was i going to die [part 1]

22
Title : If I Was Going to Die?? / Two Shoot / 1 of 2 Author : NynggaRhezthy MvpGirl's Genre : fantasy, sad, romance, life Rating : PG-15 #mungkin# Cast : Kim HyeRa Byun BaekHyun a.k.a BaekHyun EXO-K Kim JoonMyun a.k.a Suho EXO-K NB: Other cast find it by yourself! Annyeong!!! It’s my 2 nd fanfiction! Ceritanya sih author mw bkind genre fantasy, tpi ini jadinya. N mudah-mudahan readers ga kcewa ye?!!^^ hehehe.. Ceekkiidooottt!! Kim Hye Ra POV Haahhhh aku capekkk,, setiap aku pulang selalu saja sepi. Hanya ada aku diapartemen ini. Apartemen yang tidak terlalu besar untuk ku tempati sendiri, ini adalah apartemen pemberian kedua orang tuaku sebagai hadiah kelulusanku sebelum mereka meninggal. Ya, appa dan eomma ku meninggal 5tahun yang lalu sesaat setelah

Upload: nynggarhezthy-mvpgirls

Post on 27-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

I only have fanfiction, sorry

TRANSCRIPT

Page 1: Was I Going to Die [Part 1]

Title : If I Was Going to Die?? / Two Shoot / 1 of 2

Author : NynggaRhezthy MvpGirl's

Genre : fantasy, sad, romance, life

Rating : PG-15 #mungkin#

Cast :

Kim HyeRa

Byun BaekHyun a.k.a BaekHyun EXO-K

Kim JoonMyun a.k.a Suho EXO-K

NB: Other cast find it by yourself!

Annyeong!!! It’s my 2nd fanfiction! Ceritanya sih author mw bkind genre fantasy, tpi ini

jadinya. N mudah-mudahan readers ga kcewa ye?!!^^ hehehe..

Ceekkiidooottt!!

Kim Hye Ra POV

Haahhhh aku capekkk,, setiap aku pulang selalu saja sepi. Hanya ada aku diapartemen ini. Apartemen yang tidak terlalu besar untuk ku tempati sendiri, ini adalah apartemen pemberian kedua orang tuaku sebagai hadiah kelulusanku sebelum mereka meninggal. Ya, appa dan eomma ku meninggal 5tahun yang lalu sesaat setelah menghadiri acara kelulusanku karena kecelakaan yang tragis. Ciihh,,, aku tak akan mengingatnya lagi setelah ini, karena ini begitu menyakitkan untuk ku. Hmm, tidur, mandi, tidur, mandi, tidur saja aku sudah terlalu capek hari ini..

***

Page 2: Was I Going to Die [Part 1]

“hey,, aku dimana?? Gelap, Bukankah aku tadi tidur? Apa lampunya mati?? Ku rasa tidak” aku pun berjalan untuk mencari penerangan.

Brukkkkkk…

Sepertinya aku menabrak sebuah tembok, hmm kurasa aku salah jalan. Aku pun berjalan kearah yang lain..

Brukkkkkk…

Ku rasa hal yang tadi terulang lagi. Heiii,, aku dimana?? Ini bukan apartemenku!! Apartemenku tidak sesempit ini!!!! Hey!!

“Aaaaaa… siapapun keluarkan aku dari sini!! Aku benci tempat yang sempit” aku pun berteriak sekencang mungkin. Tetapi sia-sia hanya ada gema suaraku saja

“Siapapun tolong aku!!!!!!!”

“tenang kau ditempat yang aman..” ucap sebuah suara yang mengagetkanku

“ssi..siapa kau? Tolong keluarkan aku!!!” teriakku lagi

“Kau mau tahu siapa aku? Baiklah,, aku adalah orang yang akan merebut nyawamu” suara itu terdengar halus tetapi cukup mencengangkan.

“Nyawaku? Apa kau malaikat pencabut nyawa?” tanyaku dengan keringat yang bercucuran,, aigoo.. ruangan ini semakin sempit.

“tunggu saja saatnya dan kau akan tahu, hahaha” suara tawa itu sangat mengerikan. Ya tuhan!! Ruangan ini semakin menyempit,, jangan biarkan aku mati sekarang.

“Tolongggggg!!!! Siapapun tolong aku!! Aku mohon!!” ruangan ini benar benar menghimpit tubuhku

“Aaaarrrggghhh…” aku pun terbangun, keringat bercucuran dari tubuhku. Mimpi? Syukurlah hanya mimpi buruk. Apa aku benar-benar akan mati? Ya tuhan semoga itu hanya bunga bangkai tidurku, mimpi yang tak penting. Semoga saja….. Dan aku melanjutkan tidurku kembali,,

*****

“Hhooaammbbb… tidurku benar-benar tak nyenyak gara-gara mimpi itu” omelku dengan badan yang masih lesu. Tiba-tiba…

“Pranggggg” terdengar suara kaca pecah dari dapur

“Suara apa itu?” aku pun bergegas menuju dapur apartemenku.

Page 3: Was I Going to Die [Part 1]

“gelas pecah?? Bagaimana bisa?” gumamku dengan raut wajah yang bingung. Lalu akupun membersihkan pecahan gelas tersebut dengan wajah yang masih bingung dan bergegas mandi lalu kemudian bekerja. Ya , aku bekerja pada seorang namja untuk menjadi asistennya pada sebuah klinik kesehatan yang cukup besar di Incheon.

*****

Author POV

@Klinik

“Annyeong haseyo, Suho oppa” sapa seorang yeoja pada namja didepannya.

“Annyeong haseyo, HyeRa-ah. Kau sudah datang?” jawab namja itu pada HyeRa. “apa kau baik-baik saja? Nampaknya kau kurang sehat” timpalnya lagi

“oh, anieyo. Aku hanya kurang tidur, baiklah aku keruangan ku dulu ne oppa”

“baiklah…”

HyeRa POV

Suho oppa, dia dokter di klinik ini dan dialah atasanku. Aku bekerja paruh waktu hanya sampai jam 12 siang. Dia orang yang baik, aku sudah menganggapnya sebagai oppaku sendiri. Di klinik pun kami sudah sangat akrab seperti kakak beradik. Dia satu-satunya oppaku yang paling kyeopta, hehehe. Setelah jam 12 siang aku akan melakukan pekerjaanku yang lainnya, hmm.. pekerjaan yang paling aku sukai di dunia ini. Apa itu? Rahasia #eh, spa yg pgn tau?? keGRan loe Ra!! -plak-#

Ceklekkk

“ada apa oppa??” tanyaku pada suho oppa yang tiba-tiba masuk ruangan

“HyeRa-ah, tampaknya kita harus melayat(?). Ibu Direktur Nam meninggal, nampaknya kita nanti pulang lebih awal karena itu klinik akan tutup 2hari” jawab Suho oppa

“baiklah oppa, bolehkah aku menumpang mobilmu??” ucapku dengan puppy eyes

“tentu saja. Ayo” ucap suho oppa sambil merangkul leherku.

“tapi bisakah kita ke apartemenku sebentar?” pintaku pada suho oppa

“untuk apa?”

“apa kita akan kesana dengan baju seperti ini?”

“Kalau ke apartemenmu, kita akan terlambat HyeRa-ah. . ”

Page 4: Was I Going to Die [Part 1]

“Lalu?”

“Ke apartemenku saja,, aku punya baju hitam milik noonaku yang tertinggal di sana. Ku rasa akan pas dibadanmu.” Tawar suho oppa

Hmmm, apa boleh buat. Kalau memutar ke apartemenku juga akan membutuhkan waktu yang lama. Karena jarak rumah ku ke rumah direktur Nam juga cukup jauh.

“baiklah oppa” ucapku sambil tersenyum.

*****

@Suho’s Apartemen

Suho POV

“ini pakailah.. ” Ucapku sambil memberikan baju hitam pada HyeRa. “secepat mungkin ne, karena kita juga harus cepat sampai disana”

“Oppa bawel. Ok, Only five minutes..” ucap HyeRa sambil mengedipkan sebelah matanya.

Aigoo, anak itu benar-benar yeppeo. Aku pun juga bergegas memakai jas hitamku..dan selesai.” Aku memang benar-benar kyeopta” pujiku sambil melihat wajahku dicermin #ini lagi PDnya minta ampun, tpi emg kyeopta kog^^#

“HyeRa, ini sudah lebih dari 5 menit!!!” ucapku sedikit berteriak

“ne oppa, aku sudah selesai” diapun keluar dengan baju yang kuberikan tadi. Yeppeotta! Rambut lurus yang dibiarkan terurai panjang dengan mata yang berbinar. Coba dia jadi yeojachinguku..

”Heyyy!! Apa yang aku pikirkan” gumamku dalam hati

“baiklah HyeRa, kajja kita berangkat” akupun menggandeng tangannya

“ne oppa, kajja.” Ucapnya menarik tanganku.

*****

@Direktur Nam’s home

HyeRa POV

“Oppa aku izin ketoilet sebentar ne” izinku pada suho oppa

“ne, apa perlu ku antar??” tawarnya padaku

Pleetakkkk. Aku pun melayangkan sebuah jitakan kecil dikepalannya. “Ani, aku bisa sendiri”

Page 5: Was I Going to Die [Part 1]

“appo hyeRa-ah” rengeknya kesakitan

“salah sendiri, weekkk” ucapku mehrong dan langsung meninggalkannya

*****

Ditoilet aku hanya mencuci muka “Hah segarnya…” ucapku sambil menatap cermin toilet

“Aaaaahhhh..” aku menjerit tiba-tiba, melihat sesosok namja bersayap dicermin. Tapi, setelah kulihat kebelakang tak ada siapa-siapa. Apa aku berhalusinasi? Ku rasa tidak, aku melihatnya dengan jelas. Tapi, entahlah. Kurasa aku ingin pulang. Aku pun bergegas menemui Suho oppa..

“oppa, bisa kita pulang sekarang? Aku ada janji dengan temanku di taman apartemen”. Aku berbohong padanya. Aku hanya ingin menghirup udara segar di taman, sebelum melakukan pekerjaanku lainnya.

“baiklah, kita pulang. Mau ku antar?” tawarnya padaku.

“pasti oppa, hemat ongkos. Hehehe ”

“dasar anak ini. Kajja!!”

“ne”

*****

@HyeRa appartemen’s park

Author POV

“Ya tuhan, apa yang salah padaku?? Mimpi itu, kejadian ditoilet tadi?? Apa aku benar-benar akan mati??” gumam HyeRa dalam hati. HyeRa pun menundukkan kepalanya sejenak , meresapi setiap kejadian ganjil yang ia alami akhir-akhir ini.

“Kaki?? Bukankah Suho oppa tadi sudah pulang? Lalu siapa yang berdiri dihadapanku? Pengem..ii..ss..kkahh??”

“Aaaaaahhhh…” HyeRa pun terperanjat kaget saat menemui sosok dihadapannya.

“ssii…ssiiapa kau? Kenapa kau datang kemari? Ada perlu apa kau kemari?? Sa..sayap?? apa kau mau mencabut nyawaku??” ucap HyeRa

“tenanglah, aku bukan malaikat pencabut nyawa” jawab namja didepannya sambil tersenyum

“apa kau malaikat yang ingin melindungiku dari malaikat pencabut nyawa??” tanya hyera yang terlihat shock

“bukan juga,, kau mau tahu siapa aku??”

Page 6: Was I Going to Die [Part 1]

“baiklah katakan, jangan berbelit-belit”

“aku yang akan menggantikan nyawamu, bukan mencabut nyawamu. Arra??”ucap namja itu sembari duduk di sebelah HyeRa

“Ani, aku tak mengerti maksudmu..” ucap Hyera tak mengerti

“Naneun BaekHyun, Byun Baekhyun imnida. Aku dihukum oleh appaku karena telah melanggar aturan-aturan langit” jawab namja yang ternyata bernama Baekhyun itu

“aturan langit?? Lalu apa hubungannya denganku?”

“ya, aturan langit ”Tidak diperbolehkan berinteraksi dengan manusia bagi penghuni langit”. Sudah kesepuluh kali ini aku melanggarnya..”

“sepuluh kali? Untuk apa? ” ucap HyeRa tak percaya

“ne, aku tertarik dengan kehidupan dua orang manusia di ujung kota Ch’angwon. Seorang haelmoni dan seorang cucu kecilnya. Sudah sepuluh kali ini juga aku mengunjungi mereka. Sekarang aku mendapatkan hukumannya. ” jawab Baekhyun pasrah

“mwoya??”

“aku harus mengorbankan seorang manusia demi hidup bersama mereka dan menjadi manusia seutuhnya. Aku telah memutuskan untuk tidak hidup dilangit lagi dan orang yang harus dikorbankan itu adalah kau Kim HyeRa ” ucap baekhyun mengalihkan pandangannya ke HyeRa

“mm..wwoya? apa kau bercanda??berarti aku akan ma..”

“ya, kau akan mati..”

“itu tidak mungkin, apa kau bercanda? Aku yakin ini hanya halusinasiku!! Itu tidak mungkin!!”

“ani, kau tidak berhalusinasi. Ini takdir, setiap manusia akan mati. Dan kelak jika aku menjadi manusia, aku juga akan mati pada waktu yang telah ditakdirkan.”

“apa kita tidak bisa mengubah takdir itu?”

“sangat sulit mengubahnya,,”

“baiklah, tapi mengapa orang-orang melihat kearahku?” ucap Hyera dengan tatapan nanar

“Aigoo, aku lupa merubah wujudku. Mereka tidak melihatku dengan keadaanku yang masih bersayap. Hanya kau yang bisa melihatku. Mianhae..”

“jadi mereka mengiraku berbicara sendiri?”

“sayangnya iya, hehehe. Mianhae” ucap Baekhyun cengengesan

Page 7: Was I Going to Die [Part 1]

“kau bahkan masih bisa tertawa diatas pendertaanku? Cihh..” keluh Hyera membuang muka

“bagaimana tidak bisa? Aku akan segera menjadi manusia..” ucap Baekhyun sembari berdiri mengulurkan tangannya pada HyeRa

“untuk apa, kau mengulurkan tanganmu? Bukankah aku akan mati?”

“hmm, bukankah ini sudah jam 12 siang?? Saatnya kau bekerja. Ani.. tapi menurutku membantu. Tenang kau tidak akan mati hari ini..” jawab Baekhyun dengan wajah innoncentnya.

“Bagaimana kau tahu? Pekerjaanku? Namaku? Aku tidak mati hari ini?” Tanya HyeRa terheran-heran

“Rahasia. Aku akun menemuimu setelah kau pulang nanti. Annyeong ”

Blusshhh. Sosok itu menghilang seketika. Kini yang tersisa hanya Hyera yang berjalan gontai menuju halte bus yang akan membawanya kesuatu tempat.

*****

@ Cancer Institution

HyeRa POV

Akhirnya aku sampai di tempatku bekerja. Ani, aku membantu disini setiap jam 12 siang. Aku akan pulang jika kurasa semuanya sudah cukup. Aku membantu suster-suster untuk mengurus anak-anak yang menderita kanker, aku membantu secara sukarela. Dalam hidup ku tidak ada hal lain yang menyenangkan selain berguna bagi orang lain. Tapi sepertinya hal itu akan segera musnah, karena aku akan pergi dari dunia ini.

“noona..noona..” ucap seorang namja kecil berusia 7 tahun padaku

“owh ne woo.. ” Shin Ae Woo, dia salah satu penderita kanker paru-paru stadium 2 dipanti ini. Dia juga sudah tak memiliki keluarga lain selain kami disini. Dan ia adalah salah satu dari banyak anak yang tak memiliki keluarga di panti ini.

“kenapa noona melamun?? Mau menemaniku bermain?” tawarnya padaku

“aniyo, kajja” akupun langsung menggendongnya dan membawanya berlari. Bukankah aku cukup kuat membawa seorang anak berusia 7 tahun digendonganku berlari?? Aku sudah biasa melakukannya. Setiap aku datang kemari, rasa penat dan lelah ku hilang bersama canda tawa mereka, bersama semangat mereka untuk tetap hidup.

“Annyeonghaseyo..” ucap sebuah suara menghentikan kegiatanku

“nado annyeong sus...” aku terkejut ternyata dia bukan suster. “mau apa kau kemari?? ” timpalku kembali dengan nada ketus

Page 8: Was I Going to Die [Part 1]

“mau aku bantu?” ucap namja itu

“apa kau akan membuatku seperti orang gila didepan anak-anak ini Baekhyun-ssi??”

“mereka bisa melihatku, bukankah begitu anak-anak??” ucap Baekhyun seraya berjalan dan kemudian menggendong salah satu dari mereka.

“ne, oppa kyeopta” ucap gadis bernama Kang SooJin yang kini berada di punggung baekhyun

“bagaimana kau bisa melakukan ini…” ucap HyeRa tak percaya

“Rahasia. Nanti kau akan tau, sekarang selesaikan tugasmu dulu kalau kau ingin tahu.” Ucap Baekhyun seraya menjauh dariku bersama anak-anak tersebut. Meninggalkanku yang kebingungan

“hhuuhhh..” aku mendengus kesal.

*****

“Baiklah, silahkan masuk. Ini apartemenku. Disini aku tinggal sendiri, jadi kau jangan macam-macam ne” ucapku ketus padanya

“Aku sudah tau,,” ucap baekhyun seraya masuk kedalam apartemen. Baiklah aku tak akan bertanya bagaimana, karena pasti jawabnya adalah rahasia.

“baiklah, aku akan membersihkan badanku dulu ne. setelah itu kau harus cerita padaku” ucapku pada baekhyun.

“Ne..”

Baekhyun POV

“ini sangat sepi dari apa yang aku kira..” ucapku perlahan

Cekkllekkkk. “Kau sudah selesai?” tanyaku pada Hyera

“Ne, sekarang ceritakan padaku secara jelas..” pintanya padaku

“Baiklah, kau akan mati 7 hari terhitung mulai hari ini” ucapku tegas padanya

“Mwo?? 7 hari?? Apa aku benar-benar akan mati demi keinginanmu? Tapi kenapa harus aku?”ucapnya tak percaya

“Mungkin ini terdengar egois, tapi ini takdir. Kau, kenapa harus kau? Karena kita lahir di hari, tanggal, tahun, waktu, jam, menit dan detik yang sama” aku pun menatap matanya dalam, yah aku sangat paham perasaannya saat ini.

Page 9: Was I Going to Die [Part 1]

“lalu untuk apa kau masih disini? Bukankah kau sudah memberitahukan hal ini padaku? Mengapa kau tak pergi sekarang” ucap HyeRa pasrah. Seakan tak ada lagi yang bisa ia lakukan

“aku akan menuruti apa yang kau minta selama 7hari menjelang kematianmu,”

“apapun?? ” Tanya HyeRa padaku. Ku rasa aku tahu apa yang ia inginkan saat ini

“apapun, kecuali menyembuhkan sebuah penyakit” aku tahu apa yang ia pikirkan. Memintaku untuk menyembuhkan anak-anak penderita kanker tersebut.

“jadi kau tak bisa melakukannya?” tanyanya padaku. Benar bukan?? “tidak,aku tak bisa melakukannya. Mianhae..” sesalku padanya.

“baiklah, akan kupikirkan lagi. Sekarang aku akan tidur. Pergilah!!”

“hey!! Kau mengusirku??” ucapku sambil mengerucutkan bibirku.

“bukankah kau akan menuruti apa mauku?”

“baiklah, aku pergi”

Ku lihat dia merebahkan tubuhnya ke kasur. Ya, aku tidak benar-benar pergi, aku hanya membuat diriku tak terlihat olehnya. Aku pun ikut merebahkan tubuhku disebelahnya, aku menerawang ke atap-atap apartemenya, memejamkan mataku perlahan…

*****

HyeRa POV

“Apa kau tak berangkat kerja? Jam segini baru bangun? Dasar pemalas” ucap sebuah suara mengagetkanku.

“siapa kau?” ucapku malas.

“Ayo bangunlah…” ucapnya lagi menarik tanganku menuju dapur.

“Ne..ne, baekhyunnie… Tapi bagaimana kau bisa masuk, eoh??” tanyaku padanya sambil mengucek(?) mataku.

“Aku bisa datang dan pergi sesukaku. Ini makanlah..” ucapnya menyodorkan sepiring pasta

“Apa kau yang membuatnya??”tanyaku ragu.

“Ne, lalu siapa? Kau?” ucapnya sambil memakan pasta yang telah ia buat. “Cepat makanlah,, keburu dingin”

“Oh, ne..” akupun mencicipi pasta dari baekhyun. “Hmmm, mashitaaa”

“Ternyata hantu bisa memasak juga yah!!” ledekku padanya

Page 10: Was I Going to Die [Part 1]

“Heii, aku bukan hantu. Aku akan menjadi manusia”ucapnya tak mau kalah

“Ne..ne arasseo” aku pun meninggalkannya menuju kamar mandi

“mau kemana kau? Habiskan makananmu dulu” teriaknya padaku

“Nanti!!!” teriakku sambil mengunci pintu kamar mandi. Tetapi, tiba-tiba….

“Hey, sebelum mandi habiskan dulu makananmu. Kau bilang pasta ini enak bukan? Sekarang makanlah, buka mulutmu…” dia benar-benar mengagetkanku.

“Baekhyunnie!!!! Kenapa kau masuk sembarangan? Kau mau mengintipku eoh?” ucapku belepotan sembari memakan pasta yang baekhyun suapkan

“tenang aku tak akan mengintipmu.. habiskan ini dulu!!” diapun menyuapkan pasta terakhirnya.

“sekarang silahkan mandi” ucapnya tersenyum padaku.

“dan sekarang kau pergilah!!” ucapku sembari mendorong tubuhnya dari kamar mandi

“baiklah selamat mandi” ucapnya cengengesan. Brakkkkk.. akupun menutup pintu kamar mandi “hhuhh dasar aneh. Mau mati aja repotnya minta ampun. Apa setiap orang akan mengalami hal sepertiku ini??” gumamku kecil.

******

“Kau tak bekerja?” Tanya baekhyun padaku

“ani, klinik diliburkan 2 hari” jawabku singkat

“Ohh, lalu apa kau akan menghabiskan waktumu untuk duduk-duduk di depan TV saja seperti ini?” Tanya baekhyun sembari mengganti channel TV

“Tak ada yang bisa kulakukan saat ini selain merenungi nasib” ucapku lemas

“Hidupmu hanya tinggal beberapa hari saja!! Mengapa kau tak memanfaatkannya?? Benar –benar babo saram”

“Jam segini, anak-anak juga masih belajar. Suho oppa,, ku rasa dia juga sibuk. Kemarin, dia meminta maaf tak bisa menemaniku saat libur. Hahhh, membosankan” lirihku.

“Apa ka benar-benar tak ada ide??” Tanya baekhyun

“eobsoyo…” ucapku malas

“baiklah, ayo kita jalan-jalan. Kurasa disini panas..” ajak baekhyun sambil mengipaskan(?) tangannya.

Page 11: Was I Going to Die [Part 1]

“ne, kajja. Tapi, perlihatkan dirimu pada semua orang. Agar kelak aku tak disangka mati karena gila!!” ucapku ketus.

“Arraseoo..”

******

Baekhyun POV

“Kim HyeRa…” ucapku sembari tersenyum melihat bunga-bunga yang tumbuh dimusim semi bersama HyeRa

“Hmmm…” ucapnya yang masih fokus pada jalan yang dipenuhi pohon yang berbunga hanya pada musim semi ini saja

“Kau, benar-benar manusia yang tak banyak permintaan” kataku mengalihkan pandanganku padanya

“untuk apa banyak permintaan? Meskipun aku meminta juga tak akan terkabul. Apa kau bisa menghidupkan orangtuaku kembali? Ku rasa tidak, menyembuhkan merekapun kau tak bisa” dia sama sekali tak menatapku.

“Aku bukan tuhan,, kekuatanku juga terbatas..” sesalku padanya

“hhahhh, gwaenchanayo. Aku mengerti”

“Hei!! mengapa sepertinya kau rela untuk meninggalkan dunia ini, ha?” tanyaku padanya

“Sebenarnya aku tak rela, tetapi aku juga tak bisa berbuat apa-apa bukan??”

“Kau benar” ucapku tersenyum kecil

”Tapi bolehkah aku bertanya sesuatu??” Tanya HyeRa sembari menoleh padaku.

“mengapa aku ingin menjadi manusia?? Pertanyaanmu itu bisa ku tebak,,” ucapku tersenyum kecut

“Bagaimana bisa??” tanyanya lagi

“Rahasia, hehehe”

“Rahasia?? Rahasia?? Aku benar-benar benci kata-kata itu..” ucapnya memalingkan muka dariku.

“Hahahaha. Mianhae ” ucapku dengan membentuk symbol V. “Hmm,, aku tertarik dengan kehidupan seorang haelmoni dan seorang cucu laki-lakinya di sudut kota Ch’angwon. Orangtua anak itu meninggal saat ia berusia 2 tahun, karena pesawat terbang yang mereka kendarai jatuh di lautan Jepang saat mereka berangkat untuk urusan dinas. Kang Dong Joo,, namja kecil itu

Page 12: Was I Going to Die [Part 1]

hanya hidup bersama neneknya Shin Kyung Soo” ucapku sembari duduk di sebuah pinggiran sungai dekat jalan tadi.

“lalu kenapa kau tertarik pada kehidupan mereka hingga kau rela meninggalkan kehidupanmu di langit??” tanyanya sembari duduk disebelahku

“Kehidupan mereka jauh dari perkotaan, jauh dari kata mewah. Bayangkan seorang nenek berusia 60 tahun hanya ditemani cucunya yang berusia 7 tahun. Benar-benar miris. Saat melihat Ae Woo, aku teringat dengan mereka. Jika dibandingkan kehidupanku dilangit, akan sangat berbeda 180°, hidup serba ada, apapun bisa kulakukan dan itu sangat membosankan. Sangat-sangat membosankan dan tak bermakna,,” jawabku melanjutkan ceritaku

“Bukankah selama 7 hari ini kau harus memenuhi apa mauku?” tanyanya

“ne, ku rasa waktumu tinggal 6 hari??”

“6 hari?? Cepat sekali hari kematianku. Baiklah, kenapa kau tidak menggunakan 6 hari ini untuk bersama mereka? Dan di hari ke 7 kau akan hidup bersama mereka selamanya bukan? Kau tak perlu memikirkan aku. Aku sudah menerima semua ini,” ucapnya melempar sebuah batu ke sungai.

“Aku tak bisa..” ucapku menundukkan kepalaku

“waeyo??”

“karena kekuatanku tak bisa digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan mereka sebelum aku menjadi manusia seutuhnya, aku juga tak bisa menampakkan diri di depan mereka. Jadi akan percuma jika aku pergi ke sana tanpa melakukan apapun untuk mereka. Ini termasuk hukuman yang di berikan padaku” ucapku menerawang ke atas langit.

“bagaimana kalau kita menengok mereka?? ” tawarnya padaku

“apa kau mau melakukannya? Lalu bagaimana pekerjaanmu? Bagaimana anak-anak di panti??” tanyaku padanya. Coba kalau aku bisa menggunakan kekuatanku untuk hal ini, sayangnya itu tidak mungkin.

“Pekerjaanku bisa ku urus dan anak-anak, disana masih ada banyak suster. Tidak masalah kalau aku tak kesana 2 hari!! Mungkin salah satu hal yang bisa kulakukan sebelum hari kematianku” ucapnya tersenyum, baru kali ini dia tersenyum tulus padaku. “Mianhae Kim HyeRa aku telah mengacaukan hidupmu”Gumamku dalam hati

“kau akan mengurangi 7 hari mu demi aku??” tanyaku ragu padanya

“Ani!! Ini salah satu pemintaanku”

“Gomawo HyeRa-ya” aku pun langsung memeluknya

Page 13: Was I Going to Die [Part 1]

“Bba..baekhyun,, bisakah kau tak memelukku ditempat ini? Banyak orang-orang lalu lalang” ucapnya gugup

“Tak apa, kau tidak senang eoh dipeluk namja kyeopta sepertiku??” ledekku

“Kau percaya diri sekali!! ”

******

@

HyeRa POV

“Anyyeonghaseyo..” sapaku pada anak-anak

“Lihat apa yang kami bawa” ucap baekhyun pada anak-anak sambil membawa banyak mainan anak-anak di kantong plastik. Kami tak membelinya, tetapi barang-barang itu ada saat Baekhyun menyuruhku menutup mata. Benar-benar ajaib.

“oppa!!! Hyung!!” teriak anak-anak pada kami. “Heyy!!!Aaku dianggap apa?? Kenapa “oppa dan hyung”!!! tidak ada “noona atau eonni” untukku??” rutukku kecil

“Aishhh, kau juga telah merampas kepopuleranku Baekhyunnie” ucapku sewot

“Kau cemburu padaku?? Hahaha, bagaimana kalau aku yang memanggilmu noona??” ucap baekhyun melingkarkan tanggannya di leherku.

“Tak perlu” ucapku kesal padanya

“noona marah??” Tanya baekhyun padaku

“Ani!!! Aku akan mengambilkan makan mereka” ucapku melepaskan tangan baekhyun dari leherku

*****

“Hahhhh,, akhirnya mereka tidur juga” akupun memandang wajah mereka satu-satu. Wajah-wajah yang damai dalam tidurnya. Kini posisiku sama seperti mereka. Hidupku hanya beberapa hari lagi..

“Apa kau lelah noona??” Tanya baekhyun padaku

“berhenti memanggilku noona,, umur kita sama” apa-apaan dia, masih saja memanggilku noona. Akupun bergegas pergi dari ruangan itu.

“Heyy noona tunggu aku” ucap baekhyun menyamakan langkahnya denganku

“Berhenti memanggilku noona!!”

Page 14: Was I Going to Die [Part 1]

“Ne..ne.. arraseo noona” ucap baekhyun di ikuti tawanya.

“Aishh kau ini” aku pun mendengus kesal

Baekhyun POV

“Hey, baekhyunnie..”

“mwoya??”

“apa kau tidak bisa membuat perjalanan ini lebih cepat?? Aku sudah lelah” rintihnya padaku

“naiklah kepunggungku” aku pun berjongkok agar dia bisa meraihku

“benar tidak apa-apa??” ucapnya ragu

“ayolah cepat,,” akhirnya dia mau menerima tawaranku. Kami pun berjalan menyusuri jalanan yang kini sudah sepi dari lalu lalang kendaraan, sebenarnya aku bisa membuat kami lebih cepat sampai. Tapi entah kenapa aku ingin lebih lama bersamanya.

“Hmm, baekhyun..”

“Ne??”

“Bolehkah aku meminta sesuatu dari mu??” tampaknya HyeRa benar-benar lelah

“Tentu saja, kecuali yang telah kukatakan padamu. Aku tak bisa menyembuhkan mereka” ucapku datar

“Bukan itu. Aku ingin kau bisa menggantikan peranku di panti itu. Menjadi orang yang selalu memberikan mereka semangat untuk tetap hidup lebih lama..” ucap Hye Ra. Ku rasa dia benar-benar tidur sekarang.

“Baiklah, Hyera. Aku akan memenuhi permintaanmu kelak...” aku pun menggunakan kekuatanku untuk lebih cepat sampai apartemen karena kurasa HyeRa sudah tidur. Aku tak ingin melihat badannya sakit karena tidur dengan posisi seperti ini.

Clingggg

“Sampai,” aku segera memindahkan Hyera di tempat tidurnya.

“Apartemen ini benar-benar panas, tak seperti di langit yang selalu sejuk” aku pun melepaskan kaosku. “apa disini tak ada AC??? Hmm, kurasa ada… mungkin aku belum terbiasa dengan udara di sini”

Setelah itu aku merebahkan tubuhku disebelahnya. Memandangi setiap lekuk wajahnya, aku benar-benar calon(?) manusia yang jahat. Mengorbankan seorang nyawa yeoja yang tak bersalah demi ke egoisanku.

Page 15: Was I Going to Die [Part 1]

Keesokan harinya…

“AAaaaaa baekhyunnie!!!! Apa yang telah kau lakukan???”

“Mwoya??” Bagaimana dia bisa melihatku?? Tanyaku dalam hati.

“cepat pakai bajumu!!!” ucap HyeRa sambil menutup matanya dengan tangan

“baju?? Aigoo, aku lupa berubah ke wujud asliku semalam” aku tersadar dan cepat-cepat memakai bajuku.

“Mianhae HyeRa-ya!!! Aku lupa, kau jangan berfikiran aneh-aneh dulu. Aku lupa merubah wujud asliku kemarin malam” semoga saja dia tak marah

“Apa??? Jadi malam sebelumnya kau tak menghilang?” ucapnya kesal

“Ani, aku hanya tak memperlihatkan diriku” ucapku cengengesan

“dasar hantu jelek!!! ” ucap HyeRa sembari keluar apartemen dan menguncinya

“Hei aku bukan hantu!! Dan aku tidak jelek. Mau kemana kau?” akupun berlari menyusulnya dan menembus pintu apartemen. Tetapi…

Bruuukkkkk

“Awww, appo. Aishh, babo!! Aku benar-benar belum berubah ke wujud asliku” dengusku kesal

*****

HyeRa POV

Pagi ini aku berniat jogging melepaskan rasa kesalku pada hantu jelek tersebut. Hahh aku benar-benar gila dibuatnya..

“HyeRa-ya apa kau masih marah padaku??” hhahhh dia lagi. “Ani” jawabku singkat. Sebenarnya aku tak marah padanya hanya kesal, entah kenapa aku tak bisa marah pada baekhyun.

“Baguslah, sekarang aku ikut dengan….”

“Suho oppa!!” teriakku pada namja yang sedang duduk di taman sekitar apartemenku.

“HyeRa!!” balasnya dengan senyum mengembang. Akupun bergegas menghampiri Suho oppa.

“Oh iya, baekhyun jangan tampakkan dirimu didepannya ne, ini termasuk permintaanku”. Ucapku lalu meninggalkan baekhyun

“dasar anak ini” ucap baekhyun yang masih bisa ku dengar

Akupun duduk disebelah suho oppa. “Oppa jogging sampai ke sini??” tanyaku padanya

Page 16: Was I Going to Die [Part 1]

“Aku memang sengaja datang kemari pagi ini.. ” ucapnya mengelus puncak kepalaku

“Waeyo oppa? Apa ada hal penting?” tanyaku padanya

“Ne, nanti siang aku akan berangkat ke Eropa” ucapnya dengan wajah yang lesu

“Mwo??” aku pun membulatkan mataku lebar-lebar seakan tak percaya dengan pernyataan ini

“Eomma memintaku untuk melanjutkan pendidikan kedokteranku disana. Lagi pula keluargaku juga tinggal di Eropa. Baju noonaku yang kau pakai kemarin, itu bajunya yang ketinggalan saat menyampaikan ini Hyera..”

“oppa..” akupun memeluk suho oppa, terisak di punggungnya

“aku tak akan lama, setelah pendidikanku selesai aku akan kembali ke Korea. Untuk dokter pengganti di klinik besok akan diberitahukan oleh staff di klinik. Hahhh, aku akan sangat merindukanmu HyeRa-ah” ucap suho oppa mengelus-elus pundakku

“Aku pasti juga akan sangat merindukanmu oppa, hiks..hiks” aku terisak..

“Oppa..” Tangisku semakin menjadi. Suho oppa yang sudah ku anggap sebagai oppaku sendiri akan pergi meninggalkanku. Bukan karena itu, mungkin hari ini adalah hari terakhirku melihat wajah dan senyumnya. Aku tak akan melihatnya lagi setelah oppa kembai ke Korea. Padahal ia salah satu orang yang ingin ku peluk sebelum aku meninggalkan dunia ini.

“sudahlah, jangan menangis. Oppa tak ingin melihatmu menangis”

“Ne oppa..” aku pun mencoba berhenti menangis

“kau lebih cantik kalau tak menangis” ucap suho oppa sembari mengusap air mataku dengan ibu jarinya. Aku pun hanya mengangguk.

“aku akan menunggumu untuk mengantarkanku di bandara pukul 11 siang nanti. Baiklah aku akan bersiap-siap dulu ne. Annyeong!!”

“Annyeong oppa!!” aku pun masih duduk termenung di bangku taman.

“Ku rasa ini memang takdir. Kurasa tuhan telah merencanakan semua ini untukmu” ucap baekhyun yang muncul disampingku.

“Ne, ku rasa juga begitu. Aku tak akan bertemu lagi denganya kelak. Kau tahu, dia satu-satunya oppaku di dunia ini. Sebelum aku pergi, aku benar-benar ingin disampingnya.. hikss..” yyahh air mataku keluar lagi

Grepppp. Baekhyun menarikku kedalam pelukannya

“Apa kau tak memintaku untuk mencegahya pergi??” Tanya baekhyun padaku

Page 17: Was I Going to Die [Part 1]

*Hening*

“Ani, kurasa ini yang terbaik untuk kami. Aku tak akan mencegah untuk menyelesaikan pendidikannya.. Aku akan lebih senang melihatnya sukses..hiks..”

“Sudahlah jangan menangis, aku tak tega melihatmu seperti ini. Jangan membuatku merasa bersalah HyeRa-ya” ucap baekhyun sembari menenangkanku. “Alangkah baiknya jika kau bersiap-siap ke bandara bukan??” timpalnya lagi

“Ahh ne..”

*****

Baekhyun POV

Kim HyeRa,, benar-benar manusia yang tak banyak permintaan. Sekalipun ia tahu kapan ia akan mati..

“Hyera-ya!! Ppali!!! Kita hampir telat!!!” teriakku padanya

“Ne.. kau cerewet sekali!!” ia pun keluar dengan mata yang masih sembab

“Tutup matamu!! Kita hampir terlambat”

“Baik-baik~”

Clinggggggg

*****

@Incheon Airport

“Cepat sana cari oppamu. Aku tak akan menggangu acara kalian” jawabku seraya berlalu meninggalkan HyeRa

“Chakkaman!!! Chakkaman Baekhyunnie!!!”

T B C

Gimane gimane??? Anehkah?? Burukkah?? Aigoo, sya udah brusaha dgn maksimal. Ditunggu komentnya yah!!^^