1.trematodosis (cacing hati)

33
TREMATODOSIS TREMATODOSIS FASCIOLOSIS FASCIOLOSIS = DISTOMATOSIS = LIVER = DISTOMATOSIS = LIVER FLUKE DISEASE = LIVER ROT FLUKE DISEASE = LIVER ROT PENYEBAB PENYEBAB : : - - Fasciola gigantica Fasciola gigantica - Fasciola hepatica - Fasciola hepatica HEWAN YANG PEKA HEWAN YANG PEKA : : domba, kambing, sapi, kerbau, gajah, domba, kambing, sapi, kerbau, gajah, kuda, babi, anjing, kucing, kelinci, kuda, babi, anjing, kucing, kelinci, tikus, manusia tikus, manusia

Upload: owhmann

Post on 26-Jun-2015

451 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

TREMATODOSISTREMATODOSISFASCIOLOSISFASCIOLOSIS = DISTOMATOSIS = LIVER = DISTOMATOSIS = LIVER FLUKE DISEASE = LIVER ROTFLUKE DISEASE = LIVER ROT

PENYEBAB PENYEBAB : : - - Fasciola giganticaFasciola gigantica - Fasciola hepatica- Fasciola hepatica

HEWAN YANG PEKAHEWAN YANG PEKA : : domba, kambing, sapi, kerbau, gajah, domba, kambing, sapi, kerbau, gajah, kuda, babi, anjing, kucing, kelinci, tikus, kuda, babi, anjing, kucing, kelinci, tikus, manusiamanusia

Page 2: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

HABITAT : saluran empedu,HABITAT : saluran empedu,pada manusia dan kuda dapat pada manusia dan kuda dapat diketemukan pada paru-paru dan di diketemukan pada paru-paru dan di bawah kulitbawah kulit

SIFAT AGEN DAN IMUNITASSIFAT AGEN DAN IMUNITAS : : Cacing dewasa memakan jaringan hati Cacing dewasa memakan jaringan hati dan darah inang. dan darah inang. Toksin hemolisin dan sisa metabolisme Toksin hemolisin dan sisa metabolisme diabsorpsi inang → ANEMIAdiabsorpsi inang → ANEMIA Dari kutikula mengiritasi mukosa Dari kutikula mengiritasi mukosa → → BATU EMPEDUBATU EMPEDU

Page 3: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

KERUGIANKERUGIAN 1. Kematian1. Kematian2. Produktivitas menurun2. Produktivitas menurun3. Harga jual menurun3. Harga jual menurun

CARA PENULARANCARA PENULARAN : : Tertelannya metaserkariaTertelannya metaserkaria Inang perantara : Inang perantara : Lymnea rubigenosa = Lymnea rubigenosa =

L. javanicaL. javanica

Page 4: 1.Trematodosis (Cacing Hati)
Page 5: 1.Trematodosis (Cacing Hati)
Page 6: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEKAAN HEWAN TERHADAP INFEKSI KEPEKAAN HEWAN TERHADAP INFEKSI

CACING FASCIOLA SPPCACING FASCIOLA SPP..

Faktor intrinsik tergantung padaFaktor intrinsik tergantung pada : :1. 1. Spesies hewanSpesies hewan2.2. Umur hewan Umur hewan3. 3. Format hewanFormat hewan4. 4. Kondisi hewanKondisi hewan

Faktor ekstrinsik tergantung pada :Faktor ekstrinsik tergantung pada :11. Dosis infeksi. Dosis infeksi2. Cara pemeliharaan2. Cara pemeliharaan3. Pengaruh pakan3. Pengaruh pakan4. Pengaruh infeksi parasit lain4. Pengaruh infeksi parasit lain5. Pengaruh obat-obat tertentu5. Pengaruh obat-obat tertentu

Page 7: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

PATOGENESIS : tergantung pada derajat PATOGENESIS : tergantung pada derajat infeksiinfeksi

AKUT :AKUT :Penularan terjadi secara tiba-tiba Penularan terjadi secara tiba-tiba dalam jumlah banyak. Terjadi dalam jumlah banyak. Terjadi kerusakan hebat parenkim hati → kerusakan hebat parenkim hati → perdarahan rongga peritoneum. perdarahan rongga peritoneum. Dapat terjadi kematian dalam waktu Dapat terjadi kematian dalam waktu cepat / beberapa hari.cepat / beberapa hari.

Page 8: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

SUB AKUT : hampir sama dengan SUB AKUT : hampir sama dengan yang akut, hanya waktunya lebih yang akut, hanya waktunya lebih lamalama

KRONIS : penularan terjadi secara KRONIS : penularan terjadi secara bertahap dan jumlah parasit yang bertahap dan jumlah parasit yang menginfeksi tidak begitu banyakmenginfeksi tidak begitu banyak

Page 9: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

GEJALA KLINIS :GEJALA KLINIS :AKUTAKUT : :Terjadi kematian tiba-tiba. Sering diikuti infeksi Terjadi kematian tiba-tiba. Sering diikuti infeksi sekunder oleh sekunder oleh Clostridium novyiClostridium novyi → → BLACK BLACK DISEASEDISEASE → menyebabkan kematian. → menyebabkan kematian.

Terjadi kelemahan, anoreksia, pucat dan Terjadi kelemahan, anoreksia, pucat dan odema mukosa dan konjunctiva.odema mukosa dan konjunctiva.

Nyeri bila ditekan pada lambung bagian Nyeri bila ditekan pada lambung bagian kanan.kanan.

Kematian dapat terjadi kurang 24 jam → Kematian dapat terjadi kurang 24 jam → diikuti keluar eksudat purulent + darah dari diikuti keluar eksudat purulent + darah dari hidung dan anushidung dan anus

Page 10: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

SUB AKUTSUB AKUT : :Mirip dengan akut, waktunya lebih lama, Mirip dengan akut, waktunya lebih lama, perjalanan penyakit dapat mencapai 2 perjalanan penyakit dapat mencapai 2 minggu yang diikuti penurunan berat badan.minggu yang diikuti penurunan berat badan.

KRONIS :KRONIS :Jalannya penyakit lebih lama.Jalannya penyakit lebih lama.Odema sub mandibula = Odema sub mandibula = Bottle jawBottle jaw, , Anemia, Kelelahan umum, Ikterus, Diare. Anemia, Kelelahan umum, Ikterus, Diare. Kematian dapat terjadi setelah 2 / 3 bulan Kematian dapat terjadi setelah 2 / 3 bulan setelah terinfeksi. Terjadi kekurusan bila setelah terinfeksi. Terjadi kekurusan bila hewan tetap hidup. Produktivitas menurun. hewan tetap hidup. Produktivitas menurun. Dapat terjadi hidrothoraks, hidroperikard Dapat terjadi hidrothoraks, hidroperikard dan ascitesdan ascites

Page 11: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

PERUBAHAN PASCA MATI:

Makroskopik :Hidremis, ascites, hidrothoraks, hidroperikard, anemis, ikterus dan kekurusan.Pada hewan dewasa terjadi kebengkakan hati, mengeras, rapuh, penebalan saluran empedu.

Page 12: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

PENGOBATAN :

Hexachloropene: P.O. 15 mg/kgBBEfektif utk cacing hati dewasa untuk cacing muda 4 minggu 40 mg/kgBB

Dovenik (Nitroxinil): 7 ml/ekor

Triclabendazole: 5 mg/50 kgBB

Page 13: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

DIAGNOSISDIAGNOSIS : :

1)1) Melihat gejala klinis Melihat gejala klinis

2)2) Pemeriksaan tinja secara mikroskopisPemeriksaan tinja secara mikroskopis

3)3) Antigen diagnostic FasciolaAntigen diagnostic Fasciola secara intradermal secara intradermal 0,2 ml 0,2 ml penebalan kulit 15 mm/lebih berarti penebalan kulit 15 mm/lebih berarti positif fasciolosispositif fasciolosis

4)4) Pemeriksaan serologis :ELISAPemeriksaan serologis :ELISA

Page 14: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

PENCEGAHAN DAN PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN :PEMBERANTASAN :

- Pemeriksaan tinja rutin 2-3 bulan sekali- Pemeriksaan tinja rutin 2-3 bulan sekali

- Mencegah siput air masuk peternakan - Mencegah siput air masuk peternakan selokan sekitar kompleks peternakan selokan sekitar kompleks peternakan dg mollucidadg mollucida

- Memberantas siput air dg Na - Memberantas siput air dg Na pentachlorpenate : pentachlorpenate : 9 kg/3600 l air disemprotkan pada 9 kg/3600 l air disemprotkan pada padang gembala berair.padang gembala berair.

Page 15: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

EURYTREMATIASISPenyebabPenyebab : Eurytrema pancreaticum : Eurytrema pancreaticum

HABITAT CACING DEWASAHABITAT CACING DEWASA : saluran : saluran pancreas, saluran empedu, duodenumpancreas, saluran empedu, duodenum

HEWAN YANG PEKAHEWAN YANG PEKA : domba, kambing, sapi, : domba, kambing, sapi, kerbau dan ruminansia lainkerbau dan ruminansia lain

CARA PENULARANCARA PENULARAN: termakannya belalang : termakannya belalang ((grass hopergrass hoper) yang mengandung metaserkaria) yang mengandung metaserkaria

Inang perantaraInang perantara::1. Snail tanah → Famili 1. Snail tanah → Famili FruiticoilidaeFruiticoilidae2. Belalang (2. Belalang (grass hopergrass hoper))

Page 16: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

PATOGENESISPATOGENESIS : :Infeksi ringan→inflamasi catharalis = radang Infeksi ringan→inflamasi catharalis = radang

selaput lendir danselaput lendir dan kerusakan epithel saluran kerusakan epithel saluran empeduempeduTelur yg penetrasi → Telur yg penetrasi → foci inflammatoryfoci inflammatory (pusat (pusat radang bernanah campur darah & getah bening), radang bernanah campur darah & getah bening), & granulomata& granulomataKadang-kadang fibrosis → atrofi pancreasKadang-kadang fibrosis → atrofi pancreasInfeksi berat: Kelemahan penderitaInfeksi berat: Kelemahan penderitaPalpasi→pengerasan pancreas, kadang2 lunak & Palpasi→pengerasan pancreas, kadang2 lunak & bengkakbengkak

PENCEGAHAN & PENGOBATANPENCEGAHAN & PENGOBATAN : : belum belum diketahuidiketahui

Page 17: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

•PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN :PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN :

Bisa dilakukan Bisa dilakukan pengobatanpengobatan hewan yang sakit hewan yang sakit dengan :dengan :

✽ ✽ Hexachlorethane – Bentonite, dosis 180 g/ekorHexachlorethane – Bentonite, dosis 180 g/ekor sapi sapi✽ ✽ Bithionol, dosis 25-35 mg/kg BBBithionol, dosis 25-35 mg/kg BB✽ ✽ Hexachlorophene, dosis 10 mg/kg BBHexachlorophene, dosis 10 mg/kg BB✽ ✽ Yomesan, dosis 75 mg/kg BBYomesan, dosis 75 mg/kg BB

Pencegahan Pencegahan ::

✓ ✓ Pemberian mollucida di padang Pemberian mollucida di padang penggembalaan penggembalaan dan pengeringan rawa-rawa dan pengeringan rawa-rawa✓ ✓ Pemberian pakan bergiziPemberian pakan bergizi

Page 18: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

3.3. PARAMPHISTOMATOSISPARAMPHISTOMATOSIS

PENYEBAB:PENYEBAB:✓✓Paramphistomum cerviParamphistomum cervi✓✓Cotylophoron cotylophorumCotylophoron cotylophorum✓✓Gigantocotyl explanatumGigantocotyl explanatum✓✓Gastrothylax crumeniferGastrothylax crumenifer

CARA PENULARAN :CARA PENULARAN : termakannya termakannya metaserkariametaserkariaInang perantara : Inang perantara : Lymnea spp., Bulinus Lymnea spp., Bulinus spp., Planorbis spp., Indoplanorbis spp., spp., Planorbis spp., Indoplanorbis spp., Fossaria spp., Cleopatra sppFossaria spp., Cleopatra spp..

Page 19: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

PATOGENITAS:PATOGENITAS:

Cacing dewasa tdk begitu patogen, kecuali dlm Cacing dewasa tdk begitu patogen, kecuali dlm jumlah banyak → pelepasan papila rumenjumlah banyak → pelepasan papila rumen

Gigantocotyl explanatumGigantocotyl explanatum → di dalam saluran → di dalam saluran empedu terjadi perdarahan superficial. empedu terjadi perdarahan superficial.

Pada infeksi beratPada infeksi berat → liver pucat dan fibrosis → liver pucat dan fibrosisStadium immature → perdarahan mukosa Stadium immature → perdarahan mukosa duodenum dan nekrosis, duodenitisduodenum dan nekrosis, duodenitis

Page 20: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

PERUBAHAN PATOLOGIS :PERUBAHAN PATOLOGIS :Keradangan katharalis meluas dan hemorrhagik Keradangan katharalis meluas dan hemorrhagik dari duodenum dan jejunum + kerusakan kelenjar dari duodenum dan jejunum + kerusakan kelenjar intestinal, degenerasi lymphe nodes dan organ-intestinal, degenerasi lymphe nodes dan organ-organ lainorgan lainTerjadi anemia, hypoproteinemia, odema dan Terjadi anemia, hypoproteinemia, odema dan emasiasiemasiasi

GEJALA KLINIS :GEJALA KLINIS :Diare profus berair, kelemahan dan sering diikuti Diare profus berair, kelemahan dan sering diikuti kematian pada infeksi beratkematian pada infeksi berat

Page 21: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

DIAGNOSISDIAGNOSIS1. Gejala klinis1. Gejala klinis2. 2. Pemeriksaan tinjaPemeriksaan tinja

3. 3. Perubahan pasca matiPerubahan pasca mati

PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASANPENCEGAHAN DAN PEMBERANTASANPengobatan hewan yang sakit dengan :Pengobatan hewan yang sakit dengan :✓✓Hexachlorethane – Bentonite, dosis 180 g/ekorHexachlorethane – Bentonite, dosis 180 g/ekor sapi sapi✓✓Bithionol, dosis 25-35 mg/kg BBBithionol, dosis 25-35 mg/kg BB✓✓Hexachlorophene, dosis 10 mg/kg BBHexachlorophene, dosis 10 mg/kg BB✓✓Yomesan, dosis 75 mg/kg BBYomesan, dosis 75 mg/kg BB✽ ✽ Pemberian mollucida di padang Pemberian mollucida di padang penggembalaanpenggembalaan dan pengeringan rawa-rawa dan pengeringan rawa-rawa

Page 22: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

44 SCHISTOSOMIASIS = BILHARZIASISSCHISTOSOMIASIS = BILHARZIASISPENYEBABPENYEBAB : :Schistosoma japonicumSchistosoma japonicum, penyakitnya , penyakitnya disebut disebut Schistosomiasis TimurSchistosomiasis Timur = = Katayama Katayama DiseaseDisease = = Schistosomiasis intestinalisSchistosomiasis intestinalisSangat endemikSangat endemik di China Tengah, Jepang, di China Tengah, Jepang, Philipines, Taiwan, Korea & Sulawesi (Di Philipines, Taiwan, Korea & Sulawesi (Di sekitar danau Lindu)sekitar danau Lindu)

HABITATHABITAT: vena porta dan vena mesenterica: vena porta dan vena mesenterica

HOSPESHOSPES: sapi, kambing, babi, anjing, kucing : sapi, kambing, babi, anjing, kucing & manusia & manusia

Page 23: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

CARA PENULARANCARA PENULARAN: : penetrasi serkaria = furcocercaria penetrasi serkaria = furcocercaria melalui kulit melalui kulit

Inang perantaraInang perantara : : Oncomelania hupensis lindoensisOncomelania hupensis lindoensis

PATOGENESIS & GEJALA KLINISPATOGENESIS & GEJALA KLINIS Schistosomiasis intestinalisSchistosomiasis intestinalis Pruritus & kemerahan pd kulit→akibat penetrasi Pruritus & kemerahan pd kulit→akibat penetrasi serkariaserkariaTerjadi perdarahan → ptechiae + sarang infiltrasi Terjadi perdarahan → ptechiae + sarang infiltrasi eosinofil dan lekositeosinofil dan lekosit

Page 24: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

Akut:Akut:Reaksi toksik & alergi menyebabkan urtikaria, Reaksi toksik & alergi menyebabkan urtikaria, odema subkutan, serangan asthma, lekositosis & odema subkutan, serangan asthma, lekositosis & eosinofiliaeosinofiliaKebengkakan hati, rasa nyeri & sakit pada Kebengkakan hati, rasa nyeri & sakit pada lambung, demam, menggigil & diarelambung, demam, menggigil & diareTelur dpt menyebabkan perdarahan & nekrosis jar.Telur dpt menyebabkan perdarahan & nekrosis jar.

Kronis :Kronis :Berat badan menurun, gangguan pencernaan, Berat badan menurun, gangguan pencernaan, cirrhosis hepatic dan ascitescirrhosis hepatic dan ascites

Page 25: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

Schistosoma spindale Schistosoma spindale

HEWAN YANG PEKA:HEWAN YANG PEKA: sapi, kambing, domba sapi, kambing, domba dan kudadan kudaDISTRIBUSI PARASITDISTRIBUSI PARASIT: Sumatra, Indochina, : Sumatra, Indochina, MalaysiaMalaysiaHABITATHABITAT : vena mesenterica : vena mesentericaINANG PERANTARAINANG PERANTARA : : Indoplanorbis sppIndoplanorbis spp

Schistosoma incognitum = S. suisSchistosoma incognitum = S. suisHEWAN YANG PEKA: anjing dan babiHEWAN YANG PEKA: anjing dan babiDISTRIBUSI PARASITDISTRIBUSI PARASIT: Sulawesi, Jawa Barat, : Sulawesi, Jawa Barat, ThailandThailandHABITAT : vena mesentericaHABITAT : vena mesenterica

Page 26: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

PATOGENESIS INFEKSI PATOGENESIS INFEKSI S. incognitum S. incognitum dan dan S. spindale S. spindale

Dermatitis → tempat masuknya serkaria → rasa Dermatitis → tempat masuknya serkaria → rasa gatalgatalPneumonia → migrasi schistosomule (cacing Pneumonia → migrasi schistosomule (cacing muda) → infeksi banyakmuda) → infeksi banyakEosinofilia non klinisEosinofilia non klinisIritasi pada dinding mukosa usus dan organ → Iritasi pada dinding mukosa usus dan organ → saat bertelur → infiltrasi eosinofil, lekosit → sering saat bertelur → infiltrasi eosinofil, lekosit → sering abses → bila pecah telur cacing masuk lumen abses → bila pecah telur cacing masuk lumen usus → tinjausus → tinja

Page 27: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

DIAGNOSIS SCHISTOSOMIASISDIAGNOSIS SCHISTOSOMIASIS : :

1. Gejala klinis, tergantung derajat infeksi : diare1. Gejala klinis, tergantung derajat infeksi : diare berdarah + telur cacing berdarah + telur cacing2. Pemeriksaan feses2. Pemeriksaan feses3. Pemeriksaan serologis :CFT, ELISA3. Pemeriksaan serologis :CFT, ELISA

PENGENDALIAN PENYAKITPENGENDALIAN PENYAKIT : :1.Pemberantasan siput dengan molluscida dan1.Pemberantasan siput dengan molluscida dan drainage tempat habitat siput drainage tempat habitat siput2.Mengurangi sumber infeksi dengan pemeriksaan2.Mengurangi sumber infeksi dengan pemeriksaan feses secara rutin dan mengobati penderita feses secara rutin dan mengobati penderita3.Pembuangan tinja pada tempat tertentu dan 3.Pembuangan tinja pada tempat tertentu dan hindari kontaminasi dengan air yang terdapat hindari kontaminasi dengan air yang terdapat siput siput

Page 28: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

PENGOBATAN :PENGOBATAN :

1. Stibophene / Fouadine, larutan 6,3 %, dosis 7,51. Stibophene / Fouadine, larutan 6,3 %, dosis 7,5 mg/kg BB/iv selama 10 hari mg/kg BB/iv selama 10 hari

2. Kalium emetic, dosis 8,5-12 mg/kg BB/iv selama2. Kalium emetic, dosis 8,5-12 mg/kg BB/iv selama 10 hari 10 hari

3. Lucanthone, dosis 40 mg/kg BB/po selama 23. Lucanthone, dosis 40 mg/kg BB/po selama 2 hari hari

4. Miridazole, dosis 55 mg/kg BB selama 5 hari4. Miridazole, dosis 55 mg/kg BB selama 5 hari

5. Praziquantel, dosis 8-15 mg/kg BB/sc pada5. Praziquantel, dosis 8-15 mg/kg BB/sc pada domba domba

Page 29: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

5. 5. PARAGONOMOSIS PARAGONOMOSIS =PARAGONOMIASIS=PARAGONOMIASIS = = LUNG FLUKE LUNG FLUKE DISEASE DISEASE

PENYEBAB :PENYEBAB :Paragonimus wertermaniiParagonimus wertermaniiDistribusi parasit/daerah endemisDistribusi parasit/daerah endemis: Asia : Asia Tenggara termasuk Indonesia, Thailand, Tenggara termasuk Indonesia, Thailand, Kamboja, Laos, Muangthai, India, Korea, Kamboja, Laos, Muangthai, India, Korea, RRC, Kep. Pasifik, Afrika Tengah & Amerika RRC, Kep. Pasifik, Afrika Tengah & Amerika SelSelHEWAN PEKAHEWAN PEKA: Famili Felidae (harimau, : Famili Felidae (harimau, singa, kucing, panther, kucing liar), Famili singa, kucing, panther, kucing liar), Famili Canidae (anjing, serigala dan babi hutan) dan Canidae (anjing, serigala dan babi hutan) dan manusiamanusia

Page 30: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

Paragonimus kellicotiParagonimus kellicoti: Dist: Am. Tengah & Jepang: Dist: Am. Tengah & JepangP. ilokstuenensis P. ilokstuenensis :: merupakan parasit di RRCmerupakan parasit di RRCP. ohirai P. ohirai : merupakan parasit di Jepang: merupakan parasit di JepangP. harinasutai P. harinasutai : merupakan parasit di Thailand: merupakan parasit di Thailand

PATOGENITAS:PATOGENITAS:

✓✓Tjd kista jaringan terutama jaringanTjd kista jaringan terutama jaringan interbronkhioli interbronkhioli karena cacing muda tertahan karena cacing muda tertahan dlm jaringan waktu migrasi. Kista mengandung dlm jaringan waktu migrasi. Kista mengandung cairan darah & telur cacing. cairan darah & telur cacing.✓ D✓ Dapat terjadi emboli pada pasase melalui apat terjadi emboli pada pasase melalui hematogen pada arterioli → mikroinfark hematogen pada arterioli → mikroinfark parenkhim paru-paru dan nekrose parenkhim parenkhim paru-paru dan nekrose parenkhim paru-paru paru-paru

Page 31: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

✓✓Telur menyebabkan iritasi, toksik dan alergi denganTelur menyebabkan iritasi, toksik dan alergi dengan membentuk granuloma pseudotuberkulosa. Kista membentuk granuloma pseudotuberkulosa. Kista granuloma → tipe esensial dari tipe lesi pada paru-paru granuloma → tipe esensial dari tipe lesi pada paru-paru (dinding tebal, terdiri dari jaringan ikat fibrosa) dan (dinding tebal, terdiri dari jaringan ikat fibrosa) dan mempunyai bentuk tipik dari mempunyai bentuk tipik dari Granuloma VermineuseGranuloma Vermineuse dengan pusat terdapat telur cacing dengan pusat terdapat telur cacing

✓✓Pneumonia, bronchopneumonia dengan alveolitisPneumonia, bronchopneumonia dengan alveolitis katharalis, peri dan endobronkhitis, pneumonia katharalis, peri dan endobronkhitis, pneumonia interstitiale dengan proliferasi limfosit, histiosit, plasmasit interstitiale dengan proliferasi limfosit, histiosit, plasmasit dan fibroblast dalam inter alveoli. dan fibroblast dalam inter alveoli.

✓ ✓ Metaplasi dan hiperplasi sel epithel bronkhioli danMetaplasi dan hiperplasi sel epithel bronkhioli dan hiperplasi pada lesi-lesi arteri → hiperplasi pada lesi-lesi arteri → pre cancerpre cancer

✓ ✓ Migrasi hematogen → bentuk-bentuk atipik dariMigrasi hematogen → bentuk-bentuk atipik dari Paragonimus Paragonimus dan biasanya bentuk nervus dan biasanya bentuk nervus

Page 32: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

GEJALA KLINISGEJALA KLINIS : :1.Batuk kering → sputum + darah warna1.Batuk kering → sputum + darah warna coklat seperti karat coklat seperti karat

2.Rasa sakit bila dipalpasi bagian2.Rasa sakit bila dipalpasi bagian paru-paruparu-paru3.Deman ringan3.Deman ringan4.Dapat terbentuk kista di dinding abdomen,4.Dapat terbentuk kista di dinding abdomen, kelenjar limfe, mesenterium, omentum dan kelenjar limfe, mesenterium, omentum dan dinding usus → rasa sakit di bagian perut dinding usus → rasa sakit di bagian perut5.Dalam otak → menyebabkan epilepsi,5.Dalam otak → menyebabkan epilepsi, hemiplegia, monoplegia, paresis hemiplegia, monoplegia, paresis ringan→berat & gangguan visual ringan→berat & gangguan visual

Page 33: 1.Trematodosis (Cacing Hati)

DIAGNOSIS :DIAGNOSIS :1. Menemukan telur pada mukus trakheo-1. Menemukan telur pada mukus trakheo- bronkhitis dan dari ekspektorasi / dahak & feses bronkhitis dan dari ekspektorasi / dahak & feses2. Uji Imunologik: Dengan immuno-diffusion, CFT, 2. Uji Imunologik: Dengan immuno-diffusion, CFT, ELISA ELISA3. Uro-precipitation, Intradermal reaction3. Uro-precipitation, Intradermal reaction

PENGENDALIAN PENYAKITPENGENDALIAN PENYAKIT::1.1. Terapi hewan sakit dengan obat-obatan Terapi hewan sakit dengan obat-obatan untuk Fasciolosis secara teratur untuk Fasciolosis secara teratur 2.Memakan udang dan kepiting cukup masak 2.Memakan udang dan kepiting cukup masak