14865082-leachindonesia

Upload: agung-echelon

Post on 11-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    1/25

    PROPOSAL TUGAS AKHIR

    ANALISA ALGORITMA LEACH PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

    (ANALYSIS LEACH ALGORITHM ON WIRELESS SENSOR NETWORK)

    Disusun untuk memenuhi persyaratan Tugas Akhir dalam rangka menempuh

    pendidikan tingkat Sarjana Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Telkom

    Disusun Oleh

    Stefanus Enggar Pradipta

    NIM : 111050121

    DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

    INSTITUT TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI

    BANDUNG

    2008

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    2/25

    LEMBAR PENGESAHAN

    Proposal

    Tugas Akhir dengan judul:

    ANALISA ALGORITMA LEACH PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

    Oleh :

    Stefanus Enggar Pradipta

    111050121

    Disusun dalam rangka memenuhi persyaratan dalam mengajukan Tugas Akhir.

    Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Telekomunikasi

    Proposal ini disetujui untuk menyelesaikan Tugas Akhir

    Bandung, 28 November 2008

    Pembimbing I Pembimbing II

    Agus Virgono, Ir., MT Arief Suryadi S.,MT

    NIP : 93660083 NIP : 320006626

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    3/25

    ABSTRAKSI

    Wireless sensor network ( jaringan sensor nirkabel ) adalah suatu jaringan

    nirkabel yang terdiri dari kumpulan node sensor yang tersebar di suatu area tertentu

    (sensor field).Tiap node sensor memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dan

    berkomunikasi dengan node sensor lainnya.Kemajuan teknologi WSN yang pesat tak

    lepas dari fakta bahwa sekitar 98% prosesor bukan berada didalam sebuah PC/laptop

    ,namun dalam aplikasi militer, kesehatan, remote control, chip robotik, alat

    komunikasi, dan mesin-mesin industri yang telah terintegrasi dengan sensor.Dengan

    adanya teknologi WSN, kita dapat memonitor dan mengontrol temperature

    ,kelembaban , kondisi cahaya, level derau, pergerakan suatu objek dan sebagainya.

    Dari sejumlah permasalahan pada implementasinya, masalah utama dalam

    WSN adalah konsumsi energi.Hal ini diakibatkan oleh catu daya pada node sensor

    hanya disuplai oleh baterai untuk operasinya ,sehingga memiliki cadangan energi

    yang terbatas. Jika salah satu node mati, maka akan merubah performansi jaringan

    dalam hal routing dan topologi. Di sisi lain, kendala akan muncul jika harus

    melakukan konservasi energi berulang-ulang atau sesering mungkin karena akan

    meningkatkan biaya dan mengganggu performansi jaringan.Karena konsumsi energi

    adalah faktor terpenting untuk menentukan lifetime suatu jaringan, maka energi yang

    digunakan harus seefisien mungkin agar menghasilkan performansi yang maksimum.

    Pada tugas akhir ini akan dianalisis efisiensi penggunaan energi dengan

    menggunakan algoritma LEACH (Low-Energy Adaptive Clustering

    Hierarchy).LEACH adalah protokol routing yang membentuk kluster dari beberapa

    node sensor berdasarkan kekuatan sinyal yang diterima.Mekanisme ini menghemat

    energi karena hanya cluster head yang melakukan transmisi data yang telah

    dikompres ke Base Station ,sedangkan node sensor cukup mengirim data ke cluster-

    head masing-masing.Akibatnya, konsumsi energi berkurang sehingga

    mengoptimalkan lifetime jaringan sensor.Analisa performansi algoritma LEACH

    meliputi delay, throughputdan lifetime terhadap energi yang dipancarkan.

    Kata kunci : wireless sensor network,LEACH

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    4/25

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang

    Wireless sensor network (WSN) memiliki peranan yang amat penting dalam

    berbagai bidang kehidupan.WSN merupakan infrastruktur suatu jaringan yang terdiri

    dari sekumpulan node sensor yang tersebar pada suatu area sensor.Tiap node sensor

    memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data di sekitarnya dan meroutingkan

    kembali kesink node melalui transmisi radio secara intensif.Data yang dikumpulkan

    bisa berupa suhu, tekanan, pergerakan suatu objek atau kelembaban dan sebagainya.

    Dari sejumlah permasalahan pada implementasinya, masalah utama dalam

    WSN adalah konsumsi energi.Hal ini diakibatkan oleh catu daya pada node sensor

    hanya disuplai oleh baterai untuk operasinya ,sehingga memiliki cadangan energi

    yang terbatas. Jika salah satu node mati, maka akan merubah performansi jaringan

    dalam hal routing dan topologi. Di sisi lain, kendala akan muncul jika harus

    melakukan konservasi energi berulang-ulang atau sesering mungkin, karena akan

    meningkatkan biaya dan mengganggu performansi jaringan.

    Penelitian tentang WSN dewasa ini difokuskan untuk mengatasi kekurangan

    energi selama jaringan aktif karena energi secara langsung berpengaruh terhadap

    masa aktif suatu jaringan.Metode yang digunakan adalah dengan memperkirakan

    penggunaan energi selama mengirim,menerima atau saat sensing.Karena energi

    adalah sesuatu yang sangat terbatas,maka algoritma routing untuk menentukan route

    yang menggunakan energi yang lebih efisien menjadi prioritas utama dalam

    mendesain WSN.

    Berdasarkan pemakaian energi, lifetime sensor dapat ditingkatkan dengan dua

    cara,yakni menambah suplai energi dan mengurangi konsumsi energi.

    Metode menambah suplai energi dapat dilakukan dengan menambah kapasitas baterai

    node sensor.Sedangkan metode mengurangi konsumsi energi dapat dilakukan dengan

    cara modifikasi rangkaian sensor, menggunakan Operating System yang sederhana

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    5/25

    serta mendesain protokol dan algoritma jaringan yang menggunakan energi lebih

    sedikit.Salah satu solusi untuk mengatasi masalah efisiensi energi dalam merancang

    WSN adalah dengan menggunakan algoritma LEACH (Low-Energy Adaptive

    Clustering Hierarchy), yang ditemukan oleh Wendi Heinzelman pada tahun

    2002.Algoritma LEACH bertujuan untuk mengurangi konsumsi energi pada WSN

    dengan cara membagi node ke dalam kluster-kluster sehingga data yang dikirim tidak

    harus menuju keBase Station,namun cukup melalui clusterheadsaja.

    Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui performansi algoritma LEACH

    pada WSN sehingga dapat diketahui performansi WSN dari berbagai parameter

    seperti throughput, lifetime dan delay terhadap energi yang dipancarkan.

    2. Tujuan & Manfaat PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis performansi algoritma LEACH

    pada WSN sehingga energi yang terbuang saat transmisi dapat dihemat dan secara

    signifikan menambah lifetime jaringan.

    3. Perumusan MasalahDalam Tugas Akhir ini permasalahan pada Wireless Sensor Network dapat

    dirumuskan sebagai berikut:

    WSN adalah suatu jaringan yang memiliki energi yang terbatas, oleh karenaitu perlu dibuat suatu komunikasi protokol agar energi yang digunakan

    seefisien mungkin.

    Dibutuhkan suatu model jaringan yang memiliki lifetime yang panjang agarmeningkatkan performansi jaringan WSN tersebut

    Untuk dapat menganalisis performansi WSN dengan algoritma LEACH,diperlukan suatu model simulasi dengan bantuan NetworkSimulator2.

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    6/25

    4. Pembatasan MasalahBatasanbatasan masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah:

    a. Percobaan dilakukan pada jaringan wireless yang statisb. Asumsi node sensor homogen dan tidak dapat mengkonversi energi

    sendiri

    c. Metode yang digunakan untuk meningkatkan performansi WSN adalahalgoritma LEACHsingle hop

    d. Performansi yang akan dianalisa adalah throughput, delay, packet loss danlifetimejaringan.

    e. Hanya membahas masalah routingyang berada di layer transport.

    5. Hasil yang diharapkanDiharapkan, penelitian ini akan menghasilkan analisis yang mendalam dan hasil

    simulasi yang signifikan tentang penggunaan energi pada WSN menggunakan

    algoritma LEACH dilihat dari beberapa parameter yang diuji.

    6. Metodologi PenelitianPenelitian ini dilakukan dengan metodologi sebagai berikut:

    1. Tahap Studi LiteraturPada tahap ini akan dilakukan pendalaman pemahaman tentang konsep dan

    teori dari WSN dan permasalahan utama serta algoritma LEACH sebagai

    solusi atas permasalahan tersebut, dan hal lain yang berkaitan dengan masalah

    yang diangkat pada tugas akhir, termasuk software NS2 yang nantinya akan

    digunakan sebagai simulator

    2. Tahap Simulasi dan Pengumpulan Data

    Pada tahap ini dilakukan perancangan jaringan dan simulasi dengan

    menggunakan NS2 serta mengumpulkan data-data yang terkait dengan objek

    penelitian dari hasil simulasi.

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    7/25

    Pada tahap ini akan dilakukan simulasi sebagai alat untuk analisis,dengan

    model sebagai berikut :

    Set parameter

    WSN

    Penentuan

    CH

    Pembentukan

    kluster

    Transmisi

    selesai

    Aktivitas

    transmisi

    Semua node

    masuk kluster

    Selesai

    Mulai

    Ya

    Ya

    Tidak

    Tidak

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    8/25

    Simulasi dimulai dengan mensettingparameter-parameter yang ada di

    dalam jaringan sensor.Parameter yang akan disetberupa jumlah node sensor ,

    energi tiap node, luas area, jenis topologi jaringan dan sebagainya.Tahap

    berikutnya adalah menentukan jumlah clusterhead (CH) yang diinginkan

    beserta node-node yang menjadi CH kluster tersebut.Setelah CH

    ditentukan,maka kluster dibentuk yang ditandai dengan konfirmasi

    penggabungan diri dari node-node di sekitar CH.Setelah semua node masuk

    ke dalam kluster, aktivitas transmisi dimulai.Penjelasan selengkapnya dapat

    dilihat pada dasar teori bagian algoritma LEACH.

    3

    . Tahap AnalisaPada tahap ini akan dilakukan analisis terhadap data-data yang telah diperoleh

    pada saat tahap penelitian dan pengumpulan data.

    7. Sistematika PembahasanBab 1 : PENDAHULUAN

    Pada bab I ini, dijelaskan mengenai latar belakang, tujuan & manfaat,

    perumusan masalah, batasan masalah, hasil yang diharapkan dan

    metoda pelaksanaan penelitian serta sistematika pembahasan laporan.

    Bab 2 : DASAR TEORI

    Bab ini merupakan tinjauan pustaka tentang wireless sensor network

    dan algoritma LEACH

    Bab 3 : PERANCANGAN DAN SIMULASI PERANGKAT LUNAK

    Perancangan dimulai dari deskripsi masalah .Metoda simulasi dan

    interpretasi algoritma dibahas di sini.

    Bab 4 : PENGUJIAN DAN ANALISIS

    Evaluasi dan analisis hasil dari program yang disimulasikan dibahas

    disini. Beserta analisis spesifikasi yang berhasil dicapai.

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    9/25

    Bab 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini berisi kesimpulan dari simulasi yang dilakukan serta saran

    untuk pengembangan di masa mendatang.

    8. Rencana KerjaKegiatan

    Nov

    2008

    Des

    2008

    Jan

    2009

    Feb

    2009

    Mar

    2009

    Apr

    2009

    Mei

    2009

    Jun

    2009

    Jul

    2009

    Agt

    2009

    Pengajuan Proposal

    Studi literatur

    Perancangan dan realisasi

    Pengujian

    Analisis hasil penelitian

    Penyusunan laporan

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    10/25

    BAB 2

    DASAR TEORI

    2.1 Pengertian Wireless Sensor NetworkWireless sensor network(WSN) adalah suatu infrastruktur jaringan nirkabel

    yang terdiri dari sejumlah besar node sensor yang tersebar di suatu area.Dewasa ini,

    perkembangan WSN mengalami kemajuan yang pesat.Hal ini terjadi karena adanya

    suatu kebutuhan akan jaringan sensor yang memiliki kriteria yang amat baik dalam

    hal efisiensi operasional dan performansi.WSN menjadi suatu fenomena baik bagi

    dunia industri maupun kalangan akademis , karena aplikasi WSN yang mencakup

    berbagai bidang.Hal ini didukung oleh fakta bahwa sekitar 98% prosesor bukan

    berada didalam sebuah komputer PC/laptop seperti kebanyakan, namun terintegrasi

    dalam aplikasi militer, kesehatan, remote control, chip robotik, alat komunikasi, dan

    mesin-mesin industri yang didalamnya telah dipasang sensor.

    Teknologi WSN dapat memonitor dan mengontrol temperature , kelembaban ,

    kondisi cahaya, level derau, pergerakan suatu objek dan lain sebagainya.Dapat

    disimpulkan bahwa WSN adalah sebuah penghubung antara lingkungan fisik

    (physical world) dan sensor(digital world).

    Perkembangan WSN dan trend kemajuan teknologi dapat direpresentasikan oleh

    gambar 2.1 berikut :

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    11/25

    Gambar 2.1

    Trend perkembangan teknologi terhadap waktuDapat dilihat bahwa seiring berjalannya waktu, maka trend perkembangan

    teknologi semakin mengarah kepada konektivitas dengan lingkungan

    fisik.Kebanyakan observasi yang dilakukan di lapangan melibatkan banyak faktor

    dan parameter- parameter untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan akurat..Jika

    peneliti hendak mengambil informasi langsung di lapangan, maka kendalanya adalah

    dibutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama untuk mendeteksi fenomena yang

    muncul sehingga menyebabkan performansi yang tidak efisien dan tidak praktis.

    Dengan adanya teknologi WSN, memungkinkan peneliti untuk mendapat

    informasi yang maksimal tanpa harus berada di area sensor.Informasi dapat diakses

    dari jarak jauh melaluigadgetseperti laptop, remote control, server dan sebagainya.

    Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari teknologi WSN :

    meningkatkan efisiensi operasional mengurangi total biaya sistem secara signifikan dapat mengumpulkan data dalam jumlah besar

    dapat menambahkan embedded prosesor ke dalam nodesensor

    software dapat dikonfigurasi dengan mudah memungkinkan komunikasi digital 2 arah

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    12/25

    menyediakan konektivitas internet yang secaraglobal,kapanpun dimanapun informasi tersebut dapat

    diakses melalui server,laptop,dsb.

    2.2 Arsitektur WSN

    Pada WSN,node sensor disebar dengan tujuan untuk menangkap adanya

    gejala atau fenomena yang hendak diteliti.Jumlah node yang disebar dapat ditentukan

    sesuai kebutuhan dan tergantung beberapa faktor misalnya luas area, kemampuan

    sensingnode,dan sebagainya..Tiap node memiliki kemampuan untuk mengumpulkan

    data dan meroutingkannya kembali keBase Station serta berkomunikasi dengan node

    lainnya.Node sensor dapat mengumpulkan data dalam jumlah yang besar dari gejala

    yang timbul dari lingkungan sekitar.

    Dewasa ini perkembangan node sensor mengikuti trend teknologi nano,

    dimana ukuran node sensor menjadi semakin kecil dari tahun ke tahun.

    Node sensor dapat direpresentasikan oleh gambar 2.2 berikut :

    Gambar 2.2

    Perkembangan ukuran node sensor dari tahun ke tahun

    Arsitektur WSN secara umum dapat direpresentasikan oleh gambar 2.3 berikut :

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    13/25

    Gambar 2.3

    Arsitektur WSN secara umum

    Node sensor yang berukuran sangat kecil disebar dalam jumlah besar di suatu

    area sensor .Node sensor tersebut memiliki kemampuan untuk saling berkomunikasi

    dan meroutingkan data yang dikumpulkan ke node lain yang berdekatan.Data yang

    akan dikirim melalui transmisi radio akan diteruskan menuju BS yang merupakan

    penghubung antara node sensor dan user.Informasi tersebut dapat diakses melalui

    berbagai platform seperti koneksi internet atau satelit sehingga memungkinkan user

    untuk dapat mengakses secara realtime melalui remote server.

    Arsitektur jaringan sensor nirkabel secara aplikatif dapat direpresentasikan oleh

    gambar 2.4 berikut :

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    14/25

    Gambar 2.4

    Arsitektur WSN yang aplikatif

    2.3Komponen & mode yang bekerja pada node sensor

    Gambar 2.5

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    15/25

    Komponen node sensor

    Sebuah node sensor umumnya terdiri atas 4 subsistem : Subsistem Computing

    Terdiri dari sebuah mikroprosesor (mikrokontroler,MCU) yang

    bertanggungjawab terhadap kendali sensor & pelaksanaan protocol

    komunikasi ,dan sebuah ruang memori.

    Subsistem CommunicationTerdiri dari radio yang memiliki range frekuensi yang pendek,yang

    digunakan untuk berkomunikasi dengan node sensor terdekat dan dunia

    fisik (dalam hal ini gejala/fenomena yang muncul).Radio tersebut dapat

    beroperasi pada mode transmit ,receive, idle ataupunsleep tergantung dari

    aktivitas yang diinginkan.Saat node sensor tidak dalam kondisi

    transmitting/receiving ,dianjurkan untuk mengaktifkan node dalam

    kondisi shutdown secara sempurna daripada mode sleep/standby karena

    kedua mode tersebut mengkonsumsi energi yang cukup besar.

    Subsistem SensingTerdiri dari sebuah grup sensor yang menjadi penghubung antara node

    dengan dunia sekitar.Untuk mencapai penggunaan energi yang seminimal

    mungkin, komponen yang dipasang pada sensor harus memiliki daya

    rendah

    Subsistem Power supplyTerdiri dari sebuah baterai yang menyediakan energi untuk node sensor.

    Lifetimebaterai dapat ditingkatkan dengan mengurangi kegiatan transmisi

    atau men-setnode sensor dalam kondisi offsesering mungkin.

    Node sensor bekerja dalam beberapa mode yang dapat direpresentasikan oleh tabel

    2.1 berikut :

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    16/25

    No. State node MCU Memory Sensor &

    A/D

    Radio

    S0 Transmitting Aktif Aktif ON Tx

    S1 Receiving Aktif Aktif ON Rx

    S2 Ready Idle Sleep ON Rx

    S3 Observing Sleep Sleep ON Rx

    S4 Standby Sleep Sleep ON OFF

    S5 Sleep Sleep Sleep OFF OFF

    S6 Off OFF OFF OFF OFF

    Tabel 2.1

    Mode-mode yang bekerja pada node sensor

    Pada table 2.1 di atas terlihat bahwa mode transmitdan receive menggunakan

    energi yang paling besar.Sedangkan untuk mode ready dan observing,energi yang

    dikeluarkan tidak terlalu besar.Namun jika pengamatan terhadap fenomena yang

    muncul membutuhkan waktu yang lama ,maka akan menimbulkan masalah disipasi

    energi selama masa observasi.Pada ketiga mode yang paling bawah,yaknistandby,sleep dan off, penggunaan energi akan turun secara signifikan karena ketiga mode

    tersebut tidak terlibat dalam proses transmisi radio.

    Urutan aktivasi mode-mode tersebut dapat direpresentasikan oleh gambar 2.6

    berikut :

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    17/25

    Gambar 2.6

    Urutan mode pada node sensor

    Pada gambar 2.6 di atas menunjukkan bahwa mode-mode tersebut dijalankandengan urutan tertentu.Tiap mode memiliki karakteristik yang berbeda tergantung

    dari aktivitas yang sedang dilakukan node, apakah sedang melakukan proses

    transmisi atau sedang standby dan seterusnya.Hal ini mengakibatkan energi yang

    digunakan tiap mode juga berbeda-beda.Semakin ke kiri, maka mode tersebut

    mengeluarkan energi yang semakin rendah,begitu juga sebaliknya.Suatu mode harus

    melalui mode disampingnya jika ingin berganti mode.Misalnya mode off harus

    melalui mode sleep dan standby terlebih dahulu jika akan melakukan

    transmisi.Apabila tidak ada aktivitas observasi atau transmisi , sebaiknya dijalankan

    mode offatau sleep.Hal ini perlu diperhatikan karena proses transmisi dan observasi

    cenderung menggunakan energi yang lebih besar.Pada mode ready,node sensor dapat

    melakukan kedua mode baiktransmitdan receive

    2.4 Aplikasi-aplikasi WSN

    2.4.1 Bidang militer

    Sejak dahulu,WSN merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem

    kontrol dari peralatan canggih militer, pengawasan daerah untuk kepentingan

    keamanan ,modus pengintaian dan targeting system.Di dalam medan perang, WSN

    mampu mendeteksi dan menghitung banyaknya jumlah tank musuh,kendaraan robot,

    kapal selam, rudal, torpedo dan pesawat yang tak berawak.Posisi dari semua objek

    tersebut juga dapat diketahui dengan detail.Selain itu WSN juga berperan dalam

    sensingnuklir dari jarak jauh, mendeteksi adanya senjata kimia di suatu negara dan

    bahan peledak yang berbahaya, bahkan WSN bisa mendeteksi serangan-serangan

    potensial teroris.Terbukti dengan jelas bahwa WSN akan mengambil peran yang lebih

    penting dalam tugas-tugas militer lainnya,seperti merancang serangan militer di masa

    depan maupun bertahan dengan system yang cerdas tanpa keterlibatan manusia.

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    18/25

    2.4.2 Deteksi dan MonitoringLingkungan

    WSN turut ambil bagian dalam memonitor suatu ekosistem yang kompleks

    seperti pencemaran udara,air,mendeteksi populasi dan perilaku hewan serta

    tumbuhan.Misalnya,untuk meneliti perilaku dari suatu spesies , sensor disebar pada

    periode tertentu sebagai sampel sebelum dimulainya musim reproduksi.Sedangkan

    contoh untuk beberapa aplikasi lainnya adalah untuk mengontrol suhu dalam suatu

    bangunan dan gedung perkantoran yang besar sehingga perubahan suhu di dalam

    ruangan dapat dikontrol sesuai yang diinginkan.Menurut data statistik dari sebuah

    perkantoran di Amerika , sekitar 90% total biaya untuk instalasi pengatur suhu

    ruangan kantor tersebut dikeluarkan hanya untuk masalah kabel.Jika masalah kabel

    dapat diatasi dengan teknologi WSN, maka biaya instalasi dapat ditekan secara

    signifikan yakni hanya sebesar 10% saja.

    2.4.3 Pencegahan dan Bantuan Bencana

    WSN memiliki kemampuan untuk menangkap fenomena yang ada di

    sekitarnya.Hal ini digunakan untuk mendeteksi adanya kebakaran hutan dengan

    adanya fitur temperature sensing.Selain itu,node sensor juga efektif jika disebar di

    daerah rawan bencana.Lokasi bencana yang terjadi dapat diketahui dengan pasti

    melalui mikrosensor yang tersebar dan terintegrasi dengan bangunan yang ada di

    lokasi bencana tersebut.

    2.4.4 Bidang kesehatan

    Kemajuan di bidang medis yang amat pesat tak dapat dilepaskan dari peran

    WSN untuk menangani berbagai aplikasi.Contohnya monitoring virus dari jarak jauh

    .Metode yang digunakan adalah dengan cara sensor menangkap gejala-gejala yang

    mirip dengan populasi yang telah terinfeksi virus tersebut.Atau bisa juga digunakan

    untuk memprediksi sejak dini beberapa infeksi penyakit seperti malaria dan SARS

    dengan menganalisis informasi epidemiologicaldari korban.Kemempuan WSN lebih

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    19/25

    jauh adalah mampu membawa perubahan pada metode deteksi penyakit kanker

    disamping itu juga digunakan untuk memonitor transplantasi organ dalam manusia.

    2.4.5 Home Intellegence

    WSN juga efektif untuk merekayasa kecerdasan alat-alat rumah tangga

    sehingga memungkinkan untuk dapat mengontrol pengggunaan listrik, air, gas serta

    pengaturan suhu di dapur melalui koneksi nirkabel jarak jauh.Disamping itu dapat

    juga diaplikasikan untuk pengaturan contentTV,DVD,atau CD player sesuai dengan

    kebutuhan keluarga.Salah satu contoh aplikasi yang menarik adalah sensor dapat

    mengetahui isi yang terdapat dalam kulkas dan dapat mengirimkan produk yang

    kehabisan stok atau tinggal sedikit ke dalam sebuah perangkat personal digital

    assistant(PDA) secara nirkabel ketika berbelanja.

    2.4.6 Bidang ilmiah

    Bidang ilmiah memberikan sumber yang tidak terbatas untuk

    bereksplorasi.Aplikasi di dalam WSN turut memberikan andil yang penting didalam

    pengukuran kedalaman lautan beserta deteksi biota nya,serta berperan penting dalam

    proyek penelitian luar angkasa ke planet Mars, dimana sensor-sensor tersebut

    ditempatkan untuk mendeteksi suhu, seismic,kandungan dan komposisi tanah dari

    planet tersebut.

    2.4.7 Layanan interaktif

    WSN memiliki prospek yang menjanjikan dalam hal penggalian informasi

    dari lingkungan fisik dan memberikan timbal balik yang variatif.Dengan adanya

    teknologi WSN, saat ini muncul layanan hiburan yang bersifat interaktif Contohnya

    adalah smart kindergarten, yakni suatu taman belajar kanak-kanak yang

    memungkinkan anak-anak dan mainannya untuk berkomunikasi dua arah.Dalam

    dunia nyata.Contoh lainnya adalah museum Exploratorium yang interaktif di San

    Francsisco.Di tempat ini pengunjung dapat berpartisipasi secara aktif dalam

    eksperimen.Pengunjung juga mendapat feedback berupa percakapan (speech) dan

    sentuhan (touch) dari objek-objek yang dilengkapi sensor.

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    20/25

    2.4.8 Aplikasi lainnya

    WSN juga digunakan di dalam banyak keperluan lainnya,misalnya instrumentasi

    pabrik,kontrol robot,memonitor trafik dan sebagainya.

    2.5LEACH2.5.1 Definisi LEACH

    Dari sejumlah permasalahan pada implementasi WSN, konsumsi energi

    merupakan masalah yang sangat penting.Hal ini dikarenakan node sensor hanya

    disuplai oleh baterai yang memiliki cadangan energi yang terbatas untuk

    operasinya.Jika salah satu node mati,maka akan merubah performansi jaringan dalam

    hal routing dan topologi. Di sisi lain,kendala akan muncul jika harus melakukan

    konservasi energi berulang-ulang atau sesering mungkin,karena akan meningkatkan

    biaya dan waktu serta mengganggu performansi jaringan.Konservasi energi tersebutdapat berupa pengisian baterai,penggantian baterai,maupun pengisian otomatis dari

    konversi energi yang dihasilkan node.

    Penelitian tentang WSN dewasa ini difokuskan untuk mengatasi kekurangan

    energi selama jaringan aktif karena energi secara langsung berpengaruh terhadap

    masa aktif suatu jaringan.Metode yang digunakan adalah dengan memperkirakan

    penggunaan energi selama mengirim,menerima atau saat sensing.Karena energi

    adalah sesuatu yang sangat terbatas,maka algoritma routing untuk menentukan route

    yang menggunakan energi yang lebih efisien menjadi prioritas utama dalam

    mendesain WSN.Salah satu solusi yang ditawarkan untuk meningkatkan efisiensi

    energi dalam WSN adalah dengan menggunakan algoritma LEACH (Low-Energy

    Adaptive Clustering Hierarchy).

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    21/25

    LEACH ditemukan oleh Wendi Heinzelman pada tahun 2002.LEACH

    merupakan protokol routing yang membentuk kluster dari kumpulan node sensor

    berdasarkan kekuatan sinyal yang diterima.Algoritma dimulai dengan pemilihan

    suatu node sebagai cluster-head (CH) lalu dengan algoritma clusteringmemilih node

    non-CH sebagai angggota sehingga membentuk kluster.Mekanisme ini menghemat

    energi karena hanya CH yang melakukan transmisi data ke Base Station,sedangkan

    tiap node sensor cukup mengirim data ke CH masing-masing. Akibatnya, konsumsi

    energi berkurang.sehingga lifetime jaringan sensor menjadi maksimal.

    Karakteristik dari LEACH dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Memiliki kanal propagasi yg simetris Base Station (BS) diletakan jauh dari node sensor dan bersifat statis Semua node sensor dapat mengirim data ke BS CH mampu mengkompresi data Node sensor memiliki sifat homogen satu sama lain , baik dari jumlah

    energi, bentuk, ukuran dan sebagainya.

    2.5.2 Arsitektur LEACH

    Arsitektur LEACH secara sederhana dapat direpresentasikan oleh gambar 2.7

    sebagai berikut :

    Node sensor

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    22/25

    Gambar 2.7

    Arsitektur LEACH

    Pada awalnya node-node tersebar dalam jumlah besar pada suatu area dan

    proses pengiriman data masih terpusat pada Base Station.Namun dengan adanya

    algoritma LEACH , node-node tersebut dikelompokkan dalam beberapa kluster pada

    satu jaringan WSN.Masing-masing kluster memiliki sebuah clusterhead yang

    bertugas untuk mengkoordinasi pengiriman data dari node sensor ke BS.

    LEACH memiliki fitur-fitur sebagai berikut :

    Data fusion : penggabungan data sehingga mengurangi disipasi energi danmenambah lifetime jaringan

    Adaptive : mudah untuk menyesuaikan diri saat pembentukan formasikluster

    Local compression : mengkompresi data agar ukuran data yang dikirim keBS lebih kecil

    Randomization rotation : perputaran kedudukan CH secara acak Self-Organizing: tiap node sensor memiliki sikap pengambilan keputusan

    sendiri untuk menjadi CH

    2.5.3 Algoritma LEACH

    Base Station

    Cluster-head

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    23/25

    Operasi LEACH terbagi ke dalam beberapa sesi, tergantung dari jumlah CH

    yang diinginkan dan masa observasi. LEACH memastikan tiap node akan menjadi

    CH untuk satu sesi.Akibatnya,kedudukan CH menjadi tidak tetap atau bergantian

    sehingga suatu kluster memiliki formasi yang dinamis atau berubah-ubah setiap sesi.

    Algoritma LEACH dibagi menjadi 2 fase yaitu fase setup dan fasesteady state.

    Proses algoritma LEACH dapat dijelaskan sebagai berikut :

    A. Fase setupPada fase setup terjadi penentuan CH dan proses pembentukan kluster

    atau sering disebut juga dengan algoritma clustering.Berikut adalah proses yang

    terjadi :

    I ) Penentuan CH

    Penentuan CH dilakukan dengan alur sebagai berikut :

    Algoritma dimulai dengan memutuskan terlebih dahulu persentase CH yang

    diinginkan dan masa aktif node tersebut selama menjadi CH.Setelah itu, tiap node

    memutuskan apakah menjadi CH atau tidak selama sesi tersebut berdasarkan level

    energi yg tersisa .

    Pengambilan keputusan dilakukan oleh node n yang memilih angka acak

    di antara 0 dan 1.Jika angka tersebut kurang dari batas threshold,maka node tersebut

    menjadi CH untuk sesi tersebut.Batas threshold dirumuskan sbb:

    Dimana P = persentase clusterhead yang diinginkan

    r = sesi saat ini

    G = jumlah node yang belum pernah menjadi CHselama 1/P sesi terakhir

    Dengan menggunakan batas threshold ini,maka tiap node sensor akan menjadi CH

    dari sekumpulan node dalam 1/P sesi.

    II ) Pembentukan kluster

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    24/25

    Setelah node bertindak menjadi CH,berikutnya dia akan mengumumkan

    pesan kepada node non-CH lain yg tersisa. Node non-CH menerima pesan dan akan

    memberitahu kepada CH untuk menggabungkan diri sebagai anggota dalam kluster

    tersebut. Kriteria pemilihan anggota kluster dapat berdasarkan kekuatan sinyal yang

    diterima node non-CH maupun banyak faktor lainnya.Setelah menerima informasi

    penggabungan diri ,maka CH mencreate TDMA schedule dan menyebarkan ke

    seluruh node.TDMA schedule membagi waktu ke dalam beberapa slot,dimana jumlah

    slot sama dengan jumlah node dalam kluster.

    2.3.2 Fase steady state

    Pada fase steady state terjadi proses transfer data antar node yang melibatkan

    aktivitas transmisi dan observasi.Prosessteady state memakan waktu yang lebih lama

    dibandingkan dengan prosessetup,karena transfer data terjadi melalui transmisi radio

    secara intensif.Sedangkan prosessetup hanya menentukan CH dan pembentukan

    kluster.

    Pembagian fase terhadap waktu pada LEACH dapat direpresentasikan oleh gambar

    2.8 berikut :

    Gambar 2.8

    Fase dalam algoritma LEACH

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/23/2019 14865082-LEACHindonesia

    25/25

    [1] Bharathidasan, Sai Ponduru ,Sensor Networks: An Overview[2] Quanhong Wang, Hassanein dan Kenan Xu,A PracticalPerspective

    on Wireless SensorNetworks

    [3] I. F. Akyildiz,W. Su, Y. Sankasubramaniam, and E. Cayirci. Wireless SensorNetworks: A Survey.Computer Networks, 38:393422, 2002.

    [4] http://www.xbow.com[5] Dali Wei, Shaun Kaplan and H Anthony Chan,Energy Efficient Clustering

    Algorithms for Wireless Sensor Networks.2008

    [6] Juhana Yrjola,Summary of Energy-Efficient CommunicationProtocol for Wireless Microsensor Network.2005