4871470982619874

Upload: iniciate07

Post on 04-Oct-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

982374098237498-723

TRANSCRIPT

MATERI PALANG MERAH REMAJA (PMR)

BAB 1Pertolongan Pertama

Pentingnya Pertolongan PertamaDalam kehidupan sehari-hari kita kadang mengalami sakit, cedera atau kecelakaan. Karena itulah kita perlu mengetahui tentang Pertolongan Pertama.

Pertolongan Pertama yang biasa disingkat PP yaitu pemberian pertolongan segera kepada korban yang mengalami sakit atau cedera secara mendadak sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (fasilitas kesehatan terdekat).

TENTANG MEDIS DASARPemberian pertolongan yang sifatnya sementara sampai korban tiba di fasilitas kesehatan.

SIAPA YANG DISEBUT PENOLONG PERTAMA?Penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian, memiliki kemampuan dan terlatih dalam penanganan medis dasar / kedaruratan.

PP BERTUJUAN UNTUK:1. Menyelamatkan jiwa korban agar tidak meninggal di tempat.2. Mencegah cacat, misalnya luka yang membekas.3. Memberikan rasa nyaman dan membantu proses penyembuhan.

APA KEWAJIBAN PELAKU PP?1. Mengutamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.2. Meminta bantuan kepada yang lebih ahli.3. Memberi pertolongan kepada korban dengan cepat dan tepat sesuai dengan keadaan korban.4. Membantu pelaku PP yang lainnya.

BAB 2Alat Perlindungan Diri (APD)

Yang perlu disiapkan:Sebagai pelaku PP, kita juga harus mengutamakan keselamatan diri sendiri. Jadi, kita memerlukan Alat Perlindungan Diri (APD).

APD itu adalah alat yang digunakan agar kita tidak tertular penyakit. Alat perlindungan diri tidak perlu mahal. Contohnya :- Sarung tangan lateks- Masker penolong- Kacamata pelindung

Selain APD, dalam melakukan PP kita juga memerlukan beberapa peralatan misalnya :- Kasa Steril- Pembalut gulung / perban- Pembalut perekat / plester- Gunting pembalut- Bidai- Pinset- Senter- Selimut

Kamu Harus Tau!Darah dan semua cairan tubuh bisa menularkan penyakit...!

Bab 3Luka

Kita sudah sering mendengar kata luka, mungkin sebagian dari kamu sudah pernah terluka. Tapi, apakah kamu sudah tahu apa itu luka?

Luka adalah rusaknya jaringan lunak baik di dalam maupun luar bagian tubuh. Luka paling jelas terjadi pada kulit.

KLASIFIKASI LUKALuka dapat dikelompokan menjadi 2 (dua), yakni :

1. Luka TerbukaUmumnya kerusakan jaringan lunak ini darah keluar dari pembuluh darah sehingga terjadi perdarahan. Luka terbuka terjadi bila kulit rusak dan terlihatnya darah, contoh : luka lecet luka sayat luka robek luka tusuk luka sobek amputasi

a. luka lecet b. Luka robek c. luka tusuk d. luka sobek

2. Luka Tertutup Luka tertutup yaitu bila darah tidak terlihat, contoh : Memar Benjol Remuk

MENGAPA PERLU MENGGUNAKAN PENUTUP LUKA?Bila ada luka yang berdarah, sebaiknya luka dibersihkan dengan antiseptik kemudian ditutup. Penutup luka ini penting karena mempunyai fungsi sebagai berikut. Membantu menghentikan perdarahan Mencegah kuman masuk ke dalam luka

APA SAJA YANG BISA DIGUNAKAN UNTUK MENUTUP LUKA?- Kasa steril- Penutup kain kasa- Penutup berperekat- Penutup buatan sendiri

TENTANG PEMBALUT LUKA...Agar penutup luka tidak terlepas dari tempatnya, maka gunakan pembalut luka untuk menahannya. Kegunaan pembalut untuk membantu menghentikan perdarahan.

Fungsi pembalut luka :- Penekan untuk menghentikan perdarahan- Mempertahankan penutup luka pada tempatnya- Menjadi penopang bagian tubuh yang cedera

Beberapa contoh pembalut luka :- Pembalut gulung (perban)- Pembalut segitiga (mitela)- Pembalut rekat (plester)

Pedoman Dalam Menutup dan Membalut LukaPenutupan Luka- Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka- Bersihkan luka sebelum ditutup

Pembalutan Luka- Jangan membalut terlalu kencang dan terlalu longgar- Jangan biarkan ujung sisa pembalut terurai- Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari bawah ke atas (ke arah jantung )- Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan

Apa yang seharusnya kita lakukan saat kita atau teman kita terluka???Sebelum melakukan penanganan, kita pastikan dulu jenis lukanya apakah terbuka atau tertutup.

Untuk luka terbuka, penanganan yang dilakukan :1. Pastikan daerah luka terlihat2. Bersihkan daerah sekitar luka dengan air bersih. Berikan antiseptik seperti povidone iodine atau rivanol.3. Cegah terjadinya infeksi.4. Lakukan penutupan luka dan pembalutan5. Baringkan korban6. Tenangkan korban7. Rujuk ke fasilitas kesehatan

Sedangkan untuk luka tertutup, khususnya memar penanganannya yakni :1. Beri kompres dingin pada memar2. Tekan memar dengan menggunakan kompres dingin3. Bila terjadi pada alat gerak, maka tinggikan lebih tinggi dari jantung

BAB 4Patah Tulang

Kita Cari Tahu Yuk...Agar kita dapat berdiri dengan tegak, tubuh kita perlu ditopang oleh susunan tulang-tulang yang ada di dalam tubuh. Tulang-tulang itulah yang membantu kita bergerak sesuai dengan yang kita inginkan.

Walaupun kuat, kalo terbentur benda keras dari luar bisa berakibat fatal lho... Tulang kita bisa patah!!! Serem banget kan?! Makanya, ayo kita belajar bersama......

PATAH TULANG itu adalah terputusnya jaringan tulang.

Inilah Gejala dan Tanda telah Terjadi Patah Tulang !- Adanya perubahan bentuk. Bagian yang patah terlihat aneh bila dibandingkan saat sehat.- Daerah yang patah sukar digerakkan bahkan mungkin tidak dapat.- Terdengar suara berderik pada daerah yang patah- Bengkak di daerah patah- Memar di daerah patah- Ujung tulang mungkin terlihat pada patah tulang terbuka

JENIS PATAH TULANG1. Patah tulang terbukaBagian tulang yang patah terlihat dari luar

2. Patah tulang tertutupBagian tulang yang patah tidak terlihat dari luar

Biasanya pada kasus patah tulang dibutuhkan BIDAI. Yaitu suatu alat bantu untuk menghindari pergerakan, melindungi dan menstabilkan bagian tubuh yang diduga patah.

PENTINGNYA PEMBIDAIANPembidaian dilakukan dengan tujuan dibawah ini.- Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah.- Mengurangi rasa nyeri.- Mengistirahatkan anggota badan yang patah.- Mengurangi cedera yang baru disekitar bagian tulang yang patah.- Mempercepat penyembuhan.- Mengurangi perdarahan

Selain itu kita juga perlu mengenal macam-macam bidai. Alat yang bisa difungsikan sebagai bidai?- Bidai KerasDibuat dari bahan yang keras dan kaku untuk mencegah pergerakan bagian yang cedera. Bahan yang sering dipakai adalah kayu, alumunium, karton, plastic atau bahan lain yang kuat dan ringan. Contoh : BIdai kayu, bidai tiup, bidai vakum- Bidai yang dapat dibentukJenis bidai ini dapat diubah menjadi berbagai bentuk dan kombinasi untuk disesuaikan dengan bentuk cedera . Contoh : Bidai vakum, bantal, selimut, karton, bidai kawat.- Bidai TraksiBidai bentuk jadi dan bervariasi tergantung dari pembuatannya.Hanya digunakan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai pada patah tulang paha- Gendongan atau Blat dan BebatPembidaian dengan menggunakan pembalut, umunya dipakai mitela.Prinsipnya adalah memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera. Contoh : Gendongan lengan.- Bidai ImprovisasiBila tidak tersedia bidai jadi, maka penolong dituntut mampu berimprovisasi membuat bidau yang cukup kuat dan ringan untuk menopang bagian tubuh yang cedera.Contoh : majalah, Koran, karton dll.

PEDOMAN UMUM PEMBIDAIANPedoman ini sangat penting untuk mengurangi kesalahan dalam pembidaian:1. Jika korban sadar, sampaikan rencana tindakan kepada korban.2. Pastikan bagian yang cedera dapat dilihat dan rawatlah perdarahan bila ada.3. Nilai gerakan, sensasi, sirkulasi (GSS) pada bagian yang menjauhi batang tubuh sebelum melakukan pembidaian.4. Siapkan alat seperlunya (misal bidai dan mitella).5. Upayakan tidak mengubah posisi yang cedera.6. Jangan memasukkan bagian tulang yang patah.7. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah.8. Ikatan jangan terlalu keras dan jangan longgar.9. Ikatan harus cukup jumlahnya dimulai dari sendi yang banyak bergerak.10. Selesai dilakukan pembidaian dilakukan pemeriksaan GSS kembali, bandingkan dengan pemeriksaan GSS yang pertama.

LANGKAH LANGKAH PENANGANAN PATAH TULANG :1. Lakukan penilaian dini2. Lakukan pemeriksaan fisik3. Stabilkan bagian yang patah secara manual4. Upayakan yang diduga patah dapat dilihat5. Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada6. Siapkan alat-alat seperlunya ( bidai dan mitella )7. Lakukan pembidaian!8. Kurangi rasa sakit korban9. Baringkan korban pada posisi yang sakit

Cerai Sendi (Dislokasi)Cerai sendi adalah keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi.Penyebab : Sendi teregang melebihi batas normal sehingga kedua ujung tulang terpisah dan tidak pada tempatnya. Jaringan ikat sendi bisa tertarik melebihi batas normal dan mungkin sampai robek

Waspadai Gejala dan Tandanya! :- Secara umum berupa patah tulang yang terbatas pada daerah sendi.

Terkilir Otot (Strain)Terkilir otot adalah robeknya jaringan otot pada ekor otot (Tendon), karena teregang melebihi batas normal.Penyebab :- Umumnya terjadi karena pembebanan secara tiba-tiba pada otot tertentu.Hal ini sering terjadi pada cedera olahraga karena : karena :- Latihan peregangan tidah cukup- Latihan peregangan tidak benar- Teregang melampaui kemampuan- Gerakan yang tidak benarWaspadai Gejala dan Tandanya! :- Nyeri yang mendadak pada daerah otot yang tertentu- Nyeri menyebar keluar disertai kejang dan kaku otot- Bengkak pada daerah cedera

Terkilir Sendi (Sprain)Terkilir Sendi adalah robek atau putusnya jaringan ikat sekitar sendi karena sendi teregang melebihi batas normal .Penyebab :Terpeleset, gerakan yang salah. Waspadai Gejala dan Tandanya!- Bengkak- Nyeri Gerak- Nyeri Tekan- Warna kulit merah kebiruan

Pertolongan cedera pada sistem otot rangka:- Lakukan penilaian dini.- Lakukan pemeriksaan Fisik- Stabilkan bagian yang patah secara manual- Upayakan yang diduga patah dapat dilihat- Atasi perdarahan dan rawat luka bila ada- Siapkan alat-alat seperlunya ( bidai dan mitella )- LAKUKAN PEMBIDAIAN!!!- Kurangi rasa sakit- Baringkan penderita pada posisi yang nyaman.

Penanganan Terkilir :- Letakkan penderita dalam posisi yang nyaman, istirahatkan bagian yang cedera- Tinggikan bagian yang cedera- Beri kompres dingin maksimum 3 menit, ulangi setiap jam bila perlu- Balut tekan dan tetap tinggikan- Rawat sebagai patah tulang- Rujuk ke fasilitas kesehatan

Pertolongan pada beberapa cedera alat gerak :

1. Cedera bahuDislokasi bahu adalah cedera yang paling sering terjadi di daerah bahu. Bila terjadi patah tulang selangka, mungkin terlihat rongga pada daerah lengan atas di bawah tulang selangka. Pada cedera ini tindakan yang paling baik adalah memasang gendongan.

2. Cedera Patah tulang lengan atasTulang lengan atas merupakan tulang yang cukup tebal dan kuat, bila tulang ini cedera waspadailah cedera jaringan disekitarnya. Pertolongan :- Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menghadap kedalam- Pasang bidai sampai siku- Ikat di daerah diatas dan diaerah yang patah- Lengan bawah digendong- Jika siku juga patah dan tangan tidak dapat dilipat, pasang bidai sampai ke lengan bawah, dan biarkan tangan tergantung, tidak usah digendong.- Rujuk ke fasilitas kesehatan

3. Cedera patah tulang lengan bawahCedera di daerah lengan bawah dan pergelangan tangan merupakan cedera yang sering ditemukan. Pertolongan :- letakkan tangan di dada- Pasang bidai dari siku sampai tangan- Ikat pada daerah diatas dan dibawah tulang yang patah- Lengan digendong- Rujuk ke fasilitas kesehatan

4. Cedera tangan dan jariTangan yang cedera harus dibidai pada posisi fungsional. Cara paling mudah adalah dengan meletakkan benda dalam telapak tangan, lalu membalut tangan tersebut dan meletakkannya diatas bidai. Bila yang cedera adalah jari, maka ikatlah jari tersebut dengan jari disebelahnya. Bila yang cedera lebih dari satu jari maka bidailah seluruh tangan.

5. Patah tulang pahaPerubahan bentuk pada patah tulang paha biasanya terlihat dengan jelas, disamping nyeri dan pembengkakkan. Pertolongan :- Pasang dua bidai dari : Ketiak sampai sedikit melewati telapak kaki Lipatan paha sampai sedikit melewati telapak kaki- Beri bantalan kapas atau kain antara bidai dengan tungkai yang patah- Bila perlu ikat kedua kaki diatas lutut dan pergelangan kaki telapak kaki dengan pembalut untuk mengurangi pergerakan.- Rujuk ke fasilitas Kesehatan Catatan :- Patah tulang paha dapat menimbulkan perdarahan dalam, sehingga penderita dapat mengalami syok- Bila ada patah tulang terbuka, atasi perdarahan dan rawat lukanya

6. Cedera LututBila lutut berada dalam posisi tertekuk maka bidailah dalam posisi tersebut dan bila lurus maka bidailah dalam posisi lurus. Cara membidainya sama seperti patah tulang paha .

7. Patah tulang tungkai bawahUmumnya kedua tulang tungkai bawah mengalami cedera bersamaan. Letaknya yang sangat dekat denganpermukaan kulit menyebabkan cedera ini sering berupa patah tulang terbuka . Pertolongan : Pasang 2 bidai disebelah luar dan dalam tungkai yang patah dari lipatan paha sampai sedikit melewati telapak kaki. Beri bantalan kapas atau kain antara bidai atau kain.

BAB 5Pingsan

APA ITU PINGSAN?Kenali Penyebabnya- Peredaran darah ke otak berkurang- Kelelahan- Kekurangan makanan

PENTING!Bila kamu menemukan gejala atau tanda seperti yang tersebut diatas, maka sebaiknya diperiksakan ke fasilitas kesehatan.

Waspadai! Inilah gejala dan tandanya- Perasaan mau jatuh- Pandangan berkunang-kunang, telinga berdenging.- Lemas, keluar keringat dingin.- Menguap.- Denyut nadi lambat.

Apa yang harus kita lakukan bila ada korban pingsan???1. Baringkan korban dengan tungkai ditinggikan.2. Longgarkan pakaian.3. Usahakan korban menghirup udara segar.4. Periksa cedera lainnya.5. Beri selimut, agar badannya hangat.6. Biarkan korban istirahat dahulu bila kesadarannya pulih7. Bila tidak cepat pulih, maka: Periksa napas dan nadi Posisikan stabil Rujuk ke fasilitas kesehatan

PERINGATAN!!!Jangan memberi rangsangan bau-bauan apapun!

Pemeriksaan Denyut NadiSetiap kali jantung berdenyut maka pembuluh nadi akan melebar dan berkonstraksi saat darah melaluinya. Nadi adalah gelombang tekanan yang dihasilkan oleh denyut jantung.

Denyut nadi dapat diperiksa di bagian :- Leher (Pembuluh nadi leher/ Arteri karotis)- Lengan atas (Pembuluh nadi lengan atas/Arteri brakialis)- Pergelangan tangan (Pembuluh nadi pergelangan tangan/A. radialis)- Lipat paha (Pembuluh nadi lipat paha/ A.femoralis)

Cara memeriksa nadi:- Pasien berbaring atau duduk dengan tenang- Raba nadi yang akan diperiksa dengan telunjuk dan jari tengah- Tekan sedikit sampai nadi teraba, lalu mulai menghitung sambil melihat penunjuk detik pada jam.- Bila denyut nadi teratur, nadi diperiksa selama 15 detik dan hasilnya dikalikan 4 untuk mendapatkan denyut nadi per menit. Bila denyut nadi tidak teratur, harus diukur selama 60 detik- Laporkan juga teratur atau tidak, kuat atau lemah denyut nadi penderita.

Denyut NadiBayi : 120 150 X/menitAnak : 80 150 X/menitDewasa : 60 90 X/menit

Pemeriksaan PernapasanPada penderita sadar jangan sampai penderita mengetahui bahwa frekuensi pernapasannya sedang dihitung. Genggam tangan penderita lalu letakkan di atas dada atau di atas perut penderita, lalu amati gerakkan naik turunnya.

Satu pernapasan adalah satu kali menghirup napas dan satu kali mengeluarkan napas (satu kali gerakan naik dan turun). Pernapasan dihitung selama 30 detik, lalu dikalikan 2 untuk mendapatakan frekuesi pernapasan per menit.

Frekwensi Pernapasan:Bayi : 25 50 x/menitAnak : 15 30 x/menitDewasa : 12 20 x/menit

Pemeriksaan SuhuPada pemeriksaan suhu tubuh cukup diperoleh data suhu relatif. Apakah ada peningkatan atau penurunan suhu yang dilakukan dengan perabaan dengan menggunakan punggung tangan pada dahi atau leher. Kelembaban kulit juga harus dinilai (berkeringat/kering). PucatDapat terjadi akibat gangguan peredaran darah KemerahanTekanan darah tinggi, keracunan alcohol, luka bakar, demam, penyakit infeksi Kebiruan (sianosis)Kurangnya oksigen dalam darah. KekuninganSering merupakan tanda gangguan hati Biru kehitamanTanda perdarahan bawah kulit

Warna kulit juga perlu dinilai.

Suhu tubuh normal 36,5-37,5 C

BAB 6Pengukuran Tekanan Darah

Persiapan Alat:

Stetoskop Tensimeter (membuka tensimeter, memasang selang dari air raksa dan dari manset, membuka penutup air raksa)

Pelaksanaan Pengukuran Tekanan Darah:

Membebaskan lengan kanan atas baju pasien. Meletakan tensimeter sejajar dengan posisi jantung pasien. Melakukan palpasi pada arteri brachialis di fossa cubiti (lipat lengan). Memasang manset di lengan atas, dengan bagian bawah manset 2-3 cm di atas lipat lengan. Meraba arteri radialis dengan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah) dengan tangan kiri atau kanan. Memompa manset dengan satu tangan (kiri atau kanan) hingga nadi tidak diraba (sistolik palpatoar). Menempatkan membran stetoskop di atas arteri brachialis. Memompa manset dengan tangan kanan atau kiri hingga 30 mmHg di atas tekanan sistolik palpatoar. Menurunkan tekanan manset perlahan 2-3 mmHg perdetik, menentukan suara denyut nadi yang pertama kali terdengar sebagai tekanan sistolik auscultator. Melanjutkan menurunkan tekanan manset, suara denyut nadi terakhir yang terdengar adalah tekanan diastolik; kemudian diturunkan dengan cepat sampai 0 Manset dilepaskan dari lengan atas. Memberitahu hasil pemeriksaan tekanan darah pada pasien dan dicatat.

BAB 7Mimisan

Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim (terlalu panas / terlalu dingin) /kelelahan/benturan

Gejala: Dari lubang hidung keluar darah Korban dapat sulit bernapas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah Kadang disertai pusing

Penanganan: Bawa korban ke tempat sejuk atau nyaman Tenangkan korban Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung Diminta bernafas melalui mulut Bersihkan hidung luar dari darah. Darah jangan tertelan.

Materi Palang Merah Remaja (PMR)14