o_m_a_t

212
  1 IMPLIKASI KEBERADAAN PPI TERHADAP PERTUMBUHAN KAWASAN EKONOMI PERIKANAN (STUDI KASUS: PPI KARANGSONG KECAMATAN INDRAMAYU PROVINSI JAWA BARAT) TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Konsentrasi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota Oleh : O M A T L4D 006 063 PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2008

Upload: cepryana-sathalica-widyananda

Post on 14-Jul-2015

152 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

1IMPLIKASI KEBERADAAN PPI TERHADAP PERTUMBUHAN KAWASAN EKONOMI PERIKANAN(STUDI KASUS: PPI KARANGSONG KECAMATAN INDRAMAYU PROVINSI JAWA BARAT) TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Konsentrasi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota Oleh : O M A T L4D 006 063 PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER TEKNIK PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2008 2 TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Konsentrasi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota Oleh : O M A T L4D 006 063 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2008 IMPLIKASI KEBERADAAN PPI TERHADAP PERTUMBUHAN KAWASAN EKONOMI PERIKANAN (STUDI KASUS: PPI KARANGSONG KECAMATAN INDRAMAYU PROVINSI JAWA BARAT) 3IMPLIKASI KEBERADAAN PPI TERHADAP PERTUMBUHAN KAWASAN EKONOMI PERIKANAN (STUDI KASUS: PPI KARANGSONG KECAMATAN INDRAMAYU PROVINSI JAWA BARAT) Tesis diajukakan kepada Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Konsentrasi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota Oleh : O M A T L4D 006 063 Diajukan pada Sidang Ujian Tesis Tanggal 24 Maret 2008 Dinyatakan Lulus Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Magister Teknik Semarang, Maret 2008 Pembimbing Pendamping Samsul Marif, SP, MT Pembimbing Utama Prof. Dr. Ir. Sugiono Soetomo, CES, DEA Mengetahui Ketua Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Prof. Dr. Ir. Sugiono Soetomo, CES, DEA 4PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh gelar keserjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diakui dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila dalam Tesis saya ternyata ditemui duplikasi, jiplakan (plagiat) dari Tesis orang lain/Institusi lain maka saya bersedia menerima sanksi untuk dibatalkan kelulusan saya dan bersedia melepaskan gelar Magister Teknik dengan penuh rasa tanggung jawab. Semarang,Maret 2008 OMAT NIM L4D006063 5O) *.- ^}4uOO-1gOO- Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu, Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (Q.S Alam Nasyrah: 1-8) Kupersembahkan Tesis ini, untuk: Peneduh hatiku tercinta, Suharti, SE dan anakku sayang Fawwaz Fadhil Kedua orang tuaku Hj. Saridah dan H. Rasna Kedua Mertuaku Hj. Asmi Kasmirah dan Drs. K.H Masyhuri Rusdi (alm) Terima kasih ku ucapkan dari lubuk hati yang terdalamAtas doa dan dukungannya yang tulus dan ikhlas 6Abstrak KeberadaanPPIKarangsongsebagaisaranayangmenampungkegiatanperikanan membentuk hubungan keterkaitan yang berlangsung pada kegiatan hulu dan hilir. Hubungan keterkaitandalamkegiatanperikananmembentukinteraksifisik,ekonomidansosial. Adanya hubungan interaksi tersebut berimplikasi pada pertumbuhan kawasan sekitarnya. Permasalahandalamproduktivitaskegiatan perikananterhadaptingkatkesejahteraan terjadipadanelayanpencariikandanburuhnelayan.Mengingatpelakuusahayang mendominasidalamkegiatanperikananadalahnelayan(nelayanburuh),sementara stratifikasinelayanKarangsongbukanlahsuatuentitastunggal,melainkanterdiridari beberapakelompokyangdapatdibedakanolehkondisikemampuanpermodalan,selainitu terjadi ketimpangan dalam sistem bagi hasil pendapatan.PenelitianinidilakukandengantujuanuntukmengetahuiimplikasikeberadaanPPI sebagai sarana kegiatan perikanan terhadap pertumbuhan kawasan ekonomi perikanan yang berlangsungdiPPIKarangsongKecamatanIndramayudanmerumuskanstrategi pengembangan kawasan ekonomi perikanan. Teknikanalisisdalampenelitianinimenggunakanmetodekualitatifdankuantitatif denganpendekatandeskriptif.Hasilpenelitiandiperolehbahwakegiatanperikananyang berlangsungpadakegiatanhuludanhilirtelahmenciptakannilaipendapatandiantaranya nilaipendapatanyangdiperolehpemerintah(1,6%)sebagaipenyediasaranaPPI KarangsongdanpihakpengelolaPPIKarangsongyakniKPLMinaSumitra, yangmeliputi nilaipendapatandarialokasipenyelenggaraan(1,65%)danoperasionalTPI(0,80%), kemudian nilai pedapatanyang diperoleh bakul ikan memperolehkeuntunganmarjinal dari hasilmemasarkanikanuntukwilayahlokal(11,23%)danpemasarandiluarWilayah Indramayu (14,41 %). KegiatanperikananyangberlangsungdiPPIKarangsongsaatinitelahmenstimulir pertumbuhankawasanekonomimelaluirantainilaikegiatanperikananyaitutumbuhnya kewirausahaan dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal yang didasari olehadanyapemanfaatansumberdayapesisirkelautan(alam,manusia,kelembagaandan modal),yangdapatmenciptakanaktivitaspadapelakuusahadalamketerkaitankegiatan perikanan, sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat Rekomendasiyangdapatdiberikanterkaitdalampermasalahanperolehannilai pendapatanbaginelayanpencariikan(Buruhnelayan)dalamrangkamendorong peningkatankesejahteranadalahmelakukanhubungankerjasamaantarapihakperbankan dengankoperasi(lingkageprogram)untukmemberikanpermodalanbaginelayan(nelayan pencariikan),halinidiharapakandapatmerubahvariasipembagianpendapatan,terkait dalam sistem bagi hasil nelayan Karangsong yang terjadi antara nelayan dan juragan. Kata kunci: KeberadaanPPI,kegiatanperikanan,pertumbuhankawasanekonomiperikanan. 7 Abstract MaketheexistenceofPPIKarangsongismediumwhichaccommodatesfishery activitiestomakearelationshipbetweendirectrelevanceofupriveranddownstream activities. The relevance relationship in fishery activities then forms social, economical and physical interaction relationship implicates on areas development in the surroundings. Theproblemsoffisheryactivitiesproductivitytoprosperityleveloccursamong fishermanandfishermanlabour.Consideringthebusinessmenwhodominatefishery activitiesarefisherman(fishermanlabour),whereasthestratificationoffishermanin Karangsongisnottheonlyoneentity,butitconsistsofmanygroupswhichcanbe distinguishedbytheconditionoffinanceability,besidesitoccursanimbalanceinthe system of earning share. PurposeofresearcharetoknowtheexistenceimplicationofPPIasthefishery activitiesmediumtothefisheryeconomicsareadevelopmentthatgoesoninPPI KarangsongofIndramayuSubdistrictandtoformulatethestrategyoffisheryeconomics area development. Techniqueanalysisoftheresearchusesqualitativeandquantitaivemethodwith descriptivapproach.Theresultofresearchshowsthatfisheryactivitieswhichgoingonin upriveranddownstreamactiviteshavecreatedearningvaluethatareearningvalue obtained by the government (1,6%) as the facilities provider of PPI Karangsong and KPL MinaSumitraastheorganizerofPPIKarangsongwhichincludesearningvaluefromthe implementationallocation(1,65%)andTPIoperational(0,8%),thenearningvaluefrom theobtainedbyfishmongersgettingthemarginalprofitfromtheresultofmarketingtheir fish of local area (11,23 %) and marketing in the surrounding of Indramayu (14,41 %). TodaythefisheryactivitieswhichgoingoninPPIKarangsonghavestimulated economicsareadevelopmentthroughthesequencesoffisheryactivitiesvaluethatis enterpreeurshipgrowingandprovidingvocationforlocalpeoplebasedontheutilityof reources in the seaboard (nature, human, instantion and finance) which are able to creat an activityofbusinessmenrelatedtothefisheryactivitiesthereforeitcanencorghquality improvement and people prosperity. Recomendationrelatedtotheproblemsofearningvalueachivementforfisherman (fishermanlabour)concerningtoencoughtheprosperityimprovementistoconduct cooperationrelationshipamongbanksandcooperative(linkageprogram)togivethe finance for fisherman (fisherman labour), hopefully that it is able to change the variation of earningsharerelatedtothesystemoffishermaninKarangsongwhichoccursbetweenthe fishemann and the owner of enterprise. Keywords: The existence of PPI, fishery activities, fishery economics area development. 8KATA PENGANTAR AlhamdulillahpujisyukurkehadiratAllahSWTatasberkatrahmatdan hidayah-Nya,penulisdapatmemulaidanmenyelesaikanTesisberjudulImplikasi Keberadaan PPI Terhadap Pertumbuhan Kawasan Ekonomi Perikanan (Studi Kasus:PPIKarangsongKecamatanIndramayuProvinsiJawaBarat),yang disusunsebagaisalahsatusyaratuntukmenyelesaikanstudipadaProgram PascasarjanaMagisterTeknikPembangunanWilayahdanKota,Universitas Diponegoro Semarang. Penulismenyadaritanpabantuandandukungandariberbagaipihak,Tesisini tidak akan terselesaikan dengan baik. Karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih setulusnya kepada yang terhormat: 1.BapakBupatiIndramayu,H.IriantoMahfudzSidikSyafiuddinyangtelah memberikanizintugasbelajaruntukmengikutipendidikanProgram PascasarjanaMagisterTeknikPembangunanWilayahdanKotadiUniversitas Diponegoro Semarang; 2.BapakProf.Dr.Ir.SugionoSoetomo,CES,DEA,selakuKetuaProgram MagisterTeknikPembangunanWilayahdanKotajugasebagaiPembimbing Utamaatassegalasaran,pendapat,bimbingansertawaktunyaselama penyusunan Tesis ini yang telah mendidik dan memberikan ilmu bagi penulis; 3.BapakSamsulMarif,SP,MT,selakuPembimbingPendampingyangtelah banyakmeluangkanwaktunyauntukmemberikansaran,pendapat,bimbingan dan arahan selama penyusunan Tesis ini; 4.BapakDr.Ir.NanaRukmanaD.Wirapradja,MA,selakuKepalaPUSBIKTEK BPKSDM Departemen Pekerjaan Umum; 5.Bapak Ir. Djoko Sugiono, M.Eng.Sc, selaku Kepala Balai BPKPWTK Semarang beserta seluruh jajarannya; 6.BapakIr.JawotoSihSetyono,MDP,selakudosenpengujiyangtelahbanyak memberikan kritik, masukan dan arahan bagi perbaikan Tesis ini; 7.BapakDr.rer.netImamBuchori,selakudosenpengujiyangtelahbanyak memberikan kritik, masukan dan arahan bagi perbaikan Tesis ini; 8.IbuIr.RetnoWijayanti,MTselakukoordinatorprogramkerjasamaDepartmen PU dan UNDIP beserta seluruh jajarannya; 9.BapakDrs.SyahriThohir,SH.,MHselakuKepalaBapedaKabupaten Indramayu (periode tahun 2006); 10. BapakDrsH.ApriyantoselakuKepalaBapedaKabupatenIndramayu(periode tahun 2007); 11. BapakIr.AbdurRosyidHakimselakuKepalaDinasPerikanandanKelautan Kabupaten Indramayu; 12. BapakIr.MohamadSamunselakuKepalaCabangDinasPerikanandan KelautanKecamatanIndramayuyangtelahmembantudalammemberikandata dan informasi untuk keperluan penelitian ini; 913. Bapak Ir. Agus Mulyono selaku Kepala Seksi Pengembangan Dunia Usaha pada BapedaKabupatenIndramayuataswaktudandiskusisertainformasiuntuk keperluan penelitian ini; 14. KoperasiPerikananLautMinaSumitraselakuPengelolaPPIKarangsongyang telahmembantudalammemberikandatadaninformasiuntukkeperluan penelitian ini; 15. MasyarakatnelayandanbakulikansertapengolahikandiPPIKarangsong, terimakasihataskesempatanuntukmeluangkanwaktunyadalammemberikan informasi untuk keperluan penelitian ini; 16. Rekan-rekankaryasiswadariseluruhIndonesiaangkatanVI(AchmadYani, AlkodraHuzain,AlleinF.STalumewo,ArifBudiman,AstutiRahayu,Doddy Indradi, Febrianes, I Nyoman Siki Ngurah, Indra Suhada, Pariyani, Paula Isabel Baun,RizkiPermatasari,SafrinHaerudin,UsmanTunreng,YohanesReinhold Rumbewas)ProgramPascasarjanaMagisterTeknikPembangunanWilayahdan Kota, Universitas Diponegoro Semarang; 17. Ibunda,Hj.SaridahdanAyahndaH.Rasnasertasaudara-saudaraku(Sugiono, Suwarta,EnyWinarni,ST)yangselalumemberikandukungansemangatuntuk menyelesaikan Tesis ini; 18. Mertua,Hj.AsmiKasmirahdanDrs.K.H.MasyhuriRusdi(alm)yangselalu memberikanmotivasidandoasemogaarwahnyaditerimadisisiAllahSWT dan diberikan tempat yang sebaik-baiknya; 19. Penulissampaikanterimakasihkepadapeneduhhatikutersayangdantercinta; Suharti,SEdananakkusayang;FawwazFadhilyangtelahsabarmenunggudi rumah serta selalu memberikan dorongan moril dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan Tesis ini. Kepadasemuapihaktersebut,sekalilagipenulismengucapkanterimakasih yangsetulusnya.Akhirkata,dalammengakhiripenulisaninidengansegala kerendahan hati semoga bermanfaat. Semarang, Maret 2008 Penulis 10DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................i LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................ii LEMBAR PERNYATAAN..........................................................................iii LEMBAR PERSEMBAHAN.......................................................................iv ABSTRAK....................................................................................................v ABSTRACK...................................................................................................vi KATA PENGANTAR..................................................................................vii DAFTAR ISI.................................................................................................ix DAFTAR TABEL.........................................................................................xii DAFTAR GAMBAR....................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................xvi BAB IPENDAHULUAN......................................................................1 1.1.Latar Belakang...................................................................1 1.2.Rumusan Masalah..............................................................6 1.3.Tujuan dan Sasaran Studi...................................................8 1.3.1. Tujuan....................................................................8 1.3.2.Sasaran...................................................................8 1.4.Manfaat Studi.....................................................................8 1.5.Ruang Lingkup...................................................................9 1.5.1. Ruang Lingkup Materi...........................................9 1.5.2.Ruang Lingkup Spasial..........................................10 1.6.Kerangka Pikir...................................................................11 1.7.Pendekatan dan Metode Pelaksanaan Studi.......................16 1.7.1.Pendekatan Studi...................................................16 1.7.2.Data Penelitian.......................................................18 1.7.3.Teknik Pengumpulan Data....................................20 1.7.3.1. Angket (Kuesioner)................................20 1.7.3.2. Wawancara.............................................22 1.7.4.Populasi dan Sampel.............................................23 1.7.5.Teknik Analisis Data.............................................25 1.8.Sistematika Penulisan........................................................28 BAB IIPERTUMBUHAN KAWASAN EKONOMI PERIKANAN30 2.1.Pertumbuhan Kawasan.......................................................30 2.1.1. Definisi Pertumbuhan............................................31 2.1.2. Definisi Kawasan...................................................34 2.1.3. Kawasan Industri Perikanan..................................36 2.2.Pengembangan Ekonom Lokal...........................................39 2.2.1. Analisis Keterkaiatan dan Dampak Pengganda.....41 112.2.2. Wilayah Pasar........................................................44 2.2.3. Interaksi Keruangan...............................................46 2.3.Rantai Nilai (Value Chain).................................................47 2.4.Klasifikasi Sumber Daya Perikanan...................................51 2.5.Perkembangan Daerah Pantai Pesisir.................................53 2.5.1. Pelabuhan Perikanan dan Tempat Pelelangan Ikan......................................................................... 55 2.5.2. Karakteristik Masyarakat Pesisir...........................58 2.5.3. Kegiatan Masyarakat Nelayan ..............................60 2.5.3.1. Kelompok Masyarakat Nelayan.............60 2.5.3.2. Modal Usaha-usaha Nelayan..................61 2.5.3.3. Biaya dan Pendapatan Nelayan..............62 2.5.3.4. Sistem Pengawetan dan Pengolahan Ikan......................................................... 63 2.5.3.5. Pola Bagi Hasil Tangkapan....................65 2.6.Sintesis Kajian Teori..........................................................66 BAB IIITINJAUANKEBIJAKANPENGEMBANGANPER-IKANANDANGAMBARANKEGIATANPERIKANAN DI KAWASAN PPI KARANGSONG...................................... 70 3.1.Tinjauan Kebijakan Pengembangan Perikanan.................70 3.1.1. Tata Ruang Regional.............................................72 3.1.2. Tata Ruang Kota Indramayu..................................72 3.2.Struktur Tata Ruang Kawaan PPI Karangsong..................73 3.3.Kondsi Fisik Kawasan PPI Karangsong.............................76 3.4.Kondsi Kelautan.................................................................82 3.5.Kondsi Sosial Ekonomi Masyarakat..................................84 3.5.1. Mata Pencaharian Penduduk..................................85 3.5.2. Aspek Perekonomian.............................................87 3.6.Kegiatan Produksi dan Operasional Pendaratan Ikan .......88 3.6.1. Kegiatan Perikanan Tangkap.................................88 3.6.2. Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Tangkap..91 3.6.3. Fasilitas dan Operasional PPI Karangsong............95 3.6.4. Potensi dan Kendala Kegiatan Perikanan..............97 BAB IVANALISIS KEGIATAN USAHA PERIKANAN DI KAWASAN PPI KARANGSONG ........................................... 99 4.1.Kegiatan Usaha Perikanan di Kawasan PPI Karangsong......................................................................... 99 4.1.1. Pelaku Usaha Kegiatan Perikanan.........................100 4.1.1.1. Nelayan...................................................100 4.1.1.2. Pembuat Perahu/Kapal Motor Nelayan..103 4.1.1.3. Bakul Ikan..............................................103 4.1.1.4. Koperasi..................................................104 4.1.1.5. Perdagangan Umum...............................105 4.1.1.6. Pengolah Ikan.........................................106 124.1.1.7. Pembeli Perantara dan Pembeli Akhir....107 4.1.1.8. Pemerintah..............................................107 4.1.2. Jenis Kegiatan Usaha Perikanan............................108 4.1.2.1. TahapanPra-ProduksiKegiatanPer-ikanan..................................................... 110 4.1.2.2. Tahapan Produksi Kegiatan Perikanan..116 4.1.2.3. TahapanPascaProduksiKegiatanPer-ikanan..................................................... 120 4.2.Analisis Keterkaitan Rantai Nilai Kegiatan Perikanan.......124 4.2.1. RantaiNilaiPadaTahapPraProduksiKegiatan Perikanan................................................................ 124 4.2.1.1. Pendapatan Pembuat Sarana Alat Tang-kap (Perahu/Kapal Motor)...................... 126 4.2.1.2. Pendapatan Penyedia Kebutuhan Logis-tik............................................................ 127 4.2.2. RantaiNilaiPadaTahapProduksiKegiatan Perikanan................................................................ 127 4.2.2.1. PendapatanPengelolaPelelanganIkan (Koperasi dan Pemerintah)..................... 128 4.2.2.2. Pendapatan Nelayan Karangsong...........130 4.2.2.3. PerbandinganPendapatanAntarStatus Nelayan................................................... 143 4.2.3. Rantai Nilai Pada Tahap Pasca Produksi Kegiatan Perikanan................................................................ 148 4.3.KeterkaitandanDampakPenggandaKegiatanUsaha Perikanan............................................................................ 150 4.3.1. KeterkaitandanDampakPenggandapadaTahap Pra Produksi........................................................... 151 4.3.2. KeterkaitandanDampakPenggandapadaTahap Produksi................................................................. 152 4.3.3. KeterkaitandanDampakPenggandapadaTahap Pasca Produksi....................................................... 153 4.3.4. Hubungan Keterkaitan Kegiatan Perikanan...........154 4.4.Implikasi Keruangan Kegiatan Perikanan..........................157 4.4.1. Implikasi Keruangan pada Kegiatan Hulu.............159 4.4.2. Implikasi Keruangan pada Kegiatan Hilir.............164 4.5.Sintesis Temuan Penelitian.................................................172 4.5.1. Keberadaan PPI Karangsong sebagai Fungsi Eko-nomi dalam Pertumbuhan Ekonomi Wilayah........ 174 4.5.2. KegiatanPerikananMemilikiKeterkaitanRantai Nilai dan Dampak Pengganda............................... 175 4.5.3. KegiatanPerikanansebagaiPembentukStruktur Ruang Kawasan PPI Karangsong.......................... 177 134.5.4. KegiatanPerikanansebagaiPembentukArahan Kelembagaan.......................................................... 178 4.5.5. KegiatanPerikanansebagaiPembentukJaringan Pemasaran............................................... 179 4.5.6. KeberadaanPPIKarangsongMenstimulirPer-tumbuhanKawasanEkonomiPerikanandalam Sistem Bisnis Perikanan......................................... 179 BAB VKESIMPULAN DAN REKOMENDASI.................................185 5.1.Kesimpulan.........................................................................185 5.2.Rekomendasi......................................................................187 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................190 LAMPIRAN....................................................................................................196 14DAFTAR TABEL TabelI.1:Data Penelitian...................................................................21 Tabel I.2:Jenis Armada Kapal Motor Nelayan Karangsong..............25 Tabel II.1:Variabel Penelitian.............................................................69 Tabel III.1:Penggunaan Lahan Kawasan PPI Karangsong...................73 Tabel III.2:Kedalaman Laut dan Jarak Pantai......................................83 Tabel III.3:Karakteristik Tinggi Air Muka...........................................83 Tabel III.4:Prosentase Frekuensi Kejadian Angin................................84 Tabel III.5:Jumlah Nelayan di Kabupaten Indramayu.........................85 Tabel III.6:Jumlah Nelayan Menurut Status dan Pedagang di Kecamatan Indramayu........................................................ 86 Tabel III.7:PDRBKecamatanIndramayuAtasHargaKonstan2000 Tahun 2000-2005 (Dalam Jutaan Rupiah)......................... 88 Tabel III.8:Pola, Jadual Tangkap dan Berlabuh di PPI Karangsong....90 Tabel III.9:JumlahArmada,JadualTangkapandanLabuhKapal Nelayan di Kabupaten Indramayu...................................... 90 Tabel III.10:Produksi,NilaiProduksidanPerkembanganHasilIkan Laut Kabupaten Indramayu................................................ 91 Tabel III.11:Produksi,NilaiProduksidanPerkembanganIkanyang didaratkan di PPI Karangsong........................................... 92 Tabel III.12:ProduksiKomoditasEksporTangkapanNelayanKab-upaten Indramayu............................................................... 93 Tabel III.13:Jenis Ikan Hasil Tangkapan Laut Yang Didaratkan di PPI Karangsong......................................................................... 94 Tabel III.14:Kondisi Fasilitas PPI Karangsong......................................97 Tabel IV.1:JumlahBakulIkanyangBeroperasidiPPIKarangsong Tahun 2007......................................................................... 104 Tabel IV.2:Jumlah dan Nilai Produksi Industri Olahan Ikan.............123 Tabel IV.3:Rata-RataBiayaKebutuhanLogistikPelayaranMenurut JenisKapalMotorYangBeroperasidiPPIKarangsong Tahun 2007......................................................................... 126 Tabel IV.4:Nilai Pendapatan PemerintahHasil Retribusi Tangkapan Ikan di PPI Karangsong...................................................... 128 Tabel IV.5:NilaiPendapatanKoperasiMinaSumitradanDana Nelayan Hasil Retribusi di PPI Karangsong...................... 129 Tabel IV.6:Kualitas Pemasaran Ikan PPI Karangsong.........................132 Tabel IV.7:PendapatanHasilNelayandenganMenggunakanKapal Motor Tempel Ukuran 1-2 GT........................................... 134 15Tabel IV.8:PendapatanHasilNelayandenganMenggunakanKapal Motor Ukuran 5-15 GT...................................................... 135 Tabel IV.9:PendapatanHasilNelayandenganMenggunakanKapal Motor Ukuran Lebih dari 15 GT........................................ 136 Tabel IV.10:PerbandinganPendapatanStatusNelayanKarangsong Menggunakan Kapal Motor 1-2 GT................................... 144 Tabel IV.11:PerbandinganPendapatanStatusNelayanKarangsong Menggunakan Kapal Motor 5-15 GT................................. 144 Tabel IV.12:PerbandinganPendapatanStatusNelayanKarangsong Menggunakan Kapal Motor Lebih dari 15 GT................... 145 Tabel IV.13:NilaiPendapatanNelayanBuruhMenurutPenggunaan Sarana Alat Tangkap dan Jenis Permodalan...................... 146 Tabel IV.14:NilaiTambahdanKeuntunganPemasaranJenisIkan Tongkol untuk Pemasaran Lokal (Kecamatan Indramayu, Sindang dan Jatibarang)..................................................... 150 Tabel IV.15:NilaiTambahdanKeuntunganPemasaranJenisIkan TongkoluntukPemasaranLuarIndramayu(Cirebon, Majalengka, Kuningan, Bandung, Subang dan Jakarta).... 150 Tabel IV.16:Matrik Keterkaitan Kegiatan Perikanan.............................155 Tabel IV.17:Rangkuman Hasil Penelitian..............................................172 Tabel IV.18:Perolehan Nilai pada Pelaku Usaha Kegiatan Perikanan...183 16DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1:Perkembangan Nilai Produksi Hasil Tangkapan Ikan Yang Didaratkan Di PpiKarangsong................................ 4 Gambar 1.2:Peta Orientasi Wilayah Studi (Kabupaten Indramayu)......12 Gambar 1.3:Peta Orientasi Wilayah Studi (Kecamatan Indramayu).....13 Gambar 1.4:Kerangka Pemikiran Studi.................................................15 Gambar 1.5:Kerangka Analisis..............................................................27 Gambar 2.1:Konsep Rantai Nilai...........................................................48 Gambar 2.2:Rantai Nilai Sederhana.......................................................49 Gambar 2.3:Skema Pengelompokkan Sumber Daya Perikanan............53 Gambar 2.4:Kerangka Teori Kegiatan Ekonomi Perikanan..................67 Gambar 3.1:Peta Pengembangan PPI di Kabupaten Indramayu............71 Gambar 3.2:Peta Arahan Pemanfaatan Lahan di Kawasan PPI Karangsong......................................................................... 74 Gambar 3.3:Peta Rencana Struktur Ruang Kawasan PPI Karangsong..77 Gambar 3.4:Peta Kondisi Eksisting PPI Karangsong............................78 Gambar 3.5:Penggunaan Lahan Tambak...............................................80 Gambar 3.6:Pendangkalan Sungai Prajagumiwang...............................81 Gambar 3.7:Penggunaan Lahan Permukiman........................................82 Gambar 3.8:SistemTataNiaga,Pembinaan,PelayanandanPem-asaran Ikan Tangkapan Nelayan PPI Karangsong............. 87 Gambar 3.9:Jenis Ukuran Kapal Motor Nelayan Karangsong...............89 Gambar 3.10:Fasilitas Jalan Lingkungan Kawasan PPI Karangsong......98 Gambar 4.1:Sarana Pembuatan dan Perbaikan Kapal Motor................112 Gambar 4.2:Keperluan Logistik Pelayaran............................................115 Gambar 4.3:Industri Pengolahan Ikan....................................................122 Gambar 4.4:Rangkaian Kegiatan Perikanan..........................................123 Gambar 4.5:Produksi Tangkapan Ikan NelayanKarangsong.................131 Gambar 4.6:PersentasePenggunaanModalUntukJenisKapalMotor Tempel Ukuran 1-2 GT...................................................... 133 Gambar 4.7:PersentasePenggunaanModalUntukJenisKapalMotor Tempel Ukuran 5-15 GT.................................................... 135 Gambar 4.8:PersentasePenggunaanModalUntukJenisKapalMotor Tempel Ukuran Lebih dari 15 GT...................................... 136 17Gambar 4.9:Sistem Bagi Hasil Menggunakan Modal Sendiri...............139 Gambar 4.10:Sistem Bagi Hasil Menggunakan Modal Pinjaman............141 Gambar 4.11:Sistem Bagi Hasil Menggunakan Pinjaman Kapal Motor.142 Gambar 4.12:SistemBagiHasilMenggunakanPinjamanKapalMotor dan Modal Logistik Pelayaran............................................ 143 Gambar 4.13:Keterkaitan Pelaku Usaha Kegiatan Perikanan..................156 Gambar 4.14:Fasilitas Pokok PPI Karangsong........................................160 Gambar 4.15:Fasilitas Fungsional PPI Karangsong.................................161 Gambar 4.16:Industri Pembuatan Kapal Motor Nelayan.........................161 Gambar 4.17:Permukiman Nelayan di Sekitar Sungai Prajagumiwang..163 Gambar 4.18:Perumahan Nelayan Karangsong.......................................163 Gambar 4.19:PetaLokasiIndustriPembuatanKapalMotordanPer-sebaran Permukiman Nelayan Karangsong........................ 165 Gambar 4.20:Tempat Penjemuran Produk Olahan Ikan..........................166 Gambar 4.21:Peta Lokasi Industri Pengolahan Ikan................................167 Gambar 4.22:Pasar Ikan Higienis Indramayu..........................................168 Gambar 4.23:Peta Pemasaran Ikan Sekitar Wilayah Indramayu.............170 Gambar 4.24:Peta Pemasaran Ikan di Luar Wilayah Indramayu.............171 Gambar 4.25:KeberadaanPPIKarangsongMenstimulirPertumbuhan KawasanEkonomiPerikananDalamSistemBisnisPer-ikanan................................................................................. 182 18DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A:Penjelasan Hubungan Keterkaitan Kegiatan Perikanan.....196 Lampiran B:AnalisisPeluangdanTantanganPengembanganKaw-asan Ekonomi Perikanan.................................................... 204 Lampiran C:Pedoman Wawancara.........................................................224 Lampiran D:Kuesioner............................................................................ 225 Lampiran E:TabelE.1BiayadanHasilTangkapanNelayanPencari Ikan Menggunakan Kapal Motor Ukuran 1-2 GT.............. 226 :TabelE.2BiayadanHasilTangkapanNelayanPencari Ikan Menggunakan Kapal Motor Ukuran 5-15 GT............ 228 :TabelE.3BiayadanHasilTangkapanNelayanPencari IkanMenggunakanKapalMotorUkuranLebihdari15 GT....................................................................................... 229 Lampiran F:PerhitunganPendapatanNelayanKarangsongMeng-gunakan Sistem Bagi Hasil................................................. 230 Lampiran G:Perolehan Nilai Bakul Ikan dan Pedagang Pengecer.........260 Lampiran H:Lembar Asistensi Tesis......................................................262 Lampiran VI:PeraturanDaerahNomor5Tahun2005tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Tempat Pelelangan Ikan.. Lampiran VII:PeraturanGubernurNomor13Tahun2006tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2005........ 19BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Potensiwilayahpesisirkelautanberkaitandengansumberdayayang terkandungdidalamnyadapatmendorongpertumbuhanwilayahmelaluikegiatan perikanan,industripertambanganminyakdangasbumibawahlaut,pariwisata, agrobisnis,agroindustri,transportasi,pelabuhan,permukimansertakegiatanjasa ikutanlainnya.MenurutParr(1999)dalamNurgohodanDahuri(2004:49), pembangunandanpengembanganwilayahbertujuanuntukmeningkatkankualitas dan kesejahteraan hidup masyarakat melalui pembangunan yang terpadu antar sektor dengan memperhatikan aspek keruangan. Soegiarto(1976)dalamDahuriet.al.(2001:8)mendefinisikanwilayahpesisir sebagaidaerahpertemuanantaradaratdanlaut,denganbatasdaratanmeliputi bagian kering maupun yang terendam air yang masih mendapat peng-aruh sifat-sifat laut, seperti angin laut, pasang surut dan perembesan air laut. Sebaliknya ke arah laut, wilayahpesisirmencakupbagianlautyangmasihdipengaruhiolehproses-proses alamiyangterjadididaratsepertisedimentasidanaliranairtawar,maupunyang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat. Kabupaten Indramayu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat memilikiwilayahpesisirdengangarispantaisepanjang114kmyangme-rupakan garis pantai terpanjang di Provinsi Jawa Barat. Secara umum Kabupaten Indramayu dikenalsebagaidaerahpertanianjugasebagaidaerahnelayan/maritim.Lebihdari 2045%produksiperikananlautJawaBaratdipasokdarihasilnelayandiKabupaten Indramayu (Diskanla Kabupaten Indramayu, 2005).PermintaankebutuhanpasokanikandaridalamdanluarwilayahKabupaten Indramayu telahmenggerakan pertumbuhan perekonomian wilayah dari sub- sektor perikanan,halinidapatmenjadimotorpenggerakdalampembangunanekonomi daerah.MenurutAdisasmita(2005:18)untukmenciptakansuatusistem pembangunanekonomidaerahyangmandiridalamartiberkecukupandanber-kelanjutandilakukandenganpendekatankebijakanpembangunanpadakekhasan lokalyangmemanfaatkansumberdayaalamlokal,sumberdayainstitusionallokal dan kelembagaan yang dimiliki. KebijakanpembangunanperikananKabupatenIndramayusebagaipeng-embangankawasanpertumbuhanekonomidaerahsalahsatunyaadalahpeng-embanganKawasanPPIKarangsongdiDesaKarangsongKecamatanIndramayu. Sebagaiwujudkebijakanpengembanganperikanantangkaptelahdikembangkan fasilitaspelabuhanpangkalanpendaratanikan(PPI)dantempatpelalanganikan (TPI)dikawasantersebut.PembangunaninfrastrukturfasilitasPPIKarangsong mulaidibangunpertengahantahun2003,dimaksudkanuntukmengembangkan suatusentraproduksiperikanantangkaplengkapdengankegiatanpengolahandan jasa lainnya. HalinimenjadikankawasanPPIKarangsongsebagaifungsiekonomidalam pertumbuhan wilayah. Menurut Rais et.al (2004:44) fungsi ekonomi yang di maksud merupakankebijakansecaramakrobahwasuatukawasanperairanditetapkan sebagaipertumbuhankawasanekonomiberdasarkankarakteryangdi-milikisetiap 21kelompokperairanyangdapatdiperkirakansebagaiarahankomoditiunggulan, kebutuhaninfrastruktur,arahankelembagaan,arahanjaringanpe-masaranproduk ataupun perkiraan tingkat kerawanan bencana. Keberadaantempatpelalanganikan(TPI)Karangsongsudahberjalansejak dulusebagaitempatpendaratandanpelelanganikanolehmasyarakatnelayanDesa Karangsong,mengingatlokasinyayangstrategisdandekatdenganpusatKota Indramayusertaditunjangolehprasaranajaringanjalanyangmemadaimenjadikan TPI Karangsong menjadi peluang dalam pengembangannya. KondisieksistingPPIKarangsongtidaklepasdariadanyaperananSungai Prajagumiwangyangberfungsisebagaialurpergerakankeluarmasukkapalmotor atauperahu.PPIKarangsongletaknyamasukkebagiandalamwilayahdaribibir pantai,fasilitaspelabuhandantempatpelelanganikanterletaksekitar+1kmdari garis pantai. Hasil tangkapan ikan yang didaratkan di PPI Karangsong terdiri dari jenis ikan besardanikankecil,diantarajenisikantersebutterdapatjeniskomoditasekspor seperti kakap merah, kakap putih dan cumi-cumi. Jenis ikan yang mem-punyai nilai produksi tertinggi yakni ikan tongkol. Perkembangan nilai produksi yang dihasilkan olehPPIKarangsongpadatahun2000sebesarRp29.266.249.100danpadatahun 2004mencapaiRp51.088.371.600.(DinasPerikanandanKelautanKabupaten Indramayu, 2005). SecaraekonomiwilayahpeningkatannilaiPDRBdarisubsektorperikanan, yaknipadatahun2001sebesarRp697.723,07danpadatahun2005mencapainilai Rp1.485.347,82(BPSKabupatenIndramayu,2006).Inimenunjukkanbahwahasil 22potensisumberdayaperikanandankelautanmemberikankontribusiterhadap pertumbuhanekonomidaerahKabupatenIndramayu.Darihasinilaiproduksi tangkapannelayanKarangsongyangberlangsungdariTahun2000hinggaTahun 2006menunjukkanpeningkatan.Perkembanganilaiproduksiyangtinggisebesar 40,30%terjadipadatahun2005,adapunnilaihasilproduksiTahun2006sebesar sebesar Rp 82.689.578.500. Untuk selengkapanya perkembangan nilai produksi hasiltangkapanikanyangdidaratkandiPPIKarangsongditunjukkanpada Gambar 1.1 berikut ini. GAMBAR 1.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUKSI HASIL TANGKAPAN IKAN YANG DIDARATKAN DI PPIKARANGSONG KeberadaanPPIKarangsongsebagaikegiatanperikanantelahmembentuk transformasi,yakniterjadinyapertumbuhanekonomiwilayah.Menurut Djojohadikusumo(1994:2),pertumbuhanekonomidalamartiterbatasmerupakan peningkatan produksi dan pendapatan tanpa terwujudnya pembangunan. Masyarakat nelayansekitarDesaKarangsongdalammenjalankanaktivitasnyasebagainelayan 010.000.000.00020.000.000.00030.000.000.00040.000.000.00050.000.000.00060.000.000.00070.000.000.00080.000.000.00090.000.000.000Nilai Produksi2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayau, 2007 23pencariikan,memberikankontribusipadapertumbuhanekonomidaerah.Namun permasalahanperekonomianmasyarakatnelayandalampe-manfaatansumberdaya pesisirdanlautbarudinikmatiolehkelompokmasyarakattertentusepertijuragan kapal dan pengusaha perikanan (pemilik modal). MenurutKusnadi(2002:202)terdapatbeberapafaktoryangkompleksdan terkaitdalamtekanan-tekanansosialekonomiyangdihadapiolehnelayan.Faktor-faktortersebutdapatdiklasifikasikankedalamfaktoralamiahdannon-alamiah. Faktoralamiahberkaitandenganfluktuasimusimpenangkapandanke-terbatasan sumberdayamanusia.Faktornon-alamiahberhubungandenganke-terbatasandaya jangkauteknologipenangkapan,modal,ketimpangandalamsistembagihasildan tidak adanya jaminan sosial tenaga kerja yang pasti. FaktorkendaladalamkegiatanpenangkapanikanbaginelayanKarangsong diantaranyafaktorpermodalan,musimtangkapan,daerahtangkapannelayandan jenisarmadayangdigunakan.Terkaitdalamhalpermodalan,masyarakatnelayan Karangsongsebagianbesarbekerjasamadenganpihakpemilikmodal(juragan)hal inidilakukanolehsebagianbesarnelayanpencariikandisebabkanadanya keterbatasanmodal,baikpermodalanyangbersumberuntukkeperluanlogistik pelayaran maupun modal untuk memiliki sarana alat tangkap karena mahalnya harga sarana alat tangkapnya.Kerjasamapermodalandalamkegitatanpenangkapanikanantaranelayan pencariikandanpemilikmodalmembuatketidakberdayaansebagiannelayan Karangsong,karenadalamsistembagihasilpendapatanyangberlangsung cenderungmerugikanbagipihaknelayan.Beberapakendalalainya(musim 24tangkapan dan jenis armada alat yang digunakan) juga dapat berpengaruh pada hasil pendapatan nelayan Karangsong. 1.2. Rumusan Masalah PengembanganKawasanPPIKarangsongsebagaipertumbuhankawasan ekonomiperikanan,memilikikegiatanunggulandarihasilproduktivitassektor perikanan dalam pertumbuhan ekonomi wilayah, yakni dengan adanya pen-ingkatan hasil produksi penangkapan ikan. Adanya aktivitas yang berlangsung pada Kawasan PPIKarangsongyaknimemicuterbentuknyasistembisnisper-ikananyang mempunyaihubunganketerkaitan(kebelakangdankedepan)dandampak penggandaberupaterbukanyapeluangtenagakerja,menciptakannilaipendapatan danmembukapeluangusahapadasektorkegiatanlain,yangse-lanjutnyadapat menciptakan kesejahteraan pada masyarakat nelayan pada umum-nya.KeberhasilandalamupayapertumbuhanKawasanPPIKarangsongsebagai kegiatanekonomiperikananpadaakhirnyadapatmenciptakanpembangunan ekonomilokal.MenurutBlakelydalamNurzaman(2002:7),menyatakanbahwa konseppembangunanekonomilokalditekankanpadapenciptaanlapangankerja bagipenduduklokaldenganmemanfaatkansumberdaya(alam,manusia,modal) setempatyangmerupakanupayabersamaantaramasyarakat,pemerintah,serta sektor swasta untuk mencapai keunggulan kompetitif dari wilayah lokal tersebut.Kegiatanperikananmembentukrantainilaiyangmampumenjadipenggerak pertumbuhanekonomisehinggadapatmemberikankontribusipadapeningkatan hasil produksi dan nilai pendapatan yang diciptakan oleh hubungan keterkaitan yang berlangsungpadakegiatanhuludanhilir.Hubunganketerkaitandalamkegiatan 25perikananmembentukinteraksifisik,ekonomidansosial.Adanyahubungan interaksitersebutmemberikanimplikasipadapertumbuhankawasanekonomi perikanan yang berlangsung pada Kawasan PPI Karangsong. Fenomenalogisyangmenggambarkanpermasalahanpenelitian,terkaitkendaladalamproduktivitaskegiatanperikananyangberpengaruhpadatingkat kesejahteraandalammencipatakannilaipendapatanterjadipadanelayanpencari ikan dan buruh nelayan. Mengingat pelaku usaha yang mendominasi dalam kegiatan perikananadalahnelayan,sementarastratifikasinelayanKarangsongyangterjadi bukanlah suatu entitas tunggal, melainkan terdiri dari beberapa kelompok yang dapat dibedakanolehkondisikemampuanpermodalan,selainituterjadiketimpangan dalamsistembagihasilpendapatanantaranelayanpenggarapdengannelayan pemilik/pemodal (juragan). Adanyakondisipermasalahanpenelitiandalamproduktivitaskegiatan perikananmerupakanpeluangdantantangandalamupayapengembanganPPI Karangsongsebagaikawasanekonomiperikananyangmenjadisentrakegiatan perikanan di Kecamatan Indramayu. Untukmenjawabpermasalahanpenelitiantersebut,makapertanyaanpe-nelitian(researchquestion)dalampenulisanTesisiniadalah:Sejauhmana implikasikeberadaanPPIKarangsongterhadapPertumbuhanKawasan EkonomiPerikanandanbagaimanamerumuskanstrategipengembangan kawasan ekonomi perikanan. 1.3. Tujuan dan Sasaran Studi 261.3.1. Tujuan Didasarilatarbelakangdanperumusanmasalahyangtelahdikemukakan, makatujuanpenelitianinimengkajiimplikasikeberadaanPPIterhadapper-tumbuhankawasanekonomiperikananyangberlangsungdiPPIKarangsong KecamatanIndramayudanmerumuskanstrategipengembangankawasanekonomi perikanan. 1.3.2. Sasaran Studi Sasaran-sasaran yang ingin dicapai dalam studi ini adalah: 1.Identifikasi kondisi fasilitas PPI dan TPI Karangsong; 2.Identifikasi pelaku usaha dan jenis kegiatan perikanan; 3.Analisis Keterkaiatan rantai nilai Kegiatan Perikanan; 4.Analisis keterkaitan dan dampak pengganda kegiatan perikanan; 5.Analisis implikasi keruangan kegiatan perikanan; 6.Merumuskan strategi pengembangan kawasan ekonomi perikanan. 1.4. Manfaat Studi Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1.Secarapraktis;dapatmemberikansumbanganpemikirandanrekomendasibagi PemerintahKabupatenIndramayudalammerumuskanstrategipeng-embangan kawasanekonomiyangberlangsungdiPPIKarangsongKecamatanIndramayu yang dapat menumbuhkan kegiatan ekonomi lokal di sekitar PPI Karangsong;2.Secaraakademis;hasilpenelitianinidiharapkanmenjaditambahanilmu pengetahuanbagipenulismaupunpihak-pihaklainterkaitdenganfenomena 27kegiatanpesisirkelautanyangdapatmendorongtumbuhdanberkembanganya kegiatan ekonomi lokal secara mandiri. 3.Stakeholders;dalammemanfaatkanpotensisumberdayapesisirkelautan dilakukan secara bijaksana dan memperhatikan kondisi fisik alam, sosial budaya dankearifanlokaldemikelangsungandalampemanfaatanpotensisumberdaya pesisir kelautan. 1.5. Ruang Lingkup 1.5.1. Ruang Lingkup Materi Ruanglingkupsubstansiyangakandibahasdalamstudiinidibatasipada kegiatanperikananyangdiidentifikasimempunyaihubunganketerkaitan(ke belakangdankedepan)antarahuludanhiliryangberimplikasipadaaspekke-ruangansertamengkajipeluangdantantanganpengembangankawasanekonomi perikanan yang berlangsung di PPI Karangsong yang dapat menumbuhkan kegiatan ekonomilokaldimasyarakatDesaKarangsong.Secaralebihrincilingkupmateri studi ini adalah: 1.MengidentifikasifasilitasutamadanfasilitasfungsionalPPIKarangsongyang difokuskan pada keberadaan element fasilitas PPI Karangsong; 2.Mengidentifikasijenis-jeniskegiatanperikananyangberlangsungdiPPI Karangsongdandifokuskanpadapelakuusahadalamkegiatanperikananserta proses mekanisme pelelangan ikan; 3.Kegiatanperikananmempunyaihubunganketerkaitanrantainilaidandampak penggandayangditimbulkanolehkegiatanperikanan.Hubunganketerkaitandi fokuskan pada pelaku usaha kegiatan perikanan tangkap. 284.Mengkaji pertumbuhan kawasan ekonomi perikanan yang ditekankan pada hasil nilaipendapatankelompoknelayandanpeningkatanhasilproduksidannilai produksi perikanan tangkap; 5.Implikasikeruangankegiatanperikananyangberlangsungpadakegiatanhulu dan hilir.6.Peluangdantantanganpengembangankawasanekonomiperikananyang berlangsung di PPI Karangsong Kecamatan Indramayu. 1.5.2. Ruang Lingkup Spasial Ruanglingkupspasialdanobyekpenelitianyangdiambildalamstudiini adalahkegiatanperikananyangberlangsungpadaPPIKarangsong.Secara administratifKawasanPPIKarangsongterletakdiDesaKarangsongberadadi KecamatanIndramayu.SecarageografisDesaKarangsongberadadiutarapesisir pantai Indramayu, sebagian besar wilayahnya merupakan lahan tambak dan jarak ke pusat ibu kota Kabupaten Indramayu + sekitar 4,5 km. Untukjelasnyalingkupspasialdalampenelitianinidapatditunjukkanpada petaorientasiwilayahpenelitianGambar1.2(KabupatenIndramayu)danGambar 1.3 (Kecamatan Indramayu). 1.6. Kerangka Pikir KeberadaanPPIKaransongsebagaiaktivitasperekonomianpesisirkelautan merupakan suatu fenomena yang menggembirakan dalam mendukung per-tumbuhan 29perekonomian wilayah Kabupaten Indramayu. Adanya potensi sumber daya kelautan sebagaipenghasilkomoditaspenangkapanikanolehparanelayanmemberikan kontribusipendapatanbagipeningkatannilaiproduksiyangpadaakhirnyadapat memberikan masukkan pada pendapatan daerah Kabupaten Indramayu. Kegiatan perikanan tangkap terdapat pelaku usaha yang mempunyai hubungan keterkaitan(kebelakangdankedepan)danberdampakgandabagitumbuhnya lapanganusahasertamembukalapanganpekerjaanyangterkaitdalammendukung usahakegiatanperikanantangkap,sepertiindustripembuatansaranaalattangkap berupakapalmotordanindustriolahanikansertapemasaranhasilproduksihasil tangkapan. Hal ini diharapakan keberadaan Kawasan PPI Karangong dapat memicu pembangunan ekonomi lokal di sekitar masyarakat Desa Karangsong. 30 31 Kawasan PPI Karangsong merupakan wilayah fungsional yang di-kembangkan untuksentrakegiatanperikanan,saatinimengindikaskanterjadinyapertumbuhan kawasanekonomi,halinidapatdiidentifikasiolehadanyape-ningkatanhasil produksi dan nilai pendapatan bagi pelaku usaha kegiatan perikananAdanyaketerkaitandalamkegiatanperikanansebagaisistemproduksiantara kegiatanhuludanhilirkemudiandilakukananalisisimplikasikeruanganoleh 32adanyakegiatanperikanansertamengkajipeluangdantantangandalampeng-embangankawasanekonomiperikanan.Secaraskematisdiagramkerangka pemikiran studi dapat di lihat pada Gambar 1.4. Latar Belakang Keberadaan PPI dan TPI Karangsong Sebagai Pembangkit Ekonomi WilayahJenis-jenis KegiatanPerikananPelaku Usaha KegiatanPerikanan Research Question : Sejauhmana Implikasi Keberadaan PPI Karangsong terhadap Pertumbuhan Kawasan Ekonomi Perikanan dan bagaimana merumuskan strategi pengembangan kawasan ekonomi perikanan Rumusan Masalah AnalisisKeterkaitan dan Dampak Pengganda Pra-Produksi Pasca Produksi Produksi 33 Sumber:Hasil Analisis, 2008 GAMBAR 1.4 KERANGKA PEMIKIRAN STUDI 1.7. Pendekatan dan Metode Pelaksanaan Studi 1.7.1. Pendekatan Studi Metodepenelitianmerupakansatukesatuantentangbagaimanapeneliti melakukanpenelitianya,yangterdiridariprosedurdanteknik.Prosedurmem-berikankepadapenelitiurutan-urutanpekerjaanyangharusdilakukandalamsuatu penelitian,selanjutnyateknikpenelitianmerupakanalat-alatpengukur,apayang diperlukandalammelaksanakansuatupenelitian.Metodepenelitianyang 34dikemukakan Nazir (2003:44) adalah untuk memandu peneliti tentang urutan-urutan bagaimana penelitian dilakukan. DalamstudiiniakandibahasmengenaikeberadaanPPIKarangsongyang menstimulirkegiatanekonomiperikanandalamsistembisnisperikananyang berlangsungdiPPIKarangsongKecamatanIndramayuditinjaudarihubungan keterkaitan rantai nilai dan dampak pengganda serta bagaimana merumuskan strategi pengembanganPPIKarangsongsebagaikawasanekonomiperikanandengan melihat peluang dan tantangannya.Pendekatanmetodedalampenelitianinimenggunakanpendekatankualitatif dan kuantitatif terhadap semua informasi dan data-data yang berkaitan dengan tujuan dansasaran.MenurutMoleong(1993:67),dikatakanbahwametodepen-dekatan kualitatifmenghasilkandatadeskriptifyangberupakata-katatertulisatautulisan dariorang-orangdanpelakuyangdiamati.SementaramenurutBrannen(2005:13), penelitian kualitatif mengacu pada konsep dan kategori dengan tujuan yang bersifat teoritis khususnya dalam pengujian teori dalam suatu studi kasus. Sementara dalam pendekatankuantitatifsepertiyangdikemukakanBulmer(1979)dalamBrannen (2005:13)tujuannyaadalahuntukmendukunghasildeskriptifdarikompilasidata yang akan dianalisis.Penentuanvariabeldalampendekatanstudidiperolehdarihasilperumusan sintesiskajianteori.Hipotesistersebutberkaitandenganmasalahyangingin dipecahkandalamsuatuvariabel,selanjutnyamenurutNazir(2003:123)variabel merupakan konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai dan sebaliknya konsep dapatdiubahmenjadivariabel.MenurutSingarimbun(1985:14)hipotesisdapat 35diubahmenjadidata(observasi)denganmenginterpretasikanhipotesatersebut menjadisesuatuyangdapatdiamatidenganpenyusunanalatpengukurtermasuk penyusunanskaladanpenentuansampeldenganmenjelaskanpeng-ukuranmelalui penyederhanaan informasi dan perkiraan parameter, observasi dapat diubah menjadi informasi yang lebih umum yakni generelasi empiris. Pendekatanstudiuntukmenentukanvariabelpenelitiandiperolehdarihasil pendekatansecarateoritisdanempiris.Konseppendekatanyangdilakukanme-ngacupadakegiatanperikananyangberlangsungdibeberapatempat,sepertidi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat, dan kawasan industri perikanan terpadu di Bojonegoro Provinsi Banten. Sementarapendekatanempirisdiperolehdarihasilpemetaandilapanganterhadap kegiatanperikananyangberlangsungdiKawasanPPIKarangsong,sebagaimana yang dinyatakan oleh Nazir (2003:55) bahwa untuk memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena yang diterangkan dalam hubungan-hubungan dan prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari penelitian yang akan dipecahkan. 1.7.2. Data Penelitian Datamerupakanbahanmentahyangperludiolahsehinggamenghasilkan informasiatauketerangan,baikdatakualitatifyangberhubungandengan kategorisasi,karakteristikberwujudpertanyaandankata-kata,maupundata kuantitatif,yaknidatayangberwujudangka-angkayangmenunjukkanfakta. Kebutuhandatayangdiperlukandalamstudiinimeliputidataprimerdandata sekunder.Datasekunderdiperolehdarihasilkajianyangsudahtersajidalam dokumen atau laporan tertulis hasil survei dan hasil kajian yang telah dilakukan oleh 36instansiterkait,sedangkandataprimerdiperolehdengancaramelakukanobservasi dansurveilangsungdilapanganmelaluiwawancaradanpenyebaranangketatau daftar pertanyaan (kuesioner) pada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini. Data-data penelitian dalam kajian studi ini meliputi: 1.FasilitasPPIKarangsong,merupakandata-dataelemenfasilitaspokokdan fungsionalyangberhubungandenganKawasanPPIKarangsong.Jenisdataini diperolehmelaluipengamatan/observaidilapangandandariberbagaiinstansi terkait.Parameterjenis-jeniskegiataniniuntukmengidentifikasikeberadaan fungsi fasilitas PPI Karangsong. 2.Jenis-jeniskegiatandanpelakuusahakegiatanperikanan,merupakandata-data jenisusahadanpelakukegiatanyangberhubungandalamsistembisnis perikanan. Jenis data ini diperoleh dari data sekunder dan data primer di-peroleh melaluipengamatan/observaidilapangandandariberbagaiinstansiterkait. Parameterjenis-jeniskegiataniniuntukmengidentifikasihubunganketerkaitan dalam kegiatan usaha perikanan. 3.Datakelompokkegiatanperikanan,diperolehdaridatasekunderdandata primer.Datasekunderdiperolehdariinstanasiterkait,sedangkandataprimer dilakukandengancarapengamatandanwawancaradilapanganuntukmem-peroleh data dan informasi dari daftar pertanyaan yang dikelompokkan me-nurut kelompoknelayanyangmenggunakanarmadaatausaranaalattangkapberupa armadaataujeniskapalmotorberdasarkanukurankapasitas(GrossTon). Paramter ini untuk mengidentifikasi sarana alat tangkap yang digunakan nelayan Karangsong untuk menangkap ikan di laut dan penyerapan tenaga kerjanya. 374.Data hasil produksi dan nilai produksi perikanan tangkap, diperoleh dari instansi terkait. Parameter data produksi perikanan tangkap digunakan untuk mengetahui perkembangandankualitaspemasaranhasiltangkapanikanyangdidaratkandi PPI Karangsong. 5.Databiayaproduksidanpendapatan,diperolehdaridataprimerdengancara wawancaradanmengisiangketdaridaftarpertanyaan(kuesioner)terhadap kelompokkegiatanmasyarakatnelayan.Parameterbiayaproduksidigunakan untukmengidentifikasikemampuanpermodalandanpendapatankelompok nelayan. 6.DatasebaranfasilitasPPIdanjaringanpemasaranyangmendukungkegiatan perikanan, merupakan data primer dan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait,adapundatadaninformasiyangtidakdiperolehdaridatasekunder diperolehdarihasilobservasidanwawancaradenganpihakyangterkait. ParameterdatasebaranfasilitasPPIdanTPIuntukmengidentifikasihubungan interaksi keruangan terkait aktivitas hulu dan hilir dalam kegiatan perikanan.Secara ringkas kebutuhan data berdasarkan tujuan dan sasaran studi dimaksud dapat di lihat pada Tabel I.1. 1.7.3 Teknik Pengumpulan Data Teknikpengumpulandatayangdiperlukandalamstudiinidiperolehdengan caramenyeleksidatayangpalingtepatsehinggabenar-benardidapatdatayang validdanreliabel.Data-datayangdiperolehsecaralangsungdilapangandisebut sebagai data primer sedangkan data yang sifatnya sudah tersaji dalam dokumen yang 38tertulisdisebutdatasekunder.Instrumenpengumpulandatadalampenelitianini menggunakan angket (kuesioner) dan wawancara. 1.7.3.1Angket (Kuesioner) Angketadalahdaftarpertanyaanyangdiberikankepadaoranglainbersedia memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna dengan tujuan mencariinformasilengkapmengenaisuatumasalahdanrespondentanpamerasa khawatirbilarespondenmemberikanjawabanyangtidaksesuaidengankenyataan dalam pengisian daftar pertanyaam. (Riduwan, 2004:99). 39 TABEL I.1 DATA PENELITIAN Sasaran PenelitianOutputAnalisisDataJenis DataSumberCara Memperoleh Mengidentifikasi fasilitas PPI dan TPI Karangsong Teridentifikasinya elemen fas-ilitas yang ada di Kawasan PPI Karangsong DeskriptifFasilitas pokok PPI Fasilitas fungsional PPI Primer Sekunder Bapeda Dinas Perikanan dan Kelautan KPL Mina Sumitra Survey Menyeleksi dokumen pada instansi terkait dan pengamatan di lapangan. Mengidentifikasi jenis-jenis usaha dan pelaku kegiatan kegiatan perikanan tangkap Teridentifikasinya jenis-jenis usaha dan pelaku kegiatan perikanan di Kawasan PPI Karangsong. DeskriptifJenis-jenis dan pelaku usaha yang terkait dalam mendukung kegiatan perikanan. Primer Sekunder Dinas Perikanan dan Kelautan KPL Mina Sumitra Survey Menyeleksi dokumen pada instansi terkait dan pengamatan di lapangan serta wawancara. Mengkaji keterkaitan dan dampak pengganda kegiatan perikanan tangkap Teridentifikasinya hubungan keterkaitan dan dampak pengganda jenis-jenis usaha perikanan.DeskriptifPelaku usaha kegiatan perikanan. Primer Sekunder Dinas Perikanan dan Kelautan KPL Mina Sumitra Survey Menyeleksi dokumen pada instansi terkait dan wawancara. Mengkaji pertumbuhan kawasan kegiatan perikanan tangkap. Teridentifikasinya tingkat pendapatan antar kelompok nelayan dan peningkatan hasil produksi ikan untuk mengetahui kualitas pemasaran ikan di PPI Karansong. DeskriptifHasil nilai tangkapan Ikan Biaya produksi penangkapan ikan Produksi dan Nilai produksi tangkapan ikan Primer Sekunder Dinas Perikanan dan Kelautan KPL Mina Sumitra Survey Menyeleksi dokumen pada instansi terkait, wawancara dan penyebaran angket. Mengkaji hubungan keruangan kegiatan perikanan tangkap Teridentifikasinya implikasi keruangan kegiatan perikanan. DeskriptifSebaran fasilitas PPI Jaringan pemasaran Primer Sekunder Dinas Perikanan dan Kelautan KPL Mina Sumitra Survey Menyeleksi dokumen pada instansi terkait dan wawancara. Mengkaji peluang dan tantangan kegiatan perikanan tangkap Strategi pengembangan kawasan ekonomi perikanan. SWOTPotensi dan kendala hasil pengamatan di lapangan Primer Sekunder Dinas Perikanan dan Kelautan KPL Mina Sumitra Survey Menyeleksi dokumen pada instansi terkait dan pengamatan di lapangan Sumber: Hasil Analisis, 2008 21 40Daftarpertanyaandalampenelitiandilakukandenganmembuatsejumlah pertanyaanyangsesuaidenganindikator-indikatoryangberhubungandengan beberapavariabelpenelitian.Angketyangdisajikandalampenelitianinidalam bentukangketterbukadantertutup.Angketterbukamerupakanangketyang disajikandalambentuksederhanasehinggarespondendapatmemberikanisian sesuaidengankehendaknya,sedangkanangkettertutupmerupakanangketdalam bentuk sedemikian rupa, sehingga responden diminta untuk memilih jawaban sesuai dengan karakteristiknya. 1.7.3.2Wawancara Wawancaraadalahsuatucarapengumpulandatayangdigunakanuntuk memperolehinformasilangsungdarisumbernya,dimanafaktor-faktoryangmem-pengaruhiarusinformasiyangditerimauntukmengetahuihal-halsecaralebih mendalam dari sumbernya yaitu: pewawancara, responden, pedoman wawancara dan situasi wawancara (Riduwan 2004:102).Wawancarainidapatdilakukandikesempatanwaktupadasaatpenyebaran angketataudiwaktukhusus/situasitertentu.Teknikwawancarainidilakukancara wawancarabebasterpimpindenganmenyiapkandaftarpedomanpertanyaanyang berisiuraianpertanyaanpenelitiansecaragarisbesartentanghal-halyangakan ditanyakan,sehinggadiharapkandalamproseswawancaradapatberjalandengan baik. 411.7.4 Populasi dan Sampel Populasiadalahkumpulandariindividudengankualitassertaciri-ciriyang telahditetapkan(Nazir,2003:271).SelanjutnyamenurutRiduwan(2004:55) populasimerupakanobjekatausubjekyangberadapadasuatuwilayahdan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Sesuai dengan ruanglingkupwilayahyangdiambildalamstudiini,makajumlahpopulasiyang akandijadikandasarpengambilansampeladalahjumlahjenissaranaalat penangkapan ikan berupa kapal motor/perahu.Sugiono (2005:49) dan Arikunto dalam Riduwan (2004:56) mengatakan bahwa sampel merupakan sebagian dari populasi atau wakil populasi yang diteliti dan dapat mewakili seluruh populasi, misalnya penduduk di wilayah tertentu. Menurut sampel adalahbagianperhitunganjumlahsampel(apabilapopulasisudahdiketahui), menggunakan rumus : 1 .2+=d NNn ............................................................................(1-1) Dimana: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d2 = presisi yang ditetapkan atau derajat kecermatan Nilaiderajatkecermatanyangdiambildalamstudiiniadalahsebesar10%, sehinggamenunjukkanbahwatingkatkepercayaanterhadapstudiadalahsebesar 90%. 42Adapun pengambilan sampel bertingkat (berstrata) menggunakan rumus: nNNnii. = .............................................................................(1-2) Dimana: ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya Langkah-langkahpenentuanjumlahsampel(1-1)sebelumnyadiketahui terlebihdahulujumlahpopulasidarihasilperhitungansepertipadapenggunaan rumus populasi (1-2). Untukmenentukanjumlahsampel,dilakukandenganpendekatanpadapeng-gunaanarmadaatausaranaalattangkapyaknikapalmotornelayanberdasarkan ukuran kapasitas (Groos Ton).JumlaharmadakapalmotoryangberoperasidiPPIKarangsongterdapat616 kapal motor dari berbagai jenis ukuran, selanjutnya jumlah sampel kapal motor dari berbagaiukurantersebutdicarisampelberdasarkanstratayakniuntuk mengklasifikasikanjeniskapalmotormenurutkapasitasyangterdiridariukuran kapasitas 1-2 GT, 5-15 GT dan lebih dari 15 GT, seperti pada Tabel I.2. 43TABEL I.2 JENIS ARMADA KAPAL MOTOR NELAYAN KARANGSONG No.Jenis ArmadaKapasitas (GT) Alat TangkapJumlah 1.Kapal motor tempel1 2Jaring udang Jaring Rajungan Otok Arad 284 2.Kapal motor5 15Pancing Jaring Rampus 144 3.Kapal motor> 15Jaring Nylon188 Jumlah616 Sumber: KPL Mina Sumitra, 2006 Nilaiderajatkecermatanyangdiambildalamstudiiniadalahsebesar10%, sehinggamenunjukkanbahwatingkatkepercayaanterhadapstudiadalahsebesar 90%. Penentuansampeluntukmencarijumlahsampelarmadakapalmotor menggunakan formulasi sebagai berikut: 1 .2+=d NNn =1 ) 1 , 0 )( 616 (6162+=16 , 7616= 86 sampel Kemudian di cari pengambilan berstrata menggunakan formulasi sebagai berikut: a. Kapal Motor Tempel Ukuran 1-2 GT :nNNnii. = = 616284 x 86 = 40 sampelb. Kapal Motor Ukuran 5-15 GT :nNNnii. = = 616144 x 86 = 20 sampelc. Kapal Motor Ukuran < 15 GT :nNNnii. = = 616188 x 86 = 26 sampel 1.7.5. Teknik Analisis Data Analisisadalahuraianatauusahamengetahuiartisuatukeadaandataatau bahanketeranganmengenaisuatukeadaandiuraidandiselidikihubungannyasatu samalain(Warpani,1984:1).Tujuananalisaadalahuntukmenyederhanakandata- 44datakedalambentukyanglebihmudahdibacadandiinterpetasi(Singarimbun, 1981:213).Teknikanalisisdatainidilakukanberdasarkantujuandansasaran penelitian serta untuk menjawab rumusan masalah yang dikemukakan. Adapun jenis analisisyangdipergunakandalammencapaitujuanpenelitianmelaluisasaran-sasaran penelitian yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui kerangka analisis pada studi ini dapat di lihat pada Gambar 1.5. 45 GAMBAR 1.5 KERANGKA ANALISIS INPUTPROSES OUTPUT Kebijakan pengembangan wilayahPengembangankawasan PPI Karangsong FasilitasPPIdanTPI Karangsong Jenis-jenis usaha dan pelaku kegiatan perikanan Mengidentifikasi jenis-kegiatan dan pelaku usaha kegiatan perikanan Keterkaitan ke depan (forward lingkage) Dampak PenggandaStrategi Pengembangan Kawasan Ekonomi PerikananKesimpulan dan Rekomendasi Keterkaitan ke belakang (backward lingkage): Pelaku Usaha: Nelayan Bakul ikanPengelola Pembuatsaranaalat tangkap Jenis Usaha: Kebutuhan logistik Industripembuatan/ perbaikan perahu Industri olahan ikan Pemasaran ikan Sarana alat tangkap Biaya produksi Hasil tangkapan ikan Pola bagi hasil nelayan Hasil Produksi PendapatanMekanisme Pelelangan SWOTPenyerapan tenaga kerja Sumber: Hasil Analisis, 2008 461.8. Sistematika Penulisan Sistematikapenulisandalampenelitianiniterdiridai5(lima)bab,masing-masing bab terdiri dari sub bab dan sub-sub bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN BabPendahuluanmembahastentanglatarbelakang,perumusanmasalah, tujuan dan sasaran, ruang lingkup peneltian yang terdiri dari ruang lingkup materidanruanglingkupspasial,kerangkapemikiran.Disinijuga dikemukakan pendekatan dan pelaksanaan studi dan sistematika penulisan. BAB II PERTUMBUHAN KAWASAN INDUSTRI PERIKANAN Bab II menjelaskan landasan teoritis yang digunakan sebagai dasar berpikir dalampenyusunan studi yangmeliputi kajian pertumbuhankawasan, teori basisekonomiyangmengkajianalisisketerkaitandandampakpengganda serta hubungan keruangan, rantai nilai, di sini jugamelakukan pendekatan studikasusterhadaptinjauankawasanindustriperikananberupafasilitas pelabuhandantempatpelelanganikan,sertakegiatanmasyarakatpesisir yang mengkaji kelompok masyarakat nelayan, permodalan, biaya dan pola bagi hasl pendapatan serta sintesis kajian teori.BAB IIITINJAUANKEBIJAKANPENGEMBANGANPERIKANANDAN GAMBARAN UMUM KEGIATAN PERIKANAN DI KAWASAN PPI KARANGSONGBabiniberisitentangtinjauankebijakanpengembanganperikanandan menjelaskankondisiumumwilayahstudidanmenjelaskanhasiliden-tifikasikondisikegiatanperikanandanoperasionalpelabuhanpen-daratan ikan. 47BAB IVANALISISKEGIATANUSAHAPRIKANANDIKAWASANPPI KARANGSONG Babiniberisikananalisisdantemuan-temuandaripenelitianuntukmen-capaitujuandansasaranpenelitian,yakniidentifikaijenis-jeniskegiatan usahaperikanantangkap,analisishubunganketerkaitandandampak pengganda, analisis pertumbuhan kawasan ekonomi yang meliputi analisis nilaipendapatanpadakelompokkegiatanperikanandanpen-ingkatan produksiperikanan,analisishubunganimplikasikeruangankegiatan perikanan serta sintesis temuan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Mengemukakankesimpulanhasilanalisisyangmenjawabpertanyaan penelitiandanrekomendasiberdasarkanhasilanalisisdantemuanpe-nelitian. 48BAB II PERTUMBUHAN KAWASAN EKONOMI PERIKANAN

Tinjauanteoriinidibuatuntukmemberikanlandasanteoritispadapenelitian yangberisikanteori-teoriyangmerepresentasikankegiatanpenelitiandandi-gunakansebagaidasarpenentuanvariabel-variabelpenelitian.Tinjauanteoritisini merupakan upaya untuk memahami permasalahan dalam penelitian.MenurutNazir(2003:93)tinjauanteoriataukajianpustakabertujuanuntuk menggaliteori-teoriyangberkembangdalamilmuyangberkepentingandan memperolehorientasiyanglebihluasdalampermasalahanpenelitiansekaligus mencari metoda-metoda serta teknik penelitian, baik dalam mengumpulkan data atau dalammenganalisisdatayangtelahpernahdigunakanolehpeneliti-peneliti terdahulu,jugamemperolehorientasiyanglebihluasdalampermasalahanyang dipilih dan menghindari terjadinya duplikasi yang tidak diinginkan. 2.1. Pertumbuhan Kawasan Kontekstualpemahamanpertumbuhankawasandalamkajianpustakaini adalahmelihatkeberadaanKawasanPPIKarangsongyangditetapkanPemerintah KabuptenIndramayusebagaisentrakegiatanperikanan.Sebagaiwujudkebijakan pengembanganperikanantelahdikembangkanfasilitaspelabuhanpangkalanpen-daratanikan(PPI)dantempatpelalanganikan(TPI)dikawasantersebut.Pem-bangunaninfrastrukturdikawasanPPIKarangsongdimaksudkanuntukmeng-embangkanfasilitasutamadanpendukungdalamkegiatanperikanan.Selainitu, dilakukan pendekatan kajian atau studi kasus terhadap kegiatan industri perikanan di beberapa tempat lokasi. Untuk memahami tentang pertumbuhan suatu kawasan akan 49diuraikanmasing-masingdefinisiataupengertianpertumbuhandankawasandi bawah ini. 2.1.1. Definisi PertumbuhanIstilahpertumbuhandanperkembangansesungguhnyatidakbermaknasama. MenurutParrdalamDahuri(2004:49),perkembangansenantiasadisertaidengan perubahanstruktural.Pertumbuhanmerupakansuatuproseskontinyusebagaihasil dariberbagaipengembangankeputusandidalamataupunyangmem-pengaruhi suatuwilayah.Representasidarisuatuprosespengembangankeputasaninidapat diaktualisasikanpadasuatukondisiterhadapkebijakanpengembanganperikanan KabupatenIndramayuyangmengembangkanPPIKarangsongsebagaikegiatan perikanan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi daerah. ParrdalamDahuri(2004:49),mengemukakanbahwasuatuwilayahtumbuh danberkembangdapatdidekatimelaluiteorisektordanteoritahapan perkembangan.TeorisektordiadopsidariFisherdanClarkyangmengemukakan bahwaberkembangnyawilayahatauperekonomiannasionaldihubungkandengan transformasistrukturekonomidalamtigasektorutama,yakniprimer(pertanian, kehutanan,perikanan),sekunder(pertambangan,manufaktur,konstruksi,utilitas publik) dan tersier (perdagangan, transportasi, keuangan, utilitas, publik). MenurutDjojohadikusumo(1994:3),ciripokokdalamprosespertumbuhan yangmenyangkutpeningkatanproduksidanpendapatanterdapatdinamikayang menyebabkanfaktorperubahan.Pertumbuhanekonomiberkaitandenganproses merupakanpeningkatanproduksibarangdanjasadalamkegiatanekonomi masyarakat.Dapatdikatakanbahwapertumbuhanmenyangkutperkembanganyang 50berdimensi tunggal dan diukur dengan meningkatnya hasil produksi dan pendapatan. Dalampertumbuhanekonomi,prosesproduksiyangmelibatkansejumlahjenis produkdenganmenggunakansejumlahsaranaproduksitertentu.Hubungannya ditunjukkan dengan perimbangan kuantitatif antara sejumlah sarana produksi di satu pihak dengan hasil seluruh produksi di pihak lain. Pertumbuhanekonomidalamartiterbatasyaitupeningkatanproduksidan pendapatan yang dapat berlangsung tanpa terwujudnya pembangunan. Pembangunan merupakansuatutransformasidalamartiperubahanstruktural,yaituperubahan dalamstrukturekonomimasyarakatyangmeliputiperubahanpadaperimbangan-perimbangankeadaanyangmelekatpadalandasankegiatanekonomidanbentuk susunan ekonomi. (Djojohadikusumo, 1994:2). Pertumbuhandalampendekatanpermintaanterjadisebagaiakibatadanya permintaanbarangdanjasatertentuterhadapsuatuwilayaholehwilayahlainnya. Upayamemenuhipermintaaneksportersebutdenganmenggerakkanpotensidan sistemproduksilokalakanmemberikanpertumbuhanekonomibagidaerahyang bersangkutan.Semakintinggipermintaanluarwilayahdapatdipenuhiberarti semakintinggipulaaktivitasekonomilokaldanpertumbuhanekonominya. Pertumbuhanwilayahberdasarkanpendekatanwilayahyangsangatumumdikenal adalah teori pertumbuhan berbasis ekspor (Nugroho dan Dahuri,2004:57) Berdasarkanuraiankajiantersebut,bahwaproduksidannilaiproduksihasil kegiatanperikananyangberlangsungdiKawasanPPIKarangsongsebagaisarana pelabuhan pendaratan ikan (PPI) maupun tempat pelelangan ikan (TPI), saat ini telah menunjukkan indikasi pertumbuhan sebagai kegiatan utama dan kegiatan penunjang. 51Yang dimaksud kegiatan utama merupakan kegiatan hulu berupa pe-nangkapan ikan, sedangkankegiatanhilirmerupakanbagiankegiatanpendukungyangdimulaidari persiapan sampai pada pemasaran hasil produksi kegiatan perikanan. SebagaistudikasushasilpenelitianyangtelahdilakukanolehBustami Mahyuddintahun2001,padakajianpelelanganikandiPelabuhanPerikanan NusantaraPelabuhanratuProvinsiJawaBarat.Menunjukkanbahwaperananpe-lelangan ikan dapat meningkatkan pendapatan nelayan.MenurutMahyuddin(2001),tinjauankajianpendapatannelayanme-nunjukkanapakahbetulkeberadaantempatpelelanganikandapatmenaikkannilai jualikanyangdiperolehnelayan,sertatinjauankualitaspemasaranikanyang diperkirakanapakahcukupmemadai.Kajianeksistensipelelanganikanditinjau apakah pelelangan ikan itu diperlukan atau tidak. Hal ini ditinjau dari berbagai aspek diantaranyaaspekekonomidanaspeksosial-budaya.Tinjauanaspekekonomi diarahkankepadakeuntunganyangdidapatnelayanapabilamengikutipelelangan ikan,sedangkanaspeksosialdibahasmasalahsosialatauhubunganyangterjadi diantaranelayanakibatadanyaaktivitaspelelanganini,selanjutnyaaspekbudaya dikaji apakah adanya pelelangan ikan menyebabkan perubahan tingkah laku mereka dalam dunia perikanan. Sedangkankajianaplikasiaturanpelelanganikanditinjauberdasarkan menelaahperaturan-peraturanyangberkaitandenganpengelolaanpelelanganikan baik yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. MenurutMahyuddin(2001),kontribusipelelanganikanyangterjadidi PelabuhanPerikananNusantaraPelabuhanratuterhadapproduktivitaskapal 52perikanancukupbaik.HalinimemungkinkanKotaPelabuhanratusebagaipusat pertumbuhanperekonomianpadabidangperikanandiKabupatenSukabumi. Sementara pendapatan nelayan meningkat akibat adanya aktivitas pelelangan ikan di PPN Pelabuhanratu. 2.1.2. Definisi Kawasan MenururtAdisasmita(2005:127),pendekatanpembangunansektoralme-nekankan pada pembangunan masing-masing sektor sesuai dengan potensinya, yang selanjutnyaditentukanprioritasnya.Pendekatanwilayah(regional)lebihmaju karenamengutamakanketerkaitanpembangunanantarsektordalamsuatuwilayah. Saat ini telah dilontarkan pendekatan pembangunan kawasan.Kawasandiartikansebagaisuatuwilayahyangmempunyaifungsiatauaspek fungsionaltertentu.Denganmenerapkanpendekatanpembangunankawasan diharapkanpembangunandapatlebihinteraktifdanresponsifsecarafungsional sehinggamanfaatpembangunandapatlebihterealisasidanke-terbatasandapat teratasi. Pendekatanpembangunanwilayahdengandidasarkanpadakeunggulandan potensiwilayahmerupakanpendekatanpengembangankawasanandalan,yaitukawasanyangdiprioritaskanpengembangannyadidalamkawasanbudidaya sehinggadiharapkanpengembangankawasanandalandapatmenciptakansektor unggulan. (Adisasmita, 2005:127). SelanjutnyaAdisasmita(2005:127)menjelaskansektorunggulanyang dimaksudadalah;(1)sektoryangmenghasilkanproduksiyangmempunyaikon-tribusibesarterhadapnilaiproduksibruto(PDRB);(2)sektoryangmemberikan 53lapangankerjayangbesar,dengandemikianakanmenciptakanpendapatanbagi masyarakat;(3)sektoryangmempunyaitingkatketerkaitanyangkuatterhadap pengembangansektor-sektorlainnyabaikkedepan(forwardlingkage)maupunke belakang(backwardlingkage);(4)sektoryangberpotensimeningkatkanekspor non-migas;(5)sektoryangpadasaatsekarangmeskipunkontribusinyaterhadap PDRBmasihrelatifkeciltetapisektortersebutmemilikiprospekpengembangan yang menjanjikan pada masa mendatang. Dilihatdaritingkatpertumbuhannya,kawasanandalandapatdikelompokkan menjadi kawasan andalan berkembang cepat, berkembang sedang dan ber-kembang lambat.Tiapkawasanandalanmempunyaikonstelasipermasalahanyangberbeda-beda.Strategipengembangannyaharusmencerminkanperbedaandanharus diupayakanuntukmencapaikeseimbangandenganseluruhprogrampembangunan. Denganpendekatankeseimbangan,diupayakanuntukmenciptakankeserasianlaju pertumbuhan antar kawasan andalan dan wilayah. Berdasarkanpendekatankajianteoritentangpemahamanpertumbuhanka-wasan,daripenjelasandefinisipertumbuhandandefinisikawasanyangtelah diuraikansebelumnya,sertamelihatbeberapapendekatanstudikasusyangber-orientasipadasuatuaktivitaskawasanindustriperikanan,bahwapertumbuhan kawasan industri perikanan dapat direpresentasikan sebagai peningkatanhasil suatu produkdanpendapatanyangdapatberlangsungtanpaterwujudnyapembangunan yangdilandasiolehadanyafungsikegiatanekonomi.Sepertiyangdikemukakan Raiset.al(2004:44),fungsiekonomiyangdimaksudmerupakankebijakansecara makrobahwasuatukawasanperairanditetapkansebagaika-wasanpertumbuhan 54ekonomiberdasarkankarakteryangdimilikisetiapkelompokperairanyangdapat diperkirakansebagaiarahankomoditiunggulan,kebutuhaninfrastruktur,arahan kelembagaan,arahanjaringanpemasaranprodukataupunperkiraantingkat kerawanan bencana. 2.1.3.Kawasan Ekonomi Perikanan Sektorperikanansaatinimerupakansalahsatualternatifdalampenyediaan lapangankerjadisaatsemakinsempitnyalahanpertaniandiwilayahdaratandan semakintingginyapersaingantenagakerjadibidangindustridanjasa.Potensi perikananyangcukupbesardieraotonomidaerahmembukapeluanguntuk dikembangkan guna meningkatkan penyediaan lapangan kerja (Dahuri, 2001). Hasildarisektorperikananbanyaksekalidimanfaatkanolehmasyarakatbaik dalamkeadaansegarmaupunsetelahdiolah.Ikansegarbiasadikonsumsiuntuk makanansehari-haribaikdilingkunganrumahtanggaataupundiberbagaitempat makan komersil. Monintja dalam Laapo (2004:31) mengemukakan bahwa pengembangan usaha perikanansecaraumumdilakukanmelaluipeningkatanproduksidanproduktivitas usahaperikanan.Tujuannyaadalahuntukmeningkatkanpendapatannelayan, ProdukDomestikRegionalBruto,devisanegara,gizimasyarakatdanpenyerapan tenaga kerja, tanpa mengganggu atau merusak kelestarian sumberdaya perikanan.Sebagaistudikasus,kajianyangtelahdilakukanolehDinasKelautandan PerikananPropinsiBantendalammewujudkankawasanindustripengolahan perikanan Bojonegorotelahmengembangkan konsep kawasan perikananterpadudi provinsiBanten.Konsepkawasanperikananterpaduyangdikembangkan 55diantaranya;industripengolahanperikanan,komponenregulasidankomponen teknis kawasan industri pengolahan hasil perikanan. (www.dkp.banten.go.id) Terkaitdalamindustripengolahanperikanan,meliputisubsektoragribisnis hilir(DownStreamAgribisnis)dansubsektorjasapenunjang(Supporting Institution).Sedangkansubsektorhulu(UpstreamAgribisnis)berupakegiatan industripenangkapanikandansubsektorperikananprimer(OnFarmAgribisnis) berupakegiatanbudidayayangmerupakansubsektorproduksiyangikutmen-dukung berkembangpada sub sektor hilir. Pengolahan hasilperikanan sebagai sub-sektorhilirdiharapkanmempercepatprosespembangunankawasanindustri perikanandisektorhuludanakanmerubahpandanganmasyarakatdidaerah,baik nelayandanpembudidayauntuklebihmengoptimalkanproduksihasiltangkapan maupun budidaya. Untuk komponen regulasi dalam industri perikanan perlu di dukung oleh unsur regulasiyangmengaturpembuatankawasanindustriperikanan(Cluster IndustryFisheries),baikyangbersumberdariDepartemenKelautandanPerikanan yang mengatur tata ruang pembangunan kawasan industri perikanan sehingga unsur yangmenjagastabilitaslingkunganpesisirtetapterjagaataudariinstansiatau Departemenyangberkaitandenganpengaturanrencanatataruangkota/kabupaten secaraumum.Diantarakomponenregulasiyangarahanpeng-elolaannyamengatur kawasanindustri,antaralainmenyiapkanperangkatzoningregulationsebagai landasan pembangunan pada kawasan-kawasan yang cepat berkembang. Komponentekniskawasanindustripengolahanhasilperikanan, pembangunannyadiarahkanpadapengoperasianunitindustripengolahanhasil 56perikananberupakegiatanpendingin,pembekuanikandanpengolahantradisional (pemindangan,pengasinan,pengeringandll).Komponenpenunjangyangterkait denganberoperasikomponenindustriperikananantaralainpusatpendaratanikan, unit perbekalan dan unit penampungan.Ketersediaaninfrastrukturberupajalan,aliranlistrikdanairbersihsangat pentingdalammendukungindustriperikanan.Unsurpenyediaanlahandalam kawasan industri perikanan adalah sebagai berikut: (www.dkp.banten.go.id) 1.Bangunan unit pengolahan ikan; 2.Bangunan unit penyimpanan dan pembekuan cold storage; 3.Bangunan pusat pendaratan ikan dan tambat labuh; 4.Bangunan perbekalan nelayan; 5.Bangunan pengelola kawasan; 6.Unit penampungan limbah padat dan drainase limbah cair; 7.Unit perbengkelan; 8.Tempat pelalangan ikan; 9.Pasar ikan 10. Unit Pengelolaan ikan tradisional (pemindangan, pengasinan, pengeringan); 11. Daerah pemukiman nelayan. Persiapanpembangunankawasanindustriperikananberupapenyiapan bangunan infrastruktur diharapkan akan menarik investor untuk ikut bergabung dan beraktifitas disamping adanya regulasi daerah yang kondusif. 2.2.Pengembangan Ekonomi Lokal 57MenurutAdisasmita(2005:15)upayameningkatkanpembangunandidaerah tidak semata-matamenekankan pada peranan kekuatan luar(ekternal forces), tetapi sudahpadasaatnyauntukmengutamakanpadaperanankekuatandaridalam (internalforces),yangdilakukandalamupayamendorongpengembanganinisiatif dan partisipatif masyarakat yang kreatif dan produktif, peningkatan kualitas sumber dayamanusia,pemanfaatansumberdayaekonomi,sosial,teknologidan kelembagaanuntukmenunjangpenciptaanlapangankerjabagipendudukdan masyarakat setempat.Konseppembangunanekonomilokalditekankanpadapenciptaanlapangan kerjabagipenduduklokaldenganmemanfaatkansumberdaya(alam,manusia, modal)setempatyangmerupakanupayabersamaantaramasyarakat,pemerintah, sertasektorswastauntukmencapaikeunggulankompetitifdariwilayahlokal tersebut (Blakely dalam Nurzaman, 2002:7). Pembangunanekonomidaerah(lokal)merupakansuatuprosesdimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada danmembentuksuatupolakemitraanantarapemerintahdansektorswastauntuk menciptakansuatulapangankerjabarudanmerangsangperkembangankegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Arsyad, 2005:18). MenurutBlakely(1994:50),pengembanganekonomilokalmenitikberatkan padakebijakanendogenousdevelopment,mendayagunakanpotensisumberdaya manusia,institusional,danfisiksetempat.Orientasiinimengarahkankepadafokus dalam proses pembangunan untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang pertumbuhankegiatanekonomi.Pembangunanekonomilokalbersifatprocess- 58orientedyaitumerupakansuatuprosesmelibatkanpembentukanlembaga-lembaga baru,pengembanganindustri-industrialternatif,peningkatankapasitastenagakerja yangadauntukmenghasilkanprodukyanglebihbaik,identifikasipasarbaru, transfer teknologi, dan memelihara usaha dan perusahaan baru. Sebagaimotorpenggerakdalampengembangansuatuwilayahdapatmeng-gunakankomoditas-komoditasyangdinilaibisamenjadiunggulanbaikditingkat lokal,domestik,maupuninternasional.Beberapakriteriamengenaikomoditas unggulan, diantaranya (Alkadri ed, 1999:10): Harusmampumenjadipenggerakutamapembangunanperekonomian,artinya komoditas unggulan tersebut dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada peningkatan produksi, pendapatan, maupun pengeluaran.Mempunyai keterkaitan ke depan dan keterkaitan ke belakang yang kuat. Mampubersaingdenganproduksejenisdariwilayahlaindipasarnasionaldan pasarinternasional,baikdalamharga,biayaproduksi,maupunkualitaspe-layanan. Memilikiketerkaitandenganwilayahlain,baikdalamhalpasar(konsumen) maupunpasokanbahanbaku(jikabahanbakudiwilayahsendiritidak mencukupi atau tidak tersedia sama sekali). Memilikistatusteknologiyangterusmeningkat,terutamamelaluiinovasi teknologi. Mampumenyeraptenagakerjaberkualitassecaraoptimalsesuaidenganskala produksinya. 59Bisabertahandalamjangkawaktutertentu,mulaidarifasekelahiran, pertumbuhan, hingga fase kejenuhan atau penurunan. Tidak rentan terhadap gejolak eksternal dan internal. Pengembangannyaharusmendapatkanberbagaibentukdukunganseperti dukungan keamanan, sosial, budaya, informasi dan peluang pasar, ke-lembagaan serta fasilitas insentif/disinsentif. Pengembangannyaberorientasipadaprinsipkeberlanjutandankelestarian sumberdaya dan lingkungan. 2.2.1. Analisis Keterkaitan dan Analisis Pengganda Analisisketerkaitan(linkageanalysis)menyatakantingkatketergantungan antarsektordansejauhmanasektortertentudipengaruhidanmempengaruhisektor lainnya. Kaitan antar sektor dapat diidentifikasi berdasarkan arah peng-gunaan hasil danmasukkansebagaikaitankedepan(forwardlinkage)dankebelakang (backwardlingkage).Samahalnyadengananalisispengganda,analisisketerkaitan dapatdilakukanterhadaphasil(keterkaitanantarindustri),perubahanpendapatan dan kesempatan kerja. (Nugroho dan Dahuri. 2004:66). Kontekstualdalamanalisisketerkaitan pada kegiatan industri perikananyakni salingterkaitdengankomponen-komponensaranadanprasaranaproduksi. Keterkaitankebelakang(backwardlingkage)dalamkegiatanindustriperikanan merupakanpendukungkeperluanpenangkapanikanberupapenyediaanbeberapa kebutuhanyangperludipersiapkanantaralain;keperluanlogistikpelayaran, kegiatanperbaikandanpemeriksaankapal.Sedangkanketerkaitankedepan (forwardlinkage)merupakanpendukungdarihasilproduksiperikananberupa 60kegiatantransportasidalammemasarkanhasiltangkapanikandanindustri pengolahan ikan.Selanjutnyakegiatanyangtidakberhubungandengantahapanproduksitetapi sebagaiefekmultiplierdarikegiatanutama,diantaranyaperumahannelayandan penyerapantenagakerjadidalamtahapankegiatanindustriperikananyangterjadi pada kelompok kegiatan masyarakat nelayan. Berdasarkanhasilkajiantersebutdiatas,bahwadalamkegiatanindustri perikananmemilikiketerkaitanatausalinghubunganantarakegiatanpersiapan penangkapan ikan (pra-produksi) sampai pada hasil pemasaran ikan (pasca produksi) Hubungan keterkaitan tersebut menciptakan rantai kegiatan dalam menciptakan nilai tambahyangselanjutnyamendatangkanpendapatandanmenciptakankesempatan lapangan kerja dari masing-masing tahapan produksi tersebut. SelanjutnyadijelaskanolehAdisasmita(2005:28)bahwaaktivitasdalam perekonomian regional digolongkan dalam dua sektor kegiatan yakni aktivitas basis dannon-basis.Kegiatanbasismerupakankegiatanyangmelakukanaktivitasyang berorientasiekspor(barangdanjasa)keluarbataswilayahperekonomianyang bersangkutan.Kegiatannon-basisadalahkegiatanyangmenyediakanbarangdan jasayangdibutuhkanolehmasyarakatyangberadadidalambataswilayah perekonomian yang bersangkutan. Luas lingkup produksi dan pemasarannya adalah sifat lokal. Aktivitasbasismemilikiperanansebagaipenggerakutama(primemover) dalam pertumbuhan suatu wilayah. Semakin besar ekspor suatu wilayah ke wilayah kewilayahlainakansemakinmajupertumbuhanwilayahtersebutdandemikian 61sebaliknya. Setiap perubahan yang terjadi pada sektor basis akan menimbulkan efek pengganda (multiplier efect) dalam perekonomian regional (Adisasmita, 2005:28). Analisispenggandamerupakanfaktorpenentu(determinan)dariteoribasis ekonomiyangmelihatpertumbuhanekonomidikaitkansecaralangsungkepada permintaan akan barang dari daerah lain di luar batas masyarakat ekonomi regional. Pertumbuhanindustriyangmenggunakansumberdayalokal,termasuktenagakerja danmaterial (bahan) untuk komoditas ekspor akanmeningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat. (Nugroho dan Dahuri. 2004:66). Analisispengganda(multiplieranalysis)menyatakantingkatketergantungan sektor ekonomi. Analisis pengganda dapat dilakukan terhadap hasil, pendapatan dan tenagakerja.Yangingindilihatadalahseberapajauhperubahan-perubahandalam hasil, pendapatan dan kesempatan tenaga kerja sebagai akibat perubahan permintaan suatu sektor. (Nugroho dan Dahuri. 2004:66). TerkaitanalisispenggandayangdikemukakanolehNugrohodanDahuri (2004:66),halinisepertipadakondisiberlangsungnyaaktivitaspelabuhanpen-daratanikandantempatpelelanganikanyangmemunculkanjenis-jeniskegiatan masyarakat nelayan antara lain; masyarakat nelayan tangkap atau pencari ikan yang terdiri dari nelayan pemilik dan nelayan buruh (ABK), serta pedagang pengepul ikan danpengolahikan.Berkaitandenganadanyahasilproduksiyangdiperolehdari kegiatan perikanan tangkap tersebut dapat menciptakan rantai kegiatan yang mampu memberikan pendapatan ekonomi danmembuka kesempatan lapangan usaha dalam kegiatan perikanan tangkap. 62Fenomenayangmenggambarkanterjadinyaaktivitastersebutdapatmen-ciptakan efek pengganda yang ditimbulkan oleh adanya aktivitas industri perikanan, dimanamasing-masingpelakukegiatanmasyarakatnelayansalingtergantungsatu samalainnyadenganpelakukegiatanmasyarakatnelayanlainnya.Adanya ketergantungan tersebut tidak lepas oleh adanya faktor permintaan pada hasil produk yangdihasilkandarikegiatanmasyarakatnelayanyakniprodukikansebagaisalah satukebutuhansumberdayaproteinmasyarakatuntukpemenuhankebutuhan pangan. 2.2.2. Wilayah Pasar Blair(1995:67)menjelaskanwilayahpasar(marketarea)adalahwilayahdi mana suatu produk dijual. Pasar merupakan suatu penentu lokasi yang penting. Pasar merupakansuatuvariabel,dimanaparapembeliberadadalamwilayahyangluas dengan intensitas permintaan yang berbeda-beda antara satu tempat dengan tempat-tempatlainnya.Pihakperusahaanberusahamemasukipasardanmelayani permintaan yang sebesar-besarnya. (Glasson, 1983:104) MenurutBlair(1995:73)besarnyawilayahpasarditentukanolehtigafaktor sebagai berikut: (a) Skala ekonomi, barang dan jasa yang mempunyai skala ekonomi yangtinggi;(b)demanddensity(tingkatkepadatanpendudukdanpendapatan perkapita);(c)biayatransportasi,biayatransportasiyangtinggiakanmenimbulkan harga jual yang tinggi pula, dan pada akhirnya bisa memperkecil wilayah pasar. Terkadangprodusenmemilihberkonsentrasidibidangproduksisajadan menyerahkankegiatan pemasaran kepada orang lain sebagai distributor. Distributor harusmendapatuntungkarenaselainmenanggungbiayatransportasijuga 63menanggung kerusakan barang selama di perjalanan. Distributor akan membeli dari produsendanmemasarkankeberbagaiwilayah(heksagon)se-panjangbiaya transportasimasihlebihrendahdariselisihantarahargabelidistributordengan harga beli pengecer (Tarigan, 2005:88). Untukmeningkatkanjumlahproduksidanmenggunakandistributordapat memperluas jangkauan pemasaran, tetapi jangkauan pemasaran tetap ada batas-nya. Jangkauanpemasarandibatasiolehberbagaifaktorsepertibiayatransportasiyang semakin mahal, barang yang tidak tahan lama di perjalanan, terbatasnya jumlah yang dapatdiangkutdalamsekalijalan,danyangterpentingadanyaprodusen/distributor di tempat lain yang melakukan hal yang sama. (Tarigan 2005:89) 2.2.3Interaksi Keruangan Interaksi keruangan di lihat sebagai suatu fokus utama dalam kajian geografis dandigunakanuntukmenentukaninterdependensiantarwilayahyangdidalamnya mencakupgerakanbarang,orang,uang,gagasan,dansebagainya.Interaksi keruangan migrasi, komunikasi dan transportasi dapat terjadi jika dipenuhi oleh tiga persyaratanyaitu:(a)komplementaritasyangdapatdiartikansebagaiperbedaan karakteristikantarwilayahyangsalingmelengkapidanse-lanjutnyamelahirkan permintaandanpenawaran;(b)transferabilitasyaituse-makinkecilnyahambatan dalam hal waktu dan biaya sehingga interaksi antar wilayah relatif lebih mudah; (c) interveningopportunities(absennyaalternatiflain)yaitutidakadanyapilihanatau alternatiflaindalamhalpemenuhanke-butuhansehinggaperluberinteraksidengan wilayah lain (Daldjoeni, 1997:190). 64HarrisdanUllmandalamDaldjoeni(1992:34)mengatakanbahwainteraksi keruanganakanmembentukbeberapapolakeruangan:(a)seragam,polaruangini menggambarkanbahwatempat-tempatpusatdidistribusikankedalamsuatupola seragamyangberfungsimenyediakanbarangdanjasakewilayahsekitarnya;(b) fungsikhusus,polainicenderungmemperlihatkanpengelompokkankarakteristik tapakatauaktifitaslainyangsalingmelengkapi;(c)pusattransport,polaini dibentukdaribesarnyaaktivitasfisik,komersilataupolitikyangterjadidalam aktivitastransportasisecaraterusmenerus;(d)gabungan,polainimerupakanpola gabungan dari beberapa pola tersebut di atas. Interaksikeruangandalampengembanganwilayahterdiridaribeberapajenis yaitu:(a)interaksifisik,berbentukinteraksikeruangandarisekelompokper-mukimanmenciptakaninteraksifisikmelaluijaringantransportasibaikalami maupun buatan; (b) interaksi ekonomi, membentuk integrasi keruangan dari jaringan pemasarandariberbagaikegiatanekonomi;(c)interaksipergerakanpen-duduk, merupakangambarandariinteraksidesa-kota;(d)interaksiteknologi,terintegrasi secarakeruangandanfungsional;(e)interaksisosial,merupakandampakdari interaksi ekonomi terhadap pola hubungan sosial masyarakat; (f) interaksi pelayanan sosial,merupakaninteraksiyangterbentukolehaktivitaskebutuhanpelayanan umum,interaksiinijugadipengaruhiolehjumlahdanke-padatanpenduduk(g) interaksipolitik,administrasidankelembagaan,merupakaninteraksiruangyang diintegrasikandanditransormasikanmelaluistrukturpolitik,administratif,dan kelembagaan, serta saling ketergantungan antar lembaga (Rondinelli, 1978:54) 652.3.Rantai Nilai (Value Chain) Pendekatanrantainilaididasarkanpadaserangkaiankegiatanyangberurutan darisekumpulanaktivitasnilai(valueactivities)yangdilaksanakanuntukmen-desain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan serta mendukung produk dan jasa. Aktivitasdalamrantainilaidibagidalamduakategori,yakni;(Porterdalam Umar ,1999:135). a.Aktivitasutamaadalahaktivitas-aktivitasyangmelibatkandiridalampen-ciptaanfisikprodukataujasa,penjualandanpengirimannyakepadapembeli serta aktivitas purna jual. b.Aktivitaspendukungmerupakanaktivitas-aktivitasyangmelengkapiaktivitas utamadenganberbagaifungsi,yaitukelengkapaninfrastruktur,manajemen SDM, pengadaan barang dan pengembangan teknologi. GAMBAR 2.1 KONSEP RANTAI NILAI Gambar2.1merupakankonsepmatarantainilaitambahyangmenjelaskanbahwa setiapmatarantaibaikyangutamamaupunpenunjangdapatmenambahnilaidari Infrastruktur Manajemen SDM Pengembangan Teknologi Pembelian Logistik ke dalam OperasionalLogistik ke luar Pelayanan M A R N I G I G R A M Aktivitas Penunjang Aktivitas Pokok Sumber: Porter dalam Umar (1999:136) 66produkyangdihasilkan.Nilaitambahyangdihasilkanolehaktivitas-aktivitas tersebut merupakan harga yang akan di bayar konsumen. Rantainilaididefinisikansebagairangkaiankegiatanyangperludilakukan untukmengimplimentasikanprodukataujasamulaidarikonsep,berbagaitahap produksihinggapemasarankekonsumenakhirdanpengolahanproduksehabis digunakan. (Kaplinsky dan Morris, 2000:4) Rantai nilai menggambarkan kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam suatu usaha danmenghubungkannyadengananalisiskemampuanbersaingusahatersebut. Analisisrantai nilai adalah suatucara dalammengidentifikasi aktivitas dalam suatu usahayangsecaralangsungberhubungandenganupayauntukmeraihkeunggulan bersaing (Tallec dan Bockel, 2005:2).AnalisisrantainilaidijelaskanMichaelPortersebagaithebuildingblocksof competitiveadvantage.Analisisrantainilaimemperlihatkanorganisasise-bagai suatuprosesyangberkelanjutandalamkegiatanpenciptaannilai.(Kuncoro, 2006:46). Analisisrantainilaimemilikiperananpentingdalammemahamikebutuhan dan