01-gdl-gadingifan-28-1-gadingi-i.pdf

86
ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB SUNTIK TRICLOFEM PADA Ny. A P 1 A 0 UMUR 28 TAHUN DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI PKD WAHYU SEHAT WONOREJO KARANGANYAR TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan DIII Kebidanan Disusun oleh : GADING IFANASARI NIM : B09 022 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Upload: christopher-webb

Post on 01-Oct-2015

33 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB SUNTIK TRICLOFEM PADA Ny. A P1 A0 UMUR 28 TAHUN DENGAN PENINGKATAN

    BERAT BADAN DI PKD WAHYU SEHAT WONOREJO KARANGANYAR

    TAHUN 2012

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan DIII Kebidanan

    Disusun oleh :

    GADING IFANASARI NIM : B09 022

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

    SURAKARTA 2012

  • ii

    KATA P

  • iii

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

    Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : Asuhan Kebidanan Akseptor KB Suntik

    Triclofem pada Ny. A P1 A0 Umur 28 Tahun dengan Peningkatan Berat Badan di

    PKD Wahyu Sehat Wonorejo Karanganyar Tahun 2012. Karya Tulis Ilmiah ini

    disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi

    DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

    Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

    pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

    itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Ibu Dra. Agnes Sri Hartati, M.Si, Selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

    Surakarta.

    2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, Selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes

    Kusuma Husada Surakarta

    3. Retno Wulandari, S.ST, selaku dosen Pembimbing yang telah meluangkan

    waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

    4. Kepala PKD Wahyu Sehat Wonorejo, yang telah bersedia memberikan ijin

    pada penulis dalam pengambilan data awal studi kasus ini.

    5. Ny. A, yang telah bersedia menjadi responden dalam Karya Tulis Ilmiah ini.

    6. Seluruh dosen dan staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada

    Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

  • v

    7. Bapak, Ibu, serta saudaraku yang telah memberikan doa, cinta, dan kasih

    sayangnya.

    8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

    memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

    oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

    Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    Surakarta, Juni 2012

    Penulis

  • vi

    Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Program Studi DIII Kebidanan Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012 GADING IFANASARI B09 022

    ASUHAN KEBIDANAN AKSEPTOR KB SUNTIK TRICLOFEM PADA Ny. A P1 A0 UMUR 28 TAHUN DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI PKD WAHYU SEHAT WONOREJO KARANGANYAR

    TAHUN 2012

    (xii + 76 halaman + 1 tabel + 12 lampiran)

    INTISARI

    Latar Belakang : Salah satu metode kontrasepsi adalah kontrasepsi suntik yang didalamnya mengandung progesterone saja atau yang dikenal dengan sebutan Triclofem. Efek samping KB suntik Triclofem adalah kenaikan berat badan. Hipotesa para ahli, KB suntik merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari pada biasanya. Tujuan : Melaksanakan asuhan kebidanan akseptor KB suntik Triclofem dengan peningkatan berat badan dengan menggunakan proses manajemen 7 langkah Varney. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata dilapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat. Penulis mampu memberikan alternatif pemecahan masalah, mengembangkan saran secara operasional dalam memberikan asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik Triclofem dengan peningkatan berat badan. Metodologi : Jenis studi kasus menggunakan metode deskriptif, lokasi di PKD Wahyu Sehat Wonorejo, waktu studi kasus dilakukan pada tanggal 01 31 Mei 2012, subyek studi kasus adalah Ny. A P1 A0 umur 28 tahun Akseptor KB suntik Triclofem dengan peningkatan berat badan, tehnik pengumpulan data antara lain data primer, meliputi pemeriksaan fisik, wawancara, observasi dan data sekunder yang meliputi studi dokumentasi dan stusi kepustakaan. Hasil : Asuhan yang diberikan yaitu beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan, informasi tentang efek samping dari KB suntik Triclofem, anjurkan untuk diet rendah kalori, anjurkan untuk olah raga teratur. Setelah dilakukan asuhan selama 4 minggu didapatkan hasil ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan dan mengerti tentang efek samping dari KB suntik Triclofem, ibu bersedia untuk diet rendah kalori, bersedia untuk olah raga teratur. Kesimpulan : Pada kasus ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus yang ada dilapangan.

    Kata kunci : akseptor KB, Suntik Triclofem, kenaikan berat badan Kepustakaan : 26 literatur (2003 2011)

  • vii

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang yang

    tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan.

    Tuhan telah menctapkan rezeki kita, bukan pada jumlahnya tetapi pada syaratnya. Maka, jadikanlah dirimu pandai, rajinkanlah dirimu, jujurkanlah dirimu, jadikanlah yang kau lakukan sebagai bukti kebenaran yang kau katakan. Dan janganlah kau katakan yang tidak pernah kau lakukan, setialah kepada yang benar. (Mario Teguh)

    Sempurnakanlah apa yang kita kerjakan dengan DOA Knowledge is power

    PERSEMBAHAN Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :

    1. Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis.

    2. Bapak, Ibu yang telah memberikan kasih dan sayang, serta motivasi dalam belajar.

    3. Kakakku (Panama, Swestina, Meri, Wahyu, Mirna) dan Keponakanku Reza dan Fernand.

    4. Temanku Sinta, Elfa jazakumullohhu khoiro.

    5. Teman-teman angkatan 2009 selamat berjuang

    6. Almamater ku tercinta

  • viii

    CURICULUM VITAE

    BIODATA

    Nama : Gading Ifanasari

    Tempat / Tanggal Lahir : Ngawi, 26 Nopember 1988

    Agama : Islam

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Alamat : Dusun Kasreman RT 01 RW 02 Desa Kasreman, Kec.

    Kasreman, Kab. Ngawi, Jatim

    PENDIDIKAN

    1. SD N Kasreman III Lulus tahun 2003

    2. SLTP N 2 Padas Lulus tahun 2006

    3. SMK PGRI 4 Ngawi Lulus tahun 2009

    4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada angkatan 2009 / 2010

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

    HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

    KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

    INTISARI .................................................................................................... vi

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

    CURICULUM VITAE ................................................................................. viii

    DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

    DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang....................................................................... 1

    B. Perumusan Masalah ............................................................... 3

    C. Tujuan Studi Kasus ................................................................ 3

    D. Manfaat Studi Kasus .............................................................. 5

    E. Keaslian Studi Kasus ............................................................. 5

    F. Sistematika Studi Kasus ......................................................... 7

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Teori Medis ........................................................................... 9

    1. Kontrasepsi ...................................................................... 9

    2. KB Suntik ........................................................................ 14

  • x

    3. KB suntik DMPA (Depo Medroksi Progesteron Asetat) ... 20

    4. Peningkatan Berat Badan ................................................. 24

    B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................. 30

    1. Pengertian ........................................................................ 30

    2. Manajemen Kebidanan ..................................................... 30

    3. Data Perkembangan ......................................................... 43

    C. Landasan Hukum ................................................................... 44

    BAB III METODOLOGI

    A. Jenis Studi Kasus ................................................................... 45

    B. Lokasi Studi Kasus ................................................................ 45

    C. Waktu Studi Kasus ................................................................ 45

    D. Subyek Studi Kasus ............................................................... 46

    E. Instrumen Studi Kasus ........................................................... 46

    F. Tehnik Pengumpulan Data ..................................................... 46

    G. Alat dan Bahan ..................................................................... 49

    BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

    A. Tinjauan Kasus ...................................................................... 51

    B. Pembahasan .......................................................................... 70

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ........................................................................... 74

    B. Saran ..................................................................................... 75

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Contoh menu makanan diet rendah kalori .............................. 28

  • xii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan

    Lampiran 2. Surat Balasan Studi Pendahuluan

    Lampiran 3. Surat Ijin Penggunaan Lahan

    Lampiran 4. Surat Balasan dari Lahan

    Lampiran 5. Surat Permohonan Responden

    Lampiran 6. Informed Consent

    Lampiran 7. Format Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

    Lampiran 8. SAP Efek Samping KB Suntik Triclofem + Leaflet

    Lampiran 9. SAP Diet Rendah Kalori + Leaflet

    Lampiran 10. SAP Olahraga Teratur + Leaflet

    Lampiran 11. Lembar Observasi

    Lampiran 12. Lembar Konsultasi Proposal Karya Tulis Ilmiah

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan demografi

    yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan menekan laju

    pertumbuhan penduduk (LPP) dan hal ini tentunya akan diikuti dengan

    menurunkan angka kelahiran atau TFR (Total Fertiliti Rate ) dari 2.87 menjadi

    2.69 per wanita (Suratun dkk., 2008).

    Data yang didapatkan dari BKKBN, pada tahun 2009 peserta KB aktif

    sebesar 75,70%. Berdasarkan SDKI 2007, angka penggunaan kontrasepsi

    terbesar adalah suntik sebesar 71,6%, pil 13,2%, IUD 4,8%, implant 2,8%,

    MOW 3,1%, MOP 0,2%, pantang berkala 1,5%, senggama terputus 2,2% dan

    metode lainnya 0,4% (BKKBN, 2010).

    Program Keluarga Berencana memiliki banyak pilihan alat kontrasepsi

    mulai dari metode sederhana, efektif maupun mantap. Salah satu metode

    kontrasepsi adalah kontrasepsi suntik yang didalamnya mengandung

    progesterone saja atau yang dikenal dengan sebutan Triclofem

    (Saifudin, 2003). Peminat pemakai kontrasepsi suntik masih tinggi karena

    praktis efektif, aman, tidak mempengaruhi ASI dan cocok untuk ibu

    menyusui (Suratun dkk., 2008).

    Efek samping yang biasanya terjadi pada akseptor KB suntik Triclofem

    antara lain gangguan haid, berupa amenorea, menoragia, metroragia, dan

  • spotting. Sedangkan gangguan bukan haid, berupa sakit kepala, mual, muntah,

    rambut rontok, jerawat, kenaikan berat badan, kenaikan tekanan darah,

    penurunan libido, alergi, dan hiperpigmentasi (Hartanto, 2004).

    Hipotesa para ahli, KB suntik merangsang pusat pengendali nafsu

    makan di hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari

    pada biasanya (Hartanto, 2004). Peningkatan berat badan pada dewasa ini

    merupakan sesuatu yang menjadi masalah bagi sebagian orang, terutama

    orang pada orang dewasa berusia 25 tahun ke atas. Perubahan yang terjadi

    pada berat badan dalam waktu relatif singkat biasanya akan membuat mereka

    resah, hal ini terutama terjadi pada perempuan bila berat badannya mengalami

    peningkatan dari sebelumnya (Waspadji, 2003).

    Perubahan ini membuat mereka beranggapan bahwa berat badannya

    tidak ideal lagi, meskipun bila ditinjau dari segi kesehatan mungkin saja berat

    badannya tersebut tergolong ideal untuk orang seusianya (Waspadji, 2003).

    Peningkatan berat badan mungkin bagi beberapa orang tidak menjadi masalah

    besar, tetapi hal ini bagi sebagian wanita dapat mengurangi kecantikan dan

    membatasi aktifitas sehari-harinya (Suparto, 2000).

    Berdasarkan studi awal atau pendahuluan yang dilakukan di PKD

    Wahyu Sehat Wonorejo, didapatkan jumlah akseptor KB dari bulan januari-

    desember 2011 sebanyak 225 akseptor. Kontrasepsi suntik jenis Triclofem

    123 akseptor (54,67%) suntikan jenis Cyclofem 65 akseptor (28,89%), pil 23

    akseptor (10,22%), Kondom 5 akseptor (2,22%), implant 5 akseptor (2,22%)

    dan IUD 4 akseptor (1,78%), dan Dari seluruh jumlah akseptor KB suntik

  • Triclofem dengan jumlah 123 akseptor (54,67%). yang mengalami keluhan 80

    akseptor (65,04%), yang tidak mengalami keluhan 43 akseptor (34,96%).

    Dari seluruh jumlah akseptor KB suntik Triclofem yang mengalami keluhan,

    peningkatan berat badan 45 akseptor (56,25%), yang mengalami pusing 15

    akseptor (18,75%), yang mengalami spoting 12 akseptor (15%), yang

    mengalami mual 8 akseptor (10%).

    Berdasarkan data diatas, angka kejadian akseptor KB Suntik yang

    mengalami peningkatan berat badan tergolong masih tinggi. Maka penulis

    tertarik mengambil studi kasus dengan judul Asuhan Kebidanan pada Ny. A

    P1 A0 umur 28 tahun Akseptor KB Suntik Triclofem dengan peningkatan berat

    badan di PKD Wahyu Sehat Wonorejo.

    B. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, perumusan masalah dalam studi

    kasus ini adalah Bagaimana melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Akseptor

    KB Suntik Triclofem Pada Ny. A P1 A0 umur 28 tahun dengan peningkatan

    berat badan di PKD Wahyu Sehat Wonorejo dengan menggunakan

    manajemen kebidanan menurut Varney?

    C. Tujuan Studi Kasus 1. Tujuan Umum

    Melaksanakan asuhan kebidanan akseptor KB suntik Triclofem dengan peningkatan berat badan dengan menggunakan manajemen Varney.

  • 2. Tujuan Khusus

    a. Penulis mampu :

    1) Melakukan pengkajian pada akseptor KB suntik Triclofem pada Ny.

    A P1A0 umur 28 tahun dengan peningkatan berat badan dalam

    bentuk data subyektif, maupun obyektif.

    2) Melakukan interprestasi data dasar yang meliputi diagnosa

    kebidanan, masalah, dan kebutuhan pada akseptor KB suntik

    Triclofem pada Ny. A P1A0 umur 28 tahun dengan peningkatan berat

    badan .

    3) Merumuskan diagnosa potensial pada akseptor KB suntik Triclofem

    pada Ny. A P1A0 umur 28 tahun dengan peningkatan berat badan.

    4) Mengidentifikasi tindakan segera pada akseptor KB suntik Triclofem

    pada Ny. A P1A0 umur 28 tahun dengan peningkatan berat badan.

    5) Menyusun perencanaan tindakan yang akan dilakukan sesuai pada

    akseptor KB suntik Triclofem pada Ny. A P1A0 umur 28 tahun

    dengan peningkatan berat badan.

    6) Melaksanakan perencanaan tindakan asuhan kebidanan pada

    akseptor KB suntik Triclofem pada Ny. A P1A0 umur 28 tahun

    dengan peningkatan berat badan.

    7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik

    Triclofem pada Ny. A P1A0 umur 28 tahun dengan peningkatan

    berat badan.

    b. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata

    dilapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat.

  • c. Penulis mampu memberikan alternatife pemecahan masalah,

    mengembangkan saran secara operasional dalam memberikan asuhan

    kebidanan pada akseptor KB suntik Triclofem pada Ny. A P1A0 umur

    28 tahun dengan peningkatan berat badan.

    D. Manfaat Studi Kasus

    1. Bagi penulis

    a. Menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan asuhan

    kebidanan pada akseptor KB suntik Triclofem dengan peningkatan

    berat badan.

    b. Mampu menerapkan menejemen kebidanan 7 langkah varney pada

    akseptor KB Suntik Triclofem dengan peningkatan berat badan.

    2. Bagi profesi

    Sebagai masukan dalam upaya mengembangkan asuhan kebidanan pada

    akseptor KB suntik Triclofem dengan peningkatan berat badan.

    3. Bagi institusi

    a. Rumah bersalin

    Mampu meningkatkan mutu pelayanan kebidanan pada akseptor KB

    suntik Triclofem dengan peningkatan berat badan.

    b. Pendidikan

    Dapat digunakan sebagai bahan referensi dan sumber bacaan tentang

    asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik Triclofem dengan

    peningkatan berat badan.

  • E. Keaslian Penulisan

    Keaslian dari Karya Tulis Ilmiah dengan judul Asuhan Kebidanan

    Kebidanan pada Ny. A Akseptor KB suntik Triclofem dengan peningkatan

    berat badan sudah pernah dilakukan oleh :

    1. Ika widiyatik (2008), dengan judul Asuhan Kebidanan Akseptor KB

    Suntik Depoprovera Pada Ny. A Dengan Efek Samping Peningkatan

    Berat Badan di BPS Dian Susanti Boyolali. Peningkatan berat badan 7 kg

    Asuhan yang diberikan yaitu KIE dan diet rendah kalori serta olah raga

    yang teratur. Hasil dari asuhan yang diberikan memperlihatkan adanya

    penurunan berat badan yang dialami oleh akseptor KB suntik Depo

    provera adalah 1 kg , yang awalnya 57 menjadi 56 kg selama 4 minggu.

    2. Dwi mariana puspita sari (2009), dengan judul Asuhan kebidanan

    Akseptor KB Suntik Depo provera Pada Ny. R Dengan Peningkatan

    Berat Badan Di RB AN-NISSA Surakarta peningkatan berat badan 8 kg

    asuhan yang diberikan yaitu KIE dan diet rendah kalori serta olah raga di

    rumah. Hasil dari asuhan yang diberikan memperlihatkan adanya

    penurunan berat badan yang dialami oleh akseptor KB Suntik Depo

    provera yaitu 3 kg, yang awalnya 69 kg menjadi 66 kg dalam waktu 4

    minggu.

    3. Wini swastika (2010), dengan judul Asuhan Kebidanan Akseptor KB

    Suntik Depo provera Pada Ny.A Dengan Peningkatan Berat Badan Di

    Puskesmas Krembyongan Surakarta peningkatan berat badan 8 kg

    asuhan yang diberikan yaitu KIE diet rendah kalori, olah raga teratur

  • serta menyarankan untuk pindah KB dari KB suntik triclofem menjadi

    IUD. Hasil dari asuhan yang diberikan memperlihatkan adanya penurunan

    berat badan yang dialami oleh akseptor KB suntik Depo provera yaitu 2

    kg yang awalnya 59 kg menjadi 57 kg dalam waktu 4 minggu.

    Persamaan studi kasus ini terletak pada judul dan asuhan, sedangkan

    perbedaan studi kasus ini terletak pada subyek, waktu, dan lokasi pengambilan

    kasus.

    F. Sistematika Penulisan

    Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab yaitu :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, manfaat,

    studi kasus, tujuan studi kasus, keaslian studi kasus, dan

    sistematika penulisan.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini berisi teori medis tentang alat kontrasepsi yang meliputi

    pengertian, macam-macam alat kontrasepsi, KB suntik yang

    meliputi, jenis KB suntik, mekanisme kerja, efektifitas,

    keuntungan, kerugian, efek samping, teori KB suntik MPA yang

    meliputi pengertian, mekanisme kerja, efektifitas, efek samping,

    keuntungan, kerugian, indikasi, kontraindikasi, teknik penyuntikan

    dan dosis, waktu penyuntikan dan peningkatan berat badan. Teori

    menejemen kebidanan, data perkembangan, dan kerangka konsep.

  • BAB III METODOLOGI

    Bab ini berisi tentang jenis laporan studi kasus, lokasi studi kasus,

    subyek studi kasus, waktu pengambilan kasus, instrumen studi

    kasus yang digunakan, teknik pengumpulan data, alat-alat yang

    dibutuhkan dalam pelaksanaan studi kasus ini.

    BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

    Pada bab ini berisi tentang laporan kasus dengan menggunakan

    manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney mulai dari

    pengkajian sampai dengan evaluasi serta data perkembangan

    dengan SOAP. Sedangkan dalam pembahasan penulis

    menerangkan ada tidaknya kesenjangan antara teori dan kasus yang

    terjadi dilapangan.

    BAB V PENUTUP

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan

    dirumuskan untuk menjawab tujuan penulisan dan merupakan inti

    dari pembahasan penanganan akseptor KB suntik Triclofem dengan

    peningkatan berat badan. Sedangkan saran merupakan alternative

    pemecahan masalah dari kesimpulan.

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    !

    "

    "

    # $

    % "

    &

    " &

    ' !

    ()

  • (

    *

    (

    '+

    %) ,

    # $

    (

    (

    -

    .# $

    % (+

    ( # $ +

    / / +

    +

    - ("

    (0 $

    "#1

    +

    '

  • 2

    +

    '/

    '/

    +

    +

    %

    #

    3 +

    *+

    * +

    + )

  • +# $

    (//

    4

    4

    #

    $

    5+ $

    5+ $

    1

    1

    +

    #

    $

    % 16'2"'7

  • 16'2"'7 "

    )

    # $

    - #

    *

    &

    (a) Yang hanya mengandung hormon progesterone 150 mg.

    (b) Yang mengandung 25 mg Medroxy progesterone acetat

    dan 5 mg estradiol cypionate yaitu cyclofem.

    (Suratun dkk., 2008).

    (#

    *

    *

    +

    8

    8

    # $

  • #

    &

    1 //

    +

    !

    9

    &

    :

    '(" ' (

    " , %

    #/

    .

    ; ;5* 5; ;)

    5

    #/ .

    /)/

    +

    #?

  • >

    5 /

    /

    (+/

    0 $

    % 5// & //

    @# $

    -

    5//

    &$)

    /

    +

    5//

    5+ $

    ,

    &

  • '

    &

    #

    / '

    5/

    5+ $

    . 5/#

    &

    ( -/

    &

    ?

    :

    ?

    "

    %

    - /

    5/

    )

  • 1

    / # )

    A

    '("

    ;5*5;'("

    &

    /

    /

    &

    #

    1 '(";5*5;

    B)C@

    % 5/)+

    */

    / *

    ) '(" ;5* 5;

  • '>)

    #

    /

    - 5/

    '("

    04 )

    *//

    &

    +

    , 5/

    2/

    # ' , //

    !

    '("

    7)'("

  • ,)%

    ) 16' >

    2/

    '

    * A

    / 4)

    +

    '

    5//

    *

    '(" /

    '("

    16='

    D

    '("

    >

    '("

    "#1 "#1 "#1

    "#1

    /

  • '("

    ) .

    &'("

    DMPA adalah kontrasepsi yang berisi Depo Medoksi

    Progesteron Asetat 150 mg disuntikan secara intramuskuler

    (IM) didaerah bokong yang diberikan setiap 12 minggu sekali

    (Everett, 2008).

    (

    &'("

    (

    ( 3

    % (

    # $

    5//

    &'("

    # // ) -

    #/ %

    5/

    &'("

    :?

    "

  • )

    /

    -

    (

    % (

    !

    &'("

    5//

  • . '

    5+ $

    C 1

    &'("

    6

    ;

    (

    //

    (

    #

    / #

    *

    * B$ 2

    (

    *

    #

    "/3

    (

    #/ %

    $

    &'("

  • +

    *

    (

    '

    #/ %

    ! *

    &'("

    )

    &

    '(" %

    #/ %

    , 5+ $

    0

    &

    '("

    # ? %), "#1

    #?%

    '?),

    (Wordpress, 2008)

  • a.

    & 0 %

    +

    /

    333 +

    #

    @) @

    # @

    b. =)/

    :

    4

    ) ' /

    (

    /

    9 !

  • (>>

    % #

    ' )

    ++'

    +

    +;

    +

    c.

    &

    &

    /

    -

    6 +

    ,

    % *

    d.

    &

    (# $

    &

  • &

    15)

    &

    # $

    ( -

    &

    15?

    9

    &

    /

    / +

    % (( %

    &

  • #

    #

    +

  • 4

    % (/

    (/?

    ( /

    (

    / ( /

    (

    (

    (

    /

    - 9)

    4

    4

    ?

    4

    ?

    *

  • e. 7?

    *AE A

    4

    150 -Badan TinggiF

    #

    @) @

    # @0 %

    Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh

    bidan dalam menerapakan metode pemecahan masalah secara sistematis

    mulai dari pengkajian, analisa data, diagnose kebidanan, perencanaan,

    pelaksanaan dan evaluasi (Estiwidani dkk., 2008).

    ( 8 - C

    ?/

    /

    +")?

    '/

    '/

    / 5

    $

  • &

    ; ?6

    6 ?6

    " ?6 +

    # ?6

    Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

    dalam bidang kesehatan

    Pekerjaan : Untuk mengetahui penghasilan pasien, dapat

    mengetahui stasus gizi pasien

    Alamat : Untuk mengetahui alamat, tempat tinggal, dan

    lingkungan pasien

    (Estiwidani dkk., 2008).

    6

    5 $

    &

    /

    +

    !

    7

    6

    2

    /

  • 5

    $

    7

    5

    $

    7/

    6 ? :

    + " 7

    (2

    7

    2

    5 $

    / 7

    & & ?

    /

    5 $

    "

    &

    #

  • 7

    6

    7

    2 *&

  • % ?(

    # $

    " &

    !

    - "+ ? "+

    # $

    " &

    +

    !

    , ?

    # $

    . # ? 6 /

    # $

    &

    #

    7

  • (

    "

    &

    611

    $

    '/

    '

    &?

    * ? 6 /

    ;

    2$ A 2$ 0 .

    " &

    $ 2

    /

    %

    7 ? 6

    0 .

    #

    ? # ? %,, A %C, ?

    6

  • 8 C

    '

    ?

    6

    2

    8 C

    " ?

    6

    8 C

    5 ? 6 2 8

    C

    % "?

    9 ? 6/

    / 8

    C

    ) ? 6 / 2

    8 C

    -

    5 ? 6 /

    /28 C

    % '

    '

  • 6

    B ,2

    B 2( %

    '

    / 5

    $

    '

    '

    5 $ ( 8

    -?

    ' ? ;" &

    '

    '/ ?

    1

    1

    &

    1

    1 A ,

    1/

    / 12

    1+

  • ; %

    Data obyektif :

    6

    8

    *' ? 2$ A 2$ 7 ? ). D2

    ; ?$ A! D2 # ?%,,A%C,

    140/90 mmHg.

    (6) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

    kejang yang disertai keluar busa dari mulut. (7) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

    sakit kuning pada kulit, kuku dan mata.

  • (8) DM : Ibu mengatakan tidak pernah mengeluh

    sering makan, sering minum dan buang air

    kecil di malam hari.

    c) Riwayat penyakit keluarga (1) Menurun : Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada

    yang menderita penyakit menurun seperti

    jantung, DM dan hipertensi. (2) Menular : Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada

    yang menderita penyakit yang menular

    seperti TBC, hepatitis B dan HIV/AIDS.

    d) Pola kebiasaan sehari- hari (1) Nutrisi

    Sebelum menggunakan alat kontrasepsi KB suntik

    Triclofem (a) Makan : 2 - 3 kali sehari, porsi sedang, jenis nasi,

    sayur, lauk ikan dan buah.

    (b) Minum : 6 - 8 gelas sehari, jenis teh dan air putih. Selama menggunakan alat kontrasepsi KB suntik

    Triclofem (a) Makan : 3-4 kali sehari, porsi 1 piring penuh, jenis

    nasi, sayur, lauk daging dan buah. Pagi :

    nasi, tempe, telur. Siang : nasi, sayur, ikan.

    Malam : Nasi, sayur, daging, ngemil snack

    (b) Minum : 8-9 gelas sehari, jenis air putih dan teh. (2) Eliminasi

    Sebelum menggunakan alat kontrasepsi KB suntik

    Triclofem

  • (a) BAB : 1 kali sehari, konstitensi lunak, warna kuning.

    (b) BAK : 5-6 kali sehari, warna kuning jernih. Selama menggunakan alat kontrasepsi KB suntik

    Triclofem

    (a) BAB : 1 kali sehari, konsistensi lunak, warna

    kuning.

    (b) BAK : 5-6 kali sehari, warna kuning jernih.

    (3) Istirahat

    Sebelum menggunakan alat kontrasepsi KB suntik

    Triclofem

    (a) Siang :1-2 jam sehari

    (b) Malam : 6-8 jam sehari

    Selama menggunakan alat kontrasepsi KB suntik

    Triclofem

    (a) Siang : 2-3 jam sehari

    (b) Malam : 7-9 jam sehari

    (4) Aktivitas

    Sebelum menggunakan alat kontrasepsi KB suntik

    Triclofem

    (a) Ibu mengatakan pekerjaan rumah dilakukan sendiri,

    bekerja dan ibu tidak olah raga.

    Selama menggunakan alat kontrasepsi KB suntik

    Triclofem

  • (a) Ibu mengatakan pekerjaan rumah di bantu suami,

    bekerja dan tidak olah raga.

    (5) Personal Hygiene

    Sebelum menggunakan alat kontrasepsi KB suntik

    Triclofem

    (a) Gosok gigi : 3 kali sehari

    (b) Mandi : 2 kali sehari

    (c) Ganti baju : 2 kali sehari

    Selama menggunakan alat kontrasepsi KB suntik

    Triclofem

    (a) Gosok gigi : 3 kali sehari

    (b) Mandi : 3 kali sehari

    (c) Ganti baju : 3 kali sehari

    (6) Seksualitas

    Sebelum menggunakan alat kontrasepsi KB suntik

    Triclofem : Ibu mengatakan dalam 1 minggu 4 kali, tidak

    ada keluhan.

    Selama menggunakan alat kontrasepsi suntik KB suntik

    Triclofem : Ibu mengatakan dalam 1 minggu 2 kali,

    dengan keluhan gairah seksualitasnya berkurang.

    e) Riwayat psikologis

    Ibu mengatakan menggunakan alat kontrasepsi KB suntik

    Triclofem atas kehendak sendiri, suami mengijinkan dan ibu

  • merasa cemas dengan peningkatan berat badan yang

    dialaminya dan ibu merasa tidak nyaman dengan keadaannya.

    c. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)

    1. Status generalis

    a) Keadaan umum : Baik

    b) Kesadaran : Composmentis

    c) TTV : TD : 120/80 mmHg

    N : 82 x/menit

    R : 20 x/menit

    S : 370 C

    d) TB : 151cm

    e) BB

    (1) BB pada awal pemakaian : 48 kg

    (2) BB saaat ini : 55 kg

    (3) Peningkatan berat badan : 7 kg selama 1 tahun

    Berat badan ibu normalnya = TB

    = 151 -

    = 151 -

    = 151

    = 51,25 kg

    2. Pemeriksaan sistematis

    a) Inspeksi

    (1) Kepala

  • (a) Rambut : Bersih, hitam, tidak ketombe, tidak

    rontok.

    (b) Muka : Bersih, tidak pucat, tidak ada

    jerawat, tidak ada hiperpigmentasi (c) Mata

    Conjungtiva : Merah muda Sklera : Putih

    (d) Hidung : Simetris, bersih, tidak ada polip

    (e) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen

    (f) Mulut/gigi/gusi : Mulut bersih, gigi tidak caries, gusi

    tidak berdah dan tidak bengkak.

    b) Palpasi

    (1) Leher

    (a) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok

    (b) Tumor/benjolan : Tidak ada tumor / benjolan

    (c) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

    (2) Dada

    (a) Mammae : Simetris

    Membesar : Normal

    Tumor/benjolan : Tidak ada tumor / benjolan Simetris : Simetris kanan dan kiri

  • (b) Axilla

    Benjolan : Tidak ada benjolan Nyeri : Tidak ada nyeri

    (c) Abdomen

    Tumor/benjolan : Tidak ada tumor/benjolan Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan

    Luka operasi : Tidak ada luka bekas operasi

    (d) Ekstremitas

    Varices : Tidak ada varices

    Oedema : Tidak ada oedema

    (e) Betis merah/lembak/keras

    Tidak merah, tidak lembek, tidak keras, normal.

    c) Auskultasi

    (1) Jantung : Tidak dilakukan

    (2) Paru-paru : Tidak dilakukan

    d) Perkusi

    Ekstremitas : Reflek patela kanan dan kiri positif

    II. INTERPRESTASI DATA

    Tanggal 01 Mei 2012 Pukul 09.10 WIB

    A. Diagnosa Kebidanan

    Ny. A P1 A0 Umur 28 tahun akseptor KB suntik Triclofem dengan peningkatan berat badan.

    Data Dasar

    Data Subjektif :

  • 1. Ibu mengatakan mempunyai satu orang anak dan belum pernah

    keguguran.

    2. Ibu mengatakan nafsu makan bertambah

    3. Ibu mengatakan berat badannya meningkat

    4. Ibu mengatakan menjadi akseptor KB suntik Triclofem sudah 1

    tahun

    5. Ibu mengatakan gairah seksnya berkurang.

    6. Ibu mengatakan aktifitasnya menurun.

    7. Ibu mengatakan BB sebelum menggunakan KB 48 kg

    Data Objektif

    1. KU : Baik

    2. Kesadaran : Composmentis

    3. TTV : TD : 120/80 mmHg

    N : 82 x/menit

    R : 20 x/menit

    S : 370 C

    4. BB sekarang : 55 kg

    5. Adanya peningkatan berat badan 7 kg

    B. MASALAH

    Ibu merasa cemas dengan peningkatan berat badan yang dialaminya

    karena menurunkan aktifitas kerjanya sebagai ibu rumah tangga dan

    bekerja.

    C. KEBUTUHAN

  • KIE tentang efek samping KB suntik Triclofem

    III. DIAGNOSA POTENSIAL

    Obesitas

    IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA

    1. Sarankan pada ibu untuk diet rendah kalori

    2. Anjurkan pada ibu untuk olah raga teratur

    V. PERENCANAAN

    Tanggal 01 Mei 2012 Pukul 09.20 WIB

    1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan.

    2. Beri informasi tentang efek samping dari KB suntik Triclofem .

    3. Anjurkan pada ibu untuk diet rendah kalori.

    4. Anjurkan pada ibu untuk olah raga teratur.

    5. Anjurkan pada ibu untuk menghentikan pemakain suntikan dan di

    ganti dengan cara kontrasepsi yang non hormonal (misalnya IUD)

    bila cara diatas tidak menolong dan berat badannya bertambah terus.

    VI. PELAKSANAAN

    Tanggal 01 Mei 2012 Pukul 09.30 WIB

    1. Pada pukul 09. 30 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

    a. TTV : TD : 120/80 mmHg N : 82 x/menit

    R : 20 x/menit S : 370 C

  • b. TB : 151 cm

    c. BB : 55 kg

    d. Ada peningkatan berat badan sebanyak 7 kg

    2. Pada pukul 09.40 WIB memberi informasi tentang efek samping dari

    KB suntik Triclofem antara lain adalah :

    a. Gangguan haid

    b. Mual

    c. Sakit kepala

    d. Penambahan berat badan disebabkan nafsu makan meningkat

    dikarenakan hormon progesterone merangsang pusat

    pengendalian nafsu makan dihipotalamus.

    e. Menurunnya hasrat seksual

    3. Pada pukul 09.50 WIB menganjurkan pada ibu untuk melakukan diet

    rendah kalori

    pagi siang sore

    Nasi berat 100 gr (3/4) Telur 50 gr (1 butir) Sayuran100 gr (1 gelas) Buah 100 gr (1 potong) Minyak 5 gr (1/2 sendok) Pukul 10.00 WIB Makan buah 100 gr (1 potong)

    Nasi 140 gr (1 gelas) Daging 75 gr (1 potong besar) Tempe 50 gr 92 potong) Sayuran 100 gr (1 gelas) Minyak 5 gr (1/2 sendok) Pukul 16.00 Makan buah 100 gr (1 potong)

    Nasi 100 gr (1 gelas) Daging 75 gr (1 potong) Tempe 50 gr (2 potong) Sayuran 100 gr (1 gelas) Buah 100 gr (1 potong) Minyak 5 gr (1/2 sendok)

    4. Pada pukul 10.00 WIB menganjurkan ibu untuk olah raga teratur.

    Jenis olah raga yang bisa dilakukan antara lain :

    a. Joging

  • b. Renang

    c. Bersepeda

    d. Senam

    5. Pada pukul 10.10 WIB menganjurkan ibu untuk mengganti

    kontrasepsi KB suntik Triclofem dengan menggunakan kontrasepsi

    yang non hormonal (misalnya IUD) bila cara diatas tidak menolong

    dan berat badannya bertambah terus.

    VII. EVALUASI

    Tanggal 01 Mei 2012 Pukul 10.20 WIB

    1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

    2. Ibu sudah tahu dan mengerti tentang efek samping dari KB suntik

    Triclofem.

    3. Ibu bersedia untuk diet rendah kalori

    4. Ibu bersedia untuk olah raga teratur yaitu jogging.

    5. Ibu akan berkonsultasi dengan suaminya terlebih dahulu berkaitan

    dengan mengganti cara kontrasepsi bila cara diatas tidak menolong

    dan berat badan terus bertambah.

  • DATA PERKEMBANGAN I

    (kunjungan rumah)

    Tanggal 15 Mei 2012 Pukul 09.00 WIB

    Subyektif

    1. Ibu mengatakan sudah diet rendah kalori dan nafsu makannya sudah

    berkurang dengan porsi sedang, menu nasi, lauk tahu dan sayur.

    2. Ibu mengatakan nafsu seksnya masih berkurang 2 kali dalam seminggu.

    3. Ibu mengatakan pola aktivitasnya masih menurun

    4. Ibu mengatakan sudah melakukan olahraga jogging secara teratur

    Obyektif

    Pemeriksaan Umum

    Keadaan umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

    Tekanan darah : 120/80 mmHg

    Respirasi : 22 x/menit

    Suhu : 370 C

    Tinggi badan : 151 cm

    Berat badan : 54 kg (turun1 kg) setelah 2 minggu

  • Assesment

    Ny. A P1 A0 Umur 28 tahun akseptor KB suntik Triclofem dengan peningkatan berat badan dalam program penurunan berat badan pada hari ke

    14.

    Planing : Tanggal 15 Mei 2012

    1. Pukul 09.10 WIB memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa

    penurunan berat badan ibu cukup baik.

    2. Pukul 09.15 WIB menganjurkan makan makanan rendah kalori seperti

    sayur, buah dan tidak mengemil dan hindari makanan yang berkalori

    seperti daging, gorengan dan hindari mengemil.

    3. Pukul 09.20 WIB menganjurkan ibu untuk tetap berolahraga jogging 1 kali

    dalam seminggu.

    Evaluasi : Tanggal 15 Mei 2012 Pukul 09.25 WIB

    1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

    2. Ibu bersedia makan makanan rendah kalori, menghindari makanan

    berkalori dan ngemil.

    3. Ibu bersedia untuk tetap berolahraga secara teratur.

  • DATA PERKEMBANGAN II

    (Kunjungan Rumah)

    Tanggal 22 Mei 2012 Pukul 09.00 WIB

    Subyektif

    1. Ibu mengatakan masih diet rendah kalori dan nafsu makannya sudah

    normal.

    2. Ibu mengatakan nafsu seksnya sudah ada peningkatan 3 kali dalam

    seminggu.

    3. Ibu mengatakan pola aktivitasnya sudah meningkat

    4. Ibu mengatakan sudah melakukan olahraga jogging 1 kali dalam seminggu

    Obyektif

    Pemeriksaan Umum

    Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

    Tekanan Darah : 120/80 mmHg

    Respirasi : 22 x/menit

    Nadi : 80 x/menit

  • Suhu : 370 C

    Tinggi Badan : 151 cm

    Berat Badan : 53 kg (turun 2 kg) setelah 3 minggu

    Assesment

    Ny. A P1 A0 Umur 28 tahun akseptor KB suntik Triclofem dengan

    peningkatan berat badan dalam program penurunan berat badan pada hari ke

    22.

    Planing : Tanggal 22 Mei 2012

    1. Pukul 09.10 WIB memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa

    penurunan berat badan ibu cukup baik.

    2. Pukul 09.15 WIB menganjurkan ibu untuk tetap makan makanan rendah

    kalori seperti sayur, buah dan hindari makanan yang berkalori seperti

    daging, gorengan dan hindari mengemil.

    3. Pukul 09.20 WIB menganjurkan ibu untuk tetap berolahraga jogging 1 kali

    dalam seminggu.

    Evaluasi : Tanggal 22 Mei 2012 Pukul 09.25 WIB

    1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

    2. Ibu bersedia untuk diet rendah kalori dengan menu seimbang sesuai

    kebutuhan dan tetap olah raga secara teratur.

    3. Ibu bersedia untuk tetap berolahraga secara teratur.

  • DATA PERKEMBANGAN III

    (Kunjungan Rumah)

    Tanggal 31 Mei 2012 Pukul 09.00 WIB

    Subyektif

    1. Ibu mengatakan masih diet rendah kalori dan nafsu makannya sudah

    normal.

    2. Ibu mengatakan nafsu seksnya meningkat 4 kali dalam seminggu.

    3. Ibu mengatakan pola aktivitasnya sudah meningkat

    4. Ibu mengatakan sudah melakukan olahraga jogging 1 kali dalam seminggu

    Obyektif

    Pemeriksaan Umum

    Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : Composmentis

    Tekanan Darah : 120/80 mmHg

    Respirasi : 20 x/menit

    Suhu : 370 C

    Tinggi Badan : 151 cm

    Berat Badan : 52 kg (turun 3 kg) setelah 4 minggu.

  • Assesment

    Ny. A P1 A0 Umur 28 tahun akseptor KB suntik Triclofem dengan peningkatan

    berat badan dalam program penurunan berat badan pada hari ke 31.

    Planing Tanggal 31 Mei 2012

    1. Pukul 09.15 WIB memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa

    penurunan berat badan ibu cukup baik.

    2. Pukul 09.20 WIB menganjurkan pada ibu untuk tetap mempertahankan

    diet rendah kalori dengan menu seimbang sesuai kebutuhan.

    3. Pukul 09.25 WIB menganjurkan ibu untuk tetap berolahraga secara teratur.

    Evaluasi Tanggal 31 Mei 2012 Pukul 09.30 WIB

    1. Ibu sudah tahu tentang hasil pemeriksaan.

    2. Ibu bersedia untuk diet rendah kalori dengan menu seimbang sesuai

    kebutuhan dan tetap olah raga secara teratur.

    3. Ibu bersedia untuk olahraga secara teratur dan ibu tetap menggunakan KB

    suntik.

  • B. PEMBAHASAN KASUS

    Pada bab pembahasan kasus ini, penulis akan membahas dari langkah

    I sampai dengan VII dengan cara melihat kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus pada Ny. A P1 A0 umur 28 tahun Akseptor KB suntik Triclofem dengan peningkatan berat badan di PKD WAHYU SEHAT

    Wonorejo. 1. Pengkajian

    Pada langkah ini, penulis melakukan pengkajian untuk mendapatkan data subyektif dengan cara anamnesa (wawancara) klien,

    selain itu penulis juga melakukan pemeriksaan pada klien untuk mendapatkan data obyektif. Pada kasus ini data subyektifnya yaitu ibu

    mengatakan nafsu makan bertambah, berat badan terus bertambah

    sehingga menggangu aktifitas sehari-hari. Sedangkan data obyektifnya

    yaitu BB sebelum KB 48 kg, berdasarkan hasil pemeriksaan fisik

    didapatkan BB ibu 55 kg, yang mengalami kenaikan pada tahun pertama

    yaitu 7 kg.

    Menurut Everett (2008), efek samping dari Triclofem antara lain

    gangguan haid, sakit kepala, penambahan berat badan, menurunnya hasrat

    seksual. Menurut hartanto (2004), umumnya peningkatan berat badan

  • bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg dalam tahun pertama. Pada

    langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus. 2. Interprestasi data

    Pada langkah ini, penulis dapat mengangkat diagnosa yaitu

    akseptor KB suntik Triclofem dengan peningkatan berat badan. Masalah yang muncul pada kasus ini adalah ibu merasa cemas dengan peningkatan

    berat badan yang dialaminya karena menurunkan aktifitas kerjanya. Kebutuhan yang diperlukan adalah KIE efek samping KB suntik

    Triclofem, diet rendah kalori, serta olah raga yang teratur. Menurut Waspadji (2003), masalah yang muncul pada akseptor KB

    suntik Triclofem dengan peningkatan berat badan adalah cemas dan menurunnya aktifitas. Kebutuhan yang diperlukan adalah KIE tentang efek

    samping KB suntik Triclofem, diet rendah kalori dan olah raga teratur.

    Pada langkah ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus. 3. Diagnosa potensial

    Pada kasus ini diagnosa yang muncul adalah obesitas tetapi hal

    tersebut dapat ditangani dengan diet rendah kalori dan olah raga yang

    teratur, sehingga klien tidak mengalami obesitas.

    Menurut Hartanto (2004), diagnosa potensial pada kasus

    peningkatan berat badan adalah obesitas. Menurut Waspadji (2003), seseorang dikatakan obesitas apabila berat badannya lebih dari 20% dari

    berat badan ideal. Pada kasus ini tidak terjadi kesenjangan antara teori dan kasus.

    4. Antisipasi

  • Pada kasus Ny. A antisipasi segera dilakukan adalah pemantauan

    berat badan, diet rendah kalori dengan menyesuaikan menu seimbang

    sesuai kebutuhan dan olah raga yang teratur.

    Menurut Suratun, dkk (2008) tindakan segera yang harus dilakukan

    untuk mengatasi terjadinya diagnosa potensial adalah pemantauan berat badan, diet rendah kalori, serta olah raga yang teratur. Pada kasus ini tidak

    terjadi kesenjangan antara teori dan kasus. 5. Perencanaan asuhan kebidanan

    Pada kasus Ny. A perencanaan yang dibuat yaitu beri penjelasan

    tentang efek samping dari KB suntik Triclofem, diet rendah kalori, olah

    raga yang teratur, serta anjurkan ibu untuk hentikan suntikan Triclofem

    dan mengganti alat kontrasepsi lain yang non hormonal misalnya IUD,

    bila cara diatas tidak menolong dan berat badannya terus bertambah.

    Menurut Suratun, dkk (2008), bahwa peningkatan berat badan

    dapat diatasi dengan memberikan KIE tentang efek samping KB suntik

    Triclofem, diet rendah kalori, olah raga teratur, serta hentikan suntikan dan

    mengganti dengan alat kontrasepsi yang non hormonal misalnya IUD.

    Pada langkah ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan

    kasus.

    6. Pelaksanaan Asuhan Kebidanan

    Pada langkah ini, pelaksaaan yang dilakukan oleh penulis kepada

    Ny. A Akseptor KB suntik Triclofem yaitu berdasarkan perencanaan yang

    telah disusun yaitu pemberian KIE tentang efek samping KB suntik

    Triclofem, diet rendah kalori, serta olah raga teratur.

  • Menurut Suratun, dkk (2008), peningkatan berat badan pada

    akseptor KB suntik Triclofem dapat diatasi dengan memberikan KIE efek

    samping KB suntik Triclofem, diet rendah kalori, serta olah raga yang

    teratur. Pada langkah ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan

    kasus.

    7. Evaluasi

    Pada langkah ini dilaksanakan evaluasi sebagai sebagai proses

    akhir dari asuhan untuk mengetahui hasil efektifitas dari asuhan yang

    diberikan. Selama 3 kali pengkajian (4 minggu), masalah yang dialami

    klien dapat teratasi dengan baik yaitu klien mengalami penurunan berat

    badan 3 kg secara bertahap, dari 55 kg menjadi 52 kg. Pada minggu kedua

    berat badan akseptor turun 1 kg, minggu dua berat badan akseptor turun

    1 kg, dan minggu keempat berat badan akseptor turun 1 kg. Ibu dapat

    melaksanakan pola makan dengan benar, ibu dapat melaksanakan olah

    raga secara teratur, ibu tetap menggunakan KB suntik Triclofem.

    Menurut suratun dkk (2008), evaluasi asuhan kebidanan pada

    akseptor KB suntik Triclofem adalah bahwa akseptor bersedia akan

    melakukan diet rendah kalori dan olah raga yang teratur. Dari hasil

    evaluasi tersebut tidak didapatkan kesenjangan antara teori dan tinjauan

    kasus.

  • BAB V

    PENUTUP

    Dalam bab ini penulis mengambil kesimpulan dan saran setelah

    melakukan asuhan kebidanan akseptor KB suntik Triclofem dengan peningkatan

    berat badan pada Ny. A di PKD WAHYU SEHAT Wonorejo.

    A. Kesimpulan

    1. Dalam pengkajian didapat data subyektif yaitu ibu mengatakan nafsu

    makan bertambah, berat badan terus bertambah sehingga menggangu

    aktifitas sehari-hari. Sedangkan data obyektifnya yaitu BB sebelum KB 48

    kg, berdasarkan hasil pemeriksaan fisik didapatkan BB ibu 55 kg, yang

    mengalami kenaikan pada tahun pertama yaitu 7 kg.

    2. Pada interprestasi data, penulis dapat mengangkat diagnosa kebidanan

    yaitu Ny. A P1 A0 umur tahun akseptor KB suntik Triclofem dengan

    peningkatan berat badan. Masalah yang muncul adalah ibu merasa cemas

    dengan peningkatan berat badan yang dialaminya karena menurunkan

    aktifitas kerjanya. Kebutuhan yang diperlukan adalah KIE tentang efek

    samping KB suntik Triclofem.

    3. Pada kasus ini Ny. A tidak mengalami obesitas karena dilakukan antisipasi

    dengan pemantauan berat badan, diet rendah kalori dan olah raga teratur.

    4. Tindakan segera pada kasus Ny. A adalah diet rendah kalori dan olah raga

    teratur.

  • 5. Pada kasus ini, perencanaan yang dapat penulis buat adalah memberikan

    KIE efek samping dari KB suntik Triclofem, diet rendah kalori, serta olah

    raga yang teratur.

    6. Pada kasus ini pelaksanaan yang dapat penulis lakukan adalah sesuai

    dengan perencanaan yang telah dibuat.

    7. Hasil evaluasi yang didapatkan yaitu berat badan ibu sudah turun 3 kg

    setelah melakukan diet rendah kalori serta olah raga secara teratur, dan ibu

    bersedia datang kembali untuk suntik ulang Triclofem.

    8. Pada kasus ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus yang

    nyata.

    B. Saran

    Saran yang dapat penulis berikan kepada semua pihak pada kasus ini

    adalah sebagai berikut :

    1. PKD Wahyu Sehat

    Sebaiknya lebih meningkatkan mutu pelayanan khususnya bagi pasien

    dengan masalah KB dan menyediakan bahan bacaan, seperti poster-poster,

    leaflet tentang KB.

    2. Bidan

    Bidan hendaknya mampu memberikan informasi yang jelas pada calon

    akseptor mengenai macam-macam alat kontrasepsi yang dapat dipakai

    oleh akseptor dan efek samping yang ditimbulkan dari pemakaian alat

    kontrasepsi tersebut.

  • 3. Akseptor

    a. Akseptor sebaiknya menanyakan tentang hal-hal yang belum

    dimengerti yang berhubungan dengan alat-alat kontrasepsi yang dipilih

    kepada tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan.

    b. Akseptor diharapkan aktif konsultasi bila mengalami gangguan ataupun

    masalah sehubungan dengan alat kontrasepsi yang dipakai.