upaya peningkatan menghafal surat al-fiil dan al...
TRANSCRIPT
i
UPAYA PENINGKATAN MENGHAFAL SURAT AL-FIIL
DAN AL-MA’UN MELALUI METODE PRACTICE-
REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI
BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB. MAGELANG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
YUDI SUKAMTO
NIM 114 12 023
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2016
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
ا ق س ل را ا و س د و ا اد ق د و واال لذ د لا فو و دا ل د واو و د
Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk
pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?
(Al-Qomar: 17)
(Departemen Agama RI, t.th, Al-Qura’an dan Terjemahan, Duta Ilmu, Surabaya,
2005:769 )
“Teruslah merayu diri dengan al-Qur’an”
vii
PERSEMBAHAN
Bapak dan ibu tercinta, yang selalu mendo’akan dengan tulus ikhlas dan
senantiasa memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil.
Terimakasih yang tiada habis kepada mereka berdua.
Kakakku tersayang yang telah memberi dukungan sepenuhnya.
Adikku tercinta belajar yang sungguh-sungguh dan gapailah cita-citamu
setinggi mungkin.
Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga, terimakasih atas ilmunya yang telah
diberikan kepada saya, semoga menjadi ilmu yang bermanfaat.
Keluarga besar SD Negeri Baleagung yang telah memberikan motivasi
kepada peneliti
Teman-teman ekstensi 2012 IAIN Salatiga
Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“UPAYA PENINGKATAN MENGHAFAL SURAT AL-FIIL DAN AL-MA’UN
MELALUI METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS PADA SISWA KELAS
V SD NEGERI BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN
PELAJARAN 2015/2016”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan
(FTIK) IAIN Salatiga
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI).
4. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya guna memberikan bimbingan
serta arahan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis.
ix
6. Bapak Sariyo, S.Pd, selaku kepala sekolah di SD Negeri Baleagung yang
telah memberi waktu untuk penelitian.
7. Semua dewan Guru SD Negeri Baleagung, yang telah memberi dukungan.
8. Kepada kedua orang tuaku yang saya sayangi dan cintai, yang selalu
mendoakan saya setiap langkahku. Mendukung serta memberi bantuan
baik materiil maupun non materiil.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
10. Semua pihak dengan ikhlas memberikan bantuan baik material maupun
spiritual dalam penulisan skripsi ini.
Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa
berdoa kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan pada penulis
diridhoi Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan dan
kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 09 Februari 2016
Penulis
x
ABSTRAK
Sukamto, Yudi. 2016. Upaya Peningkatan Menghafal Surat Al-Ma’un dan Al-Fiil
Melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas V SD
Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran
2015/2016. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan
Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:
Dra. Siti Farikhah M.Pd
Kata Kunci : Menghafal surat Al-Maun dan Al-Fiil, Metode Practice-Rehearsal
Pairs.
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan menghafal surat-surat
pendek melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs Pada siswa kelas V SD Negeri
Baleagung Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.
Pertanyaan ini yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana
meningkatkan hafalan surat-surat pendek melalui Metode Practice-Rehearsal
Pairs pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung? Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan kelas (action
research) sebanyak dua siklus.
Dari analisis data didapatkan bahwa kemampuan menghafal surat-surat
pendek pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung mengalami peningkatan dalam
setiap siklusnya, pada siklus I siswa yang mendapat nilai kategori tinggi
berjumlah 45%, kategori sedang 45%, kategori rendah 10%. Sedangkan pada
siklus II siswa yang mendapat nilai kategori tinggi 75%, kategori sedang 25%,
dan ketegori rendah 0%.
Penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs bisa meningkatkan
kemampuan menghafal surat-surat pendek pada siswa kelas V SD Negeri
Baleagung Tahun 2015/2016. Maka prestasi belajar siswa meningkat setelah
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan Metode Practice-Rehearsal
Pairs. Berdasarkan hasil yang dicapai ini, maka disarankan agar pembelajaran
dapat berjalan maksimal harus disertai dengan berbagai metode pembelajaran
sehingga akan memotivasi siswa untuk lebih menggali potensi yang ada pada
dirinya dan memudahkan siswa untuk dapat memahami materi dengan cepat.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... v
MOTTO ............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
ABSTRAK ......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
D. Hipotesis Tindakan .................................................................... 5
E. Kegunaan Penelitian .................................................................. 5
F. Definisi Operasional .................................................................. 6
G. Metode Penelitian ...................................................................... 7
H. Sistematika Penulisan ................................................................ 10
xii
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hafalan Surat-surat pendek .......................................................... 12
1. Pengertian Al-Qur’an ........................................................... 12
2. Pengertian Menghafal ............................................................ 15
3. Pengertian Surat-surat Pendek .............................................. 19
4. Belajar Untuk Meningkatakan Hafaln Surat-surat
Pendek……………………………………………………. 21
B. Metode Practice-Rehearsal Pairs .................................................. 25
1. Pengertian Metode Practice-Rehearsal Pairs ........................... 26
2. Langkah-langkah Metode Practice-Rehearsal Pairs................. 28
C. Keterkaitan Antara Menghafal Surat-surat Pendek Dengan Metode
Practice-Rehearsal Pairs ............................................................... 29
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Siklus I ......................................................................................... 32
B. Siklus II.. ...................................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 42
B. Pembahasan ............................................................................... 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 50
B. Saran .......................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 52
LAMPIRAN …………………………………………………………………… 54
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Observasi Siswa Siklus I ..................................................................... 36
Tabel 3.3 Observasi Siswa Siklus II ................................................................... 40
Tabel 3.2 Observasi untuk Guru Siklus I ............................................................ 36
Tabel 3.4 Observasi untuk Guru Siklus II ........................................................... 40
Tabel 4.1 Penilaian Siklus I ................................................................................ 44
Tabel 4.2 Penilaian Siklus II .............................................................................. 46
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................... 54
Lampiran 2 Silabus ........................................................................................ 59
Lampiran 3 Riwayat Hidup .......................................................................... 60
Lampiran 4 Daftar Siswa ................................................................................ 61
Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 62
Lampiran 6 Lembar soal ………………………………………………….... 63
Lampiran 7 Dokumentasi .............................................................................. 66
Lampiran 8 Lembar Konsultasi …………………………………………….. 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menyikapi perkembangan pada era globalisasi saat ini yang semakin
pesat, sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang tangguh dan ulet serta
mempunyai keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah Swt. Dalam
mempersiapkan hal itu maka sedini mungkin upaya pembentukan mental-
mental yang tangguh perlu disiapkan melalui pendidikan.
Pendidikan memiliki kekuatan yang dinamis dalam kehidupan
manusia dimasa depan. Pendidikan yang diselenggarakan harus mampu
mencetak sumber daya manusia yang lebih siap untukterjun dan berperan
aktif dalam kehidupan nyata. Konkretnya, pendidikan itu harus mampu
menyiapkan tenaga-tenaga terampil yang mampu melayani dirinya sendiri
dan orang lain serta dapat mengisi dan berperan aktif diberbagai sendi
kehidupan serta kompetitif.
Tantangan pendidikan pada jenjang sekolah dasar (SD) dimasa depan
disadari akan semakin berat. Hal ini merupakan konsekuensi kemajuan dalam
berbagai aspek kehidupan. Guru merupakan pihak yang paling bertanggung
jawab atas berhasilnya proses pembelajaran yang dilakukan dikelas. Fungsi
pendidikan agama Islam juga mempunyai beberapa sasaran.Pertama, bahwa
tujuan pendidikan adalah untuk membentuk manusia yang mempunyai
keseimbangan antara kemampuan kognitif dan psikomotor disatu pihak serta
2
kemampuan efektif dipihak lain. Hal ini dapat diartikan bahwa pendidikan
menghasilkan manusia yang berkepribadian, tetapi menjunjung nilai-nilai
budaya yang luhur, serta mempunyai wawasan serta memupuk jati dirinya.
Kedua, tujuan pendidikan untuk mencapai nilai-nilai keimanan, ketaqwaan
dan ahlaq mulia yang senantiasa menjaga harmonisasi hubungan dengan
tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam sekitarnya (Said Agil Husni
Al Munawar, 2003 :5-6).
Dari semuanya tujuan itu yang akan dicapai adalah membentuk
manusia yang beriman dan bertaqwa, berahlaq mulia, maju dan mandiri
sehingga memiliki ketahanan rohaniah yang tinggi serta mampu beradaptasi
dengan dinamika perkembangan masyarakat. Dengan demikian diharapkan
bahwa bangsa Indonesia yang terkenal religius ini akan menjadi bangsa yang
kuat dan maju serta makmur dan sejahtera, terutama maju dalam dunia
pendidikan sebagai basis pembangunan suatu bangsa.
Salah satu usaha guru yaitu dengan melalui pemilihan metode yang
baik. Pembelajaran dengan metode yang benar berarti membantu guru agar
tercapai peningkatan hasil belajar siswa.Karena motivasi dan hasil belajar
menghafal surat-surat pendek kurang memuaskan masih rata-rata kelas 60.
Metode yang tepat akan sangat menunjang pencapain tujuan pembelajran
dengan lebih baik sehingga hasil belajar yang diharapkan juga akan lebih
meningkat mencapai rata-rata kelas 7,5.
Untuk memiliki kemampuan itu melalui Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) guru mendapatkan kesempatan berperan aktif mengembangkan
3
pengetahuan dan keterampilan sendiri, melalui PTK juga diharapkan
gurumampu sebagi pekerja yang profesional dan mampu membuat guru lebih
percaya diri untuk mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya. Dari fenomena itu dituntut bagaimana kreativitas guru dalam
memecahkan masalah.Seorang guru dapat mendesain model pembelajaran
yang bisa menarik minat siswa untuk belajar, sehingga pembelajaran menjadi
bermakna.
Erat kaitannya dengan hal itu pendidikan Agama mempunyai
kedudukan yang tinggi dan paling utama, karena pendidikan agama menjamin
untuk memperbaiki akhlaq dan mengangkat derajat yang tinggi, serta bahagia
dalam hidup dan kehidupannya. Sementara tujuan dari pendidikan Agama
Islam adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui
pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta
pengamalan peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya,
berbangsa dan bernegara, serta dapat untuk melanjutkan pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi (Abdul Majid, 2012:16).
Karena kurang kesadaran akan pentingnya ilmu Agama, maka dalam
pembelajaran pendidikan Agama Islam (PAI) di SD mengalami banyak
kendala, terutama yang berhubungan dengan membaca dan menghafal surat-
surat pendek. Hal itu disebabkan karena kurang dibiasakan dalam kehidupan
sehari-hari terutama dirumah, juga kurangnya dukungan dari lingkungan
4
sekitar. Oleh sebab itu pembelajaran menghafal surat-surat pendek ini sangat
mengalami kesulitan.
Hal ini dibuktikan dari hasil ulangan harian menghafal surat pendek
al-Ma’un (107). Dari siswa yang berjumlah 14 siswa hanya 5 siswa yang
tuntas menghafal surat pendek al-Ma’un (107), sisanya hanya mampu
menghafal 3 sampai 4 ayat.
Dari latar belakang masalah diatas maka penulis akan memberikan
judul penelitian ini dengan judul “Upaya Peningkatan Menghafal Surat Al-
Ma’un dan Al-Fiil Melalui Metode Practice-Rehearsal Pairs Pada Siswa
Kelas V SD Negeri Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun
Pelajaran 2015/2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan diatas
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah melalui penerapan Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat
meningkatan hafalan surat al-Fiil dan al-Ma’un pada siswa kelas V SD Negeri
Baleagung Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian terhadap proses pembelajaran ini adalah sebagai
berikut:
5
Untuk meningkatkan hafalan Surat al-Fiil dan al-Ma’un melalui
Metode Practice-Rehearsal Pairs pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung
Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah ”Metode Practice-
Rehearsal Pairs dapat meningkatkan kemampuan siswa menghafal surat al-
Fiil dan al-Ma’un pada pembelajaran PAI”.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini membantu memperbaikai proses pembelajaran PAI dan
Metode Practice-Rehearsal Pairs akan mempermudah siswa dalam
menghafal surat-surat pendek.
Adapun kegunaan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a. Membantu meningkatkan hasil pembelajaran PAI.
b. Kegitan pembelajaran siswa didalam kelas menjadi lebih menarik.
c. Siswa lebih mudah belajar dengan metode yang digunakan.
2. Bagi Guru
a. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
b. Menerapkan Metode Practice-Rehearsal Pairs pada materi
pembelajaran yang sesui.
3. Bagi Sekolah
a. Memberikan sumbangan pengetahuan.
6
b. Sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas sekolah khususnya dalam
perolehan prestasi belajar dan penguasaan keterampilan.
Dalam Metode Practice-Rehearsal Pairs ini semua siswa
mempraktekkan hafalan surat-surat pendekdengan teman sebangkaunya
denga cara bergantian menghafalkan (saling menyimak) sampai semua
pasangan masing-masing berhasil menghafalkan surat-surat pendek.
F. Definisi Operasional
Adapun definisi dari judul penelitian ini akan dijelaskan satu persatu.
Menghafal adalah suatau aktivitas menanamkan suatau materi verbal didalam
ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan (diingat) kembali secara
harfiah, sesuai dengan materi yang asli (Syaiful Bahri Djamarah,
2011:29).Yang dimaksud dalam hafalan ini adalah usaha siswa untuk
menghafalkan surat-surat pendek pada pembelajaran PAI. Surat-surat pendek
yaitu “sejumlah surat yang terdapat dalam juz Amma (juz 30) (Kakanwil
Depag, 2004:15). Surat pendek yang akan dijadikan materi dalam penelitian
ini adalah surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107).
Metode Practice-Rehearsal Pairs (Simulasi berpasangan) merupakan
cara mudah dan sederhana yang dapat digunakan guru dalam proses
pembelajaran agar siswa dapat mempraktekkan suatau keterampilan atau
langkah-langkah dengan teman belajarnya. Cara ini bertujuan untuk
meyakinkan dan memastikan bahwa masing-masing pasangan dapat
melakukan keterampilan dengan tepat dan benar (Zuhdiyah, Fitri Oviyani,
M.Hasbi, Al Imron, Qori Kartika dan Karliana Inderawati, 2014:63).
7
Dari fakta hasil pembelajaran PAI tersebut, maka perlu adanya metode
pembelajaran yang memudahkan siswa untuk belajar dan menghafal surat
pendek. Menyikapi hal ini maka penulis akan menerapkan Metode Practice-
Rehearsal Pairs (praktek berpasangan). Penulis akan mengambil surat al-Fiil
(105) dan al-Ma’un (107) sebagai bahan penelitian. Karena dalam
pembelajaran ini nilai yang diperoleh belum mencapai KKM yang ditentukan
yaitu 7,5.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas (action research). Peneliti Tindakan Kelas adalah “suatu
penelitian yang dilakukan secara sistematis refleksi terhadap berbagai “aksi”
atau tindakan yang dilakukan oleh guru/pelaku, mulai dari perencanaan
sampai dengan penelitian terhadap tindakan nyata didalam kelas berupa
kegiatan belajar-mengajar untuk memperbaikai kondisi pembelajaran yang
dilakukan (Basuki Wibawa, 2003:9).
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk meningkatkan
hafalan surat al-Fiil dan al-Ma’un pada siswa kelas V SD Negeri Baleagung
dengan menggunakan Metode Practice-Rehearsal Pairs.
Pada penelitian ini, peneliti melaksanakan penelitian secara bertahap.
Apabila pada siklus I belum mencapai nilai KKM yang ditentukan yaitu 7,5
maka penulis akan melanjutkan pada siklus-siklus berikutnya.
Adapun urutan-urutan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini
sebagai berikut:
8
1. Rancangan penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan
dalam beberapa siklus.
Pada setiap siklus dalam penelitian ini akan dilaksanakan melalui
beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, abservasi dan refleksi
yang semuanya terangkum dalam satu kegiatan.
2. Sobyek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dikelas V SD Negeri Baleagung
Kec.Grabag Kab.Magelang.Berjumlah 14 siswa yang terdiri dari 7 siswa
laki-laki dan 7 siswa perempuan.
3. Langkah-langkah siklus penelitian
Adapun langkah-langkah siklus penelitian dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
(Suharsimi Arikunto, 2008:16)
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksanaan
Refleksi
Refleksi
?
9
Apabila pada siklus II (dua) belum mencapai nilai KKM yang
ditentukan maka akan dilanjutkan pada tahap siklus berikutnya yaitu siklus III
(tiga), siklus IV (empat) dan seterusnya sampai penelitian ini mencapai nilai
KKM yang ditentukan.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian atau alat-alat yang membantu mempermudah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. RPP
b. Tes praktek
c. Lembar observasi peserta didik
d. Lembar observasi guru
e. Silabus
f. Materi
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data (Suharsimi Arikunto, 2005:100).
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Metode observasi
Metode observasi yaitu metode dengan cara pengamatan
langsung terhadap obyek. Dalam hal ini peneliti terjun langsung untuk
memperoleh data penelitian.
1). Kolaborasi
2). Wawancara
10
3). Dokumentasi
6. Analisis Data
Aanalisis data merupakan usaha untuk memilih, memilah,
membuang, menggolongkan, serta menyusun kedalam kategorisasi,
mengklasifikasikan data (Supardi, 2008:132).
Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis ini
untuk memastikan bahwa dengan penerapan Metode Practice-Rehearsal
Pairs dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas V SD Negeri
Baleagung Kecamatan Grabag Kabupataen Magelang.
Data yang dikumpulkan dari hasil observasi berupa angka, untuk
mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar peserta didik seperti
yang diharapkan dilakukan dengan cara menghitung prosentase kemudian
dideskripsikan.
Dalam penelitian ini, penulis menganalisis dengan cara sebagai
berikut:
a. Membandingkan pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
b. Pencapain pemahaman dalam menghafal surat al-Ma’un dan al-Fiil
yang tepat.
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami masalah-masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini, maka penulis akan menyusun dengan
sistematika sebagai berikut:
11
BAB I : PENDAHULAUAN
Pada bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan,
Kegunaan Penelitian, Definisi Oprasional, Metode
Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang Upaya peningkatan
Hafalan Surat-surat Pendek Melalui Metode Practice-
Rehearsal Pairs, Surat al-Fiil dan al-Ma’un. Metode
Practice-rehearsal Pairs. Keterkaitan Antara Menghafal
Surat-surat pendek dengan Metode Practice-rehearsal
Pairs.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Bab ini merupakan deskripsi penelitian yang meliputi
(perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi).
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan deskripsi setiap siklus (data hasil
pengamatan/evaluasi) refleksi keberhasilan, kegagalan
serta pembahasan tiap siklus.
BAB V : PENUTUP
Bab akhir yang mencakup kesimpulan serta saran.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hafalan Surat-surat Pendek
Sebelum mengetahui lebih jelas tentang pengertian surat-surat pendek
maka terlebih dahulu kita perlu mengetahui tentang pengertian al-
Qur’an.Karena surat-surat pendek merupakan bagian dari al-Qur’an.
1. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat, yang
diturunkan kepada “pungkasan” para Nabi dan Rasul, dengan perantara
Malaikat Jibril a.s. Diriwayatkan kepada kita dengan mutawatir.
Membacanya terhitung ibadah. Diawali dengan surat al-Fatihah dan
ditutup dengan surat an-Naas (Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni,
2001:3).
Al-Qur’an menurut bahasa dapat berarti himpunan, kumpulan dan
bacaan (Budihardjo, 2012:1).
Secara etimologi berdasarkan bahasanya, lafal al-Qur’an berasal dari
bahsa Arab dari akar qara’at yang berarti membaca (Mustamir, 2007:1).
Sedangkan al-Qur’an menurut istilah, ada beberapa pendapat, yaitu:
a. Menurut Shubhi al-Shalih, dalam Budihardjo, (2012:2), al-Qur’an
adalah kalam Allah yang berupa mu’jizat, diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw, tertulis dalam mushhaf, dinuklikan secara mutawatir
dan merupakan ibadah bagi yang membacanya.
13
b. Menurut Muhammad Ismail Ibrahim, dalam Budihardjo, (2012:2), al-
Qur’an adalah kalam Tuhan yang diturunkan melalui al-Ruh al-Amin
(Malaikat Jibril) kepada penutup para Nabi dan Rasul, yaitu Nabi
Muhammad Saw. Sebagai hidayah (petunjuk) bagi seluruh umat
manusia.
c. Menurut Muhammad Salim Muhsin, dalam Budihardjo, (2012:2), al-
Qur’an adalah kalam Allah yang duturunkan kepada Nabi kita
Muhammad Saw, tertulis didalam mushhaf, dinuklikan kepada kita
dengan mutawatir, ibadah bagi orang yang membacanya dan diakhiri
dengan surat yang terpendek.
d. Menurut Muhammad Abu Syahbah, dalam Budihardjo, (2012:2), al-
Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada junjungan kita
Muhammad Saw. Yang lafazhnya merupakan mu’jizat, ibadah bagi
yang membacanya, dinuklikan secara mutawatir, berfaedah untuk
menguatkan dan meyakinkan, ditulis dalam mushhaf, diawali dengan
surat al-Fatihah dan diakhiri surat an-Nas, merupakan petunjuk Allah
kepada makhluk-Nya, hukum Tuhan untuk penghuni dunia, penutup
kitab-kitab samawy dan untuk kebahagiaan manusia didunia dan
akhirat.
Dengan menganalisis unsur-unsur setiap pengertian diatas dan
membandingkan antara pengertian yang lainnya, maka dapat
disimpulkanal-Qur’an yaitu: Kalam Allah, merupakan mu’jizat,
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril,
14
ditulis dalam mushaf dinuklikan secara mutawatir sebagai ibadah bagi
yang membacanya, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri surat
an-Naas, dan Sebagai hidayah (petunjuk) bagi seluruh umat manusia.
Allah Swt, menurunkan al-Qur’an untuk umat manusia dengan
sejumlah maksud dan tujuan. Semua itu adalah untuk membahagiakan
ketika hidup didalam dunia dan juga kelak diakhirat.
Al-Qur’an diturunkan juga mempunyai fungsi dan tujuan,
diantara fungsi dan tujuan al-Qur’an adalah sebagai berikut:
1). Sumber Pokok Ajaran Islam
Fungsi al-Qur’an diturunkan adalah sebagai pokok ajaran
Islam, yang mendasari ajaran-ajaran hukum, dan peraturan bagi
umat manusia.
2). Peringatan dan Pelajaran bagi Manusia
Manusia mempunyai sifat lupa, sebab manusia dalam
bahasa Arabnya adalah kata Insan berasal dari kata Nasiya yang
berarti lupa, maka fungsi turunnya al-Qur’an adalah juga sebagai
pemberi peringatan dan pemberi pelajaran bagi kehidupan
manusia.Dalam memberi peringatan kepada manusia, al-Qur’an,
baik kisah yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif yang
pernah terjadi atau dialami oleh orang-orang terdahulu, dengan
maksud agar manusia masa sekarang dapat mengambil pelajaran
atau menjadikannya sebagai peringatan baginya.
15
Al-Qur’an merupakan sumber petunjuk bagi kehidupan
manusia, petunjuk al-Qur’an itu dapat diklasifikasikan kedalam
dua bentuk:
Pertama kitab suci al-Qur’an menjadi petunjuk bagi umat
manusia, sehingga perjalanan hidupnya dapat mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kedua Allah Swt menurunkan al-Qur’an agar manusia
mendapat petunjuk dan bimbingan, sehingga mereka menjadi
orang-orang yang bertaqwa (Budihardjo, 2012:13-21).
2. Pengertian Menghafal
Adapun pengertian tentang menghafal adalah sebagai berikut:
Menghafal adalah suatau aktivitas menanamkan suatau materi verbal
didalam ingatan, sehingga nantinya dapat diproduksikan (diingat) kembali
secara harfiah, sesuai dengan materi yang asli (Syaiful Bahri Djamarah,
2011:29).
Menghafal al-Qur’an merupakan suatu keutamaan yang besar, dan
posisi itu sangat didambakan oleh semua orang yang benar, dan seorang
yang bercita-cita tulus, serta berharap pada kenikmatan duniawi dan
ukhrawi agar manusia nanti menjadi warga Allah dan dihormati dengan
penghormatan yang sempurna (Muhammad Syah Putra, 2013:22).
Sebagaiman firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Fathir
ayat: 29-30:
16
Artinya : 29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah
dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari
rezki yang Kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-
diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan
perniagaan yang tidak akan merugi.
30. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka
dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri (Departemen Agama, 2005: 866).
Secara umum, menghafal al-Qur’an diartikan sebagai proses
memasukkan ayat-ayat al-Qur’an, huruf demi huruf, kedalam hati untuk
terus memeliharanya hingga akhir hayat. Menurut bahasa, hifz adalah itqan,
berarti menguatkan (Deden Muhammad Makhyaruddin, 2015:92).
Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat al-Hijr ayat: 9
Artinya : 9. Sesungguhnya kami-lah yang menurunkan al-Qur’an, dan
sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya
(Departemen Agama, 2005: 499).
Sebagaimana ungkapan Hasan Al-Bashri, W.(110 H), dalam Deden
Muhammad Makhyaruddin, (2015:42), sejatinya seorang penghafal al-
Qur’an bukanlah sekedar menghafal huruf-hurufnya, melainkan juga
menegakkan hukum-hukumnya.
17
Menghafal al-Qur’an mempunyai faedah-faedah yang penting,
diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Jika disertai dengan amal saleh dan kikhlasan, maka ini merupakan
kemenangan dan kebahagiaan didunia dan akhirat.
b. Orang yang menghafal al-Qur’an akan mendapatkan anugerah dari
Allah berupa ingatan yang tajam dan pemikiran yang cemerlang.
Karena itu, para penghafal al-Qur’an lebih cepat mengerti,teliti, dan
lebih hati-hati karena banyak latihan untuk mencocokan ayat serta
membandingkannya dengan ayat lainnya.
c. Menghafal al-Qur’an merupakan bahtera ilmu, karena akan mendorong
seseorang yang menghafal al-Qur’an untuk berprestasi lebih tinggi dari
pada teman-temannya yang tidak hafal al-Qur’an, sekalipun umur
kecerdasan, dan ilmu mereka berdekatan. .
d. Penghafal al-Qur’an memiliki identitas yang baik, ahklak, dan perilaku
yang baik.
e. Penghafal al-Qur’an mempunyai kemampuan mengeluarkan fonetik
Arab dari landasannya secara alamai, sehingga bisa fasih berbicara dan
ucapannya benar.
f. Jika penghafal al-Qur’an mampu menguasai arti kalimat-kalimat didalam
al-Qur’an, berarti ia telah banyak menguasai arti kosa-kata bahasa
Arab, seakan-akan ia telah menghafalkan sebuah kamus bahasa Arab.
g. Seorang penghafal al-Qur’an setiap waktu akan selalu memutar otaknya
agar hafalan al-Qur’annya tidak lupa. Hal ini akan menjadikan
18
hafalannya kuat. Ia akan terbiasa menyimpan memori dalam ingatannya
(Muhammad Syah Putra, 2013:20).
Dari beberapa uraian diatas, tentang faedah menghafal al-Qur’an
maka dapat disimpulkan, bahwa menghafal al-Qur’an akan menjadi
penolong (syafaat) bagi penghafalnya benteng dan perisai hidup
pedoman dalam menjalankan kehidupan, menjadikan baginya
kedudukan dihati manusiadan kemuliaan. Ucapan pemiliknya selamat
dan lancar berbicara, membantu daya ingat, mencerdaskan dan
meningkatkan IQ serta menambah keimanan.
Ada beberapa metode untuk menghafal al-Qur’an menurut para
ahli sebagai berikut:
1). Bin-Nazhar
Yaitu membaca dengan cermat ayat-ayat al-Qur’an yang
akan dihafal dengan melihat mushaf al-Qur’an secara berulang-
ulang.
2). Tahfizh
Yaitu menghafal sedikit demi sedikit ayat-ayat al-Qur’an
yang telah dibaca berulang-ulang secara bin-nazhar.
3). Talaqqi
Yaitu menyetorkan atau memperdengarkan hafalan yang
baru dihafal kepada seorang guru atau instruktur.
4). Takrir
Yaitu mengulang hafalan atau men-sima’-kan hafalan yang
pernah dihafalkan /sudah disima’-kan kepada guru tahfizh.
19
5). Tasmi’
Yaitu memperdengarkan hafalan kepada orang lain baik
kepada perseorangan maupun kepada jamaah (Sa’dulloh S.Q,
2008:52-54).
Dari beberapa metode diatas, metode yang paling mudah
untuk diterapkan dalam menghafal al-Qur’an yaitu metode Tahfizh,
karena menghafal satu baris, beberapa kalimat, atau sepotong surat
pendek sampai tidak ada kesalahan. Setelah satu baris atau
beberapa kalimat tersebut mudah dapat dihafal dengan baik, lalu
ditambah dengan merangkaikan baris yang kalimat berikutnya
sehingga sempurna.Kemudian rangkaian ayat tersebut diulang
kembali sampai benar-benar hafal.
3. Pengertian Surat-surat Pendek
Adapun yang dimaksud surat-surat pendek dalam al-Qur’an adalah
sejumlah surah yang terdapat dalam juz 30 (Kakanwil Depak Propinsi
Jateng, 2004:15).
Ada banyak cara menghafal surat-surat pendek, diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Perbanyak mendengar sebelum memulai menghafal, bisa dengan kaset
murattal atau mendengarnya dengan khusyu’ dari para imam shalat
yang kebanyakan dari mereka sering membaca surat-surat pendek
dalam shalat magrib, isya, dan subuh. Atau yang lebih sering lagi pada
20
saat shalat tarawih diBulan Ramadhan, dimana kebanyakan imam
membaca surat-surat pendek.
b. Perbanyak membaca surat-surat pendek tersebut sehingga ketika kita
mulai menghafalnya mak lidah kita sudah akrab dengan ayat-ayat
yang akan kita hafal. Kemudian setelah kita yakin benar bahwa surat-
surat tersebut sudah kita hafal, baru kemudian pindah ke surat
berikutnya.
c. Jangan lupa untuk membacanya dihadapan seorang teman yang
bacaan atau hafalan al-Qur’annya lebih baik dari kita atau seorang
guru tahfizh al-Qur’an untuk menyimak hafalan kita, ini harus kita
lakukan untuk menghindari salah baca dan salah menghafal.
d. Lakukan pengulangan (muraja’ah)secara teratur, terutama kita baca
dalam shalat lima waktu atau dalam shalat sunnah.
e. Usahakan membaca hafalan sesuai dengan urutan yang tercantum
didalam al-Qur’an, misalnya kita membaca surat al-Qari’ah, at-
Takatsur kemudian surat al-Ashr terus sampai surat an-Nas. Sehingga
kita mampunmengurutkan hafalan kita sesuai urutan yang ada dalam
al-Qur’an (http://www.sholihah.web.id/2015/11/bagaimana-cara-
cepat-menghafal-surat-pendek.html, diakses 9 Desember 2015 jam
15.30 WIB).
Ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa proses
pembelajaran hafalan surat pendek yaitu: disajikan melalui pendekatan
klasikal dengan variasi pendekatan individual, dihafal bersama-
21
samabertahap dan berulang-ulang, dan bukti kelulusannya didata
dalam data prestasi hafalan (Kakanwil Depag Propinsi Jateng,
2004:18).
Dari beberapa uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
menghafal surat-surat pendek diutamakan dengan membaca
hafalannya berulang-ulang, kemudian bacaan yang telah dihafalnya
disimak orang lain agar hafalnya tersebut dapat dibenarkan apabila
terdapat kesalahan.
4. Belajar Untuk Meningkatkan Hafalan Surat-surat Pendek
Pemahaman anak terhadap proses pembelajaran merupakan kunci
pokok keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus selalu
berusaha agar anak dapat menyerap materi pelajaran yang diberikan
secara optimal.Berbagai upaya ditempuh agar anak dengan mudah
menangkap materi pembelajaran.
a. Pengertian Belajar
Berikut ini ada beberapa pendapat tentang pengertian belajar
yaitu:
1). Menurut James O. Whittaker, dalam Syaiful Bahri Djamarah,
merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
2). Menurut Cronbach, dalam Syaiful Bahri Djamarah, berpendapat
bahwa lerarning is shown by change in behavior as a result
experience. Belajar sebagai suatu aktifitas yang ditunjukkan oleh
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengamalan.
22
3). Sedangkan menurut Howard L. Kingskey, dalam Syaiful Bahri
Djamarah, Mengatakan bahwa lerrning is the process by which
behavior (in the broader sense) is originated or changed through
practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku
(dalam arati luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau
latihan. Sedangkan Geoch merumuskan leraning is change is
performance as a result of practice.
4). Sebagiamana menurut Drs.Slameto, dalam Syaiful Bahri
Djamarah, juga merumuskan tentang pengertian belajar.
Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagi hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Syaiful Bahri
Djamarah, 2011:12-13).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah
serangkain kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
Menurut Syah dalam Lilik Sriyanti (2011:18-19) menjelaskan bahwa
perubahan sebagai hasil belajar itu memiliki tiga ciri, yaitu:
a). Perubahan intensional
Perubahan intensional adalah perubahan yang terjadi dalam diri
individu dilakukan dengan sengaja dan didasari. Maksudnya, perubahan
23
sebagai hasil belajar bukanlah sutau kebetulan, akan tetapi perubahan
itu disengaja dan didasari sebelum aktifitas mengajar.
b). Perubahan itu pisitif dan aktif
Perubahan sebagai ciri belajar bersifat positif dan aktif.Bersifat
positif maksudnya perubahan itu baik, bermanfaat, dan sesuai yang
diharapkan oleh individu.Kemudian perubahan bersifat aktif,
maksudnya perubahan yang terjadi dalam diri individu merupakan hasil
usahanya.
c). Perubahan itu efektif dan fungsional
Perubahan sebagai ciri belajr bersifat efektif dan
fungsional.Perubahan bersifat efektif, artinya perubahan itu berhasil
guna.Perubahan yang berhasil guna adalahperubahan yang bermakna dan
bermanfaat bagi diri individu.Sedangkan perubahan yang bersifat
fungsional artinya perubahan itu relatif permanen dan siap dibutuhkan
setiap saat.
Kalau diamati ternyata pendapat para ahli tentang pengertian
belajar itu hanya berbeda redaksinya namun hakekatnya adalah
samayaitu perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh pengalaman dan
latihan. Jadi syarat disebut belajar adalah:
Pertama, adanya perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak biasa menghafalkan surat-surat prndek menjadi
hafal, dari hafalan yang tidak lancar menjadi lancar dan sebagianya.
24
Kedua, adanya latihan atau pengalaman, misalnya latihan
meenghafalkan ayat-ayat al-Qur’an dan sebagainya.Jadi seseorang
itudikatakan sudah belajar jika dapat dibuktikan dengan
kelakuannya.Apa bila selesai belajar tetapi tidak ada perubahan tingkah
laku pada dirinya, maka berarti belum bisa dikatakan bahwa dirinya telah
mengalami proses belajar.
Selain siswa yang belajar hal lain yang tak kalah pentingnya yang
harus diperhatikan guru dalam mengajar adalah: Menanamkan
pengetahuan dan kecakapan dengan cara yang cepat dan tepat.
b. Prinsip-prinsip Mengajar
Diantra beberapa prinsip-prinsip mengajar adalah sebagai berikut:
1). Pengajaran hendaknya menarik minat
Minat adalah kata kunci dalam pengajaran. Bila siswa telah
berminat dalam kegiatan belajar-mengajar maka hampair dapat
dipastikan proses belajar-mengajar itu akan berjalan dengan baik dan
hasil belajar yang didapatkan akan optimal. Bila minat telah muncul
maka perhatian pasti akan mengikutinya. Bagaimana menjaga
perhatian agar jangan berkurang atau hilang? Kunci tersebut terletak
pada jalan pengajaran. Jalan pengajaranialah langkah-langkah belajar-
mengajar dalam proses pengajaran.
2). Partisipasi murid dalam kegiatan belajar-meengajar
Minat yang telah muncul diikuti oleh tercurahnya perhatian
pada kegiatan belajar-mengajar, dengan sendirinya telah membawa
25
siswa kedalam suasana partisipasi aktif dalam kegiatan nelajar-
mengajar.Prinsip ini sangat penting didalam ilmu mengajar.
3). Prinsip pengulangan
Prinsip pengulangan diterapkan untuk menjaga keutuhan
hubungan-hubungan itu. Dalam perencanaanya memang dengan
sengaja dituliskan, misalnya dengan menyatakan bahwa sebelum
memulai proses pengajaran perlu diulangi (Ahmad Tafsir, 2008:23-
24).
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan prinsip
mengajar yaitu hal yang penting bagi seorang guru maupun siswa,
untuk dapat memberikan bantuan peserta didik dapat mengikuti
pembelajaran yang disajikan oleh guru, melihat daya-daya yang ada
pada peserta didik yang terdiri dari daya minat, menangkap,
mengingat, menghayal, merasakan, berfikir dan sebagainya. Sehingga
daya-daya tersebut dapat berkembang.
B. Metode Practice Rehearsal Pairs
Dalam menggunakan metode mengajar guru dapat memilih metode
yang paling tepat diterapkan. Dalam pemilihan metode tersebut banyak yang
harus dipertimbangkan, antara lain:
1. Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan,
kematangan, perbedaan individu lainnya.
2. Tujuan yang hendak dicapai.
26
3. Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi
lingkungan.
4. Alat-alat yang tersedia akan mempengaruhi pilihan metode yang akan
digunakan.
5. Kemampuan mengajar untuk menentukan, mencakup kemampuan fisik,
keahliannya (Ahmad Tafsir, 2008:33).
Untuk mempermudah menghafal surat-surat pendek, telah ditetapkan
sebuah sistem pendekatan agar al-Qur’an dapat dipahami secara langsung
sehingga memperoleh kecerdasan-kecerdasan yang diperlukan.Didalam al-
Qur’an telah ditetapkan tentang bagaimana cara-cara yang benar memahami
al-Qur’an (Muhammad Djarot Sensa, 2005:34).
Diantara metode yang dijadikan pedoman dalam memahami al-Qur’an
adalah sebagai berikut:
a. Qara’at (membaca).
b. Yashitu (memperhatikan dengan cermat).
c. Yastami’u (mendengarkan).
Dalam penerapan ini, ketiga metode tersebut dijadikan dalam satu
kesatuan menghafal surat pendek yang akan dilakukan.Untuk lebih jelasnya
akan dijelaskan dalam Metode Practice-Rehearsal pairs.
1. Pengertian Metode Practice-Rehearsal pairs
Menurut Kamus Inggris-Indonesia “Practice artinya: Praktek,
Rehearsal artinya: Latihan, dan Pairs artinya: Pasangan” (Jhon M. Echols
dan Hassan Shadily, 2005: 442, 475, 416).
27
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan Practice-Rehearsal
Pairs adalah Praktek latihan berpasangan
Metode Practice-Rehearsal pairs (praktek berpasangan) adalah cara
mudah dan sederhana yang dapat digunakan guru dalam proses
pembelajaran agar siswa dapat mempraktekkan suatu keterampilan atau
langkah-langkah dengan teman belajarnya. Cara ini bertujuan untuk
meyakinkan dan memastikan bahwa masing-masing pasangan dapat
melakukan keterampilan dengan tepat dan benar (Zuhdiyah dkk, 2014:63).
Metode Practice-Rehearsal pairs lebih menekankan kerja sama antar
siswa pada suatu praktek keterampilan atau prosedur tertentu. Artinya,
dalam suatu pembelajaran, siswa bukan hanya dituntut untuk mengerti suatu
materi saja, namun lebih dari itu, aktif dalam praktek keterampilan atau
prosedur sebagai persiapan dalam kehidupan nyata. Dengan ini, mereka
secara aktif menggunakan seluruh inderanya, baik untuk menemukan ide
pokok dari materi pembelajaran, memecahkan persoalan atau
mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari kedalam satu persoalan
yang terjadi pada kehidupan nyata. Selain itu, proses pembelajaran juga
harus silaksanakan dengan suasana menyenangkan dan mengesankan.
Metode ini merupakan metode secara berpasangan yang nantinya
masing-masing pasangan praktikan akan saling menyimak hafalan satu
dengan yang lainnya, sehingga apabila terdapatkesalahan bacaan maka
dapat dibenarkan oleh pasangannya masing-masing. Hal ini akan dilakukan
28
secara berulang-ulang sampai kedua pasangan praktikan dapat menguasai
materi hafalan yang diberikan.
Adapun kelebihan Metode Practice-Rehearsal pairs antara lain:
a. Terbentuknya kerja sama antar siswa sehingga sesama praktikan akan
saling memberikan motivasi satu sama lain.
b. Cocok jika diterapkan untuk materi-materi yang bersifat psikomotorik.
c. Dapat meningkatkan partisipasi antar siswa.
d. Interaksi lebih mudah dan lebih banyak kesempatan untuk masing-
masing pasangan.
e. Mendidik siswa berfikir sistematis.
Sementara kelemahan-kelemahan dari Metode Practice-Rehearsal
pairs antara lain:
1. Apabila ada salah satu siswa dari pasangan praktek ada yang belum
tuntas menguasai materi, maka pasangannya harus menunggu dan juga
membantu agar siswa yang terlambat menguasai materi tersebut bisa
mencapai keberhasilan dari materi yang harus dikuasai.
2. Tidak cocok digunakan pada materi yang bersifat teoritis.
3. Jika antar pasangan tidak aktif, maka akan sedikit ide yang muncul.
4. Jika pasangannya banyak maka akan membutuhkan waktu yang banyak.
2. Langkah-langkah Metode Practice-Rehearsal pairs
Langkah-langkah Metode Practice-Rehearsal pairs adalah sebagai
berikut:
a. Guru membagikan lembar materi.
29
b. Guru diikuti siswa membaca materi sampai suasana menjadi riang
gembira dan bermakna.
c. Guru membentuk pasanagan-pasangan siswa sambil memberikan
penjelasan. Dalam setiap pasangan, buat dua peran a) penjelas atau
pendemonstrasi, dan b) pengecek atau pengamat.
d. Guru memanggil pasangan pertama untuk maju kedepan kelas. Siswa
yang bertugas sebagai penjelas atau demonstrator menjelaskan atau
mendemonstrasikan cara membaca yang telah ditentukan. Pengecek
/pengamat bertugas mengamati dan menilai penjelasan atau demontrasi
yang dilakukan temannya (sesuai atau tidak sesuai, tepat atau tidak
tepat).
e. Pasangan bertukar peran. Proses diteruskan pasangan lain sampai semua
keterampilan atau prosedur terakhir dapat dikuasai (Zuhdiyah dkk,
2014:65).
C. Keterkaiatan Antara Menghafal Surat-surat Pendek dengan Metode
Practice-Rehearsal Pairs
Menghafal surat-surat pendek memerlukan waktu yang cukup lama
dan sebaiknya secara berulang-ulang. Untuk menjaga agar surat-surat
pendek dihafalkan dibaca dengan benar, sebaiknya disimak orang lain. Hal
ini dilakukan supaya teman yang menyimak hafalan bisa membenarkan
apabila terjadi kesalahan pada saat menghafalkan.
Metode Practice-Rehearsal Pairs adalah metode berpasangan yang
memungkinkan masing-masing pasangan saling berkerja sama. Hal ini
30
sesuai dengan cara yang digunakan untuk mempercepat menghafal surat-
surat pendek.
Dalam metode ini dalam melaksanakan penelitian, dengan cara
membentuk siswa secara berpasangan dalam satu bangkau. Masing-masing
pasangan bergantian, siswa yang duduk dibangkau sebelah kanan menyimak
kemudian siswa yang duduk disebelah kiri menghafalkan.Hal ini dilakukan
secara berulang-ulang sampai kedua pasangan bisa hafal.
Dari pernyataan diatas jelas sekali adanya keterkaitan antara Metode
Practice-Rehearsal Pairs dengan menghafal surat-surat pendek.
Metode Practice-Rehearsal Pairs ini sangat penting karena mampu
menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek. Guru dapat
mengadaptasi teori-teori dan temuan-temuan yang berhubungan dengan
mata pelajaran yang dibinanya. Kemudian yang teori-teori diadaptasi itu
dapat disesuaikan dengan pokok bahasan yang ada untuk kepentingan
proses pembelajaran . Selain itu, guru akan mengetahui teori mana yang
tepat maupun yang tidak sesuai dengan praktek yang mereka lakukan.
Untuk itu guru harus mampu memilih teori-teori dengan tepat agar
diperoleh hasil yang lebih bermakna, sesuai dengan permasalahan, yaitu
masalah yang benar-benar dirasakn dan dialami.
31
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan dikelas V SD Negeri Baleagung Kecamatan
Grabag Kabupaten Magelang, dan dilaksankan dengan dua siklus. Siklus I
(pertama) dilaksanakan pada hari selasa tanggal 12 Januari 2016. Sedangkan
siklus II (dua) dilaksanakn pada hari selasa tanggal 19 Januari 2016 yaitu jam
11.30 sampai dengan selesai.
Waktu antara siklus pertama dan siklus kedua berselang satu minggu
sesuai dengan jadwal pelajaran PAI pada kelas V. Sementra itu latihan
menghafal biasanya dilaksanakan mengambil waktu-waktu luang seperti pada
jam istirahat dan sebagainya sesuai kemauan siswa dalam menghafalkan
karena dibiasakan untuk selalu berlatih tanpa mengganggu kesenangan mereka
untuk bermain dan melakukan hal yang mereka senangi dalam memanfaatkan
waktu istirahat mereka.
Karena latihan diluar jam pelajaran, maka sebelumnya telah ada
kesepakatan antara guru dengan semua siswa untuk menentukan kapan waktu
untuk latihan. Siswa juga diberi tugas oleh guru untuk menghafalkan surat-
surat pendek dirumah bersama dengan temannya.
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri
Baleagung Kecamatan Gerabag Kabupaten Magelang yang berjumlah 14
siswa, yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Kondisi
32
kemampuan berfikir masing-masing bervariasi, ada yang cerdas, sedang, ada
juga yang mempunyai daya tangkap lemah.
Latar belakang mereka dari keluarga petani yang pendidikan orang
tuanya berbeda-beda dan rata-rata hanya tamatan Sekolah Dasar. Hal ini dapat
berpengaruh pada proses pendidikan di SD kurang mendukung anak-anaknya
belajar dirumah, disebabkan karena minimnya pengetahuan yang mereka
miliki.
Rencana penelitian dalam penelitian ini berupa prosedur kegiatan dalam
Penelitian Tindakn Kelas, yang secara bertahap dilaksanakan dalam siklus.
Tiap siklus mempunyai tahapan-tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi.
Berikut ini deskripsi pelaksanaan tiap siklus dari penelitian ini:
A. Suklus I
1. Perencanaan
Dalam kegiatan perencanaan ini, sebelum guru memasuki
kelas, guru terlebih dahulu menyiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan materi surat al-Fiil (105) dan al-M’un (107)
sebagai persiapan mengajar didalam kelas. Guru menyiapkan materi
surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) sebanyak 14 lembar yang
nantinya akan dibagikan pada semua siswa didalam kelas.
Guru juga menyiapkan alat penilaian berupa tes praktek materi
surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) yang akan dijadikan alat
33
penilaian dalam mengevaluasi siswa. Jumlah soal yang akan diberikan
sebagai bahan penilaian berjumlah 2 soal.
2. Pelaksanaan
a. Tahap I
Pada tanggal 12 Januari 2016 di SD Negeri Baleagung,
pukul 11.30 bel berbunyi menandakan sudah akan dimulainya
kegiatan pembelajaran disekolah ini. Guru Pendidikan Agama
Islam (PAI) bersama peneliti memasuki ruang kelas V SD Negeri
Baleagung.
Suasana diruang kelas pada siang itu terasa gaduh.Siswa
ada yang berlarian, bercanda, Sofyan Ridho dan Ahmad Basori
berlari tergesa-gesa memasuki kelas karena melihat guru PAI dan
peneliti sudah memasuki ruang kelasdan semua siswa sudah tenang
guru mengorganisir kelas. Peneliti berdiri dibelakang kelas untuk
mengikuti proses pembelajaran didalm kelas. Pada pukul 11.40
pelajaran dimulai.Sebelum memasuki materi pelajaran, guru
terlebih dahulu mengadakan apersepsi pada siswa “siapa yang
pernah sudah sholat berjam’ah dan mendengar imam membacakan
surat pendek al-Fiil dan al-Ma’un?Semua siswa menjawab semua
sudah”.
Setelah guru selesai memberikan apersepsi, guru
memerintahkan semua siswa membuka dan menyimak penjelasan
guru dari materi buku cetak PAI halaman 71-76. Guru
34
memberitahukan pada siswa bahwa materi yang akan dipakai
dalam pembelajaran ini adalah Metode Practice-Rehersal Pairs,
metode ini merupakan metode yang menyenangkan karena
nantinya semua siswa akan berkerjasama dan saling menyimak
hafalan satu dengan yang lain pada teman dalam satu bangkaunya.
Kemudian guru menjelaskan dan membacakan materi surat al-Fiil
dan al-Ma’un. Sebelumnya guru terlebih dahulu memberi
penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
yaitu”siswa harus mampu menghafal surat al-Fiil dan al-Ma’un”.
Pertama, guru membacakan surat al-Fiil kemudian siswa
menirukan. Selanjutnya guru membacakan sekali lagi kemudian
siswa menirukan. Setelah selesai kemudian guru membaca surat al-
Ma’un. Guru juga membacakan sebanyak dua kali kemudian semua
siswa menirukan seperti surat al Fiil.
b. Tahap II
Guru menyuruh siswa mempraktekkan menghafal dengan
metode yang sudah dijelaskan. Guru mengatur siswa berpasangan
dalam satu bangkau, siswa yang duduk disebelah kanan terlebih
dahulu menghafalkan kemudian siswa yang duduk disebelah kiri
menyimak.
Proses tersebut akan dilakukan sampai masing-masing
pasangan sudah mampu menghafalkan. Pada awalnya, proses
pembelajaran didalam kelas berjalan baik dan suasana kelas
35
tenang.Seperempat jam kemudian peneliti memberitahukan pada
guru bahwa Agus Cahyo Saputra, Sofyan Ridho, Ahmad Basori
dan Riyan Febri Pratama kurang bersemangat dan bercanda. Guru
mrnghampiri mereka dan bertanya sebab mereka tidak
menghafalkan. Riyan menjawab bahwa menghafalkan surat-surat
pendek sangat sulit karena menggunakan bahasa Arab. Guru
memberi nasehatbahwa dengan membaca surat pendek berulang-
ulang dan berusaha, pasti nanti akan cepat hafal.
c. Tahap III
Beberapa saat kemudian, guru bertanya pada semua siswa
apakah sudah siap apabila diadakan penilaian?Semua siswa
sanggup. Pada tes praktikyang akan dilaksanakan, guru akan
menyuruh maju satu persatuuntuk menghafal surat al-Fiil dan al-
Ma’un. Guru menyuruh siswa majusatu persatu berdasarkan nomor
urutpada absensi siswa. Siswa yang maju urutan pertama adalah
Ahmad Basori kemudian diteruskan sampai pada absen yang
terakhir.Saat tes parktek berlangsung Ahmad Basori dan Sofyan
Ridho kurang lancar dan belum sepenuhnya hafalsurat pendek al-
Fiil dan al-Ma’un, mereka hanya mendapat nilai 55.
Ahmad Basori sebenarnya tidak bodoh, hanya saja dia
kurang memperhatikan saat guru menerangkan.Sementara Sofiyan
Ridho memang daya tangkapnya terhadap pelajaran sedikit lemah
dan butuh waktuyang lama untuk menerima pelajaran yang
36
diberikan.Pukul 12.40 guru selesai mengadakan tes praktik. Guru
memberi tugas pada siswa untuk menghafal surat al-Fiil dan al-
Ma,un dirumah.
Setelah semua siswa memasukkan buku pelajaran kedalam
tas, ketua kelas Sofiyan Ridho memimpin berdo’a, kemudian guru
menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup. Guru
keluar bersama peneliti, saat itu suasana kelas kembali ramai.
3. Observasi
Tabel 3.1 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Keterangan Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan √
2 Siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran √
3 Siswa menanyakan materi pelajaran yang belum jelas √
4 Siawa aktif dalam kegiatan pembelajaran √
5 Siswa membaca berulang-ulang materi yang diberikan √
6 Siswa menghafal materi yang diberikan √
Tabel 3.2 Lembar Observasi untuk guru Siklus I
No Keterangan Ya Tidak
1 Guru memberikan appersepsi √
2 Guru dapat motivasi siswa √
37
No Keterangan Ya Tidak
3 Guru berkeliling kelas untuk memantau siswa √
4 Guru memberi penjelasan ulang √
5 Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa √
6 Guru optimal dalam pengolaan waktu √
4. Refleksi
Guru dan peneliti berdiskusi tentang proses pembelajaran yang
baru dilaksanakan dan ternyata masih terdapat kekurangan dari
pembelajaran tersebut dan perlu adanya perbaikan pembelajaran pada
pembelajaran berikutnya agar kesulitan siswa dalam menghafal dapat
diatasi. Siswa masih banyak kesulitan dalam menghafalkan dan
merasa bosan.Hal itu disebabkan karena guru kurang jelas dalam
membacakan surat-surat pendek, guru juga tidak berkeliling kelas
untuk memantau siswa pada saat menghafalkan. Oleh karena itu,
peneliti memberi masukkan kepada guru agar penelitian atau siklus
kedua yang akan datang guru lebih jelas dalam menerangkan dan
memberi contoh menghafalkan secara berulang-ulang. Apabila
diperlukan, guru berkeliling kelas untuk memastikan bahwa semua
siswa menghafalkan tanpaada yang bermalas-malasan dan tidak
memperhatikan.
Dengan cara seperti ini siswa diharapkan akan lebih giat
menghafalkan karena guru memperhatikan mereka dari jarak yang
38
dekat. Hal ini juga memudahkan siswa apabila salah satu dari mereka
yang belum lancar.
Hasil tes yang diperoleh siswa dalam siklus I ini belum
semuanya dapat mencapai dari nilai KKM yang ditentukan yaitu 7,5,
maka peneliti memutuskan untuk melanjutkan pada siklus II.
B. Siklus II
1. Perencanaan
Sebelum guru melaksanakan proses pembelajaran didalam kelas,
terlebih dahulu guru menganalisis masalah-masalah yang terjadi pada
pembelajaran yang lalu kemudian menyiapkan rencana perbaikan yang
akan dilaksanakan pada siklus II. Guru akan mengecek tempat duduk
siswa. Guru juga akan menyuruh siswa menghafal surat-surat pendek
dengan mengganti tulisan Arab dengan tulisan latin untuk memudahkan
dalam menghafal.
2. Pelaksanaan
a. Tahap I
Pukul 11.30 guru bersama peneliti memasuki kelas V. Suasana
kelas tampak tenang, semua siswa sudah masuk kedalam kelas. Guru
bertanya sispa yang belum hafal surat-surat pendek yang sudah
ditugaskan untuk dihafalkan dirumah. Nadila meminta guru untuk
membacakan lagi surat al-Fiil dan al-Ma’un secara pelan-pelan dan
keras.
39
Guru membacakan sekali lagi dengan suara yang lebih jelas
dan membacanya dengan pelan. Setelah selesai, guru membentuk
siswa secara berpasangan dengan Ahmad Basori, Ruyan Febri
Pratama berpasangan denga Ahmad Iqbal.Guru juga menyuruh siswa
untuk mengganti tulisan Arab dengan tulisan agar lebih mudah
menghafalkan.Setelah sudah hafal siswa menggantinya dengan tulisan
Arab lagi agar mereka terbiasa menghafal dengan tulisan Arab.Setelah
guru selesai mengatur siswa, kemudian semua siswa menghafalkan
secara berpasangan dan membaca berulang-ulang.Saat semua siswa
menghafalkan, guru berkeliling kelas untuk memantau jalannya
hafalan.Semua siswa terlihat bersemangat menghafalkan.
b. Tahap II
Guru menyuruh siswa mempraktekkan menghafal dengan
metode yang sudah dijelaskan. Guru mengatur siswa berpasangan
dalam satu bangkau, siswa yang duduk disebelah kanan terlebih
dahulu menghafalkan kemudian siswa yang duduk disebelah kiri
menyimak.
Guru menyuruh pasangan Dewi Irawati dan Nadila Nur
Azalina untuk menghafalkan dengan suara yang keras dibangkau
mereka. Kemudian guru mengadakan tes praktik. Guru menunjuk
siswa berdasarkan absensi kelas. Menunggu teman yang maju
menghafalkan, siswa yang lain menghafalkan dibangkau masing-
masing. Pada praktik kali ini Ahmad Basori dan Sofyan Ridho sudah
40
hafal surat al-Fiil dan al-Ma’un walaupun hafalannya belum lancar
dan kadang terdiam beberapa saat untuk mengingat-ingat hafalannya.
Tes praktik selesai pada pukul 12.45.
c. Tahap III
Guru memberitahukan pada siswa bahwa praktik hari ini nilai
siswa sudah mencapai rata-rata diatas 7,5. Kemudian guru menyuruh
ketua kelas Sofyan Ridho memimpin berdo’a, kemudian guru
menutup pelajaran dengan mengucapkan salam penutup. Guru dan
peneliti meninggalkan kelas Vdengan suasana yang sedikit ramai
karen semua siswa merasa senang mereka mendapat nialai yang
bagus.
3. Observasi
Table 3.3 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Keterangan Ya Tidak
1 Siswa memperhatikan saat guru menjelaskan √
2 Siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran √
3 Siswa membaca berulang-ualng materi yang diberikan √
4 Siawa aktif dalam kegiatan pembelajaran √
5 Siswa menanyakan materi pelajaran yang belum jelas √
6 Siswa menghafal materi yang diberikan √
41
Table 3.4 Lembar Observasi untuk guru Siklus II
No Keterangan Ya Tidak
1 Guru memberikan appersepsi √
2 Guru dapat motivasi siswa √
3 Guru berkeliling kelas untuk memantau siswa √
4 Guru memberi penjelasan ulang √
5 Guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa √
6 Guru optimal dalam pengolaan waktu √
4. Refleksi
Setelah pembelajaran didalam kelas berakhir, peneliti
memberikan hasil pengamatan pada guru. Peneliti dan guru
mendiskusikan tentang hasil pengamatan yang dilakukan, ditemukan
peningkatan-peningkatan yang terjadi pada siklus II ini baik dari cara
guru menyampaikan materi maupun dari siswa dalam menghafalkan
surat al-Fiil dan al-Ma’un.
Setelah diadakan perbaikan-perbaikan pada siklus II ini berhasil
evaluasi siswa rata-rata sudah mencapai nilai KKM yang ditentukan yaitu
7,5 maka penulis memutuskan bahwa peneliti ini berakhir pada tahap
siklus II.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian ini, peneliti akan membahas pelaksanaan siklus
Idan siklus II sesuai dengan urutan tujuan penelitian yang sudah peneliti
sajikan pada bab I.
Hasil penelitian dalam proses pembelajaran PAI menghafal surat
pendek al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Siklus I
Pada pelaksanan siklus I guru sudah menjelaskan tentang materi
surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) pada siswa dengan memberikan
contoh cara membacanya. Setelah selesai menerangkan kemudian guru
membagi siswa menjadi pasangan-pasangan sesuai dengan bangkau
masing-masing untuk menghafalkan surat al-Fiil (105) dan al-Ma’uan
(107) dengan menggunakan Metode Practice-Rehearsal Pairs.
Akan tetapi pada siklus I ini partisipasi siswa untuk menghafalkan
surat pendek al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) belum maksimal. Ada
beberapa siswa yang merasa jenuh kemudian malas untuk menghafalkan
Hal ini disebabkan karena mereka bahwa menghafalkan surat pendek al-
Fiil (105) dan al-M’un (107) sangat sulit. Karena dalam menghafal surat-
surat pendek mengenai sikap, minat, masih ada siswa yang kurang
memperhatikan.
43
Dalam pelaksanaan siklus I ini siswa masih kurang pengetahuan
atau kemampuan mengenal materi yang sudah dipelajari dari yang
sederhana sampai pada teori-teori yang sukar, atau dalam kemampuan
mengingat masih kurang. Kemampuan memahami makna materi juga
masih berkurang, dan tingkat pengetahuan berfikir yang rendah. Pada
kemampuan menguraikan materi kedalam komponen-komponen atau
faktor-faktor penyebabnya dan mampu memahami hubungan diantara
bagian yang satu dengan yang lainnya sehingga struktur dan aturannya
dapat lebih dimengerti.Dalam kemampuan memadukan konsep atau
komponen-komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau
bentuk baru, sehingga mempunyai kemampuan tingkat berfikir yang
lebih tinggi dari pada kemampuan sebelumnya.
Kemudian guru memberikan tes praktik dengan menyuruh siswa
satu persatu untuk maju kedepan kelas dan menghafalkan surat al-Fiil
(105) dan al-Ma’un (107). Dari hasil tes praktek yang diberikan guru,
hanya sedikit dari siswa yang memperoleh nilai rata-rata KKM yaitu7,5.
Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus I, penggunaan Metode Practice-
Rehearsal Pairs belum sepenuhnya berhasil. Dari hasil pembelajaran
yang diperoleh pada siklus I, maka perlu adanya peningkatan perbaikan
yang harus dilakukan pada siklus II.
44
Tabel 4.1Menghafal Surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) Siklus I
No Nama
Aspek yang dinilai
NA
Keterangan
Al-Fiil
(105)
Al-
Ma’un
(107) T S R
Hafalan Hafalan
1 Agus Cahyo Saputro 40 34 74 √
2 Ahmad Basori 30 25 55 √
3 Ahmad Iqbal 35 33 68 √
4 Bakti Firmansyah 40 25 65 √
5 Bunga Silih Sari 35 50 85 √
6 Dewi Irawati 34 30 64 √
7 Erna Sari 34 40 74 √
8 Kholifatul Mukfiroh 45 50 95 √
9 M.Tafdilul Baihaqi 45 40 85 √
10 Nadila Nur Azalina 32 40 72 √
11 Nurul Jamilah 50 50 100 √
12 Riyan Febri Pratama 40 50 90 √
45
No Nama
Aspek yang dinilai
NA
Keterangan
Al-Fiil
(105)
Al-
Ma’un
(107) T S R
Hafalan Hafalan
13 Sofyan Ridho 25 30 55 √
14 Syeva Raisa. A 40 40 80 √
Keterangan :
a. Siswa kategori tinggi dalam menghafal surat pendek berjumlah 6 dari 14
siswa atau 45%.
b. Siawa kategori sedang dalam menghafal surat pendek berjumlah 6 dari 14
siswa atau 45%.
c. Siawa kategori rendah dalam menghafal surat pendek berjumlah 2 dari 14
siswa atau 10%.
2. Pelaksanaan siklus II
Pada pelaksanan siklus II, guru berusaha memperbaiki kekurangan-
kekurangan yang terjadi pada siklus I, guru menerangkan kembali dengan
cara mencontohkan cara membaca surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107)
secara berulang-ulang, guru juga berkeliling kelas untuk menyimak
hafalan surat pendek al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107). Setelah dipastikan
semua siswa sudah hafal, maka guru memberikan tes praktik seperti pada
siklus I.
46
Pada siklus II ini, seluruh siswa sudah memperoleh nilai diatas
rata-rata KKM yaitu 7,5. Hal ini karena waktu antara siklus I dan II
dilaksanakannya penelitian berjarak 1 minggu, sehingga semua siswa
sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan belajar dan menghafal
surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) dirumah bersama pasangan praktik
mereka sehingga pada saat siklus II pada saat dilaksanakan mereka sudah
mempersiapkan diri sebaik mungkin.
Tabel 4.2 Menghafal Surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) Siklus II
No
Nama
Aspek yang dinilai
NA
Keterangan
Al-Fiil
(105)
Al-
Ma’un
(107) T S R
Hafalan Hafalan
1 Agus Cahyo Saputro 40 38 78 √
2 Ahmad Basori 40 45 85 √
3 Ahmad Iqbal 36 43 79 √
4 Bakti Firmansyah 45 50 95 √
5 Bunga Silih Sari 40 50 90 √
6 Dewi Irawati 50 50 100 √
7 Erna Sari 35 44 79 √
47
No
Nama
Aspek yang dinilai
NA
Keterangan
Al-Fiil
(105)
Al-
Ma’un
(107) T S R
Hafalan Hafalan
8 Kholifatul Mukfiroh 50 50 100 √
9 M.Tafdilul Baihaqi 50 50 100 √
10 Nadila Nur Azalina 38 40 78 √
11 Nurul Jamilah 50 50 100 √
12 Riyan Febri Pratama 45 50 95 √
13 Sofyan Ridho 45 45 90 √
14 Syeva Raisa. A 50 50 100 √
Keterangan :
a. Siswa kategori tinggi dalam menghafal surat pendek berjumlah 10 dari 14
siswa atau 75%.
b. Siawa kategori sedang dalam menghafal surat pendek berjumlah 4 dari 14
siswa atau 25%.
c. Siawa kategori rendah dalam menghafal surat pendek berjumlah 0 dari 14
siswa atau 0%.
48
Ini dibuktikan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari
pencapaian siklus I, siswa yang mendapatkan kategori nilai tinggi
sebanyak 45%, kategori nilai sedang 45%, kategori nilai rendah sebanyak
10%. Sedangkan pencapaian nilai pada siklus II, kategori nilai tinggi
senbanyak 75%, kategori nilai sedang sebanyak 25%, sedangkan kategori
nilai rendah sebanyak 0%.
B. Pembahasan
1. Siklus I
Pada siklus I peneliti sudah mempersiapkan penelitian sebaik
mungkin. Alat peraga berupa materi surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un
(107), sudah dipersiapkan untuk mempermudah proses pembelajaran PAI
dikelas V.
Pada awal pembelajaran guru sebagai pengajar sudah
menyampaikan tujuan pembelajaran pada semua siswa kelas V. Guru
juga menjelaskan bahwa metode yang akan digunakan yaitu Metode
Practice-Rehearsal Pairs merupakan metode yang menyenangkan karena
metode ini merupakan metode yang mengharuskan semua siswa bekerja
sama dengan teman atau pasangannya untuk saling menyimak hafalan
mereka masing-masing sehingga dalam proses belajar mengajar mereka
tetap bisa belajar dalam suasana yang menyenangkan.
Guru mengatur siswa secara berpasangan untuk menerapkan
Metode Practice-Rehearsal Pairs. Pada saat proses pembelajaran
dilaksanakan terdapat beberapa siswa yang kurang bersemangat dalam
49
menghafalkan karena menurut mereka menghafalkan surat al-Fiil (105)
dan al-Ma’un (107) ini sangat sulit sehingga pada saat disuruh
menghafalkan mereka merasa bosan.
Karena ditemukan beberapa siswa yang kurang memperhatikan
dalam pengajaran dan setelah diketahui penyebabnya, maka guru
menerangkan kembali suratal-fiil (105) dan al-Ma’un (107). Setelah guru
selesai menjelaskan kemudian guru memberikan evaluasi berupa tes
praktek.
Dari hasil yang diperoleh dari tes praktik yang diberikan ternyata
belum mencapai target. Hanya beberapa siswa yang memperoleh nilai
diatas rata-rata KKM yaitu 7,5.
Metode Practice-Rehearsal Pairs yang digunakan belum
sepenuhnya berhasil karena ada sebagian siswa dari pasangan praktek
belum mencapai target yang ditentukan sehingga dari masukan yang
diberikan peneliti pada guru selaku pengajar perlu adanya perbaikan-
perbaikan yang harus dilakukan pada siklus II.
2. Siklus II
Pada siklus II ini ditemukan adanya perbaikan-perbaikan yang
dilakukan guru dalam menyampaikan materi sekaligus peningkatan
perbaikan yang dihasilkan siswa dalam menghafal surat al-Fiil (105) dan
al-Ma’un (107) dengan perolehan yang dicapai kesuluruhan siswa
memperoleh nilai di atas rata-rata 7,5.
50
Metode Practice-Rehearsal Pairs dan penggunaan alat peraga
foto copy materi surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107) sudah digunakan
maksimal oleh guru dan siswa, itu dibuktikan dengan perolehan nilai
siswa yang secara keseluruhan memperoleh nilai di atas KKM yang
ditentukan.
Rentang waktu antara siklus I dan siklus II yang berjarak 1
minggu digunakan siswa untuk menghafalkan surat al-Fiil (105) dan al-
Ma’un (107) dengan pasangan praktek membuahkan hasil yang
memuaskan sehingga pada pertemuan siklus II semua siswa sudah dapat
memperoleh nilai di atas KKM yang ditentukan. Maka peneliti dan guru
pengajar memutuskan bahwa penelitian dari Penelitian Tindakan Kelas
ini berakhir pada siklus II.
Tabel 4.3 Hasil Penilaian hafalan surat pendek al-Fiil (105) dan
al-Ma’un (107) Siklus I dan Siklus II
No
Kategori
Siklus
Sikus I Siklus II
1 Tinggi 45% 75%
2 Sedang 45% 25%
3 Rendah 10% 0%
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dipaparkan pada bab-bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Metode Practice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan hafalan surat-
surat pendek pada kelas V SD Negeri Baleagung Kecamatan Grabag
Kabupaten Magelang Tahun 2015/2016. Pada siklus I siswa yang tuntas
menghafalkan surat al-Fiil (105) dan al-Ma’un (107), kategori nilai tinggi
45%, kategori nilai sedang 45%, kategori nilai rendah 10%. Sedangkan pada
siklus II siswa yang tuntas menghafalkan kategori nilai tinggi 75%, kategori
nilai sedang 25%, kategori nilai rendah 0%.
Dengan demikian penggunaan Metode Practice-Rehearsal Pairs dalam
pembelajaran PAI di Sekolah Dasar dapat merangsang siswa untuk
memahami dan menemukan pemecahan masalah yang ditemuinya selama
proses pembelajaran, menemukan ide dan gagasan baru dalam memodifikasi
keadaan yang disaksikan langsung, menumbuhkan sifat kritis yang
dinyatakan dalam wujud kemauan bertanya dan mengemukakan pendapat
serta berlatih keterampialan siswa dalam mengkomunikasikan hasil suatu
kegiatan baik secara lisan maupun secara tertulis.
Dengan kata lain, penggunaan Metode Practice-Rehearsal Pairs pada
pembelajaran lebih meningkatkan kemampuan pemahaman siswa,
52
mengefektifkan pencapaian tujuan, baik tujuan secara umum maupun khusus
dan meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran
Dari uraian penelitian diatas peneliti memberikan saran-saran sebagai
berikut:
1. Dalam proses pembelajaran PAI khususnya hafalan surat pendek guru
sebaiknya menggunakan Metode Practice-Rehearsal Pairs agar
memudahkan siswa dalam menghafalkan, karena metode ini membentuk
kerja sama siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai siswa secara
keseluruhan.
2. Apabila guru mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran maka
sebaiknya segera melakukan penelitian agar masalah pembelajaran segera
dapat diselesaikan.
53
DAFTAR PUSTAKA
Ali Ash-Shabuni, Syekh Muhammad. 2001. Ihtisar Ulumul Qur’an Praktis.
Jakarta: Pustaka Amani.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Menejemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Budihardjo.2012. Pembahasan Ilimu-ilmu Al-Qur’an. Yogyakarta: Lokus
Darot Sensa, Muhammad. 2005. Kecerdasan-Kecerdasan Bentukan Al-Qur’an.
Jakrta Selatan.
Departemen Agama, 2005. Al-Qur’an dan Terjemah, Surabaya: Duta Ilmu.
Djamarah , Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Echols, John M., dan Hassan Shadily, 2005. Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta:
PT. Gramedia
Husin al-Munawar, Said Agil.2003.Aktualisasi Nilai-nilai al-Qur’an Dalam
Sistem Pendidikan Islam. Jakarta Selatan: Ciputat Prees.
Kantor Wilayah Departemen Agama Profinsi Jawa Tengah.2004.Kurikulum
Pendidikan Taman al-Qur’an. Semarang.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Makyaruddin, Deden Muhammad. 2015. Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-
Qur’an. Jakarta Selatan: Noura Books.
Mustamir. 2007. Sembuh dan Sehat dengan Mukjizat Al-Qur’an. Yogyakarta:
Lingkaran.
Sa’dulloh, S.Q. 2008.9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarata: Gema
Insani.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarat PT Bumi Aksara.
Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. STAIN Salatiga Press.
54
Syah Putra, Muhammad. 2013. Mudah dan Praktis Menghafal Juz Amma dan
Asmaul Husna. Surabaya: Quntum Media.
Tafsir, Ahmad. 2008. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bndung: PT Remaja
Rosdakarya.
Wibawa, Basuki. 2003. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta Press.
Zuhdiyah, Oviyani Fitri, Hasbi.M, Al-Imron, Kartika Qori, danInderawati
Karlina. 2014. Aplikasi Model Pembelajaran PAI di Sekolah dan
Madrasah. Palembang: Noer Fikri Offist.
http//www.sholihah.web.id/2015/11/bagaimana-cara-cepat-menghafal-surat-
pendek.html, diakses 9 Desember 2015.
55
56
57
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : SD Negeri Baleagung
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : V /2
Standar Kompetensi : Menghafal Al-Qur’an Surat-surat Pendek Pilihan
Kompetensi Dasar : Menghafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit ( 1 x pertumuan)
Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa dapat menghafal surat al-Fiil
2. Siswa dapat menghafal surat al-Ma’un
Karakter Siswa yang diharapkan : Dapat dipercaya (Trustworthines), Tanggung
Jawab (Responsibility), Berani (Courage),
Ketulusan (Honesty), Intregitas (Intregity),
Peduli (Caring) dan Jujur (Fairnes).
Materi Pembelajaran : Surat Al- Fiil dan Al-Ma’un
Surat Al-Fiil ayat 1-5
سورةا افي اب ما للها ا حم ا ا حيما
Dengan menyebut nama Allah yang maha Pemurah lagi Maha Penyayang
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhan-mu telah bertindak
terhadap tentara bergajah?
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan
ka’bah) itu sia-sia?
3. dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
4. Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
58
5. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
Surat Al-Ma’un ayat 1-7
سورةا ام عو اب ما للها ا حم ا ا حيما
Dengan menyebut Nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. Orang-orang yang berbuat riya,
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
Metode Pembelajaran :1.Metode Practice-Rehearsal Pairs
2.Membaca bersama
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi:
» Tadarus bersama surat yang telah dihafal siswa
» Mengkorelasikan materi sebelumnya dengan bahan ajar yang
akan disampaikan
» Memperkenalkan bahan ajar melalui fitur Mutiara Islam dan
Sepenggal Kisah
2. Kegitan Inti
59
Ekplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
» Siswa diminta membacakan Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un secara
bersma-sama
» Siswa disuruh menghafalkan surat Al-Fiil dan Al-Ma’un
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
» Siswa berlatih menghafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un
» Siswa mengemukakan pendapat tentang menghafal Surat Al-Fiil
dan Al-Ma’un
» Siswa menghafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un
» Siswa mengulang-ulang hafalan Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un
secara klasikal, kelompok dan individu
» Siswa diminta menulis Surat Al-Fiil dan AlMa’un dibuku tugas
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmsi, guru:
» Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
» Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
» Siswa diminta melakukan aktivitas yang ada dihalaman
» Mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang seputar surat Al-
Fiil dan Al-Ma’un
» Siswa diminta menyimpulkan kisah dan sepenggal kisah
menggunakan bahasa sendiri
» Siswa diminta mendengarkan dan menyimak bacaan intisari yang
dibacakan guru
» Siswa diminta mengerjakan latihan yang ada dihalaman, ditulis
dibuku tugas
60
» Mengakhiri pelajaran dengan berdo’a, penutup dan salam
Alat / Sumber Belajar :
1. Teks lafal Surat Al-Fiil dan Al-Ma’un beserta artinya dikertas
2. Buku Pendidikan Agama Islam kelas V SD
3. Buku Tajwid
4. Kaset/CD tentang Al-Qur’an
5. Al-Qur’an (juz amma)
Penilaian:
Indikator Pencapaian Target Teknik
Penilaian
Bentuk
Instrumen
Instrumen / Soal
Menghafalkan Surat Al- Fiil
Menghafalkan Surat Al-
Ma’un
Tes Lisan
Tes Lisan
Hafalan
Hafalan
Hafalkan Surat
Al-Fiil !
Hafalkan Surat
Al-Ma’un !
61
Lembar Penilaian
N
o
Nama Siswa
Performan P
r
o
d
u
k
Jumlah
Skor
N
i
l
a
i
Pengeta
huan
P
r
a
k
t
e
k
S
i
k
a
p
1
2
3
4
5
6
7
8
9
62
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
Mengetahui Baleagung,8, Januari 2016
Kepala SD Negeri Baleagung Guru Pendidikan Agama Islam
Sariyo, S.Pd Nurul Maunah, S.Pd.I
NIP. 19590122197911 1 002
63
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SD Negeri Baleagung
Kelas : V
Semester : 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Standar Kompetensi : Memahami Al-Qur’an Surat Pendek Pilihan
Kompe
tensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pemba
hasan
Kegiata
n
Pembel
ajaran
Indik
ator
Penca
paian
komp
etensi
Penilaian Al
ok
asi
W
akt
u
Su
mb
er
Bel
aja
r
Te
kn
ik
Bentuk
Insteru
men
Cont
oh
Instr
umen
Mengha
falkan
Surat
al-Fiil
(105)
Surat
al-Fiil
(105)
Siswa
membac
a dan
menghaf
al Surat
al-Fiil
(105)
Dapat
memb
aca
dan
mengh
afal
Surat
al-Fiil
(105)
Te
s
lis
an
Mengha
falkan
maju
satu
persatu
Hafal
kan
Surat
al-
Fiil
(105)
2
X
45
me
nit
» Buku
Pendidika
n Agama
Islam SD
» Teks
Surat al-
Fiil di
karton
atau
papan
tulis
» Al-Qur’an
(juz
64
Mengha
falkan
Surat
al-
Ma’un
(107)
Surat
al-
Ma’un
(107)
Siswa
membac
a dan
menghaf
alkan
Surat al-
Ma’un
(107)
Dapat
memb
aca
dan
mengh
afal
Surat
al-
Ma’un
Te
s
lis
an
Mengha
falkan
Maju
satu
persatu
Hafal
kan
Surat
al-
Ma’u
n
(107)
2 x
45
me
nit
amma)
» Buku
Pendidika
n Agama
Islam SD
» Teks
Surat al-
Ma’un di
karton
atau
papan
tulis
» Al-Qur’an
(juz
amma)
i
RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tanagan dibawah ini :
1. Nama : YUDI SUKAMTO
2. Tempat tgl lhr : Temanggung, 10 Oktober 1987
3. Agama : Islam
4. Alamat Rumah : Dsn Krempong Kecamatan Gemawang Kabupaten
Temanggung
5. Nama Orang Tua
a. Ayah : Isri
b. Pekerjaan : Petani
c. Ibu : Mutimah
d. Pekerjaan : Petani
e. Alamat Rumah : Dsn Krempong Kecamatan Gemawang Kabupaten
Temanggung
6. Riwayat Pendidikan
a. SD Negeri Krempong III Tahun 2000
b. MTs Mu’alimin Kandangan Tahun 2003
c. Program Paket C Setara SMA/MA Sekar Puri Temanggung Tahun 2011
d. IAIN Salatiga Tahun 2012 sampai sekarang
Demikian riwayat hidup ini kami buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 09 Februari, 2016
Penulis
YUDI SUKAMTO
ii
DAFTAR SISWA
PENELITIAN TINDAKAN KELAS SISWA KELAS V SD NEGERI
BALEAGUNG TAHUN 2016
No Nama Siswa L/P
1 Agus Cahyo Saputro L
2 Ahmad Basori L
3 Ahmad Iqbal L
4 Bakti Firmansyah L
5 Bunga Silih Sari P
6 Dewi Irawati P
7 Erna Sari P
8 Kholifatul Mukfiroh P
9 M. Tafdilul Baihaqi L
10 Nadiala Nur Azalina P
11 Nurul Jamilah P
12 Riyan Febri Pratama L
13 Sofyan Ridho L
14 Syeva Raisa. A L
iii
SURAT KETERANGAN
Assalamu’alaikum,wr,wb.
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Sekolah SD Negeri Baleagung
menerangkan bahwa :
Nama : YUDI SUKAMTO
NIM : 114-12-023
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Benar-benar melakukan Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri Baleagung
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Mulai tanggal 12 Januari sampai tanggal
19 Januari Tahun 2016, dalam rangka penyusunan sekripsi dengan judul
“UPAYA PENINGKATAN MENGHAFAL SURAT AL-FIIL DAN AL-MA’UN
MELALUI METODE PRACTICE-REHEARSALPAIRS PADA SISWA KELAS V
SD NEGERI BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN
PELAJARAN 2015/2016”
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagaiman
semestinya.
Wassalamu’alaikum, wr,wb.
Baleagung, 10 Februari 2016
Kepala Sekolah
Sariyo, S.Pd.
NIP: 19590122197911 1 002
iv
SOAL TES
Nama :
Kelas:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d didepan jawaban yang
paling benar !
1. Surat al-Fiil ada ……… ayat
a. 6 ayat c. 8 ayat
b. 5 ayat d. 7 ayat
2. Surat al-Ma’un ada ………. Ayat
a. 9 ayat c. 7 ayat
b. 8 ayat d. 6 ayat
3. Surat al-Fiil ayat yang ke 3 berbunyi………..
a. و وردسو واعو ويد لمدا ويفد ر ا وبو بلي واااااااااااااا c. ا و د قوورا و و و و قمدا و و د رb. اسل ذي را ابل ل و روةرا ل د ا لييو د لي را .d فو د لي لمد ا و د و دا ويد و قمد واومد
4. Surat al-Ma’un ayat yang ke 5 berbunyi…….....
a. ا اسلل ا و ق عا اديويليموا ا و و ل لمداسو قو وا .c ولوال و اسلل وا قمداعو دb. فووو د لاال دمق و ذي وا d. و ومد فو قو وا ادمو عقو وا
5. Apa kelanjutan bunyi lafal berikut ini .……… اسلل وا قم a. سو قو وا c. ا ادمل د لي لا و و ال
b. فق و اق وا d. و ق عا اديويليموا
v
6. Apa kelanjutan bunyi lafal berikut ini ا و د و ا ا ل ا و د لي را........ واومد
a. عو ويد لمدا c. بل و د و الا b. بل ل و روةرا d. ويد و قمدا
ا ادمل د لي لا .7 اعو و ا و و ال ا و ق ع ……… lafal yang bergaris bawah disebut mad و و
a. Madwajib muttasil c. Mad lazim kilmi mutsaqal
b. Mad jaiz munfasil d. Mad thobi’i
8. Tanda baca waqof yang harus berhenti sejenak tanpa nafas disebut ………
a. Saktah c. Jaiz
b. Washol d. Lazim
.……lafal yang bergaris bawah adalah bacaan و وردسو واعو ويد لمدا ويفد ر ا وبو بلي وا .9
a. Idhar c. iqlab
b. Idghom d. ikhfaa’
10.Tanda baca waqof jaiz yaitu…………
a. م c. صلى
b. لا d. ج
vi
JAWABAN SOAL TES
1. B 6. D
2. C 7. D
3. A 8. A
4. C 9. A
5. B 10. D
vii
SD NEGERI
BALEAGUNG
viii
ix
x
KELAS V SD NEGERI BALEAGUNG
xi
xii
KBM MENGGUNAKAN METODE PRACTICE-REHEARSAL PAIRS
xiii
xiv
xv
GURU MENGADAKAN EVALUASI
xvi
i
ii