eprints.unm.ac.ideprints.unm.ac.id/7461/1/3. artikel pengembangan dosen.docx · web viewdalam...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN DOSEN UNIVERSITAS VETERAN REPUBLIK INDONESIA MAKASSAR
Nurul Islamice-mail :[email protected]
Abstrak : The study focused on the development strategy of lecturers, the internal factors and the external factors which influence the development strategy of lecturers at Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) in Makassar. Therefore the objectives of the development strategy of lecturers, the internal factors (strength and weakness) and the external factors (opportunity and challenge) which influence the development strategy of lecturers at UVRI in Makassar. The results of the study revealed that that (1) the strategies f lecturers development at UVR in Makassar were conducted through (a) education strategy, (b) work experience strategy, (3) training strategy and (3) skills strategy.Those development strategies had been conduced based on pplied regulation and government regulation but yet optimal and maximal. The strategies were also conductd through renstra and UVRI’s program with appropriate direction. However, the realization was yet as expected; (2) there were several internal factors (strength and weakness) which influence the development strategy of lecturers at UVRI in Makassar. The strength factors had yet to be utilized maximally and optimally; likewise, the wekness factors were not used as self introspection by utilizing the existing strengths and opportunities;(3) there were several external factors (opportunity and challenge) which influence the development strategy of lecturers at UVRI in Makassar. The existing opportunity factors were actually opened but had yet to become great opportunity to overcome weakness and challenge, certainly by reinforcing all the streghths. Likewise, the challenge factors had yet to be handled well because the existing opportunity and strength had yet to be utilized maximally.
Keyword : The strategies and lecturers’
Dalam menghadapi berbagai tantangan peranan sumberdaya manusia (SDM)
untuk kemajuan organisasinya menjadi hal yang penting karena menurut Indrajit
(2006:42) sumberdaya manusia memiliki peran yang strategis dalam pencapaian tujuan
oraganisasi di lingkungan perguruan tinggi yang pada saat ini dan masa yang akan
datang dituntut menjadi organisasi yang otonom sehingga berdampak terhadap
manajemen sumberdaya manusia.
Manajemen SDM yang dibutuhkan adalah manajemen yang relevan dengan
tuntutan lingkungan perguruan tinggi yang selalu berubah dan berkembang kearah
yang lebih kompetitif dan profitable. Organisasi pendidikan membutuhkan
manajemen sumberdaya manusia unggul khususnya dosen untuk dapat mewujudkan
tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menyatakan
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Dalam proses pembelajaran, dosen memegang peranan penting karena secara
teknis dapat menerjemahkan proses perbaikan dalam suatu kegiatan system
pendidikan. Dalam undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 dinyatakan
Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Melihat tugas yang diberikan kepada dosen cukup kompleks maka diperlukan
manajemen yang baik. Manajemen sumberdaya manusia dalam sebuah organisasi
bukanlah sekedar pengadaan sumberdaya manusia, melainkan tindakan terpadu dari
berbagai fungsi mulai dari perencanaan, penyusunan staf dan rekrutmen, penilaian
serta pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia.
Universitas Veteran Republik Indonesia Makassar selalu berupaya untuk
mengembangkan kapasitas dosen yang dimilikinya baik secara kuantitas maupun
secara kualitas seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa dari tahun ketahun
dan juga tuntutan persyaratan dosen yang diisyaratkan oleh undang-undang sebagai
tenaga professional. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Universitas Veteran
Republik Indonesia Makassar diharapkan semakin berkualitas sesuai dengan visi
yang ingin dicapai, yaitu “Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul, terdepan dan
menciptakan sarjana yang berkualitas”.
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran dan rencana strategis tersebut, sebagai
lembaga pendidikan akademik, Universitas Veteran Republik Indonesia Makassar
tentu yang menjadi fokus perhatian adalah pelaksanaan tridharma perguruan tinggi
yang mana secara sinergis dilakukan oleh semua komponen yang ada di UVRI
Makassar. Terlebih khususnya kepada dosen sebagai komponen utama yang dituntut
melaksanakan hal tersebut sebagaimana diamanatkan dalam UU RI Nomor 14 Tahun
2005 Tentang Guru dan Dosen (Pasal 1 butir 4) Profesionalitas dinyatakan sebagai
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber
penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang
memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Fenomena inilah yang menjadi alasan bahwa betapa pentingnya
pengembangan SDM dosen di perguruan tinggi, khususnya studi lanjut ke jenjang S.2
dan S.3, disamping pelatihan juga menjadi bagian yang tidak dapat diabaikan adalah
pengalaman kerja dan keterampilan demi mewujudkan kompetensi dosen sebagai
pendidik professional.
Masalah pengembangan sumberdaya manusia muncul kepermukaan dalam
tiga dasawarasa terakhir ini. Hal ini muncul setelah masalah penduduk dianggap
bukan lagi sebagai masalah yang prinsip dalam pembangunan ekonomi, dalam arti
bukan merupakan penghambat pembangunan. Mengingat tujuan pembangunan yang
pokok adalah manusia, masyarakat yang berarti dalam proses pembangunan tersebut
adalah kemauan dan kemampuan masyarakat yang merupakan sumberdaya
yang utama. Simanjuntak (dalam jiptoherijanto,1982:9) bahwa “pengembangan
sumberdaya manusia di satu pihak dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan
dan kemampuan kerja manusia dalam melakukan berbagai macam kegiatan dalam
masyarakat”. Dipihak lain pengembangan sumberdaya manusia berhubungan dengan
taraf/kualitas hidup yang sering ditekankan adalah aspek peningkatan kemampuan
seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu dengan asumsi bahwa aspek
keterampilan akan terpenuhi dengan sendirinya.
Pengembangan sumberdaya manusia sangat penting bagi instansi
pemerintah/swasta dalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan pegawai sehingga
dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan organisasi. “Pengembangan
dan pemanfaatan pegawai adalah dalam rangka tercapainya tujuan dan sasaran
individu, organisasi, masyarakat, bangsa dan internasional yang efektif sebagai tujuan
manajemen SDM”. (Nawawi, 2001:140)
Dengan kata lain sumberdaya manusia merupakan komponen utama
organisasi yang tidak bisa digantikan oleh sumberdaya lainnya yang perlu
ditingkatkan kualitasnya. Siagian (1997:152) menyatakan bahwa “tidak dapat
disangkal pula bahwa tenaga manusia atau sumberdaya insani merupakan sumber
terpenting yang mungkin dimiliki oleh suatu organisasi”. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki suatu
organisasi akan semakin memberikan kekuatan/kemampuan bagi suatu organisasi
untuk berkompetisi dan dapat pencapaian tujuan yang diinginkan.
Strategi sesungguhnya merupakan pengertian dalam militer yang didefinisikan
dalam Oxford English Dictionary: “The art of commonder in chief, the art of
projecting and directing the larger military movements and operations of campaign”.
(seni seorang panglima tertinggi, seni memproyeksikan dan mengatur gerakan militer
yang lebih besar serta operasi-operasi kampanye). Istilah strategi ini berasal dari
bahasa Yunani yaitu “strategos” atau strategus, dengan kata jamak strategi. Strategos
(stratus = tentara atau militer, dan ag = memiliki arti seni berperang) atau dengan
definisi yang lebih lengkap untuk orang Yunani (dihubungkan dengan strategi
militer) berarti Jendral yang dianggap bertanggung jawab dalam suatu peperangan,
kalah atau menang, ia menguasai logistik dan sumberdaya militer.
Dewasa ini istilah strategi sudah digunakan oleh semua jenis organisasi dan
ide-ide pokok yang terdapat dalam pengertian semula tetap dipertahankan hanya saja
aplikasinya disesuaikan dengan jenis organisasi yang menerapkannya, karena dalam
arti yang sesungguhnya, manajemen puncak memang terlibat dalam satu bentuk
“peperangan” tertentu.
Berdasarkan isu-isu strategis dan tuntutan undang-undang No.20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang
guru dan dosen, peraturan pemerintah No. 37 tentang dosen yang menyatakan bahwa
seorang dosen memiliki kualitas akademik sekurang-kurangnya S2, maka UVRI
Makassar memandang penting disusunnya sebuah perencanaan pengembangan dosen
UVRI Makassar dalam jangka lima tahun ke depan yang disebut rencana strategis. Di
dalam renstra tersebut termuat proyeksi dan analisis pengembangan dosen di UVRI
Makassar dalam rangka mencapai visi bersama.
Selain kekuatan dan kelemahan di atas, terdapat juga beberapa peluang
(opportunity) dan tantangan (threats). Adapun peluang yang terbuka bagi UVRI
Makassar, antara lain; (1) Komitmen Yayasan dalam pengembangan dosen di UVRI
Makassar sangat besar; (2) ketersediaan beasiswa bagi dosen yang disediakan
pemerintah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan S2 dan S3 baik dalam maupun
di luar negeri; (3) ketersediaan program magang, recharging, dan lainnya yang
berkonstribusi bagi peningkatan kompetensi dan pengalaman dosen; (4) ketersediaan
berbagai hibah yang disediakan bagi dosen oleh pemerintah untuk meneliti dan
pengabdian masyarakat; (5) pengembangan sistem informasi berbasis jaringan lokal
dan global di kampus; (6) kebijakan pemerintah dalam pengembangan dosen,
termasuk dalam hal sertifikasi dosen. Terdapat pula ancaman (threat) yang
mempengaruhi eksistensi dosen-dosen tetap di UVRI Makassar di antaranya: (1)
budaya materialistis dan pragmatisme akademik yang sudah mulai tumbuh subur di
kalangan para akademik; (2) banyak institusi pendidikan tinggi yang berdiri di
Makassar; (3) rekrutmen pegawai negeri untuk spesifikasi profesi yang sama dengan
yang selama ini digeluti dosen.
METODE
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan jenis
deskriptif, yaitu jenis penelitian yang menggambarkan tentang suatu gejala, kondisi
dan situasi yang ada. Penelitian ini akan mengungkap fenomena berdasarkan berbagai
fakta yang ada di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Veteran
Republik Indonesia Makassar. Pemilihan lokasi penelitian ini, didasari dengan
pertimbangan data tersedia cukup lengkap yang menunjang penelitian ini, serta di
UVRI Makassar ini belum ada yang meneliti sebelumnya tentang pengembangan
dosen. Informan yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah Pembantu Rektor I,
Dekan FKM, Pembantu Dekan II FKIP, Dekan Fak Teknik, Pembantu Dekan
I FISIPOL, Dekan Fakultas Ekonomi, Ketua LPPM, Ketua LPM.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara, observasi
dan dokumentasi, maka data yang diperoleh menyebutkan bahwa pengembangan
dosen yang dilakukan di UVRI Makassar dibagi kedalam empat strategi
pengembangan yaitu (1) strategi pendidikan, (2) strategi pengalaman kerja, (3)
strategi pelatihan, dan (4) strategi keterampilan. Kemudian strategi pengembangan
tersebut dipengaruhi oleh faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor
eksternal ( peluang dan tantangan). Untuk lebih jelasnya beikut ini dipaparkan secara
jelas.
Strategi pengembangan dosen di UVRI Makassar
Strategi Pendidikan
Hasil penelitian menggambarkan bahwa strategi pendidikan yang dilakukan
di UVRI Makassar adalah salah satu upaya yang sungguh-sungguh dalam rangka
menjawab semua harapan dari stake holder, tuntutan undang-undang dan lebih khusus
untuk mewujudkan visi dan tujuan lembaga. Strategi pendidikan yang dimaksudkan
dalam hal ini lebih diarahkan kepada studi lanjut dosen ke jenjang S2 dan S3
sebagaimana yang diisyaratkan oleh pemerintah tentang tenaga pengajar di perguruan
tinggi. Menurut pendapat dari sejumlah informan secara tegas dinyatakan bahwa
kualitas sumberdaya manusia tidak bisa lagi ditawar-tawar, khususnya di UVRI
Makassar jikalau ingin bersaing dengan perguruan tinggi yang lebih maju. Hal ini
berarti bahwa begitu pentingnya sumberdaya manusia dalam suatu lembaga atau
organisasi. Pernyataan tersebut senada dengan pendapat Siagian (1997:152) yang
mengatakan; “tidak dapat disangkal pula bahwa tenaga manusia atau sumberdaya
insani merupakan sumber terpenting yang mungkin dimiliki oleh suatu organisasi.”
Oleh karena itu kendatipun di UVRI Makassar upaya strategi pendidikan belum
maksimal karena adanya keterbatasan dana akan tetapi terbuka kesempatan yang luas
untuk mewujudkannya dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Sehingga pada
akhirnya strategi pendidikan yang diprogramkan dalam renstra dan program kerja
dapat direalisasi.
Strategi Pengalaman Kerja
Pelaksanaan strategi pengalaman kerja sebagai salah satu strategi
pengembangan dosen di UVRI Makassar menurut hasil penelitian adalah sesuatu
yang berjalan secara alami dan keliatannya tidak formal. Namun demikian strategi ini
tidaklah merupakan sesuatu yang biasa saja, karena pendapat umum mengatakan
bahwa pengalaman adalah guru yang baik. Artinya setinggi apapun pendidikan atau
pengetahuan seseorang tanpa bekal pengalaman, itu akan menjadi tantangan dan
hambatan dalam mengadaptasikan dan mengaplikasikan ilmu yang dimiliki.
Ini berarti pula bahwa strategi pengalaman kerja adalah sesuatu yang penting.
Walaupun kelihatannya tidak terlalu banyak dipermasalahkan seperti strategi
pendidikan dan pelatihan, akan tetapi pengalaman kerja sangat dibutuhkan dalam
lapangan kerja apapun . Lebih khusus sebagai dosen yang tugas pokoknya
melaksanakan proses belajar mengajar, melakukan penelitian dan pengabdian
masyarakat pengalaman kerja menentukan prefessionalitas. Bahkan dalam banyak hal
pengalaman kerja juga dibutuhkan dan menentukan bagi seorang dosen di UVRI
Makassar untuk menduduki jabatan struktural pada level manapun.
Strategi Pelatihan
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa strategi pelatihan ini adalah
sesuatu yang menarik bagi dosen UVRI Makassar dan boleh dikatakan semua dosen
semangat mengikutinya, dimanapun, siapapun yang melaksanakannya; yang jelas
pelatihan itu berhubungan dengan tugas dosen. Lebih lanjut dari hasil penelitian
dikemukakan bahwa pelatihan itu tidak bisa dipisahkan dengan strategi pendidikan;
bahkan ada yang berpendapat bahwa pelatihan itu adalah pendidikan jangka pendek.
Sehingga bagaimanapun strategi pelatihan adalah suatu strategi pengembangan dosen
di UVRI Makassar yang mendapat perhatian khusus.boleh dikatakan bagi dosen
pelatihan adalah sesuatu yang selalu dicari dan diharapkan selalu diikuti atau
dilakukan. Sebab setniggi apapun pendidikan dan pengetahuan bagi seorang dosen
tanpa adanya pelatihan tidak akan mampu menujukkan kinerja yang baik dan tidak
bisa menjadi dosen yang professional. Oleh karena itu tepatlah bila ada pernyataan
yang mengatakan bahwa pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu
investasi; setiap organisasi atau instansi yang ingin berkembang, maka pendidikan
dan pelatihan bagi sumberdaya manusia harus memperoleh perhatian yang lebih
besar.
Dengan demikian tepatlah bahwa strategi pendidikan adalah salah bentuk
strategi pengembangan dosen yang dilakukan di UVRI Makassar. Karena itu strategi
ini harus mendapat perhatian dari semua pihak yang terkait dengan UVRI Makassar.
Strategi Keterampilan
Menurut hasil penelitian yang telah dikemukakan bahwa strategi keterampilan
adalah sesuatu yang bersifat teknis, karena keterampilan pada dasarnya berhubungan
dengan kecekatan seseorang menyelesaikan pekerjaan. Sehingga keterampilan
dimaknai pula sebagai kemampuan teknis yang digunakan seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan tertentu pada situasi yang tepat. Ini berarti pula bahwa
strategi keterampilan bagi seorang dosen, khususnya bagi dosen UVRI Makassar
sangat dibutuhkan. Tentu terakait dengan tugas dosen sehari-hari di dalam
melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pengajar. Atau melaksanakan penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat; keterampilan ini sangat dibutuhkan untuk secara tepat
melakukan berbagai kegiatan. Terlebih khusus jika seorang dosen diserahi tugas
khusus sebagai pejabat struktural, kecakapan teknis dalam mengambil kebijakan,
keputusan, atau pelegasian pekerjaan; harus mempunyai keterampilan. Pernyataan-
pernyataan tersebut di atas searah dengan pendapat yang dikemukakn oleh Sagir
(1985: 170), bahwa “keterampilan adalah kemampuan kerja manusia dalam
melaksanaan berbagai macam kegiatan atau kemampuan teknis untuk melakukan
sesuatu kegiatan tertentu yang dapat dipelajari dan dikembangkan”.
Pernyataan selanjutnya dari hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi
keterampilan adalah strategi yang sesungguhnya terintegrasi dalam ketiga strategi
yang diuraikan sebelumnya. Pendapat ini sangat beralasan, karena dikemukakan tidak
mungkin seseorang memiliki kecakapan teknis ini tanpa adanya pengetahuan yang
cukup, tidak ada pengalaman, dan tidak pernah mengikuti pelatihan. Atau dengan
kata lain keterampilan ini dimiliki seorang dosen karena dia berpendidikan tinggi, dia
sering mengikuti pelatihan, memiliki pengalaman kerja baik; dan itu disinergikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian
yang diuraikan pada bab terdahulu, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan
tentang strategi pengembangan dosen di UVRI Makassar sebagai berikut:
Strategi pengembangan dosen di UVRI Makassar dilakukan dengan
menggunakan empat strategi, yaitu :
Strategi pendidikan lebih diarahkan kepada studi lanjut dosen ke jenjang S2 dan S3,
karena ini merupakan tuntutan undang-undang pendidikan yang mensyaratkan
seorang dosen minimal berpendidikan S2.
Strategi pengalaman kerja terkait dengan jenjang karir dosen yang berjalan secara
alami dan kompetitif dalam menjalankan tugasnya. Karena itu dosen dalam
melaksanakan tugasnya diberikan kesempatan yang seluas-luasnya mengadaptasikan
ilmu pengetahuan yang dimilikinya sehingga semakin professional.
Strategi pelatihan adalah strategi yang disenangi dan selalu diikuti oleh dosen UVRI
Makassar karena sangat menunjang kompetensi dan performansi dosen dalam
menjalankan tugasnya secara kreatif dan professional.
Strategi keterampilan tidak bisa dipisahkan dari strategi lainnya dalam rangka strategi
pengembangan dosen UVRI Makassar, karena strategi ini lebih mengarah pada
kecakapan khusus bagi dosen dalam melaksanakan berbagai tugas yang dipercayakan
kepadanya secara cepat dan tepat, namun belum maksimal dan optimal.
Faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan yang mempengaruhi strategi
pengembangan dosen UVRI Makassar terdiri dari berbagai macam. Faktor kekuatan
seperti jumlah mahasiswa yang semakin bertambah, semua prodi terakreditasi,
komitmen dosen, dan lain sebagainya; adalah merupakan potensi yang harus
dimanfaatkan, lebih ditingkatkan untuk mendukung strategi pengembangan UVRI.
Faktor kelemahan yang terjadi seperti kekurangan dana, kebijakan yayasan, tata
kelola, minat dosen dan kelemahan lain; hendaknya dijadikan cermin dan potret
untuk intropeksi dan mengevaluasi strategi pengembangan dosen yang dilakukan di
UVRI Makassar. Faktor kelemahan perlu disadari bahwa dari waktu ke waktu
semakin banyak dan bervariasi, namun dengan mengelola dan memanfaatkan
kekuatan yang dimiliki secara tepat dan maksimal akan meminimalisir kelemahan
terjadi.
Faktor eksternal yaitu peluang dan tantangan yang dihadapi UVRI Makassar dalam
strategi pengembangan dosen juga terdiri dari berbagai macam. Faktor peluang yang
ada seperti; tawaran beasiswa studi lanjut dosen dari pemerintah dan lembaga swasta,
bantuan dari donor, jejaring dan lain sebagainya; merupakan kesempatan yang harus
diraih dan dimanfaatkan secara cepat dan tepat. Faktor tantangan yang dihadapi
seperti; undang-undang, peraturan pemerintah, dan ancaman lainnya; itu harus di
sikapi secara kreatif dan cerdas, sehingga dengan memanfaatkan kekuatan dan
peluang yang ada semakin memantapkan pelaksanaan strategi pengembangan dosen
di UVRI Makassar.
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Ari Ginanjar. 2002. Emitional Spiritual Quatient. Jakarta: Arga.
Alwi syarifuddin. 2001. Manajemen sdm strategi keunggulan kompetitif. Yogyakarta: BPFE.
Anonim. 1999. Undang-undang no 43 tahun 1999 tentang pokok kepegawaian. Surabaya: sinar wijaya.
___________. UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005. Bandung: Sinar Wijaya.
Arikunto, S. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arnold, J. H and Fiedman C Daniel. Organizational Behavior. New York: Hill Book Company.
As’ad, Mohammad, 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.
Bryson, John M. 2001. Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Sosial. Yogyakarta: Kerjasama REMDEC: Pustaka Pelajar dan INSIST.
Bungin, 2007, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial. Jakarta: Kencana Premana Media Group
Cushway, Barry. 2002, Human Resource Management. Jakarta: Gramedia.
Gordon, Judilt, R. 1993. A. Diagnostic Aproach Organizational Behavior. Boston: Allyn and Bacon.
Handoko, T. H. 2001. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Hasibuan, Malayu. 1992. Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Toko Gunung Agung.
Hurlock. 1991. Child Development. New York: McGraw-Hill, Inc.
Kaufman, H.G. 1978. “Continuing Education and Job Performance”. Journal of Applied Psyochology.
Koswara, E. 2001. Otonomi Daerah untuk Demokrasi dan Rakyat. Jakarta: Yayasan PARIBA.
Lu’mu. 1997. Mobilitas Kerja Lulusan SMK dan SMU di Industri. Tesis tidak diterbitkan. Jogjakarta: Pps IKIP Yogyakarta.
Maleong, L J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mathis, R dan Jackson, W.2006. Human Resources Development (Track MBA series/terjemahan). Jakarta; Prestasi Pustaka.
Moenir. 1995. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Muchlas. M. 1999. Organisi1, Organizational Behavior. Jogjakarta: UGM.
Nawawi. H. 1999. Administrasi Pendidikan Indonesia. Jakarta: Gunung Agung.
Ndraha. T. 1999. Teori Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
__________________. 2003. Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Robbins, S. P. 2003. Perilaku Organisasi, Edisi Indonesia, Indeks Kolompok. Jakarta: Gramedia.
Sugiono. 1999. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.
Sutrisno Edy. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-2. Jakarta: Prenada Media Grup
Thompson, James. P. 1990. Organisasi dalam Praktek: Jakarta: Erlangga.
Tulus, Agus. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Unuversitas Negeri Makassar. 2008. Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Makassar: Program Pascasarjana UNM.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974. Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Jakarta: (Lembaran Negara RI No. 55).
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.