visimedia 14
DESCRIPTION
Pemkab Serang Takut Pada Investor Pasir LautTRANSCRIPT
![Page 1: Visimedia 14](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013103/568c53b31a28ab4916bbde1b/html5/thumbnails/1.jpg)
Edisi XIV/Thn. II/26 Juni - 9 Juli 2014
Inspiratif dan Informatif
Rebutan
Selimut
PANDEGLANG, VISI-
MEDIA - Bupati Pan-
deglang Erwan Kurtubi
menerima penghargaan
Satya Lencana Wira
Karya (SWK) dari Presi-
den RI Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) di
bidang kependudukan
dan keluarga berencana
di Surabaya, Sabtu (14/
6). Anugerah ini diterima
Bupati sebagai bentuk
penghargaan terhadap jasa-jasa serta dharma bakti
yang besar terhadap Negara dan Bangsa Indonesia
karena berhasil mensukseskan program yang berkaitan
dengan kependudukan dan KB.
Bupati Pandeglang mengaku bangga atas
penghargaan kendati ia tak pernah memiliki target
mendapat penghargaan dari siapapun. Sebab
melaksanakan program pemerintah untuk menata pem-
bangunan dan pemberdayaan masyarakat menutrut
bupati adalah hal yang wajib dilakukan seorang yang
dititipi amanat oleh masyarakat.
“Penghargaan ini patut kita syukuri dan ini adalah
untuk masyarakat Pandeglang,” demikian komentar
BERSAMBUNG KE HALAMAN 11
VISIMEDIA, CILEGON - Peraturan Menteri
ESDM Nomor 1 tahun 2013, yang melarang
penggunaan bahan bakar minyak (BBM)
bersubsidi bagi kendaraan dinas masih belum
berjalan sebagaimana mestinya. Ini terbukti dari
masih banyaknya kendaran berplat merah yang
mengisi kendaraannya dengan BBM bersubsidi.
Seperti yang dilakukan oleh pengguna
mobil dinas (mobdin) dengan nomor polisi A
16 U, awal bulan Juni kemarin. Kendaraan,
yang biasanya digunakan pejabat setingkat
eselon II tersebut kedapatan sedang mengisi
bensin premium, yang notabene merupakan
salah satu BBM bersubsidi, di Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
Grogol, Kota Cilegon beberapa waktu lalu.
Mobil Kijang Inova ini dengan santainya
mengisi tangki kendaraannya dengan
menggunakan selang bergagang kuning.
Menurut petugas SPBU, yang melakukan pe-
ngisian pada kendaraan tersebut, kendaraan itu
memang meminta dirinya untuk mengisi dengan
bensin premium. “Saya diminta untuk mengisi
premium, yang punya kendaraan yang minta,”
ujar Husni, petugas SPBU Grogol tersebut.
Ketika VISIMEDIA hendak meng-
konfirmasikan hal tersebut kepada pemilik
kendaraan A 16 U, kendaraan yang merupa-
kan milik Pemkot Cilegon ini tidak pernah ter-
lihat dilingkungan Sekretariat Pemkot Cilegon.
Guna mengetahui pemegang kendaraan, war-
tawan koran ini mencoba konfirmasi ke Bagian
Umum Setda Cilegon, namun meski beberapa
Pejabat Pemkot CilegonAbaikan Aturan BBM Subsidi
Sara Wijayanto
Rp. 2.500
VISIMEDIA, JAKARTA - Pernya-
taan mantan Panglima TNI Jen-
deral (Purn) Wiranto bahwa
Prabowo Subianto inisiator pen-
culikan aktivis medio 1997-1998
berbuntut panjang. Tim Peme-
nangan Prabowo Subianto-Hatta
Rajasa mengklarifikasi pernyataan
mantan Panglima ABRI Jenderal
(Purn) Wiranto mengenai peme-
catan Prabowo tersebut.
Marwah Daud Ibrahim selaku
tim pemenangan memastikan
bahwa status Prabowo yang
dipecat dari ABRI adalah tidak benar.
Berdasarkan surat keputusan
Presiden RI Nomor 62/ABRI/1998
yang ditetapkan pada 20 Novem-
ber dinyatakan bahwa Prabowo
Subianto diberhentikan dengan
hormat terhitung mulai akhir No-
vember 1998. “Dalam surat kepu-
tusan tersebut juga dinyatakan
bahwa Prabowo Subianto men-
dapatkan tunjangan pensiun,”
jelasnya di Rumah Polonia,
Cipinang, Jakarta, Jumat (20/6).
Menurut Marwah, surat yang
dikeluarkan Sekretariat Negara
kepada Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia pada 13 Septem-
ber 1999 Nomor B-597/M.Sesneg/
09/1999 perihal tindak lanjut
penanganan akibat kerusuhan
Mei 1998 tidak cukup bukti yang
menyatakan dugaan keterlibatan
Prabowo dalam kerusuhan. “Dari
dokumen-dokumen negara ini
dapat dilihat bahwa Prabowo ti-
dak bersalah atas tuduhan yang
selama ini dituduhkan. Pada ke-
nyataannya, beliau pada tahun
2004 ikut konvensi capres Golkar,
2009 ikut maju menjadi cawapres,
dan sekarang ditetapkan oleh
KPU sebagai capres,” bebernya.
Karena itu, dia berharap agar
polemik keterlibatan Prabowo
dalam kasus pelanggaran HAM
Tudingan Wiranto ke Prabowo Dikecam
Erwan Kurtubi
Bupati DianugerahiPenghargaan
NET
VISIMEDIA, SERANG - Buruknya pengelo-
laan sumber daya alam, khususnya penam-
bangan pasir laut, di Kabupaten Serang se-
makin jelas terlihat. Belum lagi selesai dugaan
penggelapan pajak miliaran rupiah pada pe-
nambangan pasir di Pulau Tunda, kini muncul
lagi masalah terkait pengelolaan sumber daya
Pemkab Serang TakutPada Investor Pasir Laut BERSAMBUNG KE HALAMAN 11
BERSAMBUNG KE HALAMAN 11
BERSAMBUNG KE HALAMAN 11
DOK
DOK
![Page 2: Visimedia 14](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013103/568c53b31a28ab4916bbde1b/html5/thumbnails/2.jpg)
OPINI Inspiratif dan InformatifEdisi XIV
Thn. II 226 Juni - 9 Juli 2014
pemilu yang demokratis.
Namun ketika pemerintahan yang
kita anggap legitimate itu terbentuk,
ternyata pemerintah yang berkuasa lupa
bahkan meninggalkan penegakan pilar-
pilar demokrasi lainnya. Pemerintah
penguasa sudah berani “menekuk ne-
kuk” dan menganiaya hukum yang kita
anggap sebagai simbol dari law infor-
cement. Hal ini bisa kita lihat bahwa ka-
sus-kasus hukum yang memiliki nilai po-
litis yang besar serta dianggap sebagai
simbol penegakan demokrasi seperti
kasus Soeharto, sama sekali tidak disen-
tuh. Bahkan sebaliknya justru mence-
derai rasa keadilan dan hati nurani rakyat
dengan membebaskan Akbar Tanjung
dalam kasus Bulog senilai 40 Milliar.
Di sisi lain dalam penerapan sistem
Check and balance sebagai simbol
pengawasan terhadap kinerja pe-
merintahan tidak pernah berjalan.
Kekuatan-kekuatan politik besar yang
diharapkan mampu menjadi kekuatan
penyeimbang terhadap dominasi pe-
merintah penguasa justru terkooptasi
oleh kepentingan politik penguasa.
Kelompok-kelompok kekuatan politik,
tokoh politik, tokoh masyarakat,
mahasiswa, yang dijadikan sebagai
simbol penyeimbang dalam pengerapan
check and balance terlalu tergiur
terhadap kekuasaan yang selama 32
tahun lebih tidak pernah mereka nikmati.
Oleh karena itu adanya penerapan
keterlibatan rakyat dalam pengambilan
keputusan dalam negara dalam
konsep demokrasi (Budiardjo, 1989)
hanyalah merupakan “isapan jempol”
belaka. Rakyat selama ini hanya dija-
dikan sebagai alat untuk mele-
gitimasikan permainan politik para elit.
Kesalahan terbesar dalam penera-
pan demokrasi selama ini adalah bahwa
ideologi demokrasi tersebut tidaklah
mengakar kuat kepada rakyat secara
luas. Ideologi demokrasi itu hanya dike-
tahui dan dipraktekkan oleh segelintir
elit saja. Rakyat sama sekali tidak me-
ngetahui apa itu demokrasi ?; bagai-
manakah menerapkan demokrasi ?; un-
tuk apa demokrasi ? dan sebagainya.
Yang lebih memprihatinkan adalah bah-
wa para elit dan tokoh politik yang nya-
ring mewacanakan ideologi demokrasi,
pada prakteknya hanyalah membodohi
rakyat dengan melakukan pemaksaan
untuk mengikuti alur politik mereka.
Oleh karena itu sudah saatnya
untuk membangun demokrasi itu
dengan menggunakan paradigma yang
benar. Terdapat dua model di dalam
membangun demokrasi kita sekarang
ini yaitu secara kultural atau meng-
gunakan model secara struktural.
Kultural
Membangun demokrasi bukanlah
pekerjaan yang mudah melainkan
memerlukan dasar yang kuat pada
tataran grass roots (akar rumput).
Mengapa tataran ini yang menjadi
prioritas?. Pada tataran ini yang perlu
dilakukan adalah bagaimanakah
membiasakan diri untuk bersikap
sebagai seorang demokrat. Demokrasi
harus dijadikan sebagai kultur dalam
kehidupan rakyat banyak. Apabila
demokrasi menjadi sebagai perilaku
yang melembaga dalam masyarakat,
maka kita sudah memiliki dasar pijakan
yang kuat di dalam menegakkan
demokrasi itu sendiri.
Oleh karena itu perlu adanya
institusionalization (pelembagaan)
ideologi demokrasi. Rakyat perlu
diajarkan bagaimana secara mandiri
dan tidak selalu bergantung kepada
kehendak pimpinan atau para elit.
Mereka harus dibekali pendidikan
politik untuk berpikiran secara bebas
sesuai dengan kehendak yang di-
inginkan dan tidak perlu dipaksa-paksa.
Tengok saja bagaimana penerapan
demokrasi yang kita jumpai di daerah
atau lembaga-lembaga pendidikan atau
pesantren yang masih menerapkan
pola-pola feodalististik. Ajaran yang
mereka terima selama ini bahwa
“kebenaran selalu berada di tangan
pemimpin”. Sehingga rakyat sebagai
pengikutnya selalu mengganduli dan
mempertahankan mati-matian pemim-
pinnya itu, meskipun terkadang ajaran
yang dibawa pemimpinnya menuju ke
jurang kesesatan dan kebodohan. Pola
paternalistik dalam hal ini masih sangat
kental dalam penerapan demokrasi .
Di sisi lain bahwa ideologi demokrasi
itu sangat memerlukan ketauladanan para
pimpinan atau tokoh masyarakat sebagai
panutan. Pimpinan atau tokoh masyarakat
seharusnya membiasakan diri untuk selalu
terbuka dan transparan. Pola otoritas
kekuasaan yang selama ini dimilikinya,
baik otoritas keagamaannya, otoritas
keilmuwannya, otoritas ketokohannya
serta otoritas-otoritas lainnya perlu
disebarkan kepada para pengikutnya dan
tidak menjadikan otoritas tersebut kemu-
dian menjerat kepada periaku yang otoriter
dan feodal. Penerapan demokrasi
bukanlah sebagai wacana, melainkan
sebagai praktek yang harus diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Elemen terakhir dalam penegakan
ideologi demokrasi secara kultural
adalah adanya kesadaran hukum dari
mesyarakat. Hukum sebagai dasar
berjalannya demokrasi harus benar-
benar dijunjung tinggi. Karena
dengan hukum akan membuat praktek
demokrasi menjadi fairness dan jujur.
Struktural
Demokrasi sebagai sebuah ideologi
yang dianut oleh setiap masyarakat
modern perlu diterapkan secara dinamis.
Adanya percepatan penegakan ideologi
demokrasi tersebut diperlukan adanya
organisasi yang memiliki karakteristik
yang inovatif, terbuka dan progresif.
Oleh karena itu negara sangat mem-
butuhkan adanya struktur organisasi
negara yang mampu mempercepat
penerapan ideologi demokrasi tersebut.
Struktur kenegaraan yang diharap-
kan dapat mempercepat penerapan
ideologi demokrasi selama ini yang
terdiri dari kekuasaan legislatif,
kekuasaan ekskutif serta kekuasaan
yudikatif ternyata sangat mandul.
Struktur-struktur tersebut ternyata
tidak mampu menerapkan dan
menegakkan pilar-pilar demokrasi
yang telah disebutkan diatas. Kese-
mua struktur kekuasaan tersebut ter-
lalu mudah untuk diintervensi oleh ke-
pentingan politik penguasa. Struktur
organisasi tersebut ternyata tidak me-
miliki kemandirian di dalam menegak-
MEMBANGUN DEMOKRASI
Pemimpin Perusahaan/ Pemimpin Redaksi : Suryanto/Yanto Gondrong Manager Keuangan : H Ato Ulloh. Manager Pemasaran/
Sirkulasi : Nunu Manager Iklan : Iman Esa F. Redaktur Pelaksana : Stefano. Sekretaris Redaksi : Yayan Heryana.
Wartawan Provinsi Banten : Yanti, Novi. Wartawan Kota Serang : AM. Ely Zaenudin Agustian. Didi Rosadi, Robi, Iyan Wartawan
Kabupaten Serang : Tb. Amin Ajiadi, Dayat, Dodo, Rully TIS. Wartawan Kota Cilegon : Tb. Nomi, Ali Rohman. Wartawan Kabupaten
Lebak : M Rizky Baihaki, Sutisna. Wartawan Kabupaten Pandeglang : Dadang, Apip, Rudi. Wartawan Tangerang : Deni Saputra.
Alamat Redaksi & Tata Usaha : Jalan Raya Pandeglang Km 1 Sempu, Banten Girang Kota Serang - Banten. Telp/Fax (0254) 209
245 E-mail : [email protected] Website: www.onlinevisimedia.com Percetakan: PT. Mutiara Grafika
(Isi diluar tanggung jawab percetakan).
Diterbitkan Oleh : PT Visi Media Pratama
(Berdasarkan UU 40 Tahun 1999 Tentang Pers).
Dewan Pendiri : H. A Syaifuddin, Suryanto, Stefano.
Pembina/Penasehat : H. Suyadi Wiraatmadja.
Konsultan Hukum : Prof. Dr.H. Cecep Achmad Surkarti,
SH. MH.
Pemimpin Umum : H.A Syaifuddin.
Wartawan VISIMEDIA selalu dibekali tanda pengenal dan tercantum dalam boks redaksi
Oleh :
Agus Sjafari *)
MARAKNYA kegiatan pemilu saat ini
merupakan salah satu aspek di dalam
penyelenggaraan demokrasi di negara
kita. Pemilu merupakan salah satu ujung
tombak di dalam menegakkan sebuah
negara demokrasi. Karena itu, dengan
kegiatan pemilu yang baik akan
menciptakan pemerintahan yang legiti-
mate, sebagai prasyarat utama berjalan-
nya proses demokrasi. Demikian juga
sebaliknya, gagalnya penyelenggaraan
pemilu melahirkan sebuah pemerintahan
yang cacat, baik cacat secara politik, cacat
hukum, cacat sosial dan sebagainya.
Sebuah pemerintahan yang
diperoleh dengan cacat, maka
selamanya kecacatan itu akan
dibongkar dan selalu menjaadi “batu
sandungan” terhadap efektivitas
pemerintahannya. Coba kita lihat saja,
bagaimana publik selalu memper-
masalahkan legitimasi pemerintahan
sejak bergulirnya reformasi 13 tahun
yang lalu. Dengan adanya gugatan
terhadap legitimasi pemerintahan
mengakibatkan kegiatan pemerin-
tahan tidak efektif. Adanya rong-
rongan yang terus menerus terhadap
pemerintahan, akhirnya kegiatan
pemerintah menjadi “jalan di tempat”
bahkan langkahnya mundur.
Salah satu persoalan yang paling
mendasar selama ini adalah belum
adanya dasar pijakan yang kuat dalam
bangunan demokrasi yang kita main-
kan. Bangunan demokrasi kita begitu
rapuh. Selama ini para pejuang demok-
rasi yang ada, selalu menginginkan
hasil (output) yang baik tanpa
memperhatikan proses yang baik.
Adanya proses demokrasi yang baik,
secara otomatis akan menghasilkan
output demokrasi yang pasti lebih baik.
Beberapa elemen mendasar di dalam
penerapan demokrasi antara lain: 1)
Adanya pemilu yang jurdil; 2) Adanya
penerapan check and balance dalam
proses pemerintahan ; 3) Adanya Law
inforcement; 4) Terbentuknya civil so-
ciety. Beberapa elemen mendasar itulah
yang seharusnya dijadikan sebagai tar-
get awal di dalam membangun demok-
rasi. Elemen-elemen tersebut merupakan
pilar-pilar demokrasi yang tidak
sepatutnya dilanggar.
Beberapa fenomena menarik
setelah negara kita mendeklarasikan
ideologi demokrasi sebagai pilihan
politiknya, ternyata penerapannya
masih sangat parsial dan tidak
komprehensif. Sebagai contoh bahwa
bangsa ini mencoba sekuat tenaga
untuk menciptakan sebuah siatem
pemilu yang demokratis. Hal ini
terbukti ketika pada pemilu tahun 1999
yang lalu dinilai “sukses” sebagai
*Dr. Agus Sjafari,M.Si Adalah
Staf Pengajar FISIP UNTIRTA
Serang; Peneliti di The Community
Development Institute (CDI)
kan ideologi demokrasi.
Salah satu hal yang sangat penting
di dalam merombak struktur kekuasaan
negara selama ini adalah perlunya
adanya pemisahan kekuasaan secara
nyata dengan maksud setiap lembaga
memiliki kemandirian dan otoritas yang
tidak mudah untuk diintervensi oleh
kekuasaan lainnya. Adanya prinsip
pembagian kekuasaan dalam struktur
kekuasaan negara tidak mampu
menegakkan ideologi demokrasi itu
sendiri. Adanya kelemahan sektor
pada kekuasaan yudikatif menjadikan
salah satu pilar demokrasi menjadi
retak bahkan dirobohkan oleh
intimidasi kekuasaan penguasa.
Oleh karena itu adanya penguatan-
penguatan kultural masyarakat serta
penguatan struktural kekuasaan dalam
negara menjadi sebuah keniscayaan
untuk menegakkan demokrasi. Tanpa
keduanya demokrasi di negara kita
selamanya akan lumpuh dan hanya
menjadi negara kekuasaan, baik
kekuasaan para elit, kekuasaan kelompok,
atau kekuasaan penguasa semata*****
NET
DINAS PERINDUSTRIAN DAN
PERDAGANGAN
PROVINSI BANTEN
Ttd
DRS. H RANTA SUHARTA
Kepala Dinas
1435 H/2014 M
Mengucapkan
SELAMAT MENYAMBUTBULAN SUCI RAMADHAN
“Marhaban Yaa Ramadhan Semoga AmalIbadah Kita di Bulan Suci ini Diterima-Nya”
![Page 3: Visimedia 14](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013103/568c53b31a28ab4916bbde1b/html5/thumbnails/3.jpg)
Inspiratif dan Informatif RUMAH RAKYAT 3 Edisi XIV
Thn. II
26 Juni - 9 Juli 2014
Komisi IV Kritisi PT Krakatau-Posco
DPRD Provinsi Banten menyampaikan sedikitnya 58
rekomendasi kepada Pemprov Banten terkait Laporan
Pertanggungjawaban Gubernur Banten soal
pengelolaan anggaran tahun lalu. Rekomendasi-
rekomendasi itu diserahkan dalam Rapat Paripurna
penetapan rekomendasi terhadap laporan keterangan
pertanggung jawaban gubernur Banten tahun
anggaran 2013.
Rahmat Abdul Gani, yang menjadi ketua pansus
LKPj Gubernur Banten, menyampaikan, sedikitnya 58
rekomendasi yang disampaikan ke Pemprov Banten.
Dalam rekomendasi tersebut, disebutkan unsur masih
kurangnya sarana infrastruktur di Banten dalam
penyelenggaraan pembangunan di wilayah Banten.
Pansus LKPj menyoroti lemahnya kinerja dinas
tata ruang dan bina marga (DBMTR) dalam memacu
kualitas kinerja masih terjadi kelemahan. Selain itu
dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan juga tak luput
menjadi sorotan penting di LKPj 2013.
“Dari sisi internal perlu peningkatan kapasitas
kualitas SDM. Sedangkan eksternalnya menyangkut
pembebasan lahan yang dilaksanakan BPN perlu
peningkatan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan-
nya sehingga dapat terlaksana sesuai dengan ren-
cana yang telah ditetapkan,” katanya.
Sedangkan mengenai kualitas rekanan yang masih
kurang maksimal, Pansus LKPj menganggap perlu
pembinaan terhadap rekanan yang akan menjadi
pelaksana pekerjaan di Provinsi Banten.
Plt. Gubernur Banten Rano Karno dalam sambu-
tannya menyampaikan rekomendasi DPRD kepada
Gubernur Banten merupakan catatan penting dan
strategis yang memuat hasil evaluasi dan pengukuran
tingkat keberhasilan kinerja pelaksanaan pemba-
ngunan pada Tahun Anggaran 2013.
Tentu saja, kata Rano, saran, masukan dan koreksi
ini dalam rangka perbaikan penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang meliputi urusan desentra-
lisasi, tugas pembantuan dan tugas umum peme-
rintahan.
“Dengan berbekal semangat kebersamaan serta
berpijak pada rekomendasi DPRD, kami berharap
kepada semua pihak khususnya para kepala SKPD
untuk lebih bekerja keras dalam melakukan perubahan
dan peningkatan kinerja pembangunan daerah”
ungkapnya.
Rano juga menegaskan Rekomendasi DPRD ini
harus dijadikan landasan dalam penyusunan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan penyusunan
Kebijakan Umum Anggaran Provinsi Banten Tahun
2015.(ILM)
SERANG, VISIMEDIA - Kun-
jungan kerja Komisi IV DPRD
Banten ke Perusahaan baja
patungan Indonesia- Korea Sela-
tan (Korsel) yang sudah bero-
perasi di Kota Cilegon, Provinsi
Banten, Krakatau-Posco me-
ngungkap pelayanan kesehatan
karyawan di perusahaan itu telah
menyalahi undang-undang. Ko-
misi IV melakukan inspeksi ke
perusahaan itu setelah mendengar
sejumlah lapran dari masyarakat.
“Kami memang datang ke
Krakatau Posco untuk melihat
secara langsung soal limbah
disana, tapi setelah kami tanyakan
mengenai kesehatan bagi karya-
wannya, jumlah dokter, perawat
dan bidannya jumlahnya tidak
memenuhi standar ketentuan
perundang-undangan,” ungkap
Anggota Komisi IV DPRD
Banten, M Sukira saat ditemui di
gedung dewan, Jumat (13/6).
Sukira mengungkapkan, jum-
lah karyawan Krakatau-Posco
hampir tiga ribu orang hanya me-
miliki satu dokter, lima perawat
dan tiga bidan. “Ini kan aneh,
masa iya satu orang dokter di
Krakatau-Posco selama bertahun-
tahun kerja terus menerus, tidak
ada pergantian. Ini kan sudah
tidak wajar,” ujarnya.
Semestinya untuk tenaga medis,
baik dokter, perawat dan bidan sesuai
dengan jumlah karyawan yang
bekerja. Apalagi sistem kerja di
Krakatau-Posco dalam satu hari
terbagi dalam tiga shift. “Idealnya
jumlah dokter disana ada lima,
perawat 15 dan kalau bidan saya rasa
jangan terlalu banyak, karena
karyawan disana mayoritas adalah
laki-laki,” ungkapnya.
Permasalahan minimnya
jumlah tenga media telah
disampaikan secara resmi oleh
Komisi IV DPRD kepada mana-
jemen Krakatau-Posco. “Mereka
(manajemen) mengatakan kepada
kami, bahwa masukan dari Komisi
Iv itu akan disampaikan ke direksi,
karena sudah menyentuh kebi-
jakan, tidak bisa dilakukan dalam
waktu dekat,” ujarnya.
Meski tidak mendapatkan
respon positif dari manajemen
Krakatau-Posco, Komisi IV tetap
akan menyampaikan temuanya ke
pimpinan DPRD Banten dalam
bentuk nota dinas agar ditindak-
lanjuti ke Pemerintah Provinsi
(Pemprov) Banten. “Sebagai wakil
rakyat kita mempunyai kewjaiban
menyampaikan ini ditingkat kepala
daerah, kalau sudah dilakukan
maka kewjiban kita sebagai
pegawas sudah gugur,” kata Sukira.
Dirinya berharap, pimpinan
DPRD Banten segara menyam-
paikan temuan tersebut ke
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur
Banten Rano Karno. “Yang ber-
kewajiban menegur langsung
adalah Walikota Cilegon, karena
PT Krakatau-Posco ada di wilayah
Cilegon. Dan saya harap Pak Rano
nanti membuat surat resmi kepada
Walikota Cilegon, agar segera ada
tindakan. Karena kalau dibiarkan
ini bisa membahayakan karyawan
itu sendiri,” jelasnya.(ILM)
Dituding Abaikan
Kesehatan Karyawan
DPRD Serahkan 58
Rekomendasi
NET
DPRD Sulsel Berguru Kehumasan ke Banten
Rombongan DPRD Sulsel dan beberapa wartawan saat berkunjung ke DPRD Banten
VISIMEDIA, SERANG - Untuk keperluan
pencitraan dan sosialisasi kegiatan anggota
DPRD Provinsi Banten, pihak Sekretariat
DPRD Banten melakukan kerjasama dengan
berbagai media cetak maupun elektronik yang
ada di wilayahnya.
Hal itu dinyatakan Kasubag Informasi
dan Publikasi DPRD Banten, M Ali Hanafiah,
saat menerima kunjungan rombongan
Sekretariat DPRD Provinsi Sulawesi Selatan
dalam rangka Studi Komparasi dan
Penyebaran Informasi Kegiatan Dewan, di
gedung serbaguna Sekretariat DPRD
Provinsi Banten, beberapa waktu lalu. “Untuk
pencitraan, dibangun kerjasama dengan
beberapa media cetak dan elektronik lokal,
baik berupa advertorial ataupun iklan.
Masing-masing media sudah diatur untuk
publikasi, masing-masing media diberikan
jatah satu minggu satu kali,” ujarnya.
Bahkan, lanjutnya, bukan hanya media
cetak harian saja yang diberikan jatah advertorial
atau iklan. Namun khusus untuk media
mingguan, kata Ali, diberikan ruang untuk iklan
saat ada even besar yang dilaksanakan oleh
DPRD Banten. “Kita tidak pernah pilih-pilih
media, semua kita berikan porsi untuk
mensosialisasikan kegiatan dewan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ali Hanafiah mengatakan,
pihaknya telah membentuk beberapa
kelompok kerja (pokja) untuk masing-masing
kelompok media, yakni pokja wartawan me-
dia cetak harian, pokja wartawan media
elektronik harian, dan pokja wartawan cetak
mingguan. “Di Serang ada kurang lebih
seratus media, Sepuluh TV nasional, sepuluh
stasiun radio, delapan koran harian lokal,
delapan koran harian nasional serta delapan
puluh koran mingguan. Kita bentuk pokja
untuk masing-masing kelompok, supaya
mereka atur sendiri jatah iklan dan advertorial
untuk di kerjasamakan,” imbuhnya. (ILM)
NET
Soal LKPj Gubernur 2013
Ketua DPRD Provinsi Banten H. A'eng Haerudin
(Kanan) dan Plt Gubernur Banten Rano Karno
NET
SEKRETARIAT DEWANPERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI BANTEN
Ttd
DRS. H. IMAN SULAIMAN, A.MM
Sekretaris Dewan
SELAMAT MENYAMBUT
BULAN SUCI RAMADHAN
Mengucapkan
“Marhaban Yaa Ramadhan Semoga Amal Ibadah Kitadi Bulan Suci ini Diterima-Nya
1435 H/2014 M
SELAMAT TELAH LAHIRNYA
PUTRA WARTAWAN VISIMEDIA
Mengucapkan
Dari Pasangan Suami IstriAM Elly Z & Sryati
Segenap Redaksi VISIMEDIA
Ttd
YANTO GONRONG
PEMRED
![Page 4: Visimedia 14](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013103/568c53b31a28ab4916bbde1b/html5/thumbnails/4.jpg)
METRO Inspiratif dan Informatif4Edisi XIV
Thn. II
26 Juni - 9 Juli 2014
Banten Rawan ProdukMakanan Ilegal
Sanitasi Banten Masuk 10 Terbaik NasionalVISIMEDIA, SERANG - Sanitasi
memiliki pengaruh besar terhadap
pengurangan angka kemiskinan,
berkurangnya angka kematian
anak, penghematan terhadap
anggaran dan peningkatan pro-
duktivitas perempuan. menyadari
akan pentingnya keberadaan sa-
nitasi ini, Pemerintah Provinsi
Banten terus secara aktif mela-
kukan pembenahan dan pem-
bangunan sanitasi bagi masyara-
katnya. demikian disampaikan
Kepala Bidang Perumahan dan
Pemukiman pada Dinas Sumber
Daya Air dan Pemukiman (DS-
DAP) Banten, Helmi Nuddin Zein,
saat membuka kegiatan Bimbi-
ngan Teknis Peningkatan SDM
Pengembangan Sanitasi Ling-
kungan, di Hotel Mambruk Anyer.
Kata dia, akses terhadap
sanitasi layak di Provinsi Banten
terus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun, bahkan pada
2012, akses terhadap sanitasi
layak di Banten telah mencapai 60
persen. Menurutnya, prestasi ini
menempatkan Banten dalam 10
besar provinsi dengan akses
sanitasi terbaik nasional. “Tapi
kita tidak boleh berpuas diri. Sa-
nitasi di Banten masih harus terus
ditingkatkan. Bila perlu, Banten
harus menjadi provinsi terbaik
dalam hal sanitasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi
Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan (AMPL) pada DS-
DAP Banten, Adib Solihin me-
nyampaikan, kegiatan ini ber-
tujuan untuk meningkatkan sum-
ber daya manusia dalam rangka
peningkatan sarana dan
prasarana sanitasi. Kata
dia, kegiatan kali ini
dikhususkan pada
bidang drainase per-
kotaan yang berwawa-
san lingkungan dan
berbasis masyarakat.
“Pesertanya berjumlah
34 orang, yang berasal
dari sejumlah intansi
terkait se-provinsi Ban-
ten,” ucapnya.
Dia berharap, dari
kegiatan ini dapat dijadi-
kan sebagai sarana ber-
bagi informasi serta
wujud hubungan kerja-
sama yang baik antara
Pemerintah Pusat, Peme-
rintah Provinsi Banten
dan Pemerintah Kabu-
paten/Kota, maupun
para stakeholders lain-
nya yang ada di wilayah
Provinsi Banten. Selain
itu, tambahnya, para
peserta juga dapat
merumuskan kegiatan
pengembangan pe-
ngembangan prasarana
dan sarana sanitasi di
Provinsi Banten. “Se-
mua harus berperan aktif
dalam mewujudkan
lingkungan yang sehat,
salah satunya melalui
pembangunan sanitasi
layak ini,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala
DSDAP Provinsi Ban-
ten, Iing Suwargi me-
nyatakan sejalan de-
ngan pertambahan penduduk
Provinsi Banten, kebutuhan akan
penyediaan prasarana dan sarana
penyehatan lingkungan permu-
kiman semakin diperlukan untuk
mendukung peningkatan kualitas
lingkungan dan kesehatan mas-
yarakat. “Khusus bidang drai-
nase, pemerintah daerah masih
mempunyai pekerjaan rumah
yang berkaitan dengan isu-isu
strategis penanganan banjir
tahunan di hampir seluruh ka-
bupaten/kota se-Provinsi Ban-
ten,” kata Iing.
Di kabupaten Serang, imbuh
Iing, penanganan banjir tahunan
difokuskan di Kecamatan Ca-
renang dan Kragilan. Di Kabu-
paten Pandeglang penanganan
banjir tahunan di Kecamatan
Patia, Sobang, Pagelaran dan
Panimbang, di Kabupaten Lebak
penangan banjir tahunan di Ke-
camatan Wanasalam dan Cibinu-
angen. “Di Kabupaten Tangerang
penanganan banjir tahunan
meliputi wilayah Sungai Cidurian,
Sungai Cisadane, Sungai Ciman-
ceuri dan Kali Sabi. Di Kota
Serang, Kota Tangerang, Kota
Tangerang Selatan perlunya
revitalisasi drainase kota untuk
menangani banjir perkotaan dan
banjir tahunan, sementara di Kota
Cilegon penanganan banjir
perkotaan akibat luapan Sungai
Cijalupang,” kata Iing.
Ditambahkannya, target prio-
ritas DSDAP Banten adalah me-
ngurangi luas areal genangan
yang selama ini menjadi masalah
utama rendahnya kinerja saluran
drainase di setiap kabupaten/
kota. “Sehingga masyarakat Ban-
ten dapat hidup sehat, nyaman
dengan lingkungan bersih bebas
dari genangan,” pungkasnya.
(yanti)
VISIMEDIA, SERANG - Wilayah pesisir Serang Utara,
khususnya di daerah Tanjung Pontang, Kecamatan
Pontang Kabupaten Serang , mengalami abrasi yang
sangat mengkhawatirkan. Abrasi diwilayah itu, bukan
hanya merusak empang milik warga, namun juga telah
menyapu hingga puluhan hektar daratan. Demikian
disampaikan Ubaidilah, Anggota DPRD Kabupaten
Serang, asal Kecamatan Pontang.
Kata dia, berbeda dengan wilayah pesisir Serang
Barat, seperti Pulo Ampel dan Bojonegara, meski
mengalami abrasi, wilayah tersebut juga terdapat
aklamasi. Dengan begitu, kata dia, di Serang Barat,
meskipun terkikis, namun dibeberapa titik terdapat
penambahan daratan. “Kalau di Pontang lain, disini tidak
ada aklamasi, sehingga jika tidak segera ditangani dapat
mengakibatkan hilangnya daratan di wilayah Utara,”
ucap Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Serang ini.
Diungkapkannya, sebenarnya DPRD Kabupaten
Serang telah sejak lama mengajukan usulan pembangunan
pemecah ombak diwilayah Pontang ini. Namun katanya,
hingga saat ini usulan tersebut belum juga direalisasikan.
“Masalah ini sudah menjadi fokus Komisi IV sejak lama.
Tapi Pemkab beralasan pembangunan itu menjadi
kewenangan Kementerian PU,” ucapnya.
Untuk itu dia mendesak, agar Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Serang untuk segera membangun break wa-
ter (pemecah ombak) diwilayah tersebut. Menurutnya,
Pemkab tidak boleh menjadikan masalah kewenangan
sebagai alasan untuk menunda pembangunannya.
“Kalau memang pembangunan (Break Water) itu
merupakan kewenangan pusat, intansi terkait harusnya
segera membuat surat pengajuannya ke pusat. Jangan
hanya bisa lempar tanggungjawab saja,” tegasnya.
Lagipula, tambahnya, banyaknya perusahaan
penambangan pasir yang beroperasi di wilayah Serang
Utara juga dapat diajak untuk bekerjasama dalam
membangun break water disana. Kata dia, Pemkab
bisa mengajukan kepada penambang pasir untuk
menyumbangkan sekian persen pasirnya untuk
membangun pemecah ombak. “Sekarang tinggal
kemauan dari Pemkab saja, jangan sampai luas wilayah
daratan Serang Utara menjadi kurang dan bahkan
hilang akibat abrasi ini,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Serang, Taufik
Nuriman menyatakan bahwa pihaknya sudah
merencanakan pembangunan pemecah ombak
diwilayah itu. Kata dia, pembangunan pemecah ombak
akan dilakukan secara bertahap. “Saya tidak mau
masyarakat terkena dampak dari adanya penambangan
pasir ini. Kita ingin lingkungan di Kabupaten Serang
dapat terjaga dengan baik. Penambangan pasir harus
dapat memberikan sumbangsih yang positif bagi
masyarakat,” imbuhnya. (yanti)
Abrasi Pontang Harus
Segera Ditangani
VISIMEDIA, SERANG - Pasar-pasar
tradisional di Banten disinyalir menjadi lahan
peredaran makanan dan obat ilegal. Terlebih
menjelang masuk bulan puasa, peredaran
produk makanan dan obat yang mengandung
bahan berbahaya diyakini akan semakin marak.
Untuk itu, Balai Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM) Banten berencana akan
melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke
sejumlah pasar di Banten. Sidak tersebut
rencananya akan dilakukan pada akhir bulan
Juni ini. Demikian disampaikan Kepala BPOM
Banten, Rustyawati, kepada wartawan terkait
persiapan jelang Ramadhan 2014.
Kata dia, meningkatnya permintaan bahan
makanan pada Ramadhan kerap dimanfaatkan
oleh produsen dan pedagang untuk menjual
produk ilegal. Kebanyakan, kata dia, produk-
produk tersebut tidak memiliki label halal
dikemasannya. “Sidak ini kami lakukan agar
pelaku usaha tidak memanfaatkan keadaan
demi meraih untung yang besar saat momen
puasa dan lebaran,” ucapnya.
Ditambahkannya, dari Januari-Juni 2014,
BPOM Banten sudah melakukan pengawasan
terhadap 1200 pedagang yang berjualan di
Banten. Dari jumlah itu, ungkapnya, sebanyak
5 pedagang terbukti menjual produk makanan
dan obat-obatan yang mengandung bahan
berbahaya. “Sebelumnya kami sudah mela-
kukan teguran terhadap pedagang yang ter-
bukti bersalah, namun karena tidak men-
dengarkan teguran kami, maka kami laporkan
ke pihak kepolisian,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pemeriksaan
dan Penyelidikan pada BPOM Banten, Lintang
Purba Jaya mengatakan, pedagang dan
produsen yang terbukti menjual produk ilegal
dapat diberikan sanksi administrasi berupa
pencabutan izin edar atau menyita barang yang
pedagang miliki. “Jika sanksi ini sudah
diberikan, namun mereka masih tetap mem-
biarkan produk ilegal tersebut beredar maka me-
reka dapat terkena pidana, karena telah melang-
gar peraturan kesehatan,” ujarnya. (yanti)
VISIMEDIA, SERANG - Sebelas desa se-Provinsi Banten
mengikuti lomba Desa/ Kelurahan Terbaik yang diadakan
Pemerintah Provinsi Banten. Kesebelas desa tersebut
diajukan oleh pemerintah kabupaten/kota, setelah me-
menangkan lomba yang sama dimasing-masing daerah.
Diungkapkan Sekretaris Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Masyarakat Desa (BPPMD) Provinsi
Banten, Rikrik Hermawan, kegiatan ini merupakan
agenda rutin tahunan yang digelar pihaknya dalam
rangka memacu kinerja aparatur desa dan kelurahan.
Adapun kelebihan tiga peserta, yang mewakili delapan
kabupaten/kota di Banten, ungkapnya, dikarenakan
adanya daerah di Banten yang memiliki desa dan
kelurahan, seperti di Kabupaten Tangerang dan Lebak.
“Kalau didaerahnya ada desa dan kelurahan, maka
wakilnya ada dua, karena baik kelurahan dan desa
harus ada perwakilannya,” ucap Rikrik.
Untuk penilaian dalam menentukan pemenang,
lanjut Rikrik, terdapat delapan indikator penilaian.
Dimana kedelapan indikator itu, tambahnya, merupakan
upaya untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat dalam
mencapai taraf hidup yang lebih baik. “Bukan hanya
dari segi kebersihan saja, tapi penilaian secara
menyeluruh, termasuk dari sisi administrasi pe-
merintahannya. Penilaian akan dilakukan secara me-
nyeluruh kepada semua peserta pada 19 Juni men-
datang,” imbuhnya, seraya menambahkan, pengu-
muman pemenang akan dilakukan langsung oleh Plt
Gubernur Banten, Rano Karno. “Pemenangnya secara
otomatis akan diikutsertakan pada perlombaan di
tingkat nasional,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Desa Tanjungsari, Kecamatan
Pabuaran Kabupaten Serang, Zaenal Arifin, mengaku
sangat bangga desa yang dipimpinnya dapat mewakili
Kabupaten Serang sebagai calon desa terbaik.
Menurutnya, ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh
stafnya dalam membenahi seluruh aspek pemerintahan
desa. “Anda bisa lihat di situs Kemendagri, disitu hanya
ada Desa Tanjungsari yang selalu up date perkem-
bangan administrasi desanya,” ucapnya bangga. (yanti)
Sebelas Desa Ikuti
Lomba Desa Terbaik
Kasi AMPL, Adib Solihin memberikan pemamaparan tentang pentingnya sanitasi layak bagi
masyarakat, dihadapan para peserta Bintek Peningkatan SDM Pengembangan Sanitasi Lingkungan
DOK
BADAN PENANGGULANGAN
BENCANA DAERAH
Ttd
INO S RAWITA
Kepala Badan
1435 H/2014 M
Mengucapkan
SELAMAT MENYAMBUTBULAN SUCIRAMADHAN
“Marhaban Yaa Ramadhan SemogaAmal Ibadah Kita di Bulan Suci ini
Diterima-Nya”
![Page 5: Visimedia 14](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013103/568c53b31a28ab4916bbde1b/html5/thumbnails/5.jpg)
SELATAN 5Inspiratif dan Informatif
WWWWWarararararga Cimarga Cimarga Cimarga Cimarga Cimarga Mintga Mintga Mintga Mintga Minta Jembata Jembata Jembata Jembata Jembatan Tan Tan Tan Tan Timbangimbangimbangimbangimbang
Edisi XIV
Thn. II
26 Juni - 9 Juli 2014
LEBAK, VISIMEDIA - Arus kendaraan berat
yang melintasi ruas Jalan Rangkasbitung –
Leuwidamar, dituding menjadi penyebab utama
kerusakan di ruas itu. Karenanya, warga
Kecamatan Cimarga mendesak pemerintah
membangun jembatan timbang di ruas tersebut
agar dapat mengurangi kerusakan yang terjadi.
Warga menilai, selama ini aturan yang
telah dibuat Pemkab menyebutkan kendaraan
yang tonasenya lebih dari enam ton tidak
boleh melewati jalan Rangkasbitung-
Leuwidamar. Namun, pada prakteknya
banyak truk besar dengan muatan lebih dari
10 ton yang melintasi jalur tersebut.
“Keberadaan jembatan timbang dalam
rangka menjalankan aturan yang telah dibuat
Pemkab, dimana kendaraan yang tonasenya
lebih dari 6 ton tidak boleh melewati jalan
Rangkasbitung-Leuwidamar,” kata Asep
Sujatna (35), warga Desa Sangkanmanik,
Kecamatan Cimarga, pekan lalu.
Asep mengatakan, jika di ruas jalan
Rangkasbitung – Leuwidamar tidak ada jem-
batan timbang, maka sampai kapanpun jalan
tersebut akan mengalami kerusakan. Sebab,
meski aparat Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika (Dishubkominfo) melakukan
penjagaan hampir 24 jam per hari, jalan tersebut
tetap bebas dilalui kendaraan bertonase berat.
Keluhan serupa dikatakan Andi Yusuf
(42), warga Desa/Kecamatan Cimarga.
Menurut Andi, beberapa ruas jalan di wilayah
Provinsi Banten yang sudah dibangun
jembatan timbang, tingkat kerusakan jalannya
semakin kecil. Seperti ruas jalan Pandeglang
– Labuan, tepatnya di wilayah Kecamatan
Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
Menanggapi desakan tersebut, Kepala
Dishubkominfo Kabupaten Lebak, Babay
Imroni mengakui, Pemkab Lebak tidak
memiliki anggaran untuk mendirikan jembatan
timbang. Meski begitu, ia mengapresiasi
keinginan warga. Pembuatan jembatan
timbang adalah domain Pemprov Banten.
Namun kita juga merasa kesulitan, karena jika
disetujui oleh Pemprov, kita juga harus
menyiapkan lahannya dan tentu harus
melakukan pembebasan.(NET)
Dinkes Lebak SegeraTangani MakriLEBAK, VISIMEDIA – Warga Makri,
40,warga Kampung Sempur, Desa
Padasuka Kecamatan Maja, Kabu-
paten Lebak menderita penyakit aneh.
Sejak 20 tahun lalu, sekujur tubuhnya
dipenuhi benjolan-benjolan.
Namun, sepertinya penderitaan
pria ini tidak lama lagi akan berakhir.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten
Lebak, akan menurunkan timnya guna
melakukan pengecekan terhadap
penyakit yang diderita Makri.
Hal ini dibenarkan Sarkali, tokoh
masyarakat Kecamatan Maja. Kata dia,
beberapa orang dari Puskesmas Maja,
telah mendatangi kediaman Makri.
Menurut Sarkali, penyakit yang
diderita Makri ini menjadi perhatian
pemerintah, setelah Badan Kesehatan
Indonesia Raya (Kesira) menyam-
paikannya langsung ke pemerintah.
“Berkat Kesira, Makri akan segera
mendapat penanganan yang layak,”
ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
(Yankesmas) pada Dinkes Lebak, Heru
Haerudin, menyatakan bahwa
pihaknya akan segera menurunkan
tim, guna menyelidiki penyakit Makri.
Menurutnya, berdasarkan foto-foto
Makri yang didapat pihaknya, dugaan
sementara Makri menderita penyakit
kulit yang langka, Neuro Fibroma. “Pe-
nyakit ini memang terlihat mengerikan,
tapi masyarakat jangan takut, penyakit
ini tidak menular,” ungkapnya.
Namun, katanya lagi, itu baru
merupakan dugaan awal saja, karena
baru berdasarkan gambar foto saja.
Nanti, lanjutnya, setelah tim mela-
kukan pemeriksaan secara menyelu-
ruh, barulah dapat disimpulkan
penyakit yang di deritai Makri
tersebut. “Yang jelas, penanganannya
akan memakan waktu yang lama,”
imbuhnya. (Bhai)
PANDEGLANG, VISIMEDIA - Pelaksanaan
TNI Manunggal Membangun Desa (TM-
MD) di Kabupaten Pandeglang pada tahun
ini dinilai sangat memuaskan. Keberhasilan
ini dapat diraih karena adanya dukungan
penuh, baik dari pemerintah Provinsi maupun
pemerintah kabupaten , TNI dan Polri serta
masyarakat yang bekerja secara aktif.
Demikian disampaikan Bupati Pandeg-
lang Erwan Kurtubi saat menutup pelaksa-
naan TMMD ke-92 di Desa Tanjungan, Keca-
matan Cikeusik, Selasa (10/6). Menurutnya,
langkah bisa dijadikan sumber keteladanan
bagi semua agar selalu melaksanakan
sinergitas, kebersamaan dan kemitraan
dengan berbagai stakeholders lainnya dalam
menjalankan roda pembangunan.
“Dikatakannya, kegiatan TMMD ini
adalah momentum yang sangat bagus karena
output dan outcome nya sangat jelas sekali
untuk menunjang kelancaran masyarakat di
daerah setempat, Kami sangat mengapresiasi
dan menyambut baik kegiatan ini. Kalau bisa
setiap tahunnya ada kegiatan seperti ini,”
jelas Erwan.
Komandan Kodim 0601 Letkol (Arh) Asep
Suganjar mengatakan, jumlah personil yang
diturunkan dalam kegiatan TMMD ke 92
sebanyak 1 SSK atau 150 orang, “Seharusnya
Bankur dari Yonif 320 itu ada, karena sedang
melaksanakan tugas ke Papua jadi hanya dari
Angkatan darat (kodim), Laut dan Kepolisian.
Untuk Kepolisian husus teknisi ahli-
nya”,katanya.
Dikatakan Letkol (Arh) Asep Suganjar,
hasil dari TMMD ini diharapkan bisa dipelihara
dan segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah
Daerah. “Kami harapkan hasil dari kegiatan
ini bisa ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah
dengan pengerasan, agar segera bisa
dirasakan oleh masyarakat,” jelasnya.
Hadir dalam acara itu Wakil Bupati
Pandeglang Heryani, Sekda Pandeglang
Dodo Juanda, Assisten Ekbang Iskandar,
Assisten Administrasi Umum Ida Novaida,
Unsus TNI dan Polri, para Kepala Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan unsus
masyarakat.(HMS)
TMMD di Desa Tanjungan Memuaskan
DOK
DALAM rangka mengimplementasikan serta merespon
kurikulum 2013 di Lingkungan Madrasah dibawah nau-
ngan Kementerian Agama, Kelompok Kerja Madrasah
(KKM) MAN Rangkasbitung menggelar Sosialisasi dan
Workshop Pengembangan Materi Pembelajaran
Kurikulum 2013, Sabtu (14/6). Kegiatan ini diikuti oleh
Guru Madrasah Se-KKM MAN Rangkasbitung.
Dalam paparannya, narasumber dari Pusat
Kurikulum (PUSKUR) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Suherman menyatakan, penerapan
kurikulum 2013 untuk system pandidikan Indonesia
sudah melalui kajian yang mendalam. Karenanya, guru
harus memahami betul seluruh rangkaian pem-
belajaran sebagai implementasi kurikulum 2013 di
semua tingkat pendidikan.
“Tentunya ini kemajuan dunia pendidikan Indo-
nesia kedepannya,” kata Suherman.
Suherman juga menyatakan, madrasah sebagai
salah satu lembaga pendidikan yang diakui
pemerintah, perlu memahami penerapan kurikulum
baru agar dapat diimplementasikan di lingkungannya.
Karenanya, workshop seperti ini menjadi penting
karena dapat memberi pemahaman mendalam soal
kurikulum 2013.
“Selama ini, kurikulum 2013 memang menimbulkan
pro dan kontra. Tetapi hal itu bisa diminimalisir bila semua
pihak memahami kandungan dan implementasi dari
kurikulum itu sendiri,” pungkas Suherman.(HMS/KDPG)
Kemenag Gelar Workshop
Kurikulum 2013
Penyakit inimemangterlihatmengerikan,tapimasyarakat
jangan takut, penyakit initidak menular
Heru Haerudin
PANDEGLANG, VISIMEDIA - Sebanyak 113 Kepala
Sekolah di lingkungan Pemkab Pandeglang dilantik
Bupati Pandeglang, Erwan Kurtubi. Rotasi dan promosi
yang dilakukan ini untuk mengisi kekosongan jabatan
karena ditinggalkan pension pejabat sebelumnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten
pandeglang Moh Amri mengatakan jumlah Kepala Sekolah
yang dilantik Pada saat ini sebanyak 113 orang yang terdiri
dari Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA. “Dari jumlah
tersebut Kepala Sekolah Dasar sebanyak 103 orang, SMP
5 orang dan SMA 5 orang,” ungkapnya.
Dikatakannya, dengan rotasi dan promosi ini
jabatan Kepala Sekolah yang kosong bisa segera diisi
karena berkaitan dengan penandatanganan Ijazah.
Sementara, Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi
mengatakan, dalam peningkatan mutu pendidikan
sampai saat ini masih terbentur berbagai problema
dengan keadaan kondisi pendidikan di Kabupaten
Pandeglang yang terbatas. Khususnya pendidikan dasar
yang masih terbatasnya sarana dan prasarana fasilitas,
maupun jumlah tenaga pendidik yang professional.
“Kami harapkan para Kepala Sekolah harus
berupaya seoptimal mungkin untuk memberdayakan
sumber daya dan potensi yang ada sehingga dapat
meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten
Pandeglang yang kita cintai ini,” jelasnya.
Hadir dalam acara ini, Wakil Bupati pandeglang
Heryani, Sekda Pandeglang Dodo Djuanda, Para
Assisten, Inspektur Inspektorat Kurnia, dan Para
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).(HMS)
113 Kepsek Dilantik
DINAS PENDAPATAN DAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
PROVINSI BANTEN
Ttd
DRS. WAHYU WARDHANA, MA
Kepala Dinas
DRS. H. TOTON SURYAWINATA
Sekretaris
1435 H/2014 M
Mengucapkan
SELAMAT MENYAMBUTBULAN SUCI RAMADHAN
“Marhaban Yaa Ramadhan Semoga AmalIbadah Kita di Bulan Suci ini Diterima-Nya”
![Page 6: Visimedia 14](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013103/568c53b31a28ab4916bbde1b/html5/thumbnails/6.jpg)
INVESTIGASI6 Inspiratif dan InformatifEdisi XIV
Thn. II
26 Juni - 9 Juli 2014
DPRD Baru Harus Kawal Perubahan Banten
Jalan Panjang MenujuKursi Parlemen
BANYAK hal yang membuat orang
berebut untuk menjadi anggota DPRD
kota/kabupaten, DPRD provinsi,
ataupun DPRRI. Salah satu yang pal-
ing dikejar mungkin adalah men-
dapatkan uang yang banyak. Sebab,
dengan duduk di kursi parlemen,
mereka berharap bisa mendapatkan
pendapatan yang pasti.
Ada juga yang beranggapan
dengan menyandang status anggota
dewan, masyarakat akan segan.
Sehingga secara otomatis men-
dapatkan posisi prestisius di mata
masyarakat. Kesan memburu gengsi,
status sosial, dan kekuasaan semakin
kuat jika melihat latar belakang caleg
pada pileg 2014 ini. Banyak caleg yang
sudah mempunyai pekerjaan tetap,
namun rela menghabiskan banyak
uang untuk berburu suara rakyat.
Meski begitu, uang dan jabatan
bukan jadi motivasi satu-satunya, ada
sebagian orang yang berharap
menjadi anggota dewan dapat mem-
berikan sumbangsih secara langsung
bagi kesejahteraan masyarakat. De-
ngan duduk di parlemen, mereka yakin
dapat memperjuangkan aspirasi
masyarakat yang selama ini tidak
tersalurkan oleh anggota dewan
sebelumnya.
Namun banyak juga masyarakat
yang tidak yakin para anggota
parlemen 2014 ini murni mem-
hingga 18 juta, sedangkan Untuk
DPRD provinsi, rata-rata pendapa-
tannya sekitar Rp 50 juta. Begitupun
dengan DPRRI, pendapatannya bisa
mencapai angka Rp 100 juta hingga
Rp 150 juta per bulan. “Itu baru
pendapatan resmi atau halal saja. Bila
‘bermain’ pendapatannya tentu akan
lebih banyak lagi,” ucapnya.
Bila motivasinya ingin cepat kaya,
lanjutnya, maka sangat mudah bagi
anggota parlemen untuk memperkaya
diri. Menurutnya, legislatif sangat erat
dengan yang namanya kebijakan pe-
merintah, terutama dalam pengesahan
undang-undang. “Hal ini bisa dija-
dikan ‘proyek’ mereka saat jadi ang-
gota dewan. Ada istilah undang-
undang titipan. Itu yang berpotensi
jadi proyek dan menghasilkan banyak
uang,” ucap alumni Unair itu.
Siti juga mengatakan, dalam
pembuatan undang-undang juga ada
istilah kebijakan money politic.
Sehingga, hal ini jadi salah satu
motivasi besar untuk jadi anggota
legislatif. “Tapi tidak semuanya seperti
itu, ada juga yang motivasinya untuk
kepentingan orang kecil,” imbuhnya.
Sementara itu, Penulis buku
Melawan Korupsi di Banten, Ananta
Wahana, mengungkapkan, pada
periode lalu, gaji pendapatan DPRD
Provinsi Banten adalah Rp 25.283.500.
Setiap bulan seorang anggota DPRD
mengadakan 15 kali kunjungan
termasuk kunjungan ke Provinsi Jawa
Barat dan DKI Jakarta masing-masing
sebanyak dua kali. Sisanya adalah
kunjungan kerja dalam Provinsi
Banten.
Kata dia, tunjangan untuk
mengadakan kunjungan tesebut
bernilai kurang lebih Rp 10.000.000
yang terdiri dari kunjungan antar
propinsi sebesar Rp 1.500.000 per hari
dan kunjungan dalam propinsi
sebesar Rp 300.000 per hari. Jumlah
pendapatan per bulan sekitar Rp 33 –
35 juta per bulan.
Jumlah tersebut, lanjutnya, akan
dikurangi sekitar 20% untuk kegiatan
kepartaian baik di tingkat daerah
ataupun pusat. Sedangkan sisa
pendapatan akan digunakan untuk
kepentingan pribadi keluarga anggota
termasuk untuk rumah tangga,
sekolah anak, pembantu, listrik dan
lain-lain. “Dari kesemuanya, jika
anggota DPRD dapat menabung
sekitar Rp 5 juta per bulan sudah
dianggap baik. Jumlah pedapatan
DPRD Kabupaten/Kota pasti akan
lebih kecil dari yang diterima DPRD
tingkat provinsi,” jelas Ananta.
Oleh karena itu, tambahnya, biaya
kampanye sebesar Rp 250 juta masih
dalam tahap kewajaran, karena dapat
terganti dengan menabung Rp5 juta
perbulan, selama lima tahun masa
kerja. Jika seorang calon anggota
parlemen telah menghabiskan dana
lebih dari itu, lanjutnya, masyarakat
patut mempertanyakannya. “Jika
sudah lebih dari Rp300 juta, dari mana
mereka bisa mengembalikannya,”
ucap politikus asal PDIP ini.
Sementara itu, Pengamat Politik
Banten, Atet Iswandi mengatakan, jika
faktor uang yang menjadi tujuan,
mencalonkan diri menjadi anggota
parlemen, adalah sebuah bentuk
investasi yang paling buruk. Me-
nurutnya, berdasarkan data KPU
Banten, pada Pemilu 2014 ini, terdapat
916 caleg yang memperebutkan 85
kursi sebagai wakil rakyat Banten.
“Artinya, terdapat 831 orang yang
tidak berhasil lolos. Kemungkinan ber-
hasilnya sangat tipis, terlebih untuk
muka baru. Mereka lebih sulit lagi
menembus jalannya,” ucap Atet.
Secara persentase, lanjutnya,
kemungkinan untuk meraih kursi di
parlemen hanya sebesar 9,27 persen
saja. Tentu dari segi perhitungan
ekonomi, tambahnya, adalah hal yang
tidak masuk akal bila seseorang
mengeluarkan modal ratusan juta
hingga miliaran rupiah hanya untuk
usaha yang kemungkinan berhasilnya
hanya 9 persen saja. “Tapi hitung-hitu-
ngan politik tentunya sangat berbeda.
Dalam politik segalanya bisa menjadi
mungkin. Tidak ada ilmu pasti dalam
politik,” ucapnya.
Jadi, menurut Atet, mencari keun-
tungan materi dengan menjadi wakil
rakyat sangatlah tidak mungkin.
Menurutnya, menjadi wakil rakyat
dibutuhkan ketulusan hati karena
Apa yang membuat orang-
orang berebut menjadi
anggota dewan? Banyak
jawabannya. Mereka yang
bertarung di kursi legislatif
sangat ambisius untuk menjadi
anggota dewan. Bahkan, tak
jarang mereka harus
menggunakan segala cara
demi menggapai ambisinya.
Apa sih yang sebenarnya
mereka cari?
VISIMEDIA, SERANG - Lembaga
DPRD Banten periode 2014-2019 yang
akan didominasi wajah-wajah baru,
harus mampu mengawal arus peru-
bahan kebijakan dan pembangunan di
Banten. Demikian disampaikan
pengamat politik Universitas Negeri
Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta)
Gandung Ismanto. “Banten ke depan
akan dihadapkan pada sejumlah
masalah yang merupakan dampak
ikutan dari kasus yang menjerat
gubernur saat ini,” katanya.
Beberapa di antaranya adalah,
potensi masalah yang sama yang akan
menjerat wagub atau plt Gubernur
sekarang, pengisian kursi wagub,
pengisian jabatan sekda yang benih
masalahnya sudah muncul sekarang,
serta pengisian sejumlah jabatan
eselon yang lebih kental nuansa
politisnya menjelang Pemilukada 2016.
“Banten ke depan membutuhkan
kelembagaan DPRD yang responsif
dan kuat, guna mengawal pemerintah
provinsi yang akan banyak mengalami
‘turbulensi’ pada dua tahun men-
datang, yang dapat berampak pada
terabaikannya kepentingan rakyat
akan pelayanan publik dan pem-
bangunan yang berkualitas,” kata
Gandung.
Secara umum, lanjutnya, problem
korupsi yang sudah sangat akut dan
kronis di Banten, membutuhkan
kelembagaan DPRD yang efektif
dalam menjalankan fungsi budgeting
(penganggaran), legislasi, dan penga-
wasan. Catatan serius pada periode
DPRD Banten 2009-2014, ungkapnya,
adalah, DPRD justru menjadi bagian
dari lingkaran dalam yang menye-
babkan terlembaganya praktik korupsi
secara sistematis, terstruktur, dan
massif. “DPRD bahkan tidak mampu
mendudukkan posisi kelembagaannya
sebagai wakil rakyat yang benar-benar
memperjuangkan kepentingan rakyat.
Namun justru terjerat dalam lingkaran
kekuasaan yang menyebabkan DPRD
kehilangan kendali atas fungsi-fungsi
utamanya,” kata Gandung terkait
harapannya terhadap anggota DPRD
Banten hasil Pileg 2014.
Ia mengatakan ‘mandulnya’ fungsi
budgeting, legislasi, dan pengawasan
selama empat tahun terakhir, memer-
lukan reposisi dan reorientasi kelem-
bagaan dan fungsi DPRD agar benar-
benar mampu menjadi lembaga
perwakilan rakyat yang lebih
mencerminkan kehendak rakyat
ketimbang kehendak penguasa.
Untuk mewujudkan ini, kata dia,
masyarakat juga perlu menuntut partai
politik untuk bersinergi pada
‘frekuensi’ yang sama. Sehingga
kebijakan-kebijakan elite partai politik
tidak kontraproduktif dengan harapan
masyarakat. “Buruknya kinerja DPRD
secara korelatif, juga berkaitan erat
dengan perilaku dan kebijakan elite
partai politiknya yang
lebih
b a -
n y a k
berma-
n u v e r
untuk ke-
pentingan
politik partai
maupun pri-
badi daripada
memperjuang-
kan kepentingan
rakyat,” pungkas-
nya. (ant)Gandung Ismanto
Hal ini bisa dijadikan ‘proyek’mereka saat jadi anggotadewan. Ada istilah undang-undang titipan. Itu yangberpotensi jadi proyek danmenghasilkan banyak uang
Siti Kholifah SSos MSi PhD
perjuangkan kehendak masyarakat.
Masyarakat banyak menuding,
parlemen hanya dijadikan ajang untuk
berbagi kekuasan serta proyek.
Siti Kholifah SSos MSi PhD, pakar
politik sekaligus dosen FISIP (Fakul-
tas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Uni-
versitas Brawijaya (UB), banyak pintu
bagi para anggota dewan untuk
menambah pundi-pundi uang mereka.
Untuk kursi anggota DPRD tingkat
kota/kabupaten, urainya, pendapatan
mereka tiap bulan antara Rp 15 juta
![Page 7: Visimedia 14](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013103/568c53b31a28ab4916bbde1b/html5/thumbnails/7.jpg)
INVESTIGASI 7Inspiratif dan InformatifEdisi XIV
Thn. II
26 Juni - 9 Juli 2014
memang ingin memperjuangkan nasib
rakyat. “Menjadi wakil bukanlah
menjadi tuan tetapi pelayan rakyatnya
setidaknya bagi para pemilihnya,”
ujarnya.
Terpisah, Iyus Gusmana (33),
warga Kota Serang, yang terpilih
menjadi anggota DPRD Kota Serang,
mengaku tak mampu menghimpun
dana besar untuk kampanye. Kata dia,
kelebihan yang ia miliki hanya jaringan
keluarga besar, teman, dan masyarakat
sekitar. “Bagaimana saya bisa punya
uang banyak, pekerjaan saya sangat
tidak mungkin untuk menghasilkan
uang hingga ratusan juta,” ucap pria,
yang sebelum menjadi Caleg, ber-
profesi sebagai tukang urut ini.
Menurutnya, untuk mendapatkan
dukungan dari masyarakat, ia hanya
bersikap ramah, santun, serta selalu
menjalin kedekatan dengan warga. Se-
dangkan untuk atribut kampanye,
lanjut Iyus, dirinya dibantu rekan-
rekann sesama caleg DPRD Banten dan
DPR. “Kalau sedang ada rezeki, saya
sisihkan untuk dana kampanye tapi itu
tidak seberapa. Kebanyakan dibantu
kawan sesama caleg,” terang pria yang
meraih 4.770 suara dari Daerah
pemilihan (Dapil) Kota Serang II ini.
Menurut Iyus, sebenarnya dia tidak
mengajukan diri untuk menjadi caleg.
Katanya, semua kader di partai
tempatnya bernaung tidak pernah
mencalonkan diri, tetapi dicalonkan
oleh partai. “Sebagai kader, kami
dicalonkan. Ya, mau tak mau itu amanah
teman-teman. Mudah-mudahan men-
jadi doa,” tuturnya Kader Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Setelah menjadi resmi setelah
menjadi anggota DPRD Kota Serang
nanti, dia mengaku, akan berusaha
untuk menjaga amanah ini semaksimal
mungkin dengan melaksanakan tugas-
nya. “Sesuai wewenang dan fungsi
yang diamanahkan. Nanti, saya juga
berharap bisa benar-benar menghasil-
kan kinerja yang maksimal,” ucapnya.
Lain lagi dengan Caleg terpilih dari
Partai Gerindra, Desmond J Mahesa.
Dia justru mengaku, menguras isi
tabungan keluarga, guna mensosia-
lisasikan dirinya saat Pemilu Legislatif
kemarin. “Saya muka baru di dapil,
tidak populer, makanya saya mesti
banyak keluar uang untuk menyewa
kantor memasang banyak baliho serta
poster di beberapa penjuru. Tetapi
keluarga saya tidak keberatan uang
tabungannya dipakai (kampanye),”
tutur Desmond, yang tercatat
bertarung di Banten II, yang meliputi
Kabupaten Serang, Kota Cilegon dan
Kota Serang.
Kendati demikian, ia menyangkal
jika disebut melakukan politik uang di
daerah pemilihannya saat berkam-
panye lalu. Ia mengklaim, perolehan
suaranya yang menembus angka
81.000, dari total suara Partai Gerindra
101.000, merupakan cerminan kerja
keras mesin politiknya di bawah. “Saat
ini hanya saya dari partai binaan pak
Prabowo Subianto yang lolos dan
maju ke DPR dari Banten II,” ucapnya.
Desmond menyebut ada faktor
keberuntungan yang membuatnya
kembali terpilih, setelah sebelumnya
menjabat sebagai anggota DPR RI dari
Dapil Kalimantan Timur. Padahal
sebelumnya, ia mengaku sangat
pesimistis. “Ini soal faktor luck,
karena banyak rekan sesama DPR
yang berkualitas namun tidak kembali
lolos ke DPR. Ini berarti ada faktor
keberuntungan,” jelasnya, seraya
menambahkan akan mengedepankan
suara konstituennya agar infratruktur
dan impian warga Banten dapat
terpenuhi.
Besarnya biaya pencalonan angg-
ota dewan juga dibenarkan oleh mantan
pentolan organisasi Forum Kota
(Forkot), Adian Napitupulu. Ia menilai
bahwa gelar atau titel dalam Pemilihan
Umum (Pemilu) legislatif, tidak berarti
apa-apa. “Karena yang berbicara saat
ini, adalah uang. Tidak peduli jabatan
atau gelar yang disandang sang caleg
(calon legislatif) Kiai kah, mantan aktivis
kah maupun doktor,” ujar Politikus PDI
Perjuangan ini.
Mantan aktivis 98 ini memberikan
contoh, saat dirinya menjadi caleg pada
pemilu 2009, ia harus mendatangi
ratusan desa di Kabupaten Bogor.
Menurutnya, dalam satu desa yang
dikunjungi, Adian mengaku, sedikitnya
mengeluarkan uang sebanyak Rp2 juta.
“Itu sudah ongkos dan makan. Nanti,
ada pemuda Karang Taruna minta baju
kostum bola itu kita kasih 500 ribu ru-
piah. Lalu, ibu-ibu pengajian minta
sumbangan,” ungkapnya.
Jika ada dua ratus desa, lanjutnya,
maka dana yang dibutuhkan bisa
sekitar Rp400 juta. Dana tersebut,
tambahnya, belum termasuk atribut
kampanye seperti kaos, baliho dan
spanduk. “Tidak peduli sebagus
apapun visi dan misinya, jika tidak
punya uang rasanya sangat sulit
(terpilih),” imbuhnya.
Dari kesemuanya, jikaanggota DPRD dapatmenabung sekitar Rp 5 jutaper bulan sudah dianggapbaik. Jumlah pedapatanDPRD Kabupaten/Kota pastiakan lebih kecil dari yangditerima DPRD tingkatprovinsi
Ananta Wahana Namun ini dibantah oleh pe-
ngamat politik dari Lima (Lingkar Studi
Masyarakat Madani), Ray Rangkuti.
Dia menegaskan, bahwa hal itu
bukanlah jaminan seorang caleg
memperoleh kemenangan. Ditambah-
kannya, persaingan mengandalkan
uang, bukanlah cara jitu memenang-
kan pencalonan. “Karena semua
calon bisa (kasih uang). Sekarang, kita
kasih ke masyarakat, lalu datang lagi
caleg yang lain dan berikan uang juga.
Yang terpenting adalah bagaimana
mengambil hati masyarakat, dengan
aksi nyata,” ungkapnya.
Ini soal faktor luck, karenabanyak rekan sesama DPRyang berkualitas namuntidak kembali lolos ke DPR.Ini berarti ada faktorkeberuntungan
Desmond J Mahesa
Kalah Menang Itu BiasaVISIMEDIA, SERANG – Banyak
yang memprediksi, ratusan caleg
bakal stres pasca pemilu nanti. Ha-
bis duit miliaran rupiah untuk kam-
panye, tapi gagal terpilih. Namun
itu tidak berlaku bagi Wanto
Sugito, Caleg asal PDIP, yang ber-
tarung di Dapil Banten III.
Meski telah menghabiskan
dana hingga Rp1 miliar, dia me-
ngaku tidak terlalu memusing-
kannya. Menurutnya, kalah me-
nang adalah hal yang biasa
dalam sebuah kompetisi. “Biasa
saja, tidak ada masalah. Me-
mang belum nasibnya saja,”
ucapnya enteng.
Kata dia, kegagalan ini
bukan pengalamannya yang
pertama. Pada pemilu 2009 lalu,
Wanto juga gagal saat men-
calonkan diri sebagai anggota
DPRD.Kota Tangerang Selatan.
“Dulu waktu tidak terpilih biasa
saja, sekarang kalau tidak
terpilih yang nggak apa-apa.
Memang sudah takdir,” katanya.
Menurutnya, banyak caleg
stres karena niat awalnya me-
mang bukan untuk mengabdi ke
masyarakat. Tapi sekadar mem-
perkaya diri sendiri. “Jadinya
waktu kampanye jor-joran dan
mengeluarkan uang yang sa-
ngat banyak untuk membeli
suara masyarakat. Yang begini,
kalau gagal biasanya stres dan
bisa masuk rumah sakit jiwa,”
sebut Wanto sambil tertawa.
Lebih lanjut Wanto me-
ngungkapkan, dana yang digu-
nakannya selama kampanye ter-
sebut merupakan uang tabu-
ngannya selama lima tahun. Dana
tersebut, ungkapnya, lebih
banyak digunakan untuk keper-
luan konsumsi dan sewa tempat
saat ngumpul dengan warga di
tiap RW. “Saya sudah bertemu
dengan warga di 300 RW dari tar-
get 500 RW yang ada di Banten
III,” kata Wanto yang bertengger
di nomor urut 10 dari Dapil
Banten III yang meliputi, Kota
dan Kabupaten Tangerang dan
Kota Tangerang Selatan. (net)
NET
DINAS KESEHATAN
PROVINSI BANTEN
Ttd
DRG. SIGIT WARDOJO, M.KES.
Kepala Dinas
SELAMAT MENYAMBUT
BULAN SUCI RAMADHAN
Mengucapkan
“Marhaban Yaa Ramadhan Semoga Amal Ibadah Kitadi Bulan Suci ini Diterima-Nya
1435 H/2014 M
DINAS SOSIAL
PROVINSI BANTEN
Ttd
DRS. NANDI S MULYA, MM
Kepala Dinas
SELAMAT MENYAMBUT
BULAN SUCI RAMADHAN
Mengucapkan
“Marhaban Yaa Ramadhan Semoga Amal Ibadah Kitadi Bulan Suci ini Diterima-Nya
1435 H/2014 M
Ttd
SEKRETARIAT
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI BANTEN
DRS. H. IMAN SULAIMAN, A.MM
Sekretaris Dewan
1 Juli 2014
Mengucapkan
“Sinergitas Polisional Proaktif Guna MewujudkanKamdagri Yang Mantap Dalam Rangka Sukseskan
Pengamanan Pemilu 2014 dan KeberlanjutanPembangunan Nasional.”
HUT BHAYANGKARA
![Page 8: Visimedia 14](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013103/568c53b31a28ab4916bbde1b/html5/thumbnails/8.jpg)
dengan ramainya pusat perbelanjaan,
banyak transaksi dan penjualan di sana.
Penduduk setempat berbondong-
bondong menyerbu pusat perbelan-
jaan, mereka memilih daging sebagai
menu utama yang wajib dikonsumsi di
awal Ramadhan. Pusat penjualan busana
muslim pun ramai dikunjungi, banyak
yang membeli kopiah, sajadah, mukena
dan pelengkapan ibadah lainnya.
Di Turki, Ramadhan disambut
dengan pesta besar. Tergolong mewah,
karena acara biasanya digelar oleh
pemerintah kota dan tidak tanggung-
tanggung dalam mengeluarkan biaya.
Umat Muslim dikumpulkan pada
lapangan besar yang terletak di distrik
Taurus. Sekitar 5000 orang hadir dalam
acara buka bersama yang telah
dipersiapkan pemerintah. Walikota pun
ikut menyambut perayaan itu, sehingga
acara berlangsung secara meriah.
Tajikistan dihuni oleh mayoritas
Muslim juga punya tradisi menjelang
Ramadhan. Masjid menjadi tempat yang
wajib untuk dikunjungi masyarakatnya.
Tidak hanya untuk beribadah, tapi
memperindah masjid dengan berbagai
ornamen, mulai dari memperbaiki cat
masjid, memberi hiasan pada masjid,
menggelar karpet, sampai membuat
spanduk dengan tulisan besar “Happy
Ramadhan” di sekeliling masjid.
Tradisi lain, di Tajikistan juga me-
ngistimewakan tradisi berbuka puasa,
demi merekatkan tali silaturahmi
mereka yang saling tidak mengenal
makan bersama satu meja. Dan bagi
orang yang mampu, menyediakan
menu berbuka untuk kerabat juga jadi
tradisi yang tidak pernah hilang.
Sedangkan Maladewa punya
menu khas untuk menyambut Rama-
dhan, yaitu bakso ikan, perkedel, ikan,
kue tepung serta serbat. Yang unik di
negara yang terletak di Samudera
Hindia ini adalah tradisi membaca
puisi. Pembacaan puisi dilakukan usai
santap bersama, puisi bertemakan
Ramadhan dibacakan oleh beberapa
orang dihadapan hadirin yang ikut
dalam penyambutan Ramadhan.
Di Yaman, tradisi yang tergolong
unik juga rutin digelar setiap memasuki
bulan Ramadhan. Para pemuda
diwajibkan memakai kosmetik Kohl,
yang disematkan di kelopak mata seba-
gaimana yang pernah dilakukan oleh
Nabi Muhammad SAW dahulu kala
dalam menyambut Ramadhan.
Untuk menyambut bulan suci
Ramadhan, Nigeria lebih memfokuskan
pada nilai ajaran bulan puasa. Berbeda
dengan tradisi di beberapa negara, di
Nigeria Ramadhan ditandai dengan
cara berdakwah. Mereka akan pergi se-
KELILING JAGAT8 Inspiratif dan InformatifEdisi XIV
Thn. II
26 Juni - 9 Juli 2014
Mengintip Tradisi Unik Ramadhan di Dunia
BULAN suci Ramadhan merupakan
bulan yang paling dinantikan seluruh
umat muslim di dunia. Masing-masing
negara punya tradisi dan kebiasaan
untuk menyambut dan melaksanakan
puasa. Tidak hanya shalat tarawih dan
mengumandangkan ayat-ayat suci Al-
Quran, tapi Ramadhan juga ditandai
dengan berbagai tradisi unik.
Di Indonesia misalnya, bulan
Ramadhan menjadi momen yang paling
dinantikan. Di desa-desa hampir seluruh
umat Muslim masih menjalani tradisi
keliling kampung sambil bershalawat. Di
setiap masjid atau mushola sering kali
terdengar lantunan doa dan takbir yang
dikumandangkan oleh beberapa anak
kecil. Suka cita Ramadhan menjadi
pemersatu masyarakat sehingga sua-
sana Ramadhan menjadi sangat dirindu-
kan setiap umat Muslim di Indonesia.
Tidak hanya di Indonesia, umat
Muslim di beberapa negara juga
punya kebiasaan dan tradisi yang
berbeda yang tidak kalah serunya. Di
Pakistan, Ramadhan disambut dengan
penuh kegembiraan. Tidak jauh
berbeda seperti di Indonesia, Muslim
di Pakistan juga mengunjungi masjid
untuk bershalawat dan menguman-
dangkan ayat-ayat suci Al-Quran.
Uniknya, di setiap Ramadhan tiba
masyarakat membuat pesta makan besar-
besaran yang akan disantap seluruh
umat. Mempersiapkan busana dan
pelengkapan seperti kopyah dan manik-
manik pun menjadi kebiasaan khusus un-
tuk dipakai selama menjalani Ramadhan.
Sementara, masyarakat Muslim Syria
memiliki tradisi yang telah diwariskan
turun menurun, agar suci menjalankan
ibadah puasa umat memilih berkomu-
nikasi menjadi tradisi perayaan
Ramadhan. Dua hari menjelang Rama-
dhan, umat Muslim di Syria punya kegia-
tan wajib yaitu berjabat tangan satu
sama lain. Tradisi ini menandakan kebai-
kan, belas kasih dan penghormatan bagi
umat Muslim lainnya.
Ramadhan di Bangladesh ditandai
cara berombongan ke seluruh pelosok
negeri untuk menyiarkan Islam.
Hampir sama dengan tradisi di
Banglades, warga Muslim Irak pun
menyambut Ramadhan dengan
berbelanja di pasar Shorja yaitu pasar
tertua yang ada di Irak. Pasar tersebut
hanya ramai pada saat Ramadhan,
waktu buka pasar dimulai dari sore
hingga menjelang malam. Berbagai
dagangan unik bisa dijumpai di pasar
ini, mulai dari jajanan buka puasa
sampai perlengkapan untuk ibadah.
Meski dihuni oleh sebagian warga
non-Muslim, namun umat Muslim di
Roma, Italia punya tradisi unik untuk
menyambut Ramadhan yaitu meriah-
nya penjual makanan manis. Penjaja
makanan menjual makanan serba
manis, untuk itu semua panganan
manis terutama kurma lebih mudah
ditemukan di berbagai toko. Suana
Ramadhan pun akan terasa sekali di
Masjid Agung di Roma.(NET)
NET
NET
Tradisi Lepas PerawanAfrika SelatanTRADISI atau pesta melepas perawan ini banyak
dilakukan remaja Afrika selatan saat lulus sekolah.
Tradisi melepas perawan remaja di Afrika Selatan
memang terbilang sangat fenomenal, karena
biasanya keperawanan harus diberikan kepada
pasangan sah masing-masing dalam ikatan
pernikahan tidak dengan remaja Afrika Selatan.
Entah ini karena kemajuan, atau memang
kebablasan. Afrika Selatan sudah menjadi negara
demokratis, tapi juga negara bebas yang perkem-
bangannya menyerupai Amerika Serikat.
Bahkan, soal hubungan seks pun cenderung
bebas sehingga timbul beberapa ekses sosial.
Sebuah film remaja diputar di SABC, televisi
terbesar di Afsel, pada pukul 21.00 waktu setempat.
Intinya, sinetron itu berkisah tentang siswa-siswa
high school (setingkat SMA). Di Afsel hanya ada
elementary school yang terdiri dari kelas I sampai
VII. Kemudian, sekolah dilanjutkan ke high school
dari kelas VIII sampai XII.
Dalam kisah itu, para siswa menyiapkan
pesta kelulusan. Mereka akan mengadakan
pesta di rumah salah satu siswa yang besar dan
luas. Namun sahabat anehdidunia.com, sebelum
pesta tiba-tiba ada tulisan-tulisan di sekolah
yang mengejek para siswa yang masih perjaka
dan perawan. Seolah, hal sakral dan terpuji itu
justru dianggap aneh oleh orang Afsel, manakala
mereka sudah menginjak usia 18 tahun.
Lalu, terjadilah pesta kelulusan itu. Dan,
siswi yang tadinya perawan dan siswa yang
tadinya perjaka berusaha melepasnya di malam
itu. Di lantai atas sudah tersedia beberapa kamar
untuk melepas keperawanan dan keperjakaan
itu. Siswa yang menemukan pasangan atau
pasangan lama bisa bergantian memakai kamar
untuk melakukan hubungan seks.
Menurut orang-orang Afsel, pesta itu selalu
terjadi di bulan Juni atau awal Juli, ketika datang
masa kelulusan high school. Biasanya, pesta
dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau
dikemas seperti pesta kelulusan biasa.
Tahun ini, banyak pesta sembunyi-
sembunyi, baik secara berkelompok maupun
berdua dilakukan sebelum Piala Dunia 2010.
Tentu, pesta melepas keperawanan dan
keperjakaan. Dengan demikian, mereka akan
bisa menikmati Piala Dunia 2010 dengan status
“membanggakan” bagi pendapat mereka.
“Ya, di sini ada tradisi seperti itu. Sepertinya
pengaruh dari Amerika. Biasanya sehabis
kelulusan. Bagi yang masih menjaga norma, ini
tentu mengkhawatirkan,” kata Djaka Widya-
tmadja, staf KBRI di Pretoria, yang sudah
tinggal di Afsel selama 15 tahun.
Hal itu dibenarkan oleh Lesogo, seorang
sukarelawan Piala Dunia yang bermarkas di
FIFA Fan Fest Inner Free Park, Johannesburg.
Menurutnya, di Afsel jika sudah berumur 18
tahun bebas menentukan pilihan dan bertindak.
Bahkan mereka juga bebas berhubungan seks,
atau memutuskan menikah, karena sudah
dianggap bisa bertanggung jawab dan mandiri.
“Terus terang, saya juga melakukan hal itu
dan itu sudah lumrah. Tapi, saya melakukannya
setelah berumur 18 tahun. Di Afsel, berhu-
bungan seks dengan gadis di bawah 18 tahun
merupakan pelanggaran hukum dan bisa
didakwa dengan pasal pemerkosaan yang
hukumannya sangat berat,” kata Lesogo.
Meski begitu, kasus hilangnya kepe-
rawanan di Afsel bisa terjadi saat masih kecil di
bawah 18 tahun. Ini berhubungan dengan
keyakinan lokal. Dan, praktik seperti ini masih
sering terjadi. Bahkan, praktik ini sempat
ngetren karena ada isu bahwa AIDS bisa hilang
jika berhubungan seks dengan balita.
Sebagai catatan, kasus HIV/AIDS di Afsel
masih tinggi. Bahkan, Afsel termasuk negeri
paling banyak pengidap AIDS-nya. Menurut
catatan UNAIDS pada 2007, jumlah penderita
AIDS di Afsel mencapai 5.700.000 orang.
Artinya, Afsel menjadi negeri paling tinggi
dalam hal jumlah penderita AIDS.
Menyambut Piala Dunia tahun 2010 lalu,
kabarnya pesta melepas keperawanan dan
keperjakaan cukup banyak. Memang dua hal
itu tak ada hubungannya. Namun, mereka ingin
menikmati Piala Dunia bersama pacarnya dan
sudah dalam status sering berhubungan seks.
Yang pasti, hubungan antara pemuda dan
pemudi di Afsel memang bebas. Bahkan, tak jarang
mereka mempertontonkan kemesraan, baik pelukan
maupun ciuman bibir, di depan umum tanpa rasa
risih. Orang-orang di sekitarnya pun juga cuek saja,
seolah sudah menjadi pemandangan biasa.(NET)
Melawan Bully dengan Senipernah terjadi beberapa insiden
bullying.
“Untuk memberi kesempatan
bagi para siswa untuk me-
ngekspresikan diri dan supaya
teman-teman mereka juga
mendengar betapa buruknya
bullying itu,” kata Clowers.
Ini juga merupakan kesem-
patan baik bagi para guru.
“Begitu para guru men-
dengar tentang gagasan kontes
anti buli ini, mereka langsung
meresponnya karena kita tahu
bullying bisa menyebabkan
kematian.”
Diskusi soal bully tidak
hanya berhenti pada kontes, tapi
juga terus berlanjut di ruang
kelas.(NET)
KONTES anti bully “Ekspresi
Beragam” itu diadakan di
Sekolah Dasar William Paca di
Landover, Maryland. VOA ber-
kunjung ke sekolah tersebut dan
menemui pemenang kontes,
Marquette Dunbar.
Pelajar berusia 11 tahun itu
mengekspresikan perasaannya
mengenai bullying dengan
menggoreskannya di atas
kertas. Terinspirasi oleh gerakan
persamaan hak di AS, dia mem-
bayangkan orang-orang berpa-
wai, mengangkat poster dengan
pesan menentang bullying.
“Sebagian komentar yang
saya tulis adalah; kami hanya
ingin membantu, jangan mele-
cehkan, berhentilah; kami hanya
ingin perdamaian dan kebaha-
giaan; kita bisa menciptakan
harmoni,” kata Dunbar.
Marquette memenangkan
juara pertama dalam kategori
seni. Dia mengatakan gambar-
nya mengekspresikan pengala-
man pribadi yang pedih sebagai
korban bulan-bulanan.
“Saya sering sekali diejek.
Saya merasa terganggu dan
kesal karena saya bingung
kenapa saya dicela padahal saya
tidak pernah melakukan apa-
apa,” kata Dunbar.
Kepala SD William Paca,
Dorothy Clowers, mengatakan
kontes itu merupakan pelajaran
yang berharga bagi para siswa.
Apalagi di sekolah itu juga
NET
![Page 9: Visimedia 14](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013103/568c53b31a28ab4916bbde1b/html5/thumbnails/9.jpg)
GARIS HUKUM 9Inspiratif dan InformatifEdisi XIV
Thn. II
26 Juni - 9 Juli 2014
Taufik Diperiksa KPK
VISIMEDIA, JAKARTA - Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)
memeriksa Bupati Serang Ahmad
Taufik Nuriman, Kamis (19/6).
Taufik diperiksa sebagai saksi
dalam kasus dugaan tindak pidana
pencucian uang (TPPU) yang
dilakukan Tubagus Chaeri War-
dana alias Wawan, adik Gubernur
Banten Rt Atut Chosiyah dalam
proyek pengadaan lahan untuk
Puspemkab Serang.
Taufik tiba di KPK didampingi
dua ajudannya sekitar pukul 08.45
WIB. Setelah sempat menunggu
sekitar 15 menit di lobi KPK,
Taufik kemudian langsung masuk
ke ruang pemeriksaan saksi.
Kepada wartawan, Taufik menga-
ku ditanya soal kepemilikan lahan
seluas 20 hektare di Desa Cisait,
Kecamatan Kragilan yang akan
dibebaskan untuk keperluan
kawasan penyangga Pusat
Pemerintahan Kabupaten Serang.
Lahan tersebut diketahui kini
disita KPK karena diduga milik
Wawan. “Cuma ditanya kepemili-
kan lahan Puspemkab. Itu punya
Wawan (Tb Chaeri Wardana,
terdakwa kasus pencucian uang)
atau bukan. Saya bilang KPK
lebih tahu soal itu,” kata Taufik.
Taufik mengaku hanya diberi-
kan tiga pertanyaan. “Sebentar aja.
Cuma ngetiknya itu lama. Dia
(KPK) ngetik data yang sudah ada
agak lama. Kalau saya paling
hanya tiga atau empat perta-
nyaan,” kata Taufik. Taufik ber-
harap, KPK bisa segera menye-
lesaikan masalah lahan tersebut,
sehingga pembebasan lahan bisa
segera dilakukan. “Yang 20 hektare
ini nunggu proses. Kita sih ingin
secepatnya. Tapi itu kan sekarang
ranahnya KPK,” kata Taufik.
Terpisah, Kepala Bagian
Pemberitaan dan Informasi KPK
Priharsa Nugraha mengatakan,
penyidik hanya memeriksa satu
saksi, yakni Bupati Serang terkait
kasus pencucian uang Wawan.
“Diperiksa sendiri untuk Wawan,”
kata Priharsa.
Seperti diketahui, Tubagus
Chaeri Wardana alias Wawan
dijerat dengan empat surat
perintah penyidikan, yakni suap
penanganan sengketa Pilkada
Lebak, korupsi pengadaan alat
kesehatan di Kota Tangerang
Selatan, pengadaan sarana dan
prasarana alat kesehatan di
Provinsi Banten, dan tindak
pidana pencucian uang (TPPU).
Pasal TPPU dijeratkan kepada
Wawan setelah KPK memberikan
jeratan baru terkait tindak pidana
korupsi lain yang diduga dilakukan
Wawan. Wawan diduga melang-
gar Pasal 3 dan atau Pasal 4 UU
No 8 Tahun 2010 tentang Pen-
cegahan dan Pemberantasan
TPPU jo Pasal 55 ayat 1 ke-1
KUHP. Selain itu Wawan juga
diduga melanggar Pasal 3 ayat 1
dan atau Pasal 6 ayat 1 UU Nomor
15 Tahun 2002 sebagaimana
diubah dengan UU Nomor 25
Tahun 2003 tentang TPPU jo Pasal
55 ayat 1 ke-1 KUHPidana. (net)
Ahmad Taufik Nuriman
VISIMEDIA, MERAK - Jelang puasa
Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, penyelun-
dupan daging celeng melalui Pelabuhan Merak
diprediksi kian meningkat. Sebab berkaitan
dengan hari besar Islam ini tingkat kebutuhan
daging akan semakin meningkat.
Menurut Kepala Balai Karantina Pertanian
Kelas II Kota Cilegon, Bambang Haryanto,
kondisi ini dijadikan kesempatan oleh pedagang
daging nakal untuk mengoplos daging babi
dengan daging yang beredar dipasaran. Untuk
itu, ungkap Bambang, pihaknya akan
pemeriksaan terhadap kendaraan umum,
khsususnya yang berasal dari Pulau Sumatera.
“Untuk mencegah aksi penyelundupan, kami
bekerjasama dengan KSKP dan BBKSDA akan
lebih mengintensifkan pemeriksaan terhadap
kendaraan,” ucapnya, saat ditemui wartawan
disela-sela pemusnahan 7 ton daging celeng
hasil tangkapan petugas gabungan Kantor
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam
(BBKSDA) Jawa Barat Seksi Wil. Banten dan
PJR Induk Serang Timur.
Menurut Bambang, pemusnahan ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya
wabah penyakit yang disebabkan membusuk-
nya daging babi illegal tersebut. “Pemusna-
han daging babi ini sudah melalui prosedur.
Sejauh ini kita belum menerima dokumen yang
sah dari pemilik daging,” ungkapnya.
Dijelaskan Bambang, pemusnahan daging
celeng dilakukan sebagai bentuk tugas
karantina dalam mencegah penyebaran hama
dan penyakit hewan karantina. Yang lebih
penting, melindungi masyarakat umum dari
bahaya pangan yang tidak sehat, tidak aman
dan tidak halal. “Daging celeng ini tidak layak
konsumi dan bisa menimbulkan penyakit karena
mengandung virus berbahaya dan bisa merusak
tubuh manusia jika dikonsumsi,” jelasnya.
Bambang menambahkan awak truk H 1886
AE, yang membawa daging celeng juga
terancam hukuman kurungan penjara tiga
tahun atau denda Rp150 juta. “Pemilik
maupun penanggung jawab, alat angkut
dapat disangkakan Pasal 31 UU Nomor 16
Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan
dan tumbuhan dengan pidana penjara pal-
ing lama tiga tahun, dengan denda Rp150
juta,” ujar Bambang.
Acara pemusnahan juga dihadiri Kepala
Kejaksaan Negeri Cilegon, Ujang Supriyan-
to, Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian
Pemprov Banten, Eneng Nurcahyati.
Sementara itu Uday Hudaya, Bagian
Pengawasan Peredaran Tumbuhan Satwa Liar
dan Tindak Pidana Bidang Kehutanan
mengatakan, penangkapan 7 ton daging celeng
illegal ini merupakan tangkapan yang besar.
Kata dia, pengungkapan daging celeng
sebelumnya hanya berkisar 500 kg hingga 1,5
ton yang disembunyikan dalam bagasi bus.
“Berdasarkan catatan kami, pengungkapan ini
merupakan yang terbesar, yang diangkut
tersendiri dengan menggunakan truk. Biasanya
para penyelundup hanya menyembunyikan
dalam bagasi bus,” terang Uday. (yanti)
Penyelundupan Daging Celeng Makin Marak
DOK
Polres Serang Lakukan Sertijab Pejabat
diduduki AKP Suntoro, Kapolsek
Kopo. Sedangkan jabatan
Kapolsek Kopo diambilalih Iptu
Vokky Herlambang Sagala yang
sebelumnya menjabat Kanit
Reskrim Polsek Kragilan.
Posisi Kapolsek Kragilan
berganti dari Kompol Andaryoso
kepada Kompol Heri Sugeng
Priyanto yang sebelumnya
menjabat sebagai Kapolsek
Warung Gunung. Kapolsek
Ciruas, Kompol Syahrul digan-
tikan Kompol Idrus Madaris,
Kapolsek Kramatwatu. Jabatan
Kapolsek Kramatwatu kini dijabat
AKP Joko Irianto.
Selanjutnya Kapolsek Wa-
ringkurung rotasi menjadi Kapol-
sek Ciomas menggantikan AKP
Sofyan yang tengah menjalani
pendidikan Selapa. Jabatan
Kapolsek Waringkurung diserah-
kan kepada Iptu Ba’i Mamun.
Kasat Binmas, AKP Mulya Jaya
menggantikan AKP Arum Sari
yang mengemban pendidikan
PTIK. Jabatan Kasat Binmas
diambilalih AKP Mad Sufur.
Kapolsek Pamarayan, AKP
Sutrisno digantikan AKP Afendi
mantan Kanit Lantas Polsek
Cikande. Sedangkan AKP Agus
Suherman, Kapolsek Tanara
dipercaya menjadi Kasat Sabhara
menggantikan AKP Adrian Tuuk
yang mendapat tugas sebagai
Kasat Lantas, Polres Pandeglang.
Sementara jabatan Kapolsek
Tanara kini dipegang AKP
Sahanan Siregar.
Kapolres Serang dalam
amanatnya mengatakan rotasi
dan mutasi merupakan hal yang
biasa di tubuh Polri sebagai
promosi dan kebutuhan orga-
nisasi. “Kepada para perwira
yang mengalami rotasi diharap
segera menyesuaikan diri ditem-
pat barunya dan lebih mening-
katkan kinerja dalam melayani
masyarakat,” kata AKBP Yudi
Hermawan. (yanti)
VISIMEDIA, SERANG - Kepala
Kepolisian Resor (Kapolres)
Serang, AKBP Yudi Hermawan
melakukan upacara serahterima
jabatan sejumlah pejabat. Bebe-
rapa pejabat yang melakukan
serahterima jabatan (sertijab)
diantaranya, Waka Polres, Kasat
Lantas, Kasat Sabhara, Kasat
Binmas serta 9 jabatan kapolsek
yaitu Kapolsek Kopo, Kragilan,
Ciruas, Tanara, Kramatwatu,
Waringinkurung, Ciomas, Pama-
rayan dan Kasemen.
Upacara yang juga dihadiri para
Kepala Bagian, Kapolsek dan
sejumlah perwira Polres Serang
lainnya digelar di halaman Mapolres
Serang, Sabtu (21/6) siang.
Waka Polres Serang, Kompol
Slamet Wahyudi digantikan
Kompol Yudis Wibisana, mantan
Waka Polres Lebak. Kompol
Slamet selanjutnya mengikuti
pendidikan Sespim. Kasat Lantas,
AKP Warsono digantikan AKP
Busroni, Kapolsek Kasemen.
Kursi Kapolsek Kasemen yang
ditinggalkan AKP Busroni kini
DOK
VISIMEDIA, TANGERANG - Jajaran Polresta
Tangerang melakukan pemusnahan 11.026 botol
minuman keras (miras) berbagai merek, serta ciu dan
tuwak, Jumat (21/6). Selain minuman memabukkan itu,
petugas juga memusnahkan 9. 500 batang petasan.
Berbagai jenis miras dan petasan yang dimusnahkan
merupakan hasil razia jajaran Satnarkoba dan
Satreskrim Polresta Tangerang terhitung sejak Januari
hingga Juni 2014. Pemusnahan dilakukan dengan cara
digilas dengan kendaraan berat.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Irfing Jaya
mengatakan, pemusnahan ini dilakukan dalam rangka
menyambut bulan suci Ramadhan, agar dalam
melaksanakan ibadah puasa nanti, masyarakat bisa
menjalankannya secara khusyu. “Barang bukti ini
hasil penyitaan dari beberapa tempat. Ini kita lakukan
sebagai upaya untuk mengantisipasi terjadinya
penyakit masyarakat. Selain itu, dengan
dimusnahkannya miras ini diharapkan masyarakat bisa
khusyu menjalankan ibadah puasa,” ujar Irfing Jaya.
Hadir dalam acara itu, Muspika Kabupaten
Tangerang. Kasat Narkoba Polresta Tangerang
Kompol I Gede Gotiak menjelaskan, pada operasi miras
dalam rangka cipta kinetic tahun 2014 ini, jajarannya
berhasil menyita 11.026 botol miras berbagai merek,
1. 473 liter tuwak dan ciu serta 9. 500 petasan. Gede
juga mengungkapkan, hasil penyitaan 2014 mengalami
kenaikan, yaitu dari jumlah 6000 miras menjadi 11. 026.
“Kali ini, mengalami peningkatan, yaitu dari sekitar
enam ribu menjadi sebelas ribuan lebih,” katanya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Kabupaten Tangerang KH Uwes Nawawi yang
hadir dalam pemusnahan miras dan petasan tersebut
menambahkan, pemusnahan miras seharusnya
jangan hanya dilakukan pada saat menjelang bulan
suci ramadhan saja. Aparat kepolisian harus terus
melakukan upaya-upaya untuk menekan peredaran
minuman keras. “Tidak hanya miras, tapi semua jenis
narkotika dihilangkan. Jangan hanya pada saat
menjelang bulan puasa saja. Karena selain dilarang
oleh agama dan undang undang, miras dan narkoba
merupakan penyakit masyarakat, dan salah satu
penyebab tindakan kejahatan yang lainnya,” pungkas
Uwes. (BRP)
Belasan Ribu Botol
Miras Dimusnahkan
VISIMEDIA, SERANG - Menjelang Bulan Suci
Ramadhan jajaran Kepolisian Resor (Polres) Serang,
menggelar Razia Cipta Kondisi (Cipkon). Dari operasi
tersebut, Polres berhasil mengamankan ratusan
minuman keras (miras), yang disita dari warung-
warung jamu di sejumlah titik di Kota Serang
“Berdasarkan instruksi dari Kapolres, menjelang
Ramadhan kita merazia miras,” ungkap AKP Adrian,
Kasat Sabhara Polres Serang.
Meski kedapatan menjual minuman keras secara
ilegal, pihak Polres Serang tidak melakukan
penahanan terhadap penjual. Untuk sementara, para
pedagang tersebut hanya diberikan peringatan saja.
“”Mereka yang kedapatan menjual minuman akan
dipanggil ke Polres untuk diberikan pengarahan agar
tidak berdagang minuman lagi,” terang Adrian.
Selain melakukan razia miras, dalam operasi Cipta
Kondisi ini, aparat Polres Serang juga menjaring
puluhan pasangan mesum dari sejumlah hotel di
wilayah Kota Serang. Usai terjaring razia, mereka
didata untuk diberikan penyuluhan. “Sementara ada
18 pasangan telah kita amankan, dan semuanya tidak
ada surat nikah dan dipastikan bukan suami istri,”
kata Adrian.
Dia menambahkan, selain dalam rangka cipta kondisi
jelang bulan Ramadhan, operasi ini juga bertujuan untuk
menekan angka kriminalitas. “Razia ini akan terus
dilakukan hingga lebaran,” pungkasnya. (yanti)
Polres Serang
Tingkatkan Razia
Jelang Puasa
NET
![Page 10: Visimedia 14](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013103/568c53b31a28ab4916bbde1b/html5/thumbnails/10.jpg)
RAGAM10 Inspiratif dan InformatifEdisi XIV
Thn. II
26 Juni - 9 Juli 2014
DSDAP Sosialisasikan Pembangunan LingkunganVISIMEDIA, SERANG - Dalam rangka
persiapan pelaksanaan program pe-
ngembangan infrastruktur pedesaan,
Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman
(DSDAP) Provinsi Banten melakukan
sosialisasi di 8 kabupaten/kota se-
Provinsi Banten. Setidaknya ada tiga
kegiatan yang disosialisasikan oleh
DSDAP, yakni Kegiatan Pembangunan
Jalan Akses Sentra Produksi Kawasan
Pusat Pertumbuhan, Kegiatan Pening-
katan Prasarana Lingkungan Kawasan
Binaaan dan Kegiatan Fasilitasi dan Sti-
mulasi Pembangunan Lingkungan
Perumahan Masyarakat Kurang Mampu.
Kepala DSDAP Banten, Iing
Suwargi mengatakan, pelaksanaan
sosialisasi ini dimaksudkan untuk
membangun sinergitas antara DSDAP,
selaku pengelola program dengan
pemerintah kabupaten/kota sebagai
penerima program. Dengan adanya
sinergitas ini, kata dia, pembangunan
yang akan dilakukan tersebut
diharapkan dapat berjalan lancar dan
tepat sasaran. “Untuk menghindari
terjadinya tumpang tindih program,
kami mensosialisasikan program ini.
Dengan begitu, pemerintah daerah
dapat menggunakan anggaran untuk
dialokasikan pada wilayah yang juga
membutuhkan,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Iing, tujuan dari
sosialisasi ini juga untuk menciptakan
keterpaduan program dan kerjasama
antara Pemerintah Provinsi Banten
dengan Pemerintah Kabupaten/Kota
se-Provinsi Banten dalam rangka
pelaksanaan Kegiatan Pembangunan
Jalan Akses Sentra Produksi Kawasan
Pusat Pertumbuhan dan Kegiatan Pe-
ningkatan Prasarana Lingkungan
Kawasan Binaan serta Kegiatan
Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan
Lingkungan Perumahan Masyarakat
Kurang Mampu pada tahun anggaran
2014. Program ini, tambahnya, diha-
rapkan dapat meningkatkan tingkat
kehidupan dan perekonomian masya-
rakat setempat. “Tujuan dari program
ini semata-mata untuk kesejahteraan
masyarakat, jadi semua harus saling
mendukung,” ucapnya.
Sementara itu, Ramdani (47),
warga Kecamatan Mauk, yang hadir
saat sosialisasi Pembangunan Jalan
Akses Sentra Produksi Kawasan
Pusat Pertumbuhan di kabupaten
Tangerang, mengatakan bahwa dia
sangat menyambut baik adanya
rencana pembangunan diwilayahnya.
Kata dia, dengan adanya pembangu-
nan jalan akses tersebut, biaya trans-
portasi warga akan jadi lebih murah.
“Saat ini banyak pemilik angkutan
mematok tarif tinggi diwilayah kami,
dengan alasannya kondisi jalan yang
ada membuat kendaraan jadi cepat
rusak. Mudah-mudahan setelah
dibangun, biaya angkut hasil produksi
warga lebih ringan,” harapnya.
Sosialisasi ini dihadiri oleh unsur
Bappeda, Dinas Tata Kota, Dinas Cipta
Karya Camat dan Lurah yang
wilayahnya masuk dalam pelaksanaan
kegiatan yang dibawahi Seksi Peruma-
han dan Permukiman DSDAP ini. (yanti)
VISIMEDIA, SERANG - Menjelang
puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1435
H Dinas Pertanian dan Peternakan
(Distanak) Provinsi Banten menso-
sialisasikan penyembelihan hewan
ternak halal bagi Rumah Potong
Hewan (RPH) di Banten.
Kepala Distanak Banten, Eneng
Nurcahyati mengatakan, berdasark-
an undang-undang nomor 18 tahun
2009, Pemerintah mempunyai kewa-
jiban untuk menyediakan produk
hewan yang memenuhi kriteria aman,
sehat, utuh dan halal (ASUH) untuk
konsumsi masyarakat. Mengingat
mayoritas masyarakat Indonesia
beragama Islam, maka daging sapi/
kerbau yang dikonsumsi oleh
masyarakat harus berasal dari rumah
potong hewan-ruminansia (RPH-R)
yang disembelih dengan cara yang
halal dan thoyyib (baik).
Menurut Eneng, saat ini kaidah
kesejahteraan hewan di RPH Provin-
si Banten belum dapat dilaksanakan
dengan baik karena masih ditemu-
kannya permasalahan diantaranya,
ditemukan pemotongan sapi yang
tidak dilakukan dengan sekali gera-
kan atau pisau kurang panjang/pi-
sau kurang tajam. Kemudian, belum
maksimalnya pengawasan pe-
motongan halal dari dinas pertanian
kabupaten/kota dan MUI karena
keterbatasan SDM. “Masalah lain-
nya adalah masih minimnya penge-
tahuan teknis juru sembelih dan juru
sembelih bukan pekerja tetap di
RPH,” kata Eneng dalam saat Perte-
muan Apresiasi Kesejahteraan
Hewan (Kesrawan) dengan perwaki-
lan RPH di Banten.
Eneng menerangkan, Distanak
Banten juga masih menemukan
kasus atau tindakan yang tidak
sesuai dengan kesrawan yang masih
ditemukan di RPH Provinsi Banten,
diantaranya masih ada ternak yang
digulingkan secara paksa saat akan
disembelih, ternak yang belum mati
sempurna kepalanya sudah dipo-
tong, masih ada penusukan jantung
setelah ternak dipotong. Tindakan
tersebut terjadi karena kurangnya
kesadaran dari pemotong tentang
pentingnya menjaga rasa sakit
hewan, karena akan mengakibatkan
penurunan kualitas daging. “Kami
berharap pertemuan ini dapat
memberikan penyegaran kembali
tentang penyembelihan halal dan
penerapan kesejahteraan hewan di
RPH untuk menghasilkan daging
yang berkualitas dan memenuhi
kriteria ASUH,” kata Eneng.
Dalam kesempatan itu, Eneng
juga mengapreasiasikan kepada RPH
yang dikelola oleh pihak swasta,
karena RPH swasta tersebut dinilai
sudah memenuhi standar dalam
melakukan penyembelihan hewan
ternak. Saat ini data terbaru RPH di
Banten ada 15 unit , tujuh dian-
taranya sudah mengantongi sertif-
ikasi Nomor Kontrol Veteriner
(NKV). “Kami berharap RPH milik
pemerintah yang ada di Banten
dapat menjadi pelopor kesejahteraan
hewan ternak,” katanya.
Sementara itu, Ketua Bidang
Penetapan Hukum dan Fatwa
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Provinsi Banten KH. Mohamad
Mas¿ud mengatakan, pengertian
penyembelihan hewan menurut
artinya baik dan suci. Maksudnya,
hewan yang disembelih sesuai
dengan aturan syara menjadikan
hewan yang disembelih itu baik dan
suci serta halal untuk dimakan.
Ia mengatakan, hukumnya me-
nyembelih adalah syarat halal bagi
hewan darat yang halal di makan.
Oleh karena itu, tidak halal atau haram
dimakan, hewan yang halal dimakan
tanpa disembelih terlebih dahulu,
dengan penyembelihan secara
syari’ah. “Hikmah menyembelih ialah
memelihara kesehatan bagi manusia
secara umum, menolak bahaya dari
badan, dengan memisahkan darah
dari daging. Sebab darah berbahaya
bagi manusia, karena darah sumber
penyakit dan kuman,” katanya. (Adv)
Distanak Sosialisasikan Kriteria ASUH
Eneng Nurcahyati
Dinkes Banten DukungKenaikan Cukai Rokok
Ribuan Warga Padati HANI 2014VISIMEDIA, LEBAK - Bekerja sama
dengan Badan Pengurus Kota (BPK)
Orang Indonesia (OI) dan Kelompok
Penyanyi Jalanan (KPJ), Badan
Narkotika Nasional Provinsi (BNNP)
Banten mengadakan pagelaran seni dan
budaya, di Alun-alun Rangkasbitung,
Kabupaten Lebak. Acara yang dihelat
pada Sabtu (21/6) lalu, merupakan
rangkaian dari Peringatan Hari Anti
Narkoba Internasioanl (HANI) 2014.
Acara yang bertujuan untuk
mensosialisasikan pemberantasan,
pencegahan penyalahgunaan pere-
daran gelap narkoba (P4GN) tersebut
mampu menyedot perhatian mas-
yarakat Rangkasbitung dan sekitar-
nya. Ribuan masyarakat rela berdesak-
desakan demi menyaksikan pagelaran
seni dan budaya anti narkoba, yang
digelar sejak pagi hingga malam ini.
Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala
Bidang Pencegahan BNNP Banten,
Sugino, SE dan Kepala Bidang Pem-
berdayaan Masyarakat (Dayamas)
Agus Mulyana SE. Dalam sambutan-
nya Sugino mengajak seluruh elemen
masyarakat untuk memerangi, mene-
kan dan mengantisipasi peredaran
narkoba. “Mari kita jadikan Peringatan
HANI 2014 sebagai momentum untuk
memerangi penyalahgunaan Narko-
ba,” ajaknya.
Sugino juga menghimbau kepada
para penonton untuk segera melapor
jika mendapati teman atau keluarga
yang menjadi korban penyalahgunaan
narkoba. Tujuannya, kata dia, agar
para korban Narkoba bisa cepat
ditangani dengan cara rehabilitasi
secara gratis. “Segeralah melapor jika
menemukan korban penyalahgunaan
narkoba, karena akibatnya bisa fatal,”
ucapnya, seraya menambahkan
pemerintah akan melindungi korban
penyalahgunaan narkoba dan tidak
akan diproses hukum jika melapor.
Sementara itu, Agus Mulyana
mengingatkan masyarakat agar tidak
terbujuk pihak-pihak yang tidak
bertanggungjawab untuk mengon-
sumsi narkotika. Kata dia, narkotika
bukan saja merusak kesehatan, namun
juga menghancurkan sendi-sendi
kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Jangan pernah mendekati apa lagi
mencoba narkoba,” tegasnya. (adv)
VISIMEDIA, SERANG - Perokok
pemula cenderung meningkat dari
tahun ke tahun. Peningkatan prevalensi
perokok muda ini terkait dengan masih
murahnya harga rokok di Indonesia,
serta mudahnya membeli rokok secara
eceran. Selain itu maraknya penjualan
rokok di setiap tempat, dan masih
diizinkannya menjual rokok kepada
anak di bawah usia 18 tahun, juga
menjadi penyumbang dari semakin me-
ningkatnya jumlah perokok.
Untuk menekan hal tersebut,
menaikan cukai rokok dianggap dapat
menjadi solusi. Demikian disampaikan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)
Provinsi Banten, drg. Sigit Wardojo,
M.Kes, menanggapi Peringatan Hari
Tanpa Tembakau Sedunia (HHTS) ta-
hun 2014, yang jatuh pada awal bulan
kemarin. “Saya sangat setuju dengan
tema HHTS ‘Naikan Cukai Rokok,
Lindungi Generasi Bangsa’. Tema
tersebut relevan dengan fokus menjadi-
kan cukai rokok sebagai instrumen ke-
bijakan dalam memperkuat pengenda-
lian tembakau di Tanah Air,” ucapnya.
Dengan peningkatan cukai rokok,
katanya, diharapkan tingkat konsumsi
rokok akan menurun, sehingga
berdampak pada penurunan prevalensi
perokok dan menurunnya kejadian pe-
nyakit tidak menular, seperti penyakit
jantung dan kanker. Sigit menerangkan,
dalam menyukseskan pengendalian
tembakau, Pemerintah telah menerbit-
kan berbagai regulasi, salah satu dian-
taranya adalah Peraturan Pemerintah
Nomor 109 tahun 2012 tentang
Pengamanan Bahan yang Mengan-
dung Zat Adiktif Berupa Produk Tem-
bakau bagi Kesehatan. “Pelaksanaan
PP No.109/2012 yang intensif dan terin-
tegrasi secara lintas sektor oleh jajaran
Pemerintah Pusat dan Daerah bersama
masyarakat, akan memberi dampak
positif pada peningkatan derajat
kesehatan masyarakat. Implementasi
PP tersebut akan menurunkan dampak
buruk konsumsi rokok dan tembakau
pada kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat,” paparnya.
Sementara itu Kepala Seksi Pro-
mosi pada Dinkes Banten, Mahmud,
mengungkapkan, semakin tinggi cu-
kai tembakau, maka anggaran untuk
pembangunan sarana kesehatan dae-
rah juga akan semakin meningkat.
Sebab, tambahnya, sebagian besar pa-
jak dari cukai rokok ini, diberikan ke
daerah, untuk dipergunakan sebagai
pendanaan peningkatan infrastruktur
kesehatan daerah.
“Kenaikan cukai rokok, selain
dapat menekan jumlah perokok, juga
berperan dalam peningkatan infrastruk-
tur kesehatan. Ini harus didukung
masyarakat,” imbuhnya. (advertorial)
NET
DOK
DOK
![Page 11: Visimedia 14](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013103/568c53b31a28ab4916bbde1b/html5/thumbnails/11.jpg)
PT. DUKON JAYA ABADI
RATU CHADIJAH
Manager
RATU IPAH CHUDAEPAH
Direktur
MARHABAN YA RAMDHANMengucapkan
“Telah terbuka gerbang Rajab, Terbentang jalan Sya'ban, marikita bersiap menanti hampran taman Ramadhan selamat
melangkah memasukinya..
1435 H/2014 M
SAMBUNGAN 11Inspiratif dan InformatifEdisi XIV
Thn. II
26 Juni - 9 Juli 2014
Pemkab Serang Takut Pada Investor Pasir LautSambungan dari Halaman 1
alam tersebut.
Kali ini terjadi saling klaim lokasi
penambangan pasir laut antara PT Pi-
lar (PTP) dengan Koperasi Tirta Niaga
Pantura (KTNP). PTP dituding telah
menyerobot lokasi penambangan
pasir laut yang telah dikuasai oleh
KTNP, namun PTP menyangkal hal
tersebut. PTP beralasan bahwa pihak-
nya telah membeli lokasi tersebut dari
KTNP senilai Rp3 miliar, yang
tentunya dibantah oleh KTNP.
Akibat saling klaim ini, terjadi
perdebatan yang cukup sengit antara
PTP, yang diwakili Aswin dengan KTNP,
yang diwakili langsung oleh Ketuanya,
H. Endin Hapiddin. Aksi saling ngotot
ini dipertontonkan kedua belah pihak di
kantor Badan Perijinan dan Penanaman
Modal Daerah (BPPMD) Kabupaten
Serang pada minggu yang lalu, yang
juga disaksikan oleh Kepala BPPMD,
Dedy Setiadi.
Suasana semakin memanas ketika
H. Endin Hapiddin meminta kepada
Aswin, yang mewakili PTP untuk
keluar dari ruangan sidang, karena
dianggap tidak kompeten untuk mem-
ber keputusan dalam konflik.
Begitupun dengan ratusan
pendukung Endin, yang turut
mengikuti jalannya sidang sengketa
tersebut, mereka rapat dibatalkan.
Akibat saling komplain dua
perusahaan, pihak BPPMD Kabupaten
Serang belum bisa mengeluarkan Surat
Ijin Usaha Penambangan (IUP)
pengerukan pasir hingga saat ini.
Menurut Dedy Setiadi, pihaknya tidak
dalam kapasitas menentukan siapa
yang benar atau salah dalam sengketa
ini. “Itu mereka yang memutuskan. Jika
tidak ada titik temu, kami belum dapat
menjadwalkan petermuan kembali,
sebelum ada permintaan dari kedua
belah pihak,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua
LSM Pijar, Rusli M Noor mengatakan
bahwa hal ini terjadi dikarenakan tidak
adanya ketegasan dari Pemkab
Serang. Akibat dari ketidaktegasan ini,
kata dia, perusahaan-perusahaan
bermodal besar dapat dengan seenak-
nya melakukan eksploitasi dimana-
pun. “Padahal sebagai pemilik mutlak
wilayah Pemkab Serang dapat
menunjuk langsung pihak yang pal-
ing berhak untuk melakukan eksp-
loitasi. Jangan mencla mencle seperti
ini,” ujarnya.
Ditambahkannya, akibat sikap
tidak tegas ini Pemkab telah dikang-
kangi oleh perusahaan penambang.
Dia menyatakan, kasus penggelapan
pajak, yang tidak ditindak oleh Pemkab
Serang hingga saat ini, membuktikan
adanya ketakutan dari Pemkab Serang
terhadap investor. “Melihat mandul-
nya Pemkab dalam permasalahan ini,
membuat kita berpikir ada kekuatan
besar yang menjadi beking dari
Pejabat Pemkot Cilegon Abaikan Aturan BBM Subsidi
Sambungan dari Halaman 1
kali didatangi, tidak ada satupun staf
di Bagian Umum yang mau menerang-
kan siapa pemegang kendaraan ber-
plat A 16 U ini.
Menanggapi hal tersebut, Hasa-
nudin Walet, Sekretaris Paguyuban
As Salam (PAS) Banten, mengatakan
bahwa tindakan tersebut sudah
masuk dalam kategori korupsi. Sebab,
katanya, setiap mobil dinas telah
dibiayai oleh pemerintah untuk pem-
belian BBM-nya. “Biasanya meng-
gunakan kupon. Tapi kalo untuk level
Asda ke atas biasanya dalam bentuk
uang. Tergantung dari kebijakan
masing-masing daerah,” ucapnya.
Meski begitu, tambahnya, apapun
alasannya, kendaraan plat merah tidak
boleh menggunakan BBM bersubsidi,
karena sudah ada anggarannya dari
negara. Dilanjutkannya, ada selisih
uang yang sangat besar, jika kenda-
raan dinas (randis) ini menggunakan
BBM non subsidi atau Pertamax.
“Harga pertamax saat ini Rp11.300, se-
dangkan bensin biasa atau premium
hanya Rp6.500. Artinya ada selisih
Rp4.800 dari setiap liternya,” ujarnya.
Walet melanjutkan, Jika dihitung
lebih jauh, seandainya setiap randis
perharinya membeli 10 liter bensin,
maka selisih belanja bensin mencapai
hingga Rp48.000. Dalam sebulan,
tambahnya, jika dihitung 20 hari kerja,
karena Sabtu dan Minggu libur dan
ditambah hari libur lainnya, maka
selisih belanja BBM dapat mencapai
Rp960.000. “Ini hanya untuk satu
kendaraan dinas saja, dalam sebulan.
Bagaimana dalam setahun. Satu ken-
daraan berpotensi merugikan negara
hingga Rp11.520.000,” ucapnya.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala
Bidang (Kabid) Humas Polda Banten,
Emeryadi membenarkan bahwa
pembelian BBM subsidi bagi ken-
daraan plat merah dapat dikategorikan
sebagai tindak pidana korupsi. Be-
gitupun dengan modus plat mobil
menjadi warna hitam, menurutnya, tin-
dakan tersebut bisa dikategorikan
sebagai penggelapan. “Jelas melang-
gar. Bahkan jika tertangkap, pelakunya
dapat dituntut dengan dua pasal, yaitu
korupsi dan penggelapan,” ujarnya.
Namun dia mengaku, saat ini belum
dapat mengungkap para pelaku ter-
sebut. Kata dia, ini dikarenakan
keterbatasan personil dilapangan.
Untuk itu, dirinya berharap, adanya
peran aktif dari masyarakat terkait hal
tersebut. “Permasalahan ini memerlukan
bukti yang kuat dan pemantauan yang
matang untuk menjerat pelakunya. Kami
akan menindaklanjuti semua laporan dari
masyarakat terkait hal tersebut,”
pungkasnya, saat ditemui wartawan
koran ini beberapa waktu lalu. (nomi)
Tudingan Wiranto ke
Prabowo Dikecam
bisa segera berakhir. Agar rakyat dapat
fokus menghadapi Pilpres 2014
dengan damai dan saling percaya
demi persatuan dan kesatuan. “Jangan
sampai kepentingan pribadi dan politik
purnawirawan tertentu merusak
institusi TNI karena TNI pemersatu
keamanan bangsa,” tegas Marwah.
Sementara itu, sejumlah perwakilan
mantan prajurit Kopassus menyatakan
akan mengangkat senjata dan mencari
keberadaan Wiranto, jika yang ber-
sangkutan masih saja meneruskan
pernyataan hal yang sama terkait
Prabowo ke publik. Puluhan mantan
pasukan elite TNI AD tersebut sangat
menyesalkan sikap yang ditunjukkan
Wiranto beberapa waktu lalu. Mereka
menilai Wiranto tidak pantas
mengucapkan penculikan aktivis
dibebankan kepada Prabowo yang saat
itu menjabat sebagai Komandan
Jenderal Kopassus. Bagi mereka,
tuduhan Wiranto salah besar. “Tak
pantas sebagai mantan seorang pim-
pinan berbicara seperti itu. Itu namanya
memecah belah dan mengadu domba.
Ucapan itu karena Wiranto telah disuap
uang asing,” ujar Kolonel TNI (Purn)
Ruby usai pernyataan sikap dan orasi
mantan Kopassus mendukung
Prabowo Presiden RI 2014-2019 di
Jakarta, Sabtu (21/6/2014).
Menurut Ruby, apapun yang
terjadi di TNI yang bertanggung jawab
adalah pimpinan, dalam hal ini Kepala
Staf TNI AD dan Panglima TNI saat
itu. Oleh karena itu, Ruby menilai uca-
pan Wiranto tersebut sangat melukai
mereka karena Wiranto tidak menun-
jukkan jiwa korsa satuan. “Sebetulnya
kejadian seperti itu yang bertanggung
jawab pimpinan. KSAD yang bertang-
gung jawab. Seharusnya dengan
tegas Pak Wiranto menjawab ‘Yang
perintahkan Prabowo itu saya.’ Tapi
karena dia cemen, ingin menutupi
kesalahannya. Maka Prabowo
disalah-salahkan,” tegas Ruby.
Saking marahnya para purna-
wirawan, mereka meminta Wiranto
melepaskan wing komando Kopassus.
Lagi pula, kata dia, Wiranto sebagai
panglima TNI saat itu mendapatkan wing
Kopassus hanya dengan disematkan.
Mereka juga mengaku tidak takut
mengangkat senjata dan mencari
keberadaan Wiranto, jika hal ini terus
dihembuskan. “ Bohong semua. Saya
sangat prihatin, sangat menyesal. Saya
melihat seperti itu tidak pantas. Saya
dididik beliau-beliau. Pertama jiwa korsa,
jiwa persatuan harus selalu bersatu.
Namun beberapa jenderal sudah
terbaca akan memecah belah bangsa ini.
Beliau-beliau harus bertanggung
jawab,” sahut lainnya. (***)
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG
DRS. LALU ATHARUSSALAM R M,SI
Sekretaris Daerah
HJ RATU TATU CHASANAH, SE
Wakil Bupati
DRS. HA TAUFIK NURIMAN, MM, MBA
Bupati
SELAMAT MENYAMBUTBULAN SUCI RAMADHAN
Mengucapkan
“Marhaban Yaa Ramadhan Semoga Amal Ibadah Kitadi Bulan Suci ini Diterima-Nya
1435 H/2014 M
pengusaha pengemplang pajak ini. Ini
tidak boleh dibiarkan terus terjadi,
Pemkab jangan mau harga dirinya
diinjak, tegakkan hukum kepada siapa
pun,” imbuhnya.(Tim)
Bupati DianugerahiPenghargaan
bupati yang disampaikan Kepala
Bagian Humas Setda Pandeglang
Ahmad Fitoni, kemarin.
Sementara itu, Kepala Badan
Pemberdayaan Perempuan, Perlin-
dungan Anak dan Keluarga Berencana
(BP3AKB) Kabupaten Pandeglang, Tati
Suwagiharti didampingi Kepala Bidang
Keluarga Sejahtera (KS) Kabupaten
Pandeglang Wawan, mengatakan, tidak
mudah mendapatkan penghargaan
SWK karena melalui tahapan dan seleksi
ketat. Pandeglang sendiri kata Tati dua
tahun terakhir ini sudah mampu menekan
angkarata-rata kelahiran dari 3,4 persen
menjadi 2,98 persen.
Selain itu kata Tati, laju pertum-
buhan penduduk (LPP) berkurang dari
1,30 persen pertahun menjadi 1,09
persen per tahun. Peserta KB aktif pun
meningkat dari 67 persen menjadi 68
persen dimana angka ini sudah
melebihi angka Provinsi Banten dan
nasional.
“Keberhasilan ini juga tidak lepas
dari fokusnya Bupati Pandeglang
dalam bekerja dan mengeluarkan
kebijakan terkait kependudukan dan
KB,” kata Tati daimini Sekretaris
BP3AKB Mely.
Dukungan Bupati itu kata Tati
dalam mendukung kependudukan dan
KB antara lain adanya penambahan
dana dimana pada 2012 tercatat Rp 1
milyar lebih sedikit meningkat pada
tahun 2013 menjadi Rp1,4 miliar.
“Bupati juga menerapkan kebijkan re-
ward dan punishment terhadap
pegawainya dalam rangka memacu
kinerja. Hasilnya memang sesuai de-
ngan harapan kita bersama,” jelasnya.
Secara khusus Sekretaris BP3AKB
Pandeglang Mely menginformasikan
jika penghargaan ini diberikan secara
selektif karena se-Indoensia hanya 20
kabupaten dan 1 Gubernur yang mene-
rima. “Penghargaan ini mudah-mudahan
semakin memotivasi kami untuk terus
bekerja melakukan pelayanan kepada
masyarakat terutama bidang kepen-
dudukan dan KB,” terangnya.(HMS)
Sambungan dari Halaman 1
Sambungan dari Halaman 1
![Page 12: Visimedia 14](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013103/568c53b31a28ab4916bbde1b/html5/thumbnails/12.jpg)
Inspiratif dan InformatifEdisi XIV/Thn. II/26 Juni - 9 Juli 2014
Rebutan
SelimutPASANGAN pe-
ngantin baru Sara
Wijayanto dan De-
mian Aditya, lagi
hangat-hangatnya
menjalani hubu-
ngan sebagai sua-
mi istri. Banyak hal
baru yang dialami
pasangan ini, ter-
masuk soal kebia-
saan masing-ma-
sing yang nggak
mereka ketahui
sebelumnya.
“Karena dia
(Demian), aku ja-
di suka tidur kedi-
nginan karena seli-
mutnya keambil
semua sama dia. Du-
lu kan tidur sendiri,
kaki bisa ke mana-
mana,” ujar Sara saat
ditemui di kawasan Jalan Tendean, Jakarta.
Tak berbeda jauh, Ilusionist itu baru sadar ada
perilaku-perilaku baru yang dimiliki istri barunya itu.
Ternyata, Sara sering mengigau saat tidur dan kentut
sem-barangan.
“Kayak misalnya aku suka ngen-tutin dia.
Ta-dinya kalau kentut ‘ben-tar ya love’, hahahaha
kalau sekarang brettt,” ungkap Sara.
“Sekarang kalau se-kali tidur saja, sudah kayak dapat
rentetan bom. Yang pasti Sara juga suka ngigau. Ka-yak
pernah kena pu-kul. Pernah juga dia mimpi se-akan-akan
kaya di film dia ka-yak berantem sama se-su-atu,” timpal
Demian sambil menatap mata Sara.(NET)
Sara
Wijayanto