upaya meningkatkan prestasi belajar sejarah...
TRANSCRIPT
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA
KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 BANTUL
SKRIPSI
HALAMAN JUDUL
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah
Nama : Georgius Arga Dewantara
NIM : 151314023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA
KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 BANTUL
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh
Georgius Arga Dewantara
NIM: 151314023
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing I
Drs. Y.R Subakti. M.Pd Kamis, 3 Oktober 2019
Dosen Pembimbing II
Brigida Intan Pritina. M.Pd Kamis, 3 Oktober 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA
KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 BANTUL
HALAMAN PENGESAHAN
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Georgius Arga Dewantara
151314023
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 6 November 2019
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Ig. Bondan Suratno. S.Pd, M.Si ........................................
Sekretaris Drs. Yohanes Rasul Subakti M.Pd ........................................
Anggota Drs. Yohanes Rasul Subakti M.Pd ........................................
Anggota Brigida Intan Printina M.Pd ........................................
Anggota Hendra Kurniawan M.Pd ........................................
Yogyakarta, 6 November 2019
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Roh Kudus yang senantiasa
memberikan berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah kepada saya
2. Orang tua, yang senantiasa mendoakan, memberi dukungan dan, memotivasi
dan menyayangi saya
3. Kakak yang selalu senantiasa mendoakan, memberikan dukungan, dan
semangat kepada saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTO
“Orang-orang berprestasi sangat jarang diam dan menunggu hal-hal terjadi pada
mereka. Mereka pergi dan melakukan banyak hal”
(Leornardo Da Vinci: Da Vinci Demon Season 3)
“Bangkit dan bangkit kembali, sampai domba-domba menjadi singa-singa”
(Robin Longstride: Robin Hood 2010)
“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan mendapat,
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
(Matius 7:7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
atau daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 6 November 2019
Georgius Arga Dewantara
151314023
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Georgius Arga Dewantara
NIM : 151314023
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA
KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 BANTUL”
Dengan demikian, saya memberikan hak kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain, dan
mempublikasinya ke internet untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin
dari saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini, saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Tanggal 6 November 2019
Yang menyatakan,
Georgius Arga Dewantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA
KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 BANTUL
Oleh
Georgius Arga Dewantara
151314023
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini berupaya meningkatkan prestasi belajar sejarah melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media pembelajaran
audio visual pada siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan
model Kemmis dan Taggart meliputi 4 tahap, yaitu perencanaan, penelitian,
pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul yang berjumlah 32 siswa. Objek penelitian ini
adalah prestasi belajar sejarah, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan
media pembelajaran audio visual. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode observasi, tes tertulis, dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan analisis instrumen penelitian dan analisis hasil penelitian dengan
teknik deskripsi komparatif dengan presentase.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa.
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,
meningkat menjadi 77,5 pada siklus I, dan meningkat menjadi 83,90 pada siklus II.
Dilihat dari segi KKM, pada pra siklus siswa yang mencapai KKM berjumlah 15
siswa (50 %). Pada siklus I meningkat menjadi 23 siswa (72 %). Pada siklus II
mengalami peningkatan menjadi 28 siswa (88 %).
Kata Kunci: Prestasi Belajar Sejarah, Jigsaw dan Audio Visual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
EFFORTS TO INCREASE HISTORICAL LEARNING ACHIEVEMENT
THROUGH THE APPLICATION OF JIGSAW TYPE COOPERATIVE
LEARNING MODEL ASSISTED WITH AUDIO VISUAL LEARNING
MEDIA IN CLASS X ACCOUNTING 2 OF SMK NEGERI 1 BANTUL
By
Georgius Arga Dewantara
151314023
Sanata Dharma University
This study seeks to improve historical learning achievement through the
application of jigsaw type cooperative learning model assisted with audio visual
learning media in class X Accounting 2 of SMK Negeri 1 Bantul.
This study uses a classroom action research (CAR) method with the Kemmis
and Taggart models covering 4 stages, namely planning, research, observation,
and reflection. The subjects in this study were 32 students of grade X Accounting 2
of SMK Negeri 1 Bantul. The objects of this research are historical learning
achievement, jigsaw type cooperative learning model and audio visual learning
media. Data collection in this study uses the method of observation, written tests,
and documentation. Data analysis used analysis of research instruments and
analysis of research results in which technique comparative description with
percentage.
The results showed an increase in student learning achievement.
Improvement student achievement can be seen from the pre-cycle average value of
72.76, that increased to 77.5 in the first cycle, and to 83.90 in the second cycle. In
terms of the minimum mastery criteria, in pre-cycle students who reach the
minimum mastery criteria are 15 students (50%). In the first cycle it increased to
23 students (72%). In the second cycle it increased to 28 students (88%).
.
Keywords: Historical Learning Achievement, Jigsaw and Audio Visual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar
Sejarah Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantu
Media Pembelajaran Audio Visual Pada Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri
1 Bantul” ini dapat terselesaikan dengan baik. Bagi Penulis, penyusunan skripsi ini
telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman yang sangat berguna dalam
penyusunan karya ilmiah.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. Y.R Subakti, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah
Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing I yang telah membimbing
dan memberikan dukungan kepada penulis.
3. Ibu Brigida Intan Pritina, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah
membimbing dan memberikan dukungan kepada penulis.
4. Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama masa studi.
5. Kepada sekolah SMK Negeri 1 Bantul yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Ibu Anastasia Ratna Sulistyani, S.Pd dan Ibu Wahyuni, S.Pd yang telah
memberikan izin dan mendampingi penulis dalam melakukan penelitian.
7. Seluruh siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul tahun ajaran 2019-
2020 yang telah bekerjasama dan membantu demi melancarkan penelitian.
8. Kedua orang tua dan kakak serta keluarga besar yang telah memberikan
dukungan, semangat dan doa kepada penulis dalam pengerjaan penelitian.
9. Seluruh teman-teman Pendidikan Sejarah Angkatan 2015 Universitas Sanata
Dharma
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih
terdapat kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan
Yogyakarta, 6 November 2019
Penulis
Georgius Arga Dewantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
MOTO .................................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Permasalahan ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6
C. Batasan Masalah........................................................................................... 6
D. Pemecahan Masalah ..................................................................................... 6
E. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7
F. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
G. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN ........................................................................................................ 9
A. Kajian Teori ................................................................................................. 9
1. Pengertian Belajar ................................................................................ 9
2. Pembelajaran Sejarah ......................................................................... 11
3. Prestasi Belajar ................................................................................... 14
4. Model Pembelajaran ........................................................................... 16
5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw .................................... 17
6. Media Pembelajaran ........................................................................... 21
7. Media Audio Visual ........................................................................... 23
B. Kerangka Pikir ........................................................................................... 26
C. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 27
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 28
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 28
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 29
C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 29
D. Objek Penelitian ......................................................................................... 29
E. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 29
F. Desain Penelitian ........................................................................................ 30
G. Pengumpulan Data ..................................................................................... 31
H. Analisis Data .............................................................................................. 33
I. Prosedur Penelitian..................................................................................... 38
BAB IV. HASIL PENELITIAN ......................................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 44
1. Pra Siklus............................................................................................ 44
a. Observasi Pra Siklus ...................................................................... 44
b. Prestasi Pra Siklus ......................................................................... 46
2. Siklus I................................................................................................ 49
a. Perencanaan Tindakan ................................................................... 49
b. Pelaksanaan Tindakan ................................................................... 50
c. Observasi ....................................................................................... 50
d. Refleksi .......................................................................................... 57
3. Siklus II .............................................................................................. 57
a. Perencanaan Tindakan ................................................................... 57
b. Pelaksanaan Tindakan ................................................................... 58
c. Observasi ....................................................................................... 58
d. Refleksi .......................................................................................... 65
4. Komparasi Kegiatan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa dalam
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Berbantu
Media Audio Visual ........................................................................... 65
a. Komparasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ............................ 65
b. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dan Siklus I67
c. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I dan Siklus II . 69
B. Pembahasan ................................................................................................ 72
1. Kegiatan Belajar ................................................................................. 72
2. Prestasi Belajar ................................................................................... 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 77
A. Kesimpulan ................................................................................................ 77
B. Saran ........................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kriteria penentuan prestasi belajar berdasarkan PAP I ........................... 37
Tabel 2. Kriteria penentuan observasi belajar berdasarkan PAP I ........................ 38
Tabel 3. Data Nilai Prestasi Pra Siklus ................................................................. 46
Tabel 4. Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus................. 48
Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I ........................... 50
Tabel 6. Frekuensi Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I .................... 52
Tabel 7. Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I .......................................... 54
Tabel 8. Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I..................... 55
Tabel 9. Hasil Observasi Kegiatan Dikusi Kelompok Siklus II ........................... 59
Tabel 10. Frekuensi Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus II ................. 60
Tabel 11. Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II ....................................... 62
Tabel 12. Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II ................. 63
Tabel 13. Komparasi Observasi Diskusi Kelompok Siklus I dan Siklus II .......... 66
Tabel 14. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dan Siklus I ...... 67
Tabel 15. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I dan Siklus II ......... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berpikir ............................................................................... 27
Gambar 2.Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart. ........ 31
Gambar 3. Grafik Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus . 49
Gambar 4. Grafik Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I ............ 53
Gambar 5. Grafik Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I .. 56
Gambar 6. Grafik Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok siklus II ........... 61
Gambar 7. Grafik Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II. 64
Gambar 8. Grafik Komparasi Diskusi Kelompok Siklus I dan II ......................... 67
Gambar 9. Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Pra Siklus dan Siklus I ... 69
Gambar 10. Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siklus I dan Siklus II .... 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian Sekolah .............................................. 83
Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian Skripsi ........................................ 84
Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian Pemerintah DIY .................................. 85
Lampiran 4. Jadwal Penelitian .............................................................................. 86
Lampiran 5. Laporan Observasi Pra Siklus........................................................... 87
Lampiran 6. Silabus SMK Negeri 1 Bantul .......................................................... 91
Lampiran 7. RPP Siklus I ...................................................................................... 95
Lampiran 8. RPP Siklus II .................................................................................. 112
Lampiran 9. Pedoman Penilaian Tes ................................................................... 130
Lampiran 10. Instrumen Observasi Siklus I dan Siklus II .................................. 131
Lampiran 11. r Tabel 1-50 .................................................................................. 133
Lampiran 12. Validitas Soal Siklus I .................................................................. 135
Lampiran 13. Reliabilitas Soal Siklus I............................................................... 139
Lampiran 14. Validitas Soal Siklus II ................................................................. 140
Lampiran 15. Reliabilitas Siklus II ..................................................................... 144
Lampiran 16. Dokumentasi Siklus I ................................................................... 145
Lampiran 17. Dokumentasi Siklus II .................................................................. 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Pembelajaran berasal dari kata belajar. Belajar memiliki arti sebagai
proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan
dan sikap. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakter penting
untuk membedakan manusia dengan makluk hidup lainnya. Belajar memiliki
keuntungan bagi individu yang memberikan kontribusi terhadap
pengembangan kualitas hidupnya, sedangkan bagi masyarakat belajar
mempunyai peran penting dalam mentransmisikan budaya dan pengetahuan
dari generasi ke generasi.1
Pada umumnya dalam belajar atau pembelajaran terjadi interaksi antara
guru dengan siswa di sekolah, dimana siswa adalah penentu terjadinya proses
belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di
lingkungan sekitar2, disana guru berperan dalam menanamkan nilai-nilai baik
dan bermanfaat bagi siswa contohnya dalam mata pelajaran sejarah,
pendidikan kewaranegaraan dan lain-lain. Sekolah memiliki peranan penting
yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran dan pembentukan kepribadian
anak. Selain itu, sekolah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan
yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi, menghasilkan tenaga kerja
1 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta,
2015, hlm 13-14 2 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2006, hlm 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terdidik dan berguna dalam kehidupan masyarakat serta menjamin
perkembangan keberlangsungan bangsa.
Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan
memperhatikan siswa, guru, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model
pembelajaran, lingkungan pembelajaran/sekolah, serta media pembelajaran.
Komponen-komponen tersebut saling mempengaruhi agar hasilnya
memuaskan. Sebagai guru kita juga bisa menciptakan pembelajaran aktif,
kreatif dan menyenangkan. Hal tersebut, memang tidak mudah. Salah satu
kendala utama adalah menarik siswa untuk berminat belajar sejarah sehingga
prestasinya maksimal.
Banyak siswa mengganggap pelajaran sejarah itu membosankan dan
kurang menarik. Hal itu diperkuat dengan hasil observasi penelitian serta
bertentangan dengan kalimat yang pernah disampaikan oleh Presiden
Indonesia pertama Ir. Soekarno yaitu “Jas Merah/Jangan sekali-kali
meninggalkan sejarah”. Kalimat tersebut, dapat ditafsirkan mata pelajaran
sejarah adalah ilmu yang harus dipelajari dan dicintai, jika bangsanya ingin
menjadi besar dan maju, selalu belajar dari masa lalu untuk kemajuan di masa
depan.
Mata pelajaran Sejarah memiliki arti penting dalam membuat bangsa
Indonesia memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Sejarah juga
merupakan mata pelajaran penting untuk diajarkan. Melalui mata pelajaran
sejarah, siswa mengerti kehidupan masa lalu yang mengajarkan nilai-nilai
kehidupan seperti rasa persatuan, saling menghormati dan menghargai sesama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Peneliti menemukan beberapa faktor sebagai indentifikasi awal bahwa
di kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul prestasi belajar sejarah kurang
dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal ini disebabkan ada beberapa
siswa yang menggunakan gadget tanpa instruksi guru dalam kegiatan belajar
di kelas. Dalam hal ini guru menerapkan model pembelajaran yang berfokus
pada siswa namun masih ada siswa yang kurang memiliki semangat dan
perhatian pada pembelajaran sejarah Indonesia.
Faktor lain yang muncul ialah minimnya ketersediaan alat/media
pembelajaran di dalam ruang kelas. Ketika menyampaikan materi guru
menggunakan sumber berupa buku-buku pelajaran sejarah tanpa
mengkolaborasikan model pembelajaran dengan media yang menarik.
Pendidik dapat menerapkan proses pembelajaran yang berfokus pada siswa
(Student Center Learning). Proses pembelajaran ini bertujuan agar siswa
memperoleh kesempatan dan mengembangkan pengetahuannya sendiri
sehingga pengetahuan yang mereka dapat lebih luas melalui model
pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning).
Pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.3 Dalam model pembelajaran
kooperatif terdapat beberapa tipe contohnya adalah TGT (Team Games
Tournament), STAD (Student Team Achievement Division), NHT (Number
3 Agus Suprijono, Model-Model Pembelajaran Emansipatoris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2016
hlm 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Head Together), Jigsaw, TPS (Think Pairs Share), TS-TS (Two Stay-Two
Stray), Role Playing, Talking Stick, Snowball Throwing, Make-A Match, Mind
Mapping, Examples Non Examples, Picture and Picture dan sebagainya.4
Penggunaan model disertai dengan peran media juga penting dalam
menunjang proses pembelajaran. Proses pembelajaran dituntut mampu
meningkatkan prestasi belajar dengan mengkolaborasikan model dengan
media pembelajaran sehingga sesuai dengan harapan. Media pembelajaran
adalah, berbagai alat yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari
sumber pembelajaran sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif.
Media pembelajaran terdapat tiga jenis antara lain5: Pertama, Media visual
adalah media yang melibatkan indera pengelihatan. Contohnya adalah gambar,
diagram, grafik, bagan, peta, buku/modul, komik, majalah, poster dan papan
visual. Kedua, Media audio adalah media yang melibatkan indera pendengaran.
Contohnya adalah phonograph, Open Reel Tapes, Cassete Tapes, Compact
Disc, Radio dan Laboratorium Bahasa. Ketiga, Media audio visual adalah
media yang merupakan gabungan antara media visual dan media audio.
Contohnya adalah film, video, dan televisi.
Di era sekarang ini, macam-macam keterampilan dan pengetahuan
diperlukan oleh siswa agar dapat berjuang dalam meningkatkan prestasi. Salah
satunya adalah menggambarkan, menafsirkan, menilai dan menggunakan serta
melahirkan ide-ide baru, menarik dan kreatif. Sebagai pendidik untuk
4 Tukiran Taniredja dkk, Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, Alfabeta, Bandung
2014, hlm 99-109 5 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah:Pendekatan Baru, Gaung Persada, Jakarta, 2010, hlm
58-140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
menumbuhkan keterampilan dan bakat yang dimiliki siswa perlu adanya model
pembelajaran dan media pembelajaran menarik. Beberapa contoh tipe model
pembelajaran kooperatif dan 3 media pembelajaran yang disebutkan diatas,
yang dipakai peneliti untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah adalah model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media pembelajaran audio visual.
Melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa dalam
pembelajaran dapat bekerjasama untuk berdiskusi dalam kelompok sehingga
dapat melahirkan ide-ide yang baru, lebih kreatif dan menarik. Selain itu media
pembelajaran audio visual dapat menggambarkan secara menyeluruh peristiwa
sejarah. Hal tersebut membuat siswa dapat memiliki gambaran jelas tentang
sejarah. Mereka juga dapat menafsirkan suatu peristiwa dengan benar.
Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk memberikan solusi upaya
meningkatkan prestasi dalam pembelajaran sejarah pada siswa kelas X
Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul. Oleh karena itu penulis mengambil judul
“Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantu Media Pembelajaran Audio
Visual Pada Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang penulis sampaikan di atas, maka
penulis mengidentifikasikan masalah yang adalah sebagai berikut:
1. Prestasi siswa dalam pelajaran sejarah kurang dari KKM pada pra siklus
2. Terdapat siswa yang menggunakan gadget tanpa instruksi guru dalam
kegiatan belajar di kelas
3. Semangat dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah yang
kurang
4. Media pembelajaran di kelas yang disampaikan oleh guru belum ada sehingga
tidak terlihat kolaborasi antara model dan media pembelajaran
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada upaya
meningkatkan prestasi belajar sejarah di kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1
Bantul menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media
audio visual.
D. Pemecahan Masalah
Solusi atas masalah dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw berbantu media pembelajaran audio visual pada kelas X
Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul. Diharapkan siswa dapat meningkatkan
prestasi belajar sejarah dengan materi “kehidupan ekonomi pada masa awal
kemerdekaan dan demokrasi liberal serta upaya yang dilakukan pemerintah
untuk mengatasi permasalahan ekonomi pada masa itu”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis
mengambil rumusan masalah yaitu:
Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
berbantu media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar
sejarah siswa di kelas X Akuntansi 2, SMK Negeri 1 Bantul?
F. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan di kelas X Akuntansi 2, SMK Negeri 1 Bantul
bertujuan untuk meningkatkan prestasi dalam pembelajaran sejarah di kelas X
Akuntansi 2, SMK Negeri 1 Bantul melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw berbantu media pembelajaran audio visual.
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi siswa
Diharapkan siswa termotivasi untuk meningkatkan prestasinya,
sehingga pembelajaran sejarah menjadi lebih menyenangkan dan mudah
untuk dipahami.
2. Manfaat bagi guru
Hasil penelitian ini dapat membantu guru dalam mendapatkan
pengetahuan, model dan media yang diterapkan oleh peneliti. Adapun yang
didapatkan oleh guru lebih inovatif dan kreatif dalam pembelajaran sejarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Manfaat bagi sekolah
Melalui hasil penelitian dapat memberikan sumbangan dalam
pembelajaran sejarah di kelas serta dapat meningkatkan kualitas dan mutu
dalam kegiatan belajar di sekolah.
4. Manfaat bagi peneliti
Dalam melakukan penelitian, peneliti memiliki pengetahuan baru
dalam hal melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) serta menambah
wawasan dalam meggunakan model pembelajaran berbantu media
pembelajaran yang menarik seperti model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw yang berbantu media pembelajaran audio visual dalam pembelajaran
sejarah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memiliki arti
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Selain itu, belajar dapat
diartikan sebagai perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan
oleh pengalaman.6 Menurut Gagne yang dikutip oleh Diyati dan Mudjiono
(2006), belajar merupakan kegiatan kompleks yang hasilnya berupa
kemampuan (keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai).7 Bagi Hilgrad
dan Bower yang dikutip oleh Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2015),
belajar memiliki arti memperoleh pengetahuan melalui pengalaman,
mengingat, dan mendapatkan informasi.8 Sedangkan berdasarkan
pandangan James O Whittaker yang dikutip Aunurrahman (2014), belajar
adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui
pengalaman.9
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah kegiatan dimana seseorang (siswa) memperoleh
kemampuan berupa pengetahuan dan perubahan tingkah laku melalui
pengalaman. Belajar memiliki kegiatan yang disebut pembelajaran.
6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Balai Pustaka,
Jakarta, 2005, hlm. 17. 7 Dimyati dan Mudjiono, op.cit, hlm 10 8 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, op.cit, hlm 15-16 9 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Pembelajaran tersebut biasanya terjadi di sekolah, dimana siswa dan guru
adalah pelaku yang melakukan pembelajaran. Siswa dan guru sebagai
pendidik memaknai pembelajaran dari sudut pandang mereka sendiri yang
antara lain10:
a. Makna pembelajaran bagi siswa:
1) Proses pembelajaran ini memerlukan komitmen dari siswa sebagai
proses kesadaran mental dan kepribadian, kecerdasan dan akhlak
mulia.
2) Siswa memperoleh pengetahuan sendiri secara lebih luas, lebih
dalam, dan lebih maju dengan meningkatkan pemahaman konsep
awal pengetahuan.
b. Makna Pembelajaran bagi pendidik
1) Pendidik mengutamakan perbedaan individu dalam menentukan
program-program pendidikan, didasarkan pada pandangan bahwa
individu adalah unik dan bergerak bebas menanggapi kondisi-
kondisi personal dan sosial.
2) Pendidik secara moral memandang siswa setara dan memperoleh
kesempatan yang setara pula dalam memperoleh ganjaran,
intelektual dan sosial secara adil.
Dalam pembelajaran perlu diciptakan tujuan belajar agar masing-
masing unsur dapat saling mendukung dan mencapai tujuan pembelajaran.
10 Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran Aktif, Penerbit Nuansa Cendikia, Bandung, 2013, hlm.
28-29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Mengenai tujuan belajar ini sebenarnya terdapat bermacam-macam. Jika
dilihat secara umum, maka tujuan belajar itu ada tiga jenis antara lain11:
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Hal ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir
dalam pembelajaran, dengan semakin meningkatnya kemampuan
berpikir maka dapat memperkaya pengetahuan.
b. Penanaman konsep dan keterampilan
Dalam pembelajaran diperlukan penanaman konsep yang di
hasilkan melalui keterampilan yang selalu di didik dengan melatih
kemampuan.
c. Pembentukan sikap
Dalam pembelajaran juga dapat membentuk sikap siswa,
sehingga guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam
mengarahkan motivasi dan berpikir siswa.
2. Pembelajaran Sejarah
Pembelajaran sejarah dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan
sosial. Sebelum kita mengetahui pembelajaran sejarah, kita perlu
mengetahui terlebih dahulu yang dimaksud dengan sejarah. Kata sejarah
diadopsi dari bahasa Arab yaitu Syajarah yang berarti pohon kehidupan.
Maksudnya segala hal mengenai kehidupan memiliki “pohon” yakni masa
lalu itu sendiri. Sebagai pohon, sejarah adalah awal dari segalanya yang
11 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, CV. Rajawali, Jakarta, 1986, hlm. 26-
29.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
menjadi realitas masa kini. Singkatnya, masa kini adalah warisan masa
lalu.12 Menurut I. G. Widja (1988), sejarah adalah studi keilmuan tentang
segala sesuatu yang telah meninggalkan jejak-jejaknya di waktu sekarang,
dimana tekanan perhatian diletakkan terutama pada aspek peristiwanya
sendiri dalam hal ini terutama yang bersifat khusus dan segi-segi urutan
perkembangannya yang kemudian disusun dalam suatu cerita sejarah.13
Sehingga, bisa dikatakan bahwa pembelajaran sejarah adalah proses
penghayatan nilai-nilai peristiwa masa lalu, berupa asal-usul, silsilah,
pengalaman bersama, dan keteladanan pelaku sejarah. Pembelajaran ini
dirancang untuk membentuk pribadi baik dan bijaksana, karena itu
pembelajaran sejarah menuntut desain yang menghasilkan kualitas output
yang meliputi pemahaman peristiwa sejarah bangsa, meneladani kearifan,
dan sifat bijak pelaku sejarah.14
Pembelajaran sejarah dapat diteliti melalui meneladani kearifan
dan sikap bijak. Peneladanan kearifan dan sikap bijak dan diperoleh
melalui kegiatan pendalaman peristiwa sejarah, termasuk di dalamnya
proses hubungan sosial budaya, sosial ekonomi dan sosial politik
antarpelaku dan kelompok masyarakat. Pendalaman ini dapat mendorong
siswa memahami perilaku saling menghormati, bersaudara, kesamaan
sosial, melindungi, bersikap adil, dan mendorong masyarakat untuk
12 Abdul Rahman Hamid & Muhammad Saleh Madjid, Pengantar Ilmu Sejarah, Ombak,
Yogyakarta, 2008, hlm. 3. 13 I. G. Widja, Pengantar Ilmu Sejarah: Sejarah Dalam Prespektif Pendidikan, Satya Wacana,
Semarang, 1988, hlm. 9. 14 Garvey Brian dan Mary Krug, Model-Model Pembelajaran Sejarah, Penerbit Ombak,
Yogyakarta, 2015, Hlm. Ix.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
berpendidikan.15 Menurut Moh. Ali yang dikutip oleh Heri Susanto
(2014), pembelajaran sejarah nasional mempunyai tujuan yaitu16:
a. Membangkitkan, mengembangkan serta memelihara semangat
kebangsaan;
b. Membangkitkan hasrat mewujudkan cita-cita kebangsaan dalam
segala lapangan;
c. Membangkitkan hasrat-mempelajari sejarah kebangsaan dan
mempelajarinya sebagai bagian dari sejarah dunia;
d. Menyadarkan anak tentang cita-cita nasional (Pancasila dan undang-
undang pendidikan) serta perjuangan tersebut untuk mewujudkan cita-
cita itu sepanjang waktu
Sementara itu Menurut Heri Susanto (2014), dalam standar isi
tujuan pembelajaran sejarah ditetapkan yaitu17:
a. Membangun kesadaran siswa tentang pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini dan masa
depan.
b. Melatih daya kritis siswa untuk memahami fakta sejarah secara benar
dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan.
c. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan siswa terhadap
peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di
masa lampau.
15 Ibid, Hlm.Ix. 16 Heri Susanto, Seputar Pembelajaran Sejarah Isu, Gagasan, dan Strategi Pembelajaran, Aswaja
Pressindo, Yogyakarta, 2014, Hlm. 57. 17 Ibid, hlm. 57-58.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
d. Menumbuhkan pemahaman siswa terhadap proses terbentuknya
bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses
hingga masa kini dan masa depan.
e. Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa sebagai bagian dari bangsa
Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat
diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional
maupun internasional.
3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata yaitu “prestasi”
dan “belajar” pada setiap kata tersebut memiliki makna tersendiri. Dalam
kamus besar bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai
(dari yang dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Prestasi belajar dapat
diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar.18 Menurut
Syaiful Bahri Djamarah (1994), prestasi belajar adalah penilaian
pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di
sekolah mengenai pengetahuan atau keterampilan.19 Sedangkan menurut
Sutratinah Tirtonegoro (2001), prestasi belajar adalah hasil dari
pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar, ini dinyatakan dalam
bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan
hasil pencapaian setiap anak/siswa dalam periode tertentu.20 Prestasi
18 Slameto, Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta, 2010, hlm. 2. 19 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Usaha Nasional, Surabaya,
1994, hlm. 24. 20 Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidiknya, PT Bina Aksara, Jakarta,
2001, hlm. 43.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
belajar dapat diketahui setelah melakukan evaluasi dan evaluasi dapat
memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar.21
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar merupakan hasil dari kegiatan pembelajaran yang disertai
peningkatan pencapaian siswa. Hal ini dinyatakan dalam bentuk simbol,
angka, huruf, maupun kalimat sebagai ukuran tingkat keberhasilan setelah
melakukan evaluasi/tes yang diberikan oleh guru.22
Secara Umum terdapat dua faktor yang memengaruhi dalam
prestasi belajar siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal antara
lain23:
a. Faktor internal adalah faktor yang datang dari diri siswa berupa faktor
fisiologis (kesehatan dan keadaan tubuh), psikologis (minat, bakat,
intelegensi, emosi, kelelahan dan cara belajar).
b. Faktor ekternal adalah faktor yang datangnya dari luar diri siswa. Hal
ini dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat, dan lingkungan alam.
Semua faktor tersebut harus saling membantu satu sama lain karena
mempengaruhi prestasi belajar dan dalam rangka membantu siswa dalam
mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.
21 https://eprints.uny.ac.id/8565/3/BAB%202-05504241003.pdf diakses 27 Februari 2019 Pukul
14.40 22 Moh. Zaiful Rosyid dkk, Prestasi Belajar, Literasi Nusantara, Malang, 2019, hlm. 9-10. 23 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hlm. 55.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
4. Model Pembelajaran
Model bukanlah sebuah kata asing bagi kita. Kata model biasa kita
jumpai di berbagai aktivitas manusia. Hal ini sama ketika kita berada
dalam dunia pendidikan, yang terdapat model pembelajaran. Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan sebagai pedoman
dalam pembelajaran dikelas.24 Model pembelajaran pada umumnya
digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran agar
memudahkan siswa menerima dan memahami materi pembelajaran.25
Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat harus
memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang
tersedia, dan kondisi guru sendiri.26
Dalam model pembelajaran secara umum dikelompokkan menjadi
dua macam sifat yaitu TCL (Teacher Center Learning) dan SCL (Student
Center Learning). TCL umumnya berfokus pada ceramah yaitu model
pengajaran presentasi dan pembelajaran langsung. Sedangkan SCL
memiliki macam-macam model. Dalam penerapannya, membutuhkan
peran guru sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator,
pembimbing, motivator, dan evaluator. Jika guru mampu menjalankan
perannya dengan baik maka dapat terwujud PAIKEM secara optimal.
24 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta, 2009, hlm. 22. 25 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan
Efektif, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm. 2 26 Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2014, hlm. 161.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
PAIKEM yaitu Pembelajaran yang Aktif, Inovtif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan.27
5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Kooperatif merupakan model pembelajaran
dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki
tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok,
setiap anggota saling bekerjasama untuk memahami materi. Belajar belum
selesai apabila satu teman dalam kelompok belum mengusai materi.28
Menurut Tukiran Taniredja (2011), model pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran dimana dalam sistem belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara
kolaboratif sehingga dapat membuat siswa lebih bersemangat dalam
belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang
memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan sesama
siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur.29
Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa model
pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran dimana guru
membagi siswa untuk belajar dalam kelompok yang saling bekerjasama
untuk mengerjakan tugas dan memahami materi sehingga dapat membuat
siswa lebih bersemangat dalam belajar. Pembelajaran ini belum selesai
27 Hendra Kurniawan, Literasi dalam Pembelajaran Sejarah, Gava Media, Yogyakarta, 2018, hlm.
72-73. 28 Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media,
Yogyakarta, 2014, hlm. 45. 29 Tukiran Taniredja dkk, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Alfabeta, Bandung, 2011, hlm. 55-
56.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
apabila salah satu anggota di dalam kelompok belum menguasai materi
dan menyelesaikan tugas. Tukiran Taniredja (2011) berpendapat, dalam
pembelajaran kooperatif memiliki tiga tujuan pembelajaran antara lain30:
a. Meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademiknya.
b. Memberikan peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya
yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar.
c. Mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Menurut Sugiyanto (2009) menyatakan, model pembelajaran
kooperatif memiliki beberapa ciri-ciri antara lain31:
a. Saling Tergantung Positif, ini memiliki maksud agar guru dapat
menciptakan suasana yang mendorong siswa merasa saling
membutuhkan.
b. Interaksi tatap muka maksudnya adalah hal ini sangat penting karena
siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. Ini juga
mencerminkan konsep pengajaran teman sebaya.
c. Akuntabilitas Individual maksudnya nilai kelompok yang didasarkan
atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, karena tiap anggota
kelompok harus memberikan sumbangan demi kemajuan kelompok.
30 Ibid, hlm. 60. 31 Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Yuma Pustaka, Surakarta, 2009, hlm. 40-42.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d. Ketampilan menjalin hubungan antar pribadi yang dimaksudkan
mengasah keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan
terhadap teman, mengkritik ide, berani berpikiran logis, dsb.
Pada model pembelajaran kooperatif terdapat beberapa tipe
pembelajaran salah satunya adalah jigsaw.32 Jigsaw dikembangkan
pertama kali oleh Elliot Aronson dan koleganya yang kemudian diadaptasi
oleh Slavin dan kawan-kawan.33 Menurut Paul Eggen dan Don Kauchak
(2014), jigsaw merupakan strategi pembelajaran dimana siswa individu
menjadi pakar tentang subbagian/satu topik dan mengajarkan subbagian
itu kepada orang lain.34 Pada dasarnya jigsaw, membuat guru membagi
siswa dalam kelompok belajar kooperatif. Siswa bekerjasama
menyelesaikan tugasnya sebagai ahli dalam subtopik bagiannya, kemudian
merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada
anggota kelompok semula. Setelah itu siswa kembali ke kelompok
masing-masing sebagai “ahli” dan mengajarkan informasi penting dalam
subtopik tersebut kepada teman-temannya.35
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa jigsaw
adalah merupakan tipe dari pembelajaran kooperatif, dimana guru
mengajar dengan membagi siswa dalam kelompok belajar yaitu kelompok
semula dan kelompok ahli. Di dalam kelompok ahli, siswa bekerjasama
32 Ngalimun, op.cit, hlm. 169. 33 Hendra Kurniawan, op.cit, hlm. 77. 34 Paul Eggen dan Don Kauchak, Strategi dan Model Pembelajaran, Indeks, Jakarta, 2014, hlm.
138-139. 35 Nurdyansyah dan Emi Furiyarul Fahyuni, Inovasi Model Pembelajaran, Sidoarjo, Nizamia
Lerning Center, 2016, hlm. 70.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menyelesaikan tugasnya sebagai ahli/pakar dalam subtopik/subbagiannya.
Setelah itu siswa kembali ke kelompok semula sebagai “pakar/ahli”
mengajarkan informasi penting di dalam subtopik/subbagiannya kepada
teman-teman.
Menurut Sugiyanto (2009), jigsaw memiliki langkah-langkah
sebagai berikut36:
a. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan karakteristik yang
heterogen.
b. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks, dan setiap
siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan
akademik tersebut.
c. Para anggota dari beberapa kelompok yang berbeda memiliki
tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama
dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian
bahan tersebut kumpulan siswa semacam itu disebut kelompok pakar.
d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam pakar kembali ke
kelompok semula untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang
telah dipelajari dalam kelompok pakar.
e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam kelompok semula,
para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah
dipelajari.
36 Sugiyanto, op.cit, hlm. 45-46.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
6. Media Pembelajaran
Media pembelajaran, berasal dari kata media dari bahasa Latin
medius, yang berarti tengah, pengantar, atau perantara. Berdasarkan hal ini
dapat dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu
yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana. Sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif.37
Sedangkan bagi Azhar Arsyad (2014), media pembelajaran
merupakan media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang
bertujuan intruksional atau mengadung maksud-maksud pengajaran.38
Menurut John D, Latuheru (1988), media pembelajaran adalah bahan,
alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar-
mengajar. Hal ini dimaksudkan agar proses belajar-mengajar antara guru
dan siswa dapat berlangsung secara tepatguna dan berdayaguna.media
pembelajaran disebut sebagai “perangkat keras” (tape recorder, televisi,
video, radio, globe, OHP, proyektor film, proyektor slide), dan “perangkat
lunak” (modul, transparansi, pita kaset, pita film).39
Dalam penerapannya menurut Levie dan Lents yang dikutip oleh
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjicpto (2011), media pembelajaran
memiliki 4 fungsi antara lain40:
37 Yudhi Mundi, op.cit, hlm. 6-8. 38 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Edisi Revisi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm
.4 39 John. D Latuheru , Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar-Mengajar Masa Kini,
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Oyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta, 1988, hlm. 14-15. 40 Cecep Kustandi & Bambang Sutjicpto, Media Pembelajaran: Manual dan Digital, Ghalia
Indonesia, Bogor, 2011, hlm. 21-22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Fungsi atensi
Media pembelajaran berfungsi untuk menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran.
b. Fungsi afektif
Media pembelajaran berfungsi sebagai penggugah perasaan,
emosi tingkat penerimaan/penolakan siswa terhadap pelajaran.
c. Fungsi kognitif
Melalui media pembelajaran dapat membuat siswa lancar
untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang terkandung
dalam pelajaran.
d. Fungsi Kompensatoris
Media pembelajaran berfungsi untuk menyesuaikan siswa
yang lemah dan lambat menerima serta memahami isi pelajaran yang
disajikan tulis atau lisan.
Nana Sudjaja dan Ahmad Rivai (1990) mengemukakan bahwa
media pembelajaran memiliki manfaat baik secara umum maupun khusus
sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar. Sehingga
manfaat media pembelajaran yaitu41:
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
41 Nana Sudjaja & Ahmad Rivai, Media Pengajaran, C.V. Sinar Baru, Bandung, 1990, hlm. 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Bahan pengajaran akan lebih luas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai
tujuan pengajaran lebih baik.
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi lisan melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru
mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan penjelasan dari guru tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemontrasikan dan lain-lain.
7. Media Audio Visual
Media audio visual merupakan media hasil perpaduan antara media
pendengaran (audio) dan media pengelihatan (visual). Sedangkan bagi Sri
Anitah (2009), media audio visual adalah media yang membuat seseorang
tidak hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu, melainkan sekaligus
dapat mendengar sesuatu yang divisualisasikan.42 Selain itu menurut
Hujair AH Sanaky (2013), media audio visual adalah seperangkat alat
yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Perpaduan
antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek
aslinya.43
42 Sri Anitah, Media Pembelajaran, Yuma Pustaka, Surakarta, 2009, hlm. 48. 43 Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Kaukaba Dipantara, Yogyakarta,
2013, hlm. 119.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Dalam penyajiannya, media audio visual sangat membantu karena,
selain mendapat informasi dari pendengaran, siswa dapat pula memakai
penglihatan mereka yang dapat memperkuat informasi yang mereka
dengar.44
Dalam pengajaran media audio visual memiliki ciri-ciri pemakaian
perangkat keras selama proses belajar, seperti penggunaan proyektor dan
tape recorder. Jadi pembelajaran dengan memanfaatkan media audio
visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penerapannya melalui
pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya bergantung pada
pemahaman kata dan simbol-simbol.45
Menurut Nunuk Suryani dkk.46 (2018) media berbasis audio visual
memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
a. Kelebihan
1) Lebih efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat melayani
gaya bahasa siswa yang bisa didengar maupun dilihat.
2) Dapat memberikan pengalaman nyata lebih dari yang disampaikan
media audio maupun visual.
3) Siswa akan lebih cepat mengerti karena mendengarkan disertai
melihat langsung, sehingga tidak hanya membayangkan.
44 Hamzah B.Uno & Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran, PT
Bumi Aksara, Jakarta, 2010, hlm. 134-135. 45 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010, hlm. 148-157. 46 Nunuk Suryani dkk, Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2018, hlm. 53.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
4) Lebih menarik dan menyenangkan menggunakan media audio
visual.
b. Kekurangan
1) Pembuatan media audio visual memerlukan waktu yang lama,
karena memadukan 2 elemen yakni audio dan visual.
2) Membutuhkan keterampilan dan ketelitian dalam pembuatannnya.
3) Biaya yang digunakan dalam pembuatan media audio visual cukup
mahal.
4) Jika tidak terdapat perantinya akan sulit untuk membuatnya
(terbentur alat pembuatnya).
Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio visual adalah
televise, video, VCD (Video Compact Disk), slide bersuara (Sound Slide),
dan televisi. Dalam penelitian ini memakai video sebagai media audio
visual yang diperlihatkan di dalam pembelajaran. Terdapat 2 video yang
diperlihatkan yaitu:
1) Video tentang kehidupan ekonomi negara Indonesia pada masa awal
kemerdekaan beserta kebijakan pemerintahan untuk mengatasi
permasalahan ekonomi pada masa awal kemerdekaan.
2) Video tentang kehidupan ekonomi negara Indonesia pada masa
demokrasi liberal beserta kebijakan pemerintahan untuk mengatasi
permasalahan ekonomi pada masa demokrasi liberal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
B. Kerangka Pikir
Dalam proses pembelajaran seringkali dijumpai permasalahan,
terutama pada pembelajaran sejarah. Dalam proses belajar mengajar sejarah di
sekolah yang mementingkan terselesaikannya materi, siswa kemudian diminta
untuk menghafal materi. Penghafalan yang sesaat, yang hanya digunakan saat
ulangan, membuat materi terlupakan. Belum lagi masalah lain yang
menyatakan bahwa pembelajaran sejarah yang membosankan. Munculnya
masalah ini bisa disebabkan karena guru yang kurang kreatif dalam
menyampaikan materi ataupun dalam hanya mengandalkan model dan media
yang tidak bervariasi. Hal ini berpengaruh pada rendahnya prestasi belajar
siswa.
Oleh sebab itu, salah satu cara muthakhir untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa adalah menggunakan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw yang berbantu media audio visual. Dalam model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa ini dapat bekerjasama untuk
berdiskusi dalam kelompok dengan adanya kelompok asal dan ahli sehingga
siswa dapat didorong untuk terus aktif melahirkan ide-ide yang baru dan lebih
kreatif dan menarik dan membentuk pengetahuannya sendiri selain itu dengan
dipadukan oleh media pembelajaran audio visual dapat melihat gambaran lebih
nyata peristiwa sejarah membuat siswa dapat memiliki gambaran yang jelas
tentang sejarah, mereka juga dapat menafsirkan suatu peristiwa dengan benar.
Setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media
audio visual diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Berdasarkan kerangka berpikir di atas dapat disusun ke dalam bagan
berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis tindakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media pembelajaran
Audio Visual dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah pada siswa kelas X
Akuntasi 2 SMK Negeri 1 Bantul.
Banyak siswa
yang memiliki
prestasi belajar
sejarah rendah
Dilakukan proses
belajar mengajar
menggunakan model
pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw
berbantu media audio
visual
Prestasi belajar
sejarah siswa
pada siklus I
sudah meningkat
tetapi belum
mencapai target
Prestasi belajar sejarah
siswa pada siklus II
sudah meningkat dan
telah mencapai target
Hasil penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw berbantu media
audio visual dalam proses belajar
mengajar yaitu terjadi peningkatan
prestasi belajar sejarah siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) /Classroom Action Research (CAR). Penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau
dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.47 Dalam penelitian
tindakan menggunakan tiga konsep yaitu48:
a. Penelitian, menunjuk pada kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh
data atau informasi bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal
yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan dengan sengaja
dilakukan yang memiliki tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk
rangkaian siklus yang terjadi secara berulang untuk siswa.
c. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
mempunyai makna sekelompok siswa yang menerima pelajaran dari
guru.
47 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Angkasa, Jakarta, 2006, hlm. 3. 48 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi, Bumi Angkasa, Jakarta, 2015,
hlm. 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bantul yang letaknya
di Jln Parangtritis Km 11 Sabdodadi Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sedangkan waktu penelitian dilaksanakannya pada tahun ajaran 2018/2019, di
semester 2, yaitu pada bulan April sampai dengan bulan Mei. Dengan
menggunakan sistem siklus I dan siklus II. Penentuan waktu ini berdasarkan
kalender akademik sekolah dan juga mengikuti kebijakan dari sekolah serta
guru mata pelajaran sejarah.
C. Subjek Penelitian
Penelitian ini melibatkan seluruh siswa di kelas X Akuntasi 2 SMK
Negeri 1, Bantul yang berjumlah 32 siswa.
D. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah prestasi belajar sejarah dan peranan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media audio visual.
E. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas
dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw (X1) dan media audio visual (X2)
a. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah pembelajaran yang
membuat siswa berperan dan aktif mencari informasi, menyampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pendapat, bertanya, bekerjasama dalam kelompok ahli maupun
kelompok asal.
b. Media audio visual adalah media pembelajaran yang dapat dilihat dan
didengar. Contoh dari media audio visual adalah televisi, Video, VCD,
Slide Bersuara, dan film. Dalam hal ini, peneliti menggunakan 2 video
berjudul “kondisi ekonomi Indonesia pada masa awal kemerdekaan dan
upaya pemerintah untuk mengatasinya” dan “kondisi ekonomi
Indonesia pada masa demokrasi liberal dan upaya pemerintah untuk
mengatasinya”.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar sejarah (Y)
a. Prestasi belajar sejarah adalah hasil usaha siswa dalam proses
pembelajaran berupa angka mengenai pengetahuan sejarah. Dalam hal
ini, peneliti akan mencaritahu peningkatan pengetahuan siswa melalui
tes prestasi dalam bentuk pilihan ganda.
F. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Taggart
yang merupakan pengembangan konsep dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin.
Model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart saat ini banyak digunakan
oleh para guru. Selain itu mudah pelaksanaannya, juga sangat sederhana
sehingga guru memakai model ini 49.Model Kemmis dan Taggart terdiri dari
49 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Indeks, Jakarta,
2009, hlm. 27.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi50.
Keempat komponen tersebut dipandang dalam satu siklus yang digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 2.Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart.51
G. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data yang terdiri dari:
50Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas (Edisi Kedua),
Indeks, Jakarta, 2010, hlm. 20-21. 51 https://www.researchgate.net/figure/Gambar-1-Bagan-model-PTK-yang-dikembangkan-oleh-
Kemmis-dan-Taggart-Kemudiaan-tahapan_fig1_330286961 diakses minggu 4 agustus 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. Siswa
Siswa merupakan sumber data untuk mendapatkan hasil prestasi
belajar dalam proses pembelajaran sejarah yang berupa nilai
b. Dokumen
Berupa nilai siswa sebelum dilaksanakan penelitian serta foto-
foto kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran saat penelitian
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan
data melalui observasi, tes tertulis, dan dokumentasi
a. Observasi
Observasi dilakukan dengan mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa maupun guru selama pembelajaran di kelas. Ini dilakukan
sebelum peneliti melaksanakan pembelajaran. Tujuannya untuk
mengetahui penyebab rendahnya belajar siswa. Selain itu peneliti
melakukan observasi pada saat peneliti melaksanakan pembelajaran.
Tujuannya untuk mengetahui peran dan keaktifan siswa pada saat poses
pembelajaran, ini dilakukan dengan bantuan observer lain. Metode ini
menggunakan lembar obsevasi sebagai alat mengumpulkan data pra
siklus dan siklus (terlampir hal 87-90 dan bab IV).
b. Tes Tertulis
Siswa mengerjakan soal-soal tertulis yang dibagikan oleh peneliti
setelah pembelajaran selesai. Dari situ, peneliti mengetahui hasil prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
belajar siswa. Metode ini menggunakan soal sebagai alat mengumpulkan
data (terlampir hal 107-110, dan 124-128).
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data nilai
ulangan harian siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw berbantu media audio visual serta dengan mengumpulkan
foto-foto selama proses pembelajaran berlangsung. Metode ini
menggunakan dokumen sebagai alat pengumpulan data berupa nilai-nilai
ulangan harian dan foto-foto proses pembelajaran (terlampir hal 145-
148).
H. Analisis Data
Analisis data adalah alat yang digunakan untuk mengolah data
penelitian. Dalam penelitian terdapat analisis istrumen penelitian dan hasil
penelitian
1. Analisis Istrumen Penelitian
Dalam Penelitian ini, peneliti melakukan analisis instrumen prestasi
belajar sejarah melalui validitas dan reliabilitas instrumen soal.
a. Validitas Butir Soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya jika suatu Instrumen yang
mempunyai Validitas rendah maka Instrumen tersebut mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tingkat sahih yang rendah.52 Dalam uji validitas yang dilakukan pada
siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul dengan
menggunakan analisis butir yang adalah skor-skor yang ada pada butir
yang dikorelasikan dengan skor total. Butir skor dilihat sebagai nilai
X sedangkan skor total dilihat sebagai nilai Y. Dalam mengukur
validitas dalam penelitian ini peneliti memakai program SPSS 17.0
dengan menggunakan teknik Bivariate Correlation Peason yang
dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir jawaban
(skor item) dengan skor total (skor total item). Pengujian
menggunakan uji dua sisi dengan dengan taraf signifikansi 0,05.
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut53:
1) Jika r hitung ≥ r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan
berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka dinyatakan valid
2) Jika r hitung < r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan
tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka dinyatakan
tidak valid.
52 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Bina Aksara, Jakarta,
2006, hlm. 168. 53 Gendro Wiyono, Merancang Penelitian Bisnis dengan alat analisis SPSS 17.0 & SmartPLS 2.0,
STIM YKPN, Yogykarta, 2011, hlm. 112-113.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Rumus yang digunakan adalah bivariate Correlation Pearson dengan
rumus:
Berdasarkan hasil uji validitas butir soal siklus I, diketahui
terdapat 20 item soal pertanyaan terdapat 1 item soal yang dinyatakan
tidak valid (r hitung < r tabel) yaitu soal pertanyaan nomor 7 serta
terdapat 19 item soal yang dinyatakan valid (r hitung ≥ r tabel) yaitu
soal pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20. Pada siklus II diketahui terdapat 20 item soal yang
berbeda dengan item soal di siklus I, yang terdapat 2 item soal yang
dinyatakan tidak valid (r hitung < r tabel) yaitu nomor 16 dan 19 serta
terdapat 18 item soal yang dinyatakan valid (r hitung ≥ r tabel) yaitu
pertanyaan nomor soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
17, 18, 20. Peneliti melakukan perhitungan instrumen menggunakan
bantuan program SPSS 17.0 (terlampir hal 135-138 dan 140-143).
b. Reliabilitas
Reliabilitas menujuk pada pengertian bahwa suatu instrumen
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
karena istrumen tersebut sudah baik dan menghasilkan data yang
dapat dipercaya juga. Uji reliabilitas pada soal sejarah Indonesia untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dilakukan dengan menggunakan
model belah dua Spearman-Brown atau split-half method Spearman-
Brown melalui program SPSS 17.0. Pendekatan ini dilakukan dengan
pengujian pada satu kelompok dan membagi item-item menjadi dua,
masing-masing setengahnya. Pemecahan item menjadi setengahnya
dilakukan secara acak. Skor dari pengujian pertama dibandingkan
dengan skor separuh yang kedua. Dalam hal ini juga menggunakan
analisis korelasi. Koefisien korelasi konsistensi internal dari
instrument. Koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan konsistensi
item-item instrumen54. Rumus uji reliabilitas model belah dua
Spearman-Brown sebagai berikut:
Keterangan
r½½: Korelasi antara skor-skor setiap belahan
r11: Korelasi reabillitas yang sudah disesuaikan
Berdasarkan hasil uji reliabilitas siklus I (terlampir hal 139)
diketahui nilai nilai Spearman Brown Coenfficient yang terdiri dari
nilai equal length 0,880 dan unequal length 0,880 serta Guttman Split
Half confficient 0,873. Pada uji reliabilitas siklus II (terlampir hal 144)
54 Ibid, hlm. 115.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
diketahui nilai Spearman Brown Coenfficient yang terdiri dari nilai
equal length 0,934 dan unequal length 0,934 serta Guttman Split Half
Confficient 0,929.
2. Analisis Hasil Penelitian
Dalam Penelitian ini, peneliti melakukan analisis hasil prestasi belajar
dan hasil observasi belajar
a. Prestasi Belajar
Hasil prestasi belajar yang didapatkan oleh peneliti kemudian diolah
dengan teknik komparatif yang merupakan data hasil perbandingan. Data
komparatif prestasi belajar didapat berdasarkan perbandingan data pra
siklus, siklus I dan siklus II. Dari hasil tersebut maka diperoleh skor, skor
tersebut akan diubah menjadi nilai berdasarkan Patokan Acuan Penelitian
(PAP) tipe I dengan skala 1-100 menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100
Tabel 1. Kriteria penentuan prestasi belajar berdasarkan PAP I
No Kategori Skala
1 90 s/d 100 Sangat Tinggi
2 80 s/d 89 Tinggi
3 70 s/d 79 Sedang
4 60 s/d 69 Rendah
5 0 s/d 59 Sangat Rendah
b. Observasi Belajar
Penentuan skor observasi belajar menggunakan skala yang terdiri dari
lima kategori. “Sangat Aktif” diberi skor 5, “Aktif” diberi skor 4, “Cukup
Aktif” diberi skor 3, “Kurang Aktif” diberi skor 2, dan “Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Aktif” diberi skor 1. Hasil observasi belajar yang didapat oleh peneliti untuk
melihat keaktifan dan peran siswa pada saat diskusi kelompok kemudian
diolah dengan menggunakan teknik komparatif. Data komparatif observasi
belajar didapat berdasarkan perbandingan siklus I dan siklus II. Dari hasil
tersebut maka diperoleh skor, skor tersebut akan diubah menjadi nilai
berdasarkan Patokan Acuan Penelitian (PAP) tipe I dengan skala 1-100
menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
Tabel 2. Kriteria penentuan observasi belajar berdasarkan PAP I
No Kategori Skala
1 90 s/d 100 Sangat Aktif
2 80 s/d 89 Aktif
3 70 s/d 79 Cukup Aktif
4 60 s/d 69 Kurang Aktif
5 0 s/d 59 Sangat Kurang Aktif
I. Prosedur Penelitian
Pra Siklus
1. Permohonan Izin Penelitian
Sebelum meneliti di kelas, peneliti harus mengurus surat izin
penelitian yang diperoleh dari Dinas Pendidikan dan Sekolah
2. Pengumpulan nilai ulangan harian siswa
Setelah mendapatkan izin, peneliti menghubungi guru mata
pelajaran sejarah dan meminta nilai ulangan harian siswa, dalam hal ini
adalah siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Observasi
Peneliti akan melakukan pengamatan pada saat guru melakukan
proses belajar mengajar di kelas yang akan diteliti. Tujuannya untuk
mengetahui penyebab rendahnya prestasi belajar sejarah
Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
a. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
b. Peneliti membuat media pembelajaran audio visual berupa yaitu video
pembelajaran sejarah.
c. Peneliti membuat PPT (Powerpoint Presentation) terkait materi untuk
mempermudah dalam proses pembelajaran
d. Peneliti membuat instrumen soal tes tertulis
e. Peneliti membuat instrumen lembar observasi diskusi kelompok
2. Pelaksanaan Tindakan
Selama Proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengajar
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat
berdasarkan kurikulum 2013. Dimana kegiatan inti dari RPP tersebut
meliputi:
a. Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
b. Setelah itu peneliti membagi kelompok (kelompok asal) dimana
dalam kelompok tersebut guru membagi materi yang berbeda-beda
pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
c. Kemudian peneliti menyampaikan materi dengan menggunakan
video pembelajaran sejarah yang berisi gambar dan suara untuk
memberikan gambaran siswa tentang materi pembelajaran agar
mudah di mengerti dan dipahami oleh siswa
d. Setelah itu peneliti meminta pada siswa yang memiliki pembahasan
sama untuk berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
dan mendiskusikan materi yang mereka dapat.
e. Setelah berdiskusi dengan tim ahli, siswa kembali ke kelompok
(kelompok asal) dan bergantian mengajar teman satu kelompok
tentang materi yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh
f. Peneliti memberikan tambahan atau evaluasi dan setelah itu
pelajaran ditutup
3. Pengamatan
Pada tahap ini, peneliti melakukan obsevasi dalam pelaksanaan
proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
berbantu media audio visual. Hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini
adalah aspek dari keaktifan dan peran siswa berupa mencari Informasi,
kerjasama, menyampaikan pendapat, bertanya pada teman dan guru,
menulis hasil diskusi kelompok ahli, dan membuat rangkuman hasil
diskusi kelompok asal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
4. Refleksi
Merupakan tahap ini, peneliti mengadakan refleksi bersama
dengan guru agar pelaksanaan penelitian dapat berhasil. Dalam hal ini,
peneliti bersama guru akan melakukan evaluasi mengenai kelemahan dan
kesalahan yang terjadi selama siklus pertama. Dari sinilah peneliti
memikirkan pelaksanaan siklus kedua yang lebih baik daripada siklus
pertama.
Siklus II
1. Perencanaan Tindakan
a. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
b. Peneliti membuat media pembelajaran audio visual berupa yaitu video
pembelajaran sejarah.
c. Peneliti membuat PPT (Powerpoint Presentation) terkait materi untuk
mempermudah dalam proses pembelajaran
d. Peneliti membuat instrumen soal tes tertulis
e. Peneliti membuat instrumen lembar observasi diskusi kelompok
2. Pelaksanaan Tindakan
Selama Proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengajar sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat
berdasarkan kurikulum 2013. Dimana kegiatan inti dari RPP tersebut
meliputi
a. Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
b. Setelah itu peneliti membagi kelompok (kelompok asal) dimana dalam
kelompok tersebut guru membagi materi yang berbeda-beda pada
siswa.
c. Kemudian peneliti menyampaikan materi dengan menggunakan video
pembelajaran sejarah yang berisi gambar dan suara untuk memberikan
gambaran siswa tentang materi pembelajaran agar mudah di mengerti
dan dipahami oleh siswa.
d. Setelah itu peneliti meminta pada siswa yang memiliki pembahasan
yang sama untuk berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok
ahli) dan mendiskusikan materi yang mereka dapat.
e. Setelah berdiskusi dengan tim ahli, siswa kembali ke kelompok
(kelompok asal) dan bergantian mengajar teman satu kelompok tentang
materi yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan
dengan sungguh-sungguh dan mencatatnya.
f. Peneliti memberikan tambahan atau evaluasi dan setelah itu pelajaran
ditutup
3. Pengamatan
Pada tahap ini, peneliti melakukan obsevasi dalam pelaksanaan
proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
berbantu media audio visual. Hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini
adalah aspek dari keaktifan dan peran siswa berupa mencari Informasi,
kerjasama, menyampaikan pendapat, bertanya pada teman dan guru,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menulis hasil diskusi kelompok ahli, dan membuat rangkuman hasil
diskusi kelompok asal.
4. Refleksi
Pada tahap ini, Peneliti mengadakan refleksi untuk mengehui
tingkat keberhasilan model pembelajaran yang diterapkan. Jika penelitian
tersebut tidak sesuai dengan target peneliti, maka akan dilaksanakan
penelitian siklus ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMK Negeri 1 Bantul, kelas
X Akuntansi 2 pada mata pelajaran sejarah Indonesia dalam dua siklus
penelitian. Sebelum diadakan penelitian, peneliti melakukan observasi yang
tujuannya mengetahui kondisi awal saat proses pembelajaran sejarah
berlangsung.
Selama penelitian berlangsung, peneliti melakukan pertemuan
sebanyak 4 kali. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 April 2019 sampai
2 Mei 2019. Pertemuan pertama digunakan untuk melakukan pembelajaran
siklus I. Pertemuan kedua digunakan untuk melakukan tes prestasi siklus I.
Pertemuan ketiga digunakan untuk melakukan pembelajaran siklus II.
Pertemuan keempat digunakan untik melakukan tes prestasi siklus II.
1. Pra Siklus
a. Observasi Pra Siklus
Peneliti melakukan observasi di kelas X Akuntansi 2 SMK
Negeri 1 Bantul saat jam 6 dan 7 pada Selasa, 16 April 2019. Peneliti
mengamati aktivitas guru, siswa dan kondisi kelas saat dilakukan
pembelajaran pada mata pelajaran sejarah Indonesia. Sekaligus untuk
mengetahui penyebab rendahnya prestasi belajar siswa. Dalam proses
pembelajaran materi yang diberikan adalah tentang kabinet-kabinet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
pemerintah negara Indonesia pada masa demokrasi liberal. Pada
proses pembelajaran di kelas, guru sudah menggunakan model
pembelajaran yang berfokus pada siswa dengan membentuk
kelompok. Kemudian disusul dengan mengerjakan lembar soal essay
dalam kelompok. Lalu setelah siswa selesai mengerjakan soal esai,
guru mengambilnya dan menutup pembelajaran.
Peneliti memakai model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
berbantu media audio visual karena dalam pembelajaran di kelas ada
beberapa siswa menggunakan gadget tanpa instruksi guru. Siswa juga
kurang memiliki semangat dan perhatian pada pembelajaran sejarah
Indonesia. Selain itu minimnya ketersediaan alat/media pembelajaran
di dalam ruang kelas.
Sehingga peneliti berharap dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mereka tidak sibuk sendiri dalam
menggunakan gadget tetapi aktif dalam kelompok belajar dan ahli
dalam menguasai materi-materi mereka ajarkan ke teman-temannya.
Siswa juga menjadi semangat karena belajar bersama dengan teman-
teman yang mengajarinya di dalam kelompok dan lebih perhatian
karena siswa saling mengajarkan materi yang dikuasai. Kemudian
dapat memunculkan rasa saling menghargai terhadap sesama sebab
siswa pada akhir paham/mengerti rasanya apabila tidak dihargai
ketika mengajarkan materi yang mereka kuasai pada temannya tetapi
tidak ada yang memperhatikan. Lalu dengan menggunakan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
audio visual, peneliti berharap siswa menjadi lebih semangat dan
perhatian karena jarang/minimnya pemakaian media pembelajaran di
kelas, sehingga hal ini menjadi hal yang berbeda dari biasa terjadi di
kelas yang kemudian menarik perhatian siswa. Selain itu media audio
visual menyajikan pengalaman lebih nyata suatu peristiwa, sehingga
siswa diharapkan lebih cepat untuk mengerti dan memahami
pembelajaran sejarah.
b. Prestasi Pra Siklus
Peneliti mencari data nilai prestasi pra siklus dari nilai
ulangan harian sejarah Indonesia kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri
1 Bantul sebelum adanya peneliti dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu media audio visual.
Nilai tersebut menjadi pedoman untuk menentukan langkah
penelitian selanjutnya. Jika 80 % dari jumlah siswa sudah mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan sekolah yaitu
73, maka penelitian tidak bisa dilanjutkan. Tetapi apabila sebaliknya
maka penelitian bisa dilanjutkan. Adapun hasil prestasi belajar
sejarah siswa sebelum dilakukan tindakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Data Nilai Prestasi Pra Siklus
NO NIS Siswa Nilai Ulangan
Harian KKM Ketuntasan
1 14596 AWNK 100 73 Tuntas
2 14597 APF 78 73 Tuntas
3 14598 AS 83 73 Tuntas
4 14599 ARA 72 73 Tidak Tuntas
5 14600 BPP 88 73 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
NO NIS Siswa Nilai Ulangan
Harian KKM Ketuntasan
6 14601 CAA 95 73 Tuntas
7 14602 CPS 73
8 14603 DNA 85 73 Tuntas
9 14604 EW 95 73 Tuntas
10 14605 EVBP 82 73 Tuntas
11 14606 FAA 84 73 Tuntas
12 14607 HW 67 73 Tidak Tuntas
13 14608 KAM 88 73 Tuntas
14 14609 MO 64 73 Tidak Tuntas
15 14610 MFIR 47 73 Tidak Tuntas
16 14611 NR 92 73 Tuntas
17 14612 NSR 53 73 Tidak Tuntas
18 14613 PAN 73
19 14614 PM 72 73 Tidak Tuntas
20 14615 RBW 73 73 Tuntas
21 14616 RW 56 73 Tidak Tuntas
22 14617 RM 67 73 Tidak Tuntas
23 14618 RHK 64 73 Tidak Tuntas
24 14619 RR 45 73 Tidak Tuntas
25 14620 SHNA 53 73 Tidak Tuntas
26 14621 SAD 57 73 Tidak Tuntas
27 14622 SM 58 73 Tidak Tuntas
28 14623 SDI 77 73 Tuntas
29 14624 VNI 72 73 Tidak Tuntas
30 14625 VR 79 73 Tuntas
31 14626 W 75 73 Tuntas
32 14627 WY 62 73 Tidak Tuntas
Rata-Rata 72,76666667
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 45
Siswa yang Tuntas 15 50 %
Siswa yang Tidak Tuntas 15 50 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 4. Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus
Kategori Skala Frekuensi Presentasi
90 s/d 100 Sangat Tinggi 4 13 %
80 s/d 89 Tinggi 6 20 %
70 s/d 79 Sedang 8 27 %
60 s/d 69 Rendah 5 17 %
0 s/d 59 Sangat Rendah 7 23 %
Total 30 100 %
Berdasarkan tabel-tabel di atas diketahui dari 32 siswa hanya
30 siswa yang mengikuti ulangan harian. Hasil ulangan
menunjukkan terdapat 15 siswa (50 %) yang sudah tuntas KKM, dan
15 siswa (50 %) yang tidak tuntas KKM. Nilai terendah yang
diperoleh siswa adalah 45, nilai tertinggi yang diperoleh siswa
adalah 100, dan rata-rata nilai yang sebesar 72,76666667. Selain itu
diketahui 4 siswa (13 %) memiliki prestasi belajar sangat tinggi, 6
siswa (20 %) memiliki prestasi belajar tinggi, 8 siswa (27 %)
memiliki prestasi belajar sedang, 5 siswa (17 %) memiliki prestasi
belajar rendah dan 7 siswa (23 %) memiliki prestasi belajar sangat
rendah. Hasil ini belum memenuhi target ketuntasan belajar yaitu 80
% siswa yang tuntas KKM, sehingga diperlukan tindakan untuk
meningkatkan prestasi belajar sejarah pada siswa untuk memperoleh
target ketuntasan belajar. Berikut ini adalah grafik frekuensi tingkat
prestasi belajar sejarah siswa pra siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 3. Grafik Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus
2. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Pada bagian perencanaan tindakan dilakukan dengan beberapa
hal antara lain:
1) Peneliti membuat (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw
2) Menyusun bahan ajar dengan materi “Kondisi ekonomi Indonesia
pada masa Awal Kemerdekaan”
3) Peneliti membuat media pembelajaran audio visual berupa yaitu
video pembelajaran sejarah.
4) Peneliti membuat PPT (Powerpoint Presentation) terkait materi
untuk mempermudah dalam proses pembelajaran
5) Peneliti membuat instrumen soal tes tertulis
6) Peneliti membuat instrumen lembar observasi diskusi kelompok
4
6
8
5
7
13% 20% 27% 17% 23%
0123456789
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
90 s/d 100 80 s/d 89 70 s/d 79 60 s/d 69 0 s/d 59
Grafik Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar
Sejarah Siswa Pra Siklus
Frekuensi Presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
b. Pelaksanaan Tindakan
Peneliti melaksanakan siklus I pada Selasa, 23 April 2019
berjumlah 2 jam pelajaran dan Kamis, 25 April 2019 berjumlah 1 jam
pelajaran. Kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat berdasarkan kurikulum
2013 (terlampir hal 95).
c. Observasi
1) Observasi Kegiatan Belajar Siswa Siklus I
Observasi kegiatan belajar siswa Siklus I menggunakan
lembar observasi kegiatan diskusi kelompok, dengan tujuan
mengetahui keaktifan dan peran siswa pada proses pembelajaran.
Berikut ini hasil lembar observasi kegiatan diskusi kelompok pada
siklus I.
Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I
No
Sis
wa
Men
cari
In
form
asi
Ker
jasa
ma
Men
yam
paik
an
Pen
dap
at
Ber
tan
ya k
epad
a G
uru
Ber
tan
ya K
epad
a
Tem
an
Men
uli
s H
asi
l D
isk
usi
Kel
om
pok
Ah
li
Mem
bu
at
Ran
gk
um
an
Dis
ku
si K
elom
pok
Asa
l
Ju
mla
h S
kor
Nil
ai
1 AWNK 4 4 4 2 3 4 4 25 71.4
2 APF 5 5 4 3 4 4 4 29 82.9
3 AS 4 5 4 2 3 4 4 26 74.3
4 ARA 3 4 3 2 3 4 4 23 65.7
5 BPP 5 4 3 2 4 4 4 26 74.3
6 CAA 5 5 4 4 4 4 4 30 85.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
No
Sis
wa
Men
cari
In
form
asi
Ker
jasa
ma
Men
yam
paik
an
Pen
dap
at
Ber
tan
ya k
epad
a G
uru
Ber
tan
ya K
epad
a
Tem
an
Men
uli
s H
asi
l D
isk
usi
Kel
om
pok
Ah
li
Mem
bu
at
Ran
gk
um
an
Dis
ku
si K
elom
pok
Asa
l
Ju
mla
h S
kor
Nil
ai
7 CPS
8 DNA 4 4 3 3 4 4 4 26 74.3
9 EW 3 3 3 2 2 4 4 21 60
10 EVBP
11 FAA 5 4 5 2 3 4 4 27 77.1
12 HW 5 5 4 3 4 4 4 29 82.9
13 KAM 4 5 3 2 3 4 4 25 71.4
14 MO 3 4 3 2 3 4 4 23 65.7
15 MFIR 4 4 3 2 3 4 4 24 68.6
16 NR 4 4 4 3 3 4 4 26 74.3
17 NSR 4 4 4 2 3 4 4 25 71.4
18 PAN 5 4 4 3 3 4 4 27 77.1
19 PM 5 4 4 4 3 4 4 28 80
20 RBW
21 RW 4 4 3 2 3 4 4 24 68.6
22 RM 4 4 3 3 3 4 4 25 71.4
23 RHK 4 4 4 3 3 4 4 26 74.3
24 RR 5 4 3 2 3 4 4 25 71.4
25 SHNA 5 4 4 3 3 4 4 27 77.1
26 SAD 4 4 4 2 3 4 4 25 71.4
27 SM 4 4 3 2 3 4 4 24 68.6
28 SDI 4 4 3 2 3 4 4 24 68.6
29 VNI 4 5 3 2 3 4 4 25 71.4
30 VR 4 4 4 3 2 4 4 25 71.4
31 W 3 4 3 2 3 4 4 23 65.7
32 WY 4 4 3 3 3 4 4 25 71.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
No
Sis
wa
Men
cari
In
form
asi
Ker
jasa
ma
Men
yam
paik
an
Pen
dap
at
Ber
tan
ya k
epad
a G
uru
Ber
tan
ya K
epad
a
Tem
an
Men
uli
s H
asi
l D
isk
usi
Kel
om
pok
Ah
li
Mem
bu
at
Ran
gk
um
an
Dis
ku
si K
elom
pok
Asa
l
Ju
mla
h S
kor
Nil
ai
Jumlah 121 121 102 72 90 116 116 738 2109
Rata-rata 4.17 4.17 3.51 2.48 3.10 4 4 25.44 72.7
Tabel 6. Frekuensi Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I
Kategori Skala Frekuensi Persentase
Sangat Aktif 90 s/d 100 0 0
Aktif 80 s/d 89 4 14 %
Cukup Aktif 65 s/d 79 24 83 %
Kurang Aktif 55 s/d 64 1 3 %
Sangat Kurang Aktif 0 s/d 54 0 0 %
Total 29 100 %
Pada Selasa, 23 April 2019 terdapat 29 siswa yang hadir di
kelas dari 32 siswa. Sehingga berdasarkan tabel-tabel diatas dapat
diketahui hasil observasi kegiatan diskusi kelompok pada siklus I
yang terdiri dari 7 aspek penelitian. Pada aspek mencari informasi
memiliki skor rata-rata 4,17. Aspek kerjasama memiliki skor rata-
rata 4,17. Aspek menyampaikan pendapat memiliki skor rata-rata
3,51. Aspek bertanya pada guru memiliki skor rata-rata 2,48. Aspek
bertanya pada kepada teman memiliki skor rata-rata 3,10. Aspek
menulis hasil diskusi kelompok ahli memiliki skor rata-rata 4. Aspek
membuat rangkuman diskusi kelompok asal memiliki skor rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4. Hasil ini menunjukkan bahwa aspek yang memiliki skor tertinggi
adalah mencari informasi dan bekerjasama dengan skor rata-rata
4,17 sedangkkan aspek yang memiliki skor terendah adalah bertanya
kepada guru dengan skor rata-rata 2,48.
Kemudian diketahui terdapat 4 siswa (14 %) aktif dalam
diskusi kelompok, 24 siswa (83 %) cukup aktif dalam diskusi
kelompok, dan terdapat 1 siswa (3 %) kurang aktif dalam diskusi
kelompok. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat keaktifan dan peran
siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1, Bantul dalam kategori
cukup aktif. Berikut adalah grafik hasil observasi kegiatan diskusi
kelompok pada siklus I
Gambar 4. Grafik Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I
0
4
24
1 00% 14% 83% 3% 0%0
5
10
15
20
25
30
90 s/d 100 80 s/d 89 65 s/d 79 55 s/d 64 0 s/d 54
Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang
Aktif
Grafik Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus I
Frekuensi Persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2) Prestasi Belajar Sejarah Siklus I
Peneliti Melaksanakan pengujian prestasi belajar sejarah
siswa siklus I pada Kamis, 25 April 2019 untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah diberikan
tindakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
berbantu media audio visual pada Selasa, 23 April 2019. Hasil
pengujian siklus I digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar
sejarah berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar
73. Berikut ini adalah data hasil pengujian siklus I dan ketuntasan
prestasi belajar sejarah pada siswa.
Tabel 7. Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I
NO NIS Siswa Nilai Tes Siklus I KKM Ketuntasan
1 14596 AWNK 75 73 Tuntas
2 14597 APF 90 73 Tuntas
3 14598 AS 90 73 Tuntas
4 14599 ARA 65 73 Tidak Tuntas
5 14600 BPP 90 73 Tuntas
6 14601 CAA 100 73 Tuntas
7 14602 CPS 0 73 Tidak Tuntas
8 14603 DNA 90 73 Tuntas
9 14604 EW 60 73 Tidak Tuntas
10 14605 EVBP 0 73 Tidak Tuntas
11 14606 FAA 90 73 Tuntas
12 14607 HW 100 73 Tuntas
13 14608 KAM 95 73 Tuntas
14 14609 MO 70 73 Tidak Tuntas
15 14610 MFIR 70 73 Tidak Tuntas
16 14611 NR 90 73 Tuntas
17 14612 NSR 85 73 Tuntas
18 14613 PAN 90 73 Tuntas
19 14614 PM 95 73 Tuntas
20 14615 RBW 0 73 Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
NO NIS Siswa Nilai Tes Siklus I KKM Ketuntasan
21 14616 RW 85 73 Tuntas
22 14617 RM 85 73 Tuntas
23 14618 RHK 70 73 Tidak Tuntas
24 14619 RR 90 73 Tuntas
25 14620 SHNA 95 73 Tuntas
26 14621 SAD 95 73 Tuntas
27 14622 SM 90 73 Tuntas
28 14623 SDI 85 73 Tuntas
29 14624 VNI 90 73 Tuntas
30 14625 VR 95 73 Tuntas
31 14626 W 65 73 Tidak Tuntas
32 14627 WY 90 73 Tuntas
Rata-Rata 77.5
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 0
Siswa yang Tuntas 23 72 %
Siswa yang Tidak Tuntas 9 28 %
Tabel 8. Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I
Kategori Skala Frekuensi Presentasi
90 s/d 100 Sangat Tinggi 18 56 %
80 s/d 89 Tinggi 4 13 %
70 s/d 79 Sedang 4 13 %
60 s/d 69 Rendah 3 9 %
0 s/d 59 Sangat Rendah 3 9 %
Total 32 100 %
Berdasarkan tabel-tabel diatas dapat diketahui berbeda
dengan jumlah kehadiran siswa saat kegiatan pembelajaran. Pada
awalnya terdapat 29 siswa di hari Selasa, 23 April 2019, menjadi
32 siswa di hari kamis, 25 April 2019 untuk mengikuti tes prestasi.
Nilai terendah adalah 0, dan nilai tertinggi adalah 100 serta rata-
rata nilai yang sebesar 77,5. Selain itu diketahui terdapat 18 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
(56 %) memiliki tingkat prestasi sangat tinggi, 4 siswa (13 %)
memiliki tingkat prestasi tinggi, 4 siswa (13 %) memiliki tingkat
prestasi sedang, 3 siswa (9 %) memiliki tingkat prestasi rendah dan
3 siswa (9 %) memiliki tingkat prestasi sangat rendah. Hasil ini
menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2
SMK Negeri 1 Bantul pada pengujian siklus I dikategorikan sangat
tinggi. Tetapi dari sebanyak 32 siswa yang menjadi sampel
penelitian pada pengujian siklus I, terdapat 23 siswa (72 %) sudah
lulus KKM, sedangkan 9 siswa (28 %) tidak lulus KKM. Hasil ini
belum memenuhi target penelitian tindakan kelas yakni sebesar 80
% siswa yang tuntas KKM, sehingga perlu dilakukan pemberian
tindakan pada siklus II. Berikut ini grafik frekuensi tingkat prestasi
belajar Sejarah siswa siklus I
Gambar 5. Grafik Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I
18
4 43 3
56% 13% 13% 9% 9%02468
101214161820
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
90 s/d 100 80 s/d 89 70 s/d 79 60 s/d 69 0 s/d 59
Grafik Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah
Siklus I
Frekuensi Presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
d. Refleksi
Berdasarkan keseluruhan tindakan pada siklus I dengan hasil
tingkat keaktifan serta peran siswa cukup aktif sebesar 83 % dan hasil
prestasi belajar sejarah siswa yang memiliki ketuntasan KKM sebesar
72 % dengan rata-rata 77,5. Hasil ini belum memenuhi target penelitian
tindakan kelas yang ditentukan peneliti sebesar 80 % siswa sudah tuntas
KKM. Sehingga peneliti melaksanakan penelitian kembali di siklus II
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan agar penelitian
dapat dilaksanakan dengan baik seperti pengelolaan waktu peneliti
dalam mengajar perlu ditingkatkan serta peneliti perlu lebih jelas saat
mengajar sehingga prestasi belajar sejarah mereka dapat memuaskan.
3. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Pada bagian perencanaan tindakan di siklus II masih sama
dengan yang dilakukan pada perencanaan tindakan di siklus I yaitu:
1) Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
2) Menyusun bahan ajar dengan materi “Kondisi ekonomi Indonesia
pada masa Demokrasi Liberal”
3) Peneliti membuat media pembelajaran audio visual berupa yaitu
video pembelajaran sejarah.
4) Peneliti membuat PPT (Powerpoint Presentation) terkait materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
untuk mempermudah dalam proses pembelajaran
5) Peneliti membuat instrumen soal tes tertulis
6) Peneliti membuat instrumen lembar observasi diskusi kelompok.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan ketiga terjadi di siklus II yang dilaksanakan pada
Selasa, 30 April 2019 berjumlah 2 jam pelajaran dan Kamis, 2 Mei 2019
berjumlah 1 jam pelajaran. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat
berdasarkan kurikulum 2013 (terlampir 112).
c. Observasi
1) Observasi kegiatan belajar siswa siklus II
Observasi kegiatan belajar siswa siklus II juga sama dengan
observasi kegiatan belajar siswa siklus I, tetap menggunakan
lembar observasi kegiatan diskusi kelompok, dengan tujuan
mengetahui keaktifan dan peran siswa pada proses pembelajaran.
Berikut ini hasil lembar observasi kegiatan diskusi kelompok pada
siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 9. Hasil Observasi Kegiatan Dikusi Kelompok Siklus II N
o
Sis
wa
Men
cari
In
form
asi
Ker
jasa
ma
Men
yam
paik
an
Pen
dap
at
Ber
tan
ya k
epad
a G
uru
Ber
tan
ya K
epad
a
Tem
an
Men
uli
s H
asi
l D
isk
usi
Kel
om
pok
Ah
li
Mem
bu
at
Ran
gk
um
an
Dis
ku
si K
elom
pok
Asa
l
Ju
mla
h S
kor
Nil
ai
1 AWNK 5 4 4 3 3 4 4 27 77.14
2 APF 4 4 4 2 3 4 4 25 71.43
3 AS 4 4 4 3 3 4 4 26 74.29
4 ARA 3 3 3 2 3 4 4 22 62.86
5 BPP 4 4 3 2 2 4 4 23 65.71
6 CAA 4 4 3 3 3 4 4 25 71.43
7 CPS 4 4 4 3 3 4 4 26 74.29
8 DNA 5 5 4 3 3 4 4 28 80
9 EW 5 4 5 4 4 4 4 30 85.71
10 EVBP 4 4 4 2 3 4 4 25 71.43
11 FAA 5 5 4 3 3 4 4 28 80
12 HW 5 5 4 3 4 4 4 29 82.86
13 KAM 4 5 4 3 3 4 4 27 77.14
14 MO 4 5 4 3 3 4 4 27 77.14
15 MFIR 3 4 3 2 3 4 4 23 65.71
16 NR 5 5 5 3 4 4 4 30 85.71
17 NSR 4 4 4 3 3 4 4 26 74.29
18 PAN
19 PM 4 5 4 3 4 4 4 28 80
20 RBW 5 5 5 3 4 4 4 30 85.71
21 RW 4 5 4 4 4 4 4 29 82.86
22 RM 4 5 4 3 3 4 4 27 77.14
23 RHK 4 4 4 3 3 4 4 26 74.29
24 RR 5 5 5 3 3 4 4 29 82.86
25 SHNA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
No
Sis
wa
Men
cari
In
form
asi
Ker
jasa
ma
Men
yam
paik
an
Pen
dap
at
Ber
tan
ya k
epad
a G
uru
Ber
tan
ya K
epad
a
Tem
an
Men
uli
s H
asi
l D
isk
usi
Kel
om
pok
Ah
li
Mem
bu
at
Ran
gk
um
an
Dis
ku
si K
elom
pok
Asa
l
Ju
mla
h S
kor
Nil
ai
26 SAD 5 5 4 3 4 4 4 29 82.86
27 SM 5 5 5 3 3 4 4 29 82.86
28 SDI 5 5 5 3 3 4 4 29 82.86
29 VNI 5 4 5 3 4 4 4 29 82.86
30 VR 4 4 5 4 4 4 4 29 82.86
31 W 5 5 5 3 3 4 4 29 82.86
32 WY 4 5 4 3 3 4 4 27 77.14
Jumlah 131 135 125 88 98 120 120 817 2334
Rata-rata 4.36 4.5 4.16 2.93 3.26 4 4 27.23 77.81
Tabel 10. Frekuensi Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus II
Kategori Skala Frekuensi Persentase
Sangat Aktif 90 s/d 100 0 0
Aktif 80 s/d 89 15 50 %
Cukup Aktif 65 s/d 79 14 47 %
Kurang Aktif 55 s/d 64 1 3 %
Sangat Kurang Aktif 0 s/d 54 0 0 %
Total 30 100 %
Pada hari Selasa, 30 April 2019 terdapat 30 siswa yang
masuk dari 32 siswa. Sehingga berdasarkan tabel-tabel diatas,
diketahui hasil observasi kegiatan diskusi kelompok pada siklus II
yang terdiri dari 7 aspek penelitian. Pada aspek mencari informasi
memiliki skor rata-rata 4,36. Aspek kerjasama memiliki skor rata-
rata 4,5. Aspek menyampaikan pendapat memiliki skor rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
4,16. Aspek bertanya pada guru memiliki skor rata-rata 2,93.
Aspek bertanya pada kepada teman memiliki skor rata-rata 3,26.
Aspek menulis hasil diskusi kelompok ahli memiliki skor rata-rata
4. Aspek membuat rangkuman diskusi kelompok asal memiliki
skor rata-rata 4. Hasil ini menunjukkan bahwa aspek yang memiliki
skor tertinggi adalah bekerjasama dengan skor rata-rata 4,5
sedangkkan aspek yang memiliki skor terendah adalah bertanya
kepada guru dengan skor rata-rata 2,93.
Kemudian diketahui terdapat 15 siswa (50 %) aktif dalam
diskusi kelompok, 14 siswa (47 %) cukup aktif dalam diskusi
kelompok, dan 1 siswa (3 %) kurang aktif dalam diskusi kelompok.
Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat keaktifan dan peran siswa
kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1, Bantul berada pada kategori
Aktif. Berikut adalah grafik hasil observasi kegiatan diskusi
kelompok pada siklus II
Gambar 6. Grafik Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok siklus II
0
1514
100% 50% 47% 3% 0%
02468
10121416
90 s/d 100 80 s/d 89 65 s/d 79 55 s/d 64 0 s/d 54
Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang
Aktif
Grafik Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok
Siklus II
Frekuensi Persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2) Prestasi Belajar Sejarah Siklus II
Peneliti Melaksanakan pengujian prestasi belajar sejarah
siswa siklus II pada Kamis, 2 Mei 2019 untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah diberikan tindakan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu
media audio visual pada Selasa, 30 April 2019. Hasil pengujian
siklus II digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar sejarah
berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 73.
Berikut ini adalah data hasil pengujian siklus II dan ketuntasan
prestasi belajar sejarah pada siswa.
Tabel 11. Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II
NO NIS Siswa Nilai Tes
Siklus II KKM Ketuntasan
1 14596 AWNK 95 73 Tuntas
2 14597 APF 95 73 Tuntas
3 14598 AS 95 73 Tuntas
4 14599 ARA 65 73 Tidak Tuntas
5 14600 BPP 90 73 Tuntas
6 14601 CAA 85 73 Tuntas
7 14602 CPS 85 73 Tuntas
8 14603 DNA 95 73 Tuntas
9 14604 EW 95 73 Tuntas
10 14605 EVBP 85 73 Tuntas
11 14606 FAA 90 73 Tuntas
12 14607 HW 90 73 Tuntas
13 14608 KAM 85 73 Tuntas
14 14609 MO 85 73 Tuntas
15 14610 MFIR 70 73 Tidak Tuntas
16 14611 NR 100 73 Tuntas
17 14612 NSR 80 73 Tuntas
18 14613 PAN 5 73 Tidak Tuntas
19 14614 PM 95 73 Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
NO NIS Siswa Nilai Tes
Siklus II KKM Ketuntasan
20 14615 RBW 100 73 Tuntas
21 14616 RW 90 73 Tuntas
22 14617 RM 85 73 Tuntas
23 14618 RHK 80 73 Tuntas
24 14619 RR 100 73 Tuntas
25 14620 SHNA 5 73 Tidak Tuntas
26 14621 SAD 95 73 Tuntas
27 14622 SM 95 73 Tuntas
28 14623 SDI 90 73 Tuntas
29 14624 VNI 90 73 Tuntas
30 14625 VR 90 73 Tuntas
31 14626 W 95 73 Tuntas
32 14627 WY 85 73 Tuntas
Rata-Rata 83.90625
Nilai Tertinggi 100
Nilai Terendah 5
Siswa yang Tuntas 28 88 %
Siswa yang Tidak Tuntas 4 12 %
Tabel 12. Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II
Kategori Skala Frekuensi Presentasi
90 s/d 100 Sangat Tinggi 19 59 %
80 s/d 89 Tinggi 9 28 %
70 s/d 79 Sedang 1 3 %
60 s/d 69 Rendah 1 3 %
0 s/d 59 Sangat Rendah 2 6 %
Total 32 100 %
Berdasarkan tabel-tabel diatas diketahui berbeda dengan jumlah
kehadiran siswa saat kegiatan pembelajaran. Pada awalnya terdapat 30
siswa di hari Selasa, 30 April 2019, menjadi 32 siswa pada hari Kamis,
2 Mei 2019 untuk mengikuti tes prestasi. Nilai terendah adalah 5, dan
nilai tertinggi adalah 100 serta rata-rata nilai yang sebesar 83,90. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
itu diketahui 19 siswa (59 %) memiliki tingkat prestasi sangat tinggi, 9
siswa (28 %) memiliki tingkat prestasi tinggi, 1 siswa (3 %) memiliki
tingkat prestasi sedang, 1 siswa (3 %) memiliki tingkat prestasi rendah,
dan 2 siswa (6 %) memiliki tingkat prestasi sangat rendah. Hasil ini
menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK
Negeri 1 Bantul pada pengujian siklus II dikategorikan sangat tinggi.
Lalu ditambah dari sebanyak 32 siswa yang menjadi sampel penelitian
pada pengujian siklus II, terdapat 28 siswa (88 %) lulus KKM,
sedangkan 4 siswa (12 %) tidak lulus KKM. Hasil ini sudah melebihi
target penelitian tindakan kelas yakni sebesar 80 % siswa yang tuntas
KKM, sehingga peneliti berhenti memberikan tindakan setelah siklus II
selesai. Berikut ini adalah grafik frekuensi tingkat prestasi belajar
sejarah siswa pada pengujian siklus II.
Gambar 7. Grafik Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II.
19
9
1 12
59% 28% 3% 3% 6%0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
90 s/d 100 80 s/d 89 70 s/d 79 60 s/d 69 0 s/d 59
Grafik Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah
Siklus II
Frekuensi Presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
d. Refleksi
Berdasarkan keseluruhan tindakan pada siklus II dengan hasil
tingkat keaktifan serta peran siswa aktif sebesar 50 % dan hasil prestasi
belajar sejarah siswa yang yang memiliki ketuntasan KKM sebesar 88
% dengan rata-rata 83,90625. Hasil ini menunjukkan bahwa peneliti
sudah memenuhi bahkan sudah melebihi target penelitian tindakan
kelas yakni sebesar 80 % siswa sudah tuntas KKM. Peneliti juga sudah
mengelola waktu mengajar dengan baik, bersikap lebih tegas dan jelas
saat mengajar. Hal ini membuat peneliti puas dengan hasil
penelitiannya dan berhenti di siklus II.
4. Komparasi Kegiatan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa dalam
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Berbantu
Media Audio Visual
Berikut ini adalah hasil Komparasi observasi kegiatan diskusi
kelompok dan prestasi belajar sejarah siswa dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media audio visual yang
dilaksanakan sebanyak 2 siklus.
a. Komparasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Hasil observasi diskusi kelompok pada siklus I dan siklus II
selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
berbantu media audio visual pada mata pelajaran Sejarah Indonesia
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 13. Komparasi Observasi Diskusi Kelompok Siklus I dan Siklus II
Kategori Skala Siklus I Siklus II
N % N %
Sangat Aktif 90 s/d 100 0 0% 0 0%
Aktif 80 s/d 89 4 14% 15 50%
Cukup Aktif 65 s/d 79 24 83% 14 47%
Kurang Aktif 55 s/d 64 1 3% 1 3%
Sangat Kurang Aktif 0 s/d 54 0 0% 0 0%
Total 29 100% 30 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah siswa yang
datang pada siklus I (Selasa, 23 April 2019) awalnya 29 siswa
bertambah menjadi 30 siswa di siklus II (Selasa, 30 April 2019).
Selain itu dapat dilihat perubahan kegiatan diskusi kelompok pada
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media
audio visual pada mata pelajaran Sejarah Indonesia siklus I dan siklus
II. Pada siklus I kegiatan diskusi kelompok berada dalam kategori
cukup aktif sebanyak 24 siswa (83 %), sedangkan pada siklus II
berada dalam kategori aktif sebanyak 15 siswa (50 %).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 8. Grafik Komparasi Diskusi Kelompok Siklus I dan II
b. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dan Siklus I
Hasil prestasi belajar sejarah siswa pada Pra Siklus dan
Siklus I selama mata pelajaran sejarah Indonesia adalah sebagai
berikut:
Tabel 14. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dan Siklus I
NO NIS Siswa Pra
Siklus Siklus I Peningkatan Penurunan Persentase
1 14596 AWNK 100 75 25 25%
2 14597 APF 78 90 12 12%
3 14598 AS 83 90 7 7%
4 14599 ARA 72 65 7 7%
5 14600 BPP 88 90 2 2%
6 14601 CAA 95 100 5 5%
7 14602 CPS 0
8 14603 DNA 85 90 5 5%
9 14604 EW 95 60 35 35%
10 14605 EVBP 82 0 82 82%
11 14606 FAA 84 90 6 6%
12 14607 HW 67 100 33 33%
13 14608 KAM 88 95 7 7%
14 14609 MO 64 70 6 6%
0
4
24
1 00% 14% 83% 3% 0%0
15 14
1 00% 50% 47% 3% 0%0
5
10
15
20
25
30
90 s/d 100 80 s/d 89 65 s/d 79 55 s/d 64 0 s/d 54
Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang
Aktif
Grafik Komparasi Diskusi Kelompok Siklus I dan
II
Siklus I N Siklus I % Siklus II N Siklus II %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
NO NIS Siswa Pra
Siklus Siklus I Peningkatan Penurunan Persentase
15 14610 MFIR 47 70 23 23%
16 14611 NR 92 90 2 2%
17 14612 NSR 53 85 32 32%
18 14613 PAN 90
19 14614 PM 72 95 23 23%
20 14615 RBW 73 0 73 73%
21 14616 RW 56 85 29 29%
22 14617 RM 67 85 18 18%
23 14618 RHK 64 70 6 6%
24 14619 RR 45 90 45 45%
25 14620 SHNA 53 95 42 42%
26 14621 SAD 57 95 38 38%
27 14622 SM 58 90 32 32%
28 14623 SDI 77 85 8 8%
29 14624 VNI 72 90 18 18%
30 14625 VR 79 95 16 16%
31 14626 W 75 65 10 10%
32 14627 WY 62 90 28 28%
Jumlah 2183 2480 441 234
Terendah 45 0 2 2
Tertinggi 100 100 45 82
Rata-Rata 72.76 77.5
Siswa yang Lulus
KKM
15 23
50% 72%
Siswa yang Tidak
Lulus KKM
15 9
50% 28%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui perubahan skor prestasi
belajar sejarah siswa pra siklus dan siklus I. Terdapat 23 siswa mengalami
peningkatan skor prestasi belajar sejarah dari pra siklus ke siklus I. Meski
demikian terdapat beberapa siswa mengalami penurunan yaitu siswa
AWNK 25 poin; siswa ARA 7 poin; siswa EW 35 poin; siswa EVBP 82
poin; siswa NR 2 poin; siswa RBW 73 poin; siswa W 10 poin. Selain itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
terdapat 2 siswa yang tidak diketahui peningkatan atau penurunan yaitu
siswa CPS dan PAN karena belum mendapatkan hasil nilai pra siklus
(ulangan harian). Hal ini menunjukkan ada siswa yang prestasinya tidak
meningkat dari pra siklus ke siklus I meskipun telah diberikan tindakan.
Pada pra siklus prestasi belajar sejarah memiliki skor rata-rata 72,76
kemudian pada siklus I terjadi peningkatan skor rata-rata sebesar 4,73
sehingga menjadi 77,5. Ketuntasan belajar sejarah pada pra siklus adalah
sebanyak 15 siswa (50 %) kemudian pada siklus I meningkat menjadi 23
siswa (72 %). Berikut ini adalah grafik komparasi prestasi belajar sejarah
siswa pada pra siklus dan siklus I
Gambar 9. Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Pra Siklus dan Siklus I
c. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I dan Siklus II
Hasil prestasi belajar sejarah siswa siklus I dan siklus II selama
pelaksanaan tindakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw berbantu media audio visual pada mata pelajaran sejarah
Indonesia sebagai berikut:
50% 50%
72%
28%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
Siswa yang Lulus
KKM
Siswa yang Tidak
Lulus KKM
Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Pra
Siklus dan Siklus I
Pra Siklus Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 15. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I dan Siklus II
NO NIS Siswa Siklus
I
Siklus
II Peningkatan Penurunan Presentase
1 14596 AWNK 75 95 20 20%
2 14597 APF 90 95 5 5%
3 14598 AS 90 95 5 5%
4 14599 ARA 65 65 0%
5 14600 BPP 90 90 0%
6 14601 CAA 100 85 15 15%
7 14602 CPS 0 85 85 85%
8 14603 DNA 90 95 5 5%
9 14604 EW 60 95 35 35%
10 14605 EVBP 0 85 85 85%
11 14606 FAA 90 90 0%
12 14607 HW 100 90 10 10%
13 14608 KAM 95 85 10 10%
14 14609 MO 70 85 15 15%
15 14610 MFIR 70 70 0%
16 14611 NR 90 100 10 10%
17 14612 NSR 85 80 5 5%
18 14613 PAN 90 5 85 85%
19 14614 PM 95 95 0%
20 14615 RBW 0 100 100 100%
21 14616 RW 85 90 5 5%
22 14617 RM 85 85 0%
23 14618 RHK 70 80 10 10%
24 14619 RR 90 100 10 10%
25 14620 SHNA 95 5 90 90%
26 14621 SAD 95 95 0%
27 14622 SM 90 95 5 5%
28 14623 SDI 85 90 5 5%
29 14624 VNI 90 90 0%
30 14625 VR 95 90 5 5%
31 14626 W 65 95 30 30%
32 14627 WY 90 85 5 5%
Jumlah 2480 2685 430 225
Terendah 0 5 5 5
Tertinggi 100 100 100 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Rata-Rata 77.5 83.90
Siswa yang Lulus
KKM
23 28
72% 88%
Siswa yang Tidak
Lulus KKM
9 4
28% 12%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perubahan skor prestasi
belajar sejarah siswa pada siklus I ke siklus II. Terdapat 8 siswa
mengalami penurunan yaitu, siswa CAA turun sebesar 15 poin, siswa HW
dan KAM turun sebesar 10 poin, siswa NSR, VR, WR turun 5 poin, siswa
PAN turun 85 poin, dan siswa SHNA turun 90 poin. Selain itu terdapat 8
siswa tidak mengalami peningkatan maupun penurunan yaitu siswa ARA,
BPP, FAA, MFIR, PM, RM, SAD, VNI. Terakhir terdapat 16 siswa
mengalami peningkatan antara lain AWNK, APF, AP, CPS, DNA, EW,
EVBP, MO, NR, RBW, RW, RHK, RR, SM, SDI, W. Pada siklus I,
prestasi belajar sejarah siswa memiliki skor rata-rata sebesar 77,5,
kemudian pada siklus II mengalami peningkatan rata-rata sebesar 6,40
menjadi 83,90. Ketuntasan siswa yang awalnya pada siklus I adalah
sebanyak 23 siswa (72 %) kemudian meningkat pada siklus II menjadi
sebanyak 28 siswa (88 %). Hasil ini menunjukkan bahwa siswa yang sudah
tuntas KKM, juga sudah melebihi target sebesar 80 %. Berikut ini adalah
grafik komparasi prestasi belajar sejarah siswa siklus I dan siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Gambar 10. Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siklus I dan Siklus II
B. Pembahasan
Penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas X Akuntansi 2 SMK
Negeri 1 Bantul menunjukkan bahwa terdapat peningkatan terhadap kegiatan
belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah Indonesia setelah
diberikan tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw berbantu media audio visual.
1. Kegiatan Belajar
Kegiatan belajar siswa diteliti dengan menggunakan tujuh aspek
sikap yang dilakukan sebanyak dua siklus. Hal ini sesuai dengan teori yang
disampaikan oleh Gagne yang dikutip oleh Dimyati dan Mudjiono (2006),
tentang belajar merupakan kegiatan kompleks yang hasilnya berupa
kemampuan (keterampilan, pengetahuan, sikap, nilai)55 karena dalam
55 Dimyati dan Mudjiono, op.cit, hlm10
72%
28%
88%
12%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Siswa yang Lulus
KKM
Siswa yang Tidak
Lulus KKM
Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siklus
I dan Siklus II
Siklus I Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
penelitian ini mencari nilai sikap aktif siswa dengan menggunakan melihat
aspek sikap. Berdasarkan tabel 13 tentang komparasi observasi diskusi
kelompok siklus I dan siklus II, dapat terlihat bahwa terdapat peningkatan
kegiatan belajar siswa selama pemberian tindakan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media audio visual sebanyak
dua siklus. Kegiatan belajar siswa pada siklus I, terdapat 24 siswa (83 %)
cukup aktif. Aspek dengan rata-rata tertinggi adalah mencari informasi dan
bekerjasama yang memiliki skor rata-rata 4,17. Sedangkan aspek dengan
skor terendah adalah bertanya kepada guru yang memiliki skor rata-rata
2,48. Hasil ini menunjukkan bahwa sebenarnya siswa sudah memiliki peran
yang cukup aktif dalam mencari informasi, bekerjasama, sehingga bisa
membuat rangkuman dan hasil diskusi dengan baik, tetapi memiliki
kekurangan berupa merasa malu mengeluarkan pendapat dan bertanya
teman serta guru.
Pada siklus II terdapat 15 siswa (50 %) aktif. Aspek dengan skor
tertinggi adalah bekerjasama yang memiliki skor rata-rata 4,5. Sedangkkan
aspek dengan skor terendah adalah bertanya kepada guru yang memiliki
skor rata-rata 2,93. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa semakin memiliki
peran dan aktif dalam mencari informasi, bekerjasama sehingga mereka bisa
membuat rangkuman dan hasil diskusi dengan baik. Mereka juga sudah
mulai berinsiatif untuk mengeluarkan pendapat, dan bertanya pada teman
serta guru. Hasil ini menunjukkan sesuai dengan tujuan pembelajaran salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
satu isinya adalah pembentukan sikap56. Selain itu sesuai dengan teori
belajar, James O. Whittaker yang dikutip oleh Aunurrahman (2014), yaitu
belajar adalah proses dimana tingkat laku ditimbulkan atau diubah melalui
pengalaman.57 Hal ini terlihat dari siswa awalnya tidak aktif dibentuk dan
diubah menjadi aktif melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
berbantu audio visual yang diukur melalui tujuh aspek sikap yaitu mencari
informasi, kerjasama, menyampaikan pendapat, bertanya pada teman,
bertanya pada guru, menulis hasil diskusi kelompok ahli dan membuat
rangkuman dalam kelompok asal.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media audio visual
membuat siswa lebih berperan dan memiliki keaktifan.
2. Prestasi Belajar
Prestasi belajar diteliti dengan membandingkan nilai pada pra
siklus, siklus I dan siklus II, terjadi peningkatan atau tidak. Berdasarkan
tabel 14, diketahui hasil belajar siswa pada pra siklus terdapat 15 siswa (50
%) tuntas KKM dengan skor rata-rata 72,76, serta terdapat 8 siswa berada
dalam tingkat prestasi sedang (Tabel 4). Hasil ini menunjukkan bahwa
diperlukan tindakan untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa,
yaitu menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
berbantu media audio visual. Pada siklus I, setelah melakukan penerapan
56 Sardiman A.M, op.cit, hlm. 26-29 57 Aunurrahman, op.cit, hlm. 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
ini, terjadi peningkatan hasil belajar sejarah yaitu terdapat 23 siswa (72 %)
tuntas KKM dengan skor rata-rata 77,5, serta terdapat 18 siswa (56 %)
berada dalam tingkat prestasi sangat tinggi (tabel 8). Hasil ini
menunjukkan peningkatan siswa yang tuntas KKM sebesar 22 % dan
peningkatan skor rata-rata 4,73 poin. Tetapi karena ketuntasan 72 % belum
memenuhi target penelitian sebesar 80 % maka pemberian tindakan
dilanjutkan pada siklus II.
Berdasarkan Tabel 15, dapat diketahui hasil belajar siklus II,
kembali mengalami peningkatan yang terdapat 28 siswa (88 %) tuntas
KKM dengan skor rata-rata 83,90 serta terdapat 19 siswa (59 %) berada
dalam tingkat prestasi sangat tinggi (tabel 12). Hasil ini menunjukkan
bahwa tindakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada siklus II
terbukti berhasil, karena ketuntasan hasil belajar siswa sudah mencapai
target penelitian sebesar 80 % bahkan lebih maka pemberian tindakan
dihentikan setelah terlaksana siklus II.
Berdasarkan hal ini sesuai dengan teori prestasi belajar yang
disampaikan oleh Syaiful Bahri Djamarah (1994), yaitu prestasi belajar
adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal
yang dipelajari di sekolah mengenai pengetahuan dan keterampilan.58 Lalu
sesuai juga dengan tujuan dari model pembelajaran kooperatif yang
disampaikan oleh Tukiran Taniredja (2011), salah satunya adalah
meningkatkan hasil akademik karena dalam penelitian ini, hasil prestasi
58 Syaiful Bahri Djamarah, op.cit, hlm 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
siswa selalu memperoleh peningkatan/kemajuan.59 Kemudian sesuai
dengan teori prestasi belajar yang disampaikan Sutratinah Tirtonegoro
(2001), yaitu hasil dari pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar, ini
dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil pencapaian setiap anak/siswa dalam periode tertentu
ini terbukti dengan hasil prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK
Negeri 1 Bantul yang dinyatakan dalam bentuk angka di dalam penelitian
ini.60
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw berbantu media audio visual mampu meningkatkan prestasi
belajar sejarah siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul,
sehingga model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat dijadikan
sebagai model pembelajaran lain dalam kegiatan pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa, terutama mata pelajaran sejarah
Indonesia.
59 Tukiran Taniredja dkk, op.cit. hlm 60 60 Sutratinah Tirtonegoro, op.cit. hlm 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Berbantu Media Pembelajaran Audio
Visual Pada Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul”. Peneliti
menyimpulkan hal-hal yang ditemukan dalam penelitian sebagai berikut:
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media
audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas X
Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul berdasarkan data hasil tes pada pra siklus
terdapat 50 % siswa yang tuntas KKM, kemudian pada siklus I meningkat
menjadi 72 % siswa yang tuntas KKM, dan pada siklus II meningkat lagi
menjadi 88 % siswa yang tuntas KKM.
Selain itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
berbantu media audio visual mampu meningkatkan kegiatan belajar pada siswa
kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul, melalui observasi diskusi
kelompok yang hasilnya dapat dilihat pada siklus I yang terdapat 83 % siswa
cukup aktif dan kemudian meningkat pada siklus II menjadi 50 % siswa aktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
B. Saran
1. Bagi pihak sekolah
Penelitian ini dapat menjadi referensi dalam memilih model
pembelajaran yang dipadukan oleh media pembelajaran untuk diterapkan
di dalam kelas sebagai usaha meningkatkan prestasi belajar.
2. Bagi guru
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media audio
visual dapat diteliti lebih lanjut oleh guru sekaligus dapat menjadi referensi
dalam mengusahakan meningkatkan prestasi belajar.
3. Bagi siswa
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media audio
visual diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan prestasi
belajarnya.
4. Bagi Peneliti
Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bekal untuk
dapat melakukan penelitian selanjutnya dengan mengembangkan
profesinya sebagai calon pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahmad Hamid & Madjid Muhammad Saleh. 2008. Pengantar Ilmu Sejarah.
Yogyakarta: Ombak.
Agus Suprijono. 2016. Model-Model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Azhar Arsyad. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
__________. 2014. Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Brian, Garvey dan Mary Krug. 2015. Model-Model Pembelajaran Sejarah.
Yogyakarta: Penerbit Ombak
Cecep Kustandi dan Bambang Sutjicpto. 2011. Media Pembelajaran: Manual dan
Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Eggen, Paul dan Don Kauchak. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta:
Indeks
Gendro Wiyono. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan alat analisis SPSS
17.0 & SmartPLS 2.0. Yogyakarta: STIM YKPN
Hamzah B. Uno 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara
Hamzah B. Uno & Lamatenggo, Nina. 2010. Teknologi Komunikasi & Informasi
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hendra Kurniawan. 2018. Literasi dalam Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta:
Gava Media.
Heri Susanto. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah Isu, Gagasan, dan Strategi
Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Hujair AH Sanaky. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
I.G. Widja. 1988. Pengantar Ilmu Sejarah Sejarah Dalam Prespektif Pendidikan.
Semarang: Satya Wacana
Latuheru, John. D. 1988. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar-Mengajar
Masa Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi. Oyek Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan
M. Dalyono. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Moh. Zaiful Rosyid dkk. 2019. Prestasi Belajar. Malang: Literasi Nusantara
Nana Sudjaja dan Ahmad Rivai. 1990. Media Pengajaran. Bandung: C.V. Sinar
Baru
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Nunuk Suryani dkk. 2018. Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nurdyansyah dan Emi Furiyarul Fahyuni. 2016. Inovasi Model Pembelajaran.
Sidoarjo: Nizamia Lerning Center
Sardiman A.M.1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. CV. Jakarta:
Rajawali
Slameto. 2013. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sri Anitah. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka
Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka
Suharsimi Arikunto dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Angkasa
__________. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina
Aksara
__________. 2015. Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Angkasa
Sutratinah Tirtonegoro. 2001. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya.
Jakarta: Bina Aksara
Syaiful Bahri Djamarah. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:
Usaha Nasional
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:
Kencana
Tukiran Taniredja dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung:
Alfabeta
__________. 2014. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung:
Alfabeta
Utomo Dananjaya. 2013. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Penerbit Nuansa
Cendikia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Indeks
__________. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas (Edisi Kedua). Jakarta:
Indeks
Yudhi Munadi. 2010. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Gaung Persada
Sumber Internet
https://www.researchgate.net/figure/Gambar-1-Bagan-model-PTK-yang-
dikembangkan-oleh-Kemmis-dan-Taggart-Kemudiaan-
tahapan_fig1_330286961 diakses minggu 4 agustus 2019
https://eprints.uny.ac.id/8565/3/BAB%202-05504241003.pdf diakses 27 Februari
2019 Pukul 14.40
http://junaidichaniago.wordpress.com diakses diakses 30 Mei 2019 Pukul 15.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian Skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian Pemerintah DIY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 4. Jadwal Penelitian
Kegiatan Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni
Pembuatan Proposal
Perizinan Sekolah
Observasi
Siklus 1
Siklus 2
Pembuatan Laporan(Skripsi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 5. Laporan Observasi Pra Siklus
LAPORAN OBSERVASI PRA SIKLUS
AKTIVITAS GURU DI KELAS
Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul
Kelas : X – AK 2
Jam : 6-7
Mata Pelajaran: Sejarah Indonesia
Peneliti : Georgius Arga Dewantara
Hari/Tanggal : Selasa, 16 April 2019
Petunjuk:
1. Amati aktivitas di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar!
2. Tuliskan tanda silang (X) pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda
amati!
No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
I PRAPEMBELAJARAN
1 Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran dan
media
2 Memeriksa kesiapan
II MEMBUKA PELAJARAN
1 Melakukan kegiatan apersepsi
2 Menyampaikan kompotensi yang akan di capai dan
rencana kegiatannya
III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A Penguasaan mata pelajaran
1 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
3 Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki
belajar
4 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B Pendekatan/ strategi pembelajaran
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompotensi yang akan dicapai
2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan siswa
3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
4 Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
6 Mengakomodasi adanya keragaman budaya
nusantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK
7 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif
8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu
yang telah dialokasikan
C Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1 Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan
media
2 Menghasilkan pesan yang menarik
3 Menggunakan media secara efektif dan efisien
4 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
2 Merespons postif partisipasi siswa
3 Memfasilitas terjadinya interkasi guru – siswa dan
siswa-siswa
4 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
5 Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif
6 Menumbuhkan kecerian dan antusiasme siswa
dalam belajar
E Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi
1 Menumbuhkan sikap ekonomis
2 Menumbuhkan sikap produktif
F Penilaian proses dan hasil belajar
1 Melakukan penilaian awal
2 Memantau kemajuan belajar
3 Memberikan tugas sesuai dengan kompotensi
4 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
komptensi
G Penggunaan Bahasa
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
IV PENUTUP
A Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1 Melakukan refleksi pembelajaran dengan
melibatkan siswa
2 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
B Pelaksanaan Tindak Lanjut
1 Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai
bagaian remedy
2 Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai
bagian pengayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAPORAN OBSERVASI PRA SIKLUS
AKTIVITAS SISWA DI KELAS
Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul
Kelas : X – AK 2
Jam ke : 6-7
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Pokok Bahasan/topik : Kabinet pada masa Demokrasi Liberal
Peneliti : Georgius Arga Dewantara
Hari, tanggal : Selasa, 16 April 2019
PETUNJUK:
1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar!
2. Tuliskan tanda silang (√) pada kolom Ya atau Tidak sesuai keadaan yang anda
amati!
No. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru
3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
4. Siswa mencatat hal-hal penting
5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik
6. Siswa bermain gadget (Handphone)
7. Siswa bersemangat dalam pembelajaran
8. Siswa mengobrol di kelas
9. Siswa bertanya kepada guru
10. Siswa mengantuk saat proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAPORAN OBSERVASI PRA SIKLUS
AKTIVITAS GURU DI KELAS SECARA UMUM
Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul
Kelas : X – AK 2
Jam Ke : 6-7
Mata Pelajaran: Sejarah Indonesia
Peneliti : Georgius Arga
Hari/ tanggal : Selasa, 16 April 2019
PETUNJUK :
1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar –
mengajar
2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom Ya atau Tidak sesuai keadaan yang anda
amati!
No BUTIR – BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Guru membuka pelajaran
2. Guru mengabsen/ menyebut nama
3. Suara guru jelas
4. Guru memakai media
5. Guru memakai alat peraga
6. Guru sering bertanya kepada siswa
7. Pertanyaan guru diajukan ke per
8. Pertanyaan guru diajukan kepada kelas
9. Guru memanfaatkan penguatan
10. Guru memberikan tugas rumah
11. Sikap guru serius
12. Sikap guru santai
13. Guru menulis di papan tulis
14. Guru umumnya duduk di kursi
15. Guru sering berjalan ke belakang, ke
samping dan ke tengah
16. Guru membuat rangkuman pelajaran
17. Evaluasi diberikan kepada hal berikut :
a. Setiap indikator/ tujuan pembelajaran
b. Sekelompok indikator/ tujuan pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 6. Silabus SMK Negeri 1 Bantul
SILABUS SMK
Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 BANTUL
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (Wajib)
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Kelas/ Semester : X/Genap
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Kompetensi Inti : KI 3 & KI 4
3. Memahami, menerapkan, menganalisis,danmengevaluasitentangpengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian Sejarah Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4.
a. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan
masalah sesuai dengan bidang kajian Sejarah Indonesia
b. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
c. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
d. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah
konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
3.10 Mengevaluasi
perkembangan
kehidupan politik
dan ekonomi
Bangsa Indonesia
pada masa awal
kemerdekaan
sampai masa
Demokrasi
Terpimpin
4.10. Merekonstruksi
perkembangan
kehidupan politik
dan ekonomi
Bangsa Indonesia
pada masa awal
kemerdekaan
sampai masa
Demokrasi
Terpimpin
Indonesia Pada Masa
Awal Kemerdekaan
Sampai dengan
Demokrasi
Terpimpin
Perkembangan
kehidupan
politik, ekonomi,
sosial, dan
budaya bangsa
Indonesia pada
masa awal
kemerdekaan
Perkembangan
kehidupan
politik, ekonomi,
sosial, dan
budaya bangsa
Indonesia pada
masa Demokrasi
Liberal
Perkembangan
kehidupan
politik, ekonomi,
sosial, dan
budaya bangsa
Mengamati :
Membaca buku teks, melihat foto-
foto peristiwa, dan film dokumenter
tentang Indonesia pada masa awal
kemerdekaan, Demokrasi Liberal
dan Demokrasi Terpimpin
Menanya ;
berdiskusi tentang informasi
tambahan yang belum
dipahami/ingin diketahui sebagai
klarifikasi tentang perkembangan
kehidupan politik dan ekonomi
bangsa Indonesia pada masa Awal
Kemerdekaan, Demokrasi Liberal,
dan Demokrasi Terpimpin
Mengeksplorasikan :
Mengumpulkan informasi yang
terkait dengan perkembangan
kehidupan politik dan ekonomi
bangsa Indonesia pada masa Awal
Kemerdekaan, Demokrasi Liberal,
dan demokrasi terpimpin melalui
bacaan, atau internet serta sumber
sejarah lain
Mengasosiasikan :
Observasi :
Mengamati kegiatan
siswa dalam proses
mengumpulkan
data,analisis data, dan
pembuatan laporan.
Portofolio:
Menilai laporan siswa
tentang perubahan dan
perkembangan politik
dan ekonomi masa
Demokrasi Terpimpin.
Tes tertulis :
Menilai kemampuan
siswa dalam
mengevaluasi tentang
perubahan dan
perkembangan politik
dan ekonomi masa
Demokrasi Terpimpin
3 mg x 3 jp
@ 45 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Indonesia pada
masa Demokrasi
Terpimpin
Mengevaluasi informasi dan data-
data yang didapat dari bacaan
maupun dari sumber-sumber terkait
lainnya untuk mendapatkan
kesimpulan tentang perkembangan
kehidupan politik dan ekonomi
bangsa Indonesia pada masa Awal
Kemerdekaan, Demokrasi Liberal,
dan Demokrasi Terpimpin
Mengomunikasikan :
Melaporkan hasil rekonstruksi dan hasil
penelitian sederhana dalam bentuk
tulisan tentang perkembangan
kehidupan politik dan ekonomi bangsa
Indonesia pada masa Awal
Kemerdekaan, Demokrasi Liberal, dan
Demokrasi Terpimpin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Bantul, Juli 2017
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani Anastasia Ratna S, S.Pd.
NIP. 19610622 199303 2 005 NIP. 19721206 200605 2 00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 7. RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul
Mata pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : X/ Genap
Materi Pokok : Kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (135 Menit)/ 2 Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kajian Sejarah Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI 4:
1. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian Sejarah Indonesia
2. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas
yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
3. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara
efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 1 BANTUL
Jl. Parangtritis Km. 11 Sabdodadi Bantul 55702 Telp. 367156
web : www.SMKn1bantul.sch.id e-mail : [email protected]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
4. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
3.10. Mengevaluasi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi
Terpimpin.
3.10.1 Siswa dapat menjelaskan kehidupan ekonomi pada masa awal
kemerdekaan Indonesia
3.10.2 Siswa dapat menjelaskan berbagai usaha untuk mengatasi
permasalahan dalam kehidupan ekonomi pada masa awal
kemerdekaan
4.10. Merekonstruksi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi
Terpimpin.
4.10.1 .Siswa dapat merekonstruksi informasi melalui ide materi dari
buku teks siswa dan internet mengenai kehidupan ekonomi pada
masa awal kemerdekaan dan usaha yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan kehidupan ekonomi awal kemerdekaan Indonesia
2. Menjelaskan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasahan
ekonomi
D. Materi Ajar
1. Faktor penyebab kekacauan perekonomian di masa awal kemerdekaan :
a. Inflasi yang sangat tinggi
b. Blokade ekonomi Belanda
2. Usaha pemerintah Indonesia dalam mengatasi kondisi perekonomian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
a. Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri
b. Konferensi Ekonomi I
c. Konferensi Ekonomi II
d. Planing Board
e. Rencana Kasimo
f. Pinjaman Nasional
g. Rera Angkatan Darat
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Student Centered
2. Model : Cooperative Learning tipe Jigsaw
3. Metode : Diskusi kelompok, ceramah, penugasan.
F. Media dan Bahan/Alat/Sumber Belajar:
1. Media dan Bahan :
a. Buku teks siswa
b. Powerpoint
c. Lembar diskusi siswa,
d. Video kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan
beserta kebijakan untuk mengatasi permasalahan ekonomi
2. Alat :
a. LCD
b. Laptop
c. Papan tulis
d. Spidol
3. Sumber Belajar :
a. ---------. 2013. Sejarah Indonesia. Jakarta. Kemendikbud.
b. Hapsari Ratna, M Adil, 2013, Sejarah Untuk SMA Kelas X, Jakarta,
Erlangga
c. LKS Pendalaman Materi Sejarah Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 x 45 Menit)
KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Mengucapkan salam dan perkenalan.
Memeriksa kehadiran siswa.
Menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran.
Mempersiapkan materi ajar dan alat/media
pembelajaran
Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari untuk memfokuskan siswa dalam
mengikuti pelajaran
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
10 menit
Inti Siswa memperhatikan tayangan video tentang
kehidupan ekonomi pada awal kemerdekaan
Indonesia yang berdurasi 7-10 menit.
Siswa dibagi menjadi kelompok ahli berdasarkan
topik usaha yang dilakukan pemerintah Indonesia
menghadapi kekacauan ekonomi yang antara lain :
- Mengadakan hubungan dagang langsung dengan
luar negeri
- Konferensi Ekonomi I
- Konferensi Ekonomi II
- Planing Board
- Rencana Kasimo
- Pinjaman Nasional
- Rera Angkatan Darat
65 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI
WAKTU
Siswa mulai berdiskusi dan kemudian mencatat
hasil dari kelompok ahli
Siswa dibagi menjadi kelompok asal dimana di
dalam kelompok asal ini mereka membagikan apa
yang mereka dapat dari kelompok ahli
Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pertemuan tentang kehidupan ekonomi pada masa
awal kemerdekaan beserta usaha-usaha yang
dilakukan pemeritah untuk mengatasi permasalahan
perekonomian
Guru memberitahu kepada siswa bahwa pada
pertemuan selanjutnya akan diadakan tes.
Menutup dengan salam.
15 menit
Pertemuan II ( 1 x 45 Menit)
KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Guru memeriksa kerapian, kebersihan kelas,
mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa.
Siswa dipersilahkan setidaknya untuk kembali
membaca materi yang diujikan pada hari itu dengan
waktu sekitar 5-10 menit.
10 menit
Inti Siswa diminta untuk memasukkan gadget beserta
buku dan catatan materi ke dalam tas atau laci meja,
Guru membagikan soal tes kepada siswa
Siswa mulai untuk mengerjakan dengan waktu 25
menit
25 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI
WAKTU
Penutup Siswa yang sudah selesai mengerjakan tes prestasi
belajar sejarah mengumpulkan yang mereka kerjakan
ke depan dan mereka dipersilahkan keluar.
Guru mengucapkan salam penutup untuk mengakhir
tes pada hari itu.
5 menit
H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Instrumen Penilaian
1 Kognitif (Pengetahuan) Tes Tertulis Soal-soal pilihan ganda
2 Afektif (Sikap) Observasi Observasi Diskusi Kelompok
3 Psikomotorik (Keterampilan) Tertulis Soal
Bantul, 22 April 2019
Mengetahui
Peneliti
Georgius Arga Dewantara
Kepala Sekolah SMKN 1 Bantul
Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani
NIP. 196106221993032005
Guru Mata Pelajaran
Anastasia Ratna S, S.Pd
NIP.197212062006052002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
KEHIDUPAN EKONOMI PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN DAN
USAHA-USAHA PEMERINTAH UNTUK MENANGANI MASALAH
KEKACAUAN EKONOMI
Dalam kehidupan ekonomi di masa awal kemerdekaan mungkin kita
memiliki gambaran bahwa setelah kita terlepas dari penjajahan, kita dapat hidup
enak tanpa ada beban ekonomi yang melilitkan kita seperti para penjajah melilitkan
pada kita pajak yang besar. Tetapi ternyata dilihat dari gambaran itu ternyata kita
salah justru pada masa awal kemerdekaan kita mengalami kekacauan terjadi akibat
:
Inflasi yang sangat tinggi dimana banyak beredar mata uang asing seperti
mata uang jepang dan mata uang sekutu hal ini membuat petani mengalami
kesengsaraan dimana hasil pertaniannya tidak dapat dijual sedangkan nilai tukar
uang yang dimiliki sangat rendah akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan
untuk sementara menyatakan ada 3 mata uang di Indonesia yaitu
Mata uang de Javasche Bank
Mata uang Hindia Belanda
Mata uang Jepang
Selain beredar 3 mata uang yang membuat Inflasi Belanda juga memblokir
(blokade) pintu masuk perdagangan RI dengan alasan:
1. Mencegah senjata dan peralatan militer masuk ke Indonesia
2. Mencegah keluar masuk hasil perkebunan milik Belanda dan Asing
3. Melindungi Bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yang tidak dilakukan
oleh bangsa Indonesia
Blokade ini menyebabkan barang ekspor tidak dapat dikirim atau jika
terkirim maka akan terlambat terkirim dan dibumihanguskan. Indonesia juga
kekurangan barang impor yang sangat dibutuhkan. Hal ini membuat Belanda
semakin dekat untuk mencapai Tujuan yang sesungguhnya yaitu:
1. Agar ekonomi di Indonesia mengalami kekacauan
2. Terjadi kerusuhan sosial yang membuat Belanda memiliki eksistensinya lagi
karena rakyat tidak percaya pada pemerintah
3. Untuk menekan Indonesia agar dapat dikuasai kembali oleh Belanda
Untuk melepaskan dari perekonomian yang kacau maka pemerintah
mengeluarkan usaha yang bersifat ekonomis antara lain:
1. Mengadakan Hubungan dagang dengan luar negeri antara:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Mengadakan kontak dagang dengan perusahaan swasta AS (labrantsen Inc.).
Tujuannya adalah membuka jalur diplomasi ke berbagai negara. Usaha dirintis
BTS (Banking and Trading Corporation/Perseroan Bank dan Perdagangan) yang
merupakan suatu badan perdagangan semi pemerintah yang membantu usaha
ekonomi pemerintah yang dipimpim Sumitro Djojohadikusumo dan Ong Eng
Die.Hasilnya adalah AS bersedia membeli barang ekspor Indonesia (gula, karet,
teh dll) tetapi Kapal AS dicegat oleh AL Belanda
Usaha menembus blokade di pulau Sumatra dengan tujuan Malaysia dan
Singapura. Hal ini disebabkan karena blokade di Jawa terlalu kuat. Hasilnya
Indonesia berhasil menyelundupkan karet mencapai puluhan ribu ton dari
Sumatra ke luar negeri, memperoleh senjata, obat-obatan dsb
Membentuk perwakilan resmi di Singapura (Indonesian Office/Indoff) pada
tahun 1947 tujuan adalah sebagai badan yang memperjuangkan kepentingan
politik Indonesia di luar negeri dan secara rahasia berusaha menembus blokade
ekonomi Belanda dengan melakukan perdagangan barter yang diharapkan
mampu memenuhi kebutuhan rakyat
Dibentuk Kementrian Pertahanan Urusan Luar Negeri dipimpin Ali
Jayengprawiro yang bertugas membeli senjata dan perlengkapan perang.
2. Konferensi Ekonomi I
Konferensi ini dipimpin oleh Dermawan Mangunkusumo yang memiliki
tujuan menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak seperti:
a. Konsepsi untuk menghapus sistem autokrasi lokal warisan Jepang menjadi
sistem sentralisasi
b. Badan makanan akan ditangani oleh pemerintah secara sentral oleh Badan
Persedian dan Pembagi Makanan (BPPM) dipimpin oleh dr. Sudarsono
c. Semua perkebunan akan diawasi oleh pemerintah untuk meningkatkan
produksi
3. Konferensi Ekonomi II
Membahas mengenai program ekonomi pemerintah, masalah keuangan
negara, pengendalian harga, distribusi dan alokasi tentang manusia. Hasilnya 6
Juni 1946 dibentuk Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)
4. Planing Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947
Dibentuk atas usulan Menteri Kemakmuran A.K Gani badan yang
bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi berjangka 2-3 tahun yang
akhirnya disepakati sebagai Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun.yang
bertujuan untuk menasionalisasikan semua cabang produksi yang telah ada
dengan mengubahnya ke dalam bentuk badan hukum. Hal ini diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Indonesia dapat menggunakan semua cabang produksi secara maksimal agar
menjadi kuat di mata dunia internasional
5. Rencana Kasimo
Diusulkan oleh menteri persediaan makanan rakyat (I.J Kasimo)
menghasilkan rencana produksi 5 tahun yang dikenal dengan Kasimo Plan.
Program ini meliputi rencana produksi 3 Tahun (1948-1950) mengenai usaha
swasembada pangan yang isinya:
a. Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul
b. Pencegahan penyembelihan hewan pertanian
c. Penanaman kembali tanah kosong.
d. Transmigrasi bagi 20 juta penduduk pulau jawa ke Sumatra dalam 10-15
tahun.
6. Pinjaman Nasional
Dilaksanakan oleh menteri keuangan (Ir Surachman) dengan persetujuan
BP-KNIP. Hasilnya pada juli 1946 besarnya pinjaman yaitu 1 milyar dari tahun
pertama berhasil dikumpulkan berjumlah 500 milyar yang menunjukkan besar
dukungan rakyat Indonesia. Untuk menekan Inflasi juga dikeluarkan Oeang
Republik Indonesia (ORI) yang disebabkan karena munculnya mata uang NICA
untuk mengganti mata uang Jepang
7. Rekontruksi dan Rasionalisasi Angkatan Darat 1948
Bertujuan untuk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi dan
meningkatkan efisiensi sedangkan rasionalisasi meliputi penyempurnaan
administrasi negara angkatan perang dan aparat ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
KISI-KISI SOAL TES SIKLUS I
Jenis Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul Kelas / Semester : X AK 2 / Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019 Mata Pelajaran : SEJARAH INDONESIA
Bentuk Soal : Pilihan ganda
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI
DASAR
MATERI INDIKATOR SOAL BENTUK
SOAL
NMR
SOAL
K.I. 3
Memahami, menerapkan,
menganalisis, dan
mengevaluasitentang
pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar,
dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup
kajian Sejarah Indonesia pada
tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
3.10. Mengevaluasi
perkembangan
kehidupan politik
dan ekonomi
Bangsa Indonesia
pada masa awal
kemerdekaan
sampai masa
Demokrasi
Terpimpin
Inflasi yang sangat tinggi
Dapat menjelaskan pihak yang
paling dirugikan pada masa
awal kemerdekaan
Pilihan Ganda 1
Dapat menyebutkan 3 mata
uang pada masa awal
kemerdekaan Indonesia
Pilihan Ganda 2
Dapat menjelaskan penyebab
inflasi yang sangat tinggi pada
masa awal kemerdekaan
Indonesia
Pilihan Ganda 3
Blokade ekonomi oleh
Belanda
Dapat menjelaskan alasan
Belanda memblokade
Indonesia
Pilihan Ganda 4
Dapat menjelaskan dampak
dari blokade ekonomi oleh
Belanda
Pilihan Ganda 5
Dapat mengidentifikasi tujuan
sebenar Belanda memblokade
Indonesia
Pilihan Ganda 6
Mengadakan hubungan
dagang langsung dengan
luar negeri
Dapat mengidentifikasi nama
perusahaan swasta AS
mengadakan kontrak dagang
dengan Indonesia
Pilihan Ganda 7
Dapat mengidentifikasi nama
pendiri Perseroan Bank dan
Perdagangan
Pilihan Ganda 8
Dapat menjelaskan hasil usaha
yang diarahkan untuk blokade
di pulau Sumatra
Pilihan Ganda 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Dapat menjelaskan tujuan dari
berdirinya Indonesian Office
Pilihan Ganda 10
Dapat mengidentifikasi nama
pemimpin perwakilan
kementrian pertahanan luar
negeri/KPULN
Pilihan Ganda 11
Konferensi Ekonomi I
Dapat mengidentifikasi menteri
kemakmuran pemimpin
konferensi ekonomi 1
Pilihan Ganda 12
Dapat menjelaskan tujuan
konferensi ekonomi 1
Pilihan Ganda 13
Konferensi Ekonomi II
Dapat mengidentifikasi lokasi
konferensi ekonomi II
Pilihn Ganda 14
Dapat menjelaskan hasil
konferensi ekonomi II
Pilihan Ganda 15
Badan Perancang Ekonomi
(Planing Board)
Dapat mengidentifikasi nama
Menteri Kemakmuran
pembentuk/pengusul Badan
Perancang Ekonomi
Pilihan Ganda 16
Dapat menjelaskan tujuan dari
Badan Perancang Ekonomi
Pilihan Ganda 17
Rencana Kasimo (Plan
Kasimo)
Dapat menyebutkan usaha
swasembada pangan yang
direncanakan Kasimo
Pilihan Ganda 18
Pinjaman Nasional
Dapat menjelaskan usaha yang
dilakukan pemerintah untuk
mengatasi keluarnya mata uang
NICA
Pilihan Ganda 19
Rekonstruksi dan
Rasionaliasi Angkatan Darat
1948
Dapat menjelaskan
Rasionalisasi meliputi hal-hal
Pilihan Ganda 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Bantul, 22 April 2019
Peneliti
Georgius Arga Dewantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
TES SEJARAH INDONESIA
WAKTU : 30 menit
NAMA :
KELAS :
Pilihan Ganda
Jawablah Pertanyaan dengan menyilang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e
Kerjakan soal dengan baik dan bacalah soal terlebih dahulu dengan telit
1. Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia belum memiliki mata uang sendiri
selain itu juga banyak mata uang asing yang menjamur bahkan pada bulan
agustus 1945 mencapai 4 Milyar dengan jumlah terbesar di jawa sebesar 1,6
Miliyar hal ini mengakibatkan rakyat menderita karenanya salah satu yang
paling menderita adalah ....
a. Para pengusaha karena tidak mau menjual barangnya dengan mudah
b. Para Penjahit yang kesulitan mencari bahan untuk menjahit
c. Para Petani karena hasil pertaniannya tidak dapat dijual sedangkan nilai tukar
mata uang sangat rendah
d. Para Nelayan yang tidak bisa mencari ikan karena kesulitan dalam membeli
umpan
e. Para Tentara yang kesulitan karena nilai tukar uang rendah sehingga membuat
kesulitan membeli bekal untuk mengikuti pertempuran
2. Karena pemerintah kesulitan mengatasi Inflasi yang berkembang akhirnya
membuat kebijakan untuk sementara menyatakan 3 mata uang yaitu mata uang
pemerintah Hindia Belanda, mata uang pendudukan Jepang dan…..
a. Mata Uang De Javasche Bank
b. Mata Uang Gulden Belanda
c. Mata Uang Ringgit Malaysia
d. Mata Uang Dolar Inggris
e. Mata Uang Dinar Arab
3. Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, ekonomi mengalami kekacauan yang
membuat rakyat menderita karena inflasi yang disebabkan oleh……
a. Penjualan senjata yang dilakukan oleh pasukan Belanda
b. Banyaknya mata uang asing yang beredar di Indonesia
c. Hancur Bandung yang dibakar oleh para pejuang Indonesia
d. Para Petani yang tidak mau menjual hasil panen yang melimpah
e. Pada Tahun 1945-1949 terjadi gagal panen pada pertanian dan perkebunan di
Jawa
4. Pada November 1945 terjadi blokade yang dilakukan oleh Belanda atas
Indonesia dengan alasan melindungi bangsa Indonesia, mencegah keluarnya
hasil perkebunan dan…..
a. Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer
b. Melindungi negara Indonesia karena takut ideologi komunis masuk
c. Mencegah masuknya teroris yang hendak melakukan pengeboman di
beberapa tempat di Indonesia
d. Menjaga keamanan Indonesia dari pasukan Jepang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
e. Melindungi Presiden Soekarno yang merupakan tokoh terkenal
5. Dengan diblokadenya Indonesia oleh belanda pada November 1945 berdampak
pada Inflasi yang semakin tidak terkendali, barang dari Indonesia terlambat
sampai tujuan dan..........
a. barang Indonesia cepat sampai tujuan
b. Pendapatan perkapita Indonesia naik
c. Nilai mata uang semakin naik
d. barang Indonesia tidak dibumihanguskan
e. Indonesia kekurang barang Impor yang sangat dibutuhkan
6. Ketika mengetahui bahwa Belanda sukses melakukan blokade, mereka sangat
mengharapkan tujuan sebenarnya dapat berhasil yaitu ekonomi Indonesia
mengalami kekacauan, agar Indonesia mau dikuasai lagi oleh Belanda dan.....
a. Pemerintah Indonesia semakin memiliki eksistensi
b. Terjadinya perdamaian dan ketentraman di Indonesia
c. Belanda semakin dimusuhi oleh Indonesia
d. Terjadinya kerusuhan sosial karena rakyat tidak percaya pada pemerintah
Indonesia
e. Tercapainya pendidikan yang bermutu dan berkualitas di Indonesia
7. Ketika Indonesia terdesak dengan blokade ekonomi milik Belanda, Indonesia
berusaha mengadakan hubungan dagang dengan luar negeri salah satunya
perusahaan swasta milik AS bernama…..
a. Aaron’s Inc.
b. Oscorp Corporation
c. Ablitech Inc.
d. Labrantren Inc.
e. Stark Industries
8. Saat Indonesia mengalami krisis akibat blokade terdapat perusahaan yang
bekerjasama dengan perusahaan swasta AS bernama Perseroan Bank dan
Perdagangan (BTS) yang dipimpin oleh......
a. A.K Gani
b. Darmawan Mangunkusumo
c. I.J Kasimo
d. Ali Jayengprawiro
e. Sumitro Djojohadikusumo
9. Setelah mencoba menerobos blokade ekonomi di Jawa tetapi gagal, pemerintah
berusaha menembus dari Sumatra dengan tujuan Malaysia dan Singapura yang
memiliki hasil......
a. Masuknya rempah-rempah
b. Indonesia memperoleh Narkoba
c. Indonesia memperoleh persenjataan
d. Indonesia mendatangkan tentara bayaran Melayu
e. a dan c benar
10. Selain mengadakan hubungan dengan AS dan berusaha untuk menembus
Sumatra, Indonesia juga mendirikan Indonesia Office yang bertujuan......
a. Mencari tentara bayaran yang mau berperang bersama bangsa Indonesia
melawan Belanda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
b. Memperjuangkan kepentingan politik Belanda di luar negeri
c. Secara rahasia menyelundupkan narkoba ke Singapura
d. b dan e benar
e. Secara rahasia berusaha menembus blokade ekonomi dengan melakukan
perdagangan barter
11. Pada awal kemerdekaan, Indonesia memiliki perwakilan kementrian
pertahanan di luar negeri yang bernama (KPULN) dengan tujuan membeli
senjata dan perlengkapan angkatan perang yang dipimpin oleh…….
a. A.K Gani
b. Darmawan Mangunkusumo
c. I.J Kasimo
d. Ali Jayengprawiro
e. Sumitro Djojohadikusumo.
12. Pada Februari 1948 terdapat Konferensi Ekonomi yang dihadiri oleh
cendikiawan, gubernur dan pejabat lainnya yang bertanggung jawab langsung
mengenai masalah ekonomi di Jawa dipimpin oleh Menteri Kemakmuran
bernama…….
a. A.K Gani
b. Darmawan Mangunkusumo
c. I.J Kasimo
d. Ali Jayengprawiro
e. Sumitro Djojohadikusumo
13. Pada Februari 1946 terdapat Konferensi Ekonomi yang dipimpin oleh Menteri
Kemakmuran yang bertujuan menanggulangi masalah-masalah yang mendesak
seperti…..
a. Inflasi yang merajalela dimasa awal kemerdekaan Indonesia
b. Defisit negara yang rendah membuat Indonesia menjadi kacau balau
c. Semua pertanian yang perlu diawasi swasta untuk meningkatkan
produksinya dengan baik
d. Semua perkebunan yang akan diawasi oleh swasta untuk meningkatkan
produksinya dengan baik
e. Konsepsi untuk menghapus dan mengganti sistem autokrasi lokal Jepang
menjadi sistem sentralisasi
14. Pada tanggal 6 Mei 1946 melanjutkan Konferensi Ekonomi yang terjadi pada
Februari 1946 terdapat Konferensi Ekonomi II yang berada di……
a. Solo
b. Klaten
c. Yogyakarta
d. Cilacap
e. Tangerang
15. Pada tanggaal 6 Maret 1946 terdapat Konferensi Ekonomi II yang membahas
mengenai program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara, dll yang
berhasil diwujudkan pada 6 Juni 1946 dengan dibentuk………
a. Banking and Trading Corporation
b. Perusahaan Perkebunan Negara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
c. Indonesia Office
d. Kementrian Urusan Luar Negeri
e. Kementrian Kemakmuran Negara Indonesia
16. Pada 19 Januari 1947 berdirinya Badan Perancang Ekonomi yang merupakan
badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi untuk
jangka 2-3 tahun. Badan ini diusulkan oleh Menteri Kemakmuran bernama….
a. A.K Gani
b. Darmawan Mangunkusumo
c. I.J Kasimo
d. Ali Jayengprawiro
e. Sumitro Djojohadikusumo
17. Berdirinya Badan Perancang Ekonomi pada 19 Januari 1947, yang merupakan
badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi untuk
jangka 2-3 tahun, yang bertujuan untuk…..
a. Menasionalisasi semua cabang produksi dengan mengubahnya dalam
bentuk badan hukum
b. Konsepsi untuk menghapus dan mengganti sistem autokrasi lokal Jepang
menjadi sistem sentralisasi
c. Menembus blokade ekonomi yang dilakukan oleh Belanda melalui pulau-
pulau terpencil
d. Mengurusi bahan makanan yang oleh pemerintah diawasi secara sentral
e. Mengawasi semua perkebunan untuk meningkatkan produksinya di
Indonesia
18. Kementrian persediaan makanan rakyat I.J Kasimo membuat rencana yang
dikenal dengan Kasimo Plan mengenai usaha swasembada pangan berisi…..
a. Memperbanyak bibit sayur mayur yang unggul
b. Penanaman kembali tanah rawa
c. Transmigrasi penduduk pulau Jawa ke pulau Papua
d. Pencegahan penyembelihan hewan HARAM
e. Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul
19. Dibawah Kementrian Keuangan Ir Surachman dilaksanakan Program
Nasional, tetapi program ini kemudian sedikit terhambat dengan keluarnya
mata uang NICA, sehingga pemerintah berusaha mengatasinya dengan
mengeluarkan…..
a. Kartu Debit Indonesia
b. Anjungan Tunai Mandiri
c. ORI (Oeang Republik Indonesia)
d. Deposito keuangan Indonesia
e. Debit Operasional Bank
20. Di tahun 1948 terdapat Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang,
dimana Rasionalisasinya meliputi…..
a. Pembentukan Badan Legislatif Negara
b. Penyempurnaan angkatan perang
c. Pendirian Dewan Perwakilan Rakyat di pusat
d. Pendirian Bank Rakyat Indonesia
e. Penghilangan aparat ekonomi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
KUNCI JAWABAN
TES SIKLUS 1 PENELITIAN TINDAKAN KELAS
SEJARAH INDONESIA
Pilihan Ganda
1. c
2. a
3. b
4. a
5. e
6. d
7. d
8. e
9. c
10. e
11. d
12. b
13. e
14. a
15. b
16. a
17. a
18. e
19. c
20. b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 8. RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul
Mata pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : X/ Genap
Materi Pokok : Kehidupan ekonomi pada masa demokrasi liberal di
Indonesia
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (135 Menit) / 2 Pertemuan
A. Kompetensi Inti
KI 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang
dan lingkup kajian Sejarah Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI 4:
1. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai
dengan bidang kajian Sejarah Indonesia
2. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
3. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMK NEGERI 1 BANTUL
Jl. Parangtritis Km. 11 Sabdodadi Bantul 55702 Telp. 367156
web : www.SMKn1bantul.sch.id e-mail : [email protected]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
4. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,
gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
3.10. Mengevaluasi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi
Terpimpin.
3.10.1 Siswa dapat menjelaskan kehidupan ekonomi pada masa demokrasi
liberal di Indonesia
3.10.2 Siswa dapat menjelaskan berbagai usaha untuk mengatasi
permasalahan dalam kehidupan ekonomi pada masa demokrasi
liberal di Indonesia
4.10. Merekonstruksi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa
Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi
Terpimpin.
4.10.1 .Siswa dapat merekonstruksi informasi melalui ide materi dari buku
teks siswa dan internet mengenai kehidupan ekonomi pada masa
demokrasi liberal dan usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengatasi permasalahan tersebut
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan kehidupan ekonomi demokrasi liberal di Indonesia
2. Menjelaskan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasahan
ekonomi
D. Materi Ajar
1. Faktor penyebab kekacauan perekonomian pada masa demokrasi liberal di
Indonesia
2. Usaha pemerintah Indonesia dalam mengatasi kondisi perekonomian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
a. Gunting Syarifuddin
b. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
c. Nasionalisasi De Javache Bank
d. Sistem Ekonomi Ali Baba
e. Perundingan Finansial Ekonomi
f. Rencana Pembangunan Lima Tahun
g. Musyawarah Nasional Pembangunan
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Student centered
2. Model : Cooperative learning tipe Jigsaw
3. Metode : Diskusi kelompok, ceramah, penugasan.
F. Media dan Bahan /Alat/ Sumber Belajar:
1. Media dan Bahan :
a. Buku teks siswa
b. Powerpoint
c. Lembar diskusi siswa
d. Video kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada masa demokrasi
liberal dan kebijakan untuk mengatasi permasahan ekonomi
2. Alat :
a. LCD
b. Laptop
c. Papan tulis
d. Spidol
3. Sumber Belajar :
a. ---------. 2013. Sejarah Indonesia. Jakarta. Kemendikbud.
b. Hapsari Ratna, M Adil, 2013, Sejarah Untuk SMA Kelas X, Jakarta,
Erlangga
c. LKS Pendalaman Materi Sejarah Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 x 45 Menit)
KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Mengucapkan salam
Memeriksa kehadiran siswa.
Menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Mempersiapkan materi ajar dan alat/media
pembelajaran
Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari untuk memfokuskan siswa dalam mengikuti
pelajaran
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai.
10 menit
Inti Siswa memperhatikan tayangan video tentang
kehidupan ekonomi pada awal masa demokrasi liberal
di Indonesia yang berdurasi 7-10 menit.
Guru menerangkan/mengajarkan kembali materi yang
disampaikan melalui video tentang kehidupan ekonomi
pada awal masa demokrasi liberal di Indonesia.
Siswa dibagi menjadi kelompok ahli berdasarkan topik
usaha yang dilakukan pemerintah Indonesia
menghadapi kekacauan ekonomi yang antara lain :
- Gunting Syarifuddin
- Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
- Nasionalisasi De Javache Bank
- Sistem Ekonomi Ali Baba
- Perundingan Finansial Ekonomi
65 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI
WAKTU
- Rencana Pembangunan Lima Tahun
- Musyawarah Nasional Pembangunan
Guru memberitahu siswa jeda waktu untuk berdiskusi
dalam kelompok ahli.
Siswa mulai berdiskusi dan kemudian mencatat hasil
dari kelompok ahli.
Siswa dibagi menjadi kelompok asal
Guru memberitahu siswa jeda waktu untuk
mengajarkan materi yang mereka kuasai ke dalam
kelompok asal
Siswa membagikan materi yang mereka kuasai (ahli)
ke dalam kelompok asal
Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan materi pertemuan
tentang kehidupan ekonomi pada masa demokrasi
liberal beserta usaha-usaha yang dilakukan pemeritah
untuk mengatasi permasalahan perekonomian
Guru memberitahu kepada siswa bahwa pada pertemuan
selanjutnya akan diadakan tes.
Menutup dengan salam.
15 menit
Pertemuan II (1 x 45 Menit)
KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan Memeriksa kerapian, kebersihan kelas, mengucapkan
salam, dan memeriksa kehadiran siswa.
Siswa dipersilahkan setidaknya kembali membaca
materi yang diujikan pada hari itu dengan waktu
sekitar 5-10 menit.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI
WAKTU
Inti Siswa diminta untuk memasukkan gadget beserta
buku dan catatan materi ke dalam tas atau laci meja,
Guru membagikan soal tes kepada siswa
Siswa mulai mengerjakan soal tes dengan waktu 25
menit
25 Menit
Penutup Siswa yang sudah selesai mengerjakan tes prestasi
belajar sejarah mengumpulkan yang mereka kerjakan
ke depan dan mereka dipersilahkan keluar.
Guru mengucapkan salam penutup untuk mengakhir
tes pada hari itu.
5 menit
H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Instrumen Penilaian
1 Kognitif (Pengetahuan) Tes Tertulis Soal-soal pilihan ganda
2 Afektif (Sikap) Observasi Observasi Diskusi Kelompok
3 Psikomotorik (Keterampilan) Tertulis Soal
Bantul, 22 April 2019
Mengetahui
Peneliti
Georgius Arga Dewantara
Kepala Sekolah SMKN 1 Bantul
Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani
NIP. 196106221993032005
Guru Mata Pelajaran
Anastasia Ratna S, S.Pd
NIP.197212062006052002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
KEHIDUPAN EKONOMI PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL DAN
USAHA-USAHA PEMERINTAH UNTUK MENANGANI MASALAH
KEKACAUAN EKONOMI
Upaya untuk mengubah struktur ekonomi kolonial ke nasional yang sesuai
dengan jiwa bangsa Indonesia berjalan lambat. Faktornya adalah:
a. Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda pada 27 Desember 1949. Bangsa
Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan seperti telah ditetapkan
dalam KMB yang berupa utang luar negeri 1,5 Triliun rupiah dan utang dalam
negeri sejumlah 2,8 triliun rupiah.
b. Defisit yang harus ditanggung pemerintah waktu itu sebesar 5,1 Milyar
c. Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor terutama hasil perkebunan dan
pertanian, sehingga jika permintaan dari sector itu berkurang akan memukul
perekonomian
d. Politik keuangan pemerintah Indonesia tidak dibuat di Indonesia melainkan
dirancang Belanda
e. Pemerintahan Belanda tidak mewariskan nilai-nilai yang cukup untuk mengubah
sistem ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional
f. Situasi keamanan yang tidak menguntungkan dengan banyaknya pemberontakan
dan gerakan sparatis di berbagai daerah
g. Tidak stabilnya situasi politik dalam negeri dan munculnya gerakan-gerakan
separatis sehingga pengeluaran pemerintah untuk operasi keamanan semakin
meningkat.
h. Kabinet sering berganti yang menyebabkan program cabinet yang telah
direncanakan tidak dapat dilaksanakan, sementara program baru mulai
dirancang
i. Angka pertumbuhan jumlah penduduk yang besar.
Dalam masalah jangka pendek yang harus diharapi pemerintah adalah
mengurangi jumlah uang yang beredar dan mengatasi kenaikan biaya hidup.
Sementara masalah jangka panjang yang harus dihadapi adalah pertambahan
penduduk dan tingkat kesejahteraan penduduk yang rendah. Kebijakan pemerintah
untuk mengatasi masalah ekonomi di masa Demokrasi Liberal yaitu:
1. Gunting Syafruddin
Kebijakan ini dilakukan Menkeu Syafruddin Prawiranegara di masa
pemerintah RIS pada 20 Maret 1950 berdasar SK menteri No. 1 PU Tanggal 19
Maret 1950, Tujuan dari kebijakan ini untuk menanggulangi defisit anggaran
Rp.5,1 Milyar dengan cara memotong semua uang yang bernilai 2,50 ke atas
menjadi 2 dan hal ini juga berlaku bagi simpanan di bank. Guntingan kiri berlaku
sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai ½ dari nilai semula sampai 9
Agustus 1950 pukul 18.00 WIB dan harus ditukarkan dengan uang kertas baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
di bank yang ditunjuk mulai 22 maret-16 April 1950. Guntingan Kanan tidak
berlaku, tetapi dapat ditukar dengan obligasi negara sebesar ½ dari nilai semula
dan dibayar 40 tahun kemudian dengan bunga 3% setahun. Hasil dari kebijakan
ini rakyat kecil tidak dirugikan, karena yang memiliki uang di atas 2,50 hanya
kalangan menengah ke atas. Dengan kebijakan ini pemerintah dapat mengurangi
jumlah uang yang beredar dan mendapat kepercayaan pemerintah Belanda
dengan mendapat pinjaman Rp 200 Juta.
2 Sistem Ekonomi Gerakan Benteng.
Ini merupakan ide dari menteri perdagangan Sumitro Joyohadikusumo di
masa Kabinet Natsir yang disebut juga Plan Soemitro. Program ini bertujuan
untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional.
Programnya menumbuhkan kelas pengusaha di kalangan bangsa Indonesia
dimana pengusaha Indonesia yang bermodal lemah diberikan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional dengan dibimbing dan
diberi bantuan kredit. Program ini dimulai 30 April 1950. Hasilnya selama 3
tahun kurang lebih 700 perusahaan bangsa Indonesia yang menerima bantuan
kredit dari program ini. Tetapi program ini mengalami kegagalan yang
diakibatkan:
1. Para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing
2. Para pengusaha pribumi memiliki mentalitas yang cenderung konsumtif
3. Para pengusaha pribumi sangat tergantung dengan pemerintah
4. Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya
5. Para pengusaha ingin cepat sukses dengan mendapatkan keuntungan dan
menikmati cara hidup yang mewah
6. Para pengusaha menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan
secara cepat dari kredit yang mereka peroleh
Dampaknya program ini menjadi salah satu sumber defisit keuangan
3. Nasionalisasi De Javasche Bank
Tujuan nasionalisasi ini adalah menaikkan pendapatan dan menurunkan
biaya ekspor, serta melakukan penghematan drastis. Nasionalisasi de Javasche
Bank berhasil dan berganti nama menjadi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral
dan Bank Sirkulasi yang diumumkan pada 15 Desember 1951 berdasarkan UU
No. 24 Tahun 1951.
4. Sistem ekonomi Ali Baba
Sistem ini prakarsai oleh Menteri Perekonomian Iskaq Tjokrohadisurjo
pada masa cabinet Ali I.
Tujuan dari program ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
a. Untuk memajukan pengusaha pribumi
b. Agar pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi nasional
c. Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam
rangka menembak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional
d. Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antar pengusaha
pribumi dan non-pribumi
Dalam pelaksanaannya yaitu pengusaha asing wajib memberi pelatihan
dan tanggung jawab kepada tenaga pribumi agar dapat menduduki jabatan staf,
pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi swasta nasional, serta
pemerintah memberi perlindungan agar mampu bersaing dengan perusahaan
asing. Program ini gagal karena pengusaha pribumi kurang pengalaman
sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan kredit dari pemerintah.
Pengusaha pribumi yang juga tidak siap bersaing di pasar bebas.
5. Perundingan Finansial Ekonomi
Perundingan yang dipimpin oleh Anak Agung Gede Agung pada 7
Januari 1956 yang berisi:
1. Persetujuan Finek hasil KMB dibubarkan
2. Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan bilateral
3. Hubungan Finek didasarkan pada undang-undang nasional tidak boleh diikat
oleh perjanjian lain antara kedua belah pihak
Hasilnya Belanda tidak mau menandatangani kesepakatan, sehingga
Indonesia mengambil langkah sepihak. Pada 13 Februari 1956, kabinet
Burhanuddin Harahap membubarkan Uni Indonesia-Belanda secara sepihak
dengan tujuan melepaskan diri dari keterikatan ekonomi dengan Belanda.
Sehingga Presiden Soekarno menandatangani undang-undang pembatalan
KMB. Dampaknya banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya.
Sedangkan pengusaha Indonesia belum siap mengambil alih perusahaan
tersebut.
6. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)
Dibawah Ir Djuanda bersama Biro Perancang Nasional berhasil
menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) yang akan dilaksanakn
1956-1961 yang disetujui DPR pada 11 November 1958. Tetapi RPLT ini tidak
berjalan dengan baik karena adanya depresi ekonomi di Amerika dan Eropa
Barat pada tahun 1957-1958, sehingga ekspor dan pendapatan negara merosot.
Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi
perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak ekonomi
serta adanya ketegangan dengan pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang
melaksanakan kebijakan ekonominya masing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
7. Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap)
Terjadi dimana kabinet Djuanda yang bertujuan untuk mengubah
rencana pembangunan agar dapat menghasilkan rencana pembangunan yang
menyeluruh untuk jangka panjang. Tetapi tidak berjalan dengan lancer karena:
a. Adanya kesulitan dalam menentukan skala prioritas
b. Terjadi ketegangan politik yang tidak dapat meredakan
c. Timbul pemberontakan PRRI/Permesta yang membutuhkan biaya besar
untuk menumpasnya, sehingga meningkatkan defisit negara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
KISI-KISI SOAL TES
Jenis Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul Kelas / Semester : X AK 2 / Genap
Tahun Pelajaran : 2018/2019 Mata Pelajaran : SEJARAH INDONESIA
Bentuk Soal : Pilihan ganda
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI
DASAR
MATERI INDIKATOR SOAL BENTUK
SOAL
NMR
SOAL
K.I. 3
Memahami, menerapkan,
menganalisis, dan
mengevaluasitentang
pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar,
dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup
kajian Sejarah Indonesia pada
tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
3.10. Mengevaluasi
perkembangan
kehidupan politik
dan ekonomi
Bangsa Indonesia
pada masa awal
kemerdekaan
sampai masa
Demokrasi
Terpimpin
Faktor penyebab lambatnya
pertumbuhan ekonomi
Dapat menyebutkan penyebab
lambatnya pertumbuhan
ekonomi pada masa demokrasi
liberal
Pilihan Ganda 1 dan
2
Gunting Syafruddin
Dapat menjelaskan tujuan dari
kebajakan Gunting Syafruddin
Pilihan Ganda 3
Dapat menjelaskan perbedaan
gunting kiri dan kanan dalam
kebijakan Gunting Syafruddin
Pilihan Ganda 4 dan
5
Dapat menjelaskan dampak
kebijakan Gunting Syafruddin
Pilihan Ganda 6
Sistem Ekonomi Gerakan
Benteng
Dapat mengidentifikasi nama
dari menteri perdagangan yang
membuat kebijakan sistemm
ekonomi gerakan benteng
Pilihan Ganda 7
Dapat menjelaskan penyebab
kegagalan dari sistem ekonomi
Gerakan Benteng
Pilihan Ganda 8
Dapat menjelaskan dampak
kegagalan dari sistem ekonomi
Gerakan Benteng
Pilihan Ganda 9
Nasionalisasi De Javasche
Bank
Dapat menjelaskan tujuan dari
Indonesia melakukan
nasionalisasi terhadap De
Javasche Bank
Pilihan Ganda 10
Dampat menjelaskan
akibat/dampak dri nasionalisasi
De Javasche Bank
Pilihan Ganda 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Sistem Ekonomi Ali Baba
Dapat mengidentifikasi nama
menteri perekonomian yang
memprakarsai ide sistem
ekonomi Ali Baba
Pilihan Ganda 12
Dapat menyebutkan tujuan dari
sistem ekonomi Ali Baba
Pilihan Ganda 13
Dapat menjelaskan kegagalan
dari sistem ekonomi Ali Baba
Pilihan Ganda 14
Perundingan Finansial
Ekonomi
Dapat mengidentifikasi
pemimpin perundingan
finansial ekonomi
Pilihan Ganda 15
Dapat menyebutkan isi
perundingan finansial ekonomi
Pilihn Ganda 16
Dapat menjelaskan dampak
dari perundingan finansial
ekonomi
Pilihan Ganda 17
Rencana Pembangunan
Lima Tahun
Dapat mengidentifikasi menteri
perancang nasional ynag
merancang Rencana
Pembangunan Lima Tahun
Pilihan Ganda 18
Dapat menjelaskan penyebab
Rencana Pembangunan Lima
Tahun tidak berjalan dengan
baik
Pilihan Ganda 19
Musyawarah Nasional
Pembangunan
Dapat menjelaskan penyebab
rencana pembangunan dalam
Musyawarah Nasional
Pembangunan tidak berjalan
dengan baik
Pilihan Ganda 20
Bantul, 22 April 2019
Peneliti/Praktikan
Georgius Arga Dewantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
TES SEJARAH INDONESIA
WAKTU : 30 menit
NAMA :
KELAS :
Pilihan Ganda
Jawablah Pertanyaan dengan menyilang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e
Kerjakan soal dengan baik dan bacalah soal terlebih dahulu dengan teliti
1. Berdasarkan pernyataan dibawah ini manakah pernyataan yang benar dalam
penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi di masa demokrasi liberal....
a. Pemerintah Belanda yang dapat mewariskan sistem ekonomi nasional sehingga
membuat Indonesia dapat berkembang
b. Defisit yang sangat rendah pada masa demokrasi liberal
c. Indonesia belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi dengan baik,
belum memiliki tenaga ahli dan dana yang memadai
d. Tentara Negara Indonesia yang sangat kuat sehingga dikatakan sebagai macan
Asia
e. Terjaganya keamanan dan ketertiban di Indonesia sehingga membuat rakyat
semakin sejahtera
2. Berdasarkan pernyataan dibawah ini manakah pernyataan yang salah dalam
penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi di masa demokrasi liberal …..
a. Defisit yang harus ditanggung pemerintah waktu itu sebesar 5,1 Milyar
b. Politik keuangan pemerintah Indonesia tidak dibuat di Indonesia melainkan
dirancang Belanda
c. Kehidupan di Indonesia sangat aman dan damai, karena Indonesia telah berdaulat
dan tidak ada gerakan separatis
d. Tidak stabilnya situasi politik dalam negeri dan munculnya gerakan-gerakan
separatis sehingga pengeluaran pemerintah untuk operasi keamanan semakin
meningkat
e. Angka pertumbuhan jumlah penduduk yang besar
3. Kebijakan Gunting Syafruddin adalah kebijakan yang dicetuskan oleh Menkeu
Syafruddin Prawiranegara di masa pemerintahan RIS pada 20 Maret 1950 yang
memiliki tujuan untuk……
a. Menanggulangi defisit anggaran Rp 5,1 Milyar
b. Menanggulangi pendapatan perkapita yang rendah
c. Menanggulangi keuntungan Indonesia karena mendapat bantuan dari AS sebesar
6.0 Milyar
d. Menanggulangi pemogokan kerja yang dilakukan oleh petani dan tukang kebun
yang gajinya sangat kecil
e. Menanggulangi masuk pengaruh asing yaitu para infestor asing yang ingin
menanamkan modal di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
4. Cara kerja kebijakan gunting Syafruddin adalah memotong semua uang yang
bernilai Rp 2,50 ke atas menjadi 2 bagian, dalam perkembangannya gunting bagian
kiri memiliki fungsi sebagai…..
a. Anjungan tunai mandiri berlaku sampai 9 agustus 1950 pukul 18.00
b. Alat pembayaran yang sah dengan nilai ½ berlaku sampai 9 agustus 1950 pukul
18.00
c. Obligasi negara sebesar ½ dari nilai semula dan dibayar 40 tahun kemudian
d. Cek sebesar ½ dari nilai semula dan dibayar 40 tahun kemudian
e. Kertas debit yang sah dengan nilai ½ berlaku sampai 9 agustus 1950 pukul 18.00
5. Cara kerja kebijakan gunting Syafruddin adalah memotong semua uang yang
bernilai Rp 2,50 ke atas menjadi 2 bagian, dalam perkembangannya gunting bagian
kanan memiliki fungsi sebagai…..
a. Anjungan tunai mandiri berlaku sampai 9 agustus 1950 pukul 18.00
b. Alat pembayaran yang sah dengan nilai ½ berlaku sampai 9 agustus 1950 pukul
18.00
c. Obligasi negara sebesar ½ dari nilai semula dan dibayar 40 tahun kemudian
d. Cek sebesar ½ dari nilai semula dan dibayar 40 tahun kemudian
e. Kertas debit yang sah dengan nilai ½ berlaku sampai 9 agustus 1950 pukul 18.00
6. Karena keberhasilan dari kebijakan Gunting Syahfruddin berdampak baik di dalam
masyarakat yaitu.....
a. Rakyat kecil tidak dirugikan karena yang punya uang Rp 2,50 hanya kalangan
menengah keatas
b. Rakyat menengah keatas merasa dirugikan sebab membuat tidak bisa
mengadakan pesta besar-besaran
c. Para tokoh-tokoh agama merasa marah sebab mengurangi jumlah uang
amal/persembahan
d. Dewan Perwakilan Rakyat merasa dirugikan sebab uang yang mereka korupsi
mengalami pengurangan
e. Negara Indonesia, keuangannya semakin kritis sebab uangnya tinggal sedikit
7. Sistem ekonomi gerakan benteng merupakan usaha pemerintah untuk mengubah
struktur ekonomi yang berat sebelah, yang dibuat oleh Menteri Perdagangan
bernama…..
a. Syafruddin Prawiranegara
b. Sumitro Joyohadikusumo
c. Iskaq Tjokrohadisurjo
d. Anak Agung Gede
e. Ir Djuanda
8. Sistem ekonomi gerakan benteng merupakan usaha pemerintah untuk mengubah
struktur ekonomi yang berat sebelah, kebijakan ini bertujuan untuk mengubah
struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional tetapi gagal, yang
disebabkan oleh beberapa hal antara lain......
a. Para penguasa pribumi yang bisa bersaing dengan pengusaha asing
b. Para pengusaha pribumi yang memiliki mentalitas cenderung produktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
c. Para pengusaha pribumi yang tergantung pada swasta
d. Para pengusaha pribumi yang tergantung pada pemerintah
e. Para pengusaha sangat mandiri dalam mengembangkan usahanya
9. Karena sistem ekonomi yang semula ditujukan untuk mengubah struktur ekonomi
kolonial menjadi struktur ekonomi nasional tetapi gagal, hal ini berdampak pada......
a. Defisit anggaran belanja yang berkurang
b. Defisit anggaran belanja bertambah
c. Para pengusaha yang berusaha menghamburkan devisa
d. Para pengusaha menambah jumlah impor barang dari luar negeri
e. jawaban b dan d salah
10. Nasionalisasi De Javasche Bank merupakan salah satu kebijakan yang terkenal
pada masa demokrasi liberal yang bertujuan untuk......
a. Meningkatkan biaya ekspor.
b. Meningkatkan biaya impor
c. Menaikan pendapatan
d. Menurunkan biaya ekspor
e. Jawaban c dan d benar
11. Keberhasilan Nasionalisasi De Javasche Bank, membuat De Javasche Bank
menjadi Bank Sentral dan Bank Sirkulasi yang mengganti nama menjadi…….
a. Bank Simpedes
b. Bank Rakyat Indonesia
c. Bank Indonesia
d. Bank Negara Indonesia
e. Bank Central Asing.
12. Sistem Ekonomi Ali Baba adalah sistem yang mengibaratkan Ali sebagai
pengusaha pribumi dan Baba sebagai pengusaha non pribumi. Sistem ini
diprakarsai oleh menteri perekonomian bernama…….
a. Syafruddin Prawiranegara
b. Sumitro Joyohadikusumo
c. Iskaq Tjokrohadisurjo
d. Anak Agung Gede
e. Ir Djuanda
13. Sistem Ekonomi Ali Baba adalah sistem yang diprakarsai oleh menteri
perekonomian yang bertujuan untuk…..
a. Memajukan pengusaha asing/non pribumi
b. Agar pengusaha asing bekerjasama untuk memajukan ekonomi nasional
c. Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta asing
d. Memajukan perekonomian negeri tetangga
e. Memajukan pengusaha pribumi
14. Meskipun tujuan sistem ekonomi Ali Baba terbilang baik, tetapi ini sistem
ekonomi ini juga mengalami kegagalan yang penyebabnya adalah……
a. Pengusaha asing tidak berpengalaman
b. Pengusaha asing tidak amatiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
c. Para pengusaha asing tidak berani bersaing dalam pasar bebas
d. Para pengusaha pribumi berani bersaing dalam pasar bebas
e. Para pengusah pribumi belum sanggup bersaing dalam pasar bebas
15. Perundingan Finansial Ekonomi terjadi pada masa kabinet Burhanudin Harahap
dengan mengirimkan delegasi ke Jenewa dengan dipimpin oleh………
a. Syafruddin Prawiranegara
b. Sumitro Joyohadikusumo
c. Iskaq Tjokrohadisurjo
d. Anak Agung Gede
e. Ir Djuanda
16. Ketika masa kabinet Burhannudin Harahap, Indonesia dan Belanda mengadakan
Perundingan Finansial Ekonomi pada tanggal 7 Januari 1956 yang berisi ….
a. Persetujuan Linggarjati berhasil dibatalkan
b. Persetujuan hasil KMB dibubarkan
c. Hubungan Finek antara Indonesia dengan Belanda didasarkan hubungan
Multiteral
d. Hubungan Finek antara Indonesia dengan Belanda didasarkan hubungan
bilateral
e. Jawaban b dan d benar
17. Karena Belanda tidak mau menandatangani kesepakatan finansial ekonomi, hal ini
membuat Indonesia mengambil langkah sepihak yang berdampak pada…..
a. Banyak pengusaha pribumi yang bangkrut
b. Pengusaha pribumi belum mampu mengambil alih perusahaan milik Belanda
c. Para pengusaha Belanda menjual barang-barangnya dengan diskon 50%
d. Negeri Belanda mengalami inflasi dan defisit yang membuat negara itu menjadi
krisis
e. Perusahaan Belanda di Indonesia tetap menjadi milik pengusaha Belanda
18. Rencana Pembangunan Lima Tahun atau RPLT adalah program yang dirancang
oleh Biro Perancang Nasional yang diketuai oleh menteri perancang nasional
bernama…..
a. Syafruddin Prawiranegara
b. Sumitro Joyohadikusumo
c. Iskaq Tjokrohadisurjo
d. Anak Agung Gede
e. Ir Djuanda
19. Rencana Pembangunan Lima Tahun ini adalah program yang dirancang oleh Biro
Perancang Nasional, tetapi dalam penerapannya program ini mengalami masalah
sehingga mengalami kegagalan yang disebabkan oleh…..
a. Timbulnya depresi ekonomi di Afrika
b. Terjadinya gejolak ekonomi di Australia
c. Hubungan baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Indonesia
d. Ketegangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Indonesia
e. Adanya operasi Hasannuddin untuk menumpas pemberontakan di Sulawesi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
20. Musyawarah Nasional Pembangunan adalah program yang terjadi pada kabinet
Djuanda yang bertujuan untuk mengubah rencana pembangunan akan tetapi
program ini tidak terlaksana dengan baik karena…..
a. Terlalu mudah menentukan skala prioritas
b. Terjadi ketenangan politik di Indonesia
c. Timbulnya pemberontakan DI/TII yang membutuhkan banyak biaya
d. Timbulnya pemberontakan PRRI/Permesta yang membutuhkan banyak biaya
e. Timbulnya pemberontakan PKI di Madiun yang membutuhkan banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
KUNCI JAWABAN
TES SIKLUS 2 PENELITIAN TINDAKAN KELAS
SEJARAH INDONESIA
Pilihan Ganda
1. c
2. c
3. a
4. b
5. c
6. a
7. b
8. d
9. b
10. e
11. c
12. c
13. e
14. e
15. d
16. e
17. b
18. e
19. d
20. d
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 9. Pedoman Penilaian Tes
PEDOMAN PENILAIAN
Tes Siklus I dan II Penelitian Tindakan Kelas
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : X AK 2
I. Pilihan Ganda
Bentuk Penskoran
Pilihan Ganda Setiap jawaban diberi skor 1 dan bila
salah diberi skor 0
Skor Nomor Soal
1-20 Total Skor
1 Skor Maksimum 1 20
Jumlah skor yang diperoleh (Pilihan Ganda) x 100
Skor maksimal/20
Sleman, 22 April 2019
Peneliti
Georgius Arga Dewantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 10. Instrumen Observasi Siklus I dan Siklus II
Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I dan Siklus II
No Nama Mencari
Informasi
Kerja-
sama
Menyampaikan
Pendapat
Bertanya
kepada
Guru
Bertanya
Kepada
Teman
Menulis Hasil
Diskusi
Kelompok Ahli
Membuat
Rangkuman
Diskusi
Kelompok
Asal
Jumlah
Skor
Nilai
1
2
3
4
Keterangan Skor
Masing – masing kolom diisi dengan kriteria:
5 : Sangat aktif
4 : Aktif
3 : Cukup Aktif
2 : Kurang aktif
1 : Sangat kurang aktif
Untuk mendapatkan nilai menggunakan rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Peneliti Menggunakan Penilaian Acuan Patokan 1 (PAP 1)
No Kategori Skala Frekuensi Presentasi
1 90 s/d 100 Sangat Aktif
2 80 s/d 89 Aktif
3 70 s/d 79 Cukup Aktif
4 60 s/d 69 Kurang Aktif
5 0 s/d 59 Sangat Kurang Aktif
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 11. r Tabel 1-50
r Tabel Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com).
r Tabel untuk df = 1-50
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000
2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990
3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911
4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741
5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509
6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249
7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983
8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721
9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470
10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233
11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010
12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800
13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604
14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419
15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247
16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084
17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932
18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788
19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652
20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524
21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402
22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287
23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178
24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974
26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880
27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790
28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703
29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620
30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541
31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465
32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392
33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322
34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254
35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189
36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126
37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066
38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007
39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950
40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896
41 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843
42 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791
43 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742
44 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694
45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647
46 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601
47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557
48 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514
49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473
50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 12. Validitas Soal Siklus I
Correlations
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item
10
Item
11
Item
12
Item
13
Item
14
Item
15
Item
16
Item
17
Item
18
Item
19
Item
20
Total
Skor
Item 1 Pearson
Correlation
1 1.000*
*
.851** 1.000*
*
.851** 1.000*
*
.342 .747** .201 .415* .670** .415* .444* 1.000*
*
.557** .670** .444* .851** 1.000*
*
.670** .923**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .055 .000 .270 .018 .000 .018 .011 .000 .001 .000 .011 .000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 2 Pearson
Correlation
1.000*
*
1 .851** 1.000*
*
.851** 1.000*
*
.342 .747** .201 .415* .670** .415* .444* 1.000*
*
.557** .670** .444* .851** 1.000*
*
.670** .923**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .055 .000 .270 .018 .000 .018 .011 .000 .001 .000 .011 .000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 3 Pearson
Correlation
.851** .851** 1 .851** .714** .851** .402* .618** .236 .488** .545** .293 .522** .851** .655** .545** .522** .714** .851** .545** .857**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .022 .000 .193 .005 .001 .104 .002 .000 .000 .001 .002 .000 .000 .001 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 4 Pearson
Correlation
1.000*
*
1.000*
*
.851** 1 .851** 1.000*
*
.342 .747** .201 .415* .670** .415* .444* 1.000*
*
.557** .670** .444* .851** 1.000*
*
.670** .923**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .055 .000 .270 .018 .000 .018 .011 .000 .001 .000 .011 .000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 5 Pearson
Correlation
.851** .851** .714** .851** 1 .851** .213 .878** .236 .293 .545** .488** .522** .851** .436* .545** .522** .714** .851** .545** .839**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .242 .000 .193 .104 .001 .005 .002 .000 .013 .001 .002 .000 .000 .001 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 6 Pearson
Correlation
1.000*
*
1.000*
*
.851** 1.000*
*
.851** 1 .342 .747** .201 .415* .670** .415* .444* 1.000*
*
.557** .670** .444* .851** 1.000*
*
.670** .923**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .055 .000 .270 .018 .000 .018 .011 .000 .001 .000 .011 .000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Correlations
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item
10
Item
11
Item
12
Item
13
Item
14
Item
15
Item
16
Item
17
Item
18
Item
19
Item
20
Total
Skor
Item 7 Pearson
Correlation
.342 .342 .402* .342 .213 .342 1 .113 -.109 .049 .191 .178 .243 .342 .036 .030 -.021 .402* .342 .030 .326
Sig. (2-tailed) .055 .055 .022 .055 .242 .055 .537 .553 .792 .296 .330 .180 .055 .844 .870 .911 .022 .055 .870 .069
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 8 Pearson
Correlation
.747** .747** .618** .747** .878** .747** .113 1 .269 .200 .455** .556** .595** .747** .547** .675** .595** .618** .747** .675** .820**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .537 .136 .272 .009 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 9 Pearson
Correlation
.201 .201 .236 .201 .236 .201 -.109 .269 1 .197 .301 .197 .160 .201 .361* .301 .306 .236 .201 .301 .371*
Sig. (2-tailed) .270 .270 .193 .270 .193 .270 .553 .136 .279 .095 .279 .382 .270 .042 .095 .088 .193 .270 .095 .037
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
10
Pearson
Correlation
.415* .415* .488** .415* .293 .415* .049 .200 .197 1 .124 -.200 -.017 .415* .149 .124 .119 .293 .415* .124 .355*
Sig. (2-tailed) .018 .018 .005 .018 .104 .018 .792 .272 .279 .499 .272 .926 .018 .415 .499 .517 .104 .018 .499 .046
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
11
Pearson
Correlation
.670** .670** .545** .670** .545** .670** .191 .455** .301 .124 1 .620** .327 .670** .462** .590** .327 .787** .670** .590** .725**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .001 .000 .296 .009 .095 .499 .000 .068 .000 .008 .000 .068 .000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
12
Pearson
Correlation
.415* .415* .293 .415* .488** .415* .178 .556** .197 -.200 .620** 1 .663** .415* .447* .620** .527** .488** .415* .620** .630**
Sig. (2-tailed) .018 .018 .104 .018 .005 .018 .330 .001 .279 .272 .000 .000 .018 .010 .000 .002 .005 .018 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
13
Pearson
Correlation
.444* .444* .522** .444* .522** .444* .243 .595** .160 -.017 .327 .663** 1 .444* .494** .495** .723** .522** .444* .495** .661**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Correlations
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item
10
Item
11
Item
12
Item
13
Item
14
Item
15
Item
16
Item
17
Item
18
Item
19
Item
20
Total
Skor
Sig. (2-tailed) .011 .011 .002 .011 .002 .011 .180 .000 .382 .926 .068 .000 .011 .004 .004 .000 .002 .011 .004 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
14
Pearson
Correlation
1.000*
*
1.000*
*
.851** 1.000*
*
.851** 1.000*
*
.342 .747** .201 .415* .670** .415* .444* 1 .557** .670** .444* .851** 1.000*
*
.670** .923**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .055 .000 .270 .018 .000 .018 .011 .001 .000 .011 .000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
15
Pearson
Correlation
.557** .557** .655** .557** .436* .557** .036 .547** .361* .149 .462** .447* .494** .557** 1 .647** .646** .436* .557** .832** .720**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .001 .013 .001 .844 .001 .042 .415 .008 .010 .004 .001 .000 .000 .013 .001 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
16
Pearson
Correlation
.670** .670** .545** .670** .545** .670** .030 .675** .301 .124 .590** .620** .495** .670** .647** 1 .495** .545** .670** .795** .770**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .001 .000 .870 .000 .095 .499 .000 .000 .004 .000 .000 .004 .001 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
17
Pearson
Correlation
.444* .444* .522** .444* .522** .444* -.021 .595** .306 .119 .327 .527** .723** .444* .646** .495** 1 .323 .444* .664** .661**
Sig. (2-tailed) .011 .011 .002 .011 .002 .011 .911 .000 .088 .517 .068 .002 .000 .011 .000 .004 .071 .011 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
18
Pearson
Correlation
.851** .851** .714** .851** .714** .851** .402* .618** .236 .293 .787** .488** .522** .851** .436* .545** .323 1 .851** .545** .839**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .022 .000 .193 .104 .000 .005 .002 .000 .013 .001 .071 .000 .001 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
19
Pearson
Correlation
1.000*
*
1.000*
*
.851** 1.000*
*
.851** 1.000*
*
.342 .747** .201 .415* .670** .415* .444* 1.000*
*
.557** .670** .444* .851** 1 .670** .923**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .055 .000 .270 .018 .000 .018 .011 .000 .001 .000 .011 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Correlations
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item
10
Item
11
Item
12
Item
13
Item
14
Item
15
Item
16
Item
17
Item
18
Item
19
Item
20
Total
Skor
Item
20
Pearson
Correlation
.670** .670** .545** .670** .545** .670** .030 .675** .301 .124 .590** .620** .495** .670** .832** .795** .664** .545** .670** 1 .799**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .001 .000 .870 .000 .095 .499 .000 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Total
Skor
Pearson
Correlation
.923** .923** .857** .923** .839** .923** .326 .820** .371* .355* .725** .630** .661** .923** .720** .770** .661** .839** .923** .799** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .069 .000 .037 .046 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 32 100.0
Excludeda 0 .0
Total 32 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 13. Reliabilitas Soal Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .886
N of Items 10a
Part 2 Value .925
N of Items 10b
Total N of Items 20
Correlation Between Forms .786
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .880
Unequal Length .880
Guttman Split-Half Coefficient .873
a. The items are: Item 1, Item 2, Item 3, Item 4, Item 5, Item 6, Item 7, Item 8, Item 9, Item 10.
b. The items are: Item 11, Item 12, Item 13, Item 14, Item 15, Item 16, Item 17, Item 18, Item 19, Item 20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 14. Validitas Soal Siklus II
Correlations
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9
Item
10
Item
11
Item
12
Item
13
Item
14
Item
15
Item
16
Item
17
Item
18
Item
19
Item
20
Total
Skor
Item 1 Pearson
Correlation
1 .527** .803** .803** 1.000*
*
.803** .632** .527** .415* .322 .527** .803** .803** .747** .803** .a .557** 1.000*
*
.048 .348 .870**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .018 .073 .002 .000 .000 .000 .000 . .001 .000 .795 .051 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 2 Pearson
Correlation
.527** 1 .683** .683** .527** .683** .527** .429* .098 .378* .429* .683** .683** .618** .683** .a .218 .527** .313 .257 .697**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .002 .000 .002 .014 .595 .033 .014 .000 .000 .000 .000 . .230 .002 .081 .155 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 3 Pearson
Correlation
.803** .683** 1 1.000*
*
.803** 1.000*
*
.803** .683** .333 .258 .683** 1.000*
*
1.000*
*
.600** 1.000*
*
.a .447* .803** .214 .488** .935**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .062 .154 .000 .000 .000 .000 .000 . .010 .000 .241 .005 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 4 Pearson
Correlation
.803** .683** 1.000*
*
1 .803** 1.000*
*
.803** .683** .333 .258 .683** 1.000*
*
1.000*
*
.600** 1.000*
*
.a .447* .803** .214 .488** .935**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .062 .154 .000 .000 .000 .000 .000 . .010 .000 .241 .005 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 5 Pearson
Correlation
1.000*
*
.527** .803** .803** 1 .803** .632** .527** .415* .322 .527** .803** .803** .747** .803** .a .557** 1.000*
*
.048 .348 .870**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .002 .018 .073 .002 .000 .000 .000 .000 . .001 .000 .795 .051 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 6 Pearson
Correlation
.803** .683** 1.000*
*
1.000*
*
.803** 1 .803** .683** .333 .258 .683** 1.000*
*
1.000*
*
.600** 1.000*
*
.a .447* .803** .214 .488** .935**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .062 .154 .000 .000 .000 .000 .000 . .010 .000 .241 .005 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 7 Pearson
Correlation
.632** .527** .803** .803** .632** .803** 1 .851** .415* .322 .527** .803** .803** .452** .803** .a .557** .632** .266 .348 .845**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Correlations
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9
Item
10
Item
11
Item
12
Item
13
Item
14
Item
15
Item
16
Item
17
Item
18
Item
19
Item
20
Total
Skor
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .018 .073 .002 .000 .000 .009 .000 . .001 .000 .141 .051 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 8 Pearson
Correlation
.527** .429* .683** .683** .527** .683** .851** 1 .488** .378* .429* .683** .683** .358* .683** .a .655** .527** .120 .257 .762**
Sig. (2-tailed) .002 .014 .000 .000 .002 .000 .000 .005 .033 .014 .000 .000 .044 .000 . .000 .002 .512 .155 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item 9 Pearson
Correlation
.415* .098 .333 .333 .415* .333 .415* .488** 1 .000 .098 .333 .333 .378* .333 .a .447* .415* .115 .371* .509**
Sig. (2-tailed) .018 .595 .062 .062 .018 .062 .018 .005 1.000 .595 .062 .062 .033 .062 . .010 .018 .531 .037 .003
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
10
Pearson
Correlation
.322 .378* .258 .258 .322 .258 .322 .378* .000 1 .000 .258 .258 .258 .258 .a .289 .322 -.191 -.076 .366*
Sig. (2-tailed) .073 .033 .154 .154 .073 .154 .073 .033 1.000 1.000 .154 .154 .154 .154 . .109 .073 .295 .681 .040
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
11
Pearson
Correlation
.527** .429* .683** .683** .527** .683** .527** .429* .098 .000 1 .683** .683** .358* .683** .a .436* .527** .120 .486** .653**
Sig. (2-tailed) .002 .014 .000 .000 .002 .000 .002 .014 .595 1.000 .000 .000 .044 .000 . .013 .002 .512 .005 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
12
Pearson
Correlation
.803** .683** 1.000*
*
1.000*
*
.803** 1.000*
*
.803** .683** .333 .258 .683** 1 1.000*
*
.600** 1.000*
*
.a .447* .803** .214 .488** .935**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .062 .154 .000 .000 .000 .000 . .010 .000 .241 .005 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
13
Pearson
Correlation
.803** .683** 1.000*
*
1.000*
*
.803** 1.000*
*
.803** .683** .333 .258 .683** 1.000*
*
1 .600** 1.000*
*
.a .447* .803** .214 .488** .935**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .062 .154 .000 .000 .000 .000 . .010 .000 .241 .005 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
14
Pearson
Correlation
.747** .618** .600** .600** .747** .600** .452** .358* .378* .258 .358* .600** .600** 1 .600** .a .348 .747** .181 .189 .709**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Correlations
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9
Item
10
Item
11
Item
12
Item
13
Item
14
Item
15
Item
16
Item
17
Item
18
Item
19
Item
20
Total
Skor
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .009 .044 .033 .154 .044 .000 .000 .000 . .051 .000 .322 .301 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
15
Pearson
Correlation
.803** .683** 1.000*
*
1.000*
*
.803** 1.000*
*
.803** .683** .333 .258 .683** 1.000*
*
1.000*
*
.600** 1 .a .447* .803** .214 .488** .935**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .062 .154 .000 .000 .000 .000 . .010 .000 .241 .005 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
16
Pearson
Correlation
.a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
17
Pearson
Correlation
.557** .218 .447* .447* .557** .447* .557** .655** .447* .289 .436* .447* .447* .348 .447* .a 1 .557** .037 .218 .634**
Sig. (2-tailed) .001 .230 .010 .010 .001 .010 .001 .000 .010 .109 .013 .010 .010 .051 .010 . .001 .842 .230 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
18
Pearson
Correlation
1.000*
*
.527** .803** .803** 1.000*
*
.803** .632** .527** .415* .322 .527** .803** .803** .747** .803** .a .557** 1 .048 .348 .870**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .018 .073 .002 .000 .000 .000 .000 . .001 .795 .051 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
19
Pearson
Correlation
.048 .313 .214 .214 .048 .214 .266 .120 .115 -.191 .120 .214 .214 .181 .214 .a .037 .048 1 -.024 .261
Sig. (2-tailed) .795 .081 .241 .241 .795 .241 .141 .512 .531 .295 .512 .241 .241 .322 .241 . .842 .795 .896 .150
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
Item
20
Pearson
Correlation
.348 .257 .488** .488** .348 .488** .348 .257 .371* -.076 .486** .488** .488** .189 .488** .a .218 .348 -.024 1 .494**
Sig. (2-tailed) .051 .155 .005 .005 .051 .005 .051 .155 .037 .681 .005 .005 .005 .301 .005 . .230 .051 .896 .004
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Correlations
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9
Item
10
Item
11
Item
12
Item
13
Item
14
Item
15
Item
16
Item
17
Item
18
Item
19
Item
20
Total
Skor
Total
Skor
Pearson
Correlation
.870** .697** .935** .935** .870** .935** .845** .762** .509** .366* .653** .935** .935** .709** .935** .a .634** .870** .261 .494** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .040 .000 .000 .000 .000 .000 . .000 .000 .150 .004
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 32 100.0
Excludeda 0 .0
Total 32 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 15. Reliabilitas Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .894
N of Items 10a
Part 2 Value .830
N of Items 10b
Total N of Items 20
Correlation Between Forms .877
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .934
Unequal Length .934
Guttman Split-Half Coefficient .929
a. The items are: Item 1, Item 2, Item 3, Item 4, Item 5, Item 6, Item 7, Item 8, Item 9, Item 10.
b. The items are: Item 11, Item 12, Item 13, Item 14, Item 15, Item 16, Item 17, Item 18, Item 19, Item 20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 16. Dokumentasi Siklus I
Guru memperlihatkan video pembelajaran sedangkan siswa memperhatikan
(Sumber: dokumentasi pribadi)
Murid di dalam kelompok bertanya kepada guru ketika tidak memahami materi
(Sumber: dokumentasi pribadi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Siswa dalam kelompok mencari informasi dari buku
(Sumber: dokumentasi pribadi)
Siswa mengerjakan tes prestasi siklus I
(Sumber: dokumentasi pribadi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 17. Dokumentasi Siklus II
Guru memperlihatkan video pembelajaran sedangkan siswa memperhatikan
(Sumber: dokumentasi pribadi)
Murid di dalam kelompok bertanya kepada guru ketika tidak memahami materi
(Sumber: dokumentasi pribadi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Siswa membagikan yang mereka pelajari di dalam kelompok
(Sumber: dokumentasi pribadi)
Siswa mengerjakan tes prestasi siklus II
(Sumber: dokumentasi pribadi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI