bab iii imam al-tirmidhi< dan hadis tentang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35

BAB III

IMAM AL-TIRMIDHI < DAN HADIS TENTANG ILTIFA <<T

A. Biografi Imam al-Tirmidhi<

Nama lengkap Al-Tirmidhi < adalah Abu> Isa Muhammad bin Isa bin Tsurah

bin Musa bin Ad-Dahhak As-Sulamy Ad-Daris Al-Biqhi Al-Tirmidhi <Ad-Dariri.

Imam ahli hadis ini dilahirkan pada tahun 209 H. (824 M.) di sebuah daerah

bernama Tirmidz. Dan nama beliau tersebut dinisbatkan kepada sebuah sungai

yang ada di daerah tersebut yang sering dikenal dengan nama Jaihun.1

Beliau tumbuh di daerah Tirmidz, belajar ilmu di daerah ini sebelum

memulai rihlah ilmiah beliau. Dan beliau pernah menceritakan bahwa kakeknya

adalah orang marwa, kemudian berpindah dari Marwa menuju ke tirmidz, dengan

ini menunjukkan bahwa beliau lahir di Tirmidz.

Imam al-Tirmidhi < merupakan figur yang cerdas, tangkas, cepat hafal,

zuhud, juga wara′. Sebagai bukti kerendahan pribadi, beliau senantiasa

mencucurkan air mata, sehingga kedua bola matanya memutih, dan kemudian

menimbulkan dampak kebutaan pada masa tuanya. Dengan adanya musibah

kebutaan inilah beliau juga disebut al-Dharir (yang buta). Para ulama berbeda

pendapat akan kebutaan yang beliau alami pada waktu itu. Ada yang mengatakan

bahwa beliau mengalami kebutaan sejak beliau lahir. Akan tetapi yang benar

adalah beliau mengalami kebutaan pada masa tua beliau, yaitu masa setelah beliau

banyak melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu.

1 Depag, Ensiklopedi Islam III (Jakarta:1993), 1246-1248

36

Sejak kecil beliau sudah senang mempelajari ilmu hadis dan fiqih, beliau

menimba ilmu di berbagai wilayah yang meliputi Khurasan, Iraq, dan Hijaz serta

lainnya untuk mencari hadis dengan menemui guru-guru ilmu Hadis.2 Pada ketiga

wilayah itulah Al-Tirmidhi < berguru hadis pada Qutaibah bin Sa„i <d Al-Saqofi <,

Ibra>hi <m ibn „Abdulla>h ibn H{a>tim Al-H{a>rawi <, „Abdulla>h ibn Mu‟awiyah Al-

Jumah}i <, „Ali < ibn Hajr Al-Marwazi <, Suwaid ibn Nashr ibn Suwaid Al-Marwazi <,

Abu> Mus‟ab Ahmad bin Abi Bakar Al-Zuhri < Al-Madani <, Muhammad bin Abdul

Malik ibn Abi Al-Syawarib, dan lain sebagainya.

Hadis-hadis dan ilmu-ilmunya dipelajari dan diriwayatkan oleh banyak

ulama yang mayoritas mereka adalah murid-muridnya. Diantaranya adalah:

Makhul bin Fadl, Muhammad bin Mah }mud „Anbar, H {ammad bin Syakir, Ali bin

Muhammad al-Nasfiyyu >n, al H{aisam bin Kulaib al-Syasyi, Ah }mad bin Yusuf al-

Nasa‟i <, Abu>l „Abbas Muhammad bin Mah }bub al Mah }bu>bi <. Mereka meriwayatkan

kitab Ja>mi‟nya dan kitab-kitab yang lain.3

B. Kitab Sunan Al-Tirmidhi <

Judul lengkap kitab al–Ja>mi <‟ adalah al-Ja>mi <’ al–Mukhtas }a>r min al–Sunan

‘an Rasulillah S{allallahu ‘alahi wa Sallam wa Ma’rifa >t al-S}ah}i <h} wa al-Ma’lu >l wa

Ma’ ‘alaihi al-‘Amal.4 Meski demikian kitab ini lebih popular dengan nama al–

Ja>mi <’ al–Tirmidhi < atau Sunan al–Tirmidhi<. Untuk kedua penamaan ini tampaknya

tidak dipermasalahkan oleh ulama. Adapun yang menjadi pokok perselisihan

2 Muhammad Abu Syu‟bah, Kitab Hadis Shahih yang Enam, Cet II (Bogor:Litera Antar Nusa,

1991), 83 3 Zeid B. Smeera, Ulumul Hadits Pengantar Studi Hadits Praktis (Malang: UIN Malang Press,

2008) , 113 4 Saifuddin, Arus Tradisi Tadwin Hadis dan Historiografi Islam: Kajian Lintas Aliran

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 160.

37

adalah ketika kata-kata s }ah}i <h} melekat dengan nama kitab. Al-H}a>kim (w. 405 H)

dan al-Kha>tib al-Baghdadi < (w. 483 H) tidak keberatan menyebut dengan S}ah}i <h} al–

Tirmidhi< atau al–Ja>mi’ al–Tirmidhi<.

Berbeda dengan Ibn Katsir (w. 774 H) yang menyatakan pemberian nama

itu tidak tepat dan terlalu gegabah, sebab di dalam kitab al–Ja>mi’ al–Tirmidhi <

tidak hanya memuat hadis s }ah}i <h} saja, akan tetapi memuat pula hadis-hadis h}asan,

dha’if dan munkar, meskipun al-Tirmidhi < selalu menerangkan kelemahannya, ke-

mu’alal-annya dengan ke-munkar-annya.

Kitab al–Ja>mi’ ini memuat berbagai permasalahan pokok agama, di

antaranya yaitu; al–aqa>‘id (tentang tauhid), al–ah}ka>m (tentang hukum), al–riqa >q

(tentang budi luhur), adab (tentang etika), al–tafsi <r (tentang tafsir al-Qur‟an), al–

tari <kh wa al–siya >r (tentang sejarah dan sejarah jihad Nabi SAW.), al–syama’il

(tabi‟t), al–fitan (tentang terjadinya fitnah dan malapetaka), dan al–mana >qib wa

al–masa>lib (tentang biografi sahabat dan tabi‟in).5 Oleh sebab itu kitab hadis ini

disebut dengan al–Ja>mi’.

Secara keseluruhan, kitab al–Ja>mi’ atau Sunan al–Tirmidhi< ini terdiri dari

5 juz, 2375 bab dan 3956 hadis. Menurut al-Tirmidhi<, isi hadis-hadis dalam al–

Ja>mi’, telah diamalkan ulama‟ Hijaz, Iraq, Khurasan dan daerah lain (dalam kitab

Tari<kh-nya, Ibnu Katsi <r meriwayatkan dari al-Tirmidhi <, dia berkata: “Aku telah

menyusun kitab Musnad yang s }ah}i <h} ini dan telah aku tunjukkan kepada para

ulama Hijaz, Iraq, Khurasan dan mereka menyenanginya. Barangsiapa di

rumahnya terdapat kitab ini, maka seakan-akan di rumahnya ada seorang Nabi

5 Ahmad Sutarmadi, al-Imam al-Tirmidhi, Peranannya dalam Pengembangan Hadis dan Fiqih.

(Jakarta: Logos, 1998), 57.

38

yang bersabda)6, kecuali dua hadis (yang telah dibahas dimuka). Hadis ini

diperselisihkan ulama baik segi sanad maupun dari segi matan, sehingga sebagian

ulama ada yang menerima dan ada yang menolak dengan alasan-alasan yang

berdasarkan naql maupun akal.

Kitab al–Ja>mi’ ini disusun berdasarkan urutan bab fiqih, dari bab t}ahara >h

seterusnya sampai dengan bab akhla >q, do’a, tafsi<r, fadha >’il dan lain-lain. Dengan

kata lain al-Tirmidhi < dalam menulis hadis dengan mengklasifikasi sistematikanya

dengan model juz, kitab, bab dan sub bab. Kitab ini di tahqi <q dan dita’li <q oleh tiga

ulama kenamaan pada generasi sekarang (modern), yakni Ahmad Muhammad

Syakir (sebagai Qadhi Syar‟i), Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi <‟ (sebagai penulis

dan pengarang terkenal), dan Ibrahim „Adwah „Aud (sebagai dosen pada

Universitas al-Azhar Kairo Mesir).

Secara rinci sistematika kitab al–Ja>mi’ akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Juz I terdiri dari 2 kitab, tentang T {aharah dan S{alat yang meliputi 184 bab

237 hadis.

2. Juz II terdiri dari kitab Witir, Jumu’ah, Idayn dan Safar, meliputi 260 bab dan

355 hadis.

3. Juz III terdiri dari kitab Zakat, S {iyam, H {aji, Jana >zah, Nika>h, Rada’, Thalaq

dan Li’an, Buyu’ dan al–Ahka>m, meliputi 516 bab dan 781 hadis.

4. Juz IV terdiri dari kitab Diyat, Hudud, Sa‘i<d, Dzaba’ih, Ahkam dan Sa‘i <d,

Dahi, Siyar, Fadhilah Jihad, Libas, Ath’imah, Asyribah, Birr wa Shilah, al–

Thibb, Fara>’id, Washaya, Wali dan Hibbah, Fitan, al–Ra’yu, Shahadah,

6 Muhammad Alawi al-Maliki, Ilmu Ushul Hadis, terj. Adnan Qohar (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2009), hlm. 281. Lihat juga Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis (Jakarta: Amzah, 2010), 263.

39

Zuhud, Qiya >mah, Raqa’iq dan Wara’, Jannah dan Jahannam, meliputi 734

bab dan 997 hadis.

5. Juz V terdiri dari 10 pembahasan, tentang Iman, ‘Ilm, Isti’dzan, Adab, al–

Nisa’, Fadha’il al–Qur’a >n, Qira’ah, Tafsir al–Qur’a>n, Da’awat, Mana >qib,

yang meliputi 474 bab dan 773 hadis, di tambah tentang pembahasan ‘Ilal.

Terlepas dari kebesaran dan kontribusi yang telah diberikan oleh al-

Tirmidhi < melalui kitabnya, tetap muncul berbagai pandangan kontroversial antara

yang memuji dan mengkritik karya tersebut. Di antaranya adalah al-H{afiz al-

„Alim al-Idri <s, yang menyatakan bahwa al-Tirmidhi< adalah seorang dari para

Imam yang memberikan tuntunan kepada mereka dalam ilmu hadis, mengarang

al–Ja>mi’, Tarikh, ‘Ilal, sebagai seorang penulis yang „alim yang meyakinkan, ia

seorang contoh dalam hafalan.7

Lain halnya dengan al-Hafiz Ibn Asihr (w. 524 H), yang menyatakan

bahwa kitab al-Tirmidhi < adalah kitab s }ah}i <h}, juga sebaik-baiknya kitab, banyak

kegunaannya, baik sistematika penyajiannya dan sedikit sekali hadis-hadis yang

terulang. Di dalamnya juga dijelaskan pula hadis-hadis yang menjadi amalan

suatu mazhab disertai argumentasinya. Di samping itu al-Timidzi juga

menjelaskan kualitas hadis, yaitu s }ah}i <h}, saqim dan gharib. Dalam kitab tersebut

juga dikemukakan kelemahan dan keutamaan (al–Jarh } wa al–Ta’di<l) para perawi

hadis. Ilmu tersebut sangat berguna untuk mengetahui keadaan perawi hadis yang

menetukan apakah dia diterima atau ditolak.

7 Ahmad Sutarmadi, al-Imam al-Tirmidhi<… 78.

40

Sementara Abu> Isma‟il al-H{arawi (w. 581 H) berpendapat, bahwa kitab

al–Tirmidhi < lebih banyak memberikan faedah dari pada kitab S}ah}i <h} Bukha >ri dan

S}ah}i <h} Musli <m, sebab hadis yang termuat dalam kitab al–Ja>mi’ al–Tirmidhi<

diterangkan kualitasnya, demikian juga dijelaskan sebab-sebab kelemahannya,

sehingga orang dapat lebih mudah mengambil faedah kitab itu, baik dari kalangan

fuqaha‟, muhadditsin, dan lainnya.

Al-„Alla>mah al-Syaikh‟ Abd al-„Azi <z berpendapat, bahwa kitab al–Ja>mi’

al–Tirmidhi< adalah kitab yang terbaik, sebab sistematika penulisannya baik, yaitu

sedikit hadis-hadis yang disebutkan berulang-ulang, diterangkan mengenai

mazhab–mazhab fuqaha‟ serta cara istidlal yang mereka tempuh, dijelaskan

kualitas hadisnya, dan disebutkan pula nama-nama perawi, baik gelar maupun

kunyahnya.

Seorang orientalis Jerman, Brockelman menyatakan ada sekitar 40 hadis

yang tidak diketahui secara pasti apakah hadis–hadis itu termasuk hadis Abi Isa

al-Tirmidhi <. Sekumpulan hadis itu dipertanyakan apakah kitab yang berjudul al–

Zuhud atau al–Asma’ wa al–Kunya. Ada dugaan keras bahwa kumpulan hadis itu

adalah al–Fiqh atau al–Tarikh, tetapi masih diragukan.

Ignaz Goldziher dengan mengutip pendapat al-Dhahabi telah memuji kitab

al-Ja>mi’ al-S}ah}i <h} dengan memberikan penjelasan bahwa kitab ini terdapat

perubahan penetapan isnad hadis, meskipun tidak menyebabkan penjelasan secara

rinci, tetapi hanya garis besarnya. Di samping itu, di dalam kitab al–Ja >mi’ ini ada

kemudahan dengan memperpendek sanad.

41

Kendati banyak yang memuji kitab al–Ja>mi’ al–Tirmidhi<, namun bukan

berarti kemudian luput dari kritikan. Al–H{afiz Ibn al–Jauzi< (w. 751 H)

mengemukakan, bahwa dalam kitab al–Ja >mi’ al–Tirmidhi< terdapat 30 hadis

maudu‟ (palsu), meskipun pada akhirnya pendapat tersebut dibantah oleh

Jalaluddin al-Suyuti (w. 911 H) dengan mengemukakan, bahwa hadis-hadis yang

dinilai palsu tersebut sebenarnya bukan palsu, sebagaimana yang terjadi dalam

kitab S}ah}i <h} Muslim yang telah dinilainya palsu, namun ternyata bukan palsu.

Di kalangan ulama hadis, al-Jauzi< memang dikenal terlalu tasahul (mudah)

dalam menilai hadis sebagai hadis palsu. Mengacu kepada pendapat al-Suyuti, dan

didukung oleh pengakuan mayoritas ulama hadis seperti telah dikemukakan, maka

penilaian Ibn al-Jauzi < tersebut tidak merendahkan al-Tirmidhi < dan kitab al–Ja>mi’-

nya.8

C. Hadis Tentang Iltifat Ketika Salat

1. Hadis dan Terjemahnya

يا بػن، إياك واللتفات ف الصلة، فإن »قال ل رسول اللو صلى اللو عليو وسلم: عن أنس قال:

9«اللتفات ف الصلة ىلكة، فإن كان ل بد ففي التطوع ل ف الفريضة

Dari Anas bin Malik, ia berkata: Rasulullah saw telah berkata kepadaku: Wahai

pemuda, janganlah kamu menoleh dalam sholat, karena sesungguhnya menoleh

dalam sholat itu merusak, jika hal itu harus dilakukan, maka dalam sholat sunnah

saja, tidak dalam sholat fardlu. (HR. al-Tirmidhi<).

8 Suryadi, Kitab Sunan al-Tirmidhi<…, 121-123.

9Abu „Isa Muhammad bin „Isa bin Saurah , Sunan al-Tirmidhi< , vol. 2, ( Beirut:Dar al-Fikr, 1994),

102.

42

Setelah melakukan kegiatan takhri <j al h }adi <th dengan kata kunci halakatun.

Agar hadis ini diketahui mukhrijnya, hadis tersebut ditelusuri dalam kitab Mu’jam

al-Mufahras al-Alfād Al-Ahādīth al-Nabāwi karya A.J. Wensincnk. Dalam kitab

tersebut ditemukan 1 mukharij saja yang meriwayatkan hadis di atas, yakni al-

Tirmidhi.10

Sedangkan jika dicari dalam kitab Mausūah Atrāf al-Hadīts al-Nabāwi al-

Sharīf, karya Abu> Hajir Muhammad As-Sa„i <d bin Bayuni Za‟lu >l. Dalam kitab

Athra >f ini ditemukan beberapa yaitu sunan al-Tirmidhi <, Mu’jam al-S}aghir li

T{abra>ni<, Sharah Sunnah li al-Bagha>wī,11

Adapun jika pencarian hadis di atas dengan menggunakan Aplikasi

Maktabah Syamilah, maka ditemukan lagi kitab yang mencantumkan sanad secara

lengkap yakni: Musnad Abi Ya’lā al-Maus}uli<,12

Adapun redaksi hadis yang disebutkan pada pencarian hadis di atas sebagai

berikut:

1. Sunan Al-Tirmidhi < dalam kitab al-Ja >mi’ al-Mukhtas }ar min al-Sunan an-

Rasululla>h wa Ma’rifat al-S{ah}ih} wa al-ma‘lu >l ‘alaih al-‘amal bab ma> dhukira

fi < al-Iltifa>t fi < al-S{ala >t nomor indeks 589

ثػنا ممد بن عبد اللو الأنصاري، عن أبيو، عن ح ثػنا مسلم بن حات البصري قال: حد علي بن د

سي يا بػن، إياك »ب، عن أنس قال: قال ل رسول اللو صلى اللو عليو وسلم: زيد، عن سعيد بن الم

« الفريضة واللتفات ف الصلة، فإن اللتفات ف الصلة ىلكة، فإن كان ل بد ففي التطوع ل ف 10

A.J. Wensincnk, Mu’jam al-Mufahras al-Alfa >dh al-Aha>dith al-Naba>wi (terj), m.fuad „ abd al-

baqi (leiden : EJ.Brill,1967),vol.I, 133. 11

Abu Hajir Muhammad Assa‟id, Mausu >’ah At}ra >f al-Hadi<th al-Nabawi Al-Shari<f, vol. 11 (Bairut:

Dar al-Kitab Al-„Alamiyah, ), 110. 12

Electronic books program: Maktabah asy-Syamilah.

43

13«حديث حسن غريب ىذا »

2. Termuat dalam kitab Sharah Sunnah li al-Bagha>wi < nomor indeks 735

، نا أبو العباس المحبوب، نا أب و عيسى، نا مسلم أخبػرنا أبو عثمان الضب، أنا أبو ممد الراحي

يد بن بن حات البصري، نا ممد بن عبد اللو الأنصاري، عن أبيو، عن علي بن زيد، عن سع

يا بػن، إياك »سلم: المسيب، قال: قال أنس بن مالك: قال ل رسول اللو صلى الله عليو و

«.الفريضة واللتفات ف الصلة، فإن اللتفات ف الصلة ىلكة،فإن كان ل بد، ففي التطوع ل ف

قال أبو عيسى: ىذا حديث حسن غريب

14 مكروه، فإن كان لأمر يدث، فل بأس. قػلت: اللتفات ف الصلة

3. Termuat dalam kitab Musnad Abu> Ya’la > al-Maus}u>li< nomor indeks 3624

ثػنا يي بن أيوب قري، عن حد ثػنا عباد المنػ ثػنا ممد بن السن بن أب يزيد الصدائي، حد ، حد

يو وسلم علي بن زيد، عن سعيد بن المسيب، عن أنس بن مالك قال: قدم رسول اللو صلى الله عل

و وسلم مدينة وأنا ابن تان سنين، فأخذت أمي بيدي فانطلقت ب إل رسول اللو صلى الله علي ال

بتحفة، وإن ل أقدر فػقالت: يا رسول اللو، إنو ل يػبق رجل ول امرأة من الأنصار إل قد أتفتك

فك بو، إل ابن ىذا فخذه فػليخدمك ما بدا لك ، فخدمت رسول اللو صلى الله عليو على ما أت

نػتػهرن ول عبس ف وجهي، وكان أول ما وسلم عشر سنين، فما ضربن ضربة، ول سبن سبة، ول ا

، فكانت أمي وأزواج النب صلى الله عليو وسلم «يا بػن، اكتم سري تك مؤمنا»أوصان بو أن قال:

عليو وسلم فل أخبىم بو، وما أنا بخب سر رسول اللو صلى يسألنن عن سر رسول اللو صلى الله

13

Abu „Isa, Sunan al-Tirmidhi, 102. 14

Husain Ibn Mas„u >d al-Bagha >wi<, Syarh Sunnah (Bairut: al-maktab al-Islami, 1983), 253-254


44

يا بػن، عليك بإسباغ الوضوء يبك حافظاك ويػزاد ف عمرك، »الله عليو وسلم أحدا أبدا، وقال:

، «لغ ف الغتسال من النابة، فإنك ترج من مغتسلك وليس عليك ذنب ول خطيئة ويا أنس با

ن ويا بػن إ »، «تػبل أصول الشعر، وتػنػقي البشرة »قال: قػلت: كيف المبالغة يا رسول اللو؟ قال:

ويا »، « استطعت أن ل تػزال أبدا على وضوء فإنو من يأتو الموت وىو على وضوء يػعط الشهادة

ويا أنس إذا »، «بػن إن استطعت أن ل تػزال تصلي، فإن الملئكة تصلي عليك ما دمت تصلي

ويا بػن إن »، «ركعت فأمكن كفيك من ركبتػيك وفػرج بػين أصابعك وارفع مرفػقيك عن جنبيك

ظر يػوم القيامة إل من ل رفػعت رأسك من الركوع فأمكن كل عضو منك موضعو، فإن اللو ل يػن

هتك وكفيك من الأرض ول «يقيم صلبو بػين ركوعو وسجوده ، " ويا بػن فإذا سجدت فأمكن جبػ

يك ول تػقع إقػعاء الكلب، قر نػقر الد وإياك واللتفات ف الصلة فإن « ،» -لب أو قال: الثػع -تػنػ

ويا بػن وإذا خرجت من « ،»اللتفات ف الصلة ىلكة فإن كان ل بد ففي النافلة ل ف الفريضة

نك على أحد من أ لة إل سلمت عليو، فإنك تػرجع مغفورا لك بػيتك فل تػقعن عيػ ويا « ،»ىل القبػ

ويا بػن إن استطعت أن تصبح وتسي « ،»بػن وإذا دخلت منزلك فسلم على نػفسك وعلى أىلك

ويا بػن إن اتػبػعت وصيت فل يكن « ،»حد فإنو أىون عليك ف الساب وليس ف قػلبك غش لأ

15 ]حكم حسين سليم أسد[ : إسناده ضعيف جدا.شيء أحب إليك من الموت "

15

Ahmad bin ‘Ali bin Muthanna > al-Tami>mi, Musnad Abi Ya’la > al-maws}u>li> , Juz 6 (Bairut: Da>r

al-Thaqa>fah al-‘Arabiyyah, 1992) 308

45

4. Termuat dalam kitab Al-Mu’jam al-S{aghīr li al-T{abra >ni < dari nama

Muhammad

د بن صالح بن الوليد النػرسي البصري ابن أخي العباس ثػنا مم ثػنا مسلم حد ، حد بن الوليد النػرسي

ثػنا ممد بن عبد اللو الأنصاري , عن أبيو عبد اللو بن ال ، عن علي بن بن حات الأنصاري، حد مثػن

ب، عن أنس بن مالك قال: قدم رسول اللو صلى اللو عليو زيد بن جدعان، عن سعيد بن المسي

ول اللو , إن وآلو وسلم المدينة وأنا يػومئذ ابن تان سنين , فذىبت ب أمي إليو , فػقالت: يا رس

فك إل ابن ىذا , فاقػبل من يدمك ما رجال الأنصار ونس اءىم قد أتفوك غيي , ول أجد ما أت

, ربة قط بدا لك قال: فخدمت رسول اللو صلى اللو عليو وآلو وسلم عشر سنين , فػلم يضربن ض

يا بػن , اكتم سري تكن »ول يسبن , ول يػعبس ف وجهي , وكان أول ما أوصان بو أن قال:

وآلو وسلم يسألنن فما أخبػرت بسره أحدا , وإن كانت أمي , وأزواج النب صلى اللو عليو « , مؤمنا

يا بػن أسبغ الوضوء يػزد ف »أن أخبىن بسره فل أخبىن ول أخب بسره أحدا أبدا , ث قال:

طعت أن ل تبيت إل على وضوء فافػعل , فإنو يا بػن , إن است »ث قال: « , عمرك ويبك حافظاك

يا بػن , إن استطعت أن ل تػزال »ث قال: « , من أتاه الموت وىو على وضوء أعطي الشهادة

يا بػن , إياك »ث قال « , لي عليك ما دمت تصليتصلي فافػعل فإن الملئكة ل تػزال تص

ف واللتفات ف الصلة , فإن اللتفات ف الصلة ىلكة , فإن كان ل بد ففي التطوع ل

ا ركعت فضع كفيك على ركبتػيك , وافػرج بػين أصابعك , يا بػن , إذ », ث قال ل: «الفريضة

لو ل وارفع يديك على جنبػيك , فإذا رفػعت رأسك من الركوع فكن لكل عضو موضعو , فإن ال

ث قال: " يا بػن , إذا سجدت فل « , يقيم صلبو ف ركوعو وسجوده يػنظر يػوم القيامة إل من ل

46

يك , ول تػقع كما يػقعي الكلب , ول تػفتش ذراعيك افتاش السبع , قر الد قر كما يػنػ وافرش تػنػ

رض , وضع إليتػيك على عقبػيك فإن ذلك أيسر عليك يػوم القيامة ف حسابك , ظهر قدميك الأ

قػلت: « يا بػن بالغ ف الغسل من النابة ترج من مغتسلك ليس عليك ذنب ول خطيئة »ث قال:

يا بػن , إن »ث قال ل: « , تػبل أصول الشعر , وتػنػقي البشرة »بأب وأمي , ما المبالغة؟ قال:

ر بػيتك يا بػن »قال ل: ث « )إذا( قدرت أن تعل من صلواتك ف بػيتك شيئا فافػعل فإنو يكثر خيػ

يا بػن , إذا خرجت »ث قال: « , , إذا دخلت على أىلك فسلم يكن بػركة عليك وعلى أىل بػيتك

لة إل سلمت « عليو تػرجع وقد زيد ف حسناتك من بػيتك فل يػقعن بصرك على أحد من أىل القبػ

ث قال ل: « , يا بػن , إن قدرت أن تسي وتصبح وليس ف قػلبك غش لأحد فافػعل », ث قال:

لة إل ظنػنت أن لو الفضل يا بػن , إذا خرجت من أىلك فل يػقعن بصرك عل » ى أحد من أىل القبػ

ث « , يا بػن , إن حفظت وصيت فل يكونن شيء أحب إليك من الموت »ث قال ل: « , عليك

ل « ومن أحيا سنت فػقد أحبن ومن أحبن كان معي ف النة يا بػن إن ذلك من سنت »قال ل:

سناد، تػفرد بو مسلم الأنصاري وكان ثقة 16يػروى عن أنس بذا التمام إل بذا ال

16

Abu Al-Qasim Sulaiman bin Ahmad bin Ayub al-Lakhami al-Thabrani, Al-Mu’jam al-

S {aghi<r al-T{abrani , vol. 2, (Beirut: Dar al-Fikr, tth), 32.

47

حدثنا

عن

قال

عن

عن

عن

حدثنا

D. Skema Sanad dan Biografi Perawi

Adapun skema sanad dari masing-masing perawi sebagai berikut:

1. Sunan al-Tirmidhi<

ذيالتم w. 279 H.

رسول الله صلى الله عليو وسلم

w. 93 H.انس بن ملك

.w. 92 H سعيد بن مسيب

.w. 131 H علي بن زيد

ابيو

.w. 212 H ممد بن عبدالله النصاري

.w. 277 H مسلم بن حات البصري

48

عن

قال

عن

عن

عن

حدثنا

No Nama Perawi Urutan Perawi Urutan Sanad

1 Anas bin Malik Perawi I Sanad VI

2 Sa„i <d bin Musayyib Perawi II Sanad V

3 Ali bin Zai <d Perawi III Sanad IV

4 „Abdullah bin Muthanna> Perawi IV Sanad III

5 Muhammad bin „„Abdullah Perawi V Sanad II

6 Muslim bin H{<a>tim Perawi VI Sanad I

7 Al-Tirmidhi < Perawi VII Mukharrij Hadis

2. kitab S}arah Sunnah li al-Bagha>wi >





ابيو

49

حدثنا

حدثنا

حدثنا

حدثنا

حدثنا


1 Anas bin Malik Perawi I Sanad X

2 Sa„i <d bin Musayyi Perawi IV Sanad VII

5 Muhammad bin „„Abdullah Perawi V Sanad VI

6 Muslim bin H{a>tim Perawi VI Sanad V

7 Abu> „i <sa Perawi VII Sanad IV

8 Abu>> „abba>s al-Mah}bu >bi < Perawi VIII Sanad III

9 Abu>> Muhammad al-Jarra >h}i < Perawi IX Sanad II

10 Abu>> uthma>n Perawi X Sanad I

11 Abu>> Muhammad al-Bagho >wi < Perawi XI Mukharrij Hadis

ابو عيسى

ابو العباس المحبوب

ابو ممد الرحي

ابو عثمان الضب

بو ممد البغاوي ا w. 516 H.


50

عن

قال

عن

عن

حدثنا

حدثنا

حدثنا

3. kitab Musnad Abu>> Ya’la al-Maus}u>li>

لمرسول الله صلى الله عليو وس




عباد المنقري

ممد بن السن بن اب يزيد الصدائ

يي بن ايوب

لو ابو يعلى الموص w. 307 H.

51

عن

قال

عن

عن

عن


1 Anas bin Malik Perawi I Sanad VI

2 Sa„i <d bin Musayyib Perawi II Sanad V

3 Ali bin Zayd Perawi III Sanad IV

4 „Abba>d al-Minqari < Perawi IV Sanad III

5 Muhammad bin H {asan Perawi V Sanad II

6 Yahya> bin ‟ayyu >b Perawi VI Sanad I

7 Abu> Ya’la al-Maus}u>li< Perawi VII Mukharrij hadis

4. kitab Al-Mu’jam al-S{aghīr li al-T{abra >ni <





ابيو

52

حدثنا

حدثنا

حدثنا


1 Anas bin Malik Perawi I Sanad VII

2 Sa„i <d bin Musayyi Perawi IV Sanad IV

5 Muhammad bin „Abdullah Perawi V Sanad III

6 Muslim bin H{a>tim Perawi VI Sanad II

7 Muhammad bin S {a>lih Perawi VII Sanad I

8 Abu>> al-Qasim al-T{abra>ni < Perawi VIII Mukharrij hadis

1. Imam Abu > „Isa Al-Tirmidhi <

Nama lengkap : Muhammad bin „Isa in Saurah bin Musa bin

Dhahak al-Salma

Laqab :

Kunyah : Abu> Isa al-Tirmidhi <

Thabaqah : 12, dari Tabi‟ al-Itba‟

Guru : Ada sekitar 216 guru beliau, di antaranya: Ahmad

bin badil bin Quraish, Ahmad bin Abu> Bakr,

Ibrahim bin Isma >„il, Ishaq bin Mans }u>r, Isma >„il bin

.w. 277 H مسلم بن حات

ممد بن صالح بن الوليد النرسي

ناابو القسم الطب w. 360 H

53

Musa, Ja„far bin Muhammad bin Fadlil, Muslim bin

H{a>tim Al-Ansha>ri <, Yusuf bin Salman.

Murid : beberapa dari sekian banyak murid beliau adalah:

Ahmad bin Yusuf Al-Nasfi <, Abu> Al-H{asan Ali, Abu>

al-„Abba>s, Abu> Ja„far Muhammad.

Lahir : -

Wafat : 279 H

Kritik ulama‟ : Ibnu Hajar Al-Athqalani <: H{a>fiz }

Al-Khalil: Thiqah Mutafaq Alaih

al-Dhahabi: H{a>fiz }

Lambang periwayatan : دثناح

2. Muslim bin H{a>tim al-Bas }ri <

Nama Lengkap : Muslim bin H{a>tim al-Ans}ari <17

Laqab : Imam Masjid Ja>mi‟18

Kunyah : Abu> h}a>tim19

Thabaqah : 10, dari tabi‟ al-Itba‟

Guru : Ishaq bin‟Aisy al-Qushairi <, Zuhair bin Nu‟aim al-

Babi <, Sufyan bin „Uyainah, „Abdullah bin Ziyad,

Abdur Rahman bin Mahdi <, Abi Uthman Abdus as-

Salam20

17

Jamal al Din Abi al-Hajjaj Yusuf al-Mizzi, Tahdhil fi Asma’ al-Rija >l, vol. 18 (Beirut:

Dar al-Fikr, 1994), 67. 18

Ibid. 19

Ibid. 20

Ibid.

54

Murid : Abu> Daud, al-Tirmidhi <, Ja‟far bin Ahmad bin

Bujair al-Bujairi <. 21

Lahir : 195 H

Wafat : 277 H

Kritik ulama : al-Tirmidhi < dan Abu> al-Qasim al-T{abra>ni <: Thiqah

Lambang periwayatan : حدثنا

3. Muhammad bin „Abdullah al-Ans}ari <

Nama Lengkap : Muhammad bin „Abdullah bin Muthanna> bin

„Abdullah bin Anas bin Malik Al-Ans}ari <.22

Laqab :

Kunyah :Abu> „Abdillah

Thabaqah : 9, dari Itba‟ at-Tabi‟in kecil

Guru : Ada sekitar 71 guru beliau, di antaranya: Aban bin

sha‟mah, Asy‟ab bin „Abdullah, Sulaiman Al-Taimi <,

Syu‟bah bin H {ajaj, Bapaknya („Abdullah bin

Muthanna>>), Ubaidillah bin Akhnas.23

Murid : Ada sekitar 145 murid beliau, di antaranya:

Muhammad bin „Abdullah Al-Khadlrami <,

Muhammad Sulaiman Al-Baghindi <, Ahmad bin

H{anbal Al-Syaibani <, Muslin bin H {a>tim Al-Ans}ari <,

21

Ibid., 22

Ibid. Vol 16, 452. 23

Ibid.,.

55

Anas bin Khalid Al-Ans}ari <, „Abdullah bin

Muhammad Al-Thaqafi<.24

Lahir : 118 H

Wafat : 212 H

Kritik ulama : Abu> H{a>tim al-Razi <: Shuduq, Thiqah

Abu> Na‟im al-„As }bah}ani <: Thiqah Ma’mun

Ibnu Hajar Al-„Asqalani <: Thiqah

Muhammad bin Sa‟ad Katib: Shuduq

Abu> Ja‟far al-„Aqili <: Dlu’afa’.25

Lambang periwayatan : عن

4. „Abdullah bin Muthana Al-Ans}a>ri <

Nama Lengkap : „„Abdullah bin Muthanna> bin „Abdillah bin Anas

bin Malik al-„Ans }ari <. 26

Laqab : Hakim di Bashra dan Baghdad

Kunyah : Abu> al-Muthanna> al-Bas }ri <

Thabaqah : 6, dari tabi‟in kecil

Guru : Thabit al-Bunani <, Pamannya Thumamah bin

Abdillah bin Anas, Hasan al Bas }ri <, „Abdullah bin

Dinar, Ali bin Zayd bin Jad‟an27

24

Ibid., 453. 25

Ibid., 454-457. 26

Ibid., vol 10, 478. 27

Ibid.

56

Murid : Ibrahim bin H {ajja>j al-Sami <, Ja„far bin Sulaiman al-

Dhuba„i<, h }arith bin Marrakh al-H{anafi <, dll.28

Lahir :

Wafat :

Kritik ulama : Ishaq bin Mans }ur dari yah }ya bin Ma„in, Abu>

Zur„ah dan Abu> H{a>tim: S{a>lih

Ditambahkan oleh Abu> H{a>tim: Shaikhu>n

An-Nas„i <: tidak kuat.29


5. „Ali bin Zayd

Nama Lengkap : „Ali bin Zayd bin „„Abdullah bin Zuhair bin

„Abdullah bin Jad‟an.30

Laqab : Ibnu Abi Malikah

Kunyah : Abu> al-H{asan31

Thabaqah : 4,dari tabi‟in

Guru : Ishak bin „Abdullah, Anas bin H {a>kim, Anas bin

Malik, Sa„i<d bin Jabir, Sai‟d bin Musayyab,

Abdurrahman bin Abu> Bakrah, Ruwah bin Zabir, Ali

bin Husein, dan masih banyak guru lainnya32

Murid :Isma‟il ibnu Aliyah, Ja‟far bin Sulaiman, Sa„i<d bin

Zayd, Zuhair bin Marzuq, „Abdullah bin Muthanna>h,

28

Ibid., 478. 29

Ibid., 479. 30

Ibid., vol 13, 269 31

Ibid. 32

Ibid., 269-270.

57

„Abdullah bin Muhammad, Ubaidillah bin „Amr,

dan masih banyak lagi muridnya33

Lahir : -

Wafat : 131 H

Kritik ulama : Abu> H{a>tim al-Razi <: tidak kuat.

: an-Nasa‟I: D{a’i <f

: Ibnu Hajar al-Asqala>ni< : D{a’i <f hadisnya tidak hasan

kecuali dengan mutabi’ dan syahid.

: adz-Dhahabi salah satu seorang Huffadz akan

tetapi tidak tepat.

: Abdul Baqi <: dia mengalami ikhtilath di akhir

umurnya dan meninggalkan hadisnya. 34


6. Sa„i <d bin Musayyab35

Nama Lengkap : Sa„i<d bin Musayyab bin hazn bin Abi Wahb bin

„Amr.

Laqab : Ibnu Abi Wahab

Kunyah : Abu> Muhammad

Thabaqah : 2, dari Tabi‟in Besar

Guru : Abu> Bakr, Umar, Utsman, Sa‟ad bin Abi Waqash,

Ayahnya.

33

Ibid., 270-271. 34

Ibid., 271-275. 35

Al-H {afiz } Ibn H {ajar al-„Asqala >ni<, Tahdhir al Fikr, 1995), 372.

58

Murid : Ada sekitar 286 murid beliau, diantaranya ialah:

Anaknya (Muhammad), Muhammad bin Syihab Al

Zuhri<, Qatadah dll.

Lahir : 642 M

Wafat : 93 H

Kritik ulama‟ : Nafi‟ dari Ibn Umar berkata, Demi Allah, Sa„i<d

adalah orang yang bertaqwa.

: Qatadah berkata, saya tidak pernah melihat orang

yang lebih ahli tentang halal dan haram daripada

Sa„i<d.

: Utsman Al Haritsi berkata sebaik-baiknya tabi‟in

adalah Sa„i<d bin Musayyab.

: Abu> Zur‟ah menilainya imam dan thiqah


7. Anas bin Malik36

Nama Lengkap : Anas bin Malik bin Nadhir bin Dhomdhom bin

Zayd bin Hirom

Laqab : Dzul Adnain

Kunyah : Abu> Hamzah, Abu> Nadlar

Thabaqah : 1, Shahabi <

Guru : Rasulullah SAW, Zayd bin Tsabit, Abi Thalhah

Zayd bin Suhal al-Ans}ari<, Salman al-Farisi<,

36

Yusuf al-Mizzi, Tahdhil..., vol 2, 330.

59

„Abdullah bin Abbas, Abu> Dzar al-Ghofari<, Ubay

bin Ka‟ab.

Murid : Thabit al-Banani<, Ibrahim bin maisaroh, Azhar

Rasyid, Ishak bin Abdillah bin Abi Thalhah, Abu>

Umamah.

Lahir :

Wafat : 92-93 H

Kritik ulama‟ : Anas bin Malik adalah pribadi yang sudah tidak

dapat diragukan lagi dalam periwayatan hadis,

karena beliau adalah sahabat yang paling banyak

menerima hadis Nabi dan pujian yang amat tinggi.

Selanjutnya, Anas bin Malik menerima hadis dari

Nabi SAW dengan menggunakan lafad yang sudah

pasti dapat dipercaya terdapat hubungan antara Anas

bin Malik dengan Nabi SAW sehingga menjadikan

sanad antara keduanya bersambung (Muttas }il).

Beliau adalah sahabat Nabi jadi tidak diragukan lagi

ke-Thiqah-annya

Lambang periwayatan : قال لي

E. I’tiba >r dan Skema Sanad Keseluruhan

Kata al-I’tiba >r merupakan isim masdar dari kata itabara. Secara Bahasa

al-I’tiba >r adalah, “ peninjauan yang sejenis”. Makna al-I’tiba >r secara istilah

adalah menyertakan sanad-sanad yang lain untuk suatu hadis tertentu supaya

60

dapat diketahui ada tidaknya periwayat yang lain untuk sanad hadis yang

dimaksud. Tujuan diadakan al-I’tiba >r adalah untuk mengetahui ada tidaknya

dukungan periwayat yang berstatus mutta >bi’ atau sya>hid. 37

Mutta >bi’ secara Bahasa adalah yang mengiringi atau yang mencocoki.

Boleh yang dikatakan bahwa yang dimaksud mutta >bi’ adalah “suatu hadis yang

sanadnya menguatkan sanad lain dari hadis itu juga”. 38

Mutta >bi’ merupakan

periwayat yang berstatus pendukung pada periwayat yang bukan sahabat Nabi.

Sedangkan yang dimaksud sha >hid adalah periwayat yang berstatus pendukung

untuk sahabat Nabi. Melalui kegiatan al-I’tiba >r akan diketahui adanya Mutta >bi

ataupun sha >hid dalam hadis. 39

Dengan melihat skema sanad yang diteliti, maka dapat diketahui bahwa

hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Tirmidhi < melalui sanad Muslim bin H{a>tim

al-Bashri<, Muhammad bin „Abdullah Al-Anshari<, „Abdullah bin Muthanna>, Ali

bin Zayd, Said bin Musayyab, dari sahabat Anas bin Malik mempunyai muttabi’

tam dan muttabi’ qashir tanpa adanya syahid.

Hadis Abu> Muhammad Al-Bagha>wi > adalah menjadi mutabi’ tamm

terhadap hadis Al-Tirmidhi <, sebab Abu> Muhammad Al-Bagha>wi< mengikuti

periwayatan guru Al-Tirmidhi < sejak dari guru yang terdekat, Muslim bin H{a>tim

hingga gurunya yang paling jauh, yaitu sahabat Malik bin Anas. Jadi seluruh guru

Al-Tirmidhi < diambil dan diikutinya.

37

Suryadi dan Muh }ammad alfatih Suryadilaga, Metodologi Penelitian hadis (Yogyakarta: TH-

Press, 2009), 67 38

A. Qadir hasan, Ilmu Musthalah hadis (bandung: Diponegoro, 2007), 330. 39

Suryadi, Metodologi…, 67

61

Hadis Abu> Al-Qasim Al-T{abra>ni< bersanadkan Muhammad bin Imran dan

hadis Abu> Al-Qasim Al-T{abra>ni< bersanadkan Muhammad bin Sa>lih bin Wali<d

adalah menjad mutabi’ tamm terhadap hadis Al-Tirmidhi <, sebab Abu> Al-Qasim

Al-T{abra>ni< mengikuti periwayatan guru Al-Tirmidhi < sejak dari guru terdekatnya,

Muslim bin H{a>tim hingga gurunya yang paling jauh, yaitu Malik bin Anas. Jadi

seluruh guru Al-Tirmidhi < diambil dan diikutinya.

Hadis Abu> Ya‟la Al-Maus}u>li < yang bersanadkan Yahya bin Ayu >b,

Muhammad bin Hasan, „Abba >d Al-Minqari, dan „Ali bin Zayd menjadi mutabi’

qashir terhadap Al-Tirmidhi <. Karena Abu> Ya‟la Al-Maus}u>li< mengikuti guru Al-

Tirmidhi < yang terjauh, yaitu „Ali bin Zayd.

Untuk mempermudah dan memperjelas proses I’tiba >r, maka perlu

ditampilkan skema sanad secara keseluruhan dari sanad yang diteliti. Skema sanad

keseluruhan tersebut sebagai berikut:


62

قال

عن

عن

عن

عن

حدثنا حدثنا

حدثنا

اخبنا

اخبنا

حدثنا

عن

حدثنا

حدثنا

حدثنا حدثنا

حدثنا

حدثنا






ابيو

.w. 131 H علي بن زيد w. 93 H.انس بن ملك

.w. 279 H التمذي

ممد بن صالح بن الوليد النرسي

.w. 360 H ابو القسم الطبن

و عيسىاب

.w. 307 H ابو يعلى الموصلي

ابو ممد الرحي

بابو العباس المحبو

ابو عثمان الضب

.w. 516 H ابو ممد البغوي

ممد بن السن بن اب يزيد الصدائ

يي بن ايوب

عباد المنقري

bab iii imam al-tirmidhi< dan hadis tentang

Documents