universitas indonesia perancangan tripod untuk tablet...

63
UNIVERSITAS INDONESIA PERANCANGAN TRIPOD UNTUK TABLET PC CONCEPTION ET RÉALISATION D’UN SUPPORT DE TABLETTE TACTILE SKRIPSI HANA WITSQA 0806316676 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM SARJANA DEPOK JULI 2012 Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

UNIVERSITAS INDONESIA

PERANCANGAN TRIPOD UNTUK TABLET PC

CONCEPTION ET RÉALISATION D’UN SUPPORT DE TABLETTE

TACTILE

SKRIPSI

HANA WITSQA

0806316676

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM SARJANA

DEPOK

JULI 2012

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

ii

UNIVERSITAS INDONESIA

PERANCANGAN TRIPOD UNTUK TABLET PC

CONCEPTION ET RÉALISATION D’UN SUPPORT DE TABLETTE

TACTILE

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana teknik

HANA WITSQA

0806316676

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

DEPOK

JULI 2012

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

iii

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

iv

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat rahmat

dan limpahan karunia-Nya, Laporan Tugas Akhir Penelitian dapat diselesaikan.

Shalawat tidak lupa saya sampaikan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad

SAW. Penyusunan laporan penelitian ini sendiri dilakukan untuk memenuhi salah

satu syarat dalam menyelesaikan program Pendidikan Sarjana di Departemen

Teknik Industri Universitas Indonesia (DTI UI). Dalam melakukan penelitian dan

penyusunan laporan ini, penulis tidak mungkin mampu menyelesaikannya tepat

waktu jika tanpa mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua saya, Bambang Sugiarto dan Risqa Rina Darwita yang

senantiasa mengingatkan dan memberi semangat kepada penulis untuk

menyelesaikan studi, khususnya ketika merampungkan penelitian ini.

2. Ibu Ir. Erlinda Muslim, MEE, selaku dosen pembimbing yang telah

meyediakan banyak waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing dan

mengarahkan penulis dalam melakukan penelitian ini.

3. Monsieur J. M. Gardin, selaku dosen pembimbing dan Kepala

Laboratorium Génie Mécanique et Productique di Université Lille 1.

Terima kasih atas arahan, bimbingan, saran dan semangat yang tiada

habisnya beliau berikan kepada penulis sehingga akhirnya penelitian ini

dapat diselesaikan dengan baik.

4. Monsieur Michel Edel selaku pembimbing akademis dan Kepala Jurusan

Genie des Systemes Industriels di Université Lille 1 dan Bapak Dr.

Akhmad Hidayatno ST, MBT, selaku dosen pembimbing akademis penulis

di DTI UI yang telah memberikan banyak bantuan dan bimbingan dalam

kegiatan akademis penulis.

5. Febbyka Rachmanda, terima kasih untuk waktu, dukungan, kesabaran,

semangat, hiburan, doa serta motivasi yang sangat berarti bagi penulis.

6. Muqsita Salmi, Sigma Rizky, Komang Tatyya Lokhita, dan Maolina

Fajrini selaku sahabat terdekat penulis yang selalu memberikan motivasi,

menyemangati dalam suka maupun duka

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

vi

7. Rini, Neni, Dissa, Sesa, Sya, Ajeng, Nike, Tyo, Iwan, Sofrida, Citra,

Aisyah, Dhita, Meilin, Intan, Laisha, Felita, Sonya, Asseta, Echa,

Florence, Irvanu, Stefan, Tegar, Rengkung, Andrew, Andreas, Roberton,

Theo, Sendhi, Link, Dwiki, Anton, Jimmy, Baheramsyah, Alex, Ivan,

Pram, Lusy, Patty, Iif, Upi, Fitri Farid, Fitri Yulianti, Ricky, Ernest,

Gagas, Eja, Toa, Bram, Jody, Ryan, Novi, Visky, Yunika, Wenty, Gita,

Harumi, Dhanita, Indah, Awul, Eka, Farid, Darus, Indrawan, Teguh, Theo,

Ifu, Siddik, Hadi, Dede, Lukat, Daniel, Ilham, Jessica, Kristina, Friska,

Gabby, Eltina, Puni, Paulus, Andalusia, Lilis, Reta, Berly, Manda, Ayu

Syukrina, selaku teman seperjuangan di Departemen Teknik Industri UI

tahun angkatan 2008, terima kasih untuk 4 tahun yang sangat berkesan.

8. Bapak Prof. Dr. Ir. Teuku Yuri M. Zagloel M.Eng, Ibu Ir. Fauzia

Dianawati, M.Si, serta seluruh dosen DTI UI yang tak dapat disebutkan

satu persatu namanya. Terima kasih untuk waktu, ilmu, serta pengetahuan

yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan studi S1 di UI.

9. Seluruh karyawan Teknik Industri, terutama Babeh Mursyid, Ibu Har,

Mbak Willy, Mbak Fat, Mas Iwan, Mas Latif, Mas Doddy yang telah

membantu penulis menggunakan fasilitas di DTI UI selama 4 tahun ini.

10. Mamadou, Gwendoline, Thibault, Ilnur, dan teman - teman penelitian di

laboratorium Génie Mécanique et Productique di Université Lille 1.

Terima kasih untuk waktu dan pengalaman selama melakukan penelitian

selalu bertukar informasi dan wawasan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dikarenakan oleh

keterbatasan pada diri Penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,

Penulis menerima kritik dan saran yang membangun sehingga skripsi ini dapat

memberikan manfaat pada masyarakat luas, khususnya dunia pendidikan dan

manufaktur. Semoga tulisan di dalam skripsi ini bisa memberikan tambahan

pengetahuan maupun menjadi sumber informasi yang berguna bagi setiap

pembaca.

Depok, Juli 2012

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

vii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : Hana Witsqa

NPM : 0806316676

Program Studi : Teknik Industri

Fakultas : Teknik

Jenis karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive

Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Perancangan Tripod untuk Tablet PC

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,

mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

viii

ABSTRAK

Nama : Hana Witsqa

Program Studi : Teknik Industri

Judul : Perancangan Tripod untuk Tablet PC

Kebutuhan manusia untuk mendapatkan informasi secara cepat, yang

dapat diakses dengan mudah kapan saja dan dimana saja merupakan latar

belakang perkembangan alat bernama tablet PC. Seiring banyaknya aplikasi yang

dapat dimasukkan ke dalam tablet PC, semakin banyak pula pengguna

mengharapkan ada alat eksternal yang mampu mensuport agar tablet PC dapat

diletakkan dalam posisi berdiri. Hal ini dilatar belakangi oleh fakta bahwa tablet

PC tersebut tetap dalam posisi datar, penguna banyak yang merasakan kesulitan

khususnya untuk aplikasi foto, video streaming, dan permainan tertentu. Alat

eksternal yang dapat digunakan untuk menyanggah tablet PC ini dapat berupa

tripod, kantung pelindung tablet PC, dan masih banyak contoh alat eksternal

lainnya. Sehingga penelitian ini akan mempelajari merancang sebuah alat

penyanggah tablet PC, yaitu tripod. Penelitian dimulai dari mengidentifikasi

masalah, meneliti kebutuhan konsumen, melakukan concept selection,

menerjemahkan seluruh konklusi spesifikasi yang diharapkan ke dalam sebuah

model desain, membuat desain menggunakan software Catia, dan melakukan

proses perancangan baik menggunakan mesin otomatis (Real Turn) maupun

mesin manual. Sehingga pada akhir penelitian diharapkan dapat tercipta sebuah

protipe tripod tablet PC.

Kata Kunci :

Perancangan Produk, Tripod, Tablet PC

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

ix

ABSTRACT

Name : Hana Witsqa

Study Program : Industrial Engineering

Title : Desain Process of Tripod for PC Tablet

Human need to get the information quickly and easily to be accessed is the

background of developing a device called PC Tablet. As the increasing number of

applications which can be installed into that PC Tablet, the more expectation of

users to have an external tool that is able to support the PC Tablet, so it will be

easily placed in a standing position. The example of external tool that can be used

to support the PC Tablet can be a tripod or a protective bag for PC Tablet.

Because of that, the purpose of this research is to study the design process of a

support for PC tablet, called tripod. The study start from identifying problems,

researching customer needs, to make a concept selection, translating all the

expected conclusion of the specification into a model of desain, making a desain

using Catia software, and perform the design process using an automatic machine

(Real Turn) and manual machines. At the end of the study expects to create a

prototype of tripod for PC tablet.

Keywords :

Design Process, Tripod, PC Tablet

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2. Diagram Keterkaitan Masalah .................................................................. 3 1.3. Rumusan Permasalahan ............................................................................ 4

1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4 1.5. Batasan Masalah ...................................................................................... 4

1.6. Metodologi Penelitian .............................................................................. 4 1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................... 6

2. LANDASAN TEORI ..................................................................................... 9 2.1. Produk ..................................................................................................... 9

2.2. Pengembangan Produk ........................................................................... 10 2.2.1. Enam Aktivitas Pengembangan Produk ......................................... 14

2.2.2. Fungsi yang Terlibat dalam Pengembangan Produk ....................... 23 2.3. Tripod .................................................................................................... 24

2.3.1. Definisi Tripod .............................................................................. 24 2.3.2. Jenis Tripod ................................................................................... 24

3. PERANCANGAN PRODUK ...................................................................... 27 3.1. Perencanaan ........................................................................................... 27

3.2. Pengembangan Konsep .......................................................................... 27 3.3. Perancangan Spesifikasi Produk ............................................................. 28

3.4. Proses Detail Desain .............................................................................. 29 3.4.1. Menggambar desain dengan Catia.................................................. 29

3.4.2. Merancang Produk dengan Mesin Otomatis ................................... 33 3.4.3. Merancang Produk dengan Mesin Konvensional ............................ 35

3.4.4. Proses Perakitan Produk ................................................................ 38 3.5. Pengujian dan Evaluasi Produk .............................................................. 38

3.6. Simulasi Lini Produksi ........................................................................... 38

4. PEMBAHASAN .......................................................................................... 39

5. KESIMPULAN............................................................................................ 42 5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 42

5.2. Saran ...................................................................................................... 42

DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 43

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

xi

LAMPIRAN ..................................................................................................... 44

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3-1 Tabel Kombinasi Konsep ................................................................... 29

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1-1 Diagram Keterkaitan Masalah .......................................................... 3

Gambar 1-2 Diagram Alur Penelitian ................................................................... 6

Gambar 2-1 Matrix Tauber ................................................................................ 11

Gambar 2-2 Tahapan Pengembangan Produk Baru ............................................ 13

Gambar 2-3 Prose Perencanaan Produk .............................................................. 14

Gambar 2-4 Diagram Fungsi .............................................................................. 18

Gambar 2-5 Diagram Subfungsi ......................................................................... 18

Gambar 2-6 Flowchart Proses Concept Generation ............................................ 21

Gambar 2-7 Tripod Kamera ............................................................................... 25

Gambar 2-8 Tripod untuk Mesin Bor ................................................................. 25

Gambar 2-9 Tripod untuk Tablet PC .................................................................. 26

Gambar 3-1 Diagram Fungsi dan Subfungsi ....................................................... 28

Gambar 3-2 Pilihan Menu Awal Catia ............................................................... 30

Gambar 3-3 Proses Mendesain Sketsa ................................................................ 31

Gambar 3-4 Proses Pengerjaan Extrude ............................................................. 32

Gambar 3-5 Proses Pengerjaan Edge Fillet ......................................................... 33

Gambar 3-6 Simulasi Pengerjaan Produk pada Software Realturn ...................... 34

Gambar 3-7 Mesin Realmeca T10 ...................................................................... 35

Gambar 3-8 Design Kaki Depan Tripod Tablet PC ............................................ 36

Gambar 3-9 Design Engsel Tripod Tablet PC .................................................... 36

Gambar 3-10 Design Mata Engsel Tripod Tablet PC ......................................... 37

Gambar 3-11 Design 3D Mata Engsel Tripod Tablet PC .................................... 37

Gambar 3-12 Gambar Design Poros Tripod Tablet PC ....................................... 38

Gambar 4-1 Prototipe Tripod Tablet PC ............................................................. 41

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

Universitas Indonesia

BAB 1

PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut New York Times (2009), kebutuhan manusia untuk mendapatkan

informasi secara cepat, yang dapat diakses dengan mudah kapan saja dan dimana

saja merupakan latar belakang perkembangan alat bernama tablet PC. Tablet PC

adalah laptop atau komputer portable berbentuk seperti buku, yang memiliki layar

sentuh. Bahkan ada layar yang memungkinkan para penggunanya menggunakan

pulpen digital (stylus) ketika menyentuhnya.

Cikal bakal kelahiran tablet PC seperti dijelaskan Supardi (2012) dalam

bukunya, sudah dimulai sejak Elisa Gray mendapatkan US Paten untuk

temuannya berupa perangkat stylus listrik. Kemudian pada tahun 1982, Pencept

dari Waltham, Massachusetts, memasarkan terminal komputer yang

berkemampuan mengenali tulisan tangan dan tidak lagi menggunakan papan ketik

serta mouse. Kemudian pada tahun 1993, ketika Fujitsu, Apple Computer, IBM,

dan AT&T merilis beberapa produk kenamaannya yang pada masa itu cenderung

masuk kategori PDA (Personal Digital Assistant). Perusahaan Fujitsu dengan PC

Tablet Pocket pena pertama yang menggunakan LAN nirkabel terintegrasi, Apple

juga tidak kalah dengan alat Newton PDA MessagePad, IBM dengan ThinkPad,

dan AT&T memperkenalkan EO Personal Communicator yang merupakan

penggabungan PerPoint dengan komunikasi nirkabel. Dan memasuki milenium

baru, pada tahun 2001, Bill Gates dari Microsoft menunjukkan kepada publik,

prototipe dari sebuah tablet PC di COMDEX. Tablet PC tersebut dinamakan oleh

Microsoft sebagai pena –komputer, di saat bersamaan Microsoft juga sekaligus

memperkenalkan versi Windows XP untuk komputer tablet. Baru pada tahun

2009, Asus mengumumkan sebuah netbook tablet, EEE PC T91 dan T91MT,

keduanya telah dilengkapi dengan layar multi - sentuh. Kemudian setelah

melakukan penelitian selama bertahun – tahun, pada awal 2010 Apple Computer

merilis iPad yang telah menggunakan Apple iOS. Kemudian, tahun 2011,

perkembangan tablet PC mulai disusul oleh keseriusan Google memasuki pasar

1

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

2

Universitas Indonesia

tablet dengan sistem operasi terbuka, atau lebih dikenal dengan sebutan Android,

akhirnya muncul Motorola dengan Motorola Xoom Tablet, serta Samsung yang

mengeluarkan Samsung Galaxy Tab, dimana kedua merk ini menggunakan OS

Android. Hingga pertengahan tahun 2012 tercatat semakin banyak perusahaan

komputer yang bersaing merilis tablet PC. Seperti Asus yang mengeluarkan EEE

Slate EP121 (Tablet Windows 7) dan EEE Pad Transformer (Tablet Android).

Juga ada Dell merilis Streak 7 dan 10. Ada juga Acer dengan Acer Iconia Tab.

Model terbaru adalah Apple Computer yang telah meluncurkan iPad generasi

ketiga.

Dilihat dari tujuan awal terciptanya tablet PC yaitu sebagai bentuk

portable dari sebuah komputer pribadi, di dalamnya dapat diisi dengan berbagai

aplikasi, yang tentunya dengan tujuan awal yaitu agar pengguna dapat

mengerjakan suatu pekerjaan tanpa terhambat oleh waktu dan tempat karena

sudah ada Windows yang terintegrasi di dalamnya. Selain Windows, aplikasi

utama lain yang wajib ada di setiap tablet PC adalah kamera, maps, search engine,

aplikasi untuk membaca e-book, aplikasi untuk mendengarkan musik dan

menonton video. Kemudian pengguna juga diharapkan mampu mengirim dan

menerima surat elektronik (e-mail) dalam 1 sentuhan, pengguna juga difasilitasi

untuk tetap terkoneksi dengan media sosial. Bagi anak – anak ataupun pecinta

permainan, tablet PC kini sudah dapat diisi dengan berbagai jenis aplikasi

permainan. Banyak aplikasi tablet PC lainnya yang memang ditujukan baik

sekedar hiburan ataupun untuk mendukung segala kebutuhan dan trend pengguna

saat ini. Tidak sedikit dari banyak aplikasi tersebut yang menuntut pengguna

untuk memegangnya secara terus – menerus, bahkan biasanya diharuskan

memegang tablet dalam keadaan berdiri. Ketika digunakan dalam keadaan datar,

maka pengguna seringkali merasa kurang nyaman ketika memandang ke layar

tablet PC misal, ketika menonton video, tentu lebih nyaman jika layar yang dilihat

dalam posisi tegak daripada ketika di posisi datar.

Ukuran layar sentuh dari tablet PC sendiri memiliki kisaran antara 5 inci

sampai 10 inci, tentu membuat pengguna seringkali merasa kesulitan dan tidak

sedikit yang merasa fatigue untuk memegangnya dalam kurun waktu tertentu.

Oleh karena itu banyak pengguna mengharapkan ada alat eksternal yang mampu

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

3

Universitas Indonesia

mensuport agar tablet PC dapat diletakkan dalam posisi berdiri. Alat eksternal

yang dapat digunakan untuk menyanggah tablet PC ini, dapat berupa tripod,

kantung pelindung tablet PC, dan masih banyak contoh alat eksternal lainnya.

1.2. Diagram Keterkaitan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang telah disebutkan di atas,

dapat dibuat suatu Diagram Keterkaitan Masalah (DKM) seperti yang dapat

dilihat pada Gambar 1.1. Dalam diagram ini disajikan akar permasalahan dan

gambaran masalah serta hubungan antar sub-masalah yang terkait dalam

penelitian secara keseluruhan. Selain itu, di akhir dari diagram ini juga disajikan

solusi dari akar permasalahan tersebut.

Gambar 1-1 Diagram Keterkaitan Masalah

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

4

Universitas Indonesia

1.3. Rumusan Permasalahan

Dari latar belakang serta diagram keterkaitan masalah yang telah disusun di

atas, mengindikasikan bahwa belum adanya produk atau alat yang dapat

menyanggah tablet PC. Kemudian dari beberapa alternatif alat penyanggah tablet

PC yang telah ada, kepala laboratorium Génie Mécanique et Productique di

Université Lille 1 menyarankan agar penelitian ini dikhususkan untuk merancang

tripod tablet PC. Oleh karena itu, dari latar belakang, masalah, serta usulan yang

diberikan maka yang ditetapkan menjadi topik penelitian adalah penelitian

mengenai perancangan tripod untuk tablet PC.

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah alat yang dapat digunakan

untuk menyanggah tablet PC, sehingga para penggunanya tidak lagi merasa

kesulitan ketika sedang menonton video, berfoto, dan ketika menggunakan

aplikasi lain yang membutuhkan tablet PC dalam posisi tegak. Alat ini memiliki

fungsi yang hampir sama dengan tripod kamera, yaitu sama – sama untuk

menyanggah, maka untuk selanjutnya alat ini akan disebut dengan sebutan tripod

tablet PC.

1.5. Batasan Masalah

Agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih terarah dan sesuai dengan

tujuan awal penelitian, maka dilakukan beberapa batasan terhadap masalah, yaitu :

1. Tidak memperhitungkan faktor biaya material

2. Tidak melakukan uji validasi

3. Agar dapat memahami dan menguasai perancangan proses baik dengan

menggunakan mesin manual maupun mesin otomatis - numerik (mesin Real

Turn), maka mesin Real Turn hanya digunakan pada satu bulan pertama

praktikum. Sisanya penelitian ini menggunakan mesin manual. Dimana baik

mesin manual maupun mesin otomatis ini terdapat di dalam Laboratorium

Génie Mécanique et Productique di Université Lille 1.

1.6. Metodologi Penelitian

Tahapan - tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

5

Universitas Indonesia

1. Pendahuluan penelitian

a. Menentukan tema dan topik penelitian serta mencari jurnal dan materi

yang berhubungan dengan topik penelitian.

b. Mencari teori – teori dalam perancangan produk

2. Perancangan Model

a. Mencari bentuk dasar model tripod

b. Mendesain dan memulai perancangan produk menggunakan software

Catia

c. Mencari bahan material yang cocok dan sesuai dengan gambar rancangan

yang telah ada

3. Proses Pelaksanaan

a. Merancang desain tripod tablet PC menggunakan software Catia

b. Menerjemahkan desain 2D tripod tablet PC ke bentuk numerisasi, agar

bisa dibaca oleh mesin Real Turn. Kemudian, menjalankan mesin otomatis

c. Selain mesin otomatis, juga menggunakan mesin manual untuk

merealisasikan tripod tersebut

4. Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang dibuat dan tripod untuk tablet PC sebagai outputnya,

diharapkan keseluruhan penelitian ini dapat digunakan untuk memecahkan

akar masalah yang telah disebut pada diagram keterkaitan masalah di atas.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

6

Universitas Indonesia

Gambar 1-2 Diagram Alur Penelitian

1.7. Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan dituangkan dalam bentuk tulisan yang sistematis dan

tersruktur. Oleh karena itu dapat dilihat bahwa sistematika penulisan dari

skripsi ini berdasarkan pedoman penulisan tugas akhir di Universitas

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

7

Universitas Indonesia

Indonesia, yang terdiri dari lima bab, yaitu : pendahuluan, dasar teori,

perancangan produk, pembahasan dan kesimpulan.

Bab 1 Pendahuluan

Dalam bab ini diberikan paparan singkat yang melatarbelakangi alasan

penelitian ini dilakukan. Selain itu di bab ini juga diberikan gambaran

mengenai sebab akibat timbulnya permasalahn yang digambarkan secara

sistematis pada diagram keterkaitan masalah (DKM), dimana melalui diagram

ini, dapat ditarik pokok permasalahan, dan apakah tujuan – tujuan yang ingin

dicapai di akhir penelitian ini. Selanjutnya dalam bab ini juga dijelaskan

tentang batasan masalah agar penelitian terfokus pada satu objek, yaitu tripod

Tablet PC. Di bagian akhir, bab ini menjelaskan mengenai metodologi

penelitian dan sistematika penulisan dari tiap bab yang terkandung di

dalamnya.

Bab 2 Dasar Teori

Bab ini berisikan tentang landasan teori yang akan digunakan dalam

pengembangan penelitian ini, antara lain berisikan tentang definisi produk,

teori dan langkah perancangan produk, dan jenis – jenis tripod yang telah ada.

Bab 3 Perancangan Produk

Pada bab ini akan dijabarkan mengenai alur penelitian yang telah dilakukan,

yang disesuaikan dengan langkah – langkah perancangan produk yang telah

disebutkan pada bab sebelumnya, yang setelah selesai dirumuskan

perancangan, kemudian dibuat desainnya, dikonfigurasi dan diuji. Kemudian

dalam bab ini juga akan dilakukan evaluasi terhadap prototipe tablet PC yang

telah selesai dibuat.

Bab 4 Pembahasan

Bab ini berisi tentang pembahasan dari serangkaian proses penelitian terhadap

perancangan produk tripod tablet PC yang telah selesai dijalankan.

Selanjutnya, akan dimuat ulasan mengenai prototipe tripod tablet PC yang

telah selesai.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

8

Universitas Indonesia

Bab 5 Kesimpulan

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari keseluruhan

penelitian yang telah dibuat disertai dengan masukan dan saran berdasarkan

kekurangan dari prototipe produk yang telah selesai dibuat

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

9

Universitas Indonesia

BAB 2

LANDASAN TEORI

2. LANDASAN TEORI

2.1. Produk

Produk menurut Kotler, P. & Armstrong, G. (1996) adalah segala sesuatu

yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan

yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Ulrich (2003) juga

menyebutkan dalam bukunya definisi produk adalah sesuatu yang dijual oleh

sebuah perusahaan kepada pelanggannya. Bagi perusahaan, produk yang baik

tidak hanya mengedepankan kualitas, tetapi juga memiliki proses pengembangan

produksi yang dapat memproduksi produk secara optimal dan pada akhirnya,

produk tersebut terjual di pasar demi menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Kotler meninjau dalam bukunya, bahwa perlu dibuat tingkatan karakterisitk

produk, hal ini diperlukan agar perusahaan dapat mencapai sasaran utama dan

menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Kelima tingkatan

karakteristik produk, yaitu :

a. Core benefit yaitu manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan

kepada konsumen.

b. Basic product yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan

oleh panca indra.

c. Expected product yaitu serangkaian atribut - atribut produk dan kondisi-

kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.

d. Augmented product yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang

ditawarkan oleh suatu perusahaan dengan produk yang ditawarkan oleh

pesaing.

e. Potential product yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang

dialami oleh suatu produk di masa depan.

Sealain berdasarkan tingkatan karakteristiknya, produk juga diklasifikasi

berdasarkan wujud, aspek daya tahan, serta tujuan konsumsinya.

Pertama, produk berdasarkan wujud dibagi menjadi dua, yaitu barang dan

jasa. Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba

atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, proses produksi banyak

9

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

10

Universitas Indonesia

menggunakan mesin, proses produksi dan konsumsi tidak berlangsung dalam

waktu yang sama. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang

ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Jasa tidak berwujud dan tidak

memiliki sifat fisik, tidak dapat disimpan, proses produksi dan konsumsi

berlangsung di waktu yang bersamaan, seperti halnya bengkel reparasi, salon

kecantikan, dan hotel.

Kedua, berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan

menjadi dua, yaitu barang tidak tahan lama (nondurable goods) dan barang tahan

lama (durable goods). Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang

biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata

lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.

Contoh barang tidak tahan lama adalah sabun, pasta gigi, dan minuman kaleng.

Sedangkan kebalikannya barang tahan lama merupakan barang berwujud yang

biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk

pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contoh barang tahan lama yaitu

lemari es, mesin cuci.

Terakhir, produk berdasarkan tujuan konsumsi dibagi menjadi dua, yaitu

barang konsumsi dan barang industri. Barang konsumsi atau dikenal juga

consumer’s goods, merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi

tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk

tersebut. Barang industri atau disebut juga industrial’s goods, merupakan suatu

jenis produk yang masih membutuhkan pemrosesan lebih lanjut untuk

mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang

industri akan diperjual belikan kembali.

2.2. Pengembangan Produk

Manusia hidup di dunia dinamis yang dituntut untuk terus berkreasi dan

berinovasi agar tidak tersingkir. Dengan memahami proses perubahan yang

terjadi, sudah mengindikasikan tahap awal sikap kritis agar dapat memanfaatkan

secara optimal sumber daya yang dimiliki. Tidak hanya memahami proses

perubahan, tetapi manusia juga tetap melakukan inovasi agar dapat bertahan

hidup. Inovasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (1) pemasukan

atau pengenalan hal-hal baru; pembaharuan, (2) penemuan baru berbeda dari yang

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

11

Universitas Indonesia

sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Atas

dasar sifat inovasi tersebut, perusahaan pun terus ingin memberikan pelayanan

terbaik, membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan keinginan

pasar. Agar lebih mudah dalam pengklasifikasi, Tauber telah membuat matrix

yang membagi produk berdasarkan kategori produk dan jenis brand. Menurut

Tauber, kategori produk terbagi dari brand baru, flanker, brand extension, dan line

extension. Penjelasannya dapat dilihat pada Gambar dari Matrix Tauber di

Gambar 2-1 di bawah ini.

Product Category

Brand

Name

New Existing

New New Brand Flanker

Existing Brand Extension Line Extension

Gambar 2-1 Matrix Tauber

Sumber : Trott (2003), Innovation Management and New Product Development. 5th Edition

Selain Matrix Tauber, ada pula Kottler (1996) yang membagi pengembangan

produk menjadi 4 jenis sesuai klasifikasinya, yaitu :

a. New products platforms yaitu pengembangan golongan baru dari suatu

produk dengan berdasarkan pada platform produk lama yang telah ada.

Pengembangan ini biasa dilakukan pada pasar yang telah familiar

b. Derivatives of existing product platforms yaitu pengembangan produk

berdasarkan pada turunan dari produk lama yang telah ada dengan

tujuan membuat produk yang lebih baik pada pasar yang telah familiar.

c. Incremental improvements to existing products yaitu pengembangan

produk yang menitikberatkan penambahan atau modifikasi dari produk

yang sudah ada dengan tujuan untuk menjaga lini produksi

d. Fundamentally new products yaitu pengembangan suatu produk yang

baru dan belum pernah ada sebelumnya. Produk ini juga akan

dialamatkan pada pasar yang benar – benar baru.

Kemudian setelah perusahaan menentukan kategori dari produk, baru

dianalisa jika itu adalah sebuah produk baru maka produk baru apa yang perlu

dibuat, jika produk tersebut sudah ada sebelumnya maka perubahan apa dari

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

12

Universitas Indonesia

produk yang sebaiknya dilakukan, apakah perubahan tersebut layak atau tidak,

serta berapakah perkiraan keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan

setelah dilakukan perubahan, maka perlu dilakukan tahapan – tahapan penelitian,

karena perubahan yang terjadi baik sekecil apapun tidak dapat diberikan secara

sembarangan.

Tahapan – tahapan penelitian lebih lanjut dijabarkan Ulrich (2003) dalam

teori pengembangan produk. Ulrich menyebutkan bahwa teori pengembangan

produk adalah sekumpulan kegiatan yang dimulai dengan persepsi peluang pasar

dan diakhiri dengan perhitungan penjualan, proses produksi, dan pengiriman

produk yang sudah jadi. Teori yang paling baru tentang pengembangan produk

atau New Product Development dirumuskan oleh Trott (2012), dalam bukunya ia

membagi bahwa tahapan pada pengembangan produk terdiri dari sembilan

tahapan seperti yang tertera pada flowchart dari gambar 2-2 di bawah ini.

Kemudian pada praktiknya, tahapan idea generation (pengumpulan ide), idea

screening (pemilihan ide), concept testing (pengujian konsep), yang merupakan

tiga langkah awal krusial dalam pengembangan konsep produk, terdiri atas

sekumpulan aktivitas yang harus dilakukan oleh perusahaan yang dimulai dari

perencanaan, pengembangan konsep, perancangan spesifikasi produk, proses

detail desain, pengujian dan evaluasi konsep, dan simulasi lini produksi.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

13

Universitas Indonesia

Gambar 2-2 Tahapan Pengembangan Produk Baru

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

14

Universitas Indonesia

2.2.1. Enam Aktivitas Pengembangan Produk

a. Planning atau Perencanaan

Fase yang dikenal juga sebagai phase zero, dicirikan sebagai langkah awal

dijalaninya suatu proyek, yaitu setelah disetujui judul suatu proyek kemudian

dilakukan identifikasi peluang terhadap jenis proyek, membuat gambaran umum

proyek, menentukan jumlah alokasi sumber daya alam dan waktu perencanaan,

baru diakhiri dengan melengkapi perencanaan proyek. Lebih jelas tahapan

perencanaan dapat dilihat pada gambar 2-1 di bawah ini.

Gambar 2-3 Prose Perencanaan Produk

Langkah pertama diawali dengan mengidentifikasi peluang dari proyek

pengembangan produk. Dimana proyek yang dimaksud minimal merupakan satu

dari keempat tipe proyek pengembangan produk seperti yang telah disebutkan di

atas. Ketika mengidentifikasi peluang biasa ditandai dengan muncul berbagai ide

baru atau detail produk yang berasal dari personal pemasaran dan penjualan, tim

pengembangan teknologi, tim peneliti dan pengembangan perusahaan, divisi

manufaktur dan operasional perusahaan, pelanggan sekarang ataupun yang

berpotensial. Langkah kedua, mengevaluasi dan membuat prioritaas proyek.

Tujuan akhir dari tahapan ini adaah merumuskan sebuah portofolio. Isi dari

portofolio ini meliputi strategi perusahaan, segmentasi pasar, dan teknologi yang

akan digunakan.

Identifikasi Peluang

Evaluasi dan Membuat Prioritas

Mengalokasikan SDA dan Waktu

Perencanaan

Melengkapi Perencanaan Pre-Project

Mission

Statements

Portofolio

Proyek

Perencanaan

Produk

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

15

Universitas Indonesia

Langkah ketiga adalah pengalokasian sumber daya alam dan perencanaan

penentuan waktu. Pengalokasian sumber daya alam bertujuan untuk

mengefisiensikan jumlah pekerja baik tenaga ahli, maupun buruh di setiap proyek

demi keefektifan dari suatu proses pengembangan produk. Selain itu, pada

tahapan ini ditetapkan juga watu pengerjaan proyek. Faktor yang mempengaruhi

dalam menentukan waktu dan uruta kerja suatu proyek antara lain kesiapan waktu

yang tersedia, teknologi perusahaan, kesiapan pasar, dan persaingan dengan

perusahaan lain. Jika pengalokasian sumber daya alam dan perencanaan

penentuan waktu telah dilaksanakan dengan benar, maka tujuan dari tahapan ini

untuk meyusun perencanaan proyek pendahuluan dapat dilaksanakan. Karena

suatu rencana produk harus mencakup proyek platform produk dan proyek –

proyek lanjutan. Rencana proyek juga biasanya diperbarui secara periodik, misal

per semester atau per tahun, yang dimana merupakan bagian dari kegiatan

perencanaan strategi perusahaan.

Langkah keempat adalah melengkapi perencanaan proyek pendahuluan.

Untuk memudah dalam menjalankan sebuah proyek, perlu disusun sebuah

pernyataan misi yang akan dijadikan acuan dari awal hingga akhir dijalankannya

proyek. Pernyataan misi adalah tabel yang terdiri dari kolom :

1. Deskripsi produk, berisi penjelasan visi dan keuntungan yang akan

diperoleh pelanggan dari produk tersebut

2. Tujuan bisnis produk, adalah tujuan dari proyek yang juga menjadi

bagian dari strategi proyek.

3. Pasar primer, adalah sekelompok masyarakat yang menjadi target

utama untuk membeli dan menggunakan produk tersebut

4. Pasar sekunder, adalah sekelompok masyarakat yang ditargetkan untuk

membeli dan menggunakan produk tersebut selain pelanggan dari

pasar primer.

5. Asumsi batasan produk, adalah pembuatan asumsi dan batasan guna

membantu dalam mengatur proyek pembuatan produk

6. Stakeholders, merupakan sekelompok orang yang mempunyai

pengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan suatu produk. Yang

termasuk stakeholders adalah customer, sales, retailer, dan pabrik.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

16

Universitas Indonesia

b. Concept development atau Pengembangan Konsep

Pada fase ini dilakukan pengumpulan data dari pelanggan agar diketahui

kebutuhan konsumen. Tujuan akhir dari fase pengembangan konsep ini adaah

untuk memastikan bahwa produk terfokus pada kebutuhan konsumen dan

memberikan dasar fakta untuk membenarkan spesifikasi produk untuk langkah

selanjutnya. Fase ini terdiri dari lima langkah, pertama pengumpulan data mentah

dari konsumen. Langkah kedua adalah menginterpretasikan data mentah yang

telah didapat dari langkah pertama kemudian menjadi data kebutuhan konsumen

(need of statement) yang harus dipenuhi. Langkah ketiga adalah menyusun

kebutuhan tersebut menjadi sebuah tingkatan atau hierarki yang terdiri dari

primer, sekunder dan jika dibutuhkan akan dibuat tingkatan tersier. Langkah

terakhir adalah menentukan tingkat kepentingan relatif tiap – tiap kebutuhan.

Cara untuk mengumpulkan data mentah ke pelanggan dapat dilakukan

melalui penyebaran kuesioner, wawancara, focus group, atau observasi

penggunaan produk. Cara yang termudah adalah dengan membagikan kuesioner

kepada calon pelanggan. Jika dilakukan wawancara, maka tim pengembangan

akan memfasilitasi agar tercipta sebuah diskusi antara tim pengembangan produk

tersebut dengan pelanggan. Jika dilakukan focus group, yaitu diskusi antara

seorang moderator dengan sebuah grup yang terdiri dari 8 sampai 10 orang

pelanggan. Moderator biasanya seorang peneliti pasar yang profesional, tetapi

dapat juga salah satu dari tim pengembangan produk. Terakhir jika dipilih cara

observasi penggunaan produk, maka dilakukan pengamatan ketika pelanggan

menggunakan produk tersebut. Kelebihan dari cara ini yaitu memperlihatkan

detail - detail mengenai kebutuhan setiap pelanggan.

Hasil data mentah yang diperoleh dari penyebaran kuesioner, wawancara,

focus group, atau observasi penggunaan produk, dapat digunakan untuk

menyimpulkan bahwa akan tercipta sebuah tipe pasar yang akan membeli produk

ini dan digunakan untuk membentuk sebuah need of statement, yaitu pernyataan

yang mewakili kebutuhan apa yang harus dipenuhi oleh produk baru.

Langkah ketiga yang dilakukan dalam mengidentifikasi kebutuhan

konsumen adalah membentuk suatu tingkatan (hierarki) pada kebutuhan dasar

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

17

Universitas Indonesia

konsumen. Tim pengembangan produk akan merumuskan pendefinisan kebutuhan

dasar konsumen sebagai kebutuhan primer dan kebutuhan yang lebih spesifik

sebagai kebutuhan sekunder. Dalam proses ini, kebutuhan-kebutuhan dasar yang

sama dikurangi atau dikelompokkan sehingga dapat diketahui kebutuhan

konsumen yang lebih detail. Langkah selanjutnya setelah menyusun tabel hierarki

adalah menentukan kepentingan relatif dari tiap kepentingan berdasarkan

kebutuhan konsumen. Penentuan kepentingan relatif bisa ditentukan oleh tim

pengembangan produk sendiri ataupun dengan dengan meminta pelanggan

memberikan angka skala kepentingan untuk setiap kebutuhan. Misalnya skala 1

sampai 5, dimana 1 untuk kebutuhan yang paling tidak penting dan 5 untuk

kebutuhan yang paling penting.

c. System-level design atau Perancangan Spesifikasi Produk

Fase ini bertujuan untuk mendapatkan spesifikasi target dari suatu produk

secara rinci. Secara umum ada 2 langkah utama yang dapat dipilih untuk

digunakan dalam mendapatkan spesifikasi target dari suatu produk secara rinci,

yaitu memilih membuat diagram fungsi dan subfungsi produk atau memilih

membuat metriks ukuran yang biasanya dilanjutkan dengan melakukan

benchmarking.

Langkah pertama yaitu dengan membuat diagram fungsi dan subfungsi.

Melalui diagram ini diharapkan masalah yang ada pada diagram fungsi diperjelas

dengan cara mendekomposisi masalah yang kompleks menjadi submasalah yang

lebih sederhana. Baik kedua diagram fungsi dan subfungsi sama – sama terdiri

dari kotak input, kotak proses, serta kotak output produk tersebut. Tetapi pada

kotak proses di diagram subfungsi yang ditulis adalah submasalah. Hal ini

bertujuan untuk lebih mengerti masalah yang sedang terjadi. Contoh alur diagram

fungsi dapat dilihat pada gambar 2-2 di bawah ini.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

18

Universitas Indonesia

Gambar 2-4 Diagram Fungsi

Sedangkan di bawah ini gambar 2-3 adalah contoh alur sebuah diagram subfungsi.

Dimana masalah yang ada, didekomposisi menjadi submasalah yang lebih

spesifik.

Gambar 2-5 Diagram Subfungsi

Kemudian setelah selesai menyusun diagram fungsi dan subfungsi tersebut, tim

pengembangan akan memusatkan hanya pada submasalah yang penting.

Langkah kedua yang dapat digunakan adalah membuat metriks ukuran.

Metriks ini bertujuan untuk mencari nilai tertinggi dari setiap tingkat kepentingan.

Metriks ini dapat dibuat dari penerjemahkan kebutuhan konsumen yang telah

dirumuskan sebelumnya. Di dalam metriks ukuran, jumlah kebutuhan tidak harus

sama dengan jumlah metriks, karena sesungguhnya sebuah kebutuhan dapat

dipenuhi oleh beberapa metriks. Adapun syarat untuk membuat metriks ukuran

adalah metriks harus komplit, matriks harus dapat merefleksikan secara langsung

nlai produk yang memuasan kebutuhan pelanggan, harus ada keterkaitan

•Input 1

•Input 2 INPUT Masalah PROSES

•Output 1

•Output 2 OUTPUT

•Input 1

•Input 2 INPUT

•Sub masalah 1

•Sub masalah 2

PROSES •Output 1

•Output 2 OUTPUT

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

19

Universitas Indonesia

kebutuhan tiap metriks, beberapa kebutuhan tidak dapat dengan mudah di

translasikan ke dalam metriks yang terhitung, metriks harus melibatkan kriteria

populer untuk perbandingan dalam pasar. Membuat sebuah metriks ukuran

diawali dengan menentukan daftar satuan metriks yang akan digunakan.

Berdasarkan daftar metriks ukuran dan kebutuhan konsumen yang telah

ada, maka setiap data kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan berdasarkan

metriks ukuran yang sesuai. Hal ini dilakukan agar lebih mudah menentukan

spesifikasi produk berdasarkan kebutuhan konsumen. Dengan menggunakan

daftar satuan metriks di atas sebagai acuan dasar, maka jika diturunkan akan

mendapatkan tabel klasifikasi kebutuhan konsumen terhadap daftar metriks dan

satuan.

Setelah menyelesaikan metriks ukuran, selanjutnya tim pengembang

mengumpulkan informasi tentang pesaing. Informasi produk pesaing harus

dikumpulkan untuk mendukung keputusan posisi produk. Setelah mendapatkan

informasi pesaing, selanjutnya adalah melakukan benchmarking. Benchmarking

adalah proses perbandingan antara produk yang akan dibuat dengan produk yang

sudah ada sebelumnya. Minimal akan dilakukan perbandingan terhadap dua buah

produk pesaing.

d. Detail Design atau Proses Detail Desain

Fase ini ditandakan dengan proses pengembangan dari sebuah ide menuju

sebuah atau lebih dari satu konsep, kemudian dipilih satu konsep terbaik dan

konsep terpilih tersebut akan direalisasikan ke sebuah bentuk fisik. Proses

pengembangan ide menjadi sebuah konsep disebut juga dengan concept

generation. Sedangkan, proses memilih konsep terbaik dari konsep yang telah

dibuat disebut dengan istilah concet selection.

Sebuah konsep produk sendiri merupakan hasil perumusan dari jenis

teknologi yang akan digunakan, prinsip kerja yang akan diterapkan, dan bentuk

akhir dari produk yang akan dibuat. Hasil dari perumusan biasanya berupa cara

untuk memenuhi kebutuhan pelanggan agar tercapai kepuasan pelanggan. Agar

bisa dimengerti konsep biasanya berbentuk visualisasi (sketsa), baik visualisasi 2

dimensi ataupun visualisasi 3 dimensi. Namun, tidaklah mudah mengembangkan

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

20

Universitas Indonesia

sebuah ide hingga menjadi sebuah konsep yang tervisualisasi. Sebuah konsep

produk yang baik adalah yang mampu mendefinisikan inti masalah yang sedang

terjadi, selanjutnya konsep tersebut merupakan jawaban untuk pemecahan

masalah yang ada baik melalui informasi di dalam perusahaan (internal) maupun

informasi dari luar perusahaan (eksternal). Setelah mencari informasi, kemudian

tim pengembang mulai menyusun alternatif konsep yang sesuai dan mampu

menjawab permasalahan. Agar penyusunan ini menjadi sistematis, dapat

menggunakan tools/alat berupa tabel kombinasi konsep dan pohon klasifikasi

konsep. Kedua alat ini sama – sama digunakan untuk memudahkan dalam

membuat pilihan alternatif konsep. Kelebihan dari masing – masing alat tersebut

adalah :

1. Pohon klasifikasi konsep. Alat ini disebut pohon karena untuk proses

klasifikasi dilakukan dengan menuliskan ide pada setiap cabangnya.

Dalam satu kali penurunan dibolehkan jika ada lebih dari satu cabang.

Penurunan dari cabang satu ke cabang selanjutnya akan dilakukan

terus sampai turunan paling spesifik. Oleh karena itu, keuntungan

utama dari menggunakan alat jenis ini adalah dapat mendekomposisi

masalah sampai level paling spesifik, mengidentifikasi pendekatan

masalah yang independen, kemudian jika ada cabang yang kurang

menjanjikan atau tidak feasible dapat langsung dipangkas dari pohon.

2. Tabel kombinasi konsep. Alat ini berbentuk sebuah tabel yang akan

menyediakan kombinasi solusi dari masalah yang ada. Langkah

pertama adalah menuliskan kriteria utama yang ingin dicapai pada

baris pertama dari tabel. Kemudian, pada setiap kolom diisi dengan

spesifikasi dari solusi yang diusulkan. Jika telah selesai mengisi tabel,

buat kombinasi antar solusi, yaitu dengan menggabungkan solusi

pertama pada kolom pertama dengan solusi pertama pada kolom

kedua dan seterusnya. Setiap kombinasi yang dibuat akan menjadi

alternatif pilihan konsep. Dan jika ada kombinasi konsep solusi yang

tidak layak, maka bisa langsung dihilangkan dari alternatif pilihan.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

21

Universitas Indonesia

Gambar 2-6 Flowchart Proses Concept Generation

Baik hasil dari pohon klasifikasi konsep ataupun tabel kombinasi konsep

yang didapat, digunakan untuk merumuskan beberapa alternatif pilihan konsep

produk. Pada proses ini biasanya tim pengembang tidak hanya menyusun 1 atau 2

konsep, tapi akan merumuskan pillihan alternatif konsep sebanyak – banyaknya.

Dimana pada setiap konsep juga disertai dengan gambar desain, penjabaran

spesifikasi lengkap dari geometri produk, material yang akan digunakan dan

toleransi yang akan diberikan pada setiap unit dari produk dari konsep tersebut.

Hal ini dikarenakan mereka ingin menciptakan kombinasi konsep akhir yang

terbaik. Keputusan memilih konsep yang terbaik baru bisa diambil setelah tim

pengembang mendiskusikannya. Proses memiih dan memutuskan konsep mana

yang akan lanjut dikembangkan sehingga menjadi sebuah produk jadi adalah yang

disebut dengan concept selection.

Metode yang dapat dilakukan dalam proses concept selection antara lain :

1. External Decision, yaitu proses pemilihan konsep yang dikembalikan

ke target yang dituju, dalam hal ini berarti pelanggan yang akan

memilih konsep

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

22

Universitas Indonesia

2. Product Champion, yaitu jika usulan satu orang yang menjadi hasil

akhir dalam memilih konsep. Biasanya hal ini terjadi jika yang

mengusulkan adalah seorang direktur perusahaan tersebut

3. Multivoting, yaitu metode jika setiap anggota tim memberikan hak

pilihnya untuk beberapa alternatif konsep

4. Pro dan Kontra, yaitu suatu metode melakukan pemilihan alternatif

setelah menganalisa sisi positif dan negatif dari setiap konsep yang

ada

5. Matriks Keputusan, yaitu suatu metode dengan menilai alternatif

konsep tersebut dengan memberi nilai sesuai bobotnya.

Dengan melakukan pengembangan konsep seperti di atas diharapkan pada

akhir dari tahapan ini, dapat dipilih konsep yang terbaik. Karena suatu proses

pengerjaan produk baru dapat dilaksanakan jika telah ada konsep yang terpilih.

e. Testing and refinement atau Pengujian dan Evaluasi Produk

Pada fase ini, kegiatan utama adalah melakukan pengujian kegunaan

produk serta evaluasi versi pra – produksi dari prototipe produk yang telah jadi.

Pengujian kegunaan produk adalah suatu pengembangan prototipe produk untuk

memberikan pengalaman kepada calon pelanggan dari uji kegunaan produk baru

tersebut. Evaluasi yang dilakukan yaitu pengujian konsep dengan tujuan untuk

mengetahui respon pelanggan terhadap konsep yang telah ada, sehingga dapat

diputuskan apakah usaha pengembangan ini dapat dilanjutkan dan dapat

memberikan keuntungan finansial pada perusahaan.

Selanjutnya, metode yang dapat digunakan oleh perusahaan melakukan

uji kegunaan produk dapat dibedakan menjadi tiga macam, antara lain :

a. Uji Alpha adalah suatu metode pengujian yang dilakukan perusahaan

dalam rangka memperbaiki kinerja dan menghitung biaya operasi

produk. Biasanya dilakukan dengan melakukan pengujian terhadap

karyawan perusahaan itu sendiri

b. Uji Beta adalah suatu pengujian yang dilakukan di tempat konsumen

untuk mengetahui apakah produk yang dihasilkan bekerja dengan baik

dan bebas dari masalah.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

23

Universitas Indonesia

c. Uji Gamma adalah suatu pengujian kegunaan produk secara lengkap,

dimana perusahaan tidak hanya melakukan pengujian alpha tetapi

juga dilakukan pengujian beta, dengan tujuannya untuk mengetahui

masalah apa saja yang dihadapi

f. Production ramp-up atau Simulasi Lini Produksi

Dalam fase ini produk akan dirakit melalui suatu sistem proses produksi

yang sesungguhnya. Sehingga tujuan utama dari tahapan ini adalah agar dapat

diketahui usaha dan kendala yang akan dialami ketika memproduksi produk

tersebut.

2.2.2. Fungsi yang Terlibat dalam Pengembangan Produk

Kegiatan yang termasuk di dalam pengembangan produk merupakan suatu sistem

interdisiplin, oleh karena itu dalam suatu perusahaan dibutuhkan kontribusi dari

fungsi dalam suatu. Tiga fungsi utama yang paling bertanggung jawab terhadap

suatu proyek pengembangan produk :

a. Fungsi Marketing adalah divisi yang menjembatani hubungan antara

perusahaan dan pelanggannya. Marketing akan memfasilitasi perusahaan

untuk mengidentifikasi tujuan produk, meninjau besaran harga yang

ditargetkan, dan melakukan proses peluncuran serta promosi produk

b. Fungsi Design dan Perancangan mempunyai peran besar dalam

mendefinisikan bentuk fisik dari produk yang terbaik, yang sesuai

dengan kebutuhan pelangan yang telah teridentifikasi. Dalam hal ini

fungsi design meliputi insinyur design (mekanik, elektrik, software) dan

design industri (estetika, ergonomi)

c. Fungsi Manufaktur adalah yang pertama kali bertanggung jawab

terhadap proses design dan operasional dari suatu sistem produksi.

Bertanggung jawab dari awal proses pembuatan hingga menjadi suatu

produk jadi. Lebih spesifik, fungsi ini terdiri dari tim purchasing,

distribusi, dan instalasi.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

24

Universitas Indonesia

2.3. Tripod

2.3.1. Definisi Tripod

Nama Tripod ini berasal dari bahasa Yunani "tripous" yang artinya "tiga

kaki". Tripod menurut KBBI adalah alat penyangga mesin bor, kameram dan

sebagainya yang terdiri atas tiga buah kaki berbentuk batang; kaki tiga. Alat ini

terdiri dari tiga pilar, guna mejaga kestabilan pada alat yang disangga akibat

tekanan. Fungsi utama tripod adalah untuk menyanggah alat yang lebih besar.

Jenis tripod yang paling sering digunakan adalah tripod kamera. Fungsi

tripod kamera yang paling utama yaitu menyangga kamera sehingga foto/video

yang diambil tidak kabur. Secara umum bagian - bagian dari tripod kamera antara

lain :

a. Bubble/Head yaitu bagian atas kepala tempat kedudukan sepatu kamera

(shoe),water pass, dan lock-off-on.

b. Plate yaitu tempat untuk meletakkan kamera

c. Shoe adalah tempat untuk meletakan kamera setelah dipasang plate

d. Pan Handle adalah stick yang berfungsi menggerakan kamera kekanan-

kiri dan keatas-bawah.

e. Lock on-off adalah bagian dari tripod yang berfungsi membuka dan

mengunci gerakan kamera.

f. Legs adalah sebutan untuk kaki tripod

g. Spider yaitu pengait legs, yang berfungsi untuk menjaga agar posisi

tripod lebih kuat.

2.3.2. Jenis Tripod

Ada berbagai macam jenis tripod yang memiliki bentuk serta karakteristik

disesuaikan dengan jenis alat yang akan disanggah oleh tripod itu sendiri. Berikut

adalah beberapa jenis tripod yang sering digunakan, yaitu :

1. Tripod Kamera

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

25

Universitas Indonesia

Gambar 2-7 Tripod Kamera

Sumber : http://beiketripod.diytrade.com

2. Tripod Bor

Gambar 2-8 Tripod untuk Mesin Bor

Sumber : http://indonetwork.co.id

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

26

Universitas Indonesia

3. Tripod Tablet PC

Gambar 2-9 Tripod untuk Tablet PC

Sumber : http://caseswill.com

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

27

Universitas Indonesia

BAB 3

PERANCANGAN PRODUK

3. PERANCANGAN PRODUK

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses perancangan produk sebuah

tablet PC yang telah dilakukan di laboratorium Génie Mécanique et Productique

di Université Lille 1 berdasarkan teori pengembangan dan perancangan sebuah

produk yang telah dijabarkan pada bab landasan teori di atas.

3.1. Perencanaan

Penentuan perencanaan penelitian sebagai langkah awal dijalankannya suatu

proyek dimulai dari diskusi dengan kepala Laboratorium mengenai proyek akhir

pada program Master 1 Genie des Systemes Industriels (M1 GSI). Output dari

penelitian yaitu untuk mendalami ilmu merancang, pengenalan software Catia,

dan mampu menjalankan mesin – mesin manufaktur di laboratorium. Hasil

diskusi yaitu sebuah produk yang cukup feasible untuk dirancang dalam kurun

waktu tertentu, akhirnya diputuskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk

merancang sebuah prototipe dari tripod tablet PC.

3.2. Pengembangan Konsep

Pada fase ini dilakukan pengumpulan data dari pelanggan agar diketahui

kebutuhan konsumen. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara dengan para

pengguna tablet PC di sekitar laboratorium. Hasil wawancara dapat dirumuskan

tentang kebutuhan pelanggan terhadap penyempurnaan sebuah alat yang mampu

menyanggah tablet PC yaitu memiliki karakteristik utama sebagai berikut :

1. Mudah untuk dibawa, banyak orang yang merasa sebagai sebuah aat

support diharapkan tripod ini memiliki ukuran yang tidak terlalu

besar, sehingga dapat disimpan dalam tas, dapat dibawa kapan saja

dan dimana saja

2. Sudut ketika meletakkan tablet PC dapat diatur, hal ini dikarenakan

tinggi manusia yang berbeda, menyebabkan kenyamanan manusia

untuk melihat ke layar sentuh juga berbeda untuk tiap – tiap orang

3. Tripod dapat menyanggah tablet PC jenis dan ukuran apapun.

27

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

28

Universitas Indonesia

3.3. Perancangan Spesifikasi Produk

Fase ini bertujuan untuk mendapatkan spesifikasi target dari suatu produk.

Dimana pada tahapan ini untuk merealisasikan sebuah desain yang merupakan

hasil konsklusi dari karakteristik yang ingin dipenuhi. Langkah yang akan dipilih

pada penelitian ini adalah membuat diagram fungsi dan subfungsi. Diagram ini

perlu dibuat untuk memperjelas masalah yang sebenarnya, dilakukan proses

dekomposisi masalah yang telah ada menjadi sub masalah lebih sederhana dengan

membuat sebuah diagram fungsi yang kemudian dirumuskan ke dalam diagram

subfungsi yang dapat dilihat pada gambar 3-1 berikut ini.

Gambar 3-1 Diagram Fungsi dan Subfungsi

Untuk menemukan pemecahan keseluruhan masalah dan submasalah yang

telah dijabarkan pada diagram subfungsi di atas, dilakukan diskusi kembali

dengan kepala laboratorium dan peer rekan laboratorium. Kemudian muncul

beberapa konsep yang ketika disusun akan didapat sebuah tabel kombinasi konsep

seperti pada Tabel 3-1.

Setelah disusun tabel tersebut, dilakukan concept selection. Concept selection

adalah untuk menentukan konsep mana yang akan terus dikembangkan dari

beberapa konsep yang telah dimunculkan, hingga akhirnya menjadi produk jadi.

23

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

29

Universitas Indonesia

Pada akhir dari fase ini dapat disimpulkan spesifikasi tripod Tablet PC yang akan

dibuat yaitu :

Berbahan alumunium

Kaki tripod dapat dibuka dan ditutup

Mata tripod menggunakan engsel

Tabel 3-1 Tabel Kombinasi Konsep

3.4. Proses Detail Desain

3.4.1. Menggambar desain dengan Catia

Ada enam komponen produk tripod tablet PC yang didesain dengan menggunakan

software Catia. Keenam komponen tersebut yaitu :

1. Kaki depan

2. Kaki belakang

3. Engsel

4. Mata engsel

5. Sekrup

6. Poros Engsel

Berikut ini adalah langkah – langkah mendesain menggunakan software Catia

pada komponen kaki depan tripod.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

30

Universitas Indonesia

Pertama, pilih menu mechanical design kemudian pilih part design. Setelah itu

akan muncul tampilan windows seperti di bawah ini.

Gambar 3-2 Pilihan Menu Awal Catia

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

31

Universitas Indonesia

Kemudian membuat sketsa kaki tripod dimulai dengan memilih sketch . Pilih

pilihan line untuk membuat garis seperti pada garis nomor 1, 2, 3, 4 dan 5.

Kemudian memiih arc untuk membuat lingkaran dengan radius 10 mm seperti

nomor 6.

Gambar 3-3 Proses Mendesain Sketsa

4

3

5

21

6

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

32

Universitas Indonesia

Langkah selanjutnya mendesain kaki tripod agar memiliki ketebalan sebesar 3

mm, maka sketsa yang telah dibuat harus diextrude sebesar 3 mm dengan tombol

Pad .

Gambar 3-4 Proses Pengerjaan Extrude

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

33

Universitas Indonesia

Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat edge fillet pada bagian kaki

tripod yang telah ditandai. Edge fillet adalah aplikasi untuk membuat radius pada

sebuah tepi. Pada kaki tripod ini akan dibuat tepian sebesar radius 1,5 mm.

Gambar 3-5 Proses Pengerjaan Edge Fillet

3.4.2. Merancang Produk dengan Mesin Otomatis

Mesin otomatis yang digunakan pada penelitian ini adalah mesin Realmeca

T10. Mesin ini termasuk jenis mesin berbasis Computer Numeric Control (CNC).

Software untuk mengoperasikan mesin ini adalah software Realturn. Software

Realturn ini memungkinkan pemrograman dan simulasi untuk CNC. Ada dua

metode mengoperasikan software Realturn, yaitu

1. Mendesain langsung pada software realturn

2. Mengimport hasil desain dari software CAD ke dalam software Realturn.

Dimana salah satu Kelebihan lain dari software realturn ini adalah file

dari software CAD tersebut akan dijadikan bentuk numerik oleh software

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

34

Universitas Indonesia

Realturn secara otomatis setelah diimport tanpa perlu user yang

melakukan proses numerisasinya.

Pada penelitian ini hanya perancangan kaki belakang tripod yang akan dikerjakan

dengan menggunakan mesin otomatis Realmeca T10. Jadi, cukup memilih metode

yang kedua, yaitu mengimport hasil desain kaki bealakang dari Catia ke software

Realturn. Langkah – langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengimpor file desain CAD kaki belakang tripod ke software Realturn.

Dimana selanjutnya file ini akan dibaca oleh software

2. Mengisi pilihan jenis alat potong yang akan digunakan

3. Memilih kecepatan rotasi yang diinginkan

4. Menentukan posisi awal koordinat dari alat potong

5. Melakukan simulasi pemotongan

Gambar 3-6 Simulasi Pengerjaan Produk pada Software Realturn

6. Jika semua parameter di atas telah selesai dilakukan, tekan tombol

“Demarche”, kemudian software Realturn akan langsung bekerja

mengkonvert file kaki belakang tersebut ke bentuk numerisasi G-Code.

Hasil G-Code ini yang akan ditransfer ke mesin.

7. Langkah terakhir yaitu mesin melakukan pengerjaan kaki belakang tripod

tablet PC sesuai dengan perintah G-Code dan parameter yang telah dipilih.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

35

Universitas Indonesia

Gambar 3-7 Mesin Realmeca T10

3.4.3. Merancang Produk dengan Mesin Konvensional

Setelah selesai membuat kaki belakang tripod tablet PC menggunakan mesin

otomatis, selanjutnya adalah proses perancangan komponen tripod tablet PC yang

tersisa, tetapi dengan menggunakan mesin konvensional. Mesin konvensional

yang berada di dalam Laboratorium Génie Mécanique et Productique antara lain

terdiri dari mesin potong, mesin frais, mesin milling, mesin turning (mesin bubut),

mesin polish (mesin gerinda). Detail proses perancangan komponen tripod tablet

PC dengan mesin konvensional adalah :

1. Kaki depan

Dari raw material alumunium dipotong dengan menggunakan mesin gergaji.

Proses selanjutnya yaitu menyesuaikan dimensi kaki depan tripod pada

alumunium yang telah dipotong dengan mesin frais. Panjang yang diinginkan

yaitu 90 mm. Cutter yang digunakan pada proses ini dengan diameter 250

mm. Kemudian untuk membuat sisi melingkar pada kaki depan tripod, proses

yang dilakukan yaitu memotong alumunium tersebut dengan mesin milling.

Sehingga pada hasil akhir didapatkan bentuk lingkaran di ujung bawah dengan

radius sebesar 10 mm.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

36

Universitas Indonesia

Gambar 3-8 Design Kaki Depan Tripod Tablet PC

2. Engsel

Untuk membuat sebuah engsel diperlukan alumunium 25 x 25 x 25 mm.

Pertama, membentuk groove di tengah yang berjarak 10 mm dengan

menggunakan mesin milling. Proses selanjutnya membuat lingkaran pada sisi

lebar, alumunium pun dibentuk dengan mesin milling agar membentuk

lingkaran dengan radius 10 mm. Proses terakhir dari pembuatan engsel adalah

membuat 3 lobang yang masing – masing berdiameter 4mm dengan mesin

bor.

Gambar 3-9 Design Engsel Tripod Tablet PC

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

37

Universitas Indonesia

3. Mata Engsel

Raw material untuk membuat mata engsel adalah plat alumunium ukuran

30 x 30 x 2 mm. Langkah pertama yang dilakukan memotong plat sesuai

bentuk desain dengan menggunakan mesin milling. Langkah selanjutnya

yaitu mengurangi ketebalan plat dari 2 mm menjadi 1 mm pada bagian

yang sesuai dengan desain. Setelah mata design tripod terbentuk, dibuat

lubang dengan diameter 4,5 mm dengan menggunakan mesin bor.

Gambar 3-10 Design Mata Engsel Tripod Tablet PC

Gambar 3-11 Design 3D Mata Engsel Tripod Tablet PC

4. Poros

Untuk membuat poros digunakan raw material adalah silinder berdiameter

10 mm. Silinder tersebut dibentuk dengan mesin bubut agar mendapatkan

diameter silinder yang sesuai dengan desain, yaitu 4 mm. Setelah memiliki

diameter yang sesuai, kemudian poros dipotong agar memiliki panjang 25

mm.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

38

Universitas Indonesia

Gambar 3-12 Gambar Design Poros Tripod Tablet PC

3.4.4. Proses Perakitan Produk

Proses perakitan dilakukan secara manual. Dimana keenam komponen yang

telah selesai dibuat, dirakit agar menjadi sebuah tripod yang dapat berdiri dengan

sempurna. Langkah pertama merekatkan masing – masing kaki depan tripod ke

masing – masing mata engsel dengan lem khusus alumunium. Kemudian

memasukkan poros engsel ke dalam engsel. Selanjutnya susun kaki belakang

tripod, engsel, dan kedua kaki depan tripod secara berurutan. Masukkan sekrup ke

dalam lobang depan engsel. Kencangkan sekrup. Atur agar kaki depan dan kaki

belakang dapat digerakkan dengan sempurna.

3.5. Pengujian dan Evaluasi Produk

Fase ini bertujuan melakukan evaluasi versi praproduksi dari beberapa

prototipe produk. Namun pada penelitian ini tidak dilakukan proses pengujian dan

uji coba prototipe ke pelanggan karena merupakan penelitian yang dilakukan di

laboratorium.

3.6. Simulasi Lini Produksi

Pada fase ini produk akan dirakit melalui suatu sistem proses produksi yang

sesungguhnya. Tetapi pada penelitian ini tidak dilakukan uji coba lini produksi

hanya sampai membuat satu prototipe, karena dalam laboratorium tidak

difasilitasi untuk membuat simulasi lini produksi yang seutuhnya.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

39

Universitas Indonesia

BAB 4

PEMBAHASAN

4. PEMBAHASAN

Dari segi teknis, penelitian ini telah dijalankan sesuai dengan serangkaian

aktivitas tahapan awal pengembangan produk. Dari keenam aktivitas yang

dijabarkan pada bab landasan teori, hanya dua aktivitas terakhir yang tidak

dilakukan yaitu Fase Pengujian & Evaluasi serta Fase Pengujian Lini Produksi.

Hal ini dikarenakan penelitian merupakan penelitian yang dilakukan di

laboratorium. Hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan di laboratorium

yaitu sebuah prototipe tripod tablet PC yang telah selesai. Tripod ini memiliki tiga

buah kaki dan sudah dapat berdiri dengan stabil. Untuk lebih jelas, dapat dilihat

pada gambar 4-1 di bawah ini.

Kelebihan utama dari tripod tablet ini adalah ukurannya yang tidak lebih

dari panjang 15 cm, berbahan alumunium, sehingga tripod ini menjadi ringan.

Kelebihan lainnya, selain sudah mampu untuk menyanggah tablet PC dari

berbagai ukuran ukuran, tripod ini juga sudah dapat dibuka dan ditutup, sehingga

selain tripod ini mudah untuk disimpan karena kedua kaki depannya bisa ditutup,

tripod juga sudah dapat dimasukkan ke dalam tas sehingga memudahkan

pengguna untuk membawa kemana saja.

Namun disadari karena penelitian ini memiliki keterbatasan waktu dan

banyak kendala ketika proses pengerjaan tripod, maka prototipe tripod tablet PC

ini memiliki beberapa aspek kekurangan, seperti :

1. Hasil akhir tripod tablet PC belum diasah secara halus

2. Engsel tripod yang telah dibuat belum dapat dibuka dan ditutup secara

mudah

3. Tripod tablet PC ini belum meninjau unsur ergonomi atau hubungan

produk dengan manusia (pengguna). Unsur ergonomi yang dimaksud

dalam hal ini yaitu terkait cara membaca tiap orang. Karena beda cara

membaca mempengaruhi jarak ideal antara mata terhadap tablet PC. Alat

penyanggah yang baik adalah yang dapat disesuaikan untuk tipe

penggunaan jenis apapun (ajdustable). Sehingga jika tripod telah

meninjau aspek ergonomi, tentu akan memikirkan bentuk dan jarak yang

39

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

40

Universitas Indonesia

bagaimana yang dapat membuat pengguna yang merasa nyaman ketika

menggunakannya untuk menyanggah tablet PC.

4. Tripod belum dapat diatur ukurannya, hal ini menyebabkan bahwa tripod

tidak dapat digunakan untuk berbagai jenis tablet PC yang berbeda

ukuran dan berbeda besar layarnya.

Selain ditinjau dari segi teknis pengerjaan, jika ditinjau dari segi teori, penelitian

ini masih banyak membutuhkan penelitian lebih lanjut agar semakin mendekati

sempurna. Jika ditelaah kembali ke bab landasan teori mengenai Tahapan

Pengembangan Produk Baru yang dijabarkan Trott (2012), penelitian ini baru

sampai pada tahap pembuatan protipe (prototyping). Perlu dibuat analisa bisnis,

pengadaan pengujian perototipe ke pasar, proses komersialisasi produk baik ke

pasar premier maupun pasar sekunder, dan diakhiri dengan evaluasi serta

monitoring agar dapat diputuskan apakah produk layak atau tidak layak untuk

terus dikembangkan.

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

41

Universitas Indonesia

Gambar 4-1 Prototipe Tripod Tablet PC

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

42

Universitas Indonesia

BAB 5

KESIMPULAN

5. KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang berjudul “Perancangan Tripod untuk Tablet PC ”

dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Penelitian perancangan yang dilakukan di Laboratorium Génie Mécanique

et Productique di Université Lille 1 telah melakukan seluruh rangkaian

langkah – langkah perancangan produk sesuai teori.

2. Sebuah tripod tablet PC yang baik adalah yang dapat berdiri pada berbagai

jenis permukaan dengan seimbang dan stabil

3. Tujuan awal penelitian sudah tercapai, yaitu merancang sebuah alat yang

dapat digunakan untuk menyanggah tablet PC

4. Penelitian ini sebagai media pembelajaran untuk memahami dan

menguasai perancangan proses baik dengan menggunakan mesin manual

maupun mesin otomatis - numerik (mesin Real Turn)

5.2. Saran

Beberapa saran yang dapat diutarakan agar penelitian selanjutnya dapat

dilakukan dan mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu

1. Waktu penelitian yang kurang, sehingga hasil produk masih kurang

sempurna

2. Tahapan yang belum dilaksanakan seperti tes marketing dan analisa bisnis

sebaiknya dilaksanakan,selain demi kesempurnaan produk juga agar dapat

mengetahui apakah produk ini layak untuk diproduksi di pasar

3. Sebaiknya engsel yang digunakan berbahan plastik, agar tidak sulit ketika

tripod akan dilakukan pembukaan atau penutupan

42

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

43

Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

DAFTAR REFERENSI

Perçage, & Taraudage (2007). Données D’usinage.

Dudung, Agus (2012). Merancang Produk. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Eppingrt, Steven D., & Ulrich, Karlt T. (2003). Production Desain and

Development : Third Edition. Singapore : McGraw-Hill Companies, Inc.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, http://kbbi.web.id/

Kotler, P. & Armstrong, G. (1996). Principles of Marketing. Upper Saddle River:

Prentice Hall, Inc

Muslim, Erlinda (2010). Diktat Mata Kuliah Perancangan Produk Tahun Ajar

2010-2011

Stone, Brad & Vance, Ashlee (2009). Just a Touch Away, the Elusive Tablet PC.

New York Times

Supardi, Yuniar (2012). Kiat Memilih PC Tablet. Jakarta : PT Gramedia

Trott, Paul (2012). Innovation Management and New Product Development : Fifth

Edition. England : Pearson Education Limited

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

44

Universitas Indonesia

LAMPIRAN

Lampiran 1 Desain Tripod Tablet PC

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

45

Universitas Indonesia

Lampiran 2 Desain Engsel Tripod

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

46

Universitas Indonesia

Lampiran 3 Desain Support Engsel Tripod

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

47

Universitas Indonesia

Lampiran 4 Desain Kaki Depan Tripod Tablet PC

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

48

Universitas Indonesia

Lampiran 5 Desain Sekrup Tripod Tablet PC

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

49

Universitas Indonesia

Lampiran 6 Desain Kaki Belakang Tripod

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012

50

Universitas Indonesia

Lampiran 7 Desain Poros Engsel Tripod

Perancangan tripod..., Hana Witsqa, FT UI, 2012