uu sox 1
TRANSCRIPT
SARBANES OXLEY ACT (SOX/SOA)
A. Latar belakang pembentukan Sarbanes oxley act
Undang-undang tersebut diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative
michael Oxley (Ohio). Undang-undang ini diterbitkan sebagai jawaban dari Kongres Amerika
Serikat yang menetapkan undang-undang keuangan yang kemudian dikenal dengan Sarbanes-
Oxley Act 2002 (Sarbox) pada tanggal 30 Juli 2002. Dan terhadap berbagai skandal pada
beberapa korporasi besar seperti:
Enron dan kemudian diikuti oleh WorIdCom, Qwest, Tyco, HeaIthSouth dan lain-lain, yang juga
melibatkan beberapa Kantor Akuntan Publik (KAP) yang termasuk dalam kelompok lima besar
"the big five" seperti: Arthur Andersen, PWC, dan KPMG. Semua skandal ini merupakan contoh
yang tragis dan menyedihkan bagaimana skema kecurangan (fraud schemes) berdampak sangat
buruk terhadap pemegang saham, pasar, pegawai dan masyarakat dalam arti luas.
Dengan diberlakukannya undang-undang Sarbanes Oxley 2002 yang ditandatangani oleh
Presiden george Walker Bush pada 30 Juli 2002 diharapkan dapat membawa dampak positif bagi
berbagai profesi, antara lain : akuntan publik bersertifikat (CPA); kantor akuntan publik (KAP);
perusahaan yang memperdagangkan sahamnya (listed di bursa US (termasuk direksi, komisaris,
karyawan, dan pemegang saham); perantara (broker); penyalur (dealer); pengacara yang
berpraktik untuk perusahaan publik; investor perbankan serta para analis keuangan. Penerapan
undang-undang tersebut dilatarbelakangi oleh bangkrutnya sejumlah korporasi di Amerika
Serikat.
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 1
B. Pengaturan dan Pengawasan Perusahaan
Pemerintah mengatur perusahaan melalui berbagai cara, baik melalui pembentukan undang-
undang maupun berbagai peraturan pelaksanaan lainnya. Pemerintah melakukan regulasi dengan
tujuan agar terjadi persaingan yang sehat diantara pelaku usaha. Selain itu juga untuk
menyeleraskan ketidakseimbangan kekuatan diantara pelaku usaha, konsumen secara individu,
dan masyarakat pada umumnya. Masyarakat baik dalam arti individu maupun kelompok sangat
membutuhkan adanya suatu lembaga yang mengatur dan melindungi kepentingan mereka
terutama terhadap barang/jasa publik. Tujuan dari adanya pengaturan tersebut adalah berkaitan
dengan 5 (lima) hal sebagai berikut :
Mengatur persaingan (regulate competition)
Melindungi konsumen (protect consumers)
Mendorong keadilan dan keselamatan (promote equity and safety)
Melindungi lingkungan alam (protect natural environment)
Adanya etika untuk mencegah dan menegakkan hukum terhadap tindakan ilegal (ethics to
deter and provide for enforcement against misconduct)
a. Tujuan dari SOX adalah melindungi investor lewat :
Pengungkapan keuangan yang lebih
o Akurat
o Tepat waktu
o Komprehensif
o Dapat dimengerti
Tata kelola perusahaan yang lebih baik
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 2
Pengawasan yang lebih ketat dengan pembentukan PCAOB (Public Company
Accounting Oversight Board).
Pengendalian internal yang lebih baik.
Peraturan ini mengikat semua perusahaan publik yang mencatatkan bursanya di pasar modal
Amerika Serikat (NYSE dan NASDAQ) dan kantor akuntan yang memeriksanya baik kantor
akuntan tersebut berada dalam yurisdiksi Amerika Serikat maupun bukan.
Peraturan ini mulai berlaku 15 November 2004 untuk perusahaan yang memiliki float melebihi
USD75 juta dan 15 Juli 2005 untuk sisa perusahaan lainnya.
C. Secara garis besar proses pembentukan sarbanes oxley act
a. Pembentukan PCAOB
Pembentukan PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) adalah amanat dari
Sarbox. PCAOB dibentuk untuk mengawasi proses penyusunan, pemeriksaan dan pelaporan
laporan keuangan perusahaan publik di Amerika Serikat. Tugas dari PCAOB terkait tujuan
pembentukan tersebut adalah:
1. Mendaftar akuntan publik yang akan melakukan pemeriksaan terhadap perusaaan yang
mencatatkan bursanya pasar modal. (Section 102)
2. Menetapkan standar tentang audit, pengendalian mutu, etika, independensi dan standar
yang lain terkait dengan proses penyusunan laporan audit untuk perusahaan publik.
(Section 103)
3. Melakukan pengawasan terhadap kantor akuntan publik. (Section 104)
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 3
4. Melakukan penyelidikan dan penegakan disiplin termasuk memberikan sanksi jika
diperlukan kepada kantor akuntan publik atau perorangan yang berasosiasi dengan suatu
kantor akuntan publik. (Section 105)
PCAOB mempunyai anggota 5 orang dan 2 orang diantaranya harus atau pernah menjadi CPA
(Certified Public Accountant). Masa tugas dari badan tersebut adalah 5 tahun dan dapat tidak
dapat dipilih lagi setelah dua periode.
b. Independensi auditor
Jasa tambahan yang tidak diperbolehkan.
Untuk menjaga independensi auditor maka sebuah kantor akuntan publik atau perseorangan
yang berasosiasi dengan kantor tersebut apabila mendapatkan penugasan audit maka dilarang
untuk melayani jasa tambahan berikut ini (Section 201):
1. Jasa pembukuan
2. Desain sistem informasi keuangan dan pemasangannya
3. Apraisal atau jasa penilaian lain
4. Jasa aktuaria
5. Outsourcing audit intern
6. Fungsi manajemen atau personalia
7. Menjadi pialang, penasehat investasi atau jasa konsultasi investasi perbankan
8. Jasa hukum dan jasa tenaga ahli lainnya yang tidak terkait dengan audit.
9. Jasa lain yang ditentukan oleh PCAOB
Kantor akuntan publik bisa melakukan jasa lain, kecuali jasa 1-9 diatas, termasuk jasa
perpajakan, dengan mendapatkan persetujuan dari Komite Audit terlebih dahulu.
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 4
Persetujuan Komite Audit.
Sebelum melaksanakan penugasan audit, sebuah kantor akuntan publik harus mendapatkan
persetujuan dari Komite Audit terlebih dahulu.
Rotasi partner.
Sarbox menetapkan rotasi partner tiap 5 tahun sekali untuk satu klien yang sama dimulai dari
tahun fiscal 6 Mei 2003 kecuali sebelumnya telah menjadi partner audit klien tersebut selama
7 tahun berturut-turut.
Pelaporan ke Komite Audit
Auditor harus melaporkan kebijakan dan praktek akuntansi yang penting (critical), alternatif
pencatatan sesuai GAAP terkait dengan isu penting dalam audit, dan komunikasi tertulis
antara auditor dan manajemen.
Pengungkapan dalam laporan keuangan
Laporan keuangan harus mengungkapkan fee untuk auditor baik untuk jasa pemeriksaan,
jasa lain yang terkait audit, jasa perpajakan, dan jasa yang lainnya.
Perekrutan mantan auditor
Seorang auditor tidak boleh menjabat sebagai anggota dewan direktur, CEO, CFO, COO,
CAO, controller, direktur audit intern dan jabatan-jabatan lainnya tanpa ada tenggang waktu
karir.
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 5
Kompensasi partner kantor akuntan publik
Partner kantor akuntan publik tidak boleh menerima kompensasi dari klien selain jasa audit,
perpajakan dan jasa atestasi lainnya.
c. Pengungkapan laporan keuangan
SEC mengeluarkan beberapa peraturan baru terkait dengan pengungkapan laporann keuangan
yang lebih transparan dan tepat waktu bagi para investor. Beberapa ketentuan baru ada terlihat
seperti dibawah ini.
A. Semua koreksi keuangan yang material harus terungkap dalam laporan keuangan.
B. Pengungkapan tambahan terhadap pengungkapan-pengungkapan yang tidak disyaratkan
oleh standar akuntansi keuangan (GAAP). Informasi-informasi tersebut antara lain, core
earnings, free cash flow, EBITDA, dan pre-FAS 133 income. Pengungkapan informasi
tambahan tersebut bisa dicantumkan di laporan tahunan, laporan tertulis lainnya atau
dalam web site perusahaan.
C. SEC menambahkan pengungkapan transaksi diluar neraca (off balance sheet) yang harus
disertakan dalam penjelasan dan analisis manajemen (management’s discussion and
analysis – MD&A) yaitu pengungkapan tentang pengaturan transaksi diluar neraca dan
tabel yang menjelaskan informasi tentang kewajiban kontraktual yang pasti akan terjadi.
Misalnya standby LC, performance guarantee dll.
d. Audit integral
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 6
Perbedaan audit integral dan audit keuangan terletak pada pengujian pengendalian internal.
Dalam audit keuangan sebelumnya, pengujian pengendalian bertujuan untuk menentukan bentuk,
waktu dan tingkat kedalaman pemeriksaan. Apabila dari hasil pengujian tersebut ditemukan
bahwa kita tidak bisa mengandalkan pengendalian internal klien maka kita akan menggunakan
pendekatan full substantive. Dalam audit integral, pengujian pengendalian internal merupakan
proses untuk menyatakan pendapat terhadap keandalan pengendalian internal klien. Apabila
dalam pengujian tersebut kita menemukan bahwa pengendalian internal klien tidak dapat
diandalkan maka temuan bisa menjadi kelemahan mendasar (material weaknesses) dalam
pengendalian internal. Kelemahan mendasar akan menyebabkan pendapat tidak wajar (adverse
opinion) dalam pengendalian internal.
Auditor tidak dapat melakukan pemeriksaan laporan keuangan terhadap perusahaan publik di
Amerika Serikat tanpa sekaligus melakukan pemeriksaan terhadap pengendalian internal yang
ada di perusahaan tersebut. Penugasan pemeriksaan laporan keuangan dan pengendalian internal
merupakan penugasan yang integral dan tidak dapat dipisahkan.
Hal-hal yang baru dalam audit integral (Section 404)
1. Auditor harus menyatakan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan sekaligus
menyatakan pendapat atas atestasi manajemen terhadap pengendalian internal. Proses
pernyataan pendapat tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan (audit
integral).
2. Pekerjaan dalam pemeriksaan untuk menyatakan kewajaran atas laporan keuangan
maupun pemeriksaan terhadap pengendalian internal harus saling terkait.
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 7
3. Standar yang ditetapkan oleh PCAOB merupakan standar yang integral, mencakup
pekerjaan yang diperlukan dalam audit laporan keuangan dan audit pengendalian internal.
4. Audit integral akan menghasilkan tiga opini
Pendapat tentang keefektifan pengendalian internal terhadap penyusunan laporan
keuangan.
Pendapat tentang keefektifan penilaian manajemen terhadap pengendalian internal.
Pendapat tentang kewajaran laporan keuangan.
Pernyataan pendapat atas pengendalian internal ditentukan oleh temuan pada saat pemeriksaan
lapangan, temuan terhadap pengujian pengendalian internal dapat dikategorikan menjadi tiga
seperti dibawah ini :
1. Internal control deficiencies (kecacatan pengendalian internal)
Apabila ditemukan kecacatan dalam desain pengendalian internal, sehingga pengendalian
internal tidak akan bisa menangkap atau mencegah salah saji atau kecurangan keuangan.
Temuan ini adalah temuan cacat pengendalian internal yang paling parah. Auditor bisa
menggunakan COSO framework untuk mengukur apakah desain pengendalian internal di
sebuah perusahaan sudah mencukupi atau belum.
2. Significant deficiencies (kecacatan mendasar)
Kecacatan yang baik berdiri sendiri atau bersama-sama membuat kemungkinan (remote
likehood) perusahaan gagal menangkap atau mencegah salah saji dalam laporan
keuangannya. Salah saji yang tidak tertangkap tersebut bersiap tidak berpola.
3. Material weaknesses (kelemahan mendasar)
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 8
Kecatatan yang mendasar yang membuat perusahaan gagal untuk mencegah (prevented)
atau mendeteksi (detected) sebuah salah saji. Temuan ini bisa mengakibatkan pernyataan
pendapat tidak wajar (adverse opinion).
Pengendalian internal sebuah perusahaan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan bukan
tanggung jawab auditor. Manajemen harus melakukan penilaian terhadap pengendalian internal
mereka sendiri, dan peran tersebut tidak bisa tergantikan dengan pengujian-pengujian yang
dilakukan oleh auditor terkait dengan pemeriksaan tahunan.
Manajemen perusahaan juga harus membuat dokumentasi terhadap proses signifikan yang ada di
perusahaan tersebut. Dokumentasi proses yang signifikan ini kemudian akan menjadi dasar
penilaian auditor terhadap pengendalian internal yang dimilliki oleh sebuah perusahaan. Auditor
sekarang juga memiliki tanggung jawab tambahan untuk mengevalusi pengendalian internal
yang secara khusus dapat menekan resiko terjadinya penyelewengan keuangan (fraud) yang
kemungkinan secara signifikan bisa mempengaruhi sebuah laporan keuangan.
D. Kronologi Sejumlah Perusahaan yang menyebabkan dibuatnya Sarbanes oxley act
Menurut Jeff Fischer (July 22, 2002), bursa di Amerika telah jatuh jauh sebelum kasus Enron,
WorIdCom dan lain-lain terungkap. Menurut Fischer penyebab jatuhnya harga saham di bursa
bukan karena accounting scandal akan tetapi karena berbagai keputusan bisnis yang salah yang
dilakukan oleh manajemen (bad business decisions). Sebagai akibat keputusan sebelumnya yang
salah maka kinerja perusahaan terpuruk dan untuk membantu keterpurukan itulah maka
manajemen melakukan windowdressing dengan tujuan untuk menutupi adanya kerugian tersebut.
jatuhnya harga saham di bursa disebabkan oleh dua hal, yaitu :
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 9
(1) keputusan bisnis yang salah yang dilakukan oleh manajemen, dan
(2) adanya skandal akuntansi.
Terjadinya skandal kecurangan yang menimpa sejumlah perusahaan kelas dunia (world dass)
sebagai bukti gagalnya tata kelola perusahaan secara internal dan pengaturan yang dilakukan
oleh pemerintah. Kecurangan tersebut terjadi disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :
pemimpin yang serakah, tidak efektifnya dewan komisaris, serta faktor-faktor yang lain.
Skandal tersebut dimulai dari Enron dan kemudian diikuti oleh WorIdCom, Qwest, Tyco,
HeaIthSouth, dan lain-lain yang menimbulkan kepanikan di pasar modal dan menyebabkan
terjadinya kerugian lebih dari US $7 triliun yang menimpa pasar modal di USA. Sejumlah
perusahaan terkenal dinyatakan bangkrut. Tabel 1-1 menunjukkan 10 perusahaan terbesar yang
dinyatakan bangkrut dalam sejarah USA dan 6 (enam) diantaranya terjadi pada tahun 2002.
a. Tabel 1-1 10 Besar Perusahaan di USA Yang Bangkrut Perusahaan dalam Jumlah Aktiva
(Milyar)
1.WorIdCom $101.9 Juli 2002
2.Enron $63.4 Desember 2001
3.Texaco $35.9 April 1987
4.Financial Cor of America $33.9 September 1988
5.Global Crossing $25.5 Januari 2002
6.Adelphia $24.4 Juni 2002
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 10
7.United Airlines $22.7 Desember 2002
8.PG&E $21.5 Juni 2002
9.Mcor $20.2 Maret 1989
10.KMart $17.0 Januari 2002
Sumber : Albrecht, Albrecht, & Albrecht : Fraud Examination, 20063
E. Legalisasi Sarbanes-Oxley Act (SOX/SOA)
Karena adanya desakan dari masyarakat, Congress cepat untuk bertindak. Pada tanggal 30 Juli
2002, Presiden Walker Bush mengesahkan suatu undang-undang yang bernama Sarbanes-Oxley
Act of 2002. Undang-undang tersebut bermaksud untuk meningkatkan kepercayaan publik
terhadap pasar modal dan menetapkan kewajiban dan hukuman yang berat bagi perusahaan
publik dan para eksekutif, direksi, auditor, pengacara, dan analis saham yang melanggar aturan
yang telah ditetapkan. Undang-undang ini merupakan reformasi terbesar di USA bagi penilaian
corporate governance sejak diterbitkannya Securities Acts of 1933 and 1934. Oleh karena itu
merupakan suatu keharusan bagi para akuntan, auditor dan fraud examiners untuk mempelajari
undang-undang ini, dan termasuk juga Statement on Auditing Standards (SAS) No. 99, agar
mengetahui pengaruhnya bagi organisasi publik, swasta maupun jenis organisasi yang lain serta
tanggung jawab apa saja yang menjadi kewajibannya.
Berikut ini ringkasan isi pokok dari Sarbanes-Oxley Act:
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 11
• Membentuk independent public company board untuk mengawasi audit terhadap perusahaan
public.
• Mensyaratkan salah seorang anggota komite audit adalah orang yang ahli dalam bidang
keuangan.
• Mensyaratkan untuk melakukan full disclosure kepada para pemegang saham berkaitan dengan
transaksi keuangan yang bersifat kompleks.
• Mensyaratkan Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer (CFO) perusahaan
untuk melakukan sertifikasi tentang validitas pembuatan laporan keuangan perusahaannya. Jika
diketahui mereka melakukan laporan palsu, mereka akan dipenjara selama 20 tahun dan denda
sebesar US$5 juta.
• Melarang kantor akuntan publik dari tawaran jasa lainnya, seperti melakukan konsultasi, ketika
mereka sedang melaksanakan audit pada perusahaan yang sama. Hal ini untuk menghindari
adanya benturan kepentingan (conflict of interest).
• Mensyaratkan adanya kode etik, terdaftar pada Securities and Exchange Commission
(Bapepam-LK), untuk para pejabat keuangan (financial officer) Ancaman hukuman 10 tahun
penjara untuk pelaku kecurangan wire and mail fraud.
• Mensyaratkan mutual fund professional untuk menyampaikan suaranya pada wakil pemegang
saham, sehingga memungkinkan para investor untuk mengetahui bagaimana saham mereka
berpengaruh terhadap keputusan.
• Memberikan perlindungan kepada individu yang melaporkan adanya tindakan menyimpang
kepada pihak yang berwewenang.
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 12
• Mensyaratkan penasehat hukum perusahaan untuk mengungkap adanya penyimpangan kepada
pejabat senior dan kepada dewan komisaris, jika perlu penasehat hukum tersebut berhenti untuk
bekerja sama dengan perusahaan jika manajer senior tersebut mengabaikan laporan tersebut.
a. Pro dan Kontra Penerapan Sarbanes-Oxley Act (SOA)
Berikut ini sejumlah kritik terhadap penerapan Sarbanes-Oxley Act (SOA) :
1. Membutuhkan biaya besar (it is too costly)
Salah satu perkiraan berdasarkan suatu survai yang dilakukan oleh Financial Executives
International menyatakan bahwa perusahaan dengan pendapatan sebesar US$5 milyar harus
menyisihkan anggaran rata-rata sebesar US$4.7 juta untuk menerapkan pengendalian intern yang
dipersyaratkan oleh SOA, kemudian juga harus masih mengeluarkan lagi biaya tahunan sebesar
US$1.5 juta untuk menjaga kepatuhan.
2. Memiliki dampak negatif bagi perusahaan terhadap persaingan global (it impacts negatively
on a firm's global competitiveness) Argumen ini juga mendasarkan atas biaya yang dikeluarkan
untuk menjaga kepatuhan operasi internal terhadap undang-undang. Kritik ini berargumen bahwa
perusahaan lain yang berasal diluar USA tidak harus menanggung beban ini, kenapa perusahaan-
perusahaan USA harus menanggungnya?
3. Pengeluaran pemerintah juga meningkat untuk menerapkan undang-undang tersebut
(government costs also increase to regulate the law) The SEC (Bapepam-LK) menerima tip
(pengaduan) tentang danya pelanggaran hukum melalui e-mail yang telah disediakan
(http://www.sec.gov/complaint.shtml). Jumlah pengaduan meningkat dari 77.000 pada tahun
2001 menjadi 180.000 pada tahun 2003. SEC menerima pengaduan sekitar 250.000 pada tahun
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 13
2006. Setiap hari diterima lebih dari 1.300 pengaduan lewat e-mail. Sebagian besar pengaduan
tersebut berkisar tentang adanya permasalahan akuntansi pada perusahaan publik.
4. Chief Financial Officer (CFO) bertambah bebannya dan tertekan karena harus mematuhi
akuntabilitas yang dipersyaratkan oleh undang-undang Berdasarkan survei yang dilakukan oleh
majalah CFO menyatakan bahwa sejak 2001, 1/5 dari eksekutif keuangan mengatakan bahwa
mereka merasakan lebih tertekan karena harus menggunakan metode akuntansi dengan penuh
pertimbangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang lebih baik. Selain itu mereka juga
harus melakukan sertifikasi terhadap laporan keuangan.
5. Menurunnya Minat Perusahaan Privat Untuk Menjadi Perusahaan Publik Argumennya adalah
dengan menerapkan SOA menyebabkan perusahaan harus menanggung biaya yang begitu besar
sehingga untuk perusahaan ukuran kecil dan menengah enggan untuk go publik.
Paul Volcker (ahli dari SEC) dan Arthur Levitt (ahli dari Federal Reserve), memberikan
sejumlah argumen terhadap sejumlah kritik terhadap penerapan SOA:
1. Biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan SOA adalah lebih kecil dibandingkan jika tidak
menggunakannya (the cost of implementing SOA are minimal to the costs of not having it).
Misalkan terjadinya kerugian dalam saham sebesar US$7 triliun, hal ini belum terhitung
kerugian yang dialami oleh pegawai, keluarga pegawai, dan dampak ekonomi secara
keseluruhan.
2. Perubahan yang dipersyaratan untuk menerapkan SOA adalah sulit (the changes required to
implement this law are difficult) Berdasarkan survei yang dilakukan oleh majalah Corporate
Board Member menyatakan bahwa lebih 60% dari 153 direktur berkeyakinan bahwa SOA
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 14
memiliki dampak positif bagi perusahaan mereka, dan lebih dari 70% berpendapat bahwa hukum
juga memiliki dampak positif bagi mereka.
3. Tidak adanya data pendukung terhadap argumen bahwa penerapan SOA akan menyebabkan
perusahaan tidak mampu bersaing dalam lingkungan global. The NASDAQ stock exchange
menyatakan telah terjadi penambahan 6 (enam) perusahaan internasional yang listing dalam
kuartal kedua selama 2004. Dan berdasarkan survei yang dilakukan oleh Broadgate Capital
Advisory dan the Valuae Alliance menyatakan bahwa hanya 8% dari 143 perusahaan asing yang
telah go public dan sahamnya diperdagangkan di bursa USA mengklaim bahwa karena SOA
akan menyebabkan mereka untuk berpikir ulang untuk memasuki pasar USA.
4. Jika suatu perusahaan menerapkan SOA sebagai alasan tidak untuk go public, perusahaan
tidak harus go public atau menggunakan dana dari para investor. Pasar USA termasuk salah satu
pasar yang paling diminati di dunia karena memiliki regulasi yang sangat baik.
5. Para pejabat dibidang keuangan (financial officer) yang protes tentang persyaratan dari SOA,
ada kemungkinan mereka tertekan karena sebelumnya tidak memiliki pengendalian intern. Pada
tahun 2003, sebanyak 57 perusahaan dari skala kecil hingga terbesar mengatakan bahwa mereka
memiliki kelemahan yang sangat mengkhawatirkan tentang pengendalian, setelah para auditor
yang bertugas melakukan tes terhadap pengendalian keuangan diberhentikan. Keputusan ini
diambil oleh perusahaan untuk menekan biaya. Polemik tentang biaya dan manfaat yang
diperoleh dari penerapan SOA terus akan berlanjut. Paul Volcker dan Arthur Levitt menegaskan
bahwa "meskipun diperlukan biaya dalam meningkatkan kepatuhan, kita berkeyakinan bahwa
suatu investasi dalam tata kelola perusahaan yang baik, professional integrity, dan transaparansi
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 15
akan dibayar kembali deviden yang berbentuk meningkatnya kepercayaan dari investor, pasar
yang lebih efisien, dan partisipasi pasar yang lebih baik dimasa mendatang.
F. Penerapan SOX/SOA di Indonesia
Secara umum SOX’s Act terdiri dari tiga bagian penting yang harus diperhatikan oleh
manajemen perusahaan publik, yaitu: Seksi 404, 906, dan 302. Peraturan ini sudah mulai
dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan publik di AS sejak dikeluarkannya peraturan
tersebut, Juli 2002, namun yang menjadi penekanan adalah seksi 302 dan seksi 404. Seksi
404 berisi peraturan yang mewajibkan manajemen untuk menilai internal kontrol yang
sudah dilaksanakan atas laporan keuangannya serta pengesahan dari auditor eksternal. Seksi
906 berisi peraturan yang mewajibkan manajemen perusahaan secara periodik untuk
melaporkan segala sesuatu menyangkut informasi keuangan yang juga tunduk kepada peraturan
bursa saham, serta menyatakan dengan benar kondisi laporan keuangan dan hasil operasi
perusahaan. SOX’s act seksi 302 berisi peraturan yang hampir sama dengan seksi 906, tetapi
seksi 302 berisi tambahan atas pengungkapan yang berhubungan dengan pengungkapan
internal kontrol dan prsodurnya, serta internal kontrol dan penipuan/kecurangan.
a. Berikut ini dijelaskan beberapa bagian (section) dari Sarbanes-Oxley Act
yang perlu mendapat perhatian.
A. Seksi 101
Seksi 101 SOX mengatur tentang pembentukan dan ”administrative provisions” dari Public
Company Accounting Oversight Board (PCAOB). PCAOB memiliki 5 anggota yang menguasai
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 16
keuangan (financially-literate), menjabat selama 5 tahun. Dua anggota dari PCAOB harus CPA
(Certified Public Accountant), dan sisa tiga anggotanya tidak harus dan dapat bukan CPA.
B. Seksi 102
Seksi 102 SOX mengatur tentang pendaftaran atau registrasi dengan PCAOB. Kantor akuntan
publik (audit firms) yang terlibat dalam audit perusahaan publik harus terdaftar dalam audit
perusahaan publik harus terdaftar pada PCAOB.
C. Seksi 103
Seksi 103 SOX mengatur tentang auditing, pengendalian mutu, dan aturan, aturan dan standar
indenpendensi. PCAOB akan membuat standar auditing dan standar atestasi yang
berkaitan,standar pengendalian mutu, dan standar etik yang digunakan kantor akuntan publik
dalam penyusunan dan penerbitan laporan audit dari emiten (issuers) sebagaimana yang
disyaratkan oleh Sarbones-Oxley Act (SOX) dan peraturan SEC. PCAOB akan memasukkan
standar auditing suatu persyaratan bahwa kantor akuntan publik harus menyusun dan memelihara
kertas kerja untuk periode paling sedikit 7 tahun.
D. Seksi 104
Seksi 104 SOX mengatur tentang inspeksi kantor akuntan publik. Inspeksi pengendalian mutu
tahunan harus dilakukan setiap tahun untuk kantor akuntan publik yang melakukan audit lebih
dari 100 emiten. Kantor akuntan publik yang lain harus diinspeksi paling sedikit 3 tahun sekali.
Inspeksi khusus dapat dilakukan berdasarkan permintaan SEC atau PCAOB.
E. Seksi 105
Seksi 105 SOX mengatur tentang investigasi dan tindakan disipliner (disciplinary procedings).
Apabila PCAOB telah menentukan bahwa sebuah kantor akuntan publik melakukan praktik yang
melanggar Sarbanes-Oxley Act (SOX), peraturan-peraturan PCAOB, atau peraturan pasar modal
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 17
yang berkaitan dengan penerbitan laporan audit, PCAOB dapat menjatuhkan sanksi, mencakup
suspensi sementara atau pencabutan (revocation) izin permanen atau dikeluarkan dari asosiasi
akuntan publik, denda financial, pemberian hukuman, pendidikan atau pelatihan tambahan, atau
sanksi lain yang diberikan berdasarkan peraturan PCAOB.
F. Seksi 201
Seksi 201 mengatur jasa di luar ruang lingkup praktik auditor. Adalah melanggar hukum bagi
sebuah kantor akuntan publik yang memberikan jasa non audit kepada emiten. Jasa non-audit
dapat diberikan apabila jasa tersebut disetujui terlebih dahulu oleh komite audit. Komite audit
akan mengungkapkan kepada investor dalam laporan berkala keputusannya dalam pemberian
persetujuan pendahuluan untuk jasa non-audit.
G. Seksi 203
Seksi 203 SOX mengatur rotasi partner audit. Partner yang mengepalai atau mengkoordinasi dan
partner penelaah (reviewing partner) harus dirotasikan setiap 5 tahun.
H. Seksi 204
Seksi 204 SOX mengatur tentang laporan auditor kepala komite audit. Kantor akuntan publik
harus melaporkan kepada komite audit semua:
· Kebijakan dan praktik akuntansi kritikal yang digunakan;
· Seluruh perlakuan alternatif dari informasi keuangan dalam prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principle/GAAP) yang telah didiskusikan
dengan manajemen.
I. Seksi 206
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 18
Seksi 206 SOX mengatur tentang benturan kepentingan (conflicts of interest) CEO, CFO, Chief
Accounting Officer atau orang yang berada dalam posisi ekuivalen tidak boleh kantor akuntan
publik perusahaan selam periode satu tahun setelah audit (1 years pepreceding audit).
J. Seksi 207
Seksi 207 SOX mengatur tentang studi keharusan rotasi akuntan publik terdaftar. GAO
melakukan studi atas pengaruh potensial dari mensyaratkan keharusan rotasi dari kantor akuntan
publik.
K. Seksi 301
Seksi 301 SOX mengatur tentang komite audit perusahaan publik. Setiap anggota dari audit
harus merupakan anggota independen dari board of directors emiten. Komite audit secara
langsung bertanggung jawab atas penunjukan, kompensasi, dan pengawasan dari pekerja kantor
akuntan publik yang ditunjuk oleh emiten.
L. Seksi 302
SOX’s Act 2002 seksi 302 ini merupakan dokumen penjelasan manajemen atas internal
kontrol yang ada pada perusahaan. Pihak manajemen yang bertanggungjawab dalam
pengungkapan ini adalah direktur utama dan direktur keuangan perusahaan.
M. Seksi 303
Seksi 303 SOX mengatur tentang pengaruh yang tidak tepat atas pelaksanaan audit. Adalah
dalam hal melanggar hukum bagi setiap pejabat atau direktur dari emiten melakukan tindakan
apapun untuk melaporkan secara curang mempengaruhi, memaksakan, memanipulasi, atau
menyesatkan siapapun auditor yang ditunjuk dalam pelaksanaan suatu audit dengan tujuan untuk
membuat laporan keuangan secara material menyesatkan.
N. Seksi 404
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 19
SOX’s Act seksi 404 ini berisi kewajiban bagi manajemen perusahaan untuk menilai internal
control yang sudah dilaksanakan atas laporan keuangannya;
1. Perusahaan harus mengevaluasi internal kontrol atas laporan keuangannya setiap
tahun. Manajemen harus menyimpulkan efektifitas dari internal kontrol setiap akhir tahun.
Pihak yang bertanggungjawab untuk mengevaluasi internal kontrol perusahaan adalah
departemen internal control/audit
2. Akuntan publik yang disewa perusahaan harus menegaskan dan melaporkan hasil evaluasi
atas internal kontrol atas laporan keuangan perusahaan. Seksi 404 secara khusus memberikan
perhatian kepada internal kontrol perusahaan atas laporan keuangannya. Dalam mengevaluasi
internal kontrol yang dilaksanakan perusahaan, manajemen melalui departemen internal
kontrol/audit perlu menggunakan kerangka yang disusun oleh COSO (Committee of Sponsoring
Organization of the Tradeway Commission).
P. Seksi 407
Seksi 407 SOX mengatur tentang pengungkapan dari keahlian keuangan komite audit. SEC akan
menerbitkan peraturan yang mensyaratkan emiten mengungkapkan apakah paling sedikit satu
anggota dari komite audit adalah ahli keuangan seperti yang didefinisikan dalam seksi 407 SOX.
Q. Seksi 701
Seksi 701 SOX mengatur tentang studi GAO dan laporan yang berkaitan dengan konsolidasi dari
kantor akuntan publik. GAO akan melakukan studi untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
menuntun konsolidasi kantor akuntan sejak 1989, pengaruh dari konsolidasi atas pembentukan
modal dan pasar ekuitas, dan solusi terhadap setiap masalah yang diidentifikasi, mencakup cara-
cara untuk meningkatkan kompetensi dan jumlah perusahaan yang mampu untuk menyediakan
jasa audit kepada organisasi usaha besar yang bergantung pada peraturan sekuritas.
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 20
R. Seksi 802
Seksi 802 SOX mengatur tentang hukuman kriminal untuk mengubah dokumen. Adalah tindak
pidana yang tergolong berat, secara sengaja merusak atau menciptakan dokumen untuk
menghalangi (impede/obstruct) atau mempengaruhi setiap investigasi federal yang sedang
berlangsung atau akan diadakan.
S. Seksi 806
Seksi 806 SOX mengatur tentang ”Employee Whistleblower Protection”. Seksi 806
memungkinkan suatu aksi sipil bagi pekerja perusahaan publik yang mendapatkan pembalasan
(retailiation) dari pemberi kerja karena mengungkapkan aktivitas illegal. Seksi 806 dari
Sarbanes-Oxley Act melarang perusahaan publik membebaskan (discharging), menurunkan
jabatan (threatening), mengganggu (harassing) atau dengan cara-cara lain melakukan
diskriminasi terhadap setiap pejabat, karyawan, kontraktor, subkontraktor, atau agen, karena
suatu tindakan yang sesuai dengan hukum (lawful act) yang dilakukan oleh orang tersebut,
memberikan informasi, menyebabkan informasi diberikan, ataupun membantu dalam
menyelidiki setiap tindakan tersebut yang melanggar hukum, seperti mail, Wire, bank dan
securities fraud.
T. Seksi 906
Sarbanes Oxley Act section 906 berisi :
1. CEO dan CFO melakukan sertifikasi bahwa, laporan periodik ‘fully complies’ peraturan
yang dikeluarkan oleh US SEC, informasi yang terkandung pada laporan periodik tersebut
disajikan secara
wajar, dalam keseluruhan hal yang material, terhadap kondisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan.
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 21
2. Hukuman atas penyimpangan dalam section 906 bagi individu yang secara sadar melakukan
penyimpangan dikenakan denda sampai dengan $1 juta dan hukuman penjara sampai dengan 10
tahun. Dan, bagi individu yang dengan sengaja dan secara sadar melakukan penyimpangan, akan
dikenakan denda sampai dengan $5 juta dan hukuman penjara sampai dengan 20 tahun.
U. Seksi 1102
Seksi 1102 SOX mengatur tentang perusakan catatan ataupun penghilangan acara kerja (official
proceeding). Setiap orang yang secara korup mengubah, merusak (destroy/mutilate) atau
menyembunyikan setiap catatan, dokumen atau objek lain dengan maksud untuk merusak
integritas objek tersebut atau ketersediaanya untuk penggunaan dalam acara kerja pejabat atau
merusak, mempengaruhi atau menghalangi setiap acara kerja pejabat akan didenda dan/atau
dipenjarakan samapai dengan 20 tahun.
b. Contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan Sarbanes oxley
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai perusahaan yang telah tercatat di bursa saham dalam
negeri dan luar negeri berkomitmen penuh untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan
serta praktek tata kelola perusahaan dengan pembenahan internal dan pemenuhan standard
internasional. Standard internasional khususnya aturan yang ditetapkan oleh US Securities and
Exchange Commission (US SEC) yang harus diadopsi oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk,
sebagai salah satu perusahaan yang telah listing di New York Stock Exchange (NYSE), adalah
Sarbanes Oxley Act (SOA). Sistem pengendalian internal yang tercantum dalam Sarbanes Oxley
Act merupakan unsur penting dalam praktek Good Corporate Governance. PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk saat ini menerapkan tiga section Sarbanes Oxley Act, yaitu section 302, section
404, dan section 906. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan tiga section tersebut dapat
diterapkan sebagai langkah awal implementasi Sarbanes Oxley Act. Sedangkan untuk section
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 22
lainnya, kemungkinan di masa mendatang juga akan diterapkan secara bertahap bila perusahaan
telah mampu menjalankan tiga section tersebut dengan lengkap dan benar, serta adanya
pertimbangan manajemen terhadap benefit yang diperoleh.
G. keunggulan dan keterbatasan SOX/SOA
A. Keunggulan Penerapan SOA
1) Tanggung Jawab Perusahaan
Undang-undang ini menekankan dan meminta perusahaan untuk bertanggungjawab secara
terafiliasi. Manajemen harus membuat pernyataan bahwa laporan keuangan telah disajikan
secara akurat dan tidak menimbulkan salah tafsir. Selain itu, pernyataan manajemen juga harus
mencakup bahwa laporan keuangan yang disajikan telah menerapkan sistem pengawasan internal
yang sehat. Komite Audit harus berperan aktif antara lain dengan melakukan pengawasan ketat
terhadap auditor, melakukan pemisahan antara audit service dengan non-audit service, dan
melakukan persetujuan dan pengungkapan atas semua jasa non-audit.
2) Auditor
Walaupun selama ini sudah diatur tentang independensi akuntan publik tetapi dalam undang-
undang ini diperketat lagi kewajiban mempertahankan independensi akuntan dan membentuk
Dewan Pengawas Akuntan Publik. Undang-undang ini melarang pemberian jasa non-audit diluar
jasa perpajakan dan juga mencantumkan adanya kewajiban untuk melakukan tugas bergilir
terhadap pelaksana dan penanggung jawab audit.
3) Perluasan Pengungkapan
Dalam undang-undang ini ada beberapa hal yang wajib diungkapkan, antara lain: penilaian
setiap tahun oleh manajemen dan auditor terhadap sistem pengawasan internal, kewajiban
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 23
untuk menyajikan laporan proforma, pelaporan transaksi saham internal dalam jangka waktu dua
hari, pengungkapan semua pembiayaan yang bersifat off-balance sheet dan pembiayaan yang
bersifat kontingensi (seperti pada industri perbankan), dan beberapa informasi tertentu yang
dianggap penting harus di laporkan secara real time.
4) Analis Saham
Analis saham harus mendapatkan pengungkapan terhadap informasi yang berkenaan dengan
kemungkinan adanya konflik kepentingan (conflict of interest).
5) Securities Exchange Committee (SEC)
SEC memperluas objek reviewnya terhadap laporan keuangan perusahaan, meningkatkan
kekuasaan
untuk memaksa perusahaan melaksanakan peraturannnya dan menaikkan biaya hukuman
terhadap setiap pelanggaran UU pasar modal.
B. Keterbatasan SOA
Sarbanes Oxley Act memberikan beberapa perhatian untuk pengendalian internal terbukti dengan
adanya jasa hotlines yang disediakan untuk proses pelaporan frauds yang disaksikan oleh
pegawai dan perlindungan terhadap pegawai tersebut atas pelaporannya. Tapi sayangnya SOA
memiliki beberapa kelemahan, yang pertama adalah memfokuskan pada pemberian sanksi dan
perlakuan terhadap subject, namun pada kenyataanya kebanyakan kasus fraud yang terjadi bukan
hanya terjadi karena individu yang melakukannya (Moral Hazard) tapi lebih dikarenakan
adanya permainan dalam sistem.
Oleh karena itu, terdapatlah limitation of Internal Controls yang berarti kebanyakan kegagalan
yang terjadi dalam internal controls terjadi karena masing-masing individu, yang seharusnya
menerapkan prinsip internal controls ini dengan baik, dengan sengaja melakukan pelanggaran
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 24
dan bersepakat secara bersama-sama menyeleweng. Dan sampai saat ini belum ada sistem yang
dapat menakut-nakuti orang-orang yang memiliki peluang untuk melakukan kecurangan baik
dalam lingkup manajemen ataupun individu. Efek sanksi dengan adanya SOA nampaknya
tidak terlalu ampuh untuk dipopulerkan. Ini terbukti dengan terjadinya kasus frauds untuk
kesekian kalinya di Amerika yang secara menyeluruh mengadopsi SOA. Bahkan terjadi
beberapa kasus fraud lebih parah dan sampai-sampai menyebabkan kerusakan ekonomi
global. Ada komponen lain yang menyebabkan internal controls tidak berjalan secara
semestinya, yaitu ketika moral hazard atas individu yang terjadi dalam sebuah perusahaan sudah
tersistem. Contoh kasusnya adalah AIG yang merupakan salah satu perusahaan asuransi besar
didunia. Hedge Fund dan peluang pengendalian uang yang besar oleh manajemen menjadi daya
tarik tersendiri untuk melakukan skandal keuangan.
Pengendalian dan pengontrolan terhadap manajemen perusahan tidak hanya dilakukan oleh
komite audit tapi juga harus sejalan dengan regulasi dan pengontrolan yang dilakukan oleh
pemerintah. Selain itu, daya pikir kritis terhadap kondisi sebuah perusahaan yang sudah dianggap
baik haruslah ditingkatkan. Inspeksi keuangan pada sebuah perusahaan harus dilakukan secara
berkala agar pendeteksian kecurangan bisa ditemukan lebih awal. Pembuatan regulasi dan
sanksi luar biasa dalam pengendalian moral hazard harus dilakukan agar tidak terjadi suatu
kegagalan sistemik yang akan mengakibatkan semua instrument pengendalian baik regulasi
pemerintah, kode etik perusahaan, maupun nilai-nilai/budaya dalam perusahaaan harus kembali
diperbaiki lagi dari awal.
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 25
H. Kesimpulan
Sarbanes Oxley Act bertujuan untuk mengembalikan kepercayaan investor pasca skandal
akuntansi dan kebangkrutan perusahaan-perusahaan besar di Amerika. Secara umum SOA
mengatur tentang Akuntansi, pengungkapan dan pembaharuan governance, yang mensyaratkan
adanya pengungkapan yang lebih banyak mengenai informasi keuangan, keterangan tentang
hasil-hasil yang dicapai manajemen, kode etik bagi pejabat di bidang keuangan, pembatasan
komite audit yang independen, pembatasan kompensasi eksekutif dan lain-lain. Sehingga pada
intinya SOA memberikan persyaratan bagi sebuah perusahaan terhadap pengendalian
internalnya. Perdebatan mengenai untung rugi penerapan SOA masih terus terjadi. Para
pendukungnya merasa bahwa aturan ini diperlukan dan memegang peranan penting untuk
mengembalikan kepercayaan publik terhadap pasar modal nasional dengan antara lain
memperkuat pengawasan akuntansi perusahaan. Sementara para penentangnya berkilah bahwa
SOA tidak diperlukan dan campur tangan pemerintah dalam manajemen perusahaan
menempatkan perusahaan-perusahaan pada kerugian kompetitif terhadap perusahaan asing.
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 26
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bppk.depkeu.go.id/bdk/palembang/attachments/146_ARTIKEL-SOA-WEB.pdf
http://www.iaiglobal.or.id/v02/
Seminar Pemeriksaan Akuntan – Sarbanes Oxley Act – Kelompok 5 27