univers'ias gunadarmakomsi.staff.gunadarma.ac.id/publications/files/4685/3... · univers'ias...
TRANSCRIPT
-
UNIVERS'IAS GUNADARMASK. No. 92DlKTl/Kep/1996Fakultas llmu Komputer, Teknologi lndustri, Ekonomi, Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, SastraProgram Diploma (D3) Manajemen lnlormatika, Teknik Komputer, Akuntansi Komputer, Manajemen Keuangan dan Pemasaran TerakreditasiProgram Sarjana (Sl) Sistem lnlormasi, Sistem Komputer, Teknik lnformatika, Teknik Elektro, Teknik Mesin,Teknik lndustri, Akuntansi, Manajemen, Arsitektur, Teknik Sipil, Psikologi,'Sastra lnggfis TerakreditasiProgram Magister (S2) Sistem lnJormasi, Manajemen, Teknik Elekro, Sastra lnggris, Psikologi, Teknik SipilProgram Dohor (S3) llmu Ekonomi, Teknologi lnrormasi / llmu Komputer.
KONTRAI( PENELITIANPenelitian Produk Terapan
Tahun Anggaran 2OL7Nomor: 014.8 ILP lllGlV I 2OL7
Pada hari ini Jumat tanggal Dua Puluh Enam bulan Mei tahun Dua Ribu Tujuh Belas,kami yang bertandatangandibawah ini :
1. Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, M.Sc : Ketua Lembaga Penelitian, UniversitasGunadarma, dalam hal ini bertindak untuk danatas nama Universitas Gunadarma, yangberkedudukan di Jl. Margonda Raya No. 100Pondok Cina, Depok, untuk selanjutnya disebutPIHAK PERTAMA;
2. Komsi Koranti : Dosen Fakultas Ekonomi UniversitasGunadarma, dalam hal ini bertindak sebagaipengusul dan Ketua Pelaksana PenelitianTahun Anggaran 2Ol7 untuk selanjutnyadisebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama-sama sepakat mengikatkan diridalam suatu Kontrak Penelitlan Produk Terapan Tahun Anggaran 2OL7 denganketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
Pasal 1Ruang Lingkup Kontrak
PIHAK PERTAMA memberi pekerjaan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUAmenerima pekerjaan tersebut dari PIHAK PERTAMA, untuk melaksanakan danmenyelesaikan Penelitian Produk Terapan Tahun Anggaran 2Ot7 dengan judul "strategiPengembangan Desa lllisata dalam Mencapai Keunggulan Bersaing di KabupatenSemarang: Pendekatan EFAS, IFAS, IE dan Benchmarking".
Pasal 2Dana Penelitian
(l) Sesarnya dana untuk melaksanakan penelitian dengan judul sebagaimana dimaksudpada Pasal 1 adalah sebesar Rp. 72.5OO.OOO,- (Tujuh Puluh Dua Juta Lima RatusRibu Rupiah) sudah termasuk pajak.
(2) Oana Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada Daftar IsianPelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggr Nomor SP DIPA-O42.06. l. 4OL 516 I 2Ot7, tanggal 06 Desember 20 1 6.
ldari 6
Jl. Salemba 53, Jakarta Pusat 10440 Telp. (021) 3906518, Jl. Kenari 13 Jakarta Pusat 10430 Telp. (021) 330220, 330226Jl. 100 Depok 164247 78881 1 1 2, 7863788, Jl. Akses Kelapa Dua Telp. (021 ) 871 9525, 8727541, Email :
-
Pasal 3Tata Cara Pembayaran Dana Penelitian
(1) PIHAK PERTAMA akan membayarkan Dana Penelitian kepada PIHAK KEDUAsecara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut:a. Pembayaran Tahap Pertama sebesar 7Oo dari total dana penelitian yaitu
7O%ox72.5OO.O0O = Rp. 5O.75O.OOO,- (Lima Prtluh Juta. I\tjuh RatusLirna Prtluh Ribu Rupiah), yang akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMAkepada PIHAK KTDUA setelah PARA PIHAK membuat dan melengkapirarlcang€rn pelaksanaan penelitian yang memuat judul penelitian,pendekatan dan metode penelitian yang digunakan, data yang akandiperoleh, anggaran yang akan digunakan, dan tujuan penelitian berupaluaran yang akan dicapai.
b. Pembayaran Tahap Kedua sebesar 30% dari total dana penelitian yaitu3Oo/ox72.5OO.OOO = Rp. 21.75O.OOO,- (Dua hrluh Scrtu Jtttg T\tiuh RrztusLltns. hllun. Rtbrt Ruplah), dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepadaPIHAN XTDUA setelah PIHAK KTDUA mengunggah ke SIMLITABMASyaitu laporan Kemajuan Pelaksanaan Penelitian dan Catatan Harian.
c. Biaya tambahan dibayarkan kepada PIHAK KEDUA bersamaan denganpembayaran Tahap Kedua dengan melampirkan Daftar luaran penelitianyang sudah di validasi oleh PIHAK PERTAMA
(2) Dana Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan disalurkan olehPIHAK PERTAMA kepada PIHAII I{EDUA ke rekening sebagai berikut:
NamaNomorRekeningNama Bank
: Komsi Koranti: 502.20.01180.4: Bank DKI
(3) PIHAK PERTAIIIA tidak bertanggung jawab atas keterlambatan dan/atautidak terbayarnya sejumlah dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yangdisebabkan karena kesalahan PIIIAK I(EDUA dalam menyampaikan datapeneliti, nelma bank, nomor rekening, dan persyaratan lainnya yang tidaksesuai dengan ketentuan.
Pasal 4Jangka Waktu
Jangka waktu pelaksanaan penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1sampai selesai LOOo/o, adalah terhitung sejak Tanggal 3 Aprtl 2Ol7 dan berakhirpadaTanggal 31 Oktober 2Ol7
Pasal 5Targct Luaran
{1) PIHN( KEDUA berkewajiban untuk mencapai target luaran wajib penelitianberupa,(1). Mapping daya saing pariwisata pada Desa Wisata di Kabupaten Semarang{2}. JURNAT of Tourism Management Perspectives-Elsevier l2OL7: draft)(3). E-JURNAL: Agribisnis dan Agrowisata' [SSN: 23OL-6523 l2OL7: draft){4}. SEMINAR INTERNASIONAL : 2nd International Conference on Tourism /INTACT, Yoryakarta, (2O l7l.
2dari 6
-
(2) pIHAK KEDUA diharapkan dapat mencapai target luaran tambahan penelitianberupa,(1.) Tidak ada
(3) PIHAK KEDUA berkewajiban untu k me laporkan perkembangan pencapaiantarget luaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada PIHAK PERTAMA-
Pasal 6Hak dan Kewajiban Para Pihak
(1) Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA:a. PIHAI( PTRTAIIA berhak untuk mendapatkan dari PIHAI( KEDUA luaran
penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7;b. PIIIAK PERTAMA berkewajiban untuk memberikan dana penelitian
kepada PIHAK KEDUA dengan jumlah sebagaimana dimaksud dalamPasal 2 ayat (1) dan dengan tata cara pembayaran sebagaimana dimaksuddalam Pasal 3.
(2) Hak dan Kewajiban PIHAK KTDUA:a. PIHAIT KTDUA berhak menerima dana penelitian dari PIIIAK PERTAMA
dengan jumlah sebagaimana dimaksud dalarn Pasal2 ayat (1);b. PIHAK KTDUA berkewajiban menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA
luaran Penelitlan Produk Terapan dengan judul Strategl PengembanganDesa Wisata dalam Meacapal Keunggulan Bersalng di KabupatenSemarang: Pendekatan EFAS, IFAS, IE daa Benchmarklng dan catatanharian pelaksanaan Pene litian ;
c. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk bertanggungjawab dalam penggunaandana penelitian yang diterimanya sesuai dengan proposal kegiatan yangtelah disetujui;
d. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyampaikan kepada PIHAKPERTAMA laporan penggunaan dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal7.
Pasal 7Laporan Pelaksanaan Penelltlan
(U p IHAI( KEDUA berkewajiban untuk menyampaikan kepada PIHAK PERTAMAberupa laporan kemajuan dan laporan akhir mengenai luaran penelitian danrekapitulasi penggunaan anggaran sesuai dengan jumlah dana yang diberikanoleh PIHAII PERTAMA yang terslrsun secara sistematis sesuai pedoman yangditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
(2) P IIIAK I(EDUA berkewajiban mengunggah Laporan Kemajuan dan Catatanharian penelitian yang telah dilaksanakan ke SIMLITABMAS paling lambat 3OArustus 2O17.
(3)P IIIAK NEDUA berkewajiban menyerahkan Hardapg l.aporan Kemajuan danRekapihrlasi Penggunaan Anggaran 70olo kepada PIHAK PERTAMA' palinBlambat 8 Seotembet 2OLT
(4lP IIIAK IIEDUA berkewajiban mengunggah Laporan Akhir, Capaian Hasil,Poster, Artikel llmiah dan profrl pada SIMLITABMAS paling lambat 31 Oktober2O17 (baei penelitian tahun terakhir).
3dari 6
-
1.
2.
(5) Lap oran hasil Penelitian sebagaiman tersebut pada ayat (4) harus memenuhiketentuan sebagai berikut:a. Bentuk/ukuran kertas A4;b. Di bawah bagian cover ditulis:
Dibiayai oleh:Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan PengembanganKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sesuai dengan Kontrak PenelitianNomor: O42l I Kg I RM I 20 17
Pasal 8Monitoring dan Evaluasi
PIHAK PERTAMA dalam rangka pengawasan akan melakukan MonitoringdanEvaluasi internal terhadap kemajuan pelaksanaan Penelitian Tahun Anggaran2Ol7 rrri sebelum pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi eksternal oleh DirektoratRiset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset danPengembangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Pasal 9Penllaian Luaran
Penilaian luaran p enelitian dilaku kan oleh Kemite Penilai/Reuieuter Luaransesuai dengan ketentuan yang berlaku.Apabila dalam penilaian luaran terdapat luaran tambahan yang tidak tercapaimaka dana tambahan yang sudah diterima oleh peneliti harus disetorkankembali ke kas negara.
Pasal 1OPerubahan Susunan Tlm Pelaksaaa dan Substansl Pelaksanaan
Perubahan terhadap susunan tim pelaksana dan substansi pelaksanaan Penelitianini dapat dibenarkan apa bila telah mendapat persetujuan tertulis dari DirekturRiset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset danPengembangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Pasal 11Penggantl an Ketu a"Pelaksana
(1) Apabila PIIIAI( IITDUA selaku ketua p elaksana tidak d apat melaksa nakanPe.nelitian ini, maka PIIIAII KEDUA weiib mengusulkan pengganti ketuapelaksanayang merupakan salah satu anggota tim kepada PIIIAK PERTAilA.
(2) Apabila PIIIAK I(EDUA tidak dapat melaksanakan tugas dan tidak adapengganti ketua sebagaimana dimaksud pada ayat(l), maka PIIIAI( NTDUAhan s mengembalikan dana penelitian kepada PIIIAK PTRTAMA yangselanjutnya disetor ke Kas Negara.
(3) Bukti setor sebagaimana dimaksud pada ayat l2l disimpan oleh PIHAIIPERTAUA.
4dari 6
-
Pasal 12Sanksi
(1) Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan untukmelaksanakan Penelitian ini telah berakhir, narnun PIHAK KEDUA belummenyelesaikan tugasnya, terlambat mengirim laporan Kemajuan, dan/atauterlambat mengirim laporan akhir, maka PIHAII KEDUA dikenakan sanksiadministratif berupa penghentian pembayaran dan tidak dapat mengajukanproposal penelitian dalam kurun waktu dua tahun berturut-turut.
(21 Apabila PIIIAK XEDUA tidak dapat mencapai target luaran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5, maka kekurangan capaian target luaran tersebutakan dicatat sebagai hutang PIHAII I(EDUA kepada PIHAI( PTRTAII,,A yangapabila tidak dapat dilunasi oleh PIIIAI( KEDUA, akan berdampak padakesempatan PIHAK KEDUA untuk mendapatkan pendanaan penelitian atauhibah lainnya yang dikelola oleh PIHAII PERTAMA.
Pasal 13Pembatalan PerJanJian
(1) Apabila dikemudian hari terhadap judul Penelitian sebagaimana dimaksuddalam Pasal 1 ditemukan adanya duplikasi dengan Penelitian lain dan/atauditemukan adanya ketidak jujuran, itikad tidak baik, danlatau perbuatanyang tidak sesuai dengan kaidah ilmiah d ari atau dilakukan oleh PIHAKKEDUA, maka perjanjian Penelitian ini dinyatakan batal dan PIHAI( KTDUAwajib mengembalikan dana penelitian yang telah diterima kepada PIHN(PERTAMA yang selanjutnya akan disetor ke Kas Negara.
(21 Bukti setor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disimpan oleh PIHAKPERTAMA
Pasal 14PaJak-PaJak
Hal-hal dan/atau segala sesuatu yang berkenaan dengan kewajiban pajak berupaPPN dan/atau PPh menjadi tanggung jawab PIHAK I(.EDUA dan harus dibayarkanoleh PIHAII IITDUA ke kantor pelayanan pajak setempat sesuai ketentuan yangberlaku.
Pasd 15Peralataq dan/alat Hasll Penelltian
Hasil Pelaksanaan Penelitian ini yang berupa peralatan dan/atau alat yang dibelidari pelaksanaan Penelitian ini adalah milik Negara yElng dapat dihibahkan kepadaUniversitas Gunadarma sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 16Penyclesal,an Scagke ta
Apabila terjadi perselisihan antara PIIIAII PERTAMA dan PIIIAK IIEDUA dalampelaksanaan perjanjian ini akan dilakukan penyelesaian secara musyawaratr dan
Sdari 6
-
mufakat, dan apabila tidak tercapai penyelesaian secara musyawarah dan mufakatmaka penyelesaian dilakukan melalui proses hukum.
Pasal 17Laln-lain
(1) PIHAK KEDUA menjamin bahwa penelitian dengan judul tersebut di atasbelum pernah dibiayai dan/atau diikutsertakan pada Pendanaan Penelitianlainnya, baik yang diselenggarakan oleh instansi, lembaga, perusahaan atauyayasan, baik di dalam maupun di luar negeri.
(2) Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini dan dipandangperlu diatur lebih lanjut dan dilakukan perubahan oleh PARA PIHAK, makaperubahan-perubahannya akan diatur dalam perjanjian tambahan atauperubahan yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkandari Perjanjian ini.
Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK pada hari dan tanggaltersebut di atas, dibuat dalam rangkap 2 (dua) dan bermeterai cukup sesuaidengan ketentuan yang berlaku, yang masing-masing mempunyai kekuatanhukum yang sama.
PIHAK KEDUA
. Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, M.ScNIDN: O3O9116501 NIDN: 0303066601
engetahui
PIHAK PERTAMA
Msc., PhDNIDN: 01b5065701
6dari 6
-
571/Manajemen
USULAN PENELITIAN PRODUK TERAPAN
STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA
DALAM MENCAPAI KEUNGGULAN BERSAING DI KABUPATEN SEMARANG: PENDEKATAN
EFAS, IFAS, IE DAN BENCHMARKING
TIM PENGUSUL
Ketua : Dr. Komsi Koranti MM (0303066601)
Anggota : Sriyanto SE., MM (0310026806)
UNIVERSITAS GUNADARMA Mei 2016
-
ii
-
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHANPENELITIAN HIBAH BERSAING ii IDENTITAS DAN URAIAN UMUM iii DAFTAR ISI v RINGKASAN 1 BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Penelitian 1 1.2 Tujuan Penelitian 3 1.3 Luaran Penelitian 4 1.4 Urgensi (Keutamaan) Penelitian 5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pariwisata 6
2.1.1 Pengertian Pariwisata 6 2.1.2 Desa Wisata 6 2.1.3 Permasalahan Desa Wisata 7 2.1.4 Jenis Pariwisata 7 2.1.5 Penawaran Pariwisata 7 2.1.6 Pengembangan Pariwisata 7 2.1.7 Strategi Pengembangan 8
2.2 Penelitian Terdahulu 8 2.3 Road Map Penelitian 9
BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 10 3.2 Teknik penarikan sampel 10 3.3 Metode Analisis Data 10 3.4 Kegiatan pelaksanaan Penelitian
3.4.1 Kegiatan pelaksanaan Penelitian Tahun Pertama 11 3.4.2 Kegiatan pelaksanaan Penelitian Tahun Kedua 14
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya 16 4.2 Jadwal Penelitian 16
REFERENSI 16 LAMPIRAN Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian 18 Lampiran 2. Dukungan Sarana dan Prasarana Penelitian 23 Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas 24 Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti 25 Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Pengusul 32
-
1
RINGKASAN Kabupaten Semarang merupakan daerah yang kaya akan objek wisata, dimana sebagian besar merupakan desa wisata. Pertumbuhan jumlah wisatawan empat tahun terakhir tidak stabil dan cenderung mengalami penurunan. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka perlu adanya penelitian ini, yang direncanakan dilakukan selama dua tahun secara berkesinambungan. Tujuan penelitian yang ingin dicapai pada tahun pertama adalah untuk penyusunan model strategi pengembangan yang tepat untuk desa wisata di Kabupaten Semarang. Selanjutnya tahun kedua akan dilakukan analisis terhadap perbedaan pada minat wisatawan, dengan implementasi model strategi pengembangan yang dihasilkan tahun pertama. Penelitian ini direncanakan akan menghasilkan luaran berupa: Model strategi pengembangan desa wisata di Kabupaten Semarang, Publikasi ke seminar internasional dan nasional, jurnal Internasional, Pembuatan Buku dan HKI. Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif kualitatif. Matriks IFAS dan EFA digunakan untuk mengevaluasi faktor eksternal dan internal, sedangkan untuk mengetahui posisi desa wisata saat ini dan masa yang akan datang akan digunakan matriks I-E. Selanjutnya dalam untuk mengetahui keunggulan bersaing dari kompetitor, dilakukan analisis Benchmarking. Hasil dari analisis tersebut akan digunakan sebagai dasar penyusunan model strategi pengembangan desa wisata di Kabupaten Semarang. Analisis kuantitatif penelitian dilakukan dengan menggunakan Paired Sampel T-test dan T-test , untuk mengukur perbedaan minat wisatawan terkait dengan treatment yang dilakukan. Data penelitian terdiri dari data primer maupun sekunder. Data dan informasi yang dibutuhkan, dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner untuk menggali informasi dari masyarakat dan para pihak yang berpartisipasi dalam pengembangan desa wisata.Teknik penarikan sampel penelitian ini digunakan Area Sampling (Multistage Sample), yaitu dari wilayah Kabupaten Semarang kemudian dipilih secara acak desa wisata di Kecamatan Getasan sebagai tempat pengambilan sampel. Pada penelitian ini direncanakan jumlah sampel adalah 200 dengan 50 cadangan untuk mengantisipasi adanya kecenderungan kuesioner yang tidak kembali atau tidak valid. Kata kunci : desa wisata, pengembangan, strategi BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor pariwisata merupakan salah satu pilar ekonomi yang berkontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai sektor unggulan, pariwisata telah memberi dampak
positif terhadap perolehan devisa dan penyediaan lapangan kerja. Pariwisata juga mampu
memberikan multiplier efek terhadap perekonomian daerah berupa sumbangan terhadap
Pendapatan Asli Daerah, penciptaan kesempatan usaha dan lapangan kerja.
Desa Wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas
pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan
tata cara dan tradisi yang berlaku. Kriteria desa wisata menurut Direktorat Jenderal
pengembangan Destinasi Pariwisata (2011) adalah: 1) memiliki potensi pariwisata dan sudah
dikunjungi wisatawan 2) Terdapat masyarakat miskin yang tinggal di desa tersebut 3) Sudah
memiliki aktivitas kepariwisataan 4) Diprioritaskan desa telah memiliki Rencana
-
2
Pembangunan jangka menengah 5) Diprioritaskan desa telah melaksanakan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri dari sektor lain.
Pengembangan desa wisata harus merupakan pengembangan yang terencana secara
menyeluruh sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat. Undang–
Undang Nomor 10 Tahun 2009 mengatur bahwa pembangunan kepariwisataan diperlukan
untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu
menghadapi tantangan perubahan kehidupan.
Unsur penting dalam pengembangan desa wisata adalah keterlibatan masyarakat desa dalam
setiap aspek wisata. Menurut Wearing (2002), keberhasilan pengembangan desa wisata
tergantung pada tingkat penerimaan dan dukungan masyarakat lokal. Seharusnya masyarakat
lokal berperan sebagai tuan rumah dan menjadi pelaku penting dalam pengembangan desa
wisata mulai tahap perencanaan, pengawasan, dan implementasi. Masyarakat lokal
mempunyai kedudukan yang sama penting sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam
pengembangan pariwisata. Sedangkan penelitian Dabphet (2012) di kota Thailand
menemukan dua kelompok utama pemangku kepentingan untuk pelaksanaan pembangunan
pariwisata berkelanjutan yaitu ahli dan pemasok. Potensi ahli termasuk organisasi pariwisata,
dewan lokal, departemen pemerintah, organisasi pariwisata berorientasi non-pemerintah.
Pemasok terdiri dari komunitas lokal dan organisasi masyarakat lokal.
Partisipasi masyarakat merupakan komponen terpenting dalam upaya pertumbuhan
kemandirian dan proses pemberdayaan. Ada dua hal penting menurut Timothy (1999) dalam
melihat partisipasi masyarakat dalam pariwisata, yaitu 1. Dalam proses pengambilan
keputusan, dan 2. Manfaat yang diterima masyarakat dari pembangunan pariwisata. Sehingga
dalam pengambilan keputusan perlu dengan mengakomodasi keinginan dan tujuan
masyarakat lokal dalam pembangunan serta kemampuannya dalam menyerap manfaat
pariwisata. Sedangkan Pongponrat dan Jane (2012) menemukan bahwa partisipasi masyarakat
sebagai strategi untuk pengembangan pariwisata lokal telah menjadi mekanisme penting
untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan di Samui Island, Thailand. Faktor yang
terkait dengan partisipasi masyarakat lokal adalah fase dalam pengambilan keputusan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial
sebagai penentu dalam berbagai tahap menjadi mekanisme penting untuk keberhasilan
perencanaan kegiatan pariwisata lokal.
Kabupaten Semarang merupakan salah satu daerah yang kaya akan objek wisata baik wisata
alam, wisata budaya dan peninggalan sejarah. Kabupaten Semarang mempunyai posisi yang
menguntungkan, yaitu sebagai daerah penyangga (Hinterland) Ibu Kota Jawa Tengah
-
3
sehingga daerah tersebut dapat dikembangkan terutama pada sektor wisatanya menjadi sektor
unggulan yang mampu meningkatkan perekonomian daerah. Menurut keputusan bupati
Semarang N0.556/0424/2015, bahwa pada tahun 2015 jenis obyek wisata terbanyak di
wilayah kabupaten Semarang adalah desa wisata yang berjumlah 35 lokasi. Perkembangan
kunjungan wisatawan akan memberikan kontribusi besar dalam perkembangan pariwisata.
Tabel 1.2 menunjukkan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke kabupaten Semarang
berfluktuiasi dan cenderung menurun.
Tabel 1.2. Jumlah kunjungan Wisatawan ke kabupaten Semarang Tahun 2010 – 2013 Tahun Domestik Asing Total Pertumbuhan
2013 2012 2011 2010
1.362.777 1.276.228 1.170.079 1.186.292
3.683 3.622 4.071 4.826
1.366.460 1.279.850 1.174.150 1.191.118
6.767% 9.000%
-1.425% -
Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, 2015
Dengan demikian diperlukan strategi pengembangan terhadap pariwistata dalam mengatasi
kondisi tersebut. Strategi pengembangan merupakan usaha terencana yang disusun secara
sistematis yang dilakukan untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam usaha
meningkatkan dan memperbaiki pariwisata, sehingga kelangsungan hidupnya dapat dinikmati
oleh wisatawan nantinya dan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak
Kebijakan yang dijalankan pihak Pemerintah daerah dalam usaha pariwisata di kabupaten
Semarang belum dapat mengoptimalkan potensi yang ada. Dengan demikian diperlukan
strategi yang lebih tepat dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata di kabupaten
Semarang khususnya desa wisata, dimana strategi ini dijaring melalui persepsi wisatawan dan
masyarakat lokal. Dengan harapan strategi tersebut mampu mengoptimalkan dan menjawab
kebutuhan wisatawan serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, disamping
tetap mempertahankan keberlangsungan dalam pembangunan pariwisata.
1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bersifat multi tahun dan dilakukan secara berkesinambungan. Tujuan khusus
penelitian adalah :
1. Tahun Pertama:
a. Iidentifikasi aktivitas pengembangan desa wisata di Kabupaten Semarang
b. Analisis faktor eksternal dan faktor internal yang akan diantisipasi dalam
pengembangan desa di Kabupaten Semarang, dengan pendekatan matriks IFAS
(Internal Factor Analysis summary), matriks EFAS (External Factor Analysis
summary) dan matriks I-E (Internal-External).
-
4
c. Analisis keunggulan bersaing dengan Benchmarking desa wisata di Kabupaten
Semarang
d. Perumusan model strategi pengembangan yang tepat untuk desa wisata di Kabupaten
Semarang
2. Tahun Kedua:
a. Implementasi model strategi pengembangan desa wisata yang dihasilkan pada
penelitian tahun pertama
b. Identifikasi kontribusi model strategi pengembangan desa wisata terhadap potensi
kunjungan wisatawan ke desa wisata di Kabupaten Semarang
c. Analisis terhadap perbedaan yang terjadi antara sebelum dan sesudah dilakukan
implementasi model strategi pengembangan desa wisata di Kabupaten Semarang
d. Analisis terhadap perbedaan yang terjadi antara desa wisata di Kabupaten Semarang
yang dilakukan implementasi dengan yang tidak dilakukan implementasi
1.3 Luaran Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan menghasilkan luaran:
1. Tahun Pertama:
a. Model strategi pengembangan desa wisata di Kabupaten Semarang.
b. Pemakalah dalam seminar internasional ‘2nd International Conference on Tourism (2nd
INTACT) Yogyakarta, Indonesia’
c. Publikasi hasil penelitian ke E-Jurnal ‘Agribisnis dan Agrowisata’ ISSN: 2301-6523
(draft)
d. Publikasi hasil penelitian ke jurnal Internasional ‘Journal of Tourism Management
Perspectives-Elsevier’ (draft)
2. Tahun Kedua:
a. Publikasi hasil penelitian ke jurnal Internasional ‘Journal of Tourism Management
Perspectives-Elsevier’ (submitted )
b. Publikasi hasil penelitian ke E-Jurnal ‘Agribisnis dan Agrowisata’ ISSN: 2301-6523
(submitted)
c. Pemakalah dalam seminar internasional ‘The 3rd Sebelas Maret Conference on
Business, Economics and Social Sciences Surakarta, Indonesia’
d. Buku Populer ‘Pemetaan potensi desa wisata menggunakan pendekatan EFAS dan
IFAS di Kabupaten Semarang’
e. Pembuatan HKI tentang Buku Populer ‘Pemetaan potensi desa wisata menggunakan
pendekatan EFAS dan IFAS di Kabupaten Semarang’
-
5
1.4 Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Keutamaan dari penelitian ini adalah:
1. Fakta menunjukkan bahwa kondisi persaingan bisnis pada saat ini semakin meningkat.
Sektor industri yang tidak memiliki keunggulan kompetitif akan sulit bersaing, sehingga
perlu dicari sektor lain yang potensial untuk mempertahankan perekonomian. Salah satu
sektor alternatif adalah sektor pariwisata karena Indonesia memiliki potensi sumberdaya
dan keindahan alam. Dengan demikian maka sektor pariwisata menjadi sangat menarik
untuk diteliti lebih lanjut.
2. Sampai dengan saat ini perkembangan jumlah wisatawan ke desa wisata di Kabupaten
Semarang belum optimal. Hal ini terlihat dari data jumlah wisatawan yang tidak stabil
dan cenderung mengalami penurunan. Selanjutnya perlu dievaluasi strategi yang telah
digunakan, khususnya strategi dalam menarik minat wisatawan.
3. Untuk dapat bersaing dengan usaha sejenis, maka perlu identifikasi kondisi kinerja
organisasi sehingga dapat mengadopsi best practice untuk meraih sasaran yang diinginkan.
Melalui proses pengukuran secara berkesinambungan dan membandingkannya dengan
obyek yang terbaik, akan dapat membantu dalam mengidentifikasi dan
mengiplementasikan peningkatan proses bisnis. Dengan demikian diperlukan
benchmarking desa wisata di Kabupaten Semarang, terhadap keunggulan bersaing dengan
usaha sejenis. Selanjutnya perlu mengenali potensi desa wisata yang berupa kekuatan,
kelemahan, peluang dan acaman. Dengan demikian maka akan diperoleh model strategi
yang tepat dalam pengembangan desa wisata.
4. Dalam pengembangan desa wisata, masyarakat lokal mempunyai kedudukan yang sama
penting sebagai pemangku kepentingan dengan pemerintah dan swasta. Partisipasi
masyarakat lokal dalam proses pengambilan keputusan harus dipertimbangkan.
Masyarakat terlibat langsung dalam kegiatan pariwisata dalam bentuk pemberian jasa dan
pelayanan, sehingga hasilnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Tabel 1.2 Rencana Target Capaian Tahunan No Jenis Luaran Indikator Capaian
TS1) TS+1 TS+2 1 Publikasi ilmiah 2) Internasional draft sub mitted
Nasional Terakreditasi tidak ada tidak ada 2 Pemakalah dalam
pertemuan ilmiah 3) Internasional sudah
dilaksanakan sudah dilaksanakan
Nasional tidak ada tidak ada 3 Keynote Speaker dalam
pertemuan ilmiah 4) Internasional tidak ada tidak ada Nasional tidak ada tidak ada
4 Visiting Lecturer 5) Internasional tidak ada tidak ada
-
6
5
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI) 6)
Paten tidak ada tidak ada Paten sederhana draft terdaftar Hak Cipta tidak ada tidak ada Merek dagang tidak ada tidak ada Rahasia dagang tidak ada tidak ada Desain Produk Industri tidak ada tidak ada Indikasi Geografis tidak ada tidak ada Perlindungan Varietas Tanaman
tidak ada tidak ada
Perlindunagn Topografi Sirkuit Terpadu
tidak ada tidak ada
6 Teknologi Tepat Guna7) tidak ada tidak ada 7 Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/ Rekayasa
Sosial 8) produk penerapan
8 Buku Ajar (ISBN) 9) tidak ada tidak ada 9 Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) 10) tidak ada tidak ada
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pariwisata
2.1.1 Pengertian Pariwisata
Pariwisata telah menjadi bagian penting dari kebutuhan dasar masyarakat maju dan sebagian
kecil masyarakat berkembang. Pariwisata merupakan fenomena pergerakan manusia, barang
dan jasa yang sangat kompleks Damanik dan Weber (2006). Menurut Spillane (2002)
pariwisata merupakan suatu perjalanan meninggalkan rumah yang dilakukan seseorang dalam
waktu relatif singkat dengan uang yang dibelanjakan adalah uang dari rumah sendiri.
Dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah perjalanan manusia ke daerah lain dalam waktu
relatif singkat dengan tujuan perjalannnya bukan untuk mencari pendapatan.
2.1.2 Desa Wisata
Desa wisata didefinisikan secara beragam. Menurut Suyanti (2013) desa wisata adalah suatu
bentuk lingkungan yang memiliki ciri khusus, baik alam maupun budaya yang sesuai dengan
tuntutan wisatawan, di mana mereka dapat menikmati, mengenal, menghayati dan
mempelajari kekhasan desa beserta segala daya tariknya. Desa wisata merupakan salah satu
bentuk penerapan pembangunan pariwisata berbasis masyarakat dan berkelanjutan. Pada
kenyataannya tidak semua kegiatan pariwisata di desa adalah benar-benar bersifat desa
wisata. Desa yang dikategorikan sebagai desa wisata adalah harus sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata tahun 2011.
Kriteria tersebut adalah desa yang memiliki potensi pariwisata dan sudah dikunjungi
wisatawan, terdapat masyarakat miskin, memiliki aktivitas kepariwisataan, diprioritaskan
-
7
telah memiliki Rencana Pembangunan jangka menengah dan diprioritaskan telah
melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri dari sektor lain.
2.1.3 Permasalahan Desa Wisata
Pada pelaksanaanya terdapat berbagai permasalahan yang dihadapi oleh desa wisata. Pada
Buku Pedoman Rintisan Model Desa Berdikari Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015,
disebutkan bahwa permasalahan tersebut adalah: 1.Kurangnya integrasi pengembangan
sebaran produk wisata, 2. Belum optimalnya pengelolaan dan inovasi atraksi wisata yang
mengedepankan unsur budaya sebagai daya tarik utama, 3. Belum terintegrasinya koordinasi
antara pemerintah dan stakeholder pariwisata dalam pengelolaan daya tarik wisata dan
fasilitas pendukung, 4. Masih rendahnya respon masyarakat tentang keberadaan desa wisata.
2.1.4 Jenis Pariwisata Terdapat berbagai jenis pariwisata ditinjau dari tujuan orang yang melakukan perjalanan
wisata. Jenis-jenis pariwisata menurut Spillane (2002) adalah: Pleasure Tourism, Recreation
Tourism, Cultural Tourism, Sports Tourism, Business Tourism dan Convention Tourism.
2.1.5 Penawaran Pariwisata Aspek penawaran pariwisata menurut Spillane (2002) terdiri dari: 1.Proses Produksi Industri
Pariwisata, 2.Pentingnya Tenaga Kerja dan Penyediaannya, 3.Pentingnya Infrastruktur, 4.
Pentingnya Kredit. Mobilitas merupakan faktor yang sangat berpengaruh dan ditimbulkan
oleh motivasi. Permintaan dalam kepariwisataan terdiri dari potential demand dan actual
demand. Potential demand merupakan sejumlah orang yang berpotensi untuk melakukan
perjalanan wisata. Sedangkan actual demand merupakan orang-orang yang sedang
melakukan perjalanan wisata pada suatu daerah tujuan wisata tertentu (Yoeti, 2008).
2.1.6 Pengembangan Pariwisata
Terdapat isu strategis dalam pengembangan pariwisata bagi pemberdayaan dan kesejahteraan
masyarakat lokal (Yoeti, 2008), antara lain:
1. Pentingnya dukungan peran serta dan inisiatif masyarakat. Peran aktif masyarakat untuk
membantu menciptakan suasana lingkungan yang kondusif bagi terselenggaranya kegiatan
wisata. Masyarakat diharapkan dapat menjadi tuan rumah (host) yang baik, serta aktif sebagai
pelaku pariwisata yang simpatik (penyedia jasa sekaligus sebagai wisatawan).
2. Area keterlibatan masyarakat lokal. Aspek yang perlu diperhatikan pengembangan
pariwisata (Yoeti, 2008) yaitu: 1) Wisatawan, yaitu karakteristik dari wisatawan, asal negara,
usia, hobi, dan kapan melakukan perjalanan, 2) Transportasi, yaitu fasilitas transportasi yang
tersedia untuk membawa wisatawan ke daerah tujuan wisata, 3) Atraksi/obyek wisata, apakah
-
8
obyek wisata dan atraksi yang akan dijual apakah dapat dilihat, apa yang dilakukan dan apa
yang dapat dibeli, 4) Fasilitas pelayanan, 5) Informasi dan promosi.
Pengembangan pariwisata tidak lepas dari peran organisasi kepariwisataan pemerintah,
seperti Dinas Pariwisata yang mempunyai tugas, wewenang serta kewajiban untuk
mengembangkan dan memanfaatkan aset negara yang berupa obyek wisata. Pengembangan
desa wisata dilandasi oleh paradigma community-based tourism. Konsep pariwisata berbasis
kerakyatan tersebut menekankan pada peningkatan peranserta masyarakat, terutama
masyarakat sekitar. Masyarakat setempat sebagai tuan rumah yang mengetahui seluk beluk
daerahnya, adalah sebagai pelaksana dalam pengembangan pariwisata. Selain itu masyarakat
juga sebagai penerima manfaat dalam kepariwisataan.
Pengembangan desa wisata perlu melihat dari sisi prinsip keseimbangan lingkungan, budaya,
serta keterpaduan diantara keduanya. Keterlibatan masyarakat juga perlu ditingkatkan untuk
menjaga terpeliharanya budaya lokal. Dengan demikian pengembangan desa wisata harus
mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial budaya, lingkungan dan kesehatan.
2.1.7 Strategi Pengembangan
Strategi merupakan rencana yang luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan
strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat (Yoeti, 2008).
Strategi pengembangan desa wisata disusun secara sistematis untuk mengembangkan potensi
yang ada dalam usaha meningkatkan dan memperbaiki desa wisata, sehingga kelangsungan
hidup desa wisata dapat dinikmati oleh wisatawan dan bermanfaat kepada semua pihak.
Penyusunan strategi pengembangan desa wisata berfokus pada implementasi strategi,
termasuk pengorganisasian dan pengendalian.
2.2. Penelitian Terdahulu
Krisnandhi (2010) meneliti tentang dampak sosial ekonomi dari pengembangan pariwisata di
Candi Borobudur terhadap masyarakat lokal di sekitarnya. Penelitian juga menganalisis
interaksi antara masyarakat lokal dan pemerintah daerah sebagai pembuat kebijakan terhadap
pengembangan wisata tersebut. Data kualitatif diambil dari wawancara dengan penduduk dan
narasumber, periode tahun 2008 dan 2009. Hasil penelitian mengindikasikan adanya persepsi
positif dari masyarakat, tetapi sektor pariwisata belum banyak memberikan lapangan
pekerjaan dan tambahan pendapatan. Pekerjaan yang diperoleh masih terbatas pada sektor
informal dan pendapatan rumah tangga juga masih berada di bawah upah minimum regional.
Penelitian ini masih bersifat makro, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih mendalam
-
9
terhadap salah satu desa, sehingga dapat diketahui lebih mendalam dampak pengembangan
pariwisata di sekitar candi Borobudur.
Penelitian Egbali (2011) di Propinsi Semnan Iran, mendapatkan bahwa pengembangan wisata
akan mendatangkan manfaat maupun kerugian. Meskipun dianggap hal kecil tetapi kerugian
tersebut tidak boleh diabaikan. Dampak tersebut sebanding dengan faktor yang berbeda
seperti pentingnya industri pariwisata lokal, potensi wisatawan dan kegiatan mereka,
konsolidasi lokal lingkungan dan otoritas budaya dan adat istiadat setempat. Pengembangan
pariwisata perlu alokasi biaya dan sejalan juga dengan resiko terhadap lingkungan desa.
Penelitian yang sejalan dengan Egbali adalah penelitian desa wisata di Thailand oleh
Rattanasuwongchai (2011). Wisata berbasis desa memberikan keuntungan secara ekonomi
dan berbagai keuntungan lainnya. Dampak negatif dari wisata yaitu pembangunan hotel,
resort, dan travel agent besar adalah milik orang asing. Demikian juga karyawan, makanan
dan minuman biasanya diperoleh dari luar desa. Penduduk lokal hanya bekerja pada level
bawah. Kerusakan lingkungan juga terjadi bila wisatawan datang dalam jumlah besar.
Sedangkan dampak sosial budaya adalah berupa adopsi pola hidup wisatawan maupun
terjadinya urbanisasi untuk bisa mendapat pekerjaan dan uang. Sedangkan dampak positifnya
adalah dapat meningkatkan pembangunan infrastruktur fisik desa. Namun demikian,
pembangunan infrastruktur dan fasilitas harus dibangun dengan design dan jumlah yang
memenuhi kebutuhan wisatawan dan penduduk lokal. Selain itu, penting adanya zonasi
manajemen dalam pembangunan pariwisata oleh pemerintah lokal, pengusaha swasta,
penduduk lokal, dan wisatawan.
2.3 Road Map Penelitian Tabel 1.3 Road Map Penelitian
BAB 3. METODE PENELITIAN
2012 2016 2015 2014
Daya Saing Daerah Tujuan Wisata (Studi Kasus Rendahnya Daya Saing Taman Wisata Alam Kawah Ijen Banyuwangi (Riyadi Slamet dkk)
Strategi Pengembangan Ekowisata Melalui Kajian Ekosistem Mangrove Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu (Cahya Aditya Putra dkk)
Analisa Pengaruh Penggunaan Benchmarking Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja perusahaan (Michael Paulus)
Optimasi Pengembangan Kawasan Wisata Di Semarang Dengan Menggunakan Metodeanalytical Hierarchy Process, Analisis Swot dan Multi-Attribute Utility Theory (Susanty Aries, dkk)
Strategi Pengembangan wisata
Artikel jurnal
Model strategi pengembangan ekowisata
Artikel jurnal
Model keunggulan bersaing Perusahaan
Strategi keunggulan bersaing dengan benchmarking
Artikel jurnal Artikel jurnal
Strategi Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Semarang: pendekatan EFAS,IFAS,IE dan Benchmarking (Komsi Koranti, Sriyanto)
2017
Artikel jurnal
Model Strategi Pengembangan desa wisata
-
10
3. 1. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode kualitatif yang
dipergunakan adalah observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner untuk menggali
informasi dari masyarakat dan pihak yang berpartisipasi dalam pengembangan desa wisata.
Penelitian ini dilakukan di kabupaten Semarang, khususnya di kecamatan Getasan yang
meliputi empat lokasi wisata yaitu desa wisata Tanon, Telomoyo, Kopeng dan Nogosaren.
Data yang diperlukan dalam penelitian terdiri dari data primer dan sekunder, baik berupa data
kuantitatif maupun kualitatif. Data primer didapatkan dengan observasi lapangan, wawancara
dengan informan dan data hasil pengisian kuesioner dari wisatawan. Data sekunder
didapatkan dari berbagai sumber yang telah terbit sebelumnya, yaitu berupa profil desa dari
institusi pemerintah, penelitian terdahulu dan data-data statistik.
Observasi lapangan dilakukan secara langsung untuk meningkatkan pemahaman terhadap
setting penelitian dari aspek geografis dan sosial budaya daerah penelitian. Observasi
dilakukan melalui penyusuran desa didampingi masyarakat lokal sebagai pemandu. Untuk
memperoleh data dengan akurat, dilakukan wawancara secara informal dalam observasi.
Wawancara dilakukan terhadap informan dengan menggunakan panduan pertanyaan.
Pemilihan informan digunakan pendekatan purposive sample, yaitu dengan pemilihan pihak
yang dianggap mampu memberikan data yang diperlukan. Informan penelitian terdiri dari:1)
pihak Pemerintah (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Bupati, Camat); 2) masyarakat lokal
(tokoh masyarakat, aparat desa, pelaku pariwisata); 3) wisatawan.
Kuesioner digunakan sebagai instrumen dalam pengumpulan data terhadap wisatawan, yaitu
untuk mengetahui persepsi mereka terhadap keberadaan desa wisata. Selanjutnya perlu
dilakukan crosscheking terhadap data yang terkumpul dihadapan informan agar data yang
diperoleh merupakan data valid dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
3.2 Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel penelitian ini digunakan Area Sampling. Pengelompokan sampel
ditentukan oleh letak geografis atau administratif, yaitu dari wilayah kabupaten Semarang
kemudian dipilih secara acak kecamatan Getasan sebagai tempat pengambilan sampel.
Penentuan jumlah sampel penelitian berdasarkan Gervitz (2004), jika populasi sekitar 5000
maka ukuran sampel sebaiknya antara100-500. Mengingat populasi wisatawan di kecamatan
Getasan adalah kurang dari 5000, maka direncanakan jumlah sampel penelitian adalah 200
dan 50 cadangan untuk antisipasi kuesioner yang tidak kembali atau tidak valid.
3. 3 Metode Analisis Data
-
11
Metode analisis data bertujuan untuk menyerderhanakan data yang terkumpul, menyajikan
secara sistematik, mengolah, menafsirkan, dan memaknai data tersebut. Analisis data
merupakan upaya pemecahan permasalahan penelitian untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan yang diteliti.
Permasalahan dalam penelitian ini akan dianalisis secara:
1. Analisis deskriptif kualitatif. Analisis internal dilakukan untuk mendapatkan faktor
kekuatan yang akan digunakan dan faktor kelemahan yang akan diantisipasi,
menggunakan matriks IFAS. Sedangkan analisis eksternal dilakukan untuk
mengembangkan faktor peluang yang kiranya dapat dimanfaatkan dan faktor ancaman
yang perlu dihindari, menggunakan matriks EFAS. Berdasarkan data dari matriks IFAS
dan EFAS, maka Matriks I-E digunakan untuk mengetahui posisi desa wisata saat ini dan
masa yang akan datang, kemudian ditentukan strategi yang akan digunakan untuk
memperbaiki kinerja demi mencapai tujuan. Selanjutnya dilakukan Benchmarking untuk
menganalisis keunggulan bersaing dari kompetitor. Ketiga metode analisis tersebut
digunakan dalam penelitian untuk merancang strategi pengembangan desa wisata,
sehingga diharapkan akan dapat memecahkan permasalahan yang akan diteliti.
2. Analisis kuantitatif, yaitu berupa Paired Sampel T-test dan T-test Independent
Paired Sampel T-test digunakan untuk membandingkan rata-rata dua set data yang saling
berpasangan, yaitu antara minat wisatawan sebelum dan sesudah treatment pada desa-desa
wisata di kecamatan Getasan. Sedangkan T-test Independent digunakan untuk mengukur
perbedaan minat wisatawan desa wisata di kecamatan Getasan (desa wisata Tanon,
Telomoyo, Kopeng dan Nogosaren) yang dilakukan treatment dengan desa wisata di
kabupaten Semarang yang tidak dilakukan treatment.
3.4. Kegiatan pelaksanaan Penelitian
3.4.1 Kegiatan pelaksanaan Penelitian Tahun Pertama
a. Identifikasi aktivitas yang telah dilakukan dalam pengembangan desa wisata
Data dan informasi yang dibutuhkan, dikumpulkan melalui observasi lapangan,
wawancara dengan informan dan data hasil pengisian kuesioner dari wisatawan.
Wawancara dilakukan terhadap beberapa informan yang terpilih, yaitu sesuai dengan
kriteria Spradley (1992): 1) cukup lama dan intensif dengan informasi yang diberikan, 2)
masih terlibat penuh dengan kegiatan yang diinformasikan, 3) mempunyai cukup waktu
untuk memberikan informasi, 4) tidak direkayasa dalam memberikan informasi dan 5)
mereka siap memberikan informasi.
b. Melakukan pemetaan (mapping) desa wisata
-
12
1. Analisis Internal
Analisis internal dilakukan untuk mendapatkan faktor kekuatan yang akan digunakan
dan faktor kelemahan yang akan diantisipasi. Untuk mengevaluasi faktor tersebut
digunakan matriks IFAS.
Tabel 3.1 Matriks IFAS Faktor-faktor Strategi internal
Bobot Rating Bobot x Rating (nilai terbobot)
Komentar
Kekuatan : Kelemahan : TOTAL 1.00
Sumber: Rangkuti 2008 2. Analisis Eksternal
Analisis eksternal dilakukan untuk mengembangkan faktor peluang yang kiranya dapat
dimanfaatkan dan faktor ancaman yang perlu dihindari. Faktor lingkungan eksternal
terdiri dari: lingkungan makro (politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi) dan
lingkungan mikro (lingkungan usaha, distribusi, infrastruktur, sumber daya manusia).
Hasil analisis eksternal dilanjutkan dengan evaluasi guna mengetahui apakah strategi
yang dipakai selama ini memberikan respon terhadap peluang dan ancaman yang ada.
Tabel 3.2 matriks EFAS
Faktor-faktor Strategi eksternal
Bobot Rating Bobot x Rating (nilai terbobot)
Komentar
Peluang : Ancaman : TOTAL 1.00
Sumber: Rangkuti 2008 Dalam menentukan bobot dari faktor sukses kunci pembobotan lingkungan digunakan
metode Delphi. Metode Delphi adalah metode dengan meminta pendapat ahli yang
berkompeten dalam memberi bobot mengenai variabel strategis sebagai penentu
keberhasilan usaha, yang digunakan sebagai peramal masa depan, dan meminimalkan
aspek yang tidak diinginkan. Skala pembobotan terdiri: sangat penting (4), penting (3),
kurang penting (2), tidak penting (1).
3. Matriks Internal Eksternal (I-E)
Matriks I-E digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan saat ini dan masa yang
akan datang, kemudian ditentukan strategi yang akan digunakan untuk memperbaiki
kinerja demi mencapai tujuan yang diinginkan. Matriks IE memposisikan berbagai
divisi organisasi dalam tampilan sembilan sel.
-
13
Gambar 4.1 Matriks IE Sebagai Model Strategi Korporat
Sumber : Rangkuti (2008) & David (2011) Strategi utama dari Kesembilan sel tersebut yaitu:
1. Growth Strategy, merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1,2, dan 5)
atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8).
2. Stability Strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang
telah ditetapkan (sel 4).
3. Retrenchment Strategy (sel 3, 6 dan 9) adalah usaha memperkecil atau mengurangi
usaha yang dilakukan perusahaan.
4. Analisis Benchmarking
Benchmarking digunakan untuk menganalisis terhadap keunggulan bersaing
kepariwisataan di kecamatan Getasan, khususnya desa wisata Tanon dibandingkan dengan
obyek wisata sejenis yang terbaik di kawasan kabupaten Semarang. Benchmarking
merupakan proses pengukuran secara berkesinambungan dan membandingkan dengan
perusahaan yang terbaik di proses bisnis tersebut, untuk mendapatkan informasi yang
dapat membantu perusahaan untuk peningkatan proses bisnis (Andersen, 1996). Variabel
yang digunakan dalam Benchmarking adalah:
1. Penggunaan Benchmarking, terdiri dari Indikator Empirik: Plan, Search, Observe,
Analyze, Adapt
2. Keunggulan Bersaing, terdiri dari Indikator Empirik: Harga, Kualitas, Delivery
dependability, Inovasi Produk
C. Penyusunan strategi pengembangan desa wisata Praktik banchmarking berlangsung secara sistematis dan terpadu dengan praktik
manajemen lainnya. Pada penelitian ini benchmarking direncanakan akan dipadukan
dengan matriks EFAS, IFAS dan I-E. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai acuan
untuk penyususuan strategi pengembangan desa wisata yang tepat. Dengan demikian
-
14
diharapkan bisa meningkatkan minat wisatawan dan investor ke desa wisata di kecamatan
Getasan, khususnya desa wisata Tanon.
3.4.2. Kegiatan pelaksanaan Penelitian Tahun Kedua
a. Implementasi strategi pengembangan desa wisata
Sebelum implementasi dilakukan, terlebih dulu dilakukan diskusi untuk menyamakan
persepsi dengan pihak pengelola dan stakeholder (tokoh desa, tokoh agama dan kelompok
sadar wisata) desa wisata di kecamatan Getasan. Selanjutnya dilakukan sosialisasi tentang
strategi pengembangan desa wisata yang telah disepakati. Tahap berikutnya adalah
melakukan implementasi model pengembangan desa wisata terhadap masing masing desa
wisata di kecamatan Getasan, yaitu Tanon,Telomoyo, Kopeng dan Nogosaren.
b. Identifikasi kontribusi strategi pengembangan desa wisata
Setelah model pengembangan desa wisata diimplementasikan, maka akan dilakukan
observasi sejauh mana kontribusinya terhadap minat wisatawan. Tolok ukur dari minat
wisatawan tersebut adalah berdasarkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke desa wisata
yang bersangkutan. Pengamatan akan dilakukan setiap hari, selama delapan minggu.
c. Analisis terhadap perbedaan yang terjadi pada kodisi sebelum dan sesudah
dilakukan implementasi strategi pengembangan desa wisata
Untuk mengetahui apakah strategi pengembangan desa wisata yang diimplementasikan
tersebut sudah tepat, maka perlu dilakukan dengan membandingkan capaiannya. Capaian
yang diukur adalah jumlah wisatawan yang berkunjung ke desa wisata kecamatan Getasan,
baik sebelum dan sesudah implementasi dilakukan.
Alat analisis yang akan digunakan dalam penelitian tahun kedua ini adalah:
1. T-test dependent atau Paired Sampel T-test.
Paired Sampel T-test digunakan untuk membandingkan rata-rata dua set data yang
saling berpasangan (Walpole, 1995). Dalam penelitian ini dua set data adalah minat
wisatawan sebelum dan sesudah dilakukan treatment pada desa wisata di kecamatan
Getasan. Taraf kepercayaan ddigunakan 95%. Rumus Paired Sampel T-test adalah:
2. T-test Independent atau Independent sample t-test
T-test Independent bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang tidak
saling berpasangan atau untuk dua subjek sampel yang berbeda. Dalam penelitian ini T-
-
15
test Independent digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan minat wisatawan desa
wisata di kecamatan Getasan yang dilakukan treatment dengan desa wisata di
kabupaten Semarang yang tidak dilakukan treatment. Sebelum dilakukan uji T-test
Independent, dilakukan uji homogenitas varian berikut :
Data dinyatakan memiliki varian yang sama bila F-Hitung < F-Tabel, dan sebaliknya,
varian tidak sama bila F-Hitung > F-Tabel. Bentuk varian akan berpengaruh pada nilai
standar error. Uji t untuk varian yang sama digunakan rumus berikut:
Uji t untuk varian yang berbeda digunakan rumus Separated Varians :
TAHUN 1 Pemetaan Potensi desa
wisata
wawancara ke informan
Analisis Benchmarking
Analisis EFAS,IFAS,IE
Penyebaran kuesioner
Perkembangan jumlah wisatawan cenderung menurun
Belum terintegrasi dengan obyek wisata sekitar
Permasalahan Penyelesaian
Sosialisasi model strategi (hasil tahun 1)
Identifikasi perbedaan jumlah wisatawan
Analisis Uji Dependent dan Uji Independent hasil implementasi
Penyusunan model strategi pengembangan desa wisata
Mengadopsi best practice dari obyek wisata sejenis yang terbaik
Strategi Pengembangan Desa Wisata Dalam Mencapai Keunggulan Bersaing Di Kabupaten Semarang: Pendekatan EFAS, IFAS, IE dan Benchmarking
TAHUN 2 Penetapan model strategi
pengembangan desa wisata
Implementasi model strategi
Keterbatasan model strategi yang digunakan
Luaran
seminar
Buku
Laporanpopule
HKI
Publikasi
Jurnal internasional
Gambar.3.1 Bagan Alir Penelitian
Menggali potensi desa wisata
Jurnal nasional
-
16
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Biaya Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya yang Diajukan Setiap Tahun No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp)
Tahun 1 Tahun 2 1 Honorarium untuk pelaksana, petugas laboratorium,
pengumpul data, pengolah data, penganalisis data, honor operator, dan honor pembuat sistem (maksimum 30% dan dibayarkan sesuai ketentuan)
22330000 21580000
2 Pembelian bahan habis pakai untuk ATK, fotocopy, surat menyurat, penyusunan laporan, cetak, penjilidan laporan, publikasi, pulsa, internet, bahan laboratorium, langganan jurnal (maksimum 60%)
24816265 22407303
3 Perjalanan untuk biaya survei/sampling data,Seminar /workshop DN-LN, biaya akomodasi- konsumsi, perdiem/lumpsum, transport (maksimum 40%)
20704000 23304000
4 Sewa untuk peralatan/mesin/ruang laboratorium, kendaraan, kebun percobaan, peralatan penunjang penelitian lainnya (maksimum 40%)
7100000 7300000
Jumlah 74950265 74591303 4.2 Jadwal Penelitian Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan No Kegiatan Tahun 1 Tahun 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Identifikasi aktivitas pemasaran 2 Pengambilan data melalui kuesioner 3 Analisis EFAS,IFAS,IE 4 Analisis Benchmarking 6 Input Data dan Pengolahan Data 7 Interpretasi Hasil Olah Data 8 Penulisan Laporan tahun1 9 Publikasi dan Diseminasi hasil tahun 1 10 Implementasi hasil penelitian tahun 1 11 Sosialisasi hasil penelitian tahun 1 12 Pengambilan data kunjungan wisatawan 13 Input Data dan Pengolahan Data 14 Uji Beda 15 Analisa Hasil Olah Data 17 Penulisan Laporan tahun 2 18 Publikasi dan Diseminasi hasil tahun 2
REFERENSI Andersen, B. dan Pettersen, P. 1996. The Benchmarking Handbook. Chapman and Hall,
London. Cahya, A.P., Anggoro S. dan Kismartini. 2015. “Strategi Pengembangan Ekowisata Melalui
Kajian Ekosistem Mangrove Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu”. Jurnal Saintek Perikanan Vol.10 No.2. Februari 2015. hal : 91-97.
Dabphet, S. 2012. “The Key Stakeholders In The Implementation Of Sustainable Tourism Development In Two Rural Towns Of Thailand”. http://www.ijbts-journal.com/images/main_1366796758/0029-Siripen.pdf
-
17
Damanik, J. dan Weber, H. 2006. Perencanaan Ekowisata Dari Teori ke Aplikasi. PUSPAR UGM dan Andi, Yogyakarta.
David, Fred R. 2011. Manajemen Strategis. Edisi 12. Salemba Empat, Jakarta. Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang 2015.Visitor Guide Dinas Kebudayaan Dan
Pariwisata Semarang. Direktorat Jenderal pengembangan Destinasi Pariwisata. 2011. Pengembangan Pariwisata
Berbasis Masyarakat dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Rakyat, Jakarta. Egbali, N.,Bakhshandea A.N. and khalil S.A.P. 2011. “Effects of positive and negative rural
tourism (case study: Rural Semnan Province)”.Journal of Geography and Regional Planning Vol. 4(2), pp. 63-76, February 2011
Gervitz, C.D. 2004. Developing New Product with TQM. McGraw Hill. New York. http://www.sukamelancong.com/2016_01_01_archive.html) download 20 Februari 2016. Krisnandhi, K.D.R. 2010. Socio-Economic Impact of Tourism on a World Heritge Site: Case
Study of Rural Borobudur, Indonesia. Disertasi Nagoya University Paulus, M. dan Devie. 2014. “Analisa Pengaruh Penggunaan Benchmarking Terhadap
Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan”. Business Accounting Review, Vol. 1, No.2, 2013:39-49.
Pongponrat, K. and Jane, N.C. 2012. “Mechanism Of Social Capital In Community Tourism Participatory Planning In Samui Island, Thailand; Tourismos: An International Multidisciplinary”. Journal Of Tourism Volume 7, Number 1, Spring-Summer 2012, Pp. 339-349
Rangkuti, F. 2008. Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Rattanasuwongchai, N. 2011. Rural Tourism the Impact on Rural Communities in Thailand, Department of Career Sciences, Kasetsart University, Bangkok, Thailand, 1998-2014, FFTC publication, Taiwan
Riyadi, S., Djumilah, H., Djumahir, Luchman H. 2012. “Daya Saing Daerah Tujuan Wisata (Studi Kasus Rendahnya Daya Saing Taman Wisata Alam Kawah Ijen Banyuwangi)”, Jurnal Aplikasi Manajemen, Volume 10, Nomor 3, September 2012. Hal. 520-531
Spillane, J.J. 2002. Pariwisata Indonesia: Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan, Kanisius, Yogyakarta.
Spradley, J.P. 1992. Metode Ethnografi. Edisi Alih Bahasa. Tiara Wacana, Yogyakarta. Susanty, A., Susatyo, N., Adyan. “Optimasi Pengembangan Kawasan Wisata Di Semarang
Dengan Menggunakan Metodeanalytical Hierarchy Process, Analisis Swot, Dan Multi-Attribute Utility Theory”. Jurnal Teknik Industri, Vol. X, No. 2, Mei 2015. Hal 77-84
Suyanti, D.W.. 2013. “Potensi Desa Melalui Pariwisata Pedesaan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 1, No 12, Januari 2013: 33-36.
Timothy, D. J. 1999. “Participatory Planning a View of Tourism in Indonesia”.Annals of Research, Vol 26, No.2.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Walpole, R.E. 1995. Pengantar Statistika. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Wearing, S. L., & McDonald, M. (2002). “The development of community-based tourism:
Re-thinking the relationship between tour operators and development agents as intermediaries in rural and isolated area communities”. Journal of Sustainable Tourism, 10(3), 191-206.
Yoeti, Oka A., 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
________, 2016, Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Di Perguruan Tinggi Edisi X, Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Indonesia
-
18
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran 1. Honor
Honor Honor / Jam (Rp) Waktu (jam/
minggu)
Minggu
Honor per tahun (Rp)
Tahun 1 Tahun 2
Ketua Peneliti 30000 10 32 9600000 10980000 Anggota 25000 10 32 8000000 9000000 Pengambilan data dari kuesioner (Rp.6000 / responden ( 250 paket responden)
6000
-
250
1500000
0
Pengolahan Data hasil kuesioner (675000 / paket (untuk 2 paket)
675000
-
2
1350000
0
Pengolahan Data hasil penelitian tahun 2
800000 /paket (untuk 2 paket)
0
1
0
1600000
SUB TOTAL (Rp) 20450000 21580000
2. Pembelian bahan habis pakai
Material
Justifikasi Pembelian
Kuantitas
Harga satuan
Harga Peralatan Penunjang
(Rp) (Rp) Tahun 1 Tahun 2
Penggandaan Kuesioner
Biaya fotocopy untuk kuesioner
250
2500
625000
0
Souvenir untuk responden Biaya pembelian souvenir untuk responden(220 paket)
220 33500 7370000 0
Souvenir untuk informan Biaya pembelian souvenir untuk informan(12 paket)
12 150000 1800000 900000
Tinta printer Black
Tinta printer untuk pembuatan laporan
2
450000
900000
900000
Tinta printer warna Tinta printer untuk 1 530000 530000 530000
-
19
pembuatan laporan
ATK Untuk keperluan administrasi penelitian (1 paket)
1 640000 640000 500000
Materai Biaya pembelian materai untuk dokumentasi biaya (20 buah)
20 6000 120000 120000
Kertas HVS Kertas HVS untuk mencetak laporan penelitian
3 50000 150000 150000
Pembuatan X-banner Biaya untuk pembuatan x-banner untuk diseminasi (1 paket)
1 500000 500000 500000
Proceeding seminar di Bandung
Biaya pembelian proceeding seminar di Solo
2
500000
1000000
0
Seminar Internasional di Bandung
Pembayaran registrasi seminar internasional di Solo
2
2500000
5000000
0
Proceeding seminar di Yogya
Biaya pembelian proceeding seminar di Solo
2
500000
0
1000000
Seminar Internasional di Yogya
Pembayaran registrasi seminar internasional di Solo
2
2500000
0
5000000
Perbanyakan output ' Buku Populer'
Biaya cetak dan softcover buku
6
250000
0
1500000
Biaya proofreading jurnal internasional (sub mitted dan reviewed)
Biaya untuk proofreading artikel jurnal internasional (sub mitted dan reviewed)
1
4500000
0
4500000
-
20
Pendaftaran HKI
Biaya Pendaftaran dan transportasi (pp)
1
1500000
0
1500000
Persiapan Pembuatan laporan Penelitian
Biaya penggandaan laporan akhir penelitian 5 eksemplar
5
50000
250000
250000
Pajak Penelitian
Pajak PPH dan PPN 1 Paket= 10.45%)
1
7576250
7576250
7057303
SUB TOTAL (Rp)
26461250 24407303
3. Perjalanan
Material
Justifikasi perjalanan
Kuantitas
Harga Satuan
Biaya per tahun (Rp)
(Rp) Tahun 1 Tahun 2 Perjalanan ke bandara Soeta tahun 1A (pp)
Biaya transportasi lokal (survey awal ) (PP)
2
140000
280000
0
Perjalanan Jakarta- semarang tahun 1A (PP)
Pembelian Tiket pesawat (survey awal ) (PP) (2 tiket)
2
750000
1500000
0
Perjalanan ke bandara Soeta tahun 1B (pp)
Biaya transportasi lokal (untuk Wawancara ke informan)
2
140000
280000
0
Perjalanan Jakarta- semarang tahun 1B (PP)
Pembelian Tiket pesawat (untuk Wawancara ke informan) (PP) (2 tiket)
2
750000
1500000
0
Perjalanan Jakarta-Bandung (PP)
Sewa mobil (untuk Seminar internasional)
2
750000
1500000
0
Penginapan di lokasi penelitian tahun 1A
Harga sewa penginapan/ hari (untuk survei awal)(2hari x 2orang)
4
850000
3400000
0
Uang harian di lokasi penelitian tahun 1A
Uang harian di lokasi penelitian/hari (survei awal ) (2 hari x 2 orang)
4
45000
180000
0
-
21
Penginapan di lokasi penelitian tahun 1B
Harga sewa penginapan/ hari (untuk wawancara ke informan) (2kamar selama 2 hari)
4
300000
1200000
0
Uang harian di lokasi penelitian tahun 1B
Jumlah uang harian di lokasi penelitian/hari (untuk melakukan tahapan bencmarking) (4 hari x 2 orang=8)
8
45000
360000
0
Lunsum untuk penelusuran data sekunder
Biaya lunsum untuk menelusuri data skunder ke instansi terkait (dinas pariwisata, kecamatan dan desa) 2 paket
2 775000 1550000 0
Lunsum diskusi pembuatan Kuesioner
Biaya lunsum untuk persiapan pembuatan kuesioner
1
500000
500000
0
Lunsum untuk wawancara Biaya lunsum untuk wawancara kepada informan 12 paket
12
70000
840000
0
Lunsum Pembuatan laporan Penelitian akhir (tahun 1)
Biaya lunsum persiapan Pembuatan laporan Penelitian akhir 2 paket
2
500000
1000000
0
Lunsum diskusi pembuatan artikel-seminar internasional di Bandung
Biaya lunsum untuk persiapan pembuatan artikel seminar di Bandung 2 paket
2
400000
800000
0
Lunsum diskusi pembuatan artikel-jurnal internasional
Biaya lunsum untuk persiapan pembuatan artikel seminar di Jakarta 2 paket
2
500000
1000000
0
-
22
Lunsum diskusi pembuatan artikel-jurnal nasional
Biaya lunsum untuk persiapan pembuatan Buku populer 2 paket
2
450000
900000
0
Perjalanan Jakarta- semarang tahun 2A (PP)
Biaya lunsum untuk persiapan Tiket tahun 1) (PP) (implementasi hasil tahun 1) (PP)
2
2182000
0
4364000
Perjalanan ke bandara Soeta tahun 2A (PP)
Biaya transportasi lokal (implementasi tahun 1) (PP) (implementasi hasil tahun 1) (PP)
2
140000
0
280000
Perjalanan Jakarta- semarang tahun 2B (PP)
Tiket pesawat (implementasi hasil penelitian tahun 1) (PP)
2
2182000
0
4364000
Perjalanan ke bandara Soeta tahun 2B (pp)
Biaya transportasi lokal (survey perbedaan jumlah wisatawan) (PP)
2
140000
0
280000
Perjalanan Jakarta- Yogyakarta (PP)
Tiket pesawat (Seminar internasional)
2
2268000
0
4536000
Perjalanan bandara Yogya-ke penginapan (PP )
Biaya transportasi lokal
2
90000
0
180000
Penginapan kegiatan seminar internasional Yogya
Harga sewa penginapan di Yogya / hari
2
810000
0
1620000
Uang harian di lokasi penelitian tahun 2A
Jumlah uang harian di lokasi penelitian/hari (implementasi hasil penelitian tahun 1)
4
100000
0
0
-
23
Uang harian di lokasi penelitian tahun 2A
Jumlah uang harian di lokasi penelitian/hari (survey kondisi perbedaan jumlah wisatawan setelah implementasi)
2
95000
0
190000
Penginapan di lokasi penelitian tahun 2B
Jumlah uang harian di lokasi penelitian/hari (survey kondisi perbedaan jumlah wisatawan setelah implementasi)
2
850000
0
1700000
Uang harian di lokasi penelitian tahun 2B
Jumlah uang harian di lokasi penelitian/hari (survey kondisi perbedaan jumlah wisatawan setelah implementasi)
2
95000
0
190000
Lunsum untuk sosialisasi hasil penelitian Biaya lunsum
untuk sosialisasi hasil penelitian kepada pengelola dan stakeholder
2
1000000
0
2000000
Lunsum Pembuatan laporan Penelitian akhir (tahun 2)
Biaya lunsum persiapan Pembuatan laporan Penelitian akhir 1 paket
1
500000
0
500000
Lunsum diskusi pembuatan artikel-seminar internasional di Yogya
Biaya lunsum untuk persiapan pembuatan artikel seminar internasional
1
500000
0
500000
Lunsum diskusi pembuatan buku populer
Biaya lunsum untuk persiapan pembuatan buku populer
1
500000
0
500000
SUB TOTAL (Rp) 16790000 21204000
5. Sewa
-
24
Kegiatan
Justifikasi Sewa Kuantitas
Harga Ssatuan
Biaya per tahun (Rp)
(Rp)
Tahun 1
Tahun 2
Sewa ruangan untuk wawancara ke 1
Biaya Sewa ruangan untuk wawancara awal (informan dan stakeholder) lokasi penelitian (1 paket)
1
600000
600000
0
Sewa ruangan untuk wawancara ke 2
Biaya Sewa ruangan untuk wawancara awal (informan dan stakeholder) lokasi penelitian (1 paket)
1
600000
600000
0
Sewa ruangan untuk sosialisasi hasil penelitian
Biaya sewa ruangan di lokasi penelitian (diskusi dan sosialisasi hasil penelitian tahun 1)
2
700000
0
1400000
Sewa kendaraan (bandara A.Yani-Lokasi penelitian) tahun 1A (PP )
Biaya sewa kendaraan (survey awal )
2
650000
1300000
0
Sewa kendaraan (bandara A. Yani-Lokasi penelitian) tahun 1B (PP )
Biaya sewa kendaraan (untuk wawancara ke informan) ( 2kali x pp = 4)
4
650000
2600000
0
Sewa kendaraan untuk penelusuran data sekunder
Biaya sewa kendaraan untuk menelusuri data skunder ke instansi terkait (4 paket)
4 650000 2600000 0
Sewa kendaraan (bandara A.Yani-Lokasi penelitian) tahun 2A (PP )
Biaya sewa kendaraan (implementasi hasil penelitian tahun 1) (pp)
2
700000
0
1400000
-
25
Sewa kendaraan untuk penelusuran data sekunder
Biaya sewa kendaraan untuk menelusuri data skunder ke instansi terkait (dinas pariwisata, kecamatan dan desa)
3 760000 0 2280000
Dokumentasi penelitian
biaya Sewa kamera (th 1 dan th 2) (2 paket)
1
1100000
1100000
1100000
SUB TOTAL (Rp) 8800000 7580000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp) 72501250
74771303
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUHNYA (Rp) 147272553
Lampiran 2. Dukungan Sarana dan Prasarana Penelitian
Sarana dan Prasarana yang diperlukan telah tersedia di Universitas Gunadarma, diantaranya
adalah akses internet, ruang diskusi anggota peneliti dan Lembaga Pengabdian Masyarakat.
-
26
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pengusul Dan Pembagian Tugas
No Nama/NIDN Instansi Asal
Bidang Ilmu
Alokasi waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1 Komsi Koranti /0303066601
Universitas Gunadarma
Ekonomi 10 a.Telaah Pustaka b.Penentuan Metode
Penelitian c.Desain Kuesioner d.Interpretasi data hasil
kuesioner e.Pembuatan Laporan f.Pembuatan Artikel
seminar g.Pembuatan artikel jurnal h.Diseminasi
2 Sriyanto/ 0310026806
Universitas Gunadarma
Ekonomi 10 a. Penyusunan kuesioner b. Persiapan wawancara c. Survey kondisi setelah
implementasi d.Crosscek data dengan
informan f.Pengecekan kelengkapan
laporan g.Pembuatan Buku h.Persiapan Diseminasi i.Pengurusan HKI
-
27
Lampiran 4. Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul
A. Identitas Diri BIODATA KETUA PENELITI
1 Nama Lengkap Dr. Komsi Koranti SE., MM.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 910168
5 NIDN 0303066601
6 Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 06-06-1966
7 E-mail [email protected]
9 Nomor Telepon/HP 0812 80666112
10 Alamat Kantor Jl. Margonda Raya 100 Depok
11 Nomor Telepon/Faks 021 78881112
12 Lulusan yang Telah
Dihasilkan
S-1= 52 orang; S-2= 10 orang; S-3= 0 orang
1. Manajemen Pemasaran 2. Manajemen Strategik 13 Mata Kuliah yg Diampu
3. Manajemen Operasional
4. Statistika 5. Metode Riset Bisnis 6. Manajemen Sumber Daya Manusia 7. Pen gantar Ilmu Ekonomi
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi
Universitas Brawijaya IPB Universitas Gunadarma
Bidang Ilmu Sosial Ekonomi
Peternakan
Manajemen
Agribisnis
Ilmu Ekonomi
Tahun Masuk-Lulus
1985-1989 1993-1995 2003-2010
Judul Analisis Perbedaan Analisis Sistem Determinan
-
28
Skripsi/Tesis/
Disertasi
Pendapatan dalam
Penggunaan Kandang
Sistem Litter dan
Sangkar pada Berbagai
Tingkat Kepadatan
Ayam Pedaging
Penilaian Prestasi
Kerja dalam
Pengembangan
Sumber Daya
Manusia pada Perum
Sang Hyang Seri
Permintaan Pangan
Sumber Protein
pada Tingkat
Rumahtangga di
Wilayah Jawa-Bali
Nama
Pembimbing/
Promotor
Eddy Sujarwo, Ir.MSc Dr.Ir.Sjafri Mangku
Prawira, MSc
Prof.Dr.SSP
Panjaitan,SE.MSc
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jumlah
(Juta Rp)
1 2012 Analysis of the effect family environment, self
concept and motivation factor of interest
entrepreneurship
(Proceeding SNAB 2012. ISSN 2202-3936,
Universitas Widyatama)
Mandiri -
2 2013 Analisis Pengaruh Faktor Eksternal dan Internal
Terhadap Minat Berwirausaha
(Proceeding PESAT Vol. 5 Oktober 2013,
Universitas Gunadarma)
Mandiri -
3 2014 Kajian Faktor-Faktor Penyebab Tindak Kriminal
Terhadap Wanita Di Era Globalisasi, Upaya
Pencegahan Dan Penanganannya: Sebuah Pendekatan
Sosio-Psikologis (tahun 1)
Dikti 41,500
4 2015 Kajian Faktor-Faktor Penyebab Tindak Kriminal
Terhadap Wanita Di Era Globalisasi, Upaya
Pencegahan Dan Penanganannya: Sebuah Pendekatan
Sosio-Psikologis (tahun 2)
Dikti 53,500
5 2015 Analisis Pengaruh Penerapan Program Corporate Social Responsibility Terhadap Loyalitas Pelanggan
Mandiri -
-
29
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber Dana
1 2012 Pendamping kelompok masyarakat dirumah baca
ABADIBA Tangerang
Mandiri
2 2012 Tim pendamping dalam pengembangan pemasaran
Koperasi Lenteng Agung
Mandiri
3 2013 Tim juri dalam Pekan Diploma Bisnis dan
Kewirausahaan periode 2013
Mandiri
4 2014 Pendamping kelompok masyarakat dirumah baca
ABADIBA Tangerang
Mandiri
5 2015 Instruktur pelatihan ‘sistem pembukuan sederhana’ di
Yayasan”Nur Adyani Blok sawo ART”
Mandiri
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/ Nomor / Tahun
1 Individual determinant of
consumer demand estimation of
food protein sources in Java and
Bali, Indonesia
Jurnal Ilmiah
Ekonomi Bisnis
Universitas
Gunadarma
Vol.16/ No.1/ April 2011
2 Pembentukan Portofolio yang
Efisien pada Saham Perusahaan
Properti yang Tercatat di Bursa
Efek Indonesia
Jurnal Ilmiah
EKBIS
Universitas
Gunadarma
Vol. 17 No 3 Desember
2013 (ISSN 0853-862x)
3 Kajian Sosial-Ekonomi dalam
menganalisis faktor penyebab
tindak kriminal terhadap wanita di
era globalisasi
Proceeding: 3rd
Economics &
Business
Research Festival
13 November 2014
Universitas Kristen Satya
Wacana, Salatiga
4 Perkembangan Kriminalitas di
Wilayah DKI Jakarta dan
sekitarnya berdasarkan aspek
ekonomi-demografi
UG Jurnal UG Jurnal Vol.8 No.5
tahun 2014
-
30
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah /Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 SNAB Universitas
Widyatama
Analysis of the effect family
environment, self concept and
motivation factor of interest
entrepreneurship
26 Maret 2012,
Universitas
Widyatama,
Bandung
2
PESAT Universitas
Gunadarma
Analisis pengaruh faktor eksternal
dan internal terhadap minat
berwirausaha
8-9 Oktober 2013,
Universitas
Gunadarma,
Jakarta
3 3rd Economics &
Business Research
Festival
Kajian Sosial-Ekonomi dalam
menganalisis faktor penyebab tindak
kriminal terhadap wanita di era
globalisasi
13 November
2014, Universitas
Kristen Satya
Wacana, Salatiga
4 Ilmiah Nasional PESAT
ke-6 “Seminar Ilmiah
Nasional Untuk
Peningkatan daya Saing
Bangsa Melalui
Revitalisasi Peradaban”
Analisis Pengaruh Penerapan
Program Corporate Social
Responsibility Terhadap Loyalitas
Pelanggan
20-21 Oktober
2015,
Universitas
Gunadarma,
Jakarta
5 International Seminar -
Society Empowerment
Through
Multidimensional
Approach:An Integrated
view to International
Development
Analysis Strategy Problem - Focused
Coping And Emotion - Focused
Coping In Women Victims Of
Domestic Violence In Jakarta : The
Social Economic Aspects Approach
26-27 November-
2015
Universitas
Mercu Buana
Yogyakarta
6 1st Unnes International
Conference on Research
Innovation &
Commercialization for
Better Life 2015
Analysis Of Determinant Regional
Expenditure Allocation In The
Autonomy Era In Sumatra
27-28 -Nov-2015
Universitas
Negeri Semarang
-
31
-
32
BIODATA ANGGOTA PENELITI
1 Nama Lengkap Sriyanto, SE. MM
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 919185
5 NIDN 0310026806
6 Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 10 Pebruari 1968
7 E-mail [email protected]
9 Nomor Telepon/HP 08159156170
10 Alamat Kantor Jl. Margonda Raya 100 Depok
11 Nomor Telepon/Faks 021 78881112
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan D3: 50 orang, S-1 = 20 orang
13 Mata Kuliah yg Diampu 1. Ekonomi Mikro
2. Manajemen Sumberdaya Manusia
3. Manajemen Pemasaran
4. Riset Operasional
5. Kewirausahaan
A. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan
Tinggi
STIE Gunadarma Universitas Gunadarma
Bidang Ilmu Manajemen Manajemen
Tahun Masuk-Lulus 1991 – 1994 1995-1997
Judul Skripsi/Tesis/
Disertasi
Sistem Pelaksanaan Pembayaran
Pajak Bumi dan Bangunan
dengan Aplikasi Dbase III Plus
Perhitungan Base Landing Rate
untuk menentukan Tingkat
bunga Kredit pada bank DKI
Nama Pembimbing Agus Sumin SSi MMsi Adi S Wijaya MBA
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber Jml
(Juta Rp) 1 2012 Analisis faktor-faktor internal dan eksternal di
Sekitar kampus Gunadarma Depok
Mandiri -
-
33
-
34
-
Gunadarma
#ffi:qivkqp"d"
Atas Partisipasinya S"b"gri
PenyqiiDalam kegiatan
SEMINAR HASIT IIAN BISTMIilASI
P RtlEHAl,l 0E SEIITRALISAS I DAll KEM P ETITI F ilASl tl ilAL
HIEAH RISIEKDIKII TAIIUI{ AI{EEARAN ZBIT
yang diselenggarakan olehtembaga Penelitian Universitas Gunadarma
Depok,5 Deeember 2017
Ilr. BontelYr. S8om.. IIEAKotur Pola,Isanc