acara iii morfologi mikroalga

18
I. PENDAHULUAN A. Judul Mofologi Mikrobia Mikroalga B. Latar Belakang Mikrobia atau mikroorganisme adalah kelompok jasad hidup berukuran kecil dengan kisaran ukuran sel sekitar 0,1 – 10 µm. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali ber sel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler) . Mikrobia terdiri dari jutaan jenis dan masih banyak belum teridentifikasi. Mikroalga termasuk dalam kelompok mikrobia, untuk membedakan mikroalga dengan mikrobia lainnya maka kita harus mengetahui ciri-ciri morfologi dari mikro alga. Morfologi merupakan salah satu kunci identifikasi dan determinasi untuk setiap kelompok mahkluk hidup. Oleh karena itu pengamatan morfologi penting dalam bidang mikrobiologi. Pada pengamatan mikroalga kita akan menggunakan sampel yaitu air yang mengandung mikro alga, kemudian kita akan mengamati bentuk selnya dan perbesaran yang digunakan. C. Tujuan Mahasiswa dapat mengamati berbagai bentuk sel mikroalga dari preparat basah

Upload: novia-hertiyani

Post on 29-Dec-2015

288 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

morfolofi mikroalga (mikrobiolog)

TRANSCRIPT

Page 1: Acara III Morfologi Mikroalga

I. PENDAHULUAN

A. Judul

Mofologi Mikrobia Mikroalga

B. Latar Belakang

Mikrobia atau mikroorganisme adalah kelompok jasad hidup berukuran kecil

dengan kisaran ukuran sel sekitar 0,1 – 10 µm. Mikroorganisme disebut juga

organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler)

maupun bersel banyak (multiseluler). Mikrobia terdiri dari jutaan jenis dan masih

banyak belum teridentifikasi. Mikroalga termasuk dalam kelompok mikrobia,

untuk membedakan mikroalga dengan mikrobia lainnya maka kita harus

mengetahui ciri-ciri morfologi dari mikro alga.

Morfologi merupakan salah satu kunci identifikasi dan determinasi untuk

setiap kelompok mahkluk hidup. Oleh karena itu pengamatan morfologi penting

dalam bidang mikrobiologi. Pada pengamatan mikroalga kita akan menggunakan

sampel yaitu air yang mengandung mikro alga, kemudian kita akan mengamati

bentuk selnya dan perbesaran yang digunakan.

C. Tujuan

Mahasiswa dapat mengamati berbagai bentuk sel mikroalga dari preparat basah

Page 2: Acara III Morfologi Mikroalga

II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroalga merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik yang termasuk

dalam kelas alga, diameternya antara 3-30 μm, baik sel tunggal maupun koloni yang

hidup di seluruh wilayah perairan tawar maupun laut, yang lazim disebut

fitoplankton. Di dunia mikrobia, mikroalga termasuk eukariotik, umumnya bersifat

fotosintetik dengan pigmen fotosintetik hijau (klorofil), coklat (fikosantin), biru

kehijauan (fikobilin), dan merah (fikoeritrin). Morfologi mikroalga berbentuk

uniseluler atau multiseluler tetapi belum ada pembagian tugas yang jelas pada sel-sel

komponennya. Hal itulah yang membedakan mikroalga dari tumbuhan tingkat tinggi

(Romimohtarto, 2004).

Alga adalah tumbuhan yang termasuk ke dalam divis Thallophuta. Alga

termasuk ke dalam divisi ini karena tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Alga

merupakan organisme eukariotik-fotosintetik yang hidup secara soliter ataupun dalam

dalam koloni di tempat-tempat basah. Reproduksinya secara generatif dan vegetatif.

Pigmen yang terkandung di dalam alga berbeda-beda tergantung dari jenis alganya.

Alga berperan sebagai produsen dalam ekosistem. Berbagai jenis alga yang

hidup bebas di air terutama yang tubuhnya bersel satu dan dapat bergerak aktif

merupakan penyusun pitoplankton.

Alga, sebagaimana protista eukariotik yang lain, mengandung nucleus yang

dibatasi membran. Benda-benda lain yang ada di dalamnya ialah pati dan butir-butir

seperti pati, tetesan minyak, dan vakuola. Setiap sel mengandung satu atau lebih

kloroplast, yang dapat berbentuk pita atau seperti cakram-cakram diskrit )satuan-

satuan tersendiri) sebagaimana yang terdapat pada tumbuhan hijau. Di dalam matriks

kloroplas terdapat gelembung-gelembung pipih bermembran yang

dinamakantilakoid. Membran tilakoid berisikan klorofil dan pigmen-pigmen

pelengkap yang merupakan situs reaksi cahaya pada fotosintesis.

Chlorophycophyta (alga hijau), alga yang mengandung klorofil lebih

dominan, di samping pigmen fikobilin (kebiru-biruan) dan fikosantin (kecoklatan)

dan fikoeritrin (kemerah-merahan). Hidup di dalam air secara bebas, pada tanah yang

Page 3: Acara III Morfologi Mikroalga

lembab, atau bersimbiosa dengan jasad lain, seperti pakupakuan (azolla) sampai

tanaman tnggi (cassuarina). Contohnya : euglena dan spirogyra. Chlorophycophyta

merupakan kelompok organisme yang besar dan beragam, terutama terdiri dari

spesies yang hidup di air tawar, walaupun sebagian ditemukan dalam air laut.

Sebagian besar ganggang hijau mengandung satu kloroplas per sel yang berisikan

pusat-pusat pembentukan pati (Panagan, 2011).

Berbentuk uni seluler, filamen yang sekeliling tubuhnya banyak diselimuti

oleh lender (polisakarida), atau berbentuk koloni sederhana, dan bergerak dengan

menggunakan flagella. Termasuk ke dalam kelompok jasad-fotosintetik, karena

banyak mengandung klorofil, di samping pigmen fikobilin (kebiru-biruan) dan

fikosantin (kecoklatan) dan fikoeritrin (kemerah-merahan) (Panagan, 2011).

Umumnya hidup di dalam air secara bebas, pada tanah yang lembab, atau

bersimbiosa dengan jasad lain, seperti pakupakuan (azolla) sampai tanaman tnggi

(cassuarina). Beberapa jenis algae ini berguna sebagai penambat Nitrogen pada tanah

pertanian, tetapi ada juga yang dapat menyebabkan blooming pada air. Ganggang

hijau berkembang biak dengan membelah diri, dengan pembentukan zoospora

aseksual berflagella, atau secara seksual yaitu isogami dan heterogami (Panagan,

2011).

Chrysophycophyta (ganggang keemasan), alga yang memiliki pigmen karotin

yang dominan. Algae ini dinamakan kriptomonad, mempunyai dua flagella tak sama.

Biasanya sell-sell memipih, berbentuk sandal dan dijumpai sendiri-sendiri, beberapa

berdinding dan yang lain tidak berdinding. Cadangan makanan disimpan sebagai pati.

Berkembang biak dengan membelah sel secara membujur. Spesies ini sebagian besar

berflagela, kebanyakan adalah uniseluler, tetapi beberapa membentuk koloni. Warna

khasnya disebabkan karena klorofilnya tertutup pigmen-pigmen berwarna coklat.

Contoh: navicula dan ochromonas (Panagan, 2011).

Euglenophycophyta (Euglenoid), ganggang uniseluler ini bergerak secara

aktif dengan flagella, bereproduksi dengan pembelahan biner membujur.memiliki

bentuk seperti mata. Ganggang ini mengandung klorofil a dan b, berwarna hijau,

Page 4: Acara III Morfologi Mikroalga

tidak memiliki dinding sel, dan dikelilingi oleh pelikel a, mereka menyimpan

paramylon sebagai bahan cadangan dan berkembang biak dengan pembelahan

membujur, mereka tersebar luas di habitat tanah air (Panagan, 2011).

Pyrrophycophyta (alga api), mempunyai dinding sel yang nyata yang terdiri

atas lempengan-lempengan yang mengandung selulosa. Reproduksi sebagian besar

dengan pembelahan sel aseksual. Hidup dalam air tawar dan air asin, beberapa genus

dapat dijumpai sebagai pertumbuhan massif. Reproduksi sebagian besar dengan

pembelahan sel aseksual. Alga yang termasuk alga api ini disebut Dino Flagellata,

tubuh tersusun atas satu sel memiliki dinding sel dan dapat bergerak aktif dengan

menggunakan dua flagel bersifat uniselular. Habitanya di air tawar, ada organisme

yang dinding selnya terdiri dari dua belahan, ada yang homogen dan kontinyu, ada

juga yang dinding selnya terdiri atas keping-keping. Ciri yang utama bahwa di

sebelah luar terdapat celah dan alur, masing-masing mengandung satu flagel. Alga api

berkembangbiak dengan membelah diri dapat juga membentuk zoospora dan

aplanospora (Panagan, 2011).

Phaeophyta (alga coklat), organisme milik kelompok Heterokontophyta.

Sebagian besar spesies dalam kelompok mendapatkan warna mereka dari pigmen

coklatfukosiantin. Jumlah fukosiantin yang hadir dalam alga menentukan berbagai

nuansa dari spesies yang berbeda. Pigmentasi berkisar dari hijau zaitun ke coklat

gelap. Alga coklat mengambil berbagai bentuk, mulai dari halus, filamen seperti bulu

tali kasar luas seperti seekor ular hingga 100 meter panjangnya. Tidak seperti

tanaman lain, ganggang ini tidak memiliki akar atau daun sejati. Sebaliknya, struktur

seperti akar menempel pada batu atau dasar laut. Batang tumbuh dari struktur seperti

akar dan bisa mencapai panjang yang besar. Kelps adalah tipe terbesar dari ganggang

coklat, kadang mencapai 150 meter panjangnya. Tanaman ini memiliki daun seperti

ekstensi luas yang tumbuh dari batang (Panagan, 2011).

Colacium vesicolasum adalah mikroalga yang termasuk flagelata fototropik.

Ketika sel-sel baru dihasilkan, sebagian besar dari mereka sementara menjadi bagian

dari plankton sampai mereka menemukan inang zooplankton lain. Sel-sel dari

Page 5: Acara III Morfologi Mikroalga

Colacium dibungkus oleh selaput lendir yang melekat dengan suatu tangkai pada

inangnya, ujung anterior sel menghadap ke bawah. Tangkai lendir terbentuk karena

bagian anterior sel menghasilkan lebih banyak lendir. Colacium vesicolasum

memiliki banyak kloroplas, berbentuk cakram, dengan atau tanpa pirenoid. Inti

tunggal, besar terletak pada bagian posterior (atas) dari sel. Bagian anterior (bawah)

sel/protoplast mengandung gullet yang jelas dan juga ada bintik mata. Pada koloni

bentuk pohon, protoplastnya tidak mempunyai flagella (Zalocar dkk., 2010).

Rhodomonas sp adalah alga merah uniseluler flagelata, bentuk lonjong dengan

diameter sel antara 9,2-9,9 μm. Mikroalga ini hidup di laut dan telah digunakan

sebagai makanan untuk laut copepoda, larva tiram dan spat, juga strombus gigs larva

veliger. Rhodomonas sp harus berada pada kondisi lingkungan yang dibutuhkan,

termasuk konsentrasi nutrisi, intensitas cahaya dan kualitas, suhu, salinitas dan pH

dan juga faktor lainnya (Cruz dkk., 2005). Lepocinclis sp adalah salah satu mikroalga

yang bentuk tubuhnya kurang lebih silinder, kaku dengan pelikel spiral lurik.

Biasanya sering dengan proyeksi bagian posterior pendek, stigma kadang-kadang

ada, kromatofora discoidal (kloroplas) banyak dan marginal. Badan paramylum

biasanya besar dan berbentuk cincin, bagian lateral ditiadakan, tanpa pyrenoids dan

hidup di air tawar (Corwin, 2008).

Alga coklat adalah bentuk alga yang paling kompleks. Spesies biasanya

menyimpan makanan sebagai polisakarida kompleks, gula dan alkohol tinggi. Pati

benar-benar tidak ada. Dinding sel terbuat dari selulosa dan asam alginat. Banyak

alga coklat memperlihatkan kekomplekkan, jaringan yang terdiferensiasi, termasuk

pegangan erat yang akan mengamankan organisme ke permukaan di mana ia tumbuh,

dengan kandung kemih udara untuk membantu kemampuan mengapung, batang

pendukung, dan jaringan reproduksi penghasil spora. Alga coklat menumpahkan sel-

sel reproduksi ke dalam air. Semua spesies multi-selular.

Fungsi mikroalga yaitu sumber makanan dan nutrisi bagi moluskabivalvial

dan zooplankton(rotifera,copepoda) sebagai pakan alami. Selanjutnya digunakan

untuk memelihara larva ikan laut dengan metode Green Water Technique mikro alga

Page 6: Acara III Morfologi Mikroalga

berperan untuk menstabilkan kualitas air,sumber nutrisi bagi larva, dan sebagai

kontrol mikroba. Kemudian sebagai sumber suplemen makanan, kosmetik, energi,dll.

Fungsi mikroalga sebagai sumber energi alternatif biodiesel, biomassa mikroalga

selain mengandung protein, karbohidrat dan vitamin juga mengandung minyak.

Bahkan jenis mikroalga tertentu, misal Botrycoccus braunii memiliki kandungan

minyak yang komposisinya mirip seperti tanaman darat dengan jumlah yang lebih

tinggi bila dibanding dengan kandungan minyak pada kelapa, jarak dan sawit.

Page 7: Acara III Morfologi Mikroalga

III. METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

Alat :

1. Gelas benda

2. Gelas penutup

3. Mikroskop

Bahan :

1. Alkohol 70%

2. Air Kolam

B. Cara Kerja

Gelas benda dan gelas penutup dibersihkan dengan alkohol 70% kemudian

air kolam diambil sebanyak satu tetes air dan diletakkan pada gelas benda.

Selanjutnya sampel ditutup dengan gelas penutup (jangan sampai ada

gelembung), lalu diamati dengan mikroskop dan digambar.

Page 8: Acara III Morfologi Mikroalga

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Dari percobaan yang telah dilakukan tentang mikroalga maka diperoleh hasil

sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Pengamatan Mikroalga

No Jenis Pengamatan Gambar Keterangan

1

- Bentuk sel

- Perbesaran

mikroskop : 45

x 10

2

- Bentuk sel

Page 9: Acara III Morfologi Mikroalga

- Perbesaran

mikroskop : 45

x 10

3 Bentuk sel

- Perbesaran

mikroskop : 45

x 10

B. Pembahasan

Mikroalga merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik yang termasuk

dalam kelas alga, diameternya antara 3-30 μm, baik sel tunggal maupun koloni

Page 10: Acara III Morfologi Mikroalga

yang hidup di seluruh wilayah perairan tawar maupun laut, yang lazim disebut

fitoplankton. Di dunia mikrobia, mikroalga termasuk eukariotik, umumnya bersifat

fotosintetik dengan pigmen fotosintetik hijau (klorofil), coklat (fikosantin), biru

kehijauan (fikobilin), dan merah (fikoeritrin). Morfologi mikroalga berbentuk

uniseluler atau multiseluler tetapi belum ada pembagian tugas yang jelas pada sel-

sel komponennya. Hal itulah yang membedakan mikroalga dari tumbuhan tingkat

tinggi (Romimohtarto, 2004).

Gelas benda dan gelas penutup dibersihkan dengan alkohol 70% dengan

tujuan untuk mencegah kontaminasi. Kemudian air kolam diambil sebanyak satu

tetes air dan diletakkan pada gelas benda. Selanjutnya sampel ditutup dengan gelas

penutup (jangan sampai ada gelembung), lalu diamati dengan mikroskop dan

digambar.

Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa Colacium vesicolasum berbentuk

agak lonjong seperti cakram dan tidak memiliki flagela. Hal ini sudah hampir

sesuai dengan teori menurut Zalocar dkk., (2010). Hanya saja pada pengamatn

tidak dijumpai tangkai pada ujung selaput lendir bagian bawah, hal ini bisa

dikarenakan teknik pengambilan biakan yang salah atau memang biakan yang

diambil belum dewasa sehingga tidak memiliki tangkai.

Selanjutnya Lepocinclis fexia yang diamati berbentuk silinder, memiiki

sebuah flagela, dan memiliki pelikel spiral lurik. Hal ini sudah sesuai dengan teori

Carwin (2008). Terakhir yaitu Rhabdomonas incurra freneneius memiliki bentuk

lonjong dan memiliki flagela, hal ini sudah sesuai dengan teori menurut Cruz dkk.,

(2005).

Faktor yang mempengaruhi pengamatan adalah sampel air yang digunakan

karena tiap air pasti mengandung mikroalga yang berbeda-beda.

V. KESIMPULAN

Page 11: Acara III Morfologi Mikroalga

Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal

yaitu sebagai berikut :

1. Colacium vesicolasum berbentuk agak lonjong seperti cakram dan tidak

memiliki flagela.

2. Lepocinclis fexia berbentuk silinder, memiiki sebuah flagela, dan memiliki

pelikel spiral lurik.

3. Rhabdomonas incurra freneneius memiliki bentuk lonjong dan memiliki

flagela

4. Faktor yang mempengaruhi pengamatan adalah sampel air yang digunakan

karena tiap air pasti mengandung mikroalga yang berbeda-beda.

Page 12: Acara III Morfologi Mikroalga

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Mircobes. www.eapcri.eu. 16 Maret 2014.

Corwin, J. E. 2008. Buku Saku Patofisiologi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Cruz, L. D. L. F., Espinoza, V., Nunez, M. R., Trees, C. C., Angel, D. S. E., dan

Cebrero, N. F. 2005. Nutrient Uptake, Chlorophyll a and Carbon Fixation by

Rhodomonas sp. (Cryptophyceae) Cultured at Different Irradiance and Nutrient

Concentrations. Journal Aquacultural Engineering. 35:51-60.

Panagan, T. A. 2011. Isolasi Mikroba Penghasil Antibiotika dari Tanah Kampus

Unsri Indralaya Menggunakan Media Ekstrak Tanah. Jurnal Penelitian Sains.

14(3): 37-40.

Romimohtarto, K. 2004. Meroplankton Laut. Djambatan. Jakarta

Zalocar, Y., Frutos, M. S., Casco, L. S., Forastier, E. M. dan Vallejos, V. S. 2011.

Prevelance of Colacium vesiculosum (Colaciales: Euglenophyceae) On

Planktonic Cructaceans In A Subtropical Shallow Lake Of Argentina. Journal

Research. 59:(3):1295-1306.