vesikolithiasis
DESCRIPTION
vesikolithiasisTRANSCRIPT
VESIKOLITHIASIS
(Bahan : buku dasar-dasar urologi, edisi kedua. Penulis : dr.Basuki B Purmono. Penerbit : CV. Sagung Seto Jakarta. Terbit 2009. Halaman : 66)
Batu buli-buli atau vesikolithiasis sering terjadi pada pasien yang menderita gangguan
miksi atau terdapat benda asing di vesica urinaria. Gangguan miksi terjadi pada pasien-pasien
hyperplasia prostat, striktura uretra, divertikel buli-buli, atau buli-buli neurogenik. Kateter yang
terpasang pada buli-buli dalam waktu yang lama, adanya benda asing yang secara tidak sengaja
dimasukkan kedalam buli-buli seringkali menjadi inti untuk terbentuknya batu buli-buli. Selain
itu batu buli-buli dapat berasal dari batu ginjal atau batu ureter yang turun ke buli-buli. Di
Negara-negara berkembang masih sering dijumpai batu endemik pada buli-buli yang banyak
dijumpai pada anak-anak yang menderita kurang gizi atau yang sering menderita kurang gizi
atau yang sering menderita dehidrasi atau diare.
Gejala khas batu buli-buli adalah berupa gejala iritasi antara lain: nyeri kencing/disuria
hingga stanguri, perasaan tidak enak sewaktu miksi, dan miksi tiba-tiba terhenti kemudian
menjadi lancar kembali dengan perubahan posisi tubuh. Nyeri pada saat miksi seringkali
dirasakan (refered pain) pada ujung penis, skrotum, perineum, pinggang, sampai kaki.
Vesicolithiasis adalah adanya batu yang terjadi di bagian bawah traktus urinarius
biasanya disebabkan oleh diet protein non hewani. Sedangkan yang bagian atas disebabkan oleh
diet protein hewani. Batu dapat berasal dari vesica urinaria → batu primer; atau berasal dari
ginjal → batu sekunder.
HIPERTROFI PROSTAT(Bahan : internet)
DEFENISI
Istilah hipertrofi prostat sebenarnya kurang tepat karena yang terjadi sebenarnya ialah hiperplasia
kelenjar periuretral. Dalam hal ini sel-sel glandular dan sel-sel interstisial mengalami hiperplasia
(sel-sel bertambah banyak). Kelenjar-kelenjar prostat sendiri akan terdesak ke perifer, menjadi
gepeng dan menjadi simpai bedah (kapsul surgikal).
ANATOMI
Kelenjar prostat adalah suatu kelenjar fibromuskular yang mengalami bladder neck dan bagian
proksimal uretra. Beratnya pada orang dewasa kira-kira 220 gram dengan ukuran rata-rata
panjang 3,4 cm, lebar 4,4 cm dan tebal 2,6 cm.
Pada potongan melintang setinggi uretra pars posterior kelenjar prostat terdiri dari:
1. Kapsul anatomi
2. Jaringan stroma yang terdiri dari jaringan fibrosa dan jaringan muskular
3. Jaringan kelenjar yang terdiri atas 3 kelompok bagian:
a. Bagian luar disebut kelenjar prostat sebenarnya
b. Bagian tengah disebut kelenjar submukosal, lapisan ini disebut juga sebagai
adenomatous zone
c. Disekitar uretra disebut periurethral gland
Saluran keluar dari ketiga kelenjar tersebut bersama dengan saluran dari vesika seminalis bersatu
membentuk duktus ejakulatorius kommunis yang bermuara ke dalam uretra.
Mc Neal (1976) membagi prostat dalam beberapa zona antara lain : zona perifer, zona central
dan zona periuretral. Sebagian besar hiperplasia prostat terdapat pada zona transisional.
ETIOLOGI
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya hiperplasia prostat,
tetapi beberapa hipotesa menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitanya dengan
peningkatan kadar dehidrotestosteron (DHT) dan proses aging (menjadi tua).
Pertumbuhan kelenjar prostat sangat tergantung pada hormon testosteron yang didalam sel-sel
kel prostat hormon ini akan dirubah menjadi dehidrotestosteron (DHT) dengan bantuan enzim
alfa reduktase. DHT inilah yang kemudian akan diikat oleh reseptor yang berada dalam
sitopalsma sel prostat sehingga membentuk DHT reseptor Kompleks, yang kemudian akan
masuk kedalam inti sel dan secara langsung memacu m-RNA untuk mensintesis protein sehingga
terjadi proliferasi sel.
Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasia prostat adalah:
· Adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut
· Peranan dari growth factor sebagai pemacu pertumbuhan struma kelenjar prostat
· Meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati
· Teori sel sterm menerangkan bahwa terjadi proliferasi abnormal sel sterm sehingga
menyebabkan produksi sel struma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan.
Perubahan mikroskopik pada prostat sudah dapat diidentifikasi pada pria usia 30 – 40
taun, dan apabila terus berkembang akan terjadi perubahan patologi anatomi, yang pada
pria usia 50 tahun pada autopsi angka kejadiannya sekitar 50% dan pada usia 80 tahun
menjadi 80% sekitar 50% dari angka tersebut akan menyebabkan gejala dan tanda
klinik.
PATOGENESIS
Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan uretra prostatika dan akan menghambat aliran
urine. Keadaan ini akan menyebakan peningkatan tekanan intravesikal. Untuk dapat
mengeluarkan urine, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan tersebut.
Kontraksi yang terus-menerus ini akan menyebabkan perubahan anatomi dari buli-buli berupa
hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula dan divertikel buli-buli.
Perubahan struktur buli-buli dirasakn oleh pasien sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah
bawah atau lower urinary tract simptom (LUTS) yang dahulu dikenal dengan gejala-gejala
prostatimus.
Tekanan intravesikal yang tinggi akan diteruskan keseluruh bagian buli-buli, tak terkecuali pada
kedua muara ureter. Tekanan pada kedua muara ureter ini dapat menimbulkan aliran balik urine
dari buli-buli ke ureter atau terjadi refluks vesikoureter. Keadaan ini jika berlangsug terus akan
mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis bahkan akhirnya dapat jatuh kedalam gagal ginjal.