usulan penelitian tindakan kelas

28
A. PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam masyarakat, bangsa dan negara. Berbagai usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran, peningkatan kualitas kemampuan guru, dan lain sebagainya, merupakan suatu upaya ke arah peningkatan mutu pembelajaran. Banyak hal yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah bagaimana cara menciptakan suasana belajar yang baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan belajar siswa agar siswa bergairah dan berkembang sepenuhnya selama proses belajar berlangsung. Untuk itu seharusnya guru 1

Upload: akhmadsaekhu

Post on 02-Jul-2015

110 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

A. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya. Untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dalam

masyarakat, bangsa dan negara.

Berbagai usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran,

peningkatan kualitas kemampuan guru, dan lain sebagainya, merupakan suatu upaya

ke arah peningkatan mutu pembelajaran. Banyak hal yang dapat ditempuh untuk

mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah bagaimana cara menciptakan suasana

belajar yang baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan belajar siswa agar siswa

bergairah dan berkembang sepenuhnya selama proses belajar berlangsung. Untuk itu

seharusnya guru mencari informasi tentang kondisi mana yang dapat meningkatkan

pembelajara di sekolah dasar.

Permasalahan yang umum terjadi di SD adalah rendahnya hasil belajar

matematika siswa. Hal ini terbukti bila diadakan ulangan harian per pokok bahasan

selalu hasil belajar matematika di bawah rata-rata mata pelajaran lainnya. Hasil

belajar matematika siswa lebih rendah lagi pada pokok bahasan luas permukaan

bangun datar. Macam-macam bangun data adalah bentuk-bentuk bangun datar.

Materi ini merupakan materi yang sulit bagi siswa.

Beberapa kemungkinan penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam materi

luas permukaan bangun dataadalah:

1

Page 2: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

a. Materi betuk-bentuk bangun data bersifat abstrak. Siswa sukar

membedakan antara bentuk gmbar bangun datar

b. Tidak mantapnya konsep tentang macam-macam bangun datar.

c. Penggunaan media yang kurang tepat atau tidak menggunakan media

sama sekali yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Padahal media

amat penting dalam pembelajaran matematika. Higgis dalam Ruseffendi

(1993: 144) mengatakan bahwa keberhasilan 60 % lawan 10 % bila

menggunakan media dibandingkan dengan tidak menggunakan media.

Untuk mengatasi permasalaha di atas, langkah yang perlu dilaksanakan adalah

dengan menggunakan media. Media tersebut bernama media bangun datar yang

dapat membelajarkan siswa secara optimal.

Penggunaan media dapat dimanipulasikan, media merupakan lingkungan

belajar yang sangat menunjang untuk tercapainya optimalisasi dalam pembelajaran,

karena media merupakan jembatan belajar yang awalnya terdapat benda-benda

konkret seperti pengalaman anak. Pada jembatan selanjutnya terdapat semi konkret

seperti benda-benda tiruan. Berikutnya lagi terdapat semi abstrak berupa gambar-

gambar, dan selanjutnya terdapat abstrak berupa kata-kata.

Melalui media bangun datar materi yang bersifat abstrak dapat menjadi

konkret. Siswa akan mengetahui dan melihat komponen – komponen bangun datar

Dengan perantara media inilah siswa dapat membedakan antara sisi pada bangun

datar dan sisi pada bangun ruang. Selain itu dengan media siswa dapat melihat secara

2

Page 3: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

langsung bentuk bentuk sisi dan sekaligus mengingat kembali tentang luas luas

bangun datar .

Selanjutnya Rahmanelli (2005:237) menyatakn apabila anak terlibat dan

mengalami sendiri serta ikut serta dalam proses pembelajaran maka hasil belajar

siswa akan lebih baik , disamping itu pelajaran akan lebih lama diserap dalam ingatan

siswa.

B. PERMASALAHAN

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas maka perumusan masalah yang akan

dikemukakan adalah :

” Bagaimana hasil belajar siswa kelas I SD Negeri Songgom 03

Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes setelah menggunakan media bangun

datar ?

2. Pemecahan masalah

Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dapat digunakan

media sehingga anak terlibat secara langsung dan pelajaran akan lebih lama

diserap dalam ingatan anak.

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Agar dapat mengkongkritkan pembelajaran dan dapat melibat siswa

dalam pembelajaran matematika sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi

siswa.

3

Page 4: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan media dalam

pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

F. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi siswa

Meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika sehingga

hasil belajarnya juaga meningkat

2. Bagi Guru

Sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajarandan dapat menoptimalkan

penggunaan media dalam pembalajaran metematika.

3. Bagi Sekolah

Meningkatkan hasil belajar matematika akan meningkatkan juga citra sekolah

di mata masyarakat.

4. Bagi penulis

Pengalaman yang berharga untuk melaksankan tugas di masa yang akan datang

4

Page 5: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

BAB II. KAJIAN TEORI PUSTAKA

A. Hasil Belajar

Darmansyah (2006:13) menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian

terhadap kemampuan siswa yang ditentukan dalam bentuk angka. Dari pendapat di

atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah hasil

penilaian terhadap kemampuan siswa setelah menjalani proses pembelajaran. Cece

Rahmat ( dalam Zainal Abidin. 2004:1 ) mengatakan bahwa hasil belajar adalah “

Penggunaan angka pada hasil tes atau prosedur penilaian sesuai dengan aturan

tertentu, atau dengan kata lain untuk mengetahui daya serap siswa setelah menguasai

materi pelajaran yang telah diberikan. Nana Sujana ( 1989:9 ) belajar didefinisikan

sebagai proses interaksional dimana pribadi menjangkau wawasan – wawasan baru

atau merubah sesuatu yang lama.

Selanjutnya peranan hasil belajar menurut Nasrun Harahab ( dalam Zainal

Abidin. 2004:2 ) yaitu :

a) Hasil belajar berperann memberikan informasi tentang kemajuan

belajar siswa setelah mengikuti PBM dalam jangka waktu tertentu

b) Untuk mengetahui keberhasilan komponen – komponen pengajaran

dalam rangka mencapai tujuan.

c) hasil belajar memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan

program perbaikan, pengayaan atau melanjutkan pada program

pengajaran berikutnya.

5

Page 6: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

d) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang

mengalami kegagalan dalam suatu program bahan pembelajaran.

e) Untuk keperluan supervise bagi kepala sekolah dan penilik agar guru

lebih berkompeten.

f) Sebagai bahan dalam memberikan informasi kepada orang tua siswa

dan sebagai bahan dalam mengambil berbagai keputusan dalam

pengajaran “.

B. Pengertian Matematika

Matematika adalah ilmu logika tentang bentuk susunan, besaran dan konsep–

konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya, matematika dapat dibagi kedalam

tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. James & James ( dalam Ruseffendi.

27:1993 ) menyatakan bahwa matematika bukanlah pengetahuan menyendiri yang

dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika untuk membantu

masalah social, ekonomi dan alam.

C. Pengertiam Media

Di dalam pengajaran dikenal beberapa istilah seperi peragaan atau

keperagaan. Tetapi dewasa ini istilah keperagaan ini telah mulai dipopulerkan dengan

istilah media. Kata media berasal dari bahasa latin dan secara harfiah berarti perantara

atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim

kepenerima pesan.

6

Page 7: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

Arif. S. Sadiman ( 6:1999 ) yang mengutip pendapat Gagne menyebut media

“ berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya

untuk belajar”. National Education Association ( NEA ) dalam abdul halim ( 11:2002

) mendefinisikan media sebagai “ benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar,

dibaca atau dibicarakan dan dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar “. Senada

dengan itu Ruseffendi ( 141:1993 ) menyatakan bahwa :

“ Media merupakan alat bantu untuk mempermudah siswa

memahami konsep matematika. Alat bantu itu dapat berwujud

benda kongkrit, seperti : batu-batuan, dan kacang-kacangan.

Untuk menerapkan konsep bilangan, kubus ( bendanya ) untuk

memperjelas konsep titik, ruas garis, daerah bujur sangkar

dan wujud dari kubus itu sendiri, serta benda-benda bidang

beraturan untuk menerangkan konsep bangun datar dan

bangun ruang “.

Pendapat-pendapat di atas memiliki kesamaan yaitu media adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima,

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa, diharapkan

hasil siswa belajar dapat ditingkatkan setelah menggunakan media.

1. Jenis-jenis Media

Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika pada

tingkat sekolah dasar meliputu berbagai macam bentuk. Adapun jenis-jenis

dari media adalah sebagai berikut : (a) benda asli yang berada dilingkungan

7

Page 8: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

siswa. (b) papan planel. (c) lambing bilangan. (d) dekak-dekak. (e) model

bangun datar. (f) papan berpaku. (g) model bangun ruang. Menurut Wina

Sanjaya ( 2006:171) media yang digunakan harus sesuai dengan materi

pembelajaran. Agar penulisan laporan ini lebih terarah nantinya maka

penulis akan membatasi tentang jenis media bangun ruang.

2. Pengertian Media Bangun Ruang

Bangun Datar adalah sejenis benda ruang beraturan yang memiliki

rusuk, sisi dan titik sudut. Media bangun datar menyerupai kotak, dengan

bentuk massif, berongga, dan kerangka. Bentuk–bentuk bangun datar sudah

dikenal siswa dikelas I adalah bangun segitiga, balok, tabung, prisma,

kerucut, limas, dan bola. Bentuk-bentuk tersebut akan dipelajari kembali di

kelas I dengan pembahasannya dititik beratkan pada pengenalan bentuk-

bentuk bangun datar , seperti : segitiga,lingkaran kubus, balok dan tabung.

Untuk lebih jelasnya penulis akan menjelaskan pengertian bnagun datar satu

persatu Sartono Wirodikromo (2:2003) mendefinisikan kubus, balok, dan

tabung sebagai berikut : “

a) Kubus yaitu sebuah benda ruang yang dibatasi oleh 6 bidang datar

yang masing-masing berbentuk persegi yang sama dan sebangun atau

kongruen. Yang mempunyai 6 sisi 12 rusuk dan 8 titik sudut serta

diagonalnya sama panjang.

8

Page 9: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

b) Balok yaitu sebuah benda ruang yang dibatasi oleh 6 sisi datar yang

masing-masing berbentuk persegi panjang yang terdiri dari

mempunyai 6 sisi 12 rusuk dan 8 titik sudut.

c) Tabung yaitu sebuah benda ruang yang dibatasi oleh 2 sisi datar yang

berbentuk lingkaran dan 1 sisi lengkung yang berbentuk persegi

panjang.

3. Peranan Media Bangun datar di Dalam Pembelajaran Matematika

Selain untuk mengkongkritkan konsep yang terdapat dalam

pembelajaran, media bangun datar dapat berperanan untuk memudahkan

siswa dalam menerima materi luas permukaan bangun datar. Penggunaan

media bangun datar ini diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa

dalam belajar. Dengan kata lain, penggunaan media bangun datar dalam

pembelajaran matematika dapat memperbesar minat dan perhatian siswa

Arnis Kamar ( ( 2002:18 ) fungsi media bangun datar dalam

pembelajaran       matematika adalah sebagai berikut :

a) Dengan adanya media siswa akan lebih banyak mengikuti

pembelajaran matematika dengan gembira sehingga minat dalam

mempelajari matematika semakin besar. Anak akan senang,

terangsang, tertarik dan bersikap positif terhadap pembelajaran

matematika.

9

Page 10: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

b) Dengan menyajikan konsep abstrak matematika dalam bentuk

kongkrit, maka siswa pada tingkat yang lebih rendah akan lebih

mudah memahami dan mengerti.

c) Media dapat membantu daya titik ruang, karena tidak

membayangkan bentuk-bentuk geometri terutama bentuk geometri

ruang, sehingga dengan melalui gambar dan benda-benda nyata

akan terbantu daya pikirnya agar lebih berhasil dalam belajar.

d) Siswa akan menyadari hubungan antara pengajaran dengan benda-

benda yang ada disekitarnya.

e) Konsep abstrak yang tersaji dalam bentuk konkrit berupa model

matematika dapat dijadikan objek penilaian.

Bedasarkan kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media bangun datar dalam pembelajaran matematika dapat membantu guru

menjelaskan hal yang bersifat abstrak menjadi lebih konkrit sehingga siswa mudah

belajar matematika.

Namun dalam pelaksanaan guru hendaknya memilih dan menggunakan

media yang cocok untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, sehingga

siswa dapat terlibat secara fisik, mental dan social, dalam pembelajara. Sejalan

dengan pendapat para ahli diatas penulis, penulis akan menggunakan bangun datar

dalam kegiatan pembelajaran luas pemukaan adalah sebagai berikut.: (a) Mengamati

model bangun datar berongga, dan mode kerangka. (b) Memberi nama bangun datar,

dan mengguankan media bangun datar berongga untuk menunjukkan sisi. (c)

10

Page 11: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

Menggunakan model kerangka untuk menunjukkan rusuk. (d) menghitung sisi, rusuk,

dan titik sudut. (e) menyebutkan gambar,dan alat peraga bangun datar secara jelas,.

Dengan menggunakan media siswa dapat termotivasi sebagaimana Ivas K. Davles

( 1991:215 ) jika seseorang telah termotivasi maka ia siap untuk melakukan hal-hal

yang diperlukan sesuai dengan yang dikehendaki.

11

Page 12: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

BAB.III. METODE PENELITIAN

1. Subjek penelitian

Subyek dalam peniltian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Songgom 03

Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes jumlah siswa 67 orang.

Pertimbangan penulis mengambil subyek penilitiann tersebut dimana siswa

kelas I telah mampu dan memiliki kemandirian dalam mengerjakan tugas

seperti PR, karena siswa kelas I telah mampu  membaca dan menulis serta

berhitung yang cukup. Selain itu penulis pengajar di kelas I.

2.  Tempat Penelitian

Dalam penilitian ini penulis mengambil lokasi di SD Negeri Songgom

03 Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes penulis mengambil lokasi atau

tempat ini dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga

memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek

penlitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

3.  Waktu Penelitian

Dengan beberapa pertimbangan dan alasan penulis menentukan

menggunakan waktu penelitian selama 3 bulan Maret s.d Mei Waktu dari

perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian tersebut pada semester II

Tahun pelajaran 2010/2011 8

12

Page 13: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

4. Lama Tidakan

Waktu untuk melaksanakan tindakan pada bulan Maret, mulai dari

siklus I, dan Siklus II

 5. Prosedur Penelitian

Proses penelitian tindakan merupakan kerja berulang atau (siklus),

sehingga diperoleh pembelajaran dapat membantu siswa dalam menyelesaikan

soal tentang nama-nama bangun datar di kelas I. Penelitian ini dilaksanakan

dengan 2 siklus. Tiap sikslus dilakukan 2 kali pertemuan. Pada setiap siklus

terdapat rencana . tindakan, observasi dan refleksi.

Menurut Wardani ( 2002:1.4) PTK adalah Penelitian yang

dilakukan guru dalam kelasnya dan berkolaboratif antara peneliti dengan

praktisi ( guru dan kepala sekolah ).

Alur penelitian dapat dilihat di bawah ini :

Langkah-langkah PTK pada gambar 2.1 dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Siklus I

1. Rencana

a) Menyediakan perangkat penelitian meliputi:

b) Rencana pembelajaran yang berisikan tentang : (a). Pokok Bahasan,

Sub Poko Bahasan (b). Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) (c).

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) (d). Sumber / Alat / Metode (e).

Penilaian

c) Lembar Observasi murid

13

Page 14: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

d) Lembar Kerja Siswa

2. Pelaksanaan Tindakan

a) Meragakan aneka bangun datar

b) Menggunakan model bangun datar berongga untuk menunjukkan sisi,

dan titik sudut. Model kerangka untuk menunjukkan rusuk.

c) Lima orang siswa kelas bergantian menghitung sisi, rusuk dan titik

sudut dari model-model bangn datar.

d) Lima orang siswa kedepan kelas bergantian untuk menunjukkan rusuk,

panjang, lebar, tinggi, jari-jari, dan diameter dari masing-masing

bangun ruang.

e) Lima orang mengelompokan bangun datar menurut bentuknya.

f) menyebutkan nama-nama bangun datar

3. Observasi

Pengamatan yang dilakukan pada siswa dalam menggunakan media bangun

ruang adalah dengan menyediakan lembar pengamatan tentang :

Kegiatan Siswa, pada :

1. pendahuluan

meliputi :

(a) Melengkapi alat tulis

(b) mengerjakan PR

2. Kegiatan inti

Meliputi :

a) Memperhatikan uraian guru

14

Page 15: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

b) Mengerjakan latihan tepat waktu

c) Mengerjakan latihan dengan melihat bentuk bangun datar

d) Berani bertanya

e) Berani menjawab pertanyaan guru

f) Kurang memperhatikan seperti bercanda, minta izin.

3. Penutup

Meliputi :

a) merangkum pelajaran.

4. Hasil Belajar

Observasi yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa adalah :

a) Memdata hasil belajar siswa yang sudah mencapai hasil ≥ 6,5 dan

yang belum mencapai 6,5.

b) Menemukan kesulitan siswa dalam memahami dan menyebutkan

bentuk bangun datar

5. Analisa

Bedasarkan kegiatan siswa dan hasil belajar siswa, maka hasil analisa

peneliti dapat digambarkan pada refleksi.

6. Refleksi

Berkaitan dengan hasil observasi tentang kegiatan dan hasil belajar

siswa di atas maka penelitian berkolaborasi dengan pengamat dan

menetapkan :

15

Page 16: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

a) Apa yang telah dicapai siswa dalam menggunakan alat peraga

pemukaan bangun datar

b) Apa yang belum dicapai siswa dalam menggunakn menyebutkan

bentuk-bentuk bangun datar

c) Apa yang perllu diperbaiki dalam pembelajaran dalam sikslus

berikutnya.

b. Siklus II

1. Rencana

Menyediakan perangkat penelitian meliputi:

a) Rencana pembelajaran yang berisikan tentang :

1) Pokok Bahasan, Sub Poko Bahasan

2) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

3) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

4) Sumber / Alat / Metode

5) Penilaian

b) Lembar Observasi murid

c) Lembar Kerja Siswa

2. Pelaksanakan Tindakan

a) Siswa menyebutkan bentuk-bentuk bangun ruang

b) Siswa menukar bntuk-bentuk bangun datar dengan teman sebangku

c) Memperhatikan bentuk-bentuk bangun datar yang dipajang guru

didepan

16

Page 17: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

d) Siswa menggunting sudut bangun datar

e) Siswa mampu menbentuk model bangun datar

f) Siswa mengerjakan perintah guru

g) Guru membimbing siswa menggunakan rumus.

3. Observasi

Pengamatan yang dilakukan pada siswa dalam menggunakan media

bangun ruang adalah dengan menyediakan lembar pengamatan tentang :

Kegiatan Siswa, pada :

1. pendahuluan

meliputi :

(a) Melengkapi alat tulis

(b) mengerjakan PR

2. Kegiatan inti

Meliputi :

(a) Memperhatikan uraian guru

(b) Mengerjakan latihan tepat waktu

(c) Mengerjakan latihan dengan memahami gambar

(d) Berani bertanya

(e) Berani menjawab pertanyaan guru

(f) Kurang memperhatikan seperti bercanda, minta izin.

3. Penutup

Meliputi : merangkum pelajaran.

4. Refleksi

17

Page 18: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

Melalui hasil kolaborasi peneliti dengan pengamat serta hasil observasi

makam peneliti menetapkan langkah berikutnya.

18

Page 19: Usulan Penelitian Tindakan Kelas

I. DAFTAR PUSTAKA

Darmansyah. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. UNP

Ivor. K.Davies. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta CV Rajawali

Nana Sujana. 1989. Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran. Bandung Ekonomi UI

Ruseffendi. 1996. Pendidikan Matematka I Jakarta: Depdikbud

Rahmanelli. 2005. Skolar Jurnal Kependidikan. Vol 1. Nomor 2. Padang. UNP

Sukahar. 1995. Matematika SD kelas I. Jakarta. Depdikbud

Sulardi. 1996. Luas Bangun Datar. Jakarta. Erlangga

Tim Penulis. 1994. GBPP Kelas VI. Jakarta. Dirjen Pendidikan Dasar.

Tim Penulis. 1999. Suplemen GBPP Kelas I. Jakarta. Pusat Penerbit UT

19