'

seumipak  'menendang';  keumawe  'memancing'

2) sisipan  {-eun-}

Contoh:  seunipat  'pengukur panjang'

3) sisipan  {-eul-}

Contoh:  seulumpai  'alat penyumbat'

4) sisipan  {-eur-}

Contoh:

  ceureulop

  'menculupi';

  geureudhuk

  'terantuk-antuk'

3.1.2 Proses Morfofonemik

Pembentukan kata baru (kata berimbuhan) dalam bahasa Aceh dengan

cara penambahan imbuhan kepada kata dasar. Sebagai akibat dari proses

itu kadang-kadang terjadilah perubahan fonologis, yaitu perubahan atau

penggantian pada salah satu fonem dari suatu morfem. Proses perubahan

morfofonemik.

Dalam bahasa-bahasa Aceh gejala morfofonemik  itu  terdapat pada

awalan

  {meu-}, {peu-},

  {beu-}

 dan

  akhiran {-an}.

a) Morfofonemik awalan  meu-

Fonem  /eu/  pada awalan {meu-}berubah menjadi fonem  /u/  sehingga

awalan {meu-} berubah menjadi  /mu-/  apabila awalan {meu-} itu  diimbuh-

kan pada kata-kata yang mulai dengan fonem  /b/ , /p /, /m/, dan /w/, seperti:

meu}

 + { bajee}'

  — »  /mubajeej

meu} +

 {bloe}  —>   /mubloej

meu} +

 {peng}

  —

+

  /mupeng/

meu}+

 {prang}  —».

  /muprang/

meu

 ^ +

 {mata

 }

  —»> /jrmm ata/

meuji-{manokj—»> /mumanok7

meu}+{weuek}—*

  /muweuek7

{meu} + { wet-wet}—> jjmuwet-wet/

berbaju'

membeli'

beruang'

berperang'

bermata'

beternak ayam'

membagi'

berputar-putar'

Page 56: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 56/91

44

b) Morfofonemik awalan {peu-}

Fonem /U / pada aw alan {peu -} berubah m enjadi fonem /u /, sehingga

awalan {peu-} berubah menjadi {pu-} apabila awalan {peu-} itu diimbuhkan

pada kata-kata yang didahului oleh fonem /b/, /p/, /m/ dan /w/, seperti:

{

 peu}

 + {beuhe}  ». ./pubeuhej 'mem beranikan'

{.peu} +{ ba tat } ^Ypub atat/ 'membandelkan diri'

{peu} + {payong} ^/pu pay ong / 'memayungi'

{peu,}+{paloe} ^/pupaloej 'mencelakakan'

/peu,} + {manoe,} W pum anoeJ 'memandikan'

(peu,}+ {malee} »/p um alee j 'memalukan'

/p eu } + {weuek} /puweuek? 'm embagikan'

c) Morfofonemik awalan { beu-}

Fonem /U/ pada awalan {beu-} berubah m enjadi fonem /u/ sehingga

awalan

  peu-

  berubah menjadi /pu-/ apabila awalan

  peu-

  itu diimbuhkan

pada kata-kata yang mulai dengan fonem /b/, /p/, /m/ dan /w/, seperti:

{beu} + {bagah}  *. /bubagähj 'lekaslah'

{ beu} + {bra t} > /bubraj7 'sehingga berat'

(beu}+ { patah}  *  /bu pat ah/ 'sehingga patah '

{ beu } + { paneuk }

  > [

bupaneuk/ 'sehingga pend ek'

beu,}+{m angat} » /bumangafj 'menjadi enak'

beu } + { mate} *   /bu m atej 'sehingga m ati'

{beu,}

 +

  {wah}

  >

  /buwah7 'sehingga be lah '

d) Morfofonemik akhiran /-an/

Apabila akh iran{-an} diimbuhkan pdaa kata-kata yang berakhir dengan

fonem /h/, fonem /h/ itu berubah menjadi fonem /s/.

{tu leh } + {an}—

*Jtu\esa.nJ

  'tulisan'

{bungkoh} + {an}—>/bungkosan7 'bungkusan'

{lap eh} + {an} -^>/Jap esan7 'lapisan'

3.1.3 Fungsi dan Arti Tiap Imbuhan

Setiap imbuhan mempunyai fungsi, yaitu berfungsi membentuk kata

baru dan dapat juga mengubah kelas kata, misalnya,  boh  'buah' termasuk

kelas kata benda dalam bahasa Aceh. Apabila kata itu diberi awalan

{meu},

  kata benda itu menjadi kata sifat, yaitu  meuboh  (berubah),

Page 57: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 57/91

45

Imbuhan tidak hanya berfungsi seperti tersebu t tetapi juga mengandung

arti tertentu, yaitu arti gramatikal yang timbul sebagai akibat dari peristiwa

morfologis. Misalnya, awalan /meu-/ pada kata

  meuboh,

  mengandung arti

mempunyai.  Berdasarkan contoh itu, arti imbuhan tidak dapat dilepaskan

dari fungsinya sehingga kedua hal ini akan dibicarakan bersama-sama.

Fungsi dan arti setiap imbuhan dalam bahasa Aceh adalah sebagai

berikut.

a. Fungsi dan arti awalan meu-

1) Membentuk kata kerja dari kata kerja, yang berarti  melakukan

dan

  kena,

  seperti:

{meu} + {Drang}—

*muprang

  'berperang'

{meu} + {saih}  ^meusaih  'berbisik'

{meu} +

  {sipak}—

  meusipak  'tersepak'

2) Mem bentuk kata kerja dari kata benda, yang berart i:

a)   mempunyai

Contoh: {meu} +

  { b o h } —>

  muboh  'berbuah'

{meu} + {gaki}—>   meugaki  'berkaki'

b)

  memakai/memperminakan

Contoh: {m eu } + {dayung }->meudayong 'berdayung'

{meu}  + {pukat}—>mupukat  'berpukat'

c)  mengumpulkan/mencari

Contoh: {meu} +{u noe} —+ meuunoe  'mencari m adu '

{meu} +

  {bieng}—* mubieng

  'mencari kepiting'

d)

 mengusahakan

Contoh: {m eu} +  {\ampoh} ,+meulampoh  'berkebun'

{meu} +

 {b iang}—

*

  mublang

  'bersawah'

e)  bekerja sebagai

Co ntoh : {meu} + {kuli} —* meuku li  'bekerja sebagai ku li'

{meu} + {dukon}—*.meudukon   'bekerja sebagai dukun'

f)  menyerupai/seperti

Contoh:

  {meu}

  + {aneuk miet}—»

 meuaneuk miet

  'seperti anak-

anak'

{meu} + {binatang}   mubinatang  'menyerupai bina

tang'

Page 58: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 58/91

46

g)  menuju

Contoh: {meu} + {darat}— ^mendarat  'menuju darat'

{meu) + {ili} —

y m e u i l i

  'menuju hilir'

3) Mem bentuk kata kerja dari kata ganti orang , dengan arti

menyebut/memanggil

Co ntoh: {meu} + {kah} — y meukah/meukahkah  'menyebut sebutan

kamu'

4) Mem bentuk kata kerja dari kata sifat, dengan arti.

Con toh: (me u} + {kureng} —

<rmeukureng

  'menyerupai loreng'

(m eu / + {keulabee}—*-meukeulabee  'menyerupai kelabu'

5) Mem bentuk kata bilangan dari kata bilangan, awalan  meu  di si

ni berarti tiap.

Con toh: {meu} + {ribee} — ymeuribee  'tiap-tiap seribu'

6) Mem bentuk kata kerja dari kata tam bah an, awalan  meu-  di si

ni berarti  membuat lebih.

Contoh : {meu} + {diet} »  meudiet  'membuat lebih sedikit'

b.  Awalan peu-

1) Mem bentuk kata kerja dari kata kerja, awalan  peu-  di sini berarti

melakukan  atau  mengerjakan.

Contoh: {peu} + {w oe }— ^ .puwoe  'memulangkan'

{peu} + {due k}— ^peuduek  'mendudukkan'

2) Mem bentuk kata kerja dari kata benda, awalan

  peu-

  di sini berarti

bersikap seperti

  dan

  menggunakan sebagai alat.

Contoh:  J pe ul + {namiet}—rpeunamiet  'bersikap seperti budak'

{peu} +  {cincong} —*peurincong  'menggunakan rincong seba

gai alat'

3) Mem bentuk kata kerja dari kata ganti orang , awalan  peu  di sini

berarti  menyebut  atau  memanggil.

Contoh: {peu}

  +

  {kah}

  *-peukah

  'menyebu t sebutan kam u'

Page 59: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 59/91

47

4) Mem bentuk kata kerja dari kata sifat; awalan  peu-  di sini berarti

orang yang mempunyai sifat seperti yang tersebut pada kata dasarnya.

Co ntoh: {peu } + {beuo}

  *pubeuo

  'membuat diri jadi malas'

5) Mem bentuk kata kerja dari kata tam bahan , yang b erarti  membuat

jadi.

Contoh: {peu} +  {meulek}-^pumeulek  'melambatkan'

6) Mem bentuk kata kerja dari kata bilangan, yang berarti  membuat

jadi.

Contoh: {peu} + {dua}

  *-peudua

  membuat jadi dua'

c. Awalan {beu-}

Awalan {beu-} membentuk kata tambahan yang menyatakan harapan.

Contoh: (beu} + {na} — *   beuna  Tiarus ada'

{beu) +

  {mate}—*

 bumate  "harus mati'

d. Awalan {keu-}

Awalan keu membentuk kata bilangan, yang berarti menyatakan

tingkat  dan  jumlah.

Contoh: {keu} + {du a} — *keudua  'kedua'

{k eu } + {limong}—>keulimong  'kelima-limanya'

e. Awalan {teu-}

Awalan {teu-} ini hanya membentuk kata kerja dari kata kerja.

Artinya ialah:

1) menyatakan perbu atan tidak sengaja.

Contoh: {teu} + {antok}— *teuantok  'terantuk'

2) menyatakan

  pasif.

Contoh: {teu } + {ikat} »  teuikat  'terikat'

{teu} +  { kurong }~*.teukurong  'dikurung'

f. Awalan {si-}

Awalan {si-} ini baik fungsi maupun arti sama dengan awalan si-

dalam bahasa Indonesia

Page 60: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 60/91

48

Contoh: {si} + {ba k}   —*sibak  'sebatang'

(s i} + {droe } —*sidroe  'seorang'

{si} + {malam}-»

 simalam

 'semalam'

g. Awalan {neu-}

Awalan neu- membentuk kata benda dari kata kerja, yang berarti

hasil perbuatan yang tersebut pada kata dasarnya.

Contoh: {neu}+ {me}  -*neume  'bawaan'

{neu} +  [ngui}-*neungui  'dandanan'

h. Awalan {seu-}

Awalan seu- membentuk kata kerja dari kata sifat, yang berarti

menjadikan seperti yang tersebut pada kata dasarnya.

Co ntoh: (seu) + ('baro} —*seubaro  'membaharui'

{seu / + {malee} —+seumalee  'memalukan'

i. Awalan Kata Ganti Orang

Awalan kata ganti orang dalam bahasa Aceh yang berjumlah sembilan

buah, semuanya diimbuhkan pada kata kerja. Fungsinya maupun artinya

menunjukkan pelaku terhadap kata kerja yang mengikutinya.

1) Awalan kata ganti orang pertam a.

a) Awalan {ku-}

Fungsi dan arti awalan {ku-} men unjukk an bahwa pelaku pada kata

kerja yang mengikutinya adalah orang pertama tunggal, yaitu  Ion

(saya).

Contoh:  Lon kumeujak u biang  'saya  maupergi  ke sawah'

b) Awalan {meu-}

Fungsi dan arti awalan /meu-/ menunjukkan bahwa pelaku pada kata

kerja yang mengikutinya adalah orang pertama jamak, yaitu

  kamoe

'kami'.

Contoh:  kamoe meuwoe bak sikula  'kami  pulang  dari sekolah'.

c) Awalan /ta-/

Fungsi dan arti awalan ta- menunjukkan bahwa pelaku pada kata

Page 61: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 61/91

49

kerja yang mengikutinya adalah orang pertama jamak dan termasuk

lawan berbicara, yaitu  geutanyoe  'kita'.

Contoh:  Geutanyoe taplueng beubagah  'Kita lari kencang-kencang'

2) Awalan kata ganti orang kedua

a) Awalan [ka-j

Fungsi dan arti awalan {ka-} menunjukkan bahwa pelaku pada kata

kerja yang mengikutinya adalah orang kedua yang umurnya lebih

muda daripada si pembicara, yaitu  kah  'kamu'; 'engkau'.

Contoh:  Kah kapeungeut Ion baroe 'Engkau  mendustai  aku kemarin'

b) Awalan {neu-}

Fungsi dan arti awalan {neu-} menunjukkan bahwa pelaku pada kata

kerja yang mengikutinya adalah orang kedua yang umurnya lebih

tua daripada si pembicara, yaitu  droeneuh  'anda'.

Contoh:  Pajan neuwoe u gampong  'Kapan Anda pulang ke kam

pung'

c) Awalan {ta-}

Fungsi dan arti awalan {ta-} menun jukkan bahwa pelaku pada kata

kerja yang mengiktuinya adalah orang kedua yang umurnyanya le

muda tetapi dihormati oleh si pembicara, yaitu   gata  'kamu'.

Contoh:  Gata ho tam eujak uroenyoe  'Engkau mau pergi ke mana hari

ini?'

3) Awalan kata ganti orang ketiga

a) Awalan {ji-}

Awalan {ji-} ini selain sebagai awalan kata ganti orang ketiga, ju

ga sebagai awalan kata ganti untuk binatang dan benda lain, baik

tunggal maupun jamak.

Fungsi dan arti awalan ji- menunjukkan bahwa pelaku pada ka

ta kerja yang mengikutinya adalah orang ketiga yang umurnya lebih

muda daripada si pembicara, yaitu  jih  'ia, dia'.

Contoh:  Jih jituleh surat  'Dia  menulis  surat'

Contoh kata ganti untuk binatang

Page 62: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 62/91

50

Leumo nyan teungoh jimeurot

  di

  lampoh  'Lembu

  itu

  sedang  makan

rumput  di

  kebun' .

b) Awalan {geu-}

Fungsi  dan  arti awalan {geu-} menunjukkan bahwa pelaku pada kata

kerja yang mengikutinya adalah orang ketiga tunggal  dan  jamak

yang umurnya lebih

  tua

  daripada

  si

  pembicara.

Contoh:

  Mak ka

  geujak

  u

  peukan

  'Ibu

  sudah  pergi

  ke

  pasar'.

j .

  Fungsi

  dan

  arti sisipan

  {-eum-}

1) Membentuk kata kerja dari kata kerja, dengan arti  melakukan  per

buatan seperti yang tersebut pada kata dasar seperti:

sampoh  — » skumampoh  'menyapu'

sipat  — * seumipat

  'mengukur'

2) Membentuk kata kerja dari kata benda; artinya  melakukan perbuatan

dengan mempergunakan alat yang tersebut pada kata dasarnya, seperti:

kawe keumawe  'mengail'

k. Sisipan {-eun-}

1) Mem bentuk kata benda dari kata kerja; artinya adalah menyatakan

yang dapat  di.

Contoh:  pajoh  —+peunajoh  'makanan'

peugot  —*peuneugot  'buatan'

2)Membentuk kata benda dari kata sifat; artinya adalah menyatakan:

hasil/menyerupai.

Contoh:  payah  —*peunayah  'hasil jerih payah'

kuneng

  —

*keununeng

  'menyerupai kuning'

1.

  Sisipan  {-eul-}

Sisipan  {-eul-}  tidak produktif lagi  dan  hampir hilang dalam pemakaian.

1) Fungsinya me mb entuk kata benda dari kata kerja; artinya adalah

menunjukkan untu k melakukan perbuatan yang disebut pada kata

dasar.

Contoh:

  sumpai

  —

*seulumpai

  'alat pen utup lubang'

gantoe

  —»

 geulanto

  'pengganti'

Page 63: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 63/91

51

2) Membentuk kata benda dari kata benda; artinya adalah menunjukkan

benda.

Contoh:

  lapak

  — ^

  teulapak

  ' te lapak ^ k i '

m. Sisipan

 {-eur-}

Sisipan {eur-} pun tidak produktif lagi.

1) Fungsinya m embentuk kata kerja dari kata kerja, yang berarti me

nyatakan perbuatan yang berulang-ulang.

Contoh:  gudhuk  —>gearuduk  'terantuk-antuk'

2) Membentuk kata benda dari kata kerja.

Contoh:  ceulop  —*-ceureulop  'alat pewarna kain'

o. Fungsi dan arti akhiran {-an}

Fungsi dan arti akhiran /-an/ dalam bahasa Aceh sama dengan fungsi

dan arti akhiran {-an} dalam bahasa Indonesia. Kemungkinan akhiran

{-an} ini pengaruh dari bahasa Indonesia.

Fungsi akhiran {-an} ini ialah:

1) Membentuk kata benda dari kata kerja, akhiran ini berarti:

a) menyatakan tempat

Co ntoh : {kurong} + {an}—+Jcurongan  'kurungan'

{sangkot} + {an}— n  'sangkutan'

b) yang di

Con toh: {harap} + harapan  'yang diharap'

{uroh} + {an}—

**uronan

  'yang diurus'

c) menyatakan hasil

Con toh: {pike {r} } + {an}— ^pikeran  'pikiran'

{bagi} + /an }— >

 bagian

  'bagian

2) Memben tuk kata benda dari kata sifat; artinya m em pun yai sifat

seperti yang tersebut pada kata dasar.

Contoh: (k ot o (r) } + (an} — >kotoran  'kotoran'

{kuneng} + {an,}—*kuneng-  'kuningan'

an

Page 64: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 64/91

52

p.  Akhiran  {-kon}

Akhiran

  {-kon}

  pada um umnya merupak an akhiran pada kata-kata

penunjuk waktu

  dan

  mempunyai arti

  sejak

  atau

  dari.

Contoh: bunoe&on 'sejak tadi '; jameun/con 'sejak dulu '

Dalam beberapa  hai  akhiran  ini  dapat disamakan dengan akhiran  {-kan}

dalam bahasa Indonesia, baik mengenai fungsi maupun mengenai arti-

n

^

a

'

  À

  i

Contoh:  nakon 'adakan'; jehkon, 'itukan'; nyoekon 'yakin'

'AilÏ 1F.-yi:

q.  Akhiran  {-cit}

Akhiran

  {-cit}

  berfungsi mengeras arti sehingga akhiran

  -cit

  berarti

iuga: juga  -fctau  ,/H*/?,  ,

ß L

Contoh:  kahcit  'kamu  juga'; ureueng nyancit  'orang  itu  juga';

adakcit 'walaupun

iagnui afigu3b ßmr,2 riai)/. Êeailsci

r

fiße$W^i.:{-i#i}in8:>I .ßhsnobni  t

Fungsi  dan  arti akhiran -pih'isama dengan fungsi  dan  arti akhiran

{-rit}.

Contoh;

  lonpih

  'saya

  juga'^nyoepih

  'ini

 juga'; geucikpih

  'kepala

kampungpun

s. Akhiran {-keuh}  , i ,

gotmrä  '  nö^nryivrX«—{as)

Fungsi daB^arti akhjrsn

:

4-K$.uW-«W3» dengan akhiran  {-kah} dan {-lah}

dalam bahasa Indonesia.

Contoh;

r

  nakeuh 'adalah'; pajankeuff 'kapankah'; soekeuh  'siapa/arti'

t. Akhiran kata ganti orang  +

Akhiran kata ganti orang

  ini

  berjumlah

  7

 buah

 dan

  semuanya diimbuhkan

pada akhir kata benda.

Fungsi dan  arti kata ganti orang-menyatakan kepunyaan:

IMtf

  ,'

1) Akhiran kata ganti orang pertama.

)a\a i)'Akhiran kuh} ns  ;JBÜS  aiEÀ neb  sbnad

akhiran  {-kuh}  termasuk akhiran kata ganti orang pertama, yaitu

kee  'aku.  Akhiran  {-kuh} ini  menjurus pada pemakaian bahasa

yang kasar. ** — (ru s) {gnaj

Page 65: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 65/91

53

Fungsi dan artinya menyatakan milik (kepunyaan) orang pertama

tunggal.

Contoh:

  aneukkuh 'anakku'; hartakuh

  ' h a r t a l ' .

b)

  Akhiran {-meuh}

Fungsi dan arti akhiran {-meuh} menunjukkan bahwa benda yang

disebutkan pada kata dasarnya adalah kepunyaan orang pertama

jamak, yaitu

  kamoe

  'kami'.

Contoh:

  rumohmeuh

  'rumah

  kami'; atrameuh

  'milik

  kami';

gampongmeuh

  'kampung

  kami'.

c)

  Akhiran

  {-teuhj

Fungsi dan arti akhiran  {-teuh}  menunjukkan bahwa benda yang

disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang pertama jamak,

yaitu

  guetanyoe

  'kita'

Contoh:

  nanggroeteuh

  'negeri kita';

  bueteuh

  'pekerjaan

  kita'

2)

  Akhiran kata ganti orang kedua

a)  Akhiran

  {-keuh}

Fungsi dan arti akhiran  {-keuh} menunjukkan bahwa benda yang

disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang kedua tunggal,

yaitu

  kah

  'kamu'.

Contoh:

 adekkeuh 'adikmu'; atekeuh 'hatimu'

Selain akhiran

  {-teuh}

  untuk kata ganti orang kedua tunggal ini

dipergunakan juga akhiran {-teuh}. Akhiran  {-teuh}  ini digunakan

apabila lawan berbicara adalah orang kedua yang disegani atau

dihormati oleh si pembicara.

Contoh:

 aneukteuh

  'anakmu';

  atrateuh

  'milikmu'

  kamengteuh

"kambingmu '

b)

 Akhiran

  {-neuh}

Fungsi dan arti akhiran ,-neuh) menunjukkan bahwa benda yang

disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang kedua tunggal

yang umurnya lebih tua daripada si pembicara, yaitu

  droeneuh

'anda'.

Page 66: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 66/91

54

Contoh:  keudeneuh  'kedai  anda'; blangneuh  'sawah  anda';

peurohoneuh  'perahu  anda'.

3)  Akhiran kata ganti orang ketiga

a)  Akhiran

  {-jih}

Fungsi dan arti akhiran  {-jih}  menunjukkan bahwa benda yang

disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang ketiga tunggal,

yaitu,  jih  'dia'.

Contoh  bajeejih 'ha]unya'; adejih 'adiknya'; rumohjih  ' rumah/ya '

Selain itu akhiran

  {-jih}

  ini juga menyatakan kepunyaan binatang,

atau tumbuh-tumbuhan.

Contoh:  buleejih  'bulu/ya ' ;  dheunjih 'dahannya'

b) Akhiran  {-geuh}

Fungsi dan arti akhiran

  {-geuh}

  menun jukkan bahwa benda yang

disebut pada kata dasar adalah kepunyaan orang ketiga yang

umurnya lebih tua daripada si pembicara, yaitu  gobnyan  'beliau'.

Contoh: cucogeuh  'cucu  beliau'; motogeuh  'mobil  beliau'; murid -

geuh

  'murid

  beliau'

3.2 Reduplikasi (Perulangan)

Pembentukan kata dalam bahasa Aceh dapat pula dilakukan dengan

perulangan m orfem bebas atau kata kompleks, baik sebagian mau pun

keseluruhan dengan perubahan atau tanpa perubahan fonem. Kata yang

dibentuk oleh proses perulangan seperti itu dinamakan kata ulang  Redupli

cated words)

3.2.1 Tipe-tipe Perulangan

Dalam bahasa Aceh mengenal beberapa tipe perulangan, yaitu:

a. Perulangan utuh (murni), yakni perulangan yang kata dasarnya diulang

secara utu h. Perulangan utuh terdiri dari:

1) Perulangan kata kerja, seperti:

plueng-plueng   'berlari-lari'

jak-jak  'berjalan-jalan'

Page 67: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 67/91

55

2) Perulangan kata benda, seperti:

rumoh-rumoh   'rumah-rumah'

buku-buku

  'buku-buku'

3) Perulangan kata sifat, seperti:

beuhe-bcuhe  'berani-berani'

itam-itam  'hitam-hitam'

4) Perulangan kata bilangan, seperti:

dua-dua  'dua-dua'

peuet-peuet  'empat-empat'

b.

  Perulangan utuh dengan variasi vokal, seperti:

tam-tum  'tiruan bunyi tembakan'

gram-grum  (tiruan buny i orang berjalan di lantai)

krieb-krieb (tiruan bunyi ayam)

c. Perulangan partial, yaitu perulangan yang hanya sebagian saja mengulang

suku kata dasarnya; jadi, pengulangannya tidak utuh , seperti:  siat-at

'sebentar-sebentar'

peuleuheuen-leuheuen  'perlahan-lahan'

3.2.2 Kombinasi Perulangan dengan Afiks

Kombinasi perulangan dengan afiks ini meliputi kombinasi perulangan

dengan awalan, sisipan, dan akhiran.

a. Kombinasi perulangan dengan awalan, baik dengan awalan biasa maup un

dengan awalan kata ganti orang.

1) Kombinasi perulangan dengan awalan biasa.

Contoh:  meulet-let  'berkejar-kejaran'

meuthon-thon

  'bertahun-tahun'

meuseunoh-seunoh  'berebut-rebut'

2) Kombinasi perulangan dengan awalan kata ganti orang.

Contoh:  jigrop-grop  'ia berlompat-lompat'

kangieng-ngieng  'kamu lihat-lihat'

b.  Kombinasi perulangan dengan sisipan. Contohnya:

koh-koh  —^keuh-keuh —>k + eum + euh + koh

keumeukoh + keumeukoh

  'memotong padi'

Page 68: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 68/91

56

c. Kombinasi perulangan dengan akhiran.

Contoh:  soe-soekeuh  'siapa-siapakah'

peu-peukeuh

  'apa-apakah'

3.3 Pemajemukan (Kom positum)

Pembentukan kata dalam bahasa Aceh dapat pula dilakukan dengan

jalan persenyawaan (kompositum), yaitu dengan cara penggabungan dua

kata atau lebih, baik kata dasar maupun kata berimbuhan yang dapat

melahirkan satu pengertian. Kata yang dihasilkan dengan proses tersebut

dinamakan kata majemuk.

(compound word).

Bahasa Aceh hany a mengenal satu jenis pemajemukan, yaitu pema-

mukan utuh . Pemajemukan utuh adalah pemajemukan tanpa ada per

ubahan fonologis antara komponen-komponennya. Pemajemukan utuh ini

1

,

terdiri atas sebagai berikut.

1

 ) Pemajemukan yang mem punyai hubungan setara, yaitu kata-kata

yang tersusun dalam persenyawaan adalah unsur-unsur yang sama derajat

nya.

Contoh:  bloe-publoe  'jual beli'

paneuk-panyang

  'panjang pendek'

uroe malam  'siang malam '

la koe binoc  'suami istri'

2) Pemajemukan yang tidak mempunyai hubungan setara, yaitu kata-

kata yang tersusun dalam persenyawaan mempunyai hubungan diterangkan

menerangkan. Unsur kedua menerangkan unsur pertama.

Contoh:  inong pade  'induk padi'

aneuk bajeueng  'anak jazah '

3) Pemajemukan yang menimbulkan arti kiasan/ungkapan.

Contoh:  tuloe rueng  'bandel'

tajam bab ah  'mu lut lancang'

lalat mirah  (orang yang mem fitnah orang lain)

=  burujuek balee  'orang yang selalu merepet'

Page 69: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 69/91

BAB IV SINTAKSIS

4.1 Klausa

Klausa ialah konstruksi yang memiliki subjek dan predikat sendiri

dan membentuk bagian dari kalimat. Ada klausa yang dapat berkembang

jadi kalimat, biasanya kalimat sederhana (klausa demikian disebut klausa

bebas), dan ada pula klausa yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan

bagian dari kalimat (klausa demikian disebut klausa terikat).

4.1.1 Klausa Verbal

Klausa verbal ialah klausa yang predikatnya terdiri dari verbal (kata

kerja), seperti terdapat pada contoh di bawah ini.

( 1 )  ( Aneukj nyang teungoh manoe jeh . . .

'(Anak) yang tengah mand i itu' . . .

(2) (Bak kayee) nyang reubah baroe . . .

Y  Pohon) yang tumbang kemarin' . . .

(3) ( Dara baro) nyang duek jeh . . .

'( Penganten  baru) yang duduk itu' . . .

4.1.2 Klausa Verbal Transitif

Klausa verbal transitif ialah klausa yang verbalnya diikuti oleh

objek. Contoh:

(1 )

  Ureung nyang teungoh jeb kupi d ilua . . .

'Orang yang sedang

 minum

  kopi di luar.. .

(2 )

  Si dara  nyang banlheuh tampoe breuh . . .

'Gadis yang baru saja

  menampi

  beras'

57

Page 70: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 70/91

58

(3 )  Aneuk nyangpubloc eungkot bunoe.. .

'Anak yang jual  ikan tadi. . .

4.1.3 Klausa Verbal Intransitif

Klausa verbal intransitif ialah klausa yang tidak diikuti oleh objek.

Contoh:

(1 )

  Aneuk again nyang manoe di krueng. . .

'Anak lelaki yang mandi  di sungai . . .

(2)  Guda nyang plueng jeh . . .

'Kuda yang  lari  itu . .

(3 )

  Dara  nyang teungoh seumeurhah di mon. . .

'Gadis yang sedang  mencuci  di sumur. . .

(4) . . .  nyang teungoh mubungong ka mate.

' . .  yang sedang  berbunga  sudah mati.

(5) . . .  nyang woe u gampang bcuklam

' . .  yang  pulang ke  kampung tadi malam'

(6) . . .  nyang teuka ngon kupai teureubang

. .  yang  datang  dengan kapal terbang'

4.1.4 Klausa Transitif

klausa transitif ialah kalusa verbal dengan hanya satu objek. Contoh:

( 1 ) . . .  nyang koh pade jeh bang  D olah

yang memotong padi itu bang Dolah'

( 2 ) . . .  nyang peubah pinta bunoe nek Ion

. .  yang  buka  pintu tadi nenek saya'

( 3 ) . . .  nyang meuhei geutanyoe bak keurija.

. .

  yang

  mengundang

  kita ke pesta'

( 4 ) . . .  nyang croh eungkot di dapu.

'. .  yang  menggoreng di dapur

4.1.5 Klausa Aktif

Klausa aktif ialah klausa yang subjeknya menjadi

  pelaku.

Contoh

 :

(1) . . .  nyang meunari jeh ceudah that.

. .  yang menari itu cantik sekali'

Page 71: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 71/91

59

(2)

(3)

(4)

nyang ikot kuliah bunoe beungoh cit peuet pion droe.

yang ikut kuliah tadi pagi hanya empat puluh orang'

nyang teulat teuka haroh preh siat.

yang terlambat datang harus tunggu sebentar'

nyang meusulet meuri bak ie muka.

yang berdusta kentara pada wajah'

4.1.6 Klausa Pasif

Klausa pasif ialah klausa yang subjeknya  bukan pelaku.

Contoh:

O)

(2)

(3)

(4)

nyang geudhot le guru cit jeuheut.

yang dimarahi oleh guru memang nakal.

nyang geubloe le ma kureueng got.

yang dibeli oleh mama kurang baik'

nyang jipujoe hana thee keudroe.

yang dipuji/sanjung lupa daratan'

nyang jiuji bunoe hana Moh.

yang diuji tadi tidak lulus'

4.1.7 Klausa Nominal

Klausa nominal ialah klausa yang predikatnya terdiri dari nomina

(kata benda).

Contoh:

(1) . . .  nyang nyoe meuh Aceh, kon meuh London.

' . . yang ini mas Aceh, bukan mas London'

(2) . . .  nyang jeh bang Ali, kon ban g Lullah.

' . . yang itu bang Ali, bukan bang Dullah'

4,1.8. Klausa dengan Kata Sifat

Klausa dengan kata sifat ialah klausa yang predikatnya terdiri dari

kata sifat (ajektif)-

Contoh:

(1)  . . . jeh nyang nadak baroe.

' . . Itu (orang) yang sakit parah k em arin'

Page 72: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 72/91

60

nyang teungeut nyan soe?

yang ngantuk itu siapa?

nyang raya bläh wie, rumoh Pak Amir.

yang besar di sebelah kiri, rumah Pak Amir'

nyang kaya teukabo.

yang kaya takabur'

4.2.  Struk tur Frase

Yang dimaksud dengan frase ialah rangkaian atau rentetan dari dua

kata atau lebih yang disusun secara gramatikal, tetapi rangkaian kata-kata

tersebut tidak memiliki subjek atau predikat, seperti:

rumah besar, rumah makan,

rumah kayu, rumah di ujung jalan

Bahasa Aceh memiliki struktur frase yang tidak berbeda dengan struk

tur frase bahasa Indonesia, yaitu yang  diterangkan  mendahului yang

menerangkan.

Contoh:

Rumo h rayek 'rumah besar'

D (yang diterangkan) M (menerangkan) D M

rumoh kayee  'rumah kayu '

D M D M

Bahasa Aceh memiliki empat jenis frase, yaitu frase (1) nominal, (2) Verbal,

(3) ajektif dan (4) nu me ral.

4.2.1 Frase Nominal (Noun Phrase)

a. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata benda (KB + KB)

yang menunjukkan hubungan

  atributif.

Contoh:

rumoh kayee  'rumah kayu' keurusiawe  'kursi rotan'

keude ija

 ' toko kain'

 euncien meuh

  'cincin emas'

(3)

(4)

Page 73: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 73/91

6 1

b.

  Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata sifat (KB + KS)

Contoh:

buku baro  'buku baru'  sikin tumpoi  'pisau tumpul'

aneuk jeumot

  'anak rajin'

  ujeun tunyai

  Tiujan lebat'

c. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata kerja (KB +

KJ).

Contoh:

keubeue meukubang

  'kerbau berkubang'

ureueng khem

  'orang ketawa'

guda sipak  'kuda terjang'

ureueng manoe

  'orang mandi'

d. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata tambahan

(KB + KT)

Contoh:

keude di keue

  'kedai di depan'

moto di likot

  'mobil di belakang'

surat haba baroé

  'surat kabar kemarin'

aneuk dara di  M/A:'anak gadis di kamar'

e. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata penanya

(KB + KP)

Contoh:

peng sipo

  'uang siapa' ;

 jalan toh

  'jalan mana'

ureueng pane

  'orang dari mana';

  bajee biek toh

  'baju yang bagaima

na'

f. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata penunjuk

(KB + KP).

Contoh:

bajee nyoe

  'baju ini';

 parang nyan

  'parang itu'

aneuk jeh

  'anak itu';

  pingan nyoe

  'piring ini'

g. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata penunjuk milik

(KB + KM).

Page 74: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 74/91

62

Contoh:

sipatu jih  'sepatu dia' (sepatunya)

cuda Ion

  'kakak saya'

lakjoe malot  'Suam i makcik'

sikula kamoe  'sekolah kami'

h. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata bilangan

(KB + KBIL)

Contoh:

bareh keudua  'baris kedua'

ureueng rame

  'orang bany ak'

uroe keupeuet'  'hari ke em pat'

aneuk phon  'anak pertam a'

i. Frase nominal yang terdiri dari kata benda + kata penunjuk jenis

(KB + KPJ).

Contoh:

rumoh Aceh  'rumah Aceh'  basa Cina  'bahasa Cina'

adat Meulayu  'adat Melayu'  tari Jawa  'tarian Jawa'

4.2.2 Frase Verbal

a. Frase verbal yang terdiri dari kata kerja + kata kerja (KK + KK),

seperti:

duek preh  'duduk menanti'

trok-trok  'ceuma rot 'datang-datang mem aki'

teuka meugade  'datang mengemis'

jak meunueb-nueb

  'jalan mem bungku k'

b.  Frase verbal yang terdiri dari kata kerja + kata tam bahan

(KK + KT), seperti:

plueng bagah 'lari cep at'

baca beurayek  'baca yang kuat'

mat keukong  'pegang yang kua t'

jak bacut-bacut

  'jalan perlahan-lahan'

Page 75: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 75/91

63

c. Frase verbal yang terdiri dari kata kerja + frase kata depan,

seperti:

tinggal di lua  'tinggal di luar'

preh di yub

  'tunggu di bawah '

d. Frase verbal terdiri dari kata kerja + kata sifat (KK + KS), seper

ti:

bi bacut

  'berikan sedikit';

  eet beuijó

  'cat sampai hijau'

adee beutho

  'jemur sampai kering'

e. Frase verbal yang terdiri dari kata kerja + kata benda (KK + KB),

seperti:

pajoh bu

  'makan nasi';

  koh kayee

  'potong kayu';

  sampoh broh

  'me

nyapu sampah';

  pinah keu deh

  'pindah ke sana';

  teuka di Medan

  'da

tang dari Medan'

keurusi bak ujong

  'kursi di ujung';

  minah u lua

  'pindah ke luar'

f. Frase verbal yang terdiri dari kata Kerja + keterangan waktu

(KK + KW), seperti:

preh siat  'tunggu sebentar';  jak trep  'pergi lama'

teuka sabe

  'datang selalu';

  piyoh dua jeuem

  'istirahat dua jam'

4.2.3 Frase Ajektifa

a. Frase ajkktif yang terdiri dari kata sifat + kata tambahan derjah

idverb of

  degree),  seperti:

saket that  'sakit sekali';  beungeh silagoina  'marah sekali'; brok that

'buruk sekali'

leupah kong/kong

  lepah  'kuat sekali/amat kuat'

b.

  Frase ajektif yang terdiri dari kata sifat + kata sifat (KS + KS),

seperti:

mirah tuha

  'merah tua' puteh kuneng 'putih kuning'

pijuetpanyang'\aims

  tinggi';

 poneuk tuoe

  'pendek gemuk'

c. Frase ajektif yang terd iri dari kata sifat + ka ta b enda (KS + KI{),

seperti:

Page 76: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 76/91

64

kuneng bungong trueng  'kuning seperti bunga terung'

ijo ie laot  'biru laut';  itam hueng  ïiitam seperti kumbang pemakan

kayu'

d. Frase ajektif yang terdiri dari kata sifat + kata tambahan (KS + KT ),

seperti:

mameh that

  'manis sekali';

 jeuheut meuleupo h

  'jahat sekali'

ubit lagoina  'kecil sekali'; ceudah that  'indah sekali'

4.2.4 Frase Numeral

a. Frase numeral yang terdiri dari kata numeral + kata bend a

(KN + KB), seperti:

dua boh  'dua buah';  saboh rumoh baro  'sebuah rumah baru'

siploh droe ureueng Jawa  'sepuluh orang-orang Jawa'

limong thon u keue  'lima tahun ke depan'

b.  Frase numeral yang terdiri dari kata benda +  kata sifat penentu

atau determinative ajektife (KB + KSP)

Contoh:

saboh khong  'hanya satu';  dua sagai 'hanya dua'

peuet mantong  'hanya empat';  limong treuj  'lima lagi'

c. Frace numeral yang terdiri dari kata numeral + kata numeral

(KN + KN).

Contoh:

Ihee reutoh droe aneuk  'tiga ratus orang anak'

nam ploh ( rupia )  'enam puluh (rupiah).

4.3 Sistem Bilangan

Sistem bilangan dalam bahasa Aceh pada umumnya sama dengan

sistem bilangan dalam bahasa Indonesia, yaitu dari  satu  sampai dengan

sebelas  dinyatakan dengan satu kata. Contoh:

sa   'satu'  dua  'dua'  Ihee  'tiga' . . . siblaih 'sebelas'.

Akan tetapi dalam bahasa Batak, misalnya mulai bilangan sebelas sudah

lain sistemnya tidak lagi dinyatakan dengan satu kata.

Page 77: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 77/91

65

Contoh: -,

sada

  'satu';

  roa

  'dua';

  tolu

  'tiga';

  sapuluh

  'sepuluh'

Tetapi:

  sepuluh sada

  'sepuluh (dan) satu sebelas'

sapuluh, opat  'sepuluh (dan) empat belas dan sebagainya.

Sistem bilangan dalam struktur frase dalam bahasa Aceh baru dimulai

dengan bilangan dan belas.

Contoh:

dua blaih  'dua belas';  thee blaih  'tiga belas'

tujoh blaih  'tujuh belas' ; dua ploh  'dua puluh' dan seterusnya.

Dalam bahasa Aceh selain sistem bilangan tersebut di atas terdapat

juga sistem bilangan seperti berikut.

a. Dengan menyebutkan pengurangan setengah dari satuan (kurang

setengah).

Contoh:

teungoh dua  'satu setengah' (dua kurang setengah)

teungoh limong  'empat setengah' (lima kurang setengah).

b.

  Dengan menyebutkan pengurangan setengah dari bilangan puluh

an.

Contoh:

teungoh peut ploh  'tiga puluh lima' (empat puluh kurang setengah

dari sepuluh).

teungoh lapan ploh  'tujuh puluh lima'

c. Dengan meny ebutk an pengurangan setengah dari seratus atau

bilangan ratusan.

Contoh:

teungoh tujoh reutoh

  'enam ratus lima puluh' (tujuh ratus kurang

setengah dari seratus).

4.4 Pola Kalimat Dasar

Kalimat dasar dalam bahasa Aceh, seperti juga halnya dengan bahasa

Indonesia, terdiri dari subjek yang diikuti oleh predikat (subjek diikat

oleh predikat).

Page 78: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 78/91

66

Jenis kalimat dasar dalam bahasa Aceh adalah sebagai berikut.

1) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti p redikat k ata kerja

intransitif.

Ayah ceumangkoe

  'Ayah menyangkul'

Abang meurukok

  'Abang me rokok '

Aneuk miet teungoh manoe

  '(Anak-anak sedang m and i)'

Cuda ceumeucop

  'Kakak menjahit'

2) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti predikat kata benda .

Contoh:

Abang loh guree  'Abang saya guru'

Macut jih bidan

  'Makciknya bidan '

Si usuh tukang  sado

 '(Si) Yusuf kusir sado '

Pak Salim Camat baro

  'Pak Salim Camat baru'

3) Kalimat dengan subjek kata ben da diikuti predikat kata sifat.

Contoh:

Rumoh jih baro

  'Rumahnya baru'

Adek beungoh  'Adik marah '

Ma mantong saket

  'Ibu masih sakit'

Ayah weueh that  'Ayah sedih sekali'

4) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti kata bilangan.

Contoh:

Yum buku nyoe seureutoh

  'Harga buk u ini seratus'

Aneuk gobnyan baro baro dua

  'Anak beliau baru dua'

Panyang jih dua deupa  'Panjangnya dua depa'

5) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti predikat kata tambah

an.

Contoh:

Aneuk miet jeh pat

  'Anak-anak di sana'

Jamee di lua  'Tamu di luar'

6) Kalimat dengan subjek kata benda diikuti predikat kata kerja

transitif.

Page 79: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 79/91

67

Contoh:

Ayah geubloe sileuweue wol

  'Ayah membeli celana wol'

Si Uma teungoh ji pot boh mamplam

  'Umar sedang memetik

mangga'

4.4.1 Kalimat Verbal

Kalimat verbal ialah kalimat yang subjeknya terdiri dari kata kerja.

Contoh:

Meurokok hana got

  'Merokok tidak baik'

Nyang seumipak lagee guda

  'Yang menyep ak kaya kud a'

Tren u biang sithon sigo

  'Turun ke sawah sekali setahun'

1) Kalimat Verbal Transitif.

Contoh:

Jeb te seupot adat Inggreh

  'Minum teh sore hari kebiasaan orang

Inggris'

Cok anoe lam krueng kon buet mangat

  'Mengambil pasir di dalam

sungai bukan pekerjaan enteng'

Meurunoe baha gob haroh saba

  'Mempelajari bahasa orang lain/asing

harus sabar'

2) Kalimat Verbal Intransitif

Meuawe kon buet seunang

  'Merotan bukan pekerjaan yang mu -

dah'

Meuseudeukah jiyue le agama

  'Bersedekah diperintah oleh agama'

3) Kalimat Transitif

Si Gam ka Iheuh ji koh naleung

  'Anak itu sudah memotong

rumput'

Si Amin teungoh ji peugot layang

  'Si Amin sedang membuat

layang-layang'

Si Minah ji tampoe breueh

  'Si Minah menampi beras'

4) Kalimat aktif ialah kalimat yang subjeknya melakukan sesua tu:

Page 80: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 80/91

68

Si Rusli teungoh manoe  'Rusli sedang m andi'

Cuda Midah geubaca hikayat  'Kak Midah membaca hika yat'

Lem Musa geutulah surat keu adoegeuh   'Bang Musa menulis su

rat untuk adiknya'

Cuda Rukiah teungoh meukeumah  'Kak Rukiah sedang berdan

dan'

5) Kalimat pasif ialah kalimat yang subjeknya bukan pelaku:

Dijee geubloe le ayah  'Baju dibeli oleh ay ah '

Keurusi ka jipinah le si Amat  'Kursi sudah dipindahkan oleh si Amat.'

Sie ka jipayoh le mie  'Daging sudah dimakan oleh kucing'

Aneuk nyan geupoh le yah jih'

'Anak itu dipukul ayahnya'

4.4.2 Kalimat Nominal

Kalimat nominal ialah kalimat yang subjeknya terdiri dari kata

benda.

Contoh:

lampoh lawang nyoe luah that  'Kebun cengkih ini luas sekali'

Dotor Masan geubloe moto lom  'Dokter Hasan beli mobil lagi'

Musem ujeuen ka toe  'Musim hujan sudah dek at'

1) Kalimat nom inal dengan p redika t kata sifat:

Bang Ion nyang tuha beo-o that  'Abang saya yang tua malas

sekali'

Si Munah aneuk wa Midah saket sabe   'Si Munah anak Wak Midah

sakit selalu'

Ureueng Jeupang jinoe panyang-panyang  'Orang Jepang sekarang

tinggi-tinggi'

Ureueng Cina jeumot ngon himat  'Orang Cina rajin dan hemat'

2) Kalimat nominal dengan predikat kata benda*.

Mata Subang gata intan  'Mata kerabu anda intan'

Nyang joh hikayat putroe Bungsu  'Yang itu hikayat putri bungsu'.

Nyang di lua guru SMA   'Yang di luar guru SMA'

Nyang trok bunoe kapai teureubang Pertamina  'Yang tiba tadi kapal

terbang Pertamina'

Page 81: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 81/91

69

3) Kalimat nominal dengan predikat kata bilangan:

Contoh:

A neuk gobnyan peuet droe  'Anaknya empat orang'

Areuta toke Leman la that  'Harta toke Leman banyak sekali'

Yum buku nyoe sireutoh rupiya  'Harga buku ini seratus rupiah'

Catatan:

Pada beberapa dialek (Pidie, Aceh Utara, dan Aceh Timur) /U/ pada

akhir kata diucapkan /u a/;  tabeu  diucapkan /tabua/

Tentang status konsonan-konsonan ganda apakah dapat digolongkan se

bagai fonem tersendiri atau sebagai bunyi padu dari dua fonem konsonan

yang berbeda masih diperlukan penelitian lebih lanjut sebab beberapa

di antara konsonan ganda tersebut didapatkan pasangan minimalnya.

Page 82: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 82/91

70

Page 83: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 83/91

DAFTAR BACAAN

Djajadiningrat, R.A., Dusein. 1934.  Atjehsch Nederlandsch Woordenbook.

Batavia: Landsdrukkrij.

Glasson, H .A. 1966. ,4«

  Introduction to'  Descriptive  Linguistics.

 New York:

Tanpa Penerbit.

Harris, Zelling S.  Structural Linguistics.  The University of Chicago Press.

Hockett, Charles. F. 1967.  A Course in Modern Linguistics.  New York:

The Macmillan.

Hurgroje Snouck, C. 1894.  Atjehers.  Jilid I. Batavia: Landsdrukkrij.

Kraemer. J. 1931.

  Atjehsch H andwoordenboek, (Atjehsch-Nedcrlandsch).

Leiden: Voorheen E.J. Brill.

Langen, K.H. Van. 1889.  Atjehsch Taal  'Gravenhage, Martinus,

  Nijholff.

Nida, Eugene A. 1942.  Morphology: the Descriptive Analysis of Words.

The University of Michigan Press.

Vriss, L.D. ngon Haji Abubakar. 1932.  Lhee Saboh Nang.  Den Haag,

Batavia: Groningen.

71

Page 84: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 84/91

72

L A M P I R A N 1

A.

E

C.

D.

D A F T A R K O S A K A T A D A S A R

Kata Ganti Orang

1.  kee

  'aku'

2.

  Ion  'saya'

3.  kamoe  'kami'

4 .  geutanyoe  'kita'

5.

  kah  'kamu' (kasar

6.

  gata

  'kamu (halus)'

7.

  awakkah  'kalian'

8.  droeneuh  'anda'

9.  jih  'ia' (dia)

10.  awaknyan

  'mereka'

11.  gobnyan  'beliau'

12.  droenuhnyan  'beliau'

Penunjuk Tempat/Arah

13.

  nyoe  'ini'

14y"e /eh  'itu'

Kata Tanya

15.

  peue  'apa'

16 .  soe  'siapa'

17.  pai  'di mana'

Kata Penunjuk Jumlah

18.  le  'banyak'

19.  bandum  'semua'

20.  diet  'sedikit'

Page 85: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 85/91

73

Kata

21.

22.

23

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

Bilangan

sa  'satu'

dua

  'dua'

Ihee  'tiga'

peuet  'empat'

limong  'lima'

nam  'enam'

tujoh  'tujuh'

lapan  'delapan'

sikureueng  'sembilan'

siploh  'sepuluh'

siblaih

  'sebelas'

duablaih  'dua belas'

Ukuran

46.

47.

48.

49.

rayek  'besar'

paneuk  'pendek'

ubi t  'kecil'

rava  'besar'

33.

34

35.

36.

37.

38.

39.

40.

41.

42.

43.

44.

45.

Iheeblaih   'tiga belas'

peuetblaih

  'empat belas'

limongblaih 'lima belas '

namblaih  'enam belas'

tujohblaih  'tujuh belas'

lapanblaih  'lapan belas'

sikureuengblaih  'sembilan belas'

dua ploh  'dua pulu h'

dua plohsa  'dua puluh satu'

dua ploh dua  'dua puluh dua'

dua ploh Ihee

  'dua puluh tiga'

dua ploh peuet  'dua puluh empat

dua ploh limong  'dua puluh lima'

Orang

50.  ureueng agam  'laki-laki'

51.  ureueng inong  'perempuan'

52.  ureueng  'orang'

Tanaman dan Bagiannya

53.  bak  'pohon'

54.  bijeh

  'benih'

55.

  on  'daun'

56.  ukheu  'akar'

57.

  kulet kayee  'kulit poho n'

Binatang

58.  euengkot  'ikan'

59.  cicem  'burung'

60.  keubeue  'kerbau'

61 .  leumo  lembu'

62.

  gutee  'kutu'

Page 86: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 86/91

74

Bagian badan

63.

  kulet  'kulit'

64.  asoe

  'daging'

65.

  «'e'daging yang sudah

66.

  darah  'darah'

67.  tuleueng  "'tulang'

68.  gapah  'lemak'

69.

  lungke  ' tanduk'

70 .

  iku  'ekor'

71.  bulee  'bulu'

72.

  ok  'rambut'

73.

  ulee

  'kepala '

74 .

  geulinyueng  'telinga'

75.

  mata  'mata'

76.

  hidong  'hidung'

77.

  babah

  'mulut'

dipotong'

78.  gigoe  'gigi'

79.  lidah  'lidah'

80.  susoh  'cakar'

81.  gaki  'kaki'

82.

  tuot  ' lutut'

83.  jaroe  'tangan'

84.  pruet  'perut'

85.

  takue

  'leher'

86.  mom  'susu'

87.  jantong  'jantung'

88.  hate  'hati'

Penginderaan dan Perbuatan

89.  jeb ie  'minum'

90.  pajoh bu  'makan'

9 1 .  ka p  'gigit'

92 .

  kalon

  lihat '

93 .

  deungo

  'dengar'

94.  teupeue  'tahu'

95.

  eh  'tidur'

96.  mate  'mati'

97.  raba

  'raba'

98.  co m  'cium'

99.

  rasa

  (me-) 'rasa'

100.  manoe  'mandi'

Posisi dan Gerakan

101.  meulangue  'berenang'

102.  jak  'berjalan'

103.  trok  'datang'

104.  balek-balek

  'berbaring'

105.

  duek  'duduk'

106.  dong

  'berdiri'

107.  jok  'beri'

M. Kegiatan Lisan

108.  peugah haba  'berkata'

109.  meusah  'berbisik'

110.

  yub babah  'bersiul'

111.

  beuet

  'mengaji'

Keadaan Alam

112.  mata uroe  'mata hari'

113.  buleuen  'bulan'

114.  bintang  'bintang'

115.  ie  'air'

Page 87: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 87/91

75

116.  ujeuen

  'hujan'

117.

  batee  'batu'

118.

  anoe

  'pasir'

119.

  tanoh

  'tanah'

120.  awan

  'awan'

121.  asap

  'asap'

122.

  apui

  'api'

123.

  abee

  'abu'

O. Warna

124.  mirah

  'merah'

125.  ijo

  'hijau'

126.  kuneng

  'kuning'

127.

  puteh

  'putih'

128.  hitam

  'hitam'

129.

  keulabee  'kelabu'

130.  kureng

 'loreng'

P.  Periode Waktu

131.

  malam  'malam'

132.

  cot uwe

  'siang'

133.

  beungoh

  'pagi'

134.  supot  'sore'

Q. Keadaan

135.

  seu uem

  'panas'

136.  sijuek

  'sejuk'

137.

  peunoh

  'penuh'

138.

  baro  'baru'

139.

  got

  'baik'

140.  bulat

  'bulat'

141.  tho

  'kering'

R. Arah

142.

  tunong

  'selatan'

143.  baroh  'utara'

144.

  barat

  'barat'

145.  timu

  ' timui'

S. Kekerabatan

146.  abi/abu/ayah  'ayah'

147.

  ma/mi

  'ibu'

148.

  cupo/cuda

  'kakak perempuan

149.

  polem/abang

  'kakak laki-laki'

150.  apa/yah cut

  'paman'

151.  cua/uak

  'wak'

152.

  cupo/ma cut

  'bibi'

153.

  abi chik

  'kaicek'

154.  ma chik

  'nenek'

155.

  cuco  'cucu'

156.  pami

  'ipar'

T. Perangai

157.

  weueh

  'sedih'

158.

  bungeh

  'marah'

159.

  seu u/seunang  'gembira'

160.

  malee

  'malu'

161.  beuhe

  'berani'

U. Bagian Rum ah

162.

  rumoh

  'rumah'

163.

  pinto

  'pintu'

164.  tingkap

  'jendela'

165.  bubong

  'atap'

166.

  aleue

  'lantai'

V. Lain-lain

167.

  hana  'tidak'

168.  Kumeupoh

  'membunuh'

169.

  teutong  'terbakar'

170.

  /alan/rot

  'jalan'

171.  gunong

  'gunung'

n:

nan

  nama

173.

  bah itck

  'telur itik '

Page 88: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 88/91

76

LA MPI R A N 2

REKAMAN CERITA RAKYAT DAN TERJEMAHANNYA

HABA PEULANDOOK

Bak siuroe, bak geujak-jak po peulendook meurumpok teuk ngon

sipoot. Jadi kheun po sipoot: ho tajak da peulandook? Pèue peureulu

tatanyong? Ooh. . meunoe, ma peue salah teuma?

Kon, loon tanyong sabab pakon loon teupeue droe neuh ureueng carong

that, dalam sigala hai droe neuh carong. Teuma peue meu keusud? Hai

peue-peue na meukeusud bak droe neuh. Oo. . meungnyo meunan meunoe:

booh tameuteuga-teuga plueng inoe. Teumakon ka jipuwayang, sebab

jiteuepeu bahasa sipoot bunoe hanjeuet jiplueng. Tumeuteuga-teuga plueng?

Oo.

  . . jeuet. Meunan loon lakee tempo Ihee uroe, kheun sipoot. Jeuet.

Pajan ne uteuka? Uroe nyoe uroe Jum eu'at , Sabtu, Minggu, uroe Seuna-

nyan m euteuka keunoe poh dumn oe. Ka jeuet eunte uk bak watee uroe

Seuna nyan, ka trook janji nyan ka keuh geuteuka treuk po peulandook

Meungnyo meun an booh jinoe tamulai. Mulai teruk. Bek ilee, jinoe tanyoe

han jeuet han tapeuget tarooh. Peue tarooh meungnyo taloo loon, dan

peue tarooh meungnyo meunang gata.

Meungnyo taloo loon kheun peulandook, gajah loon bi keu gata

saboh, meungnyo taloo loon kheun po sipoot kakeuh droeneuh kuasa.

Nyoe mulai bineh krueng nyoe trooh usare nyan atra droe neuh bandum.

Supaya kamoe peuenyang kamoe neuk peuget payah meulakee bak droe

neuh raja. Kamoe angkat droe neuh jeuet keu raja sinoe Ooh ka cocok.

Meungnyo meunan booh mulai treuk Ka, sa, dua, Ihee, ka mulai. Ohbhan

geuplueng po peulando ok, sigo hek b unoe, geudong geupiyooh. ho teuh

'ka? Nyoe pat uloon. Kira-kira sijeungkai dikeue. Hai aneuk sibudook,

dumnan kuplueng asai jih cit ukeue. Geuplueng lomn sigo hek teuk geuplueng,

geutanyong pat teuh. Nyoe pat loon. Mantong sit dikeue jih. Meunan keuh

hasil jih, terus menerus, gobnyan ka hek siteungoh mate, gobnyan teutap

di keue, meungnyo meunan sipoot keuh nyang meunang, kheun peulandook.

Meungnyo meunan ka keuh taloo loon, maka pat tateurimong gajah?

Oo.  . . meunoe: Na saboh lubook dan bak lubook nyan na saboh buket.

Buket nyan curam that u lubook nyan. Nyan keuh keunan kamoe teurimong,

sebab meungnyo neubri gajah keukamoe keunan tapeuduek, lam labook

nyan. Hinan keuh kamoe rame-rame kamoe peuget kanduri. Kakeuh beudueh

Page 89: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 89/91

77

peulandook ngon pikeran, walaupun gobnyan hana dumnan buah pikeran

gobnyan le siribee macam bangsa-bangsa laen. Tapi 'on trookngon sipoot

taloo gobnyan. Teuma sungguhpun meunan janji han geumungkir nyan

gajah nyan geubri. Geujak teruk jak pakat gajah. 'Oh trooh keudeh, hai

get that saboh peuni Yooh. Pat, jeh di ateueh buket pulan, diyub na

krueng ngon dumpeue di ateueh nyan na saboh batee, sinan mangat that

ta eh-eh. Peumandangan pih got, dumpeue got, angen seupoi-seupoi basah.

Ooh kagotkheun gajah. Beudueh jak teuh keudeh jak eh. Phoon-phoon

geueh peulandook bak bineh gajah, gajah rot blah deh. 'oh ka trooh

teungoh malam, meugeuminah teuk da peulandook, meugeugisatreuk. Alah,

ka rab root kuh, seuK keudeh lom. Ka keuh geuseuk bacut di gajah.

Bacut treuk karab root kuh, teseuk keudeh lom, geuseuk bacut treuk,

kira-kira na padum go seuk, bhum root, nyan geukheun treuk: nyan da

sipoot, peue nyang loon janji ngon gata, ka loon bri, nyan hukoom gata.

Nyan keuh kira-kira jih, hasil dari pembicaraan bunoe nyang ditujukan ke-

upada aneuk miet ialah geutanyoe bek terlampau raya that peugah, bek

le that peue tepeugah. Ibarat gajah übe nan raya dan peulandook ube

noe ubit dapat jipeungeut uleh peulandook.

Terjemahan:

Pada suatu hari, ketika pelanduk sedang berjalan-jalan bertemulah

dia dengan siput. Jadi, kata siput, ke mana Anda pergi Kanda pelanduk?

Apa perlunya kamu tanyak an. O. . . begini apa salahnya? Bukan ,

saya tanyakan karena Anda terkenal kepintarannya. Dalam segala persoalan

Anda pintar. Kalau begitu, apa maksudnya? Hai, apa maksud yang ada

pada Anda. Oh kalau begitu begini. Biarlah kita coba kekuatan dalam lari.

Bukankah dia sudah diketahui bahwa siput tadi tidak kuat lari? Kita adu

lari. Ya boleh.

Kalau begitu saya minta tempo tiga hari, kata siput. Boleh kapan

kamu datang. Hari ini, hari Jum'at, Sabtu, Minggu, hari Senin kamu datang

kemari jam sekian. Nanti ketika hari Senin tetap seperti janji, datanglah

pelanduk. Kalau demikian, mari kita mulai. Mulailah. Jangan dulu, sebelum

nya kita lebih dahulu membuat taruhan. Apa taruhannya, kalau kamu kalah,

apa-apa taruhannya seandainya saya kalah.

Kalau saya kalah, kata pelanduk, gajah saya kasih untukmu seekor.

Kalau saya kalah, kata siput, sudahlah Anda berkuasa mulai dari pinggir

sungai ini sampai seterusnya kepunyaan Anda semua. Apa saja yang

ingin kami lakukan harus mendapat persetujuan Anda dulu karena Anda,

raja di sini, kami angkat Anda menjadi raja di sini.

Page 90: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 90/91

78

Oh . . . cocok. Kalau begitu mari kita mulai. Sudah . . . satu . . .

dua . . . tiga . . . sudah mulai. Sesudah lari pelanduk sekali lelah berhenti

beristirahat. Sudah sampai ^e mana? Di sini saja. Kira-kira satu jengkal

di depan. Hai anak celaka. Begitu cepat saya lari, masih juga dia di depan.

Dia lari lagi, sekali capek lagi, dia tanya di mana kamu. Di sini saya.

Masih juga dia di depan. Demikianlah hasilnya terus-menerus, dia sudah

lelah setengah mati, siput tetap di depan.

Kalau demiiJan, siputlah yang menang. Kata pelanduk, kalau demikian

sudahlah saya kalah. Maka di mana kamu terima gajah? Oh. . . begini.

Ada sebuah lubuk dan dekat lubuk itu ada sebuah bukit. Bukit. Bukit itu

sangat curam ke dalam lubUiC itu.

Apakah saya terima, sebab kalau dihadiahkan gajah kepada kami,

di situlah diletakkan dalam lubuk itu. di situlah.

Di sanalah saya terima, sebab kalau dihadiahkan gajah kepada kami,

di situlah diletakkan dalam lubuk itu. Di situ lah kami ramai-ramai

selenggarakan kenduri. Sudahlah bangun pelanduk, dengan berbagai pikiran

karena sebelum itu tidak pernah mengalami kekalahan dari bangsa lain sebab

dikenal beribu buah pikirannya. Tetapi sesampainya dengan siput, dia

bisa kalah.

Tetapi sungguhpun demikian, janjinya tidak akan mungkir yang gajah

itu tetap dia berian. Pergilah dia mengajak gajah. Sesampai di sana, hai

baik sekali di sana sebuah tamasya . . . Di mana? Di atas bukit pulan ,

di bawah ada sungai, dinginnya bukan kepalang dan di atasnya ada sebuah

batu. Di situ enak sekali tidur. Pemandangan juga baik, segalanya bagus,

angin sepoi-sepoi basah. Oh . . . baiklah, kata gajah. Bangun dan naiklah.

Mula-mula tidur pelanduk di pinggir dan gajah sebelahnya. Setelah

sampai tengah malam, pindahlah pelanduk bergeser tempat tidur. Alah

hampir jatuh, tolong geser sedikit, geser sedikit lagi. Kira-kira ada beberapa

kali geser lagi, jatuhlah gajah itu ke bawah. Dikatakanlah, nah siput, apa

yang sudah saya jani dengan kamu kelak saya penu hi, itu hukum kam u.

Inilah kira-kira ceritanya.

Hasil pembicaraan tadi ditujukan kepada anak-anak ialah bahwa kita

jangan terlalu banyak bicara, jangan terlalu banyak yang dibicarakan,

tetapi ikbarnya ialah ibarat gajah sebesar itu dan pelanduk begitu kecil

dapat ditipu oleh pelanduk.

Page 91: ACEH_02101

7/23/2019 ACEH_02101

http://slidepdf.com/reader/full/aceh02101 91/91