Implikasi Teori Von Thunen Terhadap Lahan Perkotaan

lokasi : Kota Makasar

NAMA : LOVEANI YASTIKA PUTRI

NIM :21040114130070

KELAS B

Identifikasi Wilayah

Kota Makassar merupakan kota terbesar keempat di Indonesia dan terbesar di Kawasan Timur Indonesia memiliki luas areal 175,79 km2 dengan penduduk 1.112.688, sehingga kota ini sudah menjadi kota Metropolitan

Kota Makassar berperan sebagai pusat perdagangan dan jasa, pusat kegiatan industri, pusat kegiatan pemerintahan, simpul jasa angkutanbarang dan penumpang baik darat, laut maupun udara dan pusat pelayanan pendidikan dan kesehatan.

CBD terdapat di Tanjung Bunga Dn Panakkukang

Kesesuaian Dengan Teori Von Thunen

Teori yang Masih Relevan

1. maximum oriented

2. Kegiatan tertentu hanya mampu membayar pada tingkat tertentu

Teori Yang Tidak Relevan

1. Isolated stated

2. Single Market : Kota Makassar memiliki 2 CBD

3. Singe Destination

4. Daerah pedalaman merupakan daerah berciri sama (homogenous) dan cocok untuk tanaman dan peternakan dalam menengah

5. one moda transportation : sudah beragamnya transportasi

6. Equidistant : biaya tergantung aksebilitas dan jaringan transportasi bukan berdasarkan jarak

Kesimpulan Sebagian besar Teori von thunen tidak relevan lagi untuk di

gunakan pada lahan perkotaan Kota Makasar Perbedaan dalam zona lahan dan struktur ruang kota

mengindikasikan Kegiatan tertentu hanya mampu membayar pada tingkat

tertentu Harga pada tingkat tertentu dipengaruhi oleh lokasinya

dari titik referensi, yang biasanya adalah pusat kota CBD Harga pada dasarnya adalah sewa terhadap aksesibilitas

Sangat dipengaruhi oleh keberadaan jaringan transportasi