vicky amin - trickytraveler magazine vol.01

15
TRICKYTRAVELER magazine HO CHI MINH CITY European beauty meets American terror of war CEBU ISLAND 5 days of endless splashing fun for less than USD 600 HALAL RICE DISHES AirAsia’s in-flight Asian meals for Indonesian travelers VOL. 1 JAN 2015 |

Upload: rifky-ramadhan-amin

Post on 17-Feb-2017

125 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

TRICKYTRAVELERmagazine

HO CHI MINH CITYEuropean beauty meetsAmerican terror of war

CEBU ISLAND5 days of endless splashingfun for less than USD 600

HALAL RICE DISHESAirAsia’s in-flight Asian mealsfor Indonesian travelers

VOL. 1 JAN 2015|

Page 2: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

1

G

EDITOR IN CHIEFRIFKY RAMADHAN AMIN

RESIDENCEKELAPA GADING,NORTH JAKARTA

ALMAMATERUNIVERSITY OF INDONESIA

WORKS

Elex Media KomputindoAn author of one travel guide book titled “Cheating Southern Vietnam”,

published on September 2014

MyTrip MagazineContributor for the 20th volume, writing about traveling to Cebu,

Philippines

PHONE+62 816 840 683

[email protected]

BLOGturntoneverland.

blogspot.com

reetings, my soon-to-be employer! My name is Vicky, I studied Communication Science and was proudly graduated with the honor title of “Cum Laude” -- ya I don’t think that would be necessary in this harsh industry of journalism.

TrickyTraveler is an identity I gave to myself based on the way I travel. Yea I’m one of those backpackers with low budget, so I often enrich my trip with some, tricks. Then you might subconsciously think that I only write stuff about budget traveling. Well, I must say, I’m versatile. I can be fancy too, if I get the chance.

I’m sorry if the intro’s just too long. Let’s say that this is an application letter inside my portfolio. Also to show you how I’m really interested in writing. And traveling.

APPLICATIONEDITOR’S NOTE

VICKY’S

One Fresh Writer,Coming Right Up

@trickytraveler@rifkyvicky

@tricky_traveler@rifkyvicky

TRICKYTRAVELER

Page 3: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01
Page 4: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

Wide pedestrians, fancy old-school buildings, enormous red bricked cathedral also named Notre Dame, God, it is, Europe. And the fact that there are so many worldwide tourists,

makes it really feels like staying in the blue continent. But with Asian taste, and Asian (hi)stories.So much like Europe, but under-covered.

HO CHI MINH CITY

TEXT AND PHOTOS BY VICKY AMIN

TRICKYTRAVELER3

“Cheating Southern Vietnam”

can be found in nearby

bookstores

AS SEEN

ON THE

BOOK

Page 5: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

ebenarnya saya tidak berharap banyak dari Vietnam. Punya apa mereka? Indonesia lebih kaya, secara ekonomi dan budaya. Ho Chi Minh City sebagai kota terbesar pun tidak membuat saya ingin cepat-ce-pat memulai perjalanan ke sana. Lalu kenapa membeli tiketnya?

Kebetulan saja saya menemukan tiket super murah menuju Ho Chi Minh City sehingga saya langsung membelinya tanpa berpikir panjang. Itu pun sebenarnya tujuan awal saya adalah mendatangi Ha Long Bay. Tapi setelah menyadari bahwa Ha Long Bay terletak di Hanoi, saya pun berhenti memikirkan Ho Chi Minh City sampai tiba saatnya bagi saya untuk terbang kesana.

“Now you shut up, young man!” Saya membatin kepada diri saya sendiri segera setelah menginjakkan kaki di pusat kota Ho Chi Minh City. Seperti sebuah kota kuno di benua Eropa. Bangunan-bangunan tua pening-galan masa penjajahan dan trotoar lebar diiringi pohon-pohon besar tersebar di mana-mana. Jika saya memejamkan mata lalu terbang ke sana dan baru membuka mata setelah tiba di pusat kota, saya tidak akan menyangka kalau masih berada di Asia. Asia Tenggara bahkan, yang hanya berjarak seribuan kilometer dari rumah.

Seperti sebuah kota kuno di benua Eropa, yang dijajah oleh pendudukmodern. Gedung-gedung tinggi dan pusat perbelanjaan duduk bersebe-lahan dengan bangunan bergaya kolonial, ratusan sepeda motor dan segerombol mobil mengisi jalan-jalan kota, pedagang kaki lima dan berbagai macam toko menjajah setengah trotoar. Tipikal negara berkembang.

Tapi di situlah letak keunikan Ho Chi Minh City. Rapi dan terkesan elegan, namun agresif dan dinamis. Apalagi ketika saya berada di sana, seisi kota sedang disibukkan dengan persiapan menyambut tahun baru Imlek atau yang biasa mereka sebut dengan perayaan “Tet”. Aksen merah tersebar di tiap sudut kota. Lampi-on-lampion ciri khas China tergan-tung indah menghias pepohonan. Bunga-bunga simbol keberuntungan diperjualbelikan di pinggir jalan. Beruntung sekali saya tiba di saat yang tepat!

Let’s Get Down to the Center!

Segera setelah Anda keluar dari terminal, cukup berjalan 100 meter ke arah kanan Anda, dan cari bus No. 152 yang ngetem tepat di depan terminal seberang restoran Burger King. Abaikan segala tawaran yang menghalangi langkah kaki Anda,

termasuk isu-isu dari mereka yang mengatakan bahwa bus menuju Pham Ngu Lao sudah tidak lagi beroperasi, kecuali kalau memang Anda tiba pada malam hari. Pasaln-ya bus No. 152 ini hanya beroperasi sampai pukul 18.00. Jadi jika kebetu-lan Anda tiba di Ho Chi Minh City lewat dari itu, sayang sekali, Anda harus rela mengeluarkan biaya menyewa taksi.

Cukup dengan membayar VND5.000 saja Anda sudah bisa menumpang bus No. 152 ini. Jangan lupa untuk bertanya dulu kepada pengemudi bus apakah rutenya akan melewati Pham Ngu Lao atau tidak (hanya untuk memastikan saja, sekaligus memberi tahu pengemudi bahwa Anda berniat turun di Pham Ngu Lao). Meski nantinya akan diberi tahu, tidak ada salahnya jika Anda tahu kapan Anda harus turun dari bus. Patokannya adalah sebuah bundaran besar (Bundaran Ben Thanh Market). Setelah melewati bundaran dan sebuah terminal bus, persiapkan diri Anda dan barang bawaan karena Anda akan tiba di area Pham Ngu Lao.

Sleeping in Ho Chi Minh City

Pilihan tempat menginap di Ho Chi Minh City sangat beragam, mulai dari guesthouse sampai hotel

S

TRICKYTRAVELER4

Page 6: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

berbintang lima. Semuanya dapat ditemukan di pusat kota di Distrik 1. Dan, khusus untuk hunian bertarif rendah idaman para backpackers, area Pham Ngu Lao menawarkan banyak sekali pilihan.

Seperti yang sudah saya “bangga-kan” sebelumnya, mencari akomoda-si di Vietnam, apalagi di area back-packers seperti Pham Ngu Lao, tidak sulit dan bisa dilakukan dengan langsung mendatanginya. Saya saja langsung mendapatkan ranjang pada percobaan pertama, padahal saat itu hanya tinggal empat hari sebelum perayaan Tet. Tetapi tentu saja apa yang saya lakukan itu cukup berisiko. Menjelang tahun baru Imlek dan Natal, ada baiknya jika Anda melakukan reservasi mengingat jumlah wisatawan yang datang ke Ho Chi Minh pasti naik.

Get Around Ho Chi Minh City

Ho Chi Minh City merupakan kota terbesar dan tersibuk di Vietnam. Semua orang dari segala penjuru Vietnam berlomba-lomba mencari pekerjaan di kota ini. Nasibnya persis seperti Jakarta. Ambil contoh ketika perayaan Tet menjelang. Mirip Lebaran di Jakarta, para pendatang yang menetap di Ho Chi Minh City baik untuk bekerja maupun berseko-lah akan pulang ke kampung mas-ing-masing untuk merayakan Imlek. Bedanya, Ho Chi Minh City tidak akan pernah mengalami masa-masa sepi penduduk karena ketika orang-orang pulang kampung, wisatawan mancanegara justru datang berkunjung untuk menikmati perayaan tahun baru dan festival bunga.

Where to Go in Ho Chi Minh City

Penjajahan Prancis meninggalkan banyak sekali bangunan kuno nan megah di Ho Chi Minh City untuk dinikmati. Di samping itu, luka mendalam akibat Perang Vietnam yang masih segar di ingatan juga menawarkan cerita yang tak kalah menarik untuk diikuti dan dirasakan kembali. Semuanya menjadi nilai tambah bagi Ho Chi Minh City untuk menarik wisatawan mancanegara.

Hanya dalam waktu dua hari,

sebenarnya Anda sudah bisa men- jelajah seluruh bangunan bersejarah dan atraksi-atraksi wisatawan lainnya di Distrik 1, bahkan hanya dengan berjalan kaki! Beberapa atraksi turis lainnya seperti Cu Chi Tunnel dan delta Sungai Mekong masing-masing membutuhkan satu hari penuh untuk dikunjungi.

What to Eat in Ho Chi Minh City

Mencari makan di Ho Chi Minh City, apalagi di Pham Ngu Lao, sama mudahnya dengan mencari kain di Tanah Abang. Sepanjang Jalan Pham Ngu Lao, De Tham, dan Bui Vien, Anda dapat dengan mudah menemukan makanan lokal maupun menu internasional, yang dijual di pinggir jalan atau restoran-restoran. Meski rata-rata mematok harga turis, saya rasa seluruh makanan di area Pham Ngu Lao masih terjangkau oleh para backpackers dengan sekali makan paling mahal mencapai VND100.000. Kalau lebih gesit lagi

dalam mencari makanan murah, bahkan Anda bisa hanya mengeluar-kan VND12.000 sampai VND25.000 sekali makan. Mau tahu bocoran harga makanan di area Pham Ngu Lao dan sekitarnya? Mari kita gali menunya satu per satu.

Getting Out of Ho Chi Minh City

Berpindah kota di Vietnam merupa-kan suatu hal yang sangat mudah dilakukan, apalagi dari Ho Chi Minh City sebagai kota tersibuk. Berpin-dah menuju kota besar di ujung utara sekalipun, pasti ada travel yang mampu mengakomodasinya. Travel yang melayani perjalanan antarkota (dan bahkan antarnegara) ada banyak sekali jumlahnya di area Pham Ngu Lao. Busnya pun bagus dan terawat, dan yang paling oke, sebagian besar dilengkapi akses wi-fi! Perjalanan dari ujung selatan ke ujung utara pun tidak akan terasa kalau bus senyaman ini.

TRICKYTRAVELER5

Page 7: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

CEBU CITY, OSLOB & MOALBOAL

CEBU ISLAND

< 7 JUTA / ORANGTEXT AND PHOTOS BY VICKY AMIN

“MyTrip Magazine Vol. 20”can be found in nearbybookstores

AS SEENON THEMAGZ

KENAPA 5 HARI?Karena ada 3 kota yang dituju dan masing-masing bisa dijelajah kurang dari 2 hari. Kalau memanfaatkan long weekend atau hari kejepit, cuma ambil cuti 2 hari karena flight Jakar-ta–Manila dan Manila–Jakarta semuanya malam. Jadi masih bisa ke kantor sebelum berangkat, dan langsung masuk kantor sepulang perjalanan.

KENAPA CEBU ISLAND?Karena disana ada Cebu City, kota terbesar dan tersibuk kedua di Filipina setelah Manila. Jadi akses ke sana lebih gampang dan lebih murah daripada ke kota-kota atau pulau-pu-lau lain di Filipina. Wisata pantai di Pulau Cebu tergolong oke, dan hampir sama cantiknya dengan perairan timur Indonesia. Jadi bagi yang masih ngerasa belum punya cukup bujet buat berangkat ke Indonesia Timur, Cebu bisa dijadiin destinasi pemanasan.

INFOVisa: Turis WNI nggak perlu visa untuk masuk Filipina.Zona waktu: GMT +8. Lebih cepat 1 jam dari WIB (sama dengan WITA).Mata uang: Peso Filipina (PHP). PHP 1= +/-Rp 275

HARI 1

Jakarta-Manila(penerbangan tengah malam)Tiba di Bandara Ninoy Aquino, pakai free shuttle bus ke terminal selanjut-nya. Tanyakan di konter informasi untuk cari tahu naik bus apa dan tunggu di bay nomor berapa.

Manila-Cebu City(penerbangan pagi)

ITINERARY

Sampai di Mactan-Cebu Interna-tional Airport, keluar bandara lalu cari yellow multicab (semacam

jeepney) di depan terminal internasional. Berangkat ke Gaisano Mactan Mall (PHP 8), lalu dari sana naik Vhire (sema-cam minivan warna putih, tarif PHP 25) ke SM City Cebu di pusat kota. Dari situ bisa naik jeepney (PHP 8–10) untuk mencapai penginapan. Kalau belum bisa check in, titip barang-barang supaya lebih gampang jalan-jalan.Keliling Basilica del Santo Nino (bisa dicapai naik jeepney 12I). Kalau kebetulan datang hari Minggu, kita bisa melihat misa. Cebu Metropolitan Cathedral dan Magellan’s Cross bisa dicapai dari sana dengan jalan kaki.Setelah makan siang lanjut ke Taoist Temple di sebelah utara (bisa dicapai naik jeepney 17C atau yang bertuliskan “Luhug”). Habiskan sore di balkon kuil atas bukit sambil menikmati peman-dangan Cebu City dari atas.

*

*

*

TRICKYTRAVELER6

Page 8: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

Nongkrong menikmati kehidupan malam di Mango Boulevard (bisa dicapai dengan jeepney 17C dari Taoist Temple, atau 06B dan 14D dari pusat kota).

Pagi-pagi berangkat ke Mactan Island, naik jeepney 21D atau 01K ke Parkmall di Mandaue City (PHP 8). Lalu dari terminal di belakang mal, sambung naik jeepney 23- ke Mactan (PHP 20) dan minta berhenti di Mactan Shrine. Di sana terdapat patung pahlawan Filipina bernama Lapu-Lapu, dan beberapa toko cenderamata yang menjual gitar kerajinan khas Cebu.Jalan kaki ke Mactan Shangri-La untuk menikmati pantai timur Cebu.Balik ke pusat kota menggu-nakan jeepney yang sama, lalu kunjungi Fort San Pedro (naik jeepney 12I). Plaza Independen-cia, Colon Street (jalan tertua dan terpendek di Cebu) dan Heritage of Cebu bisa dicapai dari sana dengan jalan kaki.Sore menjelang, pergi ke Osmena Fuente (naik jeepney apa pun yang pergi ke arah uptown). Dari bundaran Osmena Fuente, jalan kaki sedikit ke

HARI 2Cebu City

Larsian BBQ. Ini tempat makan sekaligus tempat hangout favorit warga Cebu.Abis makan, jalan kaki ke utara menuju Provincial Capitol. Kalau udah malam bangunan ini jadi elegan karena disorot lampu kuning. Puas foto-foto, naik jeepney 17B buat makan malam atau ngemil lucu di IT Park.

Pagi-pagi check out, terus ke Cebu South Bus Terminal naik jeepney 12G (PHP 8). Cari bus kuning besar bernama Ceres yang akan berangkat ke Oslob (PHP 145). Mintalah untuk diturunkan di Tan-Awan (area whale sharks watching), bukan di Oslob Town.Sampai di Tan-Awan (Oslob), cari penginapan sekaligus tur ke Sumilon Island (PHP 1.500). Tur nggak termasuk makan siang, jadi sebaiknya beli dulu makanan di warung buat dibawa ke kapal.Setelah kembali ke penginapan, minta carikan habal-habal (ojek) untuk mengantar ke Tumalog Falls (PHP 140). Habal-habal akan berhenti di jalur masuk. Bayar tiket (PHP 10) lalu jalan kaki ke air terjun.Kalau sudah selesai main-main di

*

*

*

*

*

*

kolam air terjun dan ternyata masih ada waktu, sewa alat snorkeling (PHP 50) untuk berenang di perairan sekitar penginapan. Jangan kaget kalau ternyata laut di belakang pengi-napan pun udah oke banget buat dijadiin tempat snorkeling.

Jalan pagi-pagi sekali ke tempat pendaftaran whale shark watch-ing. Kalau nggak bawa underwa-ter camera, sangat disarankan buat nyewa (PHP 500) karena pemandangan bawah laut plus hiu-hiu paus di dalamnya harus banget diabadikan.Check out lalu naik Bus Ceres ke Bato (PHP 35). Tukar bus menuju Badian (PHP 50) dan minta diturunkan di depan gereja menuju Kawasan Falls. Kawasan Falls adalah obyek wisata alam tiga air terjun di tiga ketinggian yang berbeda. Jalur masuk menuju air terjun cukup ekstrem (tanah berkerikil) dengan jarak +/-1,5 km. Jadi dalam rekomen-dasi trip ini sangat disarankan untuk menggunakan backpack atau carrier, apalagi karena nanti harus jalan menanjak buat mencapai air terjun tingkat dua dan tiga. Sebenernya bisa nitip backpack di loket, tapi cuma bisa sampai jam 3 – 4 sore karena loket tutup jam segitu. Di area air terjun sendiri ada tempat penye-waan meja (PHP300), jadi kalau pergi berdua bisa ganti-gantian jagain tas.Puas menjelajah air terjun, lanjutkan perjalanan naik bus menuju Moalboal (PHP 20). Kita akan diturunkan di Moalboal Town, bukan di pusat akomodasi backpacker. Pusat turis itu bernama Panagsama Beach, dan bisa dicapai dari Moalboal Town menggunakan tricycle (PHP 70 sekali jalan, bisa ditawar).Check in penginapan, lalu nikmati sunset di bibir pantai. Habiskan malam untuk wisata kuliner dan mencari tur Pescador Island buat keesokan harinya.

Setelah sarapan kecil, berangkat

HARI 3Cebu City - Oslob

HARI 4Oslob - Badian - Moalboal

*

*

*

*

*

*

*

*

*

HARI 5Moalboal - Cebu City

TRICKYTRAVELER7

Page 9: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

- Lechon. Alias babi bakar. Ada yang dijual per porsi, ada yang per kilo.

PENGINAPANCebu City: Pilihan akomodasi tersebar di seluruh penjuru kota, mulai dari hotel bintang 5 seperti Shangri-La sampai budget dorms. Sugbutel di dekat SM City Cebu bahkan punya bed di dorm yang tarifnya PHP 250.Oslob: Guesthouse murah seharga PHP 300 bisa ditemui di pinggir jalan dekat pantai. Ada juga hotel dan resor kecil dengan tarif kamar mulai PHP 1.000.Moalboal: Lebih banyak pilihan daripada Oslob. Yang paling favorit adalah Moalboal Backpacker’s Lodge yang tarif dormnya PHP 250.

TRANSPORTASI- Jeepney: Paling efektif dan bisa diandalkan, murah dan gampang digunakan.- Bus Ceres: Bus antar kota di Cebu Island, tapi bisa juga dipakai buat jarak dekat seperti dari Oslob Town ke area whale shark watching (tempat kita menginap). Tarifnya PHP 11–20.- Habal habal (ojek Filipina): PHP 100–150 sekali jalan.- Sewa motor: PHP 600/hari, PHP 450/setengah hari. Nggak direko- mendasikan karena relatif mahal dan justru bikin ribet perjalanan.

ke tempat pendaftaran Pescador Island. Nikmatilah snorkeling di sana tanpa terburu-buru dan jangan mau cepat-cepat diajak pulang kalau waktu yang sudah dijanjikan belum habis (2 – 3 jam). Kalau beruntung, kita juga akan diajak ke sea turtle spot dan sardines run tanpa dikenakan biaya tambahan.Check out dan naik tricycle kembali ke Moalboal Town. Sempatkan beli makanan dulu untuk dimakan di tengah jalan. Naik bus kembali ke Cebu City (PHP 120), lanjut jeepney ke SM City Cebu (PHP 9) dan Vhire ke Gaisano Mactan Mall (PHP 25).Perjalanan ke bandara dari Gaisano Mactan Mall tidak sama dengan perjalanan ketika berang-kat. Kali ini untuk mencapai bandara kita harus naik yellow multicab (PHP 8) ke Savemore supermarket. Kita akan diturunk-an di depan sebuah bangunan pertokoan, lalu jalan kaki ke bagian belakang untuk mencapai supermarket. Dari situ barulah naik yellow multicab lagi (PHP 8) yang mengarah langsung ke bandara.Check in penerbangan. Info: Kalau beli tiket terpisah Cebu – Manila dan Manila – Jakarta, cari penerbangan ke Manila dengan jadwal paling telat jam 5 sore

PESAWATPhilippine Airlines dan Cebu Pacific Air melayani rute JKT – Cebu via Manila dengan tarif PP mulai dari USD 370. Kalau nggak mau kelamaan transit, beli tiket terpisah dengan terlebih dulu terbang ke Manila menggunakan Philippine Airlines atau Cebu Pacific Air, lalu lanjut ke Cebu menggunakan budget airlines. Tiket JKT – MNL PP mulai USD 300. Lama penerbangan 4 jam. Jadwal penerbangan direct dengan Philippine Airlines ada yang pukul 00.55 dan 13.35 untuk JKT – MNL; pukul 21.00 dan 09.35 untuk MNL – JKT. Jadwal penerbangan direct Cebu Pacific pukul 00.30 untuk JKT – MNL dan pukul 20.55 untuk MNL – JKT. Sedangkan dari Manila ke Cebu pilihan terbangnya lebih banyak dengan jadwal terbang lebih fleksi-bel. Bisa naik Cebu Pacific Air yang pilihan jadwalnya paling banyak, atau AirAsia. Harganya sekitar USD 60–90 (non promo). Lama perjala-nan 1 jam 15 menit.

KULINERDi Cebu City, Larsian BBQ dan restoran-restoran di IT Park udah lama jadi rekomendasi. Buat resto-ran cepat saji yang murah meriah dan Filipina banget, bisa ke Jollybee atau Goldilocks (dua-duanya ada di SM City Cebu). Sedangkan di Oslob dan Moalboal, karena nggak ada restoran atau mal, makan sehari- hari di warung makan kecil dekat penginapan. Kuliner khas Cebu: - Sutukil. Terdiri dari tiga jenis masakan (biasanya seafood), ada yang dibakar (sugba), direbus (tula), dan dimakan mentah-mentah (kilaw).

*

*

*

*Total: PHP 8.460 = IDR 2.326.500

GRAND TOTAL: IDR 6.976.500

- Tiket pesawat PP: Rp 4.500.000- Airport tax: Rp 150.000- Transport dalam kota Cebu: PHP 250- Transport antar kota: PHP 370- Transport lain (tricycle dan habal habal): PHP 280- Penginapan 4 malam (tarif rata-rata @ PHP 300): PHP 1.200- Tur (Sumilon Island, Whale Shark Watching, Pescador Island): PHP 4.000- Tiket wisata (Fort San Pedro, Tumalog Falls): PHP 60- Biaya makan (harga rata-rata @ PHP 100, bisa lebih murah kalau makan di warung lokal): 5 x 3 x 100= PHP 1.500- All Terminal fee: PHP 800

RINCIAN BIAYA

supaya nggak harus ngejar-nge-jar pesawat berikutnya ke Jakar-ta. Lebih aman penerbangan jam 4 sore, karena bisa aja ada delay dan semacamnya. Paling aman beli tiket langsung Cebu–Jakarta, walaupun harus tetap transit di Manila, tapi nggak takut keting-galan pesawat.

Manila-JakartaAntrean konter check in (apalagi Cebu Pacific Air) sering panjang dan lama. Pastikan sudah tiba di Manila paling nggak 3 jam sebelum jadwal take off pesawat ke Jakarta.

TRICKYTRAVELER8

Page 10: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

This was one of the best

writing assignments I did

back in college.

BONUSfrom the campus

BEKAL NASI HALALUNTUK PENGEMBARA LOKAL

TEXT BY VICKY AMIN PHOTOS BY AIRASIA

TRICKYTRAVELER9

ADVERTORIAL

Page 11: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

Berwisata ke luar negeri adalah salah satu hobiyang akhir-akhir ini digandrungi oleh banyak warga Indonesia. Semua orang seperti sedang berlomba-lomba untuk memenuhi hasrat berkeliling ke berbagai destinasi, mempelajari budaya baru, sekaligusmemperkaya wawasan kuliner.

masyarakat India dalam urusan kuliner adalah penggunaan rempah yang berani. Percampuran selusin rempah dengan nasi yang berasal dari beras basmati menciptakan sensasi yang kaya akan rasa pada menu nasi briyani! Sementara masyarakat Korea menyalurkan kreasi kulinernya melalui bibimbap. Menu “nasi campur” dengan namul alias tumis sayur yang terdiri dari tauge, bayam, jamur, dan wortel, disajikan dengan telur dan gochu-jang (saus sambal khas Korea) ini memiliki rasa yang tidak ditemukan pada menu nasi lainnya!

Selain lima menu nasi dari lima negara Asia tersebut, masih ada banyak lagi ragam menu nasi yang khas dari berbagai negara di seluruh dunia. Bahkan, masih ada banyak lagi ragam menu santapan kuliner lainnya yang tersebar di bumi ini!

AirAsia pun demikian. Selain menu Nasi Lemak Pak Nasser, Uncle Chin’s Chicken Rice, Thai Green Curry, Bukhara Chicken Briyani dan Asian Meal Bibimbap, masih ada banyak lagi varian menu inflight lezat dari berbagai penjuru dunia yang dapat dinikmati oleh penumpang AirAsia. Dan tentu saja, semuanya bersertifikasi halal. Lakukan peme-sanan secara online atau bahkan ketika onboard, penumpang bisa menikmati berbagai hidangan khas negara-negara di dunia!

erbicara soal kuliner, menikmati santapan lokal merupakan sebuah agenda wajib bagi para wisatawan untuk melengkapi sensasi berlibur ke negara orang. Harganya pun sudah pasti murah karena dapat ditemukan dengan mudah di tiap sudut kota, mulai dari kedai kecil, kaki lima di pinggir jalan, atau pada daerah yang bukan merupakan tempat wisata sekalipun.

Namun, ada dua hal yang sering dipermasalahkan wisatawan Indone-sia ketika mencari makan di luar negeri. Pertama, keharusan memakan menu nasi paling tidak satu kali dalam sehari dan kedua, pencarian makanan halal bagi para pelancong muslim.

Terkadang, sulit sekali untuk memenuhi dua persyaratan itu sekaligus. Ujung-ujungnya, wisa-tawan pun mencari aman dengan

makan di restoran cepat saji yang dirasa lebih terpercaya. Padahal sebenarnya, di negara-negara lain ada banyak sekali variasi menu nasi halal yang bisa dipilih oleh wisa-tawan lokal.

Mulai dari Malaysia. Selain banyak menu halal, santapan khas orang-Melayu banyak yang serupa dengan masakan Indonesia. Salah satunya adalah nasi lemak. Menu nasi ini dimasak dengan menggunakan santan, dan dilengkapi dengan lauk rendang ayam, ikan teri, kacang tanah gurih serta telur rebus. Halal? Sudah pasti.

Di Singapura, menu nasi yang mereka andalkan dimasak dengan cita rasa Tionghoa yang terkenal sebagai nasi ayam Hainan. Memang, nasi yang disajikan sedikit berminyak, dan gurihnya berbeda dengan nasi putih biasanya. Namun wisatawan Indonesia tidak perlu khawatir karena sesuai namanya, menu tersebut disajikan dengan lauk ayam rebus atau ayam panggang.

Jika ingin menu nasi ayam dengan rasa yang berbeda, Thailand lah tempatnya. Di Negeri Gajah Putih ini, ayam dimasak dengan santan, ketumbar, bawang merah, terasi dan cabai, lalu diperkaya dengan bumbu-bumbu khas masakan Thailand, yaitu kemangi, serai dan daun jeruk purut. Lauk ayam kari hijau ini disajikan dengan nasi putih wangi khas Thailand.

Untuk pengalaman menyantap menu nasi yang berbeda, kunjungi India dan Korea. Salah satu ‘senjata’

B

TRICKYTRAVELER10

Pembelian makanan dapat dilakukan dalam penerbangan,atau melalui laman "Mengatur

Pembelian Saya" paling lambat 24 jam sebelum waktu keberangkatan

yang ditentukan.

http://www.airasia.com/id/id/in-flight-comforts/hot-meals.page

Page 12: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

Englishin

Well, I haven’t done anything official nor professional in

English so, I hope this could be my chance to start

TRICKYTRAVELER11

Page 13: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

[THIS COULD BE YOUR ARTICLE]Your article that I write, of course.

Whether it ’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an

itinerary, anything, I’ll try it all.

TRICKYTRAVELER12

Page 14: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

erbicara soal kuliner, menikmati santapan lokal merupakan sebuah agenda wajib bagi para wisatawan untuk melengkapi sensasi berlibur ke negara orang. Harganya pun sudah pasti murah karena dapat ditemukan dengan mudah di tiap sudut kota, mulai dari kedai kecil, kaki lima di pinggir jalan, atau pada daerah yang bukan merupakan tempat wisata sekalipun.

Namun, ada dua hal yang sering dipermasalahkan wisatawan Indone-sia ketika mencari makan di luar negeri. Pertama, keharusan memakan menu nasi paling tidak satu kali dalam sehari dan kedua, pencarian makanan halal bagi para pelancong muslim.

Terkadang, sulit sekali untuk memenuhi dua persyaratan itu sekaligus. Ujung-ujungnya, wisa-tawan pun mencari aman dengan

makan di restoran cepat saji yang dirasa lebih terpercaya. Padahal sebenarnya, di negara-negara lain ada banyak sekali variasi menu nasi halal yang bisa dipilih oleh wisa-tawan lokal.

Mulai dari Malaysia. Selain banyak menu halal, santapan khas orang-Melayu banyak yang serupa dengan masakan Indonesia. Salah satunya adalah nasi lemak. Menu nasi ini dimasak dengan menggunakan santan, dan dilengkapi dengan lauk rendang ayam, ikan teri, kacang tanah gurih serta telur rebus. Halal? Sudah pasti.

Di Singapura, menu nasi yang mereka andalkan dimasak dengan cita rasa Tionghoa yang terkenal sebagai nasi ayam Hainan. Memang, nasi yang disajikan sedikit berminyak, dan gurihnya berbeda dengan nasi putih biasanya. Namun wisatawan Indonesia tidak perlu khawatir karena sesuai namanya, menu tersebut disajikan dengan lauk ayam rebus atau ayam panggang.

Jika ingin menu nasi ayam dengan rasa yang berbeda, Thailand lah tempatnya. Di Negeri Gajah Putih ini, ayam dimasak dengan santan, ketumbar, bawang merah, terasi dan cabai, lalu diperkaya dengan bumbu-bumbu khas masakan Thailand, yaitu kemangi, serai dan daun jeruk purut. Lauk ayam kari hijau ini disajikan dengan nasi putih wangi khas Thailand.

Untuk pengalaman menyantap menu nasi yang berbeda, kunjungi India dan Korea. Salah satu ‘senjata’

his could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all. This could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all.

This could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all.

This could be your article

This could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all. This could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all. This could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all. This could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all.

This could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all. This could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all.

This could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all. This could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all. This could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all.

So try me

This could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all. This could be your article. Whether it’s in Indonesian or in English, I’ll try it all. It could be a feature, a review, in a form of an itinerary, anything, I’ll try it all.

[this could be the photo I take for your article]

[this one too]

[also this one]

[and this]

T

TRICKYTRAVELER13

Page 15: Vicky Amin - TrickyTraveler Magazine Vol.01

THANK YOUwww.turntoneverland.blogspot.comwww.neverland-io..com