a. pengertian identitas nasional · web viewoleh karena itu, menurut ismaun (1981: 6 )...
TRANSCRIPT
MODUL PERKULIAHAN
KEWARGANEGARAAN
Bab 3.Identitas Nasional
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
TeknikEkonomiIlmu KomputerPsikologi
S1 ManajemenS1 TeknikS1 Ilmu KomputerS1 Psikologi
03 MK Ir. Agung Wahyudi B., SSosI, MM
Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan mengenai seluk beluk Demokrasi dan implementasinya bagi kebidupan sehari-hari
Mahasiswa diharapkan dapat memahami Demokrasi dan dapat mengimplementasikannya dalam kebidupan di keluarga dan lingkungan masyarakat
1
A. Pengertian Identitas Nasional
Istilah “ Identitas Nasional “ secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan
pengertian ini maka setiap detik bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri
sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut terbentuk secara
histories. Maka pada hakikatnya “ Identitas Nasional” suatu bangsa tidak dapat dipisahkan
dengan jati diri suatu bangsa atau lebih popular disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.
Istilah kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan atau totalitasi dari faktor-
faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkahlaku individu. Oleh karena
itu, menurut Ismaun (1981: 6 ) Kepribadian adalah tercermin pada keseluruhan tingkah laku
seseorang dalam hubungan dengan manusia lain.
Berdasarkan uraian diatas , maka pengertian kepribadian sebagai suatu identitas nasional
suatu bangsa, adalah keseluruhan atau totalitas dari kepribadian individu-individu sebagai
unsur yang membentuk bangsa tersebut.oleh karena itu pengertian identitas nasional suatu
bangsa tidak dapt dipisahkan dengan pengertian “ peoples character “, “ National character”,
atau “ National Identity “. Oleh karena itu, identitas nasional suatu bangsa termasuk identitas
nasional Indonesiajuga harus dipahami dalam konteks dinamis.
Bagi bangsa Indonesia dimensi dinamis identitas nasional bangsa Indonesia belum
menunjukkan perkembangan kearah sifat kreatif serta dinamis. Setelah bangsa Indonesia
mengalami kemerdekaan 17 Agustus 1945, berbagai perkembangan ke arah kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan mengalami kemerosotan dari segi identitas nasional.
Setelah dekrit presiden 5 Juli 1959 bangsa Indonesia kembali ke UUD 1945. Pada saat itu
dikenal periode orde lama dengan penekanan kepada kepemimpinan yang sifatnya
sentralistik. Berkembangnya partai komunis pada periode ini dipandang sebagai keagalan
pemerintah untuk mempertahankan Pancasila ideologi dan dasar negara kesatuan Republik
Indonesia yang berakibat jatuhnya kekuasaan orde lama.
Kekeliruan orde baru pada akhirnya mengakibatkan terjadinya krisis diberbagai bidang
kehidupan. Sudah banyak memang yang dilakukan pemerintah negara Indonesia dalam
melakukan reformasi, baik dibidang politik, hukum, ekonomi, militer, pendidikan serta
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
bidang-bidang lainnya. Namun demikian, sebagai bangsa yang kuat dari seluruh elemen
masyarakat.
B. Faktor-faktor Kelahiran Pendukung Identitas Nasional
Identitas nasional suatu bangsa memiliki sifat, ciri khas serta keunikan sendiri-sendiri, yang
sangat ditentukan oleh berbagai faktor. Sedikitnya ada 2 faktor yang mendukung kelahiran
identitas suatu bangsa, yaitu faktor objektif dan subjektif. Bagi bangsa Indonesia faktor
objektif mendukung kelahiran identitas nasional meliputi faktor geografis-ekologis dan
demokratis. Sedangkan faktor subjektif adalah faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan
yang dimiliki bangsa Indonesia.
Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel Castells dalam bukunya, The power of
Identity ( Suryo, 2002) mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu
bangsa sebagai hasil interaksi historis antara empat faktor pnting, yaitu faktor primer, faktor
pendorong, faktor penarik dan faktor reaktif. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan
keberanekaan, dan hal inilah yang dikenal dengan bhineka tunggal ika. Faktor kedua,
meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan
pembangunan lainnya dalam kehidupan negara.
Faktor ketiga, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya
birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Fakta keempat, meliputi penindasan,
dominasi, dan pencarian identitas alternatif melalui memori kolektif rakyat.
Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas
nasional bangsa Indonesia, yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia
pada dasarnya melekat erat dengn perjuangan bangsa Indonesia.
Oleh karena itu pembentukan identitas nasional Indonesia melekat erat unsur-unsur sosial,
agama, ekonomi, budaya, geografis yang berkaitan dan terbentuk melalui suattu proses
yang cukup panjang ( Kaelan dan Zubaidi, 2007 : 50-51 )
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
C. Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional
a) Sejarah
Sebelum menjadi Negara yang modern Indonesia pernah mengalami masa kejayaan yang
gemilang pada masa kerajaan Majapahit dan sriwijaya. Pada dua kerajaan tersebut telah
membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abat-abat berikutnya.
b) Kebudayaan
Aspek kebuayaan yang menjadi unsur pembentuk indentitas nasional meliputi: akal
budi, peradaban, dan pengetahuan. Misalnya sikap ramah dan santun bangsa Indonesia.
c) Suku Bangsa
Kemajemukan merupakan indentitas lain bangsa Indonesia. tradisi bangsa Indonesia
untuk hidup bersama dalam kemajemukan yang bersfat alamiah tersebut, tradisi bangsa
Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan merupakan hal lain yang harus
dikembangkan dan di budayakan.
d) Agama
Keanekaragaman agama merupakan indentitas lain dari kemajemukan dengan kata lain,
agama dan keyakinan Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi Negara, tetapi juga
merupakan suatu Rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara dan
disyukuri bangsa Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian Allah dapat
dilakukan dengan, salah satunya, sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan
dan tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun minoritas, atau kelompok lainnya.
e) Bahasa
Bahasa adalah salah satu atribut indentitas nasional Indonesia. Sekalipun Indonesia
memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bahasa yang digunakan
bangsa melayu) sebagai bahasa penghubung (lingua franca) peristiwa sumpah pemuda
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
tahun 1982, yang menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa
Indonesia.
f) Kasta dan Kelas
Kasta adalah pembagian social atas dasar agama. Dalam agama hindu para penganutnya
dikelompokkan kedalam beberapa kasta.kasta yang tertinggi adalah kasta Brahmana
(kelompok rohaniaan) dan kasta yang terendah adalah kasta Sudra (orang biasa atau
masyarakat biasa). Kasta yang rendah tidak bisa kawin dengan kasta yang lebih tingi
dan begitu juga sebaliknya. Kelas menurut Weber ialah suatu kelompok orang-orang dalam
situasi kelas yang sama, yaitu kesempatan untuk memperoleh barang-barang dan untuk
dapat menentukan sendiri keadaan kehidupan ekstern dan nasib pribadi. Kekuasaan dan
milik merupakan komponen-komponen terpenting: berkat kekuasaan, mka milik
mengakibatkan monopolisasi dan kesempatan-kesempatan.
D. Karakteristik Identitas Nasional
Pada hakikatnya Identitas Nasional, meupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh
dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu nation ( bangsa ) dengan ciri-ciri
khas tertentu yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa lain. Dengan
perkataan lain dapat dikatakan bahwa Identitas Nasional Indonesia adalah Pancasila yang
aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan berbangsa dan bernegara
dalam arti luas.
Perlu dikemukakan bahwa nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai identitas nasional tadi
bukanlah barang jadi yang sudah selesai “mandheg” dalam kebekuan normatif dan
dogmatis, melainkan sesuatu yang “ terbuka”-cenderung terus-menerus bersemi sejalan
dengan hasrat menuju kemajuan yang dicita-citakan bangsa Indonesia.
Perkembangan Iptek dan arus globalisasi yang membuat masyarakat Indonesia harus
berhadapan dengan kebudayaan berbagai bangsa di dunia, sudah sepantasnya
menyadarkan kita semua, bahwa pelestarian berbagai bangsa di dunia, sudah sepantasnya
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
menyadarkan kita semua, bahwa pelestarian budaya sebagai upaya untuk mengembangkan
identitas kita semua. Dalam upaya pengembangan identitas nasional, pelestarian budaya
tidak berarti menutup diri terhadap segala bentuk pengaruh kebudayaan bangsa Indonesia.
Sebagai komitmen konstitusional yang dirumuskan oleh para pendiri negara kita dalam
pembukaan, khususnya dalam pasal 32 UUD 1945 beserta penjelasannya, yaitu : “
kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya rakyat
Indonesia.
Kesadaran pentingnya mengembangkan dan memperkaya kebudayaan bangsa dengan
keterbukaan menerima kebudayaan asing yang bernilai positif semakin tegas diamanatkan
dalam pasal 32 UUD 1945 yang diamandemen :
1. Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia menjamin
kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya
2. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional
E. Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorang secara total
diabdikan kepada negara dan bangsa atas nama sebuah bangsa. Munculnya nasionalisme
terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan bersama merebut kemerdekaan dari
cengkraman kolonial. Nasionalisme dapat diwujudkan dalam sebuah identitas
politik/kepentingan bersama dalam bentuk sebuah wadah yang disebut bangsa (nation)
dengan demikian bangsa (nation) merupakan suatu badan (wadah) yang didalamnya
terhimpun orang-orang yang memiliki persamaan keyakinan dan persamaan lain yang
mereka miliki seperti : ras, etnis, agama, bahasa dan budaya. Dari unsur persamaan
tersebut semuanya dapat dijadikan sebagai identitas politik bersama untuk menentukan
tujuan bersama. Tujuan ini direalisasikan dalam bentuk sebuah entitas organisasi politik
yang dibangun berdasarkan geopolitik yang terdiri atas : populasi, geografis, dan
pemerintahan yang permanen yang disebut negara (state). Menurut Dean A. Mix dan
Sandra M. Hawley, nation-state merupakan sebuah bangsa yang memiliki bangunan politik
seperti ketentuan-ketentuan perbatasan teritorial pemerintah sah, pengakuan bangsa lain
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
dan sebagainya. Menurut Koerniatmante Soetoprawiro secara hukum peraturan tentang
kewarganegaraan merupakan suatu konsekuensi langsung dari perkembangan
nasionalisme.
Latar belakang lahirnya nasionalisme Indonesia
Tumbuhnya paham nasionalisme bangsa Indonesia tidak dapat dilepaskan dari situasi politik
pada abad ke 20. Pada masa itu semangat menentang kolonialisme Belanda mulai muncul
di kalangan pribumi. Ada 3 pemikiran besar tentang watak nasionalisme Indonesia yang
terjadi pada masa sebelum kemerdekaan yakni paham ke Islaman, marxisme dan
nasionalisme Indonsia.
Para analis nasionalis beranggapan bahwa Islam memegang peranan penting dalam
pembentukan nasionalisme sebagaimana di Indonesia. Menurut seorang pengamat
nasionalisme George Mc. Turman Kahin, bahwa Islam bukan saja merupakan mata rantai
yang mengikat tali persatuan melainkan juga merupakan simbol persamaan nasib menetang
penjajahan asing dan penindasan yang berasal dari agama lain. Ikatan universal Islam pada
masa perjuangan pertama kali di Indonesia dalam aksi kolektif di pelopori oleh gerakan
politik yang dilakukan oleh Syarikat Islam yang berdiri pada awalnya bernama Syarikat
Dagang Islam dibawah kepemimpinan H.O.S.Tjokoroaminoto, H.Agus Salim dan Abdoel
Moeis telah menjadi organisasi politik pemula yang menjalankan program politik nasional
dengan mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat.
F. Faktor-faktor Nasionalisme Indonesia
Faktor dari dalam (internal)
Kenangan kejayaan masa lampau
Bangsa-bangsa Asia dan Afrika sudah pernah mengalami masa kejayaan sebelum masuk
dan berkembangnya imperialisme dan kolonialisme barat. Bangsa India, Indonesia, Mesir,
dan Persia pernah mengalami masa kejayaan sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Kejayaan masa lampau mendorong semangat untuk melepaskan diri dari penjajahan. Bagi
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
Indonesia kenangan kejayaan masa lampau tampak dengan adanya kenangan akan
kejayaan pada masa kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Dimana pada masa Majapahit,
mereka mampu menguasai daerah seluruh Nusantara, sedangkan masa Sriwijaya mampu
berkuasa di lautan karena maritimnya yang kuat.
Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat penderitaan dan kesengsaraan masa penjajahan
Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa terhadap bangsa Asia, Afrika
mengakibatkan mereka hidup miskin dan menderita sehingga mereka ingin menentang
imperialisme barat.
Munculnya golongan cendekiawan
Perkembangan pendidikan menyebabkan munculnya golongan cendekiawan baik hasil dari
pendidikan barat maupun pendidikan Indonesia sendiri. Mereka menjadi penggerak dan
pemimpin munculnya organisasi pergerakan nasional Indonesia yang selanjutnya berjuang
untuk melawan penjajahan.
Paham nasionalis yang berkembang dalam bidang politik, sosial ekonomi, dan kebudayaan
1. Dalam bidang politik, tampak dengan upaya gerakan nasionalis menyuarakan
aspirasi masyarakat pribumi yang telah hidup dalam penindasan dan penyelewengan
hak asasi manusia. Mereka ingin menghancurkan kekuasaan asing/kolonial dari
Indonesia.
2. Dalam bidang ekonomi, tampak dengan adanya usaha penghapusan eksploitasi
ekonomi asing. Tujuannya untuk membentuk masyarakat yang bebas dari
kesengsaraan dan kemelaratan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia.
3. Dalam bidang budaya, tampak dengan upaya untuk melindungi, memperbaiki dan
mengembalikan budaya bangsa Indonesia yang hampir punah karena masuknya
budaya asing di Indonesia. Para nasionalis berusaha untuk memperhatikan dan
menjaga serta menumbuhkan kebudayaan asli bangsa Indonesia.
Faktor dari luar (eksternal)
Kemenangan Jepang atas Rusia (1905)
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
Perkembangan Nasionalisme di Berbagai Negara
1. a. Pergerakan Kebangsaan India2. b. Gerakan Kebangsaan Filipina3. c. Gerakan Nasionalis Rakyat Cina4. d. Pergerakan Turki Muda (1908)5. e. Pergerakan Nasionalisme Mesir
Munculnya Paham-paham baru
Munculnya paham-paham baru di luar negeri seperti nasionalisme, liberalisme, sosialisme,
demokrasi dan pan islamisme juga menjadi dasar berkembangnya paham-paham yang
serupa di Indonesia. Perkembangan paham-paham itu terlihat pada penggunaan ideologi-
ideologi (paham) pada organisasi pergerakan nasional yang ada di Indonesia.
F. Identitas Nasional Indonesia
Identitas nasional Indonesia merupakan ciri-ciri yang dapat membedakan negara Indonesia
dengan negara lain. Identitas nasional Indonesia dibuat dan disepakati oleh para pendiri
negara Indonesia. Identitas nasional Indonesia tercantum dalam konstitusi Indonesia yaitu
Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 35-36C. Identitas nasional yang menunjukkan jati
diri Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:
Penjelasan dari identitas nasional Indonesia akan dijabarkan dalam paragraf dibawah ini.
1) Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan unsur pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahasa dipahami sebagai
system perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur ucapan manusia dan
yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia. Dan di Indonesia menggunakan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Karena di Indonesia ada berbagai macam
bahasa daerah dan memiliki ragam bahasa yang unik sebagai bagian dari khas daerah
masing-masing.
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
2) Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
Bendera adalah sebagai salah satu identitas nasional, karena bendera merupakan simbol
suatu negara agar berbeda dengan negara lain. Seperti yang sudah tertera dalam UUD
1945 pasal 35 yang menyebutkan bahwa “ Bendera Negara Indonesia adalah Sang Merah
Putih”. Warna merah dan putih juga memiliki arti sebagai berikut, merah yang artinya berani
dan putih artinya suci.
3) Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Lagu Indonesia Raya (diciptakan tahun 1924) pertama kali dimainkan pada kongres pemuda
(Sumpah pemuda) tanggal 28 Oktober 1928. Setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945, lagu yang dikarang oleh Wage Rudolf Soepratman ini
dijadikan lagu kebangsaan. Ketika mempublikasikan Indonesia Raya tahun 1928, wage
Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan “lagu kebangsaan” di bawah judul Indonesia
Raya. Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh surat kabar Sin Po.
Setelah dikumandangkan tahun 1928, pemerintah colonial Hindia Belanda segera melarang
penyebutkan lagu kebangsaan bagi Indonesia Raya.
Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar. Mereka ganti lagu itu dengan mengucapkan
“Mulai, Mulai !, bukan “Merdeka, Merdeka!” pada refrain. Akan tetapi, tetap saja mereka
menganggap lagu itu sebagai lagu kebangsaan. Sekanjutnya lagu Indonesia Raya selalu
dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai politik. Setelah indeonesia merdeka, lagu itu
ditetapkan sebagai lagu kebangsaan perlambang persatuan bangsa.
Namun pada saat menjelaskan hasil Festival Film Indonesia (FFI) 2006 yang
kontroversional pada kompas tahun 1990-an, Remy sylado, seorang budayawan dan
seniman senior Indonesia mengatakan bahwa lagu Indonesia Raya merupakan jiplakan dari
sebuah lagu yang diciptakan tahun 1600-an berjudul Lekka Lekka panda panda, Kaye A.
solapung seorang pengamat musik, menanggapi tulisan remi dalam kompas tahun 1991. Ia
mengatakan bahwa Remy hanya sekedar mengulang tuduhan Amir Pasaribu pada tahun
1950-an. Ia juga mengatakan dengan mengutip Amir Pasaribu bahwa dalam literature
music, ada lagu Lekka Lekka Pinda Pinda Belanda, begitu pula Boola-Boola dan Lekka
Lekka tidak sama persis dengan Indonesia Raya, dengan hanya delapan ketuk yang sama.
Begitu juga dengan penggunaan chord yang jelas berbeda. Sehingga, ia menyimpulkan
bahwa Indonesia Raya tidak menjiplak.
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
Dari susunan liriknya, merupakan soneta atau sajak14 baris yang terdiri dari satu oktaf (atau
dua kuatren) dan satu sekstet. Penggunaan bentuk ini dilihat sebagai mendahului zaman”
(avant gerde), meskipun soneta sendiri sudah popular di eropa semenjak era renaisans.
Rupanya penggunaan soneta tersebut mengilhami karena lima tahun setelah dia
dikumandangkan, para seniman Angkatan Pujangga Baru mulai banyak menggunakan
soneta sebagai bentuk ekspresi puitis.
Lirik Indonesia Raya merupakan saloka atau pantun berangkai, merupakan cara empu
Walmiki ketika menulis epic Ramayana. Dengan kekuatan liriknya itulah Indonesia Raya
segera menjadi saloka sakti pemersatu bangsa, dan dengan semakin dilarang oleh belanda,
semakin kuatlah ia menjadi penyemangat dan perekat bangsa Indonesia.
Cornel Simanjutak dalam majalah Arena telah menulis bahwa ada tekanan kata dan tekanan
music yang bertentangan dalam kata berseru dalam kalimat Marilah kita berseru.
Seharusnya kata ini diucapkan berseru (tekanan pada suku ru). Tetapi karena tekanan
melodinya, kata itu terpaksa dinyanyikan berseru (tekanan pada se). Selain itu, rentang
nada pada Indonesia Raya secara umum terlalu besar untuk lagu yang ditujukan bagi
banyak orang. Dibandingkan sengan lagu-lagu kebangsaan lain yang umumnya berdurasi
setengah menit bahkan ada yang hanya 19 detik, Indonesia Raya memang jauh lebih
panjang.
Secara musical, lagu ini telah dimuliakan-justru-oleh orang Belanda (atau Belgia) bernama
jos Cleber yang tutup usia tahun 1999. Setelah menerima permintaan kepada studio RRI
Jakarta Jusuf Rono dipuro pada tahun 1950, Jos Cleber pun menyusun arasemen baru,
yang menyempurnakannya ia lakukan setelah juga menerima masukan dari presiden
Soekarno. Indonesia Raya menjadi lagu kebangsaan yang agung, namun gagah berani
(maestoso can bravura).
4) Lambang Negara yaitu Pancasila
Seperti yang dijelaskan pada Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 36A bahwa lambang
negara Indonesia adalah Garuda Pancasila. garuda Pancasila disini yang dimaksud adalah
burung garuda yang melambangkan kekuatan bangsa Indonesia. Burung garuda sebagai
lambang negara Indonesia memiliki warna emas yang melambangkan kejayaan Indonesia.
sedangkan perisai di tengah melambangkan pertahanan bangsa Indonesia. Simbol di dalam
perisai masing-masing melambangkan sila-sila dalam pancasila,yaitu:
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
1. Bintang melambangkan sila ketuhanan Yang Maha Esa (sila ke-1)
2. Rantai melmbangkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab (sila ke-2)
3. Pohon Beringin melambangkan Sila Persatuan Indonesia (Sila ke-3)
4. Kepala Banteng melambangkan Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan (Sila ke-4)
5. Padi dan Kapas melambangkan sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(sila ke-5)
Warna merah-putih melambangkan warna bendera nasional Indonesia. Merah berarti berani
dan Putih berarti suci.
Garis hitam tebal yang melintang di dalam perisai melambangkan wilayah Indonesia yang
dilintasi Garis Khatulistiwa.
Jumlah bulu melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945),
antara lain:
1. Jumlah Bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17
2. Jumlah Bulu pada ekor berjumlah 8
3. Jumlah Bulu pada di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19
4. Jumlah bulu di leher berjumlah 45
Pita yang dicengkeram oleh burung garuda bertuliskan semboyan Negara Indonesia, yaitu
Bhineka Tunggal Ika yang berarti “berbeda-beda, tetapi tetap satu jua”.
5) Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Bhineka Tnggal Ika berisi konsep pluralistik dan multikulturalistik dalam kehidupan yang
terikat dalam suatu kesatuan. Pluralistik bukan pluralisme, suatu paham yang membiarkan
keanekaragaman seperti apa adanya. Dengan paham pluralisme tidak perlu adanya konsep
yang mensubtitusi keanekaragaman demikian pula halnya dengan faham multikulturalisme.
Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat sektarian dan eksklusif, hal ini bermakna bahwa dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan merasa dirinya yang paling benar,
paling hebat, dan tidak mengakui harkat dan martabat pihak lain. Pandangan sektarian dan
eksklusif ini akan memicu terbentuknya kekakuan yang berlebihan dengan tidak atau kurang
memperhatikan pihak lain, memupuk kecurigaan, kecemburuan, dan persaingan yang tidak
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
sehat. Bhineka Tunggal Ika bersifat inklusif. Golongan mayoritas dalam hidup berbangsa
dan bernegara tidak memaksakan kehendaknya pada golongan minoritas.
Bhineka Tunggal Ika tidak bersifat eormalitas yang hanya menunjukkan perilaku semu.
Bhineka Tunggal Ika dilandasi oleh sikap saling percaya mempercayai, saling hormat
menghormati, saling cinta mencintai dan rukun. Hanya dengan cara demikian maka
keanekaragaman ini dapat dipersatukan.
Bhineka Tunggal Ika bersifat konvergen tidak divergen, yang bermakna pebedaan yang
terjadi dalam keanekaragaman tidak untuk dibesar-besarkan, tetapi dicari titik temu, dalam
bentuk kesepakatan bersama. Hal ini akan terwujud apabila dilandasi oleh sikap toleran, non
sektarian, inklusif, dan rukun.
Dalam menerapkan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara perlu
dilandasi oleh rasa kasih sayang. Saling curiga mencurigai harus dibuang jauh-jauh. Saling
percaya mempercayai harus dikembangkan, iri hati, dengki harus dibuang dari kamus
Bhineka Tunggal Ika.
6) Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila
Pancasila adalah kumpulan nilai atau norma yang meliputi sila-sila Pancasila sebagaimana
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, alenia IV yang telah ditetapkan pada tanggal
18 Agustus 1945. Pada hakikatnya pengertian Pancasila dapat dikembalikan kepada dua
pengertian, yakni Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan Pancasila
sebagai dasar Negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sering disebut juga dengan way of
life, welstanshauung, wereldbershouwing, wereld en levens beschouwing ( pandangangan
dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup). Dalam hal ini Pancasila
digunakan sebagai pancaran dari sila Pancasila karena Pancasila sebagai weltanschauung
merupakan kesatuan, tidak bisa dipisah-pisahkan, keseluruhan sila dalam Pancasila
merupakan satu kesatuan organis. Pancasila sebagai norma fundamental sehingga
berfungsi sebagai cita-cita atau ide. Oleh karena itu, dapat dikemukakan bahwa Pancasila
sebagai pegangan hidup yang merupakan pandangan hidup bangsa, dalam pelaksanaan
hidup sehari-hari tidak boleh bertentangan denagn norma-norma agama, norma-norma
sopan santun, dan tidak bertentangan dengan norma-norma hukum yang berlaku.
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, dalam hal ini Pancasila mempunyai
kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia. fungsi pokok
Pancasila adalah sebagai dasar negara, sesuai dengan pembukaan UUD 1945,, sebagai
sumber dari segala sumber hukum atau sumber dari tertib hukum, sebagaimana tertuang
dalam Ketetapan MPRS No.XX/-MPRS/1966 (Darji, 1991:16)
Pancasila merupakan dasar negara yang dibentuk oleh para pendiri bangsa Indonesia.
sebagai dasar negara, Pancasila mengandung nilai-nilai yang sejatinya sudah ada dalam
bangsa Indonesia sendiri. Sehingga Pancasila mampu menjadi wadah bagi masyarakat
Indonesia yang beragam. Dengan adanaya nilai-nilai dalam Pancasila tersebut
menunjukkan bahwa nilai-nilai yang ada di Indonesia berbeda dengan nilai-nilai yang ada di
negara lain. Dengan kata lain, Pancasila menunjukkan identitas nasional Indonesia.
7) Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945
Undang-Undang Dasar adalah peraturan perundang-undangan yang tetinggi dalam negara
dan merupakan hukum dasar tertulis yang mengikat berisi aturan yang harus ditaati. Hukum
dasar negara meliputi keseluruhan sistem ketatanegaraan yang berupa kumpulan peraturan
yang membentuk negara dan mengatur pemerintahannya. UUD merupakan dasar tertulis.
Oleh karena itu, UUD menurut sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang memaparkan
karangan dan tugas-tugas pokok cara kerja badan tersebut, UUD menentukan cara-cara
bagaimana pusat kekuasaan itu bekerja sama dan menyesuaikan diri satu sama lainnya.
UUD merekam hubungan-hubungan kekuasaan dalam suatu negara.
Undang-Undang Dasar nmerupakan suatu hal yang sangat penting dan vital dalam suatu
pemerintahan yang telah merdeka. Dengan adanya konstitusi dalam suatu negara yang
merdeka menandakan bahwa negara ini sebagai negara konstitusional yang menjamin
kebebasan rakyat Indonesia untuk memerintah diri sendiri. Sebagai bangsa Indonesia
Indonesia yang merdeka dan berdaulat untuk membentuk pemerintah sendiri ynag sah serta
usahamenjamin hak-haknya disertai menentang penyalahgunaan kekuasaan. Hal ini hanya
dapat dilakukan dalam kerangka negara konstitusional, pembentukan negara konstitusional
merupakan bagian dari upaya mencapai kemerdekaan, karena hanya dalam kerangka
kelembagaan ini dapat dibangun masyarakat yang demokratis.
8) Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
9) Konsepsi Wawasan Nusantara
Wawasan artinya pandanagan, tinjauan, penglihatan atau tanggap indrawi. Selain
menunjukkan kegiatan untuk mengetahui arti pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, wawasan juga mempunyai pengertian menggambarkan cara
pandang, cara tinjau, cara melihat atau cara tangggap indrawi. Kata nasional menunjukkan
kata sifat atau ruang lingkup. Bentuk kata yang berasal dari istilah nation itu berarti bangsa
yang telah mengidentifikasikan diri ke dalam kehidupan berneegara atau secara singkat
dapat dikatakan sebagai bangsa yang telah menegara. Nusantara perairan dan gugusan
pulau-pulau yang terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia, serta di antara
Benua Asia dan Benua Australia.
Wawasan nasional merupakan “cara pandang” suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya. Wawasan merupakan penjabaran dari filsafat bangsa Indonesia sesuai
dengan keadaan geografis suatu bangsa, serta sejarah yang pernah dialaminya. Esensinya,
ialah bagaimana bangsa itu memanfaatkan kondisi geografis, sejarahnya, serta kondisi
sosial budayanya dalam mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.
Dengan demikian wawasan nusantara dapat diartikan sebagai cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi
Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa yang merdeka, berdaulat,
berrmartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai
tujuan nasional. Wawasan nusantara adalah cara pandang, cara memahami, cara
menghayati, cara bersikap, cara bersikap, cara berpikir, cara bertingkah laku bangsa
Indonesia sebagai interaksi proses psikologis, sosiokultural, dengan aspek astagatra
(kondisi geografis, kekayaan alam, dan kemampuan alam serta ipoleksosbud hankam)
10) Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan Nasional
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya adalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh
pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan
benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
Kebudayaan dapat dimaknai sebagai suatu budi dan daya manusia yang tidak ternilai
harganya dan mempunyai manfaat bagi kehidupan umat manusia, baik pada masa lampau,
masa kini, maupun pada masa yang akan datang. Kebudayaan dapat pula berbentuk
kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan daerah yaitu suatu budaya asli
setiap suku atau daerah yang diwarisi dari nenek moyang secara turun-temurun.
Kebudayaan daerah kita pelihara dan kita kembangkan menjadi kebudayaan nasional yang
dinikmati oleh seluruh bangsa. Jadi, kebudayaan nasional yaitu suatu perpaduan dan
pengembangan berbagai macam kebudayaan daerah yang terus menerus dibina dan
dilestarikan keberadaannya, sehingga menjadi milik bersama.
G. Penutup
1. Identitas Nasional, meupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu nation ( bangsa ) dengan ciri-
ciri khas tertentu yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa lain.
Dengan perkataan lain dapat dikatakan bahwa Identitas Nasional Indonesia adalah
Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan
berbangsa dan bernegara dalam arti luas.
2. Paham Nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat perjuangan bersama
merebut kemedekaan dari cengkraman colonial dan Negara merupakan bangsa
yang memiliki bangunan politik . Menurut penganutnya paham nasionalisme
bukanlah nasionalisme yang berwatak sempit (chauvinisme) melainkan bersifat
toleran dan tidak memaksa
Demikian, semoga bermanfaat Terus Semangaaaaat ….
Kerja cerdas, kreatif, banyak teman, ibadah, berdoa ….=====================
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
Latihan 1. Apa maksud dari Identitas Nasional ?
2. Sebutkan beberapa identitas nasional yang berasal dari daerah !
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id
‘13 3 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Agung Wahyudi B., SSosI., MM http://www.mercubuana.ac.id