uji kai kuadrat ti
DESCRIPTION
Penjelasan Kai KuadratTRANSCRIPT
Uji Kai Kuadrat
1) Sebagai syarat untuk masuk ke perguruan tinggi, seorang siswa /
peserta diharuskan mengerjakan 3 mata pelajaran, yaitu
matematika, Bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Tes tersebut
dilakukan untuk mengetahui apakah dari ketiga mata pelajaran
tersebut mempunyai tingkat perbedaan tingkat kesulitan ataukah
tidak. Pada tes mata pelajaran matematika diambil sampel hasil
tes yang dikerjakan, dari 60 soal ternyata salah 20. Dari 80 soal
tes pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, ternyata yang salah
19,dan dari 60 soal tes pada mata pelajaran Bahasa Inggris yang
telah dikerjakan, ternyata salah 25. Apakah perbedaan jumlah
yang salah dari ketiga soal tes mata pelajaran tersebut signifikan ?
(α = 5 % )
Jawab :
a) Ho = Ada perbedaan jumlah yang salah di antara ketiga soal tes
tersebut
Hi = Paling sedikit ada dua soal tes yang berbeda
b) Menghitung harga frekuensi harapan.
Soal
Hasil
Matematik
a
Bahasa
Indonesia
Bahasa
Inggris
Jumla
h
Salah (S)
Benar (B)
20
40
19
61
25
35
64
136
Jumlah 60 80 60 200
Untuk sel (S) Matematika Untuk sel (B) Matematika
Fh = = 19,2 Fh = = 40,8
Untuk sel (S) Bahasa Indonesia Untuk sel (B) Bahasa
Indonesia
Fh = = 25,6 Fh = = 54,4
P =
P = = = 0,32
Untuk sel (S) Matematika Untuk sel (B) Matematika
Fh = = 19,2 Fh = = 40,8
Selain dengan rumus di atas, harga frekuensi juga dapat
dihitung melalui aturan proporsi sebagai berikut :
X1 + X2 + X3 + ..........+ Xk
n1 + n2 + n3 + ...........+ nk
20 + 19 + 25 64 60 + 80 + 60 200
Jadi banyaknya cetakan rusak yang diharapkan (frekuensi yang
diharapkan) dari ketiga soal tersebut adalah :
Matematika = 60 x 0,32 = 19,2
Bahasa Indonesia = 80 x 0,32 = 25,6
Bahasa Inggris = 60 x 0,32 = 19,2
Sedangkan banyaknya hasil tes benar yang diharapkan dari
ketiga soal tersebut adalah :
Matematika = 60 - 19,2 = 40,8
Bahasa Indonesia = 80 - 25,6 = 54,4
Bahasa Inggris = 60 - 19,2 = 40,8
Berdasarkan harga Fo dan Fh di atas, maka dapat dihitung harga
X2 sebagai berikut :
Hasil Soal Fo Fh Fo - Fh (Fo - Fh)2(Fo - Fh)2
Fh
Salah
(S)
Matemati
ka 20 19,2 0,8 0,64 0,03
Bahasa
Indonesia 19 25,6 - 6,6 43,56 1,70
Bahasa
Inggris 25 19,2 5,8 33,64 1,752
Salah
(S)
Matemati
ka 40 40,8 - 0,8 0,64 0,015686
Bahasa
Indonesia 61 54,4 6,6 43,56 0,8
Bahasa 35 40,8 - 5,8 33,64 0,8245
Inggris
200 200,0 0 X2 =
5,122
Berdasarkan derajat kebebasan = 3 – 1 = 2 dengan alpha =
0,05 diperoleh harga X2 tabel sebesar 5,99. Karena ternyata
harga X2
lebih kecil dari X2 tabel maka ho diterima, artinya
bahwa tidak ada beda yang berarti mengenai banyaknya
tingkat kesalahan hasil tes yang telah dikerjakan dari ketiga
soal tes tersebut atau dengan kata lain bahwa ketiga soal
tersebut mempunyai tingkat kesulitan yang sama.
2) Untuk menguji apakah ada perbedaan kesukaan terhadap
olahraga sepakbola ditinjau dari kelompok umur yang berbeda-
beda, maka dilakukanlah suatu penelitian. Dari sampel yang
diambil secara random terdiri dari 150 orang anak-anak ternyata
yang menyukai sepakbola sebanyak 75 orang, dan dari 50 orang
tua ternyata yang menyukai olahraga sepakbola sebanyak 20
orang.
Jika pengujian dilakukan dengan taraf signifikan 5 %, kesimpulan
apa yang dapat diambil ?
Jawab :
Berdasarkan hasil observasi tersebut dapat dibuat tabel seperti berikut :
Usia Suka Tidak JumlahAnak RemajaTua
1107520
402530
15010050
Jumlah 205 95 300Mencari harga Fh untuk setiap sel :
Sel A S Sel A T
Fh = = 102,5 Fh = = 47,5
Sel R S Sel R T
Fh = = 68,3 Fh = = 31,67
Sel T S Sel T T
Fh = = 34,167 Fh = = 15,83
Berdasarkan harga Fo da Fh di atas dapat dihitung besarnya harga
X2 sebagai berikut :
Usia
Tanggapa
n Fo Fh Fo - Fh
(Fo - Fh)2
Fh
Anak
Remaj
a
Tua
S
T
S
T
S
T
110
40
75
25
20
30
102,5
47,5
68,3
31,67
34,17
15,83
7,5
-7,5
6,7
-6,7
-14,17
14,17
0,548
8,75
0,657
1,417
5,876
12,68
Jumlah 300 300,0 0 29,932
Jadi besarnya harga X2 adalah 29,932
Derajat kebebasannya = 3-1 = 2, dengan alpha 5% diperoleh
harga X2 dalam tabel sebesar 5,99 karena harga X2 > X2 tabel,
maka Ho ditolak, artinya behwa memang ada perbedaan yang
berarti mengenai kesukaan terhadap olahraga sepakbola antara
anak-anak, remaja dan orang tua.
3) Dari lembaga survei sebuah majalah handphone di Indonesia
menyatakan bahwa 60 % dari pengguna handphone menyukai
akan merk Nokia. Untuk menguji pernyataan tersebut maka
dilakukanlah suatu penelitian dengan mengambil sampel secara
random sebanyak 200 pengguna handphone merk tersebut.
Ternyata dari 200 orang, yang menyukai merk Nokia sebanyak 140
pengguna. Jika digunakan taraf signifikan 5 %, ujilah apakah
pendapat dari lembaga survei majalah tersebut sesuai.
Jawab :
a) H0 = = 0,6
Hl = 0,6
b) Mencari Fh dari yang menyukai merk Nokia dan dari yang tidak
menyukai merk Nokia
Suka = 200 x 0,6 = 120
Tidak = 200 x 0,4 = 80
Perhitungan :
Hasil Fo Fh Fo - Fh(Fo - Fh)2
(Fo - Fh)2
Fh
Suka
Tidak
140
60
120
80
20
-20
400
400
3,33
5
Total 200 200 0 X2 8,33
Jadi besarnya X2 = 8,33
c) Mencari harga X2 dalam tabel
Derajat kebebasan dari persoalan di atas adalah 2 – 1 = 1. jika
alpha 5% diperoleh harga X2 tabel = 3,84
d) Kesimpulan
Karena X2 > X2 , maka kesimpulannya menolah Ho, artinya apa
yang dinyatakan oleh lembaga survei tersebut ada benar dan
sesuai.
Uji Chi Squares Independensi
1) Ingin diuji apakah ada hubungan antara nilai Fisika dan nilai Kimia bagi siswa
jurusan IPA. Untuk itu diambil sampel secara random 130 siswa dan diperoleh
informasi sebagai berikut :
Nilai FisikaNilai Kimia
JumlahTinggi Sedang Rendah
Tinggi
Sedang
Rendah
22
8
5
11
17
9
7
23
28
40
48
42
Jumlah 35 37 58 130
Jika digunakan alpha 10%, kesimpulan apa yang dapat ditarik dari
pengujian tersebut ?
Jawab :
a) Ho = Nilai kimia independen terhadap nilai Fisika
Hl = Nilai kimia tergantung nilai Fisika
b) Menghitung Fh untuk setiap sel yang ada :
Sel tinggi-tinggi Sel sedang – tinggi Sel rendah –
tinggi
Fh = = 10,769 Fh = = 12,92 Fh = =
11,30
Sel tinggi-sedang Sel sedang – sedang Sel rendah –
sedang
Fh = = 11,38 Fh = = 13,66 Fh = =
11,95
Sel tinggi-rendah Sel sedang – rendah Sel rendah –
rendah
Fh = = 17,85 Fh = = 21,41 Fh = =
18,74
Menghitung harga X2
Nilai
Kimia
Nilai
Kimia Fo Fh Fo - Fh
(Fo - Fh)2
Fh
T T
S
R
22
11
7
10,769
11,38
17,85
11,231
0,38
-10,85
11,713
0,013
6,6
S T
S
R
8
17
23
12,92
13,66
21,41
-4,92
3,34
1,59
1,87
0,82
0,118
R T
S
R
5
9
28
11,30
11,95
18,74
-6,3
-2,95
9,26
3,5
0,73
4,58
130 130 0 30
c) Besarnya derajat kebebasan = dk = (3-1) (3-1) = 4 pada alpha
0,10 diperoleh harga X2 tabel = 7,78
d) Karena harga X2 > X2 tabel, maka kesimpulannya menolak Ho,
artinya benar bahwa besarnya nilai kimia tergantung dengan
besarnya nilai Fisika.
2) Seorang chef mengatakan bahwa ada perbedaan antara suku jawa
dan suku padang terhadap jenis rasa makanan kesukaannya.
Untuk menguji pernyataan tersebut digunakan sampel random
sebanyak 125 orang Jawa dan 175 orang Padang. Dari hasil
penelitian yang dilakukan diperoleh informasi sebagai berikut :
SukuJenis / rasa makanan
Manis Asin Pedas
Jawa
Padang
75
50
20
80
25
45
Ujilah pernyataan Chef tersebut dengan menggunakan taraf
keyakinan 95%
Jawab :
a) Ho = j = p
Hl = j p
b) Dengan menggunakan rumus yang sudah ada, maka Fo dan Fh
dapat dicari seperti tampak pada tabel kontigensi berikut :
Tabel Kontigensi untuk Fo dan Fh
SukuJenis / rasa makanan
Total Manis Asin Pedas
Jawa
Padang
75
(52,083)
50
(79,9167
)
20
(43,75)
80
(61,25)
25
(29,167)
45
(40,833)
125
175
Total 125 105 70 300
Tabel perhitungan X2
Suku Jenis /
rasa
makana
Fo Fh Fo - Fh (Fo - Fh)2(Fo - Fh)2
Fh
n
Jawa Manis
Asin
Pedas
75
25
25
52,083
43,75
29,167
22,917
-18,75
-4,167
525,189
351,562
5
17,36
10,083
8,0357
0,59519
Padang Manis
Asin
Pedas
50
80
45
79,9167
61,25
40,833
-
29,9167
18,75
4,167
895
351,562
5
17,36
11,199
5,739
0,4245
300 300 0 36
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa harga X2 =36
c) Dengan dk = (2-1) (3-1) = 2 pada alpha = 5 % diperoleh harga
X2 tabel = 5,99
d) Karena X2 > X2 tabel, maka Ho ditolak, artinya bahwa jenis suku
berpengaruh terhadap jenis/rasa makanan yang disukai.
Uji Chi Squares untuk Goodnes on Fit
1) Diharapkan bahwa nilai tes dari suatu tes CPNS yang ditempuh oleh para peserta
akan berdistribusi normal. Berikut ini adalah distribusi frekuensi nilai tes dalam
suatu tes CPNS yang diikuti oleh 1000 peserta.
Nilai
tes
(kelas)
Banyakn
ya
peserta
(Fo)
Xi F0. Xi
(Xi-X)(Xi-X)2 Fo(Xi-X)2
36-40
41-45
46-50
51-55
56-60
61-65
66-70
25
90
176
200
160
130
107
38
43
48
53
58
63
68
950
3870
8448
10600
9280
8190
7276
-19,09
-14,09
-9,09
-4,09
0,91
5,91
10,91
364,428
1
198,528
1
82,6281
16,7281
0,8281
9110,7025
8536,7083
3966,1488
886,5893
48,0298
2200,4703
8093,9108
71-75
76-80
81-85
67
30
15
73
78
83
4891
2340
1245
15,91
20,91
25,91
34,9281
119,028
1
253,128
1
437,228
1
671,328
1
18478,351
3
34103,791
8
55720,232
3
1000 - 57.090 34,1 2.178,7
81
141144,93
52
Dengan menggunakan taraf signifikan 10%, dapatkah dapatkah
distribusi nilai ujian tersebut mengikuti distribusi normal seperti
yang diharapkan itu ?
Jawab :
a) Ho = Distribusi hasil observasi sesuai dengan distribusi normal
Hi = Distribusi hasil observasi tidak sesuai dengan distribusi
normal
b) Berdasarkan perhitungan, diperoleh harga-harga :
Rata-rata ( X ) = = = 57,09
Standar Deviasi (S) = = = 11,88
Harga Rata-rata ( X ) berdasarkan distribusi yang ada :
Kelas
(1)
Tepi
Kela
s
(2)
Nilai
Z
(3)
Luas
Z
(4)
Batas
kelas
antar
a
Fh
(6)
Kela
s
(1)
Fh
(6)
FO
(7) FO-
Fh
(Fo - Fh)2
Fh
(5)
36-40
41-45
46-50
51-55
56-60
61-65
66-70
71-75
76-80
81-85
35,5
40,5
45,5
50,5
55,5
60,5
65,5
70,5
75,5
80,5
85,5
-1,82
-1,4
-0,98
-0,55
-0,13
0,29
0,11
1,1
1,5
1,97
2,39
0,4656
0,4192
0,3365
0,2088
0,0517(+
)
0,1141
0,2580
0,3693
0,4332
0,4756
0,4916
0,0464
0,0827
0,1277
0,1571
0,1658
0,1439
0,1063
0,0689
0,0424
0,016
48,47
86,397
8
133,40
99
164,12
45
173,21
35
150,33
43
111,05
71,98
44,295
8
16,715
36-40
41-45
46-50
51-55
56-60
61-65
66-70
71-75
76-80
81-85
48,47
86,397
8
133,40
99
164,12
45
173,21
35
150,33
43
111,05
71,98
44,295
8
16,715
25
90
176
200
160
130
107
67
30
15
-23,47
3,6022
42,5901
35,8755
-
13,2135
-
20,3343
-4,05
-4,98
-
14,2958
-1,715
11,36
0,15
13,5966
7,8419
1,00
2,75
0,147
0,3445
4,6137
0,176
0,9572 1000 1000 100
0
0 42
Keterangan :
- Nilai Z = Tepi Kelas – X SD
- Luas Z = Dicari melalui tabel kurva normal standar untuk
setiap nilai Z
- Batas kelas antara = Luas Z sebelumnya – luas Z
sesudahnya.
Kecuali untuk kelas kelima yang diperoleh
dari 0,0517 + 0,1141 = 0,1658. Hal
tersebut dikarenakan kelas kelima
merupakan perpindahan dari nilai Z yang
negatif menjadi positif.
Luas Z berikutnya dicari dengan cara
mengurangkan seperti semula.
- Menghitung Fh = = =
1044,713748
Jadi, kelas pertama, Fh = Batas kelas antara x 1044,713748
- Berdasarkan cara-cara di atas, diperoleh harga X2 = 42
c) Dalam pengujian ini terdapat 10 kelas, sehingga K=10.
Sedangkan banyaknya besaran yang digunakan untuk
menghitung frekuensi yang diharapkan (b) =
Yaitu rata-rata, standar deviasi dan nilai Z
Dengan df = 7 dan pada taraf signifikasi 10 % diperoleh harga
X2 tabel = 12,02
d) Karena harga X2 > X2 tabel, maka kesimpulannya menolak Ho,
artinya nilai tes yang ditempuh oleh peserta tes CPNS tersebut
tidak berdistribusi normal.
Diharapkan bahwa nilai ujian akhir semester dari suatu mata kuliah yang ditempuh oleh
seorang mahasiswa akan berdistribusi normal. Berikut ini adalah distribusi frekuensi
nilai ujian suatu mata pelajaran yang diikuti oleh 240 siswa.
Nilai ujian
(kelas)
Banyakn
ya siswa
Xi F0. Xi
(Xi-X)(Xi-X)2 Fo(Xi-X)2
(Fo)
41-45
46-50
51-55
56-60
61-65
66-70
71-75
76-80
81-85
89-90
5
18
27
29
31
37
45
39
15
4
43
48
53
58
63
68
73
78
83
88
215
864
1431
1682
1953
2516
3285
3042
1245
352
-23,34
-18,34
-13,34
-8,34
-3,34
1,66
6,66
11,66
16,66
21,66
544,755
6
336,355
6
177,955
6
69,556
11,1556
2,7556
44,3556
135,955
6
277,555
6
469,155
6
2723,778
6054,4
4804,80
2017,1124
345,8236
101,9572
1996,0
5302,268
4163,334
1876,6224
250 16.585 -8,4 29.386
Menggunakan taraf signifikan 10%, maka :
Jawab :
a) Ho = Distribusi hasil observasi sesuai dengan distribusi normal
Hi = Distribusi hasil observasi tidak sesuai dengan distribusi
normal
b) Berdasarkan perhitungan, diperoleh harga rata-rata sebagai
berikut :
Rata-rata ( X ) = = = 66,34
Standar deviasi (S) = = = = 10,84
Nilai
ujian
kelas
Tepi
Kela
s
(2)
Nilai
Z
(3)
Luas
Z
(4)
Batas
kelas
antar
a
(5)
Fh FO FO- Fh
(Fo - Fh)2
Fh
41-
45
46-
50
51-
55
56-
60
61-
65
66-
70
71-
75
76-
80
40,5
45,5
50,5
55,5
60,5
65,5
70,5
75,5
80,5
85,5
90,5
-2,38
-1,92
-1,46
-1
-
0,538
-
0,077
0,38
0,845
1,3
1,767
2,228
0,491
3
0,472
6
0,427
9
0,341
3
0,205
4
0,027
9
0,148
0
0,299
6
0,018
7
0,044
7
0,086
6
0,135
9
0,233
3
0,120
1
0,151
6
0,103
6
4,7778
5
11,42
22,126
3
34,722
59,6
30,68
38,7
26,469
8
14,92
6,5
5
18
27
29
31
37
45
39
15
4
0,22
6,58
4,87
-5,722
-28,6
6,32
6,3
12,53
0,08
-2,5
0,010
3,79
1,07
0,94
13,79
1,3
1,025
5,93
0,00042
0,96
81-
85
89-
90
0,403
2
0,461
6
0,487
1
0,058
4
0,025
5
0,978
4
250,00 250 0 28,8
- Nilai Z = Tepi Kelas – X SD
- Luas Z = Luas Z sebelumnya – luas Z sesudahnya
Kecuali untuk luas Z pada kelas kelima diperoleh
dari 0,2054 + 0,0279 = 0,2333. Hal tersebut
dikarenakan perpindahan dari nilai Z yang negatif
menjadi positif.
Luas Z berikutnya dicari dengan mengurangkan
seperti semula.
- Fh = = = 255,5
Jadi, kelas pertama, Fh = Batas kelas antara x 255,5
- Berdasarkan cara-cara di atas, diperoleh harga X2 =28,8
c) Dalam pengujian ini terdapat 10 kelas, dan nilai frekuensi yang
diharapkan (b) = 3, maka df = k-b = 10-3 = 7, dengan df =7 dan
taraf signifikasi 10%, diperoleh X2 = 12,02
d) Karena harga X2 > X2 tabel, maka kesimpulannya menolak Ho ,
artinya bahwa hasil nilai ujian akhir semester yang diperoleh
mahasiswa tersebut tidak sesuai dengan distribusi normal.