volcanologi.docx

1
Geokimia Emisi Gas SO 2 Di gunung merapi, pengukuran emisi gas SO2 dengan metode COSPEC sudah dilakukan semenjak tahun 1990. Metode COSPEC kini sudah dikembangkan menjadi DOAS (Different Optical Absorption Spectroscopy). Hasil pengukuran emisi gas SO2 dari tahun 1990- 2006 menunjukkan hasil yang normal dengan jumlah SO2 rata-rata sekitar 100ton/hari dan emisi gas meningkat apabila terjadi peningkatan aktivitas, contohnya ketika terjadi erupsi pada tanggal 14 Juni 2006, emisi SO2 dari gunung merapi tersebut meningkat menjadi 300 ton/hari. Pada erupsi Gunung Merapi pada februari 1992, emisi gas SO2 rata-rata berstatus normal (<100 ton/hari ), kondisi ini menggambarkan bahwa proses pelepasan dari SO2 sendiri sedang mengalami hambatan. Sedangkan sejak September 1991 hingga Februari 1992 (Berstatus “Awas”) emisi dari SO2 meningkat sangat tajam hingga 400 ton/ hari. Tingginya jumlah dari pelepasan SO2 di akibatkan dari konduit yang telah terbuka. Setelah itu emisi gas menunjukkan adanya tren menurun hingga bulan September 1992. Sehingga dapat dinyatakan bahwa selama episode erupsi Gunung Merapi Februari 1992, variasi dari emisi gas SO2 memiliki korelasi dengan tingkat keaktifannya.

Upload: 56962645

Post on 01-Jan-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bbbbbbbbbbbbb

TRANSCRIPT

Page 1: Volcanologi.docx

Geokimia

Emisi Gas SO2

Di gunung merapi, pengukuran emisi gas SO2 dengan metode COSPEC sudah dilakukan semenjak tahun 1990. Metode COSPEC kini sudah dikembangkan menjadi DOAS (Different Optical Absorption Spectroscopy). Hasil pengukuran emisi gas SO2 dari tahun 1990-2006 menunjukkan hasil yang normal dengan jumlah SO2 rata-rata sekitar 100ton/hari dan emisi gas meningkat apabila terjadi peningkatan aktivitas, contohnya ketika terjadi erupsi pada tanggal 14 Juni 2006, emisi SO2 dari gunung merapi tersebut meningkat menjadi 300 ton/hari.

Pada erupsi Gunung Merapi pada februari 1992, emisi gas SO2 rata-rata berstatus normal (<100 ton/hari ), kondisi ini menggambarkan bahwa proses pelepasan dari SO2 sendiri sedang mengalami hambatan. Sedangkan sejak September 1991 hingga Februari 1992 (Berstatus “Awas”) emisi dari SO2 meningkat sangat tajam hingga 400 ton/ hari. Tingginya jumlah dari pelepasan SO2 di akibatkan dari konduit yang telah terbuka. Setelah itu emisi gas menunjukkan adanya tren menurun hingga bulan September 1992. Sehingga dapat dinyatakan bahwa selama episode erupsi Gunung Merapi Februari 1992, variasi dari emisi gas SO2 memiliki korelasi dengan tingkat keaktifannya.