ucapan terima kasih | laporan keuangan berkelanjutan wwf 2017 ucapan terima kasihringkasan eksekutif...
TRANSCRIPT
2 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
UCAPAN TERIMA KASIHEditor dan kontributor: WWF: Jeanne Stampe NUS: Lawrence Loh
Kontributor: WWF: Anna Batenkova, Ferruccio Santetti, Naomin Tan NUS: Yu Wang
Komunikasi dan PR: WWF: Kim Stengert, Edith Verhoestraete APAC Advisors: Steven Okun
WWF mengucapkan terima kasih sebesarnya atas dukungan:WWF: Claude Amstutz, Michelle Chong, Joseph Eijansantos, Magnus Emfel, Sebastien Godinot, Huma Khan, Thibault Ledecq, Richard Lee, Oliver Maennicke, Andrea Marandino, Alexis Morgan, Ivo Mugglin, Thiagarajan Nadeson, Ha Pham Thi Viet, Sandeep Chamling Rai, Yingyong Vityananan, Rizkiasari Yudawinata NUS: Fang Chunchun, Lim Yi Jun, Claribel Low Sin Yee, Elaine Tan Wei Ping
Kami ingin berterima kasih kepada donor yang mendanai laporan ini:
Yayasan Gordon dan Betty Moore, Badan Kerjasama Pembangunan Internasional Swedia
Produksi dan desain:
Produksi ulang penuh atau sebagian harus menyebutkan judul dan kredit publikasi di
Foto depan © Naypong / WWF Internationa
Produksi percetakan dan terjemahan untuk publikasi di di Indonesia didukung oleh:
WWF adalah organisasi independen konservasi terbesar dan paling berpengalaman di dunia, dengan 5 juta pendukung dan jaringan global
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 3
KONTEN
DAFTAR ISIRINGKASAN EKSEKUTIF 9
PENDAHULUAN 17
BAB 1: METODOLOGI 29
BAB 2: TEMUAN RISET REGIONAL 35
BAB 3: INDONESIA 48
berkelanjutan Hasil tinjauan 53Hasil pengungkapan tata kelola perusahaan 53Hasil pengungkapan integrasi LST 56
BAB 4: MALAYSIA 59
berkelanjutan Hasil tinjauan 63Hasil pengungkapan tata kelola perusahaan 63Hasil pengungkapan integrasi LST 65
BAB 5: FILIPINA 68
berkelanjutan
BAB 6: SINGAPORE 77
berkelanjutan
4 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 7: THAILAND 88
berkelanjutan
BAB 8: VIETNAM 98
berkelanjutan
BAB 9: KESIMPULAN DAN LANGKAH SELANJUTNYA 107
LAMPIRAN : ASPEK TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN 112
PILAR-PILAR INTEGRASI LST
DAFTAR SINGKATAN 122
REFERENSI 123
KONTEN
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 5
KONTEN
Figur 1Figur 2Figur 3Figur 4
Tabel 1Tabel 2Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6 Hasil pengungkapan tata kelola perusahaan Indonesia 53Tabel 7 Hasil pengungkapan integrasi LST Indonesia 56Tabel 8 Hasil pengungkapan tata kelola perusahaan Malaysia 63Tabel 9 Hasil pengungkapan integrasi LST Malaysia 65Tabel 10Tabel 11Tabel 12Tabel 13Tabel 14Tabel 15Tabel 16Tabel 17
6 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTARKita hidup di dunia yang memuja uang. Individu dan keluarga perlu menghasilkan
uang agar bertahan hidup. Pemerintah-pemerintah mengumpulkan modal untuk melindungi diri dari krisis yang mungkin terjadi di masa mendatang. Bisnis perlu meminjam uang dari dari bank atau intitusi keuangan lainnya untuk mendanai kegiatan dan ekspansi mereka. Di dunia ini pemberi pinjaman memegang kekuatan sangat besar.
kita menuju kemajuan pembangunan dan ekonomi, kita telah membuat kerusakan
Kini waktunya kita evaluasi ulang cara berpikir kita mengenai kekayaan dan
Saya menyambut hangat inisiatif WWF untuk menggambarkan masa depan berdaya
Saya gembira bahwa Kementerian Keuangan, Otoritas Moneter Singapura, Bursa Efek Singapura dan Asosiasi Perbankan Singapura, semuanya berkomitmen kepada
menjadi bagian dari cerita pertumbuhan berkelanjutan ASEAN dan memastikan
Tommy KohDuta Besar Keliling, Kementerian Luar Negeri Singapura,UNEP Champion of the Earth
“Mereka yang mendanai pertumbuhan
di dunia kita memiliki kekuatan – dan
tanggung jawab – untuk memastikan
bahwa dana mereka mempromosikan
pembangunan yang berkelanjutan secara ekonomi, lingkungan
dan sosial”.
Tommy Koh Duta Besar Keliling
Kementerian Luar Negeri Singapura
UNEP Champion of the Earth
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 7
Sebagai penjamin dan investor global, kami sangat sadar bahwa investasi yang kami berikan hari ini akan
berdampak pada dunia yang kita tinggali kelak.
menerus terlihat daripada tekanan pada pasar modal termasuk sektor keuangan, untuk mengalokasikan modal jangka pendek, pemakaian dana tidak berkelanjutan, dan para
Karena itu lah, tidak ada waktu yang lebih menyenangkan untuk bekerja pada keuangan berkelanjutan: di seluruh dunia para individu, perusahaan, investor, pemerintah dan institusi global bergabung dan menciptakan sistem keuangan yang bekerja lebih baik bagi
Sustainable Finance High Level Expert Group, Forum Keuangan untuk Pembangunan dan
Bahkan, perangkat ukur kebijakan global terkait keuangan hijau telah diperkenalkan sejak
Asia Tenggara adalah rumah dari sejumlah ekonomi penting menjanjikan dan perannya
paparan bermanfaat mengenai kerangka kerja kebijakan untuk mendukung pembangunan
menjadi berkelanjutan, para investor membutuhkan para pembuat kebijakan pasar modal
Saya mendukung institusi keuangan ASEAN untuk bermitra bersama pembuat regulasi dan asosiasi perbankan mendemonstrasikan dukungan terhadap regulasi keuangan berkelanjutan mereka dan mengambil langkah cepat menciptakan kerangka kerja perbankan
Steve WaygoodKepala Staf Investasi Bertanggung Jawab, Aviva Investor
“Tidak ada waktu yang lebih menyenangkan
untuk bekerja padakeuangan berkelanjutan.
di seluruh dunia para individu, perusahaan,
investor, pemerintah dan institusi global
bergabung dan menciptakan sistem
keuangan yang bekerja lebih baik bagi semua
orang”.
Steve WaygoodKepala Staf Investasi
Bertanggung Jawab,
Aviva Investor
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
8 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
KATA PENGANTAR
Tahun ini menandai hari jadi ASEAN ke-50. Dalam rentang lima dekade, ASEAN menjadi
pasar ke-tujuh terbesar di dunia dan ke-tiga terbesar untuk kekuatan buruh. Pembangunan pesat di kawasan ini telah menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan mengeluarkan jutaan orang dari kemiskinan, namun di saat bersamaan meningkatkan kerusakan lingkungan dan sosial yang seharusnya bisa terhindarkan.
pemegang saham untuk menyesuaikan portfolio bank dengan komitmen mereka sendiri
Laporan ini adalah kolaborasi antara WWF dengan keahlian lingkungan dan keuangan berkelanjutannya; Pusat Tata Kelola, Institusi dan Organisasi Business School
perbankan ASEAN, dengan latar belakang kerangka kerja regulasi yang berlaku dan
menstimulasi kesadartahuan dan aksi cepat pembiayaan pembangunan berkelanjutan
bertindak sekarang untuk memotivasi seluruh sektor perbankan ASEAN untuk integrasi LST dan menciptakan dampak positif ekonomi, lingkungan dan sosial di lapangan demi
Jeanne Stampe Kepala Keuangan dan Komoditas Asia, WWF
Lawrence Loh Direktur Pusat Tata Kelola, Institusi dan Organisasi , NUS
“Bank-bank adalah pendukung kunci
negara-negara ASEAN untuk mencapai
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan
komitmen di bawah Paris Agreement”.
KATA PENGANTAR
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 9
RINGKASAN EKSEKUTIF
Praktik–praktik konsumsi dan produksi yang tidak berkelanjutan di Asia Tenggara telah membawa kerusakan lingkungan dan sosial, menyebabkan ancaman besar seperti perubahan iklim, deforestasi, hilangnya keanekaragaman hayati dan kelangkaan jumlah air. Persediaan sumber daya alam
telah terkuras, menempatkan kemanusiaan dalam risiko.1
Asia Tenggara sangat rentan terhadap krisis pangan dan air akibat perubahan iklim
amat penting, dan membulatkan seluruh komitmen negara peserta Paris Agreement
institusi keuangan memiliki peran dalam memengaruhi perubahan ekonomi riil yang mampu membawa aliran modal menjauh dari degradasi lingkungan dan sosial menuju
Terpenting, kerangka kerja internasional global seperti Satgas Pengungkapan Keuangan
perubahan regulasi juga memposisikan kenaikan risiko kredit dalam investasi institusi
perbankan ASEAN menjadi mendesak dilakukan untuk menghasilkan kontribusi kuat bagi pembangunan berkelanjutan dan untuk meningkatkan prospek ketahanan dan
TEMUAN KUNCI
RINGKASAN EKSEKUTIF
TENTANG LAPORAN INILaporan melihat sektor perbankan di enam negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia,
keuangan berkelanjutan serta mendukung pedoman tata kelola perusahaan dan panduan
10 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 11
RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Pembangunan berkelanjutan secara kuat tercantum pada agenda nasional para pembuat kebijakan di negara–negara ASEAN, dengan tema-tema umum dan peran yang jelas ditekankan untuk sektor keuangan.
Thailand, peran sektor keuangan dalam mencapai target keberlanjutan telah secara
2. Peraturan dan panduan keuangan berkelanjutan yang telah berlaku tidak sepenuhnya selaras dengan agenda kebijakan pembangunan nasional, sehingga masih ada potensi yang belum tersentuh oleh sektor keuangan untuk mendorong ekonomi rill berkelanjutan dan berdaya tahan (resilient growth). Tidak seperti strategi pembangunan berkelanjutan nasional,
berkelanjutan di lapangan melalui daftar pengecualian dan/ atau kebijakan industri
3.keuangan berkelanjutan ASEAN, mengingat elemen–elemen serupa di antara panduan–panduan tata kelola perusahaan, peraturan listing (pencatatan saham) dan panduan–panduan pelaporan keberlanjutan.
seperti pembuat regulasi Vietnam mengeluarkan mandat wajib, asosiasi perbankan di Singapura membuat panduan sukarela dan pembuat regulasi Indonesia menyediakan
4. Kerangka kerja peraturan yang mendukung (panduan tata kelola perusahaan, peraturan listing dan panduan pelaporan keberlanjutan) telah
12 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
disiapkan di enam negara untuk mendukung enam pilar integrasi LST.
pencatatan saham dan/ atau panduan pelaporan keberlanjutan di semua negara kecuali Indonesia mewajibkan kerangka kerja kemitraan dengan pemangku kepentingan dan
kerangka kerja negara juga menyaratkan atau merekomendasikan perusahaan untuk mengembangkan kebijakan lingkungan dan sosial dan membuat manajemen risiko
5. Bank–bank ASEAN mengalami perubahan paradigma dalam memasukkan isu keberlanjutan sebagai strategi bisnis utama mereka, mereka mulai memahami bahwa risiko dan kesempatan (risk and opportunities) LST mereka sebagian besar berada di portfolio mereka daripada kegiatan operasional.
6. Bank – bank ASEAN mempunyai dasar tata kelola perusahaan yang baik untuk membangun integrasi LST dan menginkorporasikan sepenuhnya risiko dan kesempatan LST ke dalam strategi dan operasi. Dengan panduan
menawarkan pengungkapan yang cukup tegas pada indikator kinerja tata kelola tradisional perusahaan, misalnya tanggung jawab dewan direksi dan pengungkapan
terutama mengenai penambahan manajemen risiko lingkungan dan sosial ke dalam
7. Regulasi dan panduan keuangan berkelanjutan yang berlaku terkesan rumit dan tidak memberikan insentif maupun sanksi untuk mendukung integrasi LST, menyebabkan implementasi menjadi lambat dan tidak kaku atau standar tidak konsisten. Peraturan keuangan berkelanjutan tidak memberikan
panduan khusus mengenai bagaimana integrasi LST seharusnya diimplemetasikan, mengakibatkan pengungkapan menjadi tidak konsisten dan tidak lengkap mencakup
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 13
RINGKASAN EKSEKUTIF
8. . Keberlanjutan tidak secara formal disertakan dalam mandat dewan komite dan manajemen senior, dengan pengungkapan terbatas pada pengawasan staf senior terhadap isu material LST seperti perubahan iklim. kerangka acuan untuk nominasi komite, remunerasi atau audit komite dari negara
mengungkapkan apakah manajemen senior melakukan pengawasan terhadap integrasi LST; hal ini menunjukkan bahwa integrasi LST tidak ada dalam agenda kepemimpinan
9. CKeterbatasan kapasitas dan kurangnya pelatihan memperlambat bank–bank dalam menerapkan integrasi LST melalui tindakan tegas dan mengambil kesempatan–kesempatan untuk mengembangkan produk – produk keuangan berkelanjutan yang baru dan meningkatkan hubungan dengan klien. Hanya satu bank yang mengungkapkan memiliki tim khusus LST
keterbatasan kapasitas ditunjukkan dengan sendirinya oleh kekurangan pengungkapan
produk perbankan berkelanjutan, namun tidak satu pun mengungkapkan mengadakan aktivitas client outreach untuk berbagi pemahaman mengenai LST dan meningkatkan
10. Tidak ada pengungkapan sama sekali mengenai tingkat portfolio untuk manajemen risiko dan kesempatan LST, menunjukkan bahwa pendekatan yang lebih strategis untuk perbankan berkelanjutan sangat dibutuhkan.
sosial atau intensitas karbon dalam portfolio mereka, atau pun penurunan paparan/ eksposur risiko atau target pembiayaan hijau untuk menyesuaikan portfolio mereka
di dalam portfolio mereka dan seharusnya ada pendekatan lebih strategis terhadap
14 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
REKOMENDASI LAPORAN MEREKOMENDASIKAN BANK – BANK ASEAN UNTUK:
Menciptakan dan menerapkan strategi keuangan berkelanjutan yang mendukung
Mempromosikan isu keberlanjutan ke dalam strategi inti perusahaan yang mempunyai pengawasan tingkat dewan direksi dan fokus dari manajemen senior,
untuk pemangku kepentingan dan pemegang saham untuk menargetkan kinerja
Berkolaborasi dengan pemangku kepentingan, seperti pembuat regulasi, asosiasi
berkelanjutan dan menciptakan perubahan industri dan kesetaraan kesempatan
sektor perbankan untuk menunjukkan komitmen melalui penetapan target ambisius, tetap up to date seputar pengembangan keuangan berkelanjutan dan manfaat
KAMI MEREKOMENDASIKAN BANK–BANK SENTRAL ASEAN DAN ASOSIASI PERBANKAN UNTUK: Memfasilitasi integrasi LST pada sektor perbankan dengan membuat panduan atau
Mengakui bahwa perubahan iklim dan risiko material LST lainnya dapat
perbankan memulai assessment risiko ilkim yang relevan dan menyiapkan rencana
Merancang peraturan keuangan berkelanjutan dalam dialog dengan para pembuat kebijakan di bidang perubahan iklim dan agenda pembangunan berkelanjutan
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 15
RINGKASAN EKSEKUTIF
Mendukung peningkatan kapasitas untuk industri perbankan dengan bermitra
KAMI MEREKOMENDASIKAN PARA PEMEGANG SAHAM BANK – BANK ASEAN UNTUK:
rekomendasi untuk bank yang disebutkan di atas dan menggunakan kekuatan voting
dan kebijakan iklim/ LST mereka sendiri, terutama mengenai rekomendasi
menunjukkan dukungan mereka terhadap regulasi keuangan berkelanjutan dan
WWF DAPAT MENDUKUNG SEKTOR KEUANGAN DENGAN CARA:
deforestasi untuk mendukung bank mencapai regulasi keuangan berkelanjutan dan
Membuat alat dan panduan yang bermanfaat untuk sektor perbankan yang
Monitoring perkembangan integrasi LST di sektor perbankan ASEAN dengan mengeluarkan laporan tahunan mengenai pengungkapan bank dan level harmonisasi
peran portfolio bank dalam transisi menuju dunia dengan keterbatasan karbon
16 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
CGIO DAPAT MENDUKUNG SEKTOR KEUANGAN DENGAN CARA:
Meningkatkan kesadartahuan mengenai pentingnya laporan keberlanjutan dan
© B
HAY
U PA
MU
NG
KA
S / W
WF-IN
DO
NE
SIA
, © P
HATTH
AN
UN
KA
EW
SU
WA
N / W
WF-TH
AILA
ND
, © A
NTO
N W
ATMA
N / W
WF IN
TER
NATIO
NA
L, © V
IETN
AM
STO
CK
IMA
GE
S / W
WF-V
IETN
AM
, © E
LIZAB
ETH
KE
MF / W
WF IN
TER
NATIO
NA
LPENDAHULUANMENGATASI ISU HUTAN, LANSEKAP, IKLIM, AIR DAN MASYARAKAT
18 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
PENDAHULUAN
Kegiatan manusia dalam produksi dan konsumsi yang tidak berkelanjutan telah menekan alam melalui kerusakan habitat, deforestasi, perubahan iklim, eksploitasi
berlebih pada spesies dan polusi.
Ekosistem bumi menyediakan sumber daya alam yang terus ada dan jasa kepada kemanusiaan, namun selama dekade terakhir, kita telah mengonsumsi sekian banyak
Berkurangnya modal sumber daya alam kita telah membawa kita
Sementara banyak organisme mengalami kepunahan, populasi manusia yang ada
daya alam sebagai akibat dari perubahan iklim, kadar air laut menjadi asam dan
hilang dan properti rusak akibat bencana alam ekstrim, dimana frekuensi dan intensitas
Ketergantungan kuat antara ekonomi, lingkungan dan sosial diakui dalam Target 3
Aksi global menjadi semakin mendesak untuk dilakukan sebagai akibat dari perubahan
PENDAHULUAN
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 19
PENDAHULUAN
LEVEL REGIONAL ASEAN
PRODUKSI ENERGI DARI BAHAN BAKAR TAK TERBARUKAN MEMPERPARAH
PERUBAHAN IKLIM DAN POLUSI UDARA
Produksi energi merupakan hal utama penyebab polusi udara di Asia Tenggara yang membahayakan
5
meningkatkan proporsi energi dari sumber terbarukan, namun Asia Tenggara masih
6
akan mewakili bahan bakar terbanyak yang digunakan dalam produksi energi yang
20 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
PENDAHULUAN
INDONESIA
FILIPINA
VIETNAM
THAILAND
MALAYSIA
FIGUR 1 RISIKO-RISIKO LINGKUNGAN & SOSIAL DI ASEAN
MERUGI
26%Hasil panen dapat turun hingga 26% pada 2050
94 JUTAPeningkatan
dari 13 juta ke 94 juta orang terkena banjir setiap tahun di Asia Selatan
MERUGI
6.7%Asia Tenggara
dapat merugi 6,7% GDP pada 2100
100 JUTAorang dipengaruhi
berkurangnya Terumbu karang dan ikan karang
60%60% of
populasi di Indonesia
menghadapi risiko banjir lebih tinggi.
10-20MMTinggi air Laut meningkat di
mekong besar, Mengancam
kota-kota besar
1 MILYARMigran di Asia
perubahan iklim tahun 2100
50%Filipina dan vietnam
kehilangan 50% Bakau antara 1980
dan 2005, mengurangi Perlindungan pantai dan
hasil perikanan
50%dari wilayah
agrikultur di Delta Mekong dapat
dipengaruhi oleh masuknya air asin
pada 2100
58 MILYARPrediksi kerugian perikanan karang,
2000-2050
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 21
PENDAHULUAN
SISTEM AIR TAWAR TELAH RUSAK KARENA KONSTRUKSI DAM DAN AGRIKULTUR TIDAK
BERKELANJUTAN SERTA TATA KELOLA AIR DAN SUNGAI YANG BURUKSumber air di Asia Tenggara di bawah tekanan yang kian meninggi akibat polusi,
pesat telah menciptakan industrialisasi dan urbanisasi seketika, tanpa diikuti dengan
Masalah ini akan semakin diperburuk dengan intensitas penggunaan air melalui
Permintaan energi yang terus meninggi disebabkan oleh pertumbuhan populasi dan ekonomi yang mengarah pada jumlah dam hidroelektrik yang tinggi dengan dampak
DEFORESTASI DARI AKTIVITAS BISNIS TIDAK BERKELANJUTAN TELAH
MENGAKIBATKAN HILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI, KERUSAKAN EKOSISTEM,
DISLOKASI MASYARAKAT LOKA DAN EMISI GAS RUMAH KACA (GRK)Asia Tenggara memiliki keanekaragaman hutan tropis tertinggi di dunia, namun kehilangan hutan paling pesat akibat tingginya kebutuhan akan sumber daya alam
wilayah Pulau Kalimantan milik Indonesia dan Malaysia telah kehilangan lebih dari
masyarakat lokal yang bergantung pada hutan untuk kehidupan mereka dan
Deforestasi juga menjadi kunci penyebab emisi gas rumah kaca dari ASEAN dengan kabut asap dari Indonesia menjadi pengingat negatif mengenai hancurnya sumber
22 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
PENDAHULUAN
PERUBAHAN IKLIM, DEFORESTASI DAN KERUSAKAN EKOSISTEM AIR TAWAR AKAN
MENYEBABKAN KERUGIAN EKONOMI DAN MANUSIA SERTA RISIKO KETIDAKAMANAN AIR
DAN PANGAN DI ASEAN
daya kehutanan, pertanian dan air sebagai sektor yang amat rentan terhadap dampak
zona pesisir, kesehatan dan ekosistem akan menghasilkan kerugian ekonomi tahunan
ini akan mengakibatkan hilangnya nyawa dan kerusakan infrastruktur dan properti serta
kota besar ASEAN terletak di zona pesisir, kombinasi naiknya air laut dan penarikan air tanah dari daerah pesisir menjadikan pasokan air kota terancam tercampur air garam
dan naiknya temperatur air laut memengaruhi hasil panen dengan produksi sereal turun
FIGUR 2 PETA DEFORESTASI DI ASIA TENGGARA 18
BorneoDeforestation to date: 5.8 million ha19
Projected losses 2010-2030: 22 million ha
Greater MekongDeforestation to date: 49 million ha20 Projected losses 2010-2030: 15-30 million ha
SumatraDeforestation to date: 13.9 million ha21
Projected losses 2010-2030: 5 million ha
Source: WWF Living Forests Report: BAB 5 22
Mengkong BesarDeforestasi : 49 juta ha Prediksi kehilanganpada tahun 2010 – 2030 :15-30 juta ha
BorneoDeforestasi : 5.8 juta ha Prediksikehilangan pada tahun 2010 – 2030 : 22 juta ha
SumatraDeforestasi : 13.9 juta ha Prediksi kehilangan pada tahun 2010 – 2030 : 5 juta ha
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 23
PENDAHULUAN
ke belakang, mengosongkan simpanan air perkotaan dan bercampurnya air laut memberi Akuifer
dan reservoir bawah tanah yang kosong dan naiknya permukaan air laut menyebabkan
Modelling yang rinci dari para peneliti Massachusetts Institute
Tanpa
dengan
Figur 3 Peta risiko air di Asia Tenggara
DAPATKAH MASALAH INI DISELESAIKAN, BAGAIMANA DAN OLEH SIAPA? Kita perlu mengubah sistem ekonomi global untuk memisahkan pembangunan manusia dari degradasi lingkungan dan sosial, membuat planet berdaya tahan tinggi
mempunyai peran dan kemitraan dibutuhkan antara masyarakat, sektor swasta dan
upaya bersama secara global dari banyak pemangku kepentingan yang membawa
dan sektor swasta telah menjanjikan milyaran dollar untuk mengatasi perubahan
mengadopsi energi terbarukan dan berpartisipasi dalam pengelolaan sumber daya alam
PEMERINTAH DAN SEKTOR SWASTA
TELAH MENJANJIKAN MILYARAN DOLLAR UNTUK MENGATASI PERUBAHAN IKLIM
mengukur paparan risiko dan upaya-upaya mitigasi klien.
24 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
PENDAHULUAN
SDG memberikan bukti lebih lanjut mengenai komitmen internasional
pemerintah telah menandatangani 33
PENGAKUAN DAN KOMITMEN PADA LEVEL REGIONAL ASEAN
ASEAN yang lebih dinamis dan berdaya tahan, mampu merespons dan menyesuaikan
dan regional yang kuat dalam mengatasi isu keamanan pangan dan energi, bencana
Penyatuan agenda pertumbuhan berkelanjutan dan dukukungan
APA PERAN SEKTOR KEUANGAN DAN APA YANG DIBUTUHKAN UNTUK BERKONTRIBUSI
TERHADAP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN?Sektor keuangan mempunyai peran pendukung yang unik untuk dilakukan selama
Hal ini akan membantu konservasi sumber daya alam dan meningkatkan pasar yang
regulasi lingkungan, akan berdampak pada bisnis dan meningkatkan risiko institusi
ekonomi yang membatasi penggunaan sumber daya alam akan menciptakan kebutuhan
pertanian berkelanjutan, infrastruktur dan pembiayaan berkelanjutan di bagian bawah
sektor keuangan karena isu lingkungan dan sosial semakin nyata dalam keputusan
Paris Agreement menekankan pentingnya peran aliran keuangan dalam mencapai
35
Sementara kesepakatan Paris Agreement ada untuk mengatasi perubahan iklim, prinsip yang sama terkait peran dan tanggung jawab sektor keuangan berlaku untuk
36 dari World Bank
Hal ini semakin menguatkan pentingnya peran dan tanggung jawab sektor keuangan dalam mengarahkan
10 NEGARA ASEAN TELAH MENANDATANGANI SDG DAN PARIS AGREEMENT
KEUANGAN HARUS MENJADI BAGIAN DARI
SOLUSI, BUKAN BAGIAN DARI MASALAH
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 25
PENDAHULUAN
Pada saat yang bersamaan, sektor keuangan harus melindungi kelayakan dan tingkat
America Merril Lynch menemukan bahwa integrasi LST sebagai sebuah indikator baik
pada risiko air akan memastikan bahwa investasi dan aset tidak akan terbengkalai
naik, begitu pula kesempatan untuk berinvestasi atau memberikan peminjaman kepada
secara khusus mengintegrasikan LST ke dalam bisnis inti mereka untuk pembuatan tujuan, kebijakan, proses, sumber daya manusia, produk dan jasa dan seluruh portfolio
peran pendukung yang mereka lakukan sebagai penyedia keuangan, daripada memisahkan
APA LANGKAH–LANGKAH KUNCI YANG TELAH DIAMBIL OLEH SEKTOR KEUANGAN,
KHUSUSNYA BANK, MENUJU BUMI YANG BERDAYA TAHAN TINGGI UNTUK ALAM DAN
MANUSIA?
Yang dibuat oleh Financial
hal yang awam pada pelaporan keuangan yang meliputi risiko perubahan iklim, agar
lainnya dapat memperkirakan secara layak dan memvaluasi risiko dan kesempatan
Guidance for Financial Sector yang melindungi pengungkapan risiko dan kesempatan
Pengungkapan terkait iklim yang direkomendasikan oleh pemilik aset dan manajer
melihat upaya bank dalam memadukan pengelolaan risiko iklim atau kesempatan,
Bukti menunjukkan bahwa bank bisa menjadi subyek hukum/ peradilan jika
setelah dituntut ke pengadilan oleh para pemegang saham mereka karena tidak cukup
13 BANK GLOBAL BERJANJI MENCAPAI ZERO NET
DEFORESTATION KE DALAM PORTFOLIO KOMODITAS
MEREKA PADA 2020
INISIATIF KEBERLANJUTAN YANG BARU–BARU INI DIAMBIL
OLEH SEKTOR FINANSIAL ADALAH TASK FORCE ON
CLIMATE-RELATED FINANCIAL DISCLOSURES
26 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
PENDAHULUAN
Institusi keuangan telah berkolaborasi dengan sejumlah organisasi termasuk Natural Capital Finance Alliance untuk mengembangkan
peminjaman di bank
internasional untuk mengintegrasikan perlindungan dan penghargaan HAM ke dalam komitmen kebijakan bank, strategi kemitraan klien, peminjaman perusahaan
strategi dalam menciptakan sistem keuangan berkelanjutan
Komitmen sektor keuangan untuk berkontribusi untuk masyarakat dan pembangunan, berkaitan dengan tujuan bank, telah meluas tidak hanya pada aktivitas Corporate Social
APA IMPLIKASI UNTUK BANK–BANK ASEAN?
langkah ambisius untuk mentransformasi sistem pangan, energi, transportasi dan
berperan sebagai pendukung kunci bagi ASEAN untuk mencapai Target Pembangunan
terbarukan, pembangunan listrik wilayah rural, pertanian berkelanjutan, kota dan transportasi ramah lingkungan, dan konservasi air membantu menjamin “pendekatan” keberlanjutan dan pangan, air, energi, pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi seluruh penduduk ASEAN, membantu mengatasi jutaan kemiskian dan membantu
PEMBIAYAAN PROYEK–PROYEK SEPERTI ENERGI TERBARUKAN,
PEMBANGUNAN LISTRIK WILAYAH RURAL, PERTANIAN
BERKELANJUTAN, MEMBANTU MENGATASI JUTAAN
KEMISKIAN DAN MEMBANTU NEGARA – NEGARA ASEAN
MENCAPAI SDG
BANK DAN INVESTOR DI ASIA TENGGARA TELAH
DITARGETKAN UNTUK MEMBIAYAI PRODUKSI KELAPA
SAWIT YANG TIDAK RAMAH LINGKUNGAN
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 27
PENDAHULUAN
APAKAH BANK–BANK ASEAN SIAP MELANGKAH LEBIH JAUH?
bank belum mengubah fokus utama tata kelola perusahaan mereka ke arah integrasi
seperti terlihat pada pedoman tata kelola perusahaan yang berlaku saat ini di Malaysia dan Thailand, menyaratkan perusahaan untuk secara penuh mengelola risiko materi
Di luar
mengambil langkah lebih jauh dengan menyaratkan perusahaan untuk mengukur secara
ESG practices, disclosure standards and regulations” menekankan kasus bisnis
assessment tingkat tapak oleh Responsibank53, Rainforest Action Network dan Global Canopy Programme55 menemukan bahwa banyak bank di ASEAN tidak mengadopsi
terinformasi, terbukti dari laporan Aidenenvironment yang memaparkan bahwa investor Nordik secara tidak langsung membiayai kegiatan kelapa sawit tidak ramah lingkungan
56 Ada implikasi yang buruk juga bagi para investor jika mereka diketahui berinvestasi secara
Pada sisi positifnya, sejumlah bank di ASEAN telah memperbaiki kinerja kerangka kerja
pembuat regulasi dan asosiasi perbankan yang mengeluarkan panduan keuangan ramah
and Responsible Financing Workshop yang diorganisasi di bawah kemitraan WWF
menyatukan kekuatan sektor perbankan ASEAN menuju pembangunan berkelanjutan
28 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
PENDAHULUAN
TUJUAN LAPORAN INI Laporan ini menginvestigasi lansekap keuangan berkelanjutan di regional ASEAN untuk menitikberatkan pembangunan saat ini ke dalam kemajuan integrasi LST oleh bank–bank. Tujuan utama laporan adalah:
Menekankan potensi sektor keuangan dalam mengarahkan pembangunan berkelanjutan
Mengukur tingkat kesesuaian antara regulasi perbankan nasional/ panduan asosiasi perbankan dan komitmen nasional dalam keluaran kunci keberlanjutan seperti Paris
LST dimana bank bisa melihat dan memonitor kemajuan dan membuat pengungkapan
LAPORAN INI DIBUAT UNTUK: Pembuat regulasi dan asosiasi perbankan bisa menggunakan laporan ini untuk memformulasikan dan menyempurnakan peraturan dan panduan LST nasional, dan
pembuat regulasi memonitor level integrasi LST dan kemudian kesuksesan implementasi
Bank
Investordapat menggunakan laporan ini untuk mengumpulkan masukan mengenai kinerja
© S
KY
LINE
S / W
WF IN
TER
NATIO
NA
L
BAB 1METODOLOGI
30 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 1
2
3
5
6
4
1
BAB 1
Laporan ini meninjau 34 bank di enam negara ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
di setiap negara disertakan untuk mewakili industri perbankan regional
Daftar bank yang ditinjau adalah sebagai berikut:
BANK-BANK YANG TERCATAT
DALAM LAPORAN INI
INDONESIA
FILIPINA
MALAYSIA
THAILAND
VIETNAM
SINGAPORE
303030 | L| L| L| apoapop ranran kkekeuanuangangang bbebe krkerkellanlanj tjutjutj anan WWFWWFWWF 20202017171730 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 31
BAB 1
INDONESIA MALAYSIA FILIPINA SINGAPORA THAILAND VIETNAM
Bank Central Asia Tbk (BCA) Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Bank Panin Tbk (Panin) Bank Permata Tbk (Permata) Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Bank Victoria International Tbk (Victoria)
AMMB Holdings Berhad (Ambank) CIMB Group Holdings Berhad (CIMB) Hong Leong Bank Berhad (Hong Leong) Malayan Banking Berhad (Maybank) Public Bank Berhad (Public Bank) RHB Bank Berhad (RHB)
BDO Unibank, Inc (BDO) Bank of the Philippine Islands (BPI) China Banking Corporation (CBC) Metropolitan Bank & Trust Company (Metrobank) Philippine National Bank (PNB) Security Bank Corporation
DBS Group Holdings Limited (DBS) Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) United Overseas Bank Limited (UOB)
Bangkok Bank Bank of Ayudhya (Krungsri) Kasikorn Bank (KBank) Krung Thai Bank (KTB) Siam Commercial Bank (SCB) Thanachart Bank (TBANK) TMB Bank (TMB)
Bank for Investment and Development of Vietnam (BIDV) Joint Stock Commercial Bank for Foreign Trade of Vietnam (Vietcombank) Vietnam Export-Import Commercial Joint Stock Bank (Eximbank) Vietnam Joint Stock Commercial Bank for Industry and Trade (VietinBank) Vietnam Prosperity Bank (VPBank )
1 2 3 4 5 6
Tabel 1 Bank-bank yang dinilai
LINGKUP AKTIVITAS PERBANKAN YANG DISERTAKAN DALAM TINJAUAN
pada rekam jejak langsung perusahaan, namun hanya pada rekam jejak LST eksternal atau tidak langsung dalam
bank regional mempunyai proporsi yang lebih besar dalam bisnisnya di peminjaman keseluruhan antara perbankan
integrasi LST tertentu seperti komitmen terhadap inisiatif internasional dan proses persetujuan klien secara khusus
INFORMASI YANG DIGUNAKAN UNTUK MELAKUKAN RISET
ini mewakili apa yang dapat dilihat oleh investor dan para pihak internasional untuk mengembangkan pemahaman
dan kami percaya bahwa tingkat transparansi dan aksesibilitas yang sama harus diterapkan pada LST/keberlanjutan informasi yang terkait dapat menjadi bahan bagi para pihak termasuk investor, sebagaimana digarisbawahi di bagian
KERANGKA KERJA PENILAIAN PENGUNGKAPAN Tinjauan ini dilakukan menggunakan kerangka kerja penilaian berdasarkan empat aspek kunci tata kelola
32 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 1
Tata kelola perusahaan: untuk mencapai tujuan dan strategi jangka panjang,
kompeten untuk membimbing manajemen senior dan memonitor implementasi
Integrasi LST:yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan jangka panjang dan mereka mempunyai
Figur 4 Dasar-dasar dan pilar-pilar perbankan berkelanjutan
DEWAN DIREKSI
AUDIT DAN RISIKO
PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
TUJU
AN
KEB
IJA
KA
N
PRO
SES
SDM
PRO
DU
K
POR
TFO
LIO
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 33
BAB 1
ASPEK (CG) No. INDIKATOR PILAR (LST) No. INDIKATOR
1) DEWAN DIREKSI 1 Independensi dan 1) TUJUAN 1 Relevansi keberlanjutan terhadap organisasi dan strategi organisasi
keberlanjutan
2 Peran-peran yang jelas dan memonitor pelaksanaan strategi perusahaan
2 Partisipasi dalam inisiatif-inisiatif pendanaan yang berkelanjutan berbasis komitmen (BEI, Equator Principles, UNEPFI, dll.)
3 Penunjukkan, seleksi, pelatihan dan pemilihan kembali
2) KEBIJAKAN 3 Pernyataan publik mengenai prinsip-prinsip dan risk appetite dan aspek LST
4 Remunerasi dan penilaian 4 Kebijakan-kebijakan pada sektor tertentu
2) PEMEGANG SAHAM DAN PARA PEMANGKU KEPENTINGANS
5 Hak-hak pemegang saham 3) PROSES 5 Proses untuk menilai risiko LST dalam persetujuan klien dan transaksi
6 Kebijakan terhadap hubungan para pemangku kepentingan dan daftar kelompok pihak yang dilibatkan
6 Prosedur untuk memonitor dan menarik klien
7 Laporan dan mekanisme komunikasi para pemangku kepentingan
4) SDM 7LST
3) PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
8 Rilis laporan dan pengungkapan isu-isu LST
8 Evaluasi kompetensi dan kinerja staf L&S
9 Website perusahaan 5) PRODUK 9 Integrasi LST dalam produk dan layanan
4) AUDIT DAN RISIKO 10 Fungsi audit umum dan audit terhadap keberlanjutan
6) PORTFOLIO 10 Penilaian risiko LST dan mitigasi pada level portfolio
11 Kerangka kerja manajemen risiko dan risiko yang berhubungan dengan LST
11 Pengungkapan paparan risiko dan target LST
Tabel 2 Aspek-aspek Tata Kelola Perusahaan dan Pilar-pilar Integrasi LST
34 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 1
TERDAPAT 11 INDIKATOR TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN 11 INDIKATOR INTEGRASI LST DI BALIK DASAR-DASAR TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN INTEGRASI LST.
Panduan Pelaporan Keberlanjutan GRI, Kerangka Kerja Internasional
Dari sisi integrasi LST, penilaian kami terfokus hanya pada tata kelola isu
Laporan ini tidak mempertimbangkan kualitas dan kekuatan kebijakan sektor
sebelumnya akan disertakan di pembaruan laporan ini nantinya sebagai
© JA
ME
S M
OR
GA
N / W
WF IN
TER
NATIO
NA
L
BAB 2TEMUAN RISET REGIONAL
© N
ATION
AL G
EO
GR
AP
HIC
STO
CK
/ SA
RA
H LE
EN
/ WW
F INTE
RN
ATION
AL
© M
AR
TYN
JAN
DU
LA / WW
F INTE
RN
ATION
AL
36 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 2
LANSEKAP PERATURAN
persamaan yang ada di kerangka kerja peraturan yang relevan dengan integrasi LST sektor perbankan di enam negara ASEAN.
Kerangka kerja peraturan LST ini meliputi: dan asosiasi perbankan Pedoman laporan keberlanjutan mengenai bursa saham atau komisi bursa saham
dalam kerangka kerja peraturan LST di seluruh negara, diatur berdasarkan enam pilar
INDONESIA
MALAYSIASINGAPORE
FILIPINA
THAILAND
VIETNAM
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 37
BAB 2
TABEL 3 ELEMEN-ELEMEN UMUM DI SEMUA REGULASI DAN PEDOMAN KEUANGAN BERKELANJUTAN DI SELURUH
WILAYAH – DISESUAIKAN DENGAN ENAM PILAR INTEGRASI LST
PETA JALAN, PEDOMAN, REGULASI BANK SENTRAL ATAU ASOSIASI PERBANKAN S ID MY PH SG TH VN
UNSUR-UNSUR YANG BERKAITAN DENGAN BANK
OJK
/Perbanas
Bank N
egara/A
BM
BSP/B
AP
MA
S/AB
S
BO
T/TBA
SBV
/VN
BA
TUJUAN Rekomendasi untuk mempertimbangkan jejak tidak langsung dari kegiatan yang didanai
KEBIJAKAN Rekomendasi untuk mengembangkan kebijakan L&S atau persyaratan
KEBIJAKAN Pedoman persyaratan L&S dan/atau sektor-sektor sensitif
PROSES Rekomendasi untuk membentuk proses manajemen risiko L&S
SDM
SDM Rekomendasi untuk peningkatan kapasitas tentang isu-isu L&S
SDM Komitmen atau keterlibatan bank sentral atau asosiasi perbankan untuk pengembangan kapasitas
PRODUK Rekomendasi untuk mengembangkan produk-produk ramah lingkungan
PRODUK Bank sentral secara aktif mengembangkan atau memfasilitasi produk-produk ramah lingkungan
PORTFOLIOrisiko L&S
PORTFOLIO Bank menyaratkan pengungkapan atau laporan pemaparan level portfolio untuk risiko L&S
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 37
BAB 2
PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN/PANDUAN LAPORAN KEBERLANJUTAN/PERATURAN PENCATATAN SAHAM (LISTING) ID MY PH SG TH VN
UNSUR-UNSUR YANG BERKAITAN DENGAN BANK
OJK
/NC
G
BU
RS
A
MA
LA
YS
IA/S
C
PS
E/S
EC
SG
X/M
AS
SE
T/S
EC
HO
SE
/SS
C
TUJUAN Peraturan/pedoman secara jelas membedakan antara rekam jejak L&S langsung dan tidak langsung
TUJUAN Perusahaan merekomendasikan untuk mempertimbangkan isu-isu L&S
TUJUAN Peraturan/pedoman menyertakan pedoman sektoral untuk perbankan
TUJUAN Perusahaan direkomendasikan untuk melibatkan para pemangku kepentingan pada isu-isu L&S
TUJUAN Perusahaan direkomendasikan untuk mengenal komunitas para pemangku kepentingan kunci
KEBIJAKAN Perusahaan direkomendasikan untuk mengembangkan kebijakan L&S
PROSES Perusahaan direkomendasikan untuk mengembangkan manajemen risiko L&S
SDM Rekomendasi bagi dewan direksi untuk mempertimbangkan isu-isu L&S
PORTFOLIO Perusahaan direkomendasikan untuk menetapkan target paparan risiko L&S
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 39
BAB 2
TATA KELOLA PERUSAHAAN PERBANKAN DAN KINERJA INTEGRASI LST
TATA KELOLA PERUSAHAAN TABEL 4 HASIL TATA KELOLA PERUSAHAAN (RATA-RATA PER INDIKATOR UNTUK SETIAP NEGARA)
ASPEK DAN INDIKATOR TATA KELOLA PERUSAHAAN ID MY PH SG TH VN AVG
1) DEWAN DIREKSIdireksi
2. Peran-peran yang jelas dan memonitor pelaksanaan strategi perusahaan
3. Penunjukkan, seleksi, pelatihan dan pemilihan kembali
4. Remunerasi dan penilaian
2) PEMEGANG SAHAM DAN PARA PEMANGKU KEPENTINGAN
5. Hak-hak pemegang saham
6. Kebijakan terhadap hubungan para pemangku kepentingan dan daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan
7. Laporan dan mekanisme komunikasi pemangku kepentingan
3)PUBLIKASI DAN TRANSPARANSI
8. Rilis laporan dan publikasi isu-isu LST
9. Website perusahaan
4) AUDIT DAN RISIKO
10. Fungsi audit umum dan audit terhadap keberlanjutan
11. Kerangka kerja manajemen risiko dan risiko yang berhubungan dengan LST
40 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 2
PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU
KEPENTINGAN
DISKUSI: HASIL TATA KELOLA PERUSAHAANBerikut ini adalah diskusi singkat mengenai hasil tata kelola perusahaan untuk 34 bank dilihat dari empat aspek dan 11 indikator. Hasil tersebut dipresentasikan sehubungan dengan perbedaan kerangka kerja peraturan dan lansekap di setiap negara.
Perbankan mempublikasikan indikator pertanggung jawaban dewan direksi dengan
pada kejelasan peran dan pertanggung jawaban dewan direksi dalam memimpin
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Singapura menguraikan peran dan tanggung jawab Dewan Direksi yang termasuk di dalamnya menyediakan ‘kepemimpinan
Pengungkapan struktur dan penunjukan serta seleksi dewan direksi bervariasi
Singapura adalah independen, hanya dua bank di Indonesia dan dua bank di Thailand yang mengungkapkan sama, dan tidak ada bank di Vietnam dan Filipina
dalam komposisi dewan juga diungkapkan di seluruh bank ASEAN kecuali satu
bank di Filipina mengungkapkan bahwa sebagian besar anggota komite mereka independen, dibandingkan hanya dua bank di Indonesia yang mempunyai komite
Semua bank di semua negara, kecuali satu di Vietnam, mengungkapkan kebijakan
mengungkapkan hubungan dan komunikasi dengan pemangku kepentingannya
Fungsi Kunci Kepemilikan”, “Perlakuan Yang Layak terhadap Pemegang Saham”,
perusahaan sebagian besar negara menggarisbawahi pengelolaan hubungan dan
dipublikasikannya peraturan bagi perusahaan Vietnam di masa mendatang,
DEWAN DIREKSI
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 41
BAB 2
PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
AUDIT DAN RISIKO
umum di dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik, sementara Pedoman Tata Kelola Perusahaan untuk Perusahaan Publik di Filipina mendorong perusahaan
Secara khusus, seluruh bank di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia yang dinilai mempublikasikan laporan keberlanjutannya bersama dengan lima dari
menyebutkan peminjaman bertanggung jawab dalam pernyataan kepemimpinannya,
Seluruh bank ASEAN yang ditinjau, kecuali satu bank Filipina, mengungkapkan
melakukan audit dan manajemen risiko, mereka tidak banyak mengungkapkan
di dalam kerangka kerja manajemen risiko mereka, sisanya tidak mengungkapkan
membuat kemajuan, khususnya mengingat konsesus global terhadap kebutuhan
Hal ini jelas terlihat ketika keberlanjutan tidak pernah dipertimbangkan dalam rancangan kerangka acuan
42 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 2
© JÜ
RG
EN
FRE
UN
D / W
WF IN
TER
NATIO
NA
L
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 43
BAB 2
INTEGRASI LSTTABEL 5 HASIL INTEGRASI LST (RATA-RATA PER INDIKATOR SETIAP NEGARA)
INDIKATOR DAN PILAR INTEGRASI LST ID MY PH SG TH VN AVG
1) TUJUAN 1. Relevansi keberlanjutan terhadap organisasi dan strateginya untuk penanganan keberlanjutan
71% 36% 55% 49% 24% 23% 42%
2. Partisipasi dalam inisiatif keuangan berkelanjutan berbasis komitmen (BEI, Equator Principles, UNEPFI, etc.)
17% 8% 7% 29% 0% 0% 10%
2) KEBIJAKAN 3. Pernyataan publik pada prinsip-prinsip dan risk appetite dan aspek-aspek LST
41% 3% 11% 3% 3% 2% 8%
11% 0% 0% 10% 0% 0% 3%
3) PROSES 5. Proses untuk menilai risiko LST dalam persetujuan klien dan transaksional
60% 3% 29% 31% 10% 8% 21%
6. Prosedur untuk monitoring dan hubungan klien 25% 0% 7% 14% 0% 5% 7%
4) SDM42% 8% 11% 11% 4% 0% 10%
8. Evaluasi kompetensi dan performa staf L&S 50% 0% 0% 18% 13% 10% 12%
5) PRODUK 9. Integrasi LST dalam produk dan layanan 22% 17% 33% 33% 17% 7% 23%
6) PORTFOLIO 10. penilaian dan mitigasi risiko LST pada level portfolio 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
11. Pengungkapan paparan/ eksposur risiko dan target LST 11% 11% 16% 13% 11% 11% 12%
49% 50% 31% 67% 63% 29% 47%
36% 8% 0% 17% 7% 0% 12%
3% 1% 1% 38% 12% 2% 7%
10% 0% 0% 11% 0% 0% 3%
31% 3% 10% 60% 29% 8% 21%
14% 0% 0% 33% 7% 5% 8%
7% 8% 4% 58% 11% 0% 11%
21% 0% 13% 33% 0% 10% 11%
33% 17% 17% 22% 29% 7% 22%
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
13% 11% 11% 11% 16% 11% 12%
44 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 2
DISKUSI: HASIL INTEGRASI LST
Diskusi di bawah ini melihat pada pengungkapan oleh bank terhadap 11 indikator di belakang enam pilar integrasi LST. Diskusi ini mengemukakan pengungkapan oleh bank dengan mengacu pada kerangka kerja peraturan LST yang berlaku.
Keberlanjutan perlu diakui sebagai salah satu faktor penting yang memengaruhi
enam yang menyebutkan peminjaman bertanggung jawab di dalam pernyataan
Kesenjangan ini dapat dijelaskan dengan fakta, walaupun pedoman tata
perbankan dan/atau para pembuat regulasi perlu turun tangan dengan panduan
kuncinya, hanya delapan yang mengungkapkan hubungan pemangku kepentingan pada
komunitas lokal memberi dampak bagi wilayah tempat layanan perbankan beroperasi
sebagai pemangku kepentingan kunci dan menetapkan bahwa hubungan dengan
menginterpretasikan hal ini sebagai kegiatan CSR atau tambahan pengeluaran
tersebut tentang bagaimana kegiatan yang mereka danai berdampak pada komunitas
Walaupun seluruh negara berkomitmen memitigasi perubahan iklim dan mencapai
Lebih jauh lagi, hanya satu bank mengungkapkan partisipasinya dalam inisiatif
TUJUAN
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 45
BAB 2
tentang risiko yang mereka anggap paling terkait dengan bisnis mereka, termasuk
kekurangan air dalam pendekatan manajemen risikonya dan satu bank Singapura
Peraturan keuangan berkelanjutan saat ini tidak menyaratkan bank untuk menetapkan
sehingga terdapat keterbatasan referensi terhadap standar yang dapat diterima
pembuat kebijakan keuangan atau asosiasi perbankan merekomendasikan bank untuk
KEBIJAKAN
PROSES
46 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 2
jelas apakah bank siap untuk keluar dari relasi bisnis dengan klien jika kinerja klien
dewan direksi dan manajemen senior dapat menjelaskan mengapa integrasi LST tidak
apakah pertanggung jawaban LST telah terdistribusi ke seluruh organisasi yang
manajemen senior, hanya dua bank mengungkapkan pengembangan kapasitas manajer
Di tiga negara, regulatori perbankan atau asosiasi perbankan telah berkomitmen
mereka mempunyai pelatihan tentang LST dan satu bank mengungkapkan mempunyai
SDM
PRODUK
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 47
BAB 2
PORTFOLIO
belum mengambil kesempatan untuk mengembangkan hubungan lebih dalam dengan
kegiatan merangkul klien
mereka; seperti adanya pandangan terbatas tentang risiko perubahan iklim di seluruh
seperti transportasi, real estate, dan agrikultur yang sangat rentan risiko perubahan
Hasil-hasil tersebut mengindikasikan adanya beberapa kemajuan
semakin mendemonstrasikan pemahamannya bahwa rekam jejak lingkungan
seimbang, ada peningkatan tekanan dari para pemangku kepentingan seperti masyarakat sipil dan investor yang meminta transparansi dan akuntabilitas
ASEAN juga ikut menyesuaikan dengan memberikan panduan untuk memacu
bank ASEAN perlu bertindak atas komitmennya untuk keberlanjutan dan
mengapresiasi pentingnya keberlanjutan perlu mengejar ketertinggalan
memastikan mereka mempunyai model bisnis yang layak yang berkontribusi
HANYA
12
BANK MENGUNGKAPKAN
BAHWA MEREKA MENGAKUI RISIKO
PERUBAHAN IKLIM DAN
9 MENGACU PADA SDG
48 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 1
BAB 3INDONESIA
© B
AG
US
MA
RTA
DA / W
WF-IN
DO
NE
SIA
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 49
BAB 3
PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANSebagai anggota G20, Indonesia telah mengumumkan komitmennya untuk mencapai target mengurangi emisi GRK sampai 26 persen pada tahun 2020 dan 29 persen pada tahun 2030 melalui upaya-upayanya sendiri dan 41 persen pada 2030 dengan bantuan internasional.61 Indonesia mendasarkan 60 persen pengurangan emisinya pada pertanian/ agrikultur, kehutanan dan tata guna lahan lainnya.62
dibangun di atas komitmen pemerintah dalam mencapai SDG untuk memastikan
63 INDC menjabarkan tindakan prioritas untuk mencapai
yang menetapkan target nasional untuk ketahanan air, pengurangan emisi
65
INDONESIAINDONESIA
50 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 3
MENDUKUNG KERANGKA KERJA REGULASI UNTUK PRAKTIK PERBANKAN BERKELANJUTANREGULASI PERBANKAN DAN PANDUAN ASOSIASI PERBANKAN
Mulai tahun 1998, Bank Indonesia mendorong bank-bank untuk menaruh perhatian lebih besar pada pentingnya menganalisa penilaian dampak lingkungan terhadap klien-klien besar atau berisiko tinggi.66
menyertakan “upaya yang dilakukan oleh debitur dalam kerangka kerja konservasi lingkungan hidup”
lingkungan hidup oleh Kementerian Lingkungan Hidup yang menilai perusahaan Pada
Hidup dan didukung oleh IFC dan Sustainable Banking Network meluncurkan Peta jalan ini memperkenalkan
yang kompetitif dan mempromosikan investasi ramah lingkungan di berbagai sektor
Prinsip-prinsip itu terdiri dari:
untuk menghindari dampak negatif terhadap kegiatan bisnis mereka;
keuangan untuk mereka yang mempunyai akses terbatas atau tanpa akses ke sektor keuangan;
keuangan berkelanjutan; dan
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 51
BAB 3
obligasi dan indeks ramah lingkungan dan diharapkan dapat meluncurkan kerangka
lainnya termasuk mengembangkan model pinjaman ramah lingkungan untuk seluruh
meningkatkan pemahaman institusi layanan keuangan terhadap energi bersih dan OJK juga
mengembangkan Panduan Pembiayaan Kelapa Sawit Berkelanjutan berkolaborasi dengan
Pada bulan
memandatkan institusi keuangan untuk mengembangkan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan jangka pendek dan menengah dengan target waktu yang mengikat antara
dalam laporan keberlanjutan tahunan yang diserahkan ke OJK beserta laporan tahunan
KERANGKA KERJA TATA KELOLA PERUSAHAAN, PERATURAN PENCATATAN SAHAM (LISTING) DAN PANDUAN LAPORAN KEBERLANJUTAN
Tata Kelola Perusahaan yang Baik, memberikan panduan bagi perusahaan berbasis Salah satu tujuannya untuk “menstimulasi kesadartahuan perusahaan
tentang tanggung jawab sosial khususnya bagi kepentingan lingkungan hidup dan
merekomendasikan perusahaan untuk turut serta dalam “perencanaan dan pelaksanaan
tanggung jawab sosial yang harus diperhatikan oleh dewan direksi dan kebijakan yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan berkenaan dengan masyarakat dan pengguna
Peta jalan menempatkan target untuk OJK agar mengeluarkan persyaratan dan
pelaporan wajib tentang keberlanjutan, regulasi pengelolaan risiko dan peningkatan
52 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 3
perusahaan yang terdaftar harus mengungkapkan bagaimana mereka melaksanakan komitmennya untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan
Tetapi hanya perusahaan yang beroperasi menggunakan sumber daya alam yang wajib
dapat memenuhi kewajiban tersebut akan dikenakan sanksi administratif termasuk
kewajiban semua perusahaan publik untuk melakukan dan mengungkapkan inisiatif
perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Peraturan OJK
Indeks terkait keberlanjutan ini diharapkan sebagai penyedia informasi tambahan bagi investor yang ingin berinvestasi di perusahaan yang terdaftar di bursa agar memiliki
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 53
BAB 3
ASPEK DAN INDIKATOR TATA KELOLA PERUSAHAAN
BCA MANDIRI BNI PANIN PERMATA BRI VICTORIA AVG
1) DEWAN DIREKSI 1. Independensi dan 75% 75% 50% 63% 38% 25% 50% 54%
2. Jelas dalam menyatakan
memonitoring implementasi strategi perusahaan
50% 100% 50% 100% 50% 100% 100% 79%
3. Penunjukkan dan seleksi, pelatihan dan pemilihan kembali
80% 20% 20% 60% 40% 20% 20% 37%
4. Remunerasi dan penilaian 75% 50% 50% 75% 25% 25% 50% 50%
2) PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
5. Hak-hak pemegang saham 80% 80% 60% 80% 60% 60% 100% 74%
6. Kebijakan tentang hubungan pemangku kepentingan dan daftar kelompok pemangku kepentingan yang terhubung
100% 100% 50% 100% 50% 0% 50% 64%
7. Mekanisme laporan dan komunikasi pemangku kepentingan
75% 75% 75% 100% 50% 75% 100% 79%
3) PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
8. Rilis laporan dan pengungkapan isu-isu LST 86% 86% 71% 71% 71% 71% 71% 76%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4) AUDIT DAN RISIKO
10. Fungsi audit umum dan audit tentang keberlanjutan 50% 50% 50% 50% 67% 33% 50% 50%
11. Kerangka kerja pengelolaan risiko dan risiko berkaitan dengan LST
75% 75% 50% 75% 75% 50% 50% 64%
HASIL PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TABEL 6 HASIL PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN INDONESIA
80%
54 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 3
Semua bank telah mengungkapkan peran dan kewajiban dewan direksi, dengan empat
hanya satu bank Indonesia menetapkan batas maksimum direktur independen dan
Satgas Tata Kelola Perusahaan OJK mengakui kesenjangan ini dalam Peta Jalan Tata dan merekomendasikan pembuat regulasi untuk
pemegang saham minoritas dan lima bank mengungkapkan kebijakan untuk
Indonesia telah mendemonstrasikan komunikasi yang kuat dengan pemegang sahamnya, di mana seluruh bank memperbolehkan pemegang saham mengutarakan
Tiga bank mengungkapkan ukuran untuk memahami pandangan dari berbagai
dapat mendorong bank
Transparansi adalah satu dari lima prinsip utama dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Indonesia, yang menekankan pada penyediaan material dan informasi relevan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan untuk pengambilan
mengungkapkan peminjaman bertanggung jawab dalam pernyataan kepemimpinannya
Seluruh bank telah mengakui dalam fungsi audit internal terpisah, risiko kunci dan bagaimana mereka menilai dan mengelola, serta kerangka kerja untuk mengevaluasi dan
DEWAN DIREKSI
PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU
KEPENTINGAN
PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
AUDIT DAN RISIKO
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 55
BAB 3
© JA
ME
S M
OR
GA
N / W
WF IN
TER
NATIO
NA
L
56 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 3
PILAR DAN INDIKATOR INTEGRASI LST BCA MANDIRI BNI PANIN PERMATA BRI VICTORIA AVG
1) TUJUAN 1. Relevansi keberlanjutan terhadap organisasi dan strategi untuk penanganan keberlanjutan
71% 100% 57% 71% 29% 14% 0% 49%
2. Partisipasi dalam inisiatif keuangan berkelanjutan berbasis komitmen (BEI, Equator Principles,, UNEPFI, etc.)
50% 1-00% 50% 50% 0% 0% 0% 36%
2) KEBIJAKAN 3. Pernyataan publik pada prinsip-prinsip dan risk appetite dan aspek-aspek LST
0% 0% 15% 8% 0% 0% 0% 3%
0% 33% 0% 33% 0% 0% 0% 10%
3) PROSES 5. Proses untuk menilai risiko LST dalam persetujuan klien dan transaksional
40% 60% 60% 60% 0% 0% 0% 31%
6. Prosedur untuk monitoring dan hubungan klien 25% 25% 25% 25% 0% 0% 0% 14%
4) SDMLST 25% 25% 0% 0% 0% 0% 0% 7%
8. Evaluasi kompetensi dan performa staf L&S 25% 25% 25% 75% 0% 0% 0% 21%
5) PRODUK 9. Integrasi LST dalam produk dan jasa 67% 67% 67% 33% 0% 0% 0% 33%
6) PORTFOLIO 10. Penilaian dan mitigasi risiko LST pada level portfolio
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
11. Pengungkapan risiko paparan dan target LST 11% 11% 11% 22% 11% 11% 11% 13%
HASIL PENGUNGKAPAN INTEGRASI LST TABEL 7 HASIL PENGUNGKAPAN INTEGRASI LST INDONESIA
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 57
BAB 3
Lima bank di Indoensia membuat referensi keberlanjutan dalam visi dan strategi
peta jalan OJK untuk memperbaiki transparansi dengan memberikan informasi
upaya pelibatan dengan OJK untuk memimpin transisi sektor keuangan menuju keberlanjutan yang lebih besar; namun demikian hanya satu bank mengungkapkan
penyelerasaan visi keberlanjutan mereka dengan SDG dan tiga bank mengakui risiko
yang menyatakan bahwa perusahaan harus mempertimbangkan risiko lingkungan Sejauh ini
hanya dua bank yang menyatakan berkomitmen untuk menghindari pembiayaan
Empat bank mengungkapkan penggunaan hasil peringkat kinerja pengelolaan lingkungan nasional seperti AMDAL dan PROPER dan komitmen tidak hanya bekerja
penilaian kapasitas, komitmen dan rekam jejak dan jika ada mekanisme eskalasi
dapat mencapai “penguatan pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan dalam aspek
bank harus mempertimbangkan pengembangan kerangka kerja pengelolaan risiko
TUJUAN
PROSES
KEBIJAKAN
58 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 3
SDM
Karena empat bank terbesar semuanya berpartisipasi dalam program OJK bersama
mengembangkan serangkaian produk atau jasa memfasilitasi energi terbarukan
memungkinkan para pemangku kepentingan untuk memahami sektor prioritas
karena bank tidak mengungkapkan kebijakan sektor mereka, maka tidak begitu
PRODUK
PORTFOLIO
BAB 4MALAYSIA
© PATR
ICK
FOTO
/ WW
F INTE
RN
ATION
AL
60 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 4
PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Malaysia telah mengadopsi strategi pertumbuhan ramah lingkungan dan meluncurkan inisiatif penting untuk menciptakan ekonomi stabil dan berdaya tahan. Pemerintah membidik negaranya sendiri menjadi negara
daya dan melibatkan masyarakat” di bawah Rencana Malaysia 11th (11MP) untuk 2016-2020.92
Malaysia telah berkomitmen mendukung dan mengimplementasikan SDG, Strategi pertumbuhan
bagaimana Malaysia mementingkan peran sumber daya alam dan lingkungan
pembentukan mekanisme keuangan berkelanjutan sebagai faktor pendukung di samping hal lain seperti menciptakan pasar ramah lingkungan dan memastikan
Hal ini terdiri dari pengurangan 35 persen tanpa syarat dan tambahan
MEB yang memastikan semua ukuran yang diajukan terdapat dalam MEB harus
MALAYSIA
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 61
BAB 4
MENDUKUNG KERANGKA KERJA REGULASI UNTUK PRAKTIK PERBANKAN BERKELANJUTANREGULASI PERBANKAN DAN PANDUAN ASOSIASI PERBANKAN S
Skema Pendanaan Teknologi Ramah Lingkungan (SPTRL) sebelumnya dibentuk oleh bank sentral, Bank Negara Malaysia (BNM) bekerjasama dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Energi, Teknologi Ramah Lingkungan dan Air yang telah diperpanjang sampai 2022 setelah pemerintah menyetujui alokasi RM5 miliar (US$1.16 miliar) untuk fase selanjutnya.98 Dana ini ditujukan untuk membantu perusahaan-perusahaan teknologi ramah lingkungan yang inovatif dan layak untuk memenuhi kriteria L&S yang ditetapkan untuk mengakses pembiayaan.99 Sampai Agustus 2016, sebanyak 26 institusi keuangan telah berpartisipasi dalam skema ini100 yang mengurangi risiko yang harus mereka tanggung melalui jaminan pemerintah mencakup 60 persen jumlah pinjaman.101 Sampai dengan bulan Maret 2017, hampir RM3 miliar telah dihibahkan untuk proyek-proyek SPTRL.102
prioritas diikuti dengan pemasukan jumlah pinjaman yang disetujui dan ditolak per
Lebih jauh lagi, Komisi Keamanan Malaysia meluncurkan kerangka kerja Sukuk
sebagai respon dari tumbuhnya kekhawatiran tentang dampak lingkungan dan Kerangka kerja ini memberikan panduan bagi perseroan
Perseroan terbuka perlu
yang relevan dengan standar lingkungan, sosial dan tata kelola atau standar praktik
Saat ini tidak ada regulasi atau mandat pada keuangan berkelanjutan atau ramah
sebagai intepretasi dari “bertanggung jawab”, terbatas pada mencegah peminjaman yang berlebihan daripada
peraturan berbasis hukum Syariah untuk mengatur keuangan Islam yang mempunyai
keuangan Islam tidak setara untuk integrasi LST, yang mempunyai ruang lingkup lebih
62 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 4
KERANGKA KERJA TATA KELOLA PERUSAHAAN, PERATURAN PENCATATAN SAHAM DAN PANDUAN PELAPORAN KEBERLANJUTAN
menekankan internalisasi budaya tata kelola perusahaan yang baik di antara Memandang perlunya mengurangi masalah
Selain itu, Pedoman ini memperluas tanggung jawab dewan direksi dengan
perusahaan terbuka wajib mengungkapkan pernyataan naratif kepada manajemen tentang
Amandemen Keberlanjutan
mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam organisasi mereka, Bursa Malaysia dan Perangkat
Kepatuhan dilakukan secara sukarela walaupun
Secara khusus, mereka diingatkan
isu ekonomi, lingkungan dan sosial seperti dampak jangka panjang misalnya
merujuk institusi keuangan kepada GRI Sector Disclosures: Financial services untuk melihat panduan pertanggung jawaban produk dan jasa, menekankan
memperlancar transisi perusahaan terbuka yang terdaftar pada bursa mengadopsi kerangka kerja keberlanjutan baru, Bursa Malaysia menawarkan pelatihan terkait
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 63
BAB 4
TATA KELOLAH PERUSAHAAN ASPECTS AND INDIKATOR
AMBANK CIMBHONG LEONG
MAYBANKPUBLIC BANK
RHB AVG
1) DEWAN DIREKSI 1. Independensi dan 63% 88% 63% 88% 50% 63% 69%
2. Jelas menyatakan
memonitoring implementasi strategi perusahaan
100% 100% 50% 100% 50% 50% 75%
3. Penunjukkan dan seleksi, pelatihan dan pemilihan kembali
80% 80% 60% 80% 80% 40% 70%
4. Remunerasi dan penilaian 75% 75% 50% 75% 75% 50% 67%
2) PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
5. Hak-hak pemegang saham 60% 100% 60% 100% 80% 100% 80%
6. Kebijakan tentang hubungan pemangku kepentingan dan daftar kelompok pemangku kepentingan yang terhubung
100% 100% 0% 100% 50% 100% 75%
7. Mekanisme laporan dan komunikasi pemangku kepentingan
75% 75% 50% 75% 75% 75% 71%
3) PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
8. Rilis laporan dan pengungkapan isu-isu LST 57% 71% 43% 71% 71% 71% 64%
100% 100% 75% 100% 100% 100% 96%
4) AUDIT DAN RISIKO 10. Fungsi audit umum dan audit tentang keberlanjutan 50% 50% 50% 83% 50% 50% 56%
11. Kerangka kerja pengelolaan risiko dan risiko berkaitan dengan LST
50% 50% 50% 100% 50% 50% 58%
HASIL PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAANTABEL 8 HASIL PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN MALAYSIA
64 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 4
Seluruh enam bank Malaysia mengungkapkan keberagaman gender dan/atau etnis serta pemberian pelatihan untuk anggota dewan direksi, tiga bank mengungkapkan
Namun, Pedoman merekomendasikan tinjauan dan pengawasan dewan direksi
Hal ini menegaskan bahwa Pedoman mempunyai aspek dewan direksi dan
dengan Pedoman yang mendorong dewan direksi untuk mengambil tindakan dalam memfasilitasi partisipasi pemegang saham yang lebih besar selama pertemuan dan
Empat bank mengungkapkan daftar pemangku kepentingan yang dilibatkan dan lima bank mengungkap kebijakan pelibatan pemangku kepentingan dan mengukur
komunikasi yang diinginkan dengan para pihak untuk memfasilitasi pemahaman tujuan dan ekspektasi satu sama lain, termasuk “kebijakan pada tata kelola, pertanggung jawaban lingkungan dan sosial”
kepemilikan disebutkan dalam MCCG tetapi transaksi pihak terkait dan transaksi
seluruh enam bank membuat pengungkapan tentang struktur kepemilikan tetapi hanya dua bank yang mengungkapkan transaksi pihak terkait dan transaksi orang
jawab dalam pernyataan kepemimpinan walaupun seluruh bank mempublikasikan
memasukkan rekomendasi untuk mempertimbangkan pertanggung jawaban produk
pengungkapan terkait audit dan risiko tata kelola tradisional perusahaan seperti bagaimana mayoritas direktur komite audit independen mereka dan mempunyai
DEWAN DIREKSI
PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU
KEPENTINGAN
PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
AUDIT DAN RISIKO
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 65
BAB 4
PILAR DAN INDIKATOR INTEGRASI LST AMBANK CIMBHONG LEONG
MAYBANKPUBLIC BANK
RHB AVG
1) TUJUAN 1. Relevansi keberlanjutan terhadap organisasi dan strategi untuk penanganan keberlanjutan
71% 57% 0% 100% 29% 43% 68%
2. Partisipasi dalam inisiatif keuangan berkelanjutan berbasis komitmen (BEI, Equator Principles, UNEPFI, etc.)
0% 0% 0% 50% 0% 0% 100%
2) KEBIJAKAN 3. Pernyataan publik pada prinsip-prinsip dan risk appetite dan aspek-aspek LST
0% 0% 0% 8% 0% 0% 51%
0% 0% 0% 0% 0% 0% 64%
3) PROSES 5. Proses untuk menilai risiko LST dalam persetujuan klien dan transaksional
0% 0% 0% 20% 0% 0% 63%
6. Prosedur untuk monitoring dan hubungan klien 0% 0% 0% 0% 0% 0% 93%
4) SDMLST 0% 0% 0% 25% 0% 25% 86%
8. Evaluasi kompetensi dan kinerjs staf L&S 0% 0% 0% 0% 0% 0% 76%
5) PRODUK 9. Integrasi LST dalam produk dan jasa 0% 33% 0% 33% 0% 33% 100%
6) PORTFOLIO 10. penilaian dan mitigasi risiko LST pada level portfolio
0% 0% 0% 0% 0% 0% 57%
11. Pengungkapan pemaparan risiko dan target LST
11% 11% 11% 11% 11% 11% 71%
HASIL PENGUNGKAPAN INTEGRASI LSTTABEL 9 HASIL PENGUNGKAPAN INTEGRASI LST MALAYSIA
66 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 4
Lima bank telah memasukkan rujukan jelas tentang keberlanjutan di dalam strategi
perusahaan “menyaratkan menyeimbangkan kebutuhan pemangku kepentingan
sebagai pemangku kepentingan walaupun hanya satu bank melibatkan pemangku kepentingan untuk memahami dampak terhadap mereka dari kegiatan yang bank
bank dapat merujuk kepada Perangkat Laporan Keberlanjutan Bursa Malaysia yang menawarkan panduan komprehensif tentang penilaian material dan contoh risiko
satu bank menyebutkan bahwa mereka mempunyai kebijakan pemberian pinjaman
bahwa rencana strategis menciptakan dukungan perusahaan bernilai jangka panjang
Tidak ada bank yang mengungkapkan informasi tentang keberadaan spesialis LST,
keterlibatannya dalam peluncuran obligasi Sukuk SRI sejalan dengan kerangka kerja
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSES
SDM
PRODUK
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 67
BAB 4
PORTFOLIO demikian, mereka tidak menyediakan pengungkapan yang lebih rinci terhadap
© R
.NA
GY / W
WF IN
TER
NATIO
NA
L
BAB 5FILIPINA
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 69
BAB 5
PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN INDC 2015 Filipina merangkum komitmen negara untuk memakai sumber-sumber energi bersih untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Menurut janji yang disertakan, negara berharap mengurangi emisi GRK sampai 70 persen pada 2030 dibandingkan dengan skenario business-as-usual.124
pengembangan dan transfer teknologi, dan pengembangan kapasitas, yang akan
yang lebih jauh bagi jalur pembangunan negara sebagaimana direncanakan untuk memformulasikan peta jalan pembangunan berkelanjutan yang mengefektifkan
Peta Jalan tersebut diharapkan dapat
seperti tekanan terhadap pangan dan air, degradasi ekosistem dan lingkungan, ketergantungan bahan bakar fosil dan kurangnya pengembangan kapasitas sebagai
Menurut PNCCAP, pendanaan publik akan memfokuskan diri pada upaya adaptasi mengurangi kerentanan masyarakat
PHILIPPINESPHILIPPINESNEPHILIPPI
70 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 5
MENDUKUNG KERANGKA KERJA REGULASI UNTUK PRAKTIK PERBANKAN BERKELANJUTANPERATURAN PERBANKAN DAN PANDUAN ASOSIASI PERBANKAN
Saat ini, pembuat regulasi perbankan Filipina tidak menyediakan kerangka kerja
kapasitas, evaluasi teknis dan pengembangan produk untuk membantu mereka SEF dialokasikan
dan diimplementasikan oleh IFC bekerjasama dengan
Program ini telah mengkatalisasi investasi
KERANGKA KERJA TATA KELOLA PERUSAHAAN, PERATURAN PENCATATAN SAHAM DAN PANDUAN LAPORAN KEBERLANJUTAN
Philippines dan IFC, Pedoman baru memasukkan daftar rekomendasi tentang Berdasarkan
Pedoman tersebut, dewan direksi bertanggung jawab membentuk sebuah kebijakan
jauh lagi, untuk memastikan transparansi dan tata kelola yang layak, perusahaan
keberlanjutan dan tanggung jawab sosial dalam semua kesepakatan perusahaan dengan masyarakat untuk mendorong pembangunan yang komprehensif dan
Walaupun demikian, dalam mengakui
untuk memasukkan produksi dan pengungkapan laporan keberlanjutan berdasarkan
pada bursa didorong memperbaiki upaya pelaporan keberlanjutan mereka untuk
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 71
BAB 5
perusahaan harus bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional mereka melalui Perusahaan didorong berkontribusi
secara sukarela untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan bekerja bersama
72 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 5
ASPEK DAN INDIKATOR TATA KELOLA PERUSAHAAN BDO BPI CBC METROBANK PNB SBC AVG
1) DEWAN DIREKSI 1. Independensi dan 63% 50% 63% 38% 75% 75% 60%
2. Jelas menyatakan
memonitoring implementasi strategi perusahaan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3. Penunjukkan dan seleksi, pelatihan dan pemilihan kembali
60% 40% 60% 60% 80% 60% 60%
4. Remunerasi dan penilaian25% 50% 50% 50% 75% 50% 50%
2) PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
5. Hak-hak pemegang saham80% 80% 60% 60% 60% 60% 67%
6. Kebijakan tentang hubungan pemangku kepentingan dan daftar kelompok pemangku kepentingan yang terhubung
100% 100% 50% 100% 100% 100% 92%
7. Mekanisme laporan dan komunikasi pemangku kepentingan
75% 100% 75% 50% 100% 100% 83%
3) PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
8. Rilis laporan dan pengungkapan tentang isu-isu LST
71% 86% 71% 71% 57% 71% 71%
100% 100% 100% 50% 75% 100% 88%
4) AUDIT DAN RISIKO 10. Fungsi audit umum dan audit tentang keberlanjutan 50% 67% 50% 33% 50% 50% 50%
11. Kerangka kerja pengelolaan risiko dan risiko berkaitan dengan LST
50% 75% 50% 25% 50% 50% 50%
HASIL PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAANTABEL 10 HASIL PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN FILIPINA
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 73
BAB 5
indikator tanggung jawab dewan direksi, menyatakan dengan jelas peran dewan direksi, tanggung jawab dan pengawasan implementasi strategi, visi dan misi
yang dibuat oleh SEC, mempromosikan perlunya penegasan peran dan pertanggung jawaban Dewan Direksi untuk
seluruh bank yang disurvey, mayoritas direktur pada Dewan Direksi tidak independen, walaupun faktanya Pedoman Tata Kelola Perusahaan di Filipina
Bank menyediakan pengungkapan tingkat tinggi tentang pelibatan pemangku
Di wilayah ini, Cetak Biru juga memainkan peranan penting dalam mendorong bank melampaui kepentingan pemegang saham untuk melibatkan pemangku kepentingan lainnya, yang termasuk implementasi berbagai mekanisme pelibatan dalam
Tidak ada bank menyebutkan peminjaman bertanggung jawab dalam pernyataan
dengan mengadopsi pendekatan CSR daripada integrasi LST, membuat peminjaman Namun, Pedoman yang telah direvisi, dan
berlaku pada tahun ini, mendorong perusahaan untuk mengintegrasikan keberlanjutan
Filipina telah merespons panggilan Cetak Biru untuk mengungkap struktur perusahaan
Hanya satu bank membuat pengungkapan mengenai audit eksternal pada laporan keberlanjutan dan risiko berkaitan dengan LST, yang dapat ditautkan pada
Cetak Biru menyebarkan pembangunan komprehensif dan berimbang untuk
terkait keberlanjutan
DEWAN DIREKSI
PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU
KEPENTINGAN
PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
AUDIT DAN RISIKO
74 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 5
PILAR DAN INDIKATOR INTEGRASI LST BDO BPI CBC METROBANK PNB SBC AVG
1) TUJUAN 1. Relevansi keberlanjutan terhadap organisasi dan strategi untuk penanganan keberlanjutan
43% 57% 43% 0% 0% 43% 68%
2. Partisipasi dalam inisiatif keuangan berkelanjutan berbasis komitmen (BEI, Equator Principles, UNEPFI, etc.)
0% 0% 0% 0% 0% 0% 100%
2) KEBIJAKAN 3. Pernyataan publik pada prinsip-prinsip dan risk appetite dan aspek-aspek LST
8% 0% 0% 0% 0% 0% 51%
0% 0% 0% 0% 0% 0% 64%
3) PROSES 5. Proses untuk menilai risiko LST dalam persetujuan klien dan transaksional
60% 0% 0% 0% 0% 0% 63%
6. Prosedur untuk monitoring dan hubungan klien 0% 0% 0% 0% 0% 0% 93%
4) SDMLST 25% 0% 0% 0% 0% 0% 86%
8. Evaluasi kompetensi dan kinerja staf L&S 25% 25% 25% 0% 0% 0% 76%
5) PRODUK 9. Integrasi LST dalam produk dan jasa 33% 33% 33% 0% 0% 0% 100%
6) PORTFOLIO 10. Penilaian dan mitigasi risiko LST pada level portfolio
0% 0% 0% 0% 0% 0% 57%
11. Pengungkapan pemaparan risiko dan target LST
11% 11% 11% 11% 11% 11% 71%
HASIL PENGUNGKAPAN INTEGRASI LST TABEL 11 HASIL PENGUNGKAPAN INTEGRASI LST FILIPINA
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 75
BAB 5
Empat bank memasukkan referensi keberlanjutan dalam pernyataan visi
bisnis dan pemangku kepentingan, sementara empat bank mendata komunitas
Sepertinya, bank harus menciptakan dan mengungkapkan kerangka kerja kebijakan untuk memastikan bahwa mereka mempunyai posisi yang jelas tentang
keberadaan pengawasan manajemen senior terhadap pembangunan dan
mengungkapkan keberadaan tim khusus LST atau tanggung jawab departemen
TUJUAN
PROSES
KEBIJAKAN
SDM
76 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 5
produk meliputi ruang lingkup lingkungan yang lebih besar di luar energi
Namun demikian, mereka tidak menyediakan pengungkapan yang lebih rinci
portofolio energi, intensitas karbon atau persentase portfolio yang sejalan
PRODUK
PORTFOLIO
BAB 6SINGAPURA
© W
ISN
U H
.YU
DH
AN
TO / W
WF-S
ING
AP
OR
E
78 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 6
SINGAPURASINGAPURASS
PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANSingapura telah berjanji untuk mengurangi intensitas emisi sebanyak 36 persen dari tingkat emisi tahun 2005 pada tahun 2030.141 Sebuah Rencana Aksi Iklim telah dipublikasikan pada tahun 2016 oleh Sekretariat Nasional Perubahan Iklim (NCCS), yang menunjukkan cara Singapura
energi.142
Beberapa strategi kunci termasuk mengembangkan teknologi rendah karbon dan
dalam anggaran Singapura, Kementerian Keuangan Singapura memperkenalkan dua pengukuran untuk mencapai tujuan penurunan emisi sekaligus melindungi sumber
Pertama, menaikkan harga air untuk meningkatkan konservasi air dan memperkuat ketahanan air, dan yang kedua dengan mengenakan pajak karbon mulai
Pihak kementerian tidak memasukkan perlindungan hutan dan pencegahan kebakaran lahan gambut sebagai kunci rencana
yang dikembangkan oleh MEWR dan Kementerian Pembangunan Nasional Singapura yang menggambarkan rencana dan visi pemerintah menciptakan kota yang lebih layak huni dan
Mengembangkan ekonomi hijau yang maju merupakan salah satu aspirasi
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 79
BAB 6
MENDUKUNG KERANGKA KERJA REGULASI UNTUK PRAKTIK PERBANKAN BERKELANJUTANPANDUAN UNTUK ASOSIASI PERBANKAN DAN REGULASI PERBANKAN
Asosiasi Bank-Bank di Singapura (ABS) memahami bahwa sektor perbankan di Singapura dapat berkontribusi untuk pembangunan berkelanjutan dengan cara memasukkan pembiayaan yang bertanggung jawab ke dalam strategi intinya.148
standar minimum pembiayaan bertanggung jawab diadopsi oleh seluruh institusi, ABS meluncurkan Panduan untuk Pembiayaan yang Bertanggung Jawab dalam konsultasi
Panduan itu menyatakan, “para pemilik modal memiliki peran penting dalam membentuk dan mengarahkan aksi yang bertanggung jawab dari staf dan klien mereka.”
Panduan tersebut menyebutkan tiga prinsip dalam model bisnis pembiayaan bertanggung jawab dari bank:
pembiayaan yang bertanggung jawab;
mengungkapkan kerangka kerja kebijakan dan komitmen manajemen senior mereka
berisiko tinggi yang sebaiknya dipertimbangkan oleh bank saat mengembangkan
baru di lahan gambut, manajemen praktik terbaik perkebunan/ hutan tanaman dalam lahan gambut yang sudah ada sekaligus bekerja sama dengan komunitas lokal dalam
80 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 6
MAS akan melakukan
Kerangka kerja regulasi perbankan berkelanjutan merupakan komitmen sukarela tanpa Tidak ada penilaian kerangka kerja
atau indikator yang ditetapkan untuk memonitor kinerja inistitusi keuangan dalam
panduan tersebut dengan cara mengalokasikan sumber daya untuk membangun kapasitas dan pengembangan keterampilan lewat kerja sama dengan pemangku
PANDUAN KERANGKA KERJA TATA KELOLA PERUSAHAAN, ATURAN LISTING (PENCATATAN SAHAM) DAN LAPORAN KEBERLANJUTAN
Di Singapura, perusahaan yang tercatat di bursa efek harus mengungkapkan praktik tata kelola perusahaan dengan merujuk kepada Code of Tata kelolah perusahaan
di bawah pengawasan
dewan direksi untuk mempertimbangkan isu keberlanjutan seperti lingkungan dan
Meskipun saat itu praktik pelaporan keberlanjutan masih merupakan komitmen sukarela, Panduan ini bertujuan meningkatkan kesadartahuan
yang tercatat di bursa efek, SGX mengumumkan peluncuran SGX Sustainability Dalam kemitraan dengan
Sustainalytics untuk memproduksi indeks tersebut, SGX bertujuan memperbaiki tingkat pengungkapan keberlanjutan, sekaligus menyediakan panduan bagi investor
Tidak ada satu pun bank Singapura yang masuk dalam indeks Lingkungan, Sosial, dan
Secara bersamaan, Bursa Efek Singapura juga meluncurkan pengantar pelaporan
Aturan pencatatan saham yang telah direvisi tidak hanya menyaratkan penerbit saham untuk merilis laporan keberlanjutan dalam lima
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 81
BAB 6
Secara khusus, untuk mendorong implementasi Panduan, laporan keberlanjutan
menuju pengintegrasian target kuantitatif dan kualitatif untuk setiap faktor material
yang patut dicatat lainnya adalah persyaratan untuk pelibatan para pemangku
mempertimbangkan pandangan seluruh pemangku kepentingan termasuk komunitas
82 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 6
INDIKATOR DAN ASPEK TATA KELOLA PERUSAHAAN DBS OCBC UOB AVG
1) DEWAN DIREKSIdireksi 88% 88% 63% 79%
2. Menyatakan dengan jelas peran
implementasi strategi perusahaan100% 100% 100% 100%
3. Perjanjian dan seleksi, pelatihan, dan pemilihan kembali 80% 80% 80% 80%
4. Remunerasi dan penilaian 75% 75% 50% 67%
2) PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
5. Hak-hak pemegang saham100% 100% 100% 100%
6. Kebijakan pelibatan pemangku kepentingan dan daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan
100% 0% 100% 67%
7. Mekanisme pelaporan dan komunikasi dengan pemangku kepentingan
75% 50% 75% 67%
3) PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
8. Rilis laporan dan pengungkapan isu-isu LST 100% 71% 86% 86%
100% 100% 100% 100%
4) AUDIT DAN RISIKO 10. Fungsi audit umum dan audit tentang keberlanjutan 50% 50% 50% 50%
11.Kerangka kerja manajemen risiko dan risiko terkait LST 100% 75% 100% 92%
HASIL PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAANTABEL 12 HASIL PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN SINGAPURA
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 83
BAB 6
Dari tiga bank yang ditinjau, hanya satu yang mengungkapkan batasan jumlah
Terlepas dari penjelasan tentang besarnya kebutuhan untuk direktur independen di dewan direksi, dan permintaan jumlah setidaknya memenuhi sepertiga dari dewan direksi, Panduan hanya merekomendasikan pada perusahaan agar menetapkan sendiri batas jumlah dewan direksi yang bisa merangkap sebagai
mencegah penyalahgunaan hak, Panduan tidak menyebutkan kemungkinan akibat
di Singapura mengungkapkan pelaporan yang detil dan mekanisme solusi yang
lagi, soal pelibatan pemangku kepentingan, salah satu bank tidak mengungkapkan
Ketiga bank mengungkapkan informasi perusahaan penting, baik dalam situs
tambahan, dua dari tiga pernyataan kepemimpinan bank menyebutkan tentang peminjaman dana yang bertanggung jawab, dan seluruh situs web bank memililki
Semua bank telah mengungkapkan ukuran auditing untuk tata kelola perusahaan,
Hal ini bisa jadi hasil dari terbatasnya regulasi yang mengatur keberlanjutan di dalam Pedoman, yang mensyaratkan hanya dewan direksi yang
Menuju penerapan Panduan Pelaporan Berkelanjutan SGX bersamaan dengan peninjauan kembali Pedoman yang bertujuan meningkatkan kualitas pengungkapan tata kelola perusahaan,di Singapura akan memperbaiki seluruh aspek secara bersamaan, khususnya
DEWAN DIREKSI
PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU
KEPENTINGAN
PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
AUDIT DAN RISIKO
84 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 6
© R
AC
HE
L CH
EW
/ WW
F INTE
RN
ATION
AL
mengelola risiko ini
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 85
BAB 6
PILAR-PILAR DAN INDIKATOR-INDIKATOR INTEGRASI LST DBS OCBC UOB AVG
1) TUJUAN 1. Relevansi keberlanjutan terhadap organisasi dan strategi perusahaan untuk berfokus pada keberlanjutan
100% 29% 71% 67%
2. Partisipasi dalam inisiatif keuangan berbasis komitmen berkelanjutan (BEI, Equator Principles, UNEPFI, dan lainnya)
50% 0% 0% 17%
2) KEBIJAKAN 3. PPernyataan publik tentang prinsip dan selera risiko (risk appetite) dan aspek-aspek LST
31% 38% 46% 38%
33% 0% 0% 11%
3) PROSES 5. Proses untuk penilaian risiko LST atas klien dan persetujuan transaksi 80% 80% 20% 60%
pelibatan klien 50% 50% 0% 33%
4) SDM75% 50% 50% 58%
8. Evaluasi kompetensi dan kinerja staf L&S 25% 25% 50% 33%
5) PRODUK 9. Integrasi LST pada produk dan jasa 33% 0% 33% 22%
6) PORTFOLIO 10. Penilaian risiko LST dan mitigasi pada level portfolio 0% 0% 0% 0%
11. Pengungkapan risiko paparan/ eksposur dan target-target LST 11% 11% 11% 11%
HASIL PENGUNGKAPAN INTEGRASI LST TABEL 13 HASIL PENGUNGKAPAN INTEGRASI LST SINGAPURA
100% 100% 100% 100%
80% 80% 80% 80%
75% 75% 50% 67%
100% 100% 100% 100%
100% 0% 100% 67%
75% 50% 75% 67%
100% 71% 86% 86%
100% 100% 100% 100%
50% 50% 50% 50%
100% 75% 100% 92%
86 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 6
Semua bank Singapura mengungkapkan upaya untuk mengintegrasikan konsep keberlanjutan dalam strategi bisnis inti mereka dan memisahkan dengan jelas antara
mengungkapkan materi isu LST, namun hanya satu bank yang menyatakan perubahan
yang telah mengungkapkan komitmen untuk berkontribusi pada Tujuan Pembangunan
dua bank yang memasukkan komunitas lokal ke dalam daftar pemangku kepentingan kunci dan mengungkapkan pelibatan pemangku kepentingan kunci agar mereka
Tidak ada bank yang mengungkapkan partisipasi dalam inisiatif keuangan berbasis komitmen berkelanjutan, kecuali satu bank yang menyatakan perannya dalam bekerjasama dengan
Semua bank telah memiliki daftar khusus larangan, dengan satu bank memasukkan
itu mencerminkan penegasan tentang air sebagai salah satu faktor materi potensial LST
Bagaimanapun, tidak satu pun bank yang mengungkapkan persyaratan untuk semua
sektor kebijakan, dengan pengecualian dari salah satu bank yang mengungkap hanya soal
kerja persetujuan kredit untuk mengevaluasi klien dan transaksi, hanya dua bank yang mengelaborasi hingga mekanisme eskalasi dan bagaimana hasil penilaian memengaruhi
kliennya, sedangkan bank lain mengungkapkan penunjukan rating risiko LST pada
informasi yang cukup untuk klien berisiko sedang dan tinggi untuk mematuhi tahapan LST yang telah disepakati sebagai bagian dari persetujuan pinjaman sebagaimana halnya
TUJUAN
PROSES
KEBIJAKAN
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 87
BAB 6
Seluruh laporan mengindikasikan bahwa semua manajemen senior bank bertanggung
risiko iklim sebagai bagian dari materi risiko LST, yang menjadi tanggung jawab dewan
KPI terkait isu keberlanjutan, walaupun itu merupakan persyaratan dari Panduan Berkelanjutan Bursa Efek Singapura untuk menghubungkan target LST dengan insentif
Bank lainnya menawarkan produk investasi berdampak dan bertanggung jawab secara sosial yang bertujuan memperbaiki standar hidup komunitas di Asia Tenggara dan
Semua bank mengungkapkan paparan/ eksposur pinjaman mereka berdasarkan
portfolio energi, intensitas karbon atau persentase portfolio yang berkaitan dengan
staf, namun masih ada ruang untuk memperbaiki pengungkapan mereka terhadap
PRODUK
PORTFOLIO
SDM
BAB 7THAILAND
© P
IXA / W
WF IN
TER
NATIO
NA
L
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 89
BAB 7
PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTANUntuk memfasilitasi pencapaian komitmen Tujuan Pembangunan
Ekonomi untuk Kemitraan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” (SEP for SDGs Partnership) sebagai panduan proses-proses pengambilan keputusan.169
pengambilan keputusan inklusif, berbiaya efektif, dan ramah lingkungan.170 Pembiayaan ramah lingkungan juga disebutkan sebagai sarana untuk mendukung SEP dan SDG melalui syarat pinjaman ramah lingkungan untuk entitas yang terlibat dalam proyek hijau seperti energi terbarukan.
Kontribusi Thailand untuk mengurangi gas rumah kaca dapat meningkat
THAILANDTHAILAND
90 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 7
Visi rencana jangka panjang ini adalah sebuah ekonomi dan masyarakat ramah lingkungan yang lahir dengan meningkatkan aktivitas ekonomi hijau dan mengurangi risiko bencana alam terkait dengan perubahan
“pertumbuhan ekonomi hijau untuk pembangunan berkelanjutan, lewat keseimbangan konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan, membangun ketahanan air, memperbaiki kualitas lingkungan sekaligus meningkatkan kapasitas
Dalam rencana ini, NESDB menekankan pada
mitigasi perubahan iklim, seperti mengembangkan kredit karbon, pasar karbon dan
MENDUKUNG KERANGKA KERJA REGULASI YANG BERPENGARUH PADA PERBANKAN BERKELANJUTANPANDUAN REGULASI DAN ASOSIASI PERBANKAN
Perlu diketahui bahwa Asosiasi Bankir Thai (TBA) membangun hubungan antara rencana lima tahunan mereka dan Rencana Pembangunan Nasional ke-12, dan menggarisbawahi peran integral sektor perbankan dalam membantu capaian yang ada di rencana pemerintah.175 Misalnya, TBA berusaha menciptakan sistem keuangan yang lebih inklusif untuk mendukung ekonomi riil dengan memisahkan prioritas untuk meningkatkan akses kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan tujuan menyediakan pinjaman bank hingga 70-80 persen UKM.176
tujuan dan arah strategis pembangunan sektor keuangan melalui implementasi Fase ketiga akan dieksekusi mulai tahun
Mempromosikan akses keuangan untuk mendorong pertumbuhan inklusif juga merupakan salah satu inisiatif
BoT telah dikenal atas perannya dalam mendorong perumbuhan berkelanjutan Thailand, dan secara aktif mendukung tujuan kehidupan berkelanjutan,
Meski demikian, hal itu tidak
komersial tidak wajib mengintegrasikan kriteria LST saat memberikan pinjaman atau memperkenalkan produk keuangan baru, selain dari menyaratkan kliennya untuk
dan pemangku kepentingan lainnya dalam topik keuangan berkelanjutan untuk
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 91
BAB 7
PANDUAN KERANGKA KERJA TATA KELOLA PERUSAHAAN, ATURAN PENCATATAN SAHAM DAN PELAPORAN KEBERLANJUTAN
Di Thailand, perusahaan yang tercatat di bursa efek disyaratkan untuk mengungkapkan kebijakan tata kelola perusahaan dalam basis “terapkan atau
mempertimbangkan isu sosial dan lingkungan dari dua sisi, baik dari operasi langsung
Lebih jauh lagi, mereka merekomendasikan bahwa dewan direksi sebaiknya mendorong perusahaan menyusun laporan keberlanjutan terpisah, atau setidaknya
Pada tahun
syarat dasar “terapkan atau jelaskan” untuk mendorong dewan direksi menjadi “penerapan Pedoman Tata Kelola secara komprehensif dalam bisnis perusahaan untuk
tercatat di bursa untuk mengungkapkan praktik CSR dan LST terkait pemangku kepentingan, ekonomi, lingkungan dan masyarakat dalam laporan tahunan mereka
Bursa Efek Thailand menggarisbawahi pentingnya pendekatan
menyediakan panduan lebih jauh dalam pelaporan LST, Bursa Efek Singapura telah
secara rutin mengadakan pelatihan tentang tanggung jawab sosial perusahaan dan Panduan
dan GRI; yang bagaimanapun, hanya tersedia dalam bahasa Thailand, dan tidak bisa
Lebih jauh lagi, sebagai bursa efek pertama di ASEAN yang bergabung dengan inisiatif
merilis Investasi Keberlanjutan Thailand, yang berisi daftar perusahan Thailand
Evaluasi kinerja LST telah dilakukan sesuai dengan panduan Index Dow Jones dan ditinjau
92 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 7
INDIKATOR DAN ASPEK-ASPEK TATA KELOLABANGKOK
BANKKBANK KRUNGSRI KBT SCB TBANK TMB AVG
1) DEWAN DIREKSI 1. Independensi dan 63% 75% 50% 75% 100% 50% 63% 68%
2. Menyatakan secara
direksi dan monitoring implementasi strategi perusahaan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
3. Perjanjian dan seleksi, pelatihan, dan pemilihan ulang
60% 60% 40% 60% 60% 40% 40% 51%
4. Remunerasi dan penilaian 50% 75% 50% 75% 75% 75% 50% 64%
2) PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
5. Hak-hak pemegang saham 40% 60% 80% 80% 60% 60% 60% 63%
6. Kebijakan atas pelibatan pemegang saham dan daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan
100% 100% 100% 100% 100% 50% 100% 93%
7. Mekanisme komunikasi dan pelaporan pemangku kepentingan
100% 100% 100% 75% 100% 25% 100% 86%
3) PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
8. Rilis laporan dan pengungkapan atas isu-isu LST
71% 71% 86% 71% 86% 71% 71% 76%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
4) AUDIT DAN RISIKO
10. Fungsi general audit dan audit atas keberlanjutan
50% 67% 67% 50% 67% 50% 50% 57%
11. Kerangka kerja manajemen risiko dan risiko terkait LST
75% 100% 75% 50% 100% 50% 50% 71%
HASIL PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAANTABEL 14 HASIL PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN THAILAND
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 93
BAB 7
bank yang menunjuk direktur mereka untuk dipilih ulang setidaknya sekali dalam
Hal ini terlepas dari Panduan yang merekomendasikan bahwa direktur utama
menyarankan jika direktur utama bukan seorang direktur independen, lebih dari
Misalnya, mekanisme pelaporan
bahwa hanya satu bank yang mengungkapkan kebijakan untuk menyediakan
pasar pada pemegang sahamnya, meskipun praktik tersebut sudah disyaratkan
Tidak satu pun bank yang mengungkapkan jumlah hari yang dibutuhkan untuk
Penegasan atas pelaporan keberlanjutan yang dihasilkan di empat bank Thailand
sebaiknya dipahami bahwa Thailand tidak memiliki nilai yang sama baiknya
DEWAN DIREKSI
PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU
KEPENTINGAN
PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
AUDIT DAN RISIKO
94 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 7
© A
DA
M O
SW
ELL / W
WF IN
TER
NATIO
NA
L
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 95
BAB 7
INDIKATOR DAN PILAR INTEGRASI LSTBANGKOK
BANKKBANK KRUNGSRI KBT SCB TBANK TMB AVG
1) TUJUAN 1.Relevansi keberlanjutan terhadap organisasi dan strateginya untuk mendukung keberlanjutan
71% 86% 100% 43% 100% 14% 29% 63%
2. Partisipasi dalam inisiatif keuangan berbasis komitmen berkelanjutan (BEI, Equator Principles, UNEPFI, dan lainnya.)
0% 0% 0% 0% 50% 0% 0% 7%
2) KEBIJAKAN 3. Pernyataan publik atas prinsip-prinsip dan selera risiko dan aspek-aspek LST
15% 38% 8% 0% 8% 8% 8% 12%
4. Kebijakan-kebijakan 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
3) PROSES 5. Proses penilaian risiko LST dan persetujuan transaksi
40% 60% 40% 0% 60% 0% 0% 29%
6. Prosedur untuk monitoring dan pelibatan klien
0% 25% 25% 0% 0% 0% 0% 7%
4) SDMLST 0% 50% 25% 0% 0% 0% 0% 11%
8. Evaluasi kompetensi dan performa staf L&S 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
5) PRODUK 9. Integrasi LST dalam produk dan jasa 67% 33% 0% 33% 67% 0% 0% 29%
6) PORTFOLIO 10.Penilaian risiko LST dan mitigasi pada tingkat portfolio
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
11. Pengungkapan target dan risiko eksposur LST 11% 33% 11% 11% 22% 11% 11% 16%
HASIL PENGUNGKAPAN INTEGRASI LSTTABEL 15 HASIL PENGUNGKAPAN INTEGRASI LST THAILAND
96 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 7
Lima dari tujuh bank telah membuat referensi pada keberlanjutan dalam strategi perusahaan, dan lima di antaranya membedakan antara rekam jejak langsung dan
mengetahui tentang risiko terkait iklim dan tiga di antaranya memasukkan SDG
berkaitan dengan dampak aktivitas peminjaman bank, dengan hanya dua bank yang
Empat bank mengungkapkan daftar larangan, dan menyatakan mereka tidak akan membiayai aktivitas yang mungkin dapat melanggar hukum lingkungan atau isu lain
dampak terhadap hak asasi manusia yang disebabkan secara tidak langsung oleh aktivitas klien, dengan satu bank mengungkapkan mereka telah melakukan penilaian
ini untuk diterapkan hanya pada operasional perusahaan mereka ketimbang pada
kredit untuk pinjaman, dengan dua bank menggunakan penilaian dampak sosial dan
bank yang mengungkapkan persyaratan bagi klien berisiko menengah dan berisiko
mengungkapkan bahwa hal itu akan membutuhkan aksi lebih saat berhadapan dengan
Hanya dua bank yang mengungkapkan bahwa manajemen senior telah mengawasi
Meskipun tiga bank telah mengungkapkan eksistensi dari tim CSR atau komite yang bertanggung jawab atas seluruh masalah keberlanjutan, masih belum jelas apakah masalah ini meliputi integrasi LST mengingat
pengungkapan atas program pembangunan kapasitas untuk melatih staf dalam implementasi LST, tidak ada pula keterangan tentang apakah staf juga dievaluasi
TUJUAN
PROSES
KEBIJAKAN
SDM
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 97
BAB 7
juga mendukung keuangan mikro, seperti mendukung wirausaha mendapatkan akses
hanya dua bank yang telah mengungkapkan bahwa mereka mendedikasikan modal
penekanan pada proyek energi terbarukan, seperti dua bank yang menyediakan
ini mengelaborasi lebih jauh tentang transaksi dan hasil penilaian klien dengan menyediakan angka konkret untuk sejumlah aktivitas proyek keuangan yang disetujui
PRODUK
PORTFOLIO
© TO
NK
IN P
HO
TOG
RA
PH
Y / WW
F INTE
RN
ATION
AL
BAB 8VIETNAM
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 99
BAB 8
PERUBAHAN IKLIM NASIONAL DAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Pertumbuhan berkelanjutan telah menjadi agenda kebijakan Vietnam sejak tahun 1992 saat Rencana Nasional untuk Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan memperkenalkan pembangunan berkelanjutan sebagai salah satu prinsip kunci dalam strategi pertumbuhan negara untuk periode 1991-2000.
yang memandu arah negara dalam
Rencana Pembangunan Nasionaldukungan dari seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai SDG dan “pertumbuhan ekonomi yang stabil secara bersamaan dengan memastikan kemajuan sosial dan keadilan dan perlindungan ekologis lingkungan, serta manajemen efektif dan penggunaan sumber
Negara ini juga menandatangani Paris Agreement, dan telah menyatakan komitmen
dengan kontribusi dari sektor energi, agrikultur, pemanfaatan lahan
pemerintah telah memformulasikan beberapa strategi untuk menyelesaikan masalah
merinci aksi yang harus dilakukan untuk memandu negara ini menuju pertumbuhan
keuangan dalam merevisi kebijakan kredit terkait tujuan pertumbuhan ramah lingkungan dan membangun kapasitas organisasi untuk pengembangan layanan dan
VIETNAMVIETNAMTNAT
100 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 8
MENDUKUNG KERANGKA KERJA REGULASI YANG BERPENGARUH PADA PERBANKAN BERKELANJUTANPANDUAN REGULASI DAN ASOSIASI PERBANKAN
Pada tahun 2015, Bank Negara Vietnam (SBV) menerbitkan Arahan Promosi Pertumbuhan Kredit Ramah Lingkungan dan Manajemen Risiko Sosial dalam Aktivitas Pemberian Kredit (Directive on Promoting Green Credit Growth and Environmental and Social Risks Management in Credit Granting Activities).198 Arahan ini bertujuan untuk memastikan bahwa aktivitas pemberian kredit dari institusi keuangan melengkapi strategi pertumbuhan ramah lingkungan dan pencapaian SDG. Institusi keuangan disyaratkan untuk:
Arahan ini juga menyatakan bahwa bank sentral akan “memandu institusi keuangan
institusi pemberi kredit, hingga saat ini belum ada mekanisme upaya pelaksanaannya serta
Pemerintah Vietnam juga menunjukkan komitmen untuk mengembangkan “sistem keuangan mikro berkelanjutan”, seperti yang dinyatakan dalam Strategi Pembangunan
Strategi ini bertujuan untuk membantu mereka yang tidak terlayani oleh perbankan konvensional, seperti kaum miskin, klien
PANDUAN KERANGKA KERJA TATA KELOLA PERUSAHAAN, ATURAN PENCATATAN SAHAM DAN PELAPORAN KEBERLANJUTAN
Tata Kelola Perusahaan yang menawarkan ringkasan komprehensif dari kerangka kerja dan
Pada tahun yang sama, untuk mengatur
pengungkapan informasi pada pasar sekuritas, yang mengharuskan perusahaan untuk
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 101
BAB 8
Sebagai respons terhadap meningkatnya permintaan publik pada perusahaan untuk mengungkapkan performa LST mereka, SSC dan IFC telah mengembangkan Buku Panduan Pelaporan Keberlanjutan
berdasarkan kerangka kerja pelaporan internasional, dan meliputi detail tentang topik
Vietnam untuk mulai melaporkan, atau menjelaskan alasan mereka memilih untuk tidak
102 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 8
INDIKATOR DAN ASPEK-ASPEK TATA KELOLA BIDVEXIMBANK
VIETCOM
BANK
VIETINBANK
VPBANK AVG
1) DEWAN DIREKSI38% 38% 38% 50% 50% 43%
2. Menyatakan secara jelas tentang
implementasi strategi perusahaan 100% 0% 50% 100% 50% 60%
3. Perjanjian dan seleksi, pelatihan, dan pemilihan ulang 20% 0% 20% 20% 20% 16%
4. Remunerasi dan penilaian50% 0% 50% 50% 50% 40%
2) PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
5. Hak-hak pemegang saham60% 20% 80% 60% 60% 56%
6. Kebijakan atas pelibatan pemegang saham dan daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan
100% 50% 0% 0% 0% 30%
7. Mekanisme komunikasi dan pelaporan pemangku kepentingan 50% 0% 0% 25% 25% 20%
3) PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
8. Rilis laporan dan pengungkapan atas isu-isu LST 57% 57% 57% 57% 29% 51%
75% 75% 75% 75% 75% 75%
4) AUDIT DAN RISIKO 10. Fungsi general audit dan audit atas keberlanjutan 17% 17% 17% 17% 33% 20%
11. RKerangka kerja manajemen risiko dan risiko terkait LST 50% 50% 25% 50% 50% 45%
HASIL PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TABEL 16 HASIL PENGUNGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN VIETNAM
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 103
BAB 8
dalam kategori ini, dengan empat dari lima bank mengungkapkan peran dan tanggung jawab dewan direksi, hanya dua bank yang membagikan detail dari supervisi
Kelima bank mengungkapkan bahwa pemegang saham telah diinformasikan tentang
menjadi praktik yang direkomendasikan menurut Manual Tata Kelola Perusahaan
berkaitan dengan fakta bahwa pelaporan berkelanjutan didorong lewat kerangka kerja Kelima
ini sejalan dengan syarat pengungkapan yang diatur dalam Standar Akunting Vietnam
Pengenalan SBV tentang pendekatan pengawasan berdasarkan risiko tipe Basel II Basel
sangat sedikit mengungkapkan area audit dan risiko terkait keberlanjutan seperti
DEWAN DIREKSI
PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU
KEPENTINGAN
PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
AUDIT DAN RISIKO
104 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 8
INDIKATOR DAN PILAR INTEGRASI LST BIDVEXIMBANK
VIETCOM
BANK
VIETINBANK
VPBANK AVG
1) TUJUAN 1. Relevansi keberlanjutan terhadap organisasi dan strateginya untuk mendukung keberlanjutan
71% 14% 43% 14% 0% 29%
2. Partisipasi dalam inisiatif keuangan berbasis komitmen berkelanjutan (BEI, Equator Principles, UNEPFI, dan lainnya.)
0% 0% 0% 0% 0% 0%
2) KEBIJAKAN 3. Pernyataan publik atas prinsip-prinsip dan risk appetite dan aspek-aspek LST dan ESRM
8% 0% 0% 0% 0% 2%
4. Kebijakan-kebijakan sektor 0% 0% 0% 0% 0% 0%
3) PROSES 5. Proses penilaian risiko LST dan persetujuan transaksi 20% 0% 20% 0% 0% 8%
6. Prosedur untuk monitoring dan pelibatan klien 0% 0% 25% 0% 0% 5%
4) SDM0% 0% 0% 0% 0% 0%
8. Evaluasi kompetensi dan performa staf L&S 25% 0% 0% 0% 25% 10%
5) PRODUK 9. Integrasi LST dalam produk dan jasa 33% 0% 0% 0% 0% 7%
6) PORTFOLIO 10. Penilaian risiko LST dan mitigasi pada tingkat portfolio 0% 0% 0% 0% 0% 0%
11. Pengungkapan target dan risiko eksposur LST 11% 11% 11% 11% 11% 11%
HASIL PENGUNGKAPAN INTEGRASI LSTTABEL 17 HASIL PENGUNGKAPAN INTEGRASI LST VIETNAM
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 105
BAB 8
memahami dan mengenali rekam jejak LST dalam operasi klien dan pentingnya
terkait kebijakan pelibatan dengan pemangku kepentingan kunci, termasuk komunitas
Tidak ada juga bank yang mengungkapkan partisipasi dalam inisiatif keuangan berkelanjutan
Hanya satu bank yang mengungkapkan komitmennya untuk tidak membiayai proyek yang memiliki efek negatif pada lingkungan dalam kaitan dengan hukum negara
penilaian ini berpengaruh pada hasil permohonan pinjaman atau apakah rekam
telah disepakati
LST, serta tidak menyinggung soal kehadiran pengawasan manajemen senior dalam
pelatihan yang mereka adakan sendiri untuk staf kredit dalam mendukung integrasi
TUJUAN
PROSES
KEBIJAKAN
SDM
106 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 8
Arahan SBV menekankan pada pentingnya mendorong kredit ramah lingkungan
memberikan pinjaman pilihan untuk mendukung energi terbarukandan proyek
klien
Seluruh bank telah mengungkapkan eksposur/ paparan pinjaman berdasarkan
PRODUK
PORTFOLIO
© TE
RR
Y DO
MIC
O / W
WF-M
ALAY
SIA
, © N
ATUR
EP
L.CO
M / JU
AN
CA
RLO
S M
UN
OZ / W
WF, ©
CLA
IRE
DO
OLE
/ WW
F INTE
RN
ATION
AL, ©
EM
FAIE
S / W
WF-IN
DO
NE
SIA
, © D
OR
Y F / WW
F INTE
RN
ATION
AL
BAB 9KESIMPULAN DAN LANGKAH
SELANJUTNYA
108 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 9
KESIMPULAN Penelitian kami menunjukkan bahwa pemerintah ASEAN telah mengetahui peran sektor keuangan dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan memerangi perubahan iklim. Mereka juga memahami bahwa mengelola risiko-risiko LST sangat penting bagi sektor keuangan, dengan beberapa pembuat kebijakan telah mengambil langkah untuk
kebangkitan keuangan berkelanjutan nasional dan regulasi LST di seluruh wilayah ASEAN; meski demikian, hanya beberapa yang menyebutkan secara eksplisit tentang perubahan iklim dan SDG, tanpa panduan rinci untuk menyatukan tujuan sektor keuangan dengan agenda perubahan ikllim nasional dan pembangunan berkelanjutan.
Ini mengindikasikan adanya potensi harmonisasi lebih besar di tingkat pembuat
keberlanjutan menyediakan basis pendukung untuk enam pilar integrasi LST, dan
ada di tata kelola bank dan kinerja integrasi LST dapat ditangani dengan dukungan kebijakan yang lebih komprehensif dan pembangunan kapasitas, lewat kerja sama
yang cepat sementara para pembuat regulasi bekerja dengan beragam pembuat
Dengan cara pandang tersebut, laporan ini menyediakan sejumlah rekomendasi
mendukung seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong integrasi LST lebih
LANGKAH SELANJUTNYAKAMI MEREKOMENDASIKAN BANK-BANK ASEAN UNTUK:
Menciptakan dan mengimplementasikan strategi keuangan berkelanjutan berdasarkan enam pilar fondasi untuk mendorong daya tahan pertumbuhan dalam
Meningkatkan keberlanjutan hingga ke bagian inti strategi perusahaan yang diawasi secara penuh oleh dewan direksi dan mendapat perhatian fokus dari manajemen senior, dengan cara memasukkannya ke dalam kriteria remunerasi dan praktik tata
Mengungkapkan praktik keuangan berkelanjutan dan paparan risiko mengunakan indikator yang direkomendasikan agar akuntabel bagi pemegang saham dan
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 109
BAB 9
Berkolaborasi dengan pemegang saham, seperti pembuat regulasi, asosiasi
menciptakan perubahan luas dalam industri dan tingkat persaingan usaha yang
Berpartisipasi dalam inisiatif bersama berbagai pemangku kepentingan yang relevan untuk sektor perbankan agar dapat menunjukkan komitmen dengan mengatur target ambisius, tetap berjalan beriringan dengan pembangunan keuangan berkelanjutan
KAMI MEREKOMENDASIKAN BANK-BANK SENTRAL ASEAN DAN ASOSIASI PERBANKAN UNTUK: Memfasilitasi integrasi LST di sektor perbankan dengan menegakkan panduan atau regulasi keuangan berkelanjutan yang bisa diperjuangkan secara nasional, terikat
Memahami bahwa perubahan iklim dan risiko materi LST lainnya dapat menyebabkan risiko sistemik pada sektor keuangan, menyediakan panduan untuk
menerima penilaian material risiko iklim dan menyediakan rencana transisi untuk
Merancang regulasi keuangan berkelanjutan dalam dialog dengan pembuat kebijakan yang bertanggung jawab terhadap agenda perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan untuk menghubungkan kekuatan sektor keuangan agar berkontribusi
Mendukung pembangunan kapasitas industri perbankan lewat kemitraan dengan
KAMI MEREKOMENDASIKAN PARA PEMEGANG SAHAM BANK-BANK ASEAN UNTUK:
lima rekomendasi di atas dan menggunakan hak voting mereka untuk menanamkan
mengungkapkan hasil uji stres lingkungan dan berpartisipasi dalam inisiatif
Ini akan memungkinkan investor untuk menilai tingkat keterkaitan dengan kebijakan dan komitmen LST/iklim mereka sendiri, terutama dalam kaitan dengan
110 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
BAB 9
tinggi dan aktivitas LST dengan rekam jejak tinggi jika klien tidak memiliki rencana
Terlibat dengan bursa efek di wilayah kerjanya dan meminta panduan pengungkapan
Terlibat dengan pembuat regulasi dan asosiasi perbankan untuk menunjukkan
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 111
BAB 9
WWF DAPAT MENDUKUNG SEKTOR KEUANGAN LEWAT CARA BERIKUT: Membangun kapasitas di bank terhadap integrasi LST dan berbagi pandangan para
bank memenuhi regulasi keuangan berkelanjutan dan berkontribusi pada
memfasilitasi integrasi LST dan mencerminkan posisi terkini berbasis sains atas isu
LST kepada pembuat regulasi perbankan dan asosiasi perbankan untuk mendukung
Memonitor perkembangan integrasi LST di sektor perbankan ASEAN dengan menerbitkan laporan tahunan tentang pengungkapan bank dan tingkat harmonisasi
Berkolaborasi dengan investor untuk meningkatkan fokus mereka terhadap peran portfolio bank dalam transisi menuju dunia bebas karbon dan bebas kelangkaan
CGIO DAPAT MENDUKUNG SEKTOR KEUANGAN LEWAT CARA: Melakukan analisis terhadap perusahaan yang tercatat di bursa dan menyoroti tren keseluruhan dalam pengungkapan tata kelola perusahaan lewat kerangka kerja yang
Meningkatkan kesadartahuan mengenai pentingnya laporan keberlanjutan dan
112 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
LAMPIRAN: ASPEK TATA KELOLA PERUSAHAAN DAN PILAR INTEGRASI LST
ASPEK DAN INDIKATOR
ASPEK (CG) NO. INDIKATOR PILAR-PILAR INTEGRASI LST
NO. INDIKATOR
1) DEWAN DIREKSI 1dewan direksi
1) TUJUAN 1 Relevansi keberlanjutan terhadap organisasi dan strategi organisasi untuk menjawab tentang keberlanjutan
2memonitor pelaksanaan strategi perusahaan
2inisiatif pendanaan yang berkelanjutan berbasis
3 Penunjukkan, seleksi, pelatihan dan pemilihan kembali
2) KEBIJAKAN 3 Pernyataan publik mengenai
dan aspek LST
4 Remunerasi dan penilaian 4sektor tertentu
2) PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
5 3) PROSES 5 Proses untuk menilai risiko LST dalam persetujuan klien dan transaksi
6 Kebijakan terhadap hubungan para pemangku kepentingan dan daftar kelompok pihak yang dilibatkan
6 Prosedur untuk memonitor dan menarik klien
7 Laporan dan mekanisme komunikasi para pemangku kepentingan
4) SDM 7 Tanggung jawab terhadap LST
3) PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
8 Rilis laporan dan 8 Evaluasi kompetensi dan
9 Website perusahaan 5) PRODUK 9 Integrasi LST dalam produk dan layanan
4) AUDIT DAN RISIKO 10 Fungsi audit umum dan audit terhadap keberlanjutan
6) PORTFOLIO 10 Penilaian risiko LST dan mitigasi pada level portfolio
11 Kerangka kerja manajemen risiko dan risiko yang berhubungan dengan LST
11 Pengungkapan paparan risiko dan target LST
LAMPIRAN
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 113
LAMPIRAN
TATA KELOLAH PERUSAHAAN ASPEK 1: DEWAN DIREKSI
NO. INDIKATOR NO. SUB-INDIKATOR
1 INDEPENDENASI DAN
KUALIFIKASI DEWAN
DIREKSI
1 Apakah mayoritas dewan direksi independen?
2
3 Apakah bank mempunyai batas waktu sembilan tahun atau kurang untuk
4 Apakah bank telah menetapkan batasan lima kursi dewan direksi atau kurang yang dapat dipegang oleh satu direktur independen pada waktu bersamaan?
5 Apakah semua direktur eksekutif bank bekerja untuk tidak lebih dari dua dewan direktur perusahaan yang terdaftar di luar kelompok?
6belakang?
7 Apakah ada beragam gender dan/atau etnis dalam dewan direksi?
8 Apakah ada pengungkapan mengenai seluruh posisi direktur dan presiden
ini dan dalam tiga tahun terakhir?
2 PERAN YANG JELAS
DAN PENGAWASAN
IMPLEMENTASI STRATEGI
PERUSAHAAN
9 Apakah peran dan tanggung jawab dewan direksi dinyatakan dengan jelas?
10 Apakah dewan direksi mengawasi implementasi strategi, visi dan/atau misi perusahaan?
3 PENUNJUKKAN, SELEKSI,
PELATIHAN DAN
PEMILIHAN KEMBALI
11 Apakah bank mempunyai Komite Nominasi?
12
13 Apakah kerangka acuan Komite Nominasi atau kriteria yang digunakan
mempertimbangkan isu keberlanjutan?
14
15 Apakah semua direktur dapat dipilih kembali setidaknya setiap tiga tahun sekali?
4 REMUNERASI AND
PENILAIAN
16 Apakah bank mempunyai Komite Remunerasi?
17
114 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
ASPECT 2: PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
NO. INDIKATOR NO. SUB-INDIKATOR
4 REMUNERASI AND
PENILAIAN
18 Apakah kerangka acuan Komite Remunerasi atau kriteria yang digunakan dalam kebijakan remunerasi meliputi persyaratan untuk mempertimbangkan isu keberlanjutan?
19 Apakah pemegang saham mempunyai kesempatan untuk menyetujui remunerasi untuk direktur dan/atau manajemen senior?
TATA KELOLAH PERUSAHAAN
ASPECT 2: PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
5 HAK-HAK PEMEGANG
SAHAM
20 Apakah pemegang saham mempunyai hak untuk berpartisipasi dan hak
21besar yang dapat memengaruhi nilai pasar bank?
22 Apakah pemegang saham diinformasikan mengenai kebijakan dan prosedur
pemegang saham?
23terakhir?
24saham minoritas?
6 KEBIJAKAN PELIBATAN
PARA PEMANGKU
KEPENTINGAN DAN
DAFTAR KELOMPOK
PEMANGKU KEPENTINGAN
YANG DILIBATKAN
25 Apakah bank mengungkapkan daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan?
26 Apakah ada kebijakan dan prosedur untuk melibatkan pemangku kepentingan
7 MEKANISME LAPORAN DAN
KOMUNIKASI PARAPIHAK
27 Apakah bank mempunyai kebijakan whistleblowing?
28 Apakah bank memperbolehkan pemegang saham untuk mengutarakan
29para pemangku kepentingan dilanggar?
30 Apakah bank pernah mengambil pertimbangan apa pun untuk memahami
LAMPIRAN
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 115
TATA KELOLAH PERUSAHAAN
ASPEK 3: PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
NO. INDIKATOR NO. SUB-INDIKATOR
8 RILIS LAPORAN DAN
PENGUNGKAPAN ISU-ISU
31 Apakah bank mengungkapan jumlah hari yang diambil untuk merilis hasil keuangan dan laporan tahunan?
32 Apakah bank mempunyai laporan keberlanjutan?
33 Apakah peminjaman bertanggung jawab disebutkan dalam pernyataan kepemimpinan?
34
35 Apakah bank mengungkapkan struktur perusahaan seperti perusahaan
36 Apakah bank mengungkapkan struktur kepemilikan yang menunjukkan
37 Adakah pengungkapan dari transaksi pihak terkait dan/atau transaksi orang berkepentingan?
9 SITUS WEB PERUSAHAAN 38 Apakah tautan situs web bank diberikan dalam laporan tahunan?
39 Apakah situs web mempunyai bagian IR?
40 Apakah kontak IR diberikan di situs web dan di dalam laporan tahunan?
41 Apakah situs web mempunyai bagian LST/Keberlanjutan/CSR?
ASPEK 4: AUDIT DAN RISIKO10 FUNGSI AUDIT UMUM
DAN AUDIT TERHADAP
KEBERLANJUTAN
42 Apakah bank mempunyai fungsi audit internal terpisah?
43 Apakah bank mempunyai Komite Audit?
44 Apakah mayoritas direktur Komite Audit independen?
45 Apakah kerangka acuan Komite Audit atau kriteria yang dipergunakan meliputi syarat untuk mempertimbangkan isu keberlanjutan?
46 Apakah bank mengimplementasikan audit berkala untuk menilai
47 Apakah ada audit eksternal untuk isu keberlanjutan?
LAMPIRAN
116 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
ASPEK 4: AUDIT DAN RISIKO
NO. INDIKATOR NO. SUB-INDIKATOR
11 KERANGKA KERJA
MANAJEMEN RISIKO DAN
RISIKO-RISIKO TERKAIT LST
48risiko ini dinilai dan dikelola?
49
50 Apakah ada kebijakan atau kerangka kerja untuk mengevaluasi dan memperbaiki manajemen risiko?
51
TATA KELOLAH PERUSAHAAN
LAMPIRAN
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 117
INTEGRASI LSTASPEK 1: TUJUAN
NO. INDIKATOR NO. SUB-INDIKATOR
1 RELEVANSI
KEBERLANJUTAN
TERHADAP ORGANISASI
DAN STRATEGI ORGANISASI
UNTUK MENGATASI ISU
KEBERLANJUTAN
1 Apakah ada rujukan yang jelas untuk keberlanjutan dalam strategi dan visi bank?
2mereka meluas hingga kegiatan bisnis dan portfolio mereka?
3 Apakah ada rujukan yang jelas untuk target pembangunan berkelanjutan
4 Apakah bank mengetahui pentingnya risiko iklim untuk masyarakat dan bisnis?
5sebagai pemangku kepentingan kunci?
6 Apakah bank melibatkan para pemangku kepentingan kunci untuk memastikan bahwa bank memahami dampak keberlanjutan dari aktivitas yang didanainya?
7dan pemangku kepentingan?
2 PARTISIPASI DALAM
INISIATIF-INISIATIF
PENDANAAN YANG
BERKELANJUTAN
BERBASIS KOMITMEN (BEI,
EQUATOR PRINCIPLES,
UNEPFI, DLL.)
8berbasis komitmen yang relevan seperti BEI, RSPO, NY Declaration on
9 Apakah bank bermitra dengan pembuat regulasi dan kebijakan untuk mendukung transisi ke sistem keuangan berkelanjutan atau sistem global
3 PERNYATAAN PUBLIK
MENGENAI PRINSIP-
PRINSIP DAN RISK
APPETITE DAN ASPEK LS
10
11 Apakah bank menyaratkan klien dalam sektor insentif karbon dalam melakukan rencana penilaian risiko dan mitigasi/transisi terkait iklim agar berjalan sesuai dengan Paris Agreement?
12 Apakah bank mengecualikan pembiayaan pembangkit listrik tenaga batu bara dan tambang batu bara?
13 Apakah bank mengetahui tentang hilangnya keanekaragaman hayati dan/atau risiko deforestasi dalam kegiatan klien mereka?
14 Apakah bank menyaratkan dewan direksi di seluruh perusahaan klien mereka untuk berkomitmen terhadap “tolak deforestasi”?
15 Apakah bank menahan diri dari menyediakan produk dan jasa kepada klien yang terlibat dalam kegiatan industrial yang berdampak negatif terhadap
LAMPIRAN
118 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
INTEGRASI LSTASPEK 2: KEBIJAKAN
NO. INDIKATOR NO. SUB-INDIKATOR
3 PERNYATAAN PUBLIK
MENGENAI PRINSIP-
PRINSIP DAN RISK
APPETITE DAN ASPEK LS
16 Apakah bank mengakui bahwa kelangkaan air dan polusi air adalah risiko kegiatan klien mereka?
17tinggi untuk melakukan penilaian air dan berkomitmen terhadap water stewardship?
18terkait dengan masyarakat lokal dalam kegiatan yang mereka danai?
19 Apakah bank menyaratkan seluruh klien untuk berkomitmen melindungi
20seluruh sektor?
21 Apakah bank menyaratkan semua klien untuk mematuhi standar ILO atau yang setara?
22
4 KEBIJAKAN-KEBIJAKAN
SEKTORAL
23 Apakah bank mempunyai persyaratan kebijakan sektor atau sektor tertentu
dan pertambangan, hasil laut, infrastruktur?
24 Apakah bank mengungkapkan seluruh kebijakan sektornya?
25
5 PROSES UNTUK MENILAI
RISIKO LST DALAM
PERSETUJUAN KLIEN DAN
TRANSAKSI
26 Apakah bank menggunakan beberapa kerangka kerja terstandarisasi
kuesioner, perangkat penilaian atau menggunakan penilaian pihak ketiga?
27klien yang berkaitan dengan keberlanjutan sebagai bagian dari proses
28kontroversial?
29
30dan keputusan penerimaan klien?
LAMPIRAN
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 119
INTEGRASI LST
PROSES 3: PROSES
NO. INDIKATOR NO. SUB-INDIKATOR
6 PROSEDUR UNTUK
MEMONITOR DAN
MELIBATKAN KLIEN
31
32telah disepakati?
33kliennya?
34
PROSES 4: SUMBER DAYA MANUSIA7 PERTANGGUNG JAWABAN
UNTUK LST
35 Apakah ada pengawasan setingkat manajemen senior pada integrasi LST?
36
pembiayaan oleh bank?
37 Apakah bank mengungkapkan pertanggung jawaban berbagai departemen atau komite yang terlibat dalam implementasi LST?
38
8 EVALUASI KOMPETENSI
DAN KINERJA STAF L&S
39 Apakah bank mempunyai tim khusus LST untuk mengimplementasikan
40
41 Apakah bank mempunyai pelatihan khusus manajemen senior untuk memastikan bahwa keberlanjutan dapat mengalir ke dalam strategi dan kepemimpinan bank?
42 Apakah menambah isu keberlanjutan adalah bagian dari proses KPI/
PROSES 5: PRODUK9 INTEGRASI LST DALAM
PRODUK DAN JASA
43 Apakah bank mempunyai produk dan jasa khusus yang mendukung
LAMPIRAN
120 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
INTEGRASI LST
ASPEK 5: PRODUK
NO. INDIKATOR NO. SUB-INDIKATOR
9 INTEGRASI LST DALAM
PRODUK DAN JASA
44
Misalnya wadah khusus peminjaman modal untuk sektor rendah karbon
45 Apakah bank melakukan kegiatan outreach klien untuk berbagi pengetahuan
ASPEK 6: PORTFOLIO10 PENILAIAN RISIKO LST
DAN MITIGASI DI TINGKAT
PORTFOLIO
46 Apakah bank secara berkala meninjau portfolio paparan mereka untuk
portfolionya?
47risiko terkait iklim dan mengungkapkan metode yang digunakan?
48
11 PENGUNGKAPAN PAPARAN
DAN TARGET-TARGET
RISIKO LST
49 Apakah bank mengungkapkan paparan pinjamannya berdasarkan sektor industri?
50 Apakah bank mengungkapkan kesesuaian portfolionya dengan skenario
internasional untuk keberlanjutan?
51 Apakah bank mengungkapkan komposisi portfolio energinya, misalnya bahan bakar fosil vs angin, air, dan matahari
52pada portfolionya berdasarkan sektor?
53misalnya jumlah transaksi yang dinilai, jumlah yang diekskalasi, jumlah
54
LAMPIRAN
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 121
INTEGRASI LSTASPEK 6: PORTFOLIO
NO. INDIKATOR NO. SUB-INDIKATOR
11 PENGUNGKAPAN PAPARAN
DAN TARGET-TARGET
RISIKO LST
55 Apakah bank mengungkapkan persentase portfolionya yang meliputi lintas komitmen seperti “menolak deforestasi”, “menolak eksploitasi”, penilaian risiko air?
56
57 Apakah bank menetapkan target untuk sepenuhnya sesuai dengan SDG
perusahaan penghasil karbon yang tinggi?
LAMPIRAN
122 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
SINGKATAN
SINGKATAN ABM Association of Banks in Malaysia
ABS Association of Banks in Singapore
ADB Asian Development Bank
ASEAN Association of Southeast Asian Nations
BAP Bankers Association of the Philippines
BEI Banking and Environment Initiative
BNM Bank Negara Malaysia
BOT Bank of Thailand
BSP Bangko Sentral ng Pilipinas
CSR Corporate social responsibility
E&S Environmental and social
EP Equator Principles
ESG Environmental, social and governance
FSB Financial Stability Board
FSI Financial services institution
FSMP Financial Sector Master Plan
FTSE Financial Times Stock Exchange, part of the London Stock Exchange
GHG Greenhouse gas
HLEG European Commission High-Level Expert Group on Sustainable Finance
HOSE Ho Chi Minh City Stock Exchange
IEA International Energy Agency
IFC International Finance Corporation
IIRC International Integrated Reporting Council
INDC Intended Nationally Determined Contribution – a country’s pledged climate actions
ILO International Labour Organisation
IPCC Intergovernmental Panel on Climate Change
IPT Interested person transaction
ISPO Indonesian Sustainable Palm Oil
MAS Monetary Authority of Singapore
MCCG Malaysian Code on Tata kelolah perusahaan
NCG National Committee for Governance
NEM
NESDB National Economic and Social Development Board(Thailand)
OECD Organisation for Economic Co-operation and Development
OJK Indonesian Financial Services Authority
PROPER Program for Pollution Control, Evaluation and Rating
PSE Philippine Stock Exchange
RPT Related party transaction
RSPO Roundtable on Sustainable Palm Oil
SASB Sustainability Accounting Standards Board
SBV State Bank of Vietnam
SC Securities Commission Malaysia
SDGs Sustainable Development Goals
SEC Securities and Exchange Commission
SEF Sustainable Energy Finance (Philippines national initiative)
SEP
SET Stock Exchange of Thailand
SGX Singapore Exchange
SMEs Small and medium-sized enterprises
SRI Sustainable and Responsible Investment (Malaysia)
SSC State Securities Commission
SSE UN Sustainable Stock Exchange
TBA Thai Bankers’ Association
TCFD Task Force on Climate-related Financial Disclosures
UNEP FI United Nations Environment Programme Finance Initiative
UNFCCCChange (UNFCCC)
UNGP United Nations Guiding Principles on Business and Human Rights
VNBA Vietnam Banks Association
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 123
REFERENSI
REFERENSI1.
2.
3.
4.
5.freepublications/publication/WorldEnergyOutlookSpecialReport2016EnergyandAirPollution.pdf
6.
7.
8. WWF. 2007. Perubahan iklim di Indonesia: Implikasi untuk manusia dan alam. Tersedia di: http://d2ouvy59p0dg6k.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19. 2003-2008
20. 1973-2009
21. 1985-2014
22. WWF. 2015. Living Forests Report: BAB 5, Saving forests at risk.
23.
24.
25.
26. WWF. 2015. Ecosystems in the Greater Mekong: Past trends, current status, possible futures. Tersedia di: http://
27. WWF. 2015. Ecosystems in the Greater Mekong: Past trends, current status, possible futures. Tersedia di: http://
28.
124 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
29.
30.
31.
32.adopted-by-193-un-members/
33.
34.
35. UNFCCC. 2016. Marrakesh partnership for global climate action. Note by the High-level Champions. Tersedia di:
36.
Documentation/23659446/DC2015-0002(E)FinancingforDevelopment.pdf
37.
Documentation/23659446/DC2015-0002(E)FinancingforDevelopment.pdf
38. OHCHR. 2017. OHCHR response to request from BankTrack for advice regarding the application of the UN Guiding
39.
40.
41. TCFD. 2016. Implementing the recommendations of the Task Force on Climate-related Financial Disclosures. Tersedia
42.
43.
44.industry-to-jointly-pilot-the-tcfd-recommendations/
45.uploads/
46. CISL. 2016. The Banking Environment Initiative (BEI) & the Consumer Goods Forum (CGF). Tersedia di: http://
commodities-compact.pdff
47.loan-default-driven-by-drought/
48. SER. 2016. Dutch banking sector agreement on international responsible business conduct regarding human rights.
agreement.ashx
49.
50.publication/159371/adbi-corp-gov-vol-2.pdf
REFERENSI
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 125
REFERENSI
51.
52.
53.
54.
55. http://forest500.org/
56.
ID-39688.
57.Governance-Principles-ENG.pdf
58.
59.uploads/2013/12/13-12-08-THE-INTERNATIONAL-IR-FRAMEWORK-2-1.pdf
60. Mengacu pada Lampiran daftar kerangka kerja yang digunakan
61.
INDONESIA.pdf
62.
63.
INDONESIA.pdf
64. Bappenas. 2015. Rencana Nasional Pembangunan Jangka Menengah: RPJM 2015-2019. Tersedia di: http://redd-
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.Financial-Services-Institutions-to-Innovate.aspx
72.berkelanjutan/roadmap-keuangan-berkelanjutan.pdf
73.berkelanjutan/roadmap-keuangan-berkelanjutan.pdf
74.
75.berkelanjutan/roadmap-keuangan-berkelanjutan.pdf
76.uploads/2015/11/Clean-Energy-Handbook-for-Financial-Service-Institution.pdf.
77.
78.
126 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
Berkelanjutan-
berkelanjutan.pdf
79.
80.
81.
82.Perusahaan-Publik/POJK-Laporan-Tahunan.pdf
83.
84.
85.
86.
87.
88.Perusahaan-Publik/POJK-Laporan-Tahunan.pdf
89.
90.
91.ispo-org.or.id.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105. Securities Commission Malaysia. 2015. Guidelines issuance of private debt securities and sukuk to retail investors.
REFERENSI
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 127
REFERENSI
106. Securities Commission Malaysia. 2015. Guidelines issuance of private debt securities and sukuk to retail investors.
107.
108.
109.
110.(7Oct2015).pdf.
111.
112.
113.
114.
115.
116.GRI-G4-Financial-Services-Sector-Disclosures.pdf.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.fao.org/docs/pdf/phi152934.pdf
128.
129.
130.
131.
132.
133.
128 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
134.
135. Securities and Exchange Commission. 2015. Philippine corporate governance blueprint 2015: Building a stronger
136. Securities and Exchange Commission. 2015. Philippine corporate governance blueprint 2015: Building a stronger
137.responsibility.
138. Securities and Exchange Commission. 2015. Cetak biru tata kelola perusahaan Filipina 2015: Membangun kerangka
139. Securities and Exchange Commission. 2015. Cetak biru tata kelola perusahaan Filipina 2015: Membangun kerangka
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146. https://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/21821singapore.pdf
147. Kementerian Lingkungan dan Sumber Daya Air dan Kementerian Pembangunan Nasional. 2015. Cetak Biru
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.Address-at-the-Investment-Management-Association-of-Singapores-20th-Anniversary-Conference.aspx
156.scheme/3618480.html
157.
158.
159.
REFERENSI
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 129
REFERENSI
160. SGX. 2011. Panduan laporan berkelanjutan untuk perusahaan yang terdaftar di bursa efek. Tersedia di: http://
161.
162.
163. Ibid
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175. Asosiasi Bankir Thai. 2015. Rencana nasional NESDB ke-12: Keterkaitan antara sektor perbankan dan pemerintah.
176. Asosiasi Bankir Thai. 2015. Rencana nasional NESDB ke-12: Keterkaitan antara sektor perbankan dan pemerintah.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183. Istilah yang digunakan secara bergantian oleh SEC,standard pelaporan internasional didukung oleh SEC
184. SEC. 2014. Rencana pelaksanaan pembangunan keberlanjutan untuk perusahaan yang tercatat di bursa efek.
185. SET. 2012. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan untuk perusahaan yang tercatat di bursa 2012. Tersedia di: https://
186.
187.investment/
188. SET. 2012. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan untuk perusahaan yang tercatat di bursa 2012. Tersedia di: https://
130 | Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017
189.
190. https://portals.iucn.org/library/node/7273.
191. Republik Sosialis Vietnam. 2012. Implementasi pembangunan berkelanjutan: Laporan nasional dari konferensi
documents/995vietnam.pdf
192. Republik Sosialis Vietnam. 2012. Implementasi pembangunan berkelanjutan: Laporan nasional dari konferensi
documents/995vietnam.pdf
193.
194.sustainable-development-goals-in-national-policy.html
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204. http://ifcextapps.ifc.org/ifcext/pressroom/ifcpressroom.nsf/0/B7A02BC7CDE96B8585258020003899CA
205. Komisi Sekuritas Negara Vietnam & IFC. 2013. Buku panduan pelaporan keberlanjutan untuk perusahaan-
206. Komisi Sekuritas Negara Vietnam & IFC. 2013. Buku panduan pelaporan keberlanjutan untuk perusahaan-
207. Komisi Sekuritas Negara Vietnam & IFC. 2013. Buku panduan pelaporan keberlanjutan untuk perusahaan-
208.
209.
210. Komisi Sekuritas Negara Vietnam & IFC. 2013. Buku panduan pelaporan keberlanjutan untuk perusahaan-
REFERENSI
Laporan keuangan berkelanjutan WWF 2017 | 131
RINGKASAN EKSEKUTIF
100%RECYCLED
© 1986 Panda Symbol WWF - World Wide Fund For Nature (Formerly World Wildlife Fund) ® “WWF” is a WWF Registered Trademark.
WWF SUSTAINABLE FINANCE
Working to sustain the natural world for people and wildlife
panda.org/financetogether possible TM
CAPACITY-BUILDING
RESEARCH
FINANCIAL INNOVATION
RISK MANAGEMENT TOOLS
PANDA.ORG
© N
AS
A