7. merumuskan masalah
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TEKNIS MERUMUSKAN MASALAH
Materi KuliahSeminar Acuan Konsentrasi
Jurusan SosiologiGanjil 2012
MENCARI PERMASALAHAN
• Masalah yang dapat diselidiki sebenarnya banyak jumlahnya. Namun, kadang seorang calon peneliti seringkali kesulitan untuk menemukan satu masalah yang cocok baginya dan yang terukur penemuannya.
Masalah dapat dipilih berdasarkan perimbangan pribadi maupun praktis,
misalnya:.
• Masalah itu baru, menarik serta menimbulkan rasa ingi tahu calon peneliti.
• Masalah itu sesuai dengan jurusan, kemampuan dan latar belakang pendidikan calon peneliti.
• Masalah itu memerlukan alat-alat khusus dan kondisi yang dapat dipenuhi oleh calon peneliti.
• Data yang diperlukan untuk menjawab masalah tersebut dapat dikumpulkan dengan metode tertentu.
• Masalah penelitian tersebut dapat diselesaikan dalam waktu dan dana yang tersedia.
• Masalah tersebut mengadung bahaya, resiko atau ancaman tertentu.
Pertimbangan ilmiah, yang merupakan syarat pokok dari karangan ilmiah:
• Masalah itu hendaknya bertalian dengan konsep-konsep yang pokok atau hubungan antara konsep-konsep pokok.
• Masalah hendaknya mengembangkan atau memperluas cara-cara melakukan tes sebuah teori.
• Masalah tersebut memberikan sumbangan bagi pengembangan metodologi penelitian dengan menemukan alat, teknik atau metode yang baru.
• Masalah hendaknya memanfaatkan konsep-konsep, teori-teori atau data-data dan teknik-teknik dari disiplin yang bersesuaian.
• Masalah hendaknya dituangkan dalam desain yang cermat dengan uraian yang teliti mengenai variabel-variabel dan metode yang serasi.
MERUMUSKAN MASALAH
• Tiap penelitian mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan bertalian erat dengan masalah yang dipilih. Kadang-kadang peneliti harus membuat tujuan penelitian utama dan sekunder, tetapi dalam banyak kasus masalah utama saja.
• Supaya penelitian terjangkau dan generalisasi persoalan dapat tercapai, tujuan penelitian sebaiknya tidak terlalu banyak.
• Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan dapat dicapai serta spesifik. Misalnya, Pengaruh Metode Mengajar terhadap Nilai Mahasiswa, atau Dampak Kenaikan BBM terhadap Pedagang Sembako.
• Perlu diperhatikan, hubungan dua variabel yang dipilih harus dipahami bentul, sebagai variabel dependen dan independen.
Masalah dapat dirumuskan dengan cara, sebagai berikut:
• Membaca rekomendasi penelitian sebelumnya. Biasanya dalam banyak tulisan ilmiah, peneliti mencantumkan beberapa rekomendasi masalah yang dapat diteliti lebih lanjut.
• Menganalisa teori-teori tertentu yang sesuai dengan bidang minat calon peneliti. Dengan semakin banyak membaca, maka calon peneliti akan menemukan banyak inspirasi untuk masalah penelitiannya.
• Melihat dan memahami secara kritis isu-isu sosial masyarakat disekitar yang sedang hangat dibicarakan, baik melalui media massa, elektronik maupun pengalaman langsung dari calon peneliti.
KESALAHAN DALAM PERUMUSAN MASALAH
• Perlu diperhatikan, bahwa dalam perumusan masalah, sering terdapat kesalah sebagai berikut:
• Masalah terlalu luas–Masalah yang terlalu luas, akan menyebabkan
banyak kesulitan dalam merumuskan kesimpulan dan mengeneralisasikan hasil temuan.
Contoh masalah yang luas:
• Masalah-masalah buruh di Indonesia• Dampak Sampah di Kota Palangka Raya• Masalah gender di Kalimantan Tengah.
• Masalah terlalu sempit.–Masalah yang terlalu sempit, menyebabkan
salah tersebut kurang layak dijadikan pokok penelitian ilmiah.
• Contoh masalah yang sempit–Peranan Kantin bagi Mahasiswa FISIP
UNPAR–Sejarah Perkembangan pendidikan FISIP
UNPAR–Dampak rokok terhadap kesehatan
mahasiswa.
• Masalah mengandung emosi, prasangka atau unsur-unsur yang tidak ilmiah.
• Contoh masalah yang tidak ilmiah:– Suka dan duka Mahasiswa selama KKN di Kota
Palangka Raya.– Alasan-alasan mengapa pemimpin harus
demokratis.– Perubahan status perempuan Indonesia setelah
kemerdekaan.
PENGOLAHAN MASALAH• Berkenaan dengan masalah yang dipilih dan
dipilah, perlu memperhatikan hal-hal sbb:– Analisa Masalah• Analisa masalah perlu dilakukan dengan tujuan
memperjelas ruang lingkup dan menemukan petunjuk metode penelitian yang serasi dengan masalah yang dipilih.
– Pembatasan Masalah• Pembatasan masalah diperlukan untuk membatasi ruang
lingkup agar penelitian menjadi lebih terarah, juga untuk memperoleh gambaran yang jelas.
• Kedudukan Masalah– Kedudukan masalah berguna untuk menguraikan
dengan singkat hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai masalah yang diteliti, menunjukkan bahwa masalah yang diajukan bukan duplikasi tulisan lain.
• Corak Penelitian– Corak penelitian ialah jenis atau sifat penelitian yang
dilakukan, seperti deskriptif, survey, studi kasus, eksperimen atau kombinasi berbagai jenis penelitian.
• Asumsi-asumsi:–Asumsi-asumsi bertujuan untuk menentukan
anggapan atau tanggapan dasar sementara terhadap masalah tersebut, yang akan segera dibuktikan dalam penelitian.
• Pentingnya Penelitian–Kepentingan penelitian perlu diuraikan,
yang bersifat teoritis dan praktis.
• Istilah-Istilah yang digunakan– Istilah atau kata dan kalimat harus dibatasi dan
digunakan dengan tepat agar jangan menimbulkan kesalahpahaman makna dan keberagaman tafsir. Sebaiknya istilah yang digunakan konsiten untuk satu makna yang sama.
– Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan istilah:• Arti istilah dapat berubah dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan, sebaiknya gunakan literatur terbaru, minimal terbitan lima tahun terakhir.
S e l e s a i