upload makalah ibd 3
DESCRIPTION
"DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI DAN BUDAYA DI DAERAH".TRANSCRIPT
![Page 1: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/1.jpg)
MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
"DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH
TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI DAN BUDAYA DI DAE RAH".
DI SUSUN OLEH :
Nama : Nindya Anggi Wulandari
NPM : 19110055
Kelas : 1KA34
Program Sarjana : Sistem Informasi
Universitas Gunadarma Kampus ”J” Kalimalang
![Page 2: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/2.jpg)
MataKuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Tugas : “Dampak adanya TMII terhadap Industr y Pariwisata
Seni dan Budaya di Daerah”
Kelas : 1KA34
Dateline Tugas : 28 Maret 2011
Tanggal Penyerahan & Upload Tugas : 28 Maret 2011
PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan da lam tugas ini kami buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari t im / pihak lain.
Apabila terbu kti tidak ben ar, kami siap menerima konsekuensi un tuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
Peny usun
NPM Nam a Leng kap Tanda Tangan
19110055 NINDYA ANGGI WULANDARI
Program Sarjana S1 Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
![Page 3: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/3.jpg)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan saya
waktu, kesempatan dan juga ilmu dalam menyelesaikan makalah ini. Dan tidak lupa saya
ucapan terima kasih kepada para narasumber informasi yang saya dapatkan dari internet.
Serta saya haturkan terima kasih kepada Bpk. M. Burhan Amin selaku dosen pembimbing
kami.
Dalam penyusunan makalah dengan kerja keras dan juga bantuan dari berbagai pihak,
saya berusaha untuk memberikan hasil yang maksimal dalam menggali informasi. Walaupun
di dalam pembuatannya saya menghadapi kesulitan dikarenakan keterbatasan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki. Saya menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sangat saya
butuhkan untuk dapat menyempurnakannya di masa mendatang.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas Ilmu
Budaya Dasar dengan judul "DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH
TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI DAN BUDAYA DI DAERAH". dengan
harapan dapat memberikan manfaat serta menambah ilmu pengetahuan dan semangat bagi
Mahasiswa dan juga para pembaca untuk dapat mengenal dan mengetahui budaya-budaya
yang ada di Indonesia.
Penulis
Bekasi, 28 Maret 2011
i
![Page 4: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/4.jpg)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………............ i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….......... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Kondisi Taman Mini Indah Indonesia............................................... 3
1.3 Tujuan................................................................................................. 4
1.4 Sasaran................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Suatu Keberhasilan yang di capai.......................................................... 5
2.2 Dampak Positif adanya TMII................................................................. 8
2.3 Pengaruh Terhadap Budaya Daerah ..................................................... 9
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... . 10
3.2 Rekomendasi........................................................................................... 11
3.3 Referensi................................................................................................... 11
ii
![Page 5: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/5.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan tempat rekreasi yang
sangat populer dan akrab bagi warga kota Jakarta serta kota-kota lain di Indonesia,
bahkan mancanegara. Konsepnya menyajikan wahana dan fasilitas secara rekreatif,
informatif, edukatif, komunikatif, dan atraktif (RIEKA).
Miniatur Indonesia secara lengkap, baik bentang darat, kekayaan alam, aneka
warna seni dan budaya daerah, maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta berbagai bentuk seni dan budaya masa kini tersajikan di sini.
Paparannya diwujudkan dalam bentuk Miniatur Arsipel Indonesia yang merupakan
danau buatan dengan tiruan kepulauan Indonesia berikut penampang daratnya
beserta anjungan-anjungan daerah. Tiap anjungan tersebut menampilkan rumah
adat bercorak arsitektur tradisional berikut penyajian benda-benda budaya, pentas
seni, upacara adat, keragaman kuliner, dan berbagai seluk beluk yang berkait
dengan daerah bersangkutan, yang secara nyata menunjukkan ke-Bhinneka
Tunggal Ika-an Indonesia.
Selain anjungan daerah, berderet museum-museum yang memamerkan
bukan hanya koleksi sejarah, budaya, serta teknologi masa lalu dan masa kini
melainkan juga menciptakan dialog dengan pengunjung melalui berbagai peragaan
yang—pada gilirannya—menjadi tonggak penciptaan di masa depan. Penampilan
15 museum, antara lain Museum Indonesia, Museum Transportasi, Museum Migas,
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, merupakan sumber informasi
tiada batas.
Pada mulanya adalah lahan yang dimiliki rakyat sebagai ladang dan sawah. Kemudian
dengan usaha dan jerih payah, lahan ini dapat ditransformasi menjadi kawasan untuk
pendirian taman miniatur. Pengubahan lahan dari bentuk aslinya yang berupa ladang
menjadi hamparan yang layak bangun memerlukan waktu yang tidak terlalu lama dan
upaya lain berupa perataan lahan, pengolahannya menjadi hamparan yang layak pakai,
serta pembagiannya untuk digunakan dalam pembangunan anjungan, museum .Kawasan
TMII mempunyai topografi bergelombang. Topografi semacam ini memberikan
keuntungan karena dengan bentuk hamparan seperti ini. TMII dapat dengan leluasa
menampilkan beraneka ragamnya anjungan dan pergelaran lain. Akan tetapi ada pula
![Page 6: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/6.jpg)
kekurangan yang ditimbulkan oleh topografi bergelombang ini, yaitu diperlukannya
upaya perataan lahan untuk tujuan tertentu,
Dengan lingkungan alami yang ditempatinya, TMII memperoleh keuntungan karena
lingkungan semacam ini, menunjang untuk pengembangan dari segi fisik dan program.
Keadaan semula yang berupa lahan bergelombang, dengan vegetasinya yang terpencar di
sana-sini dari berbagai jenis tumbuhan, serta lahan basah yang berupa telaga. TMII
mempunyai keleluasaan untuk mengembangkan denah yang beranekaragam. Dengan
adanya lahan basah, maka pola penataan lingkungan menjadi lebih alami dan dalam
berbagai hal, lingkungan basah ini memberikan kemudahan dalam pengembangan
pergelaran kawasan perairan. Kenyataan ini telah dinikmati oleh pengembangan: Taman
Angsa Arsipel Indonesia dan Taman Akuarium Air Tawar.
Taman Mini "Indonesia Indah" pada awalnya mencakup kawasan seluas 145
ha. Lahan ini pada mulanya adalah lahan yang dimiliki rakyat sebagai ladang dan
sawah. Kemudian dengan usaha dan jerih payah, lahan ini dapat ditransformasi
menjadi kawasan untuk pendirian taman miniatur.
Pengubahan lahan dari bentuk aslinya yang berupa ladang menjadi hamparan
yang layak bangun memerlukan waktu yang tidak terlalu lama dan upaya lain
berupa perataan lahan, pengolahannya menjadi hamparan yang layak pakai, serta
pembagiannya untuk digunakan dalam pembangunan anjungan, museum dan
bangunan-bangunan pokok serta bangunan penunjang.
![Page 7: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/7.jpg)
1.2 Kondisi Taman Mini Indonesia Indah
Kemajuan mewujudkan gagasan pembangunan proyek miniatur ini didorong oleh
Memorandum Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, tertangga1 4 Maret 1972.
yang memberikan beberapa alternatif dan saran untuk menjadi pegangan pelaksanaan
proyekini .
Dalam Memorandum ini, diakui bahwa dengan rencana pembangunan proyek miniatur
Indonesia Indah ini, timbul kekhawatiran akan adanya perpecahan dalam tubuh kesatuan
bangsa Indonesia. Uluran tangan berupa peran serta DPR RI dalam memberikan saran
sungguh membantu memperingan beban yang timbul karena adanya perbedaan pendapat
tentang pembangunan proyek ini, sampai pun pada proses pelaksanaannya, DPR RI
memberikan suatu saran alternatifnya kepada masyarakat sekitarnya.
Penyediaan sumber daya manusia dan dana seperti itu memerlukan strategi
yang tepat. Oleh karena itu dalam pengembangan kegiatan Taman Mini "Indonesia
Indah" kebutuhan dalam bidang sumber daya manusia dan dana menjadi bagian tak
terpisahkan dalam pengembangan programnya. Pengembangan program semacam
ini harus dilakukan apabila Taman Mini "Indonesia Indah" akan mampu
menjangkau masa depan.
Wahana rekreasi berupa 11 unit taman, antara lain Taman Burung, Taman
Akuarium Air Tawar, dan Taman Bunga Keong Emas; berbagai wahana inovatif,
seperti Istana Anak Anak Indonesia, Teater Imax Keong Emas, Teater 4D’Motion,
Kereta Gantung (skylift), “monorel” Aeromovel; serta Taman Budaya Tionghoa
Indonesia dan TMII Waterpark yang kini sedang dibangun, juga menawarkan
nuansa yang menarik.
Berbagai jenis wahana dan fasilitas tersebut semuanya mempunyai dimensi
rekreasi, pendidikan, pelestarian, sekaligus pemerkayaan cakrawala pengetahuan
dan pewarisan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, khususnya bagi generasi muda.
![Page 8: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/8.jpg)
1.3 Tujuan
Dengan ditetapkan Pancasila sebagai Landasan ideal, maka Taman Mini Indonesia Indah
menunjukan ciri yang khas, yakni tempat ini akan bersih dari penguyuhan acara-acara yang
sifatnya bertentangan dengan nilai-nilai moral yang tinggi maupun hal-hal yang sekitarnya
akan menjurus kearah akibat-akibat yang akan melemahkan dan mengurangi martabat tata
susila manusia pada umumnya, dan bangsa Indonesia pada khususnya.
1.4 Sasaran
Sasaran yang ingin di capai dalam pendirian TMII adalah memberikan pengertian kepada
bangsa-bangsa lain maupun meningkatkan pengetahuan bagi bangsanya sendiri mengenai
tanah air,
sehingga timbul rasa cinta terhadap tanah airnya. Oleh karena itu, sasaran pembangunan
TMII tidaklah semata-mata untuk memburu finansial guna mengimbangi pembiayaan priyak
dengan melaksanakan usaha-usaha komersial, melainkan ditujukan lebih pada sasaran ideal
guna mencapai maksud dan tujuan di atas. Walaupun demikian tetap akan di pungut tarif-tarif
sekedar untuk menutup biaya pengusahaan dan menjamin kelangsungan kerja serta mendidik
masyarakat agar dapat merasa ikut memiliki dan turut bertanggung jawab, terkecuali
terhadap objek-objek yang akan diusahakan secara komersial seperti hotel, penginapan,
restoran, gedung Pusat Desain dan Pengembangan Industri dan Aneka.
![Page 9: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/9.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Suatu keberhasilan yang di capai
Sebagai sebuah kawasan wisata, kehadiran TMII tak cuma diakui oleh
masyarakat luas yang ditandai oleh padatnya pengunjung di hari-hari libur, tetapi
pengakuan berupa sejumlah penghargaan dari berbagai kalangan resmi.
Dalam usianya yang baru setahun, pada tahun 1976. TMII telah menerima
penghargaan di bidang kepariwisataan dari pemerintah DKI Jakarta. Kemudian
berturut-turut pada tahun 1977 dan 1978 memperoleh penghargaan kepariwisataan
dari pemerintah DKI berupa "Palm Perunggu" dan "Palm Perak". Pada tahun
1981 masih dari pemerintah DKI. TMII memperoleh penghargaan kepariwisataan
berupa "Palm Emas".
Pada tahun 1987, TMII memperoleh penghargaan pelestarian kebudayaan
Golden Awarddar i Pacific Asian Travel Association (PATA). Di bidang pembinaan
industri kecil, hasil-hasil yang telah dicapai oleh TMII membuahkan penghargaan
dari Pemerintah republik Indonesia berupa Upakarti Kepeloporan pada tahun 1990.
Penghargaan kepariwisataan dari pemerintah DKI Jakarta, berupa "Adikarya
Wisata" diperoleh pada tahun 1991. 1992 dan 1993. Selanjutnya pada tahun 1994
TMtl memperoleh plakat "Adikaryottama Wisata" juga dari pemerintah DKI
Jakarta atas prestasinya mempertahankan "Adikarya Wisata", selama empat tahun
berturut-turut. Adapun pada tahun 1995, TMII berhasil memperoleh penghargaan
berupa piagam "Adikaryottama Wisata 1995". Adikaryottama berasal dari bahasa
sansekerta, yang berarti Adi Karya yang Utama.
Pada tahun 1995 pula TMII memperoleh Penghargaan Penghijauan
Lingkungan dari Pemerintah DKI Jakarta. TMII merupakan hasil karya putra-putri
Indonesia dalam upaya melestarikan, membina dan mengembangkan serta
menyebarluaskan ragam aspek budaya Indonesia. Nilai-nilai tradisi warisan leluhur
turun temurun, tata nilai yang berlaku saat ini serta harapan-harapan bangsa
Indonesia di masa datang tercermin dari berbagi bentuk peragaan statis maupun
dinamis di seluruh areal TMII.
TMII tercatat sebagai kawasan wisata Indonesia yang paling banyak
menggelar produk-produk kesenian daerah. Di tiap Anjungan. maupun di tiap sudut
![Page 10: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/10.jpg)
bagiannya. setiap hari ada saja pesona budaya daerah yang bisa disaksikan
pengunjung. Atraksi-atraksi menarik yang pada akhirnya akan mendorong
pengunjung untuk datang ke daerah tersebut manakala ada kesempatan.
Kesempatan yang dibuka luas oleh TMII di bidang seni budaya membawa
dampak dalam menggairahkan semangat berkesenian di daerah-daerah. Suasana
kompetisi untuk menampilkan yang terbaik merangsang kreativitas dan daya
inovasi para seniman daerah untuk menghasilkan karya-karya seni budaya
berkualitas. Untuk menentukan kelompok kesenian yang akan tampil di TMII,
tidak jarang didahului oleh serangkaian seleksi maupun festival tingkat daerah
sehingga terpilihlah kelompok-kelompok terbaik yang menjadi duta seni daerahnya
ke TMII. Sebaliknya. kelompok-kelompok yang mampu tampil terbaik dan telah
menunjukkan prestasi di TMIl, sesampainya kembali di daerah akan menjadi
motivasi bagi kelompok-kelompok lainnya untuk berkarya dan berpretasi lebih baik
lagi.
Dalam upaya mempersiapkan generasi penerus untuk terus mencintai,
menghayati dan mendalami seni budaya bangsanya, TMII melalui sanggar-sanggar
pendidikan seninya secara aktif menggugah minat dan apresiasi generasi muda,
mulai dari anak-anak hingga dewasa. Upaya pendidikan dan pembinaan ini telah
menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Melalui sasana krida maupun
sanggar-sanggar tari dan musik di lingkungan TMII, masyarakat dari berbagai
generasipun dapat bersama-sama mengenal, mempelajari, melestarikan dan
mengembangkan beragam aspek seni budaya Indonesia.
TMII sendiri, melalui tim kesenian andalannya, yaitu "Pelangi Nusantara
TMII" telah berhasil membantu upaya pemerintah dalam memperkenalkan
kekayaan seni budaya Indonesia ke seluruh penjuru dunia. Sejak tahun 1978 sampai
sekarang, tim ini secara teratur mengisi acara kesenian kenegaraan di Istana
Kepresidenan Republik Indonesia. Selain itu, "Pelangi Nusantara" secara aktif
mengikuti berbagai pergelaran ke daerah-daerah dalam rangka meningkatkan
apresiasi masyarakat Indonesia terhadap kekayaan seni budaya bangsanya. Dalam
setahun Tim ini rata-rata melakukan sekitar 50 kali pentas untuk memenuhi
permintaan berbagai pihak, di berbagai kesempatan. Sementara itu, dalam
iprahnya ke mancanegara, ke berbagai kota dan negara di Asia, Eropa, Amerika,
dan Australia, telah lebih dari 22 misi kesenian berhasil diemban dengan baik.
![Page 11: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/11.jpg)
Pelangi Nusantara pada dasarnya merupakan tim operasional kesenian yang
berfungsi sebagai unit percontohan. Tim ini telah diakui oleh masyarakat luas
sebagai salah satu pelopor pengembangan sistem pergelaran sesuai situasi dan
kondisi masyarakat yang berkembang secara dinamis. Salah satu keunggulan yang
dimiliki oleh tim ini adalah keserasian tata busana atau kostum yang digunakan. waktu tampil
yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, serta fleksibilitas setiap penarinya yang mampu
membawakan, berbagai jenis tarian berbeda.
Melalui museum-museumnya. TMII dihargai oleh masyarakat karena
kepeloporannya secara terus menerus membangkitkan minat masyarakat untuk
mencintai dan mengunjungi museum. Dengan tampilan museum-museumnya yang
menarik, TMII senantiasa berupaya menepis kesan suram dan "kuno" yang selama
ini masih menjadi citra museum-museum kita di masyarakat. Kehadiran beragam
museum dalam satu kawasan sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menambah
pengetahuan serta memenuhi keingintahuan mengenai berbagai hal tentang
Indonesia. Keseluruhannya akan membawa dampak positif bagi penyiapan dan
pengembangan sumber daya manusia pembangunan.
Bentuk-bentuk bangunan di tiap Anjungan Daerah merupakan hasil upaya TMII di
bidang pelestarian ragam bentuk bangunan arsitektur tradisional. Bentuk dan bangun
arsitektur yang sangat aspiratif dan sekaligus inspiratif ini diupayakan untuk terus
dipertahankan dan dikembangkan ke masa depan.
Di sisi lain, secara spesifik, bentuk-bentuk bangunan di TMII banyak di
antaranya merupakan karya dan prestasi putra-putri bangsa Indonesia di bidang
arsitektur Indonesia modern, yang diharapkan dapat memberi sumbangan berarti
bagi dinamika perkembangan dunia arsitektur di masa mendatang. Hampir seluruh
bangunan modern yang terdapat di TMII, mengacu ke era masa depan namun tetap
mengakar pada tradisi dan filosofi Indonesia.
Di bidang industri kecil, para pengrajin benda-benda seni dari berbagai
daerah secara terus menerus dan berkesinambungan diberi kesempatan dan dibina
untuk tampil dan berkarya, sekaligus untuk memasarkan hasil karyanya. Demikian
pula pembinaan terhadap para penyandang cacat tubuh juga dilakukan. TMII
bahkan juga membina ratusan penjual jamu gendong. Masyarakat kecil yang
memiliki andil besar dalam pelestarian dan pengembangan budaya bangsa
Indonesia yang bemilai tinggi.
![Page 12: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/12.jpg)
2.2 Dampak Positif adanya TMII
Sejak berdirinya dalam perjalanan waktu ke waktu semakin tumbuh dan berkembang
seirama dengan dinamika kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat semakin
merasakan betapa besar manfaat dan keberadaan TMII yang menjalankan misi sebagai
wahana pelestarian dan pengembangan budaya, serta merupakan sarana memperkokoh
persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
TMII sebagai suatu wahana yang mempresentasikan kebhinnekaan bangsa Indonesia dan
keanekaragaman khasanah budaya, sehingga masyarakat dapat menimba pengalaman,
pengetahuan, dan informasi yang menarik sekitar kehidupan berbagai aspek budaya,
tradisi, adat istiadat, berbagai bentuk kesenian sampai pada pengenalan benda-benda
budaya.
Kini, menjelang usianya yang ke-32 tahun, TMII terus berhias dan berbenah, sehingga
disamping menjadi sarana informasi dan pendidikan bagi generasi penerus, juga sebagai
obyek wisata budaya dengan fasilitas yang ada antara lain 26 Anjungan Daerah, Arsipel
Indonesia, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Istana Anak-anak Indonesia,
11 unit taman di antaranya Taman Burung, Taman Akuarium Air Tawar, Taman Bunga
Keong Emas, dan 15 unit museum di antaranya Museum Indonesia, Museum
Transportasi, Museum Minyak & Gas Bumi, serta berbagai sarana hiburan yang menarik
seperti Teater Imax Keong Emas, Kereta Gantung, Aeromovel, Kereta Api Mini, dan
yang saat ini sedang dibangun yaitu Taman Budaya Tionghoa Indonesia. Selain itu
direncanakan akan dibangun enam anjungan daerah provinsi baru di Taman Mini Indah
Indonesia.
Keindahan dan khasanah budaya yang ditampilkan di TMII dapat dengan mudah
diketahui oleh masyarakat dengan tersedianya sarana informasi yang lebih lengkap dan
interaktif, melalui website ini diharapkan dapat tersebar informasi secara luas ke seluruh
pelosok Nusantara bahkan mancanegara, sehingga masyarakat akan lebih mudah
mengenal kebudayaan dan adat-istiadat bangsa Indonesia.
![Page 13: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/13.jpg)
2.3 Pengaruh terhadap Budaya daerah
Yaitu salah satunya adalah berdirinya Anjungan Daerah di TMII . Kebudayaan
dan masyarakat Indonesia terkenal (pluralism), yang terdiri dari beraneka ragam adat
dan kebiasaan. Untuk menggambarkan kemajemukan tersebut dibangunlah Anjungan
Daerah yang berfungsi sebagai jendela promosi (show window) daerah dari 33 propinsi
dari daerah tingkat 1 di seluruh Indonesia. Setiap propinsi menghadirkan sedikitnya dua
bentuk bangunan adat. Umumnya terdiri dari rumah tinggal dan balai pertemuan.
Mengingat keragaman dari masing-masing daerah tidak sama, dapat dipahami jika
jumlah bangunan yang terdapat disetiap Anjungan Daerah bervariasi. Dalam
perkembangan selanjutnya, untuk melengkapi sarana pertunjukan yang menjadi salah
satu kegiatan dari Anjungan daerah, dihadirkan bangunan-bangunan baru yang
dimanfaatkan sebagai panggung terbuka. Sesuai dengan fungsinya sebagai jendela
promosi daerah, maka pemanfaatan Anjungan Daerah lebih ditekankan sebagai tempat
pameran dan sasaran pengenalan potensi daerah, khususnya potensi budaya dan wisata.
Tidak mengherankan bila materi pameran yang dapat disaksikansebagian besar adalah
aspek kebudayaan fisik, seperti, pakaian adat, senjata tradisional, alat musik tradisional,
dsb. Meskipun demikian pada waktu-waktu tertentu juga dipergelarkan acara-acara
tradisional yang hidup dan berkembang dalam masyarakarnya.
Di samping bangunan dan sarana tersebut diatas, areal TMII masih memiliki
arena-arena terbuka yang dikelola dan dapat dimanfaatkan oleh pengunjung untuk
bersantai. Arena-arena ini antara lain meliputi jalan-jalan lingkungan serta temapat-
tempat terbuka hijau yang tersebar di beberapa lokasi. Secara berkala penataan
lingkungan TMII ini senantiasa diubah, untuk memberikan kesan lain pada pengunjung
sehingga pengunjung selalu mendapatkan hal baru setiap kali kunjungannya.
![Page 14: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/14.jpg)
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
3.1 Kesimpulan
Pendirian Taman Mini Indonesia Indah tidak terlepas dari amanatamanat yang
disampaikan Presiden Soeharto untuk menciptakan keseimbangan pembangunan fisik
ekonomi dengan pembangunan mental spiritual. Amanat-amanat inilah yang kemudian
dirangkum menjadi 5 (lima)
aspek dan prospek itu adalah : Spiritual, Pendidikan dan Kebudayaan Teknologi Ekonomi
dan Kesejahteraan.
Taman Indonesia Indah ialah satu proyek tumbuh yang memberikan gambaran
Indonesia lengkap dengan segala isinya dalam bentuk mini, jelasnya, berupa satu lukisan
kecil dalam bentuk mini dari Tanah Air kita Indonesia dengan segala aspeknya, baik itu
bersifat material maupun moril sptritual.
Taman Mini Indonesia Indah adalah kawasan wisata terpadu bernuansa budaya. Sebagai
kawasan wisata yang memperagakan keragaman budaya dengan kekayaan alamnya, TMII
selain tempat rekreasi juga berperan sebagai pusat informasi, pendidikan dan kepariwisataan
dan kini menjadi Laboratorium dan Konservasi Kebudayaan terbesar. Sebagai taman rekreasi,
TMII menjalankan misinya sebagai wahana pelestarian, pengembangan, pengenalan,
pelayanan informasi budaya bangsa. Melalui fasilitas 26 Anjungan Daerah ditambah 7
Anjungan Daerah terpadu (provinsi baru), 16 Museum, Taman-taman dan fasilitas lainnya
yang ada saat ini menggambarkan pesona kebudayaan Indonesia dengan latar belakang
sejarahnya. Kesemua fasilitas diatas merupakan kekayaan yang tak ternilai khususnya bagi
TMII dan bangsa Indonesia. Apalagi kekayaan yang tak ternilai tersebut bila dikaitkan
dengan kepentingan pendidikan, penelitian dan konservasi. Dengan beradanya di satu
kawasan 33 Anjungan Daerah, Museum-museum, Taman-taman dan sarana rekreasi lainnya
memudahkan siapa saja yang berkunjung ke TMII untuk menikamti koleksi benda-benda
budaya maupun atraksinya yang unik dan menarik.
![Page 15: Upload Makalah Ibd 3](https://reader035.vdocuments.site/reader035/viewer/2022073017/5571fa154979599169913687/html5/thumbnails/15.jpg)
3.2 Rekomendasi
• Dapat mengetahui macam kebudayaan yang ada di Indonesia
• Mempelajari Rumah adat yang berada di Indonesia
• Mengetahui seni-seni budaya
• Dapat menumbuhkan rasa seni budaya dalam diri
• Mengenal music – music dan tarian daerah yang ada di Indonesia
• Mempelajari barang-barang antic yang bersejarah
3.3 Referensi
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/486/jbptunikompp-gdl-friskaanja-24257-1-unikom_f-1.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia\
http://www.dalimunthe.com/2010/04/sejarah-taman-mini-indonesia-indah-tmii.html
http://arsmusic.wordpress.com/2010/04/19/tempat-rekreasi-andalan-keluarga/
http://etd.eprints.ums.ac.id/2371/1/E100020023.pdf
http://aghaalhusna.wordpress.com/kerusakan-lingkungan/
http://www.abdi10.co.tv/2009/12/mengenal-indonesia.html
http://optimisindonesia.net/2011/03/tmii-siapkan-berkas-jadi-warisan-dunia/