wrap up demam sore hari
TRANSCRIPT
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
1/23
WRAP UP
Demam Sore Hari
Kelompok : A-15
Ketua : Faishal Anwar (1102013105)
Sekretaris : Harianti Ayu Wulandari (1102013122)
Anggota : Farah Fakhriyah (1102013106)
Fathinah Zahudan R. (1102013107)
Fathonah Fatimatuzahra S. (1102013108)
Fauzan Emir Hassan (1102013109)
Harvien Bhayangkara (1102013124)
Haya Harareed (1102013125)
Herwidyandari Permata P. (1102013126)
M. Fadli Ilham Akbari (1102013159)
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
2/23
SKENARIO 1
DEMAM SORE HARI
Seorang wanita 30 tahun, mengalami demam sejak 1 minggu yang lalu. Demam dirasakan lebihtinggi sore dan malam hari dibandingkan pagi hari. Pada pemeriksaan fisik kesadaran somnolen,nadi bradikardia, suhu tubuh hiperpireksia (pengukuran jam 20.00 WIB), lidah terlihat typhoidtongue. Pada pemeriksaan widal didapatkan titer anti-salmonella typhi O meningkat. Pasientersebut bertanya kepada dokter apa diagnosis dan cara penanganannya.
1
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
3/23
KATA SULIT
1. BradikardiaKelambatan denyut jantug ditadai dengan perlambatan frekuensi denyut jatung kurangdari 60 kali per menit.
2. HiperpireksiaSuhu tubuh yang meningkat luar biasa
3. Typhoid tongueSalah satu tanda terjadinya demam tifoid di mana warna lidah putih kotor kecoklatandengan ujung dan tepi hiperemis dan terdapat tremor .
4. Pemeriksaan widalMerupaka tes imuno-serologi yang berguna untuk mendeteksi adanya antibody yangspesifek terhadap antigen Salmonella typhi.
5. Titer anti Salmonella typhi OJumlah substansi yang dibutuhkan untuk meimbulkan reaksi dengan atau berhubungandengan sejumlah substansi lain (antigen Salmonella typhi O).
6. DemamSalah satu dari tanda-tanda klinis yang paling umum dan ditandai dengan peningkatansuhu tubuh diatas normal yang memicu peningkatan tonus otot serta menggigil.
2
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
4/23
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Apa penyakit yang diderita pasien tersebut? Demam typhoid
2. Apa hubungan demam typhoid dengan brakikardia?
Apabila suhu tubuh tinggi, maka pembuluh darah akan mengalami vasodilatasi,maka aliran darah yang mengalir akan lebih banyak sehingga denyut nadimelambat.
3. Mengapa panasnya naik di sore atau malam hari saja dan turun pada pagi hari? Hal ini disebabkan oleh pengaruh lingkungan seperti suhu lingkungan saat sore
lebih rendah dibanding saat siang hari, kelembaban dan respons tubuh jugamemengaruhi terjadinya demam.
4. Mengapa lidah penderita demam typhoid putih, kotor dan tremor? Penyakit ini adalah penyakit yang menginfeksi saluran pecernaan, sehingga
bakteri Salmonella dapat naik ke atas saluran pencernaan, mengotori mulut penderita
5. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk penyakit ini di dapat darimana saja? Tes darah, Pemeriksaan widal, tes urin, uji tubex, kultur empedu6. Bagaimana mekanisme infeksi bakteri salmonella sampai menyebabkan demam?
Demam pada infeksi Salmonella terjadi apabila mulai terjadinya baktteremia II,yang akan dijelaskan pada sasaran belajar.
7. Apa saja gejala orang yang terkena demam typhoid? Pusing, demam, diare, konstipasi, mual, muntah.
8. Bagaimana cara penularan bakteri salmonella? Melalui fekal oral, makanan mentah, dan sanitasi buruk.
9. Bagaimana cara pencegahan agar tidak terinfeksi bakteri salmonella? Cuci tangan dengan bersih setelah buang air besar, makan makanan yang benar-
benar matang, membuat sanitasi yang sesuai dengan standar kebersihan.10. Sebutkan tatalaksana untuk demam typhoid?
Non farmako : istirahat yang cukup diimbangi dengan diet lunakFarmako : pemberian antibiotik untuk menghambat pertumbuhan bakteri
11. Bagaimana seseorang dikatakan positif terkena demam typhoid? Apabila pada pemeriksaan widal ditemukan antigen Salmonella >
12. Apa hubungan demam typhoid dengan hiperpireksia? Demam tifoid yang tidak segera ditangani dapat mengalami kenaikan suhu tubuh
luar biasa.
3
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
5/23
HIPOTESIS
Infeksi Salmonella typhi
Fekal oral
Patofisiologis
Pusing, Demam, Muntah, Diare, dll.
Pemeriksaan Fisik: Somnolen, bradikardia, suhu tinggi,
typhoid tongue
Pemeriksaan Penunjang: Darah, widal , urine, tubex, kultur empedu
Antigen salmonella typhi O (+) jika >
Demam Tifoid
Tatalaksana
Non Farmako Farmako
Infeksi Salmonella typhi yang terjadi secara fekal oral akan menyebabkan reaksi patofisiologis dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan reaksi pusing, demam, muntah, diare dan berbagai manifestasi klinik lainnya terhadap tubuh penderita. Kemudian, dalam pemeriksaanfisik didapatkan kondisi somnolen, bradikardia, suhu tubuh tinggi, dan adanya typhoid tongue.Untuk menegakkan diagnosis, dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, widal, urine,
tubex, dan kultur empedu. Penderita dinyatakan positif terkena demam tifoid apabila dalam ujiwidal ditemukan nilai > dan positif apabila terjadi pengurangan jumlah leukosit (leukopenia).Setelah penderita didiagnosis sebagai demam tifoid, dilakukan tata laksana non farmako dansecara farmako untuk mengatasi infeksi bakteri ini.
4
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
6/23
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
7/23
PEMBAHASAN
1. MM bakteri Salmonella
1.1 MM definisi
Bakteri Salmonellosis adalah bakteri yang menular dengan kecepatan luar biasa, dan bisamemperburuk dalam waktu yang sangat cepat. Infeksi Salmonella, disebabkan oleh bakteriSalmonellosis, bisa menyebabkan dehidrasi ekstrim dan juga kematian. Salmonellosis disebarkankepada orang-orang dengan memakan bakteri Salmonella yang mengkontaminasi dan mencemarimakanan. Salmonella ada diseluruh dunia dan dapat mencemari hampir segala tipe makanan.
Namun sumber dari penyakit baru-baru ini melibatkan makanan-makanan seperti telur-telurmentah, daging mentah, sayur-sayur segar, sereal, dan air yang tercemar.
Salmonella bersifat host-adapted pada hewan dan infeksi pada manusia biasanya mengenai usus.Infeksi muncul dala m bentuk diare akut yang sembuh sendiri. Pada beberapa kesempatanorganisme ini dapat menyebabkan penyakit yang invasif, meliputi bakteremia dan septikemia
yang mengancam.Organisme ini ditemukan pada hewan dosmetik. Transmisinya melalui fekal-oral, biasanya dari mengingesti makanan yang terkontaminasi.
1.2 MM morfologi Berbentuk batang, tidak berspora, bersifat negatif pada pewarnaan Gram. Ukuran Salmonella bervariasi 1 3,5 m x 0,5 0,8 m. Besar koloni rata-rata 2 4 mm. Optimal 37,5 oC) dan pH pertumbuhan 6 8. Mudah tumbuh pada medium sederhana, misalnya garam empedu. Tidak dapat tumbuh dalam larutan KCN. Membentuk asam dan kadang-kadang gas dari glukosa dan manosa.
Menghasikan H 2S. Antigen O: bagian terluar dari lipopolisakarida dinding sel dan terdiri dari unit polisakarida yang berulang. Beberapa polisakarida O-spesifik mengandung gula yangunik. Antigan O resisten terhadap panas dan alkohol dan biasanya terdeteksi olehaglutinasi bakteri. Antibodi terhadap antigen O terutama adalah IgM.
Antigen Vi atau K: terletak di luar antigen O, merupakan polisakarida dan yang lainnyamerupakan protein. Antigen K dapat mengganggu aglutinasi dengan antiserum O, dandapat berhubungan dengan virulensi. Dapat diidentifikasi dengan uji pembengkakankapsul dengan antiserum spesifik.
Antigen H: terdapat di flagel dan didenaturasi atau dirusak oleh panas dan alkohol.Antigen dipertahankan dengan memberikan formalin pada beberapa bakteri yang motil.
Antigen H beraglutinasi dengan anti-H dan IgG. Penentu dalam antigen H adalah fungsisekuens asam amino pada protein flagel (flagelin). Antigen H pada permukaan bakteridapat mengganggu aglutinasi dengan antibodi antigen O.
Organisme dapat kehilangan antigen H dan menjadi tidak motil. Kehilangan antigen O dapat menimbulkan perubahan bentuk koloni yang halus menjadi
kasar.
6
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
8/23
Antigen Vi atau Sebagian besar isolat motil dengan flagel peritrik. Tumbuh pada suasana aerob dan fakultatif anaerob pada suhu 15 41oC (suhu
pertumbuhan K dapat hilang sebagian atau seluruhnya dalam proses transduksi.
http://www.kesehatanmasyarakat.info/ (Jawezt et al, 2004)
1.3 MM klasifikasi
Super kingdom : BacteriaKingdom : BacteriaPhylum : ProtobacteriaClass : GammaprotobacteriaOrdo : EnterobacterialesFamily : EnterobacteriaceaeGenus : SalmonellSpesies :
Salmonella bongoriSalmonella enterica
Berdasarkan spesivitas induk semang, serotipe yang ada dikelompokkan menjadi :a. S. typhi, S. paratyphi A, B, dan C penyebab demam enterik (typhoid) pada manusia.
b. S. dublin (menyerang sapi), S. cholera suis (menyerang babi), S. gallinarum dan S. pullorum (menyerang unggas), S. abortus equi (menyerang kuda) dan S. abortus ovis(menyerang domba). Salmonella sp. Yang beradaptasi pada jenis hewan tertentu jarangmenyebabkan penyakit pada manusia.
Selain itu, satu sistem klasifikasi utama Salmonella arizonae dibagi menjadi tiga, yaituSalmonella typhi (satu serotipe), Salmonella choleraesuis (satu serotipe), dan Salmonellaenteritidis (lebih dari 1500 serotipe). Penentuan serotipe didasarkan reaktivitas antigen O danantigen H bifasik. Hampir semua salmonela yang mengakibatkan penyakit pada manusia dapatdiisolasi dari hewan berdarah panas adalah golongan Salmonella Choleraesuis, yang lainterutama diisolasi dari hewan berdarah dingin dan lingkungan. Salmonela yang seringdiidentifikasi karena penting dalam klinik adalah S. Typhi, S. Choleraesuis, S. Paratyphi A, danS. Paratyphi B. Salmonella ini dapat diidentifikasi berdasarkan tes biokimia dan penentuanserogrup, diikuti dengan penentuan serotipe.
7
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
9/23
1.4 MM cara penularan
Makanan yang mengandung salmonella belum tentu menyebabkan infeksi salmonella,tergantung jenis bakteri, jumlah dan tingkat virulrnsi (sifat racun dari suatu mikroorganisme).Misalnya saja Salmonella enteriditis baru menyebabkan gejala bila sudah berkembang biakmenjadi 100.000, dalam hal ini bisa saja si penderita meninggal. Perkembangan Salmonella padatubuh manusia dapat dihambat dengan asam lambung yang ada di tubuh kita.
Makanan, termasuk daging dan hasil olahan daging, telur, ikan, susu, produk dari susu, dansayuran yang tercemar tinja dapat pula menularkan bakteri ini. Makanan yang telah dimasakdapat tercemar bakteri Salmonella sp. lewat sisa-sisa bahan makanan mentah yang masihmenempel pada peralatan dapur seperti pisau, talenan, dsb. Tikus, lalat, kecoa, dan serangga lain
juga merupakan penularan yang potensial bagi manusia dan ternak. Letupan salmonellosis dapatterjadi berupa keracunan makanan lewat produk restoran atau jasa catering. Penelitian jugamembuktikan bahwa penularan demam tifoid dan demam enterik lain terutama disebabkan oleh
penularan dari orang ke orang. Penularan yang paling sering terjadi yaitu melalui air yangtercemar oleh tinja yang mengandung salmonella.
2. Memahami dan menjelaskan Demam
2.1 MM definisi
Demam adalah kenaikan suhu tubuh di atas normal. Bila diukur pada rektal >38C (100,4F),diukur pada oral >37,8C, dan bila diukur melalui aksila >37,2C (99F).
2.2 MM klasifikasi Demam septik: pada tipe demam ini, suhu tubuh berangsur naik ke tingkat yang lebih
tinggi sekali ketika malam hari dan turun kembali pada pagi harinya. Sering disertaikeluhan mengigil dan berkeringat. Bila demem tinggi turun ke keadaan yang normal itudinamakkan juga demem hektik. Contohnya tuberculosis & abses piogenik.
Demam remiten: pada tipe demam remiten, suhu tubuh dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu yang normal. Perbedaan suhu yang mungkin tercatat dapatmencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat pada demam septik.
8
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
10/23
Demam intermiten: pada tipe demam intermiten, suhu badan turun ke tingkat yangnormal selama beberapa jam dalam 1 hari. Bila demam seperti ini terjadi setiap dua harisekali disebut tersiana dan bila terjadi dua hari bebas demam di antara dua serangandemam tersebut kuartana.
Demam kontinu: pada tipe demam kontinu variasi suhu sepanjang hari tidak berbedalebih dari 1 derajat. Pada tingkat damam yang terus menerus tinggi sekali disebuthiperpireksia.
Demam siklik: pada tipe demam siklik terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hariyang diikuti oleh periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti olehkenaikan suhu seperti semula.
9
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
11/23
Berikut ini adalah penyakit yang menimbulka pola demam tertentu
Pola demam Disebabkan oleh
Kontinyu Demam tifoid, malaria falciparum malignan
Remitten Sebagian besar penyakit virus dan bakteri
Intermiten Malaria, limfoma, endokarditis
Hektik atau septik Penyakit Kawasaki, infeksi pyogenik
Quotidian Malaria karena P.vivax
Double quotidian Kala azar, arthritis gonococcal , juvenile rheumathoid
arthritis , beberapa drug fever (contoh karbamazepin)
Relapsing atau periodik Malaria tertiana atau kuartana, brucellosis
Demam rekuren Familial Mediterranean fever
2.3 MM etiologi Demam dapat disebabkan oleh faktor infeksi ataupun faktor non infeksi.
Demam akibat infeksi bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, ataupun parasit.o Infeksi bakteri yang pada umumnya menimbulkan demam pada anak-anak
antara lain pneumonia, bronkitis, osteomyelitis, appendisitis, tuberculosis,
10
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
12/23
bakteremia, sepsis, bakterial gastroenteritis, meningitis, ensefalitis, selulitis, otitismedia, infeksi saluran kemih, dan lain-lain
o Infeksi virus yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain viral pneumonia, influenza, demam berdarah dengue, demam chikungunya, dan virus-virus umum seperti H1N1
o Infeksi jamur yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain coccidioidesimitis, criptococcosis, dan lain-lain
o Infeksi parasit yang pada umumnya menimbulkan demam antara lain malaria,toksoplasmosis, dan helmintiasis
Demam akibat faktor non infeksi dapat disebabkan oleh beberapa halo Faktor lingkungan (suhu lingkungan yang eksternal yang terlalu tinggi, keadaan
tumbuh gigi, dll)o Penyakit autoimun (arthritis, systemic lupus erythematosus, vaskulitis, dll)o Keganasan (Penyakit Hodgkin, Limfoma nonhodgkin, leukemia, dll)o
Pemakaian obat-obatan (antibiotik, difenilhidantoin, dan antihistamin)
2.4 MM mekanisme
Demam diawali sebagai respon tubuh terhadap pirogen yang masuk ke tubuh. Pirogendapat di bagi menjadi dua macam, yaitu pirogenn eksogen dan pirogen endogen. Pirogeneksogen ini termasuk agen yang menginfeksi atau komponennya, misal bakteri endotoxin sepertilipopolisakarida). Pirogen ini menyebabkan dilepaskannya endogen oleh sel leukosit, yaitusirkulasi limfosit dan makrofag (contohnya : sel Kupffer) untuk menghasilkan anti-inflamasi dan
pro-inflamasi sitokin yang masuk ke dalam sirkulasi. Interleukin (IL)-1 dan IL-6 adalah kuncidari pro-inflamasi sitokin yang berperan penting terhadap kenaikan suhu tubuh. Anti inflamasi
sitokin seperti IL- 10 dan TNF berperan sebag ai antipiretik (atau sirogen) dan membatasi naikturunnya demam. Sirkulasi sitokin akan masuk ke hipotalamus dan area preoptik denganmekanisme transpor aktif. IL-1 dan IL-6 juga akan mengaktifkan COX-1 dan COX-2 (cyclo-oxygenase) untuk mengubah asam arachidonat menjadi prostaglandin dan produk lainnya.Prostaglandin E 2 (PGE 2) merupakan kunci mediator dalam demam. Ketika prostaglandin inidisekresikan ke area preoptik pada hipotalamus bagian anterior, prostaglandin akan menstimulasiaktivitas dari neuron yang sensitif terhadap dingin dan menekan aktivitas dari neuron yangsensitif terhadap panas. Hal ini menyebabkan stimulasi pada tubuh untuk menghasilkan panas,meregulasi syaraf agar set point naik. Akibatnya, tubuh akan menaikkan suhu tubuh agar sesuaidengan kenaikan ilai set point.Demam ini berfungsi untuk meningkatkan pergerakan sel darah putih dan proliferasi limfosit
sebagai pertahanan tubuh terhadap agen infeksi. Temperatur tubuh yang tinggi juga menghambat pertumbuhan beberapa patogen. Demam juga dapat diaktifkan oleh trauma yang mengakibatkancedera sel seperti terbakar yang parah, cedera fisik terhadap CNS dan stroke.
11
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
13/23
Fever PathwayHipotalamus
Sirkulasi Sitokin
3. Memahami dan menjelaskan Demam Typhoid
3.1 MM definisi
Infeksi akut pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi . Sejarah tifoiddimulai saat ilmuan perancis bernama Pierre Louis memperkenalkan istilah typhoid pada tahun1829. Typhoid atau typhus berasal dari bahasa Yunani typhos yang berarti penderita demamdengan gangguan kesadaran. Graffky menyatakan bahwa penularan penyakit ini melalui air
bukan udara.
3.2 MM etiologiDemam tifoid disebabkan oleh S. typhi, dan demam paratifoid disebabkan S paratyphi A, B, danC. Kuman yang masuk melalui mulut masuk kedalam lambung kemudian ke usus halus di bagian
proksimal. Melakukan penetrasi kedalam sel epitel mukosa, selanjutnya masuk ke kelenjar getah bening regional mesentrium dan terjadi bakterimia.
12
COX
Infeksi, Luka, dan Trauma
Sel Kupffer/SirkulasiLimfositMelepaskan Sitokin kedalam sirkulasi
IL-1,
IL-6
IL-1,
IL-6
IL-10TNF + -
HipotalamusMeningkatkan Set Poin
Behavioral danAutonomical Responuntuk meningkatkansuhu tubuh
MeningkatkanPertahanan Tubuh
IL-1, IL-6, IL-10, TNF Aktivasi
Asam Arachidonat PGE 2
Inhibisi Stimulasi
Syarafsensitif
panas
Syarafsensitifdingin
Termoefektorkehilangan
panas
Termoefektor produksi panas
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
14/23
S. typhi sampai ke hati, limpa, sum-sum tulang dan gijal. Di organ-organ tersebut S. typhidifagosit dan disini S. typhi memperbanyak diri tidak terpengaruh oleh antibodi pada penderita.Setelah periode multiplikasi intraseluler,organisme akan dilepaskan lagi ke aliran darah(bakterimia kedua) menyebabkan panas tinggi. S. typhi bila masuk ke kantung empedu dan
plaque Peyer akan terjadi radang. Maka terjadi nekrosis jaringan secaraklinik ditandai kholesistis
nekrotikans dan pendarahan. Diagnosis kultur tinja akan positif dan menyababkan carrier kronik.Masa inkubasi demam tifoid umumnya 1-2 minggu paling singkat 3hari dan paling lama 2 bulan.Gejalanya demam tinggi pada minggu ke-2 dan ke-3. Gejala lain yang sering ditemukan nyeriotot, sakit kepela, batuk dan lain-lain. Selain itu dapat dijumpai adanya bradikardia relatif,
pembesaran hati dan limpa, bintik Rose sekitar umbilikus. Kemudian terjadi komplikasi antarlain hepatitis dan pendarahan pada usus. Terjadi setelah 1-3 minggu setelah pengobatandihentikan.
Antigen O (somatik) terletak pada lapisan luar, yang mempunyai komponen protein,lipopolisakarida dan lipid. Sering disebut endotoksin.
Antigen H (flagella) terdapat pada flagela, fimbriae danpili dari kuman, berstruktur kimia protein.
Antigen K (selaput) Antigen Vi (antigen permukaan), pada selaput dinding kuman untuk melindungifagositosis dan berstruktur kimia protein.
3.3 MM manifestasi
13
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
15/23
Masa inkubasi 7-21 hari, umumnya 10-12 hari. Gejala awal yang timbul : pusing, nyeri kepala, demam, nyeri otot, anoreksia,
mual, muntah, obstipasi (diare), perasaan tidak enak di perut, batuk dan epistaksis.
MINGGU ke-1 :
Demam tinggi 39-40 oc, sakit kepala, pusing, anoreksia, mual, muntah, batuk,dengan nadi cepat lemah, napas cepat, perut kembung, diare dan sembelit silih
berganti. Suhu berangsur-angsur meningkat setiap hari,
biasanya menurun pada pagi hari meningkat pada sore atau malam hari Khas lidah penderita: kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta bergetar atautremor
Episteksis dapat dialami, Tenggorokan terasa kering dan meradang Ruam kulit (rash) umumnya terjadi pada hari ke-7 & terbatas pada abdomen
disalah satu sisi dan tidak merata, bercak-bercak ros (roseola) berlangsung 3-5 hari, kemudian hilang.
MINGGU KE-2 :
Suhu terus-menerus tinggi. Nadi relatif lambat dibanding peningkatan suhu. Gejala toksemia semakin berat; delirium. Tensi menurun. Diare sering; kadang berwarna gelap akibat perdarahan.
14
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
16/23
Pembesaran hati dan limpa, Gangguan kesadaran.
MINGGU KE-3 :
Suhu tubuh mulai turun sampai normal Berhasil diobati Tanpa komplikasi
Komplikasi perdarahan dan perforasi.
MINGGU KE-4 :
Stadium penyembuhan. Dapat dijumpai pneumonia
3.4 MM patofisiologis
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi masuk kedalam tubuh manusia melalui makananyang terkontaminasi kuman. Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagianlagi masuk ke usus halus dan berkembang biak. Bila respon imunitas humoral mukosa IgA ususkurang baik maka kuman akan menembus sel-sel epitel terutama sel M dan selanjutnya kelamina propia. Di lamina propia kuman berkembang biak dan difagosit oleh sel-sel fagositterutama oleh makrofag. Kuman dapat hidup dan berkembang biak di dalam makrofag danselanjutnya dibawa ke plaque Peyeri ileum distal dan kemudian ke kelenjar getah beningmesenterika. Selanjutnya melalui duktus torasikus kuman yang terdapat di dalam makrofag inimasuk ke dalam sirkulasi darah (mengakibatkan bakterimia pertama yang asimtomatik) danmenyebar ke seluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama hati dan limpa. Di organ-organ inikuman meninggalkan sel-sel fagosit dan kemudian berkembang biak di luar sel atau ruangsinusoid dan selanjutnya masuk ke dalam sirkulasi darah lagi yang mengakibatkan bakterimiayang kedua kalinya dengan disertai tanda-tanda dan gejala penyakit infeksi sistemik, sepertidemam, malaise, mialgia, sakit kepala dan sakit perut.
15
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
17/23
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
18/23
Hasil positif uju TUBEX ini menunjukan terdapat infeksi Salmonella serogroup D walau tidaksecara spesifik menunjukan pada S. typhi. Infeksi oleh S.paratyhi akan memberikan hasilnegative.
Uji Typhidot
Uji ini dapat mendeteksi IgM dan IgG yang terdapat pada rotein membrane luar Salmonella typhi.Hasil positif didapatkan 2-3 hari setelah infeksi dan dapat mengidentifikasi secara spesifikantibody IgM dan IgG terhadap antigen S.typhi seberat 50 kD.
Uji IgM dipstick
Uji ini secara khusus mendeteksi antibody IgM spesifik terdapat S.typhi pada specimen serum.Uji ini menggunakan strip yang mengandung antibody anti IgM yang dilekati dengan lateks
pewarna, cairan membasahi strip sebelum diinkubasi dengan reagen dan serum pasien, tabung uji.
Kultur darah
Hasil biakan darah yang positif memastikan demam tifoid, akan tetpi hasil negative tidakmenyingkirkan demam tifoid, karena mungkin disebabkan beberapa hal sbb: telah mendapatterapi antibiotic, volume darah yang kurang, riwayat vaksinasi.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis berupa demam, gangguan gastrointestinal danmungkin disertai perubahan atau gangguan kesadaran, dengan kriteria ini maka seorang klinisidapat membuat diagnosis pasien tersebut demem tifoid.
3.6 MM pencegahan
Kebersihan makanan dan minuman sangat penting dalam pencegahan demam tifoid. Merebus airminum dan makanan sampai mendidih juga sangat membantu. Sanitasi lingkungan, termasukmembuang sampah dan imunisasi, berguna untuk mencegah penyakit. Secara lebih detailnyayaitu:
Penyediaan sumber air minum yang baik Penyediaan jamban yang sehat Sosialisasi budaya cuci tangan Sosialisasi budaya merebus air sebelum diminum Pemberantasan lalat Pengawasan terhadap para pedagang makanan dan minuman Sosialisasi pemberian ASI pada ibu menyusui Imunisasi
Jenis vaksinasi yang tersedia:
Vaksin parental utuh
Berasal dari sel S. Typhi utuh yang sudah mati setiap 1 vaksin mengandung sekitar 1 miliarkuman.
17
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
19/23
Dosis untuk anak usia 1-5 thn adalah 0,1 cc, anak usia 6-12 thn 0,25 cc dan dewasa 0,5 cc.Dosis ini diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu. Efek samping dan perlindungan vaksin ini
pendek, jadi vaksin ini sudah tidak beredar lagi.
Vaksin oral Ty21a
Vaksin oral yang mengandung S. Typhi strain Ty21a hidup. Vaksin diberikan pada anak usiaminimal 6 thn dengan dosis 1 kapsul setiap 2 hari selama 1 minggu. Vaksin ini bisa memberikan
perlindungan selama 5 thn.
Vaksin parental polisakarida
Valsin ini berasal dari polisakarida Vi dari kuman salmonella. Vaksin diberikan secara parentaldengan dosis tunggal 0,5 cc intramuscular pada usia mulai 2 thn dengan dosis ulang setiap 3 thn.Lama perlindungan sekitar 60-70% vaksin ini yang sering dipakai karena relative paling aman.
Imunisasi rutin oleh vaksin tifoid dianggap kurang bermanfaat, tetap mungkin berguna bagimereka yang terpapar oleh carrier.
3.7 MM tatalaksana
Farmako:
Terapi anti mikroba pada infeksi Salmonella invasive adalah dengan ampisilin, trimetoprin-sulmetoksazol, sefalosporin generasi ketiga, atau kloramfenikol. Antibiotik yang digunakanadalah
a. Ciprofloxacin merupakan obat yang digunakan karena adanya strain bakteri yangresisten terhadap chloramphenicol, ampicillin, dant rimethroprim. Namun telahditemukan sekitar 80% dari S. typhidansekitar 70% S. paratyphi yang berukuran
kelemahannya terhadap fluoroquinolon. b. Pasien yang tidak stabil dalam klinik diberikan ceftriaxone secara intravena apabilainfeksi terjadi seperti di Asia. Apabila infeksi yang terjadi hampir sama dengan yangterjadi di Afrika, Amerrika Selatan, Atau Amerika Serikat, ciprofloxacin masih bisadigunakan. (Kurangdari 4% infeksi yang terjadi di Inggris dari Afrika resistenfluroquinolon). Antibiotik seharusnya diganti apabila tersedia antibiotik lain yangsensitif.
c. Azithromycin dan beberapa fluroquinolon jenis baru sepertiga tifloxacin cocok sebagaialternative pengganti ciprofloxacin padapasien yang stabil.
d. Kloramfenikol adalah Kristal putih yang sukar larut dalam air dan rasanya sangat pahit.Untuk pengobatan demem tifoid diberikan dosis 4x500 mg sehari sampai 2 minggu bebas
demem. Bila terjadi relaps, biasanya dapat diatasi dengan memberikan terapi ulang.Untuk anak-anak diberikan dosis 50-100 mg/kgBB sehari dibagi dalam beberapa dosisselama 10 hari. Penyuntikan intramuscular tidak dianjurkan oleh karena itu ester ini tidakdapat diramalkan dan tempat suntikan terasa nyeri.
e. Tiamfenikol, Dosis dan efektivitas pada demam tifoid hampir sama dengankloramfenikol akan tetapi komplikasi hematologi seperti kemungkinan terjadinya anemiaaplastik lebih rendah dibandingkan dengan kloramfenikol. Dosisnya 4x500 mg
18
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
20/23
f. Kotrimoksazol, Kotrimoksazol ini adalah kombinasi dari trimetroprim dansulfametoksazol. Efektivitas abat ini hampir sama dengan kloramfenikol. Dosis untukorang dwasa 2x2 tablet diberikan selama 2 minggu.
Dosis antibiotico
Kloramfenikol 100 mg/kg beratbadan/hari/4 kali selama 14 hari.o Amoksilin 100 mg/ kg beratbadan/hari/4 kalio Kontrimoksazol 480 mg, 2x2 tablet selama 14 hario Sefalosporingenersi II dan III (ciprofloxacin 2 x 500 mg selama 6 hari;
ofloxacin 600 mg/ hariselama 7 hari; ceftriaxone 4 gram/hariselama 3 hari
Non farmako:
1. Perawatan
Pasien dengan demam tifoid perlu dirawat di rumah sakit untuk isolasi, abservasi dan pengobatan.Pasien harus tirah baring absolute sampai minimal 7 hari bebas demam. Mobilisasi pasien harusdilakukan secara bertahap, sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien. Pasien dengan kesadaranyang menurun, posisi tubuhnya harus diubah-ubah pada waktu-waktu tertentu untuk menghindarikomplikasi pneuomonia hipostatik dan dekubitus.
2. Diet
Pasien dengan demam tifoid diberi bubur saring, kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi sesuaidengan tingkat kesembuhan pasien. Karena ada pendapat bahwa usus perlu diistirahatkan.Beberapa peneliti menunjukkan bahwa pemberian makanan padat dini dapat diberikan denganaman pada pasien demam tifoid.
3.8 MM komplikasi
Sebagai suatu penyakit sistemik maka hampir semua organ utama tubuh dapatdiserang dan berbagai komplikasi serius dapat terjadi. Beberapa kompliksai yang dapat terjadi
pada demam tifoid yaitu :Komplikasi Intestinal
1. Perdarahan intestinal: pada usus yang terinfeksi akan terbentuk luka yang berbentuklonjong dan memanjang terhadap sumbu usus, jika luka tersebut menembus lumenusus, hingga kemudian mengenai pembuluh darah, maka akan terjadi perdarahanusus (perdarahan intestinal). Jika perdarahan terus terjadi, maka harus segera dilakukandifusi darah. Karena bila transfusi darah terlambat dilakukan akan berakibat kematian.
2. Dan jika luka pada usus tersebut terus memanjang hingga menembus dindingusus, maka akan terjadi perforasi usus.
Komplikasi Ekstra&Intestinal1. Hematologi
Pada saat infeksi, endotoksin pada pembuluh darah akan mengaktifkan system biologic,koagulasi, dan fibrinolisis.
19
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
21/23
Kemudian, akan terjadi pelepasan kinin, prostaglandin, dan histamine di pembuluh darh. Hal-halini akan menyebabkan terjadinya vasokonstriksi, yang kemudian akan merusak endotel
pembuluh darah dan mengakibatkan koagulasi intravaskuler diseminta kompensata dandekompensata. Saat proses infeksi, akan terjadi penurunan jumlah trombosit dikaarenakan
peningkatan destruksi trombosit dan penurunan pembentukan trombosit yang kemudian
mengakibatkan trombositopenia.2. Hepatitis tifosaMerupakan pembengkakan hati ringan. Hanya 5% penderita demam tifoid yang mengalamihepatitis tifosa.
3. Pankreatitis tifosaPancreatitis tifosa terjadi karena pro inflamasi, virus, bakteri, cacing, maupun zat-zatfarmakologik
4. MiokarditisMiokarditis biasanya terjadi tanpa gejala kardiovaskular atau dapat berupa keluhan sakit dada,gagal jantung kongesif, aritimia, atau syok kardiogenik.
5. Neuropsikiatrik
Manifestasinya berupa delirium dengan atau tanpa kejang-kejang, semi-koma aytau koma hinggasindrom atak akut.
3.9 MM prognosis
Prognosis pasien demam tifoid tergantung ketepatan terapi, usia, keadaan kesehatan sebelumnya,dan ada tidaknya komplikasi. Di negara maju, dengan terapi antibiotik yang adekuat, angkamortalitas < 1%. Di negara berkembang, angka mortalitasnya >10%, biasanya karenaketerlambatan diagnosis, perawatan, dan pengobatan. Munculnya komplikasi seperti perforasigastrointestinal atau pendararahan hebat, meningitis, endokarditis, dan pneumonia,
mengakibatkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Angka kematian pada anak-anak 2,6% dan pada orang dewasa 7,4%, atau rata-rata 5,7%. Prognosis demam tifoid umumnya baik asal penderita cepat diberi obat. Mortalitas pada penderita yang dirawat adalah 6%. Kematian berhubungan dengan perforasi usus, pneumonia dan coma. Kecacatan dapat terjadi apabilaterjadi komplikasi yang berhubungan dengan kondisi mental atau menyerang bagian otak.
Prognosis berdasarkan kesembuhannya
Sembuh total Sembuh dengan efek samping (cacat)
Tidak sembuh
Meninggal
20
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
22/23
KESIMPULAN
Demam Tifoid Infeksi merupakan akut pada saluran pencernaan yang disebabkan olehSalmonella typhi . Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Salmonella typhi yang bisa masuk kedalam tubuh melalui beberapa cara. Namun, cara penularan yang banyak terjadi adalah secarafekal oral, di mana Salmonella yang keluar bersama feses bisa menular ke orang lain apabilamengkontaminasi makanan. Makanan yang tidak matang juga dapat mengakibatkan infeksi
bakteri ini. Demam Tifoid memiliki pola demam yang berbeda-beda, seperti pada minggu pertama terjadi demam septik, kemudian demam pada minggu kedua terjadi pola demam kotinyu.
Diagnosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.Manifestasi klinik yang dapat terjadi adalah bradikardia, typhoid tongue, somnolen, dan demam.Kemudian, pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan adalah dengan tes widal. Apabila
positif, angka menunjukkan > , maka pasien positif terkena demam tifoid. Selain itu, masihada tes penunjang lain yang bisa digunakan sebagai acuan, seperti tes tubex, kultur empedu dantes darah.
Tatalaksana yang paling sering digunakan untuk mengatasi demam tifoid terbagi menjadidua, yaitu Non-farmako, seperti istirahat yang cukup, diet yang lunak dan bernutrisi. Sedangkanuntuk terapi farmako, pemberian ciprofloxacin dianjurkan karena banyaknya resistensi terhadapchloramphenicol . Untuk ibu hamil, diberikan seftriaxone sebagai antibiotik yang aman.Prognosis dari demam tifoid ini bisa dikataan baik, apabila pasien segera dirawat dan dilakukanterapi. Namun, dapat menjadi buruk apabila terjadi komplikasi dan gangguan pada otak, sepertiretardasi mental yang menimbulkan kecacatan.
21
-
8/11/2019 WRAP UP Demam Sore Hari
23/23
DAFTAR PUSTAKA
Christopher J. Gordon. 2005 Temperature and Toxicology: An Integrative, Comparative, and Environmental Approach . USA : CRC Press
Davey Patrick. 2005. At a Glance Medicine . Jakarta: Erlangga
Soeharsono. 2002. Zoonosis: penyakit menular dari hewan ke manusia. Vol.1. Yogyakarta:Penerbit Kanisius
Sudoyono, A.W. Setiyohadi, B. et.al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam . Edisi V. Jilid III. Jakarta:Interna Publishing
Widoyono. 2011. Penyakit Tropis epidemiologi, penularan, pencegahan & pemberantasannyaEdisi.2. Jakarta:Erlangga
http://www.jevuska.com
http://www.patient.co.uk/doctor/typhoid-and-paratyphoid-fever
http://www.forumsains.com
http://aufalactababy.com/tag/pantangan-makanan/
22
http://www.google.co.id/search?hl=id&tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Christopher+J.+Gordon%22http://www.jevuska.com/http://www.patient.co.uk/doctor/typhoid-and-paratyphoid-feverhttp://www.forumsains.com/http://www.forumsains.com/http://www.patient.co.uk/doctor/typhoid-and-paratyphoid-feverhttp://www.jevuska.com/http://www.google.co.id/search?hl=id&tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Christopher+J.+Gordon%22