yuk berhijab

2
Dulu, ada masa di mana aku adalah wanita tanpa hijab. Dulu, ada masa di mana aku adalah wanita dengan hijab asal-asalan. Sekarang adalah masa di mana aku adalah wanita dengan hijab yang syar’i dan semoga keistiqomahan selalu hidup dalam jiwaku. Setiap orang memiliki proses mereka masing” dan aku pun menghargai proses itu. Tapi hidayah itu bukan ditunggu saudariku, hidayah itu dijemput. Kita sudah sering mendengar orang berkata bahwa “berhijab itu wajib”. Sayangnya, kita sering menutup hati, mata, dan telinga kita. Sehingga kita menjadi orang yang keras hati, buta, dan tuli terhadap hal yang satu ini. Saya sering mendengar wanita berkata “yang penting hatinya dulu yang diperbaiki”. Lhooh, emang kalau kita berhijab gak bisa sekalian memperbaiki hati? Justru dengan berhijab kita akan merasa harus memperbaiki hati dengan lebih semangat, lebih mendalam, dan lebih intensif. Karena kan seenggaknya malu dong kalau berhijab tapi kelakuannya gak baik, malu sama manusia dan yang terpenting malu sama Sang Maha Pencipta. Saya juga sering dengar “Aku belum siap, daripada nanti waktu pake hijab malah pasang copot pasang copot hijab”. Jujur, saya juga pernah mengalami proses itu (lepas pasang hijab) tapi lama kelamaan saya sadar bahwa itu gak betul. Sehingga saya membenahi diri saya untuk gak lepas pasang hijab lagi. Saudariku, mumpung kita masih hidup, yuk berhijab. Karena itu artinya Allah masih memberi kita kesempatan untuk menuju ke arah yang lebih baik, salah satunya dengan menaati perintahnya yang mewajibkan muslimah untuk berhijab. Kalau nunggu siap dan terus berkata nanti entar kita keburu mati. Ingat, bahwa kematian gak bakal nunggu kita udah siap apa belum. Karena bagi muslimah yang belum berhijab, waktu terakhir mereka untuk menutup aurat adalah saat dibungkus kain kafan. Serem kan? Jadi jangan pernah menyia-nyiakan waktu yang sudah Allah berikan pada kita untuk berubah menjadi lebih baik. Saya tak menyalahkan mereka yang ingin berhijab karena trend ataupun tuntutan. Karena mungkin, kesadaran yang sesungguhnya akan datang melalui hal tersebut. Tetapi, mari kita benahi niat kita bahwa kita sewajibnya meniatkan itu karena Allah bukan hanya karena trend ataupun masalah dunia lainnya. Cukup dua kata “KARENA ALLAH” maka Insha Allah semua akan diridhai-Nya dan semu hal akan terasa ringan.

Upload: agyet-syifa-firnanda

Post on 05-Jan-2016

41 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Islam Muslimah

TRANSCRIPT

Page 1: Yuk Berhijab

Dulu, ada masa di mana aku adalah wanita tanpa hijab.

Dulu, ada masa di mana aku adalah wanita dengan hijab asal-asalan.

Sekarang adalah masa di mana aku adalah wanita dengan hijab yang syar’i dan semoga keistiqomahan selalu hidup dalam jiwaku.

Setiap orang memiliki proses mereka masing” dan aku pun menghargai proses itu. Tapi hidayah itu bukan ditunggu saudariku, hidayah itu dijemput. Kita sudah sering mendengar orang berkata bahwa “berhijab itu wajib”. Sayangnya, kita sering menutup hati, mata, dan telinga kita. Sehingga kita menjadi orang yang keras hati, buta, dan tuli terhadap hal yang satu ini.

Saya sering mendengar wanita berkata “yang penting hatinya dulu yang diperbaiki”. Lhooh, emang kalau kita berhijab gak bisa sekalian memperbaiki hati? Justru dengan berhijab kita akan merasa harus memperbaiki hati dengan lebih semangat, lebih mendalam, dan lebih intensif. Karena kan seenggaknya malu dong kalau berhijab tapi kelakuannya gak baik, malu sama manusia dan yang terpenting malu sama Sang Maha Pencipta.

Saya juga sering dengar “Aku belum siap, daripada nanti waktu pake hijab malah pasang copot pasang copot hijab”. Jujur, saya juga pernah mengalami proses itu (lepas pasang hijab) tapi lama kelamaan saya sadar bahwa itu gak betul. Sehingga saya membenahi diri saya untuk gak lepas pasang hijab lagi. Saudariku, mumpung kita masih hidup, yuk berhijab. Karena itu artinya Allah masih memberi kita kesempatan untuk menuju ke arah yang lebih baik, salah satunya dengan menaati perintahnya yang mewajibkan muslimah untuk berhijab. Kalau nunggu siap dan terus berkata nanti entar kita keburu mati. Ingat, bahwa kematian gak bakal nunggu kita udah siap apa belum. Karena bagi muslimah yang belum berhijab, waktu terakhir mereka untuk menutup aurat adalah saat dibungkus kain kafan. Serem kan? Jadi jangan pernah menyia-nyiakan waktu yang sudah Allah berikan pada kita untuk berubah menjadi lebih baik.

Saya tak menyalahkan mereka yang ingin berhijab karena trend ataupun tuntutan. Karena mungkin, kesadaran yang sesungguhnya akan datang melalui hal tersebut. Tetapi, mari kita benahi niat kita bahwa kita sewajibnya meniatkan itu karena Allah bukan hanya karena trend ataupun masalah dunia lainnya. Cukup dua kata “KARENA ALLAH” maka Insha Allah semua akan diridhai-Nya dan semu hal akan terasa ringan. Coba buka lagi ayat-ayat Allah yang menerangkan tentang hijab. Misalnya surah An-Nur : 31 dan surah Al-Ahzab : 59.

Buat muslimah:

Yang belum berhijab, yuk segera berhijab bila bisa yang syar’i ya!

Yang sudah berhijab, yuk syar’i-kan hijab kalian!

Buat muslim :

Yuk ajak para muslimah untuk berhijab!