universitas negeri semarang 2016 - selamat datanglib.unnes.ac.id/25484/1/4401409058.pdf · kelas...
TRANSCRIPT
i
EFEKTIVITAS MODEL PROJECT BASED LEARNING
PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VII SMP N 2 WELAHAN
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Nur Khoiriyah
4401409058
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya berjudul “Efektivitas
Model Project Based Learning pada Materi Pencemaran Lingkungan terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP N 2 Welahan” disusun
berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing, bebas
plagiat, dan apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Semarang, 27 Januari 2016
Nur Khoiriyah
4401409058
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Efektivitas Model Project Based Learning pada Materi Pencemaran
Lingkungan terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP
N 2 Welahan
disusun oleh
nama : Nur Khoiriyah
NIM : 4401409058
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES
pada tanggal 27 Januari 2016.
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt. Drs. Endah Peniati, M.Si.
NIP 196412231988031001 NIP 196511161991032001
Ketua Penguji
Ir. Nana Kariada Tri M., M.Si.
NIP196603161993102001
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si. Andin Irsadi, S.Pd., M.Si.
NIP 196007121990032001 NIP 197403102000031001
iv
ABSTRAK
Khoiriyah, N. 2015. Efektivitas Model Project Based Learning pada Materi
Pencemaran Lingkungan terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas
VII SMP N 2 Welahan. Skripsi, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Prof. Dr. Ir. Amin
Retnoningsih, M.Si. dan Andin Irsadi, S.Pd., M.Si.
Kata kunci: hasil belajar, pencemaran lingkungan, project based learning
Pendidikan perlu dikembangkan seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa. Hal yang dapat dilakukan ialah
melakukan perbaikan mutu pendidikan yaitu membuat inovasi pada
pembelajaran dengan berlandaskan kurikulum. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan menekankan pada pembelajaran berpusat pada siswa (student
centered learning) namun observasi lapangan menunjukkan bahwa
pembelajaran belum berpusat pada siswa. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen dengan tujuan untuk mengidentifikasi efektivitas penerapan model
project based learning (PBL) terhadap peningkatan hasil belajar pada materi
pencemaran lingkungan sebagai wujud suatu inovasi pembelajaran.
Keefektifan model PBL ditentukan oleh peningkatan hasil belajar yang
meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Penelitian dikatakan efektif
apabila siswa mengalami peningkatan pemahaman secara kognitif (ditunjukkan
dengan analisis gain normalized dan ketuntasan belajar), menunjukkan sikap
(afektif) yang positif dan memiliki keterampilan (psikomotor) yang baik
setelah menerima pembelajaran dengan model PBL. Penelitian dilaksanakan di
SMP N 2 Welahan Kabupaten Jepara pada semester genap tahun ajaran
2014/2015. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII sebanyak 6
kelas yaitu kelas VII A – VII F. Sampel penelitian adalah kelas VII E dan VII
F yang ditentukan melalui teknik purposive sampling. Rancangan penelitian
yang digunakan adalah one group pretest-posttest.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hasil belajar ranah kognitif
yaitu skor gain termasuk dalam kategori sedang yaitu 0,54 pada kelas VII E
dengan ketuntasan 97,44% dan 0,53 pada kelas VII F dengan ketuntasan
94,87%, (2) hasil belajar ranah afektif menunjukkan bahwa siswa memiliki
perilaku baik terhadap pembelajaran dengan model PBL, (3) hasil belajar ranah
psikomotor menunjukkan bahwa siswa mampu melakukan aspek-aspek
keterampilan PBL dengan baik, dan (4) siswa memberikan tanggapan yang
baik terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL. Hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa model PBL efektif diterapkan terhadap peningkatan
hasil belajar siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
dengan judul “Efektivitas Model Project Based Learning pada Materi
Pencemaran Lingkungan terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VII
SMP N 2 Welahan”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat disusun dengan baik karena
adanya bantuan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas telah merelakan
sebagian waktu, tenaga, dan pikiran demi membantu penulis dalam menyusun
skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih yang mendalam kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi di UNNES.
2. Dekan Fakultas MIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan
administrasi dalam penyusunan skripsi.
3. Ketua Jurusan Biologi yang telah memberikan kemudahan administrasi
dalam penyusunan skripsi.
4. Prof. Dr. Ir. Amin Retnoningsih, M.Si. dan Andin Irsadi, S.Pd., M.Si.
selaku dosen pembimbing yang penuh kesabaran dalam membimbing,
memberi arahan, motivasi, dan nasihat kepada penulis.
5. Ir. Nana Kariada, M.Si. dosen penguji yang telah memberikan masukan
dan saran dalam menyusun skripsi ini.
6. Dra. Lina Herlina, M.Si. selaku dosen wali yang telah memberi motivasi
kepada penulis.
7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Biologi yang telah banyak memberikan ilmu dan
arahan kepada penulis.
8. Kepala SMP Negeri 2 Welahan yang telah memberikan kesempatan untuk
penelitian.
vi
9. Guru Biologi SMP Negeri 2 Welahan, Hadi Subeno, S.Pd. yang
memberikan arahan dan bimbingan saat penelitian.
10. Peserta didik kelas VII E dan VII F SMP Negeri 2 Welahan yang telah
memberikan bantuan dalam pengambilan data penelitian.
11. Ayah tercinta Baslan, Ibu tersayang Sumiah dan Adik terkasih Amir yang
selalu memberikan dukungan dan doa tanpa henti.
12. Teman-teman angkatan 2009 Biologi FMIPA UNNES terutama Ida
Yuniati, Mardina, dan Sulis serta teman-teman kos An-Najma terima kasih
untuk dukungan dan semangatnya.
13. Semua pihak yang telah berkenan membantu penulis selama penelitian dan
penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat
penulis harapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Semarang, 27 Januari 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan Penellitian ........................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 3
1.5 Penegasan Istilah ............................................................................. 4
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar Menurut Konstruktivisme ................................................... 6
2.2 Hasil Belajar ..................................................................................... 7
2.3 Model PBL ....................................................................................... 8
2.4 Kerangka Berpikir ........................................................................... 11
2.5 Hipotesis Penelitian ........................................................................ 12
3. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 13
3.2 Populasi dan Sampel ....................................................................... 13
3.3 Variabel Penelitian .......................................................................... 13
3.4 Rancangan Penelitian ...................................................................... 13
3.5 Prosedur Penelitian ......................................................................... 14
viii
3.6 Data, Metode dan Teknik Analisis Data ......................................... 15
3.7 Analisis Data ................................................................................... 16
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................ 26
4.2 Pembahasan ..................................................................................... 30
5. PENUTUP
5.1 Simpulan .......................................................................................... 39
5.2 Saran ................................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 40
LAMPIRAN ................................................................................................... 43
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Desain Penelitian One-group Pretest-postest ......................................... 14
3.2 Jenis Data, Metode dan Teknik analisis ................................................. 15
3.3 Hasil Uji Normalitas Populasi ............................................................... 16
3.4 Hasil Uji Homogenitas Populasi ............................................................ 17
3.5 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba ......................................... 18
3.6 Kriteria Indeks Kesukaran Soal ............................................................. 20
3.7 Hasil Analisis Indeks Kesukaran Soal ................................................... 20
3.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Soal Uji Coba ............................................ 21
3.9 Kriteria Skor Gain ................................................................................... 23
3.10 Kriteria Ranah Afektif Siswa .................................................................. 24
3.11 Kriteria Ranah Psikomotor Siswa .......................................................... 24
3.12 Kriteria Tanggapan Siswa ...................................................................... 25
4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Ketuntasan
Klasikal Kelas VII E dan VII F .............................................................. 26
4.2 Hasil Uji Normalitas Nilai Post-test Kelas VII E dan VII F .................. 27
4.3 Hasil Uji Kesamaan Dua Varians Kelas VII E dan VII F ....................... 27
4.4 Hasil Uji Gain Kelas VII E dan VII F ................................................... 27
4.5 Hasil Tanggapan Siswa terhadap Penerapan PBL pada
Materi Pencemaran Lingkungan ............................................................. 29
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Efektivitas Model Project Based
Learning pada Materi Pencemaran Lingkungan terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP N 2 Welahan .............. 11
4.1 Hasil Penilaian Ranah Afektif Siswa Kelas VII E dan VII F ................... 28
4.2 Hasil Penilaian Ranah Psikomotor Siswa Kelas VII E dan VII F ............ 28
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Data Nilai Mid Semester Genap ............................................................... 43
2. Uji Normalitas Populasi ............................................................................. 45
3. Uji Homogenitas Populasi ........................................................................ 51
4. Daftar Siswa Kelas Sampel Penelitian ....................................................... 52
5. Silabus ....................................................................................................... 53
6. RPP ........................................................................................................... 55
7. Kisi-kisi Soal Uji Coba .............................................................................. 69
8. Soal Evaluasi (Soal Uji Coba) ................................................................... 70
9. Analisis Soal Uji Coba ............................................................................... 79
10. Perhitungan Validitas Soal ........................................................................ 81
11. Perhitungan Reliabilitas Soal .................................................................... 82
12. Perhitugan Indeks Kesukaran Soal ........................................................... 83
13. Kisi-kisi Soal Evaluasi (Pretest-posttest) ................................................. 84
14. Soal Evaluasi ............................................................................................. 85
15. Kunci Jawaban Soal Evaluasi ................................................................... 91
16. Daftar Nilai Pretest .................................................................................... 92
17. Lembar Diskusi Siswa .............................................................................. 94
18. Kunci Jawaban LDS ................................................................................. 98
19. Data Nilai Kegiatan Diskusi ................................................................... 100
20. Instruksi Tugas Proyek Daur Ulang ........................................................ 102
21. Rubrik Penilaian Proyek ........................................................................ 103
22. Data Nilai Tugas Proyek ........................................................................ 104
23. Rekapitulasi Nilai Proyek ...................................................................... 105
24. Data Nilai Post-test ................................................................................. 107
25. Ketuntasan Belajar ................................................................................. 109
26. Uji Normalitas Nilai Post-test Kelas VII E dan VII F ............................ 113
27. Uji Kesamaan Dua Varians Kelas VII E dan VII F ............................... 115
28. Analisis Gain Normalized ....................................................................... 116
xii
29. Kisi-Kisi Penilaian Afektif .................................................................... 120
30. Hasil Penilaian ranah Afektif .................................................................. 121
31. Lembar Penilaian Psikomotor ................................................................ 125
32. Penilaian Ranah Psikomotor .................................................................. 126
33. Kisi-kisi Angket Tanggapan Siswa ........................................................ 127
34. Hasil Tanggapan Siswa .......................................................................... 128
35. Rekapitulasi Tanggapan Siswa .............................................................. 131
36. Dokumentasi Pekerjaan Siswa ............................................................... 132
37. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran .................................................... 141
38. Dokumentasi Surat Ijin Penelitian ......................................................... 142
39. Dokumentasi Surat telah Melakukan Penelitian .................................... 143
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu wadah yang berperan dalam menyiapkan
sumber daya manusia yang memiliki kompetensi, bermartabat, unggul dan
berdaya saing. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat pada
era modern ini dapat berpengaruh pada dunia pendidikan. Sistem pendidikan
nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan baik di tingkat lokal, nasional, maupun global (Mulyasa 2004).
Sistem pendidikan harus didesain secara nyata untuk mempersiapkan generasi
penerus yang mampu menghadapi tantangan masa depan. Salah satu upaya
tersebut adalah dilakukannya perubahan atau perbaikan mutu pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan kualitas sumber
daya manusia, oleh karena itu perlu dilakukan pembaharuan dalam bidang
pendidikan dari waktu ke waktu tanpa henti. Tiga hal yang perlu dilakukan
dalam upaya perubahan dan pembaharuan guna meningkatkan kualitas
pendidikan adalah pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas
pembelajaran, dan efektivitas model pembelajaran (Nuraeni et al. 2011).
Pendidik dapat melakukan inovasi kegiatan belajar mengajar dengan tetap
berlandaskan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai
upaya peningkatan kualitas pembelajaran.
KTSP menuntut siswa sebagai pembelajar aktif, yaitu subjek belajar
yang aktif dalam proses belajar, sehingga pembelajaran bersifat student
centered. Pembelajaran yang terjadi sekarang ini cenderung behaviorism,
teacher centered, dan guru sebagai sumber ilmu utama, sehingga pembelajaran
semacam ini kurang memperhatikan aktivitas, interaksi, dan pengkontruksian
ilmu pengetahuan oleh siswa. Berdasarkan pandangan konstrukstivisme,
materi-materi yang diajarkan kepada siswa akan sulit dipahami tanpa ada
penyampaian yang bermakna.
2
Hasil penelitian awal yang dilakukan di SMP N 2 Welahan melalui
metode observasi menunjukkan bahwa pembelajaran IPA biologi masih
berpusat pada guru. Penyampaian materi dilakukan dengan metode ceramah
sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini mengakibatkan nilai
hasil belajar siswa kelas VII SMP N 2 Welahan pada mid semester genap mata
pelajaran IPA Biologi menunjukkan hanya 62% yang lulus kriteria ketuntasan
minimal (KKM = 70). Keadaan semacam ini tidak sesuai dengan yang
dikehendaki dalam tujuan pembelajaran KTSP dimana siswa dituntut peran
aktifnya dalam membangun sendiri pengetahuan yang dipelajari. Berdasarkan
kondisi tersebut maka perlu adanya suatu upaya agar pembelajaran di dalam
kelas berlangsung secara efektif, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
yaitu dengan menerapkan model project based learning (PBL).
Model PBL merupakan salah satu pendekatan yang sesuai dengan
paham konstruktivisme dimana siswa memperoleh pengetahuan dan
keterampilan untuk menginvestigasi dan merespon pertanyaan, permasalahan
kompleks atau sebuah tantangan (Buck Institute for Education). Pada PBL
siswa belajar aktif melalui aktivitas yang direncanakan pada pembelajaran.
Siswa belajar secara kooperatif dengan siswa lain sehingga aktivitas siswa
dalam pembelajaran menjadi tinggi. Siswa mencari tahu topik atau materi
dengan mengajukan pertanyaan dan mengembangkan jawaban mereka sendiri.
Masalah pencemaran lingkungan dekat dengan rutinitas sehari-hari
manusia. Beragam aktivitas manusia tidak bisa dipisahkan dengan produksi
sampah dan limbah, misal bungkus makanan dihasilkan dari membeli sarapan,
asap kendaraan bermotor dan sisa buangan industri masyarakat. Pemahaman
tentang pencemaran lingkungan dan cara penanganannya diperlukan bagi
siswa, sehingga penerapan model PBL dapat menjadi sarana tepat untuk
memberikan pelajaran mengenai materi tersebut. Siswa dapat memperoleh
pengetahuan dan pengalaman kongkrit tentang cara mengurangi sampah dan
limbah melalui aktivitas proyek yang terdapat pada PBL.
Model PBL melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
siswa dapat berperan aktif melalui kegiatan belajar yang direncanakan guru.
3
Hasil penelitian penerapan model PBL oleh Bas (2011) menyatakan bahwa
pelaksanaan kegiatan berbasis proyek dapat memberikan pengaruh positif
dalam meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan meningkatkan hasil
belajar. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dilakukan penelitian dengan
menerapkan model PBL dalam pembelajaran materi pencemaran lingkungan
untuk mengetahui dan mengidentifikasi efektivitasnya terhadap peningkatan
hasil belajar siswa.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian
adalah bagaimana efektivitas penerapan model PBL pada materi pencemaran
lingkungan terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2
Welahan?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi efektivitas penerapan model
PBL pada materi pencemaran lingkungan terhadap peningkatan hasil belajar
siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor kelas VII SMP N 2 Welahan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Siswa
(1) Mendorong siswa untuk belajar biologi secara aktif, kreatif dan
menyenangkan.
(2) Memudahkan siswa dalam memahami materi pencemaran lingkungan
melalui kegiatan pembelajaran yang kontekstual sehingga hasil belajar
siswa meningkat.
1.4.2 Bagi Guru
(1) Memberikan wawasan pengetahuan kepada guru dalam meningkatkan
kreativitas dan mengembangkan materi pelajaran.
4
(2) Memberikan motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi
dan model mengajar yang lebih bervariasi sehingga dapat meningkatkan
mutu pembelajaran.
1.5 Penegasan Istilah
1.5.1 Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata efektif yang bermakna berhasil guna.
Efektivitas model PBL pada penelitian ini didefinisikan sebagai keberhasilan
penerapan model PBL dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang meliputi
tiga ranah belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Penelitian dikatakan
berhasil apabila siswa mengalami peningkatan pemahaman secara kognitif
(ditunjukkan dengan analisis gain normalized dan ketuntasan belajar),
menunjukkan sikap (afektif) yang positif dan memiliki keterampilan
(psikomotor) yang baik setelah menerima pembelajaran dengan model PBL.
1.5.2 Model PBL
Model PBL pada penelitian ini ialah model pembelajaran dengan
mengutamakan kegiatan belajar siswa melalui kerja proyek secara
berkelompok pada materi pencemaran lingkungan. Model PBL yang
diterapkan mengikuti langkah-langkah pembelajaran PBL yang terdiri atas
enam tahap yaitu: (1) memberikan pertanyaan esensial (start with essential
questions); (2) mendesain rancangan objek (design a plan for the object); (3)
membuat jadwal (create a schedule); (4) memantau siswa dan kemajuan
proyek (monitor the students and progress of the project); (5) menguji hasil
karya (assess the outcome); (6) menilai pengalaman (evaluating the
experience).
1.5.3 Peningkatan Hasil Belajar
Peningkatan hasil belajar pada penelitian ini dirumuskan sebagai hasil
belajar akibat penerapan model PBL yang meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotor. Hasil belajar kognitif terdiri atas hasil analisis gain normalized
yaitu selisih nilai pretest dan post-test, serta ketuntasan belajar yang diperoleh
dari nilai total tes kognitif yang terdiri atas nilai post-test, kegiatan diskusi dan
5
proyek. Hasil belajar afektif merupakan pengukuran terhadap sikap atau
perilaku siswa setelah pembelajaran dengan model PBL. Hasil belajar
psikomotor merupakan keterampilan siswa yang dicapai setelah pembelajaran
dengan model PBL.
1.5.4 Materi Pencemaran Lingkungan
Materi pencemaran lingkungan diajarkan untuk SMP kelas VII
semester genap dalam KTSP 2006. Materi ini dipilih karena masalah
pencemaran lingkungan dekat dengan kehidupan siswa baik di lingkungan
sekolah maupun lingkungan sekitar. Kondisi lokasi sekitar sekolah tergolong
dalam daerah industri batu bata dimana hampir setiap hari dilakukan aktivitas
pembakaran. Lokasi sekolah yang terletak di kecamatan Welahan juga rawan
terhadap banjir setiap tahunnya. Kedua contoh tersebut dapat menjadi contoh
salah satu masalah pencemaran lingkungan dalam penyampaian pembelajaran
dengan model PBL. Upaya untuk memberikan pembelajaran bagi siswa
mengenai masalah pencemaran dan penanganannya dilakukan melalui kegiatan
proyek pada PBL, sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan sekaligus
pengalaman yang berhubungan dengan proyek yang dikerjakan.
Kompetensi dasar yang harus dicapai siswa pada materi ini adalah
mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk
mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Materi pencemaran
lingkungan pada penelitian meliputi konsep pencemaran lingkungan,
klasifikasi pencemaran, jenis-jenis limbah, daur ulang limbah dan upaya
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar Menurut Konstruktivisme
Belajar dalam pandangan teori konstruktivisme didefinisikan sebagai
proses aktif siswa dalam mengkonstruksi arti, wacana, dialog, dan pengalaman
fisik yang di dalamnya terjadi proses asimilasi dan menghubungkan
pengalaman atau informasi yang sudah dipelajari (Rifa’i & Anni 2011).
Berdasarkan definisi tersebut maka belajar adalah lebih dari sekedar mengingat
dan menghafalkan materi. Siswa diharapkan dapat mengkonstruksi makna atas
informasi yang diterima oleh otak. Informasi pengetahuan atau gagasan
pemikiran guru tidak semata-mata langsung dipindahkan kepada siswa,
melainkan siswa harus aktif membentuk pemikiran atau gagasan secara
mandiri. Siswa merupakan individu yang harus terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Pada pendekatan konstruktivisme siswa dilatih untuk memecahkan
masalah kompleks dan menemukan keterampilan dasar yang diperlukan
dengan didukung bantuan guru. Praktik pendekatan konstruktivisme dalam
pembelajaran dilakukan melalui belajar kolaboratif, sehingga siswa akan lebih
mudah menemukan dan menguasai konsep yang sukar apabila mereka dapat
membahasnya bersama anggota kelompok. Penelitian mengenai penerapan
pendekatan konstruktivisme menunjukkan bahwa pendekatan konstruktivisme
mempengaruhi hasil belajar siswa dan mencapai ketuntasan belajar lebih tinggi
dibandingkan dengan pendekatan konvensional atau metode ceramah (Anwar
2007). Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
yang mengacu kepada teori belajar konstruktivisme lebih memfokuskan pada
keberhasilan siswa dalam mengorganisasi pengetahuan dan pengalaman
mereka, bukan kepatuhan siswa dalam merefleksi atas apa yang telah
diperintahkan dan dilakukan oleh guru.
7
2.2 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa
setelah mengalami kegiatan belajar (Rifa’i & Anni 2011). Perubahan sebagai
hasil dari proses belajar ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
pengetahuan, penalaran, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan,
kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain pada diri individu pembelajar.
Hasil belajar diklasifikasikan menjadi tiga ranah yang dikenal sebagai ranah
belajar taksonomi Bloom (Sudjana 2009). Tiga ranah hasil belajar tersebut
sebagai berikut.
(1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual, terdiri atas
kemampuan mengingat/ C1 (rememberring), memahami/ C2 (understanding),
menerapkan/ C3 (applying), menganalisis/ C4 (analyzing), menilai/ C5
(evaluating), dan mencipta/ C6 (creating).
(2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap atau perilaku, terdiri atas lima aspek
penting yaitu sebagai berikut: (a) Sikap, merupakan suatu kencenderungan
untuk bertindak secara suka atau tidak suka terhadap suatu objek; (b) Minat,
merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; (c) Konsep diri,
adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap kemampuan dan kelemahan
yang dimilikinya; (d) Nilai diri, merupakan suatu keyakinan tentang perbuatan,
tindakan, atau perilaku yang dianggap baik dan buruk; dan (e) Moral, berkaitan
dengan perasaan salah atau benar terhadap tindakan yang dilakukan diri
sendiri, dan berkaitan perasaan dengan orang lain.
(3) Ranah psikomotor, berkenaan dengan keterampilan (skill) yang bersifat
manual atau motorik, terdiri atas kemampuan mengamati (observe), bereaksi
(react), beraktivitas (act), beradaptasi (adapt), melakukan aktivitas yang
sesungguhnya (outhenticate), mengharmonisasikan beberapa hal (harmonize),
berimprovisasi (improve), dan berinovasi (innovate). Penilaian ranah
psikomotor dapat dilakukan melalui penilaian dengan menyesuaikan
kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan pada suatu pembelajaran.
Keterampilan dalam PBL mengacu pada pengembangan kemampuan berpikir
kritis dan pemecahan masalah, meliputi keterampilan melakukan penyelidikan,
8
hasil penyelidikan, membuat laporan, strategi presentasi dan keterampilan
berbicara (Shadaika et al. 2015).
2.3 Model PBL
PBL merupakan sebuah metode atau model mengajar dimana siswa
memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam masa yang diperpanjang
untuk menginvestigasi dan merespon pertanyaan, permasalahan kompleks, atau
sebuah tantangan (Buck Institute for Education). Pada proses pembelajaran
dengan model PBL, siswa didorong dengan pertanyaan bermakna untuk
dieksplor, dihadapkan dengan sebuah masalah nyata untuk dipecahkan atau
sebuah tantangan untuk merancang atau membuat suatu hasil karya. Siswa
perlu mencari tahu topik, informasi atau materi terkait dengan mengajukan
pertanyaan dan mengembangkan jawaban mereka sendiri. Siswa diberikan
kebebasan untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara
kooperatif, dan akhirnya menghasilkan produk hasil kerja yang dapat
dipresentasikan kepada orang lain.
Menurut Touimi et al. (2013) PBL adalah sebuah pendekatan belajar
yang menghadirkan aspek-aspek yang dapat mengembangkan keterampilan
belajar, seperti kerja kelompok, komunikasi dan berpikir kritis. Pembelajaran
dengan model PBL memiliki kelebihan karena siswa dapat mengembangkan
keterampilan diri tanpa mengorbankan pentingnya ilmu pengetahuan. Metode
proyek berkelompok memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja
dalam kelompok pada periode yang ditentukan dengan tidak mengabaikan
individu. Siswa dapat memperluas pandangan tentang bagaimana siswa dapat
belajar atau mendapat informasi dan melengkapi tugas mereka dengan benar.
Kemampuan interpersonal seperti komunikasi, perencanaan dan manajemen
waktu dapat dilatihkan pada siswa melalui pendekatan PBL.
Hasil penelitian The Auto Desk Foundation menegaskan beberapa
karakteristik model PBL (Global SchoolNet 2000). Model PBL adalah
pendekatan pembelajaran yang memiliki karakteristik sebagai berikut: (1)
siswa membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja; (2) adanya
9
permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada siswa; (3) siswa mendesain
proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang
diajukan; (4) siswa secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan
mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan; (5) proses evaluasi
dijalankan secara kontinyu; (6) siswa secara berkala melakukan refleksi atas
aktivitas yang sudah dijalankan; (7) produk akhir aktivitas belajar akan
dievaluasi secara kualitatif; (8) situasi pembelajaran sangat toleran terhadap
kesalahan dan perubahan.
Model PBL secara efektif dapat meningkatkan perkembangan perilaku
positif dan tingkat prestasi akademik siswa. Siswa yang mengalami
pembelajaran dengan penerapan model PBL lebih sukses dan memiliki tingkat
perilaku yang lebih baik terhadap pelajaran daripada siswa yang menerima
pelajaran dengan metode mengajar yang berpusat pada buku pelajaran (Bas
2011). PBL juga memberikan keuntungan dalam pembelajaran, diantaranya
yaitu (1) siswa dapat memperkaya dan memperluas pengetahuan melalui kerja
tim; (2) peningkatan sikap yang positif dalam pembelajaran melalui kerja
kelompok; dan (3) siswa terlibat aktif dalam proses belajar (Filippataou &
Kaldi 2010). Pada pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL, siswa saling
berinteraksi dan membantu siswa lain yang mengalami kesulitan memahami
materi. Interaksi siswa mengakibatkan siswa terlibat secara langsung dalam
proses belajar, sehingga secara signifikan terjadi perubahan pada siswa setelah
mendapat pengalaman belajar pada penerapan model PBL.
Langkah-langkah pembelajaran dalam PBL yang dikembangkan dari
The teacher’s guide to PBL (Patton 2012) sebagai berikut.
(1) Start with the essential question
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat
memberi penugasan kepada siswa untuk melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan
tersebut mendorong siswa untuk menemukan ide atau gagasan yang
menentukan langkah siswa pada pembelajaran PBL.
10
(2) Design a plan for the project
Proses merencanakan proyek dilakukan secara kolaboratif antara guru dan
siswa. Keterlibatan siswa dalam proses perencanaan membuat siswa terikat dan
merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan meliputi kegiatan
menyusun langkah kerja, menentukan aktivitas yang dapat mendukung dalam
menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek atau
materi lain yang berhubungan, serta memilih alat dan bahan yang digunakan
dalam pengerjaan proyek.
(3) Create a schedule
Guru dan siswa berkolaborasi menyusun jadwal aktivitas pengerjaan proyek.
Aktivitas pada tahap ini antara lain: 1) membuat timeline untuk menyelesaikan
proyek; 2) membuat deadline penyelesaian proyek; 3) membimbing siswa agar
merencanakan metode baru; 4) membimbing siswa ketika mereka membuat
metode yang tidak berhubungan dengan proyek; dan 5) meminta siswa untuk
membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu metode.
(4) Monitor the students and the progress of the project
Guru bertanggungjawab melakukan pemantauan terhadap aktivitas siswa
selama pengerjaan proyek. Pemantauan dilakukan dengan menfasilitasi siswa
pada setiap proses yang dilakukan, sehingga dapat dikatakan guru berperan
menjadi mentor terhadap aktivitas siswa.
(5) Assess the outcome
Penilaian berperan untuk mengevaluasi kemajuan setiap siswa, membantu guru
dalam mengukur ketercapaian standar, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai siswa, dan membantu guru dalam menyusun
strategi pembelajaran berikutnya.
(6) Evaluate the experience
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan proyek yang telah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik
secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama mengerjakan proyek.
Guru dan siswa berdiskusi untuk menemukan cara memperbaiki kinerja selama
11
proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru
(new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap
pertama pembelajaran.
Penilaian (evaluation) dalam pembelajaran dengan penerapan model
PBL harus menyesuaikan kebutuhan dan aspek yang ditargetkan. Pembelajaran
dengan model PBL perlu membandingkan antara tujuan proyek dengan hasil
belajar sehingga dibutuhkan sebuah penilaian untuk proyek (dari pekerjaan
yang telah dilakukan) baik dilakukan selama proyek dikerjakan atau sesudah
pembelajaran (Touimi et al. 2013). Penilaian perlu dilakukan secara otentik
agar dapat mengukur keterampilan siswa secara tepat. Teknik penilaian dapat
dilakukan dengan self assessment, peer assessment maupun assessment by
tutor asalkan dapat mengevaluasi penampilan dan hasil karya siswa.
2.4 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir pada penelitian dirumuskan pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Efektivitas Model Project Based
Learning pada Materi Pencemaran Lingkungan terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP N 2 Welahan
Tujuan pembelajaran
KTSP
Siswa sebagai
pembelajar aktif
Teori
konstruktivisme
Model PBL
Fakta yang ditemui:
1. Pembelajaran berpusat pada
guru
2. Metode ceramah
3. Nilai mid semester genap IPA
Biologi siswa hanya 62 %
yang lulus KKM (nilai ≥ 70)
Hasil belajar siswa
meningkat
12
2.5 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir, maka dapat
dirumuskan hipotesis bahwa penerapan model PBL pada materi pencemaran
lingkungan efektif terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP
Negeri 2 Welahan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor.
13
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Welahan yang terletak di
Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Penelitian dilaksanakan pada semester
genap Tahun Ajaran 2014/2015. Pengambilan data dilaksanakan mulai tanggal
21 April - 31 Mei 2015.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII semester genap
tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 6 kelas, yaitu kelas VII A sampai
dengan VII F. Anggota populasi penelitian bersifat normal dan homogen,
sehingga sampel dalam penelitian dapat diambil dengan teknik purposive
sampling. Sampel ditentukan berdasarkan pertimbangan guru meliputi
ketersediaan ijin guru dan efektivitas jam pelajaran, sehingga sampel yang
diperoleh yaitu kelas VII E dan VII F.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Variabel bebas yaitu penerapan model PBL.
2. Variabel terikat yaitu peningkatan hasil belajar siswa yang meliputi ranah
belajar kognitif, afektif dan psikomotor.
3.4 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental karena
pemilihan kelompok sampel tidak secara acak. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah one-group pretest-posttest design yaitu dipilih beberapa
kelas sampel untuk diberi perlakuan (Sudjana 2009). Rancangan penelitian
digambarkan pada Tabel 3.1
14
Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-posttest
Pretest Perlakuan Post-test
O1 X O2
Keterangan:
O1 = pre-test
X = perlakuan yaitu penerapan model PBL
O2 = post-test atau akibat perlakuan
3.5 Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian melalui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan
dan analisis. Masing-masing tahap tersebut sebagai berikut.
3.5.1 Tahap Persiapan
1. Melakukan penelitian awal melalui observasi lapangan dan wawancara
dengan guru mata pelajaran biologi untuk mengetahui kemampuan awal
siswa (data nilai mid semester genap mata pelajaran IPA Biologi kelas VII)
dan memperoleh data tentang nama siswa.
2. Menyusun perangkat pembelajaran dan perangkat tes yang digunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian yang berupa silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Diskusi Siswa
(LDS).
3. Menganalisis nilai mid semester genap mata pelajaran IPA Biologi dengan
melakukan uji normalitas dan homogenitas.
4. Menentukan sampel penelitian yaitu kelas VII E dan VII F.
5. Melakukan uji coba soal di kelas yang telah menempuh materi pencemaran
lingkungan. Uji coba soal dilaksanakan di kelas VIII A SMP Islam
Mafatihul Huda Pecangaan.
6. Menganalisis hasil uji coba soal.
3.5.2 Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahap pelaksanaan pembelajaran
dengan model PBL dan pengambilan data. Pembelajaran kelas dilaksanakan
dalam tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit atau 2 jam
pelajaran setiap pertemuan. Siswa diberi pretest dan post-test untuk
15
mengetahui peningkatan hasil belajar. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap
pelaksanaan sebagai berikut.
1. Pelaksanaan pembelajaran materi pencemaran lingkungan sesuai dengan
RPP yang telah disusun.
2. Kedua kelas sampel diberi perlakuan pembelajaran dengan model PBL.
Aktivitas belajar siswa antara lain diskusi kelompok, pengerjaan proyek
dan presentasi produk.
3. Penilaian terhadap hasil belajar siswa meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotor. Penilaian ranah kognitif meliputi nilai post-test, LDS, dan
proyek. Penilaian ranah afektif dilakukan dengan pengisian angket
penilaian afektif oleh siswa, sedangkan penilaian ranah psikomotor
dilakukan dengan teknik observasi sesuai dengan lembar observasi
psikomotor.
3.5.3 Tahap Analisis
Pada tahap analisis dilakukan analisis data hasil penelitian yaitu
peningkatan hasil belajar pada kedua kelas sampel. Pada tahap analisis
diperoleh data yang dapat menjawab hipotesis penelitian yang telah ditentukan.
3.6 Data, Metode dan Teknik Analisis Data
Data, metode dan teknik analisis data disajikan pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Jenis Data, Metode dan Teknik Analisis Data
Jenis data Metode pengumpulan data Teknik analisis
Data awal
Nilai mid semester
genap IPA Biologi
Dokumentasi
Uji normalitas
Uji homogenitas
Data akhir
Hasil belajar
Kognitif Tes tertulis Gain normalized
Ketuntasan belajar
Afektif Angket Deskriptif persentase
Psikomotor Observasi Deskriptif persentase
Tanggapan Angket Deskriptif persentase
16
3.7 Analisis Data
3.7.1 Analisis Data Awal
Analisis data awal digunakan untuk mengetahui kondisi kelas sampel
berasal dari titik nol yang sama. Data yang digunakan untuk analisis tahap awal
adalah nilai mid semester genap mata pelajaran IPA Biologi kelas VII SMP N
2 Welahan Tahun Ajaran 2014/2015.
3.7.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data awal penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
rumus Chi-kuadrat sebagai berikut.
∑( )
}
Keterangan:
x2 : Chi Khuadrat
Ei : frekuensi yang diharapkan
Oi : frekuensi pengamatan
k : banyaknya interval kelas
Nilai hitung dibandingkan dengan nilai tabel pada taraf signifikansi α
= 5%. Data berdistribusi normal jika harga hitung < tabel (Sudjana 2009).
Hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 3.3 (Lampiran 2).
Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas Populasi
Kelas hitung tabel Α dk (k-3) Kriteria
VII A 6,84 7,81 5% 3 Berdistribusi normal
VII B 6,86 7,81 5% 3 Berdistribusi normal
VII C 2,69 7,81 5% 3 Berdistribusi normal
VII D 5,37 7,81 5% 3 Berdistribusi normal
VII E 6,49 7,81 5% 3 Berdistribusi normal
VII F 0,97 7,81 5% 3 Berdistribusi normal
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh nilai hitung < tabel,
maka dapat disimpulkan Ho diterima, sehingga data populasi berdistribusi
normal.
17
3.7.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel
penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Uji homogenitas
dilakukan menggunakan rumus uji Bartlet sebagai berikut.
1. Menghitung varians masing-masing kelas (Si2).
2. Menghitung semua varians gabungan (S2) dari semua kelas dengan rumus:
∑( )
∑( )
3. Menghitung harga satuan B dengan rumus:
( )∑( )}
4. Menghitung nilai stastik Chi-Kuadrat dengan rumus:
( )* ∑( ) }
Kriteria pengujian adalah jika hitung < tabel dengan dk = k-1 dan
taraf signifikan α = 5%, maka sampel dalam keadaan homogen (Sudjana 2009).
Hasil perhitungan uji homogenitas populasi disajikan pada Tabel 3.4
(Lampiran 3).
Tabel 3.4 Hasil Uji Homogenitas Populasi
Data hitung tabel α dk (k-1) Kriteria
Nilai mid semester genap
mata pelajaran IPA Biologi
kelas VII SMP N 2 welahan
2,18 11,07 5% 5 Homogen
Hasil perhitungan menunjukkan hitung <
tabel maka populasi dapat
dikatakan homogen. Hasil analisis menunjukkan sampel populasi bersifat
homogen, maka dalam pemilihan sampel dapat dilakukan dengan teknik
purposive sampling. Berdasarkan teknik puposive sampling kelas yang
digunakan sebagai sampel adalah kelas VII E dan VII F.
3.7.2 Analisis Uji Coba Soal
Keabsahan data penelitian ditentukan oleh instrumen penelitian yang
digunakan. Instrumen penelitian harus valid dan dapat dipercaya agar diperoleh
data yang dapat dipercaya pula. Instrumen penelitian yaitu butir soal evaluasi
dapat diketahui kevalidannya melalui uji coba soal yang meliputi analisis uji
18
validitas, reliabilitas dan indeks kesukaran soal. Uji coba soal dilaksanakan
pada siswa yang telah menerima materi pencemaran lingkungan yaitu di kelas
VIII A SMP Islam Mafatihul Huda Pecangaan.
3.7.2.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto 2006). Teknik uji validitas
yang digunakan adalah uji validitas instrumen dengan rumus korelasi Product
Moment. Rumus korelasi Product Moment sebagai berikut.
rxy ∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara skor item dengan skor total
X = skor tiap butir soal
Y = skor total yang benar dari setiap subyek
N = jumlah subyek
Hasil rxy dibandingkan dengan rtabel Product Moment pada pada taraf
signifikansi α = 5%. Butir soal dikatakan valid jika rxy < rtabel. Hasil analisis
validitas butir soal uji coba disajikan pada Tabel 3.5 (Lampiran 9).
Tabel 3.5 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba
No. Kriteria Jumlah Nomor soal
1 Valid 25 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 14, 15, 16,
17, 18, 19, 20, 21, 23, 25, 27, 28,
32, 33, 36, 37, 38
2 Tidak valid 13 2, 8, 10, 12, 13, 22, 24, 26, 29,
30, 31, 34, 35
Hasil uji validitas menunjukkan 25 butir soal valid dan 13 butir soal
tidak valid. Butir soal valid selanjutnya dianalisis lebih lanjut untuk
mendapatkan soal yang dapat dipercaya (reliabel) dan memenuhi proporsi
kesukaran soal.
19
3.7.2.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan suatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen yang dapat dipercaya
(reliabel) akan menghasilkan data yang dapat dipercaya (Arikunto 2006).
Reliabititas diukur dengan rumus K-R 21 sebagai berikut.
r11 = (
) (
( )
)
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan
M = skor rata-rata
Vt = varians total
Hasil r11 dibandingkan dengan rtabel pada pada taraf signifikansi α =
5%. Soal dikatakan reliabel jika harga r11 lebih besar dari rtabel (Arikunto 2006).
Hasil analisis realibilitas soal uji coba menunjukkan bahwa r11 sebesar 0,868
dan rtabel adalah 0,404 maka rhitung lebih besar dari rtabel sehingga soal tersebut
reliabel (Lampiran 11).
3.7.2.3 Indeks Kesukaran
Soal dikatakan berkualitas apabila memiliki proporsi indeks kesukaran
yang seimbang, yaitu terdapat soal kategori mudah, sedang, dan sukar. Indeks
kesukaran merupakan persentase jumlah siswa yang menjawab soal dengan
benar (Arikunto 2006). Indeks kesukaran dihitung dengan rumus indeks
kesukaran atau Proporsi (P) sebagai berikut.
Keterangan:
P : indeks kesukaran
B : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : jumlah seluruh siswa peserta tes
Hasil P dibandingkan dengan kriteria indeks kesukaran soal pada Tabel 3.6
20
Tabel 3.6 Kriteria Indeks Kesukaran Soal
Indeks Kesukaran Soal Kriteria
0,00 < P ≤ 0,30 Sukar
0,31 < P ≤ 0,70 Sedang
0,71 < P ≤ 1,00 Mudah
Hasil analisis indeks kesukaran soal uji coba disajikan pada Tabel 3.7
Tabel 3.7 Hasil Analisis Indeks Kesukaran Soal
Kriteria Jumlah Nomor soal
Sukar 7 7, 8, 14, 15, 23, 27, 28
Sedang 18 1, 2, 4, 5, 9, 11, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24,
25, 29, 33, 37, 38
Mudah 13 3, 6, 10, 12, 13, 22, 26, 30, 31, 32, 34, 35,
36
Kriteria soal yang dipakai adalah soal yang valid, reliabel, dan
mempunyai tingkat kesukaran mudah, sedang dan sukar. Rangkuman butir soal
dipakai untuk penelitian disajikan pada Tabel 3.8 (Lampiran 9).
21
Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Soal Uji Coba
Butir
soal
Validitas Reliabilitas Tingkat
Kesukaran Keterangan
rxy Kriteria r11 Kriteria P Kriteria
1 0,73 Valid 0,87 Reliabel 0,46 Sedang Dipakai
3 0,44 Valid 0,87 Reliabel 0,83 Mudah Dipakai
4 0,80 Valid 0,87 Reliabel 0,50 Sedang Dipakai
5 0,63 Valid 0,87 Reliabel 0,50 Sedang Dipakai
6 0,43 Valid 0,87 Reliabel 0,83 Mudah Dipakai
7 0,76 Valid 0,87 Reliabel 0,25 Sukar Dipakai
9 0,59 Valid 0,87 Reliabel 0,63 Sedang Dipakai
11 0,55 Valid 0,87 Reliabel 0,38 Sedang Dipakai
14 0,76 Valid 0,87 Reliabel 0,25 Sukar Dipakai
15 0,84 Valid 0,87 Reliabel 0,29 Sukar Dipakai
16 0,59 Valid 0,87 Reliabel 0,63 Sedang Dipakai
17 0,66 Valid 0,87 Reliabel 0,42 Sedang Dipakai
18 0,66 Valid 0,87 Reliabel 0,67 Sedang Dipakai
19 0,55 Valid 0,87 Reliabel 0,38 Sedang Dipakai
20 0,66 Valid 0,87 Reliabel 0,67 Sedang Dipakai
21 0,60 Valid 0,87 Reliabel 0,58 Sedang Dipakai
23 0,78 Valid 0,87 Reliabel 0,29 Sukar Dipakai
25 0,51 Valid 0,87 Reliabel 0,33 Sedang Dipakai
27 0,47 Valid 0,87 Reliabel 0,13 Sukar Dipakai
28 0,62 Valid 0,87 Reliabel 0,17 Sukar Dipakai
32 0,43 Valid 0,87 Reliabel 0,88 Mudah Dipakai
33 0,73 Valid 0,87 Reliabel 0,58 Sedang Dipakai
36 0,43 Valid 0,87 Reliabel 0,88 Mudah Dipakai
37 0,67 Valid 0,87 Reliabel 0,67 Sedang Dipakai
38 0,50 Valid 0,87 Reliabel 0,63 Sedang Dipakai
3.7.3 Analisis Data Akhir
Tahapan analisis data akhir pada dasarnya sama dengan analisis data
awal, namun data yang digunakan adalah hasil tes setelah diberi perlakuan
yaitu nilai post-test. Tahapan tersebut terdiri atas uji normalitas, uji kesamaan
dua varians dan uji gain normalized untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar kognitif.
22
3.7.3.1 Hasil Belajar Kognitif
3.7.3.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai post-test
pada kelas sampel bersifat normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan sebagai
berikut.
H0 : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan adalah rumus Chi-Kuadrat seperti yang
digunakan pada analisis data awal populasi. Data berdistribusi normal jika
hitung < tabel dengan taraf signifikansi α = 5% dan dk = k–3 (Sudjana 2009).
3.7.3.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kedua kelompok sampel
mempunyai varians data hasil belajar yang sama atau tidak. Hipotesis yang
digunakan dalam uji homogenitas sebagai berikut.
H0 : data nilai post-test homogen (S12 = S2
2).
Ha : data nilai post-test tidak homogen (S12 ≠ S2
2).
Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus:
F =
Kedua sampel dikatakan mempunyai varians yang sama atau homogen
apabila H0 diterima dengan kriteria pengujian jika Fhitung < F0,5α(v1,v2) dimana
v1= n1–1 dan v2= n2–1, dimana n1= banyaknya data terbesar dan n2= banyaknya
data terkecil (Sudjana 2009).
3.7.3.1.3 Uji Gain Normalized
Peningkatan hasil belajar didefinisikan sebagai selisih antara nilai
post-test dan pretest. Peningkatan hasil belajar diperoleh melalui penghitungan
skor gain normalized dengan rumus Hake sebagai berikut (Stewart & Stewart
2010).
23
Keterangan:
Spost = skor rata-rata post-test
Spre = skor rata-rata pretest
Smaks = skor maksimum ideal
Hasil penghitungan skor gain selanjutnya dibandingkan dengan kriteria skor
gain pada Tabel 3.9
Tabel 3.9 Kriteria Skor Gain
Rentang skor Kriteria
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
3.7.3.1.4 Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar terdiri atas ketuntasan secara individu dan klasikal.
Kriteria ketuntasan individu adalah nilai kognitif ≥ 70 (KKM). Nilai kognitif
pada model PBL diperoleh dari nilai post-test, nilai jawaban LDS dan nilai
tugas proyek daur ulang limbah. Ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas
diperoleh dengan rumus yang diadopsi dari Sudijono (2009) sebagai berikut.
P = ∑
∑ x 100 %
Keterangan :
P = ketuntasan belajar siswa secara klasikal
ni = jumlah siswa tuntas belajar individual
n = jumlah total siswa
Pembelajaran dengan model PBL efektif jika ketuntasan klasikal
mencapai sekurang-kurangnya 75%.
3.7.3.2 Hasil Belajar Afektif
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui persentase jawaban mengenai
ranah afektif siswa melalui lembar angket penilaian afektif. Lembar angket
penilaian afektif terdiri atas pernyataan-pernyataan yang mengandung lima
aspek ranah afektif yaitu aspek sikap, minat, konsep diri, nilai diri dan moral.
Rumus yang digunakan sebagai berikut (Sugiyono 2009).
Nilai aspek afektif (%) = umlah skor yang diperoleh
umlah skor maksimalx 100 %
24
Kriteria penilaian ranah afektif disajikan pada Tabel 3.10
Tabel 3.10 Kriteria Ranah Afektif Siswa
Persentase Kriteria
81,26 % ≤ P ≤ 100 % Sangat bagus
62,51 % ≤ P ≤ 81,25 % Bagus
43,76 % ≤ P ≤ 62,50% Cukup
25 % ≤ P ≤ 43,75% Tidak bagus
3.7.3.3 Hasil Belajar Psikomotor
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui persentase tingkat
keterampilan yang dicapai siswa dalam pembelajaran dengan model PBL.
Penilaian terhadap psikomotor siswa dilaksanakan melalui observasi oleh
observer. Lembar penilaian psikomotor terdiri atas lima aspek kriteria yang
berhubungan dengan keterampilan dalam PBL, yaitu (1) kemampuan
melakukan penyelidikan; (2) membuat laporan (poster); (3) teknik presentasi;
(4) keterampilan berbicara; dan (5) hasil produk daur ulang limbah. Rumus
yang digunakan sebagai berikut (Sugiyono 2009).
Nilai aspek psikomotor (%) = umlah skor yang diperoleh
umlah skor maksimal x 100 %
Kriteria penilaian ranah psikomotor disajikan pada Tabel 3.11
Tabel 3.11 Kriteria Ranah Psikomotor Siswa
Persentase Kriteria
83,37 % ≤ P ≤ 100 % Sangat bagus
66,69 % ≤ P ≤ 83,36 % Bagus
50,01 % ≤ P ≤ 66,68% Cukup
33,33 % ≤ P ≤ 50,00% Tidak bagus
3.7.3.4 Analisis Tanggapan terhadap PBL
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
penerapan model PBL.Tanggapan siswa ditunjukkan dalam bentuk persentase.
Rumus yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa sebagai berikut.
Nilai tanggapan (%) = umlah skor yang diperoleh
umlah skor maksimal x 100 %
Kriteria tanggapan disajikan pada Tabel 3.12
25
Tabel 3.12 Kriteria Tanggapan Siswa
Persentase Kriteria
81,26 % ≤ P ≤ 100 % Sangat bagus
62,51 % ≤ P ≤ 81,25 % Bagus
43,76 % ≤ P ≤ 62,50% Cukup
25 % ≤ P ≤ 43,75% Tidak bagus
26
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini mengidentifikasi efektivitas penerapan model PBL
terhadap peningkatan hasil belajar pada materi pencemaran lingkungan. Data
penelitian yang diambil terdiri atas hasil belajar kognitif, afektif dan
psikomotor serta tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran model
PBL pada materi pencemaran lingkungan di SMP N 2 Welahan.
4.1.1 Hasil Penilaian Ranah Kognitif Siswa
4.1.1.1 Ketuntasan Belajar
Penilaian terhadap hasil belajar ranah kognitif pada pembelajaran
model PBL dilaksanakan ketika proses pembelajaran maupun setelah
pembelajaran. Hasil belajar ranah kognitif terdiri atas nilai post-test, jawaban
LDS dan tugas proyek yang kemudian dihitung persentase ketuntasan belajar
secara klasikal. Ketuntasan belajar klasikal dicapai ketika persentase siswa
tuntas mencapai paling sedikit 75% dengan syarat lulus batas KKM yaitu 70.
Hasil rekapitulasi hasil belajar ranah kognitif dan ketuntasan belajar klasikal
pada kelas VII E dan VII F disajikan pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Ketuntasan Klasikal
Kelas VII E dan VII F
Kelas
Nilai ∑
siswa
∑
siswa
tuntas
Ketuntasan
belajar Post-
test LDS Proyek
Rata-
rata Tertinggi Terendah
VII E 75,38 89,23 79,85 79,94 90,7 68,4 39 38 97,44%
VII F 75,59 85,38 80,41 79,48 89,8 68,5 39 37 94,87%
Hasil penghitungan menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal kedua
kelas sampel telah mencapai ≥75% (Lampiran 25).
4.1.1.2 Hasil Uji Gain
Peningkatan hasil belajar ditentukan berdasarkan selisih nilai post-test
dan pretest yang disebut skor gain. Data nilai post-test dilakukan uji normalitas
27
dan uji kesamaan dua varians terlebih dahulu sebelum melakukan uji gain. Uji
normalitas data nilai post-test menggunakan rumus Chi-Kuadrat. Hasil
perhitungan uji normalitas data nilai post-test kelas VII E dan VII F disajikan
pada Tabel 4.2 (Lampiran 26).
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Nilai Post-test Kelas VII E dan VII F
Kelas hitung tabel Α dk (k-3) Kriteria
VII E 7,76 7,81 5% 3 Berdistribusi normal
VII F 2,11 7,81 5% 3 Berdistribusi normal
Hasil perhitungan menunjukkan kedua kelas berdistribusi normal.
Hasil uji kesamaan dua varians berdasarkan nilai post-test kelas VII E dan VII
F disajikan pada Tabel 4.3 (Lampiran 27).
Tabel 4.3 Hasil Uji Kesamaan Dua Varian Kelas VII E dan VII F
Data Fhitung Ftabel Kriteria
Nilai post-test kelas VII
E dan VII F 1,08 1,17 Homogen
Hasil analisis menunjukkan nilai Fhitung < Ftabel, oleh karena itu Ho
diterima, sehingga data nilai post-test kelas VII E dan VII F dikatakan
memiliki varians yang homogen. Hasil uji gain secara klasikal kelas VII E dan
VII F disajikan pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Hasil Uji Gain Kelas VII E dan VII F
Kelas Rata-rata
pretest
Rata-rata
post-test
Selisih awal
dan akhir Skor gain Kriteria
VII E 46,05 75,38 29,33 0,54 Sedang
VII F 46,92 75,59 28,67 0,53 Sedang
Hasil analisis menunjukkan bahwa gain kedua kelas sampel termasuk
dalam kategori sedang (Lampiran 28).
4.1.2 Hasil Penilian Ranah Afektif Siswa
Penilaian terhadap hasil belajar ranah afektif siswa dilakukan
berdasarkan hasil jawaban angket penilaian afektif pelaksanaan pembelajaran
model PBL pada materi pencemaran lingkungan. Hasil penilaian ranah afektif
siswa secara klasikal pada kelas VII E dan VII F disajikan pada Gambar 4.1
28
Gambar 4.1 Hasil Penilaian Ranah Afektif Siswa Kelas VII E dan VII F
Hasil penilaian menunjukkan bahwa persentase aspek sikap, minat dan
konsep diri menunjukkan kriteria sangat baik, sedangkan aspek moral dan nilai
diri menunjukkan kriteria baik (Lampiran 30).
4.1.3 Hasil Penilaian Ranah Psikomotor Siswa
Penilaian hasil belajar ranah psikomotor siswa dilakukan berdasarkan
hasil observasi dalam pembelajaran PBL. Hasil observasi ranah psikomotor
siswa secara klasikal pada kelas VII E dan VII F disajikan pada Gambar 4.2
Gambar 4.2 Hasil Penilaian Ranah Psikomotor Siswa Kelas VII E dan VII F
Hasil penilaian menunjukkan bahwa keterampilan kemampuan
melakukan penyelidikan, produk dan membuat laporan termasuk dalam
kategori sangat baik, sedangkan keterampilan berbicara dan menentukan
strategi presentasi tergolong baik (Lampiran 32).
83.0%
81.6%
84.5%
79.1%
80.8%
85.8%
83.1% 82.1%
78.7%
80.1%
70.0%
75.0%
80.0%
85.0%
90.0%
Sikap Minat Konsep Diri Nilai diri Moral
VII-E
VII-F
VII-E
VII-F
A: kemampuan melakukan
penyelidikan
B: membuat laporan (poster)
C: produk daur ulang
D: keterampilan berbicara
E: strategi presentasi
29
4.1.4 Tanggapan terhadap Penerapan PBL
Tanggapan siswa terhadap penerapan model PBL diperoleh dari hasil
jawaban siswa pada angket kuesioner tanggapan. Hasil analisis tanggapan
siswa terhadap model PBL secara klasikal disajikan pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Siswa terhadap Penerapan PBL pada Materi
Pencemaran Lingkungan
No. Butir Angket % Kriteria
1 Pelaksanaan pembelajaran menerapkan model
PBL menarik
79% Baik
2 Pembelajaran dengan model PBL membuat
saya lebih mudah memahami materi
81% Sangat
Baik
3 Pembelajaran dengan menerapkan model PBL
mendorong rasa ingin tahu saya
79% Baik
4 Pembelajaran dengan model PBL memacu
saya lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran
84% Sangat
Baik
5 Pelaksanaan pembelajaran menerapkan model
PBL membuat saya bersemangat dan
bersungguh-sungguh mengikuti pembelajaran
80% Baik
6 Pembelajaran dengan menerapkan model PBL
menjadi lebih menyenangkan
85% Sangat
Baik
7 Kegiatan pembelajaran dengan model PBL
pada materi pencemaran lingkungan dapat
diikuti dengan baik
78% Baik
8 Pembelajaran dengan model PBL memberikan
motivasi untuk mendalami materi dan
mengaitkan pengetahuan dengan fenomena
lingkungan sekitar
82% Sangat
Baik
9 Pelaksanaan pembelajaran model PBL
menguntungkan saya dalam menganalisis
masalah dan mengerjakan soal
79% Baik
10 Model PBL perlu diaplikasikan untuk materi
yang lain
77% Baik
Rata-Rata 80% Baik
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum siswa memberikan
tanggapan yang baik terhadap penerapan model PBL pada materi pencemaran
lingkungan (Lampiran 34).
30
4.2 Pembahasan
Peningkatan hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
perubahan atau peningkatan yang dicapai siswa sebagai hasil dari proses
pembelajaran dengan model PBL, yaitu meliputi ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
4.2.1 Ranah Kognitif dalam Pembelajaran PBL
4.2.1.1 Analisis Gain
Berdasarkan hasil analisis data nilai post-test diketahui bahwa hasil
post-test kelas VII E dan VII F berdistribusi normal dan homogen, sehingga
dapat dilanjutkan untuk dilakukan analisis gain. Analisis gain menunjukkan
besar perubahan pemahaman siswa terhadap materi pencemaran lingkungan
sebelum dan setelah mendapat perlakuan yaitu pembelajaran dengan model
PBL. Pemahaman materi dapat diartikan sebagai kemampuan siswam
enangkap makna atau konsep (materi yang dipelajari) yang diukur dengan tes
evaluasi.
Hasil analisis gain menunjukkan bahwa skor rata-rata gain secara
klasikal pada kelas VII E dan VII F menunjukkan peningkatan hasil belajar
pada kategori sedang. Hal tersebut menandakan bahwa pemahaman siswa
menjadi lebih baik setelah mengalami pembelajaran dengan model PBL. Skor
gain yang tidak tergolong pada kategori tinggi tidak berarti bahwa kemampuan
siswa rendah, tetapi lebih disebabkan kurangnya pemahaman siswa pada soal
dan tidak mengingat konsep yang telah dipelajari sehingga siswa lambat dalam
mengerjakan soal tersebut (Anwar 2007).
PBL mengandung muatan materi dan tujuan pembelajaran dengan
memperhatikan karakteristik unik dari pembelajaran berbasis proyek.
Pelaksanaan pembelajaran PBL pada penelitian ini memiliki soal evaluasi yang
dibuat tidak sekadar menghadirkan soal hafalan atau pengetahuan saja, akan
tetapi soal evaluasi dibuat dengan memasukkan unsur pemecahan masalah
sebagai salah satu unsur dari keterampilan PBL. Penguasaan siswa terhadap
konsep dan materi tidak hanya sekedar mengingat dan menghafal, tetapi siswa
juga mampu menerapkan konsep-konsep tersebut ke dalam suatu rangkaian
31
permasalahan. Siswa yang telah menguasai konsep suatu objek akan lebih
mudah menerapkan dalam pemecahan permasalahan (Mahanal et al. 2007).
Soal dengan unsur pemecahan masalah yang dimaksud diwujudkan
dalam bentuk soal kategori analisis (C4) dan aplikasi (C3). Kategori soal dan
kemampuan siswa dalam memahami soal berpengaruh pada hasil evaluasi.
Sebagai contoh, soal nomor 2 yaitu soal kategori C4. Soal tersebut
menanyakan tentang syarat suatu zat dikatakan sebagai polutan dengan
menganalisis pilihan jawaban yang disajikan. Soal tersebut banyak dijawab
salah oleh siswa karena pilihan jawaban yang ditampilkan mengecoh konsep
pemahaman siswa, sehingga jawaban yang dipilih siswa tidak tepat. Contoh
soal yang lain adalah soal kategori C3 yaitu soal nomor 22. Soal nomor 22
berisi pertanyaan tentang memilih tindakan reuse yang tepat dari pilihan
jawaban yang tersedia. Siswa memilih jawaban tidak tepat karena tidak ingat
dengan konsep reuse dan terkecoh dengan pilihan jawaban yang salah.
4.2.1.2 Ketuntasan Belajar
Hasil analisis nilai ranah kognitif pada kelas VII E dan VII F,
diperoleh persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 97,44% pada kelas VII
E dan 94,87% pada kelas VII F. Pada kelas VII E terdapat satu siswa yang
tidak tuntas, sedangkan pada kelas VII F terdapat dua siswa yang tidak tuntas.
Hal ini menandakan pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL mampu
mencapai ketuntasan belajar yang telah ditentukan.
Ketuntasan belajar menandakan keberhasilan siswa dalam memahami
konsep materi dengan baik. Pemahaman kognitif siswa didukung oleh adanya
aktivitas belajar dalam pembelajaran. Proses pembelajaran PBL di kelas terdiri
atas serangkaian aktivitas belajar yang mengarahkan siswa pada proyek.
Kegiatan belajar diawali dengan pemberian pertanyaan esensial berupa
masalah yang mengarahkan siswa dalam sebuah kerja proyek. Siswa belajar
secara kooperatif di dalam kelompok melakukan diskusi untuk merencanakan
langkah dan persiapan sarana yang dibutuhkan untuk proyek. Proyek
32
dilaksanakan sesuai jadwal yang didiskusikan untuk menghasilkan suatu
produk daur ulang limbah dan dipresentasikan pada akhir pertemuan.
Aktivitas belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran PBL dapat
berpengaruh pada kemampuan siswa memahami konsep atau materi. Nurhadi
(2004) menjelaskan bahwa melalui pendekatan konstruktivisme seperti PBL,
siswa diajak berfikir dan memahami “mengalami” materi pelajaran, bukan
sekedar mendengar, menerima, dan mengingat. Siswa memahami materi
pelajaran melalui proses penyelidikan, eksplorasi, eksperimen dan proyek. Apa
yang siswa temui atau pelajari yang berhubungan dengan lingkungan sekitar
dan kegiatan siswa sehari-hari dapat mempengaruhi siswa agar lebih mudah
mengingat dan memahami fakta ataupun konsep yang ada dalam proses
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan Purworini (2009) bahwa strategi PBL
melibatkan berbagai tahapan yang mampu meningkatkan kognitif siswa,
melalui proyek siswa mampu melibatkan seluruh mental dan fisik, syaraf,
indera termasuk kecakapan sosial dengan melakukan banyak hal sekaligus.
Selain aktivitas belajar, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
juga berperan dalam pemahaman siswa. Aktivitas yang direncanakan guru
dalam pembelajaran PBL tidak lain agar siswa dapat belajar secara aktif dalam
penyerapan ilmu pengetahuan. Model PBL merupakan model pembelajaran
yang fokus pada kegiatan siswa atau student centered learning (SCL) dengan
prinsip belajar secara kooperatif. Pembelajaran kooperatif memberikan
keuntungan kepada siswa dengan membuat siswa menjadi pembelajar aktif
melalui aktivitas diskusi dan proyek.
Kegiatan belajar siswa menekankan pada kegiatan berkelompok
sehingga siswa dapat saling berbagi informasi pengetahuan dan membantu
siswa lain yang kurang memahami materi. Hal ini menguatkan penelitian
Krajcik et al. (1998) bahwa dengan adanya tugas proyek, siswa dapat
mempelajari materi dengan terlibat langsung pada kegiatan proyek daur ulang
limbah. Siswa dapat membangun pengetahuan melalui kerjasama dalam tim
dan memecahkan masalah dengan berlandaskan kerja metode ilmiah. Adanya
keaktifan siswa tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa sehingga
33
berpengaruh terhadap hasil belajar. Temuan ini menguatkan penelitian Fortuna
et al. (2014) bahwa interaksi siswa dalam pelaksanaan strategi pembelajaran
dan aktivitas belajar yang digunakan berpengaruh signifikan terhadap hasil
belajar siswa.
Aktivitas diskusi, proyek dan presentasi yang dilakukan siswa dalam
PBL memberikan pengaruh terhadap pemahaman materi pencemaran
lingkungan karena siswa aktif berperan dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian pemahaman konsep yang tinggi maka ketuntasan belajarnya juga
tinggi. Aktivitas belajar yang tinggi menghasilkan siswa dengan prestasi
belajar yang lebih baik (Sabatina 2014). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa
penerapan model PBL efektif dalam pembelajaran.
4.2.2 Afektif Siswa dalam Pembelajaran PBL
Pelaksanaan pembelajaran yang memusatkan aktivitas pada siswa
dapat berpengaruh pada sikap atau perilaku siswa terhadap pembelajaran. Hal
ini sesuai dengan pendapat Rybczynski & Schussler (2013), bahwa prestasi
akademik (ranah kognitif) yang baik akan turut membawa perilaku yang baik
pula. Prestasi akademik adalah faktor umum yang mempengaruhi perilaku
siswa terhadap ilmu pengetahuan dan sebaliknya perilaku mempengaruhi
pencapaian prestasi. Penilaian terhadap lima aspek ranah afektif siswa kelas
VII E dan VII F diperoleh hasil bahwa siswa menunjukkan perilaku yang
sangat baik pada aspek sikap, minat dan mampu menegaskan konsep dirinya
terhadap pembelajaran PBL, serta menunjukkan perilaku yang baik pada aspek
penilaian diri dan moral dalam pembelajaran.
Aspek sikap menunjukkan reaksi atau respon siswa terhadap aktivitas
dan materi pembelajaran. Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa memiliki
sikap respon positif sangat baik terhadap aktivitas dan materi pembelajaran.
Hal ini ditunjukkan ketika proses pembelajaran siswa aktif berinteraksi dengan
anggota kelompok maupun guru. Aktivitas diskusi dan proyek yang dilakukan
secara berkelompok mendorong siswa untuk bekerja sama dan saling
melengkapi tugas satu sama lain sehingga siswa menjadi aktif dalam
34
pembelajaran. Perilaku siswa yang demikian disebabkan kesadaran siswa akan
pentingnya bekerja sama dan keuntungan yang diperoleh ketika dapat belajar
bersama yaitu mendapatkan ilmu yang lebih banyak. Siswa mengikuti instruksi
pembelajaran dengan baik sehingga pembelajaran berjalan lancar. Siswa
mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa yang seharusnya dilakukan.
Sikap tersebut yang mendasari dan mendorong ke arah perbuatan belajar. Sikap
yang positif menjadikan siswa lebih mudah diberi motivasi dan menyerap
materi pembelajaran (Ramadhani 2009; Sukanti 2011).
Aspek minat berhubungan dengan perasaan suka atau tidak suka
terhadap suatu objek yang ditandai dengan munculnya perhatian. Analisis
menunjukkan minat siswa sangat baik terhadap aktivitas dan materi
pembelajaran. Hal iniditunjukkan dengan adanya perhatian dan muncul
ketertarikan siswa terhadap materi dan kegiatan pembelajaran. Minat siswa
yang sangat baik disebabkan karena model PBL yang diterapkan mengundang
keingintahuan siswa terhadap kerja proyek yang akan dilakukan. Siswa
memperhatikan dan mengikuti pembelajaran dengan baik. Proses atau kegiatan
yang dilakukan siswa di dalam kelas menjadi dasar motivasi bagi siswa
sehingga akan menentukan sikap siswa untuk belajar. Minat siswa akan
memperlancar jalannya pelajaran baik bagi siswa yang malas, tidak mau
belajar maupun siswa yang gagal dalam belajar karena tidak adanya minat
(Ramadhani 2009).
Aspek konsep diri menunjukkan kemampuan mengevaluasi atau
merefleksi kelebihan dan kelemahan dirinya selama pembelajaran. Analisis
menunjukkan bahwa konsep diri siswa sangat baik. Konsep diri yang
ditunjukkan siswa adalah ketika siswa berusaha mengerjakan post-test dengan
maksimal. Hasil pretest yang kurang baik menjadi motivasi agar siswa belajar
lebih giat sehingga hasilnya menjadi lebih baik. Siswa menunjukkan hasrat
untuk memperbaiki kekurangan atau hasil pretest yang kurang baik dengan
aktif bertanya materi yang kurang dipahami. Informasi tentang konsep diri
siswa penting bagi guru untuk memotivasi belajar peserta didik dengan tepat
(Sukanti 2011).
35
Aspek moral dan nilai diri merupakan aspek yang berhubungan
dengan perasaan dan keyakinan tentang perilaku dianggap baik atau buruk,
baik yang dilakukan diri sendiri maupun yang berkaitan dengan orang lain.
Pelaksanaan pembelajaran PBL pada penelitian ini berhubungan dengan materi
pencemaran lingkungan sehingga penilaian aspek moral dan nilai diri dikaitkan
dengan pengetahuan tentang pencemaran lingkungan yang telah dipelajari.
Hasil analisis menunjukkan bahwa aspek nilai dan moral siswa adalah
baik. Hasil tersebut berhubungan dengan persepsi, keyakinan dan hasil yang
ditunjukkan siswa terhadap masalah lingkungan setelah mendapatkan
pembelajaran PBL. Pada dasarnya siswa mengetahui bahwa tindakan
membuang bungkus jajan di dalam kelas merupakan perbuatan yang salah,
akan tetapi tidak jarang siswa masih melakukannya dan tidak berani menegur
siswa lain yang melakukan hal yang sama. Demikian halnya ketika siswa
mengerjakan post-test siswa masih ada yang bertanya pada siswa lain. Hal ini
menunjukkan bahwa aspek moral dan nilai diri siswa setelah mempelajari
materi pencemaran lingkungan dengan PBL masih perlu ditingkatkan agar
siswa bisa berperilaku lebih baik.
Model PBL memberikan pengetahuan kepada siswa seperti seorang
ilmuwan dalam melakukan suatu proyek. Aktivitas siswa di dalam proyek
mulai dari merumuskan permasalahan, menyiapkan bahan, diskusi kelompok,
pembuatan produk sampai proses mempresentasikan hasil karya mampu
meningkatkan sikap atau perilaku siswa terhadap pembelajaran. Hal ini
menguatkan hasil peneltian Annas (2010) bahwa aktivitas siswa dalam proyek
mampu meningkatkan sikap positif siswa terkait pembelajaran sains, yang
mencakup aspek implikasi sosial sains, kebiasaan seorang ilmuan, sikap
terhadap penyelidikan ilmiah, dan adaptasi sikap ilmiah. Dominasi siswa dalam
pembelajaran dengan model PBL akan mengembangkan beberapa aspek sikap
terkait sains yang lain, yaitu menyenangi pelajaran sains, minat untuk
meluangkan waktu pada pelajaran sains serta minat untuk berkarir di dunia
sains suatu saat nanti.
36
4.2.3 Keterampilan Siswa dalam PBL
Penerapan model PBL memiliki pengaruh positif terhadap
perkembangan keterampilan siswa seperti keterampilan berkolaborasi, berpikir
kritis dan pemecahan masalah (Despoina & Aikaterini 2015). Hasil analisis
ranah psikomotor diketahui bahwa model PBL dapat mengembangkan
keterampilan psikomotor siswa dengan baik. Penilaian terhadap ranah
psikomotor pada penelitian ini diuraikan ke dalam lima aspek keterampilan
yang berkenaan dengan pembelajaran berbasis proyek, yaitu kemampuan
melakukan penyelidikan, membuat laporan (poster), produk, keterampilan
berbicara dan strategi presentasi. Penilaian terhadap lima aspek ranah
psikomotor siswa kelas VII E dan VII F diperoleh hasil bahwa aspek
melakukan penyelidikan, membuat laporan dan produk dapat dicapai dengan
sangat baik, sedangkan aspek keterampilan berbicara dan memilih strategi
presentasi dicapai baik oleh siswa.
Aspek kemampuan melakukan penyelidikan menunjukkan
keterampilan siswa bekerja secara kelompok dalam melakukan penyelidikan,
seperti mengelola ide dari tiap anggota kelompok, pembagian tugas dan proses
pengerjaan proyek. Hasil akhir kerja proyek siswa adalah laporan yang berupa
poster dan produk daur ulang. Produk dan poster yang dibuat siswa
menggunakan barang bekas dan limbah yang umum dijumpai di lingkungan
tempat tinggal mereka. Setiap kelompok dapat menunjukkan kerjasama yang
baik dalam pelaksanaan pembuatan produk. Pembuatan produk proyek
melibatkan berbagai keterampilan berpikir kritis seperti memberikan argumen
yang logis dan utuh, kemampuan berpikir deduksi dan induksi, kemampuan
melakukan evaluasi serta melibatkan keterampilan mengambil keputusan
dalam kelompok. Kegiatan pembuatan proyek tidak hanya terbatas pada
pengembangan keterampilan berpikir kritis saja, akan tetapi juga kreativitas
siswa dalam menciptakan sebuah produk yang original dan siswa harus mampu
bekerja secara kolaboratif (Gultekin 2005).
Aspek keterampilan berbicara dan strategi presentasi berhubungan
dengan teknik atau cara yang dipilih dalam melakukan presentasi, meliputi
37
keterampilan mengatur volume suara, intonasi dan dinamika agar presentasi
menarik. Siswa secara umum belum terbiasa dengan kegiatan presentasi,
terkesan malu-malu dan kurang percaya diri untuk tampil berbicara di depan
siswa lain. Pada saat mempresentasikan produk siswa terlihat enggan dan
canggung untuk menjadi juru bicara (presenter) kelompoknya, akibatnya
alokasi waktu presentasi cenderung dihabiskan untuk memutuskan siapa yang
menjadi presenter kelompoknya. Sikap canggung yang ditunjukkan tersebut
disebabkan oleh belum adanya pembiasaan dalam pembelajaran kelas untuk
melakukan presentasi atau menyampaikan laporan secara lisan, sehingga
diharapkan siswa dapat melatih kepercayaan diri dan kemampuan berbicara di
depan umum.
4.2.4 Tanggapan Siswa terhadap Pelaksanaan Pembelajaran PBL
Hasil analisis data tanggapan siswa terhadap model PBL menunjukkan
bahwa siswa memberikan tanggapan yang baik terhadap model PBL dengan
rata-rata persentase 80%. Hal ini diketahui dari persentase setiap indikator pada
angket tanggapan. Model PBL mampu menarik perhatian dan menambah
semangat siswa untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu siswa memperoleh
beberapa keuntungan dari pembelajaran model PBL, yaitu lebih mudah
memahami materi sehingga termotivasi untuk mendalami materi.
Melalui model PBL siswa lebih mudah dalam mempelajari materi
pencemaran lingkungan. Berdasarkan pengalaman belajar siswa pada
pembelajaran model PBL, siswa memandang bahwa model ini perlu digunakan
pada pembelajaran materi lain karena siswa dapat belajar dengan kegiatan
proyek di luar kelas dan suasana belajar tidak membosankan. Hal ini sesuai
dengan penelitian Filippatou & Kaldi (2010) bahwa keterlibatan siswa secara
langsung mengakibatkan siswa mendapat pengalaman belajar yang bermakna
dan merasa terikat dalam keterlaksanaan proyek yang dilakukan siswa.
Penerapan PBL memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran sehingga
siswa lebih termotivasi untuk belajar lebih banyak pengetahuan sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar (Bas 2011).
38
Berdasarkan hasil temuan tersebut, penerapan model PBL efektif
diterapkan pada pembelajaran materi pencemaran lingkungan. Siswa
mengalami peningkatan pemahaman tentang materi pencemaran lingkungan.
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga memiliki perilaku dan
motivasi untuk mendalami materi serta mampu mengembangkan keterampilan
yang dimilikinya. Siswa menunjukkan tanggapan yang baik terhadap
pembelajaran model PBL sehingga kegiatan pembelajaran model PBL berjalan
dengan baik dan efektif.
39
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan kajian tinjauan pustaka, hasil temuan dan analisis data
penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan penerapan model
PBL pada materi pencemaran lingkungan efektif terhadap peningkatan hasil
belajar siswa pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Peningkatan hasil
belajar pada ranah kognitif ditunjukkan dengan skor gain sedang sebesar 0,54
pada kelas VII E dan 0,53 pada kelas VII F serta tercapai ketuntasan belajar
>75%. Siswa menunjukkan perilaku yang lebih baik dan mampu mencapai
aspek-aspek keterampilan PBL setelah diterapkannya pembelajaran model PBL
pada materi pencemaran lingkungan. Siswa juga memberikan tanggapan yang
baik terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL.
5.2 Saran
(1) Pelaksanaan pembelajaran model PBL hendaknya dipersiapkan dengan
matang dan mempertimbangkan karakteristik siswa serta materi
pembelajaran agar peningkatan hasil belajar siswa dapat dicapai lebih baik.
(2) Pelaksanaan kegiatan proyek yang dilakukan siswa perlu mendapatkan
bimbingan yang baik dari guru agar proses pelaksanaan dapat berjalan
lancar sesuai waktu yang direncanakan.
40
DAFTAR PUSTAKA
Annas K. 2010. Pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap
keterampilan berpikir kritis dan sikap terkait sains siswa SMP (studi
eksperimen di SMP Negeri 4 Singaraja). e-Journal Pendidikan dan
Pengajaran Universitas Pendidikan Ganesha (2): 1-15.
Anwar Y. 2007. Pengaruh pendekatan konstruktivisme terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas I SMA Srijaya Negara Palembang. Jurnal Ilmu
Pendidikan dan Kajian Pengajaran Universitas PGRI Palembang 3 (2):
1-6.
Arikunto S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bas G. 2011. Investigating the effects of project-based learning on students’
academic achievement and attitudes towards english lesson. Tojned: The
Online Journal of New Horizons in Education 1 (4): 1-15.
Buck Institute of Education. What is Project Based Learning. Online at
http://bie.org/about/what_pbl pada 5 Desember 2014.
Despoina S & M Aikaterini. 2015. Project based learning: effects on knowledge
and skills acquisition. International Journal of Research (IJR) Volume 2
Issue 06: 148-158 http://internationaljournal-ofresearch.org
Filippatou D & S Kaldi. 2010. The effectiveness of project-based learning on
pupils with learning difficulties regarding academic performance, group
work and motivation. International Journal of Special Education 25 (1)
University of Thessaly: 17-26.
Fortuna IKAD, N Dantes & Sariyasa. 2014. Pengaruh strategi react terhadap hasil
belajar matematika ditinjau dari aktivitas belajar siswa kelas V SD. e-
Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Pendidikan Dasar (4): 1-12.
Global SchoolNet. Introduction to Networked Project-Based Learning. Online at
http://www.gsn.org/web/pbl/whatis.htm pada 19 Maret 2015.
Gultekin M. 2005. The effect of project based learning on learning outcomes in
the 5th grade social studies coursein primary education. Journal of
Educational Sciences: Theory & Practice 5 (2): 548–560.
Krajcik J, PC Blumenfeld, RW Marx, KM Bass & J Fredricks. 1998. Inquiry in
project-based science classroom: Initial attempts by middle school
students. The Journal of The Learning Sciences 7 (3 & 4): 313-350.
41
41
Mahanal S, E Darmawan, AD Corebima & S Zubaidah. 2007. Pengaruh
pembelajaran project based learning (PjBL) pada materi ekosistem
terhadap sikap dan hasil belajar siswa SMAN 2 Malang. Makalah
Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Lingkungan Hidup dan
Interkonferensi BKPSL. Universitas Negeri Malang.
Mulyasa. 2004. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nuraeni N, E Fitrajaya & W Setiawan. 2011. Efektivitas Penerapan Model
Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam
Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Artikel Ilmiah
FMIPA UPI.
Nurhadi & AG Senduk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya
dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Patton A. 2012. The Teacher’s Guide to Project Based Learning. Hamly
Foundation Brighouse London School: London.
Purworini SE. 2009. Pembelajaran berbasis proyek sebagai upaya
mengembangkan habit of mind studi kasus di SMP Nasional KPS
Balikpapan. Online at http://www.lubisgrafura.wordpress.com pada 19
Oktober 2015.
Ramadhani T. 2009. Komponen Pembentukan Sikap Belajar Siswa. Online at
https://tarmizi.wordpress.com/2009/03/08/komponen-pembentukan-
sikap-belajar-siswa/ pada 5 Januari 2016.
Rifa’i A & CT Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: Unnes Press.
Rybczynski SM & EE Schussler. 2013. Effects of instructional model on student
attitude in an introductory biology laboratory. International Journal for
the Scholarship of Teaching and Learning: Vol. 7 (2): 1-21.
Sabatina D. 2014. Pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar ditinjau dari
kemampuan komunikasi matematika pada siswa kelas VIII semester
genap SMP Negeri 2 Banyudono. Jurnal Publikasi Seminar Nasional
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Shadaika M, M Ramli & Nurmiyati. 2015. Pengaruh model PBL berbasis potensi
makroalga daerah pesisir terhadap kemampuan berpikir kritis siswa di
SMA N 1 Tanjungsari Gunungkidul DIY. Jurnal Publikasi Seminar
Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam. FKIP
Universitas Sebelas Maret: 283-288.
42
42
Stewart John & G Stewart. 2010. Correcting the normalized gain for guessing.
Journal of The Physics Teacher 48: 194. Published by the American
Association of Physics Teachers. Online at http://dx.doi.org/10.1119/
1.3317458 pada 28 Oktober 2015.
Sudijono A. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sudjana N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukanti. 2011. Penilaian afektif dalam pembelajaran akuntansi. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia Vol. IX (1): 74-82.
Thomas JW. 2000. A review of research on project-based learning. San Rafael
California: Autodesk.
Touimi YB, N Faddouli, S Bennani & MK Idrissi. 2013. Peer assessment in the
context of project-based learning online. International Scholarly and
Scientific Research & Innovation 7 (1): 493-496.
43
43
Lampiran 1
DATA NILAI MID SEMESTER GENAP IPA BIOLOGI
SISWA KELAS VII SMP N 2 WELAHAN 2014/2015
No Kelas
VII A VII B VII C VII D VII E VII F
1 77 74 72 72 81 82
2 75 81 76 70 73 74
3 76 77 66 79 83 72
4 80 68 69 70 68 77
5 69 77 71 84 68 78
6 73 72 69 79 70 80
7 68 79 66 82 79 85
8 74 80 70 67 70 76
9 68 72 71 75 71 72
10 76 82 69 75 77 82
11 76 81 73 74 71 76
12 77 80 68 83 78 70
13 73 76 73 76 77 71
14 71 77 76 81 71 77
15 70 75 69 72 79 76
16 78 79 70 75 75 74
17 74 74 69 68 74 79
18 78 71 73 67 73 80
19 71 78 71 77 74 76
20 70 78 76 76 70 81
21 71 80 71 78 83 70
22 77 68 68 82 78 76
23 80 81 66 75 79 77
24 76 78 77 76 68 74
25 69 73 73 74 70 74
26 73 77 76 78 70 79
27 77 71 77 73 81 80
28 71 70 71 77 72 77
29 82 83 69 75 78 80
30 75 70 80 84 75 65
31 79 76 69 74 80 76
32 82 74 76 77 75 77
33 69 68 72 72 72 72
34 73 80 80 82 82 84
35 68 72 72 72 72 72
36 74 72 68 68 68 68
44
44
No Kelas
VII A VII B VII C VII D VII E VII F
37 68 69 81 81 81 81
38 76 72 69 71 71 71
39 76 81 72 72 72 72
n 39 39 39 39 39 39
Rata-rata 74.10 75.54 71.90 75.46 74.59 75.97
Nilai max 82 83 81 84 83 85
Nilai min 68 68 66 67 68 65
Si2 16.04 19.47 15.36 22.26 21.51 20.03
Si 4.01 4.41 3.92 4.72 4.64 4.48
log n 1.59 1.59 1.59 1.59 1.59 1.59
Khitung 6.25 6.25 6.25 6.25 6.25 6.25
rentang 14 15 15 17 15 20
Panjang
kelas 2.24 2.40 2.40 2.72 2.40 3.20
45
45
Lampiran 2
UJI NORMALITAS POPULASI
KELAS VII A
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika X2 hitung < X
2 tabel
Pengujian hipotesis:
Nilai maksimal = 82 panjang kelas = 3
Nilai minimal = 68 rata-rata (x) = 74,10
Rentang = 14 s = 4,01
Banyak kelas = 6 n = 39
No.
kelas
Kelas
interval
Batas
kelas Oi
Z-
score [Z-
score]
Peluang
Untuk
Z
Luas
Kelas
untuk Z Ei
1 68 – 70 67.5 9 -1.65 1.65 0.45 0.13 5.25 2.68
2 71 – 73 70.5 8 -0.90 0.90 0.32 0.26 9.98 0.39
3 74 – 76 73.5 11 -0.15 0.15 0.06 0.17 6.45 3.20
4 77 – 79 76.5 7 0.60 0.60 0.22 0.19 7.25 0.01
5 80 – 82 79.5 4 1.35 1.35 0.41 0.07 2.76 0.55
6 83 – 85 82.5 0 2.10 2.10 0.48 0.48 18.80
86 – 88
X2 = 6.84
Pada a = 5% dengan dk = 6-3 = 3 diperoleh X2 tabel = 7,81
Karena X2
hitung<X2
tabel, maka data kelas VII A berdistribusi normal.
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
( )å=
-=c
k
1i i
2ii2
E
EO
6,48 7,81
(Oi Ei)²
Ei
46
46
UJI NORMALITAS POPULASI
KELAS VII B
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika X2 hitung < X
2 tabel
Pengujian hipotesis:
Nilai maksimal = 83 panjang kelas = 3
Nilai minimal = 68 rata-rata (x) = 75,54
Rentang = 15 s = 4,41
Banyak kelas = 6 n = 39
No.
kelas
Kelas
interval
Batas
kelas Oi
Z-
score [Z-
score]
Peluang
Untuk
Z
Luas
Kelas
untuk Z Ei
1 68 – 70 67.5 6 -1.82 1.82 0.47 0.09 3.61 1.59
2 71 – 73 70.5 8 -1.14 1.14 0.37 0.20 7.62 0.02
3 74 – 76 73.5 6 -0.46 0.46 0.18 0.09 3.58 1.64
4 77 – 79 76.5 9 0.22 0.22 0.09 0.23 8.94 0.00
5 80 – 82 79.5 9 0.90 0.90 0.32 0.13 4.97 3.28
6 83 – 85 82.5 1 1.58 1.58 0.44 0.05 1.77 0.33
86 – 88 85.5 0 2.26 2.26 0.49 0.49
X2 = 6.86
Pada a = 5% dengan dk = 6-3 = 3 diperoleh X2 tabel = 7,81
Karena X2
hitung<X2
tabel, maka data kelas VII B berdistribusi normal.
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
( )å=
-=c
k
1i i
2ii2
E
EO
6,86 7,81
(Oi Ei)²
Ei
47
47
UJI NORMALITAS POPULASI
KELAS VII C
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika X2 hitung < X
2 tabel
Pengujian hipotesis:
Nilai maksimal = 81 panjang kelas = 3
Nilai minimal = 66 rata-rata (x) = 71,9
Rentang = 15 s = 3,92
Banyak kelas = 6 n = 39
No.
kelas
Kelas
interval
Batas
kelas Oi
Z-
score [Z-
score]
Peluang
Untuk
Z
Luas
Kelas
untuk Z Ei
1 66 – 68 65.5 6 -1.63 1.63 0.45 0.14 5.53 65.5
2 69 – 71 68.5 15 -0.87 0.87 0.31 0.27 10.40 68.5
3 72 – 74 71.5 8 -0.10 0.10 0.04 0.21 8.05 71.5
4 75 – 77 74.5 7 0.66 0.66 0.25 0.18 6.90 74.5
5 78 – 80 77.5 2 1.43 1.43 0.42 0.06 2.43 77.5
6 81 – 83 80.5 1 2.20 2.20 0.49 0.01 0.49 80.5
84 – 86 83.5 0 2.96 2.96 0.50 0.50
X2 = 2.69
Pada a = 5% dengan dk = 6-3 = 3 diperoleh X2 tabel = 7,81
Karena X2
hitung<X2
tabel, maka data kelas VII C berdistribusi normal.
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
( )å=
-=c
k
1i i
2ii2
E
EO
2,69 7,81
(Oi Ei)²
Ei
48
48
UJI NORMALITAS POPULASI
KELAS VII D
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika X2 hitung < X
2 tabel
Pengujian hipotesis:
Nilai maksimal = 84 panjang kelas = 3
Nilai minimal = 67 rata-rata (x) = 75,46
Rentang = 17 s = 4,72
Banyak kelas = 6 n = 39
No.
kelas
Kelas
interval
Batas
kelas Oi
Z-
score [Z-
score]
Peluang
Untuk
Z
Luas
Kelas
untuk Z Ei
1 67 – 69 66.5 4 -1.90 1.90 0.47 0.07 2.90 0.41
2 70 – 72 69.5 8 -1.26 1.26 0.40 0.16 6.31 0.45
3 73 – 75 72.5 9 -0.63 0.63 0.23 0.23 9.04 0.00
4 76 – 78 75.5 8 0.01 0.01 0.00 0.24 9.24 0.17
5 79 – 81 78.5 4 0.64 0.64 0.24 0.16 6.22 0.79
6 82 – 84 81.5 6 1.28 1.28 0.40 0.07 2.83 3.55
85 – 87 84.5 0 1.92 1.92 0.47 0.47
X2 = 5.37
Pada a = 5% dengan dk = 6-3 = 3 diperoleh X2 tabel = 7,81
Karena X2
hitung<X2
tabel, maka data kelas VII D berdistribusi normal.
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
( )å=
-=c
k
1i i
2ii2
E
EO
5,37 7,81
(Oi Ei)²
Ei
49
49
UJI NORMALITAS POPULASI
KELAS VII E
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika X2 hitung < X
2 tabel
Pengujian hipotesis:
Nilai maksimal = 83 panjang kelas = 3
Nilai minimal = 68 rata-rata (x) = 74,59
Rentang = 15 s = 4,64
Banyak kelas = 6 n = 39
No.
kelas
Kelas
interval
Batas
kelas Oi
Z-
score [Z-
score]
Peluang
Untuk
Z
Luas
Kelas
untuk Z Ei
1 68 – 70 67.5 9 -1.53 1.53 0.44 0.13 4.90 3.42
2 71 – 73 70.5 10 -0.88 0.88 0.31 0.22 8.51 0.26
3 74 – 76 73.5 5 -0.23 0.23 0.09 0.07 2.61 2.19
4 77 – 79 76.5 8 0.41 0.41 0.16 0.20 7.62 0.02
5 80 – 82 79.5 5 1.06 1.06 0.36 0.10 3.93 0.29
6 83 – 85 82.5 2 1.71 1.71 0.46 0.03 1.35 0.31
86 – 88 85.5 0 2.35 2.35 0.49 0.49
X2 = 6.49
Pada a = 5% dengan dk = 6-3 = 3 diperoleh X2 tabel = 7,81
Karena X2
hitung<X2
tabel, maka data kelas VII E berdistribusi normal.
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
( )å=
-=c
k
1i i
2ii2
E
EO
6,49 7,81
(Oi Ei)²
Ei
50
50
UJI NORMALITAS POPULASI
KELAS VII F
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika X2 hitung < X
2 tabel
Pengujian hipotesis:
Nilai maksimal = 85 panjang kelas = 4
Nilai minimal = 65 rata-rata (x) = 75,97
Rentang = 20 s = 4,48
Banyak kelas = 6 n = 39
No.
kelas
Kelas
interval
Batas
kelas Oi
Z-
score [Z-
score]
Peluang
Untuk
Z
Luas
Kelas
untuk Z Ei
1 65 – 68 64.5 2 -2.56 2.56 0.50 0.04 1.65 0.07
2 69 – 72 68.5 9 -1.67 1.67 0.45 0.17 6.68 0.80
3 73 – 76 72.5 10 -0.78 0.78 0.28 0.23 9.15 0.08
4 77 – 80 76.5 12 0.12 0.12 0.05 0.30 11.60 0.01
5 81 – 84 80.5 5 1.01 1.01 0.34 0.13 4.97 0.00
6 85 – 88 84.5 1 1.91 1.91 0.47 0.03 1.01 0.00
89 – 92 88.5 0 2.80 2.80 0.50 0.50 19.40
X2 = 0.97
Pada a = 5% dengan dk = 6-3 = 3 diperoleh X2 tabel = 7,81
Karena X2
hitung<X2
tabel, maka data kelas VII F berdistribusi normal.
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
( )å=
-=c
k
1i i
2ii2
E
EO
0,97 7,81
(Oi Ei)²
Ei
51
51
Lampiran 3
UJI HOMOGENITAS POPULASI
Hipotesis:
Ho : =
Ha : tIdak semua sama, untuk i= 1, 2, 3, 4, 5, 6
Kriteria:
Ho diterima jika X2 hitung<X
2(1- ) (k-1)
Pengujian hipotesis:
Kelas ni dk=ni-1 Si2 (dk)Si
2 log Si
2 (dk) log Si
2
VII A 39 38 16.04 609.59 1.21 45.80
VII B 39 38 19.47 739.69 1.29 48.99
VII C 39 38 15.36 583.59 1.19 45.08
VII D 39 38 22.26 845.69 1.35 51.20
VII E 39 38 21.51 817.44 1.33 50.64
VII F 39 38 20.03 760.97 1.30 49.46
∑ 234 228 114.66 4356.97 7.66 291.18
Varians gabungan dari populasi adalah:
∑( )
∑( )
Log S2 = 1,28
Harga satuan B yaitu
B = (Log S2)∑( ) = 1,28 x 228 = 292,12
X2 = (Ln 10){B - ∑( )log Si
2}
= 2,30 x (292,12 – 291,18)
= 2,18
Untuk a= 5% dengan dk = k-1 = 6-1 = 5 diperoleh X2 tabel = 11.070
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho
X2(1- 𝜎) (k-1)
2,18 11,07
52
52
Karena X2hitung < X
2 tabel, maka populasi mempunyai varians yang sama
(homogen).
53
53
Lampiran 4
DAFTAR SISWA KELAS SAMPEL PENELITIAN
SMP NEGERI 2 WELAHAN TAHUN AJARAN 2014/2015
No. Kelas VII-E Kelas VII-F
Nama Kode Nama Kode
1 Abdul Manaf UE-1 Ahmad Alza Sahir UF-1
2 Addin N. Handayani UE-2 A. Safa'atur Rahman UF-2
3 Agus Miftakhul H. UE-3 A. Yahya Sonal Wafa UF-3
4 A. Luki Ariya N. UE-4 A. Rizzal Muta'ajjib UF-4
5 A. Romadhon UE-5 Angger Bayu F. UF-5
6 Alfiya Ulfa UE-6 Aris Saputra UF-6
7 Andi Susilo UE-7 Ariyanto UF-7
8 Andre AgustiawanY. UE-8 Bella Dwi Puji A. UF-8
9 Anzar Dzikrul W. UE-9 Catur Ridho S. UF-9
10 Della Noor Aini UE-10 Dian Safitri UF-10
11 Devi Fitria N. UE-11 Dwi Puspitasari UF-11
12 Dewi Ayu Puji L. UE-12 Ema Shofia S. UF-12
13 Doni Setiawan S. UE-13 Endang Tri W. UF-13
14 Eka Linia A. UE-14 Fadel Muhammad R. UF-14
15 Elfan Handi A. UE-15 Fatkhan UF-15
16 Eni Nur F. UE-16 Fika Annis F. UF-16
17 Hendri Prihatmaji UE-17 Hadi Prasetyo A. UF-17
18 Isron UE-18 Irfan Adi P. UF-18
19 Khoirul Anam UE-19 Ismi Ummah UF-19
20 Mohammad David A. UE-20 Ita Indriani M. UF-20
21 M. Abdul Azis UE-21 M. Ulil Albab UF-21
22 M. Ilham Syaiful H. UE-22 M. Adji Pangestu UF-22
23 M. Manarus Shofa UE-23 M. Miftahul Khoir UF-23
24 M. Nurul Huda UE-24 M. Niamul Mujib UF-24
25 M. Sofyan Amirudin UE-25 M. Ridlwan UF-25
26 M. Solikhin UE-26 M. Yusuf Bintang A UF-26
27 M. Syukron Amin UE-27 Nailatas Suffa UF-27
28 Nofi Safitri UE-28 Nur Andini Rahma UF-28
29 Nor Kholifatun N. UE-29 Rahma Muzdalifah UF-29
30 Nur Alifa K. UE-30 Risya Amalia UF-30
31 Nur Triyoso UE-31 Roikhanatus Saidah UF-31
32 Pipit Kartika W. UE-32 Sajiwo Maulana S. UF-32
33 Poppy Risca D. UE-33 Siti Nur K. UF-33
34 Rheza Safitri UE-34 Sutrisno UF-34
35 Rizki Ahmad H. UE-35 Syamsul Ma'arif UF-35
36 Satrio Dwi K. UE-36 Ulil Ubaidillah A.H. UF-36
37 Siti Alfiatur R. UE-37 Vika Muhimmatul A. UF-37
38 Yuice Kumala S. UE-38 Wahid Bahridin UF-38
39 Zuliyana UE-39 Zaroh Chusnah UF-39
54
Lampiran 5
SILABUS
Sekolah : SMP Negeri 2 Welahan
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/semester : VII/2
Alokasi waktu : 6 jam pelajaran (3 kali pertemuan)
Standar Kompetensi : 7. memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Kompetensi
Dasar
Materi
pokok
Kegiatan
pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber
belajar Karakter
7.4Mengaplikasi-
kan peran
manusia
dalam
pengelolaan
lingkungan
untuk
mengatasi
pencemaran
dan
kerusakan
lingkungan
Pencemaran
dan
kerusakan
lingkungan
hubungan-
nya dengan
aktivitas
manusia
Siswa dalam
kelompok:
1. berdiskusi
mengidentifikasi
aktivitas manusia
yang berdampak
negatif pada
lingkungan
2. melakukan
pengamatan di
lingkungan sekitar
sekolah dan
tempat tinggal
untuk mengenal
jenis-jenis limbah
3. melakukan diskusi
mengklasifikasika
n jenis-jenis
Proses:
1. Siswa dapat mengidentifikasi
aktivitas manusia yang
berdampak negatif terhadap
lingkungan
2. Siswa dapat menganalisis jenis-
jenis bahan pencemar yang
terdapat di lingkungan sekitar
sekolah dan tempat tinggal
3. Siswa dapat mengklasifikasikan
jenis-jenis limbah dan cara
mendaur ulang
Kognitif:
1. Siswa mampu memahami konsep
pencemaran lingkungan
2. Siswa dapat mengetahui jenis-
jenis pencemaran lingkungan
Kognitif:
- Tes (soal
pilihan
ganda)
- Portofolio
(hasil
jawaban
lembar
diskusi
siswa dan
poster)
Afektif:
Non tes
(lembar angket
kuesioner)
3 x 2 JP
Buku teks
pelajaran
biologi
Lingku-
ngan
sekolah
dan
tempat
tinggal
siswa
Bekerja
sama,
kreativitas,
inovasi,
bekerja
keras dan
percaya
diri
55
limbah dan cara
mendaur ulang
limbah
4. membuat produk
daur ulang dengan
bahan baku limbah
anorganik dan
mempresentasikan
nya
3. Siswa dapat memahami cara
mendaur ulang limbah
berdasarkan jenis limbahnya
4. Siswa dapat mengetahui upaya
pencegahan pencemaran
lingkungan
Afektif:
Siswa menunjukkan adanya sikap
positif dalam aktivitas pembelajaran
Psikomotor:
Siswa dapat mempresentasikan
hasil diskusi dan produk daur ulang
limbah
Produk:
Siswa dapat membuat produk daur
ulang limbah dari bahan baku
limbah anorganik
Psikomotor:
Non tes
(lembar
observasi
kegiatan
presentasi)
Mengetahui, Jepara, ....... Mei 2015
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Hadi Subeno, S. Pd Nur Khoiriyah
NIP. 19620906 198302 1 003 4401409058
56
56
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP Negeri 2 Welahan
Kelas / Semester : VII/ 2
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Alokasi Waktu : 3x2x40 menit (3 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
B. Kompetensi Dasar
7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk
mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan
C. Indikator Pembelajaran 1. Proses
a. Siswa dapat mengidentifikasi aktivitas manusia yang berdampak negatif
terhadap lingkungan
b. Siswa dapat menganalisis jenis-jenis bahan pencemar yang terdapat di
lingkungan sekitar sekolah dan tempat tinggal
c. Siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis limbah dan cara mendaur
ulang
2. Kognitif
a. Siswa mampu memahami konsep pencemaran lingkungan
b. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis pencemaran lingkungan
c. Siswa dapat memahami cara mendaur ulang limbah berdasarkan jenis
limbahnya
d. Siswa dapat mengetahui upaya pencegahan pencemaran lingkungan
3. Produk
Siswa dapat membuat produk daur ulang limbah dari bahan baku limbah
anorganik
4. Afektif
Siswa menunjukkan adanya sikap positif dalam aktivitas pembelajaran
5. Psikomotorik
Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi dan produk daur ulang limbah
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengetahui aktivitas-aktivitas manusia yang berdampak negatif
pada lingkungan
2. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis bahan pencemar yang ada di lingkungan
sekitar
3. Siswa dapat memahami jenis-jenis limbah
4. Siswa dapat mengetahui cara pengolahan limbah
5. Siswa dapat memahami upaya-upaya yang dapat mencegah atau mengurangi
pencemaran lingkungan
57
57
E. Materi Pembelajaran
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan.
Polutan adalah zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat
mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup.
Sifat Polutan:
1. Merusak untuk sementara dan setelah bereaksi dengan lingkungan,
zatnya tidak merusak lagi.
2. Merusak setelah jangka waktu tertentu, misalnya logam berat (Pb dan
Hg).
Syarat suatu zat dikatakan sebagai polutan yaitu:
Jumlahnya melebihi batas normal, berada pada waktu dan tempat yang
tidak semestinya, mengganggu kesehatan dan bisa menimbulkan penyakit.
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi karena masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia
atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya.
Tabel 1. Bahan-bahan pencemar udara
No Bahan Pencemar Keterangan
1. CO
(Karbonmonoksida) Timbul dari proses pembakaran yang tidak
sempurna
Tidak berbau, tidak berasa,dan tidak stabil
Lebih mudah berikatan dengan Hb
2. CO2
(Karbondioksida) Hasil pembakaran bahan bakar fosil, kebakaran
hutan
Salah satu gas yang dapat menyebabkan terjadinya
pemanasan global.
3 NO (Nitrogen
Oksida)
NO2 (Nitrogen
Dioksida)
SO (Sulfur Oksida)
SO2 (Sulfur
Dioksida)
Gas-gas ini bila bereaksi dengan air hujan dapat
mengakibatkan terjadinya hujan asam
Hujan asam menyebabkan tumbuhan dapat mati,
barang-barang dari besi dan logam mudah
berkarat, serta bangunan seperti candi dan
jembatan mudah rusak
4 CFC(Chloro Fluoro
Carbon) Terdapat pada pendingin AC, kulkas, dispenser,
kosmetik, bahan penyemprot (parfum dan
hairspray)
Dapat bereaksi dengan ozon membentuk lubang
pada atmosfer
Dampak Pencemaran Udara
a. Penipisan lapisan atmosfer
58
58
b. Pemanasan global
c. Penyakit pernapasan
d. Penurunan IQ (tingkat kecerdasan) anak
e. Stres dan penurunan tingkat produktivitas
2. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan
air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Dampak Pencemaran Air
Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat memberikan dampak
negatif terhadap lingkungan dan makhluk hidup di dalamnya diantaranya
yaitu:
1) Penurunan kualitas lingkungan
2) Gangguan kesehatan akibat jamur, virus, bakteri maupun
mikroorganisme lainnya
3) Mengganggu pemandangan (bau dan keruh airnya)
4) Mempercepat proses kerusakan benda, seperti perkaratan pada besi
akibat adanya gas H2S
Tabel 2. Bahan pencemar air
No Nama Bahan
Pencemar
Contoh Keterangan
A. Mengakibatkan Gangguan Kesehatan
1. Infectious
agent
Bakteri, virus,
dan parasit Bahan pencemar yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan
manusia (penyakit)
Berupa bakteri patogen
Keberadaan bakteri patogen dapat
dideteksi dengan bakteri Escherichia
coli
2. Zat kimia
organik
Pestisida,
plastik,
minyak,
bensin,
detergen
Zat kimia organik yang dimaksud
adalah yang mempunyai toksisitas yang
tinggi yang apabila berkontaminasi
dengan air dapat mengganggu kesehatan
manusia dan keseimbangan ekosistem
dalam perairan
3. Pencemar
anorganik
Asam, basa,
dan logam Bahan pencemar yang dalam kadar
relatif kecil sudah dapat menyebabkan
pencemaran
Asam dan basa dapat menyebabkan
perubahan pH air yang dapat
mengganggu kehidupan dalam air
4. Zat radioaktif Thorium,
uranium,
cesium,
iodine, dan
radon
Pengaruh radioaktif ini dapat
mengakibatkan gangguan pada proses
pembelahan sel, rusaknya kromosom,
dan lebih jauh dalam waktu yang lama
dapat terjadi kerusakan sistem
59
59
reproduksi dan sel tubuh.
B. Mengakibatkan Gangguan Ekosistem
1. Sedimen Tanah dan
lumpur Sedimen menimbulkan pendangkalan
air sungai
Menyebabkan kekeruhan air
2. Nutrisi (unsur
hara)
Nitrat, fosfat,
dan amonium Dapat menyebabkan terjadinya
Eutrofikasi (peningkatan produktivitas
primer yang ditimbulkan oleh adanya
air dengan unsur hara yang dibutuhkan
tumbuhan)
3. Zat-zat
pengikat
oksigen
Pupuk
kandang dan
residu
tumbuhan
Masuknya sisa makanan atau bahan
organik lain meningkatkan jumlah
organisme dalam perairan
Parameter dalam Air Limbah 1. Biochemichal Oxygen Demand (BOD)
Biochemical Oxygen Demand merupakan banyaknya oksigen dalam
mg/l yang diperlukan oleh mikroba untuk menguraikan bahan organik
pada suhu 20 °C selama lima hari. Kadar oksigen terlarut dalam air
alami berkisar antara 5–7 ppm. Satu ppm adalah 1 mg oksigen yang
terlarut dalam 1 liter air.
2. ChemicalOxygen Demand (COD)
Chemical Oxygen Demand menunjukkan total jumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk proses oksidasi bahan organik secara kimiawi baik
yang biodegradable maupun yang nonbiodegradable.
3. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen = DO)
Dissolved Oxygen menunjukkan jumlah kandungan oksigen di dalam
air yang diukur dalam 1 mg/1 lt. DO dapat digunakan sebagai indikasi
seberapa besar jumlah pengotoran limbah. Semakin tinggi oksigen
terlarut, semakin kecil tingkat pencemarannya.
4. Kekeruhan (Turbidity)
Kekeruhan air dapat diukur dengan menggunakan efek cahaya.
Kekeruhan air disebabkan oleh tercampurnya air dengan bahan
organik di dalam air
5. pH air
pH air alami berkisar antara 6,5–8,5. Pencemaran air dapat
menyebabkan naik atau turunnya pH air. Setiap kenaikan 1 angka
pada skala pH menunjukkan kenaikan kebasaan 10 kali. Setiap
penurunan 1 angka pada skala pH menunjukkan penurunan keasaman
10 kali.
6. Indikator Biologi
Beberapa makhluk hidup atau mikroorganisme dapat dijadikan
indikator untuk mengetahui ada tidaknya pencemaran di perairan.
Misalnya cacing Planaria sp. mudah dijumpai di lingkungan perairan
yang belum tercemar. Contoh lainnya yaitu Tubifex sp., serangga air,
ganggang, bentos, dan mikroinvertebrata.
3. Pencemaran Tanah
60
60
Pencemaran tanah merupakan pencemaran yang disebabkan oleh
masuknya polutan yang berupa zat cair (hujan asam atau hujan yang sudah
mengandung bahan pencemar) atau zat padat (plastik, kaleng, kaca) ke dalam
tanah.
Berikut ini adalah cara memulihkan tanah yang terkontaminasi oleh bahan
kimia dengan menggunakan metode:
a) Penyimpanan, yaitu tanah yang terkontaminasi digali dan dibawa ke gudang
penyimpanan untuk disimpan sementara sampai ditemukan cara mengolah
yang tepat.
b) Teknik insitu, yaitu pengolahan tanah terkontaminasi di tempat dengan
konversi biologi dan kimia, pemisahan daerah terkontaminasi agar tidak
mencemari lingkungan lainnya.
c) Teknik exsitu, yaitu pengolahan tanah terkontaminasi digali dan diolah di suatu
unit pengolahan. Pengolahan yang dapat dilakukan antara lain:
- memisahkan bahan pencemar dengan tanah
- penguraian kontaminan dengan mikroba
- pemanfaatan energi panas yang dapat menguapkan kontaminan dari tanah
ekstraksi kontaminan dari tanah
4. Pencemaran Suara
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha atau
kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan (di atas 50 dB).
Jenis-jenis kebisingan ada empat macam, yaitu:
a) kebisingan yang terus-menerus dengan jangkauan frekuensi yang
sempit, misalnya, mesin gergaji;
b) kebisingan yang terputus-putus, misalnya, suara arus lalu lintas atau
pesawat terbang;
c) kebisingan impulsif, misalnya, tembakan, bom, atau suara ledakan;
d) kebisingan impulsif berulang, misalnya, suara mesin tempa.
Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)
Suara bising dapat menyebabkan terganggunya pendengaran manusia.
Dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh
kita, misalnya, pusing, mual, jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku,
tuli, dan naiknya tekanan darah bahkan sampai meninggal dunia.
Klasifikasi Limbah
Limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses
produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan, dan sebagainya.
Karakteristik limbah adalah sebagai berikut:
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)
1) Berdasarkan Jenis Senyawa
a. Limbah Organik
Limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik
aerob atau anaerob.
Mudah membusuk dan mudah diuraikan melalui proses yang alami.
61
61
Mempunyai sifat kimia yang stabil, sehingga zat tersebut akan mengendap
ke dalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan
mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya.
Contoh: kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, kertas, dan sisa tumbuhan
mati
b. Limbah Anorganik
Limbah ini tidak dapat diuraikan oleh organisme detrivor atau dapat
diuraikan tetapi dalam jangka waktu yang lama.
Limbah ini tidak dapat membusuk.
Contoh : plastik, logam, dan kaca
2) Berdasarkan Wujud
a. Limbah Cair
Segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan bahan
buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air
Limbah cair domestik: limbah cair hasil buangan dari rumah tangga,
bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis.
Limbah cair industri: contoh sisa pewarnaan kain, sisa pembuatan tahu.
Rembesan dan luapan: limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang
memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam
tanah atau luapan dari permukaan.
Air hujan: limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan
tanah.
b. Limbah Padat
Limbah yang terbanyak di lingkungan.
Biasanya disebut sebagai sampah.
Klasifikasi sampah:
1. Sampah organik mudah busuk (garbage): limbah semi padat, berupa bahan-
bahan organik yang mudah busuk
2. Sampah organik dan anorganik tak membusuk (rubbish): sulit terurai
organisme, sehingga sulit membusuk. Contoh: kaca, plastik, kertas, dan
logam.
3. Sampah abu (ashes): hasil pembakaran
4. Sampah bangkai binatang (dead animal)
5. Sampah sapuan (street sweeping): hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai
sampah yang tersebar di jalanan
6. Sampah industri (industrial waste): semua limbah padat buangan industry
c. Limbah Gas
Terdiri dari berbagai macam senyawa kimia, misalnya karbon monoksida
(CO), karbon dioksida (CO2), Nitrogen oksida (NOx), Sulfur dioksida (SO2),
asam klorida (HCl), Amonia (NH3), Metan (CH4), Klorin (Cl2).
Limbah gas yang dibuang ke udara biasanya mengandung partikel-partikel
bahan padatan yang disebut materi Partikulat.
3) Berdasarkan Sumber
a. Limbah Alam: Limbah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami.
b. Limbah Manusia: Hasil-hasil pencernaan manusia
c. Limbah Konsumsi: Limbah yang dihasilkan akibat penggunaan barang
62
62
d. Limbah Nuklir : hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium
dan thorium
e. Limbah Industri : buangan hasil proses industri
f. Limbah Pertambangan : berasal dari kegiatan pertambangan
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) merupakan limbah yang
mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik
langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan
hidup atau membahayakan kesehatan manusia.
Karakteristik limbah B3 diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mudah meledak
2. Mudah terbakar
3. Bersifat reaktif
4. Beracun
5. Menyebabkan infeksi
6. Bersifat korosif
Contoh: tumpahan minyak di laut, limbah laboratorium, oli bekas kapal yang
memerlukan penanganan dan pengolahan khusus.
Pengurangan Limbah
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani limbah yang
jumlahnya semakin hari semakin banyak seiring dengan semakin banyaknya
kebutuhan manusia. Berdasarkan prinsip ekologi, ada beberapa cara menangani
limbah yang dikenal dengan istilah 4R.
1. Recycle (Pendaurulangan)
- Limbah organik dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk meningkatkan
produksi pertanian. Contohnya adalah limbah kotoran ternak dan sisa-sisa
tumbuhan dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos. Kompos sebagai
pupuk organik memiliki banyak kelebihan, diantaranya yaitu: mampu
mengembalikan unsur hara tanah, memperbaiki struktur tanah, dan
memperbaiki kehidupan mikroorganisme dalam tanah. Selain itu, limbah
organik dapat pula dimanfaatkan untuk membuat pestisida organik.
- Limbah anorganik seperti plastik, kaleng, potongan kayu dapat
dimanfaatkan lebih lanjut menjadi produk baru seperti tas plastik, tempat
menanam bibit tanaman (polibag), tabungan, mainan kayu dan macam-
macam kerajinan. Selain dapat mengurangi jumlah sampah, mendaur-
ulang limbah anorganik juga dapat meningkatkan kreativitas untuk
membuat produk-produk lainnya.
2. Reuse (Penggunaan Kembali)
Reuse adalah upaya penggunaan kembali sampah anorganik yang tidak bisa
diuraikan oleh mikroba. Contohnya yaitu botol bekas sirup dapat
dimanfaatkan kembali sebagai tempat sirup atau air minum dengan dicuci dan
disterilkan dulu dengan air panas sebelum digunakan kembali.
3. Reduce
Reduce adalah melakukan pengurangan atau penghematan bahan yang bisa
menyebabkan sampah. Sebagai contohnya saat berbelanja ke pasar sebisa
mungkin diupayakan membawa tas belanja, sehingga tidak perlu meminta
kantong plastik terus kepada setiap penjual yang kita kunjungi.
63
63
4. Repair
Repair adalah melakukan upaya pemeliharaan. Contohnya adalah membuang
sampah di tempat sampah dan membuang sesuai dengan pemisahan sampah
organik dan anorganik.
Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan
1. Melakukan reboisasi pada hutan-hutan gundul akibat penebangan liar.
2. Diadakan pengelompokan pembuangan sampah sesuai dengan jenisnya,
sehingga sampah organik, misalnya kertas atau sisa makanan dapat di daur
ulang menjadi kompos.
3. Pemberian penyuluhan kepada masyarakat oleh instansi terkait.
4. Melakukan pelestarian hutan, antara lain dengan perencanaan pengelolaan
hutan yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan pembuatan hutan lindung,
hutan produksi, hutan rekreasi, dan hutan perkebunan dalam rangga
pencegahan terjadinya erosi dan bahaya banjir serta pemeliharaan kesuburan
tanah.
5. Melakukan tindakan yang tegas terhadap perusakan lingkungan sesuai dengan
Undang-Undang No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Pengolahan Lingkungan Hidup.
6. Air sungai harus dijaga kebersihannya agar tidak tercemar, karena sungai
merupakan tempat hidup berbagai jenis ikan dan binatang air, disamping
untuk usaha perikanan, irigasi, dan sebagai sumber air bagi PAM (Perusahaan
Air Minum).
7. Pengurangan intensitas limbah rumah tangga dan pabrik-pabrik.
8. Mewajibkan semua industri untuk memiliki dan menggunakan alat
pengelolaan limbah cair (water treatment) sebelum membuang limbahnya
agar tidak mencemari air tanah, air sungai, air danau, dan air laut.
9. Pembatasan gas emisi dari kendaraan bermotor dan pabrik.
10. Menggunakan serta penerapan teknologi-teknologi baru yang lebih ramah
lingkungan.
F. Metode, pendekatan dan metode pembelajaran
Model : cooperative learning, project based learning
Pendekatan : ilmiah
Metode : penjelasan langsung, pengamatan, diskusi, tugas proyek
G. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan 1
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu Guru Siswa
Pendahu-
luan
1. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam
2. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin berdo’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
4. Apersepsi
Guru menunjukkan beberapa gambar
1. Siswa menjawab salam
2. Siswa menjawab
pertanyaan yang
diajukan oleh guru
10
menit
64
64
contoh peristiwa pencemaran
lingkungan kemudian bertanya,
“Apakah kalian pernah melihat atau
menjumpai fenomena ini di sekitar
tempat tinggal atau lingkungan
sekolah?”
Kemudian guru memberi pertanyaan
selanjutnya,
“Menurut kalian, Apakah peristiwa
tersebut berhubungan dengan aktivitas
manusia? apakah fenomena tersebut
dapat dihindari?”
Inti Eksplorasi 1. Guru memberi penjelasan materi
tentang pencemaran lingkungan
2. Guru membagi kelas menjadi 8
kelompok.
3. Guru membagikan lembar diskusi
pada masing-masing kelompok
4. Guru meminta siswa untuk membaca
dan memahami perintah dalam lembar
diskusi.
1. Siswa mendengarkan
penjelasan materi
2. Siswa membentuk
kelompok
3. Siswa membaca
perintah dan petunjuk
pada lembar diskusi
60
menit
Elaborasi
1. Guru memotivasi siswa untuk bekerja
sama menyelesaikan pertanyaan pada
lembar diskusi.
2. Guru membimbing siswa dalam
mengamati gambar peristiwa pada
lembar kerja diskusi, sehingga siswa
mampu mengetahui aktivitas manusia
yang berpengaruh terhadap
lingkungan, jenis-jenis pencemaran
serta jenis bahan pencemar.
3. Guru membimbing siswa mengaitkan
hasil pengamatan gambar peristiwa
mengenai keberadaan bahan pencemar
tersebut dengan dampaknya terhadap
lingkungan.
4. Guru meminta salah satu perwakilan
dari masing-masing kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya.
1. Siswa bekerja sama
melaksanakan perintah
dalam lembar diskusi
2. Siswa mengamati
gambar peristiwa yang
terdapat pada lembar
diskusi agar dapat
mengetahui aktivitas
manusia yang
berpengaruh terhadap
lingkungan, jenis-jenis
pencemaran dan jenis
bahan pencemarnya.
3. Siswa bertanya pada
guru apabila menemui
kesulitan dalam
mengerjakan lembar
diskusi
4. Siswa dalam tiap
kelompok berdiskusi
dan menganalisis
keterkaitan aktivitas
manusia dengan
pengaruhnya terhadap
lingkungan, jenis
pencemaran dan bahan
pencemar lingkungan
65
65
5. Salah satu siswa dari
masing-masing
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi dan siswa
lain mendengarkan
Konfirmasi
1. Guru memberikan informasi
pendukung berdasarkan hasil diskusi
dan memperbaiki miskonsepsi dari
penjelasan siswa untuk meningkatkan
pemahaman siswa
2. Guru memberi kesempatan pada siswa
untuk bertanya mengenai materi yang
dipelajari.
1. Siswa menyakan
kepada guru tentang
hal-hal yang belum
dipahami
Penutup 1. Guru membimbing siswa untuk
membuat kesimpulan dari
pembelajaran.
2. Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari selanjutnya.
3. Guru menutup pelajaran dengan
salam.
1. Siswa membuat
kesimpulan
2. Siswa menjawab salam
10
menit
Pertemuan 2
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu Guru Siswa
Pendahu-
luan
1. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin berdo’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
4. Apersepsi
“Saat istirahat kalian pergi ke kantin
untuk membeli makanan/jajan. Kalian
tahu bungkus apa saja yang dipakai?
Apa kalian tahu bagaimana proses
pembuatannya? Menurut kalian
bungkus itu bisa terurai/membusuk
tidak?”
(tahap penentuan pertanyaan
mendasar)
1. Siswa menjawab salam
2. Siswa menjawab
pertanyaan yang
diajukan guru
5 menit
Inti Eksplorasi
1. Guru menunjukkan beberapa contoh
bungkus makanan dan membimbing
siswa menjawab pertanyaan
sebelumnya dan menyampaikan
informasi bagaimana akibat
65
menit
66
66
penggunaan bungkus tersebut terhadap
lingkungan.
2. Guru membagi kelas menjadi 8
kelompok dan membagikan lembar
kerja siswa.
Elaborasi
1. Guru memberikan informasi tentang
jenis-jenis limbah berdasarkan
klasifikasinya sambil menunjukkan
beberapa contoh limbah.
2. Guru memotivasi siswa untuk bekerja
sama menyelesaikan tugas dalam
lembar diskusi.
Tugas 1 diskusi kelompok untuk
mengklasifikasikan jenis-jenis
limbah dan cara mendaur ulang
limbah.
Tugas 2 membuat produk daur
ulang limbah.
3. Guru membimbing siswa dalam
melakukan diskusi sehingga siswa
dapat mengklasifikasikan jenis-jenis
limbah dan menganalisis cara mendaur
ulang limbah tersebut.
4. Guru membimbing siswa dalam
penyusunan rencana pembuatan
produk daur ulang limbah meliputi
pembagian tugas masing-masing
anggota kelompok dan waktu
pengerjaan pembuatan produk.
(tahap mendesain perencanaan proyek
dan menyusun jadwal)
5. Guru memberikan motivasi untuk
bekerja sama dan mengeluarkan ide-
ide kreatif dan inovatif untuk
merancang produk daur ulang limbah.
6. Guru memberikan arahan dan saran
dalam membuat rancangan produk
daur ulang (tahap memonitor siswa
dan kemajuan proyek).
7. Guru meminta salah satu siswa
perwakilan dari masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi.
1. Siswa menyimak dan
memperhatikan
penjelasan guru serta
mengajukan
pertanyaan apabila ada
hal-hal kurang
dipahami.
2. Siswa bekerja sama
dalam menyelesaikan
tugas pada lembar
diskusi.
3. Siswa dalam tiap
kelompok melakukan
diskusi untuk
mengklasifikasikan
jenis-jenis limbah yang
ada di sekitar
lingkungan sekolah
maupun tempat tinggal
mereka (kotoran
ternak, sisa konveksi,
sisa pembuatan tahu)
kemudian
mendiskusikan cara
penanganannya.
4. Siswa melakukan
diskusi untuk
mengetahui cara
mendaur ulang limbah
tersebut berdasarkan
prinsip ekologi
(Recycle, Reduce,
Reuse, Repair).
5. Siswa mendiskusikan
apa saja upaya yang
dapat dilakukan untuk
mengurangi masalah
pencemaran
lingkungan
berdasarkan
pengalaman mereka
sehari-hari.
6. Siswa berdiskusi
67
67
membuat rancangan
produk daur ulang
limbah, membagi tugas
masing-masing dan
waktu pengerjaan
produk.
7. Siswa menanyakan
hal-hal yang belum
dipahami dalam materi
maupun pengerjaan
tugas.
8. Salah satu siswa
perwakilan masing-
masing kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi.
Konfirmasi
1. Guru memberikan informasi
pendukung berdasarkan hasil diskusi
dan memperbaiki miskonsepsi dari
penjelasan siswa untuk meningkatkan
pemahaman siswa.
2. Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk bertanya mengenai tugas
2 atau materi yang dipelajari.
1. Siswa menanyakan
kepada guru hal-hal
yang belum dipahami
Penutup 1. Guru membimbing siswa untuk
membuat kesimpulan dari
pembelajaran.
2. Guru menyampaikan kegiatan belajar
pertemuan selanjutnya.
3. Guru menutup pelajaran dengan
salam.
1. Siswa membuat
kesimpulan
2. Siswa menjawab salam
10
menit
Pertemuan 3
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
waktu Guru Siswa
Pendahu-
luan
1. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk
memimpin berdo’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
3. Guru menanyakan kembali materi
yang sudah dipelajari.
1. Siswa menjawab salam
2. Siswa menjawab
pertanyaan guru
5 menit
Inti Eksplorasi
1. Guru menyampaikan acara kegiatan
pembelajaran hari ini yaitu
mempresentasikan produk daur ulang
yang dikerjakan.
1. Siswa memperhatikan
arahan guru
2. Masing-masing
kelompok
40
menit
68
68
2. Guru menyiapkan urutan presentasi
dan lembar penilaian (tahap menguji
hasil).
3. Teknis presentasi produk:
a. Presentasi dilakukan dengan teknik
semi pameran dan panel dengan
dibagi menjadi 2 tahap (4 kelompok
tampil dahulu kemudian 4 kelompok
selanjutnya).
b. Masing-masing kelompok diwakili
oleh 2 siswa.
c. Produk dan poster sebelumnya telah
dipajang di depan kelas.
d. Satu per satu kelompok maju
mempresentasikan produk secara
panel.
e. Setelah semua kelompok selesai, tiap
siswa memiliki hak menilai produk
masing-masing kelompok dengan
menggunakan stiker emoji tiga
ekspresi (jadi tiap siswa memegang 8
set stiker emoji).
f. Kelompok dengan perolehan emoji
terbaik yang paling banyak
mendapatkan penghargaan.
mempersiapkan diri
untuk melalukan
presentasi.
Elaborasi
1. Guru memotivasi siswa untuk percaya
diri dalam mempresentasikan produk
daur ulang.
2. Guru memberikan kesempatan tiap
siswa untuk memberikan penilaian
terhadap produk yang dihasilkan.
3. Guru memberikan apresiasi kepada
masing-masing kelompok yang
melakukan presentasi.
4. Guru memberikan evaluasi pada
masing-masing kelompok terhadap
produk maupun penampilan dalam
presentasi. (tahap evaluasi
pengalaman)
1. Masing-masing
kelompok presentasi
produk daur ulang
limbah yang
dihasilkan.
2. Kelompok lain
memperhatikan
kelompok yang
melakukan presentasi
dan memberikan
pendapat.
3. Tiap siswa
memberikan penilaian
terhadap produk yang
dibuat.
Konfirmasi
1. Guru memberikan informasi tambahan
mengenai pembelajaran materi
pencemaran lingkungan.
2. Guru memberikan evaluasi tes untuk
mengukur penguasaan materi.
1. Siswa menanyakan
kepada guru hal-hal
yang belum dipahami.
2. Siswa mengerjakan
soal evaluasi dengan
sungguh-sungguh.
30
menit
Penutup 1. Guru membimbing siswa untuk
membuat kesimpulan dari
1. Siswa membuat
kesimpulan.
5 menit
69
69
pembelajaran.
2. Guru menutup pelajaran dengan
salam.
2. Siswa menjawab
salam.
H. Sumber belajar
1. Buku teks pelajaran biologi
2. Lingkungan sekolah dan tempat tinggal
I. Penilaian
No. Indikator pembelajaran Teknik Instrumen
1. Kognitif:
- Siswa mampu memahami
konsep pencemaran
lingkungan
- Siswa dapat mengetahui jenis-
jenis pencemaran lingkungan
- Siswa dapat memahami cara
mendaur ulang limbah
berdasarkan jenis limbahnya
- Siswa dapat mengetahui upaya
pencegahan pencemaran
lingkungan
- Tes tertulis
- Portofolio
- Soal pretes dan
postes
- Hasil jawaban
lembar diskusi
siswa dan poster
2. Afektif:
Siswa menunjukkan sikap
positif dalam aktivitas
pembelajaran
Penilaian afektif Lembar angket
kuesioner
3. Psikomotor:
Siswa dapat mempresentasikan
hasil diskusi dan produk daur
ulang limbah
Penilaian penampilan Lembar observasi
kegiatan presentasi
produk
Jepara, .... Mei 2015
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Hadi Subeno, S. Pd Nur Khoiriyah
NIP. 19620906 198302 1 003 4401409058
70
Lampiran 7
KISI KISI SOAL UJI COBA
Satuan pendidikan : SMP
Mata pelajaran : IPA Biologi
Kelas/ semester : VII/ 2
Tahun ajaran : 2014/2015
Standar kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
KD Materi pokok Indikator Jenis dannomor soal
Jumlah C1 C2 C3 C4 C5 C6
7.4. Mengaplikasikan
peran manusia dalam
pengelolaan
lingkungan untuk
mengatasi
pencemaran dan
kerusakan lingkungan
Pencemaran dan
kerusakan
lingkungan
hubungannya
dengan aktifitas
manusia
4. menjelaskan konsep
pencemaran lingkungan
- - 13 9 - - 2
5. mendeskripsikan jenis-jenis
pencemaran
1, 22,
23
5, 24,
25, 30
6, 8, 27 - - - 10
6. mendeskripsikan macam-
macam limbah berdasarkan
jenis, wujud, dan asalnya
15, 17,
32
12, 33 - 14 - - 6
7. menganalisis dampak
pencemaran dan memberikan
solusi upaya penanggulangan
pencemaran lingkungan
3 2, 4,
21, 31
16, 18,
28, 35,
37
7, 29,
36
- - 13
8. mendeskripsikan cara
mengolah limbah
11 19 10, 20,
34
26, 38 - - 7
Jumlah 8 11 12 7 - - 38
Keterangan: C1= pengetahuan C2= pemahaman C3= penerapan C4= analisis C5= evaluasi
C6= sintesis
71
71
Lampiran 8
SOAL EVALUASI
(Soal uji coba)
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/ Semester : VII/ 2
Materi : Pencemaran Lingkungan
Waktu : 40 menit
Petunjuk:
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
2. Tulislah identitas Anda pada kolom yang telah tersedia di lembar jawab.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap paling benar dengan memberi
tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada lembar jawab yang tersedia.
4. Bila jawaban Anda salah dan ingin memperbaikinya lakukan sebagai berikut:
Jawaban semula A B C D
Pembetulan A B C D
Soal:
1. Pencemaran dapat diklasifikasikan menjadi pencemaran air, udara, tanah dan
suara. Klasifikasi ini didasarkan pada....
A. Sumber bahan pencemar
B. Kandungan toksisitas pada bahan pencemar
C. Tempat terjadinya pencemaran
D. Penanganan bahan pencemar
Jenis soal: C1
2. Salah satu dampak adanya pencemaran udara adalah terbentuknya lubang
pada atmosfer. Polutan yang dapat membentuk lubang pada atmosfer yaitu....
A. CO
B. N2
C. CFC
D. NO2
Jenis soal: C2
3. Dampak dari pencemaran udara salah satunya adalah terjadinya hujan asam.
Salah satu gas yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam adalah ...
A. SO2
B. CO3
C. CO
D. NH3
Jenis soal: C1
4. Hujan asam sangat berbahaya bagi lingkungan, salah satu dampak terjadinya
hujan asam yaitu ....
A. Bertambahnya mineral tanah
B. Semakin tinggi penyerapan nitrogen oleh tumbuhan
72
72
C. Terjadinya banjir
D. Tanaman menjadi mati
Jenis soal: C2
5. Berikut yang bukan merupakan bahan pencemaran pencemaran udara ...
A. nitrogen
B. karbonmonoksida
C. sulfur dioksida
D. karbondioksida
Jenis soal: C2
6. Zat anorganik seperti plastik dan kaleng-kaleng bekas dapat menimbulkan
pencemaran tanah karena ...
A. tidak dapat membusuk
B. menimbulkan bau
C. tidak dapat dibakar
D. tidak dapat ditimbun
Jenis soal: C3
7. Meningkatnya jumlah penderita kanker kulit berkaitan dengan penggunaaan
CFC. Pernyataan di bawah ini yang tepat yaitu....
A. CFC merangsang pembelahan pada sel kulit, sehingga menimbulkan
kanker
B. CFC menyerang sistem pertahanan tubuh, sehingga mudah terserang
kanker kulit
C. CFC berikatan dengan CO2 menyebabkan kulit mudah iritasi, sehingga
merangsang terjadinya kanker kulit
D. CFC menyebabkan lapisan atmosfer berlubang, sehingga intensitas
sinar ultraviolet masuk ke bumi meningkat dan merangsang
terjadinya kanker kulit
Jenis soal: C4
8. Pengukuran pencemaran air secara biologis dapat dilakukan dengan
menggunakan hewan sebagai indikator. Hewan tersebut adalah....
A. Serangga
B. Cacing
C. Ikan
D. Ular
Jenis soal: C3
9. 1. keberadaannya tidak merugikan
2. jumlahnya melebihi ambang batas normal
3. berada pada tempat yang semestinya
4. tidak mengganggu kesehatan
5. berada pada waktu yang tidak tepat
6. menimbulkan penyakit
Yang merupakan syarat suatu zat dikatakan sebagai polutan yaitu....
A. 1,2,3
73
73
B. 4,5,6
C. 2,5,6
D. 2,4,5
Jenis soal: C4
10. Berikut ini merupakan tujuan dari kegiatan mendaur ulang sampah kecuali ...
A. Menghindari pencemaran lingkungan
B. Menambah penghasilan karena hasil pengolahan sampah dapat dijual
C. Menambah ketersediaan sumber daya alam di lingkungan
D. Mengurangi sampah anorganik yang sifatnya sulit terurai oleh
mikroorganisme
Jenis soal: C3
11. Usaha memulihkan tanah yang terkontaminasi oleh bahan kimia dengan
mengolah tanah terkontaminasi di tempat dengan konversi biologi dan kimia,
pemisahan daerah terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya
disebut pengolahan tanah dengan metode....
A. Penyimpanan
B. Ex situ
C. In situ
D. Pemeliharaan
Jenis soal: C1
12. Salah satu ciri limbah organik adalah sifatnya yang mudah membusuk dan
terurai oleh proses alami. Limbah organik dapat terurai oleh proses biologis
melalui peran organisme, yaitu ...
A. cacing
B. bekicot
C. katak
D. serangga
Jenis soal: C2
13. Manusia turut memberikan kontribusi dalam pencemaran lingkungan. Di
bawah ini aktivitas manusia yang berdampak positif terhadap lingkungan
kecuali....
A. Melaksanakan sengkedan
B. Penangkapan ikan dengan pukat harimau
C. Memisahkan sampah organik dan anorganik
D. Menggunakan pupuk dan pestisida organik
Jenis soal: C3
14. 1. Mudah meresap
2. Mudah terbakar
3. Bersifat korosif
4. Bersifat intereaktif
5. Beracun
6. Menyebabkan adiksi
Yang termasuk karakteristik limbah B3 adalah ...
74
74
A. 1,2,3
B. 1,4,5
C. 2,3,4
D. 2,3,5
Jenis soal: C4
15. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dapat membahayakan kesehatan
dan kelangsungan hidup organisme. Salah satu contoh limbah B3 adalah....
A. Tumpahan minyak di laut
B. Sisa tumbuhan
C. Limbah rumah tangga
D. Limbah pabrik penggilingan batu
Jenis soal: C1
16. Penggunaan bahan kimia dalam usaha membasmi hama pertanian dapat
menimbulkan masalah pada lingkungan. Salah satu upaya dalam
pengendalian hama yang tidak menimbulkan pencemaran lingkunganadalah...
A. Pengasapan/ fogging
B. Pengendalian dengan herbisida
C. Penggunaan predator alam
D. Menggunakan bahan peledak
Jenis soal: C3
17. 1. Berukuran mikro
2. Bersifat statis
3. Berdampak luas penyebarannya
4. Berdampak sempit penyebarannya
5. Berdampak jangka panjang
6. Berdampak jangka pendek
Yang merupakan karakteristik limbah yang tepat adalah....
A. 1,2,3
B. 4,5,6
C. 1,3,5
D. 2,4,6
Jenis soal: C1
18. Salah satu cara penanganan limbah berdasarkan prinsip ekologi adalah
dengan reuse. Di bawah ini yang merupakan contoh dari tindakan reuse yang
tepat yaitu ......
A. Membuat kompos dari kotoran ternak
B. Membawa kantong plastik saat berbelanja ke pasar
C. Menggunakan botol kaca bekas sebagai tempat sirup
D. Membuang sampah berdasarkan sampah organik dan anorganik
Jenis soal: C3
19. Limbah hasil industri dapat dimanfaatkan kembali untuk mengurangi
pencemaran lingkungan. Limbah hasil olahan tahu dapat dimanfaatkan dan
diolah menjadi produk berikut, kecuali...
75
75
A. Nata de soya
B. Biogas
C. Pakan ternak
D. Pestisida
Jenis soal: C2
20. Mendaur ulang adalah cara memanfaatkan limbah lebih lanjut sehingga
menjadi produk baru. Manfaat dari kegiatan mendaur ulang limbah adalah,
kecuali....
A. Mengurangi jumlah limbah
B. Mengurangi penggunaan sumber daya alam
C. Menjaga keseimbangan ekoistem
D. Menyebabkan polusi yang tinggi akibat proses daur ulang limbah
Jenis soal: C3
21. Saat ini masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai.
Dampak membuang sampah ke sungai, kecuali....
A. Mematikan mikroorganisme
B. Menurunnya kadar O2 dalam air
C. Menurunnya kadar CO2 dalam air
D. Menimbulkan bau busuk
Jenis soal: C2
22. Pencemaran dapat ditimbulkan oleh bahan kimiawi, fisik maupun biologis.
Berikut ini yang merupakan contoh pencemaran secara biologis adalah ...
A. penggunaan pestisida
B. polutan dari asap pabrik
C. sisa materi penambangan
D. polutan dari mikrobia patogen
Jenis soal: C1
23. Efek rumah kaca sebagai salah satu penyebab terjadinya pemanasan global
merupakan dampak dari pencemaran udara. Gas utama yang berperan
terhadap efek rumah kaca ...
A. CO2
B. NO2
C. SO2
D. CO
Jenis soal: C1
24. Berikut ini yang merupakan sumber-sumber pencemaran air, kecuali
A. Usaha laundry
B. Limbah pertanian
C. Penggundulan hutan
D. Pewarnaan kain batik
Jenis soal: C2
76
76
25. Pencemaran air disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah organisme
patogen seperti virus dan bakteri. Pencemaran air oleh bakteri E. coli
terutama berasal dari ...
A. Hasil pembakaran sampah
B. Pembusukan daun
C. Feses manusia
D. Kegiatan penambangan
Jenis soal: C3
26. Aktivitas-aktivitas manusia menghasilkan limbah seperti halnya dengan
aktivitas rumah tangga. Salah satu cara yang tepat untuk menangani limbah
rumah tangga adalah ...
A. Sampah-sampah plastik ditimbun di tanah
B. Sampah-sampah dibuang di sungai
C. Sampah-sampah organik dibuat kompos
D. Sampah-sampah anorganik dibakar saja
Jenis soal: C4
27. Gas CFC merupakan gas yang sangat berbahaya. CFC dapat dihasilkan oleh
benda berikut, kecuali ...
A. Almari es
B. Alat pemancar
C. Alat penyejuk ruangan
D. Alat penyemprot parfum
Jenis soal: C3
28. Kualitas udara yang buruk diakibatkan oleh polutan seperti gas CO dan CO2
yang jumlahnya melebihi ambang batas. Salah satu cara untuk mengurangi
tingginya kadar CO2 di udara adalah dengan cara ...
A. Menggunakan listrik secukupnya
B. Membatasi penggunaan bahan bakar fosil
C. Membatasi penggunaan bahan kimia
D. Mengurangi penggunaan kantong plastik
Jenis soal: C3
29. Tingginya tingkat polusi di kota-kota besar dapat menyebabkan gangguan
kesehatan. Pemerintah mengupayakan program penghijauan bertujuan untuk
...
A. Mencegah terjadinya hutan gundul
B. Mempertinggi temperatur udara
C. Mencegah longsor
D. Mempertinggi kadar O2 di udara
Jenis soal: C4
30. Perairan sungai berperan penting dalam kehidupan ekosistem. Sungai yang
tercemar dapat mengganggu kelestarian makhluk hidup. Salah satu ciri sungai
yang tercemar adalah ...
A. Airnya jernih dan tidak berwarna
77
77
B. Terdapat banyak ikan di dalamnya
C. Airnya tidak berbau busuk
D. Banyak ditumbuhi enceng gondok
Jenis soal: C2
31. Berikut yang merupakan dampak pencemaran lingkungan, kecuali ...
A. Punahnya spesies
B. Hasil panen meningkat
C. Kesuburan tanah berkurang
D. Terbentuknya lubang pada atmosfer
Jenis soal: C2
32. Perhatikan sampah berikut ini:
1. Botol plastik
2. Kertas koran
3. Sampah dapur
4. Kaleng dan kaca
5. Stereform dan plastik
Dari data di atas manakah yang merupakan limbah anorganik….
A. 1,2,3
B. 1,4,5
C. 2,3,4
D. 3,4,5
Jenis soal: C1
33. Berdasarkan senyawanya limbah dibedakan menjadi limbah organik dan
anorganik. Berikut ini adalah hal yang membedakan antara limbah organik
dan anorganik yaitu…
A. Sampah organik dapat didaur ulang sedangkan sampah anorganik tidak
dapat didaur ulang
B. Sampah organik tidak menimbulkan pencemaran sedangkan sampah
anorganik menimbulkan pencemaran
C. Sampah organik dapat dimanfaatkan dengan proses daur ulang sedangkan
anorganik tanpa proses daur ulang
D. Sampah organik mudah diuraikan mikroorganisme sedangkan
sampah anorganik sulit diuraikan oleh mikroorganisme.
Jenis soal: C2
34. Sampah rumah tangga seperti kulit buah dan sayuran termasuk dalam limbah
organik. Limbah organik segar dapat dimanfaatkan dalam pembuatan….
A. Kertas
B. Kompos
C. Pestisida
D. Pupuk kimia
Jenis soal: C3
78
78
35. Produksi minuman kemasan botol dengan bahan plastik jika tidak
dikendalikan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Upaya untuk
mengatasi masalah tersebut adalah ...
A. Melarang produksi botol plastik
B. Menutup pabrik yang memproduksi minuman kemasan
C. Mendaur ulang botol plastik menjadi kerajinan
D. Menimbunnya di rumah
Jenis soal: C3
36. Salah satu tanda perairan tercemar adalah pertumbuhan eceng gondok yang
tidak terkendali. Akibat dari peristiwa tersebut adalah ...
A. Jumlah debit air menyusut/ pendangkalan
B. Ikan semakin banyak
C. Ikan menjadi sedikit
D. Menimbulkan bau tak sedap
Jenis soal: C4
37. Jumlah tanaman eceng gondok yang tidak terkendali dapat menutupi perairan.
Salah satu cara memanfaatkan kelebihan tersebut yaitu ...
A. Dibiarkan saja
B. Dibakar
C. Dibuat kerajinan tangan
D. Dijadikan pakan ternak
Jenis soal: C3
38. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika kondisi sampah di tempat pembuangan akhir seperti pada gambar maka
akan menimbulkan musibah banjir ketika musim penghujan datang. Usaha
yang dapat dilakukan untuk menangani masalah tersebut adalah...
A. Melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik, pembuatan
kerajinan dari limbah plastik, pendirian bank sampah
B. Membakar sampah plastik, mengubur bekas pembakaran sampah,
pendirian bank sampah
C. Pendirian bank sampah, membakar sampah plastik, membuat kerajinan
sampah plastik
79
79
D. Memilah sampah organik dan anorganik, membakar sampah plastik,
mendirikan bank sampah
Jenis soal: C4
80
Lampiran 9
ANALISIS SOAL UJI COBA
No Kode
Siswa
Butir Soal Y Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 UC-1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 13 169
2 UC-2 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 12 144
3 UC-3 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 14 196
4 UC-4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 35 1225
5 UC-5 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 16 256
6 UC-6 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 441
7 UC-7 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 16 256
8 UC-8 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
9 UC-9 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 15 225
10 UC-10 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 14 196
11 UC-11 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 20 400
12 UC-12 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 729
13 UC-13 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 14 196
14 UC-14 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 17 289
15 UC-15 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 1225
16 UC-16 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 16 256
17 UC-17 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 841
18 UC-18 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 1024
19 UC-19 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 1089
20 UC-20 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23 529
21 UC-21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 900
22 UC-22 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32 1024
23 UC-23 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 30 900
24 UC-24 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 22 484
∑x 1
1 13 20 12 12 20 6 3 15 18 9 22 23 6 7 15 10 16 9 16 14 22 7 9 8 19 3 4 16 22 23 21 14 19 20 21 16 15 536 13394
P 0.45
8
0.5
41
7
0.8
33
3
0.5 0.5
0.8
33
3
0.2
5
0.1
25
0.6
25
0.7
5
0.3
75
0.9
16
7
0.9
58
3
0.2
5
0.2
91
7
0.6
25
0.4
16
7
0.6
66
7
0.3
75
0.6
66
7
0.5
83
3
0.9
16
7
0.2
91
7
0.3
75
0.3
33
3
0.7
91
7
0.1
25
0.1
66
7
0.6
66
7
0.9
16
7
0.9
58
3
0.8
75
0.5
83
3
0.7
91
7
0.8
33
3
0.8
75
0.6
66
7
0.6
25
81
TK
se
da
n
g
se
da
ng
mu
da
h
se
da
ng
se
da
ng
mu
da
h
su
kar
su
kar
se
da
ng
mu
da
h
se
da
ng
mu
da
h
mu
da
h
su
kar
su
kar
se
da
ng
se
da
ng
se
da
ng
se
da
ng
se
da
ng
se
da
ng
mu
da
h
su
kar
se
da
ng
se
da
ng
mu
da
h
su
kar
su
kar
se
da
ng
mu
da
h
mu
da
h
mu
da
h
se
da
ng
mu
da
h
mu
da
h
mu
da
h
se
da
ng
se
da
ng
rxy
0.
7
3
1
2
-
0.0
14
0.4
40
4
0.8
00
8
0.6
27
6
0.4
25
9
0.7
62
2
0.2
61
8
0.5
92
3
0.0
5
0.5
47
6
-
0.0
85
0.2
25
6
0.7
62
2
0.8
41
2
0.5
92
3
0.6
54
8
0.6
61
9
0.5
47
6
0.6
61
9
0.5
96
3
0.1
50
1
0.7
81
7
0.3
01
8
0.5
08
8
-
0.0
31
0.4
74
4
0.6
19
4
0.3
74
9
0.1
50
1
0.2
25
6
0.4
25
4
0.7
28
0.1
55
4
0.2
80
7
0.4
25
4
0.6
73
3
0.5
02
9
Rtabel
0.
4
0
4
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
0.4
04
4
Validitas √ tid
ak √ √ √ √ √
tid
ak √
tid
ak √
tid
ak
tid
ak √ √ √ √ √ √ √ √
tid
ak √
tid
ak √
tid
ak √ √
tid
ak
tid
ak
tid
ak √ √
tid
ak
tid
ak √ √ √
M 22.33333333
Vt 59.30555556
k 38
r11 0.867573897
Reliabilitas Reliabel
Keterangan Di
pa
kai
Tidak
Dip
aka
i
Dip
aka
i
Dip
aka
i
Dip
aka
i
Dip
aka
i
Tidak
Dip
aka
i
Tidak
Dip
aka
i
Tidak
Tidak
Dip
aka
i
Dip
aka
i
Di
paka
i
Dip
aka
i
Dip
aka
i
Dip
aka
i
Dip
aka
i
Dip
aka
i
Tidak
Dip
aka
i
Tidak
Dip
aka
i
Tidak
Dip
aka
i
Dip
aka
i
Tidak
Tidak
Tidak
Dip
aka
i
Dip
aka
i
Tidak
Tidak
Dip
aka
i
Dip
aka
i
Dip
aka
i
82
82
Lampiran 10
PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL
Butir soal dikatakan valid jika rxy > rtabel. Berikut ini contoh perhitungan pada
soal nomor 4. Rumus yang digunakan sebagai berikut.
No. Kode Soal no.4 (X) Total skor(Y) X2 Y
2 XY
1 UC-1 0 13 0 169 0
2 UC-2 0 12 0 144 0
3 UC-3 1 14 1 196 14
4 UC-4 1 35 1 1225 35
5 UC-5 0 16 0 256 0
6 UC-6 0 21 0 441 0
7 UC-7 0 16 0 256 0
8 UC-8 0 20 0 400 0
9 UC-9 0 15 0 225 0
10 UC-10 0 14 0 196 0
11 UC-11 0 20 0 400 0
12 UC-12 1 27 1 729 27
13 UC-13 0 14 0 196 0
14 UC-14 0 17 0 289 0
15 UC-15 1 35 1 1225 35
16 UC-16 0 16 0 256 0
17 UC-17 1 29 1 841 29
18 UC-18 1 32 1 1024 32
19 UC-19 1 33 1 1089 33
20 UC-20 1 23 1 529 23
21 UC-21 1 30 1 900 30
22 UC-22 1 32 1 1024 32
23 UC-23 1 30 1 900 30
24 UC-24 1 22 1 484 22
Jumlah 12 536 12 13394 342
Harga rtabel diketahui = 0,4044 dan hasil perhitungan rxy = 0,80076. Berdasarkan
hasil tersebut maka rxy> rtabel sehingga soal nomor 4 adalah valid.
( )( )
( ) ( ) 2222xyr
--
-=
83
83
Lampiran 11
PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL
Soal dikatakan reliabel jika r11> r tabel, rumus yang digunakan sebagai berikut.
Berdasarkan tabel pada analisis soal uji coba diperoleh
( )(
)
(
) (
( )( )
)
Pada a = 5% dengan n=24 diperoleh rtabel = 0.4044. harga r11 > rtabel maka
dapat disimpulkan bahwa soal retsebut reliabel.
--
=
kVt
MM(k1
1-k
k r11
84
84
Lampiran 12
PERHITUNGAN INDEKS KESUKARAN SOAL
Rumus
Kriteria
Interval Kriteria
0,00 - 0,30 Sukar
0,31 - 0,70 Sedang
0,71 - 1,00 Mudah
Berikut contoh perhitungan TK pada soal nomor 4
No. Kode Skor No. Kode Skor
1 UC-1 0 13 UC-13 0
2 UC-2 0 14 UC-14 0
3 UC-3 1 15 UC-15 1
4 UC-4 1 16 UC-16 0
5 UC-5 0 17 UC-17 1
6 UC-6 0 18 UC-18 1
7 UC-7 0 19 UC-19 1
8 UC-8 0 20 UC-20 1
9 UC-9 0 21 UC-21 1
10 UC-10 0 22 UC-22 1
11 UC-11 0 23 UC-23 1
12 UC-12 1 24 UC-24 1
Jumlah 12
Hasil perhitungan P soal nomor 4 menunjukkan tingkat kesukaran sedang.
JS
B P =
85
Lampiran 13
KISI KISI SOAL EVALUASI
Satuan pendidikan : SMP Negeri 2 Welahan
Mata pelajaran : IPA Biologi
Kelas/ semester : VII/ 2
Tahun ajaran : 2014/2015
Standar kompetensi : 7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
KD Materi pokok Indikator Jenis dannomor soal
Jumlah C1 C2 C3 C4 C5 C6
7.4. Mengaplikasikan
peran manusia
dalam pengelolaan
lingkungan untuk
mengatasi
pencemaran dan
kerusakan
lingkungan
Pencemaran dan
kerusakan
lingkungan
hubungannya
dengan aktifitas
manusia
1. menjelaskan konsep
pencemaran lingkungan
- - - 2 - - 1
2. mendeskripsikan jenis-jenis
pencemaran
1, 10 3, 5 4, 6 - - - 6
3. mendeskripsikan macam-
macam limbah berdasarkan
jenis, wujud, dan asalnya
14,
16, 20
19 - 15 - - 5
4. menganalisis dampak
pencemaran dan
memberikan solusi upaya
penanggulangan
pencemaran lingkungan
8 9, 23 11,
21,
22, 24
7, 12 - - 9
5. mendeskripsikan cara
mengolah limbah
13 17 18 25 - - 4
Jumlah 7 6 7 5 - - 25
Keterangan: C1= pengetahuan C2= pemahaman C3= penerapan C4= analisis C5= evaluasi C6= sintesis
85
85
Lampiran 14
SOAL EVALUASI
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/ Semester : VII/ 2
Materi : Pencemaran Lingkungan
Waktu : 30 menit
Petunjuk:
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
2. Tulislah identitas Anda pada kolom yang telah tersedia di lembar jawab.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang Anda anggap paling benar dengan memberi
tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada lembar jawab yang tersedia.
4. Bila jawaban Anda salah dan ingin memperbaikinya lakukan sebagai berikut:
Jawaban semula A B C D
Pembetulan A B C D
Soal:
1. Pencemaran dapat diklasifikasikan menjadi pencemaran air, udara, tanah dan
suara. Klasifikasi ini didasarkan pada ....
A. Sumber bahan pencemar
B. Kandungan toksisitas pada bahan pencemar
C. Tempat terjadinya pencemaran
D. Penanganan bahan pencemar
2. 1. keberadaannya tidak merugikan
2. jumlahnya melebihi ambang batas normal
3. berada pada tempat yang semestinya
4. tidak mengganggu kesehatan
5. berada pada waktu yang tidak tepat
6. menimbulkan penyakit
Yang merupakan syarat suatu zat dikatakan sebagai polutan yaitu....
A. 1,2,3
B. 4,5,6
C. 2,5,6
D. 2,4,5
3. Berikut yang bukan merupakan bahan polutan penyebab pencemaran udara ...
A. nitrogen
B. karbonmonoksida
C. sulfur dioksida
D. karbondioksida
4. Zat anorganik seperti plastik dan kaleng-kaleng bekas dapat menimbulkan
pencemaran tanah karena ...
A. tidak dapat membusuk
B. menimbulkan bau
C. tidak dapat dibakar
86
86
D. tidak dapat ditimbun
5. Pencemaran air disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah organisme
patogen seperti virus dan bakteri. Pencemaran air oleh bakteri E. coli
terutama berasal dari ...
A. Hasil pembakaran sampah
B. Pembusukan daun
C. Feses manusia
D. Kegiatan penambangan
6. Gas CFC merupakan gas yang sangat berbahaya. CFC dapat dihasilkan oleh
benda berikut, kecuali ...
A. Almari es
B. Alat pemancar
C. Alat penyejuk ruangan
D. Alat penyemprot parfum
7. Meningkatnya jumlah penderita kanker kulit berkaitan dengan penggunaaan
CFC. Pernyataan di bawah ini yang tepat yaitu....
A. CFC merangsang pembelahan pada sel kulit, sehingga menimbulkan
kanker
B. CFC menyerang sistem pertahanan tubuh, sehingga mudah terserang
kanker kulit
C. CFC berikatan dengan CO2 menyebabkan kulit mudah iritasi, sehingga
merangsang terjadinya kanker kulit
D. CFC menyebabkan lapisan atmosfer berlubang, sehingga intensitas sinar
ultraviolet masuk ke bumi meningkat dan merangsang terjadinya kanker
kulit
8. Dampak dari pencemaran udara salah satunya adalah terjadinya hujan asam.
Salah satu gas yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam adalah ...
A. SO2
B. CO2
C. CO
D. NH3
9. Hujan asam sangat berbahaya bagi lingkungan, salah satu dampak terjadinya
hujan asam yaitu ....
A. Bertambahnya mineral tanah
B. Semakin tinggi penyerapan nitrogen oleh tumbuhan
C. Terjadinya banjir
D. Tanaman menjadi mati
10. Efek rumah kaca sebagai salah satu penyebab terjadinya pemanasan global
merupakan dampak dari pencemaran udara. Gas utama yang berperan
terhadap efek rumah kaca ...
A. CO2
B. NO2
87
87
C. SO2
D. CO
11. Penggunaan bahan kimia dalam usaha membasmi hama pertanian dapat
menimbulkan masalah pada lingkungan. Salah satu upaya dalam
pengendalian hama yang tidak menimbulkan pencemaran lingkunganadalah...
A. Pengasapan/ fogging
B. Pengendalian dengan herbisida
C. Penggunaan predator alam
D. Menggunakan bahan peledak
12. Salah satu tanda perairan tercemar adalah pertumbuhan eceng gondok yang
tidak terkendali. Akibat dari peristiwa tersebut adalah ...
A. Jumlah debit air menyusut/ pendangkalan
B. Ikan semakin banyak
C. Ikan menjadi sedikit
D. Menimbulkan bau tak sedap
13. Usaha memulihkan tanah yang terkontaminasi oleh bahan kimia dengan
mengolah tanah terkontaminasi di tempat dengan konversi biologi dan kimia,
pemisahan daerah terkontaminasi agar tidak mencemari lingkungan lainnya
disebut pengolahan tanah dengan metode ....
A. Penyimpanan
B. Ex situ
C. In situ
D. Pemeliharaan
14. 1. Berukuran mikro
2. Bersifat statis
3. Berdampak luas penyebarannya
4. Berdampak sempit penyebarannya
5. Berdampak jangka panjang
6. Berdampak jangka pendek
Yang merupakan karakteristik limbah yang tepat adalah....
A. 1,2,3
B. 4,5,6
C. 1,3,5
D. 2,4,6
15. 1. Mudah meresap
2. Mudah terbakar
3. Bersifat korosif
4. Bersifat intereaktif
5. Beracun
6. Menyebabkan adiksi
Yang termasuk ciri limbah B3 adalah ...
A. 1,2,3
B. 1,4,5
88
88
C. 2,3,4
D. 2,3,5
16. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dapat membahayakan kesehatan
dan kelangsungan hidup organisme. Salah satu contoh limbah B3 adalah....
A. Tumpahan minyak di laut
B. Sisa tumbuhan
C. Limbah rumah tangga
D. Limbah pabrik penggilingan batu
17. Limbah hasil industri dapat dimanfaatkan kembali untuk mengurangi
pencemaran lingkungan. Limbah hasil olahan tahu dapat dimanfaatkan dan
diolah menjadi produk berikut, kecuali ...
A. Nata de soya
B. Biogas
C. Pakan ternak
D. Pestisida
18. Mendaur ulang adalah cara memanfaatkan limbah lebih lanjut sehingga
menjadi produk baru. Manfaat dari kegiatan mendaur ulang limbah adalah,
kecuali ....
A. Mengurangi jumlah limbah
B. Mengurangi penggunaan sumber daya alam
C. Menjaga keseimbangan ekoistem
D. Menyebabkan polusi yang tinggi akibat proses daur ulang limbah
19. Berdasarkan senyawanya limbah dibedakan menjadi limbah organik dan
anorganik. Berikut ini adalah hal yang membedakan antara limbah organik
dan anorganik yaitu…
A. Sampah organik dapat didaur ulang sedangkan sampah anorganik tidak
dapat didaur ulang
B. Sampah organik tidak menimbulkan pencemaran sedangkan sampah
anorganik menimbulkan pencemaran
C. Sampah organik dapat dimanfaatkan dengan proses daur ulang sedangkan
anorganik tanpa proses daur ulang
D. Sampah organik mudah diuraikan mikroorganisme sedangkan sampah
anorganik sulit diuraikan oleh mikroorganisme.
20. Perhatikan sampah berikut ini:
1. Botol plastik
2. Kertas koran
3. Sampah dapur
4. Kaleng dan kaca
5. Stereform dan plastik
Dari data di atas manakah yang merupakan limbah anorganik….
A. 1,2,3
B. 1,4,5
C. 2,3,4
89
89
D. 3,4,5
21. Jumlah tanaman eceng gondok yang tidak terkendali dapat menutupi perairan.
Salah satu cara memanfaatkan kelebihan tersebut yaitu ...
A. Dibiarkan saja
B. Dibakar
C. Dibuat kerajinan tangan
D. Dijadikan pakan ternak
22. Salah satu cara penanganan limbah berdasarkan prinsip ekologi adalah
dengan reuse. Di bawah ini yang merupakan contoh dari tindakan reuse yang
tepat yaitu ......
A. Membuat kompos dari kotoran ternak
B. Membawa kantong plastik saat berbelanja ke pasar
C. Menggunakan botol kaca bekas sebagai tempat sirup
D. Membuang sampah berdasarkan sampah organik dan anorganik
23. Saat ini masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke sungai.
Dampak membuang sampah ke sungai, kecuali ....
A. Mematikan mikroorganisme
B. Menurunnya kadar O2 dalam air
C. Menurunnya kadar CO2 dalam air
D. Menimbulkan bau busuk
24. Kualitas udara yang buruk diakibatkan oleh polutan seperti gas CO dan CO2
yang jumlahnya melebihi ambang batas. Salah satu cara untuk mengurangi
tingginya kadar CO2 di udara adalah dengan cara ...
A. Menggunakan listrik secukupnya
B. Membatasi penggunaan bahan bakar fosil
C. Membatasi penggunaan bahan kimia
D. Mengurangi penggunaan kantong plastik
25. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika kondisi sampah di tempat pembuangan akhir seperti pada gambar maka
akan menimbulkan musibah banjir ketika musim penghujan datang. Usaha
yang dapat dilakukan untuk menangani masalah tersebut adalah ...
90
90
A. Melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik, pembuatan
kerajinan dari limbah plastik, pendirian bank sampah
B. Membakar sampah plastik, mengubur bekas pembakaran sampah,
pendirian bank sampah
C. Pendirian bank sampah, membakar sampah plastik, membuat kerajinan
sampah plastik
D. Memilah sampah organik dan anorganik, membakar sampah plastik,
mendirikan bank sampah
91
91
Lampiran 15
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI
“PENCEMARAN LINGKUNGAN”
1. A B C D 21. A B C D
2. A B C D 22. A B C D
3. A B C D 23. A B C D
4. A B C D 24. A B C D
5. A B C D 25. A B C D
6. A B C D 26. A B C D
7. A B C D 27. A B C D
8. A B C D 28. A B C D
9. A B C D 29. A B C D
10. A B C D 30. A B C D
11. A B C D 31. A B C D
12. A B C D 32. A B C D
13. A B C D 33. A B C D
14. A B C D 34. A B C D
15. A B C D 35. A B C D
16. A B C D 36. A B C D
17. A B C D 37. A B C D
18. A B C D 38. A B C D
19. A B C D 39. A B C D
20. A B C D 40. A B C D
92
92
Lampiran 16
DAFTAR NILAI PRETEST
No. KELAS VII E KELAS VII F
Kode Nilai Kode Nilai
1 UE-1 45 UF-1 23
2 UE-2 47 UF-2 54
3 UE-3 50 UF-3 32
4 UE-4 63 UF-4 42
5 UE-5 29 UF-5 26
6 UE-6 40 UF-6 39
7 UE-7 47 UF-7 39
8 UE-8 47 UF-8 66
9 UE-9 34 UF-9 29
10 UE-10 50 UF-10 66
11 UE-11 53 UF-11 32
12 UE-12 55 UF-12 54
13 UE-13 47 UF-13 62
14 UE-14 63 UF-14 68
15 UE-15 34 UF-15 77
16 UE-16 61 UF-16 32
17 UE-17 53 UF-17 73
18 UE-18 34 UF-18 53
19 UE-19 24 UF-19 75
20 UE-20 53 UF-20 26
21 UE-21 34 UF-21 54
22 UE-22 37 UF-22 42
23 UE-23 37 UF-23 37
24 UE-24 24 UF-24 42
25 UE-25 29 UF-25 44
26 UE-26 37 UF-26 45
27 UE-27 37 UF-27 58
28 UE-28 42 UF-28 26
29 UE-29 48 UF-29 41
30 UE-30 61 UF-30 50
31 UE-31 47 UF-31 55
32 UE-32 40 UF-32 57
33 UE-33 74 UF-33 34
34 UE-34 61 UF-34 32
35 UE-35 45 UF-35 77
36 UE-36 45 UF-36 39
93
93
No. KELAS VII E KELAS VII F
Kode Nilai Kode Nilai
37 UE-37 45 UF-37 45
38 UE-38 58 UF-38 42
39 UE-39 66 UF-39 42
n 39 n 39
Rata-rata 75,38 Rata-rata 75,59
Nilai max 94 Nilai max 90
Nilai min 62 Nilai min 58
94
94
Lampiran 17. Lembar Diskusi Siswa
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Kegiatan:
Aktivitas Manusia dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan
Tujuan: 1. Siswa dapat mengetahui aktivitas manusia yang berdampak negatif
pada lingkungan
2. Siswa dapat mengetahui jenis-jenis bahan pencemar yang ada di
lingkungan sekitar.
3. Siswa dapat menganalisis jenis-jenis bahan pencemar yang terdapat di
lingkungan sekitar.
Kelas:
1. ......................
2. ......................
3. ......................
4. ......................
5. ......................
Petunjuk:
1. Tulis identitas anggota kelompokmu!
2. Amati gambar beberapa aktivitas manusia berikut!
3. Diskusikan bersama teman kelompokmu dan jawablah pertanyaan dengan
tepat!
No Aktivitas manusia
1
Mencuci baju
Penggunaan pestisida di sawah
Jenis pencemaran:
Bahan polutan:
Jenis pencemaran:
Bahan polutan:
2
Kondisi lapangan setelah sholat Ied
Kondisi tempat pembuangan akhir
Jenis pencemaran:
Bahan polutan:
Jenis pencemaran:
Bahan polutan:
Lampiran 17
1
95
95
3
Asap kendaraan bermotor
Asap rokok
Jenis pencemaran:
Bahan polutan:
Jenis pencemaran:
Bahan polutan:
4
Klakson saat terjadi kemacetan
Area konstruksi bangunan
Jenis pencemaran:
Bahan polutan:
Jenis pencemaran:
Bahan polutan:
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran?
Jawaban:..............................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
......................................................
2. Apa yang dimaksud dengan polutan?
Jawaban:..............................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
......................................................
3. Sebutkan jenis-jenis pencemaran lingkungan berdasarkan tempat terjadinya!
Jawaban:..............................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
.......................................................................
96
96
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Kegiatan:
Limbah dan daur ulang limbah
Tujuan: 1. Siswa dapat memahami jenis-jenis limbah.
2. Siswa dapat memahami cara mendaur ulang limbah berdasarkan jenis
limbahnya.
3. Siswa dapat mengetahui upaya pencegahan pencemaran lingkungan.
Kelas:
1. ......................
2. ......................
3. ......................
4. ......................
5. ......................
Petunjuk:
1. Tulis identitas anggota kelompokmu!
2. Amati gambar pada tabel kemudian diskusikan bersama teman kelompokmu
untuk menentukan jenis limbah berdasarkan: senyawa, wujud dan sumbernya!
3. Jawablah pertanyaan pada tempat yang disediakan!
No Peristiwa Klasifikasi limbah
1
Kegiatan pewarnaan kain batik
Berdasarkan senyawa:
Berdasarkan wujud:
Berdasarkan sumber:
2
Tumpahan minyak di laut
Berdasarkan senyawa:
Berdasarkan wujud:
Berdasarkan sumber:
2
97
97
3
Sisa makanan
Berdasarkan senyawa:
Berdasarkan wujud:
Berdasarkan sumber:
4
Bangkai binatang
Berdasarkan senyawa:
Berdasarkan wujud:
Berdasarkan sumber:
Pertanyaan:
1. Tuliskan pendapatmu mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk menangani
atau mengurangi limbah!
Jawaban:
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..........................................................................................
2. Buatlah rancangan produk daur ulang limbah bersama teman kelompokmu!
3. Buatlah laporan dalam bentuk poster pada kertas F4 atau A4 berdasarkan
kegiatan pembuatan produk daur ulang limbah dengan format berikut!
a. Nama produk
b. Keterangan produk
c. Alat bahan
d. Cara pembuatan
98
98
Lampiran 18
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA
KEGIATAN 1
No Aktivitas manusia
1 Mencuci baju Penggunaan pestisida di sawah
Jenis pencemaran: pencemaran air
Bahan polutan: deterjen
Skor= 2
Jenis pencemaran: pencemaran air
Bahan polutan: bahan kimia pestisida
Skor= 2
2 Kondisi lapangan setelah sholat Ied Kondisi tempat pembuangan akhir
Jenis pencemaran: pencemaran tanah
Bahan polutan: kertas/ koran bekas
Skor= 2
Jenis pencemaran: pencemaran tanah
Bahan polutan: sampah botol, plastik
Skor= 2
3 Kendaraan bermotor Merokok
Jenis pencemaran: pencemaran udara
Bahan polutan: asap kendaraan
Skor= 2
Jenis pencemaran: pencemaran udara
Bahan polutan: asap rokok
Skor= 2
4 Klakson saat terjadi kemacetan Area konstruksi bangunan
Jenis pencemaran: pencemaran suara
Bahan polutan: suara klakson
Skor= 2
Jenis pencemaran: pencemaran suara
Bahan polutan: suara alat berat
Skor= 2
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran?
Jawaban: Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah
ditetapkan.
Skor= 4
2. Apa yang dimaksud dengan polutan?
Jawaban: polutan adalah zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat
mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup
Skor= 2
3. Sebutkan jenis-jenis pencemaran lingkungan berdasarkan tempat terjadinya!
Jawaban: jenis pencemaran lingkungan menurut tempat terjadinya dibedakan
menjadi (a)pencemaran air; (b)pencemaran tanah; (c)pencemaran udara;
(d)pencemaran suara.
Skor= 4
99
99
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SISWA
KEGIATAN 2
No Peristiwa Klasifikasi limbah
1 Kegiatan
pewarnaan kain
batik
Berdasarkan senyawa: Limbah anorganik
Berdasarkan wujud: Limbah cair
Berdasarkan sumber: Limbah industri
Skor= 3
2
Tumpahan
minyak di laut
Berdasarkan senyawa: Limbah bahan berbahaya dan
beracun
Berdasarkan wujud: Limbah cair
Berdasarkan sumber: Limbah pertambangan
Skor= 3
3
Sisa makanan
Berdasarkan senyawa: Limbah organik
Berdasarkan wujud: Limbah padat
Berdasarkan sumber: Limbah konsumsi/ domestik
Skor= 3
4
Bangkai
binatang
Berdasarkan senyawa: Limbah organik
Berdasarkan wujud: Limbah padat
Berdasarkan sumber: Limbah alam
Skor= 3
Pertanyaan:
4. Tuliskan pendapatmu mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk menangani
atau mengurangi limbah!
Jawaban: untuk mengurangi atau menangani masalah limbah kita bisa
melakukan prinsip 4R. Recycle (mendaur ulang sampah seperti kulit buah dan
sayur, botol plastik, kertas bekas, kain perca, dll menjadi produk yang
berbeda), reduce (mengurangi atau menghemat penggunaan bahan yang dapat
menimbulkan sampah), reuse (menggunakan kembali sampah anorganik yang
tidak dapat diuraikan oleh mikroba), repair (upaya pemeliharaan lingkungan
dari kegiatan yang menimbulkan kerusakan lingkungan)
Skor= 4
5. Buatlah rancangan produk daur ulang limbah bersama teman kelompokmu!
6. Buatlah laporan pada kertas folio bergaris berdasarkan kegiatan pembuatan
produk daur ulang limbah dengan format berikut! Skor= 4
e. Nama produk
f. Alat bahan
g. Cara pembuatan
h. Keterangan produk
100
100
Lampiran 19
DATA NILAI KEGIATAN DISKUSI
No. Kode
Siswa
Kelas VII E Kode
Siswa
Kelas VII F
LDS 1 LDS 2 Rata-Rata LDS 1 LDS 2 Rata-Rata
1 UE-01 88 88 88 UF-01 50 50 50
2 UE-02 100 98 99 UF-02 100 82 91
3 UE-03 100 98 99 UF-03 89 72 80.5
4 UE-04 100 98 99 UF-04 97 86 91.5
5 UE-05 50 92 71 UF-05 97 92 94.5
6 UE-06 50 98 74 UF-06 100 82 91
7 UE-07 88 88 88 UF-07 89 72 80.5
8 UE-08 100 98 99 UF-08 82 72 77
9 UE-09 77 92 84.5 UF-09 89 98 93.5
10 UE-10 100 94 97 UF-10 82 72 77
11 UE-11 70 92 81 UF-11 97 57 77
12 UE-12 93 98 95.5 UF-12 82 72 77
13 UE-13 88 88 88 UF-13 100 86 93
14 UE-14 93 98 95.5 UF-14 100 82 91
15 UE-15 50 94 72 UF-15 97 92 94.5
16 UE-16 70 92 81 UF-16 97 57 77
17 UE-17 94 94 94 UF-17 97 86 91.5
18 UE-18 77 92 84.5 UF-18 100 82 91
19 UE-19 50 88 69 UF-19 97 57 77
20 UE-20 100 98 99 UF-20 97 57 77
21 UE-21 94 94 94 UF-21 97 86 91.5
22 UE-22 77 92 84.5 UF-22 97 92 94.5
23 UE-23 88 88 88 UF-23 89 72 80.5
24 UE-24 100 98 99 UF-24 97 86 91.5
25 UE-25 94 94 94 UF-25 89 72 80.5
26 UE-26 88 88 88 UF-26 97 86 91.5
27 UE-27 77 92 84.5 UF-27 100 86 93
28 UE-28 70 92 81 UF-28 100 86 93
29 UE-29 100 94 97 UF-29 97 57 77
30 UE-30 93 98 95.5 UF-30 100 86 93
31 UE-31 77 92 84.5 UF-31 82 72 77
32 UE-32 100 94 97 UF-32 89 98 93.5
33 UE-33 100 94 97 UF-33 97 57 77
34 UE-34 93 98 95.5 UF-34 97 92 94.5
35 UE-35 88 88 88 UF-35 97 92 94.5
36 UE-36 94 94 94 UF-36 100 82 91
37 UE-37 70 98 84 UF-37 100 86 93
101
101
No. Kode
Siswa
Kelas VII E Kode
Siswa
Kelas VII F
LDS 1 LDS 2 Rata-Rata LDS 1 LDS 2 Rata-Rata
38 UE-38 70 92 81 UF-38 50 98 74
39 UE-39 93 98 95.5 UF-39 82 72 77
Rata-rata kelas 89.2 85.4
102
102
Lampiran 20
INSTRUKSI TUGAS
PROYEK DAUR ULANG LIMBAH
a. PRODUK
Buatlah suatu produk dari bahan limbah untuk didaur ulang menjadi produk
yang bermanfaat dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Bahan limbah yang dipakai boleh limbah organik maupun anorganik.
2. Produk yang dibuat tidak boleh mengandung kandungan berbahaya seperti
petasan.
3. Diperbolehkan untuk meminta bantuan orang tua atau orang lain di
lingkungan kalian.
4. Buat produk semenarik mungkin sesuai kreasi kalian.
b. POSTER
Buatlah poster tentang hasil karya proyek produk daur ulang limbah dengan
ketentuan sebagai berikut:
1. Buat poster di kertas ukuran A4 dan berwarna.
2. Poster berisi gambar produk daur ulang yang dibuat, nama produk, alat
dan bahan yang dipakai, proses pembuatan serta manfaat atau kegunaan
produk.
3. Buat tampilan poster semenarik mungkin sesuai kreasi kalian.
4. Produk dan poster dikumpulkan minggu depan.
103
103
Lampiran 21
RUBRIK PENILAIANPROYEK
DAUR ULANG LIMBAH
Kriteria Skor
1 2 3
Produk Konstruksi Menggunakan
bahan yang kurang
tepat dan produk
yang dibuat tidak
berdaya guna
Bahannya tepat,
tidak berbahaya
tetapi kurang
berdaya guna
Bahannya tepat,
tidak berbahaya,
memiliki nilai
manfaat
Tampilan Produk yang
dibawa dengan
dikemas/ diberi
hiasan
Produk
dikemas/hias
dengan
penampilan yang
berlebihan
Produk
dikemas/hias
dengan
penampilan yang
menarik
Poster Struktur Poster tersusun atas
gambar produk
yang dibuat, nama
produk, alat dan
bahan, proses
pembuatan dan
kegunaan produk
secara lengkap dan
jelas.
Poster tersusun
atas gambar
produk yang
dibuat, nama
produk, alat dan
bahan, proses
pembuatan dan
kegunaan produk
secara lengkap
tetapi kurang jelas.
Poster tersusun
atas gambar
produk yang
dibuat, nama
produk, alat dan
bahan, proses
pembuatan dan
kegunaan produk
secara tidak
lengkap dan tidak
jelas.
Isi Gambar sesuai
dengan produk
yang dibuat;
penjelasan alat dan
bahan, proses
pembuatan dan
manfaat produk
tepat.
Gambar sesuai
dengan produk
yang dibuat;
penjelasan alat dan
bahan, proses
pembuatan dan
manfaat produk
kurang tepat.
Gambar tidak
sesuai dengan
produk yang
dibuat; penjelasan
alat dan bahan,
proses pembuatan
dan manfaat
produk tidak tepat.
Tampilan Poster tersusun
dengan format yang
jelas, mudah dibaca
dan menarik.
Poster tersusun
dengan format
yangjelas, tetapi
tidak mudah
dibaca dan kurang
menarik.
Poster tersusun
dengan format
yangtidak jelas,
tidak mudah
dibaca dan tidak
menarik.
Skor Maksimal : 5 x 3 = 15
Skor Minimal : 1 x 3 = 3
Nilai :
104
104
Lampiran 22
DATA NILAI TUGAS PROYEK
Kelas VII-E
No. Kelompok
Produk Poster ∑ Skor Nilai
Konstruk Tampilan Struktur Isi Tampilan
1 I 2 3 3 2 2 12 80
2 II 3 2 2 2 2 11 73
3 III 3 2 2 2 2 11 73
4 IV 3 2 3 2 2 12 80
5 V 3 3 3 2 2 13 87
6 VI 3 3 3 3 2 14 93
7 VII 2 2 3 2 2 11 73
Kelas VII-F
No. Kelompok
Produk Poster ∑ Skor Nilai
Konstruk Tampilan Struktur Isi Tampilan
1 I 3 3 3 2 2 13 87
2 II 3 2 3 2 2 12 80
3 III 3 2 3 3 2 13 87
4 IV 3 2 2 2 2 11 73
5 V 3 3 3 3 2 14 93
6 VI 2 3 2 2 2 11 73
7 VII 2 3 2 2 2 11 73
105
105
Lampiran 23
REKAPITULASI NILAI PROYEK
DAUR ULANG LIMBAH
No. KELAS VII E KELAS VII F
Kode Nilai Kode Nilai
1 UE-01 73 UF-01 73
2 UE-02 87 UF-02 93
3 UE-03 80 UF-03 73
4 UE-04 80 UF-04 73
5 UE-05 73 UF-05 73
6 UE-06 87 UF-06 93
7 UE-07 73 UF-07 73
8 UE-08 80 UF-08 80
9 UE-09 73 UF-09 73
10 UE-10 87 UF-10 80
11 UE-11 80 UF-11 87
12 UE-12 93 UF-12 80
13 UE-13 73 UF-13 87
14 UE-14 93 UF-14 93
15 UE-15 73 UF-15 73
16 UE-16 80 UF-16 87
17 UE-17 73 UF-17 73
18 UE-18 73 UF-18 93
19 UE-19 73 UF-19 87
20 UE-20 80 UF-20 87
21 UE-21 73 UF-21 73
22 UE-22 73 UF-22 73
23 UE-23 73 UF-23 73
24 UE-24 80 UF-24 73
25 UE-25 73 UF-25 73
26 UE-26 73 UF-26 73
27 UE-27 73 UF-27 87
28 UE-28 80 UF-28 87
29 UE-29 87 UF-29 87
30 UE-30 93 UF-30 87
31 UE-31 73 UF-31 80
32 UE-32 87 UF-32 73
33 UE-33 87 UF-33 87
34 UE-34 93 UF-34 73
35 UE-35 73 UF-35 73
106
106
No. KELAS VII E KELAS VII F
Kode Nilai Kode Nilai
36 UE-36 73 UF-36 93
37 UE-37 93 UF-37 87
38 UE-38 80 UF-38 73
39 UE-39 93 UF-39 80
Rata-rata kelas 79.85
80.41
107
107
Lampiran 24
DATA NILAI POST-TEST
No. KELAS VII E KELAS VII F
Kode Nilai Kode Nilai
1 UE-1 74 UF-1 76
2 UE-2 66 UF-2 68
3 UE-3 74 UF-3 56
4 UE-4 94 UF-4 76
5 UE-5 68 UF-5 78
6 UE-6 70 UF-6 74
7 UE-7 74 UF-7 64
8 UE-8 78 UF-8 78
9 UE-9 74 UF-9 72
10 UE-10 74 UF-10 82
11 UE-11 70 UF-11 70
12 UE-12 82 UF-12 88
13 UE-13 68 UF-13 76
14 UE-14 80 UF-14 86
15 UE-15 62 UF-15 88
16 UE-16 82 UF-16 80
17 UE-17 90 UF-17 84
18 UE-18 78 UF-18 72
19 UE-19 76 UF-19 88
20 UE-20 80 UF-20 60
21 UE-21 80 UF-21 72
22 UE-22 78 UF-22 66
23 UE-23 62 UF-23 64
24 UE-24 68 UF-24 72
25 UE-25 62 UF-25 68
26 UE-26 78 UF-26 70
27 UE-27 82 UF-27 72
28 UE-28 76 UF-28 76
29 UE-29 82 UF-29 68
30 UE-30 78 UF-30 78
31 UE-31 68 UF-31 82
32 UE-32 82 UF-32 74
33 UE-33 90 UF-33 68
34 UE-34 88 UF-34 82
35 UE-35 82 UF-35 90
36 UE-36 70 UF-36 68
37 UE-37 68 UF-37 72
38 UE-38 80 UF-38 76
39 UE-39 86 UF-39 84
n 39 n 39
Rata-rata 75,38 Rata-rata 75,59
108
108
Nilai max 94 Nilai max 90
Nilai min 62 Nilai min 58
rentang 32 rentang 32
Panjang kelas 5,12 Panjang kelas 5,12
6 6
Si2 65,93 Si
2 61,09
Si 8,12 Si 7,82
109
109
Lampiran 25
KETUNTASAN BELAJAR
KELAS VII E
KKM = 70
No. Kode
Nilai Nilai Akhir Keterangan
Post-Test LDS Tugas Proyek (2NP + 1ND + 2NT)/5
1 UE-01 72 88 73 75.6 TUNTAS
2 UE-02 64 99 87 80.2 TUNTAS
3 UE-03 74 99 80 81.4 TUNTAS
4 UE-04 94 99 80 89.4 TUNTAS
5 UE-05 68 71 73 70.6 TUNTAS
6 UE-06 70 74 87 77.6 TUNTAS
7 UE-07 74 88 73 76.4 TUNTAS
8 UE-08 74 99 80 81.4 TUNTAS
9 UE-09 70 84.5 73 74.1 TUNTAS
10 UE-10 74 97 87 83.8 TUNTAS
11 UE-11 70 81 80 76.2 TUNTAS
12 UE-12 82 95.5 93 89.1 TUNTAS
13 UE-13 62 88 73 71.6 TUNTAS
14 UE-14 80 95.5 93 88.3 TUNTAS
15 UE-15 62 72 73 68.4 TIDAK TUNTAS
16 UE-16 82 81 80 81 TUNTAS
17 UE-17 90 94 73 84 TUNTAS
18 UE-18 76 84.5 73 76.5 TUNTAS
19 UE-19 72 69 73 71.8 TUNTAS
20 UE-20 80 99 80 83.8 TUNTAS
21 UE-21 80 94 73 80 TUNTAS
22 UE-22 78 84.5 73 77.3 TUNTAS
23 UE-23 62 88 73 71.6 TUNTAS
24 UE-24 68 99 80 79 TUNTAS
25 UE-25 62 94 73 72.8 TUNTAS
26 UE-26 76 88 73 77.2 TUNTAS
27 UE-27 82 84.5 73 78.9 TUNTAS
28 UE-28 74 81 80 77.8 TUNTAS
29 UE-29 82 97 87 87 TUNTAS
30 UE-30 78 95.5 93 87.5 TUNTAS
31 UE-31 68 84.5 73 73.3 TUNTAS
32 UE-32 82 97 87 87 TUNTAS
33 UE-33 90 97 87 90.2 TUNTAS
34 UE-34 86 95.5 93 90.7 TUNTAS
110
110
No. Kode Nilai Nilai Akhir
Keterangan Post-Test LDS Tugas Proyek (2NP + 1ND + 2NT)/5
35 UE-35 82 88 73 79.6 TUNTAS
36 UE-36 70 94 73 76 TUNTAS
37 UE-37 68 84 93 81.2 TUNTAS
38 UE-38 80 81 80 80.2 TUNTAS
39 UE-39 82 95.5 93 89.1 TUNTAS
Rata-rata
nilai 75.38 89.23 79.85 79.94
Jumlah siswa 39 Siswa tuntas 38
Nilai tertinggi 90.7 Siswa tidak tuntas 1
Nilai terendah 68.4 Ketuntasan klasikal 97.44%
Rata-rata kelas 79.9 Simpangan baku 6.10
111
111
KETUNTASAN BELAJAR
KELAS VII F
No. Kode Nilai Nilai Akhir
Keterangan Post-Test LDS Tugas Proyek (2NP + 1ND + 2NT)/5
1 UF-01 76 50 73 69.6 TIDAK TUNTAS
2 UF-02 68 91 93 82.6 TUNTAS
3 UF-03 58 80.5 73 68.5 TIDAK TUNTAS
4 UF-04 76 91.5 73 77.9 TUNTAS
5 UF-05 78 94.5 73 79.3 TUNTAS
6 UF-06 74 91 93 85 TUNTAS
7 UF-07 64 80.5 73 70.9 TUNTAS
8 UF-08 78 77 80 78.6 TUNTAS
9 UF-09 72 93.5 73 76.7 TUNTAS
10 UF-10 80 77 80 79.4 TUNTAS
11 UF-11 74 77 87 79.8 TUNTAS
12 UF-12 88 77 80 82.6 TUNTAS
13 UF-13 76 93 87 83.8 TUNTAS
14 UF-14 86 91 93 89.8 TUNTAS
15 UF-15 86 94.5 73 82.5 TUNTAS
16 UF-16 80 77 87 82.2 TUNTAS
17 UF-17 84 91.5 73 81.1 TUNTAS
18 UF-18 72 91 93 84.2 TUNTAS
19 UF-19 88 77 87 85.4 TUNTAS
20 UF-20 60 77 87 74.2 TUNTAS
21 UF-21 74 91.5 73 77.1 TUNTAS
22 UF-22 66 94.5 73 74.5 TUNTAS
23 UF-23 66 80.5 73 71.7 TUNTAS
24 UF-24 72 91.5 73 76.3 TUNTAS
25 UF-25 70 80.5 73 73.3 TUNTAS
26 UF-26 74 91.5 73 77.1 TUNTAS
27 UF-27 78 93 87 84.6 TUNTAS
28 UF-28 80 93 87 85.4 TUNTAS
29 UF-29 70 77 87 78.2 TUNTAS
30 UF-30 78 93 87 84.6 TUNTAS
31 UF-31 88 77 80 82.6 TUNTAS
32 UF-32 74 93.5 73 77.5 TUNTAS
33 UF-33 68 77 87 77.4 TUNTAS
34 UF-34 82 94.5 73 80.9 TUNTAS
35 UF-35 90 94.5 73 84.1 TUNTAS
112
112
No. Kode Nilai Nilai Akhir
Keterangan Post-Test LDS Tugas Proyek (2NP + 1ND + 2NT)/5
36 UF-36 68 91 93 82.6 TUNTAS
37 UF-37 72 93 87 82.2 TUNTAS
38 UF-38 76 74 73 74.4 TUNTAS
39 UF-39 84 77 80 81 TUNTAS
Rata-rata
nilai 75.59 85.38 80.41 79.48
Jumlah siswa 39 Siswa tuntas 37
Nilai tertinggi 89.8 Siswa tidak tuntas 2
Nilai terendah 68.5 Ketuntasan klasikal 94.87%
Rata-rata kelas 79.5 Simpangan baku 4.87
113
113
Lampiran 26
UJI NORMALITAS NILAI POSTEST
KELAS VII E
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika X2 hitung < X
2 tabel
Pengujian hipotesis:
Nilai maksimal = 94 panjang kelas = 6
Nilai minimal = 62 rata-rata (x) = 75,38
Rentang = 32 s = 8,12
Banyak kelas = 6 n = 39
No.
kelas
Kelas
interval
Batas
kelas Oi
Z-
score [Z-
score]
Peluang
Untuk
Z
Luas
Kelas
untuk Z Ei
1 62 – 67 61.5 5 -1.71 1.71 0.46 0.12 4.76 0.01
2 68 – 73 67.5 10 -0.97 0.97 0.33 0.24 9.46 0.03
3 74 – 79 73.5 9 -0.23 0.23 0.09 0.10 3.98 6.32
4 80 – 85 79.5 11 0.51 0.51 0.19 0.20 7.79 1.32
5 86 – 91 85.5 3 1.25 1.25 0.39 0.08 3.23 0.02
6 92 – 97 91.5 1 1.98 1.98 0.48 0.02 0.79 0.05
98 – 103 97.5 0 2.72 2.72 0.50 0.50
X2 = 7.76
Pada a = 5% dengan dk = 6-3 = 3 diperoleh X2 tabel = 7,81
Karena X2
hitung<X2
tabel, maka data nilai postes kelas VIIE berdistribusi normal.
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
( )å=
-=c
k
1i i
2ii2
E
EO
7,81 7,76
(Oi Ei)²
Ei
114
114
UJI NORMALITAS NILAI POSTEST
KELAS VII F
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis:
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika X2 hitung < X
2 tabel
Pengujian hipotesis:
Nilai maksimal = 90 panjang kelas = 6
Nilai minimal = 58 rata-rata (x) = 75,59
Rentang = 32 s = 7,82
Banyak kelas = 6 n = 39
No.
kelas
Kelas
interval
Batas
kelas Oi
Z-
score [Z-
score]
Peluang
Untuk
Z
Luas
Kelas
untuk Z Ei
1 58 – 63 57.5 2 -2.31 2.31 0.49 0.05 1.97 0.00
2 64 – 69 63.5 6 -1.55 1.55 0.44 0.16 6.12 0.00
3 70 – 75 69.5 11 -0.78 0.78 0.28 0.28 10.82 0.00
4 76 – 81 75.5 11 -0.01 0.01 0.00 0.27 10.56 0.02
5 82 – 87 81.5 5 0.76 0.76 0.28 0.16 6.28 0.26
6 88 – 93 87.5 4 1.52 1.52 0.44 0.05 2.06 1.83
94 – 99 93.5 0 2.29 2.29 0.49 0.49
X2 = 2.11
Pada a = 5% dengan dk = 6-3 = 3 diperoleh X2 tabel = 7,81
Karena X2
hitung<X2
tabel, maka data nilai postes kelas VII F berdistribusi normal.
Daerah penerimaan
Ho Daerah penolakan
Ho
( )å=
-=c
k
1i i
2ii2
E
EO
7,81 2,11
(Oi Ei)²
Ei
115
115
Lampiran 27
UJI KESAMAAN DUA VARIANS NILAI POSTES
KELAS VII E DAN VII F
Hipotesis:
Ho : =
Ha : ≠
Uji hipotesis:
Ho diterima apabila F < F a (nb-1):(nk-1)
Data yang diperoleh:
Sumber variasi VII E VII F
Jumlah 2940 2948
n 39 39
Rata-rata 75,38 75,59
Varians (s2) 65,93 61,09
Standar deviasi (s) 8,12 7,82
Berdasarkan rumus tersebut diperoleh:
Pada a= 5% dengan,
dk pembilang = nb – 1 = 39 – 1 = 38
dk penyebut = nk – 1 = 39 – 1 = 38
F(0,05)(38:38) = 1,72
Karena F hitung berada pada daerah penerimaan Ho maka dapat disimpulkan
bahwa kedua kelompok mempunyai varians yang tidak berbeda.
terkecilVarians
terbesarVarians F =
Daerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ho
F a(nb-1):(nk-1)
1,72 1,08
116
116
Lampiran 28
ANALISIS GAIN NORMALIZED
KELAS VII E
No. Kode Nilai
Selisih Gain Kriteria Pre-test Post-test
1 UE-01 45 72 27 0.49 sedang
2 UE-02 47 64 17 0.32 sedang
3 UE-03 50 74 24 0.48 sedang
4 UE-04 63 94 31 0.84 tinggi
5 UE-05 29 68 39 0.55 sedang
6 UE-06 40 70 30 0.50 sedang
7 UE-07 47 74 27 0.51 sedang
8 UE-08 47 74 27 0.51 sedang
9 UE-09 34 70 36 0.55 sedang
10 UE-10 50 74 24 0.48 sedang
11 UE-11 53 70 17 0.36 sedang
12 UE-12 55 82 27 0.60 sedang
13 UE-13 47 62 15 0.28 rendah
14 UE-14 63 80 17 0.46 sedang
15 UE-15 34 62 28 0.42 sedang
16 UE-16 61 82 21 0.54 sedang
17 UE-17 53 90 37 0.79 tinggi
18 UE-18 34 76 42 0.64 sedang
19 UE-19 24 72 48 0.63 sedang
20 UE-20 53 80 27 0.57 sedang
21 UE-21 34 80 46 0.70 sedang
22 UE-22 37 78 41 0.65 sedang
23 UE-23 37 62 25 0.40 sedang
24 UE-24 24 68 44 0.58 sedang
25 UE-25 29 62 33 0.46 sedang
26 UE-26 37 76 39 0.62 sedang
27 UE-27 37 82 45 0.71 tinggi
28 UE-28 42 74 32 0.55 sedang
29 UE-29 48 82 34 0.65 sedang
30 UE-30 61 78 17 0.44 sedang
31 UE-31 47 68 21 0.40 sedang
32 UE-32 40 82 42 0.70 tinggi
33 UE-33 74 90 16 0.62 Sedang
34 UE-34 61 86 25 0.64 Sedang
35 UE-35 45 82 37 0.67 Sedang
36 UE-36 45 70 25 0.45 Sedang
117
117
No. Kode Nilai
Selisih Gain Kriteria Pre-test Post-test
37 UE-37 45 68 23 0.42 Sedang
38 UE-38 58 80 22 0.52 Sedang
39 UE-39 66 82 16 0.47 Sedang
1 0.54 Sedang
118
118
ANALISIS GAIN NORMALIZED
KELAS VII F
No. Kode Nilai
Selisih Gain Kriteria Pre-test Post-test
1 UF-01 23 76 53 0.69 Sedang
2 UF-02 54 68 14 0.30 Sedang
3 UF-03 32 58 26 0.38 Sedang
4 UF-04 42 76 34 0.59 Sedang
5 UF-05 26 78 52 0.70 Tinggi
6 UF-06 39 74 35 0.57 Sedang
7 UF-07 39 64 25 0.41 Sedang
8 UF-08 66 78 12 0.35 Sedang
9 UF-09 29 72 43 0.61 Sedang
10 UF-10 66 80 14 0.41 Sedang
11 UF-11 32 74 42 0.62 sedang
12 UF-12 54 88 34 0.74 tinggi
13 UF-13 62 76 14 0.37 sedang
14 UF-14 68 86 18 0.56 sedang
15 UF-15 77 86 9 0.39 sedang
16 UF-16 32 80 48 0.71 tinggi
17 UF-17 73 84 11 0.41 sedang
18 UF-18 53 72 19 0.40 sedang
19 UF-19 75 88 13 0.52 sedang
20 UF-20 26 60 34 0.46 sedang
21 UF-21 54 74 20 0.43 sedang
22 UF-22 42 66 24 0.41 sedang
23 UF-23 37 66 29 0.46 sedang
24 UF-24 42 72 30 0.52 sedang
25 UF-25 44 70 26 0.46 sedang
26 UF-26 45 74 29 0.53 sedang
27 UF-27 58 78 20 0.48 sedang
28 UF-28 26 80 54 0.73 tinggi
29 UF-29 41 70 29 0.49 sedang
30 UF-30 50 78 28 0.56 sedang
31 UF-31 55 88 33 0.73 tinggi
32 UF-32 57 74 17 0.40 sedang
33 UF-33 34 68 34 0.52 sedang
34 UF-34 32 82 50 0.74 tinggi
35 UF-35 77 90 13 0.57 sedang
36 UF-36 39 68 29 0.48 sedang
119
119
No. Kode Nilai
Selisih Gain Kriteria Pre-test Post-test
37 UF-37 45 72 27 0.49 sedang
38 UF-38 42 76 34 0.59 sedang
39 UF-39 42 84 42 0.72 tinggi
2 0.53 Sedang
120
120
Lampiran 29
KISI KISI PENILAIAN AFEKTIF
Variabel Sub variabel Indikator Nomor
Afektif Sikap Siswa mengikuti pembelajaran materi
pencemaran lingkungan
5, 7, 10
Siswa mendengarkan pendapat siswa lain
pada kegiatan diskusi
2, 8
Siswa menunjukkan reaksi/ merespon
terhadap pembelajaran
3, 4
Minat Siswa memberikan perhatian terhadap
proses pembelajaran
1, 11, 24
Siswa memiliki usaha untuk memahami
materi pencemaran lingkungan
17
Siswa menampilkan ketertarikannya
terhadap materi
6, 12
Konsep diri Siswa menerima adanya perbedaan
pendapat saat berdiskusi
15, 23
Siswa mengajukan pertanyaan kepada
guru terhadap pelajaran yang belum
dipahami
16
Siswa menunjukkan keberhasilannya
dalam mengerjakan tugas
9, 22
Nilai Siswa meyakini kemampuan gurunya
dalam menyampaikan materi
18, 19,
20
Siswa membentuk pendapatnya ketika
berdiskusi maupun merespon penjelasan
guru
13, 14
Siswa dapat membedakan sikap yang
baik dan buruk terhadap aktivitas yang
berhubungan dengan lingkungan
21, 25,
30
Moral Siswa mengubah perilakunya setelah
belajar materi pencemaran lingkungan
29, 31
Siswa menunjukkan kepedulian terhadap
upaya pencegahan pencemaran
lingkungan
26, 27,
33
Siswa menunjukkan kejujuran saat
mnegerjakan tugas
28, 32
Jumlah 33
121
Lampiran 30 HASIL PENILAIAN RANAH AFEKTIF
KELAS VII-E
No Kode
Siswa
RANAH AFEKTIF
Sikap
Minat
Konsep diri
Nilai
Moral
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7
1 UE-1 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 2 1 4 1 2.5 3 4 4 4 4 3 4 3.71
2 UE-2 4 4 4 3 4 4 3 3.71 2 4 4 3 4 2 3.17 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 1 4 1 2.88 4 4 2 4 4 2 4 3.43
3 UE-3 3 3 3 4 3 2 2 2.86 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3.4 3 3 3 2 4 4 3 3 3.13 4 3 3 1 4 2 3 2.86
4 UE-4 4 3 4 4 4 4 4 3.86 3 4 4 3 3 3 3.33 3 3 4 4 3 3.4 4 3 4 3 4 4 4 4 3.75 3 3 4 3 4 3 3 3.29
5 UE-5 4 3 4 3 3 3 3 3.29 3 3 3 4 3 3 3.17 3 4 4 3 2 3.2 3 4 4 3 3 2 4 3 3.25 4 3 3 3 3 3 3 3.14
6 UE-6 4 4 4 3 4 4 2 3.57 2 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 3.25 4 4 2 2 4 3 4 3.29
7 UE-7 3 3 4 4 3 3 3 3.29 3 4 4 4 4 3 3.67 3 3 4 4 3 3.4 4 3 3 3 4 2 3 1 2.88 4 4 3 3 3 2 3 3.14
8 UE-8 3 4 4 3 3 3 3 3.29 3 1 4 4 4 3 3.17 3 4 4 4 3 3.6 3 3 4 3 4 3 4 1 3.13 4 3 3 2 4 3 3 3.14
9 UE-9 4 3 3 3 4 3 3 3.29 3 3 4 4 3 3 3.33 3 3 4 4 2 3.2 3 3 4 3 3 1 3 1 2.63 4 3 3 3 4 3 3 3.29
10 UE-10 4 3 4 4 2 4 3 3.43 3 4 4 4 3 3 3.5 3 3 3 4 3 3.2 3 3 4 3 3 4 4 2 3.25 3 3 3 3 3 2 4 3
11 UE-11 4 4 4 3 3 4 3 3.57 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3.4 3 3 3 3 3 1 4 3 2.88 3 3 3 3 3 3 4 3.14
12 UE-12 4 3 4 3 3 4 3 3.43 4 4 4 4 3 3 3.67 3 4 4 4 4 3.8 3 3 4 3 4 4 3 4 3.5 4 4 3 3 3 3 3 3.29
13 UE-13 3 3 3 3 3 3 2 2.86 2 3 3 3 3 2 2.67 3 3 3 4 3 3.2 3 3 3 2 3 1 4 3 2.75 1 4 3 3 3 2 3 2.71
14 UE-14 4 3 4 3 4 3 4 3.57 3 4 4 3 4 3 3.5 3 4 3 4 3 3.4 4 3 3 2 2 4 3 4 3.13 3 4 3 3 3 4 4 3.43
15 UE-15 3 3 3 4 3 4 4 3.43 4 4 4 4 4 3 3.83 3 4 4 4 4 3.8 4 3 4 4 4 1 4 3 3.38 4 4 4 4 4 4 4 4
16 UE-16 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2.8 3 3 4 2 4 4 4 4 3.5 4 3 4 2 3 3 2 3
17 UE-17 3 3 4 3 4 3 4 3.43 4 3 4 4 3 2 3.33 3 4 3 3 3 3.2 4 4 4 2 4 1 4 4 3.38 4 3 3 4 4 3 3 3.43
18 UE-18 3 3 4 4 3 3 3 3.29 4 4 4 3 3 4 3.67 4 3 4 4 3 3.6 4 4 3 4 4 2 3 2 3.25 3 4 3 3 3 3 4 3.29
19 UE-19 3 3 4 3 4 3 4 3.43 3 4 3 3 3 3 3.17 3 3 4 4 4 3.6 3 3 3 4 4 1 4 4 3.25 4 4 3 3 4 2 3 3.29
122
No Kode
Siswa
RANAH AFEKTIF
Sikap
Minat
Konsep diri
Nilai
Moral
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7
20 UE-20 3 3 3 3 3 3 2 2.86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3.2 3 2 3 3 3 2 3 3 2.75 3 3 3 3 3 2 2 2.71
21 UE-21 4 3 4 3 3 4 3 3.43 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 3.38 4 3 4 3 4 1 4 3.29
22 UE-22 3 1 3 3 3 3 2 2.57 2 3 4 2 2 2 2.5 1 2 4 3 3 2.6 3 3 3 2 3 4 4 1 2.88 4 4 2 2 4 1 4 3
23 UE-23 3 3 4 3 3 3 3 3.14 3 4 3 3 3 3 3.17 3 3 3 4 3 3.2 3 3 3 3 4 3 4 3 3.25 3 4 3 3 4 3 3 3.29
24 UE-24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
25 UE-25 4 3 4 3 4 4 3 3.57 3 4 4 4 4 3 3.67 3 4 3 4 4 3.6 4 2 4 2 4 2 4 1 2.88 4 4 4 4 4 4 4 4
26 UE-26 4 3 3 3 3 3 3 3.14 3 4 3 3 3 3 3.17 3 3 3 4 3 3.2 2 3 3 3 3 2 3 2 2.63 4 4 3 3 4 2 3 3.29
27 UE-27 3 3 4 3 4 3 3 3.29 4 4 4 4 2 2 3.33 4 3 4 3 3 3.4 4 3 3 3 4 2 2 2 2.88 3 3 2 2 2 2 3 2.43
28 UE-28 4 4 4 4 4 3 4 3.86 4 4 3 4 4 3 3.67 3 4 4 4 4 3.8 1 3 3 3 4 4 4 4 3.25 4 4 4 4 4 3 3 3.71
29 UE-29 4 3 3 4 3 4 3 3.43 3 3 4 4 3 3 3.33 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 2 3.13 4 3 3 3 3 2 4 3.14
30 UE-30 4 3 4 3 3 4 3 3.43 3 4 4 4 4 3 3.67 3 4 3 4 2 3.2 3 3 4 3 4 4 4 4 3.63 4 3 3 3 4 2 3 3.14
31 UE-31 4 3 4 4 3 3 3 3.43 3 3 4 4 3 3 3.33 3 4 4 4 3 3.6 3 4 4 2 3 1 4 2 2.88 4 3 3 4 4 2 4 3.43
32 UE-32 4 4 4 4 1 3 2 3.14 3 3 4 3 3 3 3.17 3 4 4 4 2 3.4 3 3 3 3 4 4 4 4 3.5 4 3 3 3 2 3 4 3.14
33 UE-33 4 4 4 3 4 4 2 3.57 4 4 4 4 3 2 3.5 3 4 4 4 3 3.6 4 4 3 2 4 4 4 4 3.63 2 4 3 3 3 2 3 2.86
34 UE-34 4 3 4 3 3 4 3 3.43 3 3 4 3 4 3 3.33 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3.63 4 3 3 4 3 2 4 3.29
35 UE-35 4 3 4 3 3 4 4 3.57 3 3 3 3 3 4 3.17 4 3 4 4 1 3.2 3 4 3 3 4 1 4 1 2.88 4 3 4 3 4 3 4 3.57
36 UE-36 3 3 4 3 3 4 1 3 4 3 4 3 3 3 3.33 3 4 3 4 3 3.4 4 3 4 2 4 1 4 3 3.13 4 4 3 3 4 3 4 3.57
37 UE-37 4 2 4 4 3 4 4 3.57 3 4 4 4 4 4 3.83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3.57
38 UE-38 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 2.83 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3.13 3 3 3 3 3 2 2 2.71
39 UE-39 4 4 4 3 3 4 2 3.43 3 4 4 3 3 2 3.17 3 3 4 3 3 3.2 3 3 3 3 3 4 4 4 3.38 2 4 3 3 3 2 4 3
Jumlah 129 127 132 123 126
Persentase (%) Sikap 83 Minat 82 Konsep diri 84.5 Nilai 79.1 Moral 80.8
123
HASIL PENILAIAN RANAH AFEKTIF KELAS VII-F
No
Kode
Siswa
RANAH AFEKTIF
Sikap
Minat
Konsep diri
Nilai Moral
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7
1 UF-1 3 3 4 3 4 3 3 3.29 4 4 4 3 3 3 3.5 3 3 4 4 4 3.6 4 3 4 2 4 4 4 3 3.5 3 4 4 4 3 4 4 3.71
2 UF-2 3 3 4 3 4 3 3 3.29 4 4 4 3 1 4 3.33 3 4 3 4 4 3.6 2 3 4 3 4 4 4 3 3.38 3 4 4 4 3 4 4 3.71
3 UF-3 3 3 4 3 4 3 3 3.29 4 4 3 3 3 2 3.17 3 3 1 4 2 2.6 4 3 3 2 3 3 3 1 2.75 4 4 3 4 3 2 4 3.43
4 UF-4 3 4 3 3 4 3 3 3.29 2 3 4 2 3 2 2.67 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3.5 4 3 3 3 4 4 3 3.43
5 UF-5 3 4 4 3 3 4 3 3.43 3 3 4 3 3 3 3.17 3 3 3 4 3 3.2 3 4 4 3 4 3 4 1 3.25 2 3 3 1 1 4 4 2.57
6 UF-6 4 3 4 3 4 4 4 3.71 4 4 3 3 3 3 3.33 3 4 3 4 3 3.4 3 3 4 3 4 3 4 4 3.5 3 4 3 3 4 3 3 3.29
7 UF-7 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3.5 4 2 3 2 4 3 1 3 1 2 3 3 2 4 2.38 4 3 3 4 3 3 3 3.29
8 UF-8 4 4 4 4 3 4 3 3.71 2 4 4 4 3 4 3.5 4 4 4 4 1 3.4 4 3 4 2 4 1 4 4 3.25 3 4 4 3 1 3 4 3.14
9 UF-9 3 3 4 4 4 4 3 3.57 2 4 3 2 3 2 2.67 2 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 1 4 4 2.88 4 4 2 4 3 2 3 3.14
10 UF-10 3 3 3 3 3 3 2 2.86 2 3 3 3 3 2 2.67 3 3 3 4 3 3.2 3 3 3 2 3 1 4 3 2.75 1 4 3 3 3 2 3 2.71
11 UF-11 4 4 4 4 3 4 3 3.71 4 4 4 4 3 4 3.83 4 2 3 4 1 2.8 3 3 4 3 3 1 4 4 3.13 3 4 4 3 1 1 4 2.86
12 UF-12 4 4 3 4 1 4 3 3.29 2 3 4 4 3 4 3.33 4 4 4 4 1 3.4 3 3 4 2 4 1 4 4 3.13 3 4 4 3 1 1 4 2.86
13 UF-13 4 4 4 3 4 4 4 3.86 4 4 4 4 3 3 3.67 3 4 3 3 4 3.4 4 3 4 3 4 1 4 2 3.13 3 4 4 3 4 4 4 3.71
14 UF-14 4 3 4 4 3 3 3 3.43 3 4 4 3 3 3 3.33 3 3 4 3 3 3.2 4 3 4 3 4 1 4 2 3.13 3 3 3 3 3 3 3 3
15 UF-15 4 4 4 3 3 4 3 3.57 2 4 4 4 3 3 3.33 3 3 4 4 4 3.6 4 3 4 2 4 1 4 3 3.13 3 4 3 4 4 3 3 3.43
16 UF-16 4 4 3 4 1 4 3 3.29 2 3 4 4 2 4 3.17 4 4 4 4 1 3.4 4 3 4 2 4 1 4 4 3.25 3 4 4 3 1 1 4 2.86
17 UF-17 4 4 4 4 3 4 3 3.71 4 4 4 4 3 4 3.83 4 2 3 4 1 2.8 3 3 4 3 3 1 4 4 3.13 3 4 4 3 1 1 4 2.86
18 UF-18 3 3 4 3 3 3 3 3.14 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 4 2 3 4 3.13 4 3 3 4 3 3 2 3.14
19 UF-19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3.8 4 4 4 3 4 1 4 4 3.5 4 4 4 4 4 4 4 4
124
No
Kode
Siswa
RANAH AFEKTIF
Sikap
Minat
Konsep diri
Nilai
Moral
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7
20 UF-20 4 4 3 4 1 4 3 3.29 2 3 4 4 3 4 3.33 4 4 4 4 1 3.4 4 3 4 2 4 1 4 4 3.25 3 4 4 3 1 1 4 2.86
21 UF-21 3 4 3 3 3 3 3 3.14 4 3 4 4 3 4 3.67 4 2 3 4 1 2.8 3 2 4 3 4 1 4 4 3.13 4 4 4 3 1 1 4 3
22 UF-22 3 4 4 4 3 4 3 3.57 3 3 4 3 3 3 3.17 3 3 3 4 3 3.2 3 4 4 3 4 2 4 1 3.13 2 2 3 1 4 4 4 2.86
23 UF-23 3 3 3 3 3 3 2 2.86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3.2 3 2 3 3 3 2 3 3 2.75 3 3 3 3 3 2 2 2.71
24 UF-24 4 4 4 3 4 4 2 3.57 4 4 4 4 3 2 3.5 3 4 4 4 3 3.6 4 4 3 2 4 4 4 4 3.63 2 4 3 3 3 2 3 2.86
25 UF-25 3 3 4 2 4 2 3 3 2 4 3 3 4 2 3 2 4 3 4 3 3.2 4 2 3 2 3 1 4 4 2.88 4 3 2 3 2 2 4 2.86
26 UF-26 3 4 3 3 3 3 3 3.14 3 3 4 4 3 4 3.5 4 2 3 4 1 2.8 3 2 4 3 4 1 4 4 3.13 4 4 4 3 4 1 4 3.43
27 UF-27 4 4 4 3 4 4 4 3.86 4 4 4 4 3 3 3.67 3 4 3 3 4 3.4 4 3 4 3 4 1 4 2 3.13 3 4 4 3 4 4 4 3.71
28 UF-28 4 4 4 3 4 4 4 3.86 4 4 4 4 3 3 3.67 3 4 3 3 4 3.4 4 3 4 3 4 1 4 2 3.13 3 4 4 3 4 4 4 3.71
29 UF-29 4 4 3 4 1 4 3 3.29 2 3 4 4 3 4 3.33 4 4 4 4 1 3.4 4 3 4 2 4 1 4 4 3.25 3 4 4 3 1 1 4 2.86
30 UF-30 4 3 4 3 4 4 4 3.71 3 4 4 3 4 3 3.5 3 4 4 4 4 3.8 4 3 4 3 4 4 4 4 3.75 3 4 3 4 4 3 4 3.57
31 UF-31 4 4 4 3 4 4 4 3.86 3 4 4 4 4 3 3.67 4 4 3 4 4 3.8 4 3 3 2 4 1 4 4 3.13 4 4 3 3 4 4 3 3.57
32 UF-32 4 3 4 4 3 3 3 3.43 3 3 4 4 3 3 3.33 3 4 4 4 3 3.6 3 4 4 2 3 1 4 2 2.88 4 3 3 4 4 2 4 3.43
33 UF-33 3 4 3 3 2 4 4 3.29 1 2 4 4 3 3 2.83 3 4 2 3 3 3 1 3 4 3 2 3 3 3 2.75 4 3 3 2 4 1 3 2.86
34 UF-34 3 4 4 3 3 4 3 3.43 3 3 4 3 3 3 3.17 3 3 3 4 3 3.2 3 4 4 3 4 3 4 1 3.25 2 3 3 1 1 4 4 2.57
35 UF-35 4 4 4 3 3 4 4 3.71 2 3 4 4 3 3 3.17 3 3 4 4 3 3.4 4 3 4 2 4 1 4 3 3.13 3 4 4 4 3 3 4 3.57
36 UF-36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3.17 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 1 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3.14
37 UF-37 4 4 4 3 4 4 4 3.86 4 4 4 4 3 3 3.67 3 4 3 3 4 3.4 4 3 4 3 4 1 4 2 3.13 3 4 4 3 4 4 4 3.71
38 UF-38 3 4 1 4 3 3 2 2.86 2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3.6 2 3 4 3 4 4 4 3 3.38 3 4 4 4 3 4 4 3.71
39 UF-39 4 4 4 4 3 4 3 3.71 2 3 4 4 3 4 3.33 4 4 4 4 1 3.4 4 3 4 2 4 1 4 4 3.25 3 4 4 3 1 1 4 2.86
Jumlah 134 130 128 123 125
Persentase (%) Sikap 86 Minat 83 Konsep diri 82.1 Nilai 79 Moral 80.1
125
125
Lampiran 31
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTOR
KEGIATAN PRESENTASI PRODUK DAUR ULANG LIMBAH
Kelas: ................................
No Aspek Skor yang diperoleh kelompok
1 2 3 4 5 6 7
1 Kemampuan melakukan
penyelidikan:
Dapat mengungkapkan ide,
mengetahui proses pengerjaan dan
pembagian tugas.
Skor 3: memenuhi 3 aspek
Skor 2: memenuhi 2 aspek
Skor 1: memenuhi salah satu aspek
2 Membuat laporan (poster):
Menampilkan gambar produk,
unsurnya lengkap dan tampilannya
menarik.
Skor 3: memenuhi 3 aspek
Skor 2: memenuhi 2 aspek
Skor 1: memenuhi salah satu aspek
3 Produk daur ulang limbah:
Bahan yang digunakan sesuai
tema, produk bernilai guna (efektif
digunakan) dan mengandung
estetika.
Skor 3: memenuhi 3 aspek
Skor 2: memenuhi 2 aspek
Skor 1: memenuhi salah satu aspek
4 Keterampilan berbicara:
Menggunakan bahasa Indonesia,
EYD benar, kata-kata sopan.
Skor 3: memenuhi 3 aspek
Skor 2: memenuhi 2 aspek
Skor 1: memenuhi salah satu aspek
5 Strategi presentasi:
volume suara jelas, intonasi kata
jelas dan ada dinamika suaranya.
Skor 3: memenuhi 3 aspek
Skor 2: memenuhi 2 aspek
Skor 1: memenuhi salah satu aspek
Total skor
126
Lampiran 32
PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR
Aspek
KELAS VII E %
KELAS VII F %
I II III IV V VI VII I II III IV V VI VII
A 2 3 3 3 3 3 2 90% 3 3 3 3 3 2 2 90%
B 3 2 2 2 3 3 2 81% 3 2 2 2 3 3 3 86%
C 3 2 2 3 3 3 3 90% 3 3 3 2 3 2 2 86%
D 2 2 2 2 2 3 2 71% 2 2 3 2 3 2 2 76%
E 2 2 2 2 2 2 2 67% 2 2 2 2 2 2 2 67%
∑ Skor 12 11 11 12 13 14 11 13 12 13 11 14 11 11
Nilai 80 73 73 80 87 93 73 87 80 87 73 93 73 73
127
127
Lampiran 33
KISI-KISI ANGKET TANGGAPAN SISWA
PEMBELAJARAN MODEL PROJECT BASED LEARNING
Variabel Indikator Nomor
Pertanyaan
Tanggapan siswa
terhadap model project
based learning pada
materi Pencemaran
Lingkungan
Ketertarikan siswa model project
based learning pada materi
Pencemaran Lingkungan
1
Model project based learning
mempermudah siswa dalam
mempelajari materi Pencemaran
Lingkungan
2
Model project based learning
mendorong rasa ingin tahu siswa
untuk mempelajari materi Pencemaran
Lingkungan
3
Model project based learning
mendorong siswa lebih aktif dalam
pembelajaran
4
Model project based learning
memacu semangat siswa mengikuti
pembelajaran
5
Kesan siswa selama proses
pembelajaran dengan model project
based learning pada materi
Pencemaran Lingkungan
6
Kegiatan pembelajaran dengan model
project based learning pada materi
Pencemaran Lingkungan dapat diikuti
siswa dengan baik
7
Model project based learning dapat
memotivasi siswa dalam pembelajaran
materi Pencemaran Lingkungan
8
Model project based learning pada
materi Pencemaran Lingkungan
memberikan keuntungan bagi siswa
9
Persetujuan siswa untuk
menggunakan model project based
learning pada materi lain
10
128
128
Lampiran 34
HASIL TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP
PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING
Subjek Butir
∑ skor % Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
UE-1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31 77.5 Baik
UE-2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 36 90.0 Sangat Baik
UE-3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 33 82.5 Sangat Baik
UE-4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 35 87.5 Sangat Baik
UE-5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75.0 Baik
UE-6 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 33 82.5 Sangat Baik
UE-7 1 3 3 3 3 4 3 4 3 4 31 77.5 Baik
UE-8 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 33 82.5 Sangat Baik
UE-9 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31 77.5 Baik
UE-10 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 33 82.5 Sangat Baik
UE-11 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 32 80.0 Baik
UE-12 3 4 4 3 4 3 4 3 3 2 33 82.5 Sangat Baik
UE-13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75.0 Baik
UE-14 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 33 82.5 Sangat Baik
UE-15 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 35 87.5 Sangat Baik
UE-16 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 31 77.5 Baik
UE-17 2 4 2 3 2 3 3 3 4 3 29 72.5 Baik
UE-18 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 29 72.5 Baik
UE-19 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 32 80.0 Baik
UE-20 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 33 82.5 Sangat Baik
UE-21 3 3 4 2 3 4 3 3 2 4 31 77.5 Baik
UE-22 1 3 2 4 1 2 3 3 2 4 25 62.5 Buruk
UE-23 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 36 90.0 Sangat Baik
UE-24 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 30 75.0 Baik
UE-25 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 33 82.5 Sangat Baik
UE-26 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 34 85.0 Sangat Baik
UE-27 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 34 85.0 Sangat Baik
UE-28 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 33 82.5 Sangat Baik
UE-29 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 31 77.5 Baik
UE-30 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 33 82.5 Sangat Baik
UE-31 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 30 75.0 Baik
UE-32 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 33 82.5 Sangat Baik
UE-33 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 35 87.5 Sangat Baik
129
129
Subjek Butir
∑ skor % Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
UE-34 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 36 90.0 Sangat Baik
UE-35 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 34 85.0 Sangat Baik
UE-36 4 3 2 3 4 4 3 2 4 4 33 82.5 Sangat Baik
UE-37 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 31 77.5 Baik
UE-38 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32 80.0 Baik
UE-39 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32 80.0 Baik
UF-1 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 32 80.0 Baik
UF-2 2 3 2 3 4 3 3 2 3 2 27 67.5 Baik
UF-3 2 1 3 2 4 3 3 4 3 2 27 67.5 Baik
UF-4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 29 72.5 Baik
UF-5 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 27 67.5 Baik
UF-6 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 33 82.5 Sangat Baik
UF-7 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2 29 72.5 Baik
UF-8 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34 85.0 Sangat Baik
UF-9 3 3 3 2 2 4 3 2 3 2 27 67.5 Baik
UF-10 4 2 3 2 2 2 4 4 3 3 29 72.5 Baik
UF-11 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34 85.0 Sangat Baik
UF-12 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 36 90.0 Sangat Baik
UF-13 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 37 92.5 Sangat Baik
UF-14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 75.0 Baik
UF-15 3 3 3 2 3 4 3 4 2 4 31 77.5 Baik
UF-16 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34 85.0 Sangat Baik
UF-17 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34 85.0 Sangat Baik
UF-18 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 32 80.0 Baik
UF-19 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 35 87.5 Sangat Baik
UF-20 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 36 90.0 Sangat Baik
UF-21 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34 85.0 Sangat Baik
UF-22 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 27 67.5 Baik
UF-23 4 3 4 3 2 4 3 4 4 4 35 87.5 Sangat Baik
UF-24 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 36 90.0 Sangat Baik
UF-25 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 27 67.5 Baik
UF-26 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34 85.0 Sangat Baik
UF-27 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 37 92.5 Sangat Baik
UF-28 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 37 92.5 Sangat Baik
UF-29 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34 85.0 Sangat Baik
UF-30 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 36 90.0 Sangat Baik
UF-31 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 35 87.5 Sangat Baik
130
130
Subjek Butir
∑ skor % Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
UF-32 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 31 77.5 Baik
UF-33 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 30 75.0 Baik
UF-34 3 3 2 3 2 4 3 2 2 4 28 70.0 Baik
UF-35 2 3 3 2 3 4 3 4 2 3 29 72.5 Baik
UF-36 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 29 72.5 Baik
UF-37 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 37 92.5 Sangat Baik
UF-38 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 29 72.5 Baik
UF-39 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 34 85.0 Sangat Baik
∑ Skor 248 254 247 261 251 265 244 255 245 241 2511
∑ Skor
maks 312 312 312 312 312 312 312 312 312 312
% 79 81 79 84 80 85 78 82 79 77 80% Baik
131
131
Lampiran 35
REKAPITULASI TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP
PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING
No. Butir Angket N = 78
Kriteria ∑ Skor P(%)
1
Pelaksanaan pembelajaran menerapkan model PBL
menarik 248 79% Baik
2
Pembelajaran dengan model PBL membuat saya
lebih mudah memahami materi 254 81%
Sangat
Baik
3
Pembelajaran dengan menerapkan model PBL
mendorong rasa ingin tahu saya 247 79% Baik
4
Pembelajaran dengan model PBL memacu saya
lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran 261 84%
Sangat
Baik
5
Pelaksanaan pembelajaran menerapkan model PBL
membuat saya bersemangat dan bersungguh-
sungguh mengikuti pembelajaran
251 80% Baik
6
Pembelajaran dengan menerapkan model PBL
menjadi lebih menyenangkan 265 85%
Sangat
Baik
7
Kegiatan pembelajaran dengan model PBL pada
materi Pencemaran Lingkungan dapat diikuti
dengan baik
244 78% Baik
8
Pembelajaran dengan model PBL memberikan
motivasi untuk mendalami materi dan mengaitkan 255 82% Sangat
Baik pengetahuan dengan fenomena lingkungan sekitar
9
Pelaksanaan pembelajaran model PBL
menguntungkan saya dalam menganalisis masalah
dan mengerjakan soal
245 79% Baik
10
Model PBL perlu diaplikasikan untuk materi yang
lain 241 77% Baik
Rata-Rata 251.1 80% Baik
Hasil analisis dibandingkan dengan skala Guttman berikut
25 % ≤ P ≤ 43,75% = Tidak Baik
43,76 % ≤ P ≤ 62,50% = Cukup
62,51 % ≤ P ≤ 81,25 % = Baik
81,26 % ≤ P ≤ 100 % = Sangat Baik
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rata-rata persentase 80%, maka dapat
disimpulkan bahwa siswa memberikan tanggapan baik terhadap penerapan
model PBL pada pembelajaran.