kirimtugas.files.wordpress.com€¦ · web viewmakalah . alat teknologi pendidikan. makalah . i. ni...
TRANSCRIPT
MAKALAH ALAT TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sistem Informasi dan Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Enjay Setiawan : 1341170501078
Intan Permatasari : 1341170501142
Yunita Yuandini : 1341170501140
Santi : 1341170501043
Tunih Nurhayati : 1341170501102
Fitria Rahmat : 1341170501013
Iin Inayatullah : 1341170501025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA KARAWANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
TahunAjaran 2016/2017
Jl. HS Ronggowaluyo Ds. Telukjambe Kec.Telukjambe Timur - Karawang 41373
KATA PENGANTAR
Pertama-tama Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
pertolongan-Nya yang telah memberikan kemudahan pada kami sehingga penyusunan juga
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyususnan
makalah ini, terutama kepada teman-teman mahasiswa, yang secara bersama-sama saling
memberikan motivasi untuk tetap semangat. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tidak
terhingga, tidak lupa pula kami sampaikan kepada Bapak selaku dosen pengampu mata kuliah
Sistem Informasi dan Teknologi Pendidikan, yang telah memberikan petunjuk dalam penyusunan
makalah ini.
Akhir kata, kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada segala
pihak jika dalam makalah ini terdapat kekeliruan atau ada kata yang tidak berkenan dihati
pembaca. Sebagai manusia biasa, penyusun tentu tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun penyusun sangat diharapkan untuk
kesempurnaan penyusun selanjutnya.
Karawang, 26 Oktober 2016
Penyusun.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang1
B. Rumusan Masalah2
C. Tujuan Pembahasan2
BAB II PEMBAHASAN3
A. Pengertian Alat, Teknologi dan Pendidikan3
B. Alat-Alat Teknologi Pendidikan5
1. Softwere (Perangkat Lunak)
2. Hardwere (Perangkat Keras)
3. Brainwere
BAB III PENUTUP10
3.1 Kesimpulan10
3.2 Saran11
DAFTAR PUSTAKAiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian alat, teknologi dan pendidikan?
2. Apa saja alat-alat teknologi pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian alat, teknologi dan pendidikan.
2. Untuk mengetahui alat-alat teknologi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alat Teknologi Pendidikan
Pengertian Alat
Alat adalah benda yang di gunakan untuk mengerjakan sesuatu yang fungsinya
adalah untuk mempermudah pekerjaan. Alat disebut juga sebagai perkakas atau
perabotan.
Pengertian Teknologi
Secara etimologis, akar kata teknologi adalah techne yang berarti serangkaian
metode rasional yang berkaitan denganpembuatan sebuah objek, atau kecakapan
tertentu, atau pengetahuan tentang metode dan seni. Secara umum, teknologi dapat di
definisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu
melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai nilai atau tujuan tertentu.
Pengertian Pendidikan
Dalam arti luas, pendidikan adalah berusaha membangun seseorang untuk lebih
dewasa, atau pendidikan adalah suatu proses transformasi anak didik agar mencapai
hal hal tertentu sebagai akibat proses pendidikan yang diikutinya. Sebaliknya menurut
Jean Praget pendidikan berarti menghasilkan atau mencipta walaupun tidak banyak.
Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu
sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan
sepanjang hidup. Dan menurut Miramba, pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan
secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik
menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Jadi kesimpulan alat teknologi pendidikan adalah langkah-langkah yang diambil
demi kelancaran proses pendidikan. Atau alat teknologi pendidikan adalah berupa
usaha dan perbuatan secara konkrit dan tegas dilaksanakan, guna menjaga agar proses
pendidikan bias berjalan dengan lancer serta mencapai tujuan pendidikan.
B. Alat-Alat Teknologi Pendidikan
Macam-macam teknologi pendidikan menurut Davies (1972) erbagi menjadi 3 macam:
yaitu perangkat keras (hardwere), perangkat lunak (softwere) dan orang yang
mengoprasikan perangkat (brainwere).
1. Softwere (Perangkat Lunak)
Sofewere adalah perangkat lunak untuk memudahkan proses pendidikan seperti :
Aturan berupa undang-undang dasar yang mengatur tentang jalur, jenjang dan jenis
pendidikan. Berdasarkan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,
pada pasal 13 ayat 1 diterangkan bahwa jalur pendididikan terdiri atas pendidikan
formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.
Sedangkan berdasarkan pasal 14 diterangkan pula bahwa jenjang pendidikan formal
terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Berikut beberapa keterangan tentang hal tersebut :
Pada pasal 17 tentang Pendidikan Dasar.
Ayat 1 menjelaskan bahwa “Pendidikan dasar merupakan jenjang
pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah”.
Ayat 2 menjelaskan “ Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiah (MTs), atau bentuk lain
yang sederajat”.
Pada pasal 18 tentang Pendidikan Menengah.
Ayat 1 menjelaskan bahwa “Pendidikan menengah merupakan lanjutan
pendidikan dasar”.
Ayat 2 menjelaskan bahwa” Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan
menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan”.
Ayat 3 menjelaskan bahwa ”Pendidikan menengah berbentuk Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah
Kejuruan(SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain
yang sederajat”.
Ayat 4 menjelaskan bahwa “Ketentuan mengenai pendidikan
menengah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur
lebih lanjut dengan peraturan pemerintahan”.
Pasal 19 tentang Pendidikan Tinggi
Ayat 1 dari pasal ini menjelaskan” Pendidikan tinggi merupakan jenjang
pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencangkup program
pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi”.
Ayat 2 menjelaskan bahwa ”Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan
sistem terbuka”.
Pasal 20 tentang Pendidikan Tinggi.
Ayat 1 menjelaskan bahwa ”Perguruan tinggi dapat berbentuk akademik,
politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas”.
Ayat 2 menjelaskan “Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”.
Ayat 3 menjelasakan “Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program
akademik, profesi dan vokasi”.
Pasal 25 tentang Pendidikan Tinggi.
Ayat 1 menjelaskan “ Perguruan tinggi menetapkan persyaratan kelulusan
untuk mendapatkan gelar akademik, profesi”.
Ayat 2 menjelskan “ Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya
digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi terbukti merupakan
jiplakan dicabut gelarnya”.
Pasal 26 tentang Pendidikan Nonformal.
Ayat 1 menjelaskan “ Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga
masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai
pengganti, penambah dan pelengkap pendidikan formal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat”.
Ayat 2 menjelaskan” Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan
potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan
keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
profesional”.
Ayat 3 menjelaskan “Pendidikan nonformal meliputi pendidikan
kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,
pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan kesksaraan, pendidikan
ketarampilan dan pelatihan kerjapendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain
yang ditunjukkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik”.
Ayat 4 menjelaskan “ Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga
kursus, lembaga peltihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar
masyarakat, dam majlis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis”.
Ayat 5 menjelaskan ”Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi
masyarakat yang memperkuat bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan
hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi,
bekerja, usaha mendiri, dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi”.
Ayat 6 menjelaskan “Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara
dengan pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh
lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah atau pemerintah daerah yang
mengacu pada standar nasional pendidikan”.
Pasal 27 tentang Pendidikan Informal.
Ayat 1 menjelaskan “Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh
keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mendiri”.
Ayat 2 menjelaskan “Hasil pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat
1 diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik
lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan”.
Ayat 3 menjelaskan “Ketentuan mengenai pengakuan hasil pendidikan
informal sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah”.
Pasal 8 tentang Pendidikan Anak Usia Dini.
Ayat 1 menjelaskan “Pendidikan anak usia dini diselenggerakan sebelum
jenjang pendidikan dasar”.
Ayat 2 menjelaskan “Pendidikan anak usia didni dapat diselenggarakan
melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal”.
Ayat 3 menjelaskan Pedidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal
berbentuk Taman Kanak-kanak”.
Ayat 4 menjelaskan “Pendidikan anka usia dini pada jalur pendidikan
nonformal berbentuk Kelompok Berkelompok (KB), Taman Penitipan Anak
(TPA), atau bentuk lain yang sederajat”.
Ayat 5 menjelaskan ”Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan”.
2. Hardwere (Perangkat Keras)
Hardwere adalah perangkat lunak yang digunakan untuk memudahkan proses
pendidikan, biasanya hardwere ini adalah sebuah lembaga pendidikan. Seperti
lembaga formal, non-formal dan informal. Ketiga lembaga ini memiliki tujuan yang
sama yaitu “Mencerdakan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat
jasmani dan rohani, keprinadian mantap dan mandiri serta bertanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Lembaga Pendidikan Formal
Dalam Undang-undang No 20 (2003:72) lembaga pendidikan formal
adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Lembaga
pendidikan jalur normal terdiri dari lembaga pendidikan prasekolah, lembaga
pendidikan dasar (SD/SMP), lembaga pendidikan menengah (SMA/SMK) dan
lembaga pendidikan tinggi.
Sedangkan dalam system pendidikan nasional, dinyatakan bahwa setiap
warga Negara diwajibkan mengikuti pendidikan formal minimal sampai tamat
SMP. Lembaga pendidikan formal berorientasi pada pengembangan manusia
Indonesia seutuhnya.
Adapun ciri-ciri pendidikan formal adalah ;
Pendidikan berlangsung dalam ruang kelas yang sengaja dibuat oleh lembaga
pendidikan formal.
Guru adalah orang yang ditetapkan secara resmi oleh lembaga.
Memiliki administrasi dan manajemen yang jelas.
Adanya batasan usia sesuai dengan jenjang pendidikan.
Memiliki kurikulum formal.
Adanya perencanaan, metode, media, serta evaluasi pembelajaran.
Adanya batasan lama studi.
Kepada peserta yang lulus diberikan ijazah.
Dapat meneruskan pada jenjang yang lebih inggi.
Sedangkan lembaga-lembaga penyelenggaraan pendidikan formal antara lain;
a. Taman Kanak-kanak (TK)
b. Raudatul Athfal (RA)
c. Sekolah Dasar (SD)
d. Madrasah Ibtidaiyah (MI)
e. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
f. Madrasah Tsanawiyah (MTs)
g. Sekolah Menengah Atas (SMA)
h. Madrasah Aliyah (MA)
i. Sekolah Menengah Kejuruan SMK)
j. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
k. Perguruan Tinggi, meliputi; Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut,
dan Universitas.
Dalam system pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa setiap warga
negara diwajibkan mengikuti pendidikan formal minimal sampai tamat SMP.
Lembaga pendidikan formal berorientasi pada pengembangan manusia
Indonesia seutuhnya.
Lembaga Pendidikan Nonformal
Dalam Undang-undang Nomor 20 (2003:72) lembaga pendidikan non
formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dilaksanakan
secara terstruktur dan berjenjang.
Lembaga pendidikan nonformal adalah lembaga penbdidikan yang
disediakan bagi warga Negara yang tidak sempat mengikuti ataupun
menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu dalam pendidikan formal.
Pendidikan nonformal semakin berkembang, dengan bukti semakin
dibutuhkannya keterampilan pada seseorang unrtuk mendapatkan pekerjaan
yang diinginkan.
Faktor pendorong perkembangan pendidikan nonformal, diantaranya:
Semakin banyaknya jumlah angkatan muda yang tidak dapat melanjutkan
sekolah.
Lapangan kerja, khususnya sektor swasta mengalami perkembangan
cukup pesat dan lebih dibandingkan perkembangan sektor pemerintah.
Adapun program-program pendidikan nonformal yang disetarakan dengan
pendidikan formal, contohnya kejar paket A, kejar paket B, kejar paket C.
Pendidikan nonformal yang terjadi pada organisasi masyarakat seperti
organisasi keagamaan, sosial, kesenian, olah raga, dan pramuka.
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,
penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung
pendidikan sepanjang hayat.
Dengan kata lain, pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan
potensi peserta didik melalui pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak
usia dini, pendidikan kemudaan, pendidikan pembedayaan perempuan,
pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, serta
pendidikan lainnya.
Adapun cirri-ciri pendidikan nonformal tersebut adalah sebagai berikut
Pendidikan berlangsung dalam lingkunagan masyarakat.
Guru adalah fasilitator yang diperlukan.
Tidak adanya pembatasan usia.
Materi pelajaran praktis disesuaikan dengan kebutuhan pragmatis.
Waktu pendidikan singkat dan padat materi.
Memiliki manajemen yang terpadu dan terarah.
Pembelajaran bertujuan membekali peserta dengan keterampilan khusus
untuk persiapan diri dalam dunia kerja.
Sedangkan lembaga penyelenggaraan pendidikan nonformal antara lain;
Kelompok bermain (KB)
Taman penitipan anak (TPA)
Lembaga khusus
Sanggar
Lembaga pelatihan
Kelompok belajar
Pusat kegiatan belajar masyarakat
Majelis taklim
Lembaga Ketrampilan dan Pelatihan “AMAL-MAS”
Lembaga Pendidikan Informal
Dalam Undang-undang No. 20 (2003:72) Pendidikan Informal adalah jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan.
Lembaga pendidikan informal adalah pendidikan yang ruang lingkupnya
lebih terarah pada keluarga dan masyarakat. Pendidikan keluarga adalah
pendidikan pertama dan utama. Dikatakan pertama, karena bayi atau anak itu
pertama kali berkenalan dengan lingkungan dan mendapatkan pembinaan dari
sebuah anggota keluarga. Pendidikan pertama ini dapat dipandang sebagai
peletak pondasi pengembangan-pengembangan berikutnya. Adanya istilah
pendidikan utama juga dikarenakan adanya pengembangan tersebut.
Namun pendidikan informal, khususnya pendidikan keluarga memang
belum ditangani seperti pada pendidikan formal, sehingga masuk akal jika
sebagian besar keluarga tidak paham tentang cara mendidik anak-anak dengan
benar.
Ciri-ciri pendidikan informal adalah ;
Pendidikan berlangsung terus-menerus tanpa mengenal tempat dan waktu.
Guru adalah orang tua.
Tidak adanya manajemen yang jelas.
3. Brainwere (Orang yang mengoprasikan perangkat)
Brainwere adalah orang yang menggunakan, memakai ataupun mengoprasikan
suatu perangkat. Maka brainwere di dalam pendidikan adalah pendidik dan tenaga
kependidikan.
A. Pengertian Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Pengertian Pendidik
Menurut UU No.20 Tahun 2003 pasal 39 ayat 2, pendidik merupakan tenaga
profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik
pada perguruan tinggi.
Dikutip dari Abudin Nata, pengertian pendidik adalah orang yang mendidik.
Pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang yang melakukan
kegiatan dalam bidang mendidik. Secara khusus pendidikan dalam perspektif
pendidikan islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan seluruh potensi peseta didik. Kalau kita melihat secara fungsional kata
pendidik dapat diartikan sebagai pemberi atau penyalur pengetahuan, keterampilan.
b. Pengertian Tenaga Kependidikan
Tenaga pendidik adalah individu yang mampu melaksanakan tindakan mendidik
dalam satu situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan (yusuf, 1982: 53)
(Jalaluddin & Abdullah Idi, 2002: 122). Dan lagi pengertian pendidik adalah semua
yang mempengaruhi perkembangan seseorang (Ahmad Tafsir, 2006: 170). Yang
termasuk tenaga pendidik, yaitu :
a. Guru : Orang yang mendidik di lingkungan sekolah formal.
b. Dosen : Orang yang mendidik di lingkungan perguruan tinggi.
c. Konselor : Orang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling
d. Guru pamong : Pembimbing belajar mandiri siswa, yaitu masyarakat yang peduli
akan pendidikan.
e. Widyaiswara : PNS yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat
yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk mendidik,
mengajar, dan melatih pegawai negeri sipil pada lembagapendidikan dan
pelatihan pemerintah.
f. Tutor : Orang yang mendidik pada lembaga-lembaga nonformal.
g. Instruktur : Orang yang melatih pada pelatihan-pelatihan, senam, beladiri.
Tugas-tugas dari seorang pendidik adalah :
Membimbing peserta didik, dalam artian mencari pengenalan terhadap
anak didik mengenai kebutuhan, kesanggupan, bakat, minat dan
sebagainya.
Menciptakan situasi untuk pendidikan, yaitu ; suatu keadaan dimana
tindakan-tindakan pendidik dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang
memuaskan.
Seorang pendidik harus memiliki pengetahuan yang diperlukan, seperti
pengetahuan keagamaan, dan lain sebagainya.
Syarat-syarat dan Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang Pendidik.
Syarat-syarat umum bagi seorang pendidik adalah : Sehat Jasmani & Rohani.
Menurut H. Mubangit, syarat untuk menjadi seorang pendidik yaitu:
Harus beragama.
Mampu bertanggung jawab atas kesejahteraan agama.
Tidak kalah dengan guru-guru umum lainnya dalam membentuk negara
yang demokratis.
Harus memiliki perasaan panggilan murni.
Sedangkan sifat-sifat yang harus dimiliki seorang pendidik adalah :
Integritas pribadi, yaitu pribadi yang segala aspeknya berkembang secara
harmonis.
Integrasi sosial, yaitu pribadi yang merupakan satuan dengan masyarakat.
Integrasi susila, yaitu pribadi yang telah menyatukan diri dengan norma-
norma susila yang dipilihnya.
B. Peran dan Fungsi Tenaga Pendidik
Peran Tenaga Pendidik, yaitu :
Mampu menemukan pembawaan (bakat) peserta didiknya.
Mampu menolong peserta didiknya dalam perkembangannya.
Mampu menunjukkan jalan yang terbaik bagi perkembangan peserta
didiknya.
Mampu mengadakan evaluasi setiap waktu sebagai bentuk perhatian
terhadap perkembangan peserta didiknya.
Mampu memberikan bimbingan dan penyuluhan terhadap peserta didik
yang menghadapi kesulitan dalam proses pendidikannya.
Mampu memahami bakat bawaan para peserta didiknya danberusaha
memberi jalan agar mereka mampu mengembangkan potensi dirinya
melalui pendidikan itu sendiri.
Mampu dan pandai berinstropeksi diri.
Pendidik harus pandai memilih metode atau teknik pengajaran yang sesuai
dengan materi pembelajaran dan peserta didiknya serta lingkungan
sekitarnya.
Fungsi Tenaga Pendidik, yaitu :
Mendewasakan peserta didiknya.
Memberikan ilmu sesuai dengan apa yang dibutuhkan peserta didik.
Menjadi pengganti orang tua peserta didik saat di lingkungan pendidikan.
Menjadi jalan bagi masa depan yang cerah peserta didiknya.
Menjadi penghubung antara pemerintah dan peserta didik dalam hal
kebijakan-kebijakan pendidikan.
(UU No. 20 tahun 2003 tentang SisDikNas) Pendidikan berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
manusia yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
manusia, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam Undang Undang No. 20 Tahun 2003 dan Undang Undang No. 14
Tahun 2005 juga dipaparkan peran/tugas guru adalah sebagai:
pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan
pengevaluasi dari peserta didik.
Tugas fungsi tenaga pendidik yaitu sebagai berikut :
Membentuk peserta didik yang unggul, tanggap terhadap IPTEK, berbudi
pekerti luhur, menghargai dan melestarikan budaya bangsa, serta tentunya
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME.
Memberikan rasa sayang dengan tidak membeda-bedakan dan
memperlakukan peserta didiknya seperti anaknya sendiri.
Mengetahui karaktersitik, bakat, kesulitan yang dialami, cara belajar, dan
kesehatan seluruh peserta didik.
Senantiasa memberikan nasihat kepada peserta didik dalam segala hal
untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam hidup bermasyarakat.
Bekerja sungguh-sungguh, ikhlas, professional, dan tidak terlalu menuntut
gaji. Tapi bukan berarti guru tidak boleh sejahtera.
Memberikan contoh yang baik kepada siswa, tidak hanya menasihati
dengan kata-kata, agar siswa memiliki model yang nyata dalam kehidupan
dari gurunya.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
alat teknologi pendidikan adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses
pendidikan. Atau alat teknologi pendidikan adalah berupa usaha dan perbuatan secara konkrit
dan tegas dilaksanakan, guna menjaga agar proses pendidikan bias berjalan dengan lancar serta
mencapai tujuan pendidikan.
Macam-macam teknologi pendidikan menurut Davies (1972) erbagi menjadi 3 macam:
yaitu perangkat keras (hardwere), perangkat lunak (softwere) dan orang yang mengoprasikan
perangkat (brainwere).
a. Softwere (perangkat lunak)
Jenjang-jenjang dalam pendidikan dalam pasal 17, 18 dan 19
-Pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTs)
-Pendidikan menengah (SMA/SMK/MA).
-Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang
mencangkup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
b. Hardwere (perangkat keras)
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pada pasal 13 ayat 1
diterangkan bahwa jalur pendididikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal, dan
informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.
c. Brainwere
Brainwere adalah orang yang menggunakan, memakai ataupun mengoprasikan suatu
perangkat. Maka brainwere di dalam pendidikan adalah pendidik dan tenaga
kependidikan.
Daftar Pusataka
Kep. Menteri Pendidikan Nas. RI no 20/U/2003 dalam UU RI. 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Mini Jaya Abadi.
file://Documents/tugas-fungsi-tenaga-pendidik-dan-kependidikan.html file://Documents/contoh-makalah-lembaga-sos,lembaga-pendidikan.html file://Documents/tugas-pokok-tenaga-pendidik-dan.html