upaya jnto (japan national tourism organization …
TRANSCRIPT
1
UNIVERSITAS INDONESIA
UPAYA JNTO (JAPAN NATIONAL TOURISM ORGANIZATION) DALAM MEMPROMOSIKAN PARIWISATA JEPANG
MAKALAH NON-SEMINAR
FANIA OKTALIANI 1106007123
FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
PROGRAM STUDI JEPANG DEPOK
JUNI 2015
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
2
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
3
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
4
Upaya JNTO (Japan National Tourism Organization) Dalam
Mempromosikan Pariwisata Jepang Fania Oktaliani (1106007123)
Program Studi Jepang, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Kampus UI, Depok, 16424, Indonesia
ABSTRAK
Wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang setiap tahun mengalami peningkatan. JNTO sebagai organisasi promosi pariwisata Jepang berperan penting dalam melakukan kegiatan promosi di luar negeri. Dalam skripsi ini membahas mengenai upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh JNTO dalam mempromosikan pariwisata Jepang dan pengaruhnya baik terhadap Jepang sendiri maupun terhadap wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan dengan metode kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan kegiatan promosi yang dilakukan oleh JNTO untuk menarik wisatawan asing berkunjung ke Jepang membawa dampak yang positif. Selain mempengaruhi perekonomian Jepang, wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang mengalami peningkatan.
Kata Kunci: JNTO; pariwisata Jepang; promosi
ABSTRACT
Every year, the number of foreign tourist visiting Japan is increasing. As Japan’s tourism promotion organization, JNTO has played an important role in the act of foreign promotion. This study will focused on discussing about the efforts that JNTO did in promoting Japan’s tourism and how that effects visiting foreign tourist and to the nation itself. This study is a literature review using the qualitative method. The results of this study shows that JNTO’s promotional act to attract foreign tourist has brought a positive impact. In addition to influencing the nation’s economy, the number of foreign tourist that comes to japan has also increased.
Key Words: JNTO; tourism of Japan; promotion
Pendahuluan Pada era globalisasi ini, persaingan dalam dunia pariwisata semakin meningkat.
Pariwisata merupakan kegiatan dinamis yang melibatkan banyak orang serta menghidupkan
berbagai bidang usaha. Saat ini pariwisata menjadi industri besar, karena berperan sebagai
penggerak dalam pembangunan ekonomi suatu daerah dan negara. Pemerintah saling
bekerjasama dengan masyarakat, pihak swasta, dan pihak-pihak yang berkaitan dengan
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
5
pariwisata guna mengembangkan pariwisata dalam negeri dengan cara memanfaatkan potensi
daerah untuk menarik wisatawan domestik maupun asing.
Dengan bertambah luasnya kegiatan pariwisata dunia, berbagai negara membentuk suatu
badan yang mendukung pariwisata dalam negeri. Pembentukan badan tersebut bertanggung
jawab secara nasional sekurang-kurangnya mengenai promosi wisata, mempersiapkan kebutuhan
para wisatawan, penelitian, dan informasi yang berkaitan dengan pariwisata. Badan ini umumnya
disebut organisasi pariwisata nasional dan secara resmi dikelola oleh pemerintah, semi
pemerintah dan bukan pemerintah. Menurut Oka A Yoeti (1993:286) dalam bukunya yang
berjudul Pengantar Ilmu Pariwisata menjelaskan;
“Pada dasarnya organisasi kepariwisataan adalah suatu badan yang langsung bertanggung jawab terhadap perumusan dan pelaksanaan kebijaksanaan kepariwisataan dalam lingkup nasional, karena itu sesungguhnya organisasi kepariwisataan nasional selain merupakan alat pengawasan juga memberi arah dalam pengembangan kepariwisataan. Organisasi kepariwisataan nasional akan dapat bekerja efektif bilamana ia mempunyai wewenang yang luas tanpa adanya rintangan-rintangan yang membatasi kegiatannya”.
Jepang merupakan salah satu destinasi pariwisata yang digemari oleh para wisatawan
asing. Untuk mempromosikan pariwisata Jepang ke luar negeri, pemerintah Jepang membentuk
badan atau organisasi yang mengelola pariwisata nasional yang bertugas membantu wisatawan
asing dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan pariwisata Jepang baik informasi
mengenai akomodasi, transportasi maupun tentang destinasi wisata. Organisasi ini disebut JNTO
(Japan National Tourism Organization). JNTO adalah lembaga administrasi independen yang
berada di bawah Kementerian Lahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang atau
MLIT 1 . Lembaga ini dibentuk tahun 1964 dengan tujuan untuk memajukan pertukaran
internasional melalui pariwisata. Hingga tahun 2014, JNTO sudah memiliki 14 kantor cabang
luar negeri yang memiliki tugasnya masing-masing. Sebagai organisasi pariwisata nasional,
JNTO berupaya memberikan informasi dan berita terbaru yang berkaitan dengan pariwisata
Jepang, sehingga memudahkan wisatawan asing dalam melakukan perjalanan wisata di Jepang.
Pertumbuhan wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang setiap tahun terus meningkat
hingga akhirnya tahun 2013, JNTO mengumumkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke
Jepang lebih dari 10 juta wisatawan. Diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat. Melihat
1 MLIT singkatan dari Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism. Dalam bahasa Jepang, yaitu国士交通省/Kokushi Koutsuu Shou .
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
6
hal tersebut, JNTO memegang peranan penting dalam meningkatkan pelayanan untuk wisatawan
asing melalui upaya-upaya promosi yang dilakukan oleh JNTO dan pengaruhnya terhadap
wisatawan asing.
Tinjauan Teoritis 1. Definisi Pariwisata
Japan Travel and Tourism Association (JATA) mendefinisikan pariwisata sebagai
berikut:
「レジャー、ビジネス その地の目的で連続して1年を超えない期間、通常
の 生活環境を 離れた場所を 旅行したり、そこに滞在したりする人の 活動である」(JATA, 2011, hal.14)
Terjemahan
Kegiatan orang-orang yang melakukan perjalanan dan menetap sementara di suatu tempat di
luar lingkungan hidupannya sehari-hari dengan tujuan bisnis ataupun bersenang-senang dalam
waktu kurang dari satu tahun.
Dalam buku Pengantar Ilmu Pariwisata (1993:107), Hans Buchli juga memberikan definisi
tentang pariwisata;
“Kepariwisataan adalah setiap peralihan tempat yang bersifat sementara oleh seseorang atau beberapa orang dengan maksud memperoleh pelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang digunakan untuk maksud tersebut.”
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu
kegiatan perjalanan yang hanya berlangsung sementara dan tinggal di suatu tempat di luar dari
lingkungannya sendiri dengan maksud untuk berlibur, bisnis atau perjalanan dinas dan lain-lain.
Selain itu selama melakukan perjalanan wisata, seseorang akan mendapatkan pelayanan dari jasa
perusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata.
2. Organisasi Pariwisata Nasional
Seiring dengan persaingan dunia pariwisata yang kini semakin ketat, berbagai negara
mulai membentuk organisasi pariwisata nasional sebagai pusat informasi pariwisata di dalam
negeri. Bahkan negara-negara tesebut membuka kantor-kantor pewakilannya di luar negeri.
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
7
Kantor pariwisata di luar negeri berperan sebagai pusat informasi yang sangat penting. Tugas
pokok kantor pariwisata di luar negeri, yaitu melakukan promosi yang berkaitan dengan
pariwisata di negara tersebut, memberikan informasi kepada usaha perjalanan dan masyarakat
umum di negara-negara sumber wisatawan berupa buku-buku petunjuk pariwisata, peta
pariwisata, brosur, foto-foto pariwisata, acara-acara perjalanan dan harga-harga yang berlaku.
Fungsi organisasi pariwisata nasional berbeda-beda tergantung dengan struktur
pemerintahan dan manfaat pariwisata bagi perekonomian negara yang bersangkutan. Menurut
Oka A Yoeti (1993:313), secara umum fungsi organisasi pariwisata nasional, diantaranya
sebagai berikut :
1. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab tentang maju mundurnya pariwisata sebagai
suatu industri di negara tersebut.
2. Lembaga yang bertanggung jawab tentang perencanaan, pengembangan, pembinaan dan
promosi kepariwisataan, baik dalam lingkup lokal, ruang lingkup nasional maupun
internasional;
3. Merupakan badan yang harus bertanggung jawab untuk mengadakan penelitian, terutama
memperbaiki produk yang telah ada dan mengembangkan produk baru sesuai dengan
permintaan pasar;
4. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan departemen yang memilki kaitannya
dengan kegiatan kepariwisataan;
5. Merupakan badan yang mewakili negara dalam kegiatan dan percaturan kepariwisataan
internasional;
6. Merupakan badan yang bertanggung jawab dan berkewajiban menyebarluaskan arti dan
pengertian pariwisata pada masyarakat luas, terutama arti pentingnya bagi perekonomian
bangsa dan pembangunan daerah.
3. Organisasi Pariwisata Nasional sebagai Bagian Dari Industri Pariwisata
Industri pariwisata adalah kumpulan dari bermacam-macam perusahaan yang bergerak di
bidang pariwisata. Mereka secara bersama-sama menghasilkan jasa dan barang yang dibutuhkan
oleh para wisatawan selama dalam perjalanan. Jasa dan barang yang dihasilkan oleh macam-
macam perusahaan tersebut kepada para wisatawan adalah produk industri pariwisata.
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
8
Konsumen dari industri pariwisata tidak lain ialah para wisatawan tersebut. sedangkan produsen
dari industri pariwisata dapat dilihat dari segi ekonomi mikro dan ekonomi makro. Dilihat secara
ekonomi mikro, maka yang dianggap sebagai produsen adalah manajer atau dewan direktur dari
masing-masing agen travel atau operator tur, hotel, dan maskapai penerbangan tersebut. Mereka
bertanggung jawab atas kelancaran perusahaan dan kualitas jasa yang diberikannya kepada para
wisatawan.
Lalu dilihat secara ekonomi makro, maka yang dianggap sebagai produsen adalah
Organisasi Pariwisata Nasional, Asosiasi Pariwisata, dan Kantor Pemerintah Pariwisata.
Lembaga tersebut bertanggungjawab terhadap perencanaan, pengembangan dan pembinaan
kepariwisataan melakukan koordinasi dan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang
termasuk dalam kelompok industri pariwisata. Selain itu memberikan pengarahan dan
mengeluarkan peraturan-peraturan untuk memperoleh suasana yang kondusif untuk melakukan
kegiatan wisata, memberikan prasarana dan sarana kepariwisataan yang baik, dan lain-lain.
(Yoeti, 1996, hal 6-7)
4. Profil JNTO
JNTO (Japan National Tourism Organization) merupakan lembaga administrasi
independen yang dikelola oleh pemerintah Jepang dan bertanggung jawab dalam mengelola
pariwisata Jepang. JNTO berada di bawah JTA2 dan MLIT. Tujuan dibentuknya JNTO adalah
“Memajukan pertukaran internasional melalui pariwisata”. Visi JNTO adalah “Membangun
bangsa dengan pariwisata”. Sedangkan misi JNTO adalah “ Dengan berkontribusi dalam VJC
(Visit Japan Campaign), kami akan menunjukkan dedikasi terhadap pembangunan ekonomi
nasional dan peningkatan kesepahaman dengan meningkatkan pengunjung/wisatawan asing.
JNTO melakukan berbagai cara dalam mempromosikan pariwisata Jepang kepada para
wisatawan mulai dari membagikan brosur-brosur yang berisikan informasi
2 JTA singkatan dari Japan Tourism Agency(観光庁/Kankouchou)
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
9
wisata di Jepang, membuat website JNTO, berpartisipasi dalam travel fair, mengoperasikan
JNTO Tourist Information Center, menyediakan jasa penerjemah, dan lain-lain.3
Pembahasan
Upaya-Upaya JNTO dalam Mempromosikan Pariwisata Jepang 1. Bekerjasama Dengan Pihak Pemerintah dan Pihak Swasta
Selain melakukan koordinasi dengan pemerintah, JNTO juga melakukan kerjasama
dengan pihak swasta, yaitu perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata atau
organisasi yang terkait dengan pariwisata, seperti biro perjalanan, institusi keuangan,
akomodasi, perusahaan telekomunikasi, transportasi, tempat hiburan atau wisata, dan lain-
lain.
2. Mengoperasikan Website JNTO dan Media Sosial
Website JNTO merupakan salah satu pusat informasi untuk para wisatawan yang akan
berwisata ke Jepang. Website ini berisi informasi yang akan membantu mempersiapkan
jadwal perjalanan sebelum berangkat ke Jepang. Selain itu website ini dapat diakses dengan
berbagai bahasa. Website tersebut berisi informasi akomodasi, transportasi, makanan,
destinasi wisata, tempat berbelanja, jadwal acara-acara yang sedang berlangsung di Jepang,
bahkan panduan wisata untuk wisatawan muslim. Selain website JNTO, Facebook JNTO
juga menyediakan informasi tentang pariwisata Jepang. Namun, Facebook JNTO lebih
menjelaskan mengenai destinasi pariwisata secara detil. Selain itu wisatawan dapat
memberikan pertanyaan, saran dan komentar mengenai destinasi pariwisata tersebut.
3. Melakukan Marketing Analysis
Selain melakukan promosi pariwisata, JNTO juga melakukan berbagai kegiatan
penelitian yang berkaitan dengan pariwisata, seperti menganalisa dan menerbitkan hasil
penelitian, serta melakukan survei kepada wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang.
3 JNTO- What We Do (2006)
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
10
JNTO juga ikut membantu pemerintah Jepang dalam merumuskan kebjakan pariwisata,
seperti “Tourism Nation Promotion Basic Law” dan “Tourism Nation Promotion Basic Plan”.
4. Mengoperasikan JNTO TIC (Tourist Information Center)
JNTO TIC (Tourist Information Center) adalah tempat pusat informasi pariwisata Jepang.
JNTO TIC berlokasi di Jepang dan merupakan salah satu fasilitas yang disediakan untuk para
wisatawan asing. JNTO TIC memiliki staf-staf yang sangat berpengalaman dan fasih dalam
berbagai bahasa. JNTO TIC juga menyediakan peta gratis, brosur dengan berbagai bahasa,
kupon, fasilitas Wi-Fi dan lain-lain.
5. Bekerjasama Dengan Kantor Informasi Wisata Lain dan Melakukan Sertifikasi Kepada
Jaringan Pusat Informasi Pariwisata
Untuk meningkatkan pelayanan para wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang, JNTO
bekerja sama dengan JTA (Japan Tourism Agency) melakukan sertifikasi TIC (Tourist
Information Center) yang diperuntukan untuk pusat informasi wisata di seluruh wilayah
Jepang. Program sertifikasi ini dimulai pada tahun 2012 dan sudah menyetujui lebih dari 365
pusat informasi wisata di seluruh Jepang yang sudah memenuhi sertifikasi. Sistem sertifikasi
ini diperbaharui setiap tiga tahun sekali. Sertifikasi ini memiliki syarat utama yang dibagi
menjadi 3 kategori dan Partner facility.
6. Melakukan Seleksi Penerjemah Bahasa dan Pemandu Wisata Berlisensi
JNTO bekerja sama dengan JTA di bawah naungan MLIT mengadakan ujian seleksi
khusus penerjemah bahasa dan pemandu wisata berlisensi. Hal ini bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan para wisatawan asing selama berwisata di Jepang. Untuk menjadi penerjemah
bahasa dan pemandu wisata berlisensi ini harus lolos dalam ujian seleksi khusus penerjemah
dan pemandu wisata yang diselenggarakan oleh komisi Agen Pariwisata Jepang. Ujian ini
dibagi menjadi dua, yaitu ujian tertulis dan ujian lisan. Ujian tertulis, peserta akan diuji
kemampuan bahasa asingnya. Selain bahasa asing, peserta ujian juga diuji kemampuan
pengetahuan umum tentang Jepang. Setelah lolos seleksi mereka akan memperoleh kartu
yang membuktikan seseorang telah menjadi penerjemah dan pemandu wisata berlisensi.
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
11
7. Goodwill Guide Program
JNTO menyeponsori Goodwill Guide Program, dimana melalui program ini para
sukarelawan dwi bahasa siap membantu para wisatawan asing. Diseluruh Jepang, terdapat
SGG Group (Systematized Goodwill Guide), yang merupakan wadah bagi para penerjemah
sukarelawan untuk menggunakan kemampuan bahasa asing mereka. SGG Group terdaftar di
JNTO. Penerjemah tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok dan mengikuti beberapa
kegiatan dengan menggunakan kemampuan bahasa asing mereka.
8. Menyediakan Brosur dan Media Informasi Lainnya Kepada Turis Asing
Selain menyebarkan informasi melalui website dan media sosial, JNTO juga
menyediakan brosur dan buku gratis yang berisi informasi wisata. Brosur dan buku tersebut
tersedia dalam berbagai bahasa sehingga memudahkan para wisatawan asing dalam
mendapatkan informasi. Informasi yang ditawarkan bermacam-macam, mulai dari informasi
tentang destinasi wisata, akomodasi, acara-acara yang sedang atau akan diselenggarakan di
Jepang, makanan, tempat belanja hingga kebutuhan wisata untuk umat muslim.
9. Bekerjasama Dengan Media Luar Negeri
Kantor cabang luar negeri JNTO bekerjasama dengan berbagai media di luar negeri
dalam mempromosikan pariwisata Jepang. JNTO juga mendukung kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh para awak media di luar negeri, seperti mempublikasikan artikel tentang
Jepang secara umum, membuat program TV yang bertemakan tentang pariwisata Jepang,
memberikan informasi-informasi tentang pariwisata Jepang di media lokal, dan lain-lain.
10. Memperkenalkan VJC (Visit Japan Campaign)
Pada tahun 2003, pemerintah Jepang memperkenalkan Visit Japan Campaign (VJC).
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan wisatawan asing yang berwisata ke Jepang
mencapai 10 juta orang pada tahun 2010 . Kegiatan-kegiatan VJC dalam mempromosikan
pariwisata Jepang, antara lain mengundang media asing ke Jepang, mempublikasikan iklan di
luar negeri dengan menggunakan TV komersil, menyebarkan informasi melalui website,
mengikuti pameran pariwisata di luar negeri, mendukung pengembangan dan pemasaran
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
12
paket wisata yang menarik, mengundang agen travel dan media asing ke Jepang dan
melakukan pertukaran pelajar asing ke Jepang.
11. JNTO menyelenggarakan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition/Event)
MICE adalah salah satu bagian dari JNTO yang bergerak di bidang bisnis. Sejak disahkan
undang-undang tentang promosi pariwisata international tahun 1994 yang berisi
memfasilitasi kegiatan promosi dan organisasi pariwisata dengan mengadakan konferensi
internasional. JNTO memegang peranan penting dalam mendukung konferensi-konferensi
bertaraf internasional yang diadakan di Jepang dengan cara mempromosikan daya tarik
Jepang kepada dunia sehingga Jepang dianggap menjadi tempat yang ideal untuk
mengadakan konferensi, pameran, seminar, training, dan acara-acara yang bertaraf
internasional lainnya.
Pengaruh yang Ditimbulkan Oleh JNTO Dalam Mempromosikan Pariwisata Jepang
1. Peningkatan Jumlah Wisatawan Asing yang Berkunjung Ke Jepang
Pada tahun 2009 dan 2011 terjadi penurunan jumlah wisatawan ke Jepang. Namun
penurunan secara drastis terjadi pada tahun tahun 2011 dengan jumlah wisatawan asing
hanya 6,21 juta wisatawan. Hal tersebut disebabkan oleh bencana gempa dan tsunami yang
terjadi di Jepang. Namun berkat kerja keras JNTO dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait,
pertumbuhan wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang kembali meningkat dan akhirnya
pada tahun 2013 untuk pertama kalinya, jumlah wisatawan asing yang datang ke Jepang
mencapai 10,03 juta wisatawan.
2. Meningkatnya Jumlah Penerbangan Internasional Dari dan Ke Jepang
Jumlah penerbangan internasional pada tahun 2011 meningkat dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya, yaitu 3,020 penerbangan dalam seminggu. Namun jumlah
wisatawan asing ke Jepang mengalami penurunan karena peristiwa gempa dan tsunami pada
tahun itu. Peristiwa tersebut mengakibatkan jumlah penerbangan internasional dari dan ke
Jepang mengalami peningkatan karena para penduduk yang tinggal sementara di Jepang atau
para wisatawan banyak yang kembali ke negara asalnya. Selain itu banyak pesawat bantuan
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
13
dari luar negeri yang datang ke Jepang untuk memberikan bantuan kepada korban gempa dan
tsunami Jepang. Pada tahun berikutnya mulai terjadi peningkatan jumlah penerbangan
internasional dan pada tahun 2013 untuk pertama kalinya jumlah penerbangan intenasional di
Jepang mencapai 3,477 penerbangan dalam seminggu.
3. Pengaruh Pariwisata Terhadap Perekonomian Jepang
Pada tahun 2012, konsumsi barang dari berbagai industri yang bergerak di bidang
pariwisata, seperti makanan, akomodasi, transportasi, jasa perjalanan mencapai 22,5 triliun
yen. Tingkat konsumsi barang juga mempengaruhi kegiatan produksi dari berbagai industri
Jepang yang mencapai 46,7 triliun yen. Selain itu, dengan berkembangnya industri pariwisata
dapat membuka lapangan pekerjaan di setiap sektor-sektor, yaitu 3,99 juta orang.
4. Peningkatan Jumlah Konvensi dan Pertemuan yang Diselenggarakan di Jepang
Jumlah konvensi dan pertemuan internasional yang diadakan di Jepang menurun drastis
pada tahun 2011 karena disebabkan oleh bencana gempa dan tsunami di Jepang. Dengan
keadaan seperti itu, Jepang hanya mengadakan 240 konvensi dan pertemuan internasional.
Jumlah tersebut berada di bawah Cina dan Australia yang masing-masing menyelenggarakan
konvensi dan pertemuan internasional berjumlah 300 dan 250. Namun pada tahun 2013,
Jumlah konvensi dan pertemuan internasional yang diselenggarakan di Jepang meningkat
menjadi 342 konvensi. Jumlah tersebut berhasil mengalahkan negara-negara yang juga
memiliki jumlah konvensi dan pertemuan internasional terbanyak, seperti Cina, Korea
Selatan, dan Singapura.
5. Jumlah Pengunjung Wisatawan Asing Berdasarkan Tujuannya Pada tahun 2011, wisatawan asing dengan tujuan kegiatan wisata berjumlah 4,05 juta
wisatawan, sedangkan wisatawan dengan tujuan perjalanan bisnis dan lain-lain hanya
berjumlah 2,16 juta wisatawan. Jumlah tersebut memperlihatkan tujuan wisatawan asing
berkunjung ke Jepang lebih banyak untuk melakukan kegiatan wisata. Hingga pada tahun
2013, jumlah wisatawan asing dengan tujuan kegiatan wisata meningkat menjadi 7,96 juta
wisatawan.
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
14
6. Sumber Informasi yang Diperoleh Sebelum Keberangkatan
Berdasarkan data yang di dapat, Pada tahun 2011, wisatawan asing lebih banyak
memanfaatkan website sebagai media informasi dalam mencari berbagai informasi mengenai
pariwisata Jepang. Lalu wisatawan asing yang memanfaatkan website JNTO sebagai sumber
informasi mereka berjumlah 1,440 wisatawan. Tidak hanya melalui media internet, jumlah
wisatawan asing yang memanfaatkan kantor cabang JNTO di negara mereka cukup banyak,
yakni berjumlah 832 wisatawan. Hingga pada tahun 2013 jumlah wisatawan asing yang
memanfaatkan sumber-sumber informasi tersebut terus meningkat. Jumlah wisatawan asing
yang memanfaatkan website JNTO mencapai 2,142 wisatawan, sedangkan wisatawan asing
yang memanfaatkan kantor JNTO mencapai 1,185 wisatawan.
7. Sumber Informasi yang Diperoleh Ketika Berada di Jepang Pada tahun 2011 sampai dengan 2013, wisatawan lebih banyak memanfaatkan koneksi
internet /Wi-Fi ketika mereka berada di Jepang. Pada tahun 2013, jumlah pemakai internet
oleh wisatawan asing meningkat drastis terutama pemanfaatan koneksi internet dalam
smartphone mereka yang mencapai 7,385 wisatawan. Jumlah penggunaan internet oleh
wisatawan asing dalam mendapatkan informasi tersebut jauh lebih banyak dibandingkan
dengan mendapatkan informasi melalui sumber-sumber informasi lainnya seperti buku
panduan wisata, meja informasi di bandara, brosur, dan lain-lain. Hal tersebut dikarenakan
Jepang sedang gencar melakukan berbagai peningkatan fasilitas untuk wisatawan asing, salah
satunya dengan fasilitas Wi-Fi gratis yang dapat diakses dimana saja sehingga wisatawan
asing dapat memperoleh informasi yang diinginkan melalui Wi-Fi dengan mudah dan praktis.
8. Lima Destinasi Pariwisata Favorit Oleh Para Wisatawan Asing Prefektur Tokyo menjadi destinasi pariwisata favorit oleh wisatawan asing selama tiga
tahun berturut-turut (2011, 2012 dan 2013) yang diikuti dengan prefektur Osaka, Kyoto, dan
Kanagawa. Prefektur Tokyo menjadi destinasi pariwisata favorit karena merupakan pusat
kota yang memiliki fasilitas lengkap, seperti transportasi yang mudah dijangkau, makanan
yang lebih beragam, memiliki banyak tempat perbelanjaan, dan lain-lain.
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
15
9. Aktivitas Wisatawan Asing Ketika Berada di Jepang
Pada tahun 2011, kegiatan yang diminati oleh wisatawan ketika berada di Jepang, yaitu
melakukan wisata kuliner dengan jumlah 11,572 wisatawan dan jumlah tersebut terus
meningkat hingga 18,724 wisatawan pada tahun 2013. Hal tersebut dikarenakan kuliner khas
Jepang sudah mendunia dan dikenal oleh masyarakat dunia. Kegiatan lainnya yang dilakukan
oleh wisatawan asing ketika berada di Jepang, yaitu berbelanja, melihat pemandangan alam,
tinggal di penginapan bernuansa tradisional Jepang dan mencoba pemandian umum. Melihat
pertandingan seperti sumo dan sepak bola merupakan kegiatan yang sedikit diminati oleh
wisatawan asing ketika berada di Jepang.
10. Tingkat Kepuasan dan Tingkat Keinginan Kembali Wisatawan Asing Ketika Berkunjung ke
Jepang
Tingkat kepuasan pada tahun 2011 sekitar 43,5% wisatawan asing menyatakan sangat
puas berkunjung ke Jepang dan 45,3% wisatawan asing menyatakan puas. Hingga pada tahun
2013, rata-rata wisatawan asing merasa puas berkunjung ke Jepang sedangkan wisatawan
yang tidak puas hanya 3,1%. Lalu pada grafik selanjutnya, pada tahun 2011 wisatawan asing
yang menyatakan pasti berkunjung kembali ke Jepang sekitar 58,2%, 33,7% wisatawan
menyatakan ingin kembali lagi ke Jepang dan 3,5% wisatawan menyatakan tidak akan
kembali lagi ke Jepang atau tidak ada tanggapan.
Kesimpulan
Dengan meningkatnya persaingan dunia pariwisata yang semakin ketat, berbagai negara
membentuk sebuah badan atau organisasi yang khusus menaungi pariwisata salah satunya, yaitu
Jepang. Jepang merupakan salah satu negara Asia yang menjadi destinasi favorit oleh wisatawan
asing. Melihat hal tersebut pemerintah Jepang membentuk JNTO untuk mempermudah kegiatan
promosi pariwisata Jepang di luar negeri. Upaya-upaya JNTO antara lain, bekerjasana dengan
pemerintah dan pihak swasta, mengoperasikan JNTO TIC dan website JNTO sebagai sumber
informasi pariwisata Jepang, mempromosikan VJC ke luar negeri, melakukan seleksi penerjemah
dan pemandu wisata berlisensi, bekerjasama dengan media luar negeri, melakukan penelitian
yang berkaitan dengan pariwisata, membagikan brosur-brosur yang informatif mengenai
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
16
informasi pariwisata Jepang, dan lain-lain. Selain itu JNTO membuka kantor-kantor cabangnya
di luar negeri dan pada tahun 2014, JNTO sudah memiliki 14 kantor cabang.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh JNTO membawa pengaruh positif bagi pariwisata
Jepang. Selain jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang setiap tahun terus meningkat,
Jepang juga berhasil mempertahankan jumlah wisatawan asing yang termasuk ke dalam pasar
prioritas Jepang, seperti Korea Selatan, Taiwan, Cina, Amerika Serikat, dan Hong Kong. Jumlah
konvensi dan pertemuan internasional yang diselenggrakan di Jepang juga terus meningkat.
Industri pariwisata Jepang juga membawa dampak positif bagi perekonomian Jepang. tingkat
kepuasan wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang membawa respon yang positif. JNTO juga
melakukan peningkatan kualitas sumber informasi di website resmi dan kantor JNTO. Dengan
pencapaian tersebut diharapkan industri pariwisata Jepang terus meningkat dan berdampak
positif bagi perekonomian Jepang serta semakin baiknya kerjasama antara JNTO dengan pihak
pemerintah dan pihak swasta.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Japan Travel and Tourism Association. (2011). Suuji ga Kataru Ryokou 2011.Tokyo: JATA. Japan National Tourist Organization. (2006). JNTO-What We Do. Tokyo: Japan National Tourist Organization. Japan National Tourism Organization. (2014). JNTO-Jigyou Annai. Tokyo: Japan National Tourism Organization. ______________________________. (2014). JNTO Hounichi Ryokou Yuuchi Handbook 2014. Tokyo: Japan National Tourism Organization. _____________________________. (2014). Hounichi Inbaundo 50 Nen no Ayumi-JNTO Setsuritsu 50 Shuunen. Tokyo: Japan National Tourism Organization
Japan Tourism Agency. (2011). White Paper on Tourism in Japan 2011. Tokyo: Japan Tourism Agency.
___________________.(2012). White Paper on Tourism in Japan 2012. Tokyo: Japan Tourism Agency.
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015
17
___________________.(FY 2012). White Paper on Tourism in Japan FY 2012. Tokyo: Japan Tourism Agency.
___________________.(FY 2013) White Paper on Tourism in Japan FY 2013.Tokyo:Japan Tourism Agency.
Wahab, Salah. (1992). Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Wahab, Salah., Crampon, L.J. M.A. , Rothfield, L.M. M.A. (1997). Pemasaran Pariwisata. Jakarta: PT Pradnya Paramita. Yoeti, Oka A. (1993). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Penerbit Angkasa. ____________. (1996). Pemasaran Pariwisata. Bandung: Penerbit Angkasa.
Wawancara
Ishizaki, Katsuhisa interview. 2015. “Interview of JNTO”. Jakarta, 22 April 2015
Internet
Japan National Tourism Organization. Travel Guide Service. 12 Maret 2015. http://www.jnto.go.jp/eng/arrange/travel/guide/guideservice.html Japan National Tourism Organization. Japan Website. 15 Maret 2015 http://www.jnto.go.jp/jpn/index.html Japan National Tourism Organization. Statistic Data. 10 April 2015. http://www.jnto.go.jp/eng/ttp/sta/ Japan National Tourism Organization . JNTO Profile. 12 April 2015. http://www.jnto.go.jp/eng/about/
Japan National Tourism Organization. English Website. 23 April 2015. http://www.jnto.go.jp/eng/about/ Japan Tourism Agency. JTA English Website. 23 Maret 2015. http://www.mlit.go.jp/kankocho/en/ Ministry of Land, Infrasructure, Transport and Tourism. MLIT English Website. 24 Maret 2015. http://www.mlit.go.jp/en/index.html
Upaya JNTO..., Fania Oktaliani, FIB UI, 2015