tutorial

22
LAPORAN TUTORIAL BLOK 1.3 Problem Based Learning Kelompok 8 Ayu Lestari G1A113121 Devi Arnes G1A113122 Kemas Alkindi G1A113123 M. Rizqon Oksadika Rehan G1A113124 Deswitri Gintasari G1A113125 Nopra Permata Sari G1A113126 Arvin Aditya Prakoso G1A113127 Ahsan Auliya G1A113128 Alfa Suryani Ardli G1A113129 dr. Anggelia Puspasari

Upload: arvinaditya

Post on 23-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ni tutor

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial

LAPORAN TUTORIAL BLOK 1.3

Problem Based Learning

Kelompok 8

Ayu Lestari G1A113121

Devi Arnes G1A113122

Kemas Alkindi G1A113123

M. Rizqon Oksadika Rehan G1A113124

Deswitri Gintasari G1A113125

Nopra Permata Sari G1A113126

Arvin Aditya Prakoso G1A113127

Ahsan Auliya G1A113128

Alfa Suryani Ardli G1A113129

dr. Anggelia Puspasari

PROGAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JAMBI

2013/2014

Page 2: Tutorial

SKENARIO

Jelita adalah seorang mahasiswa baru di Program Studi Pendidikan Dokter Universtas Jambi. Pada awal pembelajaran Blok 1.3, Jelita mendapatkan informasi bahwa kurikulum di PSPD UNJA menggunakan pendekatan Problem-based learning (PBL). Empat prinsip pembelajaran dalam PBL yaitu constructive learning, self-directed learnig, collaborative learning, dan contextual learning. Jelita jadi ingin tahu lebih lanjut tentang PBL dan keunggulan mahasiswa lulusan PBL. Salah satu kegiatan pembelajaran dalam PBL adalah Tutorial menggunakan metode tujuh langkah. Melalui tutorial, pembelajaran menjadi lebih berpusat pada mahasiswa (student-centered). Sangat penting bagi mahasiswa untuk dapat mengenali gaya belajanya dan selanjutnya merumuskan strategi belajar yang tepat agar pembelajaran dapat berlangsung efektif. Melalui PBL, keterampilan belajar mahasiswa dapat menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat. Jeita mencoba mencari informasi mengenai macam-macam keterampilan belajar dan pengaruhnya dalam keberhasilan belajar di Prodi Kedokteran.

Page 3: Tutorial

KLARIFIKASI ISTILAH

1. constructive learning : Pembelajaran yang dimana mahasiswa membangun

perencanaan dan evaluasi diri sendiri.

2. Self direct : Pembelajaran yang mengacu terhadap diri sendiri.

3. Collaborative learning : Terjadinya kolaborasi dalam pembelajaran.

4. PBL (Problem Based Learnig) : Belajar Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan.

5. Student Centered : Pembelajaran yg berpusat pada mahasiswa diberi.

kesempatan dalam mencari informasi dan memfasilitasi

diri sendiri.

6. Contextual Learning : Pembelajaran yang sudah ada konteks dan arahan dalam

pembelajaran sehingga mahasiswa tinggal merumuskan.

7. Kurikulum : Perangkat mata pelajaran yang diajarkan di lembaga

pendidikan untuk mencapai standar kompetensi(5)

Page 4: Tutorial

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bagaimana sejarah PBL?

2. Apa tujuan dari PBL?

3. Apa pengertian dari PBL?

4. Apa kekurangan dan kelebihan dari PBL?

5. Apa dasar dari 4 prinsip pbl?

6. Apa saja 7 langkah tutorial?

7. Apa itu tutorial?

8. Apa saja macam macam gaya belajar?

9. Apakah cara belajar bisa di jadikan tolak ukur kecerdasan seseorang?

10. Apa itu strategi belajar?

11. Apa konsep,manfaat, dan tujuan pembelajaran sepanjang hayat?

12. Apa hubungan keterampilan belajar yang diasah dengan konsep belajar sepanjang hayat?

13. Apa saja macam macam keterampilan belajar?

14. Apa pengaruh dari keterampilan belajar di prodi kedokteran?

15. Apa kurikulum yg digunakan di PSPD?

16. Apa itu keterampilan belajar?

17. Perbedaan Learning skill, style, dan strategi belajar?

Page 5: Tutorial

ANALISIS MASALAH

1. Bagaimana sejarah PBL (Problem Based Learning) ?

Jawab : Awalnya dicetuskan di Universitas Mc Mater oleh dr Howard pada tahun 1968

dan mulai masuk di indonesia pada tahun 2010.

2. Apa tujuan PBL (Problem Based Learning) ?

Jawab : Mempersiapkan pembelajaran fase klinik bagi mahasiswa, agar mahasiswa dapat

berfikir secara kritis dan tanggap dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

3. Apa pengertian dari PBL (Problem Based Learning) ?

Jawab : Pembelajaran dengan menggunakan kasus/skenario yang disusun secara seksama

untuk menyelesaikan suatu masalah.

4. Apa kekurangan dan kelebihan dari PBL (Problem Based Learning) ?

Jawab : Kekurangan : Mahasiswa dapat terbawa kedalam situasi konvensional, dimana

tutor berubah fungsi menjadi pemberi kuliah sebagaimana dikelas dan mahasiswa dapat mengalami kegamangan sampai berapa jauh mereka harus melakukan self directed study, dan informasi apa saja yang relevan dan bermanfaat.

Kelebihan : PBL mendorong pembelajaran aktif, memperbaiki pemahaman, retensi, dan pengembangan keterampilan belajar sepanjang hayat, dan PBL mendorong pembelajaran yang lebih mendalam.

5. Apa dasar dari 4 prinsip PBL (Problem Based Learning) ?

Jawab : -Pembelajaran adalah proses konstruktif : awalnya menggunakan prior knowledge

( pelajaran dan ingatan yg didapat) kemudian lewat tutor ini kita mendapat pelajaran baru yg membangun pemahaman, pemahaman orang beda ini lah fase individual construct

-Pelajaran dimotori diri sendiri: dari tutorial kita dituntut untuk mandiri. Seperti melakukan perencanaan, monitoring dan evaluasi . dan itu semua berasal dari diri kita sendiri

-di tutorial kitadituntut untuk membentuk kolaborasi dalam bentuk kelompok diskusi, kan seperti perbedaan pendapat kita jadi dapat membulatkan suara dimana kita mendapat pelajaran dari hal tersebut

Page 6: Tutorial

-pada tutorial : mahasiswa akan terfasilitasi dan termotivasi dalam membahas sesuatu jika diberikan sebuah konteks dimana materi itu dibutuhkan

6. Apa saja 7 langkah tutorial ?

Jawab : Klasifikasi istilah, mendefinisikan masalah, menganalisis masalah, menyimpulkan

hasil analisis, merumuskan learning issue, belajar mandiri dan sintesis.

7. Apa itu tutorial ?

Jawab : Tutorial adalah pembelajaran dengan menggunakan scenario yang disusun secara

seksama (dengan integerasi berbagai disiplin ilmu berdasarkan suatu tema pembelajaran tertentu), untuk menginisiasi dan menstimulasi pembelajaran mahasiswa melalui diskusi dalam suatu kelompok kecil, dengan difasilitasi seorang tutor.

8. Apa saja Macam macam gaya belajar ?

Jawab : Kinestetik : Belajar dengan menggunakan unsur gerakan.Auditoris : Belajar dengan cara mendengarkan.Visual : Belajar dengan menggunakan gambar / tulisan.

9. Apakah cara belajar bisa di jadikan tolak ukur kecerdasan seseorang ?

Jawab :Tidak, karena cara belajar hanya membantu seseorang untuk memahami pelajaran

bukan untuk meningkatkan kecerdasan seseorang.

10. Apa itu strategi belajar ?

Jawab : Cara seseorang untuk memaksimalkan gaya belajarnya sehingga dapat mencapai

hasil yang maksimal.

11. Apa konsep, manfaat, dan tujuan pembelajaran sepanjang hayat ?

Jawab :Konsep pembelajaran sepanjang hayat adalah pembelajaran yang terus dilakukan

sepanjang hidupnya.Manfaat pembelajaran sepanjang hayat adalah agar si pembelajar dapat

mengamalkan ilmunya sepanjang hidupnya.

Page 7: Tutorial

12. Apa hubungan keterampilan belajar yang diasah dengan konsep belajar sepanjang hayat ?

Jawab : Dengan keterampilan belajar yang sering diasah akan menyebabkan seseorang

lebih senang belajar dan mengamalkan kosep belajar sepanjang hayat.

13. Apa saja macam keterampilan belajar ?

Jawab :

-mengatur waktu dan lingkungan

-cara membaca buku/teks

-cara membuat ringkasan

-penggunaan sumber” belajar

-cara mengikuti pelajaran

14. Apa pengaruh dari keterampilan belajar di prodi kedokteran ?

Jawab : Keterampilan belajar dapat mempermudah dalam memahami suatu pembelajaran

dan dapat mengingat pembelajaran tersebut dengan baik.

15. Apa kurikulum yg digunakan di PSPD ?

Jawab :

Kurikulum berbasis kompetensi 2007, pada 2011 kurikulum 2012 (3 tahap pendidikan umum (1semester) , pendidikan ilmu kedokteran (6 semester), pembelajaran klinik (3 semester) abis itu UKDI.

16. Apa itu keterampilan belajar ?

Jawab :

Sesuatu yang dapat mengembangkan siswa dalam mendapatkan ilmu, kegiatan ini

bersifat neuromuscular ( kesadaran tinggi).

17. Perbedaan Learning skill, style, dan strategi belajar?

Jawab :

Learning skill : Keterampilan yang dapat membangun pengetahuan seseorang

Page 8: Tutorial

Learning Style : Gaya belajar yang dapat mempermudah seseorang mendapatkan

pengetahuan

Strategi belajar: Cara yang sesuai untuk pribadi masing-masing dalam

memaksimalkan cara belajarnya.

HIPOTESIS

Jelita belum mengenali gaya belajar dan strategi belajar yang cocok untuk dirinya serta belum mengetahui macam-macam ketrampilan belajar dan pengaruh keberhasilannya di Prodi Kedokteran.

LEARNING ISSUES

TOPIK WHAT I KNOW

WHAT I DON’T KNOW

WHAT I HAVE TO PROVE

HOW WILL I LEARN

Kurikulum Pengertian Umum

Pengertian, kurikulum di PSPD UNJA

Kurikulum di PSPD UNJA

Internet dan KBBI

Keterampilan Belajar

Contoh Pengertian, jenis-jenis

Pengertian dan jenis-jenis keterampilan belajar

Internet,

Prinsip Belajar Jenis-jenis Dasar utama Dasar utama serta pengertian dari prinsip belajar

Internet, jurnal dan Slide

Learning style, learning skills, dan strategi belajar

Pengertian dari masing-masing

Perbedaan Perbedaan leraning skill,learning style,dan strategi belajar

Internet, Jurnal

Page 9: Tutorial

SINTESIS

1. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

Pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning, disingkat PBL), adalah

pembelajaran yang menjadikan masalah sebagai dasar atau basis bagi siswa untuk belajar. Duch,

et.al. (2000) menyatakan bahwa prinsip dasar yang mendukung konsep dari PBL sudah ada

lebih dulu dari pendidikan formal itu sendiri, yaitu bahwa pembelajaran dimulai

(diprakarsai) dengan mengajukan masalah, pertanyaan, atau teka-teki, yang menjadikan

siswa yang belajar ingin menyelesaikannya. PBL menggambarkan suatu suasana

pembelajaran yang menggunakan masalah untuk memandu, mengemudikan, menggerakkan,

atau mengarahkan pembelajaran (1).

Pembelajaran dalam PBL dimulai dengan suatu masalah yang harus diselesaikan,

dan masalah tersebut diajukan dengan cara sedemikian hingga para siswa memerlukan

tambahan pengetahuan baru sebelum mereka dapat menyelesaikan masalah tersebut. Tidak

sekedar mencoba atau mencari jawab tunggal yang benar, para siswa akan menafsirkan

masalah tersebut, mengumpulkan informasi yang diperlukan, mengenali penyelesaian yang

mungkin, menilai beberapa pilihan, dan menampilkan kesimpulan (Roh, 2003).

Program inovatif PBL pertama kali diperkenalkan oleh Faculty of Health Sciences of

McMaster University di Kanada pada tahun 1966. Yang menjadi ciri khas dari pelaksanaan PBL

di mcmaster adalah filosofi pendidikan yang berorientasi pada masyarakat, terfokus pada

manusia, melalui pendekatan antar cabang ilmu pengetahuan dan belajar berdasar masalah.

Kemudian pada tahun 1976, Maastricht Faculty of Medicine di Belanda menyusul

sebagai institusi pendidikan kedokteran kedua yang mengadopsi PBL. Kekhasan pelaksanaan

PBL di Maastrich terletak pada konsep tes kemajuan (progress test) dan pengenalan keterampilan

medik sejak awal dimulainya program pendidikan. Dalam perkembangannya, PBL telah diadopsi

baik secara keseluruhan atau sebagian oleh banyak fakultas kedokteran di dunia.

 Premis dasar PBL adalah belajar merupakan proses konstruksi pengetahuan baru yang

berdasarkan pada pengetahuan terkini. Glaser (1991) menyebutkan bahwa belajar adalah proses

yang konstruktif dan bukan penerimaan. Proses kognitif itu disebut juga metakognisi. Proses

Page 10: Tutorial

kognitif selalu mempengaruhi penggunaan pengetahuan, faktor-faktor sosial, dan kontekstual

dalam pembelajaran. 

2. Keterampilan Belajar

Keterampilan belajar (2) merupakan keahlian yang didapatkan (acquired skills) oleh

seorang individu melalui proses latihan yang berkesinambungan dan mencakup aspek

optimalisasi cara-cara belajar baik dalam domain kognitif, afektif ataupun psikomotorik. Secara

umum keterampilan belajar menitikberatkan pada strategi pembelajaran untuk membantu peserta

didik menjadi lebih baik dan lebih mandiri dalam belajar. Peserta didik akan belajar bagaimana

mengembangkan dan menerapkan belajar, keterampilan manajemen pribadi, dan interpersonal

dan keterampilan kerja sama tim untuk meningkatkan pembelajaran dan prestasi di sekolah.

Program pembelajaran ini membantu siswa untuk membangun kepercayaan diri dan motivasi

untuk mengejar peluang untuk sukses di sekolah menengah dan jenjang pendidikan selanjutnya.

Merujuk pada pengertian keterampilan belajar itu, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat

keterampilan belajar meliputi empat unsur utama yaitu:

1. Transformasi persepsi belajar.

dalam berbagai hal guna meningkatkan keahlian belajar dalam basic skills (membaca,

menulis dan mendengar) ataupun dalam menangani rasa takut dan kecemasan. Transformasi ini

tidak hanya melatih kemampuan kognitif saja akan tetapi juga meliputi domain afektif dan

psikomotorik dari setiap orang. Sehingga mampu menunjukkan pemahaman tentang

keterampilan dan strategi belajar yang diperlukan untuk sukses di sekolah.

2. Keterampilan manajemen pribadi.

Kemampuan menerapkan pengetahuan keterampilan belajar dan kekuatan (potensi)

belajar yang dimilikinya untuk mengembangkan strategi guna memaksimalkan dan

meningkatkan pembelajaran sehingga dapat meraih kesuksesan belajar di sekolah menengah.

3. Interpersonal dan keterampilan kerjasama tim.

Page 11: Tutorial

Kemampuan mengidentifikasi dan menjelaskan pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk sukses dalam hubungan interpersonal dan kerjasama tim. Selain itu, juga

menunjukkan kemampuan yang tepat untuk menerapkan keterampilan interpersonal dan

kerjasama tim dalam berbagai lingkungan belajar.

4. Kesempatan Eksplorasi.

Mengembangkan portofolio dokumen yang terkait dengan penilaian diri,penelitian, dan

ekplorasi karir yang diperlukan untuk merencanakan jalur untuk keberhasilan sekolah menengah.

3. Gaya Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, gaya adalah tingkah laku(3), gerak gerik dan

sikap. Menurut Nasution, gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang

murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berfikir dan memecahkan

soal. Sedangkan menurut Adi W. Gunawan, pengertian gaya belajar adalah cara yang lebih kita

sukai dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi.

Hasil riset menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan menggunakan gaya belajar

yang dominan, saat mengerjakan tes, akan mencapai nilai yamg jauh lebih tinggi dibandingkan

bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar mereka.

Para peneliti menemukan adanya berbagai macam gaya belajar pada siswa yang dapat

digolongkan menurut kategori tertentu, dengan kesimpulan bahwa:

1. Tiap murid belajar menurut cara sendiri yang kita sebut dengan gaya belajar.

2. Kita dapat menemukan gaya belajar itu dengan instrumen tertentu.

3. Kesesuaian gaya belajar mempertinggi efektivitas belajar.

Dengan demikian siswa yang mempunyai keragaman gaya belajar yang variatif dan untuk

diharapkan akan dapat tercipta suasana belajar yang kondusif.

Macam-Macam Gaya Belajar(5)

1.   VISUAL (Visual Learners)

Page 12: Tutorial

Gaya Belajar Visual (Visual Learners) menitikberatkan pada ketajaman penglihatan.

Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham Gaya belajar

seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa

mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagai orang-orang yang menyukai gaya

belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual

untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap

warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah

artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung,kelima terlalu reaktif

terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah

menginterpretasikan kata atau ucapan.

Ciri-ciri gaya belajar visual ini yaitu :

1. Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar.

2. Bukan pendengar yang baik saat berkomunikasi.

3. Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-teman lainnya

baru kemudian dia sendiri yang bertindak.

4. Tak suka bicara didepan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain. Terlihat pasif

dalam kegiatan diskusi.

5. Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan.

6. Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan.

7. Dapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut dan ramai tanpa terganggu.

 2.     AUDITORI (Auditory Learners )

Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada pendengaran untuk bisa

memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan

pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus

mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama

orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui

pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara

langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.

Page 13: Tutorial

Ciri-ciri gaya belajar Auditori yaitu :

1. Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang didiskusikan

dalam kelompok/ kelas

2. Pendengar ulung: anak mudah menguasai materi iklan/ lagu di televise/ radio

3. Cenderung banyak omong

4. Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat

mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

5. Kurang cakap dalm mengerjakan tugas mengarang/ menulis

6. Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain

7. Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya, seperti hadirnya  anak

baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas, dll.

 3.  KINESTETIK (Kinesthetic Learners)

Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners) mengharuskan individu yang

bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa

mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua

orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima

informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang

yang memiliki gaya  ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.

Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik yaitu :

1. Menyentuh segala sesuatu yang dijumapinya, termasuk saat belajar

2. Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak

3. Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif. Contoh: saat guru

menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil tangannya asyik menggambar

4. Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

5. Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, symbol dan lambing

6. Menyukai praktek/ percobaan

7. Menyukai permainan dan aktivitas fisik

Page 14: Tutorial

4. Tutorial

Tutorial dicirikan oleh pembelajaran dengan penggunaan skenario yang disusun secara

seksama -dengan integrasi berbagai disiplin ilmu berdasarkan suatu tema pembelajaran tertentu-

untuk menginisiasi dan menstimulasi pembelajaran mahasiswa melalui diskusi dalam suatu

kelompok kecil, dengan fasilitasi oleh seorang tutor. (de Grave et al., 2003; Taylor et al., 2008)

7 langkah dalam tutorial:

1. Klarifikasi istilah atau konsep yang belum dipahami

2. Mendefinisikan masalah

3. Menganalisis masalah

4. Menyimpulkan hasil analisis pada langkah ketiga secara sistematis

5. Merumuskan Learning issues

6. Belajar mandiri

7. Sintesis

Page 15: Tutorial

PETA KONSEP

PBL

Definisi Prinsip TujuanKeunggulan

dan kekurangan PBL

Metode

Tutorial

Seven Jumps

Student-centred

Gaya Belajar

Strategi belajar

Keterampilan belajar

Page 16: Tutorial

DAFTAR PUSTAK A

1. http://media154.wordpress.com/artikel-internet-desain-dan-web-2/pbl-problem-basic- learning/

2. http://goenable.wordpress.com/2012/01/05/keterampilan-keterampilan-belajar/ 3. http://www.referensimakalah.com/2013/02/pengertian-gaya-belajar.html 4. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar/ 5. Harsono.2005.PembelajaranBerpusatMahasiswa.Jogja:UGM