5 kuliah p3g blok 1 6

Upload: putri-ramadhani

Post on 30-Oct-2015

127 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN GERIATRIDr. Rose Dinda Martini, SpPD

  • Jika usia lanjut sakit pasien geriatri

    KARAKTERISTIKNYA BERBEDA

    MultipatologiCadangan faali menurunTampilan klinis menyimpangGangguan status fungsionalGangguan nutrisi

  • FAKTOR-FAKTOR BERINTERAKSI SECARA KOMPLEKS

  • Pasien Geriatri jika terserang kondisi akut :

    GERIATRIC GIANTS :

    SINDROM DELIRIUMDEPRESIJATUH / INSTABILITAS POSTURAL INKONTINENSIAIMOBILISASIGEJALA DEKONDISI

  • Keadaan semakin rumit jika:Selain terdapat:

    SINDROMA DELIRIUMDEPRESIJATUH / INSTABILITAS POSTURAL

    INKONTINENSIAIMOBILISASIGEJALA DEKONDISI Juga terdapat:

    PENELANTARANABUSEMISKIN

  • Dibutuhkan pendekatan yang khusus terhadap pasien geriatri :

    COMPREHENSIVE GERIATRIC ASSESSMENT ( CGA )

    PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN GERIATRI ( P3G )

  • Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri

  • Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri

    Kuratif (upaya penyembuhan)Promotif (mempertahankan)Preventif (pencegahan)Rehabilitatif (pemulihan)Sistem kerja INTERDISIPLIN pada Tim Multidisiplin

  • Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri

    Bertujuan untuk mengelola pasien geriatri secara paripurnaMengkaji aset yang masih dimiliki pasien

    Menggunakan aset tersebut untuk mencapai tujuan pengelolaan.

  • Pengkajian Paripurna Pasien GeriatriBersifat holistikBio-psiko-sosialKuratif, Rehabilitatif, Promotif, PreventifPengkajian status fungsionalPengkajian status psiko-kognitifPengkajian aset keluarga pasien (sosial)

  • Menyeluruh diartikan sebagai pendekatan yang paripurna

    BIOPSIKOSOSIAL

  • Menyeluruh diartikan sebagai pendekatan yang paripurna

    BIOPSIKOSOSIALKURATIFPROMOTIFPREVENTIFREHABILITATIF

  • Menyeluruh diartikan sebagai pendekatan yang paripurna

    BIOPSIKOSOSIALKURATIFPROMOTIFPREVENTIFREHABILITATIFIMPAIRMENTDISABILITYHANDICAP

  • Menyeluruh diartikan sebagai pendekatan yang paripurna

    ObatMakan / dietCairanAktivitasAsuhan psikososialBIOPSIKOSOSIALKURATIFPROMOTIFPREVENTIFREHABILITATIFIMPAIRMENTDISABILITYHANDICAP

  • Comprehensive Geriatric Assessment (CGA)CGA merupakan evaluasi pada pasien usia yang memfokuskan pada:Kesehatan fisikKesehatan mentalStatus fungsionalFungsi sosialLingkunganStatus nutrisi

    Tujuan evaluasiTatalaksana yang memaksimalkan independensi dan mencegah disabilitas di masa datang

  • Pasien AnamnesisBio-psiko-sosialNutrisiAnamnesis sistemPemeriksaan jasmaniUmumNeurologik dasarPemeriksaan status fungsionalPemeriksaan status mentalPemeriksaan penunjangPengkajian iatrogenesis, lingkungan, dukunganPenatalaksanaan dengan pendekatan interdisiplin PROTOKOL dalam REKAM MEDIK PASIEN GERIATRI

  • Status FungsionalKonsep umumKemampuan fungsional merupakan fokus utama evaluasi pasien geriatri

    Mgunakan instrumen tertentu (ADL, IADL)

    Gangg. status fungsionalperlu program u/ memperbaikinyakondisi kesehatan kembali pulih, mempersingkat lama rawat, meningkatkan kualitas hidup & kepuasan pasien.

    Pengkajian status fungsional u/mengatasi berbagai hendaya prioritas penyelesaian masalah.

  • Status Fungsional (2)Nilai dari kebanyakan intervensi medis pada orang usia lanjut dapat diukur dari pengaruhnya pada kemandirian dan status fungsionalnya.

    Kegagalan mengatasi hendaya maupun gejala yang muncul akan mengakibatkan kegagalan pengobatan secara keseluruhan.

  • SKOR ADL BARTHELMAKANMINUMPENGGUNAAN TOILETMANDIMEMBERSIHKAN DIRITRANSFERMOBILISASIBERKEMIHB A BNAIK TURUN TANGGA

  • IADLMEMBACA, MENULISMEMASAKMEMBERSIHKAN RUMAHBERBELANJAMENCUCI PAKAIANMENGELOLA KEUANGAN SENDIRIMENGELOLA OBAT-OBATAN SENDIRIPENGGUNAAN TRANSPORTASI UMUMPENGGUNAAN ALAT KOMUNIKASI (telepon)

  • Status KognitifFaal kognitif yang paling sering terganggu pada pasien geriatri dg penyakit akutmemori segera dan jangka pendek, persepsi, proses pikir, dan fungsi eksekutif.

    Gangg. fx kognitif menyulitkan dokter dalam pengambilan data anamnesis, pengobatan, kepatuhan dan kemampuan pasien untuk melaksanakan program yang telah direncanakanpengelolaan secara keseluruhan akan terganggu juga.

  • Status Kognitif (2)Penapisan adanya gangguan faal kognitif secara obyektif antara lain dapat dilakukan dengan pemeriksaan neuropsikiatrik seperti Abbreviated Mental Test, the Mini-Mental State Examination (MMSE), the Global Deterioration Scale (GDS), dan the Clinical Dementia Rating (CDR).

  • MMSE(Mini-Mental State Examination)AtensiRegistrasiRecallKalkulasiOrientasi tempatOrientasi waktuOrientasi orangBerbahasaFungsi eksekutifVisuospasial

  • SKOR AMT (Abbreviated Mental Test)USIAORIENTASI WAKTUORIENTASI TEMPATORIENTASI ORANGPERISTIWA PENTING (eg. tgl kemerdekaan, gunung meletus, banjir, dll)MENGHITUNG TERBALIK, 20 0TEMPAT TINGGALTAHUN BERAPA SEKARANG ?TANGGAL KELAHIRAN (peristiwa yang mendekati)

  • Status EmosionalKondisi Psikologik, ex.:gangg.penyesuaian dan depresi, mempengaruhi hasil pengelolaanPasien yang depresi akan sulit untuk diajak bekerjasama dalam kerangka pengelolaan secara terpadumenyulitkan dokter dan paramedik u/ mengikuti dan mematuhi berbagai modalitas yang diberikan. Instrumen untuk mengkaji status emosional pasien misalnya Geriatric Depression Scale (GDS) Pendekatan profesional dengan bantuan psikiater amat diperlukan untuk menegakkan diagnosis pasti.

  • Geriatric Depression Scale

    1.Apakah anda sebenarnya puas dengan kehidupan anda ?YaTIDAK2.Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan minat atau kesenangan anda ?YATidak3.Apakah anda merasa kehidupan anda kosong ?YA Tidak4.Apakah anda sering merasa bosan ? YA Tidak5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap saat ?YaTIDAK6.Apakah anda takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada anda ?YATidak7.Apakah anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup anda ?YaTIDAK8.Apakah anda sering merasa tidak berdaya ? YATidak9.Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke luar dan mengerjakan sesuatu hal yang baru ?YATidak

  • Geriatric Depression Scale Setiap jawaban bercetak tebal mempunyai nilai 1 Skor antara 5-9 menunjukkan kemungkinan besar depresi Skor 10 atau lebih menunjukkan depresi

    10.Apakah anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya ingat anda dibandingkan kebanyakan orang ?YATidak11.Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini menyenangkan ?YaTIDAK12.Apakah anda merasa tidak berharga seperti perasaan anda saat ini ?YATidak13.Apakah anda merasa penuh semangatYaTIDAK14.Apakah anda merasa bahwa keadaan anda tidak ada harapan ?YATidak15.Apakah anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari anda ?YATidak

  • Status Nutrisi Gangguan nutrisimempengaruhi status imun & keadaan umum pasien.

    Adanya gangg. nutrisi seringkali terabaikan s/d kondisi status gizi turun menjadi gizi buruk baru tersadarPada saat itu biasa sudah terlambat atau setidaknya akan sulit menyusun program untuk mengobati status gizi buruk.

    Pengkajian status nutrisi dapat dilakukan dengan anamnesis gizi (anamnesis asupan), pemeriksaan antropometrik, maupun biokimiawi.

  • Pendekatan Paripurna Pasien GeriatriPendekatan klinik ini bertujuan:Mencapai derajat kesehatan optimal serta memiliki kemampuan fungsional tertinggi

    Tidak sekedar mengobati gangguan organ(impairment)Tapi juga pada tingkat fungsi sebagai individu(disability)Dan fungsi sebagai anggota masyarakat(handicap)

  • Pr. 76 th, kesadaran sejak 1 hari yll.Dua mgg tak nafsu makan, minum (s)Seminggu kemudian hanya mau makan minum di kamar, aktivitas berkurang.Tiga hari terakhir hanya mau di kamar DM 10 tahun, Hipertensi 8 tahun.Pemeriksaan:Apatis, TD 135/80, HR 88/m, P 22/m, S 37,3oCKonjungtiva tak pucat, sklera tak ikterik.BJ 1 & 2 murni, (m) dan (g) negatifRonkhi basah (+)/(+), mengi (+)H/L tt, BU positif normal, asc.(-), ed (-)Laboratorium :Hb 11,7 g/dL Leuko 10.500 /uL Tromb. 197.000/uLGD 158 mg/dLOT 26 ; PT 31 Alb 2,9; Glob 3,0 g/dLUr 36 ; Cr 1,6 mg/dLNa 134 ; K 3,7 mEq/LECG dbnCXR infiltrat (+) di perihiler paru kiri.Contoh Kasus

  • Diagnosis PneumoniaInsufisiensi renalDM, GD terkontrolHipertensi terkontrol

  • Diagnosis Pneumonia antibiotikInsufisiensi renal cairan sesuaiDM, GD terkontrol regulasi GDHipertensi terkontrol obat lama teruskan

  • Follow upSeminggu: Keluarga mengeluh pasien lemas, kalau duduk pusing, nafsu makan tidak ada.CM, td vital baik, ronkhi (+), banyak lendirOtot mengecil ; dekubitus 3 cm grade 2 sacrumMengompol , tak bisa bab sudah 9 hari ini.Na 126 ; K 3,5 ; Alb 2,5 ; Glob 3,0Kultur dahak: bahan sulit terambil

  • Follow upHari ke-11KU semakin lemahDekubitus 6 cm grade 2+Semua aktivitas harus dibantuPasien tak mau makan, diam sajaInfus dan kateter minta dibuka terus

  • Follow upHari ke-16SomnolenTD mulai turunNafas kadang cepat, tersengal-sengalMalam hari pasien meninggal

    APA YANG SALAH ?

  • Yang harus dievaluasi:Bagaimana asupan makan / minumBagaimana BAB dan BAKBagaimana IMTBagaimana aktivitas ?Bagaimana kondisi kognitif dan emosi?Bagaimana kemampuan ekspektorasi?

  • Yang harus dievaluasi:Bagaimana asupan makan / minumBagaimana BAB dan BAKBagaimana IMTBagaimana aktivitas ?Bagaimana kondisi kognitif dan emosi?Bagaimana kemampuan ekspektorasi?Status NutrisiADL / St FungsionalSt Psiko-Kognitif

  • Contoh KasusPerempuan berusia 80 tahunEpisode pneumonia pada PPOKMasuk RS 5 hari yang laluBerbaring di tempat tidur selama tiga hari iniMendapat quinolone, ambroxol, beta-2 agonistGelisah & susah tidur di malam hari, mendapat obat anti psikotikselanjutnya, terdapat perbaikan dari pneumonianya

    R P D: DM, hipertensi, PJK, riwayat mild strokeObat- obat: glipizide, enalapril, carvedilol, isosorbide dinitrate, aspirin, teofilin, (haloperidol)Kondisi pre-morbid:- berjalan dengan menggunakan tongkat, mandiri (home-bound)- status fungsional (ADL): membutuhkan bantuan saat mandiTinggal bersama anak perempuan

  • Setelah pengobatan pneumonianya:

    Kesulitan berjalan ada episode mau jatuh

    Sering tidak keburu ke toilet, sudah keluar b a k di celana sebelum sampai di toilet

    Malam susah tidur, sering ke toilet malam hari, masih sering kebingungan

  • Setelah pengobatan pneumonianya:

    Kesulitan berjalan ada episode mau jatuh

    Sering tidak keburu ke toilet, sudah keluar b a k di celana sebelum sampai di toilet

    Malam susah tidur, sering ke toilet malam hari, masih sering kebingunganBagaimana seharusnya mengelola pasien ini ?

  • (1) Standard internal medicine approach

  • Standard internal medicine approachKesulitan berjalan - episode mau jatuh- Pneumonia membaik ; leukosit normal ; Hb normal- Tak ada defisit neurologis fokal, CT otak: lacunar infarcts- OA genu ? nyeri lutut

    Sering tidak keburu ke toilet, sudah keluar b a k di celana sebelum sampai di toilet- urin lengkap: 15 leukosit / hpf- kultur urin : steril ? UTI

    Malam susah tidur, sering ke toilet malam hari, masih sering kebingungan - tak ada strok baru, tak ada obat anti-psikotik- elektrolit/ Cr, Ca2+, vB12/ folate, thyroid function: normal ? dementia

  • (2) Standard internal medicine approach PLUS Comprehensive Geriatric Assessment

  • Kesulitan berjalan - episode mau jatuh- Evaluasi sindrom geriatri instabilitas posturalSering tidak keburu ke toilet, sudah keluar b a k di celana sebelum sampai di toilet- Evaluasi sindrom geriatri inkontinensia urinMalam susah tidur, sering ke toilet malam hari, masih sering kebingungan - Evaluasi sindrom geriatri gangguan faal kognitif (ACS/delirium; demensia)

    Ditambah pengkajian ranah fungsional yang lainStandard internal medicine approach + C G A

  • Senarai Bulir

    Seiring bertambahnya usia, seseorang akan menjadi lebih unik dan berbeda, sehingga perawatannya sangat khas dan per individu Terdapat aspek khusus dlm anamnesis, pem. fisik, maupun pem.penunjang

    Kemampuan untuk dapat hidup mandiri sangat penting

  • Senarai Bulir (2)Usia lanjut seringkali memiliki gejala yang harus segera ditatalaksana meskipun penyebab yang mendasari tidak jelas

    tatalaksana komprehensif terpadu adalah yang paling efektif.talaksana kombinasi farmakologis, rehabilitasi, psikososial, keluarga dan lingkungan.

    Strategi pencegahan untuk usia lanjut lebih difokuskan kepada kualitas hidup daripada memperpanjang lama kehidupan.

  • PenutupPenilaian pasien untuk menegakkan diagnosis medik geriatri tidak cukup

    Penatalaksanaan pasien geriatri tidak hanya pada aspek kuratif gangguan organ atau sistem organ tetapi juga menangani hendaya

    Pengkajian status fungsional, psiko-kognitif, dan status nutrisi penting dilakukan tenaga kesehatan untuk pencapaian kualitas pelayanan dan kualitas hidup pasien geriatri yang lebih baik

  • We do not put years to life but we put life to years

  • Kualitas hidup lebih penting dari sekadar panjang umur

    *************************************