visi dan misi · 2020. 9. 22. · visi dan misi galon bupati dan wakil bupati bengkayang periode...
TRANSCRIPT
VISI DAN MISI Pasangan Calon
MARTINUS, SM-dr. CARLOS OJA' AFARA,M.Kes.
KJ\BIJPATEN BENGIAYANG TAHIJN 2020
VISI DAN MISI
GALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI BENGKAYANG PERIODE 2020-2025
Mewujudkan Kabupaten Bengkayang Bangkit, Maju dan HEBAT, serta efesien, berkebudayaan, amanah dan taat azas di dalam menjalankan roda
pemerintahan yang bersih dan adil.
• �r .'. - . - � ' - ,, . - . ; \ • . ,
" " .. ' ' " .,,., ' ' .. " • I
" .. . ' - '• - ' } �
,111.
[. __ - [J�L©.:_.,B� KA)OT CARLOS
Martinus, S.M Galon Bupati
dr Carlos Dja'afara, M.Kes Galon Wakil Bupati
KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2020
DAFTAR ISi:
PENGANTAR
BABI 1. PENDAHULUAN 2. LATAR BELAKANG 3. TOPOGRAFI DAN SUNGAI
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKAYANG
BAB Ill TU JUAN
BABIV ISU-ISU STRATEGIS DI KABUPATEN BENGKAYANG
BABV A. PEMBENTUKAN KARAKTER DAN JATIDIRI B. PEMBAKUAN NAMA RUPABUMI C. PRINSIP DASAR PEMBAKUAN NAMA RUPABUMI
BABVI VISI DAN MISI
BAB VII PENUTUP
,-
•
PENGANTAR
Agut Ka Batu Ampar, Barampaut Ka Okah Tangang, Pabama Ka Sangkaro (Setiap
melakukan gerak langkah keseharian, sebagai manusia yang beradat, masyarakat
Kabupaten Bengkayang harus berpedoman kepada adat-istiadat sebagai filosofi etika
berperilaku).
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya, Visi dan Misi Pasangan Galon Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang periode
Tahun 2020 - 2025 ini dapat kami susun dan terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya. Visi dan Misi ini merupakan kumpulan pemikiran dan rencana yang akan
dilakukan dalam jangka empat tahun kedepan, dalam rangka membangun Kabupaten
Bengkayang.
Dokumen ini sekaligus menjadi syarat pendaftaran sebagai Galon Bupati dan Wakil
Bupati Bengkayang tahun 2020 - 2025. Dengan selesainya penyusunan Visi dan Misi ini,
semoga dapat menjelaskan secercah harapan dan impian kami dengan niat yang tulus
• untuk mengabdikan waktu dan pikiran dalam melanjutkan pembangunan di Kabupaten
Bengkayang, sehingga mampu mewujudkan Kabupaten Bengkayang Bangkit, Maju dan
HEBAT, bersih dan adil.
Dokumen ini kami buat sebagai blue print berisi ide dan gagasan bukan semata
untuk memenuhi kewajiban kami sebagai pasangan Galon Bupati dan Wakil Bupati
Bengkayang, tapi sekaligus sebagai sarana mengkomunikasikan ide dan gagasan
tersebut kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bengkayang.
Tujuannya tak lain agar masyarakat luas dapat memahami visi dan misi serta
kebijakan yang nantinya akan kami laksanakan bilamana terpilih kembali dan dipercaya
memimpin Kabupaten Bengkayang untuk masa empat tahun mendatang. Oleh karena itu,
kami berharap dokumen ini menjadi sarana efektif mensosialisasikan ide dan gagasan
kami demi kemajuan Kabupaten Bengkayang .
•
•
.. Kami mengajak para pembaca sekalian agar dapat memberikan saran, masukan
dan kritik jika dalam penulisan visi dan misi ini terdapat kekeliruan dan kesalahan.
Tentunya saran dan masukan tersebut akan sangat berguna untuk penyempurnaan visi
dan misi ini.
Bengkayang, 4 September 2020
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang Periode Tahun 2020 - d-
dr Carlos Dja'afara, M.Kes Galon Wakil Bupati
..
•
•
•
·,
SABI PENDAHULUAN
1. LA TAR BELAKANG Ka bu paten Bengkayang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 10
Tahun 1999 merupakan salah satu kabupaten yang terletak di sebelah utara
Propinsi Kalimantan Baral. Secara geografis, Kabupaten Bengkayang terletak di nol
derajat 33 menit nol-nol detik (0033'00') Lintang Utara sampai satu derajat tiga puluh
detik nol-nol detik (1030'00') Lintang Utara dan seratus delapan derajat tiga puluh
sembilan menit nol-nol detik (108039'00') Bujur Timur sampai seratus sebelas derajat
sepuluh men it nol-nol detik (110010'00') Bujur Timur.
Secara administratif, batas-batas wilayah Kabupaten Bengkayang adalah sebagai
berikut:
a. Utara: Negara Bagian Sarawak, Federasi Malaysia Timur dan Kabupaten Sambas
b. Selatan: Kabupaten Pontianak
c. Baral: Laut Natuna dan Kata Singkawang
d. Timur: Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak
2. TOPOGRAFI DAN SUNGAI Ada dua kondisi alam yang membedakan wilayah Kabupaten Bengkayang. Kondisi
alam yang pertama adalah pesisir pantai. Keseluruhan wilayah pesisir ini termasuk
dalam wilayah administrasi Kecamatan Sungai Raya.
Kondisi alam yang kedua adalah daratan dan perbukitan yang terdiri dari
Kecamatan Capkala, Samalantan, Monterado, Bengkayang, Teriak, Sungai Betung,
Ledo, Suti Semarang, Lumar, Sanggau Ledo, Seluas, Jagoi Babang, dan Siding.
Ada tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) utama yang melintasi wilayah Kabupaten
Bengkayang, yaitu: DAS Sambas, DAS Sungai Raya, dan DAS
Sungai Duri. Dari ketiga DAS tersebut, yang paling besar adalah DAS Sambas
•
•
•
•
•
yang luasnya meliputi 722.500 hektar sedangkan DAS Sungai Raya sebesar 50.000
hektar dan DAS Sungai Duri hanya sebesar 24.375 hektar .
Kabupaten Bengkayang umumnya beriklim tropis dengan temperatur udara rata
rata perbulan berkisar antara 22,9 C sampai 31,05 C, kelembaban nisbi rata-rata
perbulan 86%, intensitas penyinaran matahari adalah 38%. Curah hujan yang cukup tinggi pada bulan September sampai bulan Januari dan curah hujan yang rendah
antara bulan Juni sampai bulan Agustus .
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKAYANG •
Secara umum, luas wilayah Kabupaten Bengkayang adalah sebesar 5.396,30
kilometer atau sekitar 3,68 persen dari total luas wilayah Propinsi Kalimantan Baral. Hal
ini menjadikan Kabupaten Bengkayang sebagai Kabupaten dengan cakupan wilayah
terkecil di Kalimantan Baral.
Dilihat dari luas masing-masing kecamatan, Jagoi Babang merupakan kecamatan
yang paling luas di Kabupaten Bengkayang dengan cakupan wilayah sebesar 655
kilometer persegi atau sekitar 12,14 persen dari luas Kabupaten Bengkayang.
Keberadaan Undang-undang Nomor 12 tahun 2001 tentang pembentukan
Pemerintahan Kola Singkawang mengakibatkan Kabupaten Bengkayang dimekarkan
kembali dengan melepas 3 kecamatan yang masuk kedalam wilayah pemerintahan kola
Singkawang sehingga menjadi 7 kecamatan. Namun seiring dengan pemekaran
Kabupaten Bengkayang tersebut di alas, telah pula dilakukan pemekaran
terhadap kecamatan yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah yakni:
a. Kecamatan Bengkayang dimekarkan menjadi Kecamatan Teriak, Kecamatan Sungai
Betung.
b. Kecamatan Samalantan dimekarkan menjadi Kecamatan Monterado dan Kecamatan
Lem bah Bawang.
c. Kecamatan Ledo dimekarkan menjadi Kecamatan Suti Semarang dan Kecamatan
Lu mar.
d. Kecamatan Sungai Raya dimekarkan menjadi Kecamatan Capkala dan Kecamatan
Sungai Raya Kepulauan.
e. Kecamatan Seluas dimekarkan menjadi Kecamatan Jagoi Babang dan Kecamatan
Siding.
f. Kecamatan Sanggau Ledo di mekarkan menjadi Kecamatan Tujuh Belas.
• Dalam hal penataan daerah, dari 17 kecamatan hasil pemekaran tahun 2004, sudah
mencakup 2 kelurahan, 122 desa dan 291 dusun, meliputi:
•
•
•
'
1. Kecamatan Bengkayang, meliputi Kelurahan Bani Amas/Emas, Kelurahan Desa Sebalo,
Desa Selia Budi, Desa Tirta Kencana, Desa Bumi Emas, dan Desa Bhakti/ Bakti Mulya
2. Kecamatan Capkala, meliputi Desa Aris, Desa Capkala, Desa Mandor, Desa Pawangi,
Desa Sabandul, dan Desa Setanduk
3. Kecamatan Jagoi Babang, meliputi Desa Gersik, Desa Jagoi, Desa Kumba, Desa Sekida,
Desa Semunying Jaya, dan Desa Sinar Baru
4. Kecamatan Ledo, meliputi Desa Dayung, Desa Jesape, Desa Lesabela, Desa Lomba
Karya, Desa Rodaya, Desa Seles, Desa Semangat, Desa Serangkat, Desa Sidai, Desa Suka
Damai, Desa SukaJaya, dan Desa Tebuah Marong
5. Kecamatan Lembah Bawang, meliputi Desa Godang Damar, Desa Janyat, Desa
Kinande, Des a Lem bah Bawang, Desa Papan Tembawang, Desa Papan Uduk, Des a Saka
Tanu, dan Desa Tempapan 6. Kecamatan Lu mar, Desa Belimbing, Desa Lamolda, Desa Magmagan Karya, Desa Seren
Selimbau, dan Desa Tiga Berkat
7. Kecamatan Monterado, meliputi Desa Beringin Baru, Desa Gerantung, Desa Goa
Soma, Desa Jahandung, Desa Mekar Baru, Desa Monterado, Desa Nek Ginap, Desa
Rantau, Desa Sendoreng, Desa Serindu, dan Desa Siaga (Nyempen)
8. Kecamatan Samalantan, meliputi Desa Babane, Desa Bukit Serayan, Desa Marunsu,
Desa Pasti Jay a, Des a Saba'u, Desa Samalantan, dan Desa Tumiang
9. Kecamatan Sanggau Ledo, meliputi Desa Bange, Desa Danti, Desa Gua, Desa Lembang,
dan Desa Sango 10. Kecamatan Seluas, meliputi Desa Bengkawan, Desa Kalan, Desa Mayak, Desa Sahan,
Desa Seluas dan Desa Sentangau Jaya
11. Kecamatan Siding, meliputi Desa Bengkarum, Desa Lhi Bui/Lhibuie, Desa Siding, Desa
Sungkung I, Desa Sungkung II, Desa Sungkung Ill, Desa Tamong, Desa Tangguh, Desa
Tawang, dan Desa Terabung 12. Kecamatan Sungai Betung, Desa Cipta Karya, Desa Karya Bhakti, Desa Suka Bangun,
dan Desa Suka Maju 13. Kecamatan Sungai Raya, meliputi Desa Pawangi, Desa Sebandut, Desa Sungai Duri,
•
•
'
Desa Sungai Jag a A, Desa Sei/Sungai Jag a B, Des a Sungai Pangkalan I, dan Desa Sungai
Pangkalan II
14. Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, meliputi Desa Karimunting, Desa Pulau
Lemukutan, Desa Rukma Jaya, Des a Sei/Sungai Keran, dan Desa Sungai Raya
15. Kecamatan Suti Semarang: Desa Cempaka Putih, DesaKelayu, Desa Kiung, Desa Muhi
Bersatu, Desa Nangka, Desa Suka Maju, Desa Suti Semarang, dan Desa Tapen
16. Kecamatan Teriak, meliputi DesaAmparBenteng,Desa Bana, Desa Bangun Sari, Desa
Benteng, Desa Dharma Bhakti, Desa Lulang, Desa Malo Jelayan, Desa Puteng, Desa Sebente,
Desa Sebetung Menyala, Des a Sekaruh, Des a SetiaJaya, Desa Sumber Karya, Desa Tanjung,
Desa Telidik, Desa TemiaSio, Desa Teriak,dan Desa Tubajur
17. Kecamatan Tujuh Belas, meliputi Desa Bengkilu, Desa Kamuh, Desa Pisak, dan Desa
Sinar Tebudak.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkayang, 2020, menyebut, capaian
kinerja Pemerintah Kabupaten Bengkayang dalam penyelenggaraan pembangunan
selama beberapa tahun terakhir, yakni pertama, pertumbuhan ekonomi yang telah
mencapai angka 5.37 persen di tahun 2016 - 2018 .
Kedua, Product Domestic Bruto (PDRB) kurun waktu 2015 - 2018 selalu
mengalami tren naik. Ketiga, Angka penggangguran pada tahun 2016 - 2018 berkisar 2,4
persen lebih kecil dibanding angka Provinsi Kalimantan Baral yang mencapai 4,26 persen.
Jumlah penduduk miskin di Bengkayang terus mengalami penurunan.
Maret tahun 2017 sekitar 7,71 persen. Kemudian pada Maret 2018 mengalami
penurunan menjadi 7, 17 persen. Pada Maret 2019, angka kemiskinan turun menjadi 6,96
persen. Jumlah penduduk di Kabupaten Bengkayang, 251.320 jiwa (BPS Kabupaten
Bengkayang, 2020).
Kabupaten Bengkayang telah menyusun rencana strategis titikbert pembangunan.
Titik berat pembangunan di Kabupaten Bengkayang pada periode 2021 - 2025,
membahas sektor pertanian sebagai penopang pertumbuhan ekonomi dan ketahanan
pangan. Titik Berat lndustri Jasa 2025 - 2030, membahas persiapan Kabupaten
Bengkayang, bergerak di bidang industri, dengan berbasiskan jasa sektor pariwisata. Titik
•
•
Berat Teknologi lnformasi Komunikasi (TIK) 2030 - 2035, mengulas langkah Pemerintah
Kabupaten Bengkayang mempersiapkan sumberdaya manusia sebagai salah satu
penggerak teknologi informasi .
•
BAB Ill TUJUAN
Tujuan penyajian Visi dan Misi ini adalah untuk memberikan gambaran konkrit
tentang pikiran-pikiran dan pandangan kami dalam rangka pembangunan Kabupaten
Bengkayang periode 2020 - 2025, sebagai kelanjutan dari pelaksanaan pembangunan
yang telah kita laksanakan sebelumnya.
Melalui penjabaran Visi dan Misi ini diharapkan masyarakat Kabupaten
Bengkayang dapat memahami dan mengerti apa yang akan kami lakukan selama
menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bengkayang periode tahun 2020 - 2025, bila
dipercayakan serta diberi amanah oleh masyarakat Kabupaten Bengkayang dan diridhoi
oleh Tuhan Yang Maha Esa .
•
•
BABIV ISU-ISU STRATEGIS DI KABUPATEN BENGKAYANG
lsu-isu strategis di wilayah Kabupaten Bengkayang, secara umum sama dengan
wilayah Provinsi Kalimantan Baral lainnya, di antaranya sebagai berikut:
1. Wilayah Kabupaten Bengkayang sangat luas dan terpencil. Bahkan wilayah
Kecamatan Siding yang berhadapan langsung dengan Kampung Gumbang, Negara
Bagian Sarawak, Federasi Malaysia, baru bisa diakses lewat transportasi darat sejak
tahun 2014, setelah jalan paralel perbatasan dibangun Pemerintah Pusat..
2. lndeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bengkayang mesti harus
ditingkatkan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bengkayang, 2020, pada tahun
2019 lndeks Pembangunan Manusia (IPM) Bengkayang mencapai 67,57. Angka IPM
tersebut meningkat sebesar 0,72 pain dibandingkan IPM tahun sebelumnya yang
sebesar 66,85 dan tumbuh sebesar 1,08 persen. Menurut Sadan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kabupaten Bengkayang, dengan kisaran angka 67,57
menempatkan Kabupaten Bengkayang berada pada uturan keempat di bidang IPM .
3. Minimnya sarana dan prasarana Pos Lintas Batas (PLB) di Desa Jagoi Babang,
Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, karena belum dibuka secara
resmi, seperti bea cukai, imigrasi, karantina, dan keamanan) yang memadai di
perbatasan sesuai standar pelayanan publik telah menjadi issu utama pemerintah
dalam rangka pengembangan. 4. Masih maraknya perdagangan lintas batas secara illegal, karena minimnya
infrastruktur yang ada terutama sektor perdagangan diperbatasan, termasuk sarana
dan transportasi dan pasar, telah mengakibatkan terhambatnya jalur ekonomi dan
distribusi menuju kawasan perbatasan. Dan akibatnya adalah munculnya kegiatan
kegiatan yang illegal di sector perdagangan yang sangat merugikan negara dari
pemasukan retribusi jasa dan cukai barang masuk. 5. Rendahnya aksesibilitas transportasi dan prasarana wilayah, telah mengakibatkan
•
•
wilayah pedalaman dan perbatasan menjadi wilayah yang terisolir dan tertinggal.
6. Rendahnya Pendapatan Asli Daerah yang berdampak kepada sosial, politik, ekonomi
di daerah. 7. Belum tersedianya sarana permukiman penduduk yang memadai, berpotensi
mengakibatkan gejolak sosial di masyarakat yang dapat menimbulkan onflict of interes
antara masyarakat pendatang dengan masyarakat setempat.
8. Masih tingginya kesenjangan jaringan infrastruktur di wilayah pedalaman dan
perbatasan dengan di wilayah perkotaan. Malah di wilayah pedalaman dan perbatasan
tertentu, jaringan transportasi masih mengandalkan kemurahan alam, yaitu sungai.
9. Sebagian besar wilayah di Kabupaten Bengkayang, belum dilengkapi jaringan
telekomunikasi seluler. Sementara desa-desa di kawasan pedalaman belum
dijangkau jaringan listrik Pemerintah.
Sehubungan dengan itu, pembangunan jalan paralel perbatasan Indonesia -
Malaysia di Kalimantan sejak tahun 2014, kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Republik Indonesia - Detasemen Zeni Tempur Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Darat (Denzipur TNI AD), segera mengurangi kesenjangan
pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan .
•
•
BABV
A. PEMBENTUKAN KARAKTER DAN JATIDIRI
Penyusunan visi misi, disinkronkan dengan program Pemerintah Pusat di dalam
mendukung gerakan nasional kembali kepada karakter dan jatidiri bangsa Indonesia,
melalui langkah mencintai dan merawat kebudayaan sendiri, telah berhasil melalui empat
langkah dan putusan strategis strategis:
1. Kementerian Sadan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menggelar
seminar nasional di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa, 4 April 2017. Di dalam seminar
ditegaskan, pembangunan di Indonesia di masa mendatang, harus melalui akselerasi
kapitalisasi modernisasi kebudayaan.
Dari kenyataan ini, Pemerintah Republik Indonesia, menyadari, dari aspek nation
building (pembangunan kebangsaan). untuk menjadi negara maju, maka harus
menjadikan kebudayaan asli berbagai suku bangsa di Indonesia - dimana ada sistem
religi di dalamnya - sebagai filosofi etika berperilaku, melalui akselerasi kapitalisasi
modernisasi kebudayaan dalam pembangunan nasional.
2. Pada 27 April 2017, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI),
mengesahkan undang-undang tentang pemajuan kebudayaan. Kemudian dikenal
dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017, tanggal 24 Mei 2017, ten tang Pemajuan
Kebudayaan.
3. Terbitnya putusan Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK-RI) Nomor97-
PUU-XIV/2016, tanggal 7 November 2017, tentang pengakuan Aliran Kepercayaan,
dimaknai pula sebagai peneguhan dan pengakuan keberadaan religi (agama) asli
berbagai suku bangsa di lndoensia. Bagi masyarakat di Indonesia, melalui gerakan
kembali kepada karakter dan jatidiri bangsa, harus dipisahkan dalam konteks yang
berbeda, antara agama sebagai sumber keyakinan iman, dan sistem religi sebuah suku
bangsa di Indonesia sebagai filosofi etika berperilaku.
4. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menerima naskah kajian akademik strategi
pembangunan pemajuan kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia di Jakarta, Minggu, 9 Desember 2018.
Empat langkah dan putusan strategis dimaksudkan di alas, memperkukuh
eksistensi ideologi Pancasila. Kemudian, memperteguh sejarah lahirnya ideologi
Pancasila sebagai produk kebudayaan asli berbagai suku Bangsa di Indonesia.
Karena jantung peradaban kebudayaan berbagai suku bangsa di dunia, termasuk
di Indonesia, ada pada sistem religinya yang bersumber doktrin legenda suci, mites suci,
adat istiadat dan hukum adat, di mana dalam aplikasinya, kaya akan substansi
keharmonisan, perdamaian, cinta kasih, menghargai kemanusiaan, keberagaman,
keseimbangan hidup dengan alam, mengutamakan kearifan, kebijaksanaan, toleransi dan
sejenisnya.
Jadi, dengan mencintai dan merawat kebudayaan asli berbagai suku bangsa di
Indonesia, dimana ada sistem religi di dalamnya, sebagai wujud nyata pengalaman
ideologi Pancasila. Karena ideologi Pancasila dilahirkan dari kebudayaan asli berbagai
suku bangsa di Indonesia. Dengan demikian, dengan menghargai dan merawat • kebudayaan asli berbagai suku bangsa di Indonesia, sebagai salah satu wujud nyata
pengamalan ideologi Pancasila.
B. PEMBAKUAN NAMA RUPABUMI
Salah satu gerakan kembali kepada karakter dan jatidiri bangsa, yaitu program
pembakuan nama rupa bumi. Di antaranya berupa penentuan nama wilayah harus sesuai
kearifan lokal dan atau pengembalian nama wilayah administrasi pemerintahan ke dalam
kearifan lokal (bahasa daerah lokal), karena setiap negara pasti butuh identitas, baik
identitas nasional maupun identitas daerah. Paling tidak, dalam satu dua hal, berbeda
satu dengan lainnya.
Entah itu dari kebijakan polilik, ekonomi, hukum, seni, penamaan wilayah, terutama pada
unsur yang lebih komprehensif, yakni kebudayaan. Selama ini, katakanlah sejak Sumpah
•
•
Pemuda, 28 Oktober 1928 lalu dipertajam oleh polemik kebudayaan, Indonesia pun sudah
menganggap memiliki identitas diri.
Dilihat dari segi bahasa bahwa identitas itu berasal dari bahasa lnggris yaitu "identity" yang
dapat diartikan sebagai ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri. Ciri-ciri itu adalah suatu yang menandai
suatu bend a atau orang. Ada ciri-ciri fisik dan ada ciri-ciri non fisik. ldentitas dimaknai puladengan
penyebutan nama wilayah dan atau daerah, sesuai sebutan lokal. lnilah yang dinamakan dengan
program pembakuan nama rupabumi.
Kalau kami dipercayakan memimpin Kabuapten Bengkayang pada lima tahun
mendatang, yaitu 2020 - 2025, maka perampungan pengembalian nama wilayah seperti
kecamatan, desa, dusun, bu kit, gunung, lembah, ngarai, sungai, sesuai bahasa daerah lokal, dan
atau sesuai kearifan lokal, dan atau sesuai kesejarahan lokal, dan atau sesuai legenda local,
sebagai salah satu skala prioritas.
Di Kabupaten Bengkayang, perlunya memahami asal-usul penamaan, karena begitu manusia
lahir di bumi, properti yang diberikan orangtuanya adalah 'nama din' (antroponim), karena dengan nama
ini mulailah terbangun suatu jaringan komunikasiantaraorangtuadengananaknyasepanjangmasa.
Properti kedua yang melekat pada antroponim adalah 'tempatlahir (toponim). Kedua nama,
yaitunamadiridantempat lahirakan melekatterus pada setiap individu sampai meninggal dunia dan dipakai
untuk identitas diri, baik dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat lzin Mengemudi (SIM), Paspor dan
semua bukti identitas diri lainnya, termasuk di batu nisannya. Orang mengatakan, kita dapat kehilangan
apa saja, harta benda, dan lain-lain, tetapi tidak nama diri dan tempatlahir.
Begitu manusia mendiami suatu wilayah di muka bumi, maka manusiapun memberi nama kepada
semua unsur-unsur geografi, seperti nama untuk sungai, bu kit, gunung, lembah, pulau, teluk, laut, selat dan
sebagainya yang berada di wilayahnya atau yang terlihat dari wilayahnya.
Bahkan juga manusia memberi nama pada daerah yang ditempatinya, seperti nama pemukiman
(seperti nama real estat), nama desa, nama kampung, nama hutan atau nama nagari, dan seterusnya
sampai dengan nama-nama kota. Tujuan memberi nama pada unsur geografi adalah untuk identifikasi atau
acuan dan sebagai saran a komunikasi antarsesama manusia.
Nama unsur geografi atau disingkat geografik (geographical names)disebuttoponim. Secara harafiah
berartinamatempat(place names). Nama tempat tidak harus diartikan nama pemukiman (nama tempat
tinggal), tetapi nama unsur geografi yang ada di suatu tempat (daerah), seperti sungai, bukil, gunung,
pulau, tanjung, dan sebagainya.
Unsur-unsurinidikenalsecaraluassebagaiunsurtopografi. Manusia yang bermukim pertama kali
di suatu wilayah tentunya memberi nama pada tempat unsur-unsur geografikdi lingkungannya.
Nama berdasarkan yang dilihatnya, dan dijamin betul sebutannya untuk selanjutnya terekam di
dalam ranah psikologis komunitas masyarakat lokal. Penulisan dan penyebutan di dalam dokumen resmi,
mesti pula ada jaminan tetap mengacu kepada sebutan yang benaroleh masyarakatlokal.
lni didasari pertimbangan, banyak sekali ditemukan di Kabupaten Bengkayang, penamaan
wilayah tidak mengacu kepada bahasa daerah lokal, dan atau tidak mengacu kepada bahasa
daerah lokal, dan atau tidak mengacu kepada kesejarahan lokal dan atau tidak mengacu kepada
legenda lokal.
Padahal, prinsip pembakuan nama rupabumi, atau ilmu penanamaan geografi atau
toponimi, yaitu mewujudkan identitas lokal dalam integrasi dan internasional. Dalam ilmu
toponimi dan atau ilmu penanamaan wilayah dan atau pembakuan nama rupabumi, digariskan:
penamaan wilayah administrasi buatan manusia (provinsi, kabupaten, kola, kecamatan, desa,
dusun, jalan, jembatan, gedung), nama geografi (sungai, lembah, ngarai, gunung, bukit), harus
sesuai bahasa daerah lokal, dan atau harus sesuai kearifan lokal dan atau haru sesuai sejarah lokal
dan atau harussesuai legend a lokal, dengan acuan sebagai berikut:
1. Pas al 280 ayat 1 Undang-Undang Dasar(UUD) 1945, menyebutkan, 'Setiap orang berhak atas
pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil, serta pengakuan yang
samadihadapan hukum."
2. Selanjutnya Pasal 32, ayat 1 (satu) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, menyebutkan,
'Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan
menjamin, kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai buda
yanya.'
3. Selanjutnya Pasal 32, ayat 2 (dua) Undang-Undang Dasar(UUD)1945,menyebutkan,'Negara
menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional."
4. Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBS) Nomor 4 Tahun 1967.
5. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 113 Tahun 2006, tentang Pembakuan Nama Rupabumi
6. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 900/1178/PUM, tanggal 5 April 2013, dengan payung
hukum Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2006 lenlang Pembentukan Panitia Pembakuan
Nama Rupabumi, pada masing-masing provinsi, kabupaten/kota yang selanjutnya disebut
Panitia Provinsi dan PanitiaKabupaten/Kota.
7. Di tingkat daerah, seperti di Provinsi Kalimantan Baral, keluar Surat Gubernur Kalimantan
Baral, Nomor 125.1/0129/Pem-C, langgal 17 Januari 2012 kemudian disusul sural Nomor
125.1/1196/Pem-C, tanggal 19 April 2013, menginslruksikan kepada Bupali dan Wali Kola di
Provinsi Kalimantan Baral, tenlang dukungan alokasi dana kegiatan pembakuan nama
rupabumi.
C. PRINSIP DASAR PEMBAKUAN NAMA RUPABUMI Prinsip penamaan daerah atau pembakuan nama rupabumi, adalah:
1. Di dalam ilmu toponimi atau pembakuan nama rupabumi, penulisan dan penyebutan nama
wilayah harus mengacu kepada bahasa daerah lokal, kearifan lokal, sejarah lokal atau
legenda lokal, demi terwujudnya identitas lokal dalam integrasi nasional dan internasional.
2. Kesalahan penulisan maupun kesalahan penyebutan nama wilayah, artinya tidak sesuai
bahasa daerah lokal, tidak sesuai kearifan lokal, tidak sesuai sejarah lokal, tidaksesuai legenda
lokal, bentukkejahatan ilmiah yang dilakukan negara.
3. Selagiterjadipembiarankesalahanpenyebutandanatau kesalahan penulisan penamaan wilayah,
artinya tidak ada inisiatif masyarakat lokal mengusulkan perubahan kesalahan penamaan
wilayah, maka selama itu pula terjadi pembiaran kejahatan ilmiah yang dilakukan negara.
4. Penamaan wilayah harus mengacu kepada bahasa daerah lokal, kearifan lokal, kesejarahan
lokal, dan legenda lokal, demi terwujudnya rasa nasionalisme di kalangan masyarakat.
5. Karena dalam pemahaman universal, konsep nasionalisme harus dimulai dari rasa
kecintaan terhadap identitas diri dan kebudayaan sendiri, sementara kebudayaan
nasional selalu diadopsi dari kebudayaan daerah yang diperkenalkan dan disosialisasikan
komunitas masyarakat yang bersangkutan.
6. Program pembakuan nama rupabumi, bukan menghilangkan fakta sejarah di wilayah
itu, tapi melengkapi fakta sejarah yang ada di daerah yang bersangkutan.
•
•
BABVI VISI DAN MISI
A.VISI: Kabupaten Bengkayang Bangkit, Maju dan HEBAT
B.MISI: Mewujudkan Kabupaten Bengkayang bangkit, maju dan HEBAT, serta efesien, berkebudayaan, amanah dan taat azas di dalam menjalankan roda pemerintahan yang bersih dan adil.
Penjabaran Kabupaten Bengkayang HEBAT:
Di dalam mewujudkan visi Kabupaten Bengkayang Bangkit, Maju, dan HEBAT
(Hadir, Efesien, Berkebudayaan, Amanah dan Taal), dijabarkan melalui 5 (lima) point misi
pembangunan, sebagai berikut:
1. Mewujudkan Kabupaten Bengkayang hadir dengan kerja keras, kerja ikhlas dan kerja
tuntas, dalam pembangunan infrastruktur yang merata dan berkeadilan.
2. Mewujudkan efesien dalam tata kelola pemerintahan, berbasis teknologi informasi
dengan prinsip Good Governance, bebas korupsi, korupsi dan nepotisme
3. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bengkayang cerdas, secara berkebudayaan
dalam membangun karakter dan jatidiri bangsa, mandiri dan inovatif dalam
meningkalkan Sumber Daya Manusia (SOM) unggul;
4. Mewujudkan partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang amanah, transparan dan responsibilitas, akuntanbilitas, dan bersih.
5. Mewujudkan pelayaanan taat azas yang terintegrasi, menuju desa mandiri,
pembangunan ekonomi kerakyatan, menciptakan dunia usaha dan ramah investasi
yang adil dan pro rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dengan
konsep kelestarian lingkungan.
•
•
•
•
Program Unggulan:
1. Mewujudkan Pemerintahan yang bangkit, maju dan HEBAT, dengan kerja keras,
kerja ikhlas dan kerja tuntas serta membangun sinergitas dengan Pemerintah Provinsi
dan Pemerintah Pusat, terkait dengan Program dan Anggaran.
2. Mewujudkan reformasi birokrasi berbasis teknologi informasi dan sistem layanan
informasi yang terintegrasi, sederhana yang bisa diakses masyarakat untuk
mengatasi kesenjangan sosial, pembakuan nama rupabumi dalam mengoptimalkan
penyelenggaraan pemerintahan yang berkebudayaan, bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme.
3. Mewujudkan dan mengoptimalkan desa tanggap Corona Virus Disease-19 (Covid-19)
berbasis kearifan lokal, disertai dengan evaluasi dan pengawasan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi pedesaan dan mengurangi kesenjangan sosial
dan kemiskinan. 4. Mewujudkan dan mengoptimalkan pembangunan dan perbaikan saluran irigasi untuk
meningkatkan produksi pertanian .
5. Mewujudkan dan meningkatkan Pendapatan Daerah dengan Penguatan Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), desa mandiri
untuk pembangunan pertumbuhan ekonomi inklusif pada sektor pertanian,
peternakan, perkebunan, pariwisata berbasis kearifan lokal, industri kecil dan
menengah dengan teknologi tepat guna serta legalitas pengakuan hak kekayaaan
intelektual. 6. Mewujudkan dan melanjutkan percepatan pembangunan jaringan infrastruktur
strategis (jalan, jembatan, terminal, dermaga dan listrik) untuk lintas ekonomi dan
peningkatan hasil bumi dalam mengatasi kesenjangan ekonomi dampak Covid-19.
7. Mewujudkan dan menyiapkan tenaga terampil (bersertifikat) bagi masyarakat
Kabupaten Bengkayang dalarn menghadapi persaingan global dalam dunia kerja.
8. Mewujudkan dan mengoptimalkan sarana dan prasana penunjang program
kesehatan dasar dan rujukan (Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah), serta
•
•
'
layanan kesehatan masyarakat dengan sistem panggil menggunakan akses informasi
teknologi komunikasi dengan mobile system dengan menggunakan alat digital
9. Mewujudkan dan membangun tata kelola niaga, pemberdayaan petani dan komoditi
potensial yang berbasis kearifan lokal dan pengelolaan sumberdaya alam yang
berkelanjutan dengan prinsip berwawasan lingkungan.
10. Mewujudkan dan mengembalikan nama wilayah administrasi pemerintahan (dusun,
desa, kecamatan) dan unsur-unsur geografi yang penamaannya tidak sesuai kearifan
lokal (bahasa lokal) sebagai upaya mewujudkan identitas lokal dalam integrasi
regional, nasional dan intemasional.
Penjabaran dari 5 (lima) Misi Kabupaten Bengkayang Bangkit, Maju dan HEBAT: 1. Mewujudkan Kabupaten Bengkayang hadir dalam pembangunan infrastruktur
yang merata dan berkeadilan. a. Mewujudkan pembagunan infrastruktur sosial dan ekonomi yang berkualitas dalam
membuka akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat, dunia usaha, dan
pemerintahan.
b. Meningkatnya koneksifitas jaringan transportasi, jalan-jalan strategis di perbatasan,
pedalaman dan pesisir, untuk lintas ekonomi dan sosial untuk akses hasil bumi
masyarakat yang mudah, murah dan cepat dalam rangka menurunkan kesenjangan
antar wilayah sebagai bentuk pelayanan masyarakat.
c. Meningkatkan dan mendorong inovasi dalam pembangunan sarana dan prasarana
ketersediaan air baku, listrik, dan jaringan telekomunikasi yang memadai.
d. Mengoptimalkan inovasi sistem penanggulangan desa tanggap bencana berbasis
kearifan lokal.
e. Mendorong percepatan pembangunan terminal dan dermaga bagi masyarakat
pesisir untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi, sosial lainnya yang ada.
f. Meningkatkan inovasi sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
g. Mendorong terwujudnya ruang terbuka hijau dan kapasitas sarana publik.
•
•
•
•
•
h. Menyediakan pangan dan perumahan (bagi masyarakat miskin) yang sehat dan
layak huni.
i. Mengoptimalkan desa tanggap Covid-19 untuk memutus mata rantai penyebaran
yang dengan secara rutin melakukan evaluasi dan monitoring.
j. Meningkatkan pembangunan dan perbaikan saluran irigasi untuk peningkatan
produktifitas pertanian.
2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, efesien, berbasis teknologi informasi dengan prinsip Good Governance.
a. Meningkatkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan
pelayanan secara terintegrasi dan mudah, responsif, terbuka dan akuntabel.
b. Percepatan pembangunan melalui program sinergisitas Pemerintah Kabupaten,
Provinsi dan Pusat, rangka mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat.
c. Meningkatkan profesionalisme kemampuan aparatur dalam kinerja pelayanan
kepada masyarakat yang bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme .
d. Meningkatkan tenaga Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) baik secara kualitas
maupun kuantitas, melalui pelatihan atau Pendidikan dan Latihan (Diklat) untuk
mencapai kemandirian pangan.
e. Mengembalikan nama wilayah administrasi pemerintahan dan unsur-unsur
geografi ke dalam bahasa daerah lokal dalam rangka mewujudkan indentitas lokal
dalam integrasi regional, nasional dan internasional.
f. Mengoptimalkan implementasi Peraturan Daerah tentang Pemajuan Kebudayaan
Daerah.
g. Menyusun Peraturan Daerah Tata Cara Buka Ladang dengan Cara Bakar dengan
berpedoman Peraturan Gubernur Kalimantan Bara! Nomor 103 Tahun 2020.
h. Mendukung dan mendorong penggunaan aplikasi sistem informasi digital yang
modern untuk menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih,
terukur dan terbuka.
•
•
• •
• •
1. Menciptakan pusat informasi pelayanan publik dan sumber data yang memberikan
informasi yang up to date (kekinian) untuk mengatasi masalah sosial ekonomi
maupun politik yang dihadapi masyarakat, dunia usaha dan pemerintah .
j. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dengan
pendekatan semangat gotong-royong, sehingga tercipta kesadaran dan
keserasian di dalam membangun upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
k. Mewujudkan masyarakat yang harmonis dalam toleransi kerukunan hidup
berkebudayaan, dengan menumbuhkan sistem keamanan swakarsa dengan
aparat keamanan secara berjenjang dan terkendali.
I. Mendorong pihak eksekutif, legislatif dan yudikatif, serta masyarakat secara
bersama-sama untuk menanggulangi dan memutus mata rantai Covid-19 berbasis
kearifan lokal.
m. Mendorong dan mengoptimalkan pembangunan jaringan pelayanan sosial yang
ada di tengah kehidupan masyarakat.
n. Memberikan pendidikan gratis dan bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa
yang kurang mampu dan punya prestasi.
o. Membangun sekolah unggulan terpadu satu atap dan asrama untuk menampung
calon siswa yang kurang mampu dan berprestasi untuk kemajuan daerah.
3. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Bengkayang cerdas secara berkebudayaan dalam membangun karakter dan jatidiri bangsa, mandiri dan inovatif dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul;
a. Menyiapkan sarana dan parasana pendidikan yang memadai untuk meningkatkan
pelayanan pendidikan di setiap jenjang. b. Terwujudnya kualitas dan kompetensi tenaga pendidik yang profesional
c. Pemerataan tenaga pendidik di wilayah Kabupaten Bengkayang ..
d. Mengoptimalkan pendidikan pembentukan karakter dan jatidiri, serta
pendokumentasian kebudayaan sebagai rujukan di dalam melakukan akselerasi
kapitalisasi modernisasi kebudayaan dalam pembangunan.
•
'
• •
e. Menyiapkan dan mengoptimalkan program satu dusun satu sarjana sebagai motor
penggerak pembangunanan berwawasan kebudayaan .
f. Pengoptimalan kehidupan masyarakat berketuhanan berkebudayaan yang toleran, harmonis dan rukun.
g. Memberikan bantuan pendidikan di jenjang perguruan tinggi untuk masyarakat
yang tidak mampu dan berprestasi
h. Mengoptimalkan pendidikan gratis dan atau kedinasan di berbagai instansi bagi
masyarakat.
1. Meningkatkan mutu pendidikan yang berkualitas dengan memanfaatkan jaringan
teknologi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi pendidikan yang
dibutuhkan masyarakat.
J. Membangun sekolah unggulan dan asrama bagi masyarakat yang tidak mampu
dan berprestasi.
k. Mengembangkan pendidikan non-formal dengan membuka ruang belajar bagi
masyarakat umum untuk menekan angka buta huruf
I. Mengoptimalkan perpustakaan keliling untuk membangun kecerdasaran
masyarakat.
4. Mewujudkan partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang amanah, transparan, responsibilitas dan akuntanbilitas.
a. Meningkatkan dan mengoptimalkan pemenuhan jaminan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat.
b. Memberikan pelayanan berobat gratis bagi masyarakat tidak mampu (miskin).
c. Meningkatkan kualitas tenaga medis yang profesional
d. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
e. Membangun rumah singgah bagi warga masyarakat yang sakit dan ibu hamil dari
wilayah pedalaman yang tidak mampu (miskin).
•
•
• •
• •
f. Mengoptimalkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan dasar
dan memberikan rujukan yang tidak bisa ditangani Puskesmas ke Rumah Sakit
Umum Daerah .
g. Mengoptimalkan tata kelola jaminan kesehatan nasional dalam memberikan
kemudahan bagi masyarakat melalui Sadan Penyelenggaran Jaminan Sosial
(BPJS), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum
Daerah.
h. Mendorong tata kelola dan sinkronisasi pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
1. Pengembangan layanan kesehatan panggil dengan menggunakan teknologi digital
disertai dengan prasarana transportasi pelayanan roda dua, mobil dan kapal motor
untuk menjangkau wilayah yang sulit.
j. Peningkatan peran wanita dalam mengatasi masalah slanting (kerdil/gizi buruk).
5. Mewujudkan pelayaanan taat azas yang terintegrasi, menuju desa mandiri, pembangunan ekonomi kerakyatan, menicptakan dunia usaha dan ramah investasi yang adil dan pro rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dengan konsep kelestarian lingkungan.
a. Mewujudkan Pendapatan Daerah yang bersumber dari sektor perkebunan kelapa
sawit.
b. Mewujudkan dan meningkatkan industri kecil dan menengah dengan menyiapkan
sarana dan prasarana pelatihan di sektor pertanian, perkebunan dan petemakan.
c. Peningkatan kualitas dan kuantitas industri kecil dan menengah untuk peningkatan
daya saing dan nilai tambah ekonomi kerakyatan baik skala nasional maupun
intemasional.
d. Mendorong dan pembangunan tata kelola niaga dengan akses pemasaran hasil
usaha industri kecil dan menengah yang kreatif dan luas dengan meningkatkan
peran aktif masyarakat dengan pendekatan kebudayaan lokal.
• • •
• •
• ' • '
e. Meningkatkan inovasi teknologi tepat guna yang berbasis pertanian, peternakan,
perkebunan, guna terpenuhinya sandang pangan bagi masyarakat dengan
pengelolaan sumberdaya alam dengan kelestarian lingkungan .
f. Pembinaan dan penguatan Sadan Usaha Milik Daerah (SUMO), Sadan Usaha
Milik Desa (SUMDes), lndustri Kecil dan Menengah (IKM) dan Koperasi,
menyiapkan tenaga kerja terampil, serta hilirisasi produk unggulan daerah pada
sektor pertanian, perikanan, kehutanan, perkebunan dan pariwisata dengan
teknologi tepat guna.
g. Menyiapkan aksebilitas dan sistem lembaga keuangan untuk membangun usaha
kreatif mikro produktif, nilai tambah hasil pertanian primer baik produksi maupun
pemasaran.
h. Mengoptimalkan kawasan agropolitan untuk mendukung keberhasilan industri
agroindustri pertanian primer (perkebunan, pertanian, peternakan).
i. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan masyarakat dan dunia usaha dengan
memberikan bantuan modal dan mematuhi protokol kesehatan new normal masa
pandemi Covid-19 .
J. Meningkatkan komoditas unggulan dan mengoptimalkan industri pengolahan.
k. Menuntaskan revitalisasi pasar tradisional untuk mendukung percepatan
pembangunan dan pemerataan pertumbuhan ekonomi dari desa .•••
• � I
•
• •
BAB VII
PENUTUP
Demikian penjabaran visi dan misi ini Kami sampaikan yang disusun
berdasarkan kondisi riil daerah ini kemudian dianalisis sehingga terbentuk seperti yang diuraikan di atas. Uraian visi dan misi ini merupakan buah pemikiran kami untuk
mewujudkan Bengkayang Bangkit, Maju dan HEBAT.
Periode lima tahun ke depan pembangunan Kabupaten Bengkayang haruslah diisi dengan berbagai rencana dan kebijakan serta implementasi program dan kegiatan. Proses dalam pemerintahan dilakukan dengan memperhatikan aturan
perundangan yang berlaku serta harus melalui tahapan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan evaluasi. Untuk itu dibutuhkan komitmen yang kuat dan kerja keras yang tidak mengenal lelah.
Sebagai seorang pemimpin sudah selayaknya mengutamakan dan
mengabdikan diri untuk masyarakat khususnya di Kabupaten Bengkayang. Dengan segala keterbatasan waktu dan sumber daya yang ada, dan dengan besarnya harapan dan tuntutan masyarakat kepada kami. Hal ini menjadi faktor penting untuk
kami menyiapkan diri maju sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang periode tahun 2020 - 2025. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan dan pertolongannya kepada kita
semua agar dapat menjadi pemimpin yang berguna dan memegang amanah sesuai
janji.
Bengkayang, 4 September 2020
Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang Periode Tahun 2020 · 24
dr. Carlos Dja'afara, M.Kes Calon Wakil Bupati
'
1
Partai pendukung pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, Martinus S.M dan dr. Carlos Ja'afara, M.Kes Kabupaten Bengkayang.
1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
2. Partai Nasional Demokrat (Nasdem)
3. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
4. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
5. Partai Amanat Nasional (PAN)
6. Partai Kesatuan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
7. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
8. Partai Berkarya
9. Partai Gelora Indonesia