18. bab v

25
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum tempat penelitian SMK YPM 3 Taman Sidoarjo adalah salah satu dari sekian banyak sekolah yang didirikan oleh yayasan pendidikan dan sosial ma’arif (YPM), berada dalam satu kompleks dengan 4 sekolah lainnya, yaitu SMK YPM 1 Taman, SMK YPM 2 Taman, SMA Wachid Hasyim 2 dan SMP YPM 1 Taman. Untuk SMK YPM 3 Taman sendiri berdiri sejak 25 juli 1990 dan mulai beroperasi pada tahun 1991. Kini SMK YPM 3 Taman Sidoarjo telah mempunyai 3 (tiga) program keahlian yakni Administrasi Perkantoran, Akutansi dan Multimedia dengan status terakreditasi A. 5.1.1 Pengetahuan Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014 Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Baik Cukup Kurang 18 50 21 20,22 56,18 23,60 Total 89 100 37

Upload: cici

Post on 17-Dec-2015

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

monggo

TRANSCRIPT

52

BAB VHASIL PENELITIAN5.1 Gambaran Umum tempat penelitian

SMK YPM 3 Taman Sidoarjo adalah salah satu dari sekian banyak sekolah yang didirikan oleh yayasan pendidikan dan sosial maarif (YPM), berada dalam satu kompleks dengan 4 sekolah lainnya, yaitu SMK YPM 1 Taman, SMK YPM 2 Taman, SMA Wachid Hasyim 2 dan SMP YPM 1 Taman. Untuk SMK YPM 3 Taman sendiri berdiri sejak 25 juli 1990 dan mulai beroperasi pada tahun 1991. Kini SMK YPM 3 Taman Sidoarjo telah mempunyai 3 (tiga) program keahlian yakni Administrasi Perkantoran, Akutansi dan Multimedia dengan status terakreditasi A.5.1.1 Pengetahuan

Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahuan di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014PengetahuanFrekuensiPersentase (%)

Baik

Cukup

Kurang1850

2120,2256,18

23,60

Total 89100

Tabel 5.1 diketahui bahwa separuh lebih responden memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang keputihan sebanyak 50 orang (56,18%), hanya 18 orang (20,22%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang keputihan. Hal ini di dukung dengan hasil diskusi kelompok terarah pada beberapa informan yang menunjukkan pengetahuan yang baik tentang keputihan. seperti yang diungkapkan berikut ini : ...ciri-ciri ketika sebelum menstruasi dan sesudah menstruasi (Ci, 17 tahun)

...menurut saya keputihan itu ketika yang keluar dari organ kewanitaan kita biasanya berlendir atau tiba-tiba gatal (Ek, 17 tahun).

...kalau menurut saya, keputihan itu suatu cairan yang keluar dari vagina yang biasanya kan warnanya kadang putih, kadang hmm... agak kekuningan gitu ya, dan terasa lembab dan ya... nggak nyaman gitu (Dy, 18 tahun)5.1.2 Persepsi KerentananTabel 5.2 Distribusi Responden Menurut Persepsi Kerentanan di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Persepsi kerentananFrekuensiPersentase (%)

Rentan Tidak rentan464351,69

48,31

Total 89100

Tabel 5.2 diketahui bahwa separuh lebih responden yang memiliki persepsi rentan terhadap keputihan patologis sebanyak 46 orang (51,69%). Hal ini di dukung dengan hasil diskusi kelompok terarah pada beberapa informan yang menunjukkan bahwa informan merasa rentan terkena keputihan patologis seperti yang diungkapkan berikut ini:...keputihan bisa keluar karena kelelahan atau kecapekan (Ni, 17 tahun)

...ceboknya biasanya nggak bersih, trus biasanya ini airnya juga kurang bersih mungkin(Dy, 17 tahun)

...terlalu... hmm... pakai celananya juga terlalu ketat, kayak pakai celana jeans itu udaranya dapat menyebabkan daerah itu lembab terus menyebabkan keputihan (At, 17 tahun)5.1.3 Persepsi KeseriusanTabel 5.3 Distribusi Responden Menurut Persepsi Keseriusan di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Persepsi keseriusanFrekuensiPersentase (%)

Serius Tidak serius 325735,9664,04

Total 89100

Tabel 5.3 diketahui bahwa sebagian besar responden yang memiliki persepsi tidak serius terhadap keputihan patologis sebanyak 57 orang (64,04%). Hal ini di bertentangan dengan hasil diskusi kelompok terarah pada beberapa informan yang menunjukkan bahwa informan memiliki persepsi keseriusan terkena keputihan patologis, seperti yang diungkapkan berikut ini:...infeksi di daerah kemaluan itu,biasanya juga bisa keluar, di daerah selangkangan misalnya klu keluar kan di garuk-garuk(Na, 17 tahun)

...kata ibu saya juga kalau perempuan sering keputihan itu,kata ibu saya bisa bikin mandul, katanya seperti itu (Dw, 17 tahun)

...katanya itu kenapa kanker itu... kanker serviks itu, kan katanya keputihan kalau gatel-gatel kan kalau nggak segera disembuhkan bisa infeksi terus lama-kelamaan bisa terkena kanker serviks katanya di televisi di berita(Dy, 17 tahun)5.1.4 Persepsi Manfaat Dan HambatanTabel 5.4 Distribusi Responden Menurut Persepsi manfaat dan hambatan di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Persepsi keseriusanFrekuensiPersentase (%)

Manfaat Hambatan 424747,19

52,81

Total 89100

Tabel 5.4 diketahui bahwa separuh lebih responden yang memiliki persepsi hambatan dalam melakukan tindakan pencegahan keputihan patologis sebanyak 47 orang (52,81%). Hal ini di dukung dengan hasil diskusi kelompok terarah pada beberapa informan yang menunjukkan bahwa informan memiliki persepsi hambatan dalam mencegah keputihan patologis, seperti yang diungkapkan berikut ini:

...ya itu tadi disamping malas ya kayak kadang merasa duh ribet gitu apa-apa harus emang serba dijaga, tapi ya gimana lagi kadang ya itu ribet, terus mikirnya ya jadi itu nggak bisa dijalani, biasanya buat dan minta daun sirih dulu, kalau mahal nggak sih kayaknya, kalau pantyliners kalau punya uang ya beli(Di, 17 tahun)

...kadang-kadang malas, misalnya e.. apa merebus daun sirih, apa namanya waktunya tidur-tiduran, waktunya membersihkan agak malas kan tapi kan sedikit ada rasa malas(Ci, 17 tahun)

...saya biasanya malas kan daun sirihnya ambil dulu di rumah tetangga jadi kadang males ya males, ribet iya (Ek, 17 tahun)

Ada juga informan yang mengikuti diskusi kelompok terarah yang berpersepsi manfaat dalam mencegah keputihan patologis, seperti berikut ini:...manfaatnya daerah organ kewanitaan kita lebih sehat dan terhindar dari terkena penyakit-penyakit kelamin (At, 17 tahun)...mengurangi keluarnya keputihan soalnya biasanya dulu saya hampir tiap hari keluar keputihan nah pas udah dicegah itu keputihan keluarnya pas mau menstruasi (Ni, 17 tahun)5.1.5 Persepsi Isyarat Bertindak

Tabel 5.5 Distribusi Responden Menurut Faktor Isyarat untuk Bertindak di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014

Faktor Isyarat untuk bertindakIya Tidak Total%

n

(%)N (%)

Orang tuaGuru

Teman

Tenaga Kesehatan

Media cetak

Media elektronik84

67

54

74

59

7194,38

75,28

60,67

83,15

66,29

79,785

22

35

15

30

185,62

24,72

39,33

16,85

33,71

20,2289

89

89

89

89

89100

100

100

100

100

100

Tabel 5.5 diketahui bahwa yang mendorong responden dalam mencegah keputihan patologis adalah orang tua sebanyak 84 orang (94,38%).

Tabel 5.6 Distribusi Responden Menurut isyarat untuk bertindak di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014

Isyarat untuk bertindakFrekuensiPersentase (%)

Terdorong Tidak terdorong543560,67

39,33

Total 89100

Tabel 5.6 diketahui bahwa sebagian besar responden yang terdorong dalam melakukan pencegahan keputihan patologis sebanyak 46 orang (60,67%). Hal ini di dukung dengan hasil diskusi kelompok terarah pada beberapa informan yang menunjukkan bahwa informan memiliki dorongan dari isyarat untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap keputihan patologis, seperti yang diungkapkan berikut ini:Hal ini juga di dukung oleh :

...orang tua dan guru pmr dikasih tahu caranya, apa kalau libur itu haidnya kan tiap darah yang keluar itu setelah keluar harus ganti pembalut, trus habis gitu nggak boleh sering-sering pakai antiseptik atau yang bahan-bahan kimia kan bisa mematikan pH yang membunuh, terus apa kalau membersihkan daerah kewanitaan itu cukup dibasuh dengan sabun kayak sabun lifeboy itu aja, tapi yang lebih penting ganti celana dalam(Dy, 17 tahun)

...keputihan itu menurut ibu saya kan bahaya terus gatal-gatal jadi diberikan tissu terus jamu, pantyliners, tissu kering buat mengeringkan daerah kewanitaan sesudah cebok, katanya kalau basah trus dipakaikan celana dalam kan bisa keputihan(Ni, 17 tahun)...kalau saya untuk menjaga daerah kewanitaan lebih ke diri sendiri ya, soalnya saya baca-baca di artikel keputihan bisa menyebabkan infeksi atau penyakit macem-macem gitu kak nanti kan gimana ya daerah kewanitaan adalah aset diri sendiri ya buat masa depan jadi ya harus di jaga(Ik, 17 tahun)5.1.6 Persepsi Kemampuan DiriTabel 5.7 Distribusi Responden Menurut Persepsi kemampuan diri di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Persepsi keseriusanFrekuensiPersentase (%)

Mampu Tidak mampu434648,3151,69

Total 89100

Tabel 5.7 diketahui bahwa responden yang tidak berpersepsi kemampuan diri dalam melakukan tindakan pencegahan keputihan patologis sebanyak 46 orang (51,69%). Hal ini bertentangan dengan hasil diskusi kelompok terarah pada beberapa informan yang menunjukkan bahwa informan memiliki persepsi mampu mencegah keputihan patologis, seperti yang diungkapkan berikut ini:

...ya intinya, berusaha selalu ehm... apa kekeringan celana dalam, ya misalnya kita di sekolah mungkin kita bawa pantyliners di sekolah, kalau di rumah sih e... kalau saya sih berusaha tidak malas walaupun memang sebenarnya males, e.. terus misalnya celana dalamnya kalau sudah ada beberapa yang kotor untuk menghindari ketidakkeringan celana dalam misalnya kalau sebagian udah kotor di cuci biar nggak kehabisan celana dalam kayak gitu(Dy, 17 tahun)

...mandi rutin, pakai sabunnya juga rutin, sabun untuk membersihkan daerah kewanitaan, ya setiap buang air besar atau air kecil, ya kalau kita sempet ya kita pakai(Su, 18 tahun)

...cebok pakai air bersih kak,e.. terutama pada e.. pakai air mengalir dari kran itu kan lebih bersih dari yang di bak(At, 17 tahun)5.1.7 Tindakan dalam Mencegah Keputihan PatologisTabel 5.8Distribusi Responden Menurut Tindakan dalam Mencegah Keputihan Patologis di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Tindakan mencegah keputihanFrekuensiPersentase (%)

BaikTidak baik474252,81

47,19

Total 89100

Tabel 5.8 diketahui bahwa separuh lebih responden yang memiliki tindakan yang baik dalam mencegah keputihan patologis sebanyak 47 orang (52,81%). Hal ini di dukung dengan hasil diskusi kelompok terarah pada beberapa informan yang menunjukkan bahwa informan memiliki tindakan yang baik dalam melakukan pencegahan terhadap keputihan patologis, seperti yang diungkapkan informan berikut ini:...saya biasanya ganti celana dalam sering terus minum jamu, nggak tahu jamu apa, ibu saya yang belikan(Ni, 17 tahun) ...sering ganti celana dalam, ya setiap basah ganti, terus misalkan pipis itukan cebok, langsung dibersihkan dengan tisu dan nggak pakai celana dalam terlalu ketat gitu(Na, 17 tahun)

...menjaga kebersihan juga seperti kalau habis pipis daerah kewanitaan dihapus dengan tisu, tisu kering (Dy, 17 tahun)

...ini... cebok pakai air daun sirih, bisa juga pakai pantyliners juga, itu pakai pantyliners tiap hari kak tapi juga diganti-ganti kalau pas mandi atau setelah pipis itu di ganti, sabun sirih itu dicebok pakai sabun sirih tiap hari(Ag, 17 tahun)...sama... menjaga pola makan, dengan menghindari makanan - makanan yang menyebabkan keputihan seperti gubis, sawi putih, selada dan sebagainya(Su, 18 tahun)5.1.8 Keterkaitan Pengetahuan dengan Persepsi KerentananTabel 5.9 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan dengan Persepsi Kerentanan Keputihan Patologis di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Tingkat pengetahuanPersepsi kerentananTotal%

Tidak rentanRentan

n%n%

BaikCukup

Kurang223

1811,114685,721627

388,8954

14,2918

50

21100100

100

Total 4348,314651,6989100

Hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan persepsi kerentanan keputihan patologis menunjukkan bahwa ada 27 orang (54%) yang bepengetahuan cukup tentang keputihan memiliki persepsi yang rentan terhadap keputihan patologis, sedangkan diantara responden yang berpengetahuan baik ada 2 orang (11,11%) yang mempunyai persepsi tidak rentan terhadap keputihan patologis. Hasil uji statistik diperoleh nilai P=0,000, dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan dengan persepsi kerentanan terhadap keputihan patologis. Nilai koefisien korelasi spearman sebesar 0,495, yang artinya ada hubungan yang kuat antara pengetahuan dengan persepsi kerentanan terhadap keputihan patologis.5.1.9 Keterkaitan Pengetahuan dengan Persepsi KeseriusanTabel 5.10Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Terhadap Persepsi Kerseriusan Keputihan Patologis di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Tingkat pengetahuanPersepsi keseriusanTotal%

Tidak seriusSerius

n%n%

Baik

Cukup

Kurang4341922,226890,481416

277,78329,5218

50

21100

100

100

Total 5764,043235,9689100

Hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan persepsi keseriusan keputihan patologis menunjukkan bahwa ada 34 orang (90,48%) yang bepengetahuan cukup tentang keputihan memiliki persepsi tidak serius terhadap keputihan patologis, sedangkan diantara responden yang berpengetahuan kurang ada 2 orang (9,52%) yang mempunyai persepsi serius terhadap keputihan patologis. Hasil uji statistik diperoleh nilai P=0,000, dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan dengan persepsi keseriusan terhadap keputihan patologis. Nilai koefisien korelasi spearman sebesar 0,461, yang artinya ada hubungan yang kuat antara pengetahuan dengan persepsi keseriusan terhadap keputihan patologis.5.1.10 Keterkaitan Pengetahuan dengan Persepsi Manfaat dan HambatanTabel 5.11Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Terhadap Persepsi Manfaat dan Hambatan dalam Mencegah Keputihan Patologis di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Tingkat pengetahuanPersepsi manfaat dan hamabatanTotal%

HambatanManfaat

n%n%

Baik

Cukup

Kurang2311411,116266,671619788,883833,3318

50

21100

100

100

Total 4752,814247,1989100

Hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan persepsi manfaat dan hambatan dalam mencegah keputihan patologis menunjukkan bahwa ada 31 orang (62%) yang bepengetahuan cukup tentang keputihan memiliki persepsi hambatan dalam mencegah keputihan patologis, sedangkan diantara responden yang berpengetahuan baik ada 2 orang (11,11%) yang mempunyai persepsi hambatan dalam mencegah keputihan patologis. Hasil uji statistik diperoleh nilai P=0,001, dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan dengan persepsi manfaat dan hambatan dalam mencegah keputihan patologis. Nilai koefisien korelasi spearman sebesar 0,351, yang artinya ada hubungan yang kuat antara pengetahuan dengan persepsi manfaat dan hambatan dalam mencegah keputihan patologis.5.1.11 Keterkaitan Pengetahuan dengan Persepsi Kemampuan DiriTabel 5.12Distribusi Responden Menurut Pengetahuan Terhadap Persepsi Kemampuan Diri dalam Mencegah Keputihan Patologis di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Tingkat pengetahuanPersepsi kemampuan diriTotal%

Tidak mampuMampu

n%n%

Baik

Cukup

Kurang3

28

1516,675671,4315

22

683,334428,5718

50

21100

100

100

Total 4651,694348,3189100

Hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pencegahan dan keputihan patologis menunjukkan bahwa ada 28 orang (56%) yang bepengetahuan cukup tentang keputihan memiliki persepsi tidak mampu dalam dalam mencegah keputihan patologis, sedangkan diantara responden yang berpengetahuan baik ada 3 orang (16,67%) yang mempunyai persepsi tidak mampu dalam mencegah keputihan patologis. Hasil uji statistik diperoleh nilai P=0,001, dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan dengan persepsi kemampuan diri dalam mencegah keputihan patologis. Nilai koefisien korelasi spearman sebesar 0,353, yang artinya ada hubungan yang kuat antara pengetahuan dengan persepsi kemampuan diri dalam mencegah keputihan patologis.5.1.12 Keterkaitan Persepsi Kerentanan dengan Tindakan Pencegahan Keputihan PatologisTabel 5.13Distribusi Responden Menurut Persepsi Kerentanan dengan Tindakan Pencegahan Keputihan Patologis di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Persepsi KerentananTindakan pencegahanTotal%

Tidak baikBaik

n%n%

Rentan Tidak rentan142830,4365,12321569,5734,884643100

100

Total 4247,194752,8189100

Hasil analisis hubungan antara persepsi kerentanan dengan tindakan pencegahan keputihan patologis menunjukkan bahwa ada 32 orang (69,57%) yang berpersepsi rentan terhadap keputihan patologis mempunyai tindakan yang baik dalam mencegah keputihan patologis, sedangkan diantara responden yang berpersepsi rentan ada 14 orang (30,43%) yang mempunyai tindakan yang tidak baik dalam mencegah keputihan patologis. Hasil uji statistik diperoleh nilai P=0,001, dapat disimpulkan ada hubungan antara persepsi kerentanan dengan tindakan dalam mencegah keputihan patologis. Nilai koefisien korelasi spearman sebesar 0,347, yang artinya ada hubungan yang kuat antara antara persepsi kerentanan dengan tindakan dalam mencegah keputihan patologis.5.1.13 Keterkaitan Persepsi Keseriusan dengan Tindakan Pencegahan Keputihan PatologisTabel 5.14Distribusi Responden Menurut Persepsi Keseriusan dengan Tindakan Pencegahan Keputihan Patologis di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Persepsi KeseriusanTindakan pencegahanTotal%

Tidak baikBaik

n%n%

Serius

Tidak serius2

406,25

70,1830

1793,75

29,8232

57100

100

Total 4247,194752,8189100

Hasil analisis hubungan antara persepsi keseriusan dengan tindakan pencegahan keputihan patologis menunjukkan bahwa ada 30 orang (93,75%) yang berpersepsi serius terhadap keputihan patologis mempunyai tindakan yang baik dalam mencegah keputihan patologis, sedangkan diantara responden yang berpersepsi serius ada 2 orang (6,25%) yang mempunyai tindakan yang tidak baik dalam mencegah keputihan patologis. Hasil uji statistik diperoleh nilai P=0,000, dapat disimpulkan ada hubungan antara persepsi keseriusan dengan tindakan dalam mencegah keputihan patologis. Nilai koefisien korelasi spearman sebesar 0,614, yang artinya ada hubungan yang kuat antara antara persepsi keseriusan dengan tindakan dalam mencegah keputihan patologis.5.1.14 Keterkaitan Persepsi Manfaat dan Hambatan dengan Tindakan Pencegahan Keputihan PatologisTabel 5.15Distribusi Responden Menurut Persepsi Manfaat dan Hambatan dengan Tindakan Pencegahan Keputihan Patologis di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Persepsi Manfaat dan HambatanTindakan pencegahanTotal%

Tidak baikBaik

n%N%

Manfaat

Hambatan8

3419,05

72,3434

1380,95

27,6642

47100

100

Total 4247,194752,8189100

Hasil analisis hubungan antara persepsi manfaat dan hambatan dengan tindakan pencegahan keputihan patologis menunjukkan bahwa ada 34 orang (80,95%) yang berpersepsi manfaat terhadap pencegahan keputihan patologis mempunyai tindakan yang baik dalam mencegah keputihan patologis, sedangkan diantara responden yang berpersepsi manfaat dalam pencegahan keputihan patologis ada 8 orang (19,05%) yang mempunyai tindakan yang tidak baik dalam mencegah keputihan patologis. hasil uji statistik diperoleh nilai P=0,000, dapat disimpulkan ada hubungan antara persepsi manfaat dan hambatan dengan tindakan dalam mencegah keputihan patologis. Nilai koefisien korelasi spearman sebesar 0,533, yang artinya ada hubungan yang kuat antara persepsi manfaat dan hambatan dengan tindakan dalam mencegah keputihan patologis.5.1.15Keterkaitan Persepsi Kemampuan Diri dengan Tindakan Pencegahan Keputihan PatologisTabel 5.16Distribusi Responden Menurut Persepsi Kemampuan diri dengan Tindakan Pencegahan Keputihan Patologis di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Persepsi Kemampuan diriTindakan pencegahanTotal%

Tidak baikBaik

n%N%

MampuTidak mampu93320,9371,7434

1379,0728,264346100

100

Total 4247,194752,8189100

Hasil analisis hubungan antara persepsi kemampuan diri dengan tindakan pencegahan keputihan patologis menunjukkan bahwa ada 34 orang (79,07%) yang berpersepsi mampu dalam mencegah keputihan patologis mempunyai tindakan yang baik dalam mencegah keputihan patologis, sedangkan diantara responden yang berpersepsi mampu dalam pencegahan keputihan patologis ada 9 orang (20,93%) yang mempunyai tindakan yang tidak baik dalam mencegah keputihan patologis. Hasil uji statistik diperoleh nilai P=0,000, dapat disimpulkan ada hubungan antara persepsi kemampuan diri dengan tindakan dalam mencegah keputihan patologis. Nilai koefisien korelasi spearman sebesar 0,509, yang artinya ada hubungan yang kuat antara persepsi kemampuan diri dengan tindakan dalam mencegah keputihan patologis.5.1.16 Keterkaitan Isyarat Bertindak dengan Tindakan Pencegahan Keputihan PatologisTabel 5.17Distribusi Responden Menurut Isyarat dengan Tindakan Pencegahan Keputihan Patologis di SMK YPM 3 Taman Tahun 2014Isyarat untuk bertindakTindakan pencegahanTotal%

Tidak baikBaik

n%n%

Terdorong Tidak terdorong123022,2285,7142577,7814,295435100

100

Total 4247,194752,8189100

Hasil analisis hubungan antara isyarat untuk bertindak dengan tindakan pencegahan keputihan patologis menunjukkan bahwa ada 30 orang (85,71%) yang tidak terdorong dalam melakukan tindakan pencegahan keputihan patologis mempunyai tindakan yang tidak baik dalam mencegah keputihan patologis, sedangkan diantara responden yang tidak terdorong dalam melakukan pencegahan keputihan patologis ada 5 orang (14,29%) yang mempunyai tindakan yang baik dalam mencegah keputihan patologis. Hasil uji statistik diperoleh nilai P=0,000, dapat disimpulkan ada hubungan antara isyarat untuk bertindak dengan tindakan dalam mencegah keputihan patologis. Nilai koefisien korelasi spearman sebesar 0,621, yang artinya ada hubungan yang kuat antara antara isyarat untuk bertindak dengan tindakan dalam mencegah keputihan patologis.Tabel 5.18Hasil Analisis Hubungan antar Variabel VariabelUji StatistikSigKorelasi koefisienKesimpulan

Hubungan pengetahuan dengan persepsi kerentananKorelasi

Spearman0,0000,495Ada hubungan

Hubungan pengetahuan dengan persepsi keseriusanKorelasi Spearman0,0000,461Ada hubungan

Hubungan pengetahuan dengan persepsi manfaat dan hambatanKorelasi Spearman0,0010,351Ada hubungan

Hubungan pengetahuan dengan kemampuan diriKorelasi Spearman0,0010,353Ada hubungan

Hubungan persepsi kerentanan dengan tindakanKorelasi Spearman0,0010,347Ada hubungan

Hubungan persepsi keseriusan dengan tindakanKorelasi Spearman0,0000,614Ada hubungan

Hubungan persepsi manfaat dan hambatan dengan tindakanKorelasi Spearman0,0000,533Ada hubungan

Hubungan kemampuan diri dengan tindakanKorelasi Spearman0,0000,509Ada hubungan

Hubungan isyarat untuk bertindak dengan tindakanKorelasi Spearman0,0000,621Ada hubungan

5.1.17 Analisis Terhadap Persepsi yang Paling Berpengaruh dalam Melakukan Tindakan Pencegahan Keputihan Patologis Di SMK YPM 3 Taman

Dalam melihat variabel yang paling berpengaruh dalam tindakan dalam melakukan pencegahan keputihan patologis dalam dilakukan dengan menggunakan model regresi logistik. Variabel dependen adalah tindakan dalam mencegah keputihan sedangkan variabel independentnya adalah variabel yang berupa kepercayaan individu, meliputi : persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi manfaat dan hambatan, dan persepsi kemampuan diri. Setelah dilakukan uji regresi logistik, dapat diketahui bahwa variabel determinan yang mempengaruhi tindakan pencegahan keputihan patologis di SMK YPM 3 Taman adalah persepsi keseriusan (sig.= 0,000, dengan Exp (B)= 0,034), dapat disimpulkan bahwa semakin seorang tidak berpersepsi keseriusan terhadap keputihan patologis maka orang tersebut akan menjadi 0,034 kali untuk menjadi baik dalam melakukan tindakan pencegahan terhadap keputihan patologis, jadi seseorang yang mempunyai persepsi keseriusan terhadap keputihan patologis kemungkinan besar 29,4 (1/0,034) kali menjadi lebih baik dalam melakukan tindakan pencegahan keputihan patologis. Pengaruh yang kedua di dapat dari persepsi manfaat dan hambatan dengan (sig.= 0,000, dengan Exp (B)= 0,110), dapat disimpulkan bahwa semakin seorang mempunyai persepsi hambatan terhadap keputihan patologis maka orang tersebut akan menjadi 0,110 kali untuk menjadi baik dalam melakukan tindakan pencegahan terhadap keputihan patologis, jadi seseorang yang mempunyai persepsi manfaat kemungkinan besar 9,09 (1/0,110) kali menjadi lebih baik dalam melakukan tindakan pencegahan keputihan patologis.37