udara tekan
DESCRIPTION
utilitas udara tekanTRANSCRIPT
UDARA TEKAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
Dwi Permara Wisuda 21030113120068
Dyah Ayu Puspita W. 21030113140155
Farouk Abdillah 21030112130042
Kumara Haekal Hafidz 21030113130173
Refa Putri Ramadhani 21030113130135
Willbram Magihut Agafe 21030113140117
William Wicaksono D. 21030113140194
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS DIPOEGORO
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur di panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya jualah kami dapat menyelesaikan makalah UTILITAS
tentang Udara tekan.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak sekali mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu Kami mengucapkan terima kasih atas
bantuan yang telah diberikan terutama kepada Dosen Pengampu mata kuliah ini
yaitu Ir Slamet Priyanto, MS.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin namun kamipun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu kami mengucapkan mohon maaf apabila dalam
penyelesaian tugas ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca sekalian demi perbaikan
di masa yang akan datang.
Berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi segenap mahasiswa/
mahasiswi Teknik Kimia Universitas Diponegoro pada umumnya.
Semarang, 11 November 2015
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
BAB II ISI
2.1 Udara Tekan...............................................................................................4
a) Definisi ..................................................................................................4
b) Sistem Udara tekan................................................................................6
c) Komponen utama sistem udara tekan....................................................7
d) Aplikasi sistem udara tekan...................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.................................................................................................13
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sains dan teknologi yang begitu cepat seiring dengan
tuntutan akan kebutuhan hidup manusia yang lebih baik. Kebutuhan manusia
terhadap sumber daya alam sebagai sumber energi perlu dikelola dengan baik dan
harus memperhatikan kondisi lingkungan dan kelestarian alam.Sumber energi
tersebut disamping sebagai kebutuhan manusia secara langsung juga merupakan
kebutuhan untuk kegiatan industri (pabrik), misalnya udara. Udara merupakan
sumber kehidupan utama bagi manusia, disamping untuk kebutuhan dikomsumsi
langsung, juga untuk: pengecatan, penggerak bor gigi, pompa lift udara dan
kebutuhan lainnya.
Udara dalam industri biasanya digunakan untuk udara tekan dan
instrumen, dimana kedua udara ini digunakan tergantung dari karakteristik dan
kegunaan masing-masing udara. Pemilihan jenis udara yang digunakan didasarkan
pada alat yang digunakan. Seperti kompressor yang memakai udara tekan.
Kompressor ini bertujuan sebagai alat mengalirkan udara, menaikkan dan
menurunkan tekanan. Kompressor dalam pemanfaatannya memerlukan suatu
bentuk yang sederhana dan sistem yang mudah dioperasikan dengan efisiensi
yang lebih tinggi dan dapat menghasilkan kapasitas sebesar-besarnya. Banyaknya
kendala yang biasa ditemukan dalam sistem pengoperasian kompressor, maka
sangat bijaksana jika masalah tersebut jika kita mempelajari sistem udara tekan
untuk mencegah kerusakan dan mengoptimalkan efesiensi alat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian dan sistem udara tekan
2. Aplikasi dan pemakaian udara tekan
3. Peralatan yang mendukung udara tekan
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan dapat memahami sistem udara tekan dan cara
pembuatan udara instrument.
1
2. Mahasiwa diharapkan dapat mengetahui aplikasi dan pemakaian udara tekan
dan udara instrumen .
3. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui peralatan-peralatan berhubungan
dengan udara tekan dan udara instrument.
2
BAB II
UDARA TEKAN DAN UDARA INSTRUMENT
II.1. Udara Tekan
a. Defenisi Udara Tekan
Compressed air, dalam bahasa Indonesia yang menggunakan terminologi:
“udara tekan” atau bisa juga “udara bertekanan” dibandingkan istilah “angin”,
adalah salah satu cara untuk mengkonversi energi dengan cara memampatkan
udara sekitar untuk berbagai keperluan manusia(Chem-is-try, 2011). Paling
sederhana dan mudah ditemui sehari-hari adalah digunakan untuk mengisi ban
kendaraan.Selain itu, masih banyak aplikasi lainnya yang menggunakan udara
tekan.Masih ingat aplikasi spray?Yaitu udara tekan digunakan untuk
menyemprotkan anti serangga pun juga untuk pengecatan/airbrush. Contoh
dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dari gambar berikut, balon akan
mengembang karena berisi udara tekan. Pada saat ujung balon dibuka, maka
balon akan bergerak melawan arah keluarnya udara tekan ke udara bebas.
Konsep dasar udara tekan dijelaskan dalam gambar berikut :
(sumber : www.chemistry.org)
Sebagai salah satu cara mengkonversi energi, aplikasi udara tekan ini
banyak digunakan di industri. 90% industri menggunakan udara tekan untuk
berbagai keperluan. Mulai dari udara proses, misalkan pada industri pemisahan
gas (separation gases) serta industri fermentasi sebagaimana pada industri MSG.
Udara tekan sebagian besar juga digunakan untuk udara instrumentasi
yaitu pada industri yang sudah menerapkan otomatisasi dengan menggunakan
peralatan pneumatik. Pada industri rokok misalnya, saat sebuah pabrik
memutuskan berpindah dari industri sigaret kretek tangan (SKT) menjadi
industri sigaret kretek mesin (SKM), maka kehadiran buruh-buruh trampil
3
penggulung rokok digantikan dengan kehadiran mesin penggulung rokok yang
menggunakan kompresor. Demikian halnya di industri packing, pengisian botol,
percetakan, tekstil, pulp & paper, dan lain sebagainya. Udara tekan digunakan
seiring terpinggirkannya kerja manual beratasnamakan produktivitas dan
efisiensi. Sebagai udara instrumentasi, udara tekan juga digunakan untuk
membuka katup pada daerah yang berbahaya jika dioperasikan langsung oleh
manusia, misalkan karena berdekatan dengan panas, berkaitan dengan bahan
kimia berbahaya dan tegangan listrik tinggi. Udara tekan juga digunakan untuk
memindahkan partikel padat dari satu tempat ke tempat yang lain. Misalkan
untuk memindahkan semen, tepung, batubara ataupun pasir. Dengan
pemindahan cara ini, partikel yang dipindahkan bisa dalam jumlah besar dan
waktu singkat, tetapi memerlukan saluran tersendiri agar partikel padat tersebut
tidak kemana-mana. Pada penggunaan tools, misalnya impact, hammer, ratchet,
winch, ada yang menggunakan udara tekan untuk memudahkan kerja manusia.
Penggunaan udara tekan memungkinkan lebih kecilnya daya yang dikeluarkan
manusia juga mempersingkat waktu pengerjaan. Misalkan saja pada balapan
Formula 1, saat mengganti ban yang diperlukan secepat-cepatnya karena
dihitung sebagai bagian balapan, tool yang digunakan bukan lagi manual,
melainkan tool yang sudah digerakkan oleh listrik bersumber dari baterai.
Sumber penggerak tool tersebut selain listrik dapat menggunakan udara tekan.
Umumnya, sumber penggerak udara tekan, yang disebut juga dengan air
tool, digunakan pada daerah operasi yang rawan percikan api. Alasan safety
inilah yang menyebabkan air tool mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan
electrical tool. Alasan kedua adalah masalah efisiensi. Karena penggunaan air
tool lebih murah dibandingkan listrik yang terpakai untuk electrical tool. Di
Indonesia, penggunaan udara tekan sebagai air tool masih sebatas industri-
industri tertentu. Sedangkan di bengkel-bengkel, masih banyak yang
menggunakan handtool. Kehadiran compressor di bengkel-bengkel tersebut baru
sebatas untuk mengisi ban dan bersih-bersih (general services). Alasan safety
dan ekonomis sebagaimana disampaikan di atas, juga menyebabkan udara tekan
juga digunakan pada diaghpram pump dan air motor. Kedua peralatan tersebut
sering digunakan pada area yang rawan percikan api. Di dunia konstruksi baja,
baik gedung-gedung, industri manufakturing, serta galangan kapal, umumnya
4
juga menggunakan aplikasi udara tekan. Ada dua pekerjaan utama yang
menggunakan udara tekan: sandblasting dan pengecatan. Meski berbeda tujuan,
udara tekan mempunyai fungsi yang hampir mirip. Pada sandblasting, udara
tekan meniup butiran pasir untuk mengelupas pengotor dan karat pada
permukaan baja. Proses ini dimaksudkan agar proses pengecatan berlangsung
dengan baik. Sedangkan pada pengecatan, udara tekan digunakan untuk meniup
cairan cat. Udara tekan juga digunakan untuk meniup plastik ataupun
alumunium agar mengikuti bentuk cetakannya. Misalnya pada industri botol
plastik. Pada aplikasi ini, udara tekan yang digunakan berkategori tekanan
tinggi. Selain itu, udara tekan juga dimanfaatkan untuk starting engine. Baik
untuk diesel yang digunakan di kapal-kapal ataupun yang digunakan di power
plant. Ada yang menggunakan udara bertekanan tinggi (kurang lebih 35 bar) dan
ada juga yang menggunakan udara bertekanan sekitar 7 bar, sebagaimana
umumnya penggunaan udara tekan lainnya. Hal ini tergantung desain dari pihak
pembuat engine.Udara tekanan tinggi juga dimanfaatkan sebagai bagian dari
peralatan perang.
b. Sistem Udara Tekan
Gambar1.Diagram shanky untuk udara tekan (sumber : www.chemistry.org)
Untuk mendapatkan udara yang diinginkan pada pabrik maka
digunakanlah alat yaitu Kompresor. Kompresor merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mengatur besar kecilnya tekanan yang dihasilkan. Plantindustri
menggunakan udara tekan untuk seluruh operasi produksinya, yang dihasilkan
oleh unit udara tekan yang berkisar dari 5 horsepower (hp) sampai lebih dari
50.000 hp. Departemen energi Amerika Serikat (2003) melaporkan bahwa 70
5
sampai 90 persen udara tekan hilang dalam bentuk panas yang tidak dapat
digunakan, gesekan, salah penggunaan dan kebisingan. Sehingga kompresor dan
sistem udara tekan menjadi area penting untuk meningkatkan efisiensi energi
pada plant industri. Merupakan catatan yang berharga bahwa biaya untuk
menjalankan sistem udara tekan jauh lebih tinggi dari pada harga kompresor itu
sendiri. Penghematan energi dari perbaikan sistem dapat berkisar antara 20
sampai 50 persen atau lebih dari pemakaian listrik, menghasilkan ribuan bahkan
ratusan ribu dolar. Sistem udara tekan yang dikelola dengan benar dapat
menghemat energi, mengurangi perawatan, menurunkan waktu penghentian
operasi, meningkatkan produksi dan meningkatkan kualitas.
Gambar 2. Komponen biaya dalam sistem udara tekan (sumber:
ww.chemistry.org)
Sistem udara tekan terdiri dari bagian pemasokan, yang terdiri dari
kompresor dan perlakuan udara, dan bagian permintaan, yang terdiri dari sistem
distribusi & penyimpanan dan peralatan pemakaian akhir. Bagian pemasokan
yang dikelola dengan benar akan menghasilkan udara bersih, kering, stabil yang
dikirimkan pada tekanan yang dibutuhkan dengan biaya yang efektif. Bagian
permintaan yang dikelola dengan benar akan meminimalkan udara terbuang dan
penggunaan udara tekan untuk penerapan yang tepat. Perbaikan dan pencapaian
puncak kinerja sistem udara tekan memerlukan bagian sistem pemasokan dan
permintaan dan interaksi diantara keduanya.
c. Komponen Utama Sistem Udara Tekan
Sistem udara tekan terdiri dari komponen utama berikut : Penyaring udara
masuk, pendingin antar tahap, after-coolers, pengering udara, traps pengeluaran
6
kadar air, penerima, jaringan pemipaan, penyaring, pengatur dan
pelumasan.Kompresor reciprocating paling banyak digunakan untuk
mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti pompa
sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan pada
kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga kapasitas kompresor
proporsionallangsung terhadap kecepatan. Keluarannya seperti denyutan.
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat empat
jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertikal, horizontal
balance-opposed dan tandem.
Filter Udara Masuk: Mencegah debu masuk kompresor. Debu
menyebabkan lengketnya katup/kran, merusak silinder dan pemakaian
berlebihan.
Pendingin Antar Tahap: penurunan suhu udara sebelum masuk ke tahap
berikutnyauntuk mengurangi kerja kompresi dan meningkatkan efisiensi.
Biasanya digunakan pendingin air.
After-Coolers: Tujuannya adalah membuang kadar air dalam udara dengan
penurunan suhu dalam penukar panas berpendingin air.
Pengering Udara: Sisa-sisa kadar air setelah after-coolers dihilangkan
dengan menggunakan pengering udara, karena udara tekan untuk
keperluan instrumen dan peralatan pneumatic harus bebas dari kadar air.
Kadar air dihilangkan dengan menggunakan adsorben seperti gel
silika/karbon aktif atau pengering refrigeran atau panas dari pengering
kompresor itu sendiri.
Traps Pengeluaran Kadar Air: Trap pengeluaran kadar air digunakan
untuk membuang kadar air dalam udara tekan. Trap tersebut menyerupai
steam trap. Berbagai jenis trap yang digunakan adalah kran pengeluaran
manual, klep pengeluaran otomatis atau yang berdasarkan waktu, dll.
Penerima: Penerima udara disediakan sebagai penyimpan dan penghalus
denyut keluaran udara mengurangi variasi tekanan dari Komputer
7
Gambar3.Komponen kompresor (sumber: www.scribd.com)
d. Aplikasi udara tekan
Udara tekan mempunyai penggunaan yang luas sebagai sumber
tenaga.Jadi dapat dipersamakan dengan tenaga listrik, tenaga air, dan tenaga
hidrolik, yang banyak dipergunakan dalam industry modern(kakap, 2011).
Beberapa pemakaian yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari di antaranya
adalah :
1. Rem pada bis dan kereta api, serta pembuka/penutup pintunya.
2. Udara tekan untuk pengecatan
3. Penggerak bor gigi pada peralatan dokter gigi
4. Pemberi udara pada akuarium
5. Pompa air panas pada sumber air panas
6. Pembotolan minuman
Udara tekan dipakai hampir di semua industri termasuk industri
pembuatan, tambang, keramik, kimia, makanan, perikanan, pekerjaan sipil dan
pembangunan gedung.
Udara tekan yang dihasilkan dengan kompresor mempunyai kelebihan
dibandingkan dengan listrik dan tenaga hidrolik dalam hal-hal berikut ini.
1. Konstruksi dan operasi mesin serta fasilitasnya adalah sangat
sederhana
2. Pemeliharaan dan pemeriksaan mesin dan peralatan dapat dilakukan
dengan mudah.
8
3. Energi dapat disimpan
4. Kerja dapat dilakukan dengan cepat
5. Harga mesin dan peralatan relative murah
6. Kebocoran udara yang dapat terjadi tidak membahayakan dan tidak
menimbulkan pencemaran.
Pemakaian-pemakaian udara tekan menurut gaya dan akibat yang
ditimbulkannya:
1. Gaya Injeksi
a. Untuk meniupkan, terbagi menjadi dua :
- Penyemprot zat cair
Pengecetan
Penyemprotan bahan kimia dan disinfektan
Penyemprotan minyak pelumas
Penyemprotan cairan pembersih
- Penyemprotan bubuk dan butiran
Penyemprotan pasir (sand blasting)
Penyemprotan bubuk untuk percetakan
Penyemprotan aduk (mortar)
Menghias kaca
b. Untuk menggerakan
- Turbin udara
Penggerak bor gigi
Penggerak perkakas (bor,gerinda)
Penggerak mesin-mesin berkecepatan sangat tinggi
- Tiupan
Pembersih debu dan tatal
Peniup latal logam las
Peniup potongan hasil mesin pres
Membersihkan zat cair dari permukaan
2. Gaya ekspansi
a. Untuk memberi gaya dorong
Penggerak perkakas numatik (mesin bor, mesin keling)
Penggetar (cetakan cor, beton)
9
Mesin las titik
Rem udara tekan
Pembuka pintu dan hopper
Alat pengangkat
Mesin press
Pembentukan kaca dan resin sintetik
b. Untuk memberi tekanan
Pengisi ban, perahu karet, bola, pegas udara untuk
kendaraan
Lift mobil untuk bengkel
Member tekanan pada tangki minyak
Pengujian terhadap kebocoran dan kekuatan terhadap
tekanan
c. Transportasi dan mengaduk zat cair
Pompa lift udara
Transportasi zat cair dengan tekanan, dan pencsmpursn zat
cair
Menghilangkan gas dari zat cair
d. Pemberian oksigen
Pemberian oksigen pada pembakar, kolam ikan, penyelam,
dan pekerja di ruang tambang
e. Penerusan panas
- Pemanasan
Penyambungan vinil dan nilon dengan udara panas
- Pendinginan
Pencegahan pemanasan yang berlebihan pada logam dan
mesin
f. Pengubah aliran
Mikrometer udara
Pengendali otomatik
g. Penurunan kelembaban
Menghilangkan kelembaban dengan kompresi
e. Kompresor
10
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara.tujuan meningkatkan
tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system
proses yang lebih besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada
pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor dibagi
menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif(Sularso, 2006).
1. Prinsip Kerja Kompresor
Mesin kompresor udara memiliki prinsip kerja yang sudah
terorganisir dengan baik.Prinsip kerja kompresor merupakan satu kesatuan
yang saling mendukung, sehingga kompresor dapat bekerja dengan
maksimal. Prinsip kerja dari sebuah kompresor biasanya terbagi menjadi
empat prinsip utama, yaitu:
Staging
Selama proses kerja kompresor, suhu dari mesin kompresor menjadi
tinggi dan meningkat sesuai dengan tekanan yang terdapat dalam
kompresor tersebut. Sistim ini lebih dikenal dengan nama polytopic
compression. Jumlah tekanan yang terdapat pada kompresor juga
meningkat seiring dengan peningkatan dari suhu kompresor itu
sendiri.Kompresor mempunyai kemampuan untuk menurunkan suhu
tekanan udara dan meningkatkan efisiensi tekanan udara. Tekanan udara
yang dihasilkan oleh kompresor mampu mengendalikan suhu dari
kompresor untuk melanjutkan proses berikutnya.
Intercooling
Pengendali panas, atau yang lebih dikenal dengan intercooler
merupakan salah satu langkah penting dalam proses kompresi udara.
Intercooler mempunyai fungsi untuk mendinginkan tekanan udara yang
terdapat dalam tabung kompresor, sehingga mampu digunakan untuk
keperluan lainya. Suhu yang dimiliki oleh tekanan udara dalam kompresor
ini biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan suhu ruangan, dengan
perbedaan suhu berkisar antara 10°Fahrenheit (sekitar -12°Celcius) sampai
dengan 15°Fahrenheit (sekitar -9°Celcius).
Compressor Displacement and Volumetric Efficiency
11
Secara teori, kapasitas kompresor adalah sama dengan jumlah
tekanan udara yang dapat ditampung oleh tabung penyimpanan kompresor.
Kapasitas sesungguhnya dari kompresor dapat mengalamipenurunan
kapasitas. Penurunan ini dapat diakibatkan oleh penurunan tekanan pada
intake, pemanasan dini pada udara yang masuk ke kompresor, kebocoran,
dan ekspansi volume udara. Sedangkan yang dimaksud dengan volumetric
efficiency adalah rasio antara kapasitas kompresor dengan compressor
displacement.
Specific Energy Consumption
Yang dimaksud dengan specific energy consumption pada
kompresor adalah tenaga yang digunakan oleh kompresor untuk
melakukan kompresi udara dalam setiap unit kapasitas
kompresor.Biasanya specific energy consumption pada kompresor ini
dilambangkan dengan satuan bhp/100 cfm.
2. Pengkajian Kompressor dan Sistem Udara Tekan
Kapasitas kompresor
Kapasitas kompresor adalah debit penuh aliran gas yang ditekan dan
dialirkan pada kondisi suhutotal, tekanan total, dan diatur pada saluran
masuk kompresor. Debit aliran yang sebenarnya,bukan merupakan nilai
volum aliran yang tercantum pada data alat, yang disebut jugapengiriman
udara bebas/ free air delivery (FAD) yaitu udara pada kondisi atmosfir di
lokasitertentu. FAD tidak sama untuk setiap lokasi sebab ketinggian,
barometer, dan suhu dapatberbeda untuk lokasi dan waktu yang berbeda.
Pengkajian kapasitas kompresor
Kompresor yang sudah tua, walupun perawatannya baik, komponen
bagian dalamnya sudahtidak efisien dan FAD nya kemungkinan lebih kecil
dari nilai rancangan.Kadangkala, faktor lainseperti perawatan yang buruk,
alat penukar panas yang kotor dan pengaruh ketinggian jugacenderung
mengurangi FAD nya.Untuk memenuhi kebutuhan udara, kompresor yang
tidakefisien mungkin harus bekerja dengan waktu yang lebih lama, dengan
begitu memakai daya yanglebih dari yang sebenarnya dibutuhkan.
Pemborosan daya tergantung pada persentase penyimpangan
kapasitas FAD. Sebagai contoh,kran kompresor yang sudah rusak dapat
12
menurunkan kapasitas kompresor sebanyak 20 persen.Pengkajian berkala
terhadap kapasitas FAD untuk setiap kompresor harus dilakukan
untukmemeriksa kapasitas yang sebenarnya. Jika penyimpangannya lebih
dari 10 persen, harusdilakukan perbaikan.
Metoda ideal pengkajian kapasitas kompresor adalah melalui uji
nosel dimana nosel yang sudahdikalibrasi digunakan sebagai beban, untuk
membuang udara tekan yang dihasilkan.Alirannyadikaji berdasarkan suhu
udara, tekanan stabilisasi, konstanta orifice, dll.
13
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
1. Udara tekan adalah salah satu cara untuk mengkonversi energi dengan cara
memampatkan udara sekitar untuk berbagai keperluan manusia
2. Pemakaian udara tekan berdasarkan dua gaya yaitu gaya injeksi dan gaya
ekspansi
3. Untuk mendapatkan udara yang diinginkan pada pabrik maka
digunakanlah alat yaitu Kompresor. Kompresor merupakan suatu alat
yang digunakan untuk mengatur besar kecilnya tekanan yang dihasilkan
III.2. Saran
1. Pengembangan sistem udara tekan yang lebih banya lagi
2. Penggunaan sistem udara tekan yang lebih luas lagi
14
DAFTAR PUSTAKA
http://abdisatu.blogspot.com/2011/02/air-instrument-system.html
http://adiet-sanyojayacomponentsindonesia.blogspot.com/2011/05/compressor-
dan-sistim-udara-tekan.html
http://kakap.wordpress.com/2011/03/31/udara-tekan-dan-penggunaannya/
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-
%20Compressors%20and%20Compressed%20Air%20Systems
%20%28Bahasa%20Ind.pdf
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/sistem-
utilitas-udara-tekan/
http://www.scribd.com/doc/105382904/materi-kompresor
Sularso, Haruo Tahara. 2006. Pompa & Kompressor. Jakarta : PT Pradnya
Paramita
15