68857847 laporan-praktikum-kimia-analitik-gravimetri
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Kimia Analitik
Nama : Ikra alma Khudra Hari/tanggal : Senin/29-3-2010NRP : G34070065 Asisten : Zurida AgustiningtyasKel : C
GRAVIMETRI : Penetapan Kadar AirDan Kadar Abu Jaringan Tanaman ; Kalibrasi Alat Ukur Volume
Pendahuluan
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh (Underwood, 1986).
Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau kation suatu larutan. Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Sedangkan metode yang digunakan dalam anion tidak sesistematik kation. Namun skema yang digunakan bukanlah skema yang kaku, karena anion termasuk dalam lebih dari satu golongan.
Golongan I disebut juga dengan golongan asam klorida. Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg. ( PbCl2, HgCl2, AgCl ).
Spot test dapat digunakan untuk menentukan bahan individu tertentu dan susunan dalam suatu campuran. Reaksi-reaksi spot test akan memberikan efek yang khas terhadap zat tertentu atau pada contoh yang jumlahnya sedikit.
Tujuan
Tujuan percobaan ini adalah untuk menetapkan kadar air dan kadar abu suatu bahan. Praktikum Kalibrasi alat ukur volume bertujuan melakukan kalibrasi terhadap alat ukur volume.
Alat dan Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah bahanmakanan ternak/jaringan tanaman. Alat-alat yang dipakai adalah botol timbang, neraca analitik, eksikator, oven (thermostat), cawan porselin, pembakar gas dan tanur listrik. Praktikum kalibrasi menggunakan alat-alat seperti labu Erlenmeyer, pipet mohr 10 ml, 25 ml, pipet volumetrik10 ml, 25 ml, neraca analitik, dan labu takar 50 ml.
Prosedur Percobaan
Penetapan kadar air: Botol timbang dikeringkan pada temperature 105C selama 30 menit. Setelah didinginkan dalam eksikator kemudian ditimbang. Kira-kira 3 gram bahan dimasukkan dalam botol timbang, kemudian dikeringkan pada temperature 105 C hingga keriing/bebas air setelah didinginkan dalam eksikator ditimbang. Penetapan kadar abu: Cawan porselin dikeringkan pada temperature 600 C selama 30 menit, didinginkan dalam eksikator kemudian ditimbang. Kira-kira 2 gram contoh dimasukkan ke dalam cawan porselin berasap lagi. Kemudian dimasukkan kedalam tanur listrik dengan temperature 600 C sampai contoh menjadi abu samasikali. Setelah didinginkan dalam eksikator ditimbang.
Kalibrasi buret: Buret diisi dengan air destilata sampai miniskusnyamencapai 0.00 ataupun daerah berskala. Erlenmeyer kosong yang telah bersih dan kering ditimbang dengan tutupnya. 10.00 ml air dari buret dikeluarkan dan ditampung dalam Erlenmeyer yang telah ditimbang, tutup kemudian ditimbang kembali. Tahapan tersebut diulang dengan jumlah air 0-20, 0-30, 0-40, 0-50. Untuk tiap data volume untuk ig air pada berbagai suhu diperhitungkan. Kalibrasi pipet mohr sama dengan kalibrasi buret teteapi denga volume air 0-5, 0-10, 0-15, 0-20, 0-25. Kalibrasi pipiet volumetric sama seperti buret tapi dengan mengeluarkan cairan sekaligus. Kalibrasi labu takar: labu takar dibersihkan dan dikeringkan (30 menit 100 C). labu takar dikeluarkan dari oven. Didiamkan sebentar diluar, dimasukkan dalam eksikator. Labu takar ditimbang dengan tepat. Labu takar diisi dengan air destilata sampai tanda tera kemudian ditimbang.
Hasil Pengamatan
Kadar airUlangan Bobot
basah Bobot cawan kosong
Bobot kering+cawan
Bobot kering
% kadar airBasah kering
1 3.0047 1.9742 2.7922 0.7482 75.102 3.0028 1.8980 2.7029 0.8049 73.203 3.0078 2.0151 2.7936 0.7785 74.12
Rata-rata :SD :
Kada abuUlangan Bobot
contohBobot cawan kosong
Bobot abu+cawan
Bobot abu
Kadar abu
1 2.0001 32.5531 32.7507 0.19762 2.0002 18.4054 18.6180 0.21263 2.0002 22.1914 22.4908 0.2994
.\
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kalibrasi pipet volumetricUlangan Volume Bobot awal Bobot akhir Bobot air Suhu (C)1 5 115.6102 120.1118 4.5016 282 5 115.6102 120.7968 5.1866 28.53 5 115.6102 120.7233 5.1131 29.5
Ulangan Volume Bobot awal Bobot akhir Bobot air Suhu (C)1 10 32.4425 42.3767 9.9342 282 10 32.4425 42.3748 9.9323 28.53 10 32.4425 42.3752 9.3327 28
Ulangan Volume Bobot awal Bobot akhir Bobot air Suhu (C)1 25 53.9241 78.8046 24.8805 292 25 53.9241 78.8048 24.8847 293 25 53.9241 78.8086 24.8845 29
Kalibrasi buretUlangan
V1
Botol kosong
Botol kosong+air
Bobot air
Suhu
Volume isi
SD
% kesalahan
1 10 ml
105.7871
115.4995 9.7124 30
2 10 ml
105.7871
115.8422 10.0551
30
3 10 ml
105.7871
115.6816 9.8945 30
Ulangan
V1
Botol kosong
Botol kosong+air
Bobot air
Suhu
Volume isi
SD
% kesalahan
1 20 ml
105.7871
125.6303 19.8432
30
2 20 ml
105.7871
125.5408 19.7537
30
3 20 ml
105.7871
125.8556 20.0685
30
Ulangan
V1
Botol kosong
Botol kosong+air
Bobot air
Suhu
Volume isi
SD
% kesalahan
1 30 ml
105.7871
135.789 30.0019
29
2 30 ml
105.7871
135.4074 29.6203
30
3 30 ml
105.7871
135.5207 29.7336
30.5
Ulangan
V1
Botol kosong
Botol kosong+air
Bobot air
Suhu
Volume isi
SD
% kesalahan
1 40 ml
105.7871
145.6637 39.8466
30
2 40 ml
105.7871
145.2548 39.4677
30
3 40 ml
105.7871
145.5896 39.8025
30
Ulangan
V1
Botol kosong
Botol kosong+air
Bobot air
Suhu
Volume isi
SD
% kesalahan
1 50 ml
105.7871
155.2246 49.4375
30
2 50 ml
105.7871
155.2260 49.4389
30
3 50 ml
105.7871
155.5208 49.7337
30
Kalibrasi pipet Mohr
Pipet 5 mlUlangan V1 Botol kosong Botol kosong+air Bobot air Suhu
1 5 ml 46.7547 51.7178 4.9631 28.5
2 5 ml 35.8152 40.7459 4.9307 29
3 5 ml 43.4147 48.2495 4.8348 29.5
Pipet 10 mlUlangan V1 Botol kosong Botol kosong+air Bobot air Suhu
1 5 ml 46.7547 52.7267 5.972 29
2 5 ml 35.8152 41.7986 5.9834 29
3 5 ml 43.4147 49.4131 5.9984 29
Ulangan V1 Botol kosong Botol kosong+air Bobot air Suhu
1 10 ml 46.7547 57.6986 10.9439 29
2 10 ml 35.8152 46.8016 10.9864 29
3 10 ml 43.4147 54.3687 10.954 29
Pipet 25 mlUlangan V1 Botol kosong Botol kosong+air Bobot air Suhu
1 5 ml 38.2007 44.9114 6.7107 28.5
2 5 ml 34.6862 41.3218 6.6356 28.5
3 5 ml 52.3576 59.1127 6.7551 28.5
Ulangan V1 Botol kosong Botol kosong+air Bobot air Suhu
1 10 ml 38.2007 49.9449 11.7442 28.5
2 10 ml 34.6862 46.3860 11.6998 29
3 10 ml 52.3576 64.0690 11.7114 29
Kalibrasi labu takar
Labu takar Bobot awal Bobot akhir Bobot air suhu100 ml 54.4294 153.7045 99.2751 2950 ml 35.1832 84.7643 49.5811 2925 ml A 21.5755 46.3160 24.7405 3025 ml B 20.5777 45.4192 24.8415 2910 ml A 11.3134 21.2628 9.9494 2910 ml B 10.8946 20.7652 9.8706 30
Pembahasan
Kesimpulan
Percobaan golongan klorida dan spot test sudah dapat dilakukan dengan benar. Hasil yang didapat menunjukkan reaksi yang positif dan negatif. Golongan I atau golongan asam klorida yaitu Pb, Ag, Hg, ( PbCl2, HgCl2, AgCl) akan membentuk endapan dengan asam klorida encer. Sementara Spot test dapat digunakan untuk menentukan bahan individu tertentu dan susunan dalam suatu campuran jika reaksi yang terjadi positif.
Daftar Pustaka
Harjadi, W. 1993.Ilmu kimia analitik Dasar .Erlangga. Jakarta.
Underwood & R.A Day. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta