onlysenja.files.wordpress.com · web viewpolitical memes on twitter take three forms: text, images...
TRANSCRIPT
22\Meme Politik di Media Sosial Twitter
Sanya Sekar QatrunnadaJurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran”YogyakartaJl Babarsari No.2 Tambak Bayan, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Telepon : 085857319924, [email protected]
ABSTRAK
Meme merupakan sebuah gagasan, perilaku, atau gaya yang menyebar dari orang ke
orang, sering kali dengan tujuan menyampaikan fenomena, tema, atau makna tertentu yang
diwakili oleh tulisan, gambar, video atau dalam bentuk yang lain. Saat ini meme muncul dan
tersebar dengan sangat mudah melalui internet. Tidak jarang meme digunakan bebrapa orang
dalam berbagai bidang salah satunya bidang politik. Meme politik akan muncul ketika
terdapatpermasalahan politik. Biasanya meme politik muncul saat seorang pejabat atau
politikus melakukan sesutau yang dianggap kurang sesuai oleh masyarakat. Meme politik di
twitter memiliki tiga bentuk yaitu tulisan, gambar dan video dan yang paling banyak digunakan
ditwitter adalah meme tulisan dan hastag. Meme menjadi sarana penyampaian opini yang mana
penyampaian opini ini sudah tidak memiliki batasan lagi, artinya siapapun termasuk para elit
dan pejabat bisa mendapatkan sebuah cacian atau makian yang sangat pedas dari masyarakat.
Terlebih lagi meme sangat mudah dibuat dan mudah dipahami. Meme politik dalam keadaan
tertentu dapat mengakibatkan dampak yang disebut post-truth. Post-truth merupakan kondisi
di mana fakta kurang berperan dalam menggerakan kepercayaan umum dibandingkan dengan
sesuatu yang berhubungan dengan emosi dan kebanggaan tertentu
Keywords : meme, twitter, politik, hastag, post-truth
ABSTRACT
Meme is an idea, behavior, or style that spreads from person to person, often with the
aim of conveying certain phenomena, themes, or meanings represented by writing, pictures,
videos or in other forms. Nowadays memes appear and spread very easily through the internet.
It is not uncommon for memes to be used by people in various fields, one of which is politics.
Political memes will emerge when there are political problems. Usually a political meme arises
when an official or politician does something that the public deems inappropriate. Political
memes on Twitter take three forms: text, images and video, and the most widely used on
Twitter is meme writing and hastag. The memes are a means of expressing opinions where the
submission of these opinions has no limits anymore, meaning that anyone including the elite
and officials can get a very scathing or swear word from the public. What's more memes are
very easy to make and easy to understand. Political memes in certain circumstances can have
an effect called post-truth. Post-truth is a condition in which facts play a less role in driving
general beliefs compared to something related to certain emotions and pride
Keywords : meme, twitter, politic, hastag, post-truth
PENDAHULUAN
Meme merupakan istilah yang tidak asing sering digunakan saat ini. Istilah meme
berasal dari pemendekan sebuah kata dari Yunani Kuno yaitu mimeme yang artinya adala hal
yang dapat ditiru. Dawkins mengartikan bahwa meme adalah nada, gagasan, ungkapan
ungkapan, busana pakaian, cara membuat pot atau lengkungan bangunan. Sama seperti gen
yang merambat di kolam gen dengan melompat dari sperma tubuh ke tubuh atau telur, maka
meme menyebar ke kolam meme dengan melompat dari otak ke otak melalui proses yang
dalam pengertian luas, dapat disebut tiruan(Dawkins, 2006)
Richard Brodie dalam bukunya The Virus of Mind menyebutkan bahwa meme secara
kognitif menurut Dennett adalah gagasan, jenis gagasan yang kompleks, yang membentuk
dirinya sendiri menjadi satuan yang khas dan mudah diingat. Meme disebarkan melalui wahana
-wahana yang merupakan perwujudan itu sendiri (Brodie, 2009). Berdasarkan dua pengertian
meme menurut Dawkins dan Dennet dapat disimpulkan bahwa meme merupakan sebuah
gagasan, perilaku, atau gaya yang menyebar dari orang ke orang, sering kali dengan tujuan
menyampaikan fenomena, tema, atau makna tertentu yang diwakili oleh tulisan, gambar, video
atau dalam bentuk yang lain.
Dua mekanisme pengepakan utama meme yang biasa dilakukan adalah mimikri dan
remix. Mimikri melibatkan praktik "pengulangan"-penciptaan kembali teks tertentu oleh orang
lain dan / atau dengan cara lain. Mekanisme kedua pembuatan ulang meme digital adalah
remixing. Ini melibatkan manipulasi berbasis teknologi (Limor, 2014) Mimikri dalam meme
terlihat dari kecenderungan orang untuk menyebarkan ide yang terdapat paada meme atau
membuat sesuatu yang serupa. Ide yang terdapat dalam sebuah meme dapat berupa kegiatan,
kejadian, atau tuturan yang menarik. Sifat menarik inilah yang membuat ide tersebut mudah
tersebar secara viral di dunia maya dan menjadi internet meme.
Internet meme, dapat diartikan sebagai segala hal yang tersebar dalam masyarakat siber
sehingga menjadi budaya bagi khalayaknya di dunia maya Sebagian besar meme yang mengalir
dalam masyarakat adalah hal – hal yang bersifat jenaka namun sesaat, namun beberapa meme
memiliki fungsi sebagai kritik dan kontrol sosial. Meme politik merupakan salah satunya di
mana kritikan dengan cara jenaka akan dikemukaan apabila kegiatan politik dinilai telah keluar
dari batas wajar
Di era digitalisasi ini, internet dan sosial media menjadi kekuatan nomor satu yang
diakui pengaruhnya. Sosial media memungkinkan pertukaran informasi yang cepat serta masif.
Hali ini menjadi salah satu factor yang mendorong politik untuk menggunakan sosial media.
Perubahan ini sekaligus menunjukkan gerakan politik dunia maya dapat bergerak tanpa
lembaga melalui kekuatan politik di ujung jari netizen. Tidak heran jika ada kesalahan yang
dilakukan oleh sistem politik atau politikus yang berujung pada munculnya meme.
Meme politik juga tumbuh pesat di negara – negara maju, seperti pada tahun 2016
twitter dalam pemilihan presiden Amerika tahun 2016 antara Ted Cruz dan Donald Trump.
Meme pada saat itu menjadi media persaingan antara pendukung Ted Cruz Dan Trump Di
Indonesia, meme mulai terkenal sejak munculnya situs–situs penampung gambar meme seperti
situs 1cak.com dan memecomic.id, berkat dua situs itu penyebaran gambar–gambar meme
mulai merebak luas ke seluruh Indonesia. Ditambah saat ini sudah banyak media sosial yang
mampu membagikan meme ke ranah yang lebih luas seperti instagram dan twitter.
Tahun 2017 meme politik Setya Novanto mendadak pecah di Tanah Air, meme ini
menyebar cepat disemua sosial media, saat Setya Novanto telah ditetapkan sebagai tersangka
korupsi oleh KPK. Meme dengan tagar #SetyaNovanto dan #SaveTiangListrik masuk menjadi
trending topic, tak hanya trending topic Indonesia namun dunia. Peristiwa lain yang akhirnya
memunculkan meme politik yang heboh adalah tentang Menteri Kelautan dan Perikanan Susi
Pudjiastuti yang melakukan kebijakan untuk menenggelamkan kapal pencuri ikan. Dari
beberapa kejadian tersebut dapat dipahami bahwa meme politik dapat dijadikan ajang untuk
melakukan kontrol sosial yang nantinya diharapkan tidak terjadi lagi kesalahan didalam dunia
politik. Era digital seperti sekarang meme juga sering digunakan sebagai media kampanye, baik
itu kampanye biasa atau kampanye hitam. Maka dari itu wawasan yang luas terkait dengan
meme politik di Indonesia dirasa perlu.
Penelitian ini akan membahas tentang bagaimana meme politik yang terjadi di
Indonesia melalui media sosial Twitter, dalam penelitian akan berfokus pada meme yang
berupa tulisan dan gambar dengan cara melihat dan memilih hashtag yang sudah masuk dalam
trending topic. Subjek dari penelitian ini adalah akun–akun yang memposting dengan
menggunakan hashtag yang sudah masuk dalam trending topic.
Terdapat beberapa penelitian yang memiliki keterkaitan dengan penelitian yang
dilakukan peneliti ini .Penelitian pertama yang berhasil peneliti temukan adalah penelitian yang
dilakukan oleh Dr. Anushka Kulkarni (2017) yang berjudul “Internet meme and Political
Discourse: A study on the impact of internet meme as a tool in communicating political satire”.
Tujuan dari penelitian ini adalah memahami bagaimana meme internet digunakan melalui
sosial media untuk mengkonsumsi masalah politik, menganalisis praktik meme internet dan
mencermati perannya dalam menciptakan perubahan paradigma dalam wacana politik, dan
mempelajari dampak meme internet dalam mengomunikasikan satir politik. Hasil dari
penelitian menunjukan bahwa sebagian besar sampel mengatakan bahwa meme dapat dijadikan
sebagai media komunikasi serta menjadi alat untuk wacana politik. Meskipun meme internet
diterima sebagai media untuk komunikasi, itu tidak mempengaruhi keputusan politik
mayoritas.
Penelitian kedua yang menjadi rujukan merupakan penelitian yang dilakukan oleh Fitrie
Handayani, Siti Dewi Sri Ratna Sari, Wira Respati yang berjudul “The Use of Meme as a
Representation of Public Opinion in Social Media: A Case Study of Meme About Bekasi in
Path and Twitter”. Penelitian ini bertujuan memahami bagaimana opini publik dapat diwakili
oleh meme di media sosial yang menciptakan beberapa arah untuk studi masa depan. Hasil dari
penelitian menunjukan bahwa semua informan penelitiamsetuju bahwa opini publik bisa
diwakilkan dalam bentuk meme. Semua informan juga sepakat bahwa pendapat yang
diekspresikan melalui meme di media sosial tidak dapat berdampak besar. Karena itu, dampak
kritik sosial dalam meme tidak banyak berkontribusi pada kebijakan publik. Dari dua penelitian
tersebut terdapat kemiripan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dalam
penelitian pertama terdapat kemiripan bahwa meme telah dijadikan alat untuk wacana politik,
lalu dari penelitian yang kedua terdapat kemiripan yaitu opini yang diutarakan dalam bentuk
meme
Penelitian Meme Politik di Media Sosial Twitter ini dilakukan berdasar Teori Budaya
Partisipatif dalam media baru yang dikemukanakn oleh Henry Jenkins. Jenkins menguraikan
cara–cara di mana budaya media baru menawarkan khalayak untuk secara bersama–sama
mengambil peran sebagai konsumen media dan produsen media sekaligus. Jenkins berpendapat
bahwa dalam Participatory Media Culture, orang mampu secara kreatif menanggapi isi media
dengan menciptakan 10 komoditas budaya mereka sendiri sebagai upaya mereka untuk
menguraikan dan menemukan makna di dalam produk media dan pesan yang ada. Dalam
Participatory Media Culture masyarakat dapat lebih mudah merespon dan memberikan
kontribusi dan pesan kepada media..
Penilitian ini dilandasi dengan tujuan mengidentifikasi jenis–jenis meme politik yang
ada di twitter, mengetahui pengaruh meme politik terhadap pihak yang dijadikan meme setelah
memenya beredar, serta mendeskripsikan meme sebagai sarana menyalurkan gagasan dalam
aktifitas politik di Indonesia.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena data yang ingin diambil bertipe
deskriptif dan berbeda antar subjek sehingga tidak dapat disamakan atau dihitung dengan
angka. Data yang diperoleh dari subjek penelitian adalah data yang diperoleh dari hasil
wawancara dan atau observasi. Hasil dari penelitian ini tidak untuk menggeneralisir suatu
fenomena, tetapi untuk memahami secara kasar apa yang menyebabkan suatu fenomena terjadi.
Hasil akhir dari penelitian kualitatif dituangkan dalam bentuk laporan tertulis. Hasil penelitian
kualitatif sangat dipengaruhi oleh pandangan, pemikiran, dan pengetahuan peneliti karena data
tersebut diinterpretasikan oleh peneliti. Subjek dalam penelitian ini adalah orang yang
membuat, orang yang menyebarkan atau pengamat meme politik yang telah ditentunkan oleh
peneliti. Pemilihan subjek penelitian ini dikarenakan lebih memudahkan untuk mengetahui
tujuan dengan adanya meme tersebut.
Objek dalam penelitian ini adalah meme politik. Meme politik yang diteliti merupakan
meme hashtag yang telah memasuki trending topic twitter. Meme hashtag adalah kategori yang
jelas dari hashtag, tetapi mereka memperumit dikotomi tag / komentar, karena mungkin meme
dapat dimulai sebagai tagar Komentar satu orang, tetapi setelah itu beredar dan mendapatkan
cukup orang untuk berpartisipasi dalam menggunakannya, itu menjadi lebih seperti tag (Shapp,
2014). Meme politik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah meme yang ada di dalam
hashtag #HoaxMembangun, #SaveTiangListrik, #SiapPakEdy, dan #JendralKardus vs
#JendralBaper.
Dalam penelitian ini data primer akan didapatkan dengan metode wawancara dengan
subjek penelitian dan observasi terhadap objek penelitian. Narasumber yang akan
diwawancraai merupakan orang yang memposting dengan hashtag yang pertama kali, orang
yang dipandang mengerti dunia politik dalam hal ini berarti pengamat politik. Wawancara akan
dilakukan dengan netizen pengguna media sosial twitter. Metode yang kedua adalah observasi
atau pengamatan yang dilakukan dalam penelitian berupa pengamatan terhadap akun twitter
subyek dan beberapa akun yang juga ikut memposting dengan hashtag yang sama. Peneliti
memposisikan diri sebagai pengamat penuh dalam penelitian ini agar mampu mengumpulkan
data observasi dengan lengkap. Sumber data sekunder pada penelitian ini adalah literatur,
artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan sejumlah hasil penelitian yang dilaksanakan data
observasi, dokumentasi dan hasil interview akan dipaparkan dengan susunan yang telah
disusun oleh peneliti. 53 Peneliti telah berhasil mengidentifikasi estimasi jumlah tweet yang
telah di post ketika hashtag yang diteliti oleh peneliti memasuki trending topic, adapun datanya
ada di tabel di bawah ini:
NO Nama Hashtag Waktu Trending Jumlah Tweet
1 SaveTiangListrik Tanggal 16-18 November 2017 83.300-84.300 tweet
2 HoaxMembangun Tanggal 3-4 Januari 2018 44.000-45.000 tweet
3 SiapPakEdy Tanggal 23-25 September 2018 61.500-62.500 tweet
4 JenderalKardus Tanggal 8-9 Agustus 2018 13.600-14.600 tweet
Jumlah data pada tabel diatas diperoleh melalui situs pelacak hashtag
keyhole.co.
1. Hastag SaveTiangListrik
Meme tweet ini muncul dipicu tindakan Setya Novanto (Ketua DPR ) pada tahun
2017 yang selalu mangkir ketika dipanggil KPK guna pemeiksaan kasus dugaan korupsi
E-KTP. #SavetTiangListrik pertama kali di tweet oleh @Ricky_Hf setelah Setya Novanto
melakukan upaya menabrak tiang liskrik sebagai siasaatnya untuk mangkir kembali dari
panggilan KPK .Tweet tersebut berisi kekhawatiran terhadap tiang listrik, bukan malah
terhadap Setya Novanto orang yang mengalami kecelakaan, hal ini menjadi sindiran keras
terhadap Setya Novanto.
Meme lain yang beredar adalah meme video aksi seekor monyet dalam pertunjukan
topeng monyet menggunakan motor mainan secara sengaja menbrak pohon. Video acara
topeng monyet ini menunjukan bahwa antara acara topeng monyet dan kecelakaan yang
dialami oleh Setya Novanto memiliki kesamaan yaitu panggung sandiwara. Setelah adanya
meme #SaveTiangListrik drama yang dilakukan Setya Novanto berakhir, dia mau
mengakui kesalahannya dan dia memohon kepada majelis hakim agar menerima permohon
@Ricky_Hf saat diwawancarai berpendapat hashtag bisa membantu menyampaikan
pendapat atau teguran pada pemerintah lebih di dengar oleh orang atau individu yang
dituju, selagi itu tidak melanggar aturan,. @Ricky_Hf menambahkan bahwa resiko bermain
hashtag adalah adanya perang hashtag.
Fredrich Yunadi pengacara Setya Novanto setelah adanya meme #SaveTiangListrik
berencana untuk melaporkan akun sosial media yang menyebarkan meme tentang Setya
Novanto.. @Ricky_Hf mengaku dia merasa hal yang di tweetkan masih dalam batas wajar,
namun dia juga setuju jika pihak Setya Novanto membuat laporan untuk meme yang sudah
diluar batas nalar, karena kurang beradab.
2. Hoax Membangun
Meme twit ini dipicu oleh ungakapan Mayjen TNI Purn Djoko Setia yang dilantik
menjadi Ketua Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada wawancara tanggal 3 Januari
2018.mengenai hoax yang membangun yang diprbolehkan .#HoaxMembangun pertama
dicuitkan oleh @mouldie_sep dan diikuti olehc @daraprayoga_. Dalam kumpulan tweet
#HoaxMembangun netizen memberi contoh bagaimana hoax yang membangun dengan
menggunakan majas satire.
Meme ini memberi contoh maksud hoax membangun seakan mengajak kita untuk
melihat bahwa hoax walaupun kesannya membangun tetap saja memiliki dampak negative
merusak pengertahuan bangsa,
@daraprayoga_ menyampaikan dalam wawancara bahwa #HoaxMembangun
merupakan seuah oxymoron yang merujuk pada penggunaan kata kata memiliki arti
sangat kontradiktif secara bersamaan, namun justru membentuk kata baru yang bermakna
lebih baru serta mendalam. Menurut @daraprayoga_ hashtag bisa menjadi wadah untuk
menyalurkan pandangan seseorang terhadap sesuatu, Namun hashtag tidak berdampak
besar dalam pengambilan keputusan didunia nyata.
Setelah meme #hoaxmembangun menjadi trending topic Djoko Setiadi memberi
klarifikasi kepada public. Djoko Setiadi meminta maaf terkait ucapannya yang kemudian
menjadi kontroversial, lalu dia menyebutkan hoax membangun hanya sebagai gimmick dan
berlawanan) secara bersamaan, namun justru membentuk kata baru yang bermakna lebih
baru serta mendalam
3. Siap Pak Edy
Meme hastag #SiapPakEdy bermula saat Aiman wartawan Kompas TV
mewawancarai Edy Rahmayadi Ketua Umum PSSI yang merangkap menjadi Gubernur
Sumatera Utara. Edy Rahmayadi tersinggung karena pertanyaan mengenai tanggung jawab
sebagai Gubernur dan Ketua PSSI. Edy Rahmayadi kemudian menjawab wawancara
dengan kalimat kalimat kontroversial seperti “Apakah Anda merasa terganggu ketika tugas
Anda, tanggung jawab Anda sebagai Gubernur dan Ketua PSSI?” dan “bukan hak Anda
juga untuk bertanya kepada saya.”. Dari sinilah cikal bakal tagar #SiapPakEdy muncul di
Twitter, disertai beragam komen lucu.
Jenis isian tweet dengan #SiapPakEdy pun beragam, salah satunya yaitu tweet yang
mengibaratkan bahwa semuanya langsung kalah/tunduk pada Edy . Ada juga yang
mengilustrasikan percakapan antara seseorang dengan orang lain namun orang yang
ditanyai dalam ilusitrasi tersebut menggunakan jawaban yang sama ketika Edy
diwawancarai.
Meme #SiapPakEdy ditweet oleh @jek untuk pertanpa menambahkan hastag selang
beberapa menit dia lalu menambahkan #SiapPakEdy. Dalam tweetnya dia menyebutkan,
meme ini menunjukan seolah Edy Rahmayadi memiliki kekuatan untuk menundukan
segala hal. Pemilihan kata ‘Siap Pak Edy’ dalam wawancara dengan netizen @jek
bertujuan untuk nyentil pejabat yang galak dengan seolah-olah kita patuh padanya.
Akibat dengan adanya #SiapPakEdy Edy Rahmayadi akhirnya memberika klarifikasi
kenapa dia marah-marah ketika diwawancarai. dia mengaku bahwa sedang banyak pikiran,
sehingga membuatnya tak baik. Bukannya meminta maaf, justru malah menyalahkan
wartawan untuk tidak menghakiminya
4. Jendral Kardus
Penetapan calon wakil presiden oleh Prabowo yang sangat mendadak, bukanya , Agus
Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sebelumnya menjadi kandidiat kuat tetapi jutru
Sandiaga Uno yang dipilih membuat salah satu aktifis Andi Arief melakukan protes dengan
cara mentweet
Walaupun ungkapan jenderal kardus merupakan tweet dari Andi Arief, namun
hashtag #JenderalKardus pertama kali ditweet oleh netizen @ndorokakung dan menjadi
trending topic. Tweet @ndorokakung menunjukan bahwa dia sudah mengamati dunia
politik sudah lama, bahwa ketika ada sesuatu yang menyeleweng sedikit pasti akan
langsung ada meme hashtag yang muncul dan kemudian masuk dalam trending topic serta
memicu hastag untuk Susilo Bambang Yudhoyono yaitu #JendralBaper.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan peneliti apabila ada suatu kasus yang
menyangkut seorang politisi di dalam dunia nyata, netizen twitter memiliki respon yang cepat
dalam membuat sebuah hashtag yang berkenaan dengan peristiwa tersebut. Meme paling
banyak yang beredar di twitter adalah meme hashtag atau meme tulisan, dengan memainkan
kata-kata netizen melakukan perubahan isi konten dan melakukan tweet, meme tulisan
terbilang meme paling mudah karena tidak diperlukan skill untuk mengedit gambar atau video
jadi originalitas meme tulisan bisa diketahui terlebih lagi jika memgunggah meme tulisan
hanya memekan sedikit kuota
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti terhadap lima penyebar
meme tentang politik di media sosial twitter diperoleh hasil yang hampir serupa antar jawaban
yang satu dengan jawaban lainnya dari masing-masing informan. Meme hashtag yang
digunakan bertujuan untuk melakukan kritik dan sindiran terhadap permasalahan yang sedang
terjadi. Menurut para informan pejabat adalah orang yang dianggap memiliki sesuatu yang
lebih dari masyarakat pada umumnya, maka tak heran jika mereka melakukan kesalahan para
netizen berbondong-bondong membuat meme untuk menyalurkan pendapatnya terkait perilaku
pejabat tersebut. Adanya keuntungan karena mudah dibuat meme berperan penting dalam
budaya partisipasi era sekarang, dalam internet yang sudah berkembang meme menjadi bentuk
opini seseorang . Meme dapat menyebar dimana saja dan kapan saja, tidak seperti
penyampaian opini didunia nyata yang membutuhkan tempat dan waktu yang pas.
Dalam meme, batasam status dan derajad tidak berlaku,tidak ada seorngpun ynag
mampu mengontrol konten dalam meme. Hinaan, cacian, serta makian merupakan isian standar
dari meme untuk melakukan protes. Hilangnya batasan-batasan juga menimbulkan efek lain
yaitu keadaan post-truth.. Post-truth merupakan kondisi di mana fakta kurang berperan dalam
menggerakan kepercayaan umum dibandingkan dengan sesuatu yang berhubungan dengan
emosi dan kebanggaan tertentu. Akibat adanya post-truth beberapa meme yang ada kemudian
muncul dengan opini yang mana opini tersebut menguatkan kepercayaan si pembuat akan
kesalahan yang dibuat oleh seorang politikus dan mempengaruhi netizen lain.
Menyampaikan pendapat melalui meme termasuk cara yang efisien, terlebih lagi jika
meme tersebut ada di media sosial twitter. Penyampaian pendapat dengan meme di twitter,
hanya akan hilang ketika dihapus oleh si pembuat atau dilaporkan oleh orang-orang, terlebih
lagi jika meme tersebut sudah masuk trending topic mau tidak mau pasti akan selalu muncul di
beranda, rekam jejak meme juga sangat mudah dicari di twitter jika mengacu pada trending
topic.
Meme menjadi kuat ketika netizen yang berpatisipasi dalam melakukan tweet juga
banyak, dengan menambahkan penggunaan hashtag meme menjadi memudahkan orang-orang
ikut berpartisipasi. Semakin viral sebuah meme akan semakin banyak pula partisipasi yang
dilakukan oleh netizen-netizen lain.
Meme secara tidak langsung memprotes sebuah sistem penyampaian pendapat di
Indonesia, meme dijadikan media untuk mendobrak dari kalangan bawah. Saat para elit
menggunakan status dan jabatannya sebagai sumber kekuatan, masyarakat kemudian
menjadikan meme sebagai kekuatan mereka, terbukti bahwa para elit yang dijadikan meme
kemudian memberikan respon terkait hal tersebut.Reaksi berbeda-beda akan ditunjukan oleh
objek yang dijadikan meme, perlunya klarifikasi harus dilakukan jika meme tersebut ditujukan
untuk mengkritik
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal terkait dengan meme
politik di twitter.
1. Meme politik akan muncul ketika seorang pejabat atau politikus melakukan
sesutau yang dianggap kurang sesuai oleh masyarakat.
2. Meme politik di twitter memiliki tiga bentuk yaitu tulisan, gambar dan video.
Meme yang paling banyak digunakan ditwitter adalah meme tulisan.
3. Meme menjadi sarana penyampaian opini yang mana penyampaian opini ini sudah
tidak memiliki batasan lagi, artinya siapapun termasuk para elit dan pejabat bisa
mendapatkan sebuah cacian atau makian yang sangat pedas dari masyarakat.
Terlebih lagi meme sangat mudah dibuat dan mudah dipahami.
4. Meme politik dalam keadaan tertentu dapat mengakibatkan dampak yang disebut
post-truth.
5. Meme secara tidak langsung menjadi media protes terhadap penyampaian
pendapat yang terjadi di Indonesia yang mana hampir semua media hanya
menyampaikan pendapat dari orang yang memiliki status sosial yang tinggi.
6. Meme politik twitter berawal dari orang biasa yang kemudian menjadi viral karena
banyak mendapatkan partisipasi dari netizen lain.
7. Objek yang dijadikan meme dalam waktu dekat akan memberikan klarifikasi,
namun sebagian ada yang meminta maaf karena salah, sebagiannya lagi keukeh
dengan apa yang dilakukannya.
DAFTAR PUSTAKA
Brodie, R. (2009). Virus of the Mind: The New Science of the Meme.
Dawkins. (2006). Selfish gene? In New Scientist (Vol. 214). https://doi.org/10.1016/S0262-
4079(12)61286-X
Limor, Shifman. 2014. Memes in Digital Culture. London: MIT Press.
Shapp, Allison. 2014. Variation in the Use of Twitter Hashtags. New York: New York
University.