246243612 gas well deliverability

4
4.2.2. Isochronal Test Back Pressure Test hanya dapat memberikan hasil yang baik bila dilangsungkan pada reservoir dengan permeabilitas tinggi. Sedang untuk reservoir dengan permeabilitas rendah, akan diperlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai kondisi yang stabil, sehingga apabila uji dilakukan pada sumur yang belum mempunyai fasilitas produksi, jumlah gas yang dibakar cukup besar. Bertolak dari kelemahan back-pressure test, maka Cullender mengembangkan isochronal test untuk memperoleh harga deliverability pada sumur dengan permeabilitas rendah yang memerlukan waktu yang lama untuk mencapai kondisi stabil. Cullender juga mengusulkan suatu cara tes berdasarkan anggapan, bahwa jari-jari daerah penyerapan yang efektif (efektive drainage radius), r d adalah fungsi dari t D dan tidak dipengaruhi oleh laju produksi. Ia mengusulkan laju yang berbeda tetapi dengan selang waktu yang sama, akan memberikan grafik

Upload: kozaki13

Post on 14-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sadasdas

TRANSCRIPT

4.2.2. Isochronal TestBackPressureTesthanya dapat memberikan hasil yang baik bila dilangsungkan pada reservoir dengan permeabilitas tinggi. Sedang untuk reservoir dengan permeabilitas rendah, akan diperlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai kondisi yang stabil, sehingga apabila uji dilakukan pada sumur yangbelum mempunyai fasilitas produksi, jumlah gas yang dibakar cukup besar. Bertolak dari kelemahan back-pressure test, maka Cullender mengembangkan isochronal test untuk memperoleh harga deliverability pada sumur dengan permeabilitas rendah yang memerlukan waktu yang lama untuk mencapai kondisi stabil. Cullender juga mengusulkan suatu cara tes berdasarkan anggapan, bahwa jari-jari daerah penyerapan yang efektif (efektive drainage radius), rdadalah fungsi dari tD dan tidak dipengaruhi oleh laju produksi. Ia mengusulkan laju yang berbeda tetapi dengan selang waktu yang sama, akan memberikan grafik log p2vs log Qsc yang linier dengan harga eksponen n yang sama, seperti pada kondisi aliran yang stabil. Tes ini terdiri dari serangkaian proses penutupan sumur sampai tekanan reservoir (Pr) mencapai stabil, yang diusulkan dengan pembukaan sumur, sehingga menghasilkan laju produksi tertentu selama jangka waktu t,tanpa menanti kondisi stabil. Diagram laju produksi dan tekanan di dasar sumur dapat dilihat pada Gambar 4.3. Setiap perubahan laju produksi didahului oleh penutupan sumur sampai tekanan reservoir (Pr) mencapai stabil. Pada Gambar 4.3 ditunjukkan beberapa hal penting yangberkaitan dengan urutan uji isochronal, yaitu :1. Waktu alir, kecuali pengaliran yang terakhir, berlangsung dalam selang waktu yang sama.2. Perode penutupan berlangsung sampai P = Pr, bukannya selang waktu yang sama panjang.3.Pada periode pengaliran terakhir, sumur dialirkan sampai mencapai keadaan stabil, tetapi hal ini tidak mutlak.

Gambar 4.3Diagram Laju Produksi dan Tekanan DariIsochronal Test

Prosedur pelaksanaan dari isochronal test adalah sebagai berikut:1.Sumur ditutup hingga mencapai keadaan keseimbangan statik, tekananterukur dicatat sebagai tekanan rata-rata reservoir (Pr).2.Sumur diproduksikan dengan laju aliran q1 selama waktu t1, dan catat laju aliran serta tekanan alir sebagai q1dan Pwf1.3.Sumur ditutup kembali selama waktu t, hingga mencapai kondisi kesetimbangan statik (Pr).4.Sumur diproduksi selama waktu t2 (sama dengan t1) dengan ukuran choke yang berbeda dan catat laju aliran dan tekanan alirsebagai q2 dan Pwf2.5.Ulangi langkah 3 dan 4 beberapa kali (umumnya cukup sampai empat titik) dengan waktu alir t1.