3.1 jenis dan pendekatan...
TRANSCRIPT
34
BAB III
METODE PENELITIAN
Adapun yang akan dibahas pada metode penelitian ini secara singkat dan
jelas meliputi, jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek
dan objek penelitian, data dan sumber data, metode pengumpulan data, instrumen
penelitian, teknik analisis data, dan prosedur penelitian, yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti.
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif yang dimaksud dalam yaitu untuk menggambarkan
bagaimana kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa setelah
diterapkan metode pembelajaran Mind Mapping dengan model pembelajaran
Reasoning and Problem Solving. Pendekatan penelitian yang akan digunakan
dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan
kualitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data
kualitatif berupa kata-kata lisan maupun tertulis yang diamati oleh peneliti.
Sedangkan pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang digunakan untuk
mengumpulkan data berupa angka-angka.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi yang akan dilakukan penelitian adalah SMP Muhammadiyah 4
Malang yang beralamat di Jl Gajayana gang III C Kota Malang. Proses pelaksanaan
dan pengambilan data penelitian dilaksanakan pada pembelajaran semester ganjil
tahun pelajaran 2017-2018 dan disesuaikan dengan proses pembelajaran yang
35
berlangsung. Alasan peneliti mengambil lokasi penelitian di SMP Muhammadiyah
4 Malang karena selama ini pembelajaran matematika di SMP Muhammadiyah 4
Malang belum pernah menerapkan metode pembelajaran Mind Mapping dengan
model pembelajaran Reasoning and Problem Soving, serta untuk mengetahui
kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa.
3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A SMP
Muhammadiyah 4 Malang semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 yang
berjumlah 15 siswa. Sedangkan objek penelitian yaitu kemampuan penalaran dan
pemecahan masalah matematis setelah menggunakan metode pembelajaran Mind
Mapping dengan model pembelajaran Reasoning and Problem Solving.
3.4 Data dan Sumber Data
Data yang di gunakan pada penelitian ini yaitu berupa data-data yang
diperoleh langsung dari sumber data. Adapun data yang di ambil dari penelitian ini
yaitu sebagai berikut:
1. Aktivitas guru yang diamati dalam proses pembelajaran adalah kesesuaian
pelaksanaan kegiatan guru dalam mengajar dengan diterapkannya metode
pembelajaran Mind Mapping dengan model pembelajaran Reasoning and
Problem Solving selama pembelajaran berlangsung.
2. Aktivitas siswa yang diamati dalam proses pembelajaran adalah keikutsertaan
siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dengan diterapkannya metode
pembelajaran Mind Mapping dengan model pembelajaran Reasoning and
Problem Solving selama pembelajaran berlangsung.
36
3. Kemampuan penalaran matematis siswa yang diperoleh dari permasalahan yang
dikerjakan siswa pada akhir pertemuan yang dikerjakan secara individu.
4. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diperoleh dari
permasalahan yang dikerjakan siswa pada akhir pertemuan yang dikerjakan
secara individu.
Dari data yang diperoleh tersebut dari sumber dan aktifitas siswa,
kemampuan pemahaman konsep dan koneksi matematika siswa diperoleh siswa
kelas VIII A SMP Muhammadiyah 4 Malang. Sedangkan sumber data aktivitas
guru diperoleh dari guru yang menerapkan metode pembelajaran Mind Mapping
dengan model pembelajaran Reasoning and Problem Solving selama pembelajaran
berlangsung.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk memperoleh data pada penelitian ini yaitu
melalui observasi dan tes. Berikut penjelasan metode yang digunakan dalam
pengumpulan data:
3.7.1 Observasi
Observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai pelaksanaan
pembelajaran dikelas, dalam hal ini mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa.
3.7.2 Tes
Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan penalaran dan
kemampuan pemecahan masalah siswa secara tertulis. Tes tersebut dilakukan
secara tertulis dengan memberikan soal yang harus dikerjakan oleh siswa. Dari hasil
37
tes tersebut akan diketahui kemampuan penalaran dan pemecahan masalah siswa
setelah mengikuti proses pembelajaran
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi
aktivitas guru dan siswa, tes penalaran matematis, dan tes pemecahan masalah
matematika siswa.
3.7.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru
Lembar observasi guru merupakan instrumen penerapan metode
pembelajaran Mind Mapping dengan model pembelajaran Reasoning and Problem
Solving untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas guru ketika
pembelajaran berlangsung sesuai dengan lembar observasi guru yang telah disusun.
Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru Menggunakan Metode Pembelajaran Mind Mapping dengan Model Reasoning and Problem Solving
Aktivitas Guru Taraf Keterlaksanaan 1 2 3 4
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Guru menyampaikan materi secara garis besar. 3. Guru menjelaskan langkah-langkah membuat mind
mapping 4. Guru membentuk kelompok secara heterogen dengan
anggota 3-4 orang 5. Guru memberikan permasalahan untuk didiskusikan 6. Guru meminta setiap kelompok untuk melakukan diskusi
tentang permasalahan yang diberikan 7. Guru berkeliling menghampiri setiap kelompok untuk
membimbing, mengarahkan, ikut serta dalam diskusi 8. Guru mengarahkan kelompok dalam membuat mind
mapping 9. Guru mengarahkan kelompok dalam membuat
perencanaan penyelesaian masalah 10. Guru membimbing kelompok dalam melakukan
penyelesaian masalah 11. Guru meminta setiap perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil dari diskusi, sedangkan kelompok lain diminta memberikan tanggapan.
12. Guru melakukan refleksi pembelajaran bersama siswa dan membimbing siswa untuk menarik kesimpulan
38
Tabel 3.2. Pedoman Lembar Observasi Guru
Nilai Keterangan 1 Terlaksana kurang baik. (Apabila guru tidak bisa melaksanakan aktivitas). 2 Terlaksana cukup baik. (Apabila guru bisa melaksanakan aktivitas, namun masih ada
kekurangan). 3 Terlaksana dengan baik. (Apabila guru bisa melaksanakan aktivitas dengan baik). 4 Terlaksana dengan sangat baik. (Apabila guru bila melaksanakan aktivitas sangat dan
tidak ada kekurangan).
3.7.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi siswa merupakan instrumen penerapan metode
pembelajaran Mind Mapping dengan model pembelajaran Reasoning and Problem
Solving untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa ketika
pembelajaran berlangsung sesuai dengan kegiatan siswa pada lembar observasi
siswa yang telah disusun.
Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Mind Mapping dengan Model Reasoning and Problem Solving
Aktivitas Siswa Taraf Keterlaksanaan 1 2 3 4
1. Siswa menyimak tujuan pembelajaran 2. Siswa mendengarkan penjelasan guru. 3. Siswa mendengarkan penjelasan mengenai langkah-langkah
membuat mind mapping Indikator mendengarkan :
- Siswa memperhatikan guru saat menjelaskan - Siswa menyimak dengan baik penjelasan guru - Siswa merespon saat guru bertanya - Siswa paham apa yang diminta guru
4. Siswa berkumpul sesuai kelompoknya 5. Siswa melakukan diskusi kelompok tentang permasalahan yang
diberikan 6. Siswa berdiskusi dengan kelompok untuk membuat mind mapping 7. Siswa melakukan tahap membaca dan berfikir
Indikator berfikir : - Siswa memberikan informasi dengan menuliskan gambaran
mengenai permasalahan yang guru berikan 8. Siswa membuat perencanaan penyelesaian masalah 9. Siswa melakukan penyelesaian terhadap permasalahan yang telah
diberikan. 10. Setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil dari diskusi,
sedangkan kelompok lain diminta memberikan tanggapan. 11. Siswa melakukan refleksi dengan guru dan menarik kesimpulan
39
Skala penskoran yang digunakan dalam menilai aktivitas siswa adalah
sebagai berikut.
Skor 4 : setiap poin deskripsi terlaksana dengan sangat baik yaitu siswa
melaksanakan aktivitas dalam rentang 75% − 100% selama pembelajaran.
Skor 3 : setiap poin deskripsi terlaksana dengan baik yaitu siswa melaksanakan
aktivitas dalam rentang 50% − 75% selama pembelajaran.
Skor 2 : setiap poin deskripsi terlaksana dengan cukup baik yaitu siswa
melaksanakan aktivitas dalam rentang 25% − 50% selama pembelajaran.
Skor 1 : setiap poin deskripsi terlaksana dengan kurang baik yaitu siswa
melaksanakan aktivitas dalam rentang 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑑𝑑𝑘𝑘𝑘𝑘𝑑𝑑 25% selama pembelajaran.
3.7.3 Tes Kemampuan Penalaran Matematis Siswa
Tes kemampuan penalaran matematis digunakan untuk mengetahui
kemampuan penalaran matematis siswa dalam menyelesaikan masalah terbuka
berbentuk non rutin dan dilakukan dengan memberikan tes dalam bentuk soal
uraian, kemudian hasil dari jawaban siswa dinilai sesuai yang tertera pada lembar
penilaian dan pedoman penilaian kemampuan penalaran matematis siswa.
Tabel 3.4 Lembar Penilaian Kemampuan Penalaran Matematis Siswa
No Nama Siswa Skor Indikator Kemampuan Penalaran Total Skor KP 1 KP 2 KP 3 KP 4
1 2
Keterangan :
KP 1 : Memberikan pernyataan-pernyataan dan memberikan penjelasan yang mendukung
KP 2 : Mengajukan dugaan tentang jawaban dan proses solusi
KP 3 : Memberikan penjelasan tentang cara yang digunakan
KP 4 : Menarik kesimpulan yang valid
40
Tabel 3.5 Pedoman Penilaian Kemampuan Penalaran Matematis Siswa
No Indikator Aspek yang dinilai Skor
1 Siswa dapat memberikan pernyataan-pernyataan dan memberikan penjelasan yang mendukung
Apabila siswa mampu memberikan pernyataan-pernyataan mengenai informasi dari permasalahan dan menjelaskannya dengan sangat baik dan benar
4
Apabila siswa mampu memberikan pernyataan-pernyataan mengenai informasi dari permasalahan dan menjelaskannya dengan baik
3
Apabila siswa memberikan pernyataan-pernyataan mengenai informasi dari permasalahan tetapi tidak menjelaskannya
2
Apabila siswa tidak memberikan pernyataan-pernyataan mengenai informasi dari permasalahan
1
2 Siswa dapat mengajukan dugaan tentang jawaban dan proses solusi
Apabila siswa mampu memperkirakan jawaban yang benar untuk menyelesaikan masalah dan proses solusi yang harus digunakan dengan sangat baik
4
Apabila siswa mampu memperkirakan jawaban yang benar untuk menyelesaikan masalah dan proses solusi yang harus digunakan dengan baik
3
Apabila siswa mampu memperkirakan jawaban yang benar untuk menyelesaikan masalah, akan tetapi tidak dapat memperkirakan solusi yang harus digunakan
2
Apabila siswa tidak dapat memperkirakan jawaban yang benar dan solusi yang harus digunakan
1
3 Siswa dapat memberikan penjelasan tentang cara yang digunakan
Apabila siswa mampu menjelaskan cara yang digunakan tersebut secara detail dan benar dengan sangat baik
4
Apabila siswa mampu menjelaskan cara yang digunakan tersebut secara detail dan benar dengan baik
3
Apabila siswa mampu menjelaskan cara yang digunakan tersebut dengan benar tetapi kurang detail
2
Apabila siswa tidak menjelaskan cara yang digunakan dengan baik
1
4 Siswa dapat menarik kesimpulan yang valid
Apabila siswa mampu menarik kesimpulan dari jawabannya tersebut dengan sangat baik dan benar
4
Apabila siswa mampu menarik kesimpulan dari jawabannya tersebut dengan baik dan benar
3
Apabila siswa mampu menarik kesimpulan dari jawabannya tersebut dengan baik, tetapi masih terdapat kekurangan
2
Apabila siswa tidak dapat menarik kesimpulan dari jawabannya tersebut
1
41
3.7.4 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Tes kemampuan pemecahan masalah digunakan untuk mengetahui
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam menyelesaikan masalah
terbuka dan dilakukan dengan memberikan tes dalam bentuk soal uraian, kemudian
hasil dari jawaban siswa dinilai sesuai yang tertera pada lembar penilaian dan
pedoman penilaian kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Tabel 3.6 Lembar Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
No Nama Siswa Skor Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah
Total Skor
KPM 1 KPM 2 KPM 3 KPM 4 1 2
Keterangan :
KPM 1 : Memahami masalah
KPM 2 : Merencanakan penyelesaian masalah
KPM 3 : Melaksanakan penyelesaian masalah
KPM 4 : Mereview kembali penyelesaian masalah
Tabel 3.7 Pedoman Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
No Indikator Aspek yang dinilai Skor 1 Siswa dapat memahami
masalah Apabila siswa mampu memahami masalah dengan menuliskan informasi dan pertanyaan yang diajukan pada permasalahan dengan benar dan lengkap
4
Apabila siswa mampu memahami masalah dengan menuliskan informasi dan pertanyaan yang diajukan pada permasalahan dengan benar namun kurang lengkap
3
Apabila siswa mampu memahami masalah dengan menuliskan informasi dan pertanyaan yang diajukan pada permasalahan kurang lengkap dan kurang benar
2
Apabila siswa tidak mampu memahami masalah dengan menuliskan informasi dan pertanyaan yang diajukan pada permasalahan
1
2 Siswa dapat merencanakan penyelesaian masalah
Apabila siswa mampu merencanakan proses penyelesaian masalah dengan tahapan yang terstruktur dengan sangat baik dan benar
4
Apabila siswa mampu merencanakan proses penyelesaian masalah dengan tahapan yang terstruktur dengan benar
3
Apabila siswa mampu merencanakan proses penyelesaian masalah dengan tahapan yang kurang terstruktur
2
42
Apabila siswa tidak mampu merencanakan proses penyelesaian masalah dengan baik
1
3 Siswa dapat melaksanakan penyelesaian masalah
Apabila siswa mampu menyelesaikan masalah dari rencana yang telah dibuat dengan sangat baik dan benar
4
Apabila siswa mampu menyelesaikan masalah dari rencana yang telah dibuat dengan benar
3
Apabila siswa mampu menyelesaikan masalah dari rencana yang telah dibuat dengan benar, tetapi masih tidak lengkap
2
Apabila siswa tidak mampu menyelesaikan masalah. 1 4 Siswa dapat mereview
kembali penyelesaian masalah
Apabila siswa mampu mereview kembali dari proses penyelesaian masalah hingga jawaban yang diperoleh dengan sangat baik dan teliti
4
Apabila siswa mampu mereview kembali dari proses penyelesaian masalah hingga jawaban yang diperoleh dengan baik, tetapi kurang teliti
3
Apabila siswa mereview kembali proses penyelesaian masalah hingga jawaban yang diperoleh dengan tidak teliti
2
Apabila siswa tidak mereview kembali proses penyelesaian masalah hingga jawaban yang diperoleh.
1
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah semua kegiatan pembelajaran berlangsung
untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran Mind Mapping dengan model
Reasoning and Problem Solving pada pembelajaran matematika. Adapun teknik
analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
3.7.1 Analisis Aktivitas Guru dan Siswa
Panduan analisis hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada proses
pembelajaran matematika menggunakan metode pembelajaran Mind Mapping
dengan model Reasoning and Problem Solving yang dilakukan oleh observer dapat
dihitung dengan menggunakan rumus dan dengan kriteria sebagai berikut.
𝑆𝑆𝑘𝑘 =𝑗𝑗𝑘𝑘𝑗𝑗𝑗𝑗𝑘𝑘ℎ 𝑠𝑠𝑠𝑠𝑗𝑗𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘ℎ 𝑠𝑠𝑘𝑘𝑠𝑠𝑘𝑘 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑎𝑎𝑑𝑑𝑎𝑎𝑑𝑑𝑎𝑎𝑘𝑘𝑠𝑠 𝑦𝑦𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑑𝑠𝑠𝑘𝑘𝑠𝑠𝑗𝑗𝑠𝑠ℎ
𝑗𝑗𝑘𝑘𝑗𝑗𝑗𝑗𝑘𝑘ℎ 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑎𝑎𝑑𝑑𝑎𝑎𝑑𝑑𝑎𝑎𝑘𝑘𝑠𝑠
Keterangan :
Sa : skor aktivitas guru atau siswa
43
Tabel 3.8 Persentase dan Kategori Penilaian Aktivitas Guru dan Siswa
Persentase Keterlaksanaan Taraf Keterlaksanaan 3,51 ≤ 𝑆𝑆𝑘𝑘 < 4,00 Sangat baik 2,51 ≤ 𝑆𝑆𝑘𝑘 < 3,50 Baik 1,51 ≤ 𝑆𝑆𝑘𝑘 < 2,50 Cukup 1,00 ≤ 𝑆𝑆𝑘𝑘 < 1,50 Kurang
(Permendikbud, 2014)
3.7.2 Analisis Kemampuan Penalaran Matematis Siswa
Kemampuan penalaran matematis siswa dapat diketahui dari hasil tes tulis
dalam bentuk soal uraian yang dilakukan siswa. Analisis data tersebut dilakukan
dengan menganalisis lembar jawaban tes yang diberikan pada siswa. Lembar
jawaban tes di analisis sesuai dengan tahapan penalaran matematis siswa kemudian
melakukan penilaian terhadap masing-masing tahapan tersebut. Untuk mengetahui
kemampuan penalaran matematis siswa dilakukan analisis presentase nilai dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑆𝑆𝑘𝑘𝑑𝑑 =𝑗𝑗umlah skor setiap indikator
4 × jumlah indikator × 100
Keterangan:
Skp : skor kemampuan penalaran matematis siswa
4 : skor maksimal tiap indikator
Adapun kriteria penilaian kemampuan penalaran matematis siswa adalah
sebagai berikut: Tabel 3.9 Persentase dan Kategori Penilaian Kemampuan Penalaran Matematis Siswa
Persentase Penilaian Kategori
𝟖𝟖𝟖𝟖 ≤ 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺 < 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏 Sangat baik
𝟕𝟕𝟏𝟏 ≤ 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺 < 𝟖𝟖𝟖𝟖 Baik
𝟖𝟖𝟖𝟖 ≤ 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺 < 𝟕𝟕𝟏𝟏 Cukup Baik
𝟒𝟒𝟏𝟏 ≤ 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺 < 𝟖𝟖𝟖𝟖 Kurang Baik
𝟏𝟏 ≤ 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺 < 𝟒𝟒𝟏𝟏 Sangat Kurang
(Usman, 2013)
44
3.7.3 Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kemampuan pemecahan masalah matematika dapat diketahui dari hasil tes
tulis dalam bentuk soal uraian yang dilakukan siswa. Analisis data tersebut
dilakukan dengan menganalisis lembar jawaban tes yang diberikan pada siswa.
Lembar jawaban tes di analisis sesuai dengan tahapan pemecahan masalah
matematika siswa kemudian melakukan penilaian terhadap masing-masing tahapan
tersebut. Untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa dilakukan
analisis presentase nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑆𝑆𝑘𝑘𝑑𝑑𝑗𝑗 =𝑗𝑗umlah skor setiap indikator
4 × jumlah indikator × 100
Keterangan:
Skpm : Skor kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
4 : skor maksimal tiap indikator
Adapun kriteria penilaian kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa adalah sebagai berikut:
Tabel 3.10 Persentase dan Kategori Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa
Persentase Penilaian Kategori
𝟖𝟖𝟖𝟖 ≤ 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺 < 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏 Sangat baik
𝟕𝟕𝟏𝟏 ≤ 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺 < 𝟖𝟖𝟖𝟖 Baik
𝟖𝟖𝟖𝟖 ≤ 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺 < 𝟕𝟕𝟏𝟏 Cukup Baik
𝟒𝟒𝟏𝟏 ≤ 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺 < 𝟖𝟖𝟖𝟖 Kurang Baik
𝟏𝟏 ≤ 𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺𝑺 < 𝟒𝟒𝟏𝟏 Sangat Kurang
(Usman, 2013)
3.8 Prosedur Penelitian
Tahap-tahap yang akan digunakan dalam penelitian ini mencakup tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pelaporan. Uraian dari tahap-tahap
tersebut yaitu:
45
3.8.1 Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan dilakukan sebelum melakukan penelitian. Tahapan-
tahapan persiapan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan tempat penelitian
b. Melakukan observasi dan wawancara dengan guru matematika kelas VIII
A untuk mengetahui kesulitan belajar siswa, model yang digunkan guru
dalam pembelajaran, dan hasil belajar siswa.
c. Menyusun RPP dengan metode pembelajaran mind mapping dan
reasoning and problem solving, menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS)
sebagai bahan diskusi kelompok, lembar tes tulis untuk mengukur tingkat
kemampuan penalaran matematis dan pemecahan masalah matematika
siswa serta membuat kunci jawaban, menyusun instrumen penilaian dan
memvalidasi, lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran
Mind Mapping dengan model pembelajaran Reasoning and Problem
Solving, lembar kemampuan penalaran matematis siswa serta lembar
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa selama pembelajaran.
3.8.2 Tahap Pelaksanaan
Tahap selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, seluruh persiapan
dan perencanaan dilaksanakan untuk memperoleh informasi yang dbutuhkan.
Tahap-tahap pelaksanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tersebut dilaksanakan sesuai dengan RPP
yang telah disusun.
46
2. Melakukan pengamatan
Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kegiatan
observasi dilakukan oleh dua observer yaitu guru bidang studi matematika
SMP Muhammadiyah 4 Malang dan teman sejawat. Objek yang diamati
peneliti meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa.
3. Melakukan tes
Tes dilaksanakan setelah selesai kegiatan pembelajaran. Tes tersebut dilakukan
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi, kemampuan
penalaran matematis siswa dan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa.
3.8.3 Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan merupakan tahap akhir dari penelitian, yaitu mengolah data
hasil penelitian, menganalisis data, menarik kesimpulan hasil penelitian dan
menyusun laporan dari hasil penelitian yang dilakukan.