05 stabilitas obat
TRANSCRIPT
1
STABILITAS OBAT
FARMASI FISIKA 2
2
Pendahuluan
• Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan suatu zat antara lain: – panas, – cahaya , – kelembaban, – oksigen, – pH,– mikroorganisme dan – bahan-bahan tambahan yang dipergunakan dalam
formula sediaan obat
3
Pendahuluan
• Sebagai contoh, senyawa-senyawa ester dan amida seperti amil nitrat dan kloramfenikol merupakan zat yang mudah terhidrolisis dengan adanya lembab
• sedangkan vitamin C sangat mudah sekali mengalami oksidasi
4
Penentuan Kestabilan Zat
• Pada umumnya penentuan kestabilan suatu zat dapat dilakukan melalui perhitungan kinetika kimia.
• Cara ini tidak memerlukan waktu lama sehingga cukup praktis digunakan dalam bidang farmasi.
5
Penentuan Kestabilan Zat
• Hal-hal yang penting diperhatikan dalam penentuan kestabilan suatu zat secara kinetika kimia adalah :– Kecepatan reaksi– Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
reaksi– Tingkat reaksi dan cara penentuan
6
Aplikasi
• Kestabilan suatu zat merupakan faktor yang harus dipehatikan dalam membuat formulasi suatu sediaan farmasi.
• Hal ini penting mengingat suatu sediaan biasanya diproduksi dalam jumlah yang besar dan memerlukan waktu yang lama dapat mengalami penguraian dan mengakibatkan dosis yang diterima pasien berkurang.
• Adakalanya hasil urai tersebut bersifat toksik sehingga dapat membahayakan jiwa pasien.
• Oleh karena itu, perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan suatu zat sehingga dapat dipilih kondisi pembuatan sediaan yang tepat sehingga kestabilan obat terjaga.
7
Tujuan Praktikum
• Menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan suatu zat
• Menentukan energi aktivasi dari reaksi penguraian suatu zat
• Menentukan usia simpan suatu zat
8
Prosedur KerjaNo. Alat Bahan
1.2.3.4.5.6.789101112131415
TimbanganLabu takar 100 mlLabu takar 50 mlLabu takar 10 mlSpektrofotometerKuvetGelas kimia 100 mlBatang pengadukSendok tandukGelas ukur 10 mlVialOvenSpoit 1 mlStopwatchBotol semprot
ParasetamolSirup parasetamolAirLarutan NaOH 0,1 NKertas timbang
9
A. Penyiapan Larutan Uji
• Larutkan 250 mg parasetamol dalam 100 ml NaOH 0,1 M kemudian ditambahkan air hingga 250 ml (1000 ppm)
• Dari larutan 1000 ppm dipipet masing-masing 1, 2, 3, 4, dan 5 ml ke dalam masing-masing labu takar 50 ml, kemudian dicukupkan volumenya dengan air sehingga diperoleh konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm.
10
B. Penentuan panjang gelombang maksimal
• Tentukan panjang gelombang maksimum paracetamol dengan menggunakan larutan parasetamol 40 ppm pada panjang gelombang antara 200-300 nm
11
Panjang gelombang (nm) Absorban (A)200210220230240250260270280290300
12
C. Pembuatan kurva baku
• Ukur serapan yang terbentuk pada larutan parasetamol konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm. Regresikan agar diperoleh persamaan garis lurusnya.
13
Konsentrasi (ppm) (x)
Absorban (y)
20406080
100
14
D. Penentuan umur simpan sirup parasetamol
• Sirup paracetamol dimasukkan kedalam 21 vial masing-masing sebanyak 5 ml,
• kemudian vial-vial tersebut dimasukkan kedalam oven dengan suhu 40oC, 50oC, dan 60oC, pada hari ke 0, 1, 2, 3 dan 4 diambil 1 vial dan diukur kadar paracetamol
15
E. Penetapan kadar sirup parasetamol• Sirup parasetamol sebanyak 1 ml ditambahkan
larutan natrium hidroksida o,1 N, hingga 10 ml kemudian dipipet sebayak 1 ml ditambahkan air hingga 50 ml.
• ukur serapannya. Hitung bobot zat dalam mg dalam sirup dengan rumus sebagai berikut:
1050xxb
ayx
xfpb
ayx
16
Menit ke- Absorban (A)Suhu 40o C Suhu 50o C Suhu 60o C
0306090
120150180
Tentukan serapan parasetamol
17
Menit ke-Konsentrasi (ppm)
Suhu 40o C Suhu 50o C Suhu 60o C
0306090
120150180
Hitung kadar parasetamol
1050xxb
ayx
xfpb
ayx
18
Cara grafikDengan membuat kurva hubungan antara konsentrasi obat sisa terhadap waktu. Dengan regresi linier dicari harga r yang paling mendekati 1
Penentuan orde Reaksi penguraian parasetamol
Cara grafikDimana:-Orde 0 sumbu x = waktu; sumbu y = konsentrasi-Orde 1 sumbu x = waktu; sumbu y = log konsentrasi-Orde 2 sumbu x = waktu; sumbu y = 1/ konsentrasi
copyright by mira 19
Persamaan tingkat reaksi• Reaksi tingkat nol:
• Reaksi tingkat satu:
• Reaksi tingkat dua:
k
at
22/1
kt
693,02/1
akt
12/1
20
Menit ke-
Konsentrasi (C)
Log C 1/C
0306090
120150180
Contohnya Suhu 40o C
21
OrdeKoefisien korelasi (r)
Suhu 40 Suhu 50 Suhu 60012
Nilai r yang paling mendekati 1 berarti laju penguraian parasetamol mengikuti orde tersebut
22
SUHU b K405060
Tentukan laju reaksi penguraian parasetamol sesuai dengan orde reaksi yang telah ditentukan diatas
23
SUHU (T) SUHU (oK) T 1/T (X) K LOG K405060
Tentukan persamaan garis lurus antara 1/T dan Log k untuk mendapatkan K parasetamol pada suhu 25o C.
RT
EaAk
1
303,2loglog
24
Setelah diperoleh nilai K untuk suhu 25 o C tentukan waktu paruh dan daluarsa parasetamol jika t (90%) dengan menggunakan rumus sesuai orde reaksi penguraiannya :
Jika orde 0
Jika orde 1
Jika orde 2
K
Cot
K
Cot
10
190
2
12/1
kt
kt
105,090
693,02/1
kCot
Cokt
9
190
12/1