typoid abdmn
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yanhg sehat. Apabila lingkungan sehat maka bakteri
dan virus akan lebih sedikit berkembang biak disana. Begitupun dengan bakteri salmonella
typhi penyebab demam tifod akan lebih banyak terdapat pada lingkungan yang kotor dan tingkat
perilaku hidup bersih sehat sangat kurang sehingga kuman tersebut akan banyak terdapat disana.
Kurangnya menjaga kebersihan lingkungan dan rendahnya kesadaran mastarakat dalam
berperilaku hidup bersih sehat akan menjadi bimerang bagi masyarakat itu sendiri, khususnya
lingkungan mereka akan lebih rentan terkena penyakit.
Tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella
Thypi.Kuman Salmonella Typi masuk tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air
yang tercemar. enularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal
dengan !" yaitu food #makanan$, fingers #jari tangan%kuku$, fomitus #muntah$, fly #lalat$, dan
melalui feses. Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci
tangan dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehatmelalui mulut. Kemudian kuman masuk kedalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan
oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan
limpoid. &i dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan
mencapai sel'sel retikuloendotelial.
1. 1. Definisi
Tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman salmonella
Thypi#Arief (aeyer, 1))) $.
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
2/22
Tifoid adalah suatu penyakit pada usus yang menimbulkan gejala'gejala sistemik yang
disebabkan oleh salmonella typhosa, salmonella type A.B.*. penularan terjadi secara oral
melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi #(ansoer +rief.(. 1)))$.
&emam tifoid adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan
bakterimia, perubahan pada sistem retikuloendotelial yang bersifat difus, pembentukan
mikroabses dan ulserasi nodus peyer di distal ileum. #oegeng oegijanto, --$
Anatomi dan "isiologi istem /astrointestinal
usunan saluran pencernaan terdiri dari 0 +ris #mulut$, faring #tekak$, esofagus #kerongkongan$,
ventrikulus #lambung$, intestinum minor #usus halus$, intestinum mayor #usus besar $, rektum
dan anus. ada kasus demam tifoid, salmonella typi berkembang biak di usus halus #intestinum
minor$. ntestinum minor adalah bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal pada
pilorus dan berakhir pada seikum, panjangnya 2 3 m, merupakan saluran paling panjang tempat
proses pencernaan dan absorbsi hasil pencernaan yang terdiri dari 0 lapisan usus halus, lapisan
mukosa #sebelah dalam$, lapisan otot melingkar #( sirkuler$, lapisan otot memanjang #muskulus
longitudinal$ dan lapisan serosa #sebelah luar$.
4sus halus terdiri dari duodenum #usus 1- jari$, yeyenum dan ileum. &uodenum disebut juga
usus dua belas jari, panjangnya 2 -! cm, berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri pada
lengkungan ini terdapat pankreas. &ari bagian kanan duodenum ini terdapat selaput lendir yang
membukit yang disebut papila vateri. ada papila vateri ini bermuara saluran empedu #duktus
koledikus$ dan saluran pankreas #duktus 5irsung%duktus pankreatikus$. &inding duodenum ini
mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar, kelenjar ini disebut kelenjar
brunner yang berfungsi untuk memproduksi getah intestinum.
6eyenum dan ileum mempunyai panjang sekitar 2 3 meter. &ua perlima bagian atas adalah
yeyenum dengan panjang 2 - meter dari ileum dengan panjang 7 8 ! m. Lekukan yeyenum dan
ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan peritonium yang
berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.
Akar mesenterium memungkinkan keluar dan masuknya cabang'cabang arteri dan vena
mesenterika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara - lapisan peritonium yang
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
3/22
membentuk mesenterium. ambungan antara yeyenum dan ileum tidak mempunyai batas yang
tegas.
4jung diba5ah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yang bernama
orifisium ileoseikalis. +rifisium ini diperlukan oleh spinter ileoseikalis dan pada bagian ini
terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukhim yang berfungsi untuk mencegah cairan
dalam asendens tidak masuk kembali ke dalam ileum.
&idalam dinding mukosa terdapat berbagai ragam sel, termasuk banyak leukosit. &isana'sini
terdapat beberapa nodula jaringan limfe, yang disebut kelenjar soliter. &i dalam ilium terdapat
kelompok'kelompok nodula itu. (ereka membentuk tumpukan kelenjar peyer dan dapat berisis
- sampai 9 kelenjar soliter yang panjangnya satu sentimeter sampai beberapa sentimeter.
Kelenjar'kelenjar ini mempunyai fungsi melindungi dan merupakan tempat peradangan pada
demam usus #tifoid$. el'sel eyer:s adalah sel'sel dari jaringan limfe dalam membran mukosa.
el tersebut lebih umum terdapat pada ileum daripada yeyenum. # ;velyn *. earce, -$.
Absorbsi makanan yang sudah dicernakan seluruhnya berlangsung dalam usus halus melalui dua
saluran, yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran limfe di sebelah dalam permukaan vili
usus. ebuah vili berisi lakteal, pembuluh darah epitelium dan jaringan otot yang diikat bersama
jaringan limfoid seluruhnya diliputi membran dasar dan ditutupi oleh epitelium.
Karena vili keluar dari dinding usus maka bersentuhan dengan makanan cair dan lemak yang di
absorbsi ke dalam lakteal kemudian berjalan melalui pembuluh limfe masuk ke dalam pembuluh
kapiler darah di vili dan oleh vena porta diba5a ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.
"ungsi usus halus 0
1. (enerima
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
4/22
!. ukrosa mengubah sukrosa menjadi monosakarida,
2.Etiologi
enyebab demam tifoid dan demam paratifoid adalah S.typhi, S.paratyphi A, S.paratyphi B
danS.paratyphi C . #Arjatmo Tjokronegoro, 1))=$. Ada dua sumber penularan salmonella
typhi yaitu pasien dengan demam tifoid dan pasien dengan carier. *arier adalah orang yang
sembuh dari demam tifoid dan masih terus mengekresi salmonella typhi dalam tinja dan air
kemih selama lebih dari 1 tahun.
3.Patofisiologi / Patway Demam Tipoi
Kuman Salmonella typi masuk tubuh manusia melalui mulut dengan makanan dan air
yang tercemar. ebagian kuman dimusnakan oleh asam lambung. ebagian lagi masuk ke usus
halus dan mencapai jaringan limfoid pla>ue peyeri di ileum terminalis yang mengalami
hipertrofi. &i tempat ini komplikasi perdarahan dan perforasi intestinal dapat terjadi.
Kuman Salmonella Typikemudian menembus ke lamina propia, masuk aliran limfe dan mencapai
kelenjar limfe mesenterial, yang juga mengalami hipertrofi. etelah mele5ati kelenjar'kelenjar
limfe ini salmonella typi masuk ke aliran darah melalui ductus thoracicus. Kuman salmonella
typi lain mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus.
Salmonella typi bersarang di pla>ue peyeri, limpa, hati dan bagian'bagian lain sistem
retikuloendotelial. emula disangka demam dan gejala'gejala toksemia pada demam tifoid
disebabkan oleh endotoksemia. Tapi kemudian berdasarkan penelitian ekperimental disimpulkan
bah5a endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam dan gejala'gejala toksemia pada
demam tifoid. ;ndotoksin salmonella typi berperan pada patogenesis demam tifoid, karena
membantu terjadinya proses inflamasi lokal pada jaringan tempat salmonella typi berkembang
biak. &emam pada tifoid disebabkan karena salmonella typi dan endotoksinnya merangsang
sintesis dan penglepasan
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
5/22
menyebabkan bah5a seorang ahli yang sudah sangat berpengalamanpun dapat mengalami
kesulitan membuat diagnosis klinis demam tifoid.
enularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan
!" yaitu food #makanan$, fingers #jari tangan%kuku$, fomitus #muntah$, fly #lalat$, dan melalui
feses. "eses dan muntah pada penderita typhoid dapat menularkan kuman salmonella
thypi kepada orang lain. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat
akan hinggap dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat.
Apabila orang tersebut kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan
dan makanan yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui
mulut. Kemudian kuman masuk kedalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh
asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan mencapai jaringan
limpoid. &i dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan
mencapai sel'sel retikuloendotelial. el'selretikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke
dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk limpa, usus halus
dan kandung empedu.
emula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid disebabkan oleh
endotoksemia.Tetapi berdasarkan penelitian eksperimental disimpulkan bah5a endotoksemia
bukan merupakan penyebab utama demam pada typhoid . ;ndotoksemia berperan pada
patogenesis typhoid, karenamembantu proses inflamasi lokal pada usus halus. &emam
disebabkan karena salmonella thypidan endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
6/22
9. &emam. ada kasus yang khas demam berlangsung 9 minggu, bersifat febris remiten dan
suhu tidak tinggi sekali. elama minggu pertama, suhu tubuh berangsur'angsur naik
setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam
hari. &alam minggu kedua pasien terus berada dalam keadaan demam, pada minggu
ketiga suhu berangsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
7. /angguan pada saluran pencernaan. ada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir
kering dan pecah'pecah #ragaden$. Lidah tertutup selaput putih kotor #coated tongue$,
ujung dan tepinya kemerahan.
!. /angguan kesadaran, umumnya kesadaran pasien menurun 5alaupun tidak dalam yaitu
apatis sampai somnolen, jarang terjadi stupor atau koma #kecuali penyakitnya berat dan
terlambat mendapatkan pengobatan$.
3. ada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan roseola yaitu bintik'bintik kemerahan
karena emboli basil dalam kapiler kulit yang dapat ditemukan pada minggu pertama
demam.
%.#ompli$asi
Komplikasi demam thypoid dibagi dalam 0
1. a. Komplikasi Intestinal
. endarahan usus
. erforasi usus
. leus paralitik
1. &. Komplikasi ektra-intestinal
-. Komplikasi kardiovaskuler
Kegagalan sirkulasi perifel #renjatan sepsis$ miokarditis, trombosis dan tromboflebitis.
9. Komplikasi darah
Anemia hemolitik, trombositoperia dan sidroma uremia hemolitik.
7. Komplikasi paru
neumonia, emfiema, dan pleuritis
!. Komplikasi hepair dan kandung empedu
?epatitis dan kolesistitis
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
7/22
3. Komplikasi ginjal
/lomerulonefritis, periostitis, spondilitis, dan arthritis
=. Komplikasi neuropsikiatrik
&elirium, meningismus, meningistis, polyneuritis perifer, sindrom, katatoni
'. Test Diagnosti$
a. emeriksaan darah
• emeriksaan darah untuk kultur #biakan empedu$
almonella typhosa dapat ditemukan dalam darah penderita pada minggu pertama sakit, lebih
sering ditemukan dalam urine dan feces dalam 5aktu yang lama.
• emeriksaan 5idal
emeriksaan 5idal merupakan pemeriksaan yang dapat menentukan diagnosis thypoid
abdominalis secara pasti. emeriksaan ini perlu dikerjakan pada 5aktu masuk dan setiap minggu
berikutnya. #diperlukan darah vena sebanyak ! cc untuk kultur dan 5idal$
b. emeriksaan sumsum tulang belakang
Terdapat gambaran sumsum tulang belakang berupa hiperaktif @eticulum ;ndotel ystem #@;$
dengan adanya sel makrofag.
(. Penatala$sanaan "ei$
a. era5atan
asien thypoid perlu dira5at di @umah akit untuk mendapatkan pera5atan, observasi dan
diberikan pengobatan yakni 0
• solasi pasien.
•
&esinfeksi pakaian.
• era5atan yang baik untuk menghindari komplikasi, mengingat sakit yang lama, lemah,
anoreksia dan lain'lain.
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
8/22
• stirahat selama demam sampai dengan - minggu setelah suhu normal kembali #istirahat
total$, kemudian boleh duduk jika tidak panas lagi, boleh berdiri kemudian berjalan
diruangan.
b. &iet
(akanan harus mengandung cukup cairan, kalori dan tinggi protein. Bahan makanan
tidak boleh mengandung banyak serat, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas, susu -
gelas sehari, bila kesadaran pasien menurun diberikan makanan cair melalui sonde lambung. ika
kesadaran dan nafsu makan anak baik dapat juga diberikan makanan biasa.
c. +bat
+bat anti mikroba yang sering digunakan 0
• *loramphenicol
*loramphenicol masih merupakan obat utama untuk pengobatan thypoid.
&osis untuk anak 0 ! 8 1 mg%kg BB%dibagi dalam 7 dosis sampai 9 hari bebas panas%minimal
17 hari.
• Kotrimaksasol
&osis untuk anak 0 8 - mg%kg BB%hari dalam - dosis sampai ! hari bebas panas%minimal 1
hari.
• Bila terjadi ikterus dan hepatomegali 0 selain *loramphenicol juga diterapi dengan
ampicillin 1 mg%kg BB%hari selama 17 hari dibagi dalam 7 dosis.
B. #)N*EP #EPE+A,ATAN
1. Peng$a-ian
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
9/22
a. engumpulan data
1. dentitas klien
(eliputi nama,, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, suku%bangsa, agama, status
perka5inan, tanggal masuk rumah sakit, nomor register dan diagnosa medik.
1. Keluhan utama
Keluhan utama demam tifoid adalah panas atau demam yang tidak turun'turun, nyeri
perut, pusing kepala, mual, muntah, anoreksia, diare serta penurunan kesadaran.
1. @i5ayat penyakit sekarang
eningkatan suhu tubuh karena masuknya kuman salmonella typhi ke dalam tubuh.
1. @i5ayat penyakit dahulu
Apakah sebelumnya pernah sakit demam tifoid.
1. @i5ayat penyakit keluarga
Apakah keluarga pernah menderita hipertensi, diabetes melitus.
3. ola'pola fungsi kesehatan
a$ ola nutrisi dan metabolisme
Klien akan mengalami penurunan nafsu makan karena mual dan muntah saat makan
sehingga makan hanya sedikit bahkan tidak makan sama sekali.
b$ ola eliminasi
;liminasi alvi. Klien dapat mengalami konstipasi oleh karena tirah baring lama.
edangkan eliminasi urine tidak mengalami gangguan, hanya 5arna urine menjadi kuning
kecoklatan. Klien dengan demam tifoid terjadi peningkatan suhu tubuh yang berakibat keringat
banyak keluar dan merasa haus, sehingga dapat meningkatkan kebutuhan cairan tubuh.
c$ ola aktivitas dan latihan
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
10/22
Aktivitas klien akan terganggu karena harus tirah baring total, agar tidak terjadi
komplikasi maka segala kebutuhan klien dibantu.
d$ ola tidur dan istirahat
ola tidur dan istirahat terganggu sehubungan peningkatan suhu tubuh.
e$ ola persepsi dan konsep diri
Biasanya terjadi kecemasan pada orang tua terhadap keadaan penyakit anaknya.
f$ ola sensori dan kognitif
ada penciuman, perabaan, perasaan, pendengaran dan penglihatan umumnya tidak
mengalami kelainan serta tidak terdapat suatu 5aham paad klien.
g$ ola hubungan dan peran
?ubungan dengan orang lain terganggu sehubungan klien di ra5at di rumah sakit dan
klien harus bed rest total.
h$ ola penanggulangan stress
Biasanya orang tua akan nampak cemas
=. emeriksaan fisik
a$ Keadaan umum
&idapatkan klien tampak lemah, suhu tubuh meningkat 9 8 71 *, muka
kemerahan.
b$ Tingkat kesadaran
&apat terjadi penurunan kesadaran #apatis$.
c$ istem respirasi
ernafasan rata'rata ada peningkatan, nafas cepat dan dalam dengan gambaran seperti
bronchitis.
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
11/22
d$ istem kardiovaskuler
Terjadi penurunan tekanan darah, bradikardi relatif, hemoglobin rendah.
e$ istem integumen
Kulit kering, turgor kullit menurun, muka tampak pucat, rambut agak kusam
f$ istem gastrointestinal
Bibir kering pecah'pecah, mukosa mulut kering, lidah kotor #khas$, mual, muntah,
anoreksia, dan konstipasi, nyeri perut, perut terasa tidak enak, peristaltik usus meningkat.
g$ istem muskuloskeletal
Klien lemah, terasa lelah tapi tidak didapatkan adanya kelainan.
h$ istem abdomen
aat palpasi didapatkan limpa dan hati membesar dengan konsistensi lunak serta nyeri
tekan pada abdomen. ada perkusi didapatkan perut kembung serta pada auskultasi peristaltik
usus meningkat.
2. Diagnose $epeawatan
1. ola napas tidak efektif berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen dengan
kebutuhan, dispnea.
-. eningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses inflamasi kuman salmonella thypii.
9. /angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses peradangan.
7. /angguan pola tidur berhubungan dengan nyeri, demam
!. @esiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
3. @esiko devisit volume cairan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat dan
peningkatan suhu tubuh.
=. /angguan pola eliminasi BAB berhubungan dengan konstipasi
. erubahan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan kesadaran
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
12/22
). Kelemahan berhubungan dengan intake inadekuat, tirah baring
1. /angguan personal hygiene berhubungan dengan kelemahan
3. Inteensi #epeawatan
a. Pola napas tia$ efe$tif &e0&ngan engan $etia$seim&angan splai o$sigen engan
$e&t0an ispnea.
Tujuan 0 etelah diberikan tindakan kepera5atan selama 9C-7 jam pola napas efektif
Kriteria hasil 0 8 ola napas efektif
• Tidak terdapat pernapasan cuping hidung
• Tidak ada keluhan sesak
• "rekuensi pernapasan dalam batas normal -7'9- D%menit
Inteensi $epeawatan
1. Kaji frekuensi, kedalaman, dan upaya pernapasan
@%0 ernapasan dangkal, cepat%dispnea sehubungan dengan peningkatan kebutuhan oksigen
1. elidiki perubahan kesadaran
@%0 erubahan mental dapat menunjukkan hipoksemia dan gagal pernapasan
1. ertahankan kepala tempat tidur tinggi. osisi miring
@%0 (emudahkan pernapasan dengan menurunkan tekanan pada diafragma
1. &orong penggunaan teknik napas dalam
@%0 (embantu memaksimalkan ekspansi paru
1. KolaborasiBerikan tambahan okseigen sesuai indikasi
@%0 erlu untuk mengatasi%mencegah hipoksia. Bila pernapasan%oksigenasi tidak adekuat,
ventilasi mekanik sesuai kebutuhan.
&. Hipetemi &e0&ngan engan poses infe$si poses peaangan
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
13/22
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
14/22
Kriteria hasil 0 8 Tidak ada keluhan nyeri
• Gajah tampak tampak rileks
• kala nyeri '1
•
TTE dalam batas normal T& 0 '1-%3' mmhg
F 0 '1D%i
0 93,!'9=*
0 -7'9-D%i
Intervensi keperawatan
1. Kaji tingkat nyeri, lokasi, sifat dan lamanya nyeri
@%0 ebagai indikator dalam melakukan intervensi selanjutnya dan untuk mengetahui sejauh
mana nyeri dipersepsikan.
1. Berikan posisi yang nyaman sesuai keinginan klien.
@%0 osisi yang nyaman akan membuat klien lebih rileks sehingga merelaksasikan otot'otot.
1. Ajarkan tehnik nafas dalam
@%0 Tehnik nafas dalam dapat merelaksasi otot'otot sehingga mengurangi nyeri
1. Ajarkan kepada orang tua untuk menggunakan tehnik relaksasi misalnya visualisasi,
aktivitas hiburan yang tepat
@%0 (eningkatkan relaksasi dan pengalihan perhatian
1. Kolaborasi obat'obatan analgetik
@%0 &engan obat analgetik akan menekan atau mengurangi rasa nyeri
. 4anggan pola ti &e0&ngan engan nyei emam
Tujuan 0 etelah dilakukan tindakan kepera5atan selama 9C-7 jam,
pola tidur efektif
Kriteria hasil 0 (elaporkan tidur nyenyak
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
15/22
• Klien tidur '1 jam semalam
• Klien tampak segar
Intervensi Keperawatan1. Kaji pola tidur klien
@%0 (engetahui kebiasaan tidur klien, mengetahui gangguan yang dialami, memudahkan
intervensi selanjutnya
1. Berikan bantal yang nyaman
@%0 (eningkatkan kenyamanan meningkatkan pemenuhan istirahat tidur
1. Berikan lingkungan yang nyaman, batasi pengunjung
@%0 (engurangi stimulus yang dapat mengganggu istirahat tidur
1. Anjurkan untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam%masase punggung sebelum tidur
@%0 (eningkatkan relaksasi menstimulasi istirahat tidur yang nyaman
e. +esi$o efisit olme aian &e0&ngan engan 0ipetemi inta$e inae$a
Tujuan 0 etelah dilakukan tindakan kepera5atan selama 9C-7 jam, tidak terjadi defisit
volume cairan
Kriteria hasil 0 Tidak terjadi tanda'tanda dehidrasi Keseimbangan intake dan output dengan urine
normal dalam konsentrasi jumlah
Inteensi #epeawatan
1. Kaji tanda dan gejala dehidrasi hypovolemik, ri5ayat muntah, kehausan dan turgor kulit
@%0 ?ipotensi, takikardia, demam dapat menunjukkan respon terhadap dan atau
efek dari kehilangan cairan
1. +bservasi adanya tanda'tanda syok, tekanan darah menurun, nadi cepat dan lemah
@%0 Agar segera dilakukan tindakan% penanganan jika terjadi syok
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
16/22
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
17/22
1. Anjurkan kepada orang tua klien%keluarga untuk memberikan makanan yang disukai
@%0 (enambah selera makan dan dapat menambah asupan nutrisi yang dibutuhkan klien
1. Anjurkan kepada orang tua klien%keluarga untuk menghindari makanan yang
mengandung gas%asam, pedas
@%0 dapat meningkatkan asam lambung yang dapat memicu mual dan muntah dan
menurunkan asupan nutrisi
1. Kolaborasi
Berikan antiemetik, antasida sesuai indikasi
@%0 (engatasi mual%muntah, menurunkan asam lambung yang dapat memicu mual%muntah
g. 4anggan pola eliminasi BAB &e0&ngan engan $onstipasi
Tujuan 0 etelah dilakukan tindakan kepera5atan selama 9 C -7 jam, pola eliminasi
kembali normal
Kriteria hasil 0 8 Klien melaporkan BAB lancar
8 Konsistensi lunak
Inteensi #epeawatan
1. Kaji pola eliminasi klien
@%0 ebagai data dasar gangguan yang dialami, memudahkan intervensi selanjutnya
1. Auskultasi bising usus
@%0 enurunan menunjukkan adanya obstruksi statis akibat inflamasi, penumpukan fekalit
1. elidiki keluhan nyeri abdomen
@%0 Berhubungan dengan distensi gas
1. +bservasi gerakan usus, perhatikan 5arna, konsistensi, dan jumlah feses
@%0 ndikator kembalinya fungsi /, mengidentifikasi ketepatan intervensi
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
18/22
1. Anjurkan makan makanan lunak, buah'buahan yang merangsang BAB
@%0 (engatasi konstipasi yang terjadi
1. Kolaborasi Berikan pelunak feses, supositoria sesuai indikasi
@%0 (ungkin perlu untuk merangsang peristaltik dengan perlahan
0. Pe&a0an pesepsi sensoi &e0&ngan engan pennan $esaaan
Tujuan 0 etelah dilakukan tindakan kepera5atan selama 9 C -7 jam, persepsi sensori
dipertahankan
Kriteria hasil 0 8 Tidak terjadi gangguan kesadaran
Intervensi Keperawatan
1. Kaji status neurologis
@%0 erubahan endotoksin bakteri dapat merubah elektrofisiologis otak
1. stirahatkan hingga suhu dan tanda'tanda vital stabil
@%0 stirahat yang cukup mampu membantu memulihkan kondisi pasien
1. ?indari aktivitas yang berlebihan
@%0 Aktivitas yang berlebihan mampu memperburuk kondisi dan meningkatkan resiko
cedera
1. Kolaborasi
Kaji fungsi ginjal%elektrolit
@%0 Ketidakseimbangan mempengaruhi fungsi otak dan memerlukan perbaikan sebelum
intervensi terapeutik dapat dimulai
i. #elema0an &e0&ngan engan inta$e inae$at tia0 &aing
Tujuan 0 etelah dilakukan tindakan kepera5atan selama 9 C -7 jam, tidak terjadi
kelemahan
Kriteria hasil 0 8 Klien mampu melakukan aktivitas sehari'sehari secara mandiri
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
19/22
ntervensi Kepera5atan
1. Kaji tingkat intoleransi klien
@%0 (enetapkan intervensi yang tepat
1. Anjurkan keluarga untuk membantu memenuhi aktivitas kebutuhan sehari'hari
@%0 (engurangi penggunaan energi yang berlebihan
1. Bantu mengubah posisi tidur minimal tiap - jam
@%0 (encegah dekubitus karena tirah baring dan meningkatkan kenyamanan
1. Tingkatkan kemandirian klien yang dapat ditoleransi
@%0 (eningkatkan aktivitasringan dan mendorong kemandirian sejak dini
-. 4anggan pesonal 0ygiene &e0&ngan engan $elema0an5 tia0 &aing
Tujuan 0 gangguan personal hygiene teratasi
Kriteria hasil 0 klien tampak rapi dan tampak segar
ntervensi keper5atan 0
1. Kaji kemampuan dan tingkat kekurangan untuk melakukan kebutuhan sehari'hari
@%0 (embantu dalam mengantisipasi % merencanakan pemenuhan kebutuhan secara
individual
1. Lakukan 5ashlap keseluruh tubuh klien dengan air hangat
@%0 (emberikan kenyamanan dan menjaga kebersihan kulit klien
1. Anjurkan klien dan keluarga untuk tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut klien
@%0 Kebersihan mulut dapat meningkatkan kenyamanan dan selera makan dan kesehatan
pencernaan.
1. Anjurkan orang tua klien untuk mengganti pakaian klien setiap hari
@%0 (emberikan kenyamanan kepada klien
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
20/22
1. elaskan kepada klien dan keluarga tentang pentingnya menjaga kebersihan diri
@%0 eningkatan pengetahuan mengembangkan kooperatif klien dan keluarga dalam
pelaksanaan tindakan kepera5atan
E. Ealasi
a. ola napas efektif
• Tidak terdapat pernapasan cuping hidung
• Tidak ada keluhan sesak
• "rekuensi pernapasan dalam batas normal -7'9- D%menit
b. uhu tubuh dalam batas normal dengan kriteria 0
• uhu tubuh 93* 8 9=*
• Bebas demam
c. Fyeri berkurang%hilang dengan kriteria 0
• Klien tidak mengeluh nyeri.
• Gajah klien ceria
d. Klien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dengan kriteria 0
• Turgor kulit baik.
• (ukosa lembab
• ntake cairan adekuat.
• Tidak terjadi muntah.
e. Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria 0
• Fafsu makan baik.
• (enunjukkan berat badan stabil%ideal.
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
21/22
1. Tidak terjadi gangguan pola tidur dengan kriteria0
• Tidak ada keluhan tidur kurang
• Klien tampak segar
•
Klien tidur '1 jam semalam
1. /angguan persepsi sensori teratsi ditandai dengan tidak terjadi gangguan kesadaran
1. Tidak terjadi gangguan eliminasi BAB, dengan kriteria0
• Klien BAB 1 kali sehari
• Konsistensi lunak
1. Kelemahan tearatasi ditandai dengan klien mampu melakukan aktivitas sehari'sehari
secara mandiri
1. /angguan personal hygiene teratasi ditandai dengan klien tampak rapi dan tampak segar
DA6TA+ PU*TA#A
Anonim, #-=$, Defenisi Typhoid Abdominalis #online$
#http0%%555.laboratorium klinik prodia.com, diakses = Agustus -11
http://www.laboratorium/http://www.laboratorium/
-
8/18/2019 Typoid Abdmn
22/22
Anonim, #-=$, Epidemiologi Typhoid Abdominalis #online$
#http0%%555.pontianak post.com, diakses = Agustus -11
?idayat AA, #-3$, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak , #;disi -$, akarta, alemba
(edika.
?idayat AA, #-3$, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak , #;disi 1$, akarta, alemba
(edika.
Fgastiyah, #-!$, Perawatan Anak akit . ;disi -, akarta, ;/*.
Fursalam dkk, #-!$, Asuhan Keperawatan !ayi dan Anak" akarta, alemba
(edika.
earce *, #-7$, Anatomi dan #isiologi $ntuk Paramedis, akarta, T. /ramedia.
aifuddin, #-3$, Anatomi #isilogi $ntuk %ahasiswa Keperawatan, ;disi 9, akarta
0 ;/*.
http://www.pontianak/http://www.pontianak/http://www.pontianak/