updating data sangat sangat fikssssss
DESCRIPTION
aaTRANSCRIPT
HASIL KEGIATAN DESA REJOSARI
Hasil Pendataan Kesehatan Jiwa Desa Rejosaria. Gambaran Wilayah
Luas daerah : 231,7 hektar
Terdiri dari 4 dusun : Krajan, Kutukan, Balewarti, Jeding
Terdiri dari 73 RT Batas-batas wilayah : Memiliki batas wilayah sebelah utara Desa Sumberejo
Selatan Desa Bantur, sebelah barat Desa Pringgodani, dan
timur Desa Sumberejo.
b. Data DemografiJumlah penduduk sebesar 6.944 Jiwa
Hasil Pemetaan Pasien Gangguan Jiwa Desa Rejosari Kecamatan Bantur Kabupaten Malang Per 15 Agustus 2015
DATA KONSUMEN JIWA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI DESA REJOSARI Agustus 2015
Jumlah klien dengan gangguan jiwa di Desa Rejosari sebanyak 28 orang.
Treatment GapTreatment Gap = 0,22% x jumlah penduduk
= 0,22% x 6944 orang
= 15 ODGJ
Jumlah pasien yang ditemukan di lapangan saat ini (2015) 28 ODGJ
Menunjukkan bahwa upaya deteksi dini orang dengan gangguan jiwa berjalan dengan baik.
Back LockBack lock = 6% x jumlah ODGJ
= 6% x 15
= 0,9 1 orang yang dipasung
Dari hasil pendataan dilapangan tidak ditemukan pasien dengan pemasungan.
HASIL PEMETAAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ)DESA REJOSARI, KECAMATAN BANTUR, KABUPATEN MALANG PER AGUSTUS 2015
KRAJAN
No. Nama P/L Usia RT Posyandu Diagnosa
Tingkat Ketergan-
tungan MedikasiTingkat kepatuhan
pengobatan PMO Hasil kunjungan Tindak lanjut
M P T Tidak Kurang Patuh
1 Dwi L 32th 13 Krajan 01
HDR, ISOS, Halusinasi v Tidak ada - - - -
Keluarga tidak bersedia dikunjungi
Jalin BHSP dengan klien dan keluarga
2 Tutut P 34th Krajan 01 RPK v Haloperid
ol 1,5mg v
Klien temuan baru, klien sedang hamil 7 bulan. Klien tidak sadar kalau obatnya untuk jiwa kalau sadar obatnya adalah obat jiwa klien tidak akan minum obatnya, pasien menutup diri kepada perawat, kontak mata (+)
Jalin BHSP dengan klien dan keluarga
3 Semi P 50th 03 Krajan 02 ISOS, DPD v Ada
(injeksi) - - -Suami
Klien
Klien cukup kooperatif, bicara ngelantur,interaksi dg orang lain (+),berpakaian belum rapi, klien tidak mengetahui jika pengobatanya untuk gangguan kejiwaannya
SP keluarga
4 Kaseni P 49th 06 Krajan 02
Halusinasi (penglihatan), RPK, waham (Curiga)
v
Ada (Haloperidol, CPZ, CTM)
- - - -
Klien kurang kooperatif,Kesadaran berubah, klien berbicara dengan nada tinggi, tatapan mata curiga dan tajam, klien acuh terhadap kehadiran perawat,Keluarga klien ingin klien minum obat tetapi klien tidak mau
Jalin BHSP.Edukasi keluarga tentang pengobatan.
5 Ngateni P 66th 03 Krajan 02
Riwayat Waham somatik
v Tidak ada - - - -
Klien sudah kooperatif, klien sudah bisa kembali normal, klien sudah tidak minum obat
Evaluasi kondisi kesehatan klien (klien memiliki hipertensi TD:140/90mmHg)
6 Darsono L 56th 17 Krajan 03
Halusinasi (penglihatan), IsolasiSosial, HDR
v Tidakada - - - -
Klien tidak bersedia ditemui, kontak mata (+),penampilan rapi, namun klien masih menarik diri dari lingkungan, tidak mau keluar rumah.
Lakukan SP2 Isos, SP3 HDR dan lakukan edukasi kepada keluarga terkait pengobatan
7 Supriadi L 51th 17 Krajan03
Halusiansi, HDR, WahamSomatik, RPK, DPD
V
Ada(Haloperidol, CPZ, Vitamin B Complex)
V Istri Klien
Klien sudah kooperatif, kontak mata cukup tapi lebih sering tidak melihat perawat, klien sudah mau mandi 2x.hari aktivitas (-), bicara sedikit ngelanturKlien sudah mau ke sawah walau hanya sebentarDPD dan HDR klien sudah tidak actual
Evaluasi RPK, HDR, DPD, halusinasi. Lanjutkan SP 3 waham.
8 Siati P 34th 21 Krajan 03
Halusianasi, isos V Tidak ada - - - -
Klien tidak kooperatif, klien terlihat tertawa sendiri. Keluarga kooperatif, kontak mata (-), klien memakai bahasa Madura, keluarga mengatakan klien kalau marah hanya mengomel, kepala keluarga Ny. Marsini.
Evalusi pengetahuan keluarga terkait pengobatan, motivasi klien untuk melakukan pengobatan dan jalin BHSP dengan Klien.
KUTUKAN
No. Nama P/L Usia RT Posyandu Diagnosa
Tingkat Ketergan-
tungan Medikasi
Tingkat kepatuhan pengobatan
PMO Hasil kunjungan Tindak lanjut
M P T Tidak Kurang Patuh1 Mahmud L 41
th3 Kutuka
n 02Isos, HDR, DPD
v HaloperidolCPZ
v Kakak Klien
Klien bicaranya singkat, tidak bicara jika tidak ditanya, klien sudah mau keluar rumah(belanja ke toko, ikut shalat tarawih berjamaah), klien sudah bisa berkegiatan (ngarit, angkat bata), klien sudah mau mandi tapi masih belum rutin, keramas pakai sampo, klien tidak terlihat kotor, namun masih agak kurang rapi
Tingkatkan dan latih kemampuan klien untuk meningkatkan kegiatannya.Tingkatkan kemampuan berkomunikasidengan orang lain.Evaluasi SP1 dan SP2 DPD, Lanjutkan SP3
BALEWERTI
No. Nama P/L Usia RT Posyandu Diagnosa
Tingkat Ketergan-
tungan MedikasiTingkat kepatuhan
pengobatan PMO Hasil kunjungan Tindak lanjut
M P T Tidak Kurang Patuh
1. Iva P 18thn 05 Balew
erti 05
HDR, HalusinasiDPD,Waham, RPK
VAda (injeksi 1x/bulan)
- - - -
Klien kooperatif, klien sudan mau mandi dan berdandan sendiri, Terkadang berbicara dengan nada tinggi, konsenrasi mudah beralih, terkadang menjawab tidak sesuai pertanyaan. Keluarga mengatakan klien sering berbicara sendiri saat malam hari, namun klien tidak mengakuinyaKlien masih suka marah-marah jika keinginannya tidak dituruti
Kaji lebih dalam tentang halusinasi, waham dan RPK. Lanjutkan Waham SP 1, HDR SP 2Halusinasi SP 1DPD SP 5RPK SP 3
2 Suyono L 33 thn
11 Balewerti 02
RPK, Halusinasi
v Ada - - V V Klien pernah dirawat di RSJ Lawang, sekarang pengobatan rutin, sudah tidak pernah marah2, klien tidak mau bekerja namun mau mengikuti kegiatan di
Evaluasi dan pengawasan pengobatan
masyarakat
3 Sarminten P 70
thn 21 Balewerti 02
Halusinasi penglihatan, halusinasi pendengaran
v Tidak ada - - - -
Kesadaran meninggi, Klien suka ngomong sendiri, seperti ngomong dengan mantan suaminya padahal mantan suaminya sudah meninggal. Suka tiba2 marah atau menangis karena seperti mendengar ada yang memberitahu bahwa anaknya meninggal. Klien tidak mengkonsumsi obat. Keluarga klien juga ada yang mengalami gangguan jiwa . yaitu ibu dan anaknya. Klien memakai bahasa madura.
Informasikan pada perawat desa bahwa keluarga ingin klien dilakukan pengobatanTidak bisa bahasa jawa hanya bisa bahasa Madura
NB: untuk kelompok selanjutnya kaji juga anak klien Pak Sujeri
4 Buang L 37 thn
20 Balewerti 03
RPK, Isos, HDR, Waham curiga, DPD
v Ada(Haloperidol, CPZ)
v Ayah Klien
Klien sudah tidak pernah marah2 namun, saat berbicara dengan orang lain kontak mata kurang, klien tidak pernah mengikuti kegiatan di masyarakat, hanya diam
kaji lebih lanjut tentang ISOS klien dan kemampuan klien untuk berkomunikasi dengan
dirumah, penampilan klien tidak rapi, menggunakan baju kotor dan tercium bau badan,Badan klien kakuDiagnose waham dan RPK sudah tidak aktual
orang lainlanjutkan SP 2 ISOS, SP 3 HDR
5 Rutik P 32 th 17 Balew
erti 03 Isos, HDR vInjeksi haloperidol
V -
Klien bicaranya singkat, tidak bicara jika tidak ditanya, klien sudah mau keluar rumah (belanja ke toko, ikut shalat tarawih berjamaah)Kondisi klien sudah stabilKlien tidak menyadari jika dirinya sakit
Tingkatkan dan latih kemampuan klien untuk meningkatkan kegiatannya dan memulai berkomunikasi dengan orang lain.Evaluasi HDR SP2, ISOS SP3
6 Rode’ni/Rofii
L 32 thn
21 Balewerti 04
RPK, Halusinasi, DPD,
v Tidak ada
- - - - Klien suka ngomong sendiri, klien masih suka marah-marah (verbal), klien sudah mau mandi tetapi kuku masih panjang dan hitamPasien suka keluyuran (wandering) di sekitar rumah
Edukasi keluarga klien tentang halusinasiLakukan BHSP dengan klien
saudaranya, Klien belum kooperatif, belum ada kontak mata kecuali jika dipanggil namanya, belum mau menjawab pertanyaan-pertanyaan, keluarga kooperatif
7 Sumrati P 23 22 Balewerti 4 - - - - - - - - - -
Keluarga tidak bersedia dikunjungi
8
Siti Rohmah
(KK: Fathan)
P 36 thn 18 Balew
erti 05HDR, ISOS DPD v
Ada (injeksi 1x.bulan)
V -
Klien kooperatif, kuku sudah dipotong, klien sudah mau keluar rumah, tangan klien sudah bisa membuka sedikitKontak mata klien kurang
Kaji lebih dalam tentang HDR, dan ISOSTingkatkan kemampuan klien memulai pembicaraan dengan orang lainLanjutkan HDR SP 3, DPD SP 5ISOS SP 4
9 Asik L 13 thn
11 Balewerti 02
RM, Halusinasi, DPD, Isos
v Tidak ada
- - - - Keluarga kooperatif, klien menderita RM sejak umur 3th, tidak pernah melakukan pengobatan. klien pemalu, menutup mata jika ada tamu
Jalin BHSP dengan keluarga dan berikan edukasi tentang pengobatan
atau orang baru. Sehari mandi sampai 11 kali namun tidak memakai sabun dan tubuhnya penuh panu. Klien suka melepas baju jika marah
10
Suswatul Hasanah
(KK: Misdi)
P 20 thn 7 Balew
erti 2Waham, HDR V Tidak
ada - - - -
Klien suka keluyuran, terdeteksi pertama kalai karena klien sering dating ke PKM, klien kooperatif, keluarga kooperatif, keluarga belum paham kalau anaknya gangguan jiwa,
Kaji lebih lanjut tentang waham klien
11
Sunardi(KK:
Senarum/Legiyem
)
L 28 thn
Balewerti
Waham somatic, RPK (verbal), ISOS, DPD, RBD
V Tidak ada - - - -
Klien kooperatif, sudah bisa mengontrol marahnya, klien sudah mau dan bisa mandi sendiri tetapi perlu diingatkan/ disuruh , klien sudah mau beraktivitas sederhana tetapi belu mau keluar rumah
Kaji ulang waham somatic klien, Lanjutkan SP 3 ISOSKonsultasikan tentang obat karena klien belum mendapatkan obat
12 Kaseri L 60 thn
Balewerti 2
RPK (verbal), halusinasi
V Haloperidol, CPZ
- - V keluarga
Klien tirah baring, halusinasi dan RPK klien sudah tidak aktual, klien menolak untuk diajari latihan fisik
Perlu diwaspadai dan dievaluasi ulang mengenai
mengontrol marahnya, kondisi klien membaik dengan kepulangan anak perempuannya yang bekerja di LN
kondisi klien saat ditinggal anaknya kembali bekerja ke LN sebagai TKWAjarkan cara mengontrol marah yang asertif
JEDING
No. Nama P/L Usia RT Posyandu Diagnosa
Tingkat Ketergan-tungan Medikasi
Tingkat kepatuhan pengobatan PMO Hasil kunjungan Tindak lanjut
M P T Tidak Kurang Patuh
1 Muktisari P 60 thn 04 Jeding
1 ISOS v Tidak ada - - - -
Klien sudah kooperatif, klien putus obat selama 1 tahun, kontak mata sudah ada, klien sudah mau keluar rumah, klien juga welcome dengan orang baru
Lanjutkan SP 3 ISOS
2 Lasminah P 57 thn
03 Jeding 1
Halusinasi v Tidak ada
- - - - Klien kooperatif, Klien jarang berada dirumah, Saat pengkajian tidak terlihat tanda halusinasi, halusinasi masih sulit dikaji, klien bekerja sebagai
Kaji lebih lanjut tentang halusinasi
dukun pijat
3 Supadi P 35 thn 01 Jeding
1 Halusiansi v Tidak ada - - - -
Klien kooperatif, Klien putus obat selama 2 tahun, Halusinasi masih ada, Klien sekarang sudah bekerja sebagai penebang tebu salama 10 hari ini, SP belum dapat dilakukan karena klien sangat menyukai halusinasinya. Sehingga menolak untuk di SP
Kaji lebih lanjut tentang halusinasi
4 Tumini P 60 thn 01 Jeding
1 Isos v Tidak ada - - - -
Klien belum mendapat medikasi, Klien kooperatif, Klien mau berkenalan dengan orang baru yang datang ke rumahnya, namun masih tidak mau keluar rumah dan bertemu banyak orang, Kontak mata klien sangat kurang.
Lanjutkan SP 2 ISOS
5 Paini P 75 thn
03 Jeding 1
DPD v Tidak ada
- - - - Klien kooperatif, Klien tinggal
Lakukan SP halusinasi,
sendiri
SP 1 untuk DPD (SP susah dilanjutkan karena klien tidak punya MCK)
Lakukan SP 1 DPD
6 Ani Fitria P 24 thn 17 Jeding
03
Halusinasi, isos, HDR
v
Injeksi (belum tahu obatnya)
v -
Klien kooperatif, sudah jarang mendengar suara-suara semenjak mendapat pengobatan, klien mengatakan tidak ada pekerjaan yang bisa dialakukan, merasa tidak mempunyai kemampuan, klien tampak malu-malu saat bertemu dengan orang baru, namun sudah bisa kooperatif saat diajak berkomunikasi.
Kaji lebih dalam terkait halusinasinya sekarang, Evaluasi SP1-SP4 halusinasi, Tingkatkan dan latih kemampuan klien untuk meningkatkan kegiatannya agar lebih produktif
7 Indah(KK:
Rismono/ Lamsiyat
un)
P 23 thn
10 Jeding 03
Halusiansi dan Isos
v Ada (injeksi 1x/bulan)
v Ibu Klien
Klien kooperatif, Medikasi masih rutin di berikan : injeksi. Menurut keterangan klien dan keluarga (ibu), halusinasi klien sudah tidak
Lakukan SP 2 ISOS
ada, Kontak mata
klien (+) pada pertemuan ke-2, Klien sudah mau bersosialisasi, klien sudah mau keluar rumah jika disuruh oleh orang tuanya
Klien juga tidak mau mengikuti kegiatan yang ada di desanya
Jumlah pasien Gangguan Jiwa dan
Retardasi Mental di Dusun Krajan
sebanyak 13 orang dengan rincian 9
pasien atau 69% dengan gangguan
jiwa dan 4 pasien atau 31% dengan
Retardasi mental
Berdasarkan data diatas tingkat
ketergantungan pasien dengan
kebutuhan total sebesar 8% atau
sebanyak 1 orang, tingkat
ketergantungan parsial sebesar 25%
atau sebanyak 3 orang dan mandiri
sebesar 67% atau 8 orang.
Berdasarkan data diatas jumlah pasien
minum obat sebesar 43% atau sebanyak
5 orang, sedangkan yang tidak minum obat
sebesar 57% atau sebanyak 8 orang.
Jumlah pasien Gangguan Jiwa di
Dusun Kutukan berjumlah 1 orang.
Tingkat ketergantungan klien di
Kutukan adalah mandiri 100%.
Di Dusun Kutukan 100% Pasien minum obat.
Jumlah pasien gangguan jiwa dan
Retardasi Mental Dusun Balewerti
sebanyak 14 orang dengan rincian 12
pasien atau 86% dengan gangguan
jiwa dan 2 pasien atau 14% dengan
Retardasi mental
Jumlah pasien gangguan jiwa dan
retardasi mental Dusun Balewerti
sebanyak 14 pasien dengan tingkat
ketergantungan 8 orang mandiri, 3
pasien atau 27,3% dengan tingkat
ketergantungan parsial, dan 2 pasien
atau 15% dengan tingkat
ketergantungan total.
Jumlah pasien ODGJ dan retardasi
mental Dusun Balewerti yang menjalani
pengobatan sebanyak 6 pasien atau
43 % dan yang tidak berobat sebanyak 8
pasien atau 57%.
Jumlah pasien gangguan jiwa adalah
7 orang (100%) dan tidak terdapat orang
dengan retardasi mental di Dusun
Jeding.
Berdasarkan data diatas, tidak
terdapat pasien dengan tingkat
ketergantungan total. Sebanyak 86%
(6 orang) mandiri dan sebanyak 14% (1
orang) dengan tingkat ketergantungan
parsial.
Pa sien yang minum obat yaitu 29% (2
orang) dan pasien yang tidak minum
obat sebesar 71% (5 orang).
Evalusi Kegiatan Penyuluhan Desa Rejosari Agustus 2015
No Desa Tema Penyuluhan Evaluasi
1. Dsn Krajan 2
Ds.Rejosari
( Penyuluhan
Kelompok
Besar)
Stigma
masyarakat
tentang
gangguan jiwa
Sebanyak 90% peserta penyuluhan mampu
menjawab dengan benar pertanyaan dari fasil
terkait materi yang telah diberikan.
2. Dsn Krajan
( Penyuluhan
Kelompok
Kecil)
Dukungan
lingkungan
terhadap ODGJ/
support System
Sebanyak 95% peserta penyuluhan mampu
menjawab dengan benar pertanyaan dari
pemateri terkait materi yang telah diberikan
Evalusi Kegiatan Terapi Aktivtas Kelompok (TAK) Desa Rejosari Juli- Agustus 2015
No Desa Tema TAK Evaluasi
1
2.
Dsn.Balewarti
Ds.Rejosari
Dsn. Krajan
Ds. Rejosari
Membuat kotak
pensil dari kain
flannel
Membuat gantungan
kunci
Membuat gelang
dan tasbih
Membuat pigora dari
kain flannel
Memelihara ayam
Mmembuat pita dan
bando
Membuat Pigora
Kegiatan
Sebanyak 90% peserta TAK mampu membuat
kotak pensil dari kain flannel.
Sebanyak 70% peserta TAK mampu membuat
gantungan kunci
Sebanyak 70% peserta TAK mampu membuat
gelang dan tasbih
Sebanyak 70% mampu membuat pigora dari
kain flannel
Sebanyak 70% peserta TAK mampu
memelihara ayam , pita dan bando
Sebanyak 70% peserta TAK mampu membuat
pigora kegiatan
A. Kendala Program 1. Keluarga dan tetangga masih menganggap gangguan jiwa merupakan bentuk kerasukan
jin atau makhluk halus
2. Masyarakat belum sadar akan pentingnya dukungan lingkungan bagi pasien dengan
gangguan jiwa
3. Keluarga menolak untuk didatangi dan dilihat kondisi keluarganya yang diduga mengalami
gangguan jiwa
4. Keluarga yang kurang peduli pada anggotanya yang mengalami gangguan jiwa
5. Minimnya pengetahuan masyarakat terkait dengan gangguan jiwa
6. Minimnya laporan terkait dengan pasien dengan gangguan jiwa
7. Terbatasnya obat injeksi untuk pasien dengan gangguan jiwa.
H. Evalusi Kegiatan Penyuluhan Desa Wonokerto Agustus 2015
No Desa Tema Penyuluhan Evaluasi1. Dsn Krajan 2
Ds.Rejosari( Penyuluhan Kelompok Besar)
Stigma masyarakat tentang gangguan jiwa
Sebanyak 90% peserta penyuluhan mampu menjawab dengan benar pertanyaan dari fasil terkait materi yang telah diberikan.
2. Dsn Krajan RT 01( Penyuluhan Kelompok Kecil)
Penyuluhan sehat jiwa
Sebanyak 95% peserta penyuluhan mampu menjawab dengan benar pertanyaan dari pemateri terkait materi yang telah diberikan
I. Evalusi Kegiatan Terapi Aktivtas Kelompok (TAK) Desa Wonokerto Juli- Agustus 2015
No Desa Tema TAK Evaluasi1
2.
Dsn.Balewarti Ds.Rejosari
Dsn. GampinganDs. Rejosari
Membuat kotak pensil dari kain flannel
Membuat gantungan kunci
Membuat gantungan kunci dari kain flannel
Sebanyak 90% peserta TAK mampu membuat kotak pensil dari kain flannel.
Sebanyak 70% peserta TAK mampu membuat gantungan kunci
Sebanyak 70% peserta TAK mampu membuat gantungan kunci dari kain flannel
LAMPIRAN RINCIAN KEGIATAN SELAMA 3 MINGGU
DESA REJOSARI Pelaksanaan berlangsung selama 3 minggu (27 Juli 2015– 15 Agustus 2015) dengan jadwal
sebagai berikut :
Hari KegiatanPembicara/
Petugas
Minggu 1 Orientasi ke Puskesmas Wonokerto
1. Orientasi tempat (Puskesmas Wonokerto dan
pembagian wilayah kerja)
2. Perkenalan tim dengan petugas Puskesmas
Wonokerto
3. Kontrak pelaksanaan kegiatan dan tugas
- Perseptor klinik
Kunjungan ke Kepala Desa:
1. Perkenalan tim dengan
perangkat desa dan tokoh masyarakat
2. Penjelasan maksud dan tujuan
kegiatan
3. Pendataan data Demografi
4. Pembagian desa kelolaan
- Perangkat Desa
- Presepti
Desa
Validasi data pasien gangguan jiwa dan resiko di desa
Rejosari dan Wonokerto
Presepti
Puskesmas
Mendeteksi pasien yang datang ke Puskesmas dengan
gangguan psikososial dan gangguan jiwa
Presepti
inggu 2 Desa
Follow up dan melanjutkan kegiatan yang sudah
dilakukan kelompok sebelumnya di di desa Rejosaridan
Wonokerto dengan masuk ke acara masyarakat
(tahlilan) untuk memberikan pendidikan kesehatan
Presepti
Tokoh Masyarakat
Preseptor klinik
Desa
Validasi data pasien gangguan jiwa dan risiko di desa
Rejosari dan Wonokerto
Presepti
Puskesmas
Mendeteksi pasien yang datang ke Puskesmas dengan
gangguan psikososial dan gangguan jiwa
- Presepti
Desa
1. Perencanaan Strategi Asuhan Keperawatan
2. Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas
- Presepti
Dusun Balewerti1. Pendidikan kesehatan tentang peran keluarga
dalam kesembuhan klien dengan gangguan jiwa di
RT 20
2. Pendidikan kesehatan tentang peran serta
keluarga dalam kesembuhan klien dengan
gangguan jiwa di RT 05
3. TAK pada keluarga Ny. Siti Rohmah tentang
menghiasaksesoris rambut dari kain flanel dan
gelang manik-manik
4. TAK pada keluarga Tn. Buang tentang cara
membuat tasbih dari manik-manik
5. TAK pada keluarga Nn. Iva tentang cara membuat
bingkai foto dari kain flanel dan menghias
aksesoris rambut dengan pita dan kain flanel
6. TAK pada keluarga Tn. Sunardi tentang cara
memelihara dan merawat ayam
Dusun Jeding1. Pendidikan kesehatan tentang peran serta
keluarga dalam kesembuhan klien dengan
gangguan jiwa di RT 03
2. TAK pada Nn. Indah dan keluarganya tentang
pembuatan kotak pensil dari kain flanel.
Dusun Kutukan1. Pendidikan kesehatan tentang
peran serta keluarga dalam kesembuhan klien
dengan gangguan jiwa di di RT 3
Presepti
Dusun Krajan1. Pendidikan kesehatan tentang peran serta
keluarga dalam kesembuhan klien dengan
gangguan jiwa di RT 02
2. Pendidikan kesehatan tentang peran serta
keluarga dalam kesembuhan klien dengan
gangguan jiwa di RT 03
3. TAK pada keluarga Tn.Supriaditentang pembuatan
bingkai foto dari stik es krim
Minggu 3 Desa
Follow up dan melanjutkan kegiatan yang sudah
dilakukan kelompok sebelumnya desa Rejosari dan
Wonokerto
- Presepti
Desa
Validasi data pasien gangguan jiwa dan resiko di
Wonokerto dan Rejosari
- Presepti
Puskesmas
Mendeteksi pasien yang datang ke Puskesmas dengan
gangguan psikososial dan gangguan jiwa
- Presepti
Desa
1. Perencanaan Strategi Asuhan Keperawatan
2. Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas
- Persepti
2. Desa
Melakukan penyuluhan tentang peran serta keluarga
dalam kesembuhan klien dengan gangguan jiwa
- Presepti
3. Kader
Melakukan pelatihan kader mengenai posyandu
sehat jiwa dan pembentukkan kader sehat jiwa di
desa Wonokerto
- Persepti
-Perseptor klinik
-Perangkat desa
Puskesmas
Seminar Akhir Laporan Kegiatan di Puskesmas Bantur
Presepti
Preseptor klinik
Perangkat desa
(Desa dan Puskesmas)
Supervisi dari pihak kampus terkait program komunitas
jiwa serta asuhan keperawatan jiwa pasien kelolaan
Presepti
Preseptor akademik
Preseptor klinik
DESA WONOKERTOPelaksanaan berlangsung selama 3 minggu (27 Juli - 15 Agustus 2015) dengan jadwal sebagai
berikut :
Hari KegiatanPembicara/
Petugas
Minggu 1 Kunjungan ke Kepala Desa:
1. Perkenalan tim dengan perangkat desa dan
tokoh masyarakat
2. Penjelasan maksud dan tujuan kegiatan
3. Permintaan izin dan dampingan ke kader
posyandu setiap pos
4. Pengumpulan data Demografi
5. Pembagian desa kelolaan
6. Pembagian pasien kelolaan
- Perangkat Desa
- Preseptor akademik
- Presepti
- Kader Posyandu
Desa
Validasi data pasien gangguan jiwa dan resiko di
Desa Wonokerto
Presepti
Puskesmas
1. Perkenalan tim dengan pihak puskesmas
2. Penjelasan maksud dan tujuan kegiatan
3. Mendeteksi pasien yang datang ke
Puskesmas dengan gangguan psikososial
dan gangguan jiwa
Presepti
Internal Tim
Persiapan internal tim untuk membentuk struktur
kepengurusan kader sehat jiwa
Persepti
Minggu 2 Kegiatan kunjungan ke pasien ODGJ, resiko dan up date data pasien Puskesmas
Mendeteksi pasien yang datang ke
Puskesmas dengan gangguan psikososial
dan gangguan jiwa
Persepti
Desa
1. Validasi data pasien gangguan jiwa dan
resiko di Desa Wonokerto secara door to
door
2. Perencanaan Asuhan Keperawatan
Kesehatan Jiwa Komunitas
3. Implementasi dan evaluasi hasil kelolaan
pasien ODGJ, resiko dan sehat
- Perangkat Desa
- Preseptor akademik
- Preseptor klinik
- Kepala Puskesmas
- Presepti
- Kader posyandu
- Perawat desa
- Bidan Desa
Penyuluhan
1. Pengumpulan jadwal kegiatan rutin warga
Desa Wonokerto ( Pengajian, Posyandu,
Tahlilan)
2. Permintaan izin ke pihak yang
bertanggung jawab terhadap kegiatan
Penyuluhan tentang sehat dan gangguan jiwa,
serta stigma masyarakat
- Presepti
Puskesmas
Mendeteksi pasien yang datang ke Puskesmas
dengan gangguan psikososial dan gangguan
jiwa
- Presepti
Desa dan Puskesmas
Supervisi dari pihak kampus terkait program
komunitas jiwa serta asuhan keperawatan jiwa
pasien kelolaan
-persepti
-perseptor akademik
-perseptor klinik
Minggu 3 Kegiatan pelatihan deteksi dini keluarga sehat jiwa di desa Wonokerto Susunan acara :
- Perangkat Desa
- Kepala Puskesmas
- Preseptor akademik
1. Pembukaan
2. Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa dengan
materi:
b Pengertian Posyandu Sehat Jiwa
c Tujuan Posyandu Sehat Jiwa
d Kegiatan Pokok Posyandu Sehat Jiwa
e Pelaksanaan Layanan Posyandu
Sehat Jiwa
f Indikator Keberhasilan Posyandu
Sehat Jiwa
g Kartu Menuju Sehat Jiwa
h Pengertian Kader Sehat Jiwa
i Tujuan Pembentukan Kader
j Peran Kader Kesehatan Jiwa
k Tugas Pokok Kader Kesehatan Jiwa
3. Pembentukan Struktur Kepengurusan
Posyandu Sehat Jiwa
- Preseptor klinik
- Presepti
- Kader posyandu
- Perawat desa
- Bidan Desa
Analisa data pemetaan
Presentasi laporan kegiatan CMHN di
tingkat kecamatan Bantur
- Presepti
- perangkat desa
- perangkat
kecamatan
- pihak puskesmas
- perwakilan kader
kesehatan jiwa
- perseptor akademik
- perseptor klinik
- persepti
Penutupan Presepti