tugasstatmat

Upload: nofa-darmawan-putranto

Post on 17-Oct-2015

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

stat

TRANSCRIPT

  • STATISTIKA MATEMATIKA I

    Disusun Oleh :

    Februl Defila

    (10050051)

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

    SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

    (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

    2012

  • 1

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    BAB I

    PELUANG

    1.1 Ruang Sampel dan Kejadian

    Ruang sampel atau sampel adalah himpunan semua kejadian yang mungkin dari sebuah

    experience, disimbolkan S. Himpunan bagian dari ruang sampel dinamakan kejadian/event.

    Secara khusus, himpunan yang hanya terdiri dari satu kejadian dinamakan kejadian dasar.

    Contoh :

    1. Jika sebuah koin dilempar 3 kali, kejadian yang mungkin adalah :

    S={GGG,GGA,GAG,AGG,GAA,AGA,AAG,AAA}. Dengan S adalah ruang sampel.

    2. S = {1,2,3}

    S 23 = { ,{1},{2},{3},{1,2},{1,3},{2,3},{1,2,3}}

    Dari pernyataan diatas diperoleh : {1} S

    {1} S

    {1} S

    Dimana S adalah power set atau himpunan bagian.

    3. Sebuah dadu dilempar 120 kali. Dari kejadian tersebut, diperoleh hasil eksperimen atau

    frekuensi kejadian sebagai berikut :

    Angka 1 sebanyak 20 kali, angka 2 sebanyak 19 kali, angka 3 sebanyak 18 kali, angka 4

    sebanyak 21 kali, angka 5 sebanyak 17 kali, angka 6 sebanyak 25 kali. Tentukan

    banyaknya jumlah frekuensi jika :

    a) Ada sebuah kejadian munculnya angka genap.

    b) Ada sebuah kejadian munculnya angka ganjil.

    c) Ada sebuah kejadian munculnya angka kurang dari 4.

    Jawab :

    Untuk menjawab pertanyaan diatas, pengertian peluang dapat diterjemahkan

    menggunakan frekuensi relatif kejadian yang didefinisikan sebagai :

    )(

    )()(

    Sf

    AfAf n

  • 2

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    1120

    120

    )(

    )()(

    Sf

    SfSf n

    a) A = {2,4,6} maka f(A) = 19 + 21 + 25 = 65

    120

    65

    )(

    )()(

    Sf

    AfAf n

    b) B = {1,3,5} maka f(B) = 20 + 18 + 17 = 55

    120

    55

    )(

    )()(

    Sf

    BfBf n

    c) C = {1,2,3} maka f(C) = 20 + 19 + 18 = 57

    120

    57

    )(

    )()(

    Sf

    CfCf n

    Dari contoh soal diatas, frekuensi relatif memiliki sifat :

    0)0( nf

    1)( Sf n

    BfAfBAf nnn )( jika BA

    Kejadian dikatakan saling asing jika kejadian tersebut tidak dapat terjadi bersama-sama.

    Jika ruang sampel suatu percobaan dengan kejadian dasar S = {Si}, maka peluang

    timbulnya kejadian dasar S = {Si} dengan i = 1,2,,n adalah :

    Pi = P[{Si}], i = 1,2,,n dengan sifat :

    Pi 0

    11

    i

    iP

    Jika A1,,Ak adalah kejadian dalam S yang saling asing maka

    k

    i

    i

    k

    i

    i PPP11

    1.2 Peluang Klasik

    Peluang Klasik adalah suatu kejadian yang mempunyai peluang yang sama, yaitu N

    1.

    NiiN

    Pi ,...,2,1,,1

  • 3

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    )(

    )(

    Sn

    AnAP , dengan sifat : 0)( AP ; 1)( SP ; 0)( P dan )()()( BPAPBAP

    jika BA

    Sifat sifat lain dari peluang, dinyatakan dalam teorema berikut :

    Jika A,B suatu kejadian dalam S, maka :

    1. )()()()( BAPBPAPBAP

    2. )(1)( APAP SAA

    AA

    3. )()()( BAPAPBAP

    4. )()()()()()()( CBPCAPBAPCPBPAPCBAP +

    CBAP

    Contoh :

    Dua kartu diambil secara acak satu persatu, tentukan peluang bahwa kartu yang terambil

    pertama adalah kartu Jack dan kartu yang terambil kedua adalah kartu Queen!

    Jawab :

    Peluang dari kejadian diatas adalah :

    663

    4

    2652

    16

    51

    4

    52

    4

    1.3 Peluang Bersyarat

    Peluang bersyarat suatu kejadian dengan syarat terjadinya peristiwa yang lain (sebelumnya)

    didefinisikan sebagai berikut :

    BP

    BAPBAP

    | dengan 0BP

  • 4

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Secara umum, jika dua peristiwa A1 dan A2 saling asing 21 AA , maka :

    BPBAAP

    BAAP

    2121 |

    =

    BPBABAP 21

    BP

    BAP

    BP

    BAP

    21

    BAPBAP || 21

    Sifat sifat lain dari peluang bersyarat adalah sebagai berikut :

    1. P(A|B) = BAP | 2. BAAP |21 = BAAPBAPBAP ||| 2121

    3. 1|0 BAP

    Contoh :

    1. Empat kartu diambil secara random satu persatu tanpa pengembalian. Tentukan

    probabilitas bahwa kartu yang terambil secara berturut turut adalah as waru hitam

    (AsWH), as waru merah (AsWM), as wajik (AsW), as semanggi (AsS)!

    Jawab :

    WMWHWJWHWMWHsWJWMWH AsAsAsPAsAsPAsPAsAsAsAsP ||)(

    WJWMWHs AsAsAsAsP |

    49

    1

    50

    1

    51

    1

    52

    1 = 0,079

    2. Kotak A berisi 10 bola merah (MA) dan 15 bola hijau (HA). Kotak B berisi 12 bola merah

    (MB) dan 17 bola hijau (HB). Sebuah bola diambil secara acak dari kotak A kemudian

    dikembalikan ke kotak B. Dari kotak B diambil sebuah bola secara acak. Tentukan

    peluang bahwa 2 bola yang terambil berwarna hijau!

    Jawab :

  • 5

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    ABABA HHPHPHHP |

    36,030

    18.

    25

    15

    1.4 Hukum Total Probabilitas

    Menurut teori himpunan, telah diuraikan bahwa jika kejadian B dan kejadian B saling asing,

    maka :

    1. BB

    2. SBB

    3. A

    4. AA

    5. ASA

    6. SSA

    Hukum diatas disebut dengan Hukum Identitas.

    SA = A

    BBA = BABA

    n BBA = BAnBAn , sehingga

    AP = BBAP

    = BAPBAP

    Secara umum, jika kBBB ,...,, 21 kejadian kejadian saling asing, maka

    kBBBS ...21 . Sehingga :

    kk BABABABBBASA ...... 2121

    Teorema :

    Jika kBBB ,...,, 21 himpunan kejadian saling asing, maka untuk sebarang peristiwa A berlaku :

    ik

    i

    i BAPBPAP |1

    Bukti :

    Karena kBABAA ...1

  • 6

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    kBAPBAPAP ...1

    = kk BAPBPBAPBP |....|. 11

    = ik

    i

    i BAPBP |.1

    Contoh :

    a. Terdapat 3 dos berisi barang elektronik (lampu). Dos I berisi 25 lampu dan 5

    diantaranya rusak. Dos II berisi 35 lampu dan 10 diantaranya rusak. Dos III berisi 40

    lampu dan 5 diantaranya rusak. Sebuah dos dipilih secara random, tentukan probabilitas

    bahwa produk yang terambil rusak!

    Jawab:

    Misal : A = lampu yang rusak

    B1 = dos 1

    B2 = dos 2

    B3 = dos 3

    321 BAPBAPBAPAP

    = 332211 ||| BAPBPBAPBPBAPBP

    = 40

    5

    3

    1

    30

    10

    3

    1

    25

    5

    3

    1

    Dari contoh di atas, dapat dikaitkan konsep aturan Bayes, sebagai berikut :

    Jika diasumsikan seperti syarat pada teorema sebelumnya, maka untuk setiap j,j=1, 2, 3, ... , k

    berlaku :

    k

    j

    jj

    jj

    j

    BAPBP

    BAPBPABP

    1

    |

    ||

  • 7

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    1.5 Kejadian Saling Bebas

    Dua kejadian dikatakan saling bebas jika tidak saling mempengaruhi. Secara statistik, A dan

    B dikatakan bebas / independent, jika :

    BAP = BPAP Saling Bebas

    BAP BPAP Tidak bebas / Saling tergantung

    Sehingga : ,| APBAP jika A, B bebas

    : ,| BPBAP jika B, A bebas

    Teorema :

    Jika A dan B adalah dua kejadian saling bebas jika dan hanya jika :

    7. A dan ,B bebas

    8. A dan B, bebas

    9. A dan ,B bebas

    Bukti :

    10. BAP = BAPAP

    = BPAPAP

    = BPAP 1

    = APBP Secara umum, jika Ai, i , ki ,...,2,1 adalah peristiwa saling bebas, maka :

    k

    i

    k

    i

    ii APAP1 1

    Contoh :

    Jika dua dadu dilempar satu kali secara bersamaan, tunjukkan bahwa dua kejadian dibawah

    ini saling bebas !

    Jawab :

    A : Dua dadu berjumlah tujuh.

    B : Dua dadu memiliki angka yang sama.

  • 8

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Jawab :

    1,6,2,5,3,4,4,3,5,2,6,1A

    6,6,5,5,4,4,3,3,2,2,1,1B

    Sehingga dapat diketahui bahwa :

    6

    1 BPAP ,

    36

    1

    6

    1

    6

    1 BPAP

    BA , 0 BAP

    Karena BPAPBAP , maka dua kejadian A dan B adalah kejadian yang saling

    bebas.

  • 9

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    BAB II

    VARIABEL RANDOM DAN FUNGSI DISTRIBUSI

    2.1 Variabel Random

    Variabel random adalah sebuah fungsi dengan domain kecil hasil pengamatan dan

    kodomainnya merupakan himpunan bilangan real. Variabel random disimbolkan dengan

    huruf kapital ( X, Y, Z, dll ). Contoh :

    1. Sebuah koin dilemparkan tiga kali, maka ruang sampelnya adalah :

    S = { AAA, AAG, AGA, GAA, AGG, GAG, GGA, GGG}

    2. Misalkan X merupakan variabel random yang menyatakan banyaknya angka yang

    muncul, Y adalah variabel random yang menyatakan banyaknya gambar yang muncul,

    maka apa hubungan antara X dan Y?

    Jawab :

    S X Y P(X) P(Y)

    AAA 3 0 8

    1

    8

    1

    AAG

    AGA 2 1 8

    3

    8

    3

    GAA

    AGG

    GAG 1 2 8

    3

    8

    3

    GGA

    GGG 0 3 8

    1

    8

    1

    Keterangan :

  • 10

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Karena YPXP , dan YX , maka X dan Y merupakan variabel acak identik. Selain

    itu, karena YPXPYXP X, Y independent.

    Macam-macam variabel acak :

    a. Variabel Acak Diskrit (Countable)

    b. Variabel Acak Continue (Measurable)

    2.2 Variabel Acak Diskrit (pdf)

    Jika ruang sampel dari variabel random X countable, maka variabel random X dinamakan

    variabel random diskrit. Suatu fungsi dengan domain variabel acak diskrit dinamakan fungsi

    densitas probabilitas diskrit. Disingkat dengan pdf diskrit atau dinamakan fungsi masa

    probabilitas.

    Teorema :

    Suatu fungsi f (x) adalah pdf diskrit jika hanya jika memenuhi sifat:

    1. f (x) > 0

    2. 1 xf

    3. Penulisan lain f (x) xf X dengan x = nilai variabel random X

    Contoh :

    Dari contoh pelemparan koin di atas (Sebuah koin yang dilempar 3 kali), jelas bahwa f (x) =

    P (X = x), x = 0, 1, 2, 3. Semuanya 0 dan jumlahnya = 1

    2.3 Fungsi Distributif Kumulatif (CDF)

    CDF dari variabel acak X didefinisikan untuk sebarang bilangan real x berlaku :

    xFxXPxF X

    = xFxXP 1

  • 11

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Teorema :

    Misal X variabel acak diskrit dengan pdf = f(x) dan CDF = F(x). Jika nilai-nilai dari variabel

    acak X yang mungkin adalah berurutan naik, maka :

    .....321 xxx

    11 xFxf dan j , j>1 , berlaku jxf = 1 jj xFxF

    Sedangkan untuk x < ix , maka F(x) = 0

    Sehingga

    xx

    j

    j

    xfxF

    Sifat-sifat CDF :

    a. 1lim

    xFX

    b. 0lim

    xFX

    c. xFhxFh

    0

    lim

    d. bFaFba

    Contoh :

    Dari contoh pelemparan koin diatas (sebuah koin yang dilemparkan tiga kali), bentuklah

    fungsi distribusinya!

    Jawab :

    84

    81

    87

    1

    1 2 3

    xF

    x

  • 12

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    2.4 Variabel Acak Kontinu

    Suatu variabel acak X disebut variabel acak kontinu jika terdapat pdf f(x), sedemikian hingga

    CDF-nya dapat dinyatakan sebagai :

    CDF

    x

    dttfxF

    pdf xFdx

    dxf

    Secara khusus, jika X variabel acak kontinu, maka :

    a. bxaPbxaPbxaPbxaP

    a. ,0 kxP dengan k = konstanta

    b. b

    a

    dxxfbxaP

    Teorema :

    Suatu fungsi f (x) adalah pdf untuk beberapa variabel acak kontinu X, jika memenuhi :

    1. 0xf , bilangan real X.

    2. 1

    dxxf

    Contoh :

    Jika X merupakan variabel acak kontinu dengan pdf

    0,1

    0,0

    3xxc

    x

    xf

    Tentukan CDF nya!

    Jawab :

    dxxc

    31 = 1

    0

    21

    2

    1xc = 1

    c = 2

  • 13

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Maka, CDF nya adalah :

    x

    dttfxF = dttx

    312

    0,11

    0,0

    2xx

    x

    xF

    2.5 Nilai Harapan

    Apabila X adalah variabel acak diskrit dengan pdf f(x), maka Nilai Harapan dari X

    didefinisikan sebagai :

    n

    X

    xxfxE1

    Contoh :

    Dari contoh pelemparan koin di atas (Sebuah koin yang dilempar 3 kali), didapat

    2

    3xE .

    2

    3

    8

    1.0

    8

    3.1

    8

    3.2

    8

    1.3 xE

    Jika X variabel acak kontinu dengan pdf f(x), maka Nilai Harapan

    dxxxfxE

    Contoh :

    Dari contoh di atas (Jika X merupakan variabel acak kontinu), maka :

    0

    3112..0. dxxxdxxxE

    Sifat sifat umum nilai harapan

    Teorema :

    Jika X variabel random dengan pdf f(x) dan u(x) merupakan fungsi bernilai real dari variabel

    random X, maka :

    R

    xfxuxuE , X VAD

    R

    dxxfxuxuE , X VAK

  • 14

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Jika X variabel random dengan pdf f(x), a, b suatu konstanta dan g(x), h(x) suatu fungsi

    bernilai real dari variabel x, maka:

    xhbExgaExbhxgaE .

    Bukti :

    Misalkan V variable acak kontinu, maka :

    dxxfxbhxgaxbhxgaER

    ..

    = dxxfxbhdxxfxgaRR

    .

    = dxxfxhbdxxfxgaRR

    = xhbExgaE

    Secara khusus, bExaEbaxE

    RR

    dxxfEdxxbfbE 1

    2.6 Distribusi Campuran (Mixed Distribution)

    Suatu distribusi probabilitas untuk variabel random X dinamakan campuran, jika CDF-nya

    dapat dinyatakan sebagai berikut :

    xFxFxF cd 1 , dengan 10 x

    Contoh :

    Misal X adalah variabel random yang menyatakan waktu tunggu sebuah proses dengan CDF

    xFxFxF cd .6,0.4,0 , dengan 1xFd dan x

    c exF 1 , untuk 0x . Tentukan

    bentuk CDF campuran tersebut!

    Jawab :

    txP = xF

    txP = xF1

    4,000 xPx

  • 15

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    636,016,04,05 xex

    Jadi, 0| xtxP =

    00

    xP

    txdanPxP

    = 0

    0

    xP

    txP

    =

    010

    xF

    FtF

    =

    4,01

    16,04,0

    te

    = te1

    tt eedt

    dtF

    dt

    dtf 1

    2.7 Varian

    Varian dari variabel acak X didefinisikan sebagai Var(x) = V(x) =

    ,0,22 xExEx dengan xE

    Atau xfxxVar 2 , variabel acak diskrit

    Atau dxxfxxVarR

    2

    , variabel acak kontinu

    Teorema :

    Jika X variabel acak kontinu, maka 22 xExv

    Bukti :

    xV 22

    xEdxxfxR

    = 22 2 xxE

    = 22 2 ExExE

    = 22 .2 xE

    xV 22 xE

  • 16

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Contoh :

    Perhatikan contoh pelemparan koin sebelumnya, dengan mean = 2

    3 . Tentukan varian dan

    simpangan bakunya!

    Jawab :

    x = 0, 1, 2, 3

    Var(x) = xfx 2

    = 8

    1.338

    3.2

    328

    2.2

    318

    1.

    230

    2222

    Var(x) = 0.75

    Maka, 8661,075,0 xV

    Teorema :

    Jika X variabel acak dan a, b suatu konstanta, maka :

    V(ax+b)=V(ax) sehingga V(ax+b) = a2 V(x)

    Bukti :

    baxV 2baxEbaxE

    = 22 baxEbaxE

    = xva 2

    Jika X,Y dua buah variabel random, maka berlaku :

    yxCovyVxVyxV ,2

    Jika X, Y independen dan cov (x, y) = 0, maka berlaku :

    )()()( yvxvyxv

    yxCov , yyxxE

    = yExExyE .

    Jika X, Y independen, maka :

    yExExyE .

    Sehingga Cov (x,y) = 0

  • 17

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    yx, korelasi (x, y)

    = xVyV

    yx ),cov(

    Secara khusus, ),cov()( xxxV

    2.8 Momen

    Momen ke-k di sekitar x=0 dari variabel random X didefinisikan sebagai :

    kk xE

    Momen ke k disekitar x = , didefinisikan : kk xE

    Jika k=1 0)(1 xExE

    k=2 222 )( xE

    Contoh :

    Misalkan ada seorang pembalap mobil yang diasumsikan waktu berkendaranya antara 20

    hingga 30 menit. Jika X adalah variable acak yang menyatakan waktu dalam menit, maka

    tentukan momen ke k dari variable tersebut!

    Jawab :

    101xf X , 3020 x

    101 , untuk yang lain.

    Momen ke k dari variable acak tersebut adalah :

    kk XEm dxxk

    30

    2010

    110

    2030 11

    k

    kk

    , dimana k = 1, 2, 3,

    Sehingga diperoleh :

    25210

    203022

    1

    m dan

    31

    633310

    203033

    2

    m

  • 18

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Karena Xm 1 , sehingga diperoleh 25X . Dan karena 22

    2 XXm , maka diperoleh

    3

    182 X

    Batas batas probabilitas

    Jika X suatu variabel random dan x fungsi bernilai real non-negatif, maka untuk sembarang

    konstanta positif c, berlaku :

    c

    xEcp x

    )(

    Dari teorema batas batas probabilitas di atas, dapat diturunkan sebuah pertidaksamaan

    Chebychev, sebagai berikut :

    Teorema :

    Jika X variabel random dengan mean dan varian 2 , maka untuk sebarang k>0, berlaku :

    2

    1

    kkxP or

    2

    11

    kkxp

    Jika diambil

    kk

    2

    2

    xP atau

    2

    2

    1

    xp

    2.9 Aproksimasi Mean dan Varian

    Jika suatu fungsi dari variabel random X dapat dinyatakan atau diekspansikan dengan Deret

    Taylor di sekitar x , maka mean dan variannya dapat ditentukan. Selanjutnya, misalkan

    turunan dari fungsi xHxHxH n,....,, ''' dan xH dapat diekspansikan menurut Deret

    Taylor di sekitar x , maka :

    ........."!2!1

    2

    ''

    Hx

    Hx

    HxH

    Sehingga :

    ....)!2

    )( "2

    '

    Hx

    HxHExHE

  • 19

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    =

    .....2

    ".

    2'

    H

    xEHxEH

    =

    200

    ''

    HH

    Jadi, 22"2

    1

    2

    1 eeHHxHE

    xHV ........' HxHV

    = '0 HxV

    = xvH2'

    = 22' H

    Jadi, 22' rHxHV

    Contoh :

    Jika X variabel random bernilai positif dengan pdf xxf ln , maka tentukan xE ln dan

    xV ln

    Jawab :

    xxH ln maka xH ln

    x

    xH1'

    2

    1"

    xxH

    xHxxE ''22

    1lnln

    =

    2

    2 1

    2

    1ln

    x

    = 222

    1ln

  • 20

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    xV ln 22' H

    = 22

    1

    =2

    2

    2.10 Momen Generation Function (MGF)

    Jika X variabel random, maka MGF dari X didefinisikan sebagai berikut :

    txx eEtM , hth , 0h

    Ekspektasi ini ada nilainya, jika :

    X Variabel acak diskrit 11

    xfeeEtMi

    txitx

    x

    X Variabel acak kontinu dxxfeeEtMr

    txtx

    x

    Fungsi ini penting terutama dalam mendapatkan mean dan varian.

    Secara khusus, jika X variabel diskrit, maka berlaku :

    itxi

    x xfetM

    itxi xfxietxM '

    itxi

    i xfextxM2

    "

    :

    :

    itxir

    i

    r

    x xfextM )(

    Jika t = 0, maka :

    iix xfxM 0'

    = xE

    iix xfxM 2'' 0

  • 21

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    = 222 rxE

    ir

    ii

    r

    x xfxxfM

    Jadi , 0' xM

    2'''2 00 xMxM

    Contoh :

    Jika X variabel acak kontinu dengan 0, xexf x , maka tentukan MGF!

    Jawab :

    dxxfetMR

    tx

    x

    = dxee xtx

    0

    = dxe xt

    0

    1

    =

    xtdt

    e xt1

    10

    1

    =

    01

    1

    1 xtet

    =

    0

    1

    1

    1 xtet

    = 101

    1

    t

    1,1

    1

    t

    t

    111

    1

    t

    ttM x

    111 2' ttM x

  • 22

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    = 21 t

    10' xM

    112 3" ttM x

    = 312 t

    20" xM

    Jadi, 1xE

    112 22

    Contoh :

    Jika X variabel acak diskrit dengan pdf 1

    2

    1

    x

    xf dengan x=0,1... Tentukan MGF-nya!

    Jawab :

    ii

    txi

    x xfetM

    0

    =

    1

    0 2

    1

    ix

    i

    txie

    =

    ix

    i

    te

    0 22

    1

    =

    02

    1

    i

    xis

    = ...12

    1 2 ss

    =

    81

    1

    2

    1

    = te2

    1deret konvergen

    Jadi, 2te

    2lnt

  • 23

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Sifat-sifat MGF :

    1. Jika y = ax+b, maka MGF-nya adalah atMetM xbt

    y

    2. tMetMxy xt

    y

    Teorema :

    Jika MGF X ada, maka 0rxr MxE dengan

    1 !

    1r

    rr

    xr

    txEtM

  • 24

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    BAB III

    HUKUM HUKUM PROBABILITAS

    Distribusi Probabilitas

    Terdapat dua macam distribusi probabilitas, yaitu :

    1. Variabel acak diskrit

    2. Variabel acak kontinu

    Macam-macam distribusi probabilitas variabel acak diskrit :

    1. Distribusi Bernoulli

    2. Distribusi Binomial

    3. Distribusi Hipergeometrik

    4. Distribusi Poisson

    5. Distribusi Uniform, dll.

    Macam-macam distribusi probabilitas variabel acak kontinu :

    1. Distribusi Uniform

    2. Distribusi Gamma

    3. Distribusi Eksponensial

    4. Distribusi Weibull

    5. Distribusi Normal, dll.

    VARIABEL ACAK DISKRIT

    3.1 Distribusi Bernoulli

    Suatu variabel acak X berdistribusi Bernoulli jika pdf-nya berbentuk :

    ,...1,0,)( 1 xqpxf xx

    p = sukses, jika 0 < p < 1

    q = gagal, jika (1 - p)

  • 25

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Teorema :

    Jika X Bernoulli, maka :

    pxE )(

    pqxv )(

    Contoh :

    Buktikan teorema diatas dan cari MGF-nya!

    Jawab :

    )()( xxfxE )()( 22 xfxxE

    = pq .1.0 = pq .1.0

    = p = p

    Sehingga, 22 ))(()()( xExExv

    = 2pp

    = )1( pp

    = pq

    )()( qpetM tx

    3.2 Distribusi Binomial

    Ciri-ciri :

    a. Percobaan dilakukan n kali dan independen

    b. Peluang sukses (p) dan gagal (q)

    Suatu variabel acak X berdistribusi Binomial, jika pdf-nya berbentuk :

    ,...1,0,)(

    xqp

    x

    nxf xnx

    ),,()( pnxbxf

    = ),( pnBIN

  • 26

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Teorema :

    Jika X BIN (n, p), maka :

    npxE )(

    npqxv )(

    ntx qpetM )()(

    Bukti :

    )()( txx eEtM

    = iiixnxtx

    qpx

    ne

    =

    ii xnxt qpe

    x

    n)(

    = nt qpe )(

    nba )( = inin

    oi

    bai

    n

    )0(')( xxE

    2))0('()0('')( xxxv

    Contoh :

    0046,02

    1

    2

    1

    16

    20

    2

    1,10,16

    416

    b

    3.3 Distribusi Hipergeometris

    Suatu populasi akan berdistribusi Hipergeometris apabila memenuhi :

    a. Berukuran M, diantaranya bersifat a (tertentu).

    b. Sampel diambil secara random berukuran n, x diantaranya bersifat a.

    c. Pengambilannya tanpa pengembalian.

  • 27

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Definisi :

    Variabel random X dikatakan berdistribusi Hipergeometris, jika pdf-nya berbentuk :

    nx

    n

    N

    xn

    MN

    x

    M

    MNnxh ,...,2,1,0,),,,(

    Teorema :

    Jika X distribusi Hipergeometris, maka :

    N

    nMxE )(

    11)(

    N

    MN

    N

    M

    N

    nMxv

    Bukti :

    )()( xxfxE

    n

    N

    xn

    MN

    x

    M

    x

    1

    1

    1

    1

    0

    n

    N

    n

    N

    xn

    MN

    x

    M

    x

    Mx

    n

    x

    1

    1

    1

    1

    1

    n

    N

    xn

    MN

    x

    M

    N

    nMn

    x

    Misal :

    1 xy , maka 1 xy , sehingga 0,1 yx

    Sehingga :

  • 28

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    1

    0

    1

    1

    1

    1

    n

    x

    n

    N

    yn

    MN

    y

    M

    N

    nM

    N

    nMxEJadi )(,

    n

    N

    xn

    MN

    x

    M

    xxE 22 )(

    Dengan cara yang sama, maka

    22 ))(()()( xExExv

    11)(,

    n

    MN

    n

    M

    N

    nMxvJadi

    Contoh :

    Sepuluh produk diambil dari sebuah dos besar berisi 1000 produk, 400 diantaranya rusak.

    Sampel tersebut diambil secara random. Dari sepuluh yang diambil tadi, terdapat lima

    produk yang cacat.

    Jawab :

    x= 5, n=10, N=1000, M=400

    2013,0

    10

    1000

    5

    600

    5

    400

    )400,1000,10,5(),,,(

    hMNnxh

    Teorema :

    Jika X berdistribusi Hipergeometris dan nx ,...,1,0 , N , M , PN

    M ,maka :

  • 29

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    xqx

    Nqp

    x

    n

    n

    N

    xn

    MN

    x

    M

    lim

    3.4 Distribusi Poisson

    Suatu variabel random X berdistribusi Poisson jika pdf-nya berbentuk :

    0,...,2,1,0,!

    )(),(

    xx

    exfxf

    xx

    Teorema :

    Jika X berdistribusi Poisson, maka )1()(,)(,)( te

    x etMxvxE

    Bukti :

    )()( ixx eEtM

    =

    n

    x

    xtx

    x

    ee

    0 !

    = !x

    ee

    xtx

    = !

    )(

    x

    ee

    xt

    = etxee

    = )1( tee

    tex eetM

    t

    )1()('

    )0('xM

    )1(2)1( )()()('' tt extte

    x eeeetM

    2)0(nM

    2))0('()0()( xxn MMxv

    = 22

    =

  • 30

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Teorema :

    Jika ),( pnBINX , maka untuk setiap nilai x = 0,1,2,,n dan 0P dengan np

    suatu konstanta, maka !

    )1(limx

    epp

    x

    n xxnx

    n

    , dengan .

    Contoh :

    Buktikan teorema diatas!

    Jawab :

    xnx

    xnx

    nnxnx

    npp

    x

    n

    1

    )!(!

    !)1(

    =

    xnx

    nnxxx

    xnnnn

    1

    )1)...(2)(1(

    )1)...(2)(1(

    =

    xn

    x

    x

    nnnx

    xnnnn

    11

    !

    )1)...(2)(1(

    =

    xnx

    x nnxn

    xnnnn

    11

    !

    )1)...(2)(1(

    =

    xnx

    n nnxnnnn

    xnnn

    11!.....

    )1)...(1(lim

    = 1..!

    .1 ex

    x

    = !x

    ex

    (Terbukti)

  • 31

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    3.5 Distribusi Uniform Diskrit (Seragam)

    Suatu variabel random X berdistribusi Uniform Diskrit, jika pdf-nya berbentuk :

    NNN

    ,...,2,1,1

    f(x) = Memiliki peluang yang sama

    0, yang lain

    Teorema :

    Jika )(NDUX , maka danNxE ),1(2

    1)( )1(

    12

    1)( 2 Nxv

    Contoh :

    Buktikan teorema diatas!

    Jawab :

    N

    x

    xxfxE1

    )()(

    = N

    x1

    = NN

    ...211

    = nUaNN

    2

    11

    =

    1

    2

    11NN

    N

    = 12

    1N (Terbukti)

    22 )()( xxfxfxxv

    =

    2222 14

    1...321

    1NN

    N

  • 32

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    = )1(12

    1 2 N

    (Terbukti)

    VARIABEL ACAK KONTINU

    3.6 Distribusi Uniform Kontinu

    Suatu variabel acak X berdistribusi Uniform Kontinu pada interval (a,b), jika pdf-nya

    berbentuk :

    ),( baUNIFx

    bxaab

    baxfpdf

    ,1

    ),,(

    = 0, yang lain

    ax ,0

    ),,( baxFCDF xaab

    ax

    ,

    bx ,1

    Teorema :

    Jika ),( baUNIFX , maka danabxE ),(2

    1)( 2)(

    12

    1)( abxv

    Contoh :

    Buktikan teorema diatas!

    Jawab :

    b

    a

    dxxxfxE )()(

    =

    b

    a

    dxab

    x1

  • 33

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    =

    b

    ax

    ab

    2

    2

    11

    =

    22

    2

    1

    2

    11ba

    ab

    = ababab

    2

    11

    = )(2

    1ab

    (Terbukti)

    b

    a

    b

    a

    dxxxfdxxfxxv

    2

    2 )()()(

    =

    b

    a

    abdxab

    x22

    4

    11

    = 234

    1

    3

    11ab

    b

    ax

    ab

    = 2233 24

    1

    3

    11aabbab

    ab

    = 22224

    1

    2

    1

    4

    1

    3

    11aabbaabbab

    ab

    = 2222

    4

    1

    2

    1

    4

    1

    3

    1

    3

    1

    3

    1aabbaabb

    = 22

    12

    1

    6

    1

    12

    1aabb

    = 22 212

    1aabb

    = 212

    1ab

    (Terbukti)

  • 34

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    3.7 Distribusi Gamma

    Untuk memahami distribusi Gamma, perlu diketahui fungsi Gamma secara umum dan

    sifat-sifatnya. Secara umum, fungsi Gamma didefinisikan sebagai :

    dtetx t

    0

    1

    Sifat-sifatnya :

    1. 0,1 xx

    2. Annn ,!1

    3. 11

    4.

    2

    1

    X suatu variabel acak kontinu dengan distribusi Gamma dengan parameter positif dan

    negatif, jika pdf-nya berbentuk :

    0,0,0,1

    ,,:),( 1

    xexxfGAMxx

    dan merupakan parameter-parameter tertentu, merupakan parameter bentuk

    dan merupakan parameter skala. Karena merupakan bentuk, maka bentuk kurva

    distribusi Gamma tergantung dari nilai .

    Teorema :

    Jika ),( GAMX , maka danxE ,)( 2)( xv

    Contoh :

    Buktikan teorema diatas!

    Jawab :

    dxxxfxE

    0

    )(

    =

    dxexx

    xx

    1

    0

    1

  • 35

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    =

    dxexx

    x

    0

    1)1(1

    =

    dxexx

    x

    1)1(

    0

    1

    1

    1

    11

    =

    dxexx

    1)1(

    0

    1

    1

    1

    11

    =

    1.

    =

    (Terbukti)

    Akibat khusus :

    CDF-nya : ),( GAMX

    dtetxFt

    1

    0

    1,,

    Jika 2 dan 2

    , maka

    2,2)(2

    GAMGAMxx

    Jika 1 , maka aleksponensiGAM 1,

    3.8 Distribusi Eksponensial

    X berdistribusi Eksponensial ( )exp(X ), jika pdf-nya :

    0,0,1

    ,

    xexfx

    Jika

    1

    , maka : 0,0,, xexf x

    CDF-nya berbentuk : x

    exF

    1),(

  • 36

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Teorema :

    Jika X berdistribusi Eksponensial, maka danxE ,)( 2)( xv

    Secara khusus, distribusi Eksponensial merupakan distribusi yang sangat penting,

    khususnya di bidang teori (keandalan). Pada umumnya, pada distribusi eksponensial

    berlaku sifat no memory, seperti pada teorema berikut :

    )exp(X , jika hanya jika : 0,,| toatxPaxtaxP no memory

    Bukti :

    axPaxdanPtaxP

    axtaxP

    |

    = taxP

    =

    a

    ta

    e

    e

    )(

    = txP

    (Terbukti)

    Contoh :

    Masa usia sejenis komponen listrik berdistribusi Eksponensial dengan rata-rata 100 jam.

    Tentukan probabilitas bahwa komponen tersebut dapat digunakan 50 jam lagi dari batas

    yang ditentukan perusahaan!

    Jawab :

    P = 0,6065

    3.9 Distribusi Weibull

    Seperti pembahasan sebelumnya, distribusi Weibull sering diaplikasikan untuk

    mendapatkan keandalan sejenis komponen tertentu. Sama seperti distribusi Gamma

    maupun distribusi Eksponensial.

    Definisi :

  • 37

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Suatu variabel acak 0,0,, weiX , maka :

    0,1

    xex

    x

    ,,xf 0, yang lain

    Jika 1 , maka :

    x

    exf1

    1,, )exp(x

    Jika 2 , maka :

    2

    22,,

    x

    xexf Rayleighx

    Bentuk CDF-nya :

    x

    exF 1,,

    Terorema :

    Jika ),( weiX , maka :

    1

    1)(xE

    11

    21)( 22xv

    3.10 Distribusi Normal

    Distribusi ini dinamakan juga distribusi Gauss dan mempunyai 2 parameter. Selain

    kelebihan di atas, distribusi ini sangat bermanfaat untuk menyelesaikan beberapa kasus /

    persoalan yang terkait dengan distribusi hampiran (limited distribution). Salah satu

    teorema yang terkenal yang terkait dengan distribusi Normal adalah CLT (Central

    Limited Distribution).

    Definisi :

    Variabel X acak kontinu berdistribusi Normal dengan parameter (mean) dan

    (simpangan baku).

  • 38

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    xexfNx

    x

    ,0,,2

    1,,),(

    2

    2

    1

    2

    2)(

    RR

    dxxxfdxxfxxv

    = 2xE

    Sifat-sifat :

    1. 0,, xf

    2. 1,, dxxfR

    Contoh :

    Buktikan : 1,, dxxfR

    Jawab :

    dxe

    x

    R

    2

    2

    1

    2

    1

    Ambil dxdzx

    z

    1

    = dzez

    R

    2

    2

    1

    2

    12

    Misal :

    dvvdzvz

    vz

    zv

    2

    1

    2

    2

    2

    1.22

    2

    2

    1

    = dvve v 21

    02

    12

    2

    12

  • 39

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    = dvev v

    21

    0

    1

    = dvev v

    0

    2

    11

    = 2

    1

    2

    11

    2

    11

    0

    1

    dtt

    =

    = 1

    Selanjutnya, jika Z berdistribusi Normal baku dengan rata-rata = 0 dan = 1, yang

    dinotasikan )1,0(Nz , maka pdf-nya berbentuk :

    zezpdfz

    ,2

    1 22

    1

    dttzCDF

    Sifat-sifat :

    1. pfungsigenazz

    2. )1,0(N simetris di z = 0

    Teorema :

    Jika ),( NX , maka xxPx

    xFx

    Contoh :

    Misalkan X variabel acak yang menyatakan masa pakai suatu komponen listrik dengan

    ukuran bulan. Jika variabel diasumsikan berdistribusi Normal dengan = 60 dan 2 = 36

  • 40

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    bulan. Tentukan probabilitas bahwa komponen tersebut masa pakainya maksimal 4

    tahun!

    Jawab :

    6

    604848 xP

    = 2

    = 2

    = 0228,0

    Teorema :

    Jika ),( NX , maka 22

    2

    1tt

    x etM

    Bukti :

    txx eEtM

    Misal :

    zx

    xz

    txx eEtM

    = dzzfeR

    t

    2

    = dzeez

    R

    tz2

    2

    1

    2

    1

    =

    dteettz

    R

    22

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    =

    dzeetz

    R

    t22

    2

    1

    2

    1

    2

    1

    = 1.2

    2

    1t

    e

    Sehingga tx MtM 2

  • 41

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    = tzt Me

    = 22

    2

    1t

    t ee

    = 22

    2

    1tt

    e

    (Terbukti)

    Teorema :

    Jika ),( NX , maka :

    0'xxE

    20'0" xxxv

  • 42

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    BAB IV

    JOIN DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

    4.1 Join Distribusi (Distribusi Bersama)

    Dalam analisis statistik, distribusi bersama umumnya distribusi yang terdiri dari k buah

    variabel random (berdimensi k) atau sering dinamakan vektor random.

    vektoracakXXXX k ,...,, 21

    Definisi :

    pdf bersama dari variabel acak diskrit berdimensi k (vektor random) didefinisikan sebagai

    berikut :

    kkk xXxXPXXf ,...,,..., 111

    = kk xXxXP ...11

    Untuk semua nilai (x), kXXXX ,...,, 21 dari vektor random yang mungkin.

    Contoh :

    Sebuah dos berisi 1000 bolpen, 400 warna merah, 400 warna hitam, sisanya biru. Jika 10

    bolpen diambil secara random sekaligus tanpa pengembalian, maka tentukan probabilitas

    banyaknya bolpen yang terambil berwarna merah, hitam, dan biru.

    Jawab :

    10

    1000

    200400400

    ,,10,10002121

    21

    XXnXXXXf , dengan nXXX 321

    Distribusi bersama biasanya terkait dengan distribusi multinomial (perluasan dari binomial).

    4.2 Distribusi Multinomial

    Misalkan terdapat 1k kejadian yang terbatas dan saling asing, yakni 121 ,...,, keee dengan e

    = event yang terjadi dari sebuah eksperimen dan misalkan ii EPP .

  • 43

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Misalkan Xi variabel acak menyatakan banyaknya kejadian Ei dari n eksperimen, maka

    vektor random dikatakan berdistribusi multinomial, jika pdf-nya berbentuk :

    11 1111

    1 ...,!!...

    !,...,

    kX

    k

    X

    k

    k PPXX

    nXXf

    niXnXk

    i

    ik

    0,1

    1

    k

    i

    ik PP1

    1 1

    kPPPnmultX ,...,,, 21

    Teorema :

    Suatu fungsi kXXf ,...,1 adalah pdf bersama untuk beberapa vektor random jika hanya jika

    berlaku :

    a. kiiXXf k ,...,2,1,,0,...,1

    b. 1,...,...1

    1 X X

    k

    k

    XXf

    Contoh :

    1. Sebuah bidang tetrahedron dilemparkan sebanyak 20 kali, masing-masing permukaaan

    mempunyai peluang yang sama, yakni 1/4. Tentukan probabilitas bahwa dari percobaan

    tersebut munculnya angka 1 adalah 4 kali, angka 2 adalah 6 kali, angka 3 dan 4 adalah 5

    kali.

    Jawab :

    205564

    4

    1

    !5!.5!.6!.4

    !20

    4

    1

    4

    1

    4

    1

    4

    1

    !5!.5!.6!.4

    !20

    = %9,00089,0

    2. 4,0;4,0;3multX

  • 44

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    X1/X2 0 1 2 3

    0 0,008 0,048 0,096 0,064 0,216 f1(0) = P(X1=0)

    1 0,048 0,192 0,192 0 0,432 f1(1) = P(X1=1)

    2 0,096 0,192 0 0 0,288 f1(2) = P(X1=2)

    3 0,064 0 0 0 0,064 f1(3) = P(X1=3)

    0,216 0,432 0,288 0,064 1

    Peluang : harus 1 (0,4)0(0,4)0(0,2)3 = 0,008

    3,23,12,13,02,01,0 ffffffXxP

    =

    00192,0064,0096,0048,0

    = 4,0

    Definisi :

    Jika pasangan variabel acak diskrit X1, X2 mempunyai pdf 21 , XXf , maka pdf marginal

    dari X1 dan X2 adalah :

    2

    2111 ,X

    XXfXf (X1 fixed and X2 variable)

    1

    2122 ,X

    XXfXf (X2 fixed and X1 variable)

    CDF bersama dari k variabel acak (vector random) adalah suatu fungsi yang didefinisikan

    sebagai berikut :

    kkk xXxXFXXF ,...,,..., 111

    Teorema :

    Suatu fungsi 21 , XXF adalah CDF bivarian jika hanya jika berlaku :

    1. 2221 ,0,,lim1

    XXFXXFX

    2. 1121 ,0,,lim2

    XXFXXFX

  • 45

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    3. 1,,lim 21, 21

    FXXFXX

    4. dcbacaFdaFcbFdbF ,,0,,,,

    5. 2121210

    210

    ,,,,lim,lim XXXXFhXXFXhXFhh

    4.3 Variabel Acak Kontinu Bersama

    Suatu variabel random (vektor random) dikatakan kontinu jika terdapat fungsi pdf bersama

    kXXf ,...,1 dari vector random tersebut, sedemikian sehingga CDF-nya dapat dinyatakan

    sebagai berikut :

    kkX X

    kk ttdtdttttfXXXFk

    ,...,,,...,,...,,........,, 112121

    1

    Teorema :

    pdf bersama kXXf ,...,1 jika hanya jika memenuhi :

    a. 0,...,1 kXXf

    b. 1,...,,...,..... 11

    kk dXdXXXf

    Pdf marginal : 22111 , dXXXfXf

    = 121, dXXXf

    Contoh :

    Misalkan X1 menyatakan konsentrasi dari substansi tertentu dari percobaan 1 dan X2

    menyatakan konsentrasi dari substansi tertentu dari percobaan 2. Jika diasumsikan bahwa pdf

    bersamanya 10;10,4,. 212121 XXXXXXf , maka tentukan CDF-nya.

    Jawab :

  • 46

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    212121 .,.....,2 1

    dtdtttfXXF

    X X

    = 210 0

    21 ...4.....2 1

    dtdttt

    X X

    = 221 , XX

    4.4 Variabel Random Bebas Stokastik

    Dalam analisis statistik (inferensi statistik), variabel random bebas stokastik merupakan

    pokok bahasan yang penting, karena hampir sebagian besar persoalan analisis statistic terkait

    dengan variabel random bebas stokastik.

    Definisi :

    X1 dan X2 variabel acak diskrit dengan pdf bersama 21 , XXf , dikatakan bebas stokastik

    jika dapat dinyatakan sebagai : 221121 ., XfXfXXf Dengan cara yang sama, apabila X1 dan X2 merupakan variabel acak kontinu sedemikian

    sehingga 221121 ., XfXfXXf , maka :

    212121 ,, dXdXXXfdXcbXaPd

    c

    b

    a

    = 2121 . dXdXXfXfd

    c

    b

    a

    = 222111 . dXXfdXXfd

    c

    b

    a

    Jadi, dXcPbXaPdXcbXaP 2121 ., Secara umum, variabel random 21 ,..., XX dikatakan bebas stokastik jika

    kiba ii ,...,2,1, berlaku bahwa :

    k

    i

    iiikkk bXaPbXabXaP1

    111 ,...,

  • 47

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Teorema :

    Vektor random X bebas stokastik jika hanya jika :

    CDF

    k

    i

    iik XFXXF1

    1 ,...,

    pdf

    k

    i

    iik XfXXf1

    1 ,...,

    Contoh :

    X1/X2 0 1 2 f1(X1)

    0 0,1 0,2 0,1 0,4

    1 0,1 0,2 0,1 0,4

    2 0,1 0,1 0 0,2

    f2(X2) 0,3 0,5 0,2 1

    f (1,2) = 0,1 1.11,1 21 fff f1 (X1) = 0,4 2.12,1 21 fff 5,0.4,02,0

    f2 (X2) = 0,2 Sehingga bebas stokastik

    Sehingga bukan bebas stokastik

    4.5 Distribusi Bersyarat (Conditional Distribution)

    Jika X1, X2 variabel acak diskrit atau variabel acak kontinu dengan pdf bersama 21 , XXf ,

    maka pdf bersyarat dari X2 dengan syarat :

    0,,

    | 1111

    21112 Xf

    Xf

    XXfxXXf

    Dengan cara yang sama,

    0,,

    | 2222

    21221 Xf

    Xf

    XXfxXXf

    Jika X1, X2 bebas stokastik, maka :

  • 48

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    a.

    2211

    2211

    11

    21122212

    .,|| Xf

    Xf

    XfXf

    Xf

    XXfXXfXfXXf

    b. 1121 | XfXXf

    Contoh :

    Jika x dan y dua variabel acak kontinu yang mempunyai pdf bersama :

    10;10,, yxyxyxf

    Tentukan :

    a. xyf |

    b.

    4

    1|

    2

    10 xyP

    Jawab :

    a.

    2

    1

    0

    1

    2

    1.

    ,|

    21

    0

    x

    yx

    xyy

    yx

    dyyx

    yx

    xf

    yxfxyf

    b.

    2

    14

    1|

    2

    10

    x

    yxxyP

    = dy

    y

    .

    2

    1

    4

    14

    12

    1

    0

    =

    4

    3

    02

    1

    4

    1

    2

    1 2

    yy

    = 3

    1

    4

    38

    2

  • 49

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Sifat sifat probabilitas

    1. Jika X vektor random yang mempunyai pdf bersama kXXf ,...,1 dan jika )(xuy

    merupakan fungsi dari vektor random, maka :

    Variabel acak diskrit

    ))(()( xuEyE

    = ),...,(),...,(... 111

    kk

    X X

    XXfXXuk

    Variabel acak kontinu

    ))(()( xuEyE

    = kkk dXdXXXfXXu ,...,),,...(),...,(.... 111

    Teorema :

    Jika X1, X2 suatu random variabel dengan pdf bersama 21 , XXf , maka :

    )()()( 2121 XEXEXXE

    Bukti :

    21212121 ),()( dXdXXXfXXXXE

    = 22121211 ),(),( dXXXfXdXXXfX

    = )()( 21 XXE

    Jadi, terbukti bahwa )()()( 2121 XEXEXXE

    2. Jika kiai ,...,2,1, suatu konstanta, maka :

    iiii XaEXaE

    Teorema :

    Jika x, y dua variabel random bebas stokastik g(x) dan h(y) sebuah fungsi, maka :

  • 50

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    ))(())..(())()(( yhExgEyhxgE

    Secara umum, jika x vektor random saling independen dan u(x) suatu fungsi, maka :

    ))()),...,(())(( 1 kXuXuExuE

    = ))(()),...,(( 1 kXuEXuE

    4.6 Covarian

    Definisi covarian bersama antara x dan y :

    yExExyEyxEyx xyyx ,cov Jika x = y, maka xx xxExx ,cov

    = 22 2 xxxxE

    = 22 xExE

    = xv

    = 2

    x

    Teorema :

    Jika x dan y bebas stokastik, maka :

    yExEyxE , , sehingga cov (x, y) = 0

    Apabila cov (x, y) = 0, maka tidak berlaku x dan y bebas stokastik.

    Sifat sifat covarian

    1. Cov

    Bukti:

    =

    =

    =

  • 51

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    2.

    3.

    4.

    Teorema :

    Jika X, Y variabel random, maka :

    =

    =

    =

    =

    Jika X, Y independen, maka:

    =

    =

    (Terbukti)

    Jika X vector random yakni dan suatu konstanta, maka

    varian jika x saling independen,

    maka :

    Contoh :

    =

    =

  • 52

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    =

    = 2 + 1 + 4 + 2

    = 9

    4.7 Korelasi

    Jika X dan Y merupakan variabel random dengan variansinya maisng-masing adalah

    dan kovariansinya adalah Maka korelasi X dan Y

    didefinisikan

    Sifat sifat korelasi :

    1.

    2.

    Dengan

    0,jika

    -1,jika

    3. a. corrxy 0

    b. corrxy 0

    c. eduncorrelatxy 0

    4. Jika x,y bebas stokastik, maka tetapi tidak berlaku sebaliknya.

    4.8 Ekspektasi Bersyarat

    Jika X dan Y variabel random berdistribusi bersama f (X,Y), maka harapan Y yang diberikan X

    didefinisikan sebagai :

    xYfYxXYE |.| , x, y variabel acak diskrit

  • 53

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    dyxYfYxXYE

    |.| , x, y variabel acak kontinu

    Contoh :

    Misalkan diketahui pdf bersama dari variabel random Y yang diberikan X sebagai berikut :

    ZXX

    YX

    XYE 0,2

    0,2

    |

    Cari xXYEYEXYE XY || | !

    Jawab :

    40

    22

    1.

    2.

    2.| 2

    2

    0

    2

    0

    xxY

    xdY

    xYYxXYE

    xx

    Teorema :

    Jika X dan Y variabel random berdistribusi bersama, maka :

    yExyEE |

    Bukti :

    Misal : xhxyE |

    dxxfxhxhExyEE 1|

    = dxxfxyE 1|

    = dxdyxfxyfy ...|. 1

    = dxdyyxfy ..,.

    = dydxyxfy ..,

  • 54

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    = yE

    (Terbukti)

    Contoh :

    Dari soal sebelumnya, jika xxyE4

    1| dan 20,

    21 x

    xxf , maka cari yE !

    Jawab :

    dxxx

    dxxfxyEyE .2

    .4

    .|

    2

    0

    1

    2

    0

    = 0

    2

    4.2

    1 3

    x

    = 3

    1

    24

    8

    Dari contoh-contoh di atas, ekspektasi bersyarat dapat juga digunakan untuk 2 variabel yang

    saling bebas stokastik. Jika x, y bebas stokastik, maka :

    a. yExyE |

    b. xEyxE |

    Variansi bersyarat dari y diberikan x didefinisikan sebagai :

    22 ||| xyExyExyv

    Teorema :

    Jika X dan Y variabel random berdistribusi bersama, maka :

    2|var|var xyExyEyv Bukti :

    22 |||var xyExyEExyE

    = 22 | xyEEyE

  • 55

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    = 2222 | xyEEyEyEyE

    = 22|var yExyEEy = xyEy |varvar

    4.9 MGF Bersama

    MGF bersama dari vector random X jika ada, didefinisikan sebagai :

    hthXtEtMk

    i

    iix

    1

    1

    ,exp

    Jika 21, , ttM yx ada, maka variabel random x, y bebas jika hanya jika :

    2121, ., tMtMttM yxyx

  • 56

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    BAB V

    FUNGSI VARIABEL RANDOM

    Tujuan dari subpokok bahasan ini adalah menentukan distribusi pdf dari fungsi variabel

    acak. Dengan syarat, variabel acak sebelumnya (x) biasanya sudah diketahui bentuk CDF-nya.

    Terdapat tiga metode / teknik untuk mendapatkan distribusi fungsi variabel acak. Teknik tersebut

    antara lain :

    5.1 Metode CDF.

    5.2 Metode transformasi variabel acak (transformasi satu-satu atau transformasi yang lain).

    5.3 Metode MGF.

    5.1 Metode CDF

    Misalkan variabel acak X mempunyai CDF Fx (x). Dan misalkan y = u(x) suatu fungsi

    variabel acak X, maka teknik CDF ini adalah menentukan fungsi diatas dengan asumsi

    variabel acak X terdefinisi dengan jelas. Secara khusus, misalkan untuk setiap bilangan real y

    didefinisikan Ay = {x |u(x) y}, maka Y y X Ay.

    Contoh :

    A = {x | x A 10}

    B = {1,2,3,,10}

    C = {a,b,c,d,e,f,g,h,i,j}

    Sehingga dari pengertian diatas bentuk CDF dari Y adalah :

    Fy (y) = P {u(x) y}

    = P {x Ay}

    = P [ 21 xxx ]

    = dxxf

    x

    x

    x )(2

    1

    = Fy ( 2x ) Fy ( 1x )

    Jadi, pdf = yd

    dCDF.

  • 57

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Contoh :

    1. Diketahui Fx (x) = 1 e-3x, x0 . Tentukan pdf dari Y = ex!

    Jawab :

    Fy (y) = P[Y y]

    = P[ex y]

    = P[x ln y]

    = P[Fx (hy)]

    = 1 e-3ln y

    = 1 2

    1

    y, y1

    Jadi, Fy (y) = )1

    1(2ydy

    d

    = 3

    2

    y, y1

    2. Jika X variabel acak kontinu. Tentukan pdf dari Y = x2 !

    Jawab :

    Fy (y) = P[Y y]

    = P[x2 y]

    = P[ yxy ]

    = P( yx ) P( xy )

    = Fx ( y ) Fx (- y )

    Fy (y) = dy

    d( Fx ( y ) Fx (- y ))

    =

    dy

    yFd

    dy

    yFd xx

    = y

    yfy

    yf xx2

    1

    2

    1 , untuk 0y

  • 58

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Teorema :

    Misalkan X vector random dari variabel acak kontinu dengan pdf bersama kxxxX ,...,, 21 .

    Maka CDF dari Y berbentuk yxuPyFy = kA

    k dxdxxxxf

    y

    ...,...,, 121 dengan Y =

    xu dan yxuxAy |

    Contoh :

    Misalkan Y = 21 xx dengan 1~ Expxi , tentukan pdf dari Y, 21 xyxp , yx 10 ?

    Jawab :

    yFY = yYP

    = yxxP 21

    = 210 0

    21

    2

    , dxdxxxf

    y xy

    =

    21

    0 0

    2

    21 dxdxe

    y xy

    xx

    = 2100

    2

    12 dxdxee

    xy

    x

    y

    x

    = 20

    0

    212 dxee

    yxy

    xx

    = 2

    0

    221 dxeex

    y

    xy

    = 20

    2 dxee

    y

    yx

    = yyx xee02

    2

    = 1 yy yee

    = yy yee 1

    Jadi, pdf dari 21 xxy adalah yy yeedy

    d 1

  • 59

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    5.2 Metode Transformasi Variabel Acak

    Dalam metode transformasi ini, terdapat dua hal, yaitu :

    5.2.1 Metode Transformasi Satu Satu

    Misalkan X variabel acak diskrit dengan pdf f(x) dan misalkan y = u(x) merupakan

    fungsi transformasi satu-satu, maka pdf dari Y dinyatakan sebagai:

    )()( ywxxuy

    Byywfyf xy , dengan 0 yfyB y

    Contoh :

    1. X ~ GEO (p) dengan pdf ,...2,1,1 xpqxf xx

    Dan y = x-1, tentukan pdf Y!

    Jawab :

    x = y+1

    ywx

    yf y ywf x

    = 1yfx

    11. yqp

    ,....1,0, ypq y

    Misalkan X variabel acak kontinu dengan pdf f(x) diasumsikan bahwa y=u(x)

    merupakan fungsi satu-satu dari himpunan 0,0 yfyBxfxA yy dengan

    transformasi invers x=w(y). Jika turunan w(y) kontinu dan tidak bernilai nol pada

    himpunan B, maka pdf dari y dapat dinyatakan sebagai

    ywdy

    dywfyf xy Contoh :

    Misalkan CDF dari variabel random X adalah xexF 21 , maka tentukam pdf dari

    xey dengan metode transformasi!

    Jawab :

  • 60

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    ywyxey x ln

    yw' y

    1

    yf y jywfx

    = 3

    ln2 1111yyy

    e y

    wf y 1 yFdy

    dy , dengan y1

    = 42 3 yy

    4

    2 3

    y

    y

    xx exf21

    xFdx

    dxf xx

    = xe 22

    Jywfyf xy

    =y

    e y1

    2 ln2

    =3

    2

    y

    2. Misalkan X variabel acak kontinu berdistribusi uniform

    2,

    2

    U . Tentukan

    distribusi fungsi axbY tan !

    Jawab :

    pdf ab

    baU

    1

    ,

    1

    22

    1

    2,

    2

    Uxf x

  • 61

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    axby tan

    ayxb tan

    b

    ayx

    tan

    yw =b

    ayrcx

    tan

    Misal : b

    ayyf

    Maka : 21

    ''

    yf

    yfyw

    2

    1

    1

    b

    ay

    b

    dy

    ydw

    = 22 aybb

    Sehingga :

    Jywfyf xy

    =

    22

    1

    ayb

    b

    5.2.2 Metode Transformasi Bukan Satu Satu ( Umum )

    Transformasi untuk k buah variabel random

    Secara umum, transformasi variabel random dapat diterapkan k buah variabel, y =

    u(x) dengan asumsi fungsi variabel tersebut mempunyai penyelesaian tunggal.

    X=(x1,x2,...,xk) dan mempunyai jacobian matriks sebagai berikut :

  • 62

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Teorema :

    Jika X suatu vektor random yang kontinu dengan PDF bersama:

    pada himpunan A dan Y= , merupakan transformasi satu-satu yakni

    yi=u(xi), i=1,2,...,k dan jacobian matriks kontinu tidak nol, maka PDF dari y adalah

    X= solusi tunggal dari y.

    Contoh :

    Misalkan x1 & x2 adalah 2 variabel random independen yang masing-masing

    berdistribusi eksponensial satu.

    x=1 exp(1)

    Dengan pdf bersamanya :

    = , x1>0, x2>0

    Maka tentukan pdf bersama dari y1 & y2 bila diketahui y1= , y2 =

  • 63

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Jawab:

    y1=

    y2 =

    = = 1

    =

    =

    =

    Jadi G

    1,2,1 1

    x

    ex

  • 64

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    5.3 Metode MGF

    Sebagaimana metode sebelumnya, metode MGF ini juga dapat digunakan dengan mudah

    untuk menentukan distribusi variabel random atau jumlah fungsi variabel random.

    Jika (x1,x2,...,xk) merupakan n buah variabel random yang saling independen aatau bebas dan

    masing-masing punya MGF : maka jumlah n buah variabel random

    diatas yakni :

    x,y independen

    Contoh :

    Misalkan variabel random berdistribusi binomial yang saling independen :

    dengan

    Tentukan distribusi dari

  • 65

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Jawab:

    =

    =

    =(

    =

    BIN (

    5.4 Order Statistik (yi)

    Konsep order statistik merupakan konsep yang terkait variabel random yang nilai-nilai

    observasinya diurutkan sesuai variabel random tersebut.

    Contoh :

    Misalkan x variabel random yang menentukan lamanya waktu tahan hidup dari 5 macam

    bola lampu yang diuji hasilnya.

    x1 = 5 bulan y2

    x2 = 2 bulan y1

    x3 = 6 bulan y3 pengurutan mulai dari yang terkecil

    x4 = 10 bulan y5

    x5 = 7 bulan y4

    Secara umum (misal terdapat n pengamatan)

  • 66

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Teorema :

    Jika variabel random dari suatu populasi yang kontunyu, maka PDF

    bersamanya dari statistik urut

    Misalkan : A1 =

    A2 =

    A3 =

    A4 =

    A5 =

    A6 =

    B =

    A1= = , ,

    A1= = , ,

    Dengan memperhatikan nilai-nilai jacobian diatas dan berdasarkan metode transformasi

    sebelumnya, maka PDF bersama dari kasus diatas merupakan perkalian dari faktor-faktor

    , sehingga PDF bersamanya dinyatakan :

  • 67

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Contoh :

    1. Misalkan menyatakan sampel random dengan PDF

    . Tentukan PDF bersama dari statistik bersama dan PDF

    marginal!

    Jawab :

    Penurunan distribusi dari order statistik ke-k dapat juga dilakukan hubungan antara PDF

    dan CDF :

    2. Misalkan , variabel acak kontinyu dengan PDF :

    . Tentukan bentuk dari distribusi marginal

    dari (pengamatan yang terkecil)!

    Jawab:

  • 68

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    ; a< 0

  • 69

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Untuk a

  • 70

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Maka dikatakan konvergen dalam distibusi ke dan dinyatakan

    Contoh :

    Misalkan sampel random dari distribusi eksponensial dan order statistik

    terkecil. Maka tentukan CDF !

    Jawab :

    F(-) = 0

    F() = 1

    Definisi :

    Suatu barisan dari variabel random dikatakan konvergen stokastik pada

    konstanta c jika barisan tersebut mempunyai distribusi limit pada y=c.

    Dari definisi tersebut, maka dapat diturunkan definisi distribusi generate.

    5.6 Distribusi Generate

    Fungsi G(y) adalah CDF dari distribusi generate pada nilai y=c jika :

    Dengan kata lain, G(y) adalah CDF dari distribusi variabel acak diskrit jika probabilitas

    bernilai 1 pada titik y=c dan bernilai 0 pada yang lain.

  • 71

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    5.7 Distribusi Paretto

    Suatu variabel acak kontinu X dikatakan berdistribusi paretto dengan >0, >0

    Jika PDF-nya berbentuk :

    Contoh :

    Misalkan berdistribusi paretto satu-satu dan order statistik terkecil,

    maka tentukan CDF dari !

    Jawab :

    = G(Y)

    5.8 Teorema Limit Pusat

    Misalkan suatu barisan variabel random dengan CDF masing-masing :

    dan MGF masing-masing adalah

    Jika M(t) suatu MGF dan CDFnya G(Y) dengan

  • 72

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Maka

    Contoh :

    Misalkan suatu sampel random dari distribusi bernoulli dengan

    Yn =

    sedemikian hingga np= maka tentukan distribusi limit dengan

    CLT!

    Jawab :

    M (t)

    , maka Yn =

    =M(t)

    Dari contoh diatas, konsep distribusi limit dan CLT dan keduanya menentukan dengan

    pendekatan

    Satu hal yang perlu diketahui, apabila bentuk CDF tidak memenuhi sifat-sifat umum, maka

    barisan Yn tidak mempunyai distribusi limit pendekatan.

    Teorema limit pusat secara khusus :

    Jika merupakan sampel random dari sebuah distribusi dengan PDF f(x), dan

    mean dan varian berhingga, maka distribusi limit dari :

  • 73

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Theorema limit Central dapat dimodifikasi

    berdasar konsep-konsep statistik dasar, yaitu :

    1.

    2. Jika , maka:

    5.9 Aplikasi CLT

    Untuk menerapkan dalil limit pusat dalam permasalahan sehari-hari maka theorema limit

    pusat dapat dimodifikasi sesuai dengan kasus. Terdapat beberapa modifikasi dalam beberapa

    hal :

    1.

    2.

    Contoh :

    Misalkan adalah mean sampel random berukuran 75 dari distribusi dengan PDF

    Tentukan peluang P(0,45< !

    Jawab :

  • 74

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    5.10 Konvergen Stokastik

    Konsep konvergen stokastik banyak digunakan untuk menunjukkan bagaimana sebuah

    random variabel dapat digunakan untuk pendekatan asimtotik normal.

    Misalkan merupakan distribusi dari variabel random yang distribusinya tergantung

    pada bilangan bulat positif n. Jika c merupakan konstanta yang tidak tergantung pada n maka

    variabel random dikatakan konvergen stokastik/ probabilistik/ lemah ke-c jika dan hanya

    jika untuk setiap berlaku :

    Dari konsep diatas, konvergensi stokastik dapat diperluas terhadap barisan variabel random.

    Misalkan {Xn} barisan variabel random , n=1,2,.... dan X=variabel random yang terdefinisi

    pada ruang parameter () maka : konvergensi dari barisan tersebut dapat diuraikan melalui 3

    macam konvergen :

    1. Konvergen almost sure / konvergen dengan probabiitas 1 / konvergen strong

    2. Konvergen stokastik / konvergen probabilistik / konvergen weak

    3. Konvergen distribusi / konvergen lengkap

    Definisi :

    Misalkan Xn barisan variabel random dikatakan konvergen hampir pasti ke-x, jika untuk

    setiap > 0 berlaku :

    Xn dikatakan konvergen lema ke-x jika untuk setiap > 0 berlaku :

    Xn dikatakan konvergen dalam distribusi ke-x jika :

    Untuk menentukan konvergensi sebuah barisan variabel random, dapat digunakan

    Chebychev.

  • 75

    Februl Defila [email protected]

    http://febroeldefila.wordpress.com

    Langkah-langkah menentukan konvergensi :

    1. Gunakan pertidaksamaan cheybychev

    2. Tentukan mean dan variansinya

    3. Subtitusikan ke cheybychev

    4. Selesaikan

    Contoh :

    Misalkan merupakan sampel random dari distribusi eksponensial. Buktikan

    konvergen stokastik ke !

    Jawab :

    Buktikan :

    1)1(lim2

    nn