waktu dan tempat geografis

41
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.

Upload: singonegaran

Post on 20-Oct-2015

129 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Waktu Dan Tempat Geografis

ASSALAMU’ALAIKUMWR.WB.

Page 2: Waktu Dan Tempat Geografis

SELAMAT DATANG

BADUNG 20 Juni 2013/ 11 Sya’ban 1434 H.

PESERTA DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA HISAB RUKYAT TINGKAT DASAR

KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2013

Materi : “ WAKTU DAN TEMPAT GEOGRAFIS ”

SALAM JUMPA

Page 3: Waktu Dan Tempat Geografis

TATA SAJI

• PENDAHULUAN

• GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL

• RIWAYAT PEMBAGIAN WILAYAH WAKTU DI INDONESIA

• PRINSIP YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBAGIAN WILAYAH WAKTU

• PENYIARAN TANDA WAKTU

• KONSEP DASAR DAN PERHITUNGAN TANDA WAKTU

• PERHITUNGAN LAMA SIANG DAN LAMA MALAM

Page 4: Waktu Dan Tempat Geografis

PENDAHULUAN

•Pengertian waktu pada hakekatnya ialah perputaran bumi satu kali diperlukan waktu rotasi selama 24 jam penuh.

•Sebagai acuan Bujur Tolok di muka bumi maka dibuat kesepakatan bersama bahwa Greenwich dipakai sebagai acuan Bujur Tolok 0°.

•Daerah yang berada di sebelah timur Greenwich, waktunya lebih cepat dari waktu Greenwich. Daerah di sebelah barat Greenwich waktunya lebih lambat dari waktu Greenwich.

Page 5: Waktu Dan Tempat Geografis

RABU SELASA

GARIS BATAS TANGGAL INTERNASIONAL

0O 30OBT30OBB 60O 90O 120O 150OBT 180O 150OBB 120O 90O 60O 30OBB

. . .. . . .. . . . ..

GA

RIS

BA

TA

S T

AN

GG

AL

INT

ER

NA

SIO

NA

L

Page 6: Waktu Dan Tempat Geografis

•Menurut pengertian Tanda Waktu adalah isyarat yang menunjukkan waktu yang tepat.

•Tanda waktu yang dilaksanakan oleh BMKG melalui Stasiun Geofisika Jakarta berupa signal tanda waktu yang dipancarkan di udara melalui stasiun Radio Republik Indonesia dan TVRI berupa bunyi signal . . . . . . (tit enam kali), yang merupakan tanda jam penuh mulai jam 05.00 sampai dengan jam 24.00 WIB.

•Signal tersebut menunjukkan saat waktu yang tepat dari jam induk.

TANDA WAKTU BMKG

Page 7: Waktu Dan Tempat Geografis

RIWAYAT PEMBAGIAN WILAYAH WAKTU DI INDONESIA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKABALAI BESAR MKG WILAYAH III DENPASAR

JL. RAYA TUBAN BADUNG - 80362

BMKG

Page 8: Waktu Dan Tempat Geografis

RIWAYAT PEMBAGIAN WILAYAH WAKTU DI INDONESIA

1. Peraturan pertama dikeluarkan 6 Januari 1908 dengan Gouvernements besluit dan berlaku mulai tanggal 1 Mei 1908 untuk memenuhi permintaan dari SS (PJKA-sekarang). Selisih Waktu Jawa Tengah dengan Waktu Menengah Jakarta yaitu 12 menit. Berlaku di Jawa dan Madura

2. Waktu Sumatera Barat dan Sumatera Timur dengan peraturan Gouvernement besluit tanggal 22 Pebruari 1918 No.38 Stbl.101 yaitu berlakunya Waktu Padang 39m terlambat dari Waktu Jawa Tengah, sedangkan Balikpapan dipergunakan waktu 8j 20m selisih dengan GMT.

BMKG

Page 9: Waktu Dan Tempat Geografis

3. 1 Januari 1924 berlaku peraturan lagi yang tidak banyak perubahan dari waktu yang lama, hanya waktu baku diambil 7j 20m lebih dahulu dari GMT. Dalam peraturan ini tidak disebut mengenai waktu resmi untuk luar Jawa dan Madura.

Sehingga pembagian waktu yang berlaku pada saat itu ditentukan sendiri oleh “Hoofden van Gewestelijk Bestuur in Buitengewesen” yang menurut kutipan tulisan DR. S.W. Visser sebagai berikut :

Daerah Maluku, Kalbar, Bangka & Lampung, Riau dan sekitar : tidak ada

waktu resmiDaerah Timor, Kalsel & Kaltim : tidak ada penentuan waktu resmiBali & Lombok : dipergunakan waktu Bali 22m maju dari Waktu

Jawa Tengah

Daerah Manado : waktu setempat adalah 1j dimuka Waktu Jawa Tengah

Sulawesi dan sekitar : tidak ada penentuan waktu resmi, di ibukota

Makassar digunakan waktu setempat = Waktu Jawa Tengah + 38mBengkulu : Waktu Jawa TengahPalembang : Waktu Jawa TengahTapanuli : Waktu setempat = Waktu Jawa Tengah

kurang 45m, Waktu Padang kurang 7m.

Page 10: Waktu Dan Tempat Geografis

Pembagian Wilayah Waktu Indonesia Tahun 1924

Page 11: Waktu Dan Tempat Geografis

4. “Bij Gouvernment Besluit van” 27 Juli 1932 no. 26 Stbl.No.412 yang mulai berlaku 11 Nopember 1932. Pembagian wilayah waktu, Indonesia dibagi menjadi 6 wilayah waktu dengan selisih waktu batas berdampingan selama 30 menit.

Adapun pertimbangannya :Penyesuaian Waktu Menengah Setempat yaitu selisih

antara Waktu Baku dengan Waktu Menengah Setempat diambil sekecil mungkin, agar masyarakat yang sudah biasa

mempergunakan jam matahari tak dirugikan.

BMKG

Page 12: Waktu Dan Tempat Geografis

Pembagian Wilayah Waktu Indonesia Tahun 1932

Page 13: Waktu Dan Tempat Geografis

5. Pada massa pendudukan Jepang, pemerintah Jepang telah mengeluarkan peraturan waktu di Indonesia yang menyimpang sama sekali dari semua sistem yang ada, yaitu berlakunya waktu Tokyo di Indonesia yang berbeda +9j dengan GMT, atau di Jawa waktu diajukan 1j 30m, pertimbangan peraturan ini mungkin untuk keperluan operasi militer dan dalam rangka “menjepangkan” Indonesia.

6. Pada massa revolusi daerah yang diduduki Belanda mengalami perubahan waktu wilayah, jumlah wilayah waktu yang tadinya 6 (enam) dikurangi menjadi 3 (tiga) masing-masing wilayah waktu berselisih +7j , +8j dan +9j dengan GMT, mulai berlaku 30 April 1947( Stblad No. 212 tanggal 10 Desember 1947). Mengenai dasar pertimbangan ini tidak didapat penjelasan tertulis, mungkin atas pertimbangan politis atau mungkin untuk keperluan penerbangan, dimana pebedaan waktu sebesar 30 menit dianggap tidak praktis.

BMKG

Page 14: Waktu Dan Tempat Geografis

Pembagian Wilayah Waktu Indonesia Tahun 1947

Page 15: Waktu Dan Tempat Geografis

7. Keppres RI No.152 Tahun 1950 berlaku mulai pada tanggal 1 Mei 1950.

Daerah Waktu Tolok Bujur Tolok

Waktu Irian (Niewu Guinea tijd).Bagian dari Maluku, ialah kepulauan :Kai, Aru, Saumlaki, Larat, Irian Selatan, Tanah Merah,Manokwari,Sorong, Schouten, Holandia, Irian Barat.

GMT + 9j 135° BT

Waktu MalukuBagian lain dari Maluku (Maluku Utara dan Maluku selatan) kecuali Kai, Aru, Saumlaki dan Larat

GMT + 7j 30m 137° 30’ BT

Waktu SulawesiSulawesi, Sangihe dan Talaud, Sumbawa, Flores, Sumba dan Timor

GMT + 8j 120° BT

Waktu JawaJawa, Madura, Bali, Lombok dan Kalimantan

GMT + 7j 30m 112° 30’ BT

Waktu Sumatera SelatanBengkulu, Lampung, Palembang, Jambi, Riau, Bangka dan Belitung

GMT + 7j 105° BT

Waktu Sumatera UtaraSumatra Barat, Tapanuli, Sumatra Timur, Aceh dan pulau-pulau sebelah barat Sumatra kecuali Enggano

GMT + 6j 30m 97° 30’ BT

Page 16: Waktu Dan Tempat Geografis

8. Pada waktu didudukinya Irian Barat oleh Belanda dikeluarkan peraturan tersendiri oleh Pemerintah Belanda untuk wilayah tersebut, yang menyimpang dari penentuan yang disebut dalam peraturan Waktu Republik Indonesia, yaitu dengan selisih 9J 30m dengan GMT yang seharusnya 9J.

9. Keputusan Presiden No. 243 tahun 1963 dibuat setelah Irian jaya kembali ke NKRI, Indonesia dibagi dalam Wilayah Waktu dengan 3 (tiga) Waktu Tolok,dilaksanakan mulai 1 Januari 1964 jam 00.00 Waktu Indonesia Barat sesuai dengan jam 00j.00m waktu Jawa dan pada saat itu pula Indonesia Tengah jam 01j 00m dan Indonesia Timur jam 02 j.00 m.

Wilayah Waktu Waktu Tolok Bujur Tolok

Indonesia Barat meliputi :Daerah Tingkat I di Sumatra, Jawa dan Madura serta Bali

GMT + 07 jam 105 ° BT

Indonesia Tengah meliputi :Daerah Tingkat I di Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara

GMT + 08 jam 120 ° BT

Indonesia Timur meliputi :Daerah Tingkat I di Maluku dan Irian Jaya

GMT + 09 jam 135 ° BT

Page 17: Waktu Dan Tempat Geografis

Pertimbangan Kepres No. 243 tahun 1963

Penentuan dalam 3 (tiga) Wilayah Waktu ditinjau dari segala sudut, baik teknis, sosial maupun agama yang terpenting adalah sebagai berikut :

a. Secara nautis telah sepantasnya Wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke dan meliputi ± 46° terbagi dalam 3 Wilayah Waktu. Karena Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau, maka tidak mungkin untuk mendapatkan batas wilayah waktu yang merupakan garis lurus.

b. Diusahakan agar satu kepulauan besar/daerah Tingkat I tidak terbagi dalam 2 (dua) Wilayah Waktu.

c. Diusahakan agar derajat tolok membagi Wilayah Waktu dalam 2 bagian yang simetris, supaya waktu di ujung Barat dan Timur tidak berbeda jauh dengan

Waktu Tolok di tempat-tempat dengan banyak aktivitas dan tidak berbeda jauh dengan Waktu Sejati.

d. Ditinjau pula dari sudut lalu lintas dan komunikasi antar daerah, lagi pula dari kepadatan penduduk.

e. Ditambah lagi dengan peninjauan dari segi sosial dan agama dengan maksud untuk mencapai keseragaman, efisiensi dan penyederhanaan.

BMKG

Page 18: Waktu Dan Tempat Geografis

Prinsip yang digunakan dalam pembagian wilayah waktu

1. Menuju ke bentuk peraturan yang sesederhana mungkin. 2. Waktu Matahari sejati jangan sampai berbeda terlalu besar

dengan waktu tolok, terutama bagi kota-kota besar/penting. 3. Batas wilayah jangan sampai membelah suatu propinsi dan pulau. 4. Memperhatikan faktor - faktor agama, politik, kegiatan

masyarakat dan ekonomi, kepadatan penduduk, lalulintas /perhubungan, sosio-psikologis serta perkembangan pembangunan.

Page 19: Waktu Dan Tempat Geografis

Pembagian Wilayah Waktu Indonesia Tahun 1964

Page 20: Waktu Dan Tempat Geografis

10. Kep.Pres RI No. 41 Tahun 1987 dan berlaku 1 Januari 1988 jam 00.00 WIB.

“Pembagian waktu tetap menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA) dan Waktu Indonesia Timur (WIT) sesuai dengan pembagian waktu sebelumnya.Terhadap pulau Kalimantan dibagi menjadi dua wilayah, yaitu propinsi Kalimantan Barat dan Kalimanatan Tengah masuk wilayah kedalam wilayah Waktu Indoneisa Barat, sedangkan Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan tetap masuk wilayah Waktu Indonesia Tengah. Propinsi Bali dimasukan kedalam wilayah Waktu Indonesia Tengah”

Wilayah Waktu Waktu Tolok Bujur Tolok

Indonesia Barat meliputi :Daerah Tingkat I di Sumatra, Jawa dan Madura, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah

GMT + 07 jam

105 ° BT

Indonesia Tengah meliputi :Daerah Tingkat I di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara

GMT + 08 jam

120 ° BT

Indonesia Timur meliputi :Daerah Tingkat I di Maluku dan Irian Jaya

GMT + 09 jam

135 ° BT

Page 21: Waktu Dan Tempat Geografis

Pembagian Wilayah Waktu Indonesia Tahun 1988

Page 22: Waktu Dan Tempat Geografis

11. Perubahan pembagian wilayah waktu di Indonesia ini pada dasarnya tidak akan menggangu pelaksanaan ibadah umat beragama, khususnya umat Islam. Hanya saja perubahan tersebut bagi daerah yang mengalami perubahan akan mempunyai dampak berubahnya waktu sholat yang telah ditetapkan bagi daerah yang bersangkutan dan berubahnya waktu bayang-bayang yang dipedomani untuk penentuan arah kiblat.

Page 23: Waktu Dan Tempat Geografis

Penyiaran Tanda Waktu

Tanda waktu yang dilaksanakan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika Jakarta disiarkan melalui PT. Telkom Gambir dan dipancarkan di udara oleh RRI (Radio Republik Indinesia),TVRI, Radio Pantai Bekasi , pada jam 05.00 s/d 24.00 WIB, tanda tersebut berupa . . . . . . . (tit enam kali). Isyarat terakhir menunjukkan saat yang tepat jam 05.00 s/d 24.00 (tit yang keenam).

Selain Tanda Waktu tersebut Badan Meteorologi dan Geofisika Jakarta juga menyiarkan Tanda Waktu internasional "ONOGO" melalui PT. Telkom dan dipancarkan diudara oleh Stasiun Radio Pantai pada jam 00 55 00 s/d 01 00 00 GMT atau pada jam 07 55 00 s/d 08 00 00 Waktu Indonesia Barat.

Dalam bidang Tanda waktu BMG menyiarkan sinyal Tanda Waktu dari Jam Atom Cesium yang dipancarkan melalui RRI,TVRI, Radio Pantai Bekasi yang bermanfaat untuk pencocokan waktu. Bekerjasama dengan Dept. Agama RI, sebagai anggota Badan Hisab Rukyat turut berperan serta dalam penyajian data hilal di 75 Kota di Indonesia yang didistribusikan melalui Stasiun-stasiun BMG yang dimanfaatkan dalam penetapan awal bulan Ramadhan dan Syawal untuk Umat Islam.Selain itu membuat DAFTAR TINGGI & AZIMUTH MATAHARI UNTUK KOTA-KOTA DI INDONESIA (SOLAR CHART) .

Page 24: Waktu Dan Tempat Geografis

Isyarat tanda waktu sistem ONOGO

Mulai 00j 55m 00d s/d 00j 56m 50d : 1 pulsa (tit) tiap-tiap detik

00 56 55 s/d 00 57 00 : 1 isyarat panjang selama 5 detik

00 57 05 s/d 00 57 50 : 5 seri isyarat _ .._ (x) sekali tiap 10 detik

00 57 55 s/d 00 58 00 : 1 pulsa . (tit) tiap-tiap detik

00 58 05 s/d 00 58 50 : 5 seri isyarat _ . (N) sekali tiap 10 detik

00 58 55 s/d 00 59 00 : 1 pulsa (tit) tiap-tiap detik

00 59 05 s/d 00 59 50 : 5 seri isyarat _ _ . (G) sekali tiap 10 detik

00 59 55 s/d 01 00 00 : 1 pulsa (tit) tiap-tiap detik.

Stasiun Kode Frekuensi dalam Kc/satau Mc/s

Waktu penyiarandalam GMT

Sistem siaran

Radio Pantai PKX 8542 00j 55m 00d s/d 01j

00m 00d ONOGO

Page 25: Waktu Dan Tempat Geografis

KONSEP DASAR DAN PERHITUNGAN TANDA

WAKTU

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Balai Besar Wilayah III Denpasar

Jl. Raya Tuban Badung - 80362

BMKGBMKG

Page 26: Waktu Dan Tempat Geografis

KONSEP DASAR TANDA WAKTU

Waktu

Waktu Bintang

Waktu Matahari Sejati

Waktu Matahari Menengah

Ditinjau dari dasar perhitungannya

Obyek acuannya adalah Vernal Equinox/Titik Aries, dimana jam 00 Waktu Bintang dimulai ketika Titik Aries berada di Zenith (Kulminasi Atas) dari peninjau.

Obyek acuannya adalah benda langit (perkiraan) yang dinamakan Matahari Menengah. Matahari Menengah bergerak beraturan di khatulistiwa langit dan menempuh jarak yang sama dalam setahun dengan Matahari Sejati. Bumi, setiap bujur 15 derajat dihitung 1 (satu) jam sehingga pembagian waktu tiap perbedaan bujur mudah diperhitungkan. Garis Bujur 0o (Meridian Greenwich) sebagai meridian pokok dan untuk meridian 180o adalah merupakan meridian dimana perubahan tanggal terjadi.

Obyek acuannya adalah matahari. Jam 00 Waktu Matahari Sejati jika matahari berada di Nadir (Kulminasi Bawah) dari peninjau. Oleh karena itu pengukuran waktu berdasarkan kedudukan matahari maka masing-masing tempat dengan sendirinya akan mempunyai waktu yang berbeda-beda berdasarkan letak meridian masing-masing.

Digunakan sehari-hari

Page 27: Waktu Dan Tempat Geografis

Perhitungan Selisih WaktuMatahari Menengah dan Waktu

BintangTeori Dasar

Waktu Bintang (WB) dalam 1 tahun terdiri dari 366,24 hari, atau dapat divariabelkan:

I ‘ = 366,24 Waktu Matahari Menengah (WMM) dalam 1 tahun terdiri dari 365,24 hari, atau variabel:

I = 365,24

I’ = 366,24 I 365,24 I‘ = I + 0.00273791. I

I = I‘ - 0.00273043. I‘

Persamaan mencari Waktu Jam Bintang

Persamaan mencari Waktu Matahari Menengah

Page 28: Waktu Dan Tempat Geografis

Contoh Soal :

Pada suatu tempat jam Waktu Bintang adalah jam 02.00, dan jam Waktu Matahari Menengah adalah jam 02.00 juga, 5 jam (Waktu Bintang) kemudian, jam berapa kedua jam tersebut menunjukkan ?

Jawaban :

Diketahui

Jam Bintang = Jam 02.00

Jam Matahari Menengah = Jam 02.00

Maka

5 Jam Waktu Bintang kemudian ?

• Jam Waktu Bintang Menunjukkan 2.00+5 = Jam 07.00

• Jam Waktu Matahari Menengah menunjukkan :

I = 2.00 + ( I ‘ – 0.00273043 . I ‘ )

= 2.00 + ( 5 – 0.00273043 . 5)

= 2.00 + (5 – 0.01365215)

= 2.00 + 4.8634785 = 6.8634785

≈ Jam 6 51 48.30

Page 29: Waktu Dan Tempat Geografis

Perhitungan Selisih WaktuMatahari Sejati dan Matahari

MenengahDefinisiPerata Waktu = Selisih waktu antara Waktu Matahari Sejati dan Waktu Matahari

Menengah

Bujur Tolok = Bujur-bujur yang ditetapkan oleh otoritas setempat sebagai meridian pembagi wilayah waktu. Bujur Tolok di Indonesia ditetapkan pada 105o BT(WIB), 120o BT (WITA), 135o BT (WIT)

Teori Dasarө = Bujur Lokasi WMS = Waktu Matahari Sejati

өt = Bujur Tolok eq = Perata Waktu

WMM = Waktu Matahari Menengah

Eq = WMS – WMM atau WMM = WMS - eqPersamaan Perata Waktu

WMMs=Waktu Matahari Menengah (WMM) lokasiWMMt =Waktu Matahari Menengah (WMM) di Bujur Tolok

Jika 15 o = 1 Jam maka 1 o = 4 menit∆ ө = (өt - ө) maka ∆ WMMst = ∆ ө x 4 menit

WMMt = WMMs + ∆ WMMst

Konversi waktu setempat ke waktu Bujur Tolok

Page 30: Waktu Dan Tempat Geografis

Contoh Soal :

Matahari berkulminasi atas di Surabaya (Bujur 112o 30’ BT). Perata Waktu + 3 Menit. Jam berapa saat itu di WIB (105o )?

Jawaban :

Diketahui

ө = 112o 30’ BT = 112.5o өt = 105o eq = + 3 m

Bila Matahari berkulminasi atas (Zenith) maka

WMS = Jam 12

Maka

Jawaban

WMM = WMS – eq = 12h – 3m = 11 h 57 m

WMMs = WMM = 11 h 57 m

∆ ө = (өt - ө) = 105o - 112.5o =- 7.5o

maka ∆ WMMst = ∆ ө x 4 menit =- 7.5o x 4 m = -30 m

WMMt = WMMs + ∆ WMMst

= 11 h 57 m - 30 m = 11 h 27 m = 11.27 WIB

Jadi Saat itu Waktu Matahari menengah di Bujur Tolok (105o ) adalah jam = 11 : 27 WIB

Page 31: Waktu Dan Tempat Geografis

Contoh Soal :

Matahari berkulminasi atas di Mekkah (Bujur 39o 50’ BT). Perata Waktu + 3 Menit. Jam berapa saat itu di WITA (120o ) ?

Jawaban :

Diketahui

ө = 39o 50’ BT = 39.833o өt = 120o eq = +3 m

Bila Matahari berkulminasi atas (Zenith) maka

WMS = Jam 12

Maka

Jawaban

WMM = WMS – eq = 12h – 3m = 11 h 57 m

WMMs = WMM = 11 h 57 m

∆ ө = (өt - ө) = 120o - 39.833o = 80.167o

maka ∆ WMMst = ∆ ө x 4 menit = 80.167o x 4 m = 320.668 m (5 h 20 m 40 s)

WMMt = WMMs + ∆ WMMst

= 11 h 57 m + 320.668 m = 11 h 57 m + 5 h 20 m 40 s = 17 h 17 m 40 s

atau jam 17 17 40 WITA

Page 32: Waktu Dan Tempat Geografis

Perhitungan Perbedaan Waktu di antara 2 TempatTeori Dasar

Perbedaan Waktu diantara 2 tempat dipengaruhi meridian atau Bujur dimana tempat itu berada.

Pada gambar disamping dapat disimpulkan bahwa, bila 2 tempat yang berbeda dipisahkan dengan selisih bujur 1o maka selisih waktu diantara 2 tempat tersebut adalah 4 menit.

Greenwich Mean Time adalah skala waktu yang berdasar pada pergerakan semu rata-rata matahari dimana perhitungan waktu universal mengacu pada meridian dari Observatorium Greenwich di Inggris (Bujur nol derajat).

Bila waktu suatu tempat ditulis : GMT + 8, maka waktu di tempat tersebut sama dengan waktu greenwich (GMT) ditambah dengan 8 Jam.

өa = Bujur Lokasi A Wa = Waktu di Lokasi A

өb = Bujur Lokasi B Wb = Waktu di Lokasi B

∆ ө = ( өb - өa ) maka ∆ W = ∆ ө x 4 menit

Wb = Wa + ∆ W

Page 33: Waktu Dan Tempat Geografis

Contoh Soal :

Pada tgl 3 Januari 2013 jam 23 Waktu Tokyo, pesawat berangkat dari Tokyo menuju New York. Lama terbang 11 Jam

Waktu Tokyo = GMT + 9 Waktu New York = GMT - 8

Hitung : Jam dan tanggal berapa pesawat tiba di New York ?

Jawaban :

Diketahui

Wa = Tgl. 3 Januri 2013 Jam 23 Waktu Tokyo

∆ t = Lama Terbang Pesawat = 11 Jam

Maka

Wb = ?

Jawaban

Karena Waktu Tokyo = GMT + 9 maka

Wa (GMT) = Jam 23 Waktu Tokyo – 9 = Jam 14 GMT ( 3 Januari 2013 )

Wb (GMT) = Wa (GMT) + ∆ t = Jam 14 GMT + 11 Jam

= Jam 25 GMT = Jam 1 GMT ( 4 Januari 2013 )

Karena waktu New York = GMT – 8 maka

Wb = Wb (GMT) – 8 = 25 GMT – 8 = Jam 17 Waktu New York ( 3 Januari 2013 )

Page 34: Waktu Dan Tempat Geografis

Bila di Denpasar dengan bujur 115 o 12’, waktu menunjukkan pukul 12.30 waktu setempat maka di waktu setempat di Jakarta menunjukkan pukul berapa ? (Bujur Jakarta = 106 o

49’ )

Jawaban :

Diketahui

Ө dps = Bujur Denpasar = 115 o 12 ‘ W dps = Waktu di Denpasar = 12.30

Ө jkt = Bujur Jakarta = 106 o 49’

Maka

W jkt = … ?

Jawaban

∆ ө = ( ө jkt – ө dps ) = 106 o 49’ - 115 o 12 ‘ = 106,81 – 115,2 = - 8 o.39

maka ∆ W = ∆ ө x 4 menit = -8 o.39 x 4 = -33.56 menit

W jkt = W dps + ∆ W = Jam 12 Menit 30 – 33.56 Menit

= Jam 11 Menit 56.44 ≈ 11.57

Jadi waktu setempat di Jakarta menunjukkan pukul 11.57

Page 35: Waktu Dan Tempat Geografis

BMKG

PERHITUNGAN LAMA SIANG DAN LAMA MALAM

t0 = setengah bujur siang

ᵟ = deklinasi matahariΦ = lintang tempat

Keterngan:

• Rumus ini dipergunakan untuk mencari lama siang dan lama malam pada suatu tempat di permukaan Bumi pada waktu tertentu. Dalam rumus ini belum diperhitungkan koreksi jari-jari Matahari, kerendahan ufuq dan pembiasan sinar pada saat Matahari terbit atau terbenam.

• Bila ᵟ = 0˚ maka untuk semua harga Φ, cos t0 = 0 dan t0 = 90˚. Artinya, bila Matahari di equator (sekitar tanggal 21 Maret dan 23 september) maka untuk semua tempat di permukaan Bumi lama siang dan malam akan sama panjangnya yaitu masing-masing 12 jam.

• Bila Φ = 0˚, maka untuk semua harga ᵟ, cos t0 = 0 dan t0 = 90˚. Artinya untuk tempat- tempat yang terletak di equator, sepanjang tahun siang dan malam akan sama panjangnya, yaitu masing-masing 12 jam.

• hasil kali tg ᵟ tg Φ, dapat mencapai setiap harga, sedangkan cos t0 harga mutlaknya tidak lebih dari 1. oleh

karena itu, jika hasil kali tg ᵟ tg Φ mencapai harga mutlak lebih dari 1, maka pada hari itu tidak terdapat titik terbit atau terbenam. Artinya, sepanjang hari itu matahari berada diatas ufuk jika deklinasi dan lintang tempat sama letaknya (sama-sama di utara atau di selatan equator), atau sepanjang hari itu matahari berada dibawah ufuk jika deklinasi dan lintang tempat berlainan letak (yang satu di utara dan yang lainnya di selatan equator, atau sebaliknya).

RUMUS :

Page 36: Waktu Dan Tempat Geografis

Contoh Perhitungan Lama Siang dan Malam

Tentukan lama siang dan malam pada tanggal 1 januari di Pos Observasi Bulan Pelabuhan Ratu jika diketahui deklinasi Matahari saat itu -23˚ dan lintang tempatnya adalah -7˚ 1’ 44.6” !

Jawab:ᵟ = -23˚ dan ϕ = -7˚1’44.6”

Dengan menggunakan persamaan sebelumnya maka

Cos t0 = -tg ᵟ tg ϕCos t0 = - tg (-23˚) tg (-

7˚1’44.6”)Cos t0 = -0.05233747 t0 = 93˚ (dibulatkan) 2t0 = 186˚ = 12j 24m

Kesimpulan:Lama siang di Pos Observasi pada tanggal 1 Januari yaitu 12j 24m sedangkan lama malam 11j 36m

Page 37: Waktu Dan Tempat Geografis

Contoh Perhitungan Lama Siang dan Malam

Tentukan lama siang dan malam pada tanggal 20 Juni di Denpasar jika diketahui deklinasi Matahari saat itu 23˚ 26’ dan lintang tempatnya adalah -8˚ 37’ 12.6” !

Jawab:ᵟ = 23˚ 26’ dan ϕ = -8˚37’ 12.6”

Dengan menggunakan persamaan sebelumnya maka

Cos t0 = -tg ᵟ tg ϕCos t0 = - tg (23˚26’) tg (-

8˚37’12.6”)Cos t0 = 0.065706108 t0 = 86˚14’ 2t0 = 172˚28’ = 11j 30m

Kesimpulan:Lama siang di Denpasar pada tanggal 20 Juni yaitu 11j 30m sedangkan lama malam 12j 30m

Page 38: Waktu Dan Tempat Geografis

Contoh Perhitungan Lama Siang dan Malam

Tentukan lama siang dan malam pada tanggal 22 Juni di Murmanks, daerah sebelah utara laut putih Rusia jika diketahui deklinasi Matahari saat itu 23˚26’ dan lintang tempatnya adalah 68˚ 55’ !

Jawab:ᵟ = 23˚26’ dan ϕ = 68˚55’

Dengan menggunakan persamaan sebelumnya maka

Cos t0 = -tg ᵟ tg ϕCos t0 = - tg (23˚26’) tg (68˚55’)Cos t0 = 1.12423248

Cos t0 memiliki harga mutlak lebih dari 1 maka t0 tak memiliki harga.

Kesimpulan:Karena ᵟ dan ϕ memiliki letak yang sama yaitu di utara equator, maka pada tanggal 22 Juni di Murmanks, Matahari di atas ufuk dan tidak pernah terbenam.

Page 39: Waktu Dan Tempat Geografis

Contoh Perhitungan Lama Siang dan Malam

Tentukan lama siang dan malam pada tanggal 22 Juni di Kota Paris jika diketahui deklinasi Matahari saat itu 23˚26’ dan lintang tempatnya adalah 45˚ 20’ !

Jawab:ᵟ = 23˚26’ dan ϕ = 45˚20’

Dengan menggunakan persamaan sebelumnya maka

Cos t0 = -tg ᵟ tg ϕCos t0 = - tg (23˚26’) tg (45˚20’)Cos t0 = -0.43850228

t0 = 116˚ (dibulatkan) 2t0 = 232˚= 15j 28m

Kesimpulan:Karena ᵟ dan ϕ memiliki letak yang sama yaitu di utara equator, maka pada tanggal 22 Juni di Paris, lama siang = 15j 28m dan lama malam = 8j 32m.

Page 40: Waktu Dan Tempat Geografis

Soal Perhitungan Lama Siang dan Malam

Tentukan lama siang dan malam pada tanggal 15 Oktober di Pemkab Badung jika diketahui deklinasi Matahari saat itu -8˚23’ 24” dan lintang tempatnya adalah -8˚ 11’ !

Jawab:ᵟ = -8˚23’ 24” dan ϕ = -8˚11’

Dengan menggunakan persamaan sebelumnya maka

Cos t0 = -tg ᵟ tg ϕCos t0 = - tg (-8˚23’ 24”) tg (-8˚11’)Cos t0 = -0.021209671

t0 = 91˚ 12’ 55.14” 2t0 = 182˚ 25’ 50.2” = 12j 10m

Kesimpulan:Pada tanggal 15 Oktober di Pemkab Badung, lama siang = 12j 10m dan lama malam = 11j 50m.

Page 41: Waktu Dan Tempat Geografis

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Balai Besar Wilayah III Denpasar

BMKG

Wassalamu’alaikum Wr WB.

SEKIAN &T E R I M A K A S I H