uu nn ii vv ee rr ss ii tt aa ss bb rr aa ww ii jj aa yy...

36
1 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR S S A A R R A A N N A A D D A A N N P P R R A A S S A A R R A A N N A A U U n n i i v v e e r r s s i i t t a a s s B B r r a a w w i i j j a a y y a a Departemen Pendidikan Nasional UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: hamien

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

1

P PR RO OS SE ED DU UR R O OP PE ER RA AS SI IO ON NA AL L S ST TA AN ND DA AR R S SA AR RA AN NA A D DA AN N P PR RA AS SA AR RA AN NA A

U Un ni iv ve er rs si it ta as s B Br ra aw wi ij ja ay ya a

Departemen Pendidikan Nasional UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2

PENGANTAR

Dalam mempersiapkan Perguruan Tinggi Negeri menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN), sejak lama bagian sarana dan prasana selalu meningkatkan pelayanan asset pada seluruh civitas akademika.

Beberapa kasus, kurang berhasilnya pelayanan asset kepada masyarakat kampus, salah satunya disebabkan kurangnya informasi tentang apa yang harus dilakukan oleh masing­ masing pelaku yang terlibat dalam pelaksanaan penyampaian pelayanan tersebut. Pelaku yang terlibat dalam pelayanan asset dalam hal ini mulai dari Pemohon, Pengguna, Panitia, rekanan, sampai dengan para pejabat di lingkungan Universitas Brawijaya.

Proses dan prosedur penyampaian pelayanan asset dalam buku ini pegangan ini sekedar mensosialisasikan langkah­langkah apa yang harus dilakukan oleh setiap pelaku yang terlibat dalam setiap pelayanan.

Sistematika buku ini disusun berdasarkan ruang lingkup tugas Bagian Sarana dan Prasarana Aset yang dimulai dari mengadakan, mencatat, memelihara, menginventarisasi dan menghapusan asset.

3

DAFTAR ISI Hal

PENGANTAR

I. SISTEM PENGADAAN BARANG DAN JASA 3

Ruang Lingkup

Maksud dan Tujuan

Sasaran

1.1. Pengertian 3 1.2. Klasifikasi Sistem Pengadaan dan Jasa 3 1.3. Prosedur kegiatan pengadaan barang (Rutin untuk perencanaan

satu tahun anggaran) : 4

1.3.1. Penjelasan langkah­langkah : 4

1.4. Metoda Pelelangan Umum dengan Prakualifikasi, Pemilihan Langsung dan Penunjukan Langsung 6

1.4.1. Pengertian 6 1.4.2. Porses dan Prosedur 6 1.4.3. Penjelasan langkah­langkah 6

1.5. Metoda Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi 11

1.5.1. Pengertian 11 1.5.2. Porses dan Prosedur 11 1.5.3. Penjelasan langkah­langkah 11

1.6. Metoda Penunjukan Langsung 14

1.6.1. Pengertian 14 1.6.2. Porses dan Prosedur 14 1.6.3. Penjelasan langkah­langkah 14

1.7. Permintaan Barang 17

1.7.1. Pengertian 17 1.7.2. Porses dan Prosedur 17 1.7.3. Penjelasan langkah­langkah 17

4

II. PEMELIHARAAN ASET 19

2.1. Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung dan Prasarana Umum 20

2.1.1. Pengertian 20 2.1.2. Porses dan Prosedur 20 2.1.3. Penjelasan langkah­langkah 20

1

P PR RO OS SE ED DU UR R O OP PE ER RA AS SI IO ON NA AL L S ST TA AN ND DA AR R P PE EN NG GA AD DA AA AN N B BA AR RA AN NG G/ /J JA AS SA A

U Un ni iv ve er rs si it ta as s B Br ra aw wi ij ja ay ya a

Departemen Pendidikan Nasional UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2

Ruang Lingkup Ruang lingkup sistem pengadaan/jasa adalah mulai permintaan, inventarisasi, kompilasi, evaluasi dan pemetrikan, kepanitiaan, pelelangan sampai penerimaan barang/jasa dari semua unit kerja di lingkungan Universitas Brawijaya.

Maksud dan Tujuan Maksud dibuatnya SOP pengadaan/jasa adalah : 1. Mengatur pelaksanaan proses Pengadaan Barang dan Jasa yang sumber dananya sebagian

atau seluruhnya dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang nantinya akan berbasis sistem elektronik (e­procurement),

2. Menjamin kelancaran dan transparansi mekanisme pengadaan barang dan jasa yang diiusulkan ke Universitas, dan

3. Menjamin kualitas dan ketepatan waktu barang dan jasa yang diterima oleh semua pengusul dari unit kerja di lingkungan Universitas Brawijaya.

Tujuan SOP pengadaan/jasa adalah : 1. Agar pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai

APBN dan PNBP dilakukan secara lebih efisien, efektif, terbuka, bersaing, transparan, adil (tidak diskriminatif) dan akuntabel.

2. Memastikan bahwa semua pengusul dari unit kerja di lingkungan Universitas Brawijaya melakukan tahapan/mekanisme yang harus dilaksanakan dalam pengadaan barang dan jasa.

3. Memastikan akan diperoleh sistem data base mulai dari perencanaan, pengelolaan, pemilihan, pendistribusian, penyedia pengadaan barang dan jasa yang akan berbasis elektronik .

Sasaran Tersedianya sistem standar operasional prosedur pengadaan barang dan jasa yang digunakan sebagai landasan berbasis elektronik (e­procurement) yang lengkap sehingga dapat mendukung tugas pokok dan fungsi dari Universitas Brawijaya pada umumnya.

I. SISTEM PENGADAAN BARANG DAN JASA Pengertian Pengertian barang dan jasa adalah : a. Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan uraian, yang meliputi bahan baku,

barang setengah jadi, barang jadi/peralatan, yang spesifikasinya ditetapkan oleh pengguna barang dan jasa.

b. Jasa adalah jasa pemborongan dan jasa konsultasi.

Klasifikasi Sistem Pengadaan dan Jasa Klasifikasi sistem pengadaan dan jasa terbagi menjadi : 1. Sistem pengadaan barang rutin 2. Sistem pengadaan barang khusus 3. Sistem pengadaan barang terbatas 4. Sistem pengadaan jasa konsultasi

3

(1) Sistem pengadaan barang rutin Sistem pengadaan barang rutin adalah sistem yang mengatur pengadaan barang yang dilakukan secara rutin berdasarkan kebutuhan pengusul dari unit kerja meliputi; ATK, kebutuhan barang laboratorium, inventaris, kebutuhan pemeliharaan alat dsb.

(2) Sistem pengadaan barang khusus adalah sistem yang mengatur pengadaan barang yang spesifik berdasarkan kebutuhan masing­masing pengusul dari unit kerja meliputi barang­ barang hidup (biology material), barang­barang berbahaya (hazard material).

(3) Sistem pengadaan barang terbatas adalah kebutuhan pengadaan yang benar­benar mendesak dan terbatas yang harus segera dilakukan.

(4) Sistem pengadaan jasa konsultasi adalah kebutuhan pengadaan jasa yang melibatkan tenaga ahli.

Prosedur kegiatan pengadaan barang (Rutin untuk perencanaan 1 tahun anggaran) : Diagram alir prosedur dapat dilihat pada Gambar 1.1 Penjelasan langkah­langkah :

1. Pengiriman surat ke unit kerja; kebutuhan barang ATK/Inventaris Pemrosesan membutuhkan 5 hari kerja pada awal bulan keempat tahun anggaran

2. Perencanaan Pengajuan pengadaan barang dari unit pengusul dengan alokasi waktu 20 hari kerja

3. Inventarisasi Inventarisasi kebutuhan barang oleh bagian perlengkapan membutuhkan waktu 10 hari kerja

4. Kompilasi pemilahan barang­barang yang diajukan dari unit pengusul membutuhkan waktu 10 hari kerja

5. Hasil kompilasi diusulkan ke Rektor melalui rapat pembahasan anggaran Hasil kompilasi yang diusulkan ke Rektor membutuhkan waktu 10 hari kerja

6. Evaluasi dan pematrikan untuk pengadaan tahun anggaran depan Evaluasi dan pematrikan kebutuhan pengadaan tahun anggaran depan membutuhkan waktu 20 kerja

7. Verifikasi Anggaran Verifikasi RAB kebutuhan barang dalam Anggaran Tahunan;

8. Proses Pengadaan Proses pengadaan dilakukan melalui mekanisme Pelelangan terbagi per paket­paket kegiatan, dengan per satu kegiatan membutuhkan maksimal 120 hari kerja

9. Penyerapan anggaran melalui mekanisme proses pelelangan Proses penyerapan anggaran melalui penunjukan langsung, pemilihan langsung dan pelelangan umum awal bulan ketujuh tahun anggaran

10. Penerimaan dan Pendistribusian Barang ke unit kerja Penerimaan dan pendistribusian barang ke unit kerja pengusul dilaksanakan setelah penyedia barang/jasa mengirimkan barang.

4

Gambar 1.1. Diagram alir pengadanaan rutin

PIMPINAN UNIT KERJA

DSP REKTOR BAGIAN ANGGARAN

BAGIAN PENGADAAN

Bagian Sarana & Prasarana

Bagian Inventaris

1. Pengiriman Surat ke Unit

Kerja

5. Hasil Kompilasi di Usulkan Ke Rektor Melalui Rapat Anggaran Dengan Pimpinan Unit Kerja

3. Inventarisasi Kebutuhan Barang

8. Proses Pengadaan

6. Evaluasi & Pematrikan Kebutuhan Barang

Selesai

2. Pengajuan Kebutuhan Barang Tahunan

4. Kompilasi Kebutuhan Barang

7. Verifikasi RAB

9. Penyerapan Anggaran

Melalui Proses Pelelangan 10. Penerimaan, Pendistribusian Barang ke Unit Kerja

5

Metoda Pelelangan Umum dengan Prakualifikasi, Pemilihan Langsung dan Penunjukan Langsung

Pengertian (1) Proses pelelangan adalah proses pemilihan penyedia barang dan jasa yang

dilaksanakan untuk pekerjaan yang nilainya di atas Rp.100.000.000,­ (2) Proses prakualifikasi adalah proses penilaian kemampuan usaha dan persyaratan

lainya seperti keahlian, pengalaman, kemampuan teknis, SDM yang andal, modal, peralatan dan alamat yang tetap dari penyedia barang dan jasa sebelum memasukkan penawaran.

(3) Proses Pemilihan Langsung adalah proses pemilihan penyedia barang dan jasa untuk nilai pekerjaan antara Rp.50.000.000,­ s.d Rp.100.000.000,­.

(4) Pelelangan Terbatas adalah pelelangan yang dilaksanakan untuk pekerjaan­ pekerjaan komplek yang diyakini hanya bisa diikuti oleh Penyedia barang dan jasa pada perusahaan tertentu dengan spesifikasi pekerjaan tertentu.

Porses dan Prosedur Diagram alir proses pelelangan umum dapat dilihat pada Gambar 1.2

Penjelasan langkah­langkah 1. Pengumuman Prakualifikasi, Panitia memberikan pengumuman kepada masyarakat luas

tentang adanya pekerjaan, yang didahului dengan penilaian kemampuan perusahaan. Pengumuman ini dilaksanakan 7 (tujuh) hari kerja. Pada Pelelangan Terbatas, pada prinsipnya sama dengan tata cara Pelelangan Umum, tetapi dalam pengumuman prakualifikasi harus dicantumkan batasan­batasan atau spssifikasi pekerjaan yang akan dilaksanakan, sehingga hanya perusahaan yang dipastikan dapat melaksanakan pekerjaan saja yang akan mengikuti Proses Pelelangan, yang biasanya diklarifikasi dulu oleh Panitia pengadaan barang dan jasa;

2. Pengambilan Dokumen Prakualifikasi, Masyarakat atau Perusahaan yang berminat mendaftarkan diri dan mengambil formulir isian Dokumentasi Kualifikasi;

3. Pemasukan Dokumen Prakualifikasi, Masyarakat atau Perusahaan memasukkan Dokumentasi Kualifikasi sesuai dengan syarat­syarat yang telah ditentukan, paling lambat 3 (tiga) hari setelah pengambilan Formulir Isian Dokumentasi Kualifikasi berakhir;

4. Evaluasi Dokumentasi Prakualifikasi, Panitia menilai Dokumentasi Kualifikasi dan menusun urutan pemenang prakualifikasi;

5. Penetapan Hasil Prakualifikasi, Pengguna barang dan jasa dalam hal ini adalah Pejabat sarana dan prasarana menetapkan urutan Pemenang Prakulaifikasi;

6. Pengumuman Hasil Prakualifikasi, Panitia mengumumkan pemenang prakualifikasi kepada peserta prakualifikasi;

7. Pengajuan Sanggahan Prakualifikasi, Panitiamemberikan kesempatan kepada peserta prakualifikasi untuk mengajukan sanggahan apabila merasa keberatan terhadap proses pengadaan dan hasil prakualifikasi, selama 5 hari sejak pengumuman;

8. Mengundang Peserta yang Lulus Prakualifikasi, Panitian mengundang peserta yang lulus prakualifikasi untuk mengambil Dokumen Penyedia Barang dan Jasa serta memasukan surat Penawaran/mengikuti lelang pekerjaan.

9. Pengambilan Dokumen Lelang Umum, Peserta lelang mengambil Dokumen Penyedia Barang dan Jasa, yaitu dokumen yang memmuat persyaratan administrasi/teknis, tata cara penilaian administrasi/teknis, jadwal pengadaan dll;

6

10. Penjelasan (Aanwejzing), Panitia memberikan Penjelasan secara rinci kepada peserta lelang tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Dokumen Penyedia Barang, dan Jasa dan membuat Berita Acara Penjelasan, apabila ada koreksi/perubahan, dimasukkan dalam Berita Acara sesuai dengan Pasal dan ayat dalam Dokumen Penyedia Barang, dan Jasa;

11. Pemasukan Penawaran, Peserta Lelang memasukkan dokumen Penawaran sesuai dengan syarat­syarat yang ditentukan;

12. Evaluasi Penawaran, Panitia meneliti dan mengevaluasi dokumen penawaran dan melaporkan kepada pengguna barang /jasa atau Pejabat sarana dan prasarana tentang urutan calon pemenang lelang;

13. Klarifikasi dan Negoisasi Penawaran, Antara Panitia dan Penyedia Barang/Jasa proses untuk mendapatkan harga yang disepakati, terutama harga­harga satuan yang lebih tinggi dari HPS, dan klarifikasi teknis untuk mendapatkan barang/jasa, yang sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Penyedia Barang/jasa. Proses ini hanya dilaksanakan dalam proses pemilihan penyedia barang/jasa dengan metode Pemilihan Langsung;

14. Pengusulan Pemenang, Penjabat sarana dan prasarana meminta persetujuan Pemenang Lelang kepada Rektor;

15. Persetujuan Pemenang Lelang, Atas nama Rektor, Pembantu Rektor II memberikan persetujuan Penyedia Barang/Jasa yang akan melaksanakan pekerjaan;

16. Pengumuman Pemenang Lelang, Panitia mengumumkan Pemenang Lelang kepada peserta lelalng;

17. Pengajuan Sanggahan, Panitia memberikan kesempatan kepada Peserta Lelalng untuk memberikan sanggahan jika merasa keberatan terhadap hasil pelelangan, selama 5 (lima) hari sejak pengumuman dan panitia wajib untuk menindak lanjuti;

18. Pengeluaran SKPPBJ, Pejabat sarana dan prasarana mengeluarkan Surat Keputusan Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa;

19. Penyerahan Jaminan Penawaran, Penyedia Barang/Jasa menyerahkan jaminan sebagai syarat untuk melaksanakan pekerjaan;

20. Penandatangan kontrak, penandatanganan Perjanjian Kerja antara Pejabat Sarana dan Prasarana sebagai Pengguna dan Pemenang lelang sebagai Penyedia Barang/Jasa;

21. Membuat BA Serah Terima Lapangan dan SPMK, Pejabat Sarana dan Prasarana dan Pemenang Lelang menandatangani Berita Acara Serah Terima Lapangan (lokasi yang akan dikerjakan) dan Pejabat Sarana dan Prasarana menyeluarkan surat perintah untuk Penyedia Jasa agar segera melaksanakan pekerjaan (SPMK);

22. Pelaksanaan Pekerjaan, Penyedia barang/jasa melaksanakan Pekerjaan di bawah pengawasan Panitia Pengawas dan Pemeriksa barang/jasa;

23. Pengawasan Pekerjaan, Panitia Pengawas dan Pemeriksa melakukan Pengawasan terhadap jalannya pekerjaan, sampai selesainya pekerjaan tersebut;

24. Serah Terima Pekerjaan I, Penyedia Barang/Jasa melaksanakan pekerjaan sampai selesai 100%, dan menyerahkan kepada Pejabat Sarana dan Prasarana, sehingga hasil pekerjaan dapat dimanfaatkan sebagai mana mestinya. Khusus pada pengadaan penyediaan barang, serah terima pekerjaan ini merupakan langkah terakhir. Masa Pemeliharaan barang diwujudkan dalam surat jaminan (garansi) barang, yang waktunya tergantung jenis barang, sednag pada pengadaan penyedia jasa konstruksi masih ada langkah­langkah berikutnya;

25. Masa Pemeliharaan, Penyedia jasa masih bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilaksanakan selama masa pemeliharaan yang tercantum dalam kontrak;

7

26. Pemeriksaaan Pekerjaan, Panitia Pengawas dan Pemeriksa melakukan pemeriksanaan dan jika tidak ada lagi kerusakan­kerusakan segera membuat laporan telah selesainya masa pemeliharaan;

27. Serah Terima Pekerjaan ke II, Setalah selesainya masa pemeliharaan, berarti telah selesai pula tugas penyedia Konstruksi, kemudian menyerahkan hasil pekerjaan yang kedua kalinya kepada Pejabat Sarana dan Prasarana.

Gambar 1.2. Diagram alir proses pelelangan umum PANITIA PENGGUNA JASA

(Pejabat SdP/ Pejabat Pembuat

Komitmen

REKANAN REKTOR PANITIA PEMERIKSA

4. Evaluasi Dokumentasi Prakualifikasi

2. Pengambilan Dokumen

Prakualifikasi 1. Pengumuman Prakualifikasi

3. Pemasukan Dokumen

Prakualifikasi

5. Penetapan Hasil

Prakualifikasi 6. Pengumuman

Hasil Prakualifikasi 7. Pengajuan

Sanggahan Prakualifikasi

8. Mengundang Peserta Lulus Prakualifikasi

9. Pengambilan Dokumen

Lelang Umum 10. Penjelasan (Anweizein)

11. Pemasukan Penawaran

12. Evaluasi Penawaran

13. Klarifikasi Negoisasi Penawaran

14. Pengusulan Pemenang

15. Persetujuan Pemenang Lelalng

16. Pengumuman Pemenang Lelang

Proses Pemilihan langsung

Proses Lelang Prakualifikasi dan Lelang Terbatas

A

9

PANITIA PENGGUNA JASA (Pejabat SdP/

Pejabat Pembuat Komitmen

REKANAN REKTOR PANITIA PEMERIKSA

18. Pengeluaran SKPPBJ

19. Penyerahan Jaminan

Penawaran

A

17. Pengajuan Sanggahan

20. Penandatangan Kontrak

21. Membuat BA Serah Terima Lapangan dan SPMK

22. Pelaksanaan Pekerjaan

23. Pengawasan Pekerjaan

26. Pemeriksaan Pekerjaan

24. Serah Terima Pekerjaan I

27. Serah Terima Pekerjaan II

25. Masa Pemeliharaan

Selesai

10

Metoda Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi

Pengertian (1) Proses pelelangan adalah proses pemilihan penyedia barang dan jasa yang

dilaksanakan untuk pekerjaan yang nilainya di atas Rp.100.000.000,­ (2) Proses pascakualifikasi adalah proses penilaian kemampuan usaha dan

persyaratan lainya seperti keahlian, pengalaman, kemampuan teknis, SDM yang andal, modal, peralatan dan alamat yang tetap dari penyedia barang dan jasa setelah memasukkan penawaran.

Porses dan Prosedur Diagram alir proses pelelangan umum dapat dilihat pada Gambar 1.3

Penjelasan langkah­langkah 1. Pengumuman Pelelangan Umum, Panitia memberikan pengumuman kepada

masyarakat luas untuk mengikuti pelelangan pekerjaan, dimana penilaian kemampuan perusahaan dilakukan terhadap peserta yang diusulkan menjadi Pemenang. Pemasukan dokumen kualifikasi perusahaan bersamaan dengan dokumen penawaran. Pengumuman ini dilaksanakan 7 (tujuh) hari kerja.

2. Pendaftaran Pelelangan dan Pengambilan Dokumen Penyedia Barang/Jasa, Masyarakat atau Perusahaan yang berminat dan sesuai dengan kriteria/kualifikasi pekerjaan mendaftarkan diri untuk mengikuti penawaran pekerjaan yang akan dilaksanakan dan mengambil Dokumen Penyedia Barang/Jasa, yaitu dokumen yang memuat persyaratan adminstrasi/teknis, tata cara penilaian adminstrasi/teknis, jadwal pengadaan dll.;

3. Penjelasan Dokumen Penyedia Barang dan Jasa, Panitia memberikan penjelasan secara rinci kepada peserta lelang tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Dokumen Penyedia Barang/Jasa dan membuat Berita Acara Penjelasan. Apabila ada koreksi/perubahan, dimasukkan dalam Berita Acara sesuai dengan Pasal dan ayat dalam Dokumen Penyedia Barang/Jasa.

4. Pemasukan Dokumen Penawaran, Peserta Lelang memasukkan dokumen Penawarandalam sampul tertutup, sesuai dengan syarat­syarat yang ditentukan;

5. Membuka Dokumen Penawaran, Panitia membuka Sampul Dokumen Penawaran dihadapan peserta lelang.

6. Evaluasi Dokumen Penawaran, Panitia meneliti dan mengevaluasi dokumen penawaran sekaligus dokumen kualifikasi dan melaporkan kepada pengguna barang /jasa atau Pejabat sarana dan prasarana tentang urutan calon pemenang lelang;

7. Pengusulan Pemenang Lelang, Pengguna Barang/Jasa atau Penjabat sarana dan prasarana meminta persetujuan Pemenang Lelang kepada Rektor;

8. Persetujuan Pemenang Lelang, Atas nama Rektor, Pembantu Rektor II memberikan persetujuan Penyedia Barang/Jasa yang akan melaksanakan pekerjaan;

9. Pengumuman Pemenang Lelang, Panitia mengumumkan Pemenang Lelang kepada peserta lelalng;

10. Pengajuan Sanggahan, Panitia memberikan kesempatan kepada Peserta Lelalng untuk memberikan sanggahan jika merasa keberatan terhadap hasil pelelangan, selama 5 (lima) hari sejak pengumuman dan panitia wajib untuk menindak lanjuti;

11

11. Pengeluaran SKPPBJ, Pengguna Barang/Jasa atau Pejabat sarana dan prasarana mengeluarkan Surat Keputusan Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ);

12. Penandatangan kontrak, penandatanganan Perjanjian Kerja antara Pejabat Sarana dan Prasarana sebagai Pengguna dan Pemenang lelang sebagai Penyedia Barang/Jasa;

13. Membuat BA Serah Terima Lapangan dan SPMK, Pejabat Sarana dan Prasarana dan Pemenang Lelang menandatangani Berita Acara Serah Terima Lapangan (lokasi yang akan dikerjakan) dan Pejabat Sarana dan Prasarana menyeluarkan surat perintah untuk Penyedia Jasa agar segera melaksanakan pekerjaan (SPMK Berita Acara serha terima lapangan hanya untuk pengadaan penyedia jasa konstruksi);

14. Pelaksanaan Pekerjaan, Penyedia barang/jasa melaksanakan Pekerjaan di bawah pengawasan Panitia Pengawas dan Pemeriksa Bbarang/jasa;

15. Pengawasan dan Pemeriksaan Pekerjaan, Panitia Pengawas dan Pemeriksa melakukan Pengawasan terhadap jalannya pekerjaan, sampai selesainya pekerjaan tersebut;

16. Serah Terima Pekerjaan I, Penyedia Barang/Jasa melaksanakan pekerjaan sampai selesai 100%, dan menyerahkan kepada Pejabat Sarana dan Prasarana, sehingga hasil pekerjaan dapat dimanfaatkan sebagai mana mestinya. Khusus pada pengadaan penyediaan barang, serah terima pekerjaan ini merupakan langkah terakhir. Masa Pemeliharaan barang diwujudkan dalam surat jaminan (garansi) barang, yang waktunya tergantung jenis barang, sednag pada pengadaan penyedia jasa konstruksi masih ada langkah­langkah berikutnya;

17. Masa Pemeliharaan, Penyedia jasa masih bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilaksanakan selama masa pemeliharaan yang tercantum dalam kontrak;

18. Pemeriksaaan Pekerjaan, Panitia Pengawas dan Pemeriksa melakukan pemeriksanaan dan jika tidak ada lagi kerusakan­kerusakan segera membuat laporan telah selesainya masa pemeliharaan;

19. Serah Terima Pekerjaan ke II, Setalah selesainya masa pemeliharaan, berarti telah selesai pula tugas penyedia Konstruksi, kemudian menyerahkan hasil pekerjaan yang kedua kalinya kepada Pejabat Sarana dan Prasarana.

PANITIA REKANAN PENGGUNA JASA (Pejabat SdP/ Pejabat Pembuat Komitmen

REKTOR PANITIA PEMERIKSA

2. Pendaftaran dan

Pengambilan Dokumen

1. Pengumuman Pelelangan Umum

3. Penjelasan Dokumen Penyedia

Barang/Jasa 4. Pemasukan Dokumen Penawaran

6. Evaluasi Dokumen Penawaran

7. Pengusulan Pemenang Lelang

8. Persetujuan Pemenang Lelalng

9. Pengumuman Pemenang Lelang

5. Membuka Dokumen Penawaran dan Membuat BA Pembukaan

Dokumen

10. Pengajuan Sanggahan

11. Pengeluaran SKPPBJ

12. Penyerahan Jaminan

Penawaran

13. Membuat BA Serah Terima Lapangan dan SPMK

14. Pelaksanaan Pekerjaan

15. Pengawasan Pekerjaan

16. Serah Terima Pekerjaan I

17. Masa Pemeliharaan

19. Serah Terima Pekerjaan II

18. Pemeriksaan Pekerjaan

Selesai

Gambar 1.3. Diagram alir proses pelelangan umum pascakualifikasi

Metoda Penunjukan Langsung

Pengertian Metode Penunjukan Langsung adalah Pemilihan Penyedia barang dan Jasa untuk : Pekerjaan yang nilainya di bawah Rp.50.000.000,­ • Untuk jenis pekerjaan yang komplek atau hanya beberapa perusahaan yang

diyakini bisa melaksanakan pekerjaan tersebut. • Karena keadaan mendesak misal karena bencana alam. • Karena hanya ada 1 pendaftar/tidak ada yang mendaftar walaupun sudah

dilaksanakan pengumuman ulang. • Karena rahasia negara.

Porses dan Prosedur Diagram alir proses pelelangan umum dapat dilihat pada Gambar 1.4

Penjelasan langkah­langkah 1. Mengundang Peserta Terpilih, Panitia memberikan undangan kepada penyedia

barang/jasa yang telah ditunjuk dan dipandang mempunyai spesifikasi/mampu mengerjakan pekerjaan yang akan dilaksanakan.

2. Pengambilan Dokumen Penyedia Barang/Jasa, Penyedia barang/jasa mengambil Dokumen Penyedia Barang/Jasa, yaitu dokumen yang memuat persyaratan adminstrasi/teknis, tata cara penilaian adminstrasi/teknis, jadwal pengadaan dll.;

3. Memasukkan Dokumen Prakualifikasi, Sebelum mengajukan Penawaran secara tertulis, penyedia barang/jasa memsukkan dokumen kualifikasi yang memuat kemampuan perusahaan di bidang administrasi, teknik, finansial, tenaga kerja/tenaga ahli dll.;

4. Memeriksa Dokumen Prakualifikasi, Panitia meneliti dokumen prakualifikasi penyedia barang/jasa untuk menilai kemampuan perusahaan;

5. Penjelasan Dokumen Prakualifikasi, Panitia memberikan penjelasan secara rinci kepada peserta lelang tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dokumen penyedia barang/jasa dan membuat Berita Acara penjelasan apabila ada koreksi/perubahan, dimasukkan dalam Berita Acara sesuai dengan pasal da ayat Dokumen penyedia barang/jasa;

6. Memasukkan Dokumen Penawaran, Peserta lelang memasukkan dokumen penawaran daalm sampul tertutup, sesuai dengan syarat­syarat yang telah ditentukan;

7. Membuka dan Evaluasi Dokumen Penawaran, Panitian membuka sampul Dokumen Penawaran dan meneliti dokumen penawaran;

8. Klarifikasi dan Negosiasi Penawaran, Panitia melakukan klarifikasi dan negosiasi baik teknis maupun harga terhadap penawaran yang diajukan oleh penyedia barang/jasa;

9. Melaporkan dan Pengusulan Pemenang, Panitia meloporkan hasil proses dan mengusulkan penyedia barang/jasa kepada Rektor;

10.Pengeluaran SKPPBJ, Pengguna Barang/Jasa atau Pejabat sarana dan prasarana mengeluarkan Surat Keputusan Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SKPPBJ);

11.Penandatanganan Kontrak, Penandatanganan Perjanjian Kerja antara Pejabat Sarana dan Prasarana sebagai Pengguna dan Pemenang lelang sebagai Penyedia Barang/Jasa;

12.Membuat BA Serah Terima Lapangan dan SPMK, Pejabat Sarana dan Prasarana dan Pemenang Lelang menandatangani Berita Acara Serah Terima Lapangan

14

(lokasi yang akan dikerjakan) dan Pejabat Sarana dan Prasarana menyeluarkan surat perintah untuk Penyedia Jasa agar segera melaksanakan pekerjaan (SPMK Berita Acara serah terima lapangan hanya untuk pengadaan penyedia jasa konstruksi);

13.Pelaksanaan Pekerjaan, Penyedia barang/jasa melaksanakan Pekerjaan di bawah pengawasan Panitia Pengawas dan Pemeriksa Bbarang/jasa;

14.Pengawasan dan Pemeriksaan Pekerjaan, Panitia Pengawas dan Pemeriksa melakukan Pengawasan terhadap jalannya pekerjaan, sampai selesainya pekerjaan tersebut;

15.Serah Terima Pekerjaan I, Penyedia Barang/Jasa melaksanakan pekerjaan sampai selesai 100%, dan menyerahkan kepada Pejabat Sarana dan Prasarana, sehingga hasil pekerjaan dapat dimanfaatkan sebagai mana mestinya. Khusus pada pengadaan penyediaan barang, serah terima pekerjaan ini merupakan langkah terakhir. Masa Pemeliharaan barang diwujudkan dalam surat jaminan (garansi) barang, yang waktunya tergantung jenis barang, sednag pada pengadaan penyedia jasa konstruksi masih ada langkah­langkah berikutnya;

16. Masa Pemeliharaan, Penyedia jasa masih bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilaksanakan selama masa pemeliharaan yang tercantum dalam kontrak;

17. Pemeriksaaan Pekerjaan, Panitia Pengawas dan Pemeriksa melakukan pemeriksanaan dan jika tidak ada lagi kerusakan­kerusakan segera membuat laporan telah selesainya masa pemeliharaan;

18. Serah Terima Pekerjaan ke II, Setalah selesainya masa pemeliharaan, berarti telah selesai pula tugas penyedia Konstruksi, kemudian menyerahkan hasil pekerjaan yang kedua kalinya kepada Pejabat Sarana dan Prasarana.

PANITIA REKANAN PENGGUNA JASA (Pejabat SdP/ Pejabat Pembuat Komitmen

REKTOR PANITIA PEMERIKSA

2. Pengambilan Dokumen Kulaifikasi

1. Mengundang Calon Peserta

Terpilih

3. Memasukan Dokumen

Prakualifkasi

6. Memasukan Dokumen Penawaran

9. Pengusulan Pemenang Lelang

9a. Persetujuan Pemenang Lelalng

5. Penjelasan Dokumen

Prakualifikasi

10. Pengeluaran SKPPBJ

12. Membuat BA Serah Terima Lapangan dan SPMK

13. Pelaksanaan Pekerjaan

14. Pengawasan Pekerjaan

15. Serah Terima Pekerjaan I

16. Masa Pemeliharaan

18. Serah Terima Pekerjaan II

17. Pemeriksaan Pekerjaan

Selesai

4. Memeriksa Dokumen

Prakualifkasi

7. Membuka dan Evaluasi Dokumen Penawaran

8. Klarifikasi dan Negosiasi Penawaran

11. Penandatanganan Kontrak

Gambar 1.4. Proses pelelangan umum pascakualifikasi

16

Permintaan Barang

Pengertian Permintaan barang habis pakai maupun barang inventaris dari unit kerja di lingkungan unit kerja kantor pusat UB ke Direktorat Sarana dan Prasarana UB.

Porses dan Prosedur Diagram alir proses permintaan barang dapat dilihat pada Gambar 1.5

Penjelasan langkah­langkah 1. Mengajukan Surat Permintaan, Pemohonl dari unit kerja mengajukan surat

permintaan barang ke DSP, dengan spesifikasi barang harus jelas dan lengkap;

2. Verifikasi Kelayakan, DSP melakukan kelayakan barang yang diminta dan kesesuaian permintaan barang analisa teknis yang diajukan unit kerja. Bila hasil verifikasi tidak layak maka proses selesai, jika layak maka proses dilanjutkan ke langkah berikutnya;

3. Cek Ketersediaan, DSP memeriksa ketersidiaan barang tersebut di gudang persediaan UB. Bila barang tersedia maka dilanjutkan ke langkah 4, jika barang tidak tersedia maka dilanjutkan ke langkah 6;

4. Membuat DO (Devivery Order), DSP membuat DO jika barang tersebut telah tersedia;

5. Mengambil Barang, Pemohon dari unit kerja mengambil barang yang diminta dengan menunjukkan DO. Pengambilan barang dapat dilakukan di gudang persediaan maupun di DSP sesuai dengan jenis barang yang diminta dan selanjutnya jenis barang dan jumlahnya dicatatkan pada Buku Induk Inventaris;

6. Survey dan Membuat RAB, DSP melakukan survey harga barang yang diminta di pasaran dan menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB);

7. Verifikasi RAB, Satuan Audit Internal melakukan verifikasi RAB yang diajukan DSP;

8. Persetujuan RAB, Hasil verifikasi RAB dari SAI kemudian diajukan persetujuannya kepada Bagian Keuangan;

9. Melaksanakan Pengadaan Penyedia barang, Panitia Pengadaan melakukan proses pengadaan barang dengan metode menyesuaikan nilai barang;

10. Membuat DO, Lihat langkah 4;

11. Mengambil Barang, Lihat langkah 5.

UNIT KERJA PEMOHON

DSP SATUAN AUDIT INTERNAL

BAGIAN KEUANGAN

PANITIA PENGADAAN

BAGIAN GUDANG DIR­DSP

Ada

1. Mengajukan Surat

Permohonan 2. Verifikasi Kelayakan

Selesai

Tdiak layak

3. Cek Ketersediaan

Barang

4. Membuat DO

Tidak Ada

5. Mengambil Barang

6. Survey dan Membuat RAB

Selesai 7. Verifikasi

RAB 8. Menyetujui

RAB 9.

Melaksanakan Pengadaan Penyedia barang

10. Mengeluarkan DO

5. Mengambil Barang

Selesai

Gambar 1.5. Diagram alir proses permintaan barang

18

P PR RO OS SE ED DU UR R O OP PE ER RA AS SI IO ON NA AL L S ST TA AN ND DA AR R P PE EM ME EL LI IH HA AR RA AA AN N A AS SE ET T

U Un ni iv ve er rs si it ta as s B Br ra aw wi ij ja ay ya a

Departemen Pendidikan Nasional UNIVERSITAS BRAWIJAYA

19

II. PEMELIHARAAN ASET Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung dan Prasarana Umum Pengertian

Pemeliharaan dan perbaikan gedung dibatasi pada gedung­gedung yang menjadi tanggung jawab universitas, seperti Gedung Kantor Pusat, Perpustakaan dan Gedung Ruang Kuliah Bersama, sedang prasarana umum meliputi, pos satpam, jalan, trotoar, saluran air hujan, pagar dan lampu penerangan jalan.

Proses dan Prosedur Diagram Alir Proses dan Prosedur Pemeliharaan, Perbaikan Gedung dan Prasarana Umum pada Gambar 2.1.

Penjelasan Langkah­Langkah 2. Mengajukan Surat Permohonan, Pemohon dari unit kerja membuat surat

permohonan yang ditujukan kepada Rektor; 3. Mengecek Alokasi dana, Atas dasar deposisi Rektor, Direktorat SP mengecek

alokasi dana untuk memperbaiki atau memelihara gedung/prasarana umum yang diajukan;

4. Disoposisi Cek Lapangan, Apabila alokasi dana tersedia, maka Direktur SP mengeluarkan disposisi untuk cek lapangan. Cek dan survey lapangan dimaksudkan untuk mengetahui kondisi sebenarnya terkait dengan jenis permohonan yang diajukan;

5. Cek Lapangan dan Menyusun RAB, Sub Bagian Prasarana melakukan cek lapangan kemudian menggambar rencana perbaikan dan menghitung RAB;

6. Verifikasi RAB, SAI melakukan verifikasi terhadap harga satuan bahan yang telah disusun (RAB);

7. Memberikan Persetujuan, Bagian Keuangan memberikan persetujuan terhadap RAB hasil verifikasi;

8. Melaksanakan Kegiatan, Sub bagian Prasarana melaksanakan kegiatan pemeliharaan/perbaikan secara langsung atau dengan cara pengadaan penyedia jasa pemborongan.

UNIT KERJA PEMOHON

DSP REKTOR SATUAN AUDIT INTERNAL

BAGIAN KEUANGAN

BAGIAN PRASANA DIR­DSP

1. Mengajukan Surat

Permohonan 2. Mengecek Alokasi Dana

4. Cek Lapangan & Menyusun

RAB

5. Verifikasi RAB

6. Memberikan Persetujuan

7. Melaksanakan

Kegiatan

Selesai

Gambar 2.1. Diagram alir proses pemeliharaan gedung dan prasarana umum

­Rehab Ringan ­Rehab Sedang ­Rehab Berat

3. Disposisi Cek Lapangan

Pemeliharaan Kendaraan Dinas di UB Pengertian

Pemeliharaan kendaraan dinas di UB adalah aktifitas proses pemeliharaan kendaraan dalam upaya selalu pada kondisi kendaraan yang prima untuk menunjang kegiatan kedinasan di lingkungan UB.

Proses dan Prosedur Diagram Alir Proses dan Prosedur Pemeliharaan, Kendaraan Dinas pada Gambar 2.1.

Penjelasan Langkah­Langkah 1. Membuat Surat Permohonan, Pemohon dari unit kerja membuat surat

permohonan yang ditujukan kepada Bagian Pemeliharaan dilampiri fotokopi STNK; 2. Cek Kondisi Kendaraan, Bagian Pemeliharaan UB melakukan cek kondisi

kendaraan kerusakan yang terjadi atau kondisi yang mengharuskan berada pada kondisi ringan, sedang dan berat;

3. Melaksanakan Pemeliharaan/Perbaikan Ringan, Pemeliharaan yang meliputi (ganti olie mesin, olie gardan, olie persneleng, olie transmisi, grease, tambah accu, minyak rem, ganti olie power steering, semprot filter dan ganti filter solar, filter olie dan filter udara) jangka waktu pemeliharaan dilakukan 5 kali dalam setahun atau capaian jumlah kilometer yang mensyaratkan.

4. Melaksanakan Pemeliharaan/Perbaikan Sedang, Pemeliharaan yang meliputi (tune up, service rem, service radiator, ganti lager roda, ganti kampas rem, perbaikan kabel lampu, ganti van belt, perbaikan dynamo isi, dynamo stater, service compresor, service blower, spooring, balance ban dan service bosh pump) jangka waktu pemeliharaan dilakukan 2­3 kali dalam setahun.

5. Melaksanakan Pemeliharaan/Perbaikan Berat, ( ganti kampas kopling, ganti timing belt, pengecatan, skur klep, ganti per seker, ganti master rem) jangka waktu pemeliharaan dilakukan setiap 5 tahun sekali.

6. Menyusun RAB dan Meminta Persetujuan, Bagian Pemeliharaan menyusun RAB dan meminta disposisi pada pimpinan yang berwenang.

7. Persetujuan RAB, Pemohon melakukan persetujuan ke Bagian Keuangan. 8. Melaksanakan Kegiatan Pemeliharaan, Pemohon mengirimkan kendaraan ke

bengkel yang dipercaya selama ini yang melakukan perawataan

22

Gambar 2.1. Diagram alir proses pemeliharaan kendaraan dinas

UNIT KERJA PEMOHON

DSP BAGIAN KEUANGAN

SubBAg Pemeliharaan

DIR­DSP

1. Mengajukan Surat

Permohonan

2. Cek Kondisi Kendaraan

7. Menyetujui RAB

8. Melaksanakan Kegiatan

Selesai

3. Melaksanakan Pemeliharaan

Ringan

4. Melaksanakan Pemeliharaan

Sedang

5. Melaksanakan Pemeliharaan

Berat

6. Menyusun RAB dan Meminta Disposisi

P PR RO OS SE ED DU UR R O OP PE ER RA AS SI IO ON NA AL L S ST TA AN ND DA AR R I IN NV VE EN NT TA AR RI IS SA AS SI I D DA AN N P PE EN NG GH HA AP PU US SA AN N A AS SE ET T

U Un ni iv ve er rs si it ta as s B Br ra aw wi ij ja ay ya a

Departemen Pendidikan Nasional UNIVERSITAS BRAWIJAYA

24

III. INVENTARISASI DAN PENGHAPUSAN ASET 3.1. Penghapusan Barang Inventaris Berupa Bangunan Gedung

Pengertian Penghapusan barang inventaris berupa bangunan gedung adalah menghapus barang inventrais berupa bangunan gedung dari dafar Buku Induk Inventaris milik negara di Uversitas Brawijaya

Proses dan Prosedur Diagram Alir Proses dan Prosedur dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Penjelasan Langkah­Langkah 1. Mengajukan permohonan penghapusan, unit kerja mengajukan permohonan

penghapusan bangunan gedung kepada Rektor; 2. Disposisi Cek Bangunan, Rektor mendisposisi pengecekan bangunan yeng akan

akan dihapus kepada DS&P. 3. Cek bangunan Gedung dan Membuat Panitia Peneliti, Direktur S&P membuat

usulan Panitia Penghapusan Bangunan Gedung. 4. Menerbitkan SK Panitia Penliti, Rektor menerbitkan SK Panitia Penelitian

Penghapusan barang inventaris berupa bangunan gedung. 5. Meneliti dan Membuat BAP, Pabitia Penelitian Penghapusan Barang Inventaris

berupa bangunan gedung, meneliti dan membuat Berita Acara Penelitian (BAP). 6. Mengajukan Usulan Penghapusan, Rektor mengajukan usulan penghapusan

barang inventaris berupa bangunnan gedung kepada Dinas Kimpraswil Jatim. 7. Meneliti dan Mengeluarkan Surat Rekomendasi, Dinas Kimpraswil Jatim

meneliti kondisi bangunan gedung yang disulkan akan dihapus dan mengeluarkan surat rekomendasi atas kelayakan bangunan gedung yang dihapus.

8. Mengusulkan Penghapusan, Rektor mengajukan usulan penghapusan ke Direktorat Jendral Anggaran (DJA) Jatim dilampiri Surat Rekomendasi dari Dinas Kimpraswil.

9. Meneliti dan Mengeluarkan Surat Rekomendasi, DJA Jatim meneliti dan mengeluarkan Surat Rekomendasi Penghapusan Barang Inventaris berupa bangunan gedung.

10. Mengusulkan Penghapusan, Rektor mengusulkan penghapusan barang inventaris berupa bangunan gedung kepada Menteri Pendidikan Nasional.

11. Menerbitkan SK Penghapusan, Menteri Pendidikan Nasional menerbitkan SK Penghapusan Barang Inventaris Berupa Bangunan Gedung.

12. Membentuk Panitia Lelang/Penjualan, Rektor membentuk Pantia Pelengan/Penjualan Barang Inventaris Berupa Bangunan Gedung.

13. Membuat Harga Limit, Panitia Penjualan membuat harga limit dan melaporkan kepada Rektor.

14. Mengajukan Pelaksanaan Lelang/Penjualan, Rektor mengajukan pelaksanaan lelang/penjualan barang inventaris berupa bangunan gedung kepada Pejabat Lelang.

15. Menentukan Jadwal Lelang/Penjualan, Pejabat lelang meneliti bangunan gedung milik negara yang akan dilelangkan dan menentukan jadwal lelang/penjualan.

25

16. Membuat Pengumuman Lelang/Penjualan, Rektor membuat pengumuman lelang/penjualan yang berisi tanggal dan tempat pendaftaran peserta maupun pelaksanaannya.

17. Melaksanakan Lelalng/Penjualan, Pejabat lelang bersama Panitia Penjualan melakukan penjualan barang inventaris melalui pelelangan umum.

18. Membongkar dan Mengambil Barang, Pemenang lelang membongkar dan mengangkut bongkaran bangunan gedung sesuai dengan ketentuan lelang dari Unit Kerja dengan menunjukkan bukti pembayaran yang sah dan surat bukti sebagai pemenang lelang.

19. Mengurangkan dari Daftar Buku Induk Barang Inventaris, Unit kerja tempat bangunan gedung yang dilelang mengurangkan dari Daftar Buku Induk Barang Inventaris dan KIB bangunan gedung.

20. Mengurangkan dari Daftar Buku Induk Barang Inventaris, Pengurus barang DS&P mengurangkan barang inventaris berupa bangunan gedung yang akan dihapus dari Daftar Buku Induk Barang Inventaris dan KIB bangunan gedung.

21. Membuat Laporan Pelaksanaan, Rektor membuat laporan penghapusan barang inventaris bangunan gedung ke Menteri Pendidikan Nasional.

22. Membuat Laporan Pelaksanaan, Menteri Pendidikan Nasional menerima Laporan Pelaksanaan Lelang/Penjualan Barang Inventarsi berupa Bangunan Gedung Milik Negara.

Pemenang Lelang Unit Kerja

DS&P Rektor

Panitia Peneliti

Panitia Lelang

Dinas Kimpraswil KPPLN DJA

Jatim Depdiknas Pengurus

Barang Seksi IP Subdit

Sarana Direktur S&P

1. Mengajukan permohonan penghapusan

2. Disposisi Cek

Bangunan

3. Membuat usulan panitia penelitian

4. Menerbitkan SK Panitia Penelitiaan

6. Mengajukan

usulan penghapusan

5. Meneliti & Membuat BAB

7. Meneliti & Mengeluarkan Rekomendasi

9. Meneliti& mengeluarkan rekomendasi

8. Mengajukan

usulan penghapusan

10. Mengusulkan penghapusan

12. Memben­ tuk Paniitia Lelang/Penju

alan

11. Menerbitkan

SK Penghapusan

13. Membuat harga limit & melaporkan

Gambar 3.1. Diagram alir proses penghapusan barang inventaris bangunan gedung

27

Pemenang Lelang Unit Kerja

DS&P Rektor

Panitia Peneliti

Panitia Lelang

Dinas Kimpraswil KPPLN DJA

Jatim Depdiknas Pengurus

Barang Seksi IP Subdit

Sarana Direktur S&P

14. Mengajukan pelaksanaan

Lelang

13. Membuat Harga Limit dan Melapor

15. Meneliti & menetapkan Waktu Lelang

17. Melaksana­ kan Lalang/ Penjualan

16. Membuat Pengumuman

Lelang

21. Membuat Laporan

Pelaksanaan Lelang

20. Mengurang­ kan dari BIBI dan KIB

19. Mengurang­ kan dari BIBI dan KIB

2. Membongkar

& Mengangkut

22. Menerima Laporan

Pelaksanaan Lelang/

Penjualan

Selesai

Penghapusan Barang Inventaris Berupa Kendaraan Bermotor Pengertian

Penghapusan barang inventaris berupa kendaraan bermotor adalah menghapus barang inventrais berupa kendaraan bermotor dari dafar Buku Induk Inventaris milik negara di Uversitas Brawijaya

Proses dan Prosedur Diagram Alir Proses dan Prosedur dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Penjelasan Langkah­Langkah 1. Rekap Usulan Penghapusan; Seksi Inventraisasi dan Penghapusan merekap

usulan penghapusan barang pengembalian berupa kendaraan bermotor yang rusak dan tidak dipakai lagi dari unit kerja di lingkungan Universitas Brawijaya;

2. Mengusulkan Panitia Peneliti, Direktur S&P membuat usulan Panitia Penghapusan barang Inventaris berupa kendaraan bermotor;

3. Menerbitkan SK Panitia Penliti, Rektor menerbitkan SK Panitia Penelitian Penghapusan barang inventaris berupa kendaraan bermotor;

4. Meneliti dan Membuat BAP, Pabitia Penelitian Penghapusan Barang Inventaris berupa kendaraan bermotor, meneliti dan membuat Berita Acara Penelitian (BAP).

5. Mengajukan Usulan Penghapusan, Rektor mengajukan usulan penghapusan barang inventaris berupa kendaraan bermotor kepada Dinas Perhubungan Jatim.

6. Meneliti dan Mengeluarkan Surat Rekomendasi, Dinas Perhubungan Jatim meneliti kondisi kendaraan bermotor yang diusulkan dihapus dan mengeluarkan surat rekomendasi atas kelayakan kendaraan bermotor yang akan dihapus.

7. Mengusulkan Penghapusan, Rektor mengajukan usulan penghapusan ke Direktorat Jendral Anggaran (DJA) Jatim dilampiri dengan Berita Acara (BA) Penelitian dari Panitia Penelitian Penghapusan UB dan Surat Rekomendasi dari Dinas Perhubungan Jatim.

8. Meneliti dan Mengeluarkan Surat Rekomendasi, DJA Jatim meneliti dan mengeluarkan Surat Rekomendasi Penghapusan Barang Inventaris berupa kendaraan bermotor.

9. Mengusulkan Penghapusan, Rektor mengusulkan penghapusan barang inventaris berupa kendaraan bermotor kepada Menteri Pendidikan Nasional.

10. Membentuk Panitia Lelang/Penjualan, Rektor membentuk Pantia Pelengan/Penjualan Barang Inventaris Berupa kendaraan berrmotor.

11. Membuat Harga Limit, Panitia Penjualan membuat harga limit dan melaporkan kepada Rektor.

12. Mengajukan Pelaksanaan Lelang/Penjualan, Rektor mengajukan pelaksanaan lelang/penjualan barang inventaris berupa kendaraan bermotor kepada Pejabat Lelang.

13. Meneliti dan Menentukan Jadwal Lelang/Penjualan, Pejabat lelang meneliti barang milik negara yang akan dilelangkan dan menentukan jadwal pelaksanaan lelang/penjualan.

14. Membuat Pengumuman Lelang/Penjualan, Rektor membuat pengumuman lelang/penjualan yang berisi tanggal dan tempat pendaftaran peserta maupun pelaksanaannya.

15. Melaksanakan Lelalng/Penjualan, Pejabat lelang bersama Panitia Penjualan melakukan penjualan barang inventaris melalui pelelangan umum.

29

16. Mengambil Barang, Pemenang lelang mengambil barang berupa kendaraan bermotor, STNK, BPKB dan Surat Keterangan untuk mengurus balik nama kendaraan di Gudang UB dan atau di Unit Kerja, dengan menunjukkan bukti pembayaran yang sah dan surat bukti pemenang lelang.

17. Mengeluarkan Barang dan Mengurangkan dari Daftar Barang Titipan, Unit kerja tempat kendaraan bermotor yang dilelang mengeluarkan barang dan mengurangkan dari Daftar Barang Titipan.

18. Mengurangkan dari Daftar Buku Induk Barang Inventaris, Pengurus barang DS&P mengurangkan barang inventaris berupa kendaraan bermotor yang akan dihapus dari Daftar Buku Induk Barang Inventaris.

19. Membuat Laporan Lelang/Penjualan, Rektor membuat laporan penghapusan barang inventaris kendaraan bermotor ke Menteri Pendidikan Nasional.

20. Meneerima Laporan Pelaksanaan Lelang/Penjualan, Menteri Pendidikan Nasional menerima Laporan Pelaksanaan Lelang/Penjualan Barang Inventarsi berupa kendaraan bermotor.

Pemenang Lelang Unit Kerja

DS&P Rektor

Panitia Peneliti

Panitia Lelang

Dinas Perhubungan KPPLN DJA

Jatim Depdiknas Gudang Pengurus

Barang Subdit Sarana

Direktur S&P

1. Rekap Usulan

penghapusan

2. Mengusulkan

Panitia Peneliti

3. Menerbitkan SK Panitia Peneliti

4. Meneliti dan Membuat

BAP

5. Mengajukan

Usulan Penghapusan

6. Meneliti & Mengeluarkan

Surat Rekomnedasi

7. Mengajukan

Usulan Penghapusan

8. Meneliti & Menerbitkan Rekomnedasi

9. Mengusulkan Penghapusan

10. Menerbitkan

SK Penghapusan

12. Membuat harga limit

11. Membentuk

Panitia Lelang

Gambar 3.2. Diagram alir proses penghapusan barang inventaris kendaraan bermotor

31

Pemenang Lelang Unit Kerja

DS&P Rektor

Panitia Peneliti

Panitia Lelang

Dinas Perhubungan KPPLN DJA

Jatim Depdiknas Gudang Pengurus

Barang Subdit Sarana

Direktur S&P

12. Membuat harga limit

13. Mengajukan pelaksanaan

Lelang

14. Meneliti & menetapkan Waktu Lelang

15. Membuat Pengumuman

Lelang

16. Melaksana­kan Lalang/ Penjualan

17. Mengambil Barang

18. Mengeluarkan barang dan mengurangkan pada daftar titipan barang

19. Mengurang­ kan pada BIBI

20. Membuat Laporan Pelaksanaan Lelang

21. Menerima Laporan

Pelaksanaan Lelang/

Penjualan

Selesai