halimahbiologi.files.wordpress.com€¦ · web viewbersel satu sangat kecil, hanya dapat dilihat...
TRANSCRIPT
FISIOLOGI HEWAN (ABKC 2504)
BAHAN AJAR SISTEM RESPIRASI PADA HEWAN
Disusun oleh:
Halimah
(A1C214013)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
JULI
2017
SISTEM RESPIRASI HEWANAlat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan
sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat pernafasan hewan berbeda-beda bergantung pada jenis dan habitatnya (tempat hidupnya) alat pernafasan hewan, antara lain paru-paru, insang, kulit dan trakea. Hewan yang bernapas dengan paru-paru, antara lain mamalia, burung, reptile, dan amfibi. Hewan yang bernafas dengan insang antara lain ikan. Hewan yang bernafas dengan kulit antara lain cacing. Hewan yang bernafas dengan trakea antara lain belalang. Bahkan ada beberapa organisme yang belum mempunyai alat khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui rongga tubuh.
I. Protozoa
Gambar. pada Paramecium dan amoba
Mekanisme Pernapasan :
Oksigen di udara -> berdifusi melalui membran ke sitoplasama -> menuju
mitokondria -> oksigen digunakan untuk memecah senyawa organik ->
menghasilkan energi dan zat sisa berupa air dan karbon dioksida -> zat sisa
menuju membran -> karbon dioksida berdifusi-> karbon dioksida masuk ke
udara
Protozoa tidak mempunyai alat pernapasan khusus untuk memperoleh
oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen masuk ke dalam sel malalui
selaput plasma secara difusi. Demikian juga karbon dioksida dari dalam sel
deikeluarkan melalui selaput plasma.Hewan bersel satu hanya mempunyai satu sel,
oleh karena itu seluruh proses kehidupan dilakukan di dalam sel tersebut. Hewan
bersel satu sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Hewan ini hidup di
tempat-tempat berair, misal danau, sungai, laut, tanah basah.
Hewan bersel satu bernafas melalui seluruh permukaan tubuhnya. Pada saat hewan
ini bernafas, oksigen (O2) masuk dan karbondioksida (CO2) keluar melalui
permukaan tubuh secara difusi, yaitu O2 masuk dan CO2 keluar dengan cara
menembus dinding sel yang tipis. Contoh hewan bersel satu adalah Amuba,
Euglena dan ParamaeciumProtozoa tidak mempunyai alat pernapasan khusus untuk
memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Oksigen masuk ke dalam
sel malalui selaput plasma secara difusi. Demikian juga karbon dioksida dari dalam
sel deikeluarkan melalui selaput plasma
II. Porefera
Mekanisme Pernapasan :
Air beroksigen masuk ke tubuh melalui pori-pori -> oksigen dalam air
masuk melalui koanosit secara difusi dibawa ke mitokondria -> oksigen
dipakai mengurai senyawa organik -> menghasilkan karbon dioksida ->
karbon dioksida larut dalam air -> air dibawa menuju membran -> keluar dari
membran menuju spongosol -> digerakkan sel flagellum koanosit -> keluar
melalui oskulum
Gambar. Perbandingan sistem respirasi
pada Porefera dan Coelenterata
Porifera bernapas dengan cara memasukkan air melalui pori-pori (ostium)
yang terdapat pada seluruh permukaan tubuhnya, masuk ke dalam rongga
spongocoel. Proses pernapasan selanjutnya dilakukan oleh sel leher (koanosit),
yaitu sel yang berbatasan langsung dengan rongga spongocoe. Aliran air yang
masuk melalui ostium menuju rongga spongocoel membawa oksigen sekaligus
zat-zat makanan. Pengikatan O2 dan pelepasan CO2 dilakukan oleh sel leher
(koanosit). Selain melakukan fungsi pernapasan, sel leher sekaligus melakukan
proses pencernaan dan sirkulasi zat makanan. Selanjutnya, air keluar melalui
oskulum.
III. Anelida
Mekanisme Pernapasan :
Oksigen dari lingkungan berdifusi -> masuk ke kapiler darah pada kulit ->
oksigen diikat hemoglobin -> darah diedarkan ke seluruh tubuh ->
menghasilkan karbon dioksida -> karbon dioksida berdifusi keluar melalui
kulit
Cacing menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Hewan ini
memanfaatkan permukaan kulitnya untuk bernapas. Oleh karena itu, kulit cacing
tanah selalu basah untuk memudahkan terjadinya pertukaran udara. Di bawah
permukaan kulitnya yang basah tersebut, ternyata terdapat kapiler-kapiler darah.
Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi masuk ke dalam kulit, lalu ditangkap dan
diedarkan oleh sistem peredaran darah. Sebaliknya, karbon dioksida yang
terkandung dalam darah dilepaskan dan berdifusi keluar tubuh.
Sebagian besar Vermes bernapas menggunakan permukaan tubuhnya, misalnya
anggota filum Platyhelminthes yaitu Planaria dan anggota filum Annelida yaitu
cacing tanah (Pheretima sp.). Namun, pada beberapa Annelida bernapas dengan
insang, misalnya Annelida yang hidup di air yaitu Polychaeta (golongan cacing
berambut banyak) ini bernapas menggunakan sepasang porapodia yang berubah
menjadi insang.
Pada Planaria, O2 yang terlarut di dalam air berdifusi melalui permukaan
tubuhnya. Demikian juga dengan pengeluaran CO2. Pada cacing tanah, O2
berdifusi melalui permukaan tubuhnya yang basah, tipis, dan memiliki pembuluh
- pembuluh darah. Selanjutnya, O2 diedarkan ke seluruh tubuh oleh sistem
peredaran darah. CO2 sebagai sisa pernapasan dikeluarkan dari jaringan oleh
pembuluh darah, kemudian keluar melalui permukaan tubuh secara difusi.
IV. Mollusca
Mekanisme Pernapasan :
oksigen dari luar -> masuk ke tubuh -> melalui paru-paru (moluska darat) /
insang (moluska air) -> menuju ke jantung -> melalui aorta -> menyebar ke
hemosoel
Hewan bertubuh lunak (Mollusca) yang hidup di air, seperti siput, cumi-
cumi, dan kerang (Bivalvia) bernapas menggunakan insang. Aliran air masuk ke
dalam insang dan terjadi pertukaran udara dalam lamela insang. Mollusca yang
hidup di darat, seperti siput darat (bekicot) bernapas menggunakan paru-paru.
V. Insecta
1. Alat Respirasi pada Serangga
Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di
kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh
silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen
tubuh. Spirakel men punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka
dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka
selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat
Gambar. Trakea pada serangga
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel
menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang
lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh
jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan,
dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara
trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan
kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.
Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai
berikut :
Pernapasan dilakukan menggunakan trakea yang seperti tabung berisi udara. Tabung itu
terbuka di permukaan thoraks dan abdomen melalui pasangan katup spirakel. Sistem
pernapasan pada belalang sama saja dengan sistem pernapasan pada serangga lain
seperti nyamuk, lalat, dan kupu-kupu. Belalang berukuran lebih besar mungkin perlu lebih
sering membuka ventilasi tubuhnya untuk membuka beberapa spirakel. Belalang
menggunakan otot abdominal untuk mengembangkan tubuhnya dan memompa air ke
dalam sistem pernapasannya
Oksigen dari luar masuk lewat spirakel kemudian menuju pembuluh-pembuluh trakea.
Pembuluh trakea akan bercabang hingga menjadi cabang halus yang disebut trakeolus.
Trakeolus adalah tempat terjadinya pertukaran gas dengan sel-sel tubuh. Darah tidak
mengangkut oksigen, melainkan hanya mengangkut sari-sari makanan. Trakeolus tidak
berlapis kitin, berisi cairan, dan tersusun oleh sel yang disebut trakeoblas. Cairan pada
ujung trakeolus berfungsi supaya udara mudah berdifusi ke jaringan. Jika otot perut
belalang berkontraksi maka trakea memipih sehingga udara kaya karbon dioksida keluar
dari tubuh. Jika otot perut berelaksasi maka trakea kembali pada volume semua sehingga
udara luar yang kaya oksigen masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan mengedarkannya ke seluruh
tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari
tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari
makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi
ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan
menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat
menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai
gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral.
Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-
sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi
menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus
serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui
pembuluh trakea.
VI. Pisces
Gambar. Struktur insang pada ikan dan aliran air yang masuk ke insang
Pernapasan juga merupkan salah satu kebutuhan yang sangat mendasar bagi
kehidupan seekor ikan. Ikan harus mendapatkan supply oksigen yang cukup di dalam
jaringannya agar dapat melepas energi melalui oksidasi lemak dan gula. Energi yang
terlepas dipergunakan untuk kegiatan tubuh didalam menjalani masa kehidupannya.
Ikan hanya dapat hidup di air dan mempunyai alat pernapasan yang khusus. Ikan
bernapas dengan insang yang terdapat pada sisi kanan dan kiri kepala Insang berbentuk
lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari
insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan
kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap
filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh
darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan
CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang
disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh
operkulum
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi
sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan
osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke
atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak
teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi
yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan
lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung
renang yang terletak di dekat punggung.
Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu
insang luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.
Morfologi Bentuk Insang
Pada prinsipnya ada dua macam bentuk isang, yaitu :
1. Insang yang mempunyai tutup insang, misalnya teleostei.
2. Insang yang tidak memiliki tutup insang, misalnya selachii. Pada selachii ini arcus
branchiallis mempunyai lanjutan yang panjang dan ujungnya melengkung disebut
sebagai : septum interbranchiale.
Mekanisme pernafasan pada teleostei dapat dibedakan menjadi dua fase yaitu : \
Fase inspirasi : pemasukan oksigen ke dalam alat pernapasan. Fase ini dapat terjadi
apabila tekanan cavum oris lebih kecil dari pada tekanan di luar.
Fase ekspirasi : proses pelepasan udara dari alat pernafasan kealam sekitarnya. Fase
ini dapat terjadi apabila tekanan dalam cavum oris lebih besar dari pada tekanan di
lingkungan luar.
Oleh karena pada golongan selachii tidak mempunyai tutup insang maka mekanisme
pernafasan golongan ikan tersebut dilakukan dengan cara memperbesar atau memperkecil
cavum oris dengan jalan menurunkan atau menaikkan dasar mulut. Untuk beberapa ikan
membutuhkan alat bantu pernafasan, ada beberapa macam alat bantu pernafasan, yaitu :
1. labyrinth : merupakan rawan yang berlipat-lipat seperti bunga mawar yang
mengandung epithelium pernafasan. Terletak dalam suatu kantong di daerah derso
lateral pre operculum. Misalkan terdapat pada ikan Tricogaster sp, Halostoma sp,
Anabas sp.
2. amborescene : merupakan bangunan yang berbentuk seperti pohon yang terletak pada
bagian atas lengkung insang kedua dan ketiga. Misalnya pada ikan Clarias sp.
3. diverticula : terletak pad daerah pharynx. Misalnya pada ikan Ophiocephalus sp.
Gelembung Renang
Gelembung renang pada ikan berwarna keputih-putihan. Secara umum
gelembung renang ikan terdiri dari dua rongga. Tetapi ada juga jenis ikan yang sulit
ditemukan gelembung renangnya. Bentuk gelembung renang pada setiap jenis ikan
cukup bervariasi. Bahkan diantara kedua rongga itu bisa juga bervariasi seperti halnya
pada ikan mas (Cyprinus carpio) rongga bagian anterior lebih besar dari pada rongga
bagian posterior. Tetapi ada juga yang bagian posterior lebih besar dari pada bagian
anterior contoh pada ikan tawes (Puntius javanicus).
Pada beberapa jenis ikan, pneumatocyv mempunyai hubungan dengan
esophagus dengan perantara suatu saluran yang disebut sebagai : ducus pneumaticus.
Berdasarkan ada tidaknya ducus pneumaticus ini maka ikan dapat digolongkan menjadi
dua golongan yaitu :
1. Physostomy, yaitu golongan ikan yang mempunyai ducus pneumaticus
2. Physoclisti, yaitu golongan ikan yang tidak mempunyai ducus pneumaticus
Golongan ikan yang tidak mempunyai ducus pneumaticus, pemasukan dan
pengeluaran udara ke dalam pneumatocyt dilakukan oleh suatu bangunan yang terdapat
pada bagian muka atas dari dinding pneumatocyt yang disebut macula rubra. Macula
rubra ini berupa anyaman pembuluh darah yang disebut sebagai rate mirabile.
VII. Amphibi
A. Alat pernapasan pada katak
Pada katak: proses respirasi dilakukan dengan menggunakan paru-paru dan kulit.
Katak Mengalami metamorfosis sempurna:
1. Telur katak : bernafas secara difusi melalui permukaan sel telur
2. Kecebong tanpa kaki sampai umur 20 hari : dengan insang luar
3. Kecebong berkaki setelah umur 20 hari : dengan insang dalam
4. Katak kecil berekor : insang dalam dan kulit
5. Katak dewasa tanpa ekor : Paru-paru dan kulit
b. Mekanisme Respirasi
Katak dalam daur hidupnya mengalami metamorfosis atau perubahan bentuk.
Pada waktu muda berupa berudu dan setelah dewasa hidup di darat. Mula-mula
berudu bernapas dengan insang luar yang terdapat di bagian belakang kepala. Insang
tersebut selalu bergetar yang mengakibatkan air di sekitar insang selalu berganti.
Oksigen yang terlarut dalam air berdifusi di dalam pembuluh kapiler darah yang
terdapat dalam insang.
Setelah beberapa waktu insang luar ini akan berubah menjadi insang dalam
dengan cara terbentuknya lipatan kulit dari arah depan ke belakang sehingga
menutupi insang luar. Katak dewasa hidup di darat, pernapasannya dengan paru-paru.
Selain dengan paru-paru, oksigen dapat berdifusi dalam rongga mulut yaitu melalui
selaput rongga mulut dan juga melalui kulit
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.
Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan banyak
terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut
dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga
mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan
kulit, ini dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung
banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat
kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke
jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit pare-paru
(arteri pulmo kutanea.
Katak tidak memiliki tulang rusuk dan diafragma sehingga pernafasan
dilakukan oleh : Otot Rahang bawah, Otot Sternohioideus, Otot Geniohioidieus dan
otot perut. Berikut di bawah ini mekanisme respirasi katak.
Gambar . Mekanisme respirasi katak dewasa
Dalam paru-paru terjadi mekanisme inspirasi dan ekspirasi yang keduanya terjadi saat
mulut tertutup. Fase inspirasi adalah saat udara (kaya oksigen) yang masuk lewat selaput
rongga mulut dan kulit berdifusi pada gelembunggelembung di paru-paru. Mekanisme
inspirasi adalah sebagai berikut. Otot Sternohioideus berkonstraksi sehingga rongga mulut
membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane.
Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus
berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong
oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Dalam paru-paru terjadi pertukaran gas,
oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paruparu dan sebaliknya, karbon
dioksida dilepaskan ke lingkungan. Mekanisme ekspirasi adalah sebagai berikut. Otot-otot
perut dan sternohioideus berkontraksi sehingga udara dalam paru-paru tertekan keluar dan
masuk ke dalam rongga mulut. Celah tekak menutup dan sebaliknya koane membuka.
Bersamaan dengan itu, otot rahang bawah berkontraksi yang juga diikuti dengan
berkontraksinya geniohioideus sehingga rongga mulut mengecil. Dengan mengecilnya
rongga mulut maka udara yang kaya karbon dioksida keluar
VIII. Reptil
Reptil bernapas dengan paru – paru. Udara masuk melalui hidung => batang
tenggorokan => paru – paru. Dalam paru – paru, oksigen diserap, sedangkan karbon
dioksida dikeluarkan. Contoh reptile adalah ular, kadal, buaya, cicak, dan biawak.
Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-
paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi
memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.
Pada kadal, kura-kura, dan buaya, paru-paru lebih kompleks, dengan beberapa
belahan-belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Reptil yang
sering berkubang di air misalnya buaya, lubang hidungnya dapat ditutup
selamamenyelam. Tujuannya agar air tidak masuk ke dalam paru – paru.
IX. Aves
a. Sistem respirasi aves
1) Jalur Pernapasan Burung
Pada burung, tempat berdifusinya udara pernapasan terjadi di paru-paru. Paru-
paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang dilindungi oleh
tulang rusuk.
2) Alat Pernapasan Burung
Selain paru-paru, burung biasanya memiliki 4 pasang perluasan paru-paru yang
disebut pundi-pundi hawa atau kantung udara (saccus pneumaticus) yang menyebar
sampai ke perut, leher, dan sayap. Kantung-kantung udara ini terdapat pada pangkal
leher (saccus cervicalis), rongga dada (saccus thoracalis anterior dan posterior), antara
tulang selangka atau korakoid (saccus interclavicularis), ketiak (saccus axillaris), dan
di antara lipatan usus atau rongga perut (saccus abdominalis). Kantung udara
berhubungan dengan paru-paru, berselaput tipis, tetapi tidak terjadi difusi udara
pernapasan. Adanya kantung udara mengakibatkan, pernapasan pada burung menjadi
efisien.
Kantung udara memiliki beberapa fungsi berikut.
1. Membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang, karena menyimpan oksigen
cadangan.
2. Membantu mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya panas
badan secara berlebihan.
3. Membantu memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring.
4. Mengatur berat jenis (meringankan) tubuh pada saat burung terbang.
b. Mekanisme Pernapasan pada Burung
Gambar. . Sistem Pernapasan pada Burung
1. Pada Saat Istirahat
1. Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan – volume rongga dada membesar –
tekanan mengecil – udara akan masuk melalui saluran pernapasan. Saat inilah
sebagian oksigen masuk ke paru-paru dan O2berdifusi ke dalam darah kapiler, dan
sebagian udara dilanjutkan masuk ke dalam katong-kantong udara.
2. Fase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula – rongga dada mengecil –
tekanan membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan udara dalam kantong-
kantong hawa bersama-sama keluar melalui paru-paru. Pada saat melewati alveolus,
O2 diikat oleh darah kapiler alveolus, dan darah melepas CO2. Dengan demikian,
pertukaran gas CO2 dan O2 dapatberlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.
2. Pada Saat Terbang
Pada saat terbang, burung tidak dapat menggerakkan tulang rusuknya. Oleh sebab
itu, pada saat burung terbang yang berperan penting dalam pernapasan adalah kantong
hawa. Inspirasi dan ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa
antar tulang korakoid (bahu) dan pundi hawa bawah ketiak.
1. Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid terjepit,
sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke pundi hawa
ketiak melewati paru-paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi
pertukaran gas O2 dan CO2.
2. Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit,
sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga udara mengalir
keluar dari kantong hawa melewati paru-paru sehingga terjadilah ekspirasi. Saat
melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.
Dengan cara inilah inspirasi dan ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat
terbang. Jadi pertukaran gas pada burung saat terbang juga berlangsung saat inspirasi
dan ekspirasi.
X. Mamalia
Alat Pernafasan Mamalia Hewan yang menyusui anaknya disebut mamalia.
Mamalia ada yang hidup di darat dan ada yang hidup di air. Mamalia yang hidup di
darat mempunyai alat pernafasan mirip dengan manusia, yaitu hidung, pangkal
tenggorok, batang tenggorok, dan paru-paru. Mamalia yang hidup di air juga bernapas
dengan paru-paru, tetapi pada hidungnya dilengkapi katup. Katup itu akan menutup
pada saat menyelam dan akan terbuka pada saat muncul dipermukaan air. Pada saat
muncul di permukaan, air mamalia yang hidup di air mengambil oksigen serta
mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Contoh mamalia yang hidup di air adalah
paus, lumba-lumba dan duyung
Sistem Respirasi pada paus
Mamalia perlu bernapas dengan teratur, karenanya air bukan lingkungan yang
tepat bagi mereka. Namun sebagai mamalia laut, paus mengatasi masalah ini dengan
sistem pernapasan yang jauh lebih efisien dibandingkan kebanyakan hewan darat.
Paus mengembuskan napas dengan mengeluarkan 90% udara yang dipakainya. Jadi
paus hanya perlu bernapas sekali-sekali. Pada saat yang sama, zat pekat yang
dimilikinya yang disebut "mioglobin" membantunya menyimpan oksigen dalam otot.
Dengan bantuan sistem ini, paus gin-back, misalnya, dapat menyelam hingga
kedalaman 500 meter dan berenang selama 40 menit tanpa bernapas sama sekali.idak
seperti mamalia darat, lubang hidung paus terletak di punggungnya agar ia mudah
bernapas. Spesies dari tipe yang dapat membahayakan biota laut, akibat terjadinya
penurunan oksigen terlarut atau disebut spesies "anoxious".
DAFTAR PUTAKA
https://sainsone.files.wordpress.com/2008/06/sistem-respirasi-pada-hewan.pdf ( Diakses tanggal 21 juli 2017)
staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bb2-Respirasi.pdf
Niati, Sarah. 2013. Makalah Sistem Respirasi Hewan Vertebrata Dan Invertebrata. Universitas Lampung.