bab iii objek dan metode penelitian 3.1. objek...
TRANSCRIPT
34
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Kristen Yahya
(TKK Yahya) Jl Vandeventer No. 12 Bandung.
3.1.1. Sejarah Singkat TK Kristen Yahya
Gereja Kristen Indonesia dari Klassis Jakarta yang berlokasi di Taman
Cibunut Bandung merasa masih mempunyai kekurangan. Mereka belum memiliki
suatu sarana pelayanan pendidikan. Para tokohnya merasa ditantang untuk bisa
menyelenggarakan suatu usaha pendidikan terutama bagi kebutuhan para anggota
serta masyarakat luas.
Berhasilnya memperoleh hibahan sebidang tanah dari Perserikatan Pandu-
Pandu yang berlokasi di belakang rumah Jalan Riau No. 71A (kini Jl.
Martadinata), telah membuka suatu jalan. Maka pada tanggal 13 September 1961
dibentuklah Yayasan Pendidikan Yahya dengan Majelis G.K.I. Taman Cibunut
sebagai Badan Pertimbangan. Yayasan ini selanjutnya bertugas untuk mengelola
pembangunan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar Yahya.
Pada tanggal 10 Agustus 1964 mulai dibuka Taman Kanak-kanak serta
sekolah Dasar. Sejak saat itu sekolah terus berkembang, baik pembangunannya
maupun jumlah murid yang bisa ditampung. Semenjak didirikan pada tanggal 10
Agustus 1964, dalam perkembangan sekolah selama 20 tahun hingga tahun 1987,
35
Taman Kanak-kanak (TK) dan SD bersatu secara administratif sekalipun
lokasinya berbeda semenjak ada pertambahan ruangan kelas. TK Yahya berlokasi
di Jl. R.E. Martadinata No. 77 sedangkan SD Yahya berada di Jl. Banda No. 34
Bandung.
Mulai tahun ajaran 1988/1989 TK Yahya mulai berdiri sendiri secara
administratif. Sekaligus juga diberlakukan adanya tiga golongan yaitu Kelas A
untuk anak-anak berusia 3 tahun ada 1 kelas, kelas B untuk anak-anak berusia 4
tahun ada 3 kelas, dan kelas C untuk anak-anak berusia 5 tahun ada 3 kelas. Jadi
pada tahun tersebut ada 7 kelas dengan rata-rata 30 anak per kelas.
Lokasi anak-anak TK yang berada di sebuah rumah di Jl. Martadinata No.
77 ini merupakan sebuah kompleks yang cukup luas dengan sebuah halaman
untuk tempat bermain. Disamping ruang-ruang untuk belajar, juga ada ruangan
untuk kegiatan bermain di ruang sudut meliputi sudut Ke-Tuhan-an, alam sekitar,
keluarga, bangunan dan kebudayaan yang sudah mulai diberikan kepada anak-
anak dari kelas A.
Kurikulum TK pada tahun ajaran 1988/1989 antara lain meliputi :
kemampuan berbahasa, bidang pengetahuan, perasaan kemasyarakatan dan
kesadaran lingkungan, daya cipta, jasmani dan kesehatan, serta Pendidikan Moral
Pancasila dan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa.
Dalam perkembangnya TK Yahya mengalami perpindahan tempat
dikarenakan pertambahan murid. Sekarang ini TK Yahya berlokasi di Jl.
Vandeventer No. 12 Bandung dan memiliki cabang di Jl. Golf Barat II No. 39
Arcamanik Bandung. Dengan kurikulum pada saat ini adalah sebagai berikut :
36
Bidang Pengembangan Pembiasaan, yang meliputi Moral dan Nilai-Nilai Agama
dan Sosial, Emosional, Kemandirian. Serta Bidang Pengembangan Kemampuan
Dasar, yang meliputi Berbahasa, Kognitif, Fisik/Motorik, Seni.
Pendidikan di Taman Kanak-kanak Yahya diusahakan untuk terus
ditingkatkan karena Taman Kanak-kanak merupakan tahap pertama bagi seorang
anak dalam rangka pertumbuhannya menuju manusia yang dewasa.
3.1.2. Visi dan Misi TK Kristen Yahya
3.1.2.1. Visi
Menjadi pusat pendidikan yang menghasilkan sumber daya manusia yang
bermutu dalam ilmu, iman, karakter dan penerapan nilai-nilai kristiani
berdasarkan pada prinsip-prinsip Alkitab, bagi kemuliaan Allah.
3.1.2.2. Misi
1. Pendidikan yang utuh
Yayasan Pendidikan Kristen "Yahya" bertekad untuk memberikan
pendidikan yang tidak hanya berkualitas dalam bidang intelektual saja, tetapi juga
dalam bidang moral dan spiritual dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip
Alkitab
2. Kesaksian Internal dan Eksternal
Yayasan Pendidikan Kristen "Yahya" bertekad untuk menjadi saksi
Kristus untuk civitas academicanya(internal) dan untuk masyarakat luas
(eksternal)
37
3. Pengabdian Kepada Masyarakat
Yayasan Pendidikan Kristen "Yahya" bertekad untuk mengabdi kepada
masyarakat dengan berlandaskan pada kasih Kristus yang tidak hanya mencari
kepentingan diri sendiri saja.
3.1.3 Struktur Organisasi TK Kristen Yahya
Organisasi ataupun perusahaan memiliki struktur organisasi sebagai
kerangka kerja yang menggambarkan adanya pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab kepada unit – unit organisasi dalam struktur tersebut yang
dibentuk guna terciptanya sistem kerja kolektif yang harmonis dan dimanis serta
terciptanya efektivitas dan efisiensi kerja yang maksimal.
Adapun struktur organisasi yang terdapat pada TK Kristen Yahya dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Wakil Kepala Sekolah
Koordinator Arcamanik
Kurikulum
Humas
Guru
Kepala Sekolah
Tata Usaha
Yayasan
Sapras
Gambar 3.1 Struktur Organisasi TK Kristen Yahya
38
3.1.4 Deskripsi Tugas
A. Tugas Kepala Sekolah
1. Menyusun program kerja tahunan beserta anggaran biaya
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan program kerja yang telah disetujui
Pengurus.
3. Menyusun personalia pengajar, staff pejabat struktural dan koordinator
kegiatan.
4. Mengajukan rekruitment untuk posisi yang dibutuhkan atau mengajukan
pemberhentian pengajar/staff.
5. Memberikan tugas yang jelas kepada staff, guru & karyawan.
6. Mengoptimalkan SDM dengan memberikan/mengadakan pelatihan,
pengajaran atau bimbingan.
7. Memotivasi kerja guru dan karyawan sesuai Visi-Misi YPK Yahya.
8. Bersama dengan Wakasek & Koord. Arca membuat kalender pendidikan,
menentukan tugas guru & memantau pelaksanaannya.
9. Bersama dengan Wakasek & Koord. Arca membuat program kerja,
menyusun pengajar, rencana promosi & memantau pelaksanaannya.
10. Bersama dengan Wakasek & Koord. Arca membuat jadwal untuk guru
(piket, doa, dll) dan memantau pelaksanaannya.
11. Bersama Wakasek & Koord. Arca merekap inventaris, daftar kebutuhan,
menyusun strategi penggunaan barang/ruang, menyusun anggaran belanja
atau perbaikan dan memantau pelaksanaannya.
39
12. Mengikuti perkembangan, mencari gagasan baru dan menularkan pada
staff dan guru.
13. Mengadakan rapat rutin dengan guru, wali kelas, dan staff.
14. Melakukan penilaian terhadap guru & staff.
15. Mengatur lingkungan & suasana kerja yang kondusif.
16. Mengatur penerimaan murid baru & pemasaran sekolah.
17. Mengkoordinir dan melakukan tugas – tugas administrasi seperti
pendokumenan arsip, urusan keuangan&uang sekolah, penandatanganan
surat-surat, rapot, dll.
18. Berkoordinasi dengan unit lain atau kepanitiaan di dalam lingkup Yayasan
seperti MKPM, Keuangan, Unit Penunjang, Unit Usaha, Panitia PMB.
19. Berkoordinasi dengan institusi di luar Yayasan seperti Dinas Pendididkan,
K3S, sekolah lain, dll.
20. Melaksanakan evaluasi
B. Tugas Wakil Kepala Sekolah :
1. Membantu Kepala Sekolah dalam menjalankan tugasnya.
2. Apabila Kepala Sekolah berhalangan, maka dapat mewakilinya.
3. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Sekolah dalam batas
kewenangannya.
4. Turut mendampingi / diutus Kepala Sekolah dalam rapat – rapat.
5. Bersama dengan Kepsek & Koord Arca membuat kalender pendidikan,
menentukan tugas guru & memantau pelaksanaannya.
40
6. Bersama dengan Kepsek & Koord Arca membuat program kerja,
menyusun pengajar, rencana promosi & memantau pelaksanaannya.
7. Bersama dengan Kepsek & Koord Arca membuat jadwal untuk guru
(piket, doa, dll) dan memantau pelaksanaannya.
8. Bersama Kepsek & Koord Arca merekap inventaris, daftar kebutuhan,
menyusun strategi penggunaan barang/ruang, menyusun anggaran belanja
atau perbaikan dan memantau pelaksanaannya.
9. Memeriksa penilaian guru.
10. Menyusun kurikulum.
C. Tugas Koordinator KB – TKK Yahya Arcamanik :
1. Membantu Kepala Sekolah dalam menjalankan tugasnya.
2. Bersama Kepsek menyusun Anggaran Pendapatan&Belanja Sekolah
(RAPBS).
3. Melaksanakan program kerja yang telah disetujui oleh Pengurus.
4. Turut mendampingi / diutus Kepala Sekolah dalam rapat – rapat.
5. Bersama dengan Kepsek & Wakasek membuat kalender pendidikan,
menentukan tugas guru & memantau pelaksanaannya.
6. Bersama dengan Kepsek & Wakasek membuat program kerja, menyusun
pengajar, rencana promosi & memantau pelaksanaannya.
7. Bersama dengan Kepsek & Wakasek membuat jadwal untuk guru (piket,
doa, dll) dan memantau pelaksanaannya.
41
8. Bersama Kepsek & Wakasek merekap inventaris, daftar kebutuhan,
menyusun strategi penggunaan barang/ruang, menyusun anggaran belanja
atau perbaikan dan memantau pelaksanaannya.
9. Mengatur & memelihara ketertiban administrasi sekolah.
10. Menciptakan suasana kerja yang baik.
11. Berkoordinasi dengan institusi di luar Yayasan.
12. Melaksanakan PMB & membuat laporan keuangan kas.
D. Tugas Guru / Wali Kelas :
1. Membuat perangkat program pengajaran seperti program tahunan,
program semester, rencana pengajaran, silabus, LKS/Modul, alat peraga.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran, penilaian dengan penuh tanggung
jawab.
3. Memahami & menjalankan prinsip :
a. Mendidik = meneruskan & mengembangkan nilai- nilai
b. Mengajar = meneruskan & mengembangkan ilmu pengetahuan &
teknologi
c. Melatih = mengembangkan ketrampilan – ketrampilan
4. Melaksanakan analisis pembelajaran.
5. Memiliki catatan tentang perkembangan siswa didiknya yang berfungsi
untuk pembimbingan.
6. Mengikuti perkembangan, MGMP dan pembinaan dari P3.
7. Menularkan pengetahuan kepada guru lain untuk kemajuan proses KBM.
42
8. Melaksanakan tugas-tugas dari seklah yang berkenaan dengan acara-acara
sekolah seperti Retreat, perayaan-perayaan,dll.
9. Menumbuhkan minat belajar pada siswa & memberi contoh teladan baik
melalui perkataan, sikap, penampilan & perbuatan.
10. Hadir tepat waktu, tidak meninggalkan kelas, tidak menerima tamu atau
telepon ketika pengajaran berlangsung, kecuali untuk keperluan mendesak.
11. Bertanggung jawab atas kelasnya dalam hal kebersihan, ketertiban,
kedisiplinan, absensi, penangan masalah.
12. Memimpin doa pagi atau doa pulang, mengisi daftar hadir siswa.
13. Menjaga rasa kekeluargaan dan nama baik Sekolah Yahya.
14. Jika berhalangan hadir harap memberi kabar kepada Kepala Sekolah,
memberi tugas berbobot kepada siswa dan mengoreksinya.
15. Tidak diperkenankan memberi les kepada siswa Yahya yang berada dalam
unitnya.
16. Mengelola kelas dalam hal :
a. Administrasi kelas, Absensi siswa, Buku Penghubung
b. Memilih perangkat kelas, Memantau kenyamanan kelas
17. Memantau & membuat laporan perkembangan siswa setiap bulan dalam
hal prestasi siswa, kedisiplinan, administrasi keuangan, permasalahan &
pemanggilan orang tua
18. Mengisi legger & raport.
19. Mengajar PKO
43
E. Tugas Tata Usaha :
1. Membuat surat, mengarsipkan surat masuk & keluar.
2. Menindaklanjuti surat-surat, mendistribusikan informasi dari sekolah
kepada yang berkepentingan di bawah arahan Kepala Sekolah.
3. Mengarsipkan berkas/data siswa dalam format-format yang diatur dinas
pendidikan seperti Buku Induk, Klapper, kuesioner,dll.
4. Membuat laporan administrasi untuk Dinas Pendidikan (Draft I) setiap
bulan.
5. Menindaklanjuti penggunaan data siswa untuk kepentingan sekolah seperti
data uang sekolah, buku legger, absensi, dll berkoordinasi dengan TU
pusat.
6. Menindaklanjuti segala kekurangan data, tunggakan uang sekolah,
tunggakan PSB, dibawah arahan Kepala Sekolah.
7. Melakukan dinas luar seperti mengurus blanko raport, ijazah, buku induk,
mutasi, dll.
8. Berkoordinasi dengan Bagian Kepegawaian untuk pengarsipan dan
penggunaan data guru
9. Mengelola kas kecil & membuat laporan penggunaannya.
10. Menerima uang partisipasi dari siswa, membuat pelaporan/penyetoran kek
Keuangan Pusat & mengelola penggunaannya.
11. Membantu Kepsek dalam membuat permohonan uang ke Yayasan dan
pembuatan laporannya.
44
12. Membantu Kepsek dalam keuangan hal keuangan lainnya, seperti
beasiswa, dll.
13. Menyediakan ATK & perlengkapan mengajar di kelas (marker,
penghapus, kertas, modul, surat-surat, dll).
14. Menyediakan keperluan guru seperti air minum,tissue, konsumsi rapat,
konsumsi tamu/pengawas.
15. Berkoordinasi dengan Sarpras pusat untuk menangani penggunaan alat-
alat kebersihan.
16. Mengikuti rapat – rapat koordinasi.
17. Melayani penjualan seragam sekolah dan membuat laporan keuangannya.
18. Menerima pembayarn uang bina hobi ( tari balet & Lassy ) dan membuat
laporan keuangannya.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian akan membahas teknik atau cara yang digunakan untuk
mencari, memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data, baik berupa data
primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun
karya ilmiah atau penelitian.
3.2.1 Desain Penelitian
Jenis metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif
(descriptive reasearch). Metode deskriptif yaitu metode dalam penelitian suatu
kasus dengan cara menuturkan pemecahan masalah dan mengumpulkan data
sebagai gambaran keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta - fakta yang ada
45
[Cholid Narbuko and H. Abdu Achmadi 2007 : 44]. Pada Metode deskriptif ini,
penelitian dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik satu atau lebih
variabel tanpa membuat perbandingan atau dihubungkan dengan variabel lainnya.
Metode deskriptif ini membuat deskriptif, gambaran (dari sekelompok manusia,
objek, kondisi, pada masa sekarang) secara sistematis, faktual dan akurat tentang
fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang mempunyai kriteria.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan data
Metode pengumpulan data ini bertujuan untuk mendapat informasi yang
dibutuhkan guna merancang perangkat lunak agar sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi. Dalam kegiatan pengumpulan data ini penulis menggunakan data
primer dan data sekunder.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Data primer merupakan data yang diambil secara langsung, data ini
diperoleh dari kegiatan observasi yaitu pengamatan langsung pada objek
penelitian dan mengadakan wawancara dengan pihak yang terlibat. Adapun teknik
yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi merupakan suatu cara mengumpulkan data dan informasi,
dengan cara mengamati langsung ke objek penelitian. Objek penelitian yang
penulis observasi adalah proses pendaftaran siswa baru, data siswa, serta
pengarsipan penilaian pada buku induk siswa TK Kristen Yahya Jl Vandeventer
No 12 Bandung.
46
2. Wawancara
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara secara langsung
dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada bagian yang mengurusi sistem
informasi akademik dan administrasi Sekolah Yahya, guru TK Kristen Yahya,
wakil kepala TK dan kepala TK Kristen Yahya Jl. Vandeventer No. 12 Bandung.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (dokumentasi)
Data sekunder adalah data dokumentasi yang diperoleh dengan cara
mengumpulkan data yang tertulis. Untuk memperoleh data sekunder dilakukan
dengan cara menganalisis dan mempelajari dokumen atau catatan yang terdapat
pada bagian tata usaha. Penulis mengambil contoh data siswa, data penilaian
rapot, dokumen tentang sejarah singkat TK serta struktur organisasi dan
pembagian tugasnya.
Selain itu penulis mengumpulkan data dengan melakukan studi literatur,
yaitu mengumpulkan berbagai teori yang berhubungan dengan permasalahan yang
ada dari berbagai buku. Tujuan dari studi literatur adalah untuk memperoleh
referensi yang dibutuhkan dalam proses pengerjaan untuk menyelesaikan Skripsi.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis untuk merancang
sebuah sistem informasi administrasi adalah dengan pendekatan Terstruktur.
Pendekatan terstruktur adalah suatu proses untuk mengimpelentasikan urutan
47
langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program. Pendekatan
terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang
dibutuhkan dalam pengembangan sistem. Alat-alat yang digunakan adalah Flow
Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi,
Entity Relation Diagram (ERD) dan Rancangan Input/ Output.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah metode pendekatan sistem Prototype, yang merupakan mekanisme untuk
mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Metode ini sering digunakan pada
dunia nyata. Karena metode ini secara keseluruhan akan mengacu kepada
kepuasan user.
Menurut Roger S. Pressman didalam modul 3 Iwan Abadi (2010 : 8)
prototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan
pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat
lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui dan area garis besar
dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan
perancangan kilat. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek
perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/pemakai.
Perancangan ini menuntun pembangunan perangkat lunak yang akan diberikan
kepada pemakai. Selanjutnya prototype itu dievaluasi oleh pemakai dan
digunakan sebagai landasan untuk memperbaiki spesifikasi kebutuhan. Proses ini
48
akan berulang sampai prototype yang dikembangkan memenuhi seluruh
kebutuhan pemakai.
Berikut adalah tahap-tahap dalam metode Prototype:
1. Identifikasi kebutuhan (Data)
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh
perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar
sistem yang akan buat.
2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang
berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat
input dan format output).
a. Merancang sistem
Dalam tahap ini prototipe dirancang secara terstuktur dari proses basis
data hingga rancangan menu program.
b. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah dirancang diterjemahkan ke
dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
3. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak, harus diuji dahulu
sebelum digunakan.
4. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah buat sudah sesuai
dengan yang diharapkan, apabila belum sesuai maka tahapan 2 dan 3
49
diulang kembali hingga sesuai dengan yang diharapkan oleh pelanggan
dan lanjut ke tahap berikutnya.
5. Penerapan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk
digunakan.
Mengidentifikasi
kebutuhan pemakai
Membuat Prototype
Menguji Prototype
Memperbaiki
Prototype
Mengembangkan
versi produk
Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
[Sumber : Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogjakarta]
50
Keunggulan prototype adalah:
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan
pelanggan.
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
diharapkannya.
Kelemahan prototype adalah :
1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak
yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara
keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk
jangka waktu lama.
2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga
menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk
membuat prototype lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut
bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem.
3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak
mencerminkan teknik perancangan yang baik.
51
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
1) Flow Map
Flowmap merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan
proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari
dokumen, aliran data fisik, entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang
berhubungan dengan sistem informasi. Untuk menjalankan prosedur sistem,
digunakan flowmap yang terbentuk dari analisis prosedur.
2) Diagram Kontek
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
sistem. Diagram konteks memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.
3) Data Flow Diagram
Diagram alir data / data flow diagram (DFD) merupakan model dari sistem
untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu
keuntungan menggunakan diagram alir data adalah memudahkan pemakai atau
user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang
dijelaskan.
4) Kamus Data
Kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah
katalog fakta tentang data dan kebutuhan kebutuhan informasi dari suatu sistem
informasi. Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan
aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan
52
dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai
dasar dan pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan
proses.
5) Perancangan Basis Data
A. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel atau
relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan sehingga terwujud satu
bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. Perancangan melalui proses
normalisasi mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut :
- Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk
penyimpanan data.
- Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data.
- Meminimalkan kemungkinan anomaly pembaruan.
- Memaksimalkan stabilitas struktur data.
Bentuk normal yang biasa dipakai pada normalisasi adalah sebagai
berikut:
a. Bentuk Normal Pertama (1NF)
Sebuah tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama apabila setiap kolom
bernilai tunggal untuk setiap baris.
b. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Bentuk normal kedua memiliki ketentuan harus telah berbentuk normal
pertama, dan semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya
terhadap kunci primer. Disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci
53
primer jika suatu kolom selalu bernilai sama untuk kunci primer yang
sama.
c. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
Bentuk normal ketiga memiliki ketentuan harus telah berbentuk normal
kedua (2NF), dan atribut bukan kunci (non key) haruslah tidak memiliki
ketergantung transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci tidak
boleh memiliki ketergantungan fungsional (function dependency) terhadap
atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi
hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi
itu saja. Bentuk normal ketiga dipikir sebagai bentuk normal puncak atau
paling akhir. Namun kemudian dapat ditemukan bentuk normal lebih kuat
yaitu bentuk normal Boyce-Codd.
d. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
BCNF memiliki ketentuan yaitu masing-masing atribut utama bergantung
fungsional penuh pada masing-masing kunci dimana kunci tersebut bukan
bagiannya. Relasi adalah BCNF (optimal) jika kapanpun fakta-fakta
disimpan mengenai beberapa atribut, maka atribut-atribut ini merupakan
satu kunci relasi. BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci. Properti
penting BCNF adalah relasi tidak memiliki informasi yang redundansi.
e. Bentuk Normal Keempat (4NF)
Relasi dalam bentuk normal keempat (4NF) jika relasi dalam BCNF dan
tidak berisi kebergantungan banyak nilai. Untuk menghilangkan
kebergantungan banyak nilai dari satu relasi, kita membagi relasi menjadi
54
dua relasi baru. Masing- masing relasi berisi dua atribut yang mempunyai
hubungan banyak nilai.
f. Bentuk Normal Kelima (5NF)
Bentuk normal kelima (5NF) berurusan dengan properti yang disebut join
tanpa adanya kehilangan informasi (lossless join). Bentuk normal kelima
(5NF) juga disebut PJNF (projection-join normal form). Kasus-kasus ini
sangat jarang muncul dan sulit untuk dideteksi secara praktis.
B. Tabel Relasi
Relasi tabel disebut juga relasi antar tabel yaitu, menggambarkan
hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan tabel yang lainnya, yang berfungsi
untuk mengatur operasi suatu database. Hubungan dapat berupa :
1. 1 – 1 (One-To-One), yakni satu data pada suatu tabel berpasangan hanya
dengan satu data pada tabel lain.
2. 1 – M (One-To-Many), yakni satu data pada suatu tabel berpasangan
dengan banyak data pada tabel lain.
3. Many-To-Many, yakni satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa
dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian merupakan proses untuk memeriksa apakah suatu perangkat
lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai dengan standar tertentu. Pada
tahap pengujian software ini adalah untuk memastikan apakah semua fungsi
55
sistem bekerja dengan baik. Pengujian atau testing software sangat penting untuk
dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software, dan juga
menjadi peninjauan terakhir terhadap spesifikasi, disain dan pengkodean.
Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara, yaitu :
1. White Box Testing
Pengujian White Box (glass box) adalah pengujian yang didasarkan pada
pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol
dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam
beberapa kasus pengujian.
2. Black Box Testing
Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa
memperhatikan struktur logika internal perangka lunak. Metode ini
digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan
benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang
didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan,
dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat
lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam pengujian software ini, penulis menggunakan metode Black Box.
Faktor pengujian yang digunakan dalam pengujian software ini antara lain:
1. Authorization
Pada sistem informasi yang dibuat ada beberapa bagian yang berhak
mengakses sistem yaitu diantaranya:
56
a. Kepala Sekolah
b. Wali Kelas Siswa
c. Guru
2. Realibility
Faktor pengujian yang menekankan bahwa aplikasi dapat melakukan
validasi proses secara benar. Pembetulan proses tersangkut kemampuan
sistem untuk memvalidasi proses secara benar. Validasi yang dilakukan
yaitu: tambah, hapus, cari, simpan, ubah, batal, cetak
3. Correctness
Menjamin pada data yang dimasukan, proses dan output yang dihasilkan
dari aplikasi harus akurat dan lengkap.
4. File Integrity
Menekankan pada data yang dimasukkan melalui aplikasi akan tidak bisa
diubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang digunakan benar
dan data dalam file tersebut akan disimpan sekuensial dan benar.
5. Easy of Use
Menekankan perluasan usaha yang diminta untuk belajar, mengoperasikan
dan menyiapkan inputan, dan menginterpretasikan output dari sistem.
Faktor ini tersangkut dengan usability sistem terhadap interaksi antara
manusia dan sistem.