yunistin ambeua pbl

Upload: yunistin-ambeua-essy

Post on 15-Jul-2015

91 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sirkulasi darah dan mekanisme jantung

Yunistin Ambeua NIM: 10-2010-269 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11470 No. Telp (021) 56942061 Email: [email protected]

Pendahuluan Jantung terdiri atas tiga tipe otot jantung yang utama yakni: otot atrium, otot ventrikel, serat otot khusus penghantar ransangan dan pencetus ransangan. Jantung terdiri dua pompa yang terpisah, yakni jantung kanan yang memompakan darah ke paru-paru dan jantung kiri memompakan darah ke organ-organ perifer. Tipe atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama seperti otot rangka, hanya saja lamanya kontraksi otot-otot tersebut lebih lama. Sebaliknya serat-serat khusus penghantar dan pencetus ransangan berkontraksi dengan lemah sekali sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktil, serat-serat ini menghambat irama dan berbagai kecepatan konduksi, sehingga serat-serat ini dapat bekerja sebagai suatu sistem pencetus ransangan bagi jantung. Darah beredar dalam suatu sistem pembuluh yang pada hakekatnya tertutup. Darah terdiri atas unsur-unsur padat, yaitu eritrosit, leukosit, serta trombosit, yang tersuspensi didalam suatu media cair, yakni plasma. Begitu darah membeku (mengalami koagulasi), fase cair yang tertinggal dinamakan serum. Serum sudah tidak lgi mengandung faktor-faktor pembekuan (termasuk fibrinogen) yang normalnya terdapat didalam plasma tetapi sudah terpakai dalam proses koagulasi. Serum mengandung beberapa produk hasil penguraian faktor-faktor pembekuan, yaitu produk yang dihasilkan selama proses koagulasi, dan karena itu dalam keadaan normal tidak ditemukan didalam plasma.

1

Pembahasan I. A. Anatomi jantung

1.

Ukuran dan bentuk a. Jantung adalah organ berongga yang memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru dibagian tengah rongga toraks. Dua pertiga jantung terletak disebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi mediastinum. b. Jantung berukur kurang lebih sebesar kepalan tangan pemiliknya. Bentuknya seperti kerucut tumpul. Ujung atas yang lebar (dasar) mengarah ke bahu kanan; ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.

2.

Pelapis a. Perikardium adalah kantong berdinding ganda yang dapat membesar dan mengecil, membeungkus jantung dan pembuluh darah besar. Kantong ini melekat pada diafragma, sternum, dan pleura yang membungkus paru. 1. Lapisan fibrosa luar pada perikardium tersusun dari serabut kolagen yang membentuk lapisan jaringan ikat rapat untuk melindungi jantung. 2. Lapisan serosa dalam terdiri dari dua lapisan. a. Membran viseral (epikardium) menutup permukaan jantung. b. Membran parietal melapisi permukaan bagian dalam fibrosa perikardium. b. Rongga perikardial adalah ruang potensial antara membran viseral dan parietal. Ruang ini mengandung cairan perikardial yang disekresi lapisan serosa untuk melumasi membran dan mengurangi friksi.

3.

Dinding jantung tersusun dari tiga lapisan. a. Epikardium, luar tersusun dari lapisan sel-sel mesotelial yang berada diatas jaringan ikat. b. Miokardium, tengah terdiri dari jaringan otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah. 1. Ketebalan miokardium bervariasi dari satu ruang jantung ke ruang lainnya. 2. Serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas spiral melapisi ruang jantung. Kontraksi miokardium menekan darah keluar ruang menuju arteri besar. c. Endokardium, dalam tersusun dari lapisan endotelial yang terletak diatas jaringan ikat. Lapisan ini melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan

2

lapisan endotelial yang melapisi pembuluh darah yang memasuki dan meninggalkan jantung.1

4.

Fungsi jantung Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol), selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang 3 jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh

mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri

pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.2

3

Gambar1.1. Jantung (potongan melintang/bagian dalam). Sumber: telah diunduh darihttp://health.howstuffworks.com

Gambar

1.2.

Jantung

tampak

depan.

Sumber:

telah

diunduh

dari

http://health.howstuffworks.com

B. Ruang jantung

1. Ada empat ruang, atrium kanan dan kiri atas yang dipisahkan oleh septum intratrial; ventrikel kanan dan kiri bawah, dipisahkan oleh septum interventrikular. 2. Dinding atrium relatif tipis. Atrium menerima darah dari vena yang membawa darah kembali ke jantung. a. Atrium kanan, terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru-paru. 1. Vena cava superior dan inferior, membawa darah yang tidak mengandung oksigen dari tubuh kembali ke jantung. 2. Sinus koroner, membawa kembali darah dari dinding jantung itu sendiri. 3. Atrium kiri, dibagian superior kiri jamtung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan, tetapi dindingnya lebih tebal. Atrium kiri menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasi dari paru-paru.4

b. Ventrikel berdinding tebal. Bagian ini mendorong darah keluar jantung menuju arteri yang membawa darah meninggalkan jantung. 1. Ventrikel kanan, terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung. Darah meninggalkan ventrikel kanan melalui trunkus pulmonar dan mengalir melewati jarak yang pendek ke paru-paru. 2. Ventrikel kiri, terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung. Tebal dindingnya 3 kali tebal dinding ventrikel kanan. Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali paru-paru. c. Trabeculae carneae adalah bubungan otot bundar atau tidak teratur yang menonjol dari permukaan bagian dalam kedua ventrikel ke rongga ventrikular. 1. Otot papilaris adalah penonjolan trabeculae carneae ketempat perlekatan korda kolagen katup jantung (chordae tendineae). 2. Pita moderator (trabekula septomarginal) adalah pita lengkung otot pada ventrikel kanan yang memanjang kearah transversal dari septu interventrikular menuju otot papilaris anterior. otot ini membentu dalam transmisi penghantara impuls untuk kontraksi jantung.1

C. Katup jantung

1. Katup trikuspid terletak antara atrium kanan dan ventrikel kanan. Katup ini memiliki tiga daun katup (kuspis) jaringan ikat fibrosa iregular yang dilapisi endokardium. Dapat dilihat pada gambar 1.3 dibawah ini. a. Bagian ujung daun katup yang mengerucut melekat pada korda jaringan ikat fibrosa, chordae tendineae (hearth string), yang melekat pada otot papilaris. Chordae tendineae mencegah terjadinya pembalikan daun katup kearah belakang menuju atrium. b. Jika tekanan darah pada atrium kanan lebih besar daripada tekanan darah diatrium kiri, daun katup trikuspid terbuka dan darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan. c. Jika tekanan darah dalam ventrikel kanan lebih besar dari tekanan darah di atrium kanan, daun katup akan menutup dan mencegah aliran balik kedalam atrium kanan.

5

2. Katup bikuspid (mitral) terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ini melekat pada chordae tendineae dan otot papilaris, fungsinya sama dengan fungsi katup trikuspid. 3. Katup semilunar aorta dan pulmonar, terletak di jalur keluar ventrikular jantung sampai ke aorta dan trunkus pulmonar. Katup semilunar terdiri dari tiga kuspis berbentuk bulan sabit, yang tepi konveksnya melekat pada bagian dalam pembuluh darah. Tepi bebasnya memanjang kedalam lumen pembuluh. a. Katup semilunar pulmonar, terletak antara ventrikel kanan dan trunkus pulmonar. b. Katup semilunar aorta, terletak antar ventrikel kiri dan aorta. c. Perubahan tekanan dalam ventrikel, dalam aorta, dan dalam pembuluh pulmonar menyebabkan darah hanya mengalir kedalam pembuluh dan mencegah aliran balik kedalam ventrikel.1

Gambar1.3.

Ruang

dan

Katup

Jantung.

Sumber:

telah

diunduh

dari

http://health.howstuffworks.com

D. Tanda-tanda permukaan 1. Sulcus koroner (atrioventrikular) mengelilingi jantung diantara atrium dan ventrikel. 2. Sulcus interventrikular anterior dan posterior, menandai letak septum interventrikular yang memisahkan ventrikel kanan dan kiri. E. Rangka fibrosa jantung, tersusun dari nodul-nodul fibrokartilago dibagian atas septum interventrikular dan cincin jaringan ikat rapat di sekeliling bagian dasar trunkus pulmonar

6

dan aorta. Kerangka fibrosa ini berfungsi sebagai tempat perlekatan otot dan katup jantung.

F. Aliran darah ke jantung. Jalur untuk menuju dan meninggalkan paru-paru disebut sirkuit pulmonar; jalur yang menuju dan meninggalkan bagian tubuh disebut sirkuit sistemik. 1. Sirkuit pulmonar. Sisi kanan jantung menerima darah teroksigenasi dari tubuh dan mengalirkannya ke paru-paru untuk dioksigenasi. Darah yang sudah teroksigenasi kembali ke sisi kiri jantung. Berikut ini adalah sirkulasi darah yang melewati jantung:

Atrium kanan

katup trikuspid

ventrikel kanan kapiler paru

katup semilunar vena pulmonar

trunkus pulmonar atrium kiri

Arteri pulmonar kanan dan kiri

2. Sikuit sistemik. Sisi kiri jantung menerima darah teroksigenasi dari paru-paru dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. berikut sirkulasinya ketika melewati jantung:

Atrium kiri

katup bikuspid

ventrikel kiri

katup semilunar

trunkus aorta

Regia dan organ tubuh (otot,ginjal,otak,dll).

G. Sirkulasi koroner, memperdarahi dinding jantung.

1. Arteri koroner kanan dan kiri merupakan cabang aorta tepat diatas katup semilunar aorta. Arteri ini terletak diatas sulcus koroner. 1. Cabang utama dari arteri koroner kiri adalah sebagai berikut; a. Arteri interventrikular anterior (decendes), yang mensuplai darah kebagian anterior ventrikel kanan dan kiri serta membentuk satu cabang, arteri marginalis kiri, yang mensuplai darah ke ventrikel kiri. b. Arteri sirkumfleksa, mensuplai darah ke atrium kiri dan ventrikel kiri. Disisi posterior, arteri sirkumfleksa beranastomosis (menyatu) dengan arteri koroner kanan. 2. Cabang utama dari arteri koroner kanan adalah sebagai berikut;7

a. Arteri interventrikular posterior (decendes), yang mensuplai darah untuk kedua dinding ventrikel. b. Arteri marginalis kanan, yang mensuplai darah untuk atrium kanan dan ventrikel kanan.

2. Vena jantung (besar, sedang, dan oblik) mengalirkan darah dari moikardium ke sinus koroner, yang kemudian bermuara di atrium kanan. 3. Darah mengalir melalui arteri koroner saat otot-otot jantung berelaksasi karena arteri koroner juga tertekan pada saat kontraksi berlangsung. 4. Ada beragam anatomi sirkulasi koroner pada manusia. Sebagian besar orang memiliki sirkulasi koroner yang seimbang, tetapi ada orang tertentu yang memiliki dominan koroner kanan atau dominan koroner kiri.3

1. Jalur sirkulasi; Pembuluh pada sirkulasi pulmonar a. Trunkus pulmonar berasal dari atrium kanan. Trunkus ini berupa pembuluh pendek berdinding tipis yang memiliki panjang 5 cm dan diameter 3 cm. y Berdasarkan konkavitas arkus aorta, trunkus pulmonar terbagi menjadi arteri pulmonaris kanan dan arteri pulmonaris kiri. y Arteri pulmonaris kanan terbagi menjdi tiga cabang lobus dalam paru kanan; arteri pulmonaris kiri terbagi menjadi dua cabang lobus dalam paru kiri. y Pembagian arteri selanjutnya berakhir dalam jaring-jaring kapiler yang mengelilingi kantong udara paru-paru. Setelah pertukaran gas, darah terkumpul dalam venula dan masuk ke vena. b. Dua vena pulmonaris kanan (dari paru kanan) dan dua vena pulmonaris kiri (dari paru kiri) mengembalikan darah teroksigenasi ke atrium kiri.

2. Arteri utama pada sirkulasi sistemik a. Aorta yang muncul dari ventrikel kiri merupakan pembuluh yang berdiameter terbesar dalam tubuh. b. Aorta ascendes adalah bagian awal aorta. Panjangnya 5 cm dan awalnya muncul pada area pertemuan sternum dan iga kedua. y Badan aorta yang menjadi kemoreseptor untuk pertukaran karbon dioksida dan oksigen, terletak diantara aorta ascendes dan trunkus pulmonar.

8

y

Arteri koronaria kanan dan kiri adalah satu-satunya percabangan aorta ascendes. Arteri ini muncul tepat diatas daun katup semilunar.

c. Arkus aorta, dimulai pada sudut sternum, memiliki tiga percabangan penting; arteri brachiochepalica, arteri carotis communis kiri, arteri subclavia kiri. y Arteri brachiocephalica, bercabang menjadi arteri karotis communis kanan dan arteri subclavia kanan. y Setiap arteri carrotis communis (sebelah kanan berasal dari arteri brachiocephalica dan sebelah kiri dari arcus aorta) bercabang menjadi arteri carrotis eksterna dan interna. Arteri carrotis eksterna, mensuplai darah ke kepala dan leher diluar rongga kranial. Cabangnya meliputi arteri tiroydea superior, arteri faringea ascendes, arteri lingualis, arteri facialis, arteri oksipitalis, arteri aurikularis, arteri temporalis superficialis, dan arteri maxilaris. Arteri carrotis interna, memasuki rongga kranial melalui saluran karotid tulang temporal. Cabangnya antara lain artei oftalmika, arteri serebri anterior, arteri serebri media. Arteri serebri membentuk bagian lingkaran willis yang mensuplai darah kebagian dasar otak. Sinus carrotis (presoreseptor) dan bagian badan carrotis

(kemoreseptor) terletak dipercabangan arteri carrotis interna dan eksterna.

y

Arteri subclavia kanan (dari arteri brachiocephalica) dan arteri subclavia kiri (dari arcus aorta) bercabang menjadi; Arteri vertebralis, yang kemudian bercabang menjadi arteri basillaris merupakan asal dari arteri serebri posterior kiri dan kanan, juga arteriarteri spinalis dan serebelaris. Trunkus tiroservikalis, mensuplai darah kearah tiroid, serviks, dan scapula. Trunkus kostoservikalis, mensuplai darah ke otot interkostal bagian atas dan otot bagian belakang leher. Arteri toraksika interna (arteri mamaria interna) memperdarahi otot toraks dan interkostal, mediastinum, dan diafragma.

9

y

Arteri subclavia kiri dan kanan memanjang sampai tungkai atas disetiap sisi sebagai arteri aksilaris yang bercabang menjadi arteri torasika superior, torakoakrominalis, toraksika lateralis, subskapularis, dan arteri sirkumfleksa anterior dan posterior humeris pada struktur dalam aksila.

y

Arteri axillaris, memanjang sebagai arteri bachialis yang menuruni lengan dan bercabang menjadi arteri radialis dan arteri ulnaris.

y

Arteri radialis dan ulnaris bergabung di telapak tangan melalui lengkung palmar dalam dan superficial serta menjadi awal percabangan arteri digitalis pada jari-jari tangan.

d. Aorta thorasica, menjadi percabangan viseral dan parietal pada organ dan otot pada regio thoraks. y y y Arteri perikardial, memperdarahi perikardium jantung. Arteri bronkial, memperdarahi paru-paru. Arteri esofageal, mediastinum. y y Arteri interkostalis, memperdarahi otot interkostal dan dinding thoraks. Arteri frenik, memperdarahi diafragma. memperdarahi esofagus karena mengalir melewati

e. Aorta abdominalis, berawal pada area sekitar diafragma dan berakhir pada area sekitar vertebra lumbal keempat, 1 cm dibawah dan di sebelah kiri umbilikus. Arteri ini bercabang menjadi dua arteri iliaca communis. Percabangan aorta abdominalis adalah sebagai berikut: y Arteri seliaca (trunkus siliaca) muncul tepat dibawah diafragma dan bercabang menjadi tiga. Arteri gastrica sinistra, bersama dengan arteri gastrica dextra memperdarahi lambung. Arteri splenica, adalah cabang terbesar dari ketiga cabang arteri seliaca. Arteri ini bercabang menjadi percabangan kecil yang memperdarahi limpa, pankreas, dan lambung. Arteri hepatica communis bercabang menjadi arteri gastrica dextra; arteri gastroduodenalis yang memperdarahi lambung, duodenum,

10

sebagian pankres dan duktus empedu; arteri hepatica memperdarahi hati; dan arteri cristik memperdarahi kandung kemih. y Arteri menseterica superior, muncul tepat dibawah arteri seliaca. Arteri ini memperdarahi keseluruhan usus halus (kecuali bagian superior duodenum) juga sekum, kolon asenden dan transversal. y Sepasang arteri suprarenalis (adrenolumbar) memperdarahi kelenjar adrenal.2

3. Vena utama pada sirkulasi sistemik a. Sistem vena dimulai dari ujung vena pada jaring-jaring kapilar dengan venula yang menyatu untuk membentuk vena yang berukuran lebih besar. Semua vena sistemik mengembalikan darah ke atrium kiri jantung melalui tiga jantung; dari dinding jantung kedalam sinus koroner, dari tubuh bagian atas kedalam vena cava superior, dan dari tubuh bagian bawah kedalam vena cava inferior. y Vena dalam, adalah vena yang mengalirkan darah dari jaringan dan organ tubuh dalam. Vena menyertai arteri sehingga namanya sama dengan nama arteri. Pengecualian diberikan pada vena tertentu pada kepala dan kolumna spinalis. y Vena superfisialis, terletak dalam hipodermis kulit dan mengalirkan darah ke vena dalam. y Venous sinus, adalah ruang pengumpul darah yang ditemukan pada organ tertentu. Sinus-sinus ini dilapisi endotelium yang merupakan kelanjutan dari endotelium kapiler dan vena.

b. Vena utama dari kepala, otak dan leher. y Vena jugularis eksterna, mengalirkan darah dari regia superfisial kepala dan leher. y Vena jugularis interna, mengalirkan darah yang terkumpul di otak melalui venous sinus. y Masing-masing vena jugularis interna bergabung dengan vena subclavia untuk membentuk vena braciosepalica disetiap sisi kepala. Kedua vena braciosepalica menyatu untuk membentuk vena cava superior yang menuju atrium kanan jantung.11

c. Vena pada thoraks. Darah vena dari thoraks bermuara di vena cava superior melalui vena brachiosepalica dan kelompok vena azygos. y Vena braciosephalica, mengalirkan darah dari toraks atas dan dinding toraks anterior. y Vena azygos, membawa darah dari otot dan organ thoraks. Vena ini merupakan perpanjangan vena lumbalis asenden dextra dan bermuara pada vena cava superior. y Vena hemiazygos, mengalirkan darah dari otot thoraks dan organ disisi kiri kolumna vertebral, vena ini perpanjangan vena lumbalis ascenden sinistra dan menyatu dengan vena azygos. Vena hemiazygos asesoria adalah perpanjangan superior dan vena hemiazygos.1

4. Sistem limfatik

a. Pembuluh limfatik berasal dari kantong tertutup mikroskopik yang disebut kapilar limfatik. y Kapilar limfatik, berukuran lebih besar dan lebih tidak beraturan dibandingkan kapilar darah, tetapi struktur dasarnya sama. y Limfe, adalah cairan jaringan yang diabsorpsi kedalam kapilar limfatik.

b. Sirkulasi limfe. Limfe mengalir dari kapilar limfatik utama menuju limfatik penampung, selanjutnya masuk ke pembuluh yang lebih besar yang akan bergabung untuk membentuk trunkus limfatik utama. y Duktus thoraks, adalah trunkus limfatik utama yang mengumpulkan cairan dari seluruh tubuh, kecuali untuk kuadran kanan atas. Duktus ini memasuki vena subclavia kiri pada sisi pertemuan vena tersebut dengan vena jugularis interna. Duktus thoraks, berasal dari sisterna chyly yang menyerupai kantong terdilatasi pada regio lumbar rongga abdomen. Sisterna chyly ini adalah duktus pengumpul untuk semua limfatik yang berasal dari hati, usus, pelvis, dan tungkai bawah. y Duktus limfatik kanan adalah trunkus limfatik yang lebih kecil. Saluran ini bermuara pada pertemuan vena jugularis interna dan vena subclavia kanan.12

Duktus ini menerima aliran limfe dari sisi kanan kepala dan leher serta lengan kanan. y Trunkus bronkomediastinal kanan menampung limfe dari struktur mediastinal dan paru-paru, kemudian menyatu dengan duktus limfatik kanan.3

II. A. Sistem sirkulasi Sistem sirkulasi adalah penghubung antara lingkungan eksternal dan lingkungan cairan internal tubuh. sistem ini membawa nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ, dan sistem organ, serta membawa produk akhir metabolik keluar darinya.

a. Komponem. 1. Sistem kardiovaskular adalah bagian dari sistem sirkulasi. Sistem ini terdiri dari jantung, pembuluh darah (arteri, kapiler, dan vena), dan darah mengalir didalamnya. a. Jantung adalah pompa muskular untuk menggerakkan darah. b. Pembuluh darah adalah serangkaian tuba tempat darah mengalir. c. Darah adalah cairan yang mengalir dalam pembuluh. Jarak semua sel tubuh dari sumber nutrisi ini tidak pernah melebihi satu milimeter. b. Fungsinya: a. Transport. Makanan, gas, hormon, mineral, enzim, dan zat-zat vital lainnya dibawah darah ke seluruh sel tubuh. zat-zat sisa dibawah darah menuju paru-paru, ginjal, atau kulit untuk dikeluarkan dari tubuh. b. Mempertahankan suhu tubuh. pembuluh darah berkontriksi untuk

mempertahankan panas tubuh dan berdilitasi untuk melepaskan panas pada permukaan kulit. c. Perlindungan. Sistem darah dan sistem limfatik melindungi tubuh terhadap cedera dan invasi benda asing melalui sistem imun. Mekanisme pembekuan darah mencegah kehilangan darah. d. Pendaparan (buffering). Protein darah memberikan sistem bufer asam-basa untuk mempertahankan pH optimum darah.2

13

B. Darah y Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk) tertahan dan dibawa dalam matriks cairan (plasma). Darah lebih berat dibandingkan air dan lebih kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas, serta Ph 7,8 (7,357,45). y Warna darah bervariasi dari merah terang sampai merah tua kebiruan, bergantung pada kadar oksigen yang dibawa sel darah merah. Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata, dan kurang sedikit pada perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa dalam tubuh. volume ini juga bervariasi sesuai perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya.

1. Plasma darah, adalah cairan bening kekuningan yang unsur pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma terdiri dari 92% air dan mengandung campuran kompleks zat organik dan anorganik. a. Protein plasma, mencapai 7% plasma dan merupakan satu-satunya unsur pokok plasma yang tidak dapat menembus membran kapilar untuk mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma yang utama; albumin, globulin, dan fibrinogen. 1. Albumin, adalah protein plasma yang terbanyak, sekitar 55 sampai 60%, tetapi ukurannya paling kecil. Albumin disintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid darah. 2. Globulin, membentuk sekitar 30% protein plasma. a. Alfa dan beta globulin, disintesis dihati, dengan fungsi utama sebagai molekul pembawa lipid, beberapa hormon, berbagai substrat, dan zat penting tubuh lainnya. b. Gamma globulin, (imunoglobulin) adalah antibodi. Ada lima jenis imunoglobulin yang diproduksi jaringan limfoid dan imunitas. 3. Fibrinogen, membentuk 4% protein plasma, disintesis dihati dan merupakan komponem esensial dalam mekanisme pembekuan darah. c. Plasma juga mengandung nutrien, gas darah, elektrolit, mineral, hormon, vitamin, dan zat-zat sisa.

14

1.

utrien, meliputi asam amino, gula, dan lipid yang diabsorbsi dari saluran pencernaan.

2. Gas darah, meliputi oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen. 3. Elektrolit plasma, meliputi ion natrium, kalium, magnesium, klorida, kalsium, bikarbonat, fosfat dan ion sulfat. d. Elemen pembentuk darah meliputi sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan trombosit.2,3

III. A. Sistem pengaturan jantung

1. Serabut purkinje. Serabut ini adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran otot jantung. Hantaran yang cepat disepanjang sistem Purkinje memungkinkan atrium berkontraksi bersamaan, kemudian diikuti dengan kontraksi ventrikel yang serempak, sehingga terbentuk kerja pemompaandarah yang terkordinasi.

2.

odus sinoatrial (nodus S-A) a. Nodus S-A adalah suatu massa jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat dibawah pembukaan vena kava superior. b. Nodus S-A melepaskan impuls sebanyak 72 kali per menit, frekuensi irama yang lebih cepat dibandingkan dalam atrium (40 sampai 60 kali per menit), dan ventrikel (20 kali per menit). Nodus ini dipengaruhi saraf simpatis dan parasimpatis sistem saraf otonom, yang akan mempercepat atau memperlambat iraamanya. c. Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.

3.

odus atrioventrikel (nodus A-V) a. Impuls menjalar disepanjang pita serabut purkinje pada atrium, menuju nodus AV yang terletak dibawah dinding posterior atrium kanan. b. Nodus A-V menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular.15

4. Berkas A-V (berkas his) a. Berkas A-V adalah sekelompok besar serabut purkinje yang berasal dari nodus A-V dan membawa impuls disepanjang septum interventrikular menuju ventrikel. Berkas ini dibagi menjadi percabangan berkas kanan dan kiri. b. Percabangan berkas kanan, memanjang disisi dalam ventrikel kanan. Serabut bercabang menjadi serabut-serabut purkinje kecil yang menyatu dalam serabut otot jantung untuk memperpanjang impuls. c. Percabangan berkas kiri, memanjang disisi dalam ventrikel kiri dan bercabang kedalam serabut otot jantung kiri.2,3

Aktivitas listrik di jantung. Impuls jantung berasal dari nodus Sa, pemacu jantung, yang memiliki kecepatan depolarisasi spontan ke arah yang tinggi. Setelah dicetuskan, potensial aksi

menyebar kesewluruh atrium kanan dan kiri, sebagian dipermudah oleh jalur pengahantar khusus, tetapi sebagian besar melalui penyebaran impukls dari sel ke sel melalui gap junction. Impuls berjalan dari atrium kedalam ventrikel melalui nodus AV, satu-satunya titik kontak listrik antara kedua bilik tersebut. Potensial aksi berhenti sebentar di nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi ventrikel berlangsung sempurna. Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke septum antarventrikel melalui berkas his dan secara cepat desebarkan kesuluruh miokardium melalui serat-serat purkinje. Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction. Dengan demikian, atrium berkontraksi sebagai satu-kesatuan, diikuti oleh kontraksi sinkron ventrikel setelah suatu jeda singkat. Potensial aksi serat-serat jantung kontraktil memperlihatakan fase positif yang

berkepanjangan, atau fase datar, yang disertai oleh kontraksi yang lama, untuk memastikan agar waktu ejeksi adekuat. Fase datar ini terutama disebabkan oleh pengaktivan saluran Ca++ lambat. Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datara yang berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi. Hal ini memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang berganti-ganti sehingga dapat terjadi pemompaan darah.16

Penyebaran aktivitas listrik ke seluruh jantung dapat direkam dari permukaan tubuh. Rekaman ini, EKG, dapat memberi informasi penting mengenai status jantung.4

B. Elektrokardiografi 1. Elektrokardiogram (EKG), adalah rekaman grafik aktivitas listrik yang menyertai kontraksi atrium dan ventrikel jantung. 2. depolarisasi dan polarisasi otot jantung menghasilkan daya potensial pada permukaan kulit yang dapat direkam melalui sebuah poligraf atau osiloskop setelah melekatkan elektroda permukaan pada lokasi yang tepat. a. posisi elektroda berhubungan satu sama lain dan terhadap jantung disebut lead. b. ada 12 lead konvensional yang dipakai untuk merekam EKG. 1. Tiga lead tungkai standar meliputi lengan kanan terhadap lengan kiri, lengan kanan terhadap tungkai kiri, dan lengan kiri terhadap tungkai kiri. Lead ini bipolar karena dapat mendeteksi variasi gelombang listrik sebagai dua titik dan memperlihatkan perbedaanya. 2. Tiga lead tungkai modifikasi, diperkuat dengan hubungan listrik yang mengakibatkan defleksi peningkatan amplitudo. Lead ini unipolar karena hanya dapat mendata perubahan voltase disalah satu titik (lengan kanan, lengan kiri atau tungkai kiri), asalkan titik lain tidak menunjukkan perubahan aktivitas listrik yang berarti selama kontraksi jantung berlangsung. 3. Lead prekordial, unipolar merekam data pada enam posisi didada yaitu V1 dan V6. 4. Defleksi terhadap potensial kerja jantung seseorang ditunjukkan dalam huruf: P, Q, R, S, dan T. a. Gelombang P memperlihatkan aktivitas listrik yang berhubungan dengan depolarisasi atrium setelah depolarisasi awal pada nodus S-A. b. Kompleks QRS (dengan durasi sekitar 0,12 detik), mewakili penjalaran depolarisasi melalui ventrikel. c. Sejumlah kecil repolarisasi atrium juga terjadi bersamaan, tetapi tertutup defleksi QRS.17

d.

Bentuk, amplitudo, dan arah QRS bergantung pada variabel seperti posisi jantung dan massa ventrikel.

e.

Interval P-R (kurang lebih 0,1 detik) adalah rentang waktu antara permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang QRS. Interval mewakili jeda waktu antara aktivitas nodus S-A dan permulaan depolarisasi ventrikel.

f.

Gelombang T memperlihatkan repolarisasi ventrikel. Durasi gelombang ini lebih panjang dan amplitudonya lebih rendah dibandingkan gelombang depolarisasi (kompleks QRS), yang menunjukkan bahwa repolarisasi berlangsung tidak selaras dan lebih lambat daripada depolarisasi.5

C. Siklus jantung

1. Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksasi (diastole) sampai akhir sistole dan diastole berikutnya. a. Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume udara dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur pembukaan dan penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui ruang-ruang dan masuk ke arteri. b. Walaupun sisi kiri dan kanan jantung memiliki tekanan atrium dan ventrikular yang berbeda, sisi-sisi tersebut berkontraksi dan berelaksasi bersamaan serta secara serempak mengeluarkan volume darah yang sama.

3. Peristiwa mekanik dalam siklus jantung. a. Selama masa diastole (relaksasi), tekanan dalam atrium dan ventrikel samasama rendah, tetapi tekanan atrium lebih besar dari tekanan ventrikel. 1. Atrium secara pasif terus-menerus menerima darah dari vena (vena cava superior dan inferior, vena pulmonar). 2. Darah mengalir dari atrium menuju ventrikel melalui katup A-V yang terbuka. 3. Tekanan ventrikular mulai meningkat saat ventrikel mengembang untuk menerima darah yang masuk. 4. Katup semilunar aorta dan pulmonar menutup karena tekanan dalam pembuluh-pembuluh lebih besar daripada tekanan dalam ventrikel. 5. Sekitar 70% pengisian ventrikular berlangsung sebelum sistole atrial.18

b. Akhir diastole ventrikular, nodus S-A melepas impuls, atrium berkontraksi, dan peningkatan tekanan dalam atrium mendorong tambahan darah sebanyak 30% kedalam ventrikel. 1. Tekanan dalam atrium kiri meningkat 7 sampai 8 mmHg; tekanan dalam atrium kanan meningkat 4 sampai 6 mmHg. 2. Volume diastolik akhir, adalah volume darah dalam setiap ventrikel diakhir diastole. Volume normalnya sekitar 120 ml. c. Sistole ventrikuler. Aktivitas listrik menjalar ke ventrikel, yang mulai berkontraksi. Tekanan dalam ventrikel meningkat dengan cepat dan mendorong katup A-V untuk segera menutup. 1. Ventrikrl kemudian menjadi rongga tertutup dan volume darah tidak dapat berubah. Ini disebut periode kontraksi isovolumetrik. 2. Bunyi katup yang menutup merupakan bunyi jantung pertama. 3. Jika kontraksi ventrikular berlanjut, tekanan akan meningkat dengan cepat sampai 80 mmHg dalam ventrikel kiri dan 80 mmHg dalam ventrikel kanan, mendorong katup semilunar aorta dan pulmonar untuk terbuka.4

D. Curah jantung dan kontrolnya

Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit. Curah jantung terkadang disebut volume jantung per menit. Volumenya kurang lebih 5 L per menit pada laki-laki berukuran rata-rata dan kurang 20% pada perempuan. Curah jantung, volume darah yang disemprotkan oleh setiap ventrikel setiap menit, ditentukan oleh kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup. Keceptan denyut jantung berubah-ubah oleh perubahan keseimbangan pengaruh simpatis dan parasimpatis pada nodus SA. Stimulasi parasimpatis memperlambat kecepatan denyut jantung dan stimulasi simpatis mempercepat.

Volume sekuncup bergantung pada; a. Tingkat pengisian ventrikel, dengan peningkatan volume diastolik akhir menyebabkan volume sekuncup yang lebih besar melalui hubungan panjangtegangan (kontrol intrinsik).

19

b.

Tingkat

stimulasi simpatis,

dengan peningkatan stimulasi

simpatis

menyebabkan peningkatan kontraktilitas jantung, yaitu peningkatan kekuatan kontraksi dan peningkatan volume sekuncup pada volume diastolik akhir tertentu (kontrol ekstrinsik).

1. Perhitungan curah jantung adalah sebagai berikut: Curah jantung=frekuensi jantung x isi sekuncup 2. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung c. Aktivitas berat, memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit; pada atlit yang sedang berlatih, mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah kemampuan jantung untuk memperbesar curahnya. d. Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output dengan inputnya berdasarkan alasan berikut: 1. Peningkatan aliran darah vena akan meningkatkan volume akhir diastolik. 2. Peningkatan volume diastolik akhir, akan mengembangkan serabut miokardial ventrikel. 3. Semakin banyak serabut otot jantung yang mengembang pada permulaan kontraksi, semakin banyak isi ventrikel, sehingga dapat kontraksi semakin besar. Hal ini disebut Hukum Frank-Starling tentang jantung.

E. Bunyi jantung

a. Bunyi jantung secara tradisional digambarkan sebagai lup-dup dan dapat didengar melalui stetoskop. lup mengacu pada saat katup A-V menutup dan Dup mengacu pada saat katup semilunar menutup. b. Bunyi ketiga atau keempat disebabkan vibrasi yang terjadi pada dinding jantung saat darah mengalir dengan cepat kedalam ventrikel, dan dapat di dengar jika bunyi jantung diperkuat melalui mikrofon. c. Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katup seperti penyempitan (stenosis) yang mengahambat aliran darah kedepan, atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah.

20

F. Frekuensi jantung

1. Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 sampai 100 denyut per menit, dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan seperti itu, siklus jantung berlangsung selama 0,8 detik; sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik. 2. Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut per menit. 3. Bradikardia ditujukkan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut per menit. Proses mekanis pada siklus jantung Siklus jantung terdiri dari tiga kejadian penting: 1. Pembentukan aktivitas listrik sewaktu jantung secara otoritmis mengalami depolarisasi dan repolarisasi. 2. Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan) dan diastole (relaksasi dan pengisian) berganti-ganti, yang dicetuskan oleh siklus listrik yang berirama. 3. Arah aliran darah melintasi bilik-bilik jantung, yang ditentukan oleh pembukaan dan penutupan katup-katup akibat perubahan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas mekanis. Gangguan fungsi katup menimbulkan aliran darah yang turbulen, yang terdengar sebagai murmur (bising) jantung. Katup abnormal dapat bersifat stenotik dan tidak membuka sempurna atau insufisien dan tidak menutup sempurna.5,6

G. Enzim

1. GOT (glutamic oxaloacetic transaminase) dan GPT (glutamic pyruvic transamiase)

Enzim GOT dan GPT mencerminkan keutuhan atau intergrasi sel-sel hati. Adanya peningkatan enzim hati tersebut dapat mencerminkan tingkat kerusakan sel-sel hati. Makin tinggi peningkatan kadar enzim GPT dan GOT, semakin tinggi21

tingkat kerusakan sel-sel hati. Glutamic Pyruvic Transaminase (GPT) dan GOT (Glutamic Oxaloasetat Transaminase) merupakan kelompok enzim yang penting, yakni kelompok aminotransferase atau transaminase, yang mengkatalisis reaksi konversi asam -keto menjadi asam amino melalui transfer gugus amino. GOT dijumpai paling banyak dalam otot jantung, hati, otot rangka, dan ginjal dan sejumlah kecil dalam pankreas, limpa dan paru-paru. Kosentrasi GOT dalam jumlah minimal sekitar 10 kali aktivitasnya dalam serum, ada dalam eritrosit.

GPT (glutamic pyruvic transamiase) adalah enzim yang spesifik untuk hati, yang hanya memberikan hasil yang signifikan terhadap adanya peningkatan penyakit hepatobillary di hati. Peningkatan level GPT dapat juga berhubungan dengan kerusakan jantung, otot skeletal dan liver parenkim. GPT secara normal ditemukan dalam hati dengan kadar yang rendah. Tetapi ketika terdapat kerusakan atau penyakit hati, maka pelepasan GPT ke dalam darah bertambah, yang menyebabkan tingkat GPT naik. Diantara kedua enzim ini, enzim GOT lebih cocok untuk mendiagnosis kerusakan jantung. Meskipun peningkatan level GPT dapat juga berhubungan dengan kerusakan jantung, otot skeletal dan liver parenkim tetapi enzim GPT lebih cocok untuk menganalisis kerusakan jantung. Pengukuran paralel dari GPT dan GOT berguna untuk membedakan diagnosis dari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan hati.7 2. CPK (creatine phospho kinase = creatine kinase) dan LDH (lactic dehidrogenase) CPK (creatine phospho kinase= creatine kinase) paling banyak terdapat dalam otot rangka, tetapi jumalah yang lumayan besar ditemukan dalam otot jantung, otak, tiroid, dan jaringan paru, dan hanya sejumlah kecil saja terdapat dalam jaringan lain. Sangat sedikit CPK dapat dideteksi dalam hati dan eritrosit. CPK adalah suatu dimer dengan berat molekul sekitar 86.000 dalton yang terdiri atas dua subunit tipe B atau M. LDH (lactic dehidrogenase) merupakan sebuah tetramer dengan berat molekul sekiatr 135.000 dalton yang terdiri dari dua subunit tipe H atau M. 7

22

IV. A. Histologi: struktur pembuluh-pembuluh darah

Pembuluh darah biasanya terdiri atas lapisan-lapisan sebagai berikut: a. Tunika intima (tunika interna): intima terdiri atas selapis endotel yang membatasi permukaan dalam pembuluh. Dibawah endotel adalah lapisan subendotel, terdiri atas jaringan penyambung jarang halus yang kadang-kadang mengandung sel otot polos. Untuk kontraksi pembuluh darah, lapisan ini, seperti yang terlihat pada pemotongan umumnya yampak mempunyai morfologi berkeluk-keluk. b. Tunika media. Tunika media terutama terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun melingkar. Diantara sel-sel otot polos terdapat sejumlah kolagen, elastin, dan proteoglikan. Sel-sel otot polos, tempat utama aktivitas metabolik vaskuler adalah sumber sel dari matriks ekstrasel ini. Pada arteri, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu membrana elastika interna. Membran ini terdiri atas elastin, biasanya berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat berdifusi melalui lubang-lubang yang terdapat dalam membran dan memberi makan pada sel-sel yang terletak jauh didalam dinding pembuluh. Pada pembuluh besar, sering ditemukan membrana elastika externa yang lebih tipis yang memisahkan tunika media dari tunika adventisia yang terletak diluar. c. Tunika adventisia, tunika adventisia pada dasarnya terdiri atas jaringan penyambung dengan serabut-serabut elastin. Adventitia menerima metabolit-

metabolit dari vasa vasorum. Saraf-saraf vasomotor tak bermielin membentuk jalajala dalam lapisan adventitia dan berakhir antara sel-sel otot polos lapisan media. Serabut-serabut bermielin mencapai intima, membentuk serabut-serabut sensoris vena.9

B. Pembuluh darah dan limfe 1. Kapiler darah, tampak sebagai pembuluh panjang dibatasi oleh sel endotel. Sel endotel tampak berinti gepeng, terletak memanjang, berwarna biru dan kelihatan menonjol kedalam lumen. Sitoplasmanya merah dan pembuluh ini secara keseluruhan tampak lebih merah dari jaringan disekitarnya. Disepanjang dindingnya kadang terlihat sel dengan inti gepeng dan terletak memanjang juga, tetapi ini kelihatan menonjol keluar lumen yang disebut perisit. Terlihat juga serat otot polos yang tidak membungkus penuh seluruh dindingnya dan serta otot polos23

hanya tersebar disana-sini dan tidak membentuk lapisan yang utuhm pembuluh ini disebut metarteriol, sedangkan serat otot polos yang membungkus seluruh dindingnya, membentuk tunika media dan pembuluh ini disebut arteriol. 2. Arteri kecil (arteriol) dan vena kecil (venula), bila kapiler terpotong melintang, tampak terlihat mirip cincin yang dibentuk oleh 1-3 sel endotel. Inti sel endotel pada potongan melintang terlihat kurang lebih bundar, menonjol kedalam lumen. Dalam lumen kadang-kadang terdapat sel darah. a. Arteriol, umumnya berlumen bundar atau agak lonjong. Tunika intima terdiri atas selapis sel endotel dan lapisan subendotel. Dibawah lapisan ini terdapat tunika elastika interna yang terdiri atas serat elastin yang berjalan verkelok-kelok melingkari dinding pembuluh. Tunika elastika belum jelas. Tunika medianya terdiri atas beberapa lapis serat otot polos tersusun melingkari dinding pembuluh. Arteriol belum mempunyai tunika elastika eksterna, bahkan pada arteriol yang kecil belum terdapat tunika elastika interna. Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat longgar. b. Venula, bentuk lumenya umumnya tidak bundar melainkan lonjong kearah gepeng atau sering dindingnya tampak bergelombang. Biasanya venula terlihat lebih besar daripada arteriol yang setaraf. Tidak ada lapisan tunika elastika interna maupun eksterna. Unsur jaringan ikat pada dinding venula lebih menonjol daripada arteriol. c. Arteri sedang, berlumen bulat atau lonjong, dinding tampak tebal untuk ukuran lumenya. Tunika intima terdiri atas selapis sel endotel dengan jaringan ikat longgar yang tipis dibawahnya. Tunika elastika interna sangat jelas, kontinyu berkelok-kelok mengelilingi lumen. Tunika medianya tebal, sudah ditemukan kapiler darah yang mendarahi tunika media disebut vasa vasorum. Tunika elastika eksterna juga jelas, tetapi tidak padat seperti tunika elastika interna. d. Vena sedang, berdinding lebih tipis daripada artei, tetapi lumennya jauh lebih besar dan biasanya bergelombang. Tunika intima sama seperti arteri sedang, tetapi tunika elastika interna tidak ada. Tunika media lebih tipis daripada arteri sedang, juga mempunyai vasa vasorum, letaknya pada daerah yang lebih dalam, lebih dekat lumen. Tunika elastika eksterna juga tidak ada. Tunika adventisia terdiri atas jaringan iakt jarang.

24

e.

Arteri besar (aorta), tidak mempunyai lapisan tambahan yang membatasi dinding. Tunika intimanya tebal, terdiri atas selapis sel endotel dengan jaringan ikat longgar subendotel yang cukup tebal dibawahnya. Tunika media terdiri atas membran-membran elastis melingkari dinding pembuluh.tidak ada vasa vasorum. Tunika adventitia terdiri atas jaringan ikat longgar.8

C. Jantung

Seperti pembuluh darah, jantung dindingnya mempunyai tiga lapisan utama yaitu; endokardium, yang sesuai dengan tunika intima; miokardium, yang sesuai dengan tunika media; dan epikardium, yang sesuai dengan tunika adventitia. Endokardium terdapat lapsian subendokardium yang merupakan jaringan ikat longgar, lapisan ini yang memisahkan endokardium dari miokardium dibawahnya. Miokardium terdiri atas jaringan otot polos. Epikardium merupakan pericardium viseral, berupa epitel selapis gepeng. Antara miokardium dan epikardium terdapat jaringan ikat longgar yang biasanya dipenuhi jaringan ikat lemak. a. Valvula, terletak pada pintu penghubung atrium dan ventrikel.. pada pangkal katup dan menyatu dengan katup ini terdapat jaringan ikat fibrosa yang membentuk annulus fibrosus yaitu cincin jaringan ikat fibrosa yang melingkari pintu penghubung atrium dan ventrikel tempat melekat katup jantung. Terdapat juga korda tendinae yang menghubung katup dengan muskulus papilaris. b. Ventrikel jantung, dinding ventrikel lebih tebal, karena miokard ventrikel sangat tebal. Endokard ventrikel lebih tipis daripada endokard atrium, terdiri atas selapis endotel dengan jaringan ikat longgar subendotel dibawahnya. Terdapat serat purkinje jantung yang terletak dalam lapisan subendokardium dan kadang-kadang ditemukan di diantara serat otot jantung. Pada perbatasan antara atrium dan ventrikel, diluar epikardium terlihat arteri koronaria dan vena koronaria.

D. Pembuluh getah bening

a. Kapiler limfe, dinding kapiler limfe hanya terdiri atas selapis sel endotel. Lumennya lebar, lebih lebar dari sebuah kapiler darah, bentuknya tidak teratur dan biasanya kosong atau hanya berisi beberapa limfosit saja.25

b. Pembuluh limfe sedang (duktus limfatikus), sepintas mirip venula atau vena kecil. Dindingnya lebih tipis daripada vena dan tebal dindingnya tidak seragam. Serat otot polos yang melapisi dindingnya tersusun tidak teratur. Didalam lumen kadang dapat ditemukan katup yang terdiri atas lapisan intima. Lapisan-lapisan dindingnya tidak sejelas venula. c. Pembuluh limf besar(duktus thoracicus), mempunyai gambaran mirip vena sedang, tetapi susunan dindingnya tidak beraturan baik tebalnya maupun serat otot polosnya. Dalam tunika intima dan media dapat ditemukan otot polos yang berjalan melingkar, memanjang maupun serong. Jaringan lemak dapat ditemukan dalam tunika adventisia.8,9

PenutupKesimpulan: Berdasarkan hasil pembelajaran kami tentang jantung, maka hipotesis diterima karena terjadi gangguan pada mekanisme pompa jantung dan gangguan sirkulasi darah ke otak sehingga mempengaruhi saraf otonom dan menyebabkan pingsan, Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan. Gejala ini juga bisa disebabkan oleh penyakit otak atau saraf tulang belakang, atau bisa tanpa penyebab yang serius. Emosi yang kuat atau nyeri (yang mengaktifkan sebagian dari sistem saraf), juga bisa menyebabkan pingsan.

26

Daftar pustaka1. Syaifuddin H. Anatomi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Salemba Medika;2009.h.162-92 2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Edisi ke-4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2004.h.218-47 3. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Grasindo;2008.h. 5267 4. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit EGC;2001.h.256-94 5. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-22. Jakarta: Penerbit EGC;2008.h.669-95 6. Guyton AC. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-9. Jakarta: penerbit

EGC;2003.h.133-71 7. Speicher E. Pemilihan uji laboratorium yang efektif. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit EG;1996.h.153-4 8. Gunawijaya FA, Kartawiguna E. Penuntun praktikum: kumpulan foto mikroskopik histologi. Edisi ke-1. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti;2007.h.73-84 9. Fawcett DW. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: Penerbit EGC;2002.h.329-62

27

TUGAS PBL BLOK 8

Sirkulasi darah dan mekanisme jantung

Yunistin Ambeua NIM: 10-2010-269 Kelompok : E-5 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11470 No. Telp (021) 56942061 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11470 No. Telp (021) 56942061

28