tugas_1_pengaturan_beban_listrik_annisa_1_.docx
TRANSCRIPT
TUGAS 1 PENGATURAN BEBAN LISTRIK
Oleh :ANNISA YOURDANILOVA WENDI PUTRI13223739
No. Urut Daftar Hadir = 15. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)Provinsi D.I. Yogyakarta
Kondisi Sistem Sistem kelistrikan di Provinsi D.I. Yogyakarta adalah merupakan bagian dari sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali. Pasokan utama untuk kebutuhan tenaga listrik di Provinsi D.I. Yogyakarta adalah dari sistem transmisi 500 kV dan 150 kV. Saat ini rasio elektrifikasi Provinsi D.I. Yogyakarta sudah mencapai 84,48% dan rasio desa berlistrik sebesar 100,00%. Sementara daftar tunggu PLN telah mencapai 4.562 permintaan atau sebesar 6,4 MVA.
Gambar 1.1Kondisi Kelistrikan Provinsi D. I. Yogyakarta
Beban puncak sistem kelistrikan di Provinsi D.I Yogyakarta diperkirakam sampai akhir tahun 2013 sekitar 435 MW, seluruhnya dipasok dari subsistem Pedan di Provinsi Jawa Tengah.Berikut data kurva beban tahunan Provinsi D.I Yogyakarta dari Tahun 2009-2013
Tabel 1.1Data beban tahunan Provinsi D.I YogyakartaTahunData Beban (MW)Kenaikan (MW)Kenaikan (%)
2009283--
20103153211.30742049
20113513611.42857143
20123903911.11111111
20134354511.53846154
Total177415245.38556457
Asumsi Target kenaikan MW (%)45.00%
Dari data diatas maka dapat dibuatkan kurva beban tahunan Provinsi D.I Yogyakarta seperti kurva berikut ;
Gambar 1.2Kurva Beban Tahunan D.I Yogyakarta.
Dari data diatas terlihat bahwa dari tahun ke tahun besarnya beban puncak pada Provinsi D.I Yogyakarta semakin meningkat, maka dari itu PLN juga dapat harus memenuhi kebutuhan pasokan listrik untuk daerah D.I Yogyakarta yang Luas Wilayahnya mencapai 3.185,80 km2, dengan jumlah penduduk 2010 sekitar 3.452.390 jiwa serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2.
Data Prakiraan Beban Tahun 2015
Salah satu faktor yang sangat menentukan dalam membuat rencana operasi sistem tenaga listrik adalah perkiraan beban yang akan dialami oleh sistem tenaga listrik ybs. Tidak ada rumus eksak untuk ini karena besarnya beban ditentukan oleh para pemakai (konsumen) tenaga listrik yang secara bebas dapat menentukan pemakaiannya. Namun karena pada umumnya kebutuhan tenaga listrik seorang konsumen sifatnya periodik maka grafik pemakaian tenaga listrik atau lazimnya disebut grafik beban dari sistem tenaga listrik juga mempunyai sifat periodik. Metode yang dipakai untuk memperkirakan beban adalah :
1. Metode Least Square.
BebanTahund1d2d3d4Garis ExtrapolasiBeban di masa-masa yang silam dicatat dan kemudian ditarik garis extrapolasi sedemikian. Metode ini dapat dipakai untuk memperkirakan beban puncak yang akan terjadi di sistem tenaga listrik.
2. Metode Exponential
Bo = Beban puncak pada saat sekarangP = Persentase kenaikan beban per tahun yang ditargetkant = Jumlah tahun yang akan datang
Metode ini dapat dipakai apabila sistem tenaga listrik yang dibahas masih jauh dari kejenuhan dan ada suatu target kenaikan penjualan yang digariskan.
3. Metode Curve Fit
Bo = Beban puncak pada saat sekarang, a = konstanta, t = Jumlah tahun yang akan datang
Metode ini dapat dipakai apabila sudah terlihat adanya kejenuhan pada sistem tenaga listrik yang dibahas. Kejenuhan bisa terjadi misalnya karena semua orang telah memakai tenaga listrik dan tidak ada pengembangan industri.
4. Metode Koefisien Beban
Metode ini dipakai untuk memperkirakan beban harian dari suatu sistem tenaga listrik. Beban untuk setiap jam diberi koefisien koefisien yang menggambarkan besarnya beban pada jam tersebut dalam perbandingannya terhadap beban puncak, misalnya k4 = 0,6 berarti bahwa beban pada jam 04.00 adalah sebesar 0,6 kali beban puncak yang terjadi pada jam 19.00 (k19 = 1).
5. Metode Pendekatan Linier
Beban (MW)B=at+boboWaktu (jam)Dengan menggunakan persamaan linier:B = at + bo B = beban pada saat t, a = konstanta, bo = beban pada saat toCara ini dapat dipergunakan untuk perkiraan beban beberapa menit kedepan dan biasanya konstanta a tergantung pada ramalan cuaca.
6. Metode MarkovMetode ini dipakai untuk memperkirakan beban puncak sistem tenaga listrik dalam jangka panjang dengan memperhitungkan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam suatu negara secara makro.
Jawa Tengah & DI Yogyakarta lebih merupakan daerah untuk pemukiman, hal ini tercermin dari tingkat penggunaan energi listriknya. Konsumsi listrik lebih banyak diserap oleh sektor rumah tangga yang mencapai 46%, kemudian disusul kelompok industri sebesar 34%, sektor bisnis dan publik masing-masing sebesar 11% dan 8%. Mengingat masih banyak masyarakat yang akan dilistriki, maka kebutuhan listrik di Jawa Tengah & DI Yogyakarta masih cukup besar. Oleh karena itu, ketersediaan pasokan listrik dalam jumlah cukup dan handal sangat diperlukan.
Asumsi Pertumbuhan ekonomi di asumsikan rata-rata sebesar 6% per tahun dan tidak dipengaruhi oleh gejolak yang bersifat jangka pendek seperti krisis finansial global. Pertumbuhan penduduk diproyeksikan 0,3% per tahun Susut distribusi ditargetkan turun menjadi 5,9% pada tahun 2018 Rasio elektrifikasi pada tahun 2009 sebesar 70%, ditargetkan pada tahun 2018 bisa mencapai 98% Elastisitas, rasio pertumbuhan listrik terhadap pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 1,87 mengingat adanya upaya untuk melistriki lebih banyak pada tahun-tahun mendatang.
Dengan menggunakan metode Eksponensial makan Prakiraan beban pada tahun 2015 dapat dihitung, sebagai berikut :Bo = Beban puncak pada saat sekarang = 283 MWP = Persentase kenaikan beban per tahun yang ditargetkan = 0.45%t = Jumlah tahun yang akan datang = 2maka,
= Tabel 1.2 Data beban tahunan D.I YogyakartaTahunData Beban (MW)Asumsi (x100)
200928328300
201031531500
201135135100
201239039000
201343543500
20158034480344
Diasumsikan x100 agar beban puncak tahun 2015 dapat terlihat
Sehingga dapat terlihat prakiraan beban puncak pada Tahun 2015 seperti kurva berikut:
Kurva 1.2 Kurva Beban Puncak Tahunan D.I Yogyakarta
Pada tahun 2015 :
a. Daya Terpasang adalah total penjumlahan seluruh daya yang ada pada setiap pembangkit baik yang sedang beroperasi ataupun yang sedang tidak beroprasi.b. Daya Tersedia adalah total penjumlahan seluruh daya yang ada pada setiap pembangkit yang dapat beroperasic. Daya Cadangan adalah daya tersedia dikurang dengan daya beban yang sedang dipakai oleh pelanggan. Gambar 1.3Peta Jaringan TT dan TET di Wilayah D.I Yogyakarta
Kebutuhan Daya Listrik Berdasarkan Luas DaerahSistem D.I Yogyakarta
Tabel 1.3 Kebutuhan Daya Per daerah D.I Yogyakarta
Kebutuhan Daya Listrik Berdasarkan Jumlah Penduduk
Harga Listrik rp/kWh yang layak untuk D.I Yogyakarta